Anda di halaman 1dari 165

SURVEI PERMAINAN TRADISIONAL DALAM PEMBELAJARAN

PENJASORKES PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR


SE- KECAMATAN BRANGSONG
KABUPATEN KENDAL

SKRIPSI
Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar
Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang

oleh

Fitri Aprilyani Husain


6102409043

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ABSTRAK

Fitri Aprilyani Husain. 2013. Survei Permainan Tradisional dalam Pembelajaran


Penjasorkes pada Siswa di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Brangsong Kabupaten
Kendal. Skripsi. Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dr. H. Harry Pramono, M.Si.,
Pembimbing II: Andry Akhiruyanto, S.Pd., M.Pd.
Kata Kunci: Kendal, Permainan Tradisional, Sekolah Dasar, Survei

Permasalahan skripsi ini adalah bagaimana permainan tradisional dalam


pembelajaran penjasorkes disetiap masing-masing sekolahan se- Kecamatan
Brangsong. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui permainan tradisional
dalam pembelajaran penjasorkes pada masing-masing sekolah.
Populasi untuk penelitian ini adalah seluruh guru pendidikan jasmani sekolah
dasar se- Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal yang berjumlah 18 orang
dari 25 sekolah dasar. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
metode total sampling, yaitu seluruh guru pendidikan jasmani sekolah dasar se-
Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal yang berjumlah 18 orang dari 25
sekolah dasar. Teknik penarikan sampel menggunakan sampel random atau
sampel acak. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode
survei. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan
angket. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang akurat tentang
proses permainan tradisional dalam pembelajaran penjasorkes pada siswa di
sekolah dasar se- Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal. Kuesioner ini
digunakan sebagi alat pengumpul data tentang permainan tadisional dalam
pembelajaran penjasorkes yang dijabarkan menjadi pertanyaan-pertanyaan. Untuk
keabsahan menggunakan validitas dan reabilitas instrumen. Analisis data yang
digunakan adalah deskriptif dengan prosentase.
Hasil penelitian survei tentang permainan tradisional dalam pembelajaran
penjasorkes pada siswa di sekolah dasar se- Kecamatan Brangsong Kabupaten
Kendal tergolong baik yaitu sebesar 73,13%, tepat digunakan dalam
pembelajaran penjasorkes pada siswa disekolah dasar. Terbukti dari ketersedian
waktu 75,00%, ketersediaan materi dan pembelajaran penjas sebesar 73,61%
meliputi pembelajaran dan penguasaan materi 74,07%, sarana dan prasarana
sekolah 81,25% dan kesesuaian kurikulum 65,28%, karakteristik permainan serta
gerak yang dihasilkan sebesar 68,68% meliputi jenis permainan sebesar 63,96%,
hasil gerak dan faktor resiko sebesar 73,38%, lokomotor sebesar 64,09%, non
lokomotor sebesar 74,65%, manipulatif sebesar 81,9%, unsur-unsur penjas
sebesar 81,77% meliputi kognitif sebesar 88,9%, afektif sebesar 81,25%,
psikomotor sebesar 81,94%, jasmani sebesar 79,63%, motivasi sebesar 73,44%
meliputi minat siswa 74,80%, motivasi guru 63,89%.
Simpulan: survei permainan tradisional dalam pembelajaran penjasorkes
pada siswa di sekolah dasar se- Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal
tergolong baik dan tepat digunakan pada siswa disekolah dasar, terbukti dari
indikator-indikator yang ada di lihat dari ketersediaan waktu, ketersediaan materi
dan pembelajaran penjas, karakteristik permainan serta gerak yang dihasilkan,
unsur-unsur penjas serta motivasi. Saran: bagi peneliti selanjutnya diharapkan
sampelnya lebih besar lagi dan guru penjas yang ada di sekolah dasar se-
Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal untuk meningkatkan kecintaannya
terhadap permainan tradisional dalam pembelajaran penjasorkes.

ii
PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi ini bebas plagiat, dan apabila di kemudian

hari terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya akan bersedia

menerima sanksi sesuai ketentuan perundang-undangan.

Semarang, 29 Agustus 2013

Fitri Aprilyani Husain

NIM. 6102409043

iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, pada :
Hari :

Tanggal :

Menyetujui

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dr. H. Harry Pramono, M.Si Andry Akhiruyanto, S.Pd, M.Pd


NIP. 195910191985031001 NIP. 198101292003121001

Mengetahui
Ketua Jurusan PJKR

Drs. Mugiyo Hartono, M.Pd


NIP. 196109031988031002

iv
PENGESAHAN

Skripsi dengan judul:


Survei Permainan Tradisional Dalam Pembelajaran Penjasorkes Pada Siswa Di
Sekolah Dasar Se- Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal.
Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, pada:

Hari : Kamis
Tanggal : 29 Agustus 2013

Panitia Ujian

Ketua Sekretaris

Dr. H. Harry Pramono, M.Si Drs. Mugiyo Hartono, M.Pd


NIP. 195910191985031001 NIP. 196109031988031002

Dewan Penguji

Penguji Utama

Drs. Tri Nurharsono, M.Pd


NIP. 196004291986011001

Anggota Penguji/ Anggota Penguji/


Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dr. H. Harry Pramono, M.Si Andry Akhiruyanto, S.Pd, M.Pd


NIP. 195910191985031001 NIP. 198101292003121001

v
MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Hidup adalah pilihan, dan pilihan itu ada di tangan kita


Tinggal bagaimana cara kita menjalaninya
Dan semua itu tak lepas dari usaha dan doa yang merupakan kunci didalamnya
(Anonim)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada :


1. Bapak dan ibu tercinta
2. Kakak dan adiku tercinta
3. Teman-teman Kost Antimodiste
4. Teman-teman KKN Brangsong
5. Teman-teman dari PGPJSD
2009
6. Almamater FIK UNNES

vi
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat, Hidayah dan Inayahnya

dan Ridho-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi

ini merupakan persyaratan yang harus dipenuhi olah mahasiswa untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan di Universitas Negeri Semarang.

Dengan selesainya penulisan ini maka perkenankanlah penulis menyampaikan

ucpan terima kasih kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang

telah memberikan ijin penelitian ini.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani dan Rekreasi Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.

4. Bapak Dr. H. Harry Pramono, M.Si sebagai dosen pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan, petunjuk dan pengarahan sehingga tersusun

penulisan skripsi ini.

5. Bapak Andry Akhiruyanto, S.Pd., M.Pd sebagai dosen pembimbing II yang

telah memberikan bimbingan, petunjuk, dan pengarahan sehingga tersusun

penulisan skripsi ini.

6. Bapak dan ibu dosen Fakultas ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan ilmu kepada penulis dalam penulisan ini.

7. Bapak dan ibu kepala sekolah di sekolah dasar se- Kecamatan Brangsong

Kabupaten Kendal yang telah, memberikan ijin pelaksanaan penelitian ini.

8. Dan semua pihak yang telah memberikan bantuan hingga terselesainnya

skripsi ini yg tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Penulis

vii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL .................................................................................................. i
ABSTRAK ............................................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ iii
PERYATAAN ........................................................................................ iv
PENGESAHAN ..................................................................................... v
MOTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. vi
KATA PENGANTAR ............................................................................. vii
DAFTAR ISI .......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xii

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................... 6
1.3 Tujuan ................................................................................. 6
1.4 Manfaat Penelitian................................................................ 6
1.5 Pemecahan Masalah ........................................................... 7
1.6 Penegasan Istilah ................................................................ 7

BAB 2. LANDASAN TEORI


2.1 Pengertian Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan ... 10
2.1.1 Tujuan Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan............................................................. 11
2.1.2 Tujuan Pendidikan di Sekolah Dasar .................... 12
2.2 Pelaksanaan Pendidikan Jasmani ....................................... 12
2.2.1 Tujuan ................................................................... 12
2.2.2 Bahan ................................................................... 13
2.2.3 Peserta Didik ........................................................ 13
2.2.4 Guru Pendidikan Jasmani ..................................... 15
2.3 Teori Bermain ...................................................................... 16
2.3.1 Teori Kelebihan tenaga atau surplus .................... 16
2.3.2 Rekreasi ................................................................ 16
2.3.3 Teori Atavisme atau Reinkarnasi ........................... 16
2.3.4 Teori Kataris ......................................................... 17
2.3.5 Teori Relaksasi ..................................................... 17
2.3.6 Teori Buhler .......................................................... 17
2.4 Fungsi Bermain Dalam Pendidikan....................................... 18
2.4.1 Nilai-nilai Mental .................................................... 18
2.4.2 Nilai-nilai Fisik ....................................................... 18
2.4.3 Nilai-nilai Sosial ..................................................... 19
2.5 Proses Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Penjas)............. 21
2.5.1 Warming Up (Pemanasan) .................................... 21
2.5.2 Latihan Inti ............................................................ 21
2.5.3 Cooling Down ........................................................ 22
2.6 Permainan Tradisional ......................................................... 22
2.6.1 Permainan Tradisional di Sekolah ......................... 22

viii
2.6.1.1 Permainan Sepur-sepuran atau Kereta Api
Masuk Terowongan .. ................................. 23
2.6.1.2 Ular Makan Ekornya .................................. 24
2.6.1.3 Permainan Kucing dan Tikus ..................... 25
2.6.1.4 Untrakol/Nata kreweng .............................. 26
2.6.1.5 Bebetengan ............................................... 28
2.6.1.6 Permainan Hadang atau Gobag Sodor ...... 30
2.6.1.7 Lompat Tali ................................................ 32

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 Jenis dan Desain Penelitian ................................................ 34
3.2 Variabel Penelitian ............................................................... 34
3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan sampel ................. 34
3.3.1 Populasi ................................................................ 34
3.3.2 Sampel .................................................................. 35
3.3.3 Teknik Penarikan Sampel ..................................... 35
3.4 Instrumen dan Metode Pengumpulan Data ....................... 36
3.4.1 Dokumentasi ......................................................... 36
3.4.2 Angket .................................................................. 36
3.4.2.1 Pertanyaan untuk mengungkap
pembagian waktu dalam kurikulum ............
............................................................... 36
3.4.2.2 Pertanyaan untuk penguasaan
materi pembelajaran penjas khususnya
permainan tradisional ................................ 37
3.4.2.3 Pertanyaan untuk mengungkap
karakteristik permainan tradisional ............ 37
3.4.2.4 Pertanyaan untuk mengungkap ranah-
ranah penjas .............................................. 37
3.4.2.5 Pertanyaan untuk motivasi ........................ 37
3.5 Validitas dan Reabilitas Instrumen ................................... 38
3.6 Metode Analisis Data ....................................................... 40

BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian ................................................................. 41
4.2 Pembahasan ..................................................................... 43

BAB 5. PENUTUP
5.1 Simpulan ........................................................................... 48
5.2 Saran................................................................................. 48

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 49


LAMPIRAN ........................................................................................... 50

ix
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
4.1 Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Permainan Tradisional
dalam Pembelajaran Penjasorkes pada Siswa di Sekolah Dasar
se- Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal .................................. 41
4.2 Indikator Permainan Tradisional dalam Pembelajaran
Penjasorkes ...................................................................................... 42

x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Permainan Sepur-sepuran / Naik Kereta Api .................................... 23
2.2 Permainan Ular Makan Ekornya ....................................................... 24
2.3 Permainan Kucing dan Tikus ............................................................ 25
2.4 Permainan Untrakol / Nata Kreweng ................................................ 27
2.5 Permainan Betengan Ketika Mempertahankan Beteng
Agar tidak Tersentuh Lawan ............................................................. 28
2.6 Permainan Betengan Berusaha Menyentuh Beteng .......................... 29
2.7 Lapangan Gobag Sodor ................................................................... 30
2.8 Permainan Lompat Tali .................................................................... 32

xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing ............................. 51
2. Surat Ijin Penelitian .......................................................................... 52
3. Surat Tanda Terima Pemberitahuan Kesbangpolinmas ................... 53
4. Surat Pemberitahuan Pelaksanaan Penelitian Bapeda .................... 54
5. Surat Rekomendasi Penelitian Pemda ............................................. 55
6. Surat Rekomendasi Penelitian Dinas Pendidikan ............................. 56
7. Surat Keterangan Bukti Penelitian Sekolah ...................................... 57
8. Daftar Nama Guru Penjasorkes se- Kecamatan Brangsong
Kabupaten Kendal ............................................................................ 74
9. Kisi-kisi Soal Angket ......................................................................... 75
10. Draf Permainan Tradisional .............................................................. 76
11. Soal Angket ...................................................................................... 79
12. RPP dan Silabus .............................................................................. 91
13. Uji coba Validitas dan Reabilitas ...................................................... 119
14. Hasil Penelitian ................................................................................ 133
15. Kriteria Perhitungan Skor Nilai ......................................................... 137
16. Dokumentasi Penelitian Proses Pembelajaran ................................. 141

xii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Bangsa Indonesia memiliki berbagai macam budaya, suku, permainan

tradisional dari berbagai daerah yang berbeda-beda. Salah satu kultur budaya

yang ada di masyarakat yang menjadi aset bangsa untuk dilestarikan dalam

mengatasi permasalahan globalisasi maka dibutuhkan suatu pendidikan. Dari

pendidikan formal, ataupun non formal.

Sekolah merupakan suatu unit sosial yang bertugas khusus untuk

melaksanakan proses pendidikan dan merupakan suatu jenis lingkungan

pendidikan disamping lingkungan keluarga, masyarakat dan alam. Jenjang

pendidikkan disekolah dimulai dari SD, SLTP, SLTA dan perguruan tinggi. (Rusli

Ibrahim, 2008:87)

Sekolah dasar merupakan suatu jenjang pendidikan yang paling penting

keberadaannya dalam mendukung pendidikan nasional sehingga mutu

pendidikan nasional harus dimulai dengan peningkatan mutu disekolah dasar.

Kedudukan sekolah dasar sangat penting keberadaannya karena :

1. Tanpa menyelesaikan pendidikan pada sekolah dasar,secara formal seseorang

tidak mungkin dapat mengikuti pelajaran di SLTP.

2. Melalui sekolah dasar anak didik dibekali kemampuan dasar dan

keterampilan dasar agar mampu mengantisipasi permasalahan dalam

kehidupan sehari-hari, termasuk keterampilan olahraga, serta keterampilan

hidup lainnya (life skill) (Depdiknas, 2007:7).

1
2

3. Sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan yang membekali atau

memberikan dasar-dasar dan mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti

pendidikan pada jenjang berikutnya (Harsuki, 2003:97).

Anak-anak di sekolah dasar mereka sulit untuk duduk diam. Jika diam di

kelas dirasakan suatu hal yang sangat menyiksa. Mereka sebentar-bentar

melihat arloji yang dirasakan jalannya sangat lambat. Sewaktu tanda waktu/bel

dibunyikan, mereka berhambur keluar menuju tempat bermain. Mereka merasa

bebas lari kesana kemari tidak beraturan, ada yang lari berteriak-teriak semua itu

tingkah laku anak-anak untuk melampiaskan kegembiraannnya. Anak-anak tidak

akan menyia-nyiakan kesempatan bermain jika memang ada. Secara harfiah

bahwa alam merangsang untuk bergerak. alam mendorong mereka untuk

bergerak, sehingga jantungnya, paru-parunya, dan otot seluruh tubuhnya akan

berkembang lebih serasi.

Kesempatan anak untuk melatih potensi-potensi adalah pada waktu mereka

bermain. Bermain sebenarnya merupakan dorongan dari dalam diri anak atau

disebut sebagai naluri. Semua naluri harus diusahakan untuk disalurkan secara

baik dan terkontrol. Oleh karena itu bermain bagi anak meerupakan kebutuhan

hidupnya (Soemitro, 1992:1).

Pendidikan modern menggunakan permainan tradisional sebagai alat

pendidikan bahwa bermain mengandung nilai-nilai untuk mengembangkan

harmoni antara jiwa dan raga. Permainan merupakan bagian dari bidang studi

pendidikan jasmani yang mempunyai banyak kegiatan seperti halnya kegiatan

olahraga pada umumnya, dengan bermain terpaculah perkembangan-

perkembangan manusia secara kejiwaan, dan sosial.


3

Dengan tumbuh kembangnya manusia secara keseluruhan melalui kegiatan-

kegiatan yang ada dalam permainan ini, berarti anak-anak dipersiapkan untuk

dapat mengikuti kegiatan-kegiatan bidang studi olahraga yang lain, yang juga

menuntut kekuatan dan kelincahan gerak jasmaniah, kemasakan mental dan

pendekatan jarak sosial (Soetoto Poentjopoetro, 2002:1.19).

Melalui Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, permainan tradisional

dapat disajikan sebagai bahan pelajaran pendidikan jasmani, karena setiap

permainan tersebut harus terlebih dahulu dikaji nilai-nilai yang terkandung dalam

permainan tersebut seperti nilai pendidikan, dalam permainan tradisional juga

memiliki unsur-unsur seperti sportivitas, kejujuran, kecermatan, kelincahan,

ketepatan menentukan langkah serta kemampuan bekerja sama dalam

kelompok, mudah aturan permainannya, di samping jumlah pemain yang dapat

melibatkan seluruh siswa di kelas yang bersangkutan dan dalam permainan guru

dapat mengontrol siswanya karena adanya faktor bahaya sehingga harus ada yang

dapat mempertanggung jawabkannya.

