Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan limpahan
rahmat dan karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan “Laporan Penugasan Blok XXI:
Kunjungan Lapangan Puskesmas Tanjung Karang” ini dengan tepat waktu. Ucapan terima kasih
Penulis ucapkan kepada dosen pembimbing kelompok Penulis, dr. Ni Nyoman Geriputri, Sp. M,
sekaligus sebagai dosen pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Mataram. Tidak lupa
Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan kunjungan
lapangan khususnya Kepala Puskesmas Tanjung Karang yang bersedia memberikan izin bagi
kami untuk melakukan kunjungan, serta semua pihak yang berperan dalam pembuatan laporan
kunjungan ini.
Penulis mohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam tugas. Penulis mengharapkan
adanya evaluasi terhadap tugas ini untuk perbaikan terhadap tugas di kemudian hari. Dan kami
berharap, semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Mataram, 21 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................ 1
1.2 Tujuan Kegiatan..........................................................................................................5
1.3 Manfaat Kegiatan........................................................................................................5
BAB II ISI.........................................................................................................................6
2.1 Identitas dan Status Kesehatan Keluarga.....................................................................6
2.2 Genogram....................................................................................................................7
2.3 Tabel Status Kesehatan Keluarga................................................................................8
3.4 Perumahan dan Lingkungan........................................................................................8
3.5 Analisis Status Sosioekonomi Keluarga....................................................................11
2.6 Bagan HL Blum.........................................................................................................11
2.7 Indikator Kesehatan..................................................................................................12
2.8 Rencana Upaya Intervensi.........................................................................................14
BAB III KESIMPULAN...............................................................................................15
REFERENSI....................................................................................................................16
DOKUMENTASI............................................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.1.1 Profil Puskesmas
Puskesmas Tanjung Karang merupakan salah satu Puskesmas dari 11 Puskesmas
yang ada di Kota Mataram. Letaknya di antara Puskesmas Karang pule dan puskesmas
Ampenan, tepatnya di Kecamatan Sekarbela Kelurahan Tanjung Karang lokasi di Jalan
Sultan Salahudin Tanjung Karang. Saranma dan prasarana yang terdapat pada Puskesmas
Tanjung Karang meliputi:
a. Ruang rawat jalan, seperti poli KIA/KB, poli pemeriksaan anak, poli lansia/PTM, poli
gigi, laboratrium, apotek, gudang obat, loket, ruang program, ruang UKM (Gizi, Keslim,
Promkes, P2), ruang konseling, tuang pelayanan tindakan, ruang BP, ruang imunisasi.
b. Ruang rawat inap, seperti ruang perawatan laki-laki, ruang perawatan perempuan, ruang
perawatan anak, ruang persalinan.
c. Ruang administrasi yaitu ruang tata usaha.
d. Ruang lain-lain, seperti ruang kepala puskesmas, ruang gizi, dan aula pertemuan.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya
disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal. Berbagai upaya dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut yang dilakukan
secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu.
 Puskesmas mempunyai fungsi :
1. Pusat Penggerak Pembangunan berwawasan Kesehatan;
2. Pusat pemberdayaan masyarakat;
3. Pusat pelayanan kesehatan masyarakat.

1
Semua kegiatan di Puskesmas Tanjung Karang Tahun 2018 dirangkum dalam
bentuk Profil Kesehatan Puskesmas Tanjung Karang Tahun 2018. Profil ini memuat data
dan informasi mengenai situasi kesehatan baik kependudukan, fasilitas kesehatan,
pencapaian program-program kesehatan di wilayah kerja Puskemas Tanjung Karang yang
dianalisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel, peta dan grafik.

 Tujuan disusunnya Profil Puskesmas Tanjung Karang Tahun 2018 adalah:


1. Tujuan ke dalam
a. Tujuan Umum
Diketahui gambaran situasi kesehatan dalam wilayah kerja Puskesmas Tanjung
Karang, Kecamatan Sekarbela.
b. Tujuan Khusus
 Diketahui gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan kegiatan pelayanan kesehatan dan
mutu kegiatan pelayanan kesehatan serta manajemen puskesmas pada akhir tahun.
 Diketahui gambaran masalah kesehatan setempat di wilayah kerja Puskesmas Tanjung
Karang Kecamatan Sekarbela.
 Digunakan sebagai dasar dalam perencanaan kegiatan pelayanan kesehatan tahun
selanjutnya
2. Tujuan ke Luar
Agar masyarakat luas dapat mengetahui gambaran kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Tanjung Karang secara keseluruhan baik berupa organisasi maupun program
Puskesmas.

