Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN STIMULASI TUMBUH KEMBANG

TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 12-24 BULAN DI DESA LEMBU


KEC. BANCAK KAB SEMARANG

Oleh;
Citra Elly Agustina1)
1)
Dosen AKBID Ar-Rum Salatiga, Email : citraelly577@gmail.com

ABSTRAK

Latar belakang; Tumbuh kembang anak yang optimal adalah dambaan setiap orang tua.
Dalam mewujudkannya tentu saja orang tua harus selalu memperhatikan, mengawasi dan
merawat anak secara seksama. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa
balita. Pada masa ini pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan
anak selanjutnya. Pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas
diselenggarakan melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan
tumbuh kembang balita. Cakupan stimulasi tumbuh kembang tersebut masih jauh di bawah
target Standar Pelayanan Minimal sebesar 90%.
Metode: Desain Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan rancangan
Randomized Pre Test Post Test Control Group Design, sampel yang digunakan pada
penelitian sebanyak 15 responden kelompok intervensi dan 15 responden kelompok kontrol
dengan teknik pengambilan sampel probability sampling, instrumen yang digunakan yaitu
kuesioner, media pendidikan kesehatan dan lembar observasi KPSP untuk mengetahuai
perkembangan anak sebelum dan setelah perlakuan. Analisis data yang digunakan yaitu
analisa univariat dan bivariat dengan menggunakan uji normalitas, homogenitas, uji Paired T
Test dan Independent T Test.
Hasil; Penelitian menunjukkan bahwa terdapat selisih perkembangan sebelum diberikan
pendidikan kesehatan pada kelompok intervensi yaitu 8,33±1,45 dan setelah diberikan
pendidikan kesehatan yaitu 9,29±1,03 maka terjadi peningkatan perkembangan antara pre dan
post, serta hasil uji Independent T Test 0,000 (p<0,05) sehingga terdapat perbedaan
perkembangan yang signifikan antara sebelum dan sesudah pada kelompok intervensi.
Kesimpulan; Pemberian stimulasi tumbuh kembang sangat dibutuhkan dan mempengaruhi
perkembangan anak sesuai tahap perkembangannya.

Kata Kunci : Stimulasi Tubuh Kembang, Penilaian Perkembangan Anak

13
EFFECT OF HEALTH EDUCATION STIMULATION GROWING CHILDREN TO
DEVELOPMENT OF CHILDREN AGE 12-24 MONTH IN LEMBU,
BANCAK SEMARANG DISTRICT

By;
Citra Elly Agustina1)
1)
Lecturer of AKBID Ar-Rum Salatiga, Email : citraelly577@gmail.com

ABSTRACT

Background; Optimal child growth is every parent's dream. In making it happen of course
parents should always pay attention, supervise, and care for children carefully. An important
period in child growth and development is a toddler. The basic growth will influence and
determine the child's next development. Comprehensive and quality coaching of child
development is carried out through stimulation, detection and early intervention activities in
deviations of toddlers' growth and development. The scope of stimulation of growth and
development is still far below the Minimum Service Standards target of 90%.
Design; This research design uses a quasi-experimental method with Randomized Pre Test
Post Test Control Group Design design, the sample used in the study was 15 respondents of
the intervention group and 15 control group respondents with probability sampling
technique, instruments used are questionnaires, health education media and KPSP
observation sheets to find out the child's development before and after treatment. Analysis of
the data used is univariate and bivariate analysis using normality, homogeneity, Paired T
Test and Independent T Test.
Result; showed that there was a development difference before being given health education
in the intervention group which was 8.33 ± 1.45 and after being given health education which
was 9.29 ± 1.03 there was an increase in development between pre and post, and the results
of the Independent T Test 0,000 (p <0.05) so there are significant development differences
between before and after the intervention group.
Conclusion: Giving stimulation of growth and development is needed and influences the
development of children according to the stage of development

Key words : Stimulation of the Child's Developing, Assessment of child Development