Pendidikan jasmani Olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral

pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek

kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan kritis, keterampilan sosial,

penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral dan pola hidup sehat dan

pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan

terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan nasional (BSNP, 2006:1).

Untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional dalam pembelajaran penjas

tidak lepas dari kurikulum. Kurikulum satuan pendidikan (KTSP) merupakan

kurikulum yang berlaku secara nasional. Kurikulum merupakan pedoman yang


4

digunakan untuk menyusun dan menambah materi atau mata pelajaran yang

sesuai dengan keadaan lingkungan sekolah yang bersangkutan (Wardani,

2002:1.4).

Pada saat ini sekolah-sekolah di Indonesia dapat dikatakan bahwa alat-alat

untuk menunjang kegiatan program pendidikan jasmani masih kurang memadai.

Bahkan ada sekolah yang tidak mempunyai peralatan yang layak untuk menunjang

kegiatan kurikulum pendidikan jasmani. Tetapi kurikulum pendidikan jasmani harus

berjalan, harus dilaksanakan.

Salah satu jalan untuk mengatasi masalah ini adalah menyajikan kegiatan-

kegiatan yang tidak memerlukan alat atau perkakas. Untunglah di tanah air kita

ini daerah kaya akan permainan-permainan yang menggunkan alat maupun yang

tidak menggunakan alat (Soemitro, 1992:30).

Jenis-jenis materi-materi pelajaran yang terdapat di dalam pendidikan

jasmani adalah atletik, senam, permainan dan pendidikan kesehatan. Salah satu

bentuk materi pendidikan jasmani disekolah dasar adalah permainan. Permainan

diharapkan mampu mengembangkan anak didik sesuai dengan tujuan

pendidikan yang ingin dicapai. Dan permainan tradisional merupakan bagian

bentuk dari permainan sederhana sebagai bahan pelajaran.

Berdasarkan observasi awal sebelum mengadakan penelitian, ada sebagian

guru penjas yang mengajarkan permainan tradisional dalam pembelajaran

penjasorkes. Jenis olahraga pilihan yang diambil oleh beberapa sekolah dasar di

kecamatan Brangsong adalah bentuk permainan tradisional. Hal ini dikarenakan

letak sekolah dasar di wilayah kecamatan Brangsong adalah pedesaan yang

berdekatan dengan lingkungan rumah warga, perbukitan, hutan memungkinkan

masih terdapat permainan tradisional. Siswa asyik bermain sendiri lari kesana
5

kesana kemari tidak beraturan, siswa pada jam istirahat mereka bermain

permainan tradisional. Masing-masing sekolah memiliki sarana dan prasarana

yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Sekolah dasar yang

berada di kecamatan Brangsong hampir semua mempunyai lapangan / halaman

sekolah sebagai pembelajaran penjas untuk peralatannya kurang memadai.

Sebagai guru yang profesional lebih kreatif diharapkan materi pembelajaran

penjasorkes sesuai dengan kurikulum yang ada.

Kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan diatas adalah bahwa anak-

anak disekolah dasar lebih suka dengan aktivitas bermain sebagai keterampilan

olahraga. Permainan tradisional sangat sesuai untuk anak-anak di sekolah dasar.

Dalam permainan tradisional ini juga mengandung unsur-unsur seperti

melempar, memukul, berlari, melompat dan nilai-nilai yang terkandung dalam

permainan tersebut seperti nilai pendidikan, dalam permainan tradisional juga

memiliki unsur-unsur seperti sportivitas, kejujuran, kecermatan, kelincahan,

ketepatan menentukan langkah serta kemampuan bekerjasama dalam kelompok,

sehingga dari unsur-unsur dan nilai-nilai nyang terkandung di dalam permainan

tradisional ini sangat sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani dan

kesehatan di sekolah dasar.

Dari uraian diatas, maka hal tersebut mendorong penulis untuk mengadakan

penelitian yang berjudul Survei Permainan tradisional dalam pembelajaran

penjasorkes pada siswa di Sekolah Dasar.


6

1.2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang akan dikaji dalam

penelitian ini adalah:

Bagaimana permainan tradisional dalam pembelajaran penjasorkes disetiap

masing-masing sekolahan se- Kecamatan Brangsong?

1.3. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui permainan tradisional dalam

pembelajaran penjasorkes pada masing-masing sekolah.

1.4. MANFAAT PENELITIAN

1.4.1. Bagi peneliti

Sebagai pengalaman dan bahan dalam menyusun skripsi untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan guru pendidikan jasmani sekolah

dasar.

1.4.2. Bagi guru

1. Bagi Guru Permainan Tradisional ini sangat bermanfaat sekali sebagai

bahan ajar sehingga Guru mempunyai banyak sumber untuk

memodifikasi ke hal-hal yang baru.

2. Guru berpartisipasi dalam memelihara peninggalan kebudayaan yang

merupakan aset bangsa.


7

1.4.3. Bagi siswa

1. Siswa dapat mengetahui berbagai macam permainan tradisional.

2. Siswa ikut serta melestarikan permainan yang hampir punah.

1.4.4. Bagi sekolah

Berpartisipasi dalam memelihara dan melestarikan kebudayaan,

karena kebudayaan merupakan aset bangsa dalam hak menangkal

kebudayaan asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita.

1.5. PEMECAHAN MASALAH

1. Survei / Observasi langsung ke sekolah dasar tersebut.

2. Mengolah data untuk kemudian di diskripsikan dalam bentuk prosentasi.

1.6. PENEGASAN ISTILAH

1.6.1 Permainan tradisional

Permainan tradisional merupakan permainan yang telah dimainkan

oleh anak-anak yang bersumber dari suatu daerah secara tradisi, yaitu

permainan tersebut diwarisi dari generasi yang satu ke generasi berikutnya.

1.6.2. Permainan Tradisional dalam pembelajaran penjasorkes

Guru menyampaikan materi ajar kepada siswa, siswa bisa menerima

materi dan mudah dipahami, melaksanakan/mempraktikkan. Permainan

yang diajarkan harus sesuai dengan karakteristik siswa di sekolah dasar.


8

Dengan demikian guru penjasorkes dapat menentukan metode dan

penyajian yang tepat.

Menurut Sugiyanto (2004:4.35) menyebutkan bahwa sifat-sifat pada

anak-anak usia 6-9 tahun adalah :

1. Imajinatif serta menyenangi suara dan gerak ritmik.

2. Menyenangi pengulangan aktivitas.

3. Menyenangi aktifitas kompetitif.

4. Rasa ingin tahunya besar.

5. Selalu memikirkan sesuatu yang di butuhkan atau di inginkan.

6. Lebih menyenangi aktivitas kelompok dari pada aktivitas individual.

7. Meningkatkan minat untuk terlibat dalam permainan yang diorganisir,

tetapi belum siap untuk peraturan yang rumit.

8. Cenderung membandingkan dirinya dengan teman-temannya, dan

mudah merasa rendah diri apabila ada kekurangan pada dirinya atau

mengalami kegagalan.

9. Mudah gembira karena pujian, dan mudah patah hati atau tidak senang

karena kritik.

10. Senang menirukan idolanya.

11. Selalu menginginkan persetujuan orang dewasa apa yang diperbuat.

Sifat-sifat atau karakteristik anak usia 10 tahun sampai 12 tahun sifat

yang menonjol adalah :

1. Baik laki-laki yang perempuan menyenangi permainan yang aktif.

2. Minat terhadap olahraga kompetitif meningkat.

3. Minat terhadap permainan yang lebih terorganisir meningkat.


9

4. Rasa kebanggaan akan keterampilan yang dikuasai tinggi, dan berusaha

untuk meningkatkan kebanggaan diri.

5. Selalu berbuat sesuatu untuk memperoleh perhatian orang dewasa, dan

berbuat sebaik-baiknya apabila memperoleh dorongan dari orang

dewasa.

6. Memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap orang dewasa dan berusaha

memperoleh persetujuannya.

7. Memperoleh kepuasan yang besar melalui kemampuan mencapai

sesuatu, membenci kegagalan atau berbuat kesalahan.

8. Pemujaan kepahlawanan kuat

9. Mudah gembira.

10. Kondisi emosionalnya tidak stabil.

11. Mulai memahami arti akan waktu dan ingin mencapai sesuatu pada

waktunya.
BAB II LANDASAN

TEORI

2.1. PENGERTIAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

Pendidikan jasmani Olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari

pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek

kebugaran jasmani, keterampilan gerak,keterampilan kritis, keterampilan sosial,

penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral dan pola hidup sehat dan

pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan

terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan nasional. (BSNP, 2006:1)

Menurut Bucher (1960:40) berpendapat bahwa pendidikan jasmani itu

merupakan bagian dari proses pendidikan umum, yang bertujuan

mengembangkan jasmani, mental, emosi dan sosial anak menjadi baik, dengan

aktivitas jasmani. Menurut Gabbard, Leblanc, dan Lowy (1987:5) mengutarakan

bahwa pertumbuhan dan perkembangan, belajar lewat aktivitas jasmani akan

mempengaruhi :

1. Ranah Kognitif

Kemampuan berfikir (bertanya, kreatif, dan menghubungkan), kemampuan

memahami (“perceptual ability”), menyadari gerak dan pengetahuan

akademik.

2. Ranah Psikomotor

Pertumbuhan biologik, kesegaran jasmani, juga menyangkut kesehatan,

keterapilan gerak, dan peningkatan keterampilan gerak.

3. Ranah Afektif

10
11
11

Rasa senang, penanggapan yang sehat terhadap aktivitas jasmani,

kemampuan menyatakan diri sendiri, dan ada konsep diri.

Mengenai ranah pendidikan ini Anarino, Cowell, dan Hazelton (1980:8-11)

menambahkan satu ranah lagi ialah ranah jasmani. Isi dari ranah jasmani itu

sebagai berikut : kekuatan otot, daya tahan otot, kelentukan, dan daya tahan

kardiovaskuler. (Sukintaka, 1992:10)

2.1.1 Tujuan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan adalah :

1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya

pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup

sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.

2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan fisik yang lebih baik

3. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan gerak dasar

4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-

nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan

kesehatan.

5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab,

kerjasama, percaya diri dan demokratis.

6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri,

orang lain dan lingkungan.

7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih

sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola

hidup sehat dan kebugaran, terampil dan memiliki sikap yang positif.

(BSNP, 2006:2)
12
12

2.1.2 Tujuan pendidikan di sekolah dasar

Tujuan pendidikan disekolah dasar adalah rekreasi sehingga

kegembiraan adalah yang utama, sehingga anak-anak selalu dalam keadaan

sehat, lincah, terampil, dan semua ini akan menunjukkan kegiatan intelektualitas

anak di kelas. (Soetoto Poentjopoetro, 2002:3.1)

2.2 PELAKSANAAN PENDIDIKAN JASMANI

Pelaksanaan pendidikan jasmani tidak terlepas dari proses pembelajaran.

Pembelajaran mengandung pengertian bagaimana mengajarkan kepada anak

didik dan bagaimana anak didik mempelajarinya (Sukintaka,1992:70)

Proses interaksi Edukatif

Dalam pembelajaran terjadi suatu proses interaksi edukatif yaitu terdapat

pihak yang memberi dan pihak nyang menerima. Ciri-ciri interaksi edukatif

adalah sebagai berikut:

2.2.1 Tujuan

Winarno Surahmad yang dikutip oleh Sukintaka (1992:71) mengatakan

bahwa mengajar merupakan suatu kegiatan yang bertujuan, artinya mengajar

merupakan suatu yang terikat oleh tujuan, terarah pada tujuan, dan

dilaksanakan semata-mata untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan

pendidikan jasmani kesasaran yang umum sudah tercantum dalam kurikulum

sedangkan tujuan secara khusus dirumuskan sendiri oleh guru yang

mengajar. Rumusan sasaran belajar ABCD yaitu Audience (penerima, siswa),

Behaviour (kelakuan), Condition (syarat, kondisi), Degree (derajat/tingkat).


13
13

2.2.2 Bahan

Sukintaka (1992:71) mengatakan bahawa pada terjadinya interaksi

edukatif pasti ada bahan yang disampaikan oleh guru , dan diterima oleh

perserta didik. Bahan itu merupakan bagian-bagian dari permainan, adapun

bagian-bagian itu merupakan situasi yang terkecil dari kesatuan permainan

yang harus diajarkan.

Disini seorang guru dituntut kemampuannya untuk membagi-bagi

permainan itu dalam bagian terkecil, tetapi bermakna bagi kebulatan suatu

permainan. Termasuk didalamnya teknik apa dan unsur jasmani apa yang

mendukung. Di samping itu guru pendidikan jasmani harus mengetahui

kemampuan gerak yang bagaimana yang perlu ditingkatkan bagi anak-

anak untuk tiap tahap perkembangannya.

2.2.3 Peserta Didik

Murid sekolah dasar perlu diajarkan berbagai macam bentuk

permainan agar dapat membina, menumbuhkan dan menciptakan rasa

gembira, jiwa dan raga yang sehat, sportivitas yang tinggi bagi anak-anak.

Dan yang utama adalah meletakkan dasar pada anak-anak tanpa melepas

atau mengesampingkan unsur yang paling utama adalah gembira. (Soetoto

Pontjopoetro, 2002:3)

Menurut Sugiyanto (2008:4.35) menyebutkan bahwa sifat-sifat pada

anak-anak usia 6-9 tahun adalah :

1. Imajinatif serta menyenangi suara dan gerak ritmik.

2. Menyenangi pengulangan aktivitas.

3. Menyenangi aktivitas kompetitif.

4. Rasa ingin tahunya besar.


14
14

5. Selalu memikirkan sesuatu yang di butuhkan atau di inginkan.

6. Lebih menyenangi aktivitas kelompok dari pada aktivitas individual.

7. Meningkatkan minat untuk terlibat dalam permainan yang diorganisir,

tetapi belum siap untuk peraturan yang rumit.

8. Cenderung membandingkan dirinya dengan teman-temannya, dan

mudah merasa rendah diri apabila ada kekurangan pada dirinya atau

mengalami kegagalan.

9. Mudah gembira karena pujian, dan mudah patah hati atau tidak

senang karena kritik.

10. Senang menirukan idolanya.

11. Selalu menginginkan persetujuan orang dewasa apa yang diperbuat.

Sifat-sifat atau karakteristik anak usia 10 tahun sampai 12 tahun sifat

yang menonjol adalah :

1. Baik laki-laki yang perempuan menyenangi permainan yang aktif.

2. Minat terhadap olahraga kompetitif meningkat.

3. Minat terhadap permainan yang lebih terorganisir meningkat.

4. Rasa kebanggaan akan keterampilan yang dikuasai tinggi, dan berusaha

untuk meningkatkan kebanggaan diri.

5. Selalu berbuat sesuatu untuk memperoleh perhatian orang dewasa, dan

berbuat sebaik-baiknya apabila memperoleh dorongan dari orang

dewasa.

6. Memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap orang dewasa dan

berusaha memperoleh persetujuannya.

7. Memperoleh kepuasan yang besar melalui kemampuan mencapai

sesuatu, membenci kegagalan atau berbuat kesalahan.


15
15

8. Pemujaan kepahlawanan kuat

9. Mudah gembira.

10. Kondisi emosionalnya tidak stabil.

11. Mulai memahami arti akan waktu dan ingin mencapai sesuatu pada

waktunya.

Melalui tahap-tahap tersebut seorang guru pendidikan jasmani dapat

mengetahui keadaan anak, kemampuan gerak anak, kesenangan anak

yang dapat menumbuhkan motivasi anak dan apa yang dibutuhkan anak

yang berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai.

2.2.4 Guru Pendidikan Jasmani

Profil guru pendidikan jasmani harus mempunyai kemampuan-

kemampuan sebagai berikut :

1. Memahami pengetahuan pendidikan jasmani dan kesehatan sekolah

2. Memahami karakteristik anak sekolah dasar.

3. Mampu membangkitkan dan memberikan kesempatan pada anak SD

untuk berkreatif dan aktif dalam proses pembelajaran pendidikan

jasmani, serta mampu menumbuh kembangkan potensi kemampuan

dan keterampilan motorik anak SD.

4. Mampu memberikan bimbingan dan mengembangkan anak SD dalam

proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani

5. Mampu merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan menilai.

Serta mengoreksi dalam proses pembelajaran bidang studi

pendidikan jasmani di sekolah dasar.

6. Memiliki pemahaman dan penguasaan keterampilan gerak.

7. Memiliki pemahaman dan unsur-unsur kondisi jasmani.


16
16

8. Memiliki kemampuan untuk menciptakan, mengembangkan dan

memanfaatkan lingkungan yang sehat dalam upaya mencapai tujuan

pendidikan jasmani.

9. Memililki kemampuan untuk mengidentifikasi potensi peserta didik dalam

dunia olahraga.

10. Memiliki kemampuan untuk menyalurkan hobinya dalam olahraga.

(Sukintaka, 1992:73)

2.3 TEORI BERMAIN

2.3.1 Teori Kelebihan Tenaga

Teori ini diutarakan oleh Herbert Spencer, mengatakan bahwa

tenaga yang berlebihan pada anak itu menuntut jalan keluar dan dapat

disalurkan dalam permainan. Lebih-lebih bagi pemuda-pemuda yang

kurang mendapat kesempatan untuk mengeluarkan atau melayani hasrat

bergeraknya, teori ini tepat sekali.

