Anda di halaman 1dari 71

Farmasetika Dasar:

Obat, Resep , Dosis


PRODI S1 FARMASI

UNIVERSITAS PEKALONGAN

2017
anindhitama@gmail.com

2
• Obat ialah semua bahan tunggal/campuran yang
dipergunakan oleh semua mahluk untuk bagian
dalam maupun bagian luar, guna mencegah,
meringankan atau pun menyembuhkan
penyakit.
anindhitama@gmail.com

3
Pengertian obat secara khusus
• Obat jadi
• Obat paten
• Obat esensial
• Obat generik
anindhitama@gmail.com

4
Macam penggunaan obat
• Menurut kegunaannya
• Menurut cara penggunaan
• Menurut cara kerja
anindhitama@gmail.com

5
Menurut kegunaannya
• Untuk menyembuhkan (terapetik)
• Untuk mencegah (propilaktik)
• Untuk diagnose (diagnostik)
anindhitama@gmail.com

6
Menurut cara penggunaannya
• Medicamentum ad usum internum
• Pemakaian dalam
• Obat yang digunakan melalui oral dan diberi tanda etiket
putih

• Medicamentum ad usum externum


• Pemakaian selain oral
• Tanda etiket biru
• Contoh : implant, injeksi, topikal, membrane mukosa,
rektal, vaginal, nasal, opthal, aurical, collutio/gargarisma
anindhitama@gmail.com

7 Menurut cara kerjanya obat dapat


dibagi:
• Lokal :
Adalah obat yang bekerja pada jaringan
setempat, seperti obat-obat yang digunakan
secara topikal
• Sistemis :
Adalah obat yang didistribusikan keseluruh
tubuh
Contoh : tablet, kapsul, dll
anindhitama@gmail.com

8 Penggolongan menurut undang-


undang kesehatan
a. Obat narkotika
b. Obat psikotropika
c. Obat keras
d. Obat bebas terbatas
e. Obat bebas
anindhitama@gmail.com

9
Obat Narkotika
• Merupakan obat yang diperlukan dalam
bidang pengobatan dan ilmu pengetahuan
dan dapat pula menimbulkan
ketergantungan yang sangat merugikan
apabila dipergunakan tanpa pembatasan
dan pengawasan
anindhitama@gmail.com

10
Penggolongan Narkotika
Peraturan Menteri Kesehatan RI No.2 Th. 2017

1. Narkotika Gol I
• Narkotika golongan satu hanya dapat
digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan dan
tidak digunakan dalam terapi, serta
mempunyai potensi sangat tinggi
mengakibatkan kertergantungan.
anindhitama@gmail.com

11
Narkotika Golongan I
1. Tanaman Papaver Somniferum L dan semua bagian-
bagiannya termasuk buah dan jeraminya, kecuali bijinya.
2. Opium mentah, yaitu getah yang membeku sendiri,
diperoleh dari buah tanaman Papaver Somniferum L.
3. Opium masak : a. candu b.jicing
4. Tanaman Koka
5. Daun Koka
6. Kokain mentah
7. Kokaina, metil ester-1-bensoil ekgonina
anindhitama@gmail.com

12
8. Tanaman ganja 17. Desomorfina
9. Tetrahydrocannabinol 18. Etorfina
10. Delta 9 tetrahydrocannabinol 19. Heroina
11. Asetorfina 20. Ketobemidona
12. Asetil-alfa-metilfentanil 21. 3-metilfentanil
13. Alfa-metilfentanil 22. 3-metiltiofentanil
14. Alfa-metiltiofentanil 23. MPPP
15. Beta-hidroksifentanil 24. Para-fluorofentanil
16. Beta-hidroksi-3-metil-fentanil 25. Pepap … sampai 114
anindhitama@gmail.com