14
PENDAHULUAN berkualitas serta untuk menurunkan angka
Usia toddler disebut sebagai masa kematian anak. Upaya pemeliharaan
golden period. Dalam perkembangannya, kesehatan anak dilakukan sejak janin
anak usia toddler dipengaruhi oleh masih dalam kandungan, dilahirkan,
beberapa faktor yaitu faktor hereditas setelah dilahirkan, dan sampai berusia
(keturunan) dan faktor lingkungan. Faktor delapan belas tahun.
lingkungan antara lain lingkungan Pembinaan tumbuh kembang anak
keluarga, sekolah, kelompok teman sebaya secara komprehensif dan berkualitas
dan media masa. Lingkungan keluarga diselenggarakan melalui kegiatan
dipandang sebagai faktor penentu bagi stimulasi, deteksi dan intervensi dini
perkembangan anak (Irmawati, 2012). penyimpangan penyimpangan tumbuh
Aspek-aspek dalam perkembangan kembang balita. Deteksi dini
anak balita meliputi : perkembangan gerak penyimpangan tumbuh kembang dilakukan
kasar (motorik kasar), perkembangan dengan skrining dan deteksi secara dini
gerak halus (motorik halus), adanya penyimpangan termasuk
perkembangan bahasa dan bicara serta menindaklanjuti setiap keluhan orang tua
perkembangan sosialisasi dan terhadap tumbuh kembang anaknya.
kemandirian. Terdapat 5 kasus gangguan Intervensi dini penyimpangan tumbuh
perkembangan anak yang paling banyak kembang dengan melakukan tindakan
terjadi dewasa ini. "Speech delay, motoric koreksi terhadap pemanfaatan plastisitas
delay, cerebral palsy, down syndrome, dan otak anak untuk memperbaiki
global developmental delay adalah kasus- penyimpangan tumbuh kembang kembali
kasus yang banyak terjadi baik di negara normal atau tidak semakin berat (Dinkes
kita maupun negara lain, kita harus Jateng, 2010).
melakukan deteksi sejak anak masih usia Kegiatan stimulasi, deteksi dan
dini” (Yusuf, 2011). intervensi dini penyimpangan tumbuh
Suatu hasil penelitian menyatakan kembang balita yang menyeluruh dan
bahwa terdapat hubungan positif stimulasi terkoordinasi diselenggarakan dalam
tumbuh kembang dengan perkembangan bentuk kemitraan antara keluarga (orang
anak usia 1-3 tahun di Kecamatan Sedayu tua, pengasuh anak dan anggota keluarga
Kabupaten Bantul (Hati, 2016). lainnya), masyarakat (kader, tokoh
Upaya pemeliharaan kesehatan anak masyarakat, organisasi profesi, LSM)
ditujukan untuk mempersiapkan generasi dengan tenaga profesional (kesehatan,
yang akan datang yang sehat, cerdas, dan pendidikan dan sosial) akan meningkatkan
15
kualitas tumbuh kembang anak usia dini tentang stimulasi tumbuh kembang pada
dan kesiapan memasuki jenjang anak usia toddler. Orang tua pengasuh
pendidikan formal. Indikator keberhasilan melakukan stimulasi berdasarkan
pembinaan tumbuh kembang anak tidak pengalaman anak sebelumnya.
hanya meningkatnya status kesehatan dan
gizi anak tetapi juga mental, emosional, METODE
sosial dan kemandirian anak berkembang Penelitian ini merupakan penelitian
secara optimal. kuantitatif dengan desain Quasi
Data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Experiment Design dengan rancangan
Tengah (2009), menunjukan cakupan Randomized Pre Test Post Test Control
deteksi dini tumbuh kembang anak balita Group Design (Sugiono, 2011).
dan prasekolah tingkat Provinsi Jawa Sampel dalam penelitian ini adalah
Tengah pada tahun 2009 sebesar 50,30%, orang tua/ pengasuh anak dan anak berusia
meningkat bila dibandingkan dengan 12-24 bulan di desa Lembu sebanyak 30
cakupan tahun 2008 sebesar 44,76%. orang. Teknik pengambilan sampel pada
Namun cakupan tersebut masih jauh di penelitian ini adalah Probability Sampling
bawah target Standar Pelayanan Minimal dengan tekhnik Simple Random sampling
tahun 2010 sebesar 90%. yaitu pengambilan sampel secara acak
Hasil studi pendahuluan yang sederhana dengan cara menentukan nomor
dilakukan terhadap 10 orang tua pengasuh urut, sampel yang mendapat nomor urut
dengan anak usia todller di Desa Lembu ganjil dijadikan sebagai kelompok
Kec Bancak Kab Semarang pada Bulan intervensi dan sampel yang mendapat
Oktober 2017 menunjukkan bahwa nomor urut genap dijadikan sebagai
terdapat 2 anak yang mengalami kelompok kontrol.
keterlambatan dalam perkembangan Instrumen penelitian yang digunakan
personal sosial, 2 anak mengalami yaitu lembar kuesioner data responden,
keterlambatan dalam perkembangan Media Pendidikan kesehatan tentang
verbal, 1 anak mengalami keterlambatan stimulasi tumbuh kembang anak dan
dalam perkembangan motorik kasar. leaflet, serta Kuesioner Pra Screening Test
Menurut 3 orang dari 10 orang tua (KPSP). Analisis univariat menggunakan
pengasuh mengatakan kurang melakukan distribusi frekuensi, analisis bivariat
stimulasi perkembangan pada anaknya, 10 diawali uji normalitas data dengan
orang tua tersebut belum pernah Kolmogorov-Smirnov test, uji homogenitas
mendapatkan informasi/penyuluhan dengan levene’s test dan pada kelompok
16
perlakuan dan kelompok kontrol keduanya SD 5 33,3 1 6,7
dilakukan uji Paired T Test dan uji SMP/MTS 8 53,3 11 73,3
Independent T Test (Suprapto, 2010). SMA/SMK/
1 6,7 3 20
MA
HASIL PT 1 6,7 0 0
1. Gambaran Karakteristik Responden
Tabel 1. Distribusi Frekuensi 2. Uji Normalitas
Karakteristik Responden Tabel 2 Uji Normalitas Perkembangan
Kelompok Anak
Karakteristik Intervensi Kontrol Variabel Kategori p value
f % f % Perkem- Pre-intervensi 0,914
Umur bangan Post-intervensi 0,148
< 20 tahun 1 6,7 0 0 Anak Pre-kontrol 0,727
20-35 tahun 10 66,6 15 100 Post-kontrol 0,788
>35 tahun 4 26,7 0 0 3. Uji Homogenitas
Pekerjaan Tabel 3 Uji Homogenitas
IRT 12 80 13 86,7 Perkembangan anak F p value
Swasta 3 20 2 13,3 Pretest 0,505 0,05
Pendidikan Terakhir Posttest 0,291 0,05