2.3.2 Rekreasi

Teori ini dari Schaller dan Lazarus. Teori ini mengemukakan bahwa

permainan itu adalah keasyikan yang bukan dalam bentuk bekerja dan

bermaksud untuk bersenang-senang serta istirahat. Permainan dilakukan

orang setelah lelah bekerja dan bermaksud menyegarkan kembali jiwa

dan raganya.

2.3.3 Teori Atavisme atau reinkarnasi

Teori ini dari Stanley Hall, menerangkan bahwa permainan anak itu

adalah ulangan dari kehidupan nenek moyangnya. Memang dalam


17
17

perkembangan anak itu nampak ada permainan sebagai pemburu,

sebagai petani, membuat rumah, jalan-jalan. Tetapi hal ini di sebabkan oleh

jiwanya anak itu, yang mewarisi dari jiwa nenek moyangnya atau karena

jalan pikiran anak itu sejalan dengan manusia sederhana (primitif).

2.3.4 Teori Kataris

Teori ini dari Aristoteles memandang permainan itu sebagai saluran

untuk menyalurkan segala emosi yang tertahan dan menyalurkan perasaan

yang tidak dapat dinyatakan ke arah yang baik.

2.3.5 Teori Relaksasi

Teori ini dari Patrick, bahwa bermain adalah menyenangkan dan

dilakukan karena ingin bermain. Bermain adalah cara untuk melepaskan

diri dari segala kehidupan dan segala macam paksaan. Bermain

menimbulkan kepuasan, menghilangkan ketegangan dan tekanan yang ada

pada diri pribadi. (Soetoto Pontjopoetro, 2002:1.8)

2.3.6 Teori Buhler

Carl Buhler seorang jerman, mengatakan bahwa permainan itu

kecuali mempelajari fungsi hidup (teori Groos), juga merupakan “function

Lust” (nafsu berfungsi), dan juga merupakan “Aktivitas Drang” (kemauan

untuk aktif). Selanjutnya ia mengatakan bahwa bila perbuatan seperti

berjalan, lari, lompat itu mempunyai kehidupannya kelak, di samping itu

haruslah anak mempunyai kemampuan untuk berjalan, lari, dan lompat.

(Sukintaka, 1992:5)
18
18

2.4 FUNGSI BERMAIN DALAM PENDIDIKAN

2.4.1 Nilai-nilai Mental

Suasana di dalam bermain selalu bebas. Di dalam suasana yang

bebas itu setiap individu yang ikut bermain dituntut untuk mengikuti

ketentuan-ketentuan atau peraturan permainan itu sendiri. Setiap anak

yang bermain ada nilai-nilai yang dipelajari dengan jalan menghayati dan

berfikir untuk melaksanakan peraturan itu.

Didalam pergaulan waktu bermain, anak-anak akan mengenal dirinya

yang berkaitan dengan ketangkasan, kepandaiannya, tanggung jawab

sopan santunnya dan lain-lainnya. Hal ini dapat mengakibatkan

meningkatkan rasa percaya diri sendiri dan akan mempengaruhi tingginya

semangat atau moril anak baik di dalam permainan maupun dalam pergaulan

masyarakat. Oleh karena itu guru pendidikan jasmani sewaktu menyajikan

permainan memberikan kesempatan pada anak untuk menjadi pemimpin,

agar potensi kepemimpinannya dapat berkembang. Memberi kesempatan

untuk bertanggung jawab atas tugas-tugas dalam permainan itu, agar potensi

bertanggung jawab dapat berkembang sebaik-sebaiknya. Dengan bermain

anak akan menemukan suatu pengalaman yang baru. (Soemitro, 1992:4)

2.4.2 Nilai-nilai Fisik (Kesehatan)

Bahwa manusia mempunyai naluri untuk bergerak. Bergerak yang

dilakukan dalam bermain tentu saja disertai kegembiraan. Bermain yang

dilakukan di luar atau diruangan yang terbuka akan mempengaruhi terhadap

perhatian anak, mereka akan menghirup udara yang bersih, udara


19
19

yang tidak tercemar oleh hal yang dapat mencemari udara. Mereka akan

berpakaian yang longgar sehingga memberikan keleluasaan untuk

bergerak dan tidak terjadi geseran udara. yang perlu diperhatikan adalah

jangan sampai anak-anak rusak kulitnya karena terbakar mataharu.

Dalam melakukan permainan, anak-anak bergerak lari-lari, lompat

dan lari merangkak, mendorong, mengangkat dan lain-lainnya. Gerakan-

gerakan ini akan mempengaruhi terhadap peredaran darah dan

pernapasan. Peredaran darah akan dipercepat berarti kerja jantung akan

menjadi tambah kuat, dan frekuensinya makin cepat memompa darah ke

seluruh tubuh. Pernapasan akan menjadi lebih dalam di samping juga

menjadi lebih cepat, dan paru-paru akan terlatih dan mampu mengambil

oksigen yang sebanyak-banyaknnya. Dan gerakan-gerakan sewaktu bermain

akan mempengaruhi otot-otot penggerak badan akan menjadi tambah baik

kerjannya. Makin meningkatnya fungsi alat peredaran darah dan pernapasan

makin meningkat pula kesehatan badannya. Makin terlatih fisik anak, berarti

makin tinggi pula daya tahan tubuh terhadap penyakit. (Soemitro, 1992:6)

2.4.3 Nilai-nilai Sosial

Anak-anak yang bermain dengan gembira itu, suasana kejiwaanya

juga bebas atau lepas dari segala sesuatu yang merintanginya. Sifat-sifat

yang selalu ditutupi selama ini akan muncul ke atas karena kebebasan itu,

sehingga pendidik akan mudah mengetahui karakteristik atau sifat anak

sewaktu mereka bermain. Didalam bermain anak akan berhadapan dengan


20
20

seorang, tetapi dapat pula seorang dengan kelompok dan kelompok

dengan kelompok.

Di dalam situasi bermain seorang lawan seorang, mereka belajar

saling memberi dan saling menerima. Mereka juga mengukur kekuatan,

kemampuan, kepandaian, keuletan sendiri dengan kemapuan, keuletan

orang lain. Mereka mengakui keunggulan lawan, belajar menyadari

kekurangan dirinya, belajar memperlakukan lawan sebagai teman bermain.

Tanpa ada lawan, tentu saja permainan tidak akan berlangsung, maka

lawan harus dianggap kawan untuk bermain. Di dalam permainan seorang

lawan kelompok, ia mempunyai kesempatan untuk belajar menghadapi orang

banyak. Situasi ini akan berguna bagi anak untuk kehidupan dimasa yang

akan datang. Ia akan menilai bahwa kelompok mempunyai kelebihan-

kelebihan tertentu dan kelemahan dan menimbulkan taktik strategi untuk

menghadapi kelompok.

Situasi bermain kelompok lawan kelompok, akan timbulnya rasa

persatuan, rasa kebersamaan, rasa tanggung jawab baik pada kelompok

maupun anggotanya, kerjasama antara anggota kelompok untuk tujuan

bersama. Di dalam situasi pertandingan, sikap sportif harus dipupuk sebaik-

baiknya. Sikap sportif juga menuntut kepada pemainnya, agar kemenangan

atau kekalahan dapat diterima dengan ikhlas, tidak ada dendam dan yang

menang tidak menjadi sombong hal ini tidak boleh bergembira setelah

mendapatkan kemenangan. Boleh bergembira, tetapi harus membatasi diri

jangan sampai melukai hati kelompok lawannya. Dengan adanya sikap

sportif akan menimbulkan situasi pertandingan yang menggembirakan.


21
21

Kegembiraan akan menimbulkan tercapainya tujuan permainan sehingga

akan berakhir dengan kepuasan. (Soemitro, 1992:7)

2.5 PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI (PENJAS)

2.5.1 Warming Up (Pemanasan)

Setiap melakukan penjas dimulai dengan pemanasan gunanya untuk

melemaskan otot-otot agar dia siap memulai kerja yang lebih berat dalam

pelajaran berikutnya. Menaikkan denyut nadi dengan perlahan-lahan dan

dengan mudah sampai ke training zone. Ini dapat dimulai dengan berlari

sekeliling lapangan, melompat ditempat, lompat atau latihan senam selama

lebih kurang tiga menit yang menyebabkan nafas lebih berat kerjanya

menarik pernafasan.

Latihan ini berguna untuk mempercepat peredaran darah agar lebih

cepat membawa oksigen yang segar keseluruh tubuh kejaringan otot agar

siap melakukan pekerjaan yang lebih berat berikutnya. (Harsuki, 2003:68)

2.5.2 Latihan Inti

Jenis permainan apa yang akan digunakan dalam pembelajaran

penjas yang menyebabkan denyut nadi berada dalam traning zone, sampai

tercapai waktu latihan. Denyut nadi selalu diukur dan disesuaikan dengan

intensitas latihan. Semua latihan inti penjas berada dalam latihan, yang

mungkin menyebabkan denyut nadi tambah tinggi atau bertambah pelan,

kalau nadi pelan maka diberikan latihan yang meningkatkan denyut nadi

dan ini diatur oleh guru penjasnya dalam membuat persiapannya.


22
22

2.5.3 Cooling Down (Penenangan)

Setelah anak melakukan pekerjaan berat dalam latihan inti, maka

kondisi anak-anak pelan-pelan dikembalikan seperti keadaan sebelum

latihan. Mereka diberikan gerakan yang dapat menenangkan kegiatan pisik

sehingga peredaran darah dikembalikan seperti biasa. Gerakan pernafasan

diperlahan dan menarik nafas diperdalam dan mengeluarkan nafas perlahan-

lahan melalui mulut. Setelah dilakukan berulang-ulang maka frekuensi nafas

akan kembali seperti biasa. Kemudian anak-anak disuruh mengganti pakaian

dan kembali belajar di kelas.(Harsuki, 2003:69)

2.6 PERMAINAN TRADISIONAL

Permainan tradisional merupakan permainan yang telah dimainkan oleh

anak-anak yang bersumber dari suatu daerah secara tradisi, yaitu permainan

tersebut diwarisi dari generasi yang satu ke generasi berikutnya.

2.6.1 Permainan Tradisional di Sekolah

Permainan yang digunakan dalam pembelajaran pendidikan jasmani

di sekolah dasar harus mengandung ranah kognitif, ranah afektif, ranah

psikomotor, dan ranah jasmani. Agar anak menampilkan dan memperbaiki

keterampilan jasmani, sosial, mental, dan moral dan spiritual lewat “fair

play” dan “sport smanship” atau bermain dengan jujur, sopan dan berjiwa

olahragawan sejati. Melalui Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan,

permainan tradisional dapat disajikan sebagai bahan pelajaran pendidikan

jasmani, karena setiap permainan tersebut harus terlebih dahulu dikaji nilai-

nilai yang terkandung dalam permainan tersebut seperti nilai pendidikan,

dalam permainan tradisional juga memiliki unsur-unsur seperti sportivitas,


23
23

kejujuran, kecermatan, kelincahan, ketepatan menentukan langkah serta

kemampuan bekerjasama dalam kelompok, mudah aturan permainannya,

di samping jumlah pemain yang dapat melibatkan seluruh siswa di kelas yang

bersangkutan dan dalam permainan guru dapat mengontrol siswanya karena

adanya faktor bahaya sehingga harus ada yang dapat mempertanggung

jawabkannya. (Soemitro, 1992:171).

Macam-macam permainan tradisional yang ada di sekolah dasar:

2.6.1.1 Permainan Sepur-sepuran / Kereta api masuk trowongan

Jumlah Pemain : tidak terbatas Alat

yang digunakan : Tanpa alat Tempat

: dihalaman atau di lapangan

Gambar 2.1 Permainan Sepur-sepuran atau Kereta Api Masuk Terowongan


Sumber: (Soemitro, 1992:34)

Aturan permainan :

Anak-anak dibariskan menjadi tiga syaf. Syaf pertama dan kedua

berdiri di tengah memanjang lapangan dan berhadapan membentuk

terowongan kereta api. Caranya ialah saling berpegangan lengan dalam

keadaan lurus dan mendatar. Sedangkan anak-anak pada syaf ketiga

berpegangan satu dengan yang lain sehingga membentuk rangkaian


24
24

kereta api. Tugas rangkaian kereta api adalah lari kecil-kecil sambil

berbelok-belok dan akhirnya memasuki terowongan. Bila mana rangkaian

kereta api telah dianggap cukup gerakannya maka diadakan pergantian,

yang menjadi rangkaian kereta api mengganti salah satu yang semula

menjadi syaf terowongan. Demikian terus dilanjutkan sampai semua syaf

pernah menjadi kereta api. (Soemitro, 1992:34)

2.6.1.2 Ular makan Ekornya

Jumlah pemain : tidak terbatas

Alat yang digunakan : Tanpa alat

Tempat : dihalaman sekolah atau di lapangan

Gambar 2.2 Permainan Ular Makan Ekornya


Sumber: http://kipsaint.com/isi/mengenang-permainan-anak-
tempo-doeloe.html (diunduh 04/15/2013)

Aturan permainan

Anak-anak dibariskan menjadi empat syaf. Setiap syaf terdiri dari

dua barisan putri dan dua barisan putra. Dan barisan yang berdiri paling

belakang memegang perut orang yang ada didepannya. Yang berdiri paling

depan berlaku sebagai kepala ular, sedangkan yang berdiri paling belakang

sebagai ekor ular.Tugas kepala ular adalah berusaha secepat mungkin

menangkap ekornya. Sedangkan si ekor berusaha menghindar


25
25

tangkapan si kepala ular tanpa melepaskan pegangan. Bila ada anggota

yang lepas peganggannya maka ia akan bertugas menggantikan tugas si

ekor. Bila si ekor dapat tertangkap, maka diadakan pergantian, yaitu si

kepala menjadi ekor dan si orang yang paling dekat dengan kepala

menggantikan menjadi kepala. (Soemitro, 1992:37)

2.6.1.3 Permainan Kucing dan Tikus

Gambar 2.3 Permainan Kucing dan Tikus


Sumber: (Herman Subarjah, 2008:3.20)

Anak-anak dijadikan dua kelompok, salah sattu kelompok

membuat lingkaran sambil berpegangan tangan sedangkan kelompok yang

lain menjadi tikusnya. Selanjutnya ditentukan salah seorang untuk dijadikan

kucingnya. Anak yang menjadi tikus berada didalam lingkaran sedangkan

yang menjadi kucing berada diluar lingkaran. Kucing dan tikus bebas keluar

dan masuk lingkaran. Apabila ada tanda mulai atau peluit maka segera

mungkin kucing mengejar tikus dan tikus berlari menghindar agar tidak

tertangkap kucing. Apabila ada tikus tertangkap kucing maka tikus yang

tertangkap berubah menjadi kucing, dan kucing yang tertangkap

tadi menjadi tikus. Apabila keduannya sudah menjadi tikus dan kucing

maka mereka bergabung membentuk lingkaran, dan yang kelompok

lingkaran melakukan hompimpah dan kedua orang pertama


26
26

yang melakukan hompimpah menang suit dan ditentukan siapa yang

menjadi kucing dan tikus. Permainan ini mengandung unsur-unsur penjas

diantaranya: kelincahan, daya tahan, kerjasama, koordinasi, disiplin.

(Herman Subarjah, 2008:3.19)

2.6.1.4 Untrakol / Menyusun pecahan genting (kreweng)

Pemain: permainan ini dapat dimainkan oleh anak laki-laki maupun

perempuan atau gabungan antara anak laki-laki dan anak

perempuan. Permainan ini pada umumnya dimainkan oleh

anak-anak berumur 9-12 tahun jadi tepat saat anak memasuki

pendidikan sekolah dasar.

Jumlah pemain: permainan berjumlah antara 3-5 orang/kelompok.

Peralatan: 1. Bola kasti / bola tennis satu buah

2. Pecahan genting 12 keping (sesuaikan kesepakatan dari

kedua kelompok yang bermain).

Persiapan: 1. Setiap anak membuat atau menentukan kelompok (ikut

kelompok A atau B)

2. Mempersiapkan pecahan genting, lalu pecahanan genting

tersebut ditumpuk. Selanjutnya, tumpukan genting tersebut

diletakkan didalam garis lingkaran. Didepan tumpukan

genting tersebut dibuat garis sejajar.

Aturan bermain: melempar tumbukan genting dilakukan maksimal tiga

kali. Jika tiga kali lemparan tidak mengenai tumpukan

genting tersebut, secara otomatis kelompok tersebut

gugur.
27
27

Gambar 2.4 Permainan Untrakol / Menyusun pecahan genting (Kreweng)


Sumber: (Prana, 2010: 64)

Cara bermain :

1. Salah satu anggota kelompok bermain maju menghadap garis, lalu

melemparkan bola kasti kearah tumpukan pecahan genting tersebut.

Jika sampai tiga kali bola kasti tidak berhasil mengenai pecahan

genting, berarti kelompok tersebut sebut gugur. Dengan demikian

kelompok lawan (yang berjaga) yang akan ganti bermain. Sementara

itu, kelompok lawan berjaga-jaga tidak jauh dari tumpukan genting.

