Anda di halaman 1dari 42

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI

DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN


EVALUASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
CALON AHLI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA UMUM
II
PETUNJUK
Sebelum Saudara mengerjakan soal-soal, bacalah terlebih dahulu ketentuan-ketentuan
sebagaimana berikut :
1. Tuliskan nama, instansi Saudara, hari, tanggal dan tanda tangan Saudara pada lembar jawaban.
2. Pilih salah satu jawaban saja yang paling benar dari alternatife jawaban yang tersedia dengan memberi tanda X (silang)
pada lembar jawaban.
3. Jika pilihan jawaban pertama salah, coret dengan memberi 2 (dua) garis sejajar (X) di jawaban yang salah kemudian pilih
salah satu jawaban yang peling benar dari alternatif jawaban yang tersedia dengan memberi tanda X (silang) pada lembar
jawaban (hanya 1 kali saja)
4. Berkas soal dan jawaban diserahkan kembali kepada panitia setelah selesai dikerjakan atau tanda waktu telah selesai.
5. Lembar soal/pertanyaan tidak boleh dicoret-coret.
6. Waktu : 90 menit
SELAMAT BEKERJA

II. A. PESAWAT UAP, BEJANA TEKAN DAN MEKANIK


1. Pemeriksaan visual pada setiap pesawat uap yang baru bertujuan untuk mengetahui:
a. Kondisi seluruh alat perlengkapan pengamannya.
b. Kondisi seluruh bagian konstruksi dan seluruh alat perlengkapan pengamannya.
c. Kondisi sisi luar dan seluruh alat perlengkapan pengamannya.
d. Jawaban a, b dan c benar.

2. Kekurangan air didalam ketel uap pada saat sedang dioperasikan dapat mengakibatkan :
a. Terjadinya kenaikan temperature air.
b. Terjadinya overheating dan peledakan
c. Terjadinya kenaikan tekanan kerja.
d. Jawaban a, b dan c benar.

3. Akte Izin Pemakaian Pesawat Uap diberikan kepada pemakai bilamana :


a. Hasil pemeriksaan dan pengujian alat-alat perlengkapan pengaman dan alat-alat pembakarannya memenuhi syarat.
b. Hasil pemeriksaan dan pengujian pesawat uap dan alat-alat perlengkapan otomatisnya memenuhi syarat.
c. Hasil pemeriksaan dan pengujian pesawat uap dan alat-alat perlengkapan pengamannya memenuhi syarat.
d. Jawaban a, b dan c benar.

4. Menurut Undang-Undang dan Peraturan Uap 1930, apakah setiap pesawaat uap yang akan dioperasikan :
a. Perlu diberi izin pemakaian.
b. Tidak perlu diberi izin pemakaian
c. Ada yang tidak perlu diberi izin pemakaian.
d. Jawaban a, b dan c benar.

5. Peledakan pada ketel uap dapat terjadi karena :


a. Tinggi air didalam ketel uap dibawah batas aman.
b. Peledakan hanya dapat terjadi bila tingkap pengaman tidak bekerja.
c. Tidak memiliki thermometer.
d. Jawaban a dan c benar.

6. Untuk ketel uap tekanan rendah harus dilengkapi dengan :


a. 2 (dua) tingkap pengaman
b. 1 (satu) tingkap pengaman
c. 1 (satu) pipa pengaman
d. Jawaban b dan c benar

7. Akibat buruk dari suatu pengujian padat dengan air dingin yang dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku,
dipertanggung jawabkan kepada yang :
a. Pemohon pemadatan
b. Yang melakukan pemadatan
c. Yang mengawasi pemadatan
d. Jawaban a, b dan c benar.
1
8. Ketel uap dengan tekanan uap maksimal sebesar ½ kg/cm2 diberi perlengkapan :
a. Sekurang – kurangnya satu gelas pedoman air
b. Sekurang – kurangnya satu pompa air pengisi
c. Satu pipa pengaman terbuka
d. Jawaban a, b dan c benar.

9. Ketel uap yang mengalami temperature berlebihan (over heating) adalah disebabkan oleh :
a. Tingkap pengaman tidak bekerja.
b. Kapasitas pembakaran terlalu besar.
c. Tinggi air didalam ketel uap dibawah batas aman.
d. Jawaban a, b dan c benar.

10. Pesawat Uap dan Bejana Tekan, baru dapat dibuat apabila :
a. Mempunyai gambar rencana.
b. Mempunyai pehitungan kekuatan konstruksi.
c. Telah mempunyai pengesahan gambar rencana.
d. Jawaban a, b dan c benar.

11. Yang dimaksud dengan ketel uap adalah :


a. Pesawat yang menghasilkan uap yang dipergunakan diluar pesawatnya dan harus ada ruang bakar.
b. Pesawat yang menghasilkan uap yang dipergunakan diluar pesawatnya dan harus ada cerobong asap.
c. Pesawat yang menghasilkan uap yang dipergunakan diluar pesawatnya.
d. Jawaban a, b dan c benar.

12. Pesawat uap dengan tekanan kerja 8 kg/cm2, uji padatnya :


a. 16 kg/cm2.
b. 12 kg/cm2.
c. 13 kg/cm2.
d. 10 kg/cm2.

13. Semua pesawat uap yang tidak memerlukan izin dalam pemakaiannya harus :
a. Terus menerus diawasi.
b. Tidak perlu diawasi
c. Diawasi seperlunya saja
d. Tergangung pada pemakai.

14. Pemeriksaan berkala pada ketel uap darat berpindah dilakukan setiap :
a. Selambat-lambatnya setiap 1 tahun sekali.
b. Selambat-lambatnya setiap 2 tahun sekali.
c. Selambat-lambatnya setiap 3 tahun sekali.
d. Selambat-lambatnya setiap 4 tahun sekali.

15. Pemeriksaan berkala pada bejana uap dilakukan setiap :


a. Selambat-lambatnya setiap 1 tahun sekali.
b. Selambat-lambatnya setiap 2 tahun sekali.
c. Selambat-lambatnya setiap 3 tahun sekali.
d. Selambat-lambatnya setiap 4 tahun sekali.

16. Pada saat akan melakukan cleaning/pembersihan sedangkan ketel uap masih beroperasi :
a. Ketel uap dimatikan dan airnya dibuang sebagian.
b. Ketel uap dimatikan dan airnya langsung dibuang.
c. Ketel uap dimatikan dan airnya didinginkan, baru dibuang.
d. Ketel uap dimatikan, uapnya dibuang dan airnya langsung dibuang.

17. Pengujian pertama dari pesawat uap darat tetap adalah :


a. Sebelum pesawat uap itu ditembok.
b. Setelah pesawat uap itu dioperasikan selama 1 tahun
c. Setelah pesawat uap itu dioperasikan selama 2 tahun
d. Setelah pesawat itu diberi izin.

2
18. Apakah dibenarkan setiap orang / tenaga kerja melakukan pelayanan terhadap ketel uap :
a. Dibenarkan, karena setiap orang dapat melakukan bermacam-macam pekerjaan.
b. Tidak dibenarkan karena harus memiliki keahlian khusus.
c. Dibenarkan karena memenuhi perintah pimpinan perusahaan.
d. Dibenarkan asal sudah diberi petunjuk cara mengoperasikan.

19. Sesuai Permenaker No. Per. 01/Men/1982 setiap bahan dari bagian konstruksi bejana tekan harus memiliki :
a. Surat tanda hasil pengujian
b. Sertifikat bahan yang diakui.
c. Jawaban a dan b benar
d. Jawaban a dan b salah.

20. Tingkap pengaman pada pesawat uap dan bejana tekan berfungsi untuk :
a. Menahan tekanan
b. Untuk mengatur tekanan
c. Membuang tekanan secara otomatis apabila terjadi tekanan lebih
d. Membuang air berlebih.

21. Pemeriksaan bahan pada pesawat uap dapat dilakukan apabila telah berumur :
a. 25 tahun
b. 30 tahun
c. 35 tahun
d. 40 tahun

22. Cara mengambil/memotong pelat badan pesawat uap yang akan diuji dengan cara :
a. Digergaji
b. Dipotong dengan alat potong las listrik
c. Dibor
d. Dipotong dengan brander las.

23. Diameter pemotongan pelat badan pesawat uap yang akan dipotong untuk PB adalah:
a. 3 cm
b. 10 cm
c. 12 cm
d. 15 cm

24. Kapan suatu pesawat uap harus dilakukan pemeriksaan secara khusus (secara keseluruhan) :
a. Sesudah berumur 50 tahun
b. Sesudah terjadi kecelakaan
c. Sesudah dilakukan pemeriksaan bahan (PB) sebanyak 3x
d. Setelah pemeriksaan bahan (PB) sebanyak 5x

25. Berdasarkan PP No. 19 tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja bidang Pertambangan, PP
ini tidak berlaku bagi pengaturan dan pengawasan :
a. Ketel uap berdasarkan Stoom Ordonantie 1930 (stbl 1930 No. 225)
b. Bejana tekan berdasarkan Permenaker No. Per.01/Men/1982.
c. Jawaban a dan b benar.
d. Jawaban a dan b salah.

26. Ruang lingkup Permen No. 05/Men/1985 meliputi :


a. Peralatan angkat, pita transport, pesawat angkutan diatas landasan dan diatas permukaan, alat angkutan jalan rel.
b. Pesawat tenaga dan produksi
c. Pesawat Lift
d. Jawaban a, b dan c benar.

27. Pengertian dari pesawat angkat dan angkut adalah suatu psawat atau alat yang digunakan untuk :
a. Memindahkan muatan pada jarak tertentu.
b. Memindahkan, mengangkut muatan vertical dan horizontal.
c. Memindahkan, mengangkut muatan vertical dan horizontal dalam jarak yang ditentukan.
d. Jawaban a, b dan c benar.

3
28. Pembinaan K3 mekanik merupakan mitra efektif dalam rangka usaha mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan
ditempat kerja. Hal tersebut merupakan :
a. Kewajiban pengusaha / pengurus.
b. Kewajiban tenaga kerja
c. Kewajiban Depnakertrans
d. Jawaban a, b dan c benar.

29. Pengawasn K3 bidang mekanik yang bersifat preventif meliputi :


a. Perencanaan dan pemakaian
b. Perencanaan, reparasi dan modifikasi
c. Perencanaan, pembuatan, prosedur pemakaian dan perawatan.
d. Jawaban a, b dan c benar.

30. Dasar teknik K3 bidang mekanik pada prinsipnya ditujukan untuk pengamanan terhadap :
a. Tenaga kerja dari ancaman bahaya/kecelakaan
b. Pesawat tenaga dan produksi untuk mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan.
c. Jawaban a dan b benar.
d. Jawaban a dan b salah.

31. Dalam mengoperasikan pesawat angkat dan angkut harus dilakukan oleh :
a. Operator yang memiliki kemampuan dan ketrampilan.
b. Operator yang memiliki pengalaman
c. Operator yang memiliki SIO (Surat Izin Operasi)
d. Jawaban a, b dan c benar.

32. Berdasarkan peraturan perundangan K3 bidang Mekanik bahwa setiap pesawat harus memiliki pengesahan pemakaian
dengan maksud dan tujuan :
a. Efektif, efisien dan aman dalam pemakaian
b. Memenuhi peraturan perundangan
c. Memperpanjang umur pemakaian
d. Jawaban a, b danc benar.

33. Sesuai dengan peraturan yang berlaku bahwa setiap pesawat angkat dan angkut yang akan dibuat dan dipasang harus
memiliki persyaratan teknis kepada :
a. Pembuat dan pemasang harus mendapat pengesahan.
b. Pembuat dan pemasang tidak perlu mendapat pengesahan.
c. Pemilik/pemakai dapat menentukan persyaratan.
d. Jawaban a, b dan c benar.

34. Hal – hal yang dapat menimbulkan bahaya kecelakaan dari pemakaian pesawat angkat dan angkut adalah :
a. Putusnya kabel dan kait pengangkat.
b. Terganggunya barang yang diangkat maupun keseimbangan
c. Tidak adanya pengaman kait maupun rem tali tidak berfungsi.
d. Jawaban a, b dan c benar.
35. Sesuai Permenaker No. Per 05/Men/1985 setiap pesawat angkat dan angkut wajib dilakukan pengujian setelah
pengujian pertama : Pengujian tersebut selambatlambatnya:
a. 3 (tiga) tahun setelah pengujian pertama
b. 2 (dua) tahun setelah pengujian pertama
c. 1 (satu) tahun setelah pengujian pertama
d. Jawaban a, b dan c benar.

36. Pesawat angkut diatas landasan dan diatas permukaan adalah :


a. Truk, traktor, kereta gantung, truk Derek dan forklift.
b. Dongkrak, penumatik, gondola, keran tower dan tekel.
c. Eskalator, rantai berjalan dan ban berjalan
d. Jawaban a, b dan c benar.

37. Untuk menjamin pengoperasian peralatan mekanik dapat aman maka peralatan –peralatan tersebut harus :
a. Dioperasikan oleh operator yang memiliki sertifikat.
b. Diperiksa dan diuji sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

4
c. Peralatan mekanik harus baru
d. Jawaban a, b dan c benar.

38. Yg dimaksud dgn peralatan angkat sesuai dgn Permen No. 05/Men/1985 tentang pesawat angkat dan angkut, kecuali :
a. Elevator / lift.
b. Crane
c. Forklift
d. Hoist

39. Pengawasan K3 mekanik dilakukan mulai dari :


a. Perencanaan, pembuatan, pemasangan, peredaran
b. Pemakaian dan atau perbaikan tehnis
c. Pemeliharaan
d. Jawaban a, b dan c benar.

40. Operator pesawat tenaga dan produksi sesuai Permenaker No. 04/Men/1985 adalah :
a. Wajib memiliki SIO (Surat Izin Operasi)
b. Tidak wajib memiliki SIO
c. Setiap tenaga kerja
d. Jawaban a, b dan c benar.

41. Dalam melayani pesawat tenaga dan produksi yang sedang beroperasi, seorang operator dapat :
a. Mewakilkan kepada orang lain
b. Meninggalkan tempat kerjanya untuk keperluan penting
c. Dilarang meninggalkan tempat kerja
d. Jawaban a, b dan c benar.

42. Yang dimaksud dengan penggerak mula sesuai Permen No. 04/Men/1985 tentang Pesawat Tenaga dan Produksi adalah:
a. Turbin air
b. Motor listrik
c. Transformator
d. Jawaban a, b dan c benar.

43. Pengujian unit pesawat tenaga dan produksi dilakukan selambat-lambatnya :


a. 2 tahun sekali
b. 3 tahun sekali
c. 5 tahun sekali
d. 10 tahun sekali

44. Alat pengaman adalah suatu alat perlengkapan yang digunakan untuk pengamanan:
a. Tenaga kerja dari ancaman bahaya yang mungkin terjadi.
b. Pesawat tenaga dan produksi untuk mencegah kemungkinan terjadi kecelakaan.
c. Pesawat tenaga dan produksi agar tidak cepat rusak
d. Jawaban a, b dan c benar.

45. Yang termasuk bejana tekan berdasarkan Permenaker No.Per 01/Men/1982 adalah :
a. Botol – botol baja yang mempunyai volume air paling tinggi 60 liter.
b. Bejana transport yang mempunyai volume air lebih dari 60 liter.
c. Bejana penyimpan gas atau campuran dalam keadaan padat ditempa menjadi cair terlarut atau terbeku.
d. Jawaban a, b dan c benar.

46. Beberapa dasar hukum yang berkaitan dengan K3 Mekanik seperti tertera dibawah ini kecuali :
a. Permenaker No. 04/Men/1985
b. Permenaker No. 05/Men/1985
c. Permenaker No. 09/Men/2010
d. Permenaker No. 04/Men/1987

47. Tali baja yang dipergunakan untuk mengangkat harus :


a. Terbuat dari bahan baja yang kuat dan berkualitas tinggi.
b. Mempunyai faktor keamanan sekurang-kurangnya 3½ kali beban max serta tidak boleh ada sambungan.

5
c. Tidak ada simpul, belitan, kusut, berjumbai atau terkelupas.
d. Jawaban a, b dan c benar.

