Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keadaan Wanita sebelum ataupun sesudah melahirkan dengan kata lain punya anak /
keturunan bisa dikatakan mempunyai perbedaan, baik dari bentuk tubuh maupun organ
tubuh yang lainnya terutama pada saat hamil maupun setelah melahirkan.
B. TUJUAN
Dengan adanya peristiwa tersebut perlu dicari penyebab atau dilakukan penilitian, mengapa
dan bagaimana proses hal tersebut terjadi.

BAB II
ISI
A. PENGERTIAN
Involusi uterus adalah kembalinya uterus ke dalam sebelum hamil baik dalam bentuk
maupun posisi. Selain uterus,vagina, ligament uterus dan otot dasar panggul juga kembali
keadaan sebelum hamil.
Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur
pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan-perubahan alat-alat genital ini
dalam keseluruhannya disebut involusi.Disamping involusi ini,terjadi juga perubahanperubahan penting lain,yakni hemokonsentrasi dan timbulnya laktasi ( Prawirohardjo. S,
2006).
Proses involusi, uterus dan mengeluarkan lochea yang digantikan dengan
endometrium baru. Setelah kelahiran bayi dan plasenta terlepas, otot uterus berkontraksi
sehingga sirkuloasi darah yang menuju ke utrus berhenti dan kejadian ini yang disebut
dengan iskemia. Otot redundant, fibrous dan jaringan elastis bekerja. Fogosit dalam
pembuluh darah dipecah menjadi 2 fogositosis. Enzim proteolitik diserap oleh otot fibre yang
mana proses ini disebut autolisis. Lisosim dalam sel ikut berperan dalam proses ini. Produk
ini dibawa ol;eh pembuluh darah yang kemudian disaring di ginjal.
Lapisan desidua yang dilepaskan dari diding uterus disebut dengan lochea. Proses
involusia berlangsung sekitar 6 minggu. Selama proses involusio berlangsung, berat uterus
mengalami penurunan dari 1000 gram menjadi 60 gram dan ukuran uterus berubah dari 15 x

11 x 7,5 cm menjadi 7,5 x 5 x 2,5 cm. Setiap minggu berat uterus turun sekitar 500 gram dan
servik menutup hingga selebar 1 jari.
B. PROSES INVOLUSI UTERUS
Proses involusi uterus adalah sebagai berikut:
1). Autolysis
Yaitu proses penghancuran diri sendiri yang terjadi di dalam otot uterine. Enzim
proteolitik akan memendekkan jarinmgan otot yang telah sempat mengendur hingga 10 kali
panjangnya dari semul;a dan 5 kali lebar dari semul;a selama kehamilan.
2). Atrofi Jaringan
Jaringan yang berpoliferasi dengan adanya estrogen dalam jumlah besar, kemudian
mengalami atrofi sebagai reaksi terhadap penghentian produksi estrogen yang menyertai
pelepasan plasenta. Selain itu, lapisan desidua akan mengalami atrofi dan terlepas dengan
meninggalkan lapisan basal yang akan beregenerasi menjadi endometrium yang baru.
3). Efek Oksitosin (kontraksi)
Intesitas kontraksi uterus meningkat secara bermakna segera setelah bayi lahir, diduga
terjadi sebagai respon terhadap penurunan volume intrauterine yang sangat besar. Hormon
oksitosin yang dilepas dari kelenjar hipofisis memperkuat dan mengatur kontraksi uterus,
mengompresi pembuluh darah dan membantu proses hemostatis. Kontraksi danm retraksi
otot uterin akan mengurangi suplai bekas luka tempat implantasi plasenta serta mengurangi
perdarahan. Luka bekas perlekatan plasenta memerlukan waktu 8 minggu untuk sembuh
total.
Pemberian ASI segera setelah bayi lahir akan merangsang pelepasan oksitosin karena isapan
bayi pada payudara.
C. PERUBAHAN-PERUBAHAN NORMAL SELAMA POSTPARTUM
1. Uterus
Perubahan uterus pada masa nifas:
a) Plasenta lahir : TFU (setinggi pusat), berat uterus 1000 gram, diameter uterus 12,5 cm dan
palpasi cervik teraba lunak / lembut.
b) 7 hari post partum : TFU ( pertengahan antara pusat symphisis), berat uterus 500 gram,
diameter uterus 7,5 cm dan palpasi cervik 2 cm.
c) 2 minggu post partum : TFU tidak teraba, berat uterus 350 gram, diameter uterus 5 cm dan
palpasi cervik 1 cm.