13
2. Narkotika Gol II
• Narkotika yang memiliki daya adiktif
yang kuat, berkhasiat untuk pengobatan
dan digunakan sebagai pilihan terakhir.
Dapat digunakan dalam terapi dan/atau
untuk tujuan pengembangan dan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi
tinggi mengakibatkan ketergantungan.
anindhitama@gmail.com

14
Narkotika Golongan II
1. Alfasetilmetadol 10. Benzilmorfina
2. Alfameprodina 11. Betameprodina
3. Alfametadol 12. Betametadol
4. Alfaprodina 13. Betaprodina
5. Alfentanil
14. Betasetilmetadol
6. Allilprodina
15. Bezitramida
7. Anileridina
16. Dekstromoramida
8. Asetilmetadol
17. Diampromida ……91
9. Benzetidin
anindhitama@gmail.com

15
3. Narkotika Gol III
• Narkotika yang memiliki daya akdiftif
ringan, tetapi bermanfaat dan berkhasiat
untuk pengobatan dan penelitian. Banyak
digunakan dalam terapi dan untuk
pengembangan ilmiah dan pengetahuan
serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan ketergantungan
anindhitama@gmail.com

16 Narkotika Golongan III


9. Polkodina

1. Asetildihidrokodeina 10. Propiram


11. Buprenorfina
2. Dekstropropoksifena
12. CB 13, nama lain CRA 13 atau SAB-
3. Dihidrokodeina
378
4. Etilmorfina
13. Garam-garam dari Narkotika Gol di
5. Kodeina atas

6. Nikodikodina 14. Campuran atau sediaan difenoksin


dengan bahan lain bukan narkotika
7. Nikokodina
15. Campuran atau sediaan difenoksilat
8. Norkodeina dengan bahan lain bukan narkotika
anindhitama@gmail.com

17
Obat Psikotropika
• Obat yang mempengaruhi proses mental,
merangsang atau menangkan, mengubah
pikiran/perasaan/kelakuan orang.
anindhitama@gmail.com

18
Penggolongan Psikotropika
1. Psikotropika Gol I
2. Psikotropika Gol II
3. Psikotropika Gol III
4. Psikotropika Gol IV
anindhitama@gmail.com

19
Psikotropika Gol I
• Psikotropika tidak digunakan untuk tujuan
pengobatan dengan potensi ketergantungan
sangat kuat
anindhitama@gmail.com

20
Psikotropika Gol II
• Psikotropika yang berkhasiat terapi tetapi
dapat menimbulkan ketergantungan
anindhitama@gmail.com

21
Psikotropika Gol III
• Psikoropika dengan efek ketergantungan
sedang dari kelompok hipnotif sedatif
anindhitama@gmail.com

22
Psikotropika Gol IV
• Psikotropika yang efek ketergantungannya
ringan
anindhitama@gmail.com

23
Obat keras
• Mempunyai takaran maksimum atau yang
tercantum dalam daftar obat keras
• Diberi tanda khusus lingkaran bulat berwarna
merah dengan garis tepi berwarna hitam dengan
huruf K yang menyentuh garis tepi.
• Obat baru, kecuali dinyatakan oleh Kementerian
Kesehatan tidak membahayakan
• Semua sediaan parenteral
anindhitama@gmail.com

24
Obat bebas terbatas

• Obat keras yang dapat diserahkan tanpa


resep dokter dengan penyerahan dalam
bungkus aslinya diberi tanda peringatan (P1
s/d P6)
anindhitama@gmail.com

25
Tanda peringatan
anindhitama@gmail.com

26
Obat Bebas
• Obat yang dapat dibeli secara bebas, dan
tidak membahayakan bagi pemakai dan
diberi tanda lingkaran hijau dengan garis
tepi warna hitam
anindhitama@gmail.com