2. Akan tetapi, jika salah satu dari tiga kali lemparan tersebut mengenai

sasaran sehingga ada pecahan genting yang jatuh dari tumpukan,

maka kelompok lawan secepatnya mengambil bola kasti tersebut dan

berusaha membidik anggota kelompok yang main. Bola kasti yang

dibidikkan harus mengenai salah satu anggota badan pemain. Se

mentara itu, kelompok yang main berusaha untuk menata atau

menyusun kembali runtuhan pecahan genting yang telah dilempar

sebelumnya.

3. Jika salah satu anggota kelompok yang sedang bermain terkena

lemparan, dia harus berhenti bermain dan anggota kelompok main yang

masih tersisa akan tetap melanjutkan permainan.


28
28

4. Jika anggota kelompok main sudah gugur semua sementara

tumpukan pecahan genting belum tersusun seperti semula, maka

kelompok tersebut langsung mati dan kelompok lawan (yang berjaga)

berganti posisi menjadi kelompok yang main. Unsur-unsur penjas

yang terdapat dalam permainan ini adalah : kelentukan, kelenturan,

daya tahan, kecepatan, ketepatan, reaksi (Prana, 2010:63)

2.6.1.5 Betengan

Pemain: permainan ini dilakukan oleh anak laki-laki maupun anak

perempuan.

Usia pemain : antara 7-12 tahun

Jumlah pemain : bebas. Dibagi menjadi 2 kelompok ABC dan DEF

Tempat : halaman atau lapangan sekolah

Waktu permainan : ditentukan oleh guru penjas

Peralatan : dua pohon/batang kayu dengan jarak 2-3 meter.

Gambar 2.5 Berusaha Mempertahankan Beteng Agar Tidak Tersentuh


Lawan
Sumber: (Herman Subarjah, 2008: 3.42)
29
29

Gambar 2.6 Permainan Betengan Pemain Berusaha Menyentuh Beteng


Lawan
Sumber: (Herman Subarjah, 2008: 3.14)

Aturan bermain:

1. Tiap-tiap kelompok berusaha memegang beteng kelompok lawan(

ABC berusaha memegang bateng kelompok DEF) begitu juga

sebaliknya.

2. Kelompok yang berhasil menyentuh atau memegang beteng lawan

duluan, maka kelompok tersebut yang menang. Kelompok yang kalah

mendapatkan hukuman kelompok yang menang.

Cara bermain: wakil dari tiap-tiap kelompok, misal ABdan DE, lari

meninggalkan beteng masing-masing dan berusaha untuk

menyentuh beteng lawan. Dengan begitu terjadilah kejar-

kejaran. Sementara itu anggota kelompok yang tersisa (C

dan F), bertahan di beteng masing-masing dan berjaga

untuk mempertahankan beteng agar sampai tidak

tersentuh/terpegang oleh kelompok lawan.

Sementara itu, jika anggota kelompok yang lari / keluar beteng (AB

dan DE) saling berkejaran dapat menyentuh anggota badan lawan

misalnya A atau B menyentuh D atau E ataupun sebaliknya, maka anggota


30
30

kelompok yang tersentuh/terpegang tersebut gugur. Dengan begitu, jumlah

anggota kelompok berkurang. Anggota yang tersisa tetap melanjutkan

permainan untuk mempertahankan beteng dari sentuhan pihak lawan. Akan

tetapi, jika pemain lawan dapat tersentuh lagi oleh teman satu kelompoknya

yang tidak tersentuh oleh lawan maka pemain yang telah gugur tersebut

dapat bermain kembali.

Jika salah satu anggota kelompok lawan berhasil menyentuh/

memegang beteng kelompok lain, berarti kelompok tersebut menang.

Ketika memegang beteng lawan, pemain tersebut harus menyebut atau

berteriak “Beteng 1” sebagai pertanda bahwa ia berhasil. Oleh karenanya,

kelompok yang terpegang betengnya mendapat hukuman dari kelompok

lawan. misalnya di hukum semua kelompok yang kalah di suruh menyanyi

lagu apa terserah dari pihak lawan. (Prana, 2010:9)

2.6.1.6 Permainan Hadang atau sering disebut dengan Gobag Sodor

Lapangan dan peralatan

Bentuk: area permainan persegi panjang

5m

9m

15 m
Gambar 2.7 Lapangan
Sumber: (Soemitro, 1992:137)
31
31

Ukuran: panjang 15 m dan lebar 9 m disesuaikan dengan keadaan

sekolah.

Garis: Garis-garis dapat dibuat dengan kapur, atau tali yang tidak

membahayakan pemain hadang.

Garis pembagi lapangan permainan menjadi 2 bagian

memanjang disebut garis tengah.

Lapangan permainan ditandai dengan garis selebar 5 m.

Permainan: Permainan terdiri dari dua regu masing-masing lima orang

dan disesuaikan juga dengan jumlah siswa, regu putra dan

regu putri.

Jalannya permainan

1. Sebelum permainan dimulai diadakan undian, yang kalah sebagai

penjaga dan yang menang sebagai penyerang.

2. Regu penjaga menempati garisnya masing-masing dengan kedua

kaki berada diatas garis, sedangkan regu penyerang siap untuk masuk.

3. Permainan dimulai setelah ada tanda aba-aba atau peluit dari guru.

4. Penyerang berusaha melewati garis depan dengan menghindari

tangkapan atau sentuhan pihak penjaga.

5. Penjaga berusaha menyentuh penyerang dengan tangan dalam

posisi kedua kaki berpijak di atas garis atau salah satu kaki berpijak di

atas garis, sedangkan kaki yang satu melayang.

6. Apabila kedua kaki keluar dari garis samping lapangan dan pemain

disentuh oleh penjaga maka dinyatakan salah atau mati.


32
32

7. Setiap pemain yang telah berhasil melewati seluruh garis dari garis

depan sampai dengan garis belakang dan garis belakang sampai

dengan garis depan lagi maka dilanjutkan dengan tukar posisi yang

tadinya menjadi penyerang berganti menjadi penjaga.

8. Pemenang ditentukan berdasarkan jumlah nilai yang diperoleh

selama permainan berlangsung.

Permainan hadang atau gobag sodor ini sangat mudah untuk dimainkan

dan mengandung unsur-unsur yang positif bagi pelakunya. Unsur-unsur itu

diantaranya adalah : ketangkasan, kekuatan, kelincahan, kerjasama, daya

tahan, reaksi yang dapat meningkatkan kesegaran jasmani. (Soemitro,

1992:173)

2.6.1.7 Lompat Tali

Umur pemain: 8-13 tahun

Pemain: jumlah pemain tidak terbatas baik dilakukan anak laki-laki

maupun perempuan.

Waktu: pagi, siang hari

Tempat: lapangan/ halaman/tempat yang datar

Gambar 2.8 Lompat tali


Sumber: (Herman Subarjah, 2008: 3.8)
33
33

Aturan permainan: melompat dengan menggunakan tali

Cara bermain:

1. Setiap siswa diberikan satu tali untuk satu siswa kurang lebih

panjangnya 2 meter. Apabila tidak cukup bisa di buat beregu.

2. Ujung tali pertama dipegang tangan kanan dan ujung satunya

dipegang oleh tangan kiri. Kemudian tali diputar diatas kepala dari

depan kebelakang, atau dari bekang kedepan. Pada saat tali

menyentuh tanah atau lantai didepan dan melompatlah dengan satu

kaki dan turun dengan kaki lainnya.

3. Pada saat memutar tali tangan harus berada di samping luar dan tidak

diatas pundak. Untuk pertama latihan lompatan dilakukan dengan

gerakan sederhana baru dapat meningkat kepada yang lebih

kompleks, misalnya dua putaran tali satu lompatan dan sebagainya.

Unsur-unsur penjas : melatih keterampilan melompat, meloncat dan

koordinasi tangan dan kaki. (Soetoto Poenjopoetro,

2002:4.22)

4. Atau dapat dilakukan dua orang di sisi kanan dan kiri memegangi

tali karet. Pemain yang lain harus meloncatinya. Tinggi karet mulai

dari semata kaki, kemudian naik selutut, lalu sepaha kemudian se

pinggang. Pada ketinggian tersebut, setiap pemain harus mampu

meloncatinya tanpa menyentuh tali karet. Selanjutnya adalah

setinggi dada, dagu, telinga, ubun-ubun, tangan yang diangkat keatas

tanpa berjinjit, kemudian sambil berjinjit. Pemain yang melewati

ketinggian tersebut asalkan tidak menggunakan alat bantu. Bila

pemain tidak berhasil melompati karet dengan benar, maka ia tukar

posisi menjadi pemegang karet. (Husna, 2009:11)


BAB III

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pengambilan data

dalam penelitian ini mengunakan metode survei.

3.1 PENELITIAN SURVEI

Pernelitian survei digunakan untuk menumpulkan data atau informasi

berbentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap topik atau isu-isu tertentu.

Yang bertujuan untuk mengetahui gambaran umum karakteristik dari populasi.

(Nana Syaodih, 2008:54)

3.2 VARIABEL PENELITIAN

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel diskriptif.

Variabel yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah permainan tradisional

dalam pembelajaran penjasores pada siswa di sekolah dasar se-Kecamatan

Brangsong. Dari 18 orang guru penjas sekolah dasar.

3.3 POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

3.3.1 Populasi

Populasi adalah sekelompok orang atau benda yang menjadi sumber

pengambilan sampel yang memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan

dengan masalah penelitian (Suharsimi Arikunto, 2010:173).

Didalam penarikan sampel, agar sampel yang terambil dapat mewakili

populasi diperlukan langkah-langkah untuk mengidentifikasi sifat-sifat

34
35
35

populasi antara lain : 1) memiliki latar belakang keguruan yang sama. 2) semua

sekolah memiliki sarana dan prasarana olahraga. Berdasarkan sifat populasi

itu ditetapkan teknik penarikan sampel yang tepat untuk digunakan. Populasi

untuk penelitian ini adalah seluruh guru pendidikan jasmanai sekolah dasar

se-kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal yang berjumlah

18 orang dari 25 sekolah dasar.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti. (Suharsimi

Arikunto, 2010:174). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

metode total sampling, yaitu seluruh guru pendidikan jasmani sekolah dasar

se-kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal yang berjumlah 18 orang dari

25 sekolah dasar.

3.3.3 Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel menggunakan sampel random atau sampel

acak karena didalam pengambilan sampelnya, peneliti mencampur subyek-

subyek didalam populasi sehingga semua subyek dianggap sama. Maka

peneliti terlepas dari perasaan mengistimewakan satu atau beberapa subyek

untuk dijadikan sampel. (Suharsimi Arikunto, 2010:177)


36
36

3.4 INSTRUMEN DAN METODE PENGUMPULAN DATA

Untuk pengambilan data yang sesuai dengan tujuan penelitian terlebih

dahulu memilih teknik pengumpulan data yang tepat. Adapun teknik

pengumpulan data yang dilakukan :

3.4.1 Dokumentasi

Dokumen-dokumen bertujuan untuk mengumpulkan data yang

berkaitan dengan objek penelitian serta dapat memperkuat dan melengkapi

data yang telah diperoleh. Metode dokumentasi digunakan untuk

memperoleh data yang akurat tentang proses permainan tradisional dalam

pembelajaran penjasorkes pada siswa di sekolah dasar se-kecamatan

Brangsong Kabupaten Kendal.

3.4.2 Angket atau Kuesioner

Kuesioner sebagai alat pengukur data penelitian dirumuskan dengan

kriteria tertentu. Kuesioner yang dirumuskan tanpa kriteria yang jelas tidak

banyak manfaatnya dilihat dari tujuan penelitian.

Metode kuesioner ini digunakan sebagai alat pengumpul data tentang

permainan tadisional dalam pembelajaran penjasorkes pada siswa di sekolah

dasar se-kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal. Angket dijabarkan

menjadi pertanyaan-pertanyaan dengan perincian sebagai berikut:

3.4.2.1 Pertanyaan untuk mengungkap pembagian waktu dalam

kurikulum yang terdiri dari:

1. Jumlah jam pelajaran penjas kelas rendah dan kelas tinggi terdiri

dari 3 soal
37
37

3.4.2.2 Pertanyaan untuk penguasaan materi dan pembalajaran

penjas khususnya permainan tradisional yang terdiri dari:

1. Kegiatan pembelajaran guru dan penguasaan materi guru terdiri

dari 3 soal

2. Sarana dan prasarana terdiri dari 2 soal

3. Kesesuaian terhadap kurikulum terdiri dari 2 soal

3.4.2.3 Pertanyaan untuk mengungkap karakteristik permainan

serta gerak yang dihasilkan:

1. Jenis permainan terdiri dari 19 soal

2. Hasil gerak dan faktor resiko terdiri dari 18 soal

3. Gerak lokomotor terdiri dari 7 soal

4. Non lokomotor terdiri dari 4 soal

5. Gerak manipulatif terdiri dari 1 soal

3.4.2.4 Pertanyaan untuk mengungkap ranah / unsur-unsur penjas

terdiri dari :

1. Kognitif terdiri dari 1 soal

2. Afektif terdiri dari 2 soal

3. Psikomotor terdiri dari 2 soal

4. Jasmani terdiri dari 3 soal

3.4.2.5 Pertanyaan untuk motivasi terdiri dari :

1. Motivasi / minat siswa terdiri dari 7 soal

2. Motivasi guru terdiri dari 1 soal


38
38

3.5 VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN

3.5.1 Validitas instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan

kevalidtan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan

valid apabila mampu mengukur apa yang di inginkan dan dapat

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto,

2010:211)

Validitas instrumen penelitian ini menggunakan derajat kesahihan

yang diuji melalui analisis secara rasional yang disebut dengan validitas

logis. Di katakan validitas logis karena validitas ini diperoleh dengan suatu

usaha melalui cara yang benar sehingga menurut logika kan dicapai suatu

tingkat validitas yang diinginkan. Rumus yang digunakan adalah :

Keterangan: : Koefisien antara X dan Y

N : Banyaknya subjek/siswa yang diteliti

: Jumlah skor tiap butir soal

: Jumlah skor total

: Jumlah kuadrat skor butir soal

: Jumlah kuadrat skor total

(Suharsimi Arikunto, 2010:213)

3.5.2 Reabilitas instrumen

Keterandalan ini menggambarkan derajat keajegan, atau konsistensi

hasil pengukuran. Suatu alat ukur dikatakan reliabilitas jika alat ukur

mengahsilkan suatu gambaran yang benar-benar dapat dipercaya dan


39
39

dapat diandalkan untuk membuahkan hasil pengukuran yang

sesungguhnya. Alat pengukuran dikatakan reliabel jika pengukuran yang

dilakukan berulang-ulang dengan memakai alat yang sama terhadap

obyek dan subyek sama hasilnya akan tetap atau relatif sama (Nurhasan,

2005:7.8)

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk tingkat keterandalan

sesuatu. Reliabilitas artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan

(Suharsimi Arikunto, 2010:221)

Rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas dengan

menggunakan rumus alpha sebagai berikut:

Keterangan:

: reliabilitas tes secara keseluruhan

: banyaknya item

: jumlah varians skor tiap-tiap item

: varians total

Dengan rumus varians :

Keterangan:

X: skor pada belah awal dikurangi skor pada belah akhir.

N: jumlah responden uji coba.

(Suharsimi Arikunto, 2010:228)


40
40

3.6 METODE ANALISIS DATA

Metode analisis data harus melaui alat pengambilan data yang dihasilkan.

Dalam hal ini berbentuk riset deskriptif bersifat eksploratif yang bertujuan untuk

mengambarkan keadaan status fenomena. Peneliti dalam penelitian ini ingin

mengetahui permainan tradisional dalam pembelajaran penjasorkes pada siswa

di sekolah dasar yang berjumlah 25 sekolah dasar. Data yang dihasilkan nanti

bersifat kualitatif, yaitu yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat dipisah-

pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan

Teknik deskriptif kulitatif dengan prosentase adalah data kualitatif yang

ada akan dikuantitatifkan, diangkakan sekedar untuk mempermudah dua atau lebih

data variabel kemudian setelah dapat hasil akhir lalu dikualitatifkan kembali

(Suharsimi Arikunto, 2010:282)

Rumus yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Keterangan :

% : Prosentase

n : Jumlah yang diperoleh dari data

N : Jumlah skor ideal (maksimal)

(Mohamad Ali, 1993:186)


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian survei tentang permainan tradisional dalam pembelajaran

penjasorkes pada siswa di sekolah dasar se- Kecamatan Brangsong Kabupaten

Kendal yang dilakukan pada guru penjas sekolah dasar se-Kecamatan

Brangsong Kabupaten Kendal ditunjukkan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Permainan dalam Pembelajaran


Penjasorkes pada Siswa Disekolah Dasar Se-Kecamatan Brangsong Kabupaten
Kendal

Interval Prosentase Jumlah (Orang) Prosentase Kriteria

81,77% SB
81.26-100 1
62.51-81.25 17 73,13% B

KB
43.76-62.50 0
TB
25.00-43.75 0
Jumlah 18

Berdasarkan data distribusi dan frekuensi diatas diubah dalam grafik

histogram

100
Pemahaman
80
materi, karakteristi
60 k dan hasil
gerak, motivasi
40
unsur Penjas
20
0
SB Baik KB TB

41
42
42

Berdasarkan data frekuensi dan histogram diatas menunjukkan bahwa

pelaksanaan permainan tradisional dalam pembelajaran penjasorkes pada siswa

di sekolah dasar se-Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal tergolong baik

yaitu sebesar 73,13%. Hal ini menunjukan bahwa hampir seluruh responden

memberikan permainan tradisional dalam pembelajaran dengan baik. Hal ini

kompetensi guru pendidikan jasmani yang memadai dalam memahami materi

dan pembalajaran, karakteristik dan hasil gerak yang ada pada permainan

tradisional, motivasi guru dan siswa serta unsur-unsur yang ada pada penjas.

