Anda di halaman 1dari 7

SOAL LCC EMPAT PILAR NASIONAL 2015

BABAK FINAL 2

A. BABAK TOPIK KASUS


1. Ketentuan setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah
wajib membiayainya sudah berjalan baik
 Pro :
- Pendidikan dasar adalah salah satu faktor penting dalam rangka mencapai tujuan
Negara yang tercantum dalam pembukaan UUD NRI Tahun 1945 alinea
keempat yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
- Adanya program wajib belajar 12 tahun yang merupakan salah satu program
pemerintah untuk memajukan pendidikan di Indonesia dan untuk meningkatkan
kualitas SDA sesuai dengan Visi Indonesia Masa Depan indikator maju pada
ketetapan MPR nomor VII/MPR/2001 yaitu meningkatnya kualitas pendidikan
sehingga menghasilkan tenaga yang kompeten sesuai dengan standar nasional
dan internasional dan juga meningkatnya kualitas SDM sehingga mampu
bekerja sama dan bersaing dalam era globalisasi..
- Adanya anggaran pendidikan dari pemerintah sesuai dengan pasal 31 ayat 4
yaitu, Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua
puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja Negara serta dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah, untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
pendidikan Nasional.
- Selain itu adanya beasiswa bagi siswa miskin dan siswa berprestasi sangat
membantu masyarakat Indonesia yang kurang mampu untuk mendapat
pendidikan dasar.
- Selain itu adanya perlombaan-perlombaan akademik yang diselenggarakan oleh
pemerintah atau berbagai institusi dapat mendukung tersampaikannya
pendidikan kepada generasi penerus bangsa. Salah satu contohnya adalah lomba
cerdas cermat 4 pilar dimana melalui lomba ini peserta didik sebagai delegasi
dari daerahnya yang merupakan putra putri pilihan bersaing untuk menjadi yang
terbaik dan dengan adanya lomba ini generasi penurus bangsa dapat lebih
mengenal dan mencintai Negaranya yaitu Negara Indonesia sehingga dapat
memperkukuh persatuan Bangsa.
- Adanya kurikulum 2013 dimana kurikulum tersebut lebih mengutamakan
pendidikan karakter hal ini sesuai dengan rumusan pasal 31 ayat 3.
 Kontra :
- Biaya sekolah yang semakin mahal.
- Masih banyak anak-anak kurang mampu yang bekerja dan tidak bersekolah.
- Adanya siswa yang putus sekolah akibat salah pergaulan hal ini disebabkan
karena kurangnya pendidikan moral.
- Pendidikan di Indonesia tidak merata. Daerah Jawa pendidikannya lebih maju
daripada daerah daerah lain atau daerah daerah yang terpencil. Hal ini tidak
sesuai dengan pancasila sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
- Tidak adanya sanksi terhadap anak yang tidak mau bersekolah.
- Pergantian kurikulum yang tidak teratur menyebabkan siswa bingung dan malas
sekolah.
2. Larangan memberikan santunan atau sedekah kepada pengemis di jalan raya
 Pro :
- Memberikan santunan menyebabkan pengemis tidak mandiri dan malas.
- Fakir miskin dan anak anak yang terlantar dipelihara oleh Negara (pasal 34 ayat
1 UUD NRI Tahun 1945)
- Pasal 1 ayat 3, mempertegas hukum.
- Telah banyak peraturan daerah yang melarang pemberian santunan kepada
pengemis di jalan raya. Diantaranya adalah Perda DKI Jakarta No. 8 Tahun
2007 tentang Ketertiban Umum di dalam Pasal 40 huruf c “Setiap orang
dilarang membeli kepada pedagang asongan atau memberikan sejumlah uang
atau barang kepada pengemis, pengamen, dan pengelap mobil”. Perda DIY
No. 1 tahun 2014 tentang Penanganan Gelandangan dan Pengemis pasal 22
“Setiap orang/lembaga/badan hukum dilarang memberi uang dan/atau
barang dalam bentuk apapun kepada gelandangan dan pengemis di tempat
umum”.
- Pengemis mengganggu ketertiban umum, dapat mengganggu estetika kota dan
kelancaran lalu lintas di jalan raya.
- Bisa saja anak-anak yang mengemis dipaksa oleh orang lain dan tidak diberikan
imbalan apapun dan juga pengemis yang cacat bisa saja hanya berpura-pura.
- Mengemis disalahgunakan sebagai profesi yang menyebabkan malas.
- Di setiap agama pasti diajarkan untuk berusaha apabila ingin tercukupi
kebutuhannya, bukan dengan meminta-meminta.