48. Berdasarkan Permenaker No. 05/Men/1985 setiap pesawat angkat dan angkut harus diuji terlebih dahulu antara lain
dengan pengujian beban lebih sebesar :
a. 105 % dari jumlah beban max
b. 110 % dari jumlah beban max
c. 120 % dari jumlah beban max
d. 125 % dari jumlah beban max

49. Berdasarkan Surat Edaran Menaker No.SE 06/Men/1990 tentang Pewarnaan Botol Baja / Tabung gas bertekanan antara
lain sebagai berikut :
a. Kelompok gas beracun warna kuning tua
b. Kelompok gas yang menyengat warna kuning muda
c. Kelompok gas campuran warna abu-abu
d. Jawaban c salah

50. Perlengkapan pengaman bejana tekan adalah; terkecuali :


a. Manometer
b. Thermometer
c. Safety valve
d. Pressure switch

II. B. KONSTRUKSI BANGUNAN, INSTALASI LISTRIK DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN


1. Pengujian kualitas alat pemadam api ringan (APAR) antara lain berupa :
a. Kondisi tabung APAR nya saja
b. Kondisi tabung APAR dan kualitas bahan pemadamnya.
c. Cara penempatan dan peralatannya
d. Cara penggunaan dengan benar.

2. Sistem penanggulangan aktif merupakan langkah penting dlm system penanggulangan kebakaran, jenisnya diantaranya
adalah :
a. Keadaan kualitas gedung dan perlengkapannya.
b. Instalasi penanggulangan kebakaran permanen maupun temporer
c. Jawaban a dan b benar
d. Jawaban a dan b salah.

3. Instalasi penangkal petir radio aktif saat ini tidak diizinkan dipasarng di Indonesia, sebab mengundang bahaya potensial
berupa :
a. Exposure radio aktif
b. Kurang efektif menyalurkan arus petir
c. Sulit cara pemasangan
d. Mengundang badai petir.

4. Penanggulangan K3 Kebakaran dan listrik dilaksanakan dengan pola peventif, apakah yang dimaksud dengan pola tsb :
a. Dimulai dari saat perencanaan.
b. Dilakukan perawatan rutin
c. Dilaksanakan setelah ada kejadian kecelakaan
d. Dimulai saat pelaksanaan.

5. Yang termasuk sistem proteksi kebakaran pasif antara lain :


a. Kualitas bahan bangunan
b. Alat Pemadam Api Ringan
c. Sarana Evakuasi
d. Hydran

6. Terdapat 3 (tiga) jenis pompa hydrant/springkler yaitu :


a. Pompa listrik, pompa disel, pompa air.
b. Pompa listrik, pompa disel, pompa jocky
c. Pompa utama, pompa jocky dan pompa cadangan

6
d. Jawban a, b dan c benar.

7. Untuk mendeteksi kebakaran pada ruangan yang cenderung memiliki suhu yang berubah-ubah sebaiknya dipasang
detector :
a. Detektor asap tipe ionisasi
b. Detector panas suhu tetap
c. Detector nyala api
d. Detector panas tipe kenaikan suhu.

8. Penggunaan media pemadam Halon Total Flooding System dibatasi penggunaannya di Indonesia disebabkan oleh :
a. Kualitas pemadam buruk
b. Merusak lingkungan (lapisan ozon)
c. Harga terlalu mahal
d. Jawaban a, b dan c benar.

9. Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan dalam rangka memadamkan kebakaran antara lain :
a. Mengetahui arah angin
b. Mengetahui jenis benda yang terbakar
c. Mengetahui kondisi bangunan
d. Jawaban a, b dan c benar.

10. Dlm system jaminan keamanan pd jalur tangga kebakaran dari pengaruh gas atau asap akibat kebakaran, diperlukan
pelengkapan :
a. Fan system penyedot udara
b. Fan system tekanan udara
c. Jawaban a dan b benar
d. Jawaban a dan c salah.

11. Tekanan minimum dan maximum pada titik hidran terjauh atau tertinggi dari pompa adalah :
a. Minimum 4kg/cm2 max 7 kg/cm2.
b. Minimum 5kg/cm2 max 8 kg/cm2.
c. Minimum 4,5kg/cm2 max 7 kg/cm2.
d. Jawaban a, b dan c benar.

12. Hydran dibagi menjadi 3 kelas yaitu kelas I, II dan III. Isi hydran box klas III adalah :
a. Nozle lengkap dengan selang hydran 1½ “ dan landing Valve 2½”
b. Nozle lengkap dengan selang 2½ “
c. Nozle lengkap dengan selang 1½ “
d. Gulungan selang ukuran 2½ “ dan landing Valve 2½”

13. Untuk mendeteksi kebakaran diruang genset sebaiknya dipasang detector kebakaran jenis :
a. Detektor asap
b. Detector panas temperature tetap
c. Detector nyala api
d. Detector panas type kenaikan suhu.

14. Setiap jenis penyalur petir harus dilengkapi dengan pembumian sekurangkurangnya, :
a. 2 (dua) buah
b. 3 (tiga) buah
c. 4 (empat) buah
d. 5 (lima) buah

15. Sudut perlindungan setiap penerima petir adalah :


a. 90 O
b. 110 O
c. 112 O
d. 120 O

16. Dalam kejadian kebakaran didalam gedung dapat terjadi yang disebut back draft. Back draft dapat terjadi apabila :
a. Kebakaran didalam ruangan tertutup dengan oxygen yang cukup dan terdapat bahan yang mudah meledak.

7
b. Kebakaran dalam ruang tertutup kehabisan oxygen, bila ada kesempatan udara masuk akan terjadi ledakan.
c. Jawaban a dan b benar
d. Jawaban a dan b salah

17. Produk dari kebakaran dapat berupa :


a. Termal
b. Non termal
c. CO2 dan CO
d. Jawaban a, b dan c benar.

18. Salah satu cara pengendalian energi diatur dalam peraturan perundangan dibawah ini :
a. Permenaker No. 04/Men/1981
b. Peraturan khusus EE
c. Permenaker No. 04/Men/1987
d. Permenaker No. 02/Men/1983.

19. Dibawah ini cara pemadam api yang dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran kecuali :
a. Starvation
b. Cooling
c. Conduction
d. Smothering

20. Salah satu system Pasif Fire Protection adalah Fire/smoke damper. Yang dimaksud dengan Fire/Smoke damper adalah :
a. Damper pada koridor
b. Damper pada ducting AC Sentral
c. Damper pada setiap bukaan
d. Jawaban a, b dan c benar.

21. Potensi bahaya pada instalasi listrik diantarannya :


a. Beban lebih
b. Panas
c. Kebakaran
d. Peledakan

22. Alat yang digunakan untuk mengukur kehandalan elektroda pembumian instalasi penyalur petir adalah :
a. Mega ohm meter
b. Insulation tester
c. Earth Resistans tester
d. Sound level meter

23. Lantai kerja yang aman adalah lantai kerja yang memiliki resistansi isolasi sekurang-kurangnya sebesar.
a. 10 kilo – Ohm
b. 20 kilo – Ohm
c. 50 kilo – Ohm
d. 70 kilo – Ohm

24. Pemasangan instalasai listrik di Indonesia pada saat ini berpedoman kepada :
a. Peraturan Umum Instalasi Listrik 1977 (PUIL 1977)
b. Peraturan Umum Instalasi Listrik 1987 (PUIL 1987)
c. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000)
d. Peraturan Umum Instalasi Listrik 2002 (PUIL 2002)

25. Apa kemungkinan bahaya yang dapat dialami seseorang terhadap instalasi listrik ? :
a. Bahaya sambaran petir karena sambaran tidak langsung
b. Bahaya sentuh langsung
c. Bahaya sentuh tidak langsung
d. Jawaban b dan c benar.

26. Apa yang dimaksud dengan bahaya sentuh langsung ?


a. Sentuh pada bagian konduktif yang dalam keadaan kerja normal umumnya bertegangan dan atau dialiri arus.

8
b. Sentuk pada bagian konduktif terbuka perlengkapan atau instalasi listrik yang menjadi bertegangan akibat kegagalan
kegagalan isolasi.
c. Sentuh pada bagian yang tidak konduktif dari perlengkapan atau instalasi listrik
d. Semua jawaban a, b dan c benar.

27. SNI – 04 – 0225 – 2000 tentang PUIL 2000 diberlakukan melalui Kepmenaker dan Transmigrasi Nomor :
a. Kepmenaker No. Per.04/Men/1988.
b. Kepmenakertrans No. Kep. 75/Men/2000
c. Kepmenakertrans No. Kep. 75/Men/2001
d. Kepmenakertrans No. Kep. 75/Men/2002

28. Dalam persyaratan untuk Badan Pengusahaan Listrik, antara lain dipersyaratkan :
a. Harus memiliki Ahli K3 Umum
b. Harus mempunyai teknisi yang memiliki kompetensi K3 dibidang listrik yang disyahkan oleh Depnaker.
c. Tidak harus memiliki teknisi
d. Semua jawaban a, b dan c benar.

29. Kegagalan isolasi dari suatu instalasi listrik harus dicegah terutama dengan cara :
a. Perlengkapan listrik harus dirancang dan dibuat dengan baik.
b. Bagian aktif harus diisolasi dengan bahan yang tepat.
c. Instalasi listrik harus dipasang dengan baik.
d. Jawaban a, b dan c benar.

30. Syarat-syarat keselamatan kerja ditetapkan melalui peraturan perundangan, salah satunya persyaratan untuk mencegah
terkena aliran listrik. Syarat-syarat tersebut memuat prinsip-prinsip teknis ilmiah menjadi kumpulan ketentuan yang disusun
secara :
a. Acak, smar dan praktis
b. Teratur, samar dan praktis
c. Teratur, jelas dan praktis
d. Jawaban a, b dan c tidak ada yang benar.

31. Instansi yang berwenang menurut PUIL 2000 adalah :


a. Lembaga yang membuat PUIL
b. Instansi yang memberlakukan PUIL
c. Badan Standarisasi Nasional Indonesia
d. Badan Pengusahaan Listrik

32. Instalasi penyalur petir diatur berdasarkan :


a. Permenaker No. Per. 02/Men/1989.
b. Permenaker No. Per. 04/Men/1987.
c. Permenaker No. Per. 04/Men/1985.
d. Permenaker No. Per. 01/Men/1979.

33. Penggunaan lift yang salah yaitu :


a. Kapasitas angkut lift tidak dicantumkan dan dipasang didalam sangkar lift.
b. Kapasitas angkut harus sesuai dengan izin lift.
c. Kapasitas angkut lift dicantumkan dan dipasang dalam sangkar lift.
d. Penetapan jumlah orang yang diangkut berdasarkan SNI yang berlaku.

34. Surat izin operasi pemakaian lift berlaku selama :


a. 2 (dua) tahun dan dapat diperbaharui kembali
b. 3 (tiga) tahun dan dapat diperbaharui kembali
c. 5 (lima) tahun dan dapat diperbaharui kembali
d. Tidak ada yang benar.

35. Instalasi penyalur petir secara umum harus memenuhi persyaratan :


a. Kemampuan perlindungan secara tehnis.
b. Ketahanan mekanis
c. Ketahanan terhadap korosi
d. Semua jawaban benar.

9
36. Instalasi proteksi petir internal diatur dalam peraturan :
a. SNI 04-0225-2000 (PUIL 2000)
b. Permenaker No.Per.02/Men/1989.
c. Kepmenaker No. Kep. 75/2002
d. Jawaban a, b dan c salah

37. Alat untuk mengukur tahanan isolasi kabel listrik adalah :


a. Multi tester
b. Ohm meter
c. Insulation Resistan Tester
d. Volt meter.

38. Besarnya nilai pembumian (grounding) adalah :


a. Max 0,5 Ohm
b. Max 5 Ohm
c. Max 50 Ohm
d. Jawaban a, b dan c salah.

39. Dasar hukum pengawasan K3 konstruksi bangunan antara lain :


a. UU No. 1 tahun 1970
b. Permenaker No. 1/Men/1980
c. SKB Menaker dan Menteri PU
No. Kep.174/Men/1986
No. 104/Kepts/1986
d. Jawaban a, b dan c benar.

40. Pengawasan K3 Konstruksi bangunan dilakukan pada setiap tahapan pekerjaan yaitu :
a. Perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan.
b. Penggalian, pembetonan.
c. Pemasangan tiang-tiang bangunan.
d. Jawaban a, b dan c benar.

41. Yang bertanggung jawab atas kecelakaan kerja yang terjadi pada pelaksanaan pembangunan gedung adalah :
a. Konsultan perencana
b. Pemberi tugas
c. Kontraktor
d. Supplier material

42. Setiap pekerjaan konstruksi bangunan akan dimulai pengurus membentuk unit K3yang berfungsi untuk :
a. Usaha-usaha pencegahan kecelakaan, kebakaran, peledakan dan penyakit akibat kerja.
b. Usaha – usaha pertolongan pertama pada kecelakaan.
c. Usaha-usaha penyelamatan.
d. Jawaban a, b dan c benar.

43. Pengawasan K3 sarana Bangunan meliputi :


a. Semua instalasi dari tahapan kegiatan pembangunan konstruksi bangunan mulai dari kegiatan pelaksanaan, serah terima
pekerjaan sampai dengan masa pemeliharaan /perawatan.
b. Semua peralatan dari tahapan kegiatan pembangunan konstruksi bangunan mulai dari kegiatan pelaksanaan serah terima
pekerjaan sampai dengan masa pemeliharaan/perawatan.
c. Semua sarana pendukung mulai dari kegiatan pelaksanaan, serah terima pekerjaan sampai dengan masa pemeliharaan /
perawatan.
d. Jawaban a, b dan c benar.

44. Tahapan pelaksanaan konstruksi bangunan terdiri dari :


a. Rancangan teknis pelaksanaan dan pasca konstruksi.
b. Rancangan teknis pelaksanaan
c. Rancangan pasca konstruksi
d. Jawaban a, b dan c benar.

10
45. Salah satu bentuk pengawasan K3 konstruksi bangunan yaitu :
a. Akte Pengawasan Tempat Kerja kegiatan konstruksi bangunan
b. Wajib lapor perjaan/proyek konstruksi bangunan
c. Daftar periksa / Checklist K3 bangunan tinggi
d. Jawaban a, b dan c benar.

46. Langkah-langkah dalam melaksanakan tahapan kegiatan konstruksi bangunan yaitu :


a. Akte Pengawasan Tempat Kerja kegiatan konstruksi bangunan.
b. Standard Operation Procedue
c. Daftar periksa /Checklist K3 Bangunan tinggi
d. Wajib lapor pekerjaan / proyek konstruksi bangunan

47. Petugas teknis K3 yg mengkoordinir pelaksanaan K3 terhadap seluruh tahapan pekerjaan konstruksi bangunan dalah:
a. Construction Safety Engineer
b. Construction Safety Inspector
c. Construction Safety Officer
d. Jawaban a, b dan c benar.