d) 6 minggu post partum : TFU normal, berat uterus 60 gram, diameter uterus 2,5 cm, dan
palpasi cervik menyempit.
2. Lochea
Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas yang mengandung darah dan sisa
jaringan desidua yang nekrotik dari dalam uterus. Lochea mempunyai perbahan karena proses
involusi.
Lochea ada 4 tahap :
a) Lochea rubra / merah ( kruenta)
Muncul pada hari 1 sampai hari ke 4 masa post partum. Cairan yang keluar berwarna merah
mengandung darah segar, jaringan sissa-sisa plasenta, didinding rahim, lemak bayi, lanugo
dan mekonium.
b) Lochea sanguinolenta
Berwarna merah kecoklatan dan berlendir. Berlangsung dari hari ke 4 sampai hari ke 7
postpartum.
c) Lochea serosa
Lochea ini berwarna kuning kecoklatan karena mengandung serum, leukosit, dan laserasi
plasenta. Muncul pada hari 7 sampai hari ke 14 post partum.
d) Lochea alba
Mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel, selaput lendir serviks dan serabut jaringan yang
mati. Berlangsung selama 2 sampai 6 minggu post partum.
3. Cervik
Cervik mengalami involusi bersama sama dengan uterus. Warna cervik merah
kehitam-hitaman karena penuh pembuluh darah. Konsistensi lunak, kadang terdapat laserasi.
Karena laserasi yang terjadi selama dilatasi, servik tidak pernah kembali pada keadan
sebelum hamil.
Bentuknya seperti corong karena disebabkan oleh korpus uteri yang mengadakan
kontraksi, sedangkan serviks tidak berkontraksi sehingga pada perbatasan antara korpus uteri
dan serviks terbentuk cincin. Muara serviks yang berdilatasi 10 cm pada waktu persalinan
menutup secara bertahap. Setelah bayi lahir, tangan masih bisa masuk ke rongga rahim,
setelah 2 jam dapat dimasukki 2-3 jari, pada minggu ke 6 postpartum serviks menutup.
4. Ovarium dan tuba falopi
Setelah kelahiran plasenta, produksi estrogen dan progesteron menurun, sehingga
menimbulkan mekan isme timbal balik dari siklus menstruasi. Dimana dimulainya kembali
proses ovulasi sehingga wanita bisa hamil kembali.
5. Vulva dan vagina
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar selama
proses persalinan dan akan kembali secara bertahap dalam 6-8 minggu postpartum.
Penurunan hormone estrogen pada masa postpartum berperan dalam penipisan mukosa
vagina dan hilangnya rugae. Rugae akan terlihat kembali pada sekitar minggu ke 4.