Adapun indikator yang digunakan untuk mengetahui pelaksanaan

permainan tradisional dalam pembelajaran penjasorkes pada siswa di sekolah

dasar se-Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal meliputi:

1. Pembagian waktu

2. Materi dan pembelajaran penjas

3. Karakteristik permainan dan gerak yang dihasilkan

4. Unsur- unsur penjas

5. Motivasi

Berdasarkan pengaruh indikator tersebut dalam pelaksanaan permainan

dalam pembelajaran tradisional pada sisiwa di sekolah dasar dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 4.2 Indikator Permainan Tradisional dalam Pembelajaran Penjasorkes

Indikator Prosentase Kriteria


Pembagian waktu 75,00 % Baik
Materi dan pembelajaran penjas 73,61 % Baik
Karakteristik permainan dan gerak yang dihasilkan 68,68 % Baik
Unsur-unsur penjas 81,77 % Sangat Baik
Motivasi 73,44 % Baik
43
43

Berdasarkan perhitungan prosentase skor masing-masing indikator yang

mempengaruhi permainan tradisional pada siswa di sekolah dasar se-Kecamatan

Brangsong Kabupaten Kendal menunjukkan bahwa faktor :

1. Ketersediaan waktu 75,00%

2. Ketersediaan materi dan pembelajaran penjas sebesar 73,61% meliputi

pembelajaran dan penguasaan materi 74,07%, Sarana dan prasarana sekolah

81,25% dan Kesesuaian kurikulum 65,28%.

3. Karakteristik permainan serta gerak yang dihasilkan sebesar 68,68%

meliputi jenis permainan sebesar 63,96%, hasil gerak dan faktor resiko

sebesar 73,38%, lokomotor sebesar 64,09%, non lokomotor sebesar

74,65%, Manipulatif sebesar 81,9%.

4. Unsur-unsur penjas sebesar 81,77% meliputi Kognitif sebesar 88,9%, Afektif

sebesar 81,25%, Psikomotor sebesar 81,94%, Jasmani sebesar 79,63%.

5. Motivasi sebesar 73,44% meliputi minat siswa 74,80%, Motivasi guru

63,89%.

4.2 PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisa data menunjukkan bahwa tingkat

pelaksanaan permainan tradisional pada siswa di sekolah dasar se- Kecamatan

Brangsong Kabupaten Kendal adalah baik.

Hal ini dikarenakan Pelaksanaan permainan tradisional sesuai indikator:

a. Ketersediaan waktu dengan jumlah 75,00% dengan kriteria baik

dikarenakan guru penjasorkes dalam pemanfaatan waktu pembelajaran

permainan tradisional dari kelas rendah sudah baik dan sesuai dengan

pembagian jumlah jam pembelajaran. Sedangkan 25,00% guru penjas


44
44

merangkap di Sekolah Dasar yang berbeda tempat untuk memenuhi waktu

24 jam mata pelajaran penjasorkes di sekolah dasar.

b. Materi dan pembelajaran penjas dengan kriteria baik sebesar 73,61%

meliputi pembelajaran dan penguasaan materi 74,07%, sarana dan prasarana

sekolah 81,25% dan kesesuaian kurikulum 65,28%. Pembelajaran dan

penguasaan materi 74,07%, materi di dalam memberikan jenis permainan

tradisional kepada siswa yaitu guru dituntut untuk menguasai teknik

dasar permainan tradisional serta materi yang ada di dalamnya. Dengan

penguasaan materi dan teknik dasar akan mempermudah guru dalam

penyampaian materi kepada siswa, dan siswa bisa menerima, memahami dan

menguasai permainan tradisional tersebut. Untuk sarana dan prasarana

sekolah dasar se- Kecamatan Brangsong sebesar 81,25%, ketersediaan

peralatan sarana dan prasarana yang memadai untuk proses pembelajaran

disini guru dituntut untuk lebih kreatif lagi yaitu menggunakan peralatan

dengan permainan tradisional yang disesuaikan dengan karakteristik siswa di

sekolah. Sekolah yang tidak memiliki lapangan atau halaman yang digunakan

dalam pembelajaran penjasorkes guru penjas memanfaatkan lahan kosong,

memanfaatkan lingkungan sekitar warga yang mengarah ke materi

pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa tersebut. Kemudian

kesesuaian kurikulum

65,28%. Penggunaan materi permainan tradisional yang akan diterapkan atau

digunakan mengacu pada indikator kurikulum yang ada. Sehingga permainan

tradisional yang digunakan dalam pembelajaran penjas mempunyai tujuan

arah yang jelas. Sedangkan 26,39% yang lain terdiri dari: pembelajaran dan

penguasaan materi ada yang melakukan proses


45
45

pembelajaran tanpa evaluasi dan penguasaan materi yang masih kurang,

sarana prasarana yang kurang dan tidak layak untuk digunakan dalam

pembelajaran penjasorkes, kurangnya kesesuaian materi terhadap

kurikulum, sehingga pembelajaran penjasorkes tidak akan punya arah dan

tujuan yang jelas.

c. Karakteristik permainan serta gerak yang dihasilkan dengan kriteria baik

sebesar 68,68% meliputi jenis permainan sebesar 63,96%, hasil gerak dan

faktor resiko sebesar 73,38%, lokomotor sebesar 64,09%, non lokomotor

sebesar 74,65%, Manipulatif sebesar 81,9%. Jenis permainan yang

diberikan sebesar 63,96% karena siswa mengetahui permainan tersebut

tahu cara melakukannya serta guru pernah mengajarkan permainan

tradisional macam-macamnya bervariasi dari sepur-sepuran atau kereta api

masuk terowongan, ular nangkap ekornya, kucing tikus, betengan, lompat

tali, untrakol menyusun kreweng (pecahan genting), gobag sodor, dengan

menggunakan permainan tradisional ini guru mengetahui hasil gerak yang

dihasilkan oleh siswa sebesar 73,38% dalam pembelajaran penjas sesuai

dengan hasil yang diharapkan serta mengetahui faktor bahaya resiko yang

akan muncul atau yang akan terjadi, apabila siswa melakukan permainan

tradisional tersebut, selain itu guru harus mengetahui dan memahami

karakteristik dari setiap masing-masing permainan tradisional mulai dari

gerak lokomotor, non lokomotor dan manipulatif. Gerak lokomotor itu sendiri

sebesar 64,09%, disini guru penjasorkes mengetahui macam-macam gerak

lokomotor yang dihasilkan sesuai dalam permainan tradisional yang dilakukan

siswa disekolah dasar. Gerak non lokomotor sebesar 74,65%, gerak-gerak

apa saja yang dihasilkan siswa yang terdapat di permainan


46
46

tradisional guru mengetahui hasil gerak non lokomotor tersebut. Kemudian

gerak manipulatif sebesar 81,9%, guru penjasorkes mengetahui hasil gerak

manipulatrif yang dihasilkan oleh siswa dan sesuai yang diharapkan.

Dengan demikian guru bisa mengetahui karakteristik permainan tradisional

serta gerak yang dihasilkan siswa dari masing-masing permainan tradisional

sehingga permainan tradisional ini layak untuk digunakan dalam pembelajaran

penjasorkes pada siswa di sekolah dasar se- Kecamatan Brangsong

Kabupaten Kendal. Sedangkan 31,32% yang lain dari hasil karakteristik

permainan masih ada guru penjas yang masih kurang mengetahui tentang

karakteristik gerak serta faktor resiko bahaya yang ada didalam permainan

tradisional.

d. Unsur-unsur penjas dengan kriteria sangat baik sebesar 81,77%, permainan

tradisional yang akan digunakan dalam pembelajaran penjasorkes tidak

lepas dari unsur-unsur penjas yang terkandung didalamnya, seperti unsur

kognitif sebesar 88,9%, yang menyangkut kemampuan siswa dalam

bermain, tentunya siswa akan berfikir bagaimana cara memecahkan

masalah dalam bermain, selanjutnya afektif sebesar 81,25%, yang ditunjukkan

pada sikap atau perilaku siswa dalam bermain, sehingga guru bisa mengamati

perilaku siswa dan bisa menilai sikap yang muncul dalam bermain. Psikomotor

sebesar 81,94% psikomotor mengenai bagaimana siswa bisa melakukan

permainan tradisional dengan peraturan yang ada sehingga gerak yang

dilakukan yang dihasilkan siswa sudah sesuai yang diharapkan sehingga

apabila terjadi kesalahan dalam bermain maka guru penjas bisa mengoreksi

dengan baik, dari hasil gerak yang dilakukan siswa dalam jasmani sebesar

79,63%, permainan tradisional yang digunakan


47
47

dalam pembelajaran bermanfaat bagi tubuh siswa karena tidak semua

permainan tradisional memiliki unsur-unsur yang ada didalamnya. Jadi guru

tidak asal memberi permainan tradisional dengan mudah begitu saja tetapi

juga mempertimbangkan pula unsur-unsur penjas yang mencakup

semuannya. Sedangkan 18,23% dari unsur penjas, masih ada guru penjas

yang belum mengetahui mengenai unsur-unsur apa saja yang ada didalam

permainan tradisional.

e. Motivasi dengan kriteria baik sebesar 73,44% meliputi minat siswa 74,80%,

dengan adanya permainan tradisional yang digunakan dalam pembelajaran

penjas tentunya siswa sangat minat sekali dengan permainan-permainan

tradisional yang diberikan disekolah, siswa tidak takut untuk mengikuti

pembelajaran penjas sesuai karakteristik siswa disekolah dasar yang masih

suka dengan bermain, sehingga permainan tradisional ini tepat sekali

digunakan dalam pembelajaran penjasorkes, selain itu motivasi guru

sebesar 63,89%, guru juga termotivasi sekali untuk menggunakan

permainan tradisional dalam pembelajaran penjasorkes sebagai sumber

bahan ajar yang baru, karena bermanfaat untuk mengatasi permasalahan-

permasalahan yang ada di sekolah dasar terutama dalam pembelajaran

penjasorkes. Sedangkan 26,56% dari motivasi ada beberapa guru yang

tidak suka dengan permainan tradisional karena kurangnya ketertarikan

guru penjas terhadap permainan tradisional sehingga pembelajarannya

bersifat monoton.
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN

Berdasarkan penelitian dan pembahasan dapat diambil simpulan bahwa

permainan tradisional dalam pembelajaran penjasorkes pada siswa di sekolah

dasar se- Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal yang berjumlah 25 sekolah

dasar tergolong baik, yaitu sebesar 73,13%, tepat digunakan dalam

pembelajaran penjasorkes pada siswa di sekolah dasar. Hal ini terbukti dari

jumlah pembagian waktu pembelajaran yang baik sebesar 75,00%,

kemampuan guru dalam penguasaan materi dan pembelajaran yang tergolong

baik sebesar 73,61%, meliputi sarana prasarana, dan kesesuaian kurikulum,

kemudian karakteristik permainan serta gerak yang dihasilkan dengan kriteria

baik yaitu sebesar 68,68 %, meliputi jenis permainan tradisional itu sendiri, hasil

gerak dan fakor resiko dari siswa. Unsur-unsur penjas yang tergolong sangat baik

sebesar 81,77 % meliputi kognitif, afektif, psikomotor dan jasmani siswa, serta

motivasi yang tergolong baik sebesar 73,44 %, meliputi minat siswa dan motivasi

guru dalam penggunaan permainan tradisional.

5.2 SARAN

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan sampelnya lebih besar dan guru

penjas yang ada di sekolah dasar se- Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal

untuk meningkatkan kecintaannya terhadap permainan tradisional dalam

pembelajaran penjasorkes.

48
DAFTAR PUSTAKA

BSNP. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sekolah Dasar dan
Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.
Harsuki. 2003. Pekembangan Olahraga Terkini. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.

Herman Subarjah. 2008. Permainan Kecil di sekolah dasar. Jakarta: Universitas


Terbuka.Husna. 2009. 100+ Permainan Tradisional Indonesia untuk
Kreativitas, Ketangkasan, dan Keakraban. Yogyakarta: ANDI
Yogyakarta.

Mohamad Ali. 1993. Strategi Pembelajaran Pendidikan. Bandung: Angkasa.

Nana Syaodih. 2005. Metode Penelitian. Bandung: Remaja Rosdya Karya.

Nurhasan. 2002. Penilaian Pembelajaran Penjaskes. Jakarta: Universitas


Terbuka.
Permainan Tradisional. Online at http://kipsaint.com/isi/mengenang-permainan-
anak-tempo-doeloe.html (diunduh 04/15/2013)

Prana. 2010. Permainan Tradisional Jawa. Klaten: PT Intan Pariwara.

Rusli Ibrahim. 2005. Pengantar Kependidikan. Jakarta: Depdiknas.

Soemitro. 1992. Permainan Kecil. Jakarta: Depdikbud.

Soetoto Pontjopoetro. 2002. Permainan Anak Tradisional dan Aktifitas Ritmik.


Jakarta: Universitas Terbuka.
Sugiyanto. 2004. Perkembangan dan Belajar Motorik. Jakarta: Universitas
Terbuka.

Suharsimi Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.


Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sukintaka. 1992. Teori Bermain. Jakarta: Depdikbud.

Wardani. 2002. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

49
50
50

LAMPIRAN-LAMPIRAN
51
51

KEPUTUSAN
DEKAf'# FAKULTAS ILMU KEOl.AHRAGAAN
UNIVERSITA.$ NEGERI SEMARANG
Nomor: (f /p4G/ ,_.U

ientang
PENETAPAN COSEN PEMBIMBING SKRIPSVTUGAS AKHIA SEMESlEA GASAUGEHAP
TAHUN A.K.AOEMIK 2012/2013

Menimbaog Bahwa. untuk mitmpe;.�r m.,�·H3 Jutu.$3NPW°od• J33tr.3fll l(e.s & Rett,n,s,l?enchd k"n
Jc\$1"1\al'li:, K4tsena:tan d.t'ln R�rea:sl tPendldi<an Guf\t Pencf'id� �Ai Sekol� 08$$1)
Ftikvhas tlmu Keotahra,gaan mem� SkripsVTt.gas Akhir, maka. pertu menetapkan
Oosen-dosen JurLsaniProcl Jasmani Kes. & RekreasiPenaidikan Jasmani, t<.esenatan, den
Rekreasi (Pendidikan Guru Pencf.tdikan Jasmani Sekotah Oasar) Fakur..as � .<.eoia!uagaan
UNNES untuk menjadi pembimbi.ng.

1 SK Rek10r UNNES N,o 164/0/2004 tent3ng P�n ;,enrusuun $krif,sflugas Akhw


#l.'1eogingal ��$iSw3 $tn,ta StllU {$1) U"'-NES.
2. SK Rek:or UNNES No 162/0J200.4 tentang perryeleoggaraan PenoJdikan UNNES;
3. Vn<:1�"9'-1u,d:;t.ng No..20 T"hun '2003 ten� Sl$(effl Penaldilcain N�al (T3mi)a'hafl
l.embaran Negara RI No 43(U. peniefas.an alas Lembaran Negata RI Tahun 2003. Hornor 78)

Usulati xetee Jt..Jn.ts.afl/Prod1 J�ni Kes. & Rekte.as..lPenatdutan Jastl\llnl, xeseeetee, OM


MemperhaUkan Rekreasi (Pendkfikan Guru Penaldika.n Ja.stTlarj Sekola:h Das.at) Tanggal 01 Januan 1910

MEMU"'TUSKAN

Menetapkan
PERTAl'\iA Met1unjuk ctan menugas:'luln kepao.a
I Nama Ors H Hany Pramono, M St
NIP : 19$910191985031001
Pa nglcal/Gotongan • IVJb • Pembina Tk. I
Jabatan Akademlk LeklOf Kepala
Sebago• Pomt>-mti'tog I

2.. Nama NIP • AIWlry �O. S.Pd. M Pc


Pangkal/Gc5ongan • 19,8101292003121001
Ji'lbatan Akad11n"Mk : 111/c • Pena.ta
S.t>•9:.u Pemb,mblng II lel<IOf

Toplk

KEOVA

Tcmbussn
1. Pemb•nlu Oekan 6'd•ng Akad-,n1J\c
2. Xetug Juruwn
3 Cose,, Pomt11mo,ng
,i Per11nggal

�JJ!lWJl�'IWI I
52

KEMENTERfAN PENDJDIKAN DAN K.EBUDAYAAN


UNTVERSTTAS NEGERJ SEMARANG
FAKULTAS D..MU KEOLAflRAGAAN
Gi:dun& Fl Lt. 2, Kampus Sekaran, Gununtpati, Senunn,g 50229
Telepon- 024-8508007
Laman. h J/iik.unne.s.a.c.td. surel fU. unnes'itre:lkom.net

NO
Lamp
HII .t,.. -...
Kepada
Vlh. Kepala Kesbangpollnmas Kai>. Kendal
di t<esbangpo1inmas Kab. Kendal

Oengan Hormat,
Betsama rnl, kaml mobon IJin pet.aksanaan peneldlan untuk menyusun skrtpsl'tugas akhlt o)eh mahaslswa
sebagal ber1kut:
Nama : FITRI APRllYANI HUSAIN
NIM :6102409043
Pfod1 : Pend'idikan Jasmanl. Kesehatan. dan Rekteasl (Pendidikan GU<U Pend!dlkan
Jasmani S8kolah oasar)
Toplk . "StKvel Petmainan Tradislonal Oalam Pembetataran Penjasorkes Pada Slswa
Oi SekOlah Oas. Se· Kecamatan Btangsong Kabupaten Kendal"

Alas pertlatlan dan ke�asarnanya d..capl\on le<lma kaslh.

l,ullli!,11111
�4RCYOO
53
53

KANTOR
PEMERfNTAff KABUPATEN KENDAL
KESATUAN BANGSA DAN POLITIK JI. Soelrnmo -
llaua 193 Kendal Telpon (0294)381284 Kode Pos 513 IJ
E-mail : kesbanllJXll§::ke:ndalkab.go.id

TANDA TERIMA PEMBl:.RITAIIUAN


'omor : 070 I 67!> I V I 2013

Telah terima ( Satu ) bcndcl surat pernberuahuan untuk meugaduknn


pcncli1ianf�urvcy auis nama :

Na"' a flTRI APRILYA'll l!USAIN


l'c�.:rJaan M11h:"io"a / "1aha,,i;wi UNNFS Scrnnrnng
Alumat f,edun111'1 Lt. 2. Kampus S.:kurun Gunungpati Semarang
Tujuan Mmgudulwrr Ptfk!litian V,,ngan J11d11/.