27 Sumber Obat
• Obat yang digunakan berasal dari berbagai
sumber, antara lain :
1. Tumbuhan (flora, nabati) : digitalis folium, kina,
minyak jarak, codein dll.
2. Hewan (fauna, hayati) : minyak ikan, adeps lanae, cera,
adrenalin, dll
3. Mineral (pertambangan) : kalium iodide, garam dapur,
paraffin, vaselin
4. Sintesis (tiruan/buatan) : kamfer sintetis, vitamin C,
acid benzoic sintetik, chloramphenicol dll
5. Mikroba : antibiotic penisilin dari Penicillinum notatum
anindhitama@gmail.com

28
RESEP
anindhitama@gmail.com

30
Pengertian Resep
• permintaan tertulis seorang dokter , dokter gigi
atau dokter hewan yang diberi ijin berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
kepada apoteker pengelola apotik untuk
menyediakan dan menyerahkan obat-obatan bagi
penderita
anindhitama@gmail.com

31

• Resep selalu dimulai dengan tanda R/ yang


artinya recipe (ambilah).
• Dibelakang tanda ini (R/) biasanya baru
tertera nama dan jumlah obat.
• Umumnya resep ditulis dalam bahasa latin.
anindhitama@gmail.com

32 Suatu resep yang lengkap harus


memuat :
• Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi atau dokter
hewan
• Tanggal penulisan resep, nama setiap obat atau komposisi obat
• Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep
• Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
• Nama pasien, jenis hewan, umur, serta alamat/pemilik hewan
• Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat yang
jumlahnya melebihi dosis maksimal.
anindhitama@gmail.com

33 Contoh resep dokter


anindhitama@gmail.com

34
1. Nama, alamat dokter, tanggal dan tempat
ditulisnya resep (inscription)
2. Aturan pakai dari obat yang tertulis (signatura)
3. Paraf/tanda tangan dokter yang menulis resep
(subcriptio)
4. Tanda buka penulisan resep dengan R/
(invocatio)
5. Nama obat, jumlah, bentuk yang akan dibuat dan
cara membuatnya (praescriptio atau ordinatio)
anindhitama@gmail.com

35
• Yang berhak menulis resep adalah dokter, dokter
gigi (terbatas pada pengobatan gigi dan mulut) dan
dokter hewan (terbatas pada pengobatan hewan).
• Dokter gigi diberi ijin menulis resep dari segala
macam obat untuk pemakaian melalui mulut,
injeksi (parentral) atau cara pemakaian lainnya,
khusus untuk mengobati penyakit gigi dan mulut.
• Sedangkan pembiusan / patirasa secara umum tetap
dilarang bagi dokter gigi (S.E.) Depkes No. 19/Ph/62
Mei 1962.
anindhitama@gmail.com

36
Resep untuk pengobatan segera
• Untuk penderita yang memerlukan pengobatan segera,
dokter dapat memberi tanda:
• Cito : segera
• Urgent : penting
• Statim : penting
• P.I.M : Periculum in Mora = berbahaya jika ditunda
• Ditulis pada bagian atas kanan resep, apoteker harus
mendahulukan pelayanan resep ini termasuk resep antidotum
anindhitama@gmail.com

37
• Bila dokter ingin agar resepnya dapat diulang,
maka dalam resep ditulis Iteratie.
• Dan ditulis berapa kali resep boleh diulang.
• Misalkan iteratie 3 X, artinya resep dapat
dilayani 1 + 3 kali ulangan = 4 X .
• Untuk resep yang mengandung narkotika, tidak
dapat ditulis iteratie tetapi selalu dengan resep
baru.
anindhitama@gmail.com

38
Komponen Resep Menurut Fungsi

• Menurut fungsi bahan obatnya resep terbagi atas:


1. Remidium Cardinal, adalah obat yang berkhasiat utama
2. Remidium Ajuvans, adalah obat yang menunjang
bekerjanya bahan obat utama
3. Corrigens, adalah zat tambahan yang digunakan untuk
memperbaiki warna, rasa dan bau dari obat utama
4. Constituens/Vehiculum/Exipiens, merupakan zat
tambahan. Bahan obat yang bersifat netral dan dipakai
sbg bahan pengisi dan pemberi bentuk, sehingga menjadi
obat yang cocok.
anindhitama@gmail.com