 Sistematika Profil Kesehatan Puskesmas Tanjung Karang adalah sebagai berikut:


I. VISI
Terwujudnya Puskesmas Tanjung Karang dengan wilayah kerja yang sehat dan
mandiri tahun 2020.

II. MISI
1. Mewujudkan petugas yang sehat dan mandiri melalui upaya peningkatan
kompetensi dan pemberdayaan tenaga berdasarkan pertanggungjawaban
wilayah kerja

2
2. Mewujudkan pelayanan yang sehat dan mandiri pada pelaksanaan upaya
kesehatan wajib dan pilihan melalui upaya bimbingan program, pengawasan,
dan pengendalian
3. Mewujudkan masyarakat di wilayah kerja menjadi sehat dan mandiri melalui
upaya pemberdayaan optimal UKBM
4. Mewujudkan manajemen yang sehat dan mandiri melalui mekanisme
perencanaan, pencatatan dan pelaporan serta evaluasi

1.1.2 Data masalah Tuberkulosis di Puskesmas Tanjung Karang


Tuberkulosis paru adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberkulosis,
yakni kuman aerob yag dapat hidup terutama di paru-paru atau di berbagai organ tubuh lainnya
yang mempunyai tekanan parsial oksigen yang tinggi. Pada penyakit tuberkulosis, jaringan yang
paling sering diserang adalah paru-paru yakni sebesar 95,9 %. Penyakit Tuberkulosis Paru masih
merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia ,demikian juga di Kota Mataram.

Secara nasional Prevalensi TB Paru adalah 210/100.000 penduduk dan target yang harus
dicapai tahun 2016 adalah penemuan 70% dari kasus yang diperkirakan dari prevalensi tersebut.
Tujuan dari program penanggulangan TB adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian
akibat TB dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.

 Target dalam penanggulangan TB adalah :

1. Proporsi Pasien TB BTA positif antara suspek 5-15%

2. Proporsi pasien TB Paru BTA Positif diantara semua pasien TB di obati > 65 %

3. Angka penemuan kasus (Case Detection Rate = CDR ) minimal 70%

4. Angka konversi (convertion Rate ) minimal 80%

5. Angka Kesembuhan (Cure Rate ) minimal 85%

Sedangkan target penderita BTA positif untuk Puskesmas tahun 2018 sebanyak 96
penderita.

Tabel 2. Hasil kegiatan program TB di Puskesmas Tanjung Karang Tahun 2018

3
Triwulan Suspek BTA (+) BTA( –) Ro+ Ekstra Paru Kat II

I 59 11 1 0 0

Triwulan Suspek BTA (+) BTA( –) Ro+ Ekstra Paru Kat II

II 49 6 1 0 0

III 37 7 0 0 1

IV 41 19 1 3 0
Jumlah 186 43 3 3 1
Case Detection Rate = 45%
Untuk capaian angka CDR di atas ada peningkatan sebanyak 4.47 % dibandingkan tahun
2017 capaianya 41,0%, hal ini masih jauh dari angka CDR yang diharapkan sebesar 70% namun
kami tetap berusaha untuk meningkatkan capaiannya dengan melakukan penyuluhan terpadu,
CBA di lingkungan,investigasi kontak (10 s/d 15 orang), pengambilan data pada Paskes yang
melakukan pengobatan TB pada kliniknya (DPS), Pencarian aktif suspek TB dengan kerja sama
lintas program Promkes, PIS-PK, kelas Ibu dan Gizi serta penyuluhan kelompok lainnya.
Angka Konversi (Convention Rate)
Angka
Triwulan Diobati Konversi KET
konversi (%)
I 11 11
II 6 6
III 7 7
IV 19 19
Jumlah 43 43
Convention Rate = 100%
Untuk angka convention Rate pencapaian tahun 2017 72%, tapi pada tahun 2018 capainnya
meningkat 100%.
Hasil pengobatan (untuk Kasus tahun 2017)
Triwulan Diobati Sembuh Meninggal Pindah KET
1 = Pasien meninggal dengan
I 7 6 1
komplikasi DM
II 5 4 1 1= Pasien meninggal dengan
komplikasi HT, stroke, Cancer

4
Prostat dan Hernia

III 11 11
IV 16 16
Jumlah 39 37
Angka kesembuhan (Cure Rate) = 94,8%
Untuk angka Cure Rate capaiannya 94,8% dari angka capaian yang diharapkan ( 85% ).