48. Terdapat beberapa cara perpindahan panas pada kejadian kebakaran seperti dibawah ini kecuali :
a. Radiation
b. Reduction
c. Convection
d. Conduction

49. Pasif Fire protrection antara lain sebagaimana tertera dibawah ini, kecuali:
a. Kompartemen
b. Fire/smoke damper
c. Fire Extinguisher
d. Fire Reterdant

50. Setiap 5 (lima) tahun sekali tabung APAR harus diuji hydrostatic test dengan air
dingin. Pada tabung apar dengan tekanan kerja 12 kg/cm2 berapa besar tekanan uji
hydrostatic test yang harus dilakukan
a. 17 kg/cm2
b. 18 kg/cm2
c. 20 kg/cm2
d. 24 kg/cm2

11
KISI-KISI UJIAN AKHIR AK3 UMUM

NO SOAL PILIHAN ISI


1 Sesuai dengan peraturan perundang- Melakukan audit Mengadakan analisa Memasuki tempat Kerja Semua jawaban benar
undang Ahli K3 berwenang untuk antara external SMK3 Kecelakaan kerja dimanapun sesuai dengan keputusan c
lain : penunjukan
2 Ada 3 (tiga) cara dalam penilaian resiko Analisa Kualitatif Analisa Kuantitatif Analisa semi Kualitatif Analisa semi
a
seperti dibawah ini , kecuali : Kuantitatif
3 Sesuai dengan Permenaker No. Per. Setiap tempat Kerja Setiap perusahaan. Kantor pusat suatu gtup Setiap unit kerja di
04/Men/1987 Pengusaha atau Pengurus yang mempekerjakan perusahaan. perusahaan besar. a
wajib membentuk p2k3 di : 100 orang atau lebih
4 Kondisi tempat kerja yang berbahaya Cara kerja Cuaca Proses produksi. Mesin, pesawat, alat.
b
tidak berkaitan erat dengan :
5 Pada pasal 86 UU 13 Tahun 2003 ayat (1) Keselamatan dan Moral dan Kesusilaan Penghidupan yang layak. Perlakuan yang sesuai
menyatakan; setiap pekerjaan/ buruh Kesehatan Kerja dengan harkat dan
mempunyai hak unutuk memperoleh martabat manusia
c
perlindungan, berikut yang bukan bagian serta nilai-nilai agama
dari ayat tersebut adalah perlindungan
atas :
6 Berdasarkan pasal 14 Undang- Undang Menyediakan alat Memasang gambar poster k3 Memberikan Kebebasan Menempatkan semua
No. 1 tahun 1970 yang bukan kewajiban perlindungan diri. ditmpat kerja berserikat. syarat- syarat k3 dan
pengurus perusahaan adalah : lembaran Undang- c
undang No.1 tahun
1970 di tempat
7 Ahli K3 yang bekerja di perusahaan jasa Setiap 3 (tiga) bulan Setiap 1 (satu) Tahun sekali Setiap saat setelah selesai Setiap 2 (dua) Tahun
K3 wajib menyampaikan laporan kepada sekali melakukan kegiatan sekali sesuai dengan
a
menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi masa berlakunya surat
atau pejabat yg ditunjuk: keputusan penunjukan
8 Setiap instansi dan pesawat yang Agar efektif, efesien Untuk memenuhi peraturan Untuk memperpanjang Agar instansi pesawat
digunakan di tempat kerja harus memiliki dan aman dalam perundangan umur pesawat. tersebut selalu baru.
c
izin pemakaian, yang bukan tujuan dari pemakaiannya
hal tersebut adalah :
9 Yang menjadi batasan perngertian Adanya korban luka- Adanya Kerusakan peralatan Lingkungan tercemar. Terganggunya proses
kecelakaan kerja adalah suatu kejadian luka dan atau produksi pekerjaan/produksi
yang mengakibatkan : meninggal dunia. walaupun tidak terjadi
d
korban yang cidera
maupun kerusakan
peralatan.
10 Audit SMK3 bertujuan untuk : Memiliki administrasi k3 Mengetahui pelaksaan k3 di Membuktikan pelaksaan K3 Membuktikan c
perusahaan besar dan beresiko sesuai peraturan kesesuaian penerapan
tinggi. perundangan k3 sistem menajemen k3.
11 Pemimpin tertinggi perusahaan membuat Tertulis dan Secara lisan disampaikan kepada Tertulis, bertanggal dan Tertulis dan di
komitmen tentang K3. Bentuk komitmen disebarluaskan ke karyawan. ditandatangani pimpinan tandatangani manajer
tersebut adalah : karyawan. dan di sebarluaskan kepada safety dan c
karyawan. disebarluaskan kepada
karyawan.
12 Ketentuan dari pasal 13 Undang- Undang Tamu yang akan karyawan yang akan memasuki Siapapun akan memasuki Khusus bagi orang
No.1 tahun 1970 tentang keselamatan memasuki tempat kerja. ruang kerja tertentu. tempat kerja. yang melakukan PKL c
kerja berlaku untuk :
13 Ahli keselamatan dan Kesehatan Kerja Dari Depnaker sendiri. Instansi diluar Depnaker. Dari Pemda setempat. Dari BUMN/BUMD.
merupakan seseorang yang memiliki
kemampuan/keahlian khusus yang
ditunjuk oleh menteri tenaga kerja dalam a
mengawasi peraturan perundang-
undangan K3. Ahli k3 tersebut berasal
dari :
14 Pengurus diwajibkan melaporkan tiap Pasal 3 Pasal 8 Pasal 11 Pasal 15
kecelakaaan yang terjadi ditempat kerja
yang dipimpinnya, pada pejabat yang
ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja. c
Ketwntua tersebut terdapat didalam
Undang-Undang No. 1 tahun 1970
tentang keselamatan kerja pada pasal :
15 Pasal 13 Undang-Undang No 1 tahun Orang yang terkait setiap orang, baik yang hanya pada instansi- Hanya untuk tamu
1970 menyatakan "Barang siapa akan langsung dengan bersangkutan maupun yang instansi yang dianggap atau orang lain yang
memasuki suatu tempat kerja,diwajibkan pekerjaan ditempat tidak bersangkutan dengan sangat berbahaya. bukan pekerja.
menaati semua petunjuk keselamatan kerja pekerjaan di tempat kerja. b
kerja dan memakai alat pelingdung diri
yang diwajibkan".Ketentuan ini
mengingat kepada :
16 Sikap perbuatan manusia dalam bekerja Usia seseorang sifat dan perilaku seseorang faktor pendidikan dan kondisi fisik seseorang
c
antara lain dilatar belakangi oleh : pengalaman
`17 Kapan P2K3 melaporkan kegiatannya ke 2 (dua) bulan sekali 3 (tiga) bulan sekali 4 (empat) bulan sekali 5 (lima) bulan sekali
b
kantor Disnaker setempat ?
18 Yang dimaksud dengan " pengurus" Orang yang memimpin Setingkat manajemen Pemegang saham. Pengusaha
a
berdasarkan Udang- Undang No. 1 tahun langsung suatu tempat perusahaan.
1970 tentang keselamatan kerja adalah : kerja
19 Yang masuk didalam ruang linkup obyek Perusahaan swasta. Tempat kerja milik Negara Tempat kerja Tempat usaha yang
pengawasan k3 berdasarkan Undang- memiliki potensi
d
Undang No. 01 Tahun 1970 tentang bahaya tinggi
Keselamatan kerja adalah :
20 Audit SMK3 eksternal, dilaksanakan stau kali setahun. Satu kali dalam 2(dua) tahun Satu kali dalam 3 (tiga) Satu kali dalam 4
c
sekurang-kurangnya : tahun (empat) tahun
21 Audit SMK3 tidak dilakukan oleh : Auditor internal Semua pimpinan perusahaan auditor ekternal Semua jawaban benar b
22 Ketentuan tentang p2k3 diatur dalam Pasal 3 Pasal 9 pasal 15 pasal 10
undang udang no.1 tahun 1970 pada b
pasal :
23 p2k3 yang dibentuk di suatu perusahaan tripartite bipartite organisasi pekerja pempinan perusahaan
d
terdiri dari unsur :
24 keputusan penunjukan ahli k3 oleh dimutasi oleh pimpinan pindah tugas ke perusahaan lain dimutasi oleh pimpinan terjadi pergantian
menteri ketenagakerjaan dinyatakan perusahaan ke unit atau instansi lain perusahaan ke daerah lain jabatan b
tidak berlaku apabila yang bersangkutan kerja lain
25 Pengawasan K3 yang bersifat preventif Perencanaan perencanaan dan modifikasi pemakaian dan peredaran perencanaan,
dan represif meliputi : pembuatan dan d
pemakaian
26 Yang bukan merupakan kewajiban ahli k3 memberikan laporan meminta keterengan atau membuat surat teguran memperbaiki sendiri
menurut peraturan perundang undangan kepada Menteri Tenaga informasi mengenai pelaksaaan terhadap pelanggaran kerusakan yang ada
adalah : Kerja atau pejabat yang syarat syarat k3 di tampat kerja ketentuan perundang ditempat kerja d
ditunjuk mengenai hasil undangan k3 ditempat
pelaksaan tugasnya. kerja
27 Dalam rangka pembinaan kepada tenaga Menujukan dan melakuakan audit k3 mengadakan pemantauan Mengadakan
kerja, didalam undanag udang No. 1 menjelaskan kondisi lingkungan penyuluhan kepada
tahun 1970 tentang keselamatan kerja dan bahaya yang timbul masyarakat sekitar
ialah satu kewajiaban pengurus antara ditempat kerja kepada mengenai c
lain : tenaga kerja baru kemungkinan yang
bahaya yang dapat
timbul
28 Kecelakaan kerja yang disebabkan oleh Pengusaha pekerja pemerintah jawaban a,b, dan c
perbuatan tidak aman dan kondisi tidak benar d
aman menjadi tanggung jawab :
29 keputusan penunjukan ahli Keselamatan tidak memenuhi melakukan kesalahan dan dengan sengaja atau terlalu taat dan disiplin
dan kesehatan kerja dicabut kecuali : peraturan perundang kecerobohan sehingga karena kekhilafannya dalam menjalankan
d
undangan K3 menimbulkan keadaan bahaya menyebabkan terbukanya tugasnya
rahasia
perusahaan/instansi yang
karena jabatannya wajib
untuk merahasiakan
30 Kejadian kecelakaan yang disebabkan Unsafe action sebab tidak langsung unsafe condition merupakan sebab
oleh perbuatan yang tidak aman dari langung d
pekerja merupakan :
31 Yang bukan merupakan kewajiban ahli k3 memberikan laporan meberikan gaji karyawan memintai keterangan atau membuat teguran
menurut peraturan perundang undangan kepada Menteri Tenaga informasi mengenai terhadap pelanggaran
adalah : Kerja atau pejabat yang pelaksanaan syarat syarat ketentuan perundang b
ditunjuk mengenai hasil k3 di tempat kerja undangan k3 di tempat
pelaksaan tugasnya. kerja
32 sebagai dasar hukum penunjukan ahli permenaker no. per- permenaker no. per-02 permenaker no. per- permenaker no. per-
keselamatan dan kesehatan kerja adalah 04/men/1987 /men/1988 02/men/1992 01/men/1988 c
:
33 perusahaan jasa yang mendapatkan Boleh boleh kalau tidak ada yang lain tidak tau tidak boleh
penunjukan dibidang pesawat angkat dan
angkut, didalam kegiatannya memeriksa
a
dan menguji pesawat uap dan bejana
tekan. Bagaimana pendapat saudara
tentang hal tersebut :
34 keputusan penunjukan ahli Keselamatan memenuhi peraturan tidak memenuhi peraturan melakukan kesalahan dan dengan sengaja atau
dan kesehatan kerja dicabut kecuali : perundangan k3 perundang undangan k3 kecerobohan sehingga karna kekhilafannya
menimbulkan keadaan menyebabkan
berbahaya terbukanya rahasia
a
perusahaan /instansi
yang karena jabatan
nya wajib untuk
dirahasiakan
35 Sumber bahaya yang termasuk didalam tempat kerja yang kotor cara pengamanan bahan yang kebisingan jawaban a,b, dan c
d
lingkunagan kerja adalah : salah benar
36 Pedoman diagnosis dan penilaian cacat Kepdirjen binwasnaker UU No.13/2003 Permenakertrans No.25 Permenakertrans No.2
telah diatur di dalam peraturan ? No. kep. /men/XII/2008 /men/1980 b
53/DJPPK/VIII/2009
37 dalam penyelenggaraan makanan untuk petugas sitem pelayanan makanan dapur dan ruang makan bener semua
tenaga kerja perlu diperhatikan hal hal penyelenggaraan d
sebagai berikut : makanan
38 yang termasuk objek pengawasan norma penyelenggaraan pelaksanaan p3k di tempat kerja gizi kerja semua bener
d
kesehatan kerja pelayanan kesehatan
kerja
39 Pengertian kesehatan kerja menurut Promosi dan pencegahan kesehatan pada penempatan dan semua bener
ILO/WHO tahun 1995 adalah pemeliharaan derajat pekerja yang disebabkan oleh pemeliharaan pekerja
yang setinggu tingginya kondisi kerja mereka dalam suatu lingkungan
dari kesehatanfisik, kerja yang sesuai dengan a
mental dan sosial dari kemampuan fisik dan
pekerja pada semua psikologisnya
pekerjaan
40 Berdasarkan permenakertrans No. per. Memberikan pelayanan Memberikan kebebasan menyampaikan laporan semua benar
03/men/1982 kewajiban pengurus kesehatan kerja sesuai profesional kepada dokter yang pelaksanaan PKK secara
perusahaan dalam penyelenggaraan kemajuan ilmu menjalankan pelayanan rutin kepada dinas tenaga
pelayanan kesehatan kerja yaitu : teknologi kesehatan kerja kerja setempat dengan
d
tembusankpd departemen
tenaga kerja dan
transmigrasi up. Direktur
paengawasaan norma K3
41 Pengobatan dan perawatan bagi pekerja pengobatan diberikan diawasi secara langsung oleh Pengobatan diberikan semua benar
yang mengidap TB harus adekuat yang dalam bentuk panduan PMO (Pengawas Menelan Obat) dalam jangka waktu yang
memenuhi prinsip : OAT yang tepat dan cukup yang terbagi dalam
c
dosis yang tepat tahap awal serta tahap
lanjutan untuk mencegah
kekambuhan
42 Ditempat kerja, penerapan prinsip Cuci tangan sebelum Penggunaan berbagai pelindung semua peralatan yang kain kain kotor dibuang
universal precaution menjadi standar dan sesudah setiap seperti sarung tercemar dilakukan ketempat sampah atau
baku untuk pencegahan HIV-AIDS, prosedur kegiatan di air tangan,jubah,masker,setiap kali seterilisasi dengan dibakar
d
berikut penerapan nya kecuali : mengalir dengan kontak langsung dengan darah menggunakan disinfektan
memakai detergen atau atau berbagai cairan tubuh yang tepat secara khusus
sabun atau alkohol 70%
43 Dokter yang dapat melakukan dokter yang bekerja Dokter yang ditunjuk oleh Dokter yang bekerja di benar semua
pemeriksaan kesehatan tenaga kerja pada PJK3 pengusahaan dan dibenarkan perusahaan
c
berdasarkan permenakertrans No. oleh direktur
Per.02/men/1980
44 yang termasuk jenis pemeriksaan pemeriksaan kesehatan pemeriksaan kesehatan sebelum pemeriksaan kesehatan pemeriksaan
c
kesehatan tenaga kerja, kecuali khusus bekerja purna bakti keesehatan berkala
45 Berdasarkan SE Menakertrans No.SE Dapur katering kantin ruang makan
01/Men/1979 tentang pengadaan kantin
d
dan ruang makan, perusahaan dengan
pekerja lebih dari 200 orang supaya
meny
46 Tugas pokok pelayanan kesehatan kerja pemeriksaan kesehatan Pertolongan pertama pada Pencegahan dan benar semua
sesuai permenaker No. 03 tahun 1982 kecelakaan p3k pengobatan terhadap
d
yaitu ? penyakit umum dan
penyakit akibat kerja
47 Berikut adalah peraturan perundangan Kepnakertrans No. kep. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Permenakertrans No.11 Pemenaker No. 5
c
terkaiy kesehatan kerja, kecuali 68/men/IV/2004 Nomor 333 Tahun 1989 /men/2005 tahun 2018
48 Tujuan P3k di tempat kerja adalah mempercepat upaya menyelamatakan nyawa korban melaporkan kegiatan p3k menghilangkan
penyembuhan pada pengurus cedera/penyakit yang a
di derita
49 Pesyaratan tenaga kerja penjamah TBC HIV THYPUS CACINGAN
makanan harus terbebas dari penyakit d
