Anda di halaman 1dari 24

Kasus 1 : Pasien Asma-Hipertensi

Kelompok 13:
Evie Kama Lestari/ Ikhlas Ramdoni / Putu Monik Ananta Puspitarini
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
KASUS
Ibu Fitri, 35 tahun menderita asma dan menggunakan
salbutamol semprot untuk asmanya. Dia datang
kedokter praktik dengan keluhan sakit pada leher
bagian belakang dan tidak bisa tidur sejak 3 hari yang
lalu. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan TD : 145/100
mmHg dan suhu tubuh 37º C. Pasien mengakui bahwa
dia memiliki riwayat hipertensi.
A
N  Subjektif
A
L Nama: Ibu Fitri
I Umur : 35 tahun
S
I Keluhan : sakit pada leher bagian
S belakang dan tidak bisa tidur
S sejak 3 hari yang lalu.
O
A
Riwayat Penyakit : Asma dan
P Hipertensi
Riwayat Pengobatan : Salbutamol
A
N
 Objektif
A
L
I
S
I
S

S
O
 Assesment
A Diagnosa : Asma (sudah di terapi)
P
Hipertensi Stage 1
TUJUAN TERAPI
1. Asma
Mencegah kekambuhan dan mengendalikan
gejala asma.

2. Hipertensi
Menurunkan tekanan darah hingga rentang
normal
Menghilangkan gejala hipertensi.
SUSUNAN KELOMPOK
OBAT YANG SESUAI
 Terapi Asma
Kemanjuran Keamanan Kecocokan
(efficacy) (safety) (suitability)

Simpatomimetik 1.Stimulasi reseptor α Bronkhitis, peningk aritmia jantung


(albuterol, adrenergik  vasokonstrik atan nafsu makan, yang berhubun
efedrin, epinefri si, dekongestan nasal. sakit perut, kram gan dengan
n, salmeterol, 2. Stimulasi reseptor ß2  otot, sakit kepala
bronkodilatasi, peningkata takikardia,
terbutalin) ringan, efek pada
n klirens mukosiliari, angina, aritmia
kardiovaskular, salur
stabilisasi sel mast dan an pernapasan atas, ventrikular yang
menstimulasi otot skelet. infeksi saluran perna memerlukan
pasan bawah, alergi terapi inotopik,
rhinitis, gastroenterit udem.
is, urtikaria
 Terapi Asma
Kemanjuran (efficacy) Keamanan Kecocokan
(safety) (suitability)
Xantin merelaksasi secara langsung Mual, muntah Peptic ulcer,
otot polos bronki dan diare, sakit kepala gangguan kejang.
pembuluh darah pulmonal, , insomnia, iritabili
merangsang SSP, tas, hopetensi,
menginduksi diuresis, hiperglisemia,
meningkatkan sekresi aritmia jantung,
asam lambung, takikardia, kejang.
menurunkan tekanan
sfinkter esofageal bawah dan
menghambat kontraksi
uterus.
 Terapi Asma
Kemanjuran (efficacy) Keamanan Kecocokan
(safety) (suitability)
Antikolinergik menghambat Sakit punggung, Hipersensitif
(ipratropium refleks vagal sakit dada, terhadap
bromide, dengan cara bronkhitis, batuk, ipratropium
tiotropium mengantagonis penyakit paru bromida, atropin
bromide) kerja asetilkolin obtruksi kronik dan turunannya.
yang semakin para
h, rasa lelah berleb
ihan, mulut kering,
dispepsia, dipsnea,
epistaksis, ganggu
an pada saluran
pencernaan
 Terapi Asma
Kemanjuran (efficacy) Keamanan Kecocokan (suitability)
(safety)
Kromolin Sodium menghambat pelepasan Bronkospasme, batuk, Hipersensitif terhadap
dan Nedokromil mediator, histamin dan edema laryngeal, iritasi kromolin atau
SRS-A (Slow Reacting faringeal, nafas komponen sediaan.
Substance Anaphylaxis, berbunyi.
leukotrien) dari sel mast.

Kortikosteroid (deks menurunkan jumlah dan Iritasi tenggorokan, Bronkospasma akut


ametasone, metal pr aktivitas dari sel yang suara serak, batuk, mul yang membaik, hipersen
ednisolon, predniso terinflamasi dan meningka ut kering, ruam, pernafa sitif terhadap beberapa
ne, triamsinolon, be tkan efek obat beta adren san berbunyi, edema komponen, infeksi jamur
klometason) ergik dengan memproduk wajah, sindrom flu, sistemik, kultur sputum
si AMP siklik, inhibisi mek depresi fungsi Hypothal menunjukkan hasil
anisme bronkokonstriktor, amic-Pituitary-Adrenal positif untuk Candida
atau merelaksasi otot (HPA). albicans.
polos secara langsung.
 Terapi Asma
Kemanjuran (efficacy) Keamanan Kecocokan
(safety) (suitability)
Antagonis antagonis reseptor Efek samping Hipersensitif
Reseptor leukotrien D4 dan E terjadi pada 3% terhadap
Leukotrin selektif dan kompet pasien seperti komponen
itif, komponen anafi sakit kepala, mual sediaan.
laksis reaksi lambat dan infeksi.
(SRSA - Slow -
reacting substances
of anaphylaxis).
 Terapi Hipertensi (Antihipertensi)
Kemanjuran (efficacy) Keamanan Kecocokan
(safety) (suitability)
Diuretik Mekanisme kerja diuretik adal Hipokalemia, hiper Pirai
ah meningkatkan ekskresi nat urisemia, glucose
rium, air dan klorida, sehingg intolerance, hiperk
a menurunkan volume darah alsemia, hiperlipide
dan cairan ekstra sel, menuru mia, hiponatremia,
nkan resistensi perifer. impoten