39 Corrigens dapat kita bedakan


sebagai berikut:
a. Corrigens Actionis : untuk memperbaiki kerja zat
berkhasiat utama, contoh : pulvis doveri, opii pulvis –
kalii sulfas
b. Corrigens Odoris : untuk memperbaiki bau dari obat
c. Corrigens Saporis : untuk memperbaiki rasa obat
d. Corrigens Coloris : untuk memperbaiki warna obat
e. Corrigens Solubilis : memperbaiki kelarutan dari obat
utama
anindhitama@gmail.com

40
Contoh resep
anindhitama@gmail.com

41
anindhitama@gmail.com

42 Pelayanan Resep

SKRINING R/ PENYIAPAN OBAT


• Persyaratan • Peracikan
Administrasi • Etiket
• Kesesuaian farmasetik
• Kemasan obat yang diserahkan
• Pertimbangan klinis • Penyerahan obat
• Informasi obat
• Konseling
• Monitor penggunaan obat
Salinan Resep/
Copy Resep
anindhitama@gmail.com

44
Salinan Resep (Copy Resep)
• Salinan resep adalah salinan yang dibuat oleh apotik, selain memuat
semua keterangan yang terdapat dalam resep asli juga harus memuat :
1. Nama dan alamat apotik
2. Nama dan nomer izin apoteker pengelola apotik
3. Tanda tangan atau paraf apoteker pengelola apotik
4. Tanda det (detur) untuk obat yang sudah diserahkan dan tanda nedet
(nedetur) untuk obat yang belum diserahkan dan pada resep dengan
tanda ITER …X diberi tanda detur orig / detur …..X
5. Nomor resep dan tanggal pembuatan.
anindhitama@gmail.com

45
anindhitama@gmail.com

46 • Istilah lain dari copy resep adalah apograph,


exemplum, afschrif.
• Apabila Apoteker Pengelola Apotik berhalangan
melakukan tugasnya, penandatanganan atau
pencantuman paraf pada salinan resep yang
dimaksud diatas dilakukan oleh Apoteker
Pendamping atau Apoteker Pengganti dengan
mencantumkan nama terang dan status yang
bersangkutan.
anindhitama@gmail.com

47
• Salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada
dokter penulis resep atau dokter yang
merawatnya sekarang, penderita sendiri dan
petugas kesehatan atau petugas lain yang
berwenang menurut perundang-undangan yang
berlaku (contohnya petugas pengadilan bila
diperlukan untuk suatu perkara)
anindhitama@gmail.com

48 Penyimpanan Resep
• Apoteker Pengelola Apotik mengatur resep yang
telah dikerjakan menurut urutan tanggal dan
nomor urut penerimaan resep.
• Resep adalah suatu dokumen dan harus disimpan
sekurang-kurangnya selama 3 tahun.
• Resep yang mengandung narkotika harus
dipisahkan dari resep lainnya.
• Resep yang disimpan melebihi jangka 3 tahun
dapat dimusnahkan.
anindhitama@gmail.com

49
• Pemusnahan resep dilakukan dengan cara dibakar atau
dengan cara lain yang memadai oleh Apoteker
Pengelola Apotik bersama-sama dengan sekurang-
kurangnya seorang petugas apotik.
• Pada pemusnahan resep harus dibuat berita acara
pemusnahan sesuai dengan bentuk yang telah
ditentukan, rangkap 4 dan ditanda-tangani oleh APA
bersama dengan sekurang-kurangnya seorang petugas
apotik
anindhitama@gmail.com

50 Etiket
• Pada etiket harus tercantum:
 Nama apotek, alamat, nomer telpon.
 Nama dan nomer SIPA Apoteker
Pengelola Apotek
 Nama, tempat, tanggal ditulisnya etiket
 Nama pasien dan aturan pakai yang
jelas dan dimengerti
 Paraf pembuat obat
anindhitama@gmail.com