dibawah ini, kecuali
50 HIV berada dalam cairan tubuh manusia keringat urin air susu ibu muntahan
b
terutama :
51 Pemerikasaan kesehatan berkala 1 Tahun sekali 2 tahun sekali 3 tahun sekali semua salah
a
dilakukan secara periodik yaitu
52 Peraturan Perundangan yang terkait permenaker no. per- Permenakertrans no. per-03 Pasal 7 UU No. 1 Tahun b dan c benar
dengan pemeriksaan kesehatan tenaga 02/Men/1980 /men/1981 1970 a
kerja adalah
53 Jenis-jenis pemeriksaan yang harus pemeriksaan urien rutin pemeriksaan fisik rontgen pemeriksaan gula dan
dilakukan pada pemeriksaan kesehatan kolesterol c
berkala antara lain, kecuali
54 tang termasuk dalam tugas pokok Pembinaan dan pencegahan dan pengobatan pertolongan pertama pada semua benar
pelayanan kesehatan kerja berdasarkan pengawasan terhadap terhadap penyakit umum dan kecelakaan (P3K)
d
permenaker No. 3 tahun 1982 adalah : perlengkapan penyakit akibat kerja
kesehatan kerja
55 Lembaga yang dapat melakuakan Pelayanan kesehatan Perusahaan jasa bidang Rumah sakit atau a dan b benar
pemeriksaan kesehatan tenaga kerja kerja di dalam pemeriksaan/pengujian dan laboratorium yang lengkap
berdasarkan permenakertrans No. Per. perusahaan atau pelayananan kesehatan alat pemeriksaannya d
02/Men/1980 kerja, yang telah mendapatkan
pengesahan
56 Berikut ini dampak sosial dan ekonomi diskriminasi absenteisme meningkat Kelihangan Kemiskinan/ Kerugian
akibat meningkat kasus Tb di kalangan pekerja/PHK/pengangguran ekonomi a
pekerja, kecuali
57 Berdasarkan permenakertrans No. Tempat kerja potensi Tempat kerja potensi bahaya Tempat kerja potensi jawaban a dan b benar
15/Men/VIII/2008 tentang P3k ditempat bahaya rendah,jumlah tinggi, jumlah petugas p3k bahaya rendah, jumlah d
kerja, rasio jumlah petugas P3k di tempat petugas p3k adalah 1 adalah 1 orang untuk setiap 100 petugas p3k adalah 1 orang
kerja yang tepat kecuali : orang untuk setiap 25- orang pekerja atau kurang untuk setiap kurang dari 25
150 orang pekerja orang pekerja
58 jika dengan penilaian status laik kerja laik kerja laik kerja dengan catatan tidak laik kerja dengan tidak laik kerja untuk
seseorang pekerja dengan TB dikatakan sementara pekerjaan tertentu
bahwa pekerja dapat melakukan tugas
b
pekerjaan nya dan perlu dilakukan
penyesuain di tempat kerjanya ,maka
hasil penilaian
59 Pencegahan dan penanggulangan 11/Men/VI/2005 12/Men/VI/2005 13/Men/VI/2005 16/Men/VI/2005
penyalahgunaan dan peredaran gelap
a
narkotika di tempat kerja terdapat di
peraturan kepnakertrans nomer ?
60 faktor resiko yang mempengaruhi orang daya tahan tubuh malnutrisi merokok semua benar
d
menjadi pasien TB adalah
61 syarat - syarat penyelenggaraan syarat keterangan baik syarat personil dalam syarat lembaga pelayanan syarat saran dan
pelayanan kesehatan kerja sebagai dari kepolisian penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja prasyarana
berikut, kecuali ? kesehatan kerja penyelenggaraan a
pelayanan kesehatan
kerja
62 Rancangan kotak p3k di tempat kerja bahan kuat mudah dipindah warna dasar kotak diberi label dengan
adalah, kecuali : berwarna putih lambang p3k warna a
merah
63 Dalam permenakertrans No. Pelayanan kesehatan penyakit akibat kerja pencegahan dan Pengawasaan atas
11/Men/VI/2005 mengenai peraturan kerja penanggulangan peredaran,
tentang? penyalahgunaan dan penyimpanan dan
c
peredaran gelap NARKOBA, penggunaan pestisida
Psikotropika dan zat adiktif
lainnya.
64 Tindakan P3k dan Sosialisasi P3k pada upaya kuratif dan upaya promotif dan preventif upaya kuratif dan promotif upaya preventif dan
pekerja termasuk dalam upaya- upaya preventif kuratif
yang dilakukan ditempat kerja yang b
berhubungan dengan pengelolaan
kesehatan kerja :
65 Perusahaan dianjurkan menyediakan 100- 220 buruh 50- 200 buruh 30-180 buruh 20-150 buruh
b
ruang makan yang memperkejakan :
66 Tugas dan kewajiban ahli k3 kimia antara merahasiakan segala memberikan laporan kepada jawaba a dan b salah jawaban a dan b benar
lain: keterangan yang menteri atau pejabat yang d
berkaitan dengan ditunjuk mengenai hasil
rahasia perusahaan pelaksaan tugasnya
atau instansi yang
didapat karena
jabatannya.
67 Peraturan perundangan yang mengatur permenaker No. 9 UU no 1 tahun 1970 pasal 3 ayat UU no 1 tahun 1970 pasal 3 UU no 1 tahun 1970
tentang alat pelindung diri adalah : tahun 2010 1 huruf f, pasal 9 ayat satu huruf ayat 1 huruf f ,pasal 9 ayat pasal 3 ayat 1 huruf f,
c, pasal 12 huruf b, pasal 12 1 huruf c, pasal 12 huruf e, pasal9 ayat 1 huruf c,
huruf e, pasal 12, dan pasal 14 pasal 12 dan pasal 14 huruf pasal 12 huruf b, pasal
huruf c c dan permenaker nomor 12 huruf e , pasal 12 d
08/Men/VII/2010 dan pasal 14 huruf c
dan permenaker
nomor
09/men/VII/2010
68 Bentuk pengendalian bahan kimia Penyimpangan dan Penyedian alat pelindung diri Pembuatan Prosedur kerja Penyediaan LDKB dan
berbahaya dalam keputusan Menteri penangan yang baik label
Tenagan Kerja RI Nomor : 187/Men/1999 d
Tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya di Tempat Kerja adalah :
69 Nilai ambang batas faktor fisika unutk 5m/det2 4m/det2 3 m/det2 2 m/det2
b
getara pada lengan dan tangan adalah :
70 Berikut adalah upaya dalam memisah alat, perkakas, menata alat,perkakas, dan menetapkan dan menyimpan alat,
ketatarumahtanggaan, kecuali : dan bahan yang bahan sesuai dengan posisi yang melaksanakan prosedur perkakas, dan bahan
diperlukan atau di di tetapkan kebersihan, penempatan sesuai dengan labelnya d
gunakan dan penataan unutk
alat,perkakas, dah bahan
71 Penyesuaian pekerjaan , sikap dan ilimu biologi ilmu fisika ilmu ergonomi ilmu psikomotorik
c
peralatan disebut
72 Salah satu bentuk pengendalian bahan Penetapan amabang Penetapan Katagori Potensi Penetapan Nilai ambang Penyediaan lembar
kimia berbahaya sesuai kepnakertrans kuantitas Bahaya Perusahaan batas data keselamatan a
No. Kep. 187/Men/1999 adalah bahan dan label
73 Yang tidak termasuk kategori bahan Mudah mencair oksidator, mudah meledak, Memancarkan radiasi korosif,iritasi
berbahaya adalan jenis bahan yang mudah menyala atau terbakar. karsinogenik a
mempunyai sifat antara lain :
74 Yang dimaksud dengan ruang terbatas ruang yang tidak ruang yang memiliki akses ruangan yang memiliki semua benar
/confined spaces adalah : didesain untuk terbatas untuk dimasuki atau ventilasi yang tidak
d
pekerjaan terus keluar memadai
menerus.
75 Pernyataan di bawah ini yang tidak sesuai Pengangkatan beban desain alat kerja dan tempat postur tubuh yang tidak cara kerja, posisi kerja, d
potensi bahaya faktor ergonomi adalah : yang melebihi kapasitas kerja yang tidak sesuai dengan sesuai dan postur tubuh yang
kerja antropometri tenaga kerja sesuai saat
melakuakan pekerjaan
76 Pengertian nilai dari ambang batas (NAB) standar faktor bahaya Standar faktor bahaya di tempat Kadar bahan kimia di udara Kadar bahan kimia di
adalah : di tempat kerja sebagai kerja sebagai kadar/intensitas tempat kerja yang tidak udara tempat kerja
kadar/intensitas rata- rata-rata tertimbang waktu boleh dilampaui agar yang tidak boleh di
rata tertimbang waktu (time weighted average) yang tenaga kerja yang terpajan lampaui meskipun
(time weighted dapat diterima tenaga kerja pada periode singkat yaitu dalam waktu sekejap
average) yang dapat tanpa mengakibatkan penyakit tidak lebih dari 15 menit selama tenaga kerja
diterima tenaga kerja atau gangguan kesehatan, dalam masih dapat menerimanya melakukan
a
tanpa mengakibatkan pekerjaan sehari-hari untuk tanpa mengakibatkan iritasi
penyakit atau gangguan waktu tidak melebihi 10 jam kerusakan jaringan tubuh
kesehatan, dalam sehari atau 40 jam seminggu maupun terbius yang tidak
pekerjaan sehari hari boleh dilakukan lebih dari 4
untuk waktu tidak kali dalam satu hari kerja
melebihi 8 jam sehari
atau 40 jam seminggu,
77 Indonesia telah menyetujui ratifikasi Undang Undang No. 3 Undang Undang No. 1 tahun Undang Undang No. 5 Undang Undang No. 13
konvensi ILO No. 120 tentang Hygiene tahun 1969 1970 tahun 2018 tahun 2011
a
dalam perniagaan dan kantor kantor
melalui :
78 Perusahan dengan kategori potensi Maksimum Kuantitas maksimum Kuantitas bahan jawaba a, b dan d salah maksimum kuantitas
bahaya besar, jika : bahan kimia di kimia di perusahaan = dari NAK bahan kimia di d
perusahan < dari> perusahaan > dari NAK
79 Keputusan menteri tenaga kerja No. Kep. Bahan kimia berbahaya Bahan kimia berbahaya di pengendalian bahan kimia semua jawaban salah
c
187/Men/1999 mengatur tentang : tempat kerja. berbahaya di tempat kerja
80 Yang dimaksud sebagai petugas madya Petugas yang petugas yang melakukan petugas yang masuk dan petugas yang berjaga
dalam ruang terbatas adalah : memberikan pengkuran gas atmosfer bekerja di dalam ruang di luar ruang terbatas
c
pertolongan dalam terbatas
keadaan darurat
81 jalan terakhir untuk menhindari mengeluarkan udara Mengganti bahan tersebut memakai respirator memasang ventilasi
keracunan akibat polusi udara ruangan kotor dalam ruangan dengan bahan yg lebih baik lebih banyak c
kerja adalah :
82 tempat kerja untuk melakukan jenis Suhu,kelembaban,kadar suhu, kelembaban,kadar oksigen, kadar kontaminan
pekerjaan administratif, pelayanan oksigen dan kadar pencahayaan,ergonomi,psikologi biologi udara,psikologi dan
umum dan fungsi menajerial harus kontaminan udara biologi a
memenuhi kualitas udara dalam dalam
ruangan (KUDR) yang sehat dan
bersih,yang meliputi :
83 Pemeriksaan dan / atau pengujian pemeriksaan awal , Pemeriksaan pertama ,berkala Pemeriksaan awal, berkala Pemeriksaam pertama,
c
lingkungan kerja meliputi : berkala dan khusus dan ulang dan ulang khusus dan berkala
84 Alat untuk mengukur intensitas sound level meter ISBB Luxmeter Anemometer
c
pencahayaan yaitu :
85 Pengusaha atau pengurus wajib indentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengunaan, Penatalaksanaan semua benar
melaksanakan manajemen alat pelindung dan syarat APD dan perawatan, dan penyimpaan pembangunan atau
diri di tempat kerja yang meliputi : pemilihan APD yang pemusnahan
sesuai dengan jenis d
bahaya dan kebutuhan
/kenyamanan pekerja
/buruh
86 APD yang paling tepat untuk melindungi Respiratory mask full face mask self contined breathing semua benar
saluran pernafasaan dari debu/ partikel apparatus a
halus adalah :
87 Faktor - faktor lingkungan kerja yang faktor biologi faktor kemandirian faktor psikologi faktor kimia
dapat menyebabkan lkecelakaan atau b
penyakit akibat kerja kecuali :
88 Berdasarkan peraturan menteri 5 4 3 2
Ketenagakerjaan 05 tahun 2016 tentang
keselamatan dan kesehatan lingkungan
kerja, maka dalam suatu tempat kerja b
dengan tenaga kerja sejumlah 60 orang ,
jumlah kakus/wc minimal harus
disediakan :
89 kewajiban pengusaha atau pengurus memperkerjakan ahli k3 memperkerjakan petugas k3 menyediakan ldkb dan semua benar
sesuai kepnakertrans kimia kimia label
d
Nomor:187/Men/1999 adalah sebagai
berikut:
90 kadar konsentrasi bahan kimia yang di Nilang ambang Nilai Mbang Batas (NAB) Indeks pajan Biologi (IPB) semua benar
dapatkan dalam spesimen tubuh tenaga kuantitas (NAK )
kerja dan di gunakan untuk menentukan
c
tingkat pajanan terhadap tenaga kerja
sehat yang terpajan bahan kimia disebut
dengan :
91 Keselamatan dan kesehatan kerja dalam permenaker No. 9 Kepnaker No. 187/Men/1999 KEPNAKER No. Permenaker No.05
a
pekerjaan pada ketinggian di atur dalam : tahun 2016 Kepnaker No. 51/Men /1999 51/Men/1999 tahun 2018
92 Potensi bahaya bekerja di ketinggian Jatuh dari tempat yang jatuh dari permukaan yang sama tertimpa benda- benda dari semua benar a
adalah : tinggi tinggi atas
93 Nilai ambang kuantitas /NAK adalah : standar kualitas bahan standar bahan kimia berbahaya standar bahaya unutk standar kuantitas
kimia berbahaya untuk untuk menetapkan potensi menetapkan potensi bahan kimia berbahaya
menetapkan potensi bahaya unutk mentetapkan obahaya unutk untuk menetapkan
bahaya Untuk potensi bahaya bahan kimia di menetapkan potensi potensi bahaya bahan d
menetapkan potensi tempat kerja bahaya bahan kimia di kimia di tempat kerja
bahaya bahan kimia tempat kerja
ditempat kerja
94 Standar NAB faktor fisika dan faktor 51/Men/1999 kepmen 51/Men/1999 permenaker Nomor 5 No./01/Men/1997
c
kimia di tempat kerja di ataur dalam: Tahun 2018
95 Nilang Ambang Batas (NAB) kebisingan 90 dBA 85dBA 80dBA 95dBA
untuk pemajanan 8 jam per hari, sesuai
b
Permenakertrans per.13/Men/2011
adalah:
96 Tingkat kehandalan instalasi listrik Besarnya nilai tahanan perencanaan sesuai gambar pemansanagan sesuai semua jawaban benar
d
ditentukan oleh: isolasi rencana gambar rencana
97 Terjadinya peristiwa kebakaran Adanya unsur bahan Adanya unsur bahan bakar, Adanya bahan bakar dan kurang memiliki rasa
disebabkan oleh: bakar, oksigen dan oksigen dan panas pada suatu oksigen dimana uap tanggung jawab atau
panas pada suatu kondisi tertentu yang disertai campuran bahan tersebut displin terhadap
b
kondisi tertentu. dengan reaksi rantai yang mencapai titik nyala pencegahan
berlangsung secara terus kebakaran.
menerus
98 Keselamatan dan kesehatan kerja listrik Kepnakertrans permenaker No.12 tahun 2015 permenaker No. 15 tahun kepmenakertrans
b
di tempat kerja diatur dalam: No.Kep.75/men/2000 2012 Kep.75 /Men /2002
99 Pengurus atau pengusaha wajib Kepmenaker NO.Kep- kepnaker No.Kep -75/Men kepnaker No.Kep- Kepnaker
mencegah,mengurangi dan 187/1999 /2002 186/Men/1999 No.Kep.51/Men/1999
memadamkan kebakaran serta
d
melakukan latihan penanggulangan
kebakaran di tempat kerja. Hal ini diatur
berdasarkan :
100 Pemadam api dengan APAR efektif surut flas over pertumbuhan Awal penyalaan hingga
d
dilakukan pada periode: sebelum masa flas over
101 Job Safety Observation bertujuan untuk: Menganalisa potensi menganalisa kinerja pelaksanaan Menganalisa penerapan Menganalisa potensi
bahaya proses k3 SMK3 bahaya cara kerja a
pekerjaan karawan.
102 Penyebab kebakaran karena listrik Pemakaian jenis kabel Pemakaian beban melebihi kuat Pemakaian penghantar Pemakaian kotak
adalah: NYA di dalam ruangan hantar arus (KHA) penghantar listrik dari bahan kontak selueuhnya b
alumunium dibebani
103 Yang termasuk sitem proteks kebakaran Sarana evakuasi Kualita bahan bangunan Alat pemadaman api ringan Hydrant
b
pasif antara lain: (APAR).
104 Dibawah ini termasuk sarana proteksi Hydrant Detector Sprinkler Kompartemen
c
kebakaran aktif, kecuali:
105 Tugas dan wewenang Ahli Muda K3 Melaksanakan Melaporkan jika terjadi Mengidentifikasi unsafe Melakukan pelatihan
Konstruksi, Kecuali: Peraturan Perundang- kecelakaan kerja Condition dan Unsafe di bidang K3 a
undangan. Action
106 Pemasangan instalasi listrik di indonesia Standar Nasional Standar Internasional Standar nasional negara Semua jawaban benar
pada saat ini dapat berpedoman kepada: Indoensia lain yang di tentukan
a
pengawas ketenagakerjaan
spesialis k3 Listrik
107 Yang dimaksud dengan " pengurus" Setingkat Manajemen Orang yang memimpin langsung Pemegang saham. Pengusaha
berdasarkan Udang- Undang No. 1 tahun perusahaan. suatu tempat kerja b
1970 tentang keselamatan kerja adalah :
108 Terjadinya peristiwa kebakaran di Adanya unsur bahan Adanya unsur bahan bakar, Adanya bahan bakar dan kurang memiliki rasa
sebabkan oleh: bakar, oksigen dan oksigen dan panas pada suatu oksigen dimana uap tanggung jawab atau
panas pada suatu kondisi tertentu yang disertai campuran bahan tersebut displin terhadap
b
kondisi tertentu. dengan reaksi rantai yang mencapai titik nyala pencegahan
berlangsung secara terus kebakaran.
menerus
109 Dasar hukum pengawasan K3 Konstruksi UU no.1 tahun 1970 Permenaker No.per-01 SKB Menaker dan menteri Semua jawaban Benar
d
Bangunan /men/1980 PU No. KEP.174/Men/1986.
110 Media pemadam kebakaran jenis halon Halon sukar di dapt di Halon menyebabkan penipisan Halon menyebabkan Halon Menyebabkan
b
dilarang digunakan karena: pasaran ozon peralatan berkarat reaksi berantai
111 Penguji kualitas alat pemadam api ringan Kondisi tabung APAR Cara Penempatan dan Kondisi tabung APAR dan Cara penggunaan
(APAR) antar lain berupa: nya saja. peralatannya Kualitas bahan dengan benar c
pemadamnya
112 Pengertian keselamatan kerja secara Upaya unutk menjamin Upaya untuk mencegah dan Suatu pemikiran dan upaya Upaya untuk Menakan
filosofi ialah: agar sumber produksi mengurangi timbulnya penerapannya untuk cost dan berupaya
dapat digunakan secara kecelakaan dan penyakit akibat menjamin keutuhan dan untuk menghasilkan
efesien kerja kesempurnaan khususnya Produktifitas yang
tenaga kerja baik jasmani, tinggi c
maupun rohani, baik karya
dan budaya menuju
masyarakat adil makmur
dan sejahtera
113 Dalam kejadian kebakaran didalam Kebakaran didalam Kebakaran dalam ruang tertutup Jawaban a dan b benar. Jawaban a dan b salah
b
gedung dapat terjadi persitiwa yang di ruangan tertutup kehabisan oksigen, bila ada
sebut back draft. Back draft dapat terjadi dengan oksigen yang kesempatan udara akan terjadi
apabila: cukup dan terdapat ledakan.
bahan yang mudah
meledak.
114 Ynag termasuk didalam ruang lingkup Perusahaan swasta. Tempat Kerja Tempat Kerja milik Negara Tempat usaha yang
obyek pengawasan K3 berdasarkan memiliki potensi
d
Undang-Undang No.01 tahun 1970 bahaya tinggi
tentang Keselamatan kerja adalah :
115 Berdasarkan pasal 14 Undang- Undang Menyediakan alat Memasang gambar poster k3 Menempatkan semua Memberikan
No. 1 tahun 1970 yang bukan kewajiban pelindung diri. ditmpat kerja syarat-syarat K3 dan kebebasan berserikat.
pengurus perusahaan adalah : Lembaran Undang-Undang d
No.1 tahun 1970 di tempat
kerja.
116 Yang wajib Melaporkan Pemilik Kontraktor Perencana Konsultan Pengawas
pekerjaan/proyek konstruksi bangunan b
sesuai Permenaker No.01/men/1980.
117 Pelaksanaan K3 listrik di tempat kerja Melindungi Mencinptakan instalasi listrik Menciptakan tempat kerja Semua Jawaban Benar
bertujuan untuk: keselamatan dan yang aman, handal dan yang selamat dan sehat
kesehatan tenaga kerja memberikan keselamatan untuk mendorong
dan orang lain yang bangunan beserta isinya. produktifitas.
d
berada di dalm
linglkungan tempat
kerja dari potensi
bahaya listrik.
118 Pengujian K3 listrik secara berkala 5 (lima) tahun sekali 10 (sepuluh) tahun sekali 15 (lima belas) tahun sekali 20 (dua puluh) tahun
a
dilakukan paling sedikit: sekali
119 Penanggulangan K3 Listrik dan kebakaran Dilakukan perawatan Dimulai saat pelaksanaan Dilaksanakan setelah ada Dimulai dari saat
dilaksanakan dengan pola preventif, rutin kejadian kecelakaan perencanaan
d
apakah yang dimaksud dengan pola
tersebut:
120 Penerapan syarat-syarat keselamatan Mencagah dan Mencegah dan mengurangi Mengamankan dan Mencegah terkena
dan kesehatan kerja di bidang konstruksi mengurangi kecelakaan bahaya peledakan memelihara segala jenis aliran listrik yang
a
bangunan pada Undang-Undang No.1 bangunan berbahaya
Tahun 1970 adalah:
121 Pada tabung apar tertera tulisan ABC, Kayu, karpet dan kain, oli dan besi. Karpet, solar dan peralatan Kertas, Oli dan spirtus
berarti dapat digunakan untuk minyak. listrik c
memadamkan bahan seperti:
122 Setiap jenis penyalur petir harus 4 (empat) buah 3 (tiga) buah 2 (dua) buah 5 (lima) buah c
dilengkapi dengan pembumian sekurang-
kurangnya:
123 Jumlah petugas peran kebakaran adalah: 2 orang untuk setiap 25 2 orang untuk setiap 20 orang Sekurang kurangnya 2 Sekurang kurangnya 2
orang tenaga kerja. tenaga kerja orang untuk setiap 25 orang untuk setiap 20 c
orang tenaga kerja orang tenaga kerja
124 Adanya gas beracun akibat peristiwa Adanya bahan beracun Adanya bahan beracun yang Adanya bahan beracun dari Semua jawaban Benar
kebakaran di sebabkan oleh: yang di kandung bahan- berasal dari bahan-bahan bahan yang ikut terbakar
d
bahan. maupun dari bahan yang ikut
terbakar.
125 Alat untuk mengukur tahanan isolasi Multi meter Volt meter Mega Ohm Meter Earth resistans meter
c
kabel listrik adalah:
126 Pemeriksaan berkala pada ketel uap Selambat-lambatnya Selambat-lambatnya setiap 2 Selambat-lambatnya setiap Selambat-lambatnya
darat berpindah dilakukan setiap: setiap 1 (satu) tahun (dua) tahun sekali 3 (tiga) tahun sekali. setiap 4 (empat) tahun b
sekali sekali.
127 Menurut Permenaker No.37 Tahun 2016, 150 liter 250 liter 350 liter 450 liter
yang dimasukan kategori tangki
penimbun cairan selain cairan bahan
d
mudah terbakar dan cairan bahan
berbahaya, mempunyai volume paling
sedikit;
128 dasar hukum penerapan k3 benjana Undang-Undang Uap Peraturan Uap 1930 Peraturan Menteri jawaban a,b, dan c
tekanan dan tangki timbun adalah: 1930 Ketenagakerjaan RI Nomor benar d
37 Tahun 2016
129 Menurut Permenaker No.37 Tahun 2016, 1 kali tekanan desain 1,3 kali tekanan desain 1,5 kali tekanan desain jawaban a,b, dan c
yang dimasukan kategori tangki benar
penimbun cairan selain cairan bahan
d
mudah terbakar dan cairan bahan
berbahaya, mempunyai volume paling
sedikit;
130 Pemanasan air /ekonimiser ialah: Salah saru jenis pesawat Back pressure vessel. Steriliser Bejana uap
uap yang berfungsi
untuk memanaskan air
dengan jalan a
pemanasan dari gas
buang hasil
pembakaran.
131 Suatu peralatan disebut sebagai ketel Mempunyai pipa-pipa Mempunyai ruang bakar dan Ada pembakaran bahan Menghasilkan uap dan
d
uap apabila: cerobong bakar uapnya digunakan
diluar pesawatnya
132 Tingkap pengaman pada pesawat uap Menahan tekanan Untuk mengatur tekanan Membuang tekanan secara Membuang air
dan bejana tekan berfungsi untuk otomatis apabila terjadi berlebih c
tekanan lebih.
133 Menurut Permenaker No.37 Tahun 2016, 50 Liter 100 Liter 150 Liter 200 liter
yang dimasukan kategori tangki
d
penimbun cairan bahan mudah terbakar,
mempunyai volume paling sedikit;
134 Sebuah ketel uap dengan kapasitas uap 1 (satu) orang kelas I 1 (satu) orang Kelas II Masing-Masing 1 (satu) 2 (dua) orang Kelas II
18 ton/jam harus mempunyai operator orang Kelas I dan II a
pesawat uap :
135 Mesin Produksi adalah mesin untuk: membuat, dan /atau menyiapkan, membentuk, Mengepres, menarik, semua benar
memproduksi barang, memotong, dan/ atau menempa, menghancur,
bahan, dan produk memproduksi barang, bahan, menggiling, menumbuk,
c
teknis dan produk teknis merakit, dan/ atau
memproduksi barang,
bahan, dan produk teknis
136 Dalam mengoperasikan pesawat Mesin Operator yang memliki Jawaban a,b dan d benar. Operator yang memiliki Operator yang memliki
Produksi dan Perkakas harus dilakukan kemampuan dan pengalaman Lisensi K3/ SIO (Surat b
oleh: keterampilan ijin Operasi)
137 Kewenangan Operator Mesin Produksi 2 Kelas, yaitu Kelas 1 2 Kelas, yaitu Kelas A dan Kelas B 3 Kelas, yaitu kelas 1, kelas 3 Kelas, yaitu kelas A,
d
dan Perkakas dibagi menjadi : dan Kelas 2 2 dan Kelas 3 Kelas B dan Kelas C
138 Sesuai Permenaker No.38 tahun 2016, 1 (satu) tahun setelah 3 (tiga) tahun setelah pengujian 5 (lima) tahun setelah Jawaban a,b dan c
b
Unit Produksi pengujian pertama pertama pengujian pertama benar
139 Operator Berkewajiban untuk: melakukan pengecekan melakukan pemeriksaan dan pemasangan, jawaban a,b, dan c
terhadap kondisi atau pengujian mesin produksi dan pemeliharaan, perbaikan, benar
kemampuan kerja perkakas dan/atau pemeriksaan
mesin produksi dan peralatan/komponen
d
perkakas, alat-alat mesin produksi dan
pengaman, dan alat-alat perkakas
perlengkapan lainnya
sebelum pengoperasian
140 Alat perlindungan adalah alat untuk Tenaga kerja dari Pesawat tenaga dan produksi Pesawat tenaga dan jawaban a,b, dan c
melindungi: ancaman bahaya yang untuk mencegah kemungkinan produksi agar tidak cepat benar d
mungkin terjadi terjadi kecelakaan rusak
141 Mesin bubut termasuk kedalam Pengerak mula Mesin Produksi dan perkakas Transmisi Tenaga Mekanik Tanur
kelompok ruang lingkup
142 Lisensi K3 Operator Pesawat Tenaga dan 5 tahun dan dapat di 3 Tahun dan dapat diperpanjang 2 tahun dan dapat di 1 tahun dan dapat a
Produksi berlaku selama: perpanjang perpanjang diperpanjang
143 Berikut ini adalah wewenang operator Mengoperasikan Mengoperasikan Overhead Mengoperasikan overhead jawaban a,b, dan c
overhead crane kelas 1 sesuai dengan overhead crane dengan crane dengan beban antara 25 crane dengan beban di atas benar c
permenaker No.Per.09/men/VII/2010: beban s/d 25 ton ton s/d 100 ton 100 ton
144 Yang termasuk pesawat angkut diatas Dongkrak, pneumatik, Eskalator, rantai berjalan dan Truk, traktor, loader, truk Semua jawaban benar
landasan dan diatas permukaan adalah: gondala, keran tower ban berjalan. derek dan forklift. c
dan takel.
145 Berdasarkan UU No.23 Tahun 2014, Instasi Pemerintah yang Instansi Pemerintah yang Instansi Pemerintah yang Perusahaan jasa k3
Permenaker No. Per.05/men/1985, dan membidangi urusan membidangi urusan membidangi urusan bidang pemeriksaan
Permenaker No.33 Tahun 2016, setiap pengawasan ketenagakerjaan di tingkat ketenagakerjaan di tingkat dan pengujian yang
hasil pemeriksaan dan pengujian pesawat ketenagakerjaan di kabupaten/kota. pusat. telah di tunjuk oleh D
angkat dan angkut wajib di tuangkan ke tingkat provinsi. menaker RI.
dalam surat keterangan Memenuhi
Syarat K3 yang dikeluarkan oleh:
146 Sesuai Permenaker No. Per.05/men/1985 4 (empat) tahun setelah 2 (dua) tahun setelah pengujian 1 (satu) tahun setelah 3 (tiga) tahun setelah
setiap pesawat dan angkut wajib pengujian pertama pertama pengujian pertama pengujian pertama.
dilakukan pengujian setelah pengujian c
pertama. Pengujian tersebut selambat-
lambatnya:
147 Beberapa dasar hukum yang terkait Permenaker No.38 Permenaker No. 05/men/1985 Kepmenaker Permenakertrans No.
dengan K3 Pesawat Angkat dan Angkut Tahun 2016 KEP.452/M/BW/96. Per-09/Men/VII/2010 b
seperti tertera di bawah ini kecuali:
148 Berikut ini adalah personil K3 di bidang Operator gondola Ahli K3 bidang pesawat angkat Juru ikat (rigger) Teknisi
pesawat angkat dan angkut yang di dan angkut
a
tunjuk sesuai dengan Permenakertrans
No.Per.09/Men/VII/2010, Kecuali :
149 Apabila suatu perusahaan Lisensi K3 Operator Lisensi K3 Operator Forklift Kelas Lisensi K3 Operator Mobile Jawaban a dan b benar
menggunakan/memakai forklift dengan Forklift Kelas I dari II dari Kemnaker RI Crane Kelas II dari
kapasitas maksimal 20 ton, maka Kemnaker RI. Kemnaker RI. b
operator yang mengoperasikan wajib
memiliki :
150 Dasar hukum K3 Pesawat Angkat dan Permenaker No. 8 Permenaker No. 3 Tahun 2020 Permenaker No.2 Tahun Permenaker No.7
a
Pesawat Angkut adalah : Tahun 2020 2020 Tahun 2020
PILIHAN GANDA c. Memancarkan radiasi
d. Korosif, Iritasi, karsinogenik
1. Peraturan Tugas Pokok pelayanan Kesehatan kerja
terdapat pada: 8. APD sebagai sarana perlindungan harus memenuhi
a. Permenakertrans No.03 Tahun 1982 (Pasal 2) syarat-syarat antara lain:
b. Permenakertrans No.36 Tahun 2001 a. Harga yang terjangkau dan kuat
c. Permenaker No.Per.02/Men/1980 b. Meningkatkan rasa percaya diri pemakai
d. Permenakertrans No.25/Men/XII/2008 c. Mampu memberikan perlindungan yang
efektif
2. Dokter yang bertanggung jawab terhadap Pelayanan d. Model yang tepat dan baik
Kesehatan Kerja di perusahaan (dokter perusahaan)
wajib mendapatkan pelatihan Hyperkes. Hal ini 9. Peraturan yang mengatur tentang syarat-syarat K3 di
tersebut diatur dalam: tempat kerja yang mengelola pestisida, yaitu:
a. Permenaker No. Per-02/Men/1992 a. Permenaker No.03 Tahun 1986
b. Permenaker No. Per-03/Men/1982 b. Permenaker No.03 Tahun 1985
c. Permenaker No. Per-05/Men/1985 c. Permenaker No.05 Tahun 2018 (K3 Lingker)
d. Permenaker No. Per-01/Men/1976 d. Permenaker No.08 Tahun 2010 (APD)