- Adanya larangan memberikan santunan kepada pengemis dapat mengurangi
bahkan tidak ada lagi orang-orang yang memberi satunan sehingga pengemis
pun akan berkurang bahkan tidak adanya. Apabila pengemis di Indonesia
berkurang maka Negara-Negara lain di dunia akan memandang Indonesia
sebagai Negara yang mampu mensejahterahkan rakyatnya.
 Kontra :
- Memberi santunan kepada pengemis adalah hak setiap orang. Sesuai dengan
pasal 28 E ayat 3 yaitu setiap orang berhak atas kebebasan meyakini
kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap sesuai dengan hati nuraninya.
Apabila ada larangan memberikan santunan kepada pengemis maka melanggar
hak asasi tersebut.
- Selain itu memberi santunan kepada pengemis dapat membantu mencukupi
kebutuhan hidupnya sehingga dapat lebih sejahtera.
- Memberi santunan kepada pengemis merupakan rasa kemanusiaan.
- Setiap pengemis juga berhak untuk hidup layak.
- Selain itu di Indonesia terdapat sebuah kampung pengemis dimana apabila ada
larangan memberikan santunan kepada pengemis maka masyarakat pada
kampung pengemis tersebut dapat memberontak dan menimbulkan perpecahan
yang dapat merusak persatuan Indonesia. Hal ini tidak sesuai sila ke-3 pancasila.
3. Hak warga Negara untuk mendapat pendidikan di Indonesia sudah berjalan baik
 Pro :
- Pendidikan adalah salah satu faktor penting dalam rangka mencapai tujuan
Negara yang tercantum dalam pembukaan UUD NRI Tahun 1945 alinea
keempat yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
- Adanya program wajib belajar 12 tahun merupakan salah satu program
pemerintah untuk memajukan pendidikan di Indonesia dan untuk meningkatkan
kualitas SDA serta untuk memenuhi hak warga Negara untuk mendapat
pendidikan. Hal ini sesuai dengan Visi Indonesia Masa Depan indikator maju
pada ketetapan MPR nomor VII/MPR/2001 yaitu meningkatnya kualitas
pendidikan sehingga menghasilkan tenaga yang kompeten sesuai dengan standar
nasional dan internasional dan juga meningkatnya kualitas SDM sehingga
mampu bekerja sama dan bersaing dalam era globalisasi..
- Adanya anggaran pendidikan dari pemerintah sesuai dengan pasal 31 ayat 4
yaitu, Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua
puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja Negara serta dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah, untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
pendidikan Nasional. Anggaran tersebut sangat berguna untuk memenuhi hak
warga Negara untuk mendapat pendidikan.
- Selain itu adanya beasiswa bagi siswa miskin dan siswa berprestasi sangat
membantu masyarakat Indonesia yang kurang mampu untuk memenuhi haknya
mendapat pendidikan.
- Saat ini banyak siswa yang kurang mampu tetapi prestasinya melebihi anak-
anak yang lebih mampu. Ini menunjukkan bahwa hak setiap warga Negara
untuk memperoleh pendidikan sudah berjalan baik.
 Kontra :
- Kualitas SDM yang masih rendah menunjukkan bahwa pendidikan Indonesia
belum berjalan dengan baik.
- Perubahan kurikulum yang begitu cepat dan tidak disesuaikan kesiapan peserta
didik menyebakan tidak tercapainya standar kompetisi siswa dimana hak warga
Negara untuk mendapat pendidikan belum terlaksana dengan baik.
- Pemerintah terus melakukan pengelolaan kebijakan tetapi tidak disertai
perangkat pelaksanaan serta sarana dan prasarana yang memadai. Masih banyak
di daerah pedalaman atau daerah terpencil yang gedung sekolahnya rusak serta
sarana dan prasarananya tidak memadai dan juga tenaga pengajar yang kurang
berkualitas sehingga hak warga Negara untuk mendapat pendidikan tidak
berjalan dengan baik.
- Masih banyak anak-anak kurang mampu yang bekerja atau mengemis dan
mengamen tidak bersekolah. Hal ini membuktikan bahwa pemerintah belum
memenuhi hak warga Negara untuk mendapat pendidikan dan tidak sesuai
dengan pembukaan UUD NRI 1945 alinea keempat mencerdaskan kehidupan
bangsa.
- Biaya sekolah yang mahal membatasi hak warga Negara untuk mendapat
pendidikan.
B. BENAR/SALAH
1. Mahkamah Agung berwenang menguji peraturan perundang-undangan dibawah
undang-undang terhadap undang-undang. Dengan demikian jika Mahkamah Agung
memutus bahwa peraturan presiden bertentangan dengan undang-undang maka
peraturan presiden tersebut dinyatakan tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan
hukum yang mengikat
Jawaban : Benar
2. Orang asing yang telah berjasa kepada Negara Republik Indonesia atau dengan alasan
kepentingan Negara dapat diberi kewarganegaraan Republik Indonesia oleh Presiden
setelah memperoleh pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia,
kecuali dengan pemberian kewarganegaraan tersebut mengakibatkan yang
bersangkutan berkewarganegaraan ganda
Jawaban : Benar
3. Untuk mengubah pasal-pasal undang-undang dasar, sidang MPR dihadiri oleh
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR. Putusan untuk mengubah pasal-
pasal undang-undang dasar dilakukan dengan persetujuan sekurang-kurangnya
50% ditambah 1 anggota dari seluruh anggota MPR yang hadir dalam sidang
Jawaban : Salah (Seluruh anggota MPR tidak hanya yang hadir dalam sidang)
4. Tentara Nasional Indonesia sebagai alat pertahanan Negara bertugas pokok
menegakkan kedaulatan Negara keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari
ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan Negara serta memberikan
bantuan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka tugas keamanan
atas permintaan yang diatur dalam Undang-Undang
Jawaban : Benar
5. Salah satu rekomendasi dari ketetapan MPR RI nomor VIII/MPR/2001 tentang
Rekomendasi Arah Kebijakan Pemberantasan dan Pencegahan KKN adalah
membentuk Undang-Undang beserta peraturan pelaksanaannya yang memuat antara
lain kejahatan terorganisasi
Jawaban : Benar
6. Terwujudnya hubungan harmonis antar manusia Indonesia tanpa membedakan latar
belakang budaya, suku, ras, agama, dan lain-lain adalah salah satu indikator
bersatu sebagaimana diatur dalam ketetapan MPR RI nomor VII/MPR/2001 tentang
Visi Indonesia Masa Depan
Jawaban : Salah (Indikator Manusiawi)
7. Perubahan ketentuan pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dimaksudkan untuk mengoptimalkan dan meneguhkan paham
kedaulatan rakyat yang dianut Negara Indonesia karena pelaksanaan kedaulatan
rakyat tidak lagi dijalankan sepenuhnya oleh sebuah lembaga Negara yaitu MPR,
tetapi melalui cara-cara dan oleh berbagai lembaga yang ditentukan oleh Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Jawaban : Benar
8. Dalam hal tidak ada pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih dua
pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dalam
pemilihan umum, dipilih oleh rakyat secara langsung, dan pasangan yang memperoleh
suara rakyat terbanyak dilantik sebagai presiden dan wakil presiden. Yang dimaksud
dengan suara rakyat terbanyak adalah sesuai dengan ketentuan pasal 6A ayat 3
Undang-Undang Dasar Negara Repubik Indonesia Tahun 1945 yaitu
mendapatkan suara lebih dari 50% dari jumlah suara dalam pemilihan umum
dengan sedikitnya 20% suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari
setengah jumlah provinsi di Indonesia
Jawaban : Salah (Karena pasal 6A ayat 3 adalah ketentuan untuk Capres dan
CaWaPres terpilih bukan dalam hal tidak ada yang terpilih)
9. Presiden menyatakan keadaan bahaya, syarat-syarat dan akibatnya keadaan bahaya
ditetapkan dengan Undang-Undang. Syarat-syarat dan akibatnya keadaan bahaya
tersebut tidak perlu dibuat Undang-Undang yang khusus mengatur tentang hal
tersebut, tetapi dapat menjadi materi dari beberapa Undang-Undang
Jawaban : Salah (ditetapkan dengan sehingga Undang-Undang khusus)
10. Tercapainya hak atas hidup sehat bagi seluruh lapisan masyarakat melalui system
kesehatan yang dapat menjamin terlindunginya masyarakat dari berbagai resiko yang
dapat mempengaruhi kesehatan dan tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu
terjangkau dan merata adalah salah satu indikator sejahtera sebagaimana diatur dalam
ketetapan MPR RI nomor VII/MPR/2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan
Jawaban : Benar

C. SATU LAWAN SATU


1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 rumusan pasal 28 C
ayat 2 adalah….
Jawaban : Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam
memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat,
bangsa, dan negaranya
2. Pada pasal dan ayat berapa dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang mengatur bahwa segala putusan MPR ditetapkan dengan suara yang
terbanyak?
Jawaban : Pasal 2 ayat 3
3. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 rumusan pasal 6A
ayat 2 adalah….
Jawaban : Pasangan calon Presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai
politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum sebelum
pelaksanaan pemilihan umum
4. Lagu daerah Putri Ayu berasal dari provinsi….
Jawaban : Bali
5. Segala peraturan perundang-undangan yang ada masih tetap berlaku selama belum
diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini. Sebelum Mahkamah
Konstitusi dibentuk setelah adanya perubahan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 segala kewenangannya dilakukan oleh….
Jawaban : Mahkamah Agung
6. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 rumusan pasal 7B
ayat 5 adalah….
Jawaban : Apabila Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa presiden
dan/atau wakil presiden terbukti melakukan pelanggaran hukum berupa
pengkhianatan terhadap Negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat
lainnya, atau perbuatan tercela dan/atau terbukti bahwa Presiden dan/atau
Wakil Presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden dan/atau wakil
presiden, Dewan Perwakilan Rakyat menyelenggarakan sidang paripurna untuk
meneruskan usul pemberhentian presiden dan/atau wakil presiden kepada
Majeis Permusyawaratan Rakyat
7. Pencipta lagu nasional Rayuan Pulau Kelapa adalah….
Jawaban : Ismail Marzuki
8. Berdasarkan ketetapan MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan
Berbangsa pengertian Etika Kehidupan Berbangsa adalah….
Jawaban : Rumusan yang bersumber dari ajaran agama, khususnya yang
bersifat universal, dan nilai-nilai-nilai luhur budaya bangsa yang tercermin
dalam Pancasila sebagai acuan dasar dalam berpikir, bersikap dan bertingkah
laku dalam kehidupan berbangsa
9. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia nomor V/MPR/1999
tentang Penentuan Pendapat di Timor Timur tetap berlaku sampai dengan
terlaksananya ketentuan dalam pasal 5 dan pasal 6 ketetapan majelis
permusyawaratan rakyat Republik Indonesia nomor V/MPR/1999 adalah salah satu
ketetapan MPR di dalam pasal 2 ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia nomor I/MPR/2003 pengelompokkan ketetapan MPRS dan
ketetapan MPR berdasarkan pasal 2 ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003 adalah….
Jawaban : Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia yang
dinyatakan tetap berlaku dengan ketentuan
10. Penyelenggara Negara pada lembaga-lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif
harus melaksanakan fungsi dan tugasnya dengan baik dan bertanggung jawab kepada
masyarakat, bangsa, dan Negara merupakan ketentuan yang terdapat pada pasal 2
dalam Ketetpan MPR RI nomor….
Jawaban : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

Anda mungkin juga menyukai