1.2. Tujuan kegiatan

Mengetahui permasalahan kesehatan yang terjadi pada salah satu keluarga yang
berada dalam wilayah kerja Puskesmas Babakan.

1.3. Manfaat kegiatan

1.3.1. Bagi mahasiswa

Memberikan pengetahuan mengenai cara melakukan kunjungan rumah pada


keluarga pasien dan mengidentifikasi permasalahan kesehatan keluarga yang dikunjungi
secara langsung.

1.3.2. Bagi masyarakat

Melalui kunjungan rumah yang dilakukan oleh mahasiswa, keluarga pasien yang
dikunjungi mendapatkan beberapa pengetahuan mengenai cara mengatasi permasalahan
kesehatan yang sedang dihadapi.

5
BAB II
ISI
2.1 Identitas dan status kesehatan keluarga

Identitas pasien dan keluarga pasien yang dikunjungi dijabarkan dalam tabel 1 dan tabel
2 sebagai berikut:

Tabel 1. Identitas Pasien


Pasien
Nama Tahir
Umur 74 tahun
Jenis kelamin Laki-laki
Agama Islam
Pendidikan -
Pekerjaan Pengumpul sampah
Alamat Ampenan
Kepesertaan JKN BPJS

Tabel 2. Identitas Keluarga Pasien


Nama Anggota Status dalam Umur Pendidikan Pekerjaan
Keluarga keluarga Terakhir
Serini Istri 58 - Ibu rumah
tahun tangga

6
2.2 Genogram Keluarga

Gambar 1. Genogram keluarga

Keterangan :
: laki-Laki
: perempuan
: pasien
: tinggal serumah
: meninggal
: bercerai
: tinggal jauh

7
2.3 Tabel status kesehatan keluarga
Tabel 3. Status Kesehatan Keluarga

Aspek Anggota Keluarga 1 Anggota


Pemeriksaa (Suami) Keluarga 2
n (Istri)
BB 38 kg 42 kg
TB/PB 148 cm 145 cm
TD 130/70 120/80
Status Gizi Kurus Normal
Keluhan TB, gangguan pendengaran Pikun

2.4 Perumahan dan Lingkungan

 Denah Rumah Keluarga (disertai petunjuk arah mata angin)

Gambar 2. Denah rumah keluarga

8
 Pemetaan rumah dengan rumah sekitarnya

Gambar 3. Pemetaan rumah dengan rumah sekitarnya

9
 Akses Mobilisasi (sarana transportasi sehari-hari)

Akses jalan menuju rumah pasien bisa dilewati oleh motor dan satu mobil.
Namun, saat hendak masuk ke gang rumah pasien, hanya motor yang bisa masuk ke gang
tersebut. Untuk menjual hasil memulungnya yang berupa sampah plastik ke daerah
Gerung, Lombok Barat, pasien sehari-hari menggunakan bemo. Sedangkan apabila ingin
pergi ke fasilitas kesehatan, maka pasien akan diantar menggunakan mobil pick up milik
anak perempuannya.

 Sarana Air Minum (sumber air keluarga)


Sumber air bersih yang digunakan untuk kehidupan sehari-hari oleh pasien sekeluarga
berasal dari air PAM yang dimiliki sendiri oleh pasien.

 Jamban Keluarga
Rumah pasien telah memiliki jamban sendiri untuk kebutuhan buang air besar. Jamban
yang digunakan adalah jamban jongkok jenis leher angsa. Ruangan jamban sudah terdapat
dinding yang terbuat dari batako dan pintu yang terbuat dari seng untuk memisahkan dari
ruangan lainnya. Jamban tidak berbau, namun lantainya licin dan agak kotor. Selain itu, tempat
bak air tidak ditutupi oleh penutup.