Judul "Sl'Rl'EI PER\IAIXAN TRADISIONAL DA LAM P6MIJELA.JARAN


f'£S.JASORKLS PADA S/SWA DI SEKOl,;lf/ DAS.111 SE·
f(ECAMATAN 8/UNGSONG KABUPATEN KJ:.NDAJ.'"
Lokasi Sekolah Dasar Se-Kecamatan Brangsong Kabupaieu Kendal

Yang bcrsangkutan telah melaporkan kc Kan1or Kesatuan Bangsa dan Politik


Kubupaten Kendal dengan kctcntuan sebagai b<,rikul :
I. ljin penclhian berlaku unwk """"'3 ( tiga) Bulan terhitung dari tanwJ pcngajuan
pcmberitahuan penclitian;
2. Apabila sampai pada baias waktu bcrlaku penclirian belum selesai, maka wajib
untuk mengajukan pcrpanjangan ijin penclitian;
3. Meoycrahkan laporan basil pcnclitian pada Kantor Kesatuan Bang:sa dan Polilik
Kabupaten Kendal,

Demikian untuk mcojadiknn maklum dan gun• seperlun, a.

Kendal. 23 Mei 2013


AN. KF.PALA KANTOR KESDANG DAN POI.ITIT<
KABUPATEN KENDAL
54
54

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL


BADA�PERENCANAANPEMBANGUNANDAERAH
Al•m•• : J1 Soekaroo Hana No. 191 Kendal • (0294) 381725 Kendru

Kendal, 23 Mei 2013


Nomor 070 //l.J<,{Bppd Kcpada Yth:
Laoipiran l (satu) Iembar Sdr Ka. Dinos PendidikM
Perihnl Pcmberitahuan tentang Kabupaten Kendal
Pdaksanaan Penclitian
a.n. Fitri April Yani Husain
di
TEMPAT

Dengan horma t,

Menunj<tk Peraturan Bupatl Kendal Nomor 10 Tahun 2006 tanggi\l


29 Maret 2006 perihal Pelayanan Rekcmcndasl Pcnelitian dan surat
rekomendasi penelitian yang kaml keluarkan tanggal 23 Mel 2013
No. 070//l ,yR/6ppd (terlampir), meka bersama ini kami hadapkan
petugas penellti tersebut,
Diharapkan Saudara blsa memberikan pengertian dan kemudian
blmbingan serta bantuan seperlunya,

A tas pcrhatian saudara kami sampaikan terima kasih,

a.n. BUPATl KENDAL


Kepa\ll !1pppecla Kiib.Kendai
Ub. Ka. Su bbrcf"Penelitian dan Pengem bangan

SOKERJ,SH.MH
';:-fenata Tk I
Nll'. 197206061992031 007

Tcmbusan : Disampaikan kepade Yth :


1. Bupati Kendal ( sebagai Iaporan );
2. Yang bersangkutan;
3. Pertinggal,
55
55

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL


BADANPERENCANAANPEMBANGUNANDAERAH
Alam11: JI Sodcarno BAtta No. 191 Kendal 9 (0294) 381225 Kendal

SURAT REKOMENDASI PENELITIAN


KOMOR: 070 /It �R/ Bppd
OASAR Peraturan Bupati Kendal Nomor 10 Tahu.n 2006 tanggal 29 Maret
2006 tentaJ1g Pelayanan Rekomendasi Penelitia.n.
n MEMBACA Surat dari Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Ka bu paten Kendal
Nomor: 070/673/V/2013, Tanggal 23 Mei 2013.
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sadan Perencanaan Pembangunan Daerah
( BAPPEDA ) Kabupaten Kendal bertindak alas nama Bupati Kendal menyaeakan
tidak keberatan alas pe1aksanaan penelitian dalam Wilayah Kabupaten Kendal yang
d ilal<saoakan oleh:

1 Nama fitri April Yani Husain


2 Pekerjaan Mahasiswa UNNES Semarang
3 Alamat KampusSekaran Cu.nungpati Semarang
4 Penanggungjawab Or.H.harri Pramono,MSi
5 Maksud / Tujuan Mengadakan Penelitian dengan )udul "Survey
Perma.inan Tradisional dalam Pembelajaran Penjasorkes
pada Siswa di Sekolah dasar Se Kecamatm Brangsong
Kabupaten Kendal Tahun 2013"
6 Lokasi Kabupaten Kendal
Dengan ketentuan - .lcetentuan sebagai beriku t :
a. Pelaksanaan penelitian tidak disalahgunakan untuk tujuan yang dapat
mengganggu keslabilan Pemerintah
b. Sebelum pelaksanaan pcnelitian langsung kepada masyarakat, maka harus
terlebih dahulu melaporkan kepada penguasa Wilayah / Desa / Kelurahan
setempaL
c. Setelah penelitian selesai agar memberitahukan dan menyampaikan hasilnya
kepada BAPPEDA Kabupaten Kendal

ID Surat iim penelitian ini berlaku dari tanggal 23 Mei 2013 s/ d 23 Agustus 2013

Di.keluarkan di : KEN DAL


Pada tanggal : 23 Mei 2013
a.n..BUPATI KENDAL
Ke�lll Bi!pped• Kah.Kendal
.
Ub. Ka. Suj,btc!l>eht!l!Jjan d
\\
, gembangan

SOKER4.SH.MH
-Pl(nata Tk I
NIP.197206061992031007

Tembusan: Oisa.mpaikan kepada Yth:


1. Bupati Kendal ( sebagai laporan );
2. Yang bersangkutan;
3. Pert:inggal.
56
56

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL


DINAS PENDIDIKAN
JI. Pramuka ·o.s Kendal Tclp. 029�·381457 / 381566 Fax. 0294-382440

Nomor : 070 I
: .
·n�·'{ I Oispendik Kendal, 'Jo Mei 2013
Lamplrun
Perihal REKO;\,IENOASI PENELITIAN Kepada Yth:
Kepalo Sckolah Oasar
Se· Kecarnatan Brangsong
di.
BRANGSONG

Mcnindaklaajuti Surat Bupati Kendal Nomor : 070 I 1234 RI Bppd tanggnl 23 Mei
2013 perihal tersebut pada pokok surat, dengan in! kami bcrikan rekomendasi kepada :
Namo : FITRI APRIL YA,"11«:SAIN
NTM : 6102409043
Alamat : Kampus Selr.aran Ounungpati Semarang.
Pekerjaan : Mohasiswa UNNES Semarang

Untuk mengadakan penelitian dengan judul " Survel Permalnan Tradlslonal


dalam Pembelajamn Penjasorkes pada Siswa di Sekolah Dnsar se Kecamatan
Dra11gso11g KabupatenJfr11do/ Tahun 20JJ ".

dengan ketentuan :
l. Pelaksanoan penelitian tidak disalahgunakan untuk tujuan yang dapat mengganggu
kestabilan Pemerintoh.
2. Sebelum pelaksan..an peoelitian Jang.sung kepada masyarakat, maka harus terlebih
dabulu melaporkan kepada penguesa Wilayah I Desa I Kclurahan setcmpat.
3. Sete\ah penelitian selesai agar memberitahukan dan menyampaikan hasilnya kepada
kami.
4. Lama penelilian terhitung mulai tanggel 23 Mei 2013 si<t 23 Agustus 2013.

Demikian untuk dapat dipergunakan sebagaimana mesrinya..

Tembusan disampaikan Kepada Yth :


I. Bupati Kendal ( sebagai leporan ).
2. Kepala BAPPEDA Kabupaten Kendal.
3. Rektor UNNES Semarang
4. Sdr/i Filli April Yani Husain.
S. Arsip.
57
57

.. PEl\fERINTAH KABUPATEN KENDAL


UPTDlNAS PENDID[KAN KECAJ\IIATAN BRA,'IGSONG
SD NEGERI 2 KEBONADEM
11m1u: Jalan SoekJtl"no-llatt:a Timur 8ranpong, Ktn-<h11 Tt'lp. 029-a-3687.lSS Kode Pos 51371

SURAT K•:TERANGAN BUKTI PF.l'iELITIAN


NOMOR : 872.3 / 26 I SD

Yang bcrtanda rsngan di bawah ini Kcpala SO Ncgcri 2 Kcbonadern Kecamatan


Brnngsong menerangknn bahwa :

Noma : FITRI APRIL YANI 111.JSAJN


NIM : 6102409043
Jun1snn/Prodi : PJKR (PGPJSD) I FIK UNNES

Bahwa Mahasiswl tersebut teloh melaksanakan Penelitian di SO Negeri 2 Kebonadem,


Kecamatan Brangsong Kabupnten Kendal pada tanggal 26 Juni 2013 untuk memenuhi
rugas penulisan Skripsi deogan Judul : SURVEl PERMAINAN TRADlSIONAL
DAl,AM PEMJ3ELAJARAN PENJASOR.KES PADA SISWA DI SEKOLAH
DASAR SE- KECAMATAN BRANGSONG KABUl'ATEN KE DAL TAHUN
2013.

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sesungguhnya agar dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

Kcbonadcrn, 27 Juni 2013

Kcpala SD 'cgcri 2 Kcbonadcm

cm· a IV/a
NIP 19600412 198201 I 006
58
58
59
59

PEMERJNTAH KABUPATEN KENDAL


DINAS PENDJDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 2 BRANGSONG
Alamat: Jl. Sentono Bn1n5:son,=. Kendal Kode Pos 51371

SURAT K ETF.RANC,'1'1
Nomor: 422.1/65.11.14

Yang bertanda tangan di bawab ini :


Nama : H. IMAM i\fUKHTAR,S.l'd
NlP : 19600327 198201 I 001
Gol /Ruang : Pembina/ IV/a
Jabatan : Kepala Sekolah SDN 2 Brangsoog
UPTD Dinas Pendidikao Kee. Bmngsong Kab. Kendal
Provinsi Jawa Tcngab
McncrflnSkO.n bahwa:
Nnma : HrtU APRIL YANI HUSAIN
NlM : 6102409043
Alamat ; Kampus Sckarao Guouugpati Semarang
f't!kerjaan : Mahasiswa UNNES Semarang

Mahasiswa tersebut diatas telah melaksa.nakan penelitlaa di SDN 2 Braog,ong dengan judul ··
Survei Permainan ·r,adisionol dalam P�mbelajaran Penjasorkes pada �lswa di Sitko/ah Dasar se
Kecamatan fJrangsong Kabupart'n Kendal Tahun 2011"
Demikian surai keterangan ini kam1 dibuat untuk dapas. dipe1gunakao scbagaimaoa mcstinya,

Brruigsong. 7 Juni 2013


60
60

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL UPTDINAS


PENDIDIKAN KECAMATAN BRANGSONG SEK.OLAH
DASAR NEGERI 1 PURWOKERTO
Jt Xyai Muhlbio No. Tclp.
KENDAL
XodePOOl:51371

SURAT KETERANGAN
Nomor: �22.1/145/11.09/2013

Y:ang bmsn<h ou,gon clilmnh mi Kcpoh SDN I Pw:wokttto UPT Din•• Pendidihn Kc:camaw,
Brsng,oog Kahup11en KencW Propitui Jawa Tength Menemnglw'l b•hwa :

Nuns : l'ITRI APRJL YANI HUSAIN

NIM : 6102409().!3

Alarmt : KA.a,pu1 Seksnn Gunongptt! Scnuu,rng

PckCJJUll : M•huiswa UNNES

Mcncangtw, bel,w,, rmmmwa 1ct11Cbu1 diaiu tcW1 mclaks•nakan pcoclitian dcog,u, judul " Sut\C1
Pean1io1,i 1'rtdisionol dtbm Pcmbcbjann PeojuorJ<es" di SON I l'urwokcno UM' Dina, Pcndidikan
KecunsWI BllUJ8SO(lg Ktbup&u:o Kcodtl
Ocrnikno Swat Kc:tcnng,ut ini dibuat, uoNk dtp11t dipc,guoaluto ,eba8"imo.oa m..cioya.
61
61

PEMEIUNTAB KABUPATEN KENDAL


DINAS PENDIOIKAN
SD NEGERI 2 PURWOKERTO
Al1 ..11 : Jill• K)'lil �1uldlibte Pun11ot,n.o,.B,.�a,. 1Ct11d1I Kodc l)M 51371
T,tp.(02'{)3687338

SURAT KET£RA.l'IGA>'1 BUKTI P£NELITIAN


NOMOR: I I

Yang bertanda tangan dibawah ini Kcpola SD N 2 Purwokcrto Keeamatan Brangsong


meaerangkan bahwa :

Nruna : FITRI APRIL YAN! HUSAIN


NIM : 6102409043
Jurusan/Prodi : POPJSO/SI FU< Ut,,'NES
Alomat : Kampus Sdcaran Ounungpa1i Semarnna
Pekcijaon : Mohasiswa UNNES

Bahwa Mahaslswa tersebut di818S 1clah mdaltsanakan Penelitian dengan juduJ .. Survci
Permainan Tradisional dalam Pembclajaran Penjasorkes " di SON 2 Purwokeno UPT
Dinas Pendjdikl!n Kecamalan Braogsong Kabupaten Kendal.

Dcmikian surat keteraagan ini dibual dengao ,esungguhnyu ugar dapal digunakan
scbagalmana mcstinya.

SAJCHU, $.Pd
NIP. 19661118 1993003 1 004
62
62

PEMERINTAR KAB{J]>ATEN KENDAL


UPT l>JNAS P'ENOJDrKAN KECAMATA.N BRANGSONG
SD NEGERI 2 REJOSARI
• Al•m••: Jalan Raya �k1u·110 tlsalla 0$, Rt1jn$111'18ra1_1g.�ona, Kendal Kc,de Vos 51371

SURAT KJ�TERANGANUUKTI PF:NELITIAN


NOMOR : 421.l/ 63 I SD/ 2013

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SD Negeri 2 Rejosari Kccarnatan Brangsong
mencrangkan bahwa :

Narna : FITRl APRIL YAN! HUSAfN


NrM : 6102409043
Jurusan/Prodi : PJKR (PGPJSD) I FIK UNNES

Bahwa Mahasiswi tersebut tclah melaksanakan Penclitian di SD Negcri 2 Rcjosari,


Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal pada tanggal 30 Mei 20 I J untuk memcnuhi
tugas penulisao Skripsi dengan Judul : SURVEI PERMAINAN TRAOlSIONAL
DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA or SEKOLAH
DASAR SE- KECAMATAN BRANGSONG KABUPATEN KENDAL TAHUN
2013.

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sesungguhnya agar dapat digunakan
sebagaimana mestinya,
63
63

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL


DlNAS PENDIDTKAN
SD NEGERI 1 TOSARI
AJamat: Jalaa T11bagus Tosari Brmgsoeg, Kendal Kode Pos 51371

SURAT KETERANGAN BlJKTI P£N'F.I.ITlAN


OMOR: t;Jol iJl)I II

Yang bertanda tangan dibawah ioi Kepala Sekolah Dasar Negeri I Tosari Kecamatan
Brangsong menerangkan bahwa :

Nama : FITRJ APRJL YAN! HUSAIN


NlM : 6102409043
Jurusan/Prodi : PGPJSD I SI FIK UNNES
Alamat : Kampus Sekaran Gunungpati Semarang
Pckerjann : Mahasiswa UN1'ES

Telah mengadakan penelitian di SO Negeri I Tosari dengan judul " Survei Penna/nan
Trodisionat dalam Pembelojaran Penjasorkes pada Siswa di Sekolah Dasar se
Kecamatan Brangsong Kabupoten Kendal Tahun 2013"

Demikian surai keterangan ioi dibuat, uotuk dapat dipergunakan scbagalrnana mcstinya,

,,__
. 196906 IS 199303 2 003
64

PEMERLNTAfl KABUPATEN KENDAL


DINAS PENDIDl](AN
SD NEGERI 1 SIDOREJO
Alam11t I J11lan R•y• Sido,.l'jO Bnio�c. frri':t-odal Kodt POI 51171

SURAT ){ETI:RANGAN llUKTI Pf:NF.1.ITIAN


NOMOR: or / Uq/ u,�

Vons bertanda tangan di bowah ini K•P"I• SD Ncgcri I Sidorejo Kccamatan Brangsons
meueraogkan bahwa :

Nam(1 : r-lTRJ APRii. YANI HUSAN


NIM : 6!02409043
Jurusan/Prodi : PGPJSD I SI FIK UNNES

Bahwa Mahasiswi tersebut telah melaksanal<an Peaelitian di SD Negeri 1 Sidorejo,


Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal pada tanggal 5 Juni 2013 umuk memenuhi
rugas penulisan Skripsi dengan Judul : St:RVEI PER,'11AJNAN TRAOISJONAL
DA.LAM PE!I-IBELAJARAN PENJASORKES PADA SlS\VA 01 SEKOLAH
OASAU SE- KECAMATAN BRA.l\GSONG KABUPATEN KENDAL TAHUN
2013.