3. Berdasarkan SE Menakertrans No. SE/01/Men/1979 10. Penerapan Higiene dan Sanitasi dalam Gedung paling
tentang pengadaan kantin dan ruang makan, sedikit memberikan ruang gerak kepada tenaga kerja
Perusahaan dengan pekerja lebih dari 200 orang sebesar:
supaya menyiapkan: a. 2 m2 perorang (Permenaker no 5 th 2018 Pasal
a. Dapur 28)
b. Katering b. 10 m2 perorang
c. Kantin c. 15 m2 perorang
d. Ruang makan (50 – 200 0rang) d. Semua benar

4. Penerangan dan pencahayaan yang cukup dalam suatu 11. Salah satu bentuk pengendalian bahan kimia
ruangan tempat kerja, dapat memberikan: berbahaya sesuai Kepmenakertrans No. Kep
a. Keletihan mata 187/Men/1999 adalah:
b. Kenyamanan bekerja a. Penetapan Nilai Ambang Kuantitas
c. Produktivitas kerja rendah b. Penetapan Kategori Potensi Bahaya Perusahaan
d. Absensi menurun c. Penetapan Nilai Ambang Batas
d. Penyediaan Lembar Data Keselamatan Bahan
5. Berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan 05 dan Label
Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Lingkungan Kerja, maka dalam suatu tempat kerja 12. Standar faktor-faktor lingkungan kerja yang
dengan tenaga kerja sejumlah 60 orang, jumlah dianjurkan ditempat kerja agar tenaga kerja masih
kakus/WC/jamban minimal yang harus disediakan: dapat menerimanya tanpa mengakibatkan penyakit
a. 5 (61-80 orang) c. 3 (31-45 orang) atau gangguan Kesehatan, dalam pekerjaan sehari-hari
b. 4 (46-60 orang) d. 2 (16-30 orang) untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam
seminggu, sering disebut sebagai:
6. Peraturan pelaksana yang mengatur tentang a. Nilai Ambang Kuantitas (NAK)
Penunjukan Petugas Utama dan Madya Ruang b. Nilai Ambang Batas (Permenaker no 5 th 2018
Terbatas/Confined Spaces adalah: Pasal 1)
a. UU No.03 Tahun 1969 c. Nilai Baku Mutu Lingkungan
b. Keputusan Menaker No.187/Men/1999 (ttg kimia) d. Semua Jawaban Benar
c. Surat Edaran No.117/Men/2005
d. Kep. Dirjen PPK No.113/DJPPK/2006 13. Keselamatan dan Kesehatan kerja dalam pekerjaan
pada ketinggian di atur dalam:
7. Yang tidak termasuk kategori bahan berbahaya adalah a. Permenaker No.09 Tahun 2016
jenis bahan yang mempunyai sifat antara lain: b. Kepmenaker No.187/Men/1999 (Pengendalian
a. Mudah mencair Bahan Kimia)
b. Oksidator, mudah meledak, mudah terbakar
c. Kepmenaker No.51/Men/1999 (NAB Faktor 20. Yang dimaksud dengan Ruang Terbatas/confined
Fisika) spaces adalah:
d. Permenaker No.05 Tahun 2018 a. Ruangan yang tidak didesign untuk pekerjaan
terus menerus
b. Ruangan yang memiliki akses terbatas untuk
14. Standar NAB faktor fisika dan faktor kimia ditempat dimasuki atau keluar
kerja diatur dalam: c. Ruangan yang memiliki ventilasi yang tidak
a. 51/Men/1999 memadai
b. Kepmen 51/Men/1999 d. Semua benar
c. Permenaker No.05 Tahun 2018
d. No.01/Men/1997
21. Kegiatan yang dilaksanakan berupa pemasangan dan
pemeliharaan pada pembangkitan, trasnsmisi,
15. Tenaga kerja yang kompeten dan berwenang yang distribusi dan pemanfaatan listrik, dapat dilakukan
bekerja diketinggian meliputi tingkatan sebagai oleh:
berikut: a. Ahli K3 Umum pada perusahaan
a. Tenaga kerja bangunan tinggi tingkat 1 dan 2, b. Ahli K3 Bidang Listrik pada perusahaan atau
serta tenaga kerja ketinggian Ahli Bidang Listrik pada PJK3
b. Tenaga kerja bangunan tinggi dan tenaga kerja c. Teknisi K3 Listrik
pada ketinggian d. Semua jawaban benar
c. Tenaga kerja bangunan tinggi tingkat 1 dan 2,
serta tenaga kerja pada ketinggian tingkat 1,2
22. Kondisi tempat kerja yang berbahaya sangat erat
dan 3 (Permenaker 9/2016 Pasal 35)
kaitannya dengan:
d. Teknisi bekerja pada ketinggian tingkat 1 dan 2,
a. Cara kerja c. Masin, pesawat,
serta teknisi akses tali tingkat 1,2 dan 3
alat
b. Proses Produksi d. Semua benar
16. Indonesia telah menyetujui ratifikasi ILO No.120
tentang Higiene dan perniagaan dan kantor-kantor
23. Pasal 13 UU No.01 Tahun 1970 menyatakan “Barang
melalui:
siapa akan memasuki suatu tempat kerja, diwajibkan
a. UU No.03 Tahun 1969
mentaati semua petunjuk keselamatan kerja dan
b. UU No.01 Tahun 1970
memakai alat pelindung diri yang diwajibkan:
c. UU No.05 Tahun 2018
a. Orang yang terkait langsung dengan pekerjaan
d. Permenaker No.13 Tahun 2011
ditempat kerja
b. Hanya pada instalasi-instalasi yang dianggap
17. Faktor-faktor lingkungan kerja yang dapat sangat berbahaya
menyebabkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja c. Setiap orang, baik yang bersangkutan maupun
kecuali: tidak dengan pekerjaan ditempat kerja
a. Faktor biologi c. Faktor psikologi d. Hanya untuk tamu dan orang lain yang bukan
b. Faktor kemandirian d. Faktor kimia pekerja