D. PERUBAHAN SISTEM PENCERNAAN


Setelah kelahiran plasenta, maka terjadi pula penurunan produksi progesteron.
Sehingga hal ini dapat menyebabkan konstipasi dan heartburn teutama dalam beberapa hari
pertama. Kemungkina terjadi hal demikian karena inaktifitas motilitas usus karena kurangnya
keseimbangan cairan selama persalinan dan adanya reflek hambatan defekasi dikarenakan
rasa nyeri pada perineum karena adanya luka episiotomi, pengeluaran cairan yang berlebihan
waktu persalinan(dehidrasi), kurang makan, haemoroid. Agar BAB kembali teratur dapat
kembali teratur, makaa dapat diberikan makanan yang mengandung serat dan pemberian
cairan yang cukup. Bila cara ini tidak berhasil dalam waktu 2-3 hari, kama dapat dilakukan
huknah atau gliserin spuit atau diberika obat laksan yang lain.
E. PERUBAHAN SISTEM PERKEMIHAN
Diuresis dapat terjadi setelah 2-3 hari postpartum. Hal ini merupakan pengaruh selama
kehamilan dimana saluran urinaria mengalami dilatasi. Kondisi ini akan kembali normal
setelah 4 minggu postpartum. Pada awal postparum kandung kemih mengalami oedema,
kongesti dan hipotonik, yang disebabkan overdistensi pada kala II persalinan. Sumbatan pada
uretra disebabkan karena adanya trauma saat persalinan berlangsung. Urine biasanya
berlebihan (poliurie) antara hari kedua dan ke lima, hal ini disebabkab karena kelebihan
cairan sebagai akibat retensi air dalam kehamilan dan sekarang dikeluarkan.
F. PERUBAHAN SISTEM ENDOKRIN
Saat plasenta terlepas dari dinding uterus, kadar HCG, HPL, secara berangsur menurun dan
normal setelah 7 hari postpartum. HCG tidak terdapat dalam urine ibu setelah 2 hari
postpartum. HPL tidak lagi terdapat dalam plasma.
1. Hormon Plasenta
Selama periode pasca partum terjadi per ubahan hormon yang sangat besar. Pengeluaran
plasenta menyebabkan penurunan signifikan hormon-hormon yang diproduksi oleh plasenta.
Hormon plasenta menurun dengan cepat setelah persalinan.
Penurunan hormon Human Placental Lactogen, estrogen dan progesteron serta plasental
plasental enzyme insulinase membalik efek diabetogenik kehamilan, sehingga kadar gula
darah menurun secara bermakna pada nifas.
HCG menurun dengan cepat dan menetap sampai 10% dalam 3 jam hingga hari ke 7
postpartum dan sebagai omset pemenuhan mammae pada hari ke 3 postpartum.
2. Hormon Pituitary

Prolakti darah meningkat dengan cepat, pada wanita tidak menyusui menurun dalam
waktu 2 minggu. FSH dan LH meningkat pada fase konsentrasi folikuler pada minggu ke 3,
dan LH tetap rendah hingga ovulasi terjadi.
3. Hormon Oksitosin
Selama tahap ketiga persalinan, oksitosin menyebabkan pemisahan plasenta. Kemudian
seterusnya bertindak atas otot yang menhan kontraksi, mengurangi tempat plasenta dan
mencegah perdarahan. Untuk ibu yang menyusui bayinya, isapan sang bayinya merangsang
keluarnya oksitosin lagi dan membantu uterus kembali ke bentuk normal dan pengeluaran air
susu.
4. Hormon Pituitary Ovarium
Untuk ibu menyusi dan tidak menyusui akan mempengaruhi lamanya ia mendapat
menstruasi. Diantara wanita laktasi sekitar 15% memperoleh menstruasi selama 6 minggu
dan 45% setelah 12 minggu. Diantara wanita yang tidak laktasi 40% menstruasi setelah 6
minggu, 65% setelah 12 minggu dan 90 % setelah 24 minggu.
G. PERUBAHAN TANDA-TANDA VITAL
1. Suhu Badan
24 jam postpartum suhu badan akan meningkat (37,5-38 0C) sebagai akibat kerja keras
waktu melahirkan, kehilangan cairan dan kelelahan, apabila keadaan normal suhu badan akan
biasa lagi.
2. Nadi
Denyut nadi normal orang dewasa 60-80 x per menit. Sehabis melahirkan biasanya
denyut nadi lebih cepat.
3. Tekanan Darah
Biasanya tidak berubah, kemungkinan tekanan darah akan rendah setelah ibu
melahirkan karena ada perdarahan. Tekanan darah tinggi pada postpartum dapat menandakan
terjadinya pre eklamsi post partum.
4. Pernafasan.
Pernafasan selalu berhubungan dengan nadi dan suhu, bila nadi dan suhu tidak normal
pernafasan juga akan mengikutinya kecuali ada gangguan khusus pada saluran pernafasan.
H. PERUBAHAN SISTEM KARDIOVAKULER
Kardiak output meningkat selama persalinan dan berlangsung sampai kala III ketika
volume darah uterus dikeluarkan. Penurunan terjadi pada beberapa hari pertama post partum
dan akan kembali normal pada akhir minggu ke 3 post partum. Pada persalinan pervaginam
kehilangan darah sekitar 300-400 cc, bila melalui SC kehilangan darah dapat 2x lipat dari
kelahiran normal. Setelah melahirkan shunt akan hilang dengan tiba-tiba. Volume darah ibu
relatif akan bertambah. Keadaan ini akan menimbulkan dekompensasi kodis pada penderita