Demikian surai kererangan ini dibuat dengan scsungguhnya agar dapat digunakan
scbagainmna rnesrinya.

Brangsong. 15 Juni 2013


65

PEMERJNTAU. KABUPATEN KENDAL


UPT DINAS PENDIOIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
KECAMATANBRANGSONG
SEKOLAH DASAR NEGERI 2 SIDOREJO
Alllm•I: JI. oesa Sidorejo Braogsoog Kcodal 1t (0294) 3633990 l8l 51371

SURAT KF:TERANGAN
Nomor: 42 l. l/42/11.05

Yang bertandatangan di bawah ini kepala sekolah SD Negeri 2 Sidorejo UPT Dinas Pendidikan
Kccarnatan Brangsong Kabupaten Kendal Propinsi Jawa Tengah Menerangkan bahwa :

Nama : F!TRI APRIL YANI H0$AIN


NIM : 6102409043
Alanuu : Kam pus Sekaran Gunungpari Semarang
Pekerjaan : Mahasiswa UNNES Semarang

Mencrangkan bahwa mahasiswa yang tersebut di alas telah melalc.sanaknn pcnelitian dengan
judul " Survei Permainan Trndisional dalam Pcmbclajaran Pcnjasorkcs'" di SD Negeri 2 Sidorejo
UPT Dinas Pendidikan Kee. Brangsong Kab. Kendal.
Ocmlkian Surat Keterangan ini dibuai, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
66
66

PEMERINTAB KABlfPAT.EN KENDAL


OPT DlNAS PENDID[l(AN KECA;\1ATAN BRANGSONG
SD NEGERI 3 SIDORE.JO

SURAT KETERA.NGA>'I BUKTJ PENEU'.llAN


NOMOR: � .1rt /II.Uf2013

Yaog bertanda ting,,, di bawah ini Kepala SIJ Negeri 3 Sidottjo Kecamatin B"'llgsoog
mencrangkan behwa :

Nama : FITRJ APRIL. YANI HUSAIN


NIM : 6102409043
Jurusan/Vmdi : l'JKR (l'GPJSD) I SI flK UNNF.S

Bahwa MahMiswi tersebor tel.ah melak$lnakao Penelitial\ di SD Negeri 3 S�jo.


Kccamatan Br.1uss<>n@ Kab<ipaten KendJIJ p.1da tln£i!al 4 Juni 2013 uutuk mcmcnuhi
tugas penulisan Skripsi dl!!lj!all Judul : SlfRVEI PE�WNA>'I TRADISIONAL
DAL.AM PEM:DELAJARAN PENJASORKES PAD/\ SJSWA DI SEKOI..AH
OASAR SE· KECAMATAl'I DRANGSONG KABUPATEN KENDAL TAHUN
2013.

Oernikian surat k<tcr.angan ini d1buat dengan s<sungguhn� agar dnpat diiWlabn
scbagaimaoa mtstinya.

'<4'<ri 3 Sidorcjo
67
67

PEMERINTAH KA.BUPATEN KENl)AL


UP'f DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN BRANCSONG
SD NEGERI I BLOROK
Alamat: Okh Wono$ari, Os Blorok, Kee 8raog,�ng, Kllb. Kendol 51371

SURAT KETERANGAN
Nomor: 421.7/SD/Vl/2013

Soya yang bcrtanda tangen cllbawah ini :

1. Nonu, : LINDA SRJ WAHYUOA. SP.d


2. NIP : l97lOS07 199JOJ 2 OOJ
3. Jabninn : Kepala Selolah
4. Unit Kcrjo : SD N I Blorok Kee. Rrang.10ng Kab. Kendal

Dengan ini mcnerangkan bahwa Suudara:

l, Nama : f11TRI APRIL YANl HUSATN


2. NIM : 6102409043
3. Alama; : Kampus $e!wan Ounungpoti Semarang
4. Unit Kerja : Mahasiswa lfNNES Semarang

Bahwa yang munanya tersebut dieeas iolah OJC"lg,,dakan pcnc;litian dengan judul " Survei
Pcnnainan Tradisional dalam Pcmbclajaran Penjasotkcs pada Siswa di sekolahg Dasar se
Kecamatan Brangsong Kabuperen Kendal Tahun 2013 •• di SD Nef.<ri I lllorok UPT llinas
Pendidikan Kecamaran Brangscng Kebcpaten Kendal poda teaggal 20 Juni 2013.
Demikian keteraugan ini soya bual dengan scbcnamya dan dnp.,1 dlpcrgunakan scbagaimans
mestinya
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL


UPTO PENDIOIKAN KECAMATAN BRANGSONG
• SEKOLAH DASAR NEGERI 2 TURUNREJO
JI. Laut Tengah No. Turunrejo Brangsong HP. 08282670334
KENDAL
Kocle Pos : 51371

SURAT KETE:RANGAN
Nomor: 422.1!606lll.l5120L3

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Dasar Negeri 2 Turunrejo Kecamatan
Brangsong Kabupsren Kendal Propinsi Jawa Tc:ngob menerangekan bahws :

J\ama : FITRI AJ'RJLYAJ'il UCSAL'i


NIM : 6102409043
Alamai : K.:tmpus Sekaran Gunungpau Semarang.
Pckerjaan : Mahas,swa VNNES Semarang

Tclah rnelak.sanakan penelitian dengan judul - Survei Permaianen ·rrOOil>."l()nal '" dalern
pembclajaran Penjasorkes pada siswa di Sekolah Dasar Sc K0<>1maU1n Brangsong Kabupaicn
Kendal Tahnn 2013.
Kcmudian kcpada semua piha.k yang terk.ai1 deo�o surat kcterangan ini. agar menjadikan
maktum dan guna seperlunya.
73
73

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL


UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN BRANGSONG
SD NEGERI 1 REJOSARI
Alamat : Jl. Laut Tengah Desa Rejosari Telp. 0294-3687344
e-mail : sdn_rejosaribrg@yahoo.co.id Kendal Kode Pos 51371

SURAT KETERANGAN BUKTI PENELITIAN


NOMOR : 945/UN.371.6/PP/2013

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SD Negeri 1 Rejosari Kecamatan


Brangsong menerangkan bahwa :

Nama : FITRI APRIL YANI HUSAIN


NIM : 6102409043
Jurusan/Prodi : PJKR (PGPJSD) / FIK UNNES

Bahwa Mahasiswi tersebut telah melaksanakan Penelitian di SD Negeri 1


Rejosari, Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal pada tanggal 4 Juni 2013
dengan Judul : SURVEI PERMAINAN TRADISIONAL DALAM
PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR
SE- KECAMATAN BRANGSONG KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013.

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana


mestinya.
74
74

DAFTAR NAMA GURU PENDIDIKAN JASMANI SE- KECAMATAN


BRANGSONG KABUPATEN KENDAL

NO NAMA KETERANGAN
1 MUNTOFIAH, S.Pd SDN 1 KEBONADEM
2 HERRY SUPRIYANTO SDN 2 KEBONADEM
3 AINUL MARDYAH, S.Pd SDN 1 BRANGSONG
4 SYAIFUDIN, S.Pd SDN 2 BRANGSONG
5 WIJAYA JATI, S.Pd SDN 1 PURWOKERTO
6 SUPRIYANTO SDN 2 PURWOKERTO
7 TRI MULYANTO, S.Pd SDN 1 REJOSARI
8 SRI HASTUTI, S.Pd SDN 2 REJOSARI
9 KUZAEMAH, S.Pd SDN 1 TOSARI
10 - SDN 2 TOSARI
11 WAKHIDUN, S.Pd SDN 1 SIDOREJO
12 SUPOMO SDN 2 SIDOREJO
13 SUMIYATI, S.Pd SDN 3SIDOREJO
14 - SDN 4 SIDOREJO
15 HADI NUGROHO, S.Pd SDN 1 BLOROK
16 KISWATI SDN 2 BLOROK
17 DIDIT DIAN LAKSANA, S.Pd SDN PENJALIN
18 - SDN 1 SUMUR
19 RETNO SDN 2 SUMUR
20 - SDN 1 TUNGGUL SARI
21 - SDN 2 TUNGGUL SARI
22 SUKOCO SDN 1 KERTOMULYO
23 - SDN 2 KERTOMULYO
24 - SDN 1 TURUN REJO
25 JUMINARTO SDN 2 TURUN REJO

Jumlah Guru Pendidikan Jasmani ada : 18 Orang


Sedangkan Sekolah Dasar ada : 25
75
75

KISI-KISI SOAL ANGKET

Variabel Indikator Sub indikator

Permainan 1. Waktu a. Pembagian jumlah jam


Tradisional dalam
Pembelajaran
2. Materidan a. Pembelajaran
Penjasorkes pada
Pembelajaran b. Penguasaan materi
siswa di
Penjas. c. Kesesuaian
SekolahDasar
kurikulum
d. Saranadan Prasarana
3. Minat siswa a. Motivasi guru
b. Motivasi siswa
4. Karakteristik a. Hasil gerak secara
permainan keseluruhan :
b. Lokomotor
c. Non Lokomotor
d. Manipulatif
e. Faktor bahaya
f. Gerak dalam
permainan

5. Ranah Penjas a. Ranah penjas secara


keseluruhan
b. Kognitif
c. Afektif
d. Psikomotor
e. Jasmani
76
76

'

-.... -.... -....

' '
I•- � •

' . ...

...
0
0
§ E
z�
.
0
- . -

s'
c -
.e
. ::..·c
.5 ,.o
. _gc3 ·c; 'c - 13
i-e B
� �..J,:..2
" .s j ,je

...
....
::i
'
co ...'.. e'-
0
...'.. -'
e-
0
-' -'
f'I

00
('I

0,

z0 V>
77
77

c:

a

I ,.... 0

-
78
78
79
79
80
80

ANGKET ATAU KUESIONER


Jawablah pertanyaan berikut ini dengan keadaan sesungguhnya.

1. Menurut bapak/ibu dengan waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran


penjasorkes kelas bawah atau kelas rendah berapa jam?
a. 5 jam c. 3 jam
b. 2 jam d. 4 jam
2. Menurut bapak/ibu dengan waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran
penjasorkes kelas atas atau kelas tinggi berapa jam?
a. 2 jam c. 4 jam
b. 3 jam d. 5 jam
3. Menurut bapak/ibu dengan waktu yang tersedia untuk pembelajaran
penjasorkes untuk kelas bawah dan kelas tinggi sudah mencukupi apa
belum?
a. Sudah mencukupi c. Kurang mencukupi
b. Tidak mencukupi sama sekali d. Belum mencukupi
4. Bagaimana proses pembelajaran penjas yang bapak/ ibu lakukan di
masing-masing sekolah?
a. Melakukan pemanasan
b. Melakukan pendinginan
c. Melakukan pemanasan, inti, dan penutup
d. Tidak pernah sama sekali
5. Jenis olahraga apakah yang sering bapak/ibu ajarkan di sekolah?
a. Atletik c. Senam
b. Permainan d. Kesehatan
6. Ada berapa jenis bentuk permainan tradisional yang bapak/ibu ketahui?
a. 1 jenis permainan c. 3 Jenis permainan
b. 2 jenis permainan d. Lebih dari 3
80
80

7. Bagaimana sarana prasara yang dimiliki sekolah bapak/ibu apakah sudah


mencukupi dalam permbelajaran penjasorkes?
a. Sangat mencukupi c. Kurang mencukupi
b. Mencukupi d. Tidak mencukupi
8. Apabila lingkungan kurang mendukung bagaimana dengan proses belajar
mengajarnya apakah yang akan bapak/ibu lakukan?
a. Tidak mengajar
b. Pembelajaran seadanya
c. Ditinggal pergi
d. Memodifikasi
9. Dalam memberikan permainan tradisional apakah bapak/ibu menggunakan
sumber?
a. Jarang menggunakan sumber
b. Tidak menggunakan sumber
c. Menggunakan sumber
d. Asal-asalan menggunakan sumber
10. Apakah bapak/ibu dalam penyususnan perencanaan untuk bahan ajar
permainan tradisional di sesuaikan dengan kurikulum?
a. Sangat sesuai kurikulum c. Kurang sesuai
b. Sesuai kurikulum d. Tidak sesuai sama sekali
11. Apakah bapak/ibu mengetahui permainan kereta api masuk
terowongan/sepur-sepuran?
a. Mengetahui
b. Belum mengetahui
c. Tidak mengetahui
d. Tidak mengetahui sama sekali
12. Permainan kereta api masuk terowongan/sepur-sepuran pernahkah
bapak/ibu ajarkan di sekolah?
a. Diajarkan c. Belum pernah diajarkan
b. Kadang-kadang diajarkan d. Tidak pernah sama sekali
81
81

13. Apakah siswa mengetahui permainan kereta api masuk terowongan/sepur-


sepuran tersebut?
a. Mengetahui sekali c. Tidak tahu
b. Mengetahui d. tidak tahu sama sekali
14. Apakah bapak/ibu mengetahui permainan ular menangkap ekornya?
a. Tidak mengetahui c. Tidak yahu sama sekali
b. Belum mengetahui d. Mengetahui
15. Permainan ular menangkap ekornya pernahkah bapak/ibu ajarkan di
sekolah?
a. Diajarkan c. Kadang-kadang diajarkan
b. Belum pernah diajarkan d. Tidak pernah sama sekali
16. Apakah siswa mengetahui permainan ular mengkap ekornya tersebut?
a. Mengetahui sekali c. Tidak tahu
b. Mengetahui d. tidak tahu sama sekali
17. Apakah bapak/ibu mengetahui permainan kucing tikus?
a. Mengetahui
b. Belum mengetahui
c. Tidak mengetahui
d. Tidak mengetahui sama sekali
18. Permainan kucing tikus pernahkah bapak/ibu ajarkan di sekolah?
a. Diajarkan c. Belum pernah Diajarkan
b. Kadang-kadang diajarkan d. Tidak pernah sama sekali
19. Apakah siswa mengetahui permainan kucing tikus tersebut?
a. Mengetahui sekali c. Tidak tahu
b. Mengetahui d. Tidak tahu sama sekali
20. Apakah bapak/ibu mengetahui permainan betengan?
a. Mengetahui
b. Belum mengetahui
c. Tidak mengetahui
d. Tidak mengetahui sama sekali
82
82

21. Permainan betengan pernahkah bapak/ibu ajarkan di sekolah?


a. Diajarkan c. Belum pernah diajarkan
b. Kadang-kadang diajarkan d. Tidak pernah sama sekali
22. Apakah siswa mengetahui permainan betengan tersebut?
a. Mengetahui sekali c. Tidak tahu
b. Mengetahui d. tidak tahu sama sekali
23. Apakah bapak/ibu mengetahui permainan gobag sodor?
a. Mengetahui
b. Belum mengetahui
c. Tidak mengetahui
d. Tidak mengetahui sama sekali
24. Permainan gobag sodor pernahkah bapak/ibu ajarkan di sekolah?
a. Diajarkan c. Belum pernah diajarkan
b. Kadang-kadang diajarkan d. Tidak pernah sama sekali
25. Apakah siswa mengetahui permainan gobag sodor tersebut?
a. Mengetahui sekali c. Tidak tahu
b. Mengetahui d. tidak tahu sama sekali
26. Apakah bapak/ibu mengetahui permainan untrakol/nata kereweng
(pecahan genting)?
a. Mengetahui c. Tidak mengetahui
b. Belum mengetahui d. Tidak tahu sama sekali
27. Permainan untrakol/nata kereweng (pecahan genting) pernahkah bapak/ibu
ajarkan di sekolah?
a. Diajarkan c. Belum pernah diajarkan
b. Kadang-kadang diajarkan d. Tidak pernah sama sekali
28. Apakah siswa mengetahui permainan untrakol/menata kembali kreweng
(pecahan genting) tersebut?
a. Mengetahui sekali c. Tidak tahu
b. Mengetahui d. Tidak tahu sama sekali
83
83