51 • Selain etiket, jika dianggap perlu ditempelkan juga


kertas peringatan lain, misalnya “kocok dahulu”, “tidak
boleh diulang tanpa resep dokter” dan lainnya.
• Sesuaikanlah aturan pakai dan nama pasien yang tertera
di resep dengan di etiket.
a. Etiket putih : digunakan untuk sediaan obat yang
berkarakteristik sebagai obat dalam, semua sediaan
obat yang digunakan melalui oral dan ditelan
b. Etiket biru : digunakan untuk sediaan obat yang
berkarakteristik sebagai obat luar
DOSIS
anindhitama@gmail.com

53
Definisi Dosis
• Banyaknya suatu obat yang dapat
dipergunakan atau diberikan kepada
seorang penderita baik untuk dipakai
sebagai obat dalam maupun obat luar.
anindhitama@gmail.com

Ketentuan umum FI edisi III


54 mencantumkan 2 dosis, yakni:
1. Dosis Maksimal (maximum)
• Berlaku untuk pemakaian sekali dan sehari.
• Penyerahan obat dosis melebihi dosis max dapat
dilakukan dengan membubuhi tanda seru dan paraf
dokter penulis resep, diberi garis dibawah nama obat
tersebut atau banyaknya obat hendaknya ditulis dengan
huruf lengkap

2. Dosis Lazim (usual doses)


• Merupakan petunjuk yang tidak mengikat tetapi
digunakan sebagai pedoman umum (dosis yang
biasa/umum digunakan)
anindhitama@gmail.com

55
Macam-macam dosis
1. Dosis terapi/dosis medicinalis
2. Dosis maksimum
3. Dosis toxica
4. LD 50
5. LD 100
6. Dosis inisiasi/dosis awal
7. Dosis pemeliharaan
anindhitama@gmail.com

56 Dosis terapi/ dosis medicinalis


• Adalah dosis (takaran) yang diberikan dalam keadaan
biasa dan dapat menyembuhkan pasien

Dosis maksimum
• Adalah dosis (takaran) yang terbesar yang dapat diberikan
kepada orang dewasa untuk pemakaian sekali dan sehari
tanpa membahayakan

Dosis toxica
• Adalah dosis yang menyebabkan keracunan, tidak
membawa kematian
anindhitama@gmail.com

57 LD 50 • Adalah dosis (takaran) yang menyebabkan


kematian pada 50% hewan percobaan

LD 100 • Adalah dosis (takaran) yang menyebabkan kematian pada


100% hewan perconaan

Dosis inisiasi/ dosis awal


• Adalah dosis (takaran) yang diberikan pada awal suatu terapi
sampai tercapai kadar kerja yang diinginkan secaraterapeutik

Dosis pemeliharaan
• Adalah dosis ( takaran ) yang harus diberikan selanjutnya setelah
tercapaikejenuhan untuk memelihara kerja sertakonsentrasi
jaringanyang sudah berusia lanjut , makapemberian dosis lebih kecil
dari dosis dewasa.
anindhitama@gmail.com

58 Daftar dosis maksimal menurut FI digunakan


untuk orang dewasa berumur 20-60 th, dengan
berat badan 58-60 kg.
Untuk geriatric dan pertumbuhan fisiknya
sudah mulai menurun, maka pemberian dosis
lebih kecil daripada dosis dewasa
anindhitama@gmail.com

59
Dosis untuk wanita hamil
• Untuk wanita hamil yang peka terhadap obat-obatan
sebaiknya diberi dalam jumlah yang lebih kecil,
bahkan untuk beberapa obat yang dapat
mengakibatkan abortus dilarang, juga wanita
menyusui, karena obat dapat diserap oleh bayi
melalui ASI.
anindhitama@gmail.com