4. Selisih Perbedaan Perkembangan


Tabel 4 Selisih Perbedaan Perkembangan Anak
Perkembangan Anak Intervensi Mean±SD Kontrol Mean ±SD p value
Pre test 8,33±1,45 7,13±1,55 0,037
Post test 9,27±1,03 7,00±1,36 0.000

5. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Terhadap


Perkembangan Anak Usia 12-24 Bulan
Tabel 4.6 Pengaruh Penkes Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Terhadap
Perkembangan Anak Usia 12-24 Bulan
95% C.I.of the different
df Sig. (2-tailed)
Lower Upper
Selisih perkembangan anak 28 0,000 0,564 1,570

17
PEMBAHASAN B. Pendidikan Kesehatan dapat
A. Karakteristik orang tua/ pengasuh meningkatkan perkembangan anak
terhadap perkembangan anak sesuai dengan usia tahap
Gambaran karakteristik orang perkembangan
tua/pengasuh dilihat dari aspek umur, Hasil analisis perkembangan
didapatkan bahwa rata-rata umur 20-35 anak sebelum dan sesudah perlakuan
tahun yaitu sebanyak 66,6 %. Kisaran pada kelompok intervensi dengan
umur 20-40 tahun termasuk pada masa Paired Test diperoleh nilai p value
dewasa awal, dimana mulai membuka 0,000 yang artinya ada perbedaan
karir dan mencapai prestasi serta perkembangan anak sebelum dan
ditandai dengan keahlian yang setelah diberikan pendidikan kesehatan.
produktif. Pemberian pendidikan kesehatan
Hasil data tingkat pendidikan tentang stimulasi tumbuh kembang
terbanyak yaitu SMP/MTS sebanyak pada anak usia 12-24 bulan (intervensi)
53,3% dan paling sedikit perguruan memiliki efek peningkatan
tinggi sebanyak 6,7%. Latar belakang perkembangan anak sesuai dengan
pendidikan juga mempengaruhi umur lebih baik dari pada yang tidak
kemampuan seseorang. Seseorang diberikan pendidikan kesehatan
dengan pendidikan tinggi mempunyai stimulasi tumbuh kembang anak
tujuan, harapan dan wawasan untuk (kontrol), Penyuluhan/pendidikan
meningkatkan kemampuan melalui kesehatan adalah gabungan berbagai
perilaku yang optimal. kegiatan dan kesempatan yang
Seseorang dengan pendidikan berlandaskan prinsip-prinsip belajar
tinggi dapat membuat keputusan untuk untuk mencapai suatu keadaan, dimana
bertindak. Pendidikan kesehatan individu, keluarga, kelompok atau
merupakan suatu cara penunjang masyarakat secara keseluruhan ingin
program - program kesehatan, yang hidup sehat, tahu bagaimana caranya
dapat menghasilkan perubahan dan dan melakukan apa yang bisa
peningkatan pengetahuan dalam waktu dilakukan, secara perseorangan maupun
yang pendek. Pendidikan dapat secara kelompok dan meminta
meningkatkan pengetahuan dalam pertolongan (Waryana, 2016).
proses pendidikan kesehatan (Waryana, Hasil penelitian sebelumnya
2016). menyebutkan bahwa pendidikan
kesehatan pada ibu akan meningkatkan
18
pengetahuan ibu terhadap perawatan kemampuan dasar anak umur 0 - 6
anak dan akan mengurangi kesalahan tahun agar anak tumbuh dan
ibu/caregiver dalam merawat dan akan berkembang secara optimal. Setiap anak
meningkatkan tumbuh kembang yang perlu mendapat stimulasi rutin sedini
positif. Kemampuan dasar anak yang mungkin dan terus menerus pada setiap
dirangsang dengan stimulasi terarah kesempatan. Anak yang banyak
adalah kemampuan gerak kasar, mendapat stimulasi yang terarah akan
kemampuan gerak halus, kemampuan lebih cepat berkembang dibandingkan
bicara dan bahasa serta kemampuan dengan anak yang kurang atau bahkan
sosialisasi dan kemandirian. Hal ini tidak mendapat stimulasi.
menunjukkan bahwa pemberian Stimulasi tumbuh kembang anak
pendidikan kesehatan stimulasi tumbuh dilakukan oleh ibu dan ayah, yang
kembang mempengaruhi perkembangan merupakan orang terdekat dengan anak,
anak sesuai dengan usia (Sarma, 2017) pengganti ibu/pengasuh anak, anggota
Rerata selisih perbedaan keluarga lain dan kelompok masyarakat
perkembangan sebelum diberikan di lingkungan rumah tangga masing-
pendidikan kesehatan pada kelompok masing dan dalam kehidupan sehari-