 Pengelolaan Sampah
Pasien mengumpulkan sampah rumah tangganya di lapangan depan rumah. Kemudian,
kumpulan sampah tersebut apabila sudah penuh lalu akan dibakar oleh pasien.

 Pengelolaan Limbah
Limbah yang dihasilkan oleh pasien berupa limbah domestik. Untuk pembuangan tinja,
pasien membuat lubang di bawah tanah. Namun, selama ini tidak pernah disedot oleh pasien.
Untuk pembuangan air cucian pakaian, pasien membuangnya ke sungai di dekat rumah.

10
2.5 Analisis status sosio-ekonomi keluarga

Pasien dan istrinya sama sekali tidak pernah mengenyam bangku pendidikan. Pasien
memliki pekerjaan sebagai pemulung barang rongsokan dengan pendapatan Rp.
100.000/mulung. Kegiatan memulung ini tidak setiap hari dilakukan oleh pasien. Untuk
pengeluaran rumah tangga perbulan, pasien tidak pernah menghitungnya.

2.6 Identifikasi permasalahan kesehatan keluarga dengan menggunakan teori HL Blum


Teori klasik H.L. Blum menyatakanbahwa ada empat faktor yang mempengaruhi
derajat kesehatan secara berturut-turut, yaitu: (1) gaya hidup; (2) lingkungan (sosial,
ekonomi, politik, budaya); (3) pelayanan kesehatan; (4) faktor genetik (keturunan).
Keempat determinan tersebut saling berinteraksi dan mempengaruhi status kesehatan
seseorang (Kemenkes, 2018).
Tabel 4. Identifikasi Permasalahan Kesehatan Keluarga

Anggota Biologis Perilaku Lingkungan Pelayanan Kesehatan


Keluarga
Ayah Tidak -Perokok aktif -Memiliki jamban -Akses tempat tinggal
memiliki selama bertahun- sendiri dan sudah terhadap pelayanan
riwayat tahun dan berhenti menggunakan air PAM. kesehatan terjangkau
penyakit saat terdiagnosis
keturunan TB -Bekerja sebagai -Mendapatkan pelayanan
. pemulung dengan kesehatan melalui
-Tidak menerapkan penghasilan puskesmas
perilaku hidup ±Rp100.000/mulung.
bersih dan sehat -Mendapatkan pengobatan
(mencuci tangan -Rumah tidak secara rutin untuk penyakit
dengan sabun). memenuhi kaidah tuberkulosis yang diderita
rumah sehat. dari puskesmas
Ibu Tidak Pikun, sudah tidak -Memiliki jamban -Akses tempat tinggal
memiliki mampu berdiri sendiri dan sudah terhadap pelayanan
riwayat sempurna, tidak menggunakan air PAM. kesehatan terjangkau
penyakit dapat mengonsumsi
keturunan obat-obatan -Merupakan ibu rumah -Tidak mendapatkan
sehingga keluarga tangga. pengobatan dari berbagai
mengabaikan penyakitnya.
penyakitnya. -Rumah tidak
memenuhi kaidah
rumah sehat.

11
Genetik : Tidak
memiliki riwayat
penyakit keturunan

Pelayanan
Lingkungan :
Kesehatan :
memiliki
akses
jamban sendiri, Ayah terjangkau,
rumah tidak mengalami
Tuberkulosis puskesmas,
memenuhi
mendapat
kriteria rumah
pengobatan
sehat
rutin

Perilaku : dulu perokok


aktif, tidak menerapkan
PHBS

Gambar 4. Bagan permasalahan utama pada keluarga berdasarkan teori H.L Blum

2.7 Indikator Kesehatan Keluarga


Indikator keluarga sehat merupakan penanda untuk menyatakan bahwa suatu
keluarga sehat atau tidak. Dalam rangka pelaksanaan program Indonesia Sehat telah
disepakati adanya 12 indikator utama untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga
(Kemenkes, 2016). Adapun rekapitulasi data profil kesehatan keluarga yang dikunjungi
saat kunjungan lapangan sesuai dengan indikator keluarga sehat dijabarkan dalam tabel
berikut.
Tabel 5. Indikator Kesehatan Keluarga

Indikator Ayah Ibu Nilai Keluarga


Keluarga mengikuti program T T 0
Keluarga Berencana (KB)