60
Dosis untuk anak dan bayi
• Respon tubuh anak dan bayi terhadap obat tidak dapat disamakan
dengan orang dewasa.
• Dalam memilih dan menetapkan dosis memang tidak mudah
karena harus diperhitungkan beberapa faktor, antara lain umur,
berat badan, jenis kelamin, sifat penyakit, daya serap obat, ekskresi
obat.
• Faktor lain kondisi pasien, kasus penyakit, jenis obatnya juga faktor
toleransi, habituasi, adiksi dan sensitif.
• Aturan pokok untuk memperhitungkan dosis untuk anak tidak ada,
karena itu beberapa tokoh mencoba untuk membuat perhitungan
berdasarkan umur, bobot badan dan luas permukaan (body surface)
anindhitama@gmail.com

61 Menghitung dosis maksimum


untuk anak berdasarkan umur
anindhitama@gmail.com

62 Menghitung dosis maksimum untuk


anak berdasarkan berat badan (BB)
anindhitama@gmail.com

63
Ada 3 macam bahan yang mempunyai DM
untuk obat luar :

• Naphthol, guauacol, kreosot : untuk kulit


• Sublimat : untuk mata (kepekaan tidak
boleh lebih dari 1 dalam 4000)
• Iodoform : untuk obat pompa
anindhitama@gmail.com

64
Dosis maksimum gabungan
• Bila dalam resep terdapat lebih dari satu macam
obat yang mempunyai kerja bersamaan/searah,
maka harus dibuat dosis maksimum gabungan.
• Dosis maksimum gabungan dinyatakan tidak
lampau bila :
• pemakaian 1 kali zat A + pemakaian 1 kali zat B,
hasilnya kurang dari 100 %, demikian pula
pemakaian 1 harinya
anindhitama@gmail.com

65 Contoh obat yang memiliki DM


gabungan :
• Atropin Sulfas dengan Extractum
Belladonnae,
• Pulvis Opii dengan Pulvis Doveri,
• Coffein dengan Aminophyllin,
• Arsen Trioxyda dengan Natrii Arsenas dan
lain-lain
anindhitama@gmail.com

66 Dosis dengan pemakaian berdasar jam,


contohnya s.o.t.h. (setiap tiga jam)
anindhitama@gmail.com

67 Dosis untuk larutan mengandung


sirup jumlah besar
• Harus diperhatikan didalam obat minum yang
mengandung sirup dalam jumlah besar yaitu lebih
dari 16,67 % atau lebih dari 1/6 bagian, BJ larutan
akan berubah dari 1 menjadi 1,3 , sehingga berat
larutan tidak akan sama dengan volume larutan
anindhitama@gmail.com

68
anindhitama@gmail.com

69 Aturan pakai yang sering ditulis


di dalam resep
• Omni hora cochlear (o.h.c): tiap jam 1 sdm
• Omni bihora cochlear (o.b.h.c): tiap 2 jam 1 sdm
• Post coenam (p.c): sesudah makan
• Ante coenam (a.c): sebelum makan
• Durante coenum (d.c):pd waktu makan
• Mane (m):pagi2
• Ante meridiem (a.merid):sebelum tengah hari
• Mane et vesvere (m.et.ves):pagi & sore
• Ante nocte (a.n):sebelum tidur/malam
anindhitama@gmail.com

70

• Tempat yg sakit • Pemberian obat


• Pone aurem(pon.aur) • In manum medici (i.m.m):
dibelakang telinga diserahkan dr
• Ad nucham (ad nuch) • Dain duplo (d.i.dulp):
berikan 2 x
ditengkuk
• Iteratur ter : diulang 3 x
anindhitama@gmail.com

71
Pengelolaan Resep
• Resep yang telah dikerjakan disimpan sesuai urutan No.
dan tanggal pembuatan
• Resep mengandung Narkotika dipisahkan dan digaris
bawahi (warna merah)
• Resep disimpan selama ± 3 tahun, setelah itu dpt
dimusnahkan (dibakar atau cara lain yang sesuai)
• Pemusnahan Resep diatur menurut ketentuan yang
berlaku

Anda mungkin juga menyukai