A. Keberadaan Vanadium
(logam Vanadium)
Vanadium adalah unsur kimia dengan lambang V dan nomor atom 23. Ini adalah
lembut, abu-abu keperakan, ulet logam transisi. Pembentukan sebuah menstabilkan
lapisan oksida logam terhadap oksidasi. Logam ini tampak bersinar cemerlang, cukup
lunak sehingga mudah dibentuk seperti pembuluh, mempunyai titik leleh 19150oC titik
didih 33500oC, serta tahan terhadap korosi. Komersil vanadium sangat murni jarang
didapatkan, karena seperti titanium, cukup reaktif terhadap O2, N2 dan C pada suhu
tinggi yang digunakan dalam proses metalurgi.
Vanadium diproduksi di Cina dan Rusia dari baja peleburan perak, negara-negara
lain memproduksinya baik dari debu cerobong minyak berat, atau sebagai produk
sampingan dari pertambangan uranium dan di Indonesia tambang atau pabrik dari
vanadium ini tidak ada. Hal ini terutama digunakan untuk memproduksi baja khusus
paduan seperti baja alat kecepatan tinggi. Senyawa vanadium pentoxide digunakan
sebagai katalis untukproduksi asam sulfat. Vanadium ditemukan di banyak organisme,
dan digunakan oleh beberapabentuk kehidupan sebagai pusat aktif enzim.
Vanadium merupakan unsur yang paling banyak terdapat (0,02 % kerak bumi)
dan ditemukan beberapa macam bijih. Salah satu bijih yang penting secara komersil ialah
V2O5, dan bijjih yang paling kompleks. Metalurgi vanadium tidak sederhana, tetapi
vanadium murni (99,9 %) dapat dihasilkan. Dalam penggunaannya vadium dibentuk
sebagai logam campuran besi-vanadium, ferrovanadium mengandung 35% - 95% V.
Dalam proses metalurgi vanadium ini, akan dibahas beberapa cara ekstraksi
dengan menggunakan bijih atau sumber senyawa vanadium sebagai berikut.
Ekstraksi vanadinite (3Pb2(VO4).PbCl2)
Ekstraksi Carnotite(K2O.2VO3.V2O5.3H2O) /K2(UO2)2(VO4)2·3H2O
Ore Processing (proses dari bijih campuran)
(senyawa Vanadinite)
Vanadinite adalah mineral milik kelompok apatit fosfat, dengan formula kimia
(3Pb2(VO4).PbCl2) . Mineral ini adalah salah satu sumber utama pembuatan logam
Vandium. Mineral Vanadinite berbentuk padat, rapuh, senyawa ini biasanya ditemukan
dalam bentuk kristal heksagonal berwarna merah. Pertama kali ditemukan pada tahun
1801 di Meksiko, Vanadinite ditemukan di Amerika Selatan, Eropa, Afrika, dan
Amerika Utara.
a. Tahap Persiapan
PemisahanPbCl2.
Penggaraman
Setelah PbCl2 dipisahkan, larutan ditambah NH4Cl dan dijenuhkan
dengan NH3,sehingga terbentuk NH4VO3 (amonium metavanadat) yang bila
dipanaskan akan terbentukV2O5. Adapun persamaan reaksinya sebagai berikut.
JJJ 200oC
2 NH4VO3 V2O5
b. Tahap Produksi
900oC-950oC
V2O5 + 5 Ca(s) 2 V(I) + 5 CaO(S)
c. Tahap pemurnian
Untuk logam vanadium yang dihasilkan murni, logam vanadium dapat diperoleh
melalui proses van Arkel de-Boer dimana garam Vanadium klorida yang sudah
dimurnikan, diuapkan, dan didekomposisi melalui kawat panas dalam keadaan
vakum. Proses ini disebut juga pemurnian fase uap. Proses ini dilakukan untuk
halida mudah menguap. Halida dimurnikan melalui destilasi fraksional, halida
tersebut mengurai menjadi logam dan halogen pada suhu tinggi.
Salah satu mineral atau sumber bijih dari vanadium adalah carnotite. Dalam
bijih carnotit mengandung unsur kalium, uranium, vanadium, dan oksigen. Selain itu
senyawa ini sangat penting sebagai sumber uranium.
(senyawa Carnotite)
a. Tahap Persiapan
b. Tahap Produksi
Tahap reduksi dari ekstraksi senyawa atau bijih Carnotite sama dengan Vanadinite
yaitu dengan mereduksi V2O5 dengan Ca pada 900 – 950 º C untuk memperoleh
vanadium oksidanya.
900oC-950oC
V2O5 + 5 Ca(s) 2 V(I) + 5 Ca 2 V(I) + 5 CaO(S)
c. Tahap Pemurnian
logam vanadium dapat diperoleh melalui proses van Arkel de-Boer.
J 850oC
Karnotite + Na2CO3 Na3VO4
900oC-950oC
V2O5 + 5 Ca(s) 2 V(I) + 5 CaO(S)
3. Tahap Pemurnian
Untuk logam vanadium yang dihasilkan murni, vanadium dapat diperoleh
melalui proses van Arkel de-Boer. Proses ini disebut juga pemurnian fase uap. Proses
ini dilakukan untuk halida mudah menguap. Halida dimurnikan melalui destilasi
fraksional, halida tersebut mengurai menjadi logam dan halogen pada suhu tinggi.
Umumnya, crystal bar proses dapat dilakukan dengan menggunakan sejumlah
halogen atau kombinasi halogen mana yang paling tepat untuk semacam mekanisme
transport. Dmana seperti logam titanium , Zirkonium, hafnium, vanadium, torium atau
Protaktinium dipanaskan dalam wadah dievakuasi dengan halogen pada 50-250 ° C.