vitium cordia. Untuk keadaan ini dapat diatasi dengan mekanisme kompensaso dengan
timbulnya haemokonsentrasi sehingga volume darah kembal;i seperti sedia kala.
I.

PERUBAHAN SISTEM MUSCOLOSKELETAL


Ligament, fasis dan diafragma pelvia yang meregang pada waktu persalinan setelah bayi
lahir, secara berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih kembali sehingga tidak jarang uterus
jatuh ke belakang dan menjadi retrofleksi, karena ligament rotundum menjadi kendor.
Stabilitas secara sempurna pada 6-8 minggu setelah post partum.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Involusi uterus adalah kembalinya uterus ke dalam sebelum hamil baik dalam bentuk
maupun posisi. Selain uterus,vagina, ligament uterus dan otot dasar panggul juga kembali
keadaan sebelum hamil.
2. Proses involusi uteri meliputi : Autolysis, atrofi jaringan, dan efek oksitosin.
B. SARAN
1. Sebaiknya bagi ibu nifas dapat menyusui bayinya agar proses involusi uteri dapat berjalan
dengan baik.
2. Bila mengalami gejala abnormal (proses involusi uteri tidak berjalan dengan baik) sebaiknya
ibu segera menghubungi tenaga kesehatan.
3. Dan di sarankan juga kepada para ibu-ibu agar secepatnya untuk menghubungi bagian
kesehatan bila terjadi hal-hal yang tidak selayaknya.
4. Perubahan tanda-tanda vital harus di perhatikan dengan seksama