intervensi yaitu 8,33±1,45 dan setelah hari. Kurangnya stimulasi dapat
diberikan pendidikan kesehatan yaitu menyebabkan penyimpangan tumbuh
9,27±1,03 maka terjadi perbedaan dan kembang anak bahkan gangguan yang
peningkatan perkembangan antara pre menetap.
dan post. Hasil pengujian statistik uji Rerata selisih perbedaan
Independent Sample T-Test 0,000 (p < perkembangan sebelum diberikan
0,05) sehingga terdapat perbedaan pendidikan kesehatan pada kelompok
perkembangan anak yang signifikan kontrol yaitu 7,13±1,55 dan setelah
antara sebelum dan sesudah pada diberikan pendidikan kesehatan yaitu
kelompok intervensi. 7,00±1,36 maka terjadi penurunan atau
Perkembangan memerlukan tidak ada perkembangan antara pre dan
rangsangan/stimulasi khususnya dalam post, meskipun signifikan. Hal ini dapat
keluarga, misalnya penyediaan alat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan
mainan, sosialisasi anak, keterlibatan dari orangtua atau pengasuh.
ibu dan anggota keluarga lain terhadap Pendidikan kesehatan tentang
kegiatan anak (Warsito, 2012). stimulasi tumbuh kembang anak sangat
Stimulasi adalah kegiatan merangsang berpengaruh terhadap perkembangan
19
anak pada usia 12-24 bulan, hal ini optimal atau sesuai dengan yang
ditunjukkan pada hasil uji Independent diharapkan (Warsito, 2012).
T-Test didapatkan nilai p value 0,000 Stimulasi tumbuh kembang
(p<0,05) sehingga dapat disimpulkan merupakan faktor yang memengaruhi
bahwa terdapat pengaruh pendidikan perkembangan balita. Interaksi antara
kesehatan tentang stimulasi tumbuh lingkungan dan rangsangan dapat
kembang anak terhadap perkembangan membantu perkembangan otak dalam
anak usia 12-24 bulan. menyusun struktur syaraf. Penelitian di
Sejalan dengan hasil penelitian Brazil menunjukkan hubungan antara
Mekawati pada tahun 2012 yang stimulasi dengan kemampuan kognitif
menggunakan metode penyuluhan dan motorik anak usia pra sekolah.
kesehatan dengan pendekatan praktik Penelitian di Indonesia juga
dan pemberian leaflet pada ibu, menunjukkan hubungan yang sama,
menyatakan bahwa terdapat pengaruh stimulasi tumbuh kembang yang
penyuluhan kesehatan tentang stimulasi optimal pada anak akan membantu
perkembangan terhadap praktik ibu pencapaian perkembangan kognitif
dalam stimulasi perkembangan anak anak dengan baik.
usia 2-3 tahun di Desa Podosuko
Magelang (Mubarak, 2009). KESIMPULAN
Pada Lingkungan pengasuhan 1. Karakteristik orang tua / pengasuh
interaksi ibu-anak sangat anak usia 12-24 bulan di desa lembu
mempengaruhi tumbuh kembang anak yaitu sebagian besar berusia 20-35
(Nursalam, 2005). Anak yang tahun, pekerjaan sebagian besar ibu
memperoleh stimulus yang terarah akan rumah tangga dan pendidikan terakhir
lebih cepat berkembang dibandingkan sebagian besar SMP/MTs.
anak yang memperoleh stimulus 2. Ada perbedaan perkembangan anak
kurang. Kemampuan dasar anak yang usia 12-24 bulan sebelum dan setelah
dirangsang dengan stimulus terarah diberikan pendidikan kesehatan
adalah kemampuan gerak kasar, stimulasi tumbuh kembang anak pada
kemampuan gerak halus, kemampuan orang tua/pengasuh.
bicara dan bahasa serta kemampuan 3. Peningkatan perkembangan anak
sosialisasi dan kemandirian. Tujuan sesuai dengan usia setelah diberikan
stimulasi yaitu membantu anak intervensi pendidikan kesehatan
mencapai tingkat perkembangan yang
20
stimulasi tumbuh kembang anak usia Sarma, S., Nagar, S. Impact of educational
intervention on knowladge of mothers
12-24 bulan.
regarding chilcare and nutrition in
4. Pemberian pendidikan kesehatan Himachal Pradesh. [Online Journal]
2006. [diunduh 18 Oktober 2017].
stimulasi tumbuh kembang anak usia
Tersedia dari:
12-24 bulan berpengaruh signifikan http://www.krepublishers.com.
terhadap perkembangan anak sesuai
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif
dengan umur. Kualitatif. Bandung: Penerbit
Alfabeta; 2011