18. Bentuk pengendalian bahan kimia berbahaya dalam 24. Job Safety Observation bertujuan untuk:
Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor: a. Menganalisis potensi bahaya proses pekerjaan
187/Men/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia b. Menganalisis kinerja pelaksanaan K3
Berbahaya di tempat kerja adalah: c. Menganalisis penerapan SMK3
a. Penyimpanan dan penanganan yang baik d. Menganalisis potensi bahaya cara kerja
b. Penyediaan Alat Pelindung Diri karyawan
c. Pembuatan prosedur kerja
d. Penyediaan LDKB dan Label
25. Perusahaan yang wajib memiliki Ahli K3 Bidang
Listrik adalah:
19. Penyesuaian pekerjaan, sikap dan peralatan disebut: a. Perusahaan yang memiliki pembangkit listrik
a. Ilmu biologi c. Ilmu ergonomi 20kVA
b. Ilmu fisika d. Ilmu b. Perusahaan yang memiliki pembangkit listrik
psikomotorik 200kVA (Permenaker 12 Tahun 2015 Pasal 7)
c. Perusahaan yang memiliki pembangkit listrik
2000kVA
d. Semua jawaban benar 33. Kegagalan isolasi dari suatu instalasi listrik harus
dicegah terutama dengan cara:
26. Yang wajib melaporkan pekerjaan/proyek konstruksi a. Perlengkapan listrik harus dirancang dan dibuat
bangunan sesuai Permenaker 01 Tahun 1980 adalah: dengan baik
a. Pemilik c. Perencana b. Bagian aktif harus diisolasi dengan bahan yang
b. Kontraktor d. Konsultan tepat
Pengawas c. Instalasi listrik harus dipasang dengan baik
d. Semua jawaban benar
27. Pemeriksaan berkala pada lift:
a. 1 tahun sekali (Permenaker 3/1999 Pasal 30) 34. Dokumen yang tertera di Safety Plan proyek
b. 2 tahun sekali konstruksi, meliputi:
c. 3 tahun sekali a. Kondisi proyek, Program K3 proyek
d. 4 tahun sekali b. Organisasi K3 proyek, Site Plan
c. Pelaporan kegiatan proyek, metode HIRARC
28. Bahaya listrik sentuh tidak langsung adalah bahaya: d. a, b dan c benar
a. Tersentuh tidak sengaja pada hantaran listrik
yang bertegangan. 35. Sertifikasi dan Kompetensi Ahli Muda K3 Konstruksi
b. Tersentuh bagian konduktor peralatan listrik diatur dalam:
yang normalnya tidak bertegangan. a. Kepdirjen 20/DJPPK/VI/2004
c. Tersentuh pada penghantar telanjang yang b. Kepdirjen 21/DJPPK/VI/2004
bertegangan. c. Kepdirjen 73/DJPPK/VI/2014
d. Tersentuh bagian konduktor peralatan listrik d. Kepdirjen 74/DJPPK/VI/2013
yang normalnya bertegangan
36. Pemeriksaan dan pengujian K3 Listrik ditempat kerja
29. Yang dapat menjadi kecelakaan kerja adalah: dilakukan oleh:
a. Perilaku karyawan a. Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3
b. Kondisi Lingkungan kerja Listrik
c. Faktor peralatan b. Ahli K3 bidang listrik pada perusahaan
d. Semua jawaban benar c. Ahli K3 bidang listrik pada PJK3
30. Dasar hukum pengawasan K3 Konstruksi Bangunan: d. Semua jawaban benar
a. UU No.01 Tahun 1970
b. Permenaker No.01 Tahun 1980 37. Terjadinya peristiwa kebakaran disebabkan oleh:
c. SKB Menaker dan Menteri PU a. Adanya unsur bahan bakar, oksigen, dan panas
No.174/Men/1986; No.104/Kepts/1986 (K3 suatu kondisi tertentu
Tempat Kegiatan Konstruksi) b. Adanya unsur bahan bakar, oksigen dan
d. Semua jawaban benar panas pada suatu kondisi tertentu yang
disertai dengan reaksi rantai yang
31. Pengawasan Instalasi penyalur petir diatur berlangsung secara terus-menerus
berdasarkan: c. Adanya bahan bakar dan oksigen dimana uap
a. Permenaker No.04/Men/1987 campuran bahan tersebutmencapai titik nyala
b. Permenaker No.04/Men/1985 d. Kurang memiliki rasa tanggung jawab atau
c. Permenaker No.02/Men/1989 disiplin terhadap pencegahan kebakaran
d. Permenaker No.01/Men/1979
38. Setiap pekerjaan konstruksi bangunan yang akan
32. Penanggulangan K3 Listrik dan Kebakaran dilakukan wajib dilaporkan kepada Direktur atau
dilaksanakan dengan pola preventif, apakah yang Pejabat yang ditunjuk, sesuai dengan:
dimaksud dengan pola tersebut: a. Pasal 2 Permenaker No.02/Men/1980
a. Dilakukan perawatan rutin b. Pasal 3 Permenaker No.02/Men/1980
b. Dimulai saat pelaksanaan c. Pasal 2 Permenaker No.01/Men/1980
c. Dilaksanakan setelah ada kejadian kecelakaan d. Pasal 3 Permenaker No.01/Men/1980
d. Dimulai dari saat perencanaan
39. Tingkap pengaman yang dipasang pada Pesawat Uap
berfungsi untuk:
a. Mengukur tekanan
b. Membuang tekanan secara otomatis apabila 46. Menurut Permenaker No.37 Tahun 2016, tahapan
tekanan lebih pengisian bejana tekanan dan tangka timbun, yang
c. Mengatur tekanan pertama kali dilakukan adalah:
d. Menahan tekanan a. Pembersihan dan Pengecekan
b. Pengeringan
40. Pemakai pesawat uap tanpa ijin melanggar: c. Pengisian
a. UU Uap Tahun 1930 pasal 6 ayat 1 d. Jawaban a, b dan c benar (Pasal 29 ayat 1)
b. Peraturan Uap Tahun 1930 pasal 8 ayat 1
c. UU Uap Tahun 1930 pasal 9 ayat 1 (pemeriksaan 47. Menurut Permenaker No.37 Tahun 2016, tangka
& percobaan) timbun harus dilakukan pengujian berkala paling
d. Peraturan Uap Tahun 1930 pasal 10 ayat 1 lambat:
a. 1 tahun sekali c. 3 tahun sekali
41. Tingkap pengaman (Safety Valve) pada bejana tekanan b. 2 tahun sekali d. 5 tahun sekali
berfungsi: (pasal 75 ayat 8)
a. Membuang tekanan secara otomatis jika
tekanan dalam bejananya telah melebihi 48. Pada prinsipnya akte ijin pesawat uap diterbitkan
tekanan kerja yang di setting adalah:
b. Menunjukan suhu media a. Untuk mengetahui kekuatan konstruksinya
c. Menunjukan tekanan dalam bejana b. Aman untuk dioperasikan
d. Menunjukan tinggi permukaan gas c. Untuk mengetahui materialnya
d. Untuk mengetahui pemeriksaan dan
42. Ketel uap menurut UU 1930: pengujian yang dilakukan
a. Pesawat yang menghasilkan uap yang
dipergunakan diluar pesawatnya (Pasal 1 ayat 49. Berdasarkan Permenaker 37 Tahun 2016 tentang K3
2) Bejana Tekanan dan Tangki Timbun, pewarnaan
b. Pesawat yang menghasilakan uap yang bejana tekanan antara lain sebagai berikut kecuali:
dipergunakan diluar pesawatnya dan harus ada a. Kelompok gas mudah terbakar warna merah
disetiap perusahaan b. Kelompok gas beracun warna kuning
c. Pesawat uap yang menghasilkan uap yang c. Kelompok gas pengoksidasi warna biru muda
dipergunakan diluar pesawatnya dan harus ada d. Kelompok gas yang dapat menyebabkan
cerobong asap tercekik warna abu-abu
d. Jawaban a, b dan c benar
50. Menurut Permenaker No.37 Tahun 2016,
43. Tujuan pengujian hydrotest adalah pengangkutan bejana tekanan dan tangki timbun
a. Untuk menguji tingkap pengaman dilakukan oleh:
b. Untuk menguji kekuatan konstruksi a. Operator K3 (Pasal 59)
c. Untuk menguji pertambahan volume b. Teknisi K3 Bejana Tekanan dan Tangki Timbun
d. Untuk menguji peralatan yang digunakan c. Ahli K3 Umum
d. Ahli K3 Spesialis Pesawat Uap dan Bejana
44. Pemeriksaan berkala pada bejana uap dilakukan Tekanan
setiap:
a. Selambat-lambatnya setiap 3 tahun sekali 51. Permenaker No.38 Tahun 2016, untuk mendapatkan
b. Selambat-lambatnya setiap 4 tahun sekali lisensi dan buku kerja Operator PTP, surat
c. Selambat-lambatnya setiap 2 tahun sekali permohonan melampirkan:
d. Selambat-lambatnya setiap 1 tahun sekali a. Sertifikat kompetensi sesuai jenis dan
kualifikasinya
b. Sertifikat Pembinaan K3
45. Permenaker 37 Tahun 2016, yang dimasukan kategori c. Jawaban a dan b benar
bejana tekanan, yaitu: d. Jawaban a dan c salah
a. Tekanan lebih dari 1 kg/cm2
b. Volume lebih dari 2,25 liter 52. Mesin Produksi adalah mesin untuk:
c. Jawaban a dan b benar (Pasal 5 ayat 2) a. Membuat dan memproduksi barang, bahan dan
d. Jawaban a dan b salah produk teknis
b. Menyiapkan, membentuk, memotong barang, b. Operator Loader
bahan dan produk teknis c. Operator Pesawat Uap
c. Mengepres, menarik, menempa, menghancur, d. Operator Genset
menggiling, memproduksi barang, bahan dan
produk teknis 59. Lisensi K3 Operator Pesawat Tenaga dan Produksi
d. Semua benar berlaku selama:
a. 5 tahun dan dapat diperpanjang (Pasal 121)
53. Operator berkewajiban untuk: b. 3 tahun dan dapat diperpanjang
a. Melakukan pengecekan terhadap kendisi atau c. 2 tahun dan dapat diperpanjang
kemampuan kerja mesin produksi dan d. 1 tahun dan dapat diperpanjang
pekakas, alat-alat pengaman, dan alat-alat
perlengkapan lainnya sebelum pengoperasian 60. Operator Mesin Produksi dan Perkakas Kelas 1
b. Melakukan pemeriksaan dan pengujian mesin berwenang mengoperasikan?
produksi dan perkakas a. Mesin perkakas manual
c. Pemasangan, pemeliharaan, perbaikan, b. Mesin perkakas CNC
pemerikasaan komponen mesin produksi dan c. Mesin perkakas dengan motor kurang dari 214,47
perkakas HP
d. Semua benar d. Mesin perkakas dengan motor lebih dari
214,47 HP (Tpermenaker 38/2016 Tabel E)
54. Mesin bubut termasuk dalam kelompok ruang lingkup:
a. Penggerak mula 61. Pengawasan K3 Pesawat Tenaga dan Produksi
b. Mesin produksi dan perkakas dilakukan dengan tahapan:
c. Transmisi Tenaga Mekanik a. Perencanaan, pembuatan, perubahan,
d. Tanur produksi (Pasal 132)
55. Kewenangan Operator Mesin dan Produksi dan b. Pemeliharaan
Perkakas dibagi menjadi: c. Pemakaian dan/atau perbaikan teknis
a. 2 kelas, yaitu kelas 1 dan kelas 2 (Permenaker d. Semua benar
38/2016)
b. 2 kelas, yaitu kelas A dan kelas B 62. Sesuai Permenaker No.38 Tahun 2016, Unit Mesin
c. 3 kelas, yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 Produksi dan Perkakas wajib dilakukan pengujian
d. 3 kelas, yaitu kelas A, kelas B, dan kelas C ulang setelah pengujian pertama. Pengujian tersebut
selambat lambatnya:
56. Alat pengaman adalah suatu alat perlengkapan yang a. 1 tahun setelah pengujian pertama
digunakan untuk pengaman: b. 2 tahun setelah pengujian pertama
a. Tenaga kerja dari ancaman bahaya yang mungkin c. 5 tahun setelah pengujian pertama (Pasal 133)
terjadi d. Semua benar
b. Pesawat tenaga dan produksi untuk mencegah
kemungkinan terjadi kecelakaan 63. Dalam mengoperasikan pesawat mesin produksi
c. Pesawat tenaga dan produksi agar tidak cepat dan perkakas harus dilakukan oleh:
rusak a. Operator yang memiliki kemampuan dan
d. Jawaban a, b dan c benar keterampilan
b. Jawaban a, b dan c benar
57. Sebelum dapat dioperasikan Pesawat Tenaga dan c. Operator yang memiliki pengalaman
Produksi harus? d. Operator yang memiliki Lisensi K3/SIO
a. Sesuai dengan standar negara pembuat (Surat Ijin Operasi)
b. Memiliki manual book
c. Memiliki Surat Keterangan Layak 64. Dibawah ini adalah jenis angkutan diatas landasan dan
d. Jawaban a, b dan c salah diatas permukaan, kecuali:
a. Vibro Roller
b. Back Hoe Loader
58. Jenis-jenis Operator Pesawat Tenaga dan Produksi c. Jawaban a dan b benar
yang dimaksud pada Peraturan Menteri d. Tower Crane
Ketenagakerjaan No.38 Tahun 2016, antara lain:
a. Operator Penggerak Mula
65. Dibawah ini adalah contoh peralatan angkat, kecuali:
a. Gondola c. Jawaban a dan b benar 71. Apabila suau perusahaan menggunakan forklift
b. Tower Crane d. Excavator (pesawat dengan kapasitas maksimal 20 ton, maka operator
angkut) yang mengoperasikan wajib memiliki:
a. Lisensi K3 Operator forklift kelas I dari
66. Pernyataan dibawah ini yang sesuai dengan Peraturan kemnaker RI (Pasal 165 ayat 6)
yang berlaku mengenai setiap pesawat angkat dan b. Lisensi K3 Operator forklift kelas II dari
angkut yang akan dibuat dan dipasang: kemnaker RI
a. Pembuat dan pemasang tidak perlu mendapat c. Lisensi K3 Operator mobile crane kelas II dari
pengesahan kemnaker RI
b. Jawaban a, c dan d benar d. Jawaban a dan B benar
c. Pemilik/pemakai dapat menentukan persyaratan
d. Pembuat dan pemasang harus mendapat 72. Berikut ini adalah personil K3 di bidang pesawat
pengesahan angkat dan angkut yang ditunjuk sesuai dengan
Permenakertrans No. 8 Tahun 2020, kecuali:
67. Beberapa dasar hukum yang terkait dengan K3 a. Operator genset (Pasal 1 ayat 18)
Pesawat Angkat dan Angkut seperti tertera dibawah b. Ahli K3 bidang pesawat angkat angkut
ini: c. Juru ikat atau rigger
a. Permenaker No.38 Tahun 2016 (K3 PTP) d. Teknisi
b. Permenaker No.08 Tahun 2020
c. Kepmenaker 452/M/BW/96 73. Ketentuan tentang P2K3 diatur dalam undang-undang
d. Permenakertrans No.09/Men/2010 No. 1 tahun 1970 pada pasal:
a. Pasal 3
68. Berikut ini adalah wewenang operator overhead crane b. Pasal 9
kelas 1 sesuai dengan Permenakertrans No.8 tahun c. Pasal 15
2020: d. Pasal 10
a. Mengoperasikan overhead crane dengan beban
sampai dengan 25 ton (Kelas III) 74. Yang bukan merupakan kewajiban Ahli K3 menurut
b. Mengoperasikan overhead crane dengan beban peraturan perundang-undangan adalah:
antara 25 ton – 100 ton (Kelas II) a. Memberikan laporan kepada Menteri Tenaga
c. Mengoperasikan overhead crane dengan Kerja atau pejabat yang ditunjuk mengenai
beban diatas 100 ton hasil pelaksanaan tugasnya.
d. Jawaban a, b, dan c benar b. Memberikan gaji kariyawan
c. Meminta keterangan atau informasi mengenai
69. Yang termasuk pesawat angkut diatas landasan dan pelaksanaan syarat-syarat K3 di tempat kerja.
diatas permukaan adalah d. Membuat surat teguran terhadap pelanggaran
a. Dongkrak, pneumatic, Gondola, keran tower dan ketentuan perundang-undangan K3 ditempat
takel kerja.
b. Eskalator, rantai berjalan dan ban berjalan
c. Truk, tractor, loader, truk derek dan forklift 75. Keputusan penunjukan Ahli Keselamatan dan
d. Semua benar Kesehatan Kerja akan dicabut kecuali:
a. Memenuhi peraturan perundangan K3.
b. Tidak memenuhi peraturan perundang-
undangan K3.
70. Berikut ini adalah beberapa syarat pemasangan c. Melakukan kesalahan dan kecerobohan
gondola, kecuali: sehingga menimbulkan keadaan berbahaya.
a. Tidak mempunyai rintangan pada tali baja d. Dengan sengaja atau karena kekhilafannya
penggantungnya menyebabkan terbukanya rahasia
b. Kemampuan daya ikat tuas pengaman terjamin perusahaan/instansi yang karena jabatannya
c. Wajib menggunakan motor diesel sebagai wajib untuk dirahasiakan.
penggerak
d. Kedudukan tali baja pada alurnya
76. Pengertian keselamatan kerja secara filosofis ialah:
a. Upaya untuk menjamin agar sumber produksi
dapat digunakan secara efisien.
b. Upaya untuk mencegah dan mengurangi
timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. 82. Sesuai dengan Permenaker No. Per. 04/Men/1987 atau
c. Suatu pemikiran dan upaya penerapannya pengurus wajib membentuk P2K3 di:
untuk menjamin keutuhan dan a. Setiap tempat kerja yang mempekerjakan
kesempurnaan khususnya tenaga kerja baik 100 orang atau lebih (Pasal 2)
jasmani, maupun rohani, naik karya dan b. Setiap perusahaan
buadaya menuju masyarakat adil makmur c. Kantor pusat suatu grup perusahaan
dan sejahtera. d. Setiap unit kerja di perusahaan besar
d. Upaya untuk menekan Cost dan berupaya untuk
menghasilkan produktifitas yan tinggi. 83. Pada pasal 86 UU 13 tahun 2003 ayat (1) menyatakan:
setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk
77. Pengertian Keselamatan Kerja secara etimologi memperoleh perlindungan, berikut yang bukan bagian
adalah: dari ayat tersebut adalah perlindungan atas:
a. Suatu upaya perlindungan tenaga kerja a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
b. Suatu upaya agar tenaga kerja bekerja sehat b. Moral dan kesusilaan
serta selamat c. Penghidupan yang layak
c. Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam d. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan
upaya mencegah dan mengurangi kecelakaan martabat manusia serta nilai-nilai agama
dan penyakit akibat kerja
d. Upaya agar produksi tidak terganggu 84. Yang dimaksud dengan “pengurus” berdasarkan
undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan
78. Ahli keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan kerja adalah:
seorang yang memiliki kemampuan/keahlian khusus a. Orang yang memimpin langsung suatu
yang ditunjuk oleh menteri tenaga kerja dalam tempat kerja (Pasal 1)
mengawasi peraturan perundang-undangan K3. Ahli b. Setingkat manajemen perusahaan
K3 tersebut berasal dari: c. Pemegang saham
a. Dari Depnaker sendiri d. Pengusaha
b. Instansi diluar Depnaker
c. Dari Pemda setempat 85. Yang masuk didalam ruang lingkup objek pengawasan
d. Dari BUMN/BUMD K3 berdasarkan undang-undang No. 1 tahun 1970
tentang keselamatan kerja adalah:
79. P2K3 yang dibentuk disuatu perusahaan terdiri dari a. Perusahaan swasta
unsur: b. Tempat kerja milik Negara
a. Tripartite c. Tempat kerja
b. Bipartite d. Tempat usaha yang memiliki potensi bahaya
c. Organisasi pekerja tinggi
d. Pimpinan perusahaan
86. Dalam rangka pembinaan kepada tenaga kerja,
80. Sumber bahaya yang termasuk didalam lingkunagan didalam Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang
kerja adalah: keselamatan kerja ialah suatu kewajiban perngurus
a. Tempat kerja yang kotor antara lain:
b. Cara pengamanan bahan yang salah a. Menunjukan dan menjelaskan kondisi dan
c. Kebisingan bahaya yang dapat timbul ditempat kerja
d. Jawaban a, b, dan c benar kepada tenaga kerja baru
b. Melakukan audit K3
81. Badan atau lembaga ditingkat perusahaan yang c. Mengadakan pemantauan lingkungan
bertugas memberi pertimbangan dan dapat membantu d. Mengadakan penyuluan kepada masyarakat
pelaksanaan usaha pencegahan kecelakaan serta dapat sekitar mengenai kemungkinan bahaya yang
memberikan penerangan yang efektif kepada para dapat timbul
pekerja adalah:
a. Forum bipartite 87. Berikut adalah peraturan perundangan terkait
b. Forum tripartite Kesehatan Kerja, kecuali:
c. P2K3 a. Kepmennakertrans No. Kep.68/Men/IV/2004
d. Forum komunikasi serikat pekerja perusahaan (HIV)
b. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 333 b. syarat personil dalam penyelenggaraan
Tahun 1989 (Pelaporan PAK) pelayanan kesehatan kerja
c. Permennakertrans No. c. syarat lembaga pelayanan kesehatan kerja
Per.11/Men/2005(Narkoba) d. syarat saran dan prasarana penyelenggaraan
d. Permenaker No. 5 Tahun 2018 (kes pelayanan kesehatan kerja
lingkungan kerja)
94. Berikut pernyataan terkait Ruang P3K yang harus
88. Fungsi utama pelayanan kesehatan kerja yaitu: memenuhi ketentuan sebagai berikut, kecuali:
a. Penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan a. lokasi ruang P3K dekat jalan keluar, lokasi
tenaga kerja (awal, berkala, khusus) parkir dan mudah dijangkau
b. Pemeriksaan, pengobatan, perawatan dan b. Bersih dan terang memiliki ventilasi yang baik
rehabilitas tenaga kerja c. diberi tanda dengan papan nama yang jelas dan
c. Sebagai sarana perilindungan tenaga kerja mudah dilihat
melalui program-program kesehatan kerja d. ruang P3K sekurang-kurangnya dilengkapi
yang bersifat komprehensif dengan toilet, kertas tisue, tandu, kotak P3K
d. Pusat informasi kesehatan
95. Berapa lama waktu pengusaha mengisi dan mengirim
89. Sebutkan jenis psikotropika golongan I: laporan tenaga kerja menderita penyakit akibat kerja
a. Ekstasi (PAK) ke Disnaker?
b. Amfetamin a. 1x24 jam
c. Metamvetamin b. 2x24 jam (Permanaker 1/1981 Pasal
d. Sabu-sabu 3)
c. 3x24 jam
90. Berdasarkan Permenakertrans No. 15/Men/VIII/2008 d. 4x24 jam
tentang P3K ditempat kerja, rasio jumlah petugas P3K
ditempat kerja yang tepat kecuali: 96. Tindakan P3K dan sosialisasi P3K pada pekerja
a. Tempat kerja potensi bahaya rendah, jumlah termasuk dalam upaya-upaya yang dilakukan ditempat
petugas P3K adalah 1 orang untuk setiap 25-150 kerja yang berhubungan dengan pengelolaan
orang pekerja kesehatan kerja:
b. Tempat kerja potensi bahaya tinggi, jumlah a. Upaya kuratif dan preventif
petugas P3K adalah 1 orang untuk setiap 100 b. Upaya promotif dan preventif
orang pekerja atau kurang c. Upaya kuratif dan promotif
c. Tempat kerja potensi bahaya rendah, jumlah d. Upaya preventif dan kuratif
petugas 1 orang untuk setiap kurang dari 25
orang pekerja 97. Tujuan dilakukan pemeriksaan kesehatan awal adalah:
d. Jawaban a dan b benar a. Agar tenaga kerja yang diterima berada dalam
kondisi kesehatan yang setinggi-tingginya
91. Yang termasuk objek pengawasan norma kesehatan b. Tidak mempunyai penyakit menular yang akan
kerja: mengenai tenaga kerja lainnya
a. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja c. Cocok untuk pekerjaan yang dilakukan
b. Pelaksanaan P3K di tempat kerja d. Semua benar
c. Gizi Kerja
d. Semua benar 98. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja secara awal,
berkala dan khusus merupakan kewajiban dari pada
92. Peraturan perundangan yang terkait dengan pengusaha terhadap tenaga kerjanya. Peraturan yang
pemeriksaan kesehatan tenaga kerja adalah: mengaturnya adalah:
a. Permenakertrans No. Per. 02/Men/1980 a. Permenaker No. Per-03/Men/1982
b. PermennakertransNo. Per. 03/Men/1981 (PAK) b. Permenaker No. Per-02/Men/1980
c. Pasal 7 UU No. 1 Tahun 1970 c. Permenaker No. Per-51/Men/1997
d. b dan c benar d. Permenaker No. Per-04/Men/1998

93. Syarat-syarat penyelengaraan pelayanan kesehatan 99. Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan
kerja sebagai berikut, kecuali: yang terjadi ditempat kerja yang dipimpinnya, pada
a. syarat keterangan baik dari kepolisian pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Krja.
Ketentuan tersebut terdapat didalam Undang-Undang
No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pada
pasal:
a. Pasal 3
b. Pasal 8
c. Pasal 11
d. Pasal 15

100. Dalam pelaksanaan K3 di tempat kerja, upaya


pengendalian resiko dilakukan dengan urutan sebagai
berikut:
a. Identifikasi, monitoring, pengendalian
b. Monitoring, evaluasi, pengendalian.
c. Identifikasi, evaluasi, pengendalian,
monitoring.
d. Identifikasi, monitoring, evaluasi dan
pengendalian
ESSAI
1. Jelaskan syarat sebuah perusahaan/tempat kerja wajib membentuk P2K3 lengkap dengan landasan hukumnya!
Permenaker No. 4 Tahun 1987 tentang P2K3 dan Tata Cara Penunjukkan Ahli Keselamatan Kerja, Tempat kerja yang
wajib membentuk lembaga P2K3 sebagai berikut:
Pasal 2
1) Setiap tempat kerja dengan kriteria tertentu pengusaha atau pengurus wajib membentuk P2K3.
2) Tempat kerja dimaksud ayat (1) ialah:
a. Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus mempekerjakan 100 orang atau lebih;
b. Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus mempekerjakan kurang dari 100 orang, akan tetapi menggunakan
bahan, proses dan instalasi yang mempunyai risiko yang besar akan terjadinya peledakan, kebakaran, keracunan
dan penyinaran radioaktif.