ACEI menghambat perubahan angi Batuk, angioedema Kehamilan,


otensin I menjadi angiotensin , hiperkalemia, bilateral
II sehingga terjadi vasodilatas hilang rasa, rash, artery
i dan penurunan sekresi disfungsi renal stenosis, hipe
aldosteron. rkalemia
 Terapi Hipertensi (Antihipertensi)
Kemanjuran (efficacy) Keamanan Kecocokan
(safety) (suitability)
ARB berikatan dengan reseptor Angioedema (jara Kehamilan, bilatera
angiotensin II pada otot polos ng), l artery
pembuluh darah, kelenjar hiperkalemia, dusf stenosis, hiperkale
adrenal dan jaringan lain ungsi renal mia
(vasokonstriksi dan produksi
aldosteron yang tidak terjadi
akan mengakibatkan terjadi
penurunan tekanan darah). ARB
sangat efektif untuk hipertensi
dengan kadar renin tinggi.
 Terapi Hipertensi (Antihipertensi)
Kemanjuran (efficacy) Keamanan Kecocokan
(safety) (suitability)
Beta B (1) penurunan frekuensi denyut Bronkospasm, Asma, heart
locker jantung dan kontraktilitas miokard gagal jantung, block,
sehingga menurunkan curah jantu gangguan sirkulasi sindroma
ng, (2) hambatan sekresi renin di perifer, Raynaud’s yg
sel-sel jukstaglomeruler ginjal  insomnia, letih, parah
penurunan produksi angiotensin II; bradikardi,
(3) efek sentral yang mempengaru trigliserida mening
hi aktivitas saraf simpatis, perubah kat, impoten,
an pada sensitifitas baroreseptor hiperglikemi,
penurunan tekanan darah oleh β - exercise
bloker per oral berlangsung lambat intolerance
yaitu terlihat dalam 24 jam sampai
1 minggu.
 Terapi Hipertensi (Antihipertensi)
Kemanjuran (efficacy) Keamanan Kecocokan
(safety) (suitability)
CCB mencegah atau mengeblok edema Heart block,
kalsium masuk ke dalam perifer, disfungsi
dinding pembuluh darah. constipasi sistolik gagal
Kalsium diperlukan otot (verapamil), jantung (verapamil
untuk melakukan kontraksi, disfungsi Ereksi , diltiazem)
jika pemasukan kalsium ke
dalam sel–sel diblok, maka
obat tersebut tidak dapat
melakukan kontraksi sehing
ga pembuluh darah akan
melebar dan akibatnya tekan
an darah akan menurun
 Terapi Hipertensi (Antihipertensi)
Kemanjuran (efficacy) Keamanan Kecocokan
(safety) (suitability)
Alfa Blocker menghambatan Sakit kepala, Hipotensi
reseptor α 1 menye pusing, letih, ortostatik, gagal
babkan vasodilatasi hipotensi postural, jantung, diabetes
di arteri dan venula hipotensi, hidung
sehingga menurunk tersumbat,
an resistensi periver. disfungsi ereksi
α -bloker baik untuk
pesien hipertrofi
prostat, memperbaik
i insufisiensi
vaskular perifer
KELOMPOK OBAT YANG
MANJUR SESUAI KRITERIA
Efek Bronkodilator pada Tekanan Darah
Calcium Canal Blocker Angiotensin Receptor Bloc Angiotensin Converting En
ker zym Inhibitor
-Aman untuk pasien asma - ESO : batuk, angina, takika -Pada asma lebih rentan 
- Tidak berinteraksi dengan rdia harus digunakan dengan ha
Salbutamol ti-hati.
-- ESO : batuk kering
Beta Blocker Diuretik (Gol. Thiazid) α- blocker

- Selektif : Berinteraksi dengan salbutam Dapat mempengaruhi otot


Berinteraksi dg salbutamol. ol  menurunkan pottasium d polos.
an menyebabkan hipokalemia
-Non Selektif
Bekerja pada sel β1 dan β2 se
hingga dapat mempengaruhi s
al. Nafas
KESIMPULAN
• Digunakan obat hipertensi dari golongan
Calcium Chanel Blocker (CCB) karena jenis
obat ini dapat menurunkan tekanan darah
dan memperbaiki permeabilitas bronkus.
Pilihan Obat dalam 1 Kelompok
Efficacy Safety Suitability Dosis Cost
Non – dihidro
piridin
Verapamil Onset : 1-5 me Sama Sama 3 dd 1 80 mg Rp. 477,675 (Is
nit (IV) optin SR)  Ka
Durasi : 10-20 pl 240 mg x 50
menit (IV)., 6-8
jam (PO).
Diltiazem Onset : 3 meni sama sama 2 dd 1 60-120 Rp. 500.000 (C
t (IV) mg ordila SR)  K
Durasi : 0,5-10 apl lepas lamb
jam (IV) at 180 mg x 10
x 10
Amlodipine Onset : 24-96 j Sama Sama 1 dd 1 5 mg Rp. 195.000 (A
am -B Vask)  Tab
Durasi : 24 jam 10 mg x 30
Kesimpulan
Dipilih Golongan CCB untuk terapi hipertensi

Nama obat: Amlodipine (A-B Vask).


Bentuk sediaan : tablet
Dosis: 5 mg 1 dd 1

Terapi Asma tetap menggunakan Salbutamol


semprot

Anda mungkin juga menyukai