DAFTAR PUSTAKA Suprapto J. Statistika: Teori dan Aplikasi.


Dinkes Jateng. Profil Dinas Kesehatan Jakarta: Erlangga; 2010
Jawa Tengah 2010. Semarang:
Dinkesprov Jateng; 2010 Warsito O, Khomsan A, Hernawati N,
Anwar F. Relationship between
Hati FS, Lestari P. Pengaruh pemberian nutritional status, psychosocial
stimulasi pada perkembangan anak stimulation, and cognitive
usia 12-36 bulan di Kecamatan development in preschool children in
Sedayu, Bantul. JNKI. 2016;4(1):44-8. Indonesia. Nutr Res Pract [Internet].
2012 Oct;6(5):451–7. Available from:
Irmawati, M. Ardani, IGAI. Astasari, http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
Dewi. Irwanto. Pemberian stimulasi 23198025.
selama satu jam pada perkembangan
anak Usia 12-24 Bulan. Media Waryana. Promosi kesehatan, penyuluhan
Medika Indonesiana, Vol 46, Nomor dan pemberdayaan masyarakat.
3, Tahun 2012. Yogyakarta: Nuha medika; 2016.

Mubarak, Wahit I, dkk. Promosi Yusuf, Syamsu LN. Psikologi


kesehatan: sebuah pengantar proses perkembangan anak dan remaja.
belajar mengajar dalam pendidikan. Bandung: PT Remaja
Yogyakarta: Graha Ilmu; 2009. Rosdakarya;2011

Nursalam. Asuhan keperawatan bayi dan


anak. Jakarta:Salemba Medika; 2005.

21

Anda mungkin juga menyukai