Ibu melakukan persalinan di N N

12
fasilitas kesehatan
Bayi mendapat imunisasi dasar N N N
lengkap
Bayi mendapat air susu ibu (ASI) N N N
eksklusif
Balita mendapatkan pemantauan N N N
pertumbuhan
Penderita tuberculosis paru Y N 1
mendapatkan pengobatan sesuai
standard
Penderita hipertensi melakukan N N N
pengobatan secara teratur

Penderita gangguan jiwa N N N


mendapatkan pengobatan dan
tidak ditelantarkan
Anggota keluarga tidak ada yang T N 0
merokok
Keluarga sudah menjadi anggota Y Y 1
Jaminan Kesehatan
Nasional(JKN)
Keluarga mempunyai akses Y Y 1
sarana air bersih
Keluarga mempunyai akses atau T T 0
menggunakan jamban sehat
Indeks Keluarga Sehat (IKS) 3/6 (Pra-sehat)

 Perhitungan indeks keluarga sehat

jumlah Y
Indeks keluarga sehat = X 100%
12− jumlah N

3
= X 100%
6

= 50%

Dari perhitungan indeks keluarga sehat didapatkan nilai IKS sebesar 3/6 atau 50
%, sehingga keluarga tersebut termasuk dalam kelompok keluarga pra-sehat.

13
2.8 Rencana Upaya Intervensi
Tabel 6. Rencana Upaya Intervensi

No Masalah Rencana upaya Sasaran Hasil yang


kesehatan intervensi diharapkan
1. Tuberkulosis -Berobat ke Bapak Tahir -Sembuh dari
puskesmas terdekat tuberkulosis
-Teratur minum
obat tuberkulosis
sesuai jadwal
2. Jamban -Disikat lantainya Seluruh -Jamban sehat dan
agar tidak licin anggota nyaman dipandang
-Dibersihkan kamar keluarga
mandi
-Tinja agar disedot
3. Ruangan seperti Rajin dibersihkan Seluruh -Ruangan-ruangan
kamar tidur, anggota tersebut bersih dan
ruang tamu dan keluarga nyaman ditinggali
dapur
4. Ventilasi -Membuat ventilasi Seluruh -Mendapatkan
dengan luas anggota ventilasi yang cukup
ventilasi minimal keluarga untuk pengaturan
10% dari luas lantai sirkulasi udara

14
BAB III
KESIMPULAN
Puskesmas Tanjung Karang merupakan salah satu Puskesmas yang terletak di
Kecamatan Sekarbela Kelurahan Tanjung Karang lokasi di Jalan Sultan Salahudin
Tanjung Karang. Keluarga yang dikunjungi yang berada dalam wilayah kerja puskesmas
Tanjung Karang memiliki permasalahan utama dari keluarga yaitu ayah selaku kepala
keluarga memiliki penyakit tuberkulosis. Selain permasalahan tersebut, permasalahan
lain yang ditemui adalah suami memiliki pendengaran yang buruk, istri yang sudah
pikun, lingkungan yang tidak bersih dan tidak memenuhi kriteria rumah sehat. Indeks
keluarga sehat berdasarkan ke-12 indikator keluarga sehat yaitu keluarga termasuk dalam
keluarga pra-sehat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut direncanakan berbagai
intervensi diantaranya: (1) Pengobatan terhadap penyakit tuberkulosis secara rutin; (2)
Membersihkan kamar mandi dan ruangan lainnya; (3) Promosi perilaku hidup bersih dan
sehat; dan (4) Membuat ventilasi yang sesuai.

15
REFERENSI

Laporan Tahunan Puskesmas Tanjung Karang Tahun 2017. 2017. Puskesmas Tanjung Karang
Laporan Tahunan Puskesmas Tanjung Karang Tahun 2018. 2018. Puskesmas Tanjung Karang
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia., 2016. Pedoman Umum Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Hasil Utama RISKESDAS 2018. Available
at: kesmas.kemkes.go.id

16
DOKUMENTASI

A. Rumah Keluarga

Pekarangan depan rumah

17
Ruang utama

18
Kamar tidur

kamar mandi + jamban + bak mandi

19
Tempat Menjemur Pakaian

Dapur

20
Tempat Sholat

21

Anda mungkin juga menyukai