Anda mungkin juga menyukai

  • INKONTINENSIA ALVI
    INKONTINENSIA ALVI
    Dokumen3 halaman
    INKONTINENSIA ALVI
    SuEchkmhuuach Q FineaLways
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen9 halaman
    Bab Iii
    SuEchkmhuuach Q FineaLways
    Belum ada peringkat
  • Dusun IBONE
    Dusun IBONE
    Dokumen3 halaman
    Dusun IBONE
    SuEchkmhuuach Q FineaLways
    Belum ada peringkat
  • SAP Penkes MOW
    SAP Penkes MOW
    Dokumen7 halaman
    SAP Penkes MOW
    SuEchkmhuuach Q FineaLways
    Belum ada peringkat
  • Palpasi
    Palpasi
    Dokumen4 halaman
    Palpasi
    SuEchkmhuuach Q FineaLways
    Belum ada peringkat
  • Involusio 1
    Involusio 1
    Dokumen6 halaman
    Involusio 1
    SuEchkmhuuach Q FineaLways
    Belum ada peringkat
  • Tanda, Gejala, Perubahan Fisiologis KEHAMILAN
    Tanda, Gejala, Perubahan Fisiologis KEHAMILAN
    Dokumen11 halaman
    Tanda, Gejala, Perubahan Fisiologis KEHAMILAN
    Adelita Yuli Hapsari
    Belum ada peringkat
  • INVOLUSI UTERUS
    INVOLUSI UTERUS
    Dokumen5 halaman
    INVOLUSI UTERUS
    SuEchkmhuuach Q FineaLways
    Belum ada peringkat
  • Pengambilan Bahan Pemeriksaan Feses
    Pengambilan Bahan Pemeriksaan Feses
    Dokumen5 halaman
    Pengambilan Bahan Pemeriksaan Feses
    SuEchkmhuuach Q FineaLways
    Belum ada peringkat
  • Bu Anita 1
    Bu Anita 1
    Dokumen7 halaman
    Bu Anita 1
    SuEchkmhuuach Q FineaLways
    Belum ada peringkat
  • Involusi Uteri Setelah Persalinan
    Involusi Uteri Setelah Persalinan
    Dokumen5 halaman
    Involusi Uteri Setelah Persalinan
    SuEchkmhuuach Q FineaLways
    Belum ada peringkat
  • Tgs Bu Lilin
    Tgs Bu Lilin
    Dokumen2 halaman
    Tgs Bu Lilin
    SuEchkmhuuach Q FineaLways
    Belum ada peringkat
  • Daftar Usulan Calon Penerma Program Aspirasi DPR
    Daftar Usulan Calon Penerma Program Aspirasi DPR
    Dokumen2 halaman
    Daftar Usulan Calon Penerma Program Aspirasi DPR
    SuEchkmhuuach Q FineaLways
    Belum ada peringkat
  • Hiv Aids Anak
    Hiv Aids Anak
    Dokumen23 halaman
    Hiv Aids Anak
    SuEchkmhuuach Q FineaLways
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi Glaukoma
    Daftar Isi Glaukoma
    Dokumen3 halaman
    Daftar Isi Glaukoma
    SuEchkmhuuach Q FineaLways
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen1 halaman
    Bab I
    SuEchkmhuuach Q FineaLways
    Belum ada peringkat
  • Ketik Pa Sam Sukma
    Ketik Pa Sam Sukma
    Dokumen2 halaman
    Ketik Pa Sam Sukma
    SuEchkmhuuach Q FineaLways
    Belum ada peringkat
  • Cover Individu
    Cover Individu
    Dokumen1 halaman
    Cover Individu
    SuEchkmhuuach Q FineaLways
    Belum ada peringkat
  • Adalah Ayam Pedaging
    Adalah Ayam Pedaging
    Dokumen1 halaman
    Adalah Ayam Pedaging
    SuEchkmhuuach Q FineaLways
    Belum ada peringkat
  • Palpasi
    Palpasi
    Dokumen4 halaman
    Palpasi
    SuEchkmhuuach Q FineaLways
    Belum ada peringkat
  • Ketik 2
    Ketik 2
    Dokumen2 halaman
    Ketik 2
    SuEchkmhuuach Q FineaLways
    Belum ada peringkat
  • Ketik Pak Muha
    Ketik Pak Muha
    Dokumen1 halaman
    Ketik Pak Muha
    SuEchkmhuuach Q FineaLways
    Belum ada peringkat
  • Hipersensitivitas Tipe I SAMPAI 4
    Hipersensitivitas Tipe I SAMPAI 4
    Dokumen4 halaman
    Hipersensitivitas Tipe I SAMPAI 4
    SuEchkmhuuach Q FineaLways
    Belum ada peringkat
  • Tugas Pak Sahmad 2
    Tugas Pak Sahmad 2
    Dokumen6 halaman
    Tugas Pak Sahmad 2
    SuEchkmhuuach Q FineaLways
    Belum ada peringkat
  • Vero
    Vero
    Dokumen3 halaman
    Vero
    SuEchkmhuuach Q FineaLways
    Belum ada peringkat
  • Masalah Komunikasi
    Masalah Komunikasi
    Dokumen3 halaman
    Masalah Komunikasi
    SuEchkmhuuach Q FineaLways
    Belum ada peringkat
  • Meli
    Meli
    Dokumen24 halaman
    Meli
    SuEchkmhuuach Q FineaLways
    Belum ada peringkat
  • Sukma
    Sukma
    Dokumen1 halaman
    Sukma
    SuEchkmhuuach Q FineaLways
    Belum ada peringkat
  • Keti Kan
    Keti Kan
    Dokumen2 halaman
    Keti Kan
    SuEchkmhuuach Q FineaLways
    Belum ada peringkat