2. Jelaskan Struktur P2K3 di dalam Perusahaan, ditetapkan oleh siapa beserta fungsinya!
a. Keanggotaan P2K3
Permenaker No. 4 Tahun 1987
Pasal 3 ayat 1 & 2
1. Keanggotaan P2K3 terdiri dari unsur pengusaha dan pekerja yang susunannya terdiri dari Ketua, Sekretaris dan
Anggota.
2. Sekretaris P2K3 ialah ahli Keselamatan Kerja dari perusahaan yang bersangkutan.
b. Penunjukkan P2K3
Pasal 3 ayat 3
P2K3 ditetapkan oleh Menteri atau Pejabat yang ditunjuknya atas usul dari pengusaha atau pengurus yang
bersangkutan.
c. Tugas & Fungsi P2K3
Pasal 4 ayat 1 (Tugas)
P2K3 mempunyai tugas memberikan saran dan pertimbangan baik diminta maupun tidak kepada pengusaha atau
pengurus mengenai masalah keselamatan dan kesehatan kerja.
Pasal 4 ayat 2 (fungsi)
a. Menghimpun dan mengolah data tentang K3 di tempat kerja
b. Membantu menunjukan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja:
▪ Berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan gangguan K3 termasuk bahaya kebakaran dan
peledakan serta cara penanggulangannya
▪ Faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktifitas kerja
▪ APD bagi tenaga kerja yang bersangkutan
▪ Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan pekerjaannya
c. Membantu pengusaha atau pengurus dalam:
• Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerja;
• Menentukan tindakan koreksi dengan alternatif terbaik;
• Mengembangkan sistem pengendalian bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan kerja;
• Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, penyakit akibat kerja serta mengambil langkah-langkah yang
diperlukan;
• Mengembangkan penyuluhan dan penelitian di bidang keselamatan kerja, hygiene perusahaan, kesehatan kerja dan
ergonomi;
• Melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja dan menyelenggarakan makanan di perusahaan;
• Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja;
• Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja;
d. Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijaksanaan manajemen dan pedoman kerja dalam rangka upaya
meningkatkan keselamatan kerja, hygiene perusahaan, kesehatan kerja, ergonomi dan gizi kerja

3. Jelaskan kewajiban dan kewenangan Ahli K3 Umum!


a. Tugas Ahli K3
Membantu pimpinan perusahaan atau pengurus menyelenggarakann dan meningkatkan usaha keselamatan kerja, hygiene
perusahaan dan kesehatan kerja, membantu pengawsan ditaatinya ketentuan-ketentuan perundang-undangan bidang K3

b. Kewajiban Ahli K3
Permenaker 02 Thn 1992 ttg Tata Cara Penunjukkan, Kewajiban & Wewenang Ahli K3
Pasal 9
Kewajiban Ahli K3 meliputi:
1) Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundang-undanga keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan
bidang yang ditentukan dalam keputusan penunjukkannya
2) Memberikan laporan kepada Menteri Tenaga Kerja atau pejabat yang ditunjuk menganai hasil pelaksanaan tugas
dengan ketentuan sebagai berikut:
- Untuk ahli keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerha satu dalam 3 (tiga) bulan, kecuali ditentukan lain
- Untuk ahli keselamatan dan kesehatan kerja diperusahaan yang memberikan jasa dibidang keselamatan dan
kesehatan kerja setiap saaar setalah selesai melakukan kegiatannya
3) Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan/instansi yang didapat berhubung dengan jabatannya

b. Wewenang Ahli K3
Permenaker 02 Thn 1992
Pasal 10
1) Memasuki tempat kerja sesuai dnegan keputusan penunjukkannya
2) Meminta keterangan dan/atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja di
tempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukkannya
3) Memonitor, memeriksa, menguji menganalisa mengevaluasi dan memberikan persyaratan serta pembinaan
keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi:
▪ Keadaan fasilitas tenaga kerja
▪ Keadaan mesin-mesin, pesawat, alat-alat kerja, instalasi serta peralatan lainnya
▪ Penanganan bahan-bahan
▪ Proses produksi
▪ Sifat pekerjaan
▪ Cara kerja
▪ Lingkungan kerja

4. Apa isi dari MSDS/LDKB dan Label! Lengkap dengan dasar hukumnya!
MSDS (Material Safety Data Sheet)/LDKB (Lembar Data Kerja Bahan)
a. LDKB
Kepmenaker 187 Thn 1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
Pasal 4 Ayat 1
Lembar Data Keselamatan Bahan meliputi:
a. Identitas bahan dan perusahaan i. Sifat fisika dan kimia
b. Komposisi bahan j. Stabilitas dan reaktifitas bahan
c. Identifikasi bahaya k. Informasi toksikolohi
d. Tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan l. Informasi ekologi
(P3K) m. Pembuangan limbah
e. Tindakan penanggulangan kebakaran n. Pengangkutan bahan
f. Tindakan mengatasi kebocoran dan tumpahan o. Informasi pertauran perundang-undangan yang
g. Penyimpanan dan penanganan bahan berlaku
h. Pengendalian pemajanan dan alat pelindung diri p. Infromasi lain yang diperlukan

b. Label
Kepmenaker 187 Thn 1999
Pasal 5
Label meliputi:
a. Nama produk g. Instruksi kebakaran
b. Identifikasi bahaya h. Instruksi tumpahan atau bocoran
c. Tanda bahaya dan artinya i. Instruksi pengisian dan penyimpanan
d. Uraian risiko dan penanggulangannya j. Referensi
e. Tindakan pencegahan k. Nama, alamat, dan nomor telepon pabrik
f. Instruksi dalam hal terkena atau terpapar pembuat atau distributor
5. Jelaskan cara penyelengaraan pelayanan kesehatan kerja lengkap dengan landasan hukumnya!
Permenaker No. 03 Thn 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja
Pasal 4 Ayat 1
Penyelengaraan pelayanan kesehatan kerja dapat:
a. Diselenggrakan sendiri oleh pengurus
b. Diselenggarakkan oleh pengurus dengan mengadakan ikatan dengan dokter atau pelayanan kesehatan
c. Pengurus dari beberapa perusahaan serta bersama -sama menyelenggarakan suatu pelayanan kesehatan kerja

6. Jelaskan penentuan petugas P3K dan syarat wajib pengurus dalam mengatu rtersedianya petugas P3K ditempat
kerja!
a. Petugas P3K
Permenaker No.15 Thn 2008 ttg P3K di Tempat Kerja
Pasal 5 Ayat 1
Petugas P3K di tempat kerja ditentukan berdasarkan jumlah pekerja/buruh dan potensi bahaya ditempat kerja, dengan
rasio yang tercntum pada lampiran I Permen ini.
b. Kewajiban pengurus terhadap petugas P3K
Permenaker No.15 Thn 2008
Pasal 5 Ayat 2
▪ Tempat kerja dengan unit kerja berjarak 500meter lebih sesuai jumlah pekerja/buruh dan potensi bahaya di tempat kerja
▪ Tempat kerja di setiap lantai yang berbeda gedung bertingkat sesuai jumlah pekerja buruh dan potensi bahaya di tempat
kerja
▪ Tempat kerja dengan jadwal kerja shift sesuai jumlah pekerja/buruh dan potensi bahaya di tempat kerja
7. Jelaskan 5 Prinsip dasar SMK3! Lengkap dengan dasar hukum terkait SMK3!
PP 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
Pasal 6 (Prinsip SMK3)
1. Penetapan kebijakan K3
2. Perencanaan K3
3. Pelaksanaan rencana K3
4. Pemantauan dan evaluasi kinerha K3
5. Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3

8. Jelaskan kewajiban pengurus menurut Undang- Undang No. 1 Tahun 1970!


Pasal 14
Pengurus diwajibkan
a. Secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua syarat keselamatan kerja yang diwajibkan,
sehelai Undangundang ini dan semua peraturan pelaksanaannya yang berlaku bagi tempat kerja yang bersangkutan, pada
tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca dan menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja;
b. Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan
pembinaan lainnya, pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli
Keselamatan Kerja;
c. Menyediakan secara cuma-cuma, semua alat perlindungan diri yang diwajibkan pada tenaga kerja yang berada di bawah
pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut, disertai dengan petunjuk-
petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.

9. Jelaskan hak dan kewajiban tenaga kerja (UU No. 1 Tahun 1970)!
Bab VIII Pasal 12
Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan/atau hak tenaga kerja untuk:
a. Memberikan keterngan yang benar bila dimnta oleh pegawai pengawas dan/atau ahli keselamatan kerja
b. Memakai alat -alat perlindungan diri yang diwajibkan
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan
d. Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan
e. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat keselamtan dan kesehatan kerha serta alat-alat perlindungan
diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal khuus distentukan lain oleh pegawao pengawasa dalam
bats-batas yang masih dapat dipertanggungjawabkan
10. Sebutkan ruang lingkup K3 Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut lengkap dengan dasar hukumnya!
Permenaker No. 08 Thn 2020
Pasal 5
Ruang lingkup K3 Pesawat Angkat dan Angkut meliputi:
1) Perencanaan dan pembuatan
2) Pemasangan dan/atau perakitan
3) Pemakaian atau pengoperasian
4) Pemeliharaan dan perawatan
5) Perbaikan, perubahan atau modifikasi

11. Sebutkan dan jelaskan hirarki pengendalian risiko!


Hirarki pengendalian risiko digambarkan pada segitiga terbalik, dimana hal ini dimaksudkan untuk mencegah risiko
terjadinya kecelakaan
1) Eliminasi
Menghilangkan sumber bahay dari tempat kerja
2) Subsitusi
Mengganti alat/bahan yang memiliki potensi bahaya tinggi ke bahan dengan potensi lebih rendah
3) Engineering Control
Melakukan rekayasa teknis dari alat yang digunakan pada proses produksi
4) Adminitrasi
Melakukan rekayasa sistematis di tempat kerja seperti rambu, SOP, orang, dan barang
5) Alat Pelindung Diri
Memberikan alat pelindung diri pada pekerja, sebegai langkah paling akhir dalam pencegahan risiko terjadinya
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja

12. Sebutkan dan jelaskan kewajiban pengurus dalam mengurangi, mencegah dan memadamkan kebakaran sesuai
Kepmenakertrans No.186/1999!
Kepmenakertrans No 186/1999!
Pasal 2
Pengurus / pengusaha wajib mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran, latihan penggulangan kebakaran di
tempat kerja meliputi:
a. Pengendalian setiap bentuk energy
b.Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan saran evakuasi
c. Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas
d.Pembentukan unit penggulangan kebakaran di tempat kerja
b.Penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkala
c. Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran, bagi tempat kerja yang mempekerjakan lebih dari 50
orang tenaga kerja dan/atau tempat kerja yang berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat

13. Jelaskan pengertian SMK3 dan Audit SMK3!


a. SMK3 (PP 50 Tahun 2012 Pasal 1 Ayat 1)
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat SMK3 adalah bagian dari sistem
manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang b€rkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
b. Audit SMK3 (PP 50 Tahun 2012 Pasal 1 Ayat 6)
Audit SMK3 adalah pemeriksaan secara sistematis dan independen terhadap pemenuhan kriteria yang telah ditetapkan
untuk mengukur suatu hasil kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan dalam penerapan SMK3 di perusahaan.

14. Apa yang disebut dengan bahan kimia berbahaya? Sebutkan faktor-faktor yang memengaruhi tingkat bahaya dari
bahan kima berbahaya
a. Bahan kimia berbahaya
Bahan Kimia Berbahaya adalah bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan sifat kimia atau
fisika dan atau toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan.
b. Faktor yang mempengaruhi sifat bahaya
▪ Daya Racun ▪ Jenis bahan kimia
▪ Cara bahan kimia masuk ke dalam tubuh ▪ Efek kombinasi
▪ Lama paparan ▪ Kerentanan korban paparan bahan kimia
▪ Konsentrasi

15. Sebutkan kewajiban pengusaha dalam mengendalikan bahan kimia berbahaya berdasarkan potensi bahayanya!
Kewajiban pengurus dalam mengendalikan bahan kimia berbahaya
Permenaker 187 Thn 1999
a. Potensi Bahaya Besar (Pasal 16)
1) Mempekerjakan petugas K3 Kimia dengan ketentuan apabila dipekerjakan dengan sistem kerja nonshift sekurang-
kurangnya 2 (dua) orang dan apabila dipekerjakan dengan sistem kerja shift sekurang-kurangnya 5 (lima) orang.
2) Mempekerjakan Ahli K3 Kimia sekurang-kurangnya 1 (satu) orang;
3) Membuat dokumen pengendalian potensi bahaya besar;
4) Melaporkan setiap perubahan nama bahan kimia dan kuantitas bahan kimia proses dan modifikasi instalasi yang
digunakan;
5) Melakukan pemeriksaan dan pengujian faktor kimia yang ada di tempat kerja sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan
sekali;
6) Melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi yang ada di tempat kerja sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sekali;
7) Melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja sekurang-kurangnya 1 (satu)
tahun sekali.
b. Potensi Bahaya Menengah (Pasal 17)
1) Mempunyai petugas K3 Kimia dengan ketentuan apabila dipekerjakan dengan sistem kerja nonshift sekurang-
kurangnya 1 (satu) orang, dan apabila dipekerjakan dengan mempergunakan shift sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang;
2) Membuat dokumen pengendalian potensi bahaya menengah;
3) Melaporkan setiap perubahan nama bahan kimia dan kuantitas bahan kimia proses dan modifikasi instalasi
yang digunakan;
4) Melakukan pemeriksaan dan pengujian faktor kimia yang ada di tempat kerja ekurang-kurangnya 1 (satu) tahun
sekali;
5) Melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi yang ada di tempat kerja sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun
sekali;
6) Melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali.

16. Sebutkan hal yang harus diperhatikan dalam pembentukkan unit penanggulangan kebakaran diperusahaan dan
sebutkan unit penanggulangan kebakaran lengkap dengan dasar hukumnya!
Permenaker 189 Tahun 1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran
a. Hal yang harus diperhatikan dalam pembentukkan unit penanggulangan kebakaran
Pasal 3
Pembentukan unit penanggulangan kebakaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) dengan memperhatikan
jumlah tenaga kerja dan atau klasifikasi tingkat potensi bahaya kebakaran.

Pasal 4
(1) Klasifikasi tingkat potensi bahaya kebakaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 terdiri:
a. klasifikasi tingkat resiko bahaya kebakaran ringan;
b. klasifikasi tingkat resiko bahaya kebakaran sedang I
c. klasifikasi tingkat resiko bahaya kebakaran sedang II
d. klasifikasi tingkat resiko bahaya kebakaran sedang III dan;
e. klasifikasi tingkat resiko bahaya kebakaran berat.
(2) Jenis tempat kerja menurut klasifikasi tingkat resiko bahaya kebakaran sebagaimana dimaksud ayat (1) seperti
tercantum dalam Lampiran I Keputusan Menteri ini.

b. Unit penanggulangan kebakaran kebakaran


Pasal 5
Unit penanggulangan kebakaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 terdiri dari:
a. Petugas peran kebakaran;
b. Regu penanggulangan kebakaran;
c. Koordinator unit penanggulangan kebakaran;
d. Ahli K3 spesialis penanggulangan kebakaran sebagai penanggung jawab teknis.
17. Jelaskan mengapa setiap karyawan harus melakukan pemeriksaan awal, berkala, dan khusus?
Hal ini sesuai dengan Permenaker 02 Tahun 1980 tentang Pemeriksaaan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan
keselamatan kerja
c. Pemeriksaan Awal
Pasal 2 Ayat 1
Pemeriksaan Kesehatan sebelum bekerja ditujukan agar tenaga kerja yang diterima berada dalam kondisi kesehatan
yang setinggi-tingginya, tidak mempunyai penyakit menular yang akan mengenai tenaga kerja lainnya, dan cocok untuk
pekerjaan yang akan dilakukan sehingga keselamatan dan kesehatan tenaga kerja yang bersangkutan dan tenaga kerja
yang lain-lainnya dapat dijamin.

d. Pemeriksaan Berkala
Pasal 3 Ayat 1
Pemeriksaan Kesehatan Berkala dimaksudkan untuk mempertahankan derajat kesehatan tenaga kerja sesudah berada
dalam pekerjaannya, serta menilai kemungkinan adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan seawal mungkin yang perlu
dikendalikan dengan usaha-usaha pencegahan.

c. Pemeriksaan Khusus
Pasal 5 Ayat 1
Pemeriksaan Kesehatan khusus dimaksudkan untuk menilai adanya pengaruhpengaruh dari pekerjaan tertentu terhadap
tenaga kerja atau golongan-golongan tenaga kerja tertentu.

STUDI KASUS

1. Apakah perusahaan tersebut wajib menerapkan SMK3? Jelaskan alasannya!


2. Jelaskan langkah-langkah penerapan SMK3! (jika perusahaan tersebut tersebut wajib menerapkan SMK3)
3. Jelaskan langkah dalam pengendalian bahan kimia berbahaya diperusahaan tersebut!
Pasal 2 Kepmenaker 189 Thn 1999
Pengusaha atau pengurus yang menggunakan, menyimpan, memakai, memproduksi dan mengangkut bahan kimia
berbahaya di tempat kerja wajib mengendalikan bahan kimia berbahaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja.
Pasal 3 Kepmenaker 189 Thn 1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya
Pengendalian bahan kimia berbahaya sebagaimana dimaksud pasal 2 meliputi:
a. penyediaan Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) dan label;
b. penunjukan petugas K3 Kimia dan Ahli K3 Kimia.

Anda mungkin juga menyukai