29. Apakah guru mengetahui dan mengajarkan permainan lompat tali?


a. Mengetahui
b. Tidak mengajarkan
c. Mengetahui dan mengajarkan
d. Tidak tahu sama sekali
30. Apakah permainan kereta api masuk terowongan/sepur-sepuran berbahaya
untuk diajarkan?
a. Berbahaya sekali c. Kadang-kadang
b. Berbahaya d. Tidak berbahaya
31. Apakah permainan ular menangkap ekornya berbahaya untuk diajarkan?
a. Berbahaya sekali c. Kadang-kadang
b. Berbahaya d. Tidak berbahaya
32. Apakah permainan kucing dan tikus berbahaya untuk diajarkan?
a. Berbahaya sekali c. Kadang-kadang
b. Berbahaya d. Tidak berbahaya
33. Apakah permainan betengan berbahaya untuk diajarkan?
a. Berbahaya sekali c. Kadang-kadang
b. Berbahaya d. Tidak berbahaya
34. Apakah permainan gobag sodor berbahaya untuk diajarkan?
a. Berbahaya sekali c. Kadang-kadang
b. Berbahaya d. Tidak berbahaya
35. Apakah permainan untrakol/menata kembali kreweng (pecahan genting)
berbahaya untuk diajarkan?
a. Berbahaya sekali c. Kadang-kadang
b. Berbahaya d. Tidak berbahaya
36. Apakah permainan lompat tali berbahaya untuk diajarkan?
a. Berbahaya sekali c. Kadang-kadang
b. Berbahaya d. Tidak berbahaya
37. Bagaimana dengan gerak permainan kereta api masuk terowongan
a. Berkelompok
b. Berpasangan
84
84

c. Individu
d. Berpencar dan bersembunyi
38. Bagaimana dengan gerak yang terdapat didalam permainan ular
menangkap ekor?
a. Berkelompok
b. Berpasangan
c. Individu
d. Berpencar dan bersembunyi
39. Bagaimana dengan gerak permainan kucing tikus yang ada didalamnya?
a. Berkelompok
b. Berpasangan
c. Individu dan membentuk lingkaran
d. Berpencar dan bersembunyi
40. Bagaimana dengan gerak yang ada dalam permainan betengan ada
didalamnya?
a. Berkelompok
b. Berpasangan
c. Individu
d. Berpencar dan bersembunyi
41. Bagaimana dengan gerak permainan gobag sodor yang ada didalamnya?
a. Berkelompok
b. Berpasangan
c. Individu
d. Berpencar dan berkelompok
42. Bagaimana gerak lompat tali yang ada didalamnya?
a. Berkelompok c. Bersembunyi
b. Berpasangan/individu d. Berpencar
43. Bagaimana dengan gerak permainan untrakol/menata kreweng yang ada
didalamnya?
a. Berkelompok
b. Berpasangan
85
85

c. Individu
d. Berpencar dan berkelompok
44. Apakah gerak yang dihasilkan dan ranah-ranah yang terdapat dalam
permainan kereta api masuk terowongan tersebut seudah sesuai yang
diharapkan apa belum?
a. Tidak ada c. Sudah sesuai dan tercapai
b. Belum sesuai d. Tidak ada sama sekali.
45. Apakah gerak yang dihasilkan dan ranah-ranah yang terdapat dalam
betengan tersebut sudah sesuai yang diharapkan apa belum?
a. Sudah sesuai dan tercapai c. Tidak ada
b. Belum sesuai d. Tidak ada sama sekali
46. Apakah gerak yang dihasilkan dan ranah-ranah yang terdapat dalam
kucing dan tikus tersebut sudah sesuai yang diharapkan apa belum?
a. Sudah sesuai c. Tidak ada
b. Belum sesuai dan tercapai d. Tidak ada sama sekali.
47. Apakah gerak yang dihasilkan dan ranah-ranah yang terdapat dalam
permainan ular menangkap ekornya tersebut sudah sesuai yang diharapkan
apa belum?
a. Sudah sesuai dan tercapai c. Tidak ada
b. Belum sesuai d. Tidak ada sama sekali
48. Gerak lokomotor yang dihasilkan dalam permainan sepur-sepuran atau
kereta api masuk terowongan adalah..
a. Menangkap teman
b. Berjalan dan bernyanyi membentuk kereta api melewati terowongan
c. Mendorong
d. Semua benar
49. Gerak lokomotor yang dihasilkan dari permainan ular menangkap ekor
adalah..
a. Berjalan dan lari c. Berbelok menangkap
b. Menangkap d. Semua Benar
86
86

50. Gerak lokomotor yang dihasilkan dalam permaianan kucing dan tikus
adalah
a. Lari c. Berputar
b. Berhenti d. Berbelok
51. Gerak lokomotor dalam permaianan betengan adalah….
a. Berliuk, lari, menangkap c. Lari
b. Menghentikan lawan d. Meliuk
52. Contoh gerak lomotor yang terdapat pada gobag sodor adalah..
a. Lari, jalan c. Memanjat
b. Bergoyang d. Lari, jengket
53. Pada permainan untrakol/nata kreweng terdapat gerak lokomotor yang
benar adalah..
a. Lari dan meloncat
b. Mengayun, meliuk, berputar
c. Menggulirkan dan menyepak
d. mengguling.
54. Contoh gerakan lokomotor pada lompat tali adalah…
a. Lari c. Menekuk
b. Melompat dan meloncat d. Memantul
55. Gerak non lokomotor apa saja yang dihasilkan, dalam permaianan gobag
sodor?
a. Lari
b. Jalan
c. Berbelok
d. Berbelok, meliuk menghindar dari serangan lawan
56. Gerak non lokomotor dalam permaianan untrakol/ menata kreweng
adalah…
a. Mengayun, meliuk dan berputar
b. Meliuk dan berputar
c. Berputar dan meloncat
d. Mengayun dan meloncat
87
87

57. Pada permainan kereta api masuk terowongan terdapat hasil gerak
didalamnya, manakah yang merupakan contoh dari gerak non lokomotor?
a. Berputar dan menangkap
b. Berjalan
c. Melempar, menangkap dan menerima
d. Menyepak
58. Manakah yang termasuk dalam gerak non lokomotor pada permainan ular
menangkap ekornya?
a. Jalan, meloncat-loncat c. mendorong dan berbelok
b. Jalan, berputar, mendarat d. semua benar
59. Pada permaianan betengan terdapat gerak yang dihasilakan, contoh gerak
manipulatif yang benar adalah..
a. Lari
b. Menangkap dan menhentikan lawan
c. Berbelok dan meliuk
d. Meloncat-loncat
60. Manakah yang termaksuk ranah kognitif yang terdapat dalam permainan
kereta api masuk terowongan tersebut?
a. Siswa dapat melakukan gerakan berputar
b. Siswa mengetahui cara bermain kereta api masuk terowongan
c. Siswa dapat berlari
d. Siswa diam
61. Ranah afektif pada penjas yang terdapat dalam lompat tali?
a. Berani, percaya diri, sportif c. Iri hati
b. Putus asa d. Takut / malu
62. Manakah yang termasuk ranah afektif dalam permainan kucing dan tikus?
a. Takut c. Curang
b. Tidak sportif dan fair d. Berani, sportif dan jujur
63. Manakah yang termasuk ranah penjas psikomotor yang terdapat dalam
untrakol / menata kreweng (pecahan genting)?
a. Kerjasama
88
88

b. Siswa mengetahui cara bermain untrakol


c. Siswa dapat mempraktiikan gerakan permainan nata kreweng dengan
baik dan benar
d. Psikomotor, kognitif, dan jasmani.
64. Manakah yang termasuk ranah Psikomotor dalam permainan gobag sodor?
a. Sisiwa mengetahui cara berlari
b. Siswa mengetahui aturan dalam permainan gobag sodor
c. Siswa dapat melompa-lompat
d. Siswa dapat menjelaskan dan mempraktikan gerakan permainan gobag
sodor
65. Manakah yang termasuk ranah jasmani pada permaian kucing dan tikus?
a. Kelincahan dan daya tahan c. Daya tahan
b. Keseimbangan d. Reaksi
66. Manakah yang termasuk ranah jasmani dalam permainan betengan?
a. Siswa bisa menjelaskan permainan betengan
b. Siswa mengetahui cara menghentikan lawan
c. Berdiri di beteng lawan
d. Kecepatan berlari, ketepatan menghentikan lawan dan lincah dalam
bergerak
67. Manakah yang termasuk ranah jasmani dalam permainan lompat tali?
a. Memantul
b. Meloncat
c. Berlari
d. Melatih dan memantul koordinasi tangan dan kaki
68. Apakah siswa minat/tertarik dengan permainan kereta api masuk
terowongan/sepur-sepuran?
a. Minat/Tertarik mengikuti permainan tersebut
b. Hanya beberapa siswa yang mengikuti permainan tersebut.
c. Tidak minat/tertarik dengan permainan tersebut
d. Tidak minat tertarik sama sekali
89
89

69. Apakah siswa minat/tertarik dengan permainan ular menangkap ekor?


a. Minat/Tertarik mengikuti permainan tersebut
b. Hanya beberapa siswa yang mengikuti permainan tersebut.
c. Tidak minat/tertarik dengan permainan tersebut
d. Tidak minat tertarik sama sekali
70. Apakah siswa minat/tertarik dengan permainan kucing tikus?
a. Minat/Tertarik mengikuti permainan tersebut
b. Hanya beberapa siswa yang mengikuti permainan tersebut.
c. Tidak minat/tertarik dengan permainan tersebut
d. Tidak minat tertarik sama sekali
71. Apakah siswa minat/tertarik dengan permainan betengan?
a. Minat/Tertarik mengikuti permainan tersebut
b. Hanya beberapa siswa yang mengikuti permainan tersebut.
c. Tidak minat/tertarik dengan permainan tersebut
d. Tidak minat tertarik sama sekali
72. Apakah siswa minat/tertarik dengan permainan gobag sosor?
a. Minat/Tertarik mengikuti permainan tersebut
b. Hanya beberapa siswa yang mengikuti permainan tersebut.
c. Tidak minat/tertarik dengan permainan tersebut
d. Tidak minat tertarik sama sekali
73. Apakah siswa minat/tertarik dengan permainan untrakol/menata kreweng?
a. Minat/Tertarik mengikuti permainan tersebut
b. Hanya beberapa siswa yang mengikuti permainan tersebut.
c. Tidak minat/tertarik dengan permainan tersebut
d. Tidak minat tertarik sama sekali
74. Apakah siswa minat/tertarik dengan permainan lompat tali?
a. Minat/Tertarik mengikuti permainan tersebut
b. Hanya beberapa siswa yang mengikuti permainan tersebut.
c. Tidak minat/tertarik dengan permainan tersebut
d. Tidak minat tertarik sama sekali
90
90

75. Apakah bapak/ibu termotivasi untuk mengajarkan permainan tradisional?


a. Sangat termotivasi c. Termotivasi
b. Kurang termotivasi d. Tidak termotivasi

Brangsong, 2013

Responden

NIP.
91
91
92
92

C. Metode Pembelajarau:

• Ceramah

• Demonstrasi
• Praktek
D. Langkah-Iangkah Pembelajaran
• Kegiatan Awai:
• Kegiatan Inti:
Pertemuan l

• Keglatan Awai:

Dalam kegiatan Awai, guru:


• Siswa dibariskan menjadi tiga barisan
• Mengecek kehadiran siswa
• Menegur siswa yang tidak berpakaian lengkap
• Melakukan gerakan pemanasan yang berorientasi pada kegiatan
inti
• Kcgiatan inti
• Eksplorasi
• Siswa dapat gerak dasar dalarn permainan sederhana
• mempraktikkan kombinasi gerak dasar jalan, lari
• Melatih keberanian dan kejujuran, sportif
• Blaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
• Melakukan permainan sepur-sepuran atau naik kereta apl
• Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
• Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
• Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
93
93

• Kcg)atan Peuutup

Dalam kegiatan penutup, gum:


o Siswa di kumpulkan mendengarkan penjelasan dari gum tentang
materi yang telah dilakukan/diajarkan.

o Memperbaiki tentang kesalahan-kesalahan gerakan dan tekhnik


bermain kucing tikus

E. AJat dan Sumber Belajar:


• Buku Penjaskes yudhistira kelas 3

• Buk.u permainan tradisional


• Lapangan/halaman sckolah

• Pluit
F. PenUaian:

' Indikalor Pencapalan Penllaian


Kompclensi
Teknlk Bentuk Contoh Instrumen
Instrumeu
• Mclakukan permainnn Tes Praktik Soal I. Jclaskan cara
sepur-sepuran atau Praktik I melakukan
format permainan sepur-
naik kereta api penilaian sepuran atau naik
kereta api
2. Peragakan gerak
sepur sepuran atau
naik kereta api

FORMAT KRITERIA PENILAIAN


W PJIODUK(HASILDJSKUSI)

No. Aspek Kriteria Skor


I. Konsep • semua benar 4
* sebagian besar benar 3
* sebagian kecil benar 2
* semua salah l
94
94

IJJ PERFORMANS/
No. Aspek Kriteria Skor
1. Pengetahuan • Pengetahuan 4
• kadang-kadang Pengetahuan 2
• tidak Pengetahuan I

2. Praktek • aktif Praktek 4


• kadang-kadang aktif 2
• tidak aktif I

3. Sikap • Sikap 4
• kadang-kadang Sikap 2
• tidak Sikap I

LEMBAR PENTLAJAN
Pcrforman Jumlah
No
Nama Siswa Produk Nllal
Pengetahuan Praktek Sikap Skor
I.
2.
J.
4.
s.
CATATAN:
Nilai • ( Jumlah skor : }um/ah skor makslmal) X /0.
a llntuk J"Q"""' yang tidal< ,mrme11uh/ •)''""' penilaian .KKM maka diadakan Remedlt1l.

b.
-- Purwokerto, Junl 2013

(,
I
Penjusorkes
I

,s Pel Su PR.\YA"-'TV
NIP. l � (,.J, 1118 1 ")j 003 I 00� NIP.
195', c><J J. I l�So I 2 r OV'I
95
95
96
96
97
97

• Materi Ajar (Materi Pokok):


• Pennainao Gobag sodor

• Metode Pembelajaran:
• Ceramab
• Demonstrasi
• Prakrek

• Laagkalt-laagkalt Pembelajarao
• Kegiatan Awai:
o Siswa dibariskan menjadi empat barisan
o Mcngecek kcbadiran siswa
o Mcncgur siswa yang tidak berpakaian lengkap
o Melakukao gcrakan pemanasan yang berorientasi pada kegiatan inti
o Mendemonstrasikan materi inti yang akan dilakukan/dipelajari
• Kegiatan Inti:

• Eksplorasi
Dalam kcgiatan eksplorasi, gwu :
<I' Melakukan teknik menangkap teman dalam permainan lintang alih
<I' Melakukan lari cepat dengan bermacam-rnacam variasi
<I' Melibatkan siswa I pesecta didik dalam setiap pembelajaran
• E/aborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
<I' Melakukan permainan gobag sodor
• Konfrrmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru :
+ Guru bertanya jawa tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
+ Guru bersama siswa benanya jawab meluruskan kcsalahan, pemaham:
memberikan penguatan dan menyimpulkan.
• Kqiatan Penalllp
Dalam kegiatan penutup, guru:
98
98
99
99
100
100
100
101
101
101
102
102
102
103
103
103
104
104
104
105
105
105

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah SON 1 BRANGSONG

Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Kelas/Semester 3 (Tiga YI I (dua)

Alokasi Wakru 3 x 35 Menit

Standar Kempetensi : 6. Mempraktiklcan berbagai variasi gerak dasar ke dalam


permainan sederbana nilai-nilai yang terkandung didalamnya

Kompetensi Dasar : 6.2 Memprakrikkan kombinasi gerak memutar, menekuk lutut,


mengayun, dengan meliukkan badan dengan kombinasi gerak
yang baik dalam permainan sederhana, sena nilai kctjasama,
dan menghargai la wan atau diri sendiri.

A. Tujuan Pcmbclajaran:

• Siswa dapat melakukan dan memaharni pennainan untrakoVnata menyusun


kreweng(pecahan genling).

• Siswa dapat melakukan bermain untralcoVmenyuSW\ kreweng (peeahan genting) serta


dapat melakukan kctjasama dengan menjungjung tinggi sponivitas.

• Siswa dnpat memahi strategi dalam bermain untrakol/menyusun lcreweng (pecahan


gen ting).

» Karakter si.,wa yang dibarapkan : Disiplin (Discipline)

Tanggungjawab ( responsibili1y)
Ketelitian ( carefulness)
Kctja sama ( Cooperation )
Toleransi ( Tolerance )
Pen:aya diri ( Confidence )
Keberanian ( Bravery)
B. Mater! Ajar (Materi Pokok):

• Peonainan UntrakoVmenyusun kreweng (pecahan geoting).


106
106
106
107
107
107
108
108
108
109
109
109
110
110
110
111
111
111
112
112
112

D. Langkah-langkab Pembelajaran

• Kegiatan Awal:

• Kegiutan Inti:
Pertemuan I

• KegJatan Awai:

Dalam kegiatan Awai, guru:

.i. Siswa dibariskan menjadi empat barisan


.i. Mengeeek kehadiran siswa
1"' Menegur siswa yang tidak berpakaian lengkap
"" Melukukan gerakan pemanasan yang berorientasi pada kegiatan inri
• Kegiatan Intl

• Rksplorasi
rr Siswa melakukan lompatan-lompatan secara berurutan tanpu menggunakan ulat.
rr Melompati tali dengan satu kