VANADIUM
ANGGOTA KELOMPOK XIII.6:
Aditya Adhi Laksmana
Alaina Amalia
Prayudya Elang Perkasa
KATA PENGANTAR
dapat
menyelesaikan
makalah
ini.
Dalam
pelaksanaan
dan
Tim Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................. 2
SEJARAH................................................................................................. 3
KEBERADAAN......................................................................................... 4
SIFAT FISIKA DAN KIMA...........................................................................6
Sifat Kimia Unsur Vanadium................................................................6
Sifat Fisika Unsur Vanadium................................................................8
PEMBUATAN.......................................................................................... 10
Ekstraksi Vanadium...........................................................................10
Pembuatan logam.............................................................................10
Aliase vanadium................................................................................11
Isolasi Vanadium............................................................................... 11
KEGUNAAN........................................................................................... 13
SENYAWA-SENYAWA.............................................................................14
Persenyawaan Unsur Vanadium........................................................14
IDENTIFIKASI........................................................................................ 18
DAMPAK................................................................................................ 19
Efek Kesehatan Vanadium.................................................................19
Dampak Lingkungan Vanadium........................................................19
Penanganan...................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 21
SEJARAH
Vanadium ditemukan pertama kali oleh Andres Manuel Del Rio, orang
Spanyol yang menjadi ahli pertambangan di Meksiko, pada tahun 1801. Del Rio
mengesktrak logam tersebut dari sampel bijih timbal berwarna coklat, yang
kemudian dinamakan Vanadinite. Dia menemukan bahwa garam tersebut
memperlihatkan bermacam-macam warna, dan karena itu dia menamakan unsur
tersebut panchromium (Greek: all colors). Del Rio mengganti nama unsur
tersebut menjadi erythonium karena garam berwarna merah saat dipanaskan.
Namun, seorang ahli kimia Perancis bernama Hippolyte Victor ColletDescotils, serta teman Del Rio bernama Baron Alexander von Humboldt dengan
salah menyatakan bahwa unsur baru del Rio hanyalah krom yang tidak murni.
Del Rio pun menyangka dirinya salah dan menerima pernyataan ahli kimia
Perancis itu. Unsur ini akhirnya ditemukan ulang oleh ahli kimia Swedia, Niel
Grabiol Sefstrom pada tahun 1831, menemukan unsur baru dalam bijih besi di
Swedia. Unsur itu dinamakannya Vanadium untuk memuliakan dewi Skandinavia
yaitu dewi Vanadis yang berarti cantik menawan, karena aneka warna senyawa
yang dimilikinya. Pada tahun 1831, seorang geolog bernama George William
Featherstonhaugh menyarankan penamaan vanadium diganti dengan rionium ,
tetapi sarannya tidak diikuti.
Tahun 1865 Roscor dan Thorpe menemukan unsur ini berada bersama
tembaga dan lapisan bawah batu pasir dari cheshire. Vanadium berhasil diisolasi
hingga nyaris murni oleh Roscor pada tahun 1867 dengan mereduksi garam
kloridanya (vanadium(III) chloride, VCl3) dengan hydrogen. Vanadium tidak dapat
dimurnikan hingga kadar 99,3%-99,8% hingga tahun 1922. Pada tahun 1927,
vanadium murni berhasi diisolasi dengan mereduksi vanadium pentoxide dengan
calcium.
KEBERADAAN
Vanadium terdapat di kerak bumi dengan kadar (~0,02%). Kandungan
vanadium dalam batu-batuan pada kerak bumi diduga sekitar 136 ppm yang
merupakan unsur transisi terbanyak kelima setelah besi (Fe), titanium (Ti),
mangan (Mn), dan Zirkon (Zr). Logam vanadium tidak ditemukan di alam, namun
diketahui ada di sekitar 65 berbeda mineral di antaranya karnotit, roskolit,
vanadit, dan patronit, yang merupakan sumber logam yang sangat penting.
Vanadium juga ditemukan dalam batuan fosfat dan beberapa bijih besi, juga
terdapat dalam minyak mentah sebagai senyawa kompleks organik. Vanadium
juga ditemukan sedikit dalam batu meteor. Vanadium ditambang sebagian besar
di Afrika Selatan, barat laut Cina, dan timur Rusia pada awal abad ke-21. Pada
tahun 2007 tiga negara tersebut ditambang, lebih dari 95% dari 58.600 ton yang
diproduksi vanadium.
Vanadium juga hadir dalam bauksit dan bahan bakar fosil deposito seperti
minyak mentah, batubara, serpih minyak dan tar pasir. Dalam minyak mentah,
konsentrasi sampai 1200 ppm telah dilaporkan. Ketika produk-produk minyak
seperti dibakar, jejak-jejak vanadium dapat memulai korosi pada motor dan
boiler. Diperkirakan 110.000 ton per tahun vanadium dilepaskan ke atmosfir
dengan membakar bahan bakar fosil. Vanadium juga telah terdeteksi di
spectroscopically cahaya dari Matahari dan beberapa bintang. Produksi
komersial berasal dari abu minyak bumi dan merupakan sumber vanadium yang
sangat penting. Kemurnian yang sangat tinggi diperoleh dengan mereduksi
vanadium dengan magnesium atau dengan campuran magnesium-natrium.
Makanan yang menjadi sumber vanadium cukup banyak yang sebagian
besar ada pada lemak dan minyak nabati. Contohnya kedelai, minyak bunga
matahari, safflower, jagung, dan zaitun. Jumlah vanadium yang terdapat di dalam
makanan ini masih dalam kadar wajar. Selain itu, vanadium ditemukan pula pada
peterseli, gandum, beras, kacang hijau, wortel, dan kubis. Jumlah vanadium lebih
besar ada pada lobak. Konsentrasi sedang, terdapat pada ikan. Ikan dan hewan
air konsentrasi vanadium lebih rendah.
Vanadium
14. Vanadium membutuhkan energi yang lebih besar untuk melepas elektronelektron karena jumlah elektron di subkulit d yang tergolong banyak.
15. Vanadium memiliki elektron yang tidak berpasangan dalam orbital-orbital
di sub kulit d-nya. Hal ini menyebabkan unsur ini mudah tertarik ke
medan magnet luar.
16. Vanadium termasuk paramagnetik yaitu sifat zat yang dimiliki zat yang
mempunyai setidaknya 1 elektron tidak berpasangan.
17. Membentuk ion kompleks.
18. Dapat digunakan sebagai katalis dalam bentuk V2O5 pada (proses kontak
pada pembuatan margarine).
19. Reaktifitas (Sifat Kimia) Vanadium:
Reaksi vanadium dengan udara
Logam Vanadium bereaksi dengan oksigen (O2) berlebih dengan
pemanasan untuk membentuk vanadium (V) oksida (V2O5).
4V(s) + 5O2 (g) 2V2O5 (s) [kuning-oranye]
PEMBUATAN
Ekstraksi Vanadium
Cara mendapakan Vanadium diantaranya adalah dengan cara ekstraksi dari
beberapa senyawa yaitu:
A. Dari vanadinite.
Ekstraksi dari bijih ini melibatkan beberapa tahap:
1) Pemisahan PbCl2.
Bijih direaksikan dengan HCl pekat, PbCl2
akan
mengendap,
Pembuatan logam
Logam ini sangat sulit diperoleh dalam keadaan murni sebab titik cair yang
tinggi dan reaktivitas terhadap O2, N2 dan C pada suhu tinggi.
1) Vanadium 99 % dapat diperoleh dengan mereduksi V2O5 dengan Al
(proses thermit).
9
Aliase vanadium
Produk komersial vanadium adalah terutama sebagai aliase,
1) Ferro vanadium.
2) Cupro vanadium
Keduanya dibuat dengan mereduksi vanadium oksida yang dicampur
dengan oksida logam Fe atau Cu dengan karbon .dalm electric furnace.
3) Nikelo vanadium, dibuat dengan pemanasan campuran V2O5 + NiO.
4) Obalto vanadium, dibuat dengan mencampur endapan (dari reaksi larutan
Na-vanadate dengan cobalto sulphate) denganNa2CO3 dalam electric
furnace.
Isolasi Vanadium
Langkah pertama isolasi logam ini yaitu vanadium dalam bentuk
oksidanya V2O5 dari bijihnya melalui berbagai macam proses dan reaksi. Untuk
itu biasanya ditempuh prosedur umum dengan pemanggangan (roasting) bijihbijih yang dapat diremukkan atau diresidu vanadium dengan garam NaCl atau
Na2CO3 pada temperatur kira-kira 850C. Tahap ini akan menghasilkan natrium
vanadat (Na3VO4) yang kemudian diluluhkan dengan air. Pengasaman dengan
asam sulfat hingga pH= 2-3 akan menghasilkan padatan roti merah
polivanadat, dan pemanggangan langsung pada temperatur kira-kira 700C akan
menghasilkan padatan hitam V2O5.
Langkah selanjutnya yaitu proses reduksi yang pada garis besarnya
dibedakan dalam dua perlakuaan berdasarkan tujuannya. Jika dikehendaki
hasilnya untuk keperluan zat aditif pada baja, maka reduksi dilakukan dalam
tanur listrik dengan penambahan biji besi, silikon, dan kapur (CaO), hasilnya
yaitu ferovanadium dengan kadar vanadium (35-95%) yang dapat dipisahkan
dari ampas atau kerak CaSiO3 menurut persamaan reaksi sebagai berikut:
2V2O5(aq) + 5Si(aq) + Fe(s) + 5CaO(aq) V(s) + e + 5 CaSiO3(aq)
10
11
KEGUNAAN
Manfaat vanadium dan persenyawaannya.
1. V2O5 dipakai sebagai katalisator dalam oksidasi naphtalen, dalam
oksidasi SO2 SO3, dalam pembuatan asam sulfat, dalam anhidrida
maleat, dalam oksidasi alkohol dan hidrogenasi olefin dan dalam
pembuatan keramik juga sebagai katalis.
2. Penambahan 0,1-0,3 % Vanadium pada baja akan meningkat daya
rentang.
3. Sebagian
besar
vanadium
(sekitar
80%)
digunakan
sebagai
12
SENYAWA-SENYAWA
Beberapa mineral vanadium yang menonjol adalah:
1) Vanadinite: 3Pb3(VO4)2 .PbCl2
2) Carnotite: K2O.2UO3.V2O5.3H2O
3) Patronite: V2S5.3CuS2
Vanadium juga terdapat dalam tanah liat, batu-batuan, batu bara dan minyak
mentah dengan kadar yang kecil.
13
14
16
IDENTIFIKASI
Vanadium adalah logam abu- abu yang keras. Logam ini melebur pada
1900oC . Vanadium tak dapat dilarutkan dalam asam klorida , asam nitrat atau
asam sulfat atau dalam alkali. Logam ini mudah melarut dalam air raja atau
dalam campuran asam nitrat pekat dan hidrogen fluorida.
Identifikasi logam vanadium dengan cara sampel yang mengandung logam
vanadium di reaksikan dengan hidrogen sulfida, tidak terbentuk endapan akan
tetapi terjadi perubahan warna menjadi larutan berwarna biru (yang disebabkan
karena dihasilkannya ion-ion vanadium kuadrivalen), dan belerang memisah.
Zat-zat pereduksi lainnya sepertoi belerang dioksida, asam oksalat, besi (II)
sulfat, hidrazina, asam format, dan etanol, juga menghasilkan ion vanadium (IV)
(VO2+) yang biru. Reaksi ini berlangsung lambat dalam keadaan dingin, dan
berlangsung cepat dalam keadaan panas.
Dengan logam Zink, kadmium, dan aluminium dalam larutan asam .Ini
mereduksi lebih jauh lagi. Larutan mula-mula berubah menjadi biru (ion-ion
VO2+), lalu hijau (ion-ion V3+), dan akhirnya lembayung (ion-ion V2+).
Larutan amonium sulfida. Sampel yang diidentifikasi saat direaksikan
dengan larutan amonium sulfida akan menimbulkan warna merah anggur, yang
disebabkan terbentuknya tiovanadat (VS33-). Setelah larutan diasamkan,
Vanadium sulfida (V2S5) yang coklat, mengendap tak sempurna dan filtrat
biasanya berwarna biru. Endapan tak larut dalam larutan alkali, alkali karbonat,
dan sulfida.
17
DAMPAK
Efek Kesehatan Vanadium
Dampak negatif pengaruh terhadap kesehatan. Seseorang yang terpapar
debu vanadium peroksida yang ditemukan menderita mata parah, hidung dan
iritasi tenggorokan. Penyerapan vanadium oleh manusia terutama terjadi melalui
bahan makanan, seperti gandum, kacang kedelai, minyak zaitun, minyak bunga
matahari, apel dan telur. Ketika serapan vanadium mengambil tempat melalui
udara dapat menyebabkan bronkitis dan pneumonia. Efek akut dari vanadium
adalah iritasi paru-paru, tenggorokan, mata dan rongga hidung,penyakit jantung
dan pembuluh darah, radang lambung dan usus, kerusakan pada sistem
saraf,pendarahan dari hati dan ginjal, kulit ruam parah, gemetar dan
melumpuhkan, hidung berdarah dan nyeri tenggorokan, melemahnya penyakit
dan sakit kepala (Pusing). Perilaku perubahan Selanjutnya vanadium efek
neurologis dapat menyebabkan gangguan pernapasan, kelumpuhan dan efek
negatif pada hati dan ginjal.
Vanadium dapat mempengaruhi kesehatan ketika diserap dalam jumlah
terlalu tinggi. Efek akut vanadium diantaranya memicu iritasi paru-paru,
tenggorokan, mata, dan rongga hidung. Bahaya kesehatan yang berhubungan
dengan paparan vanadium tergantung pada keadaan oksidasinya. Vanadium
elemental dapat teroksidasi menjadi vanadium pentoksida selama proses
pengelasan. Bentuk pentoksida lebih beracun daripada bentuk elemental.
Paparan kronis pada debu dan asap vanadium pentoksida dapat menyebabkan
iritasi parah pada mata, kulit, saluran pernapasan atas, radang trakea dan
bronkus, edema paru, dan keracunan sistemik.
18
Penanganan
Vanadium dan semua senyawanya beracun dan harus ditangani dengan
hati-hati. Konsentrasi maksimum V2O5 yang masih diizinkan terdapat di udara
adalah 0,05 (selama 8 jam kerja rata-rata selama 40 jam per minggu).
19
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia dan Edi Kurniawan.2001.Kimia Unsur dan Radiokimia.PT Citra
Aditya Bakti.Bandung.
Sugiyarto, Kristian H. dan Retno D. Suyanti. 2010. Kimia Anorganik Logam.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Syukri, (1999). Kimia Dasar 3. Bandung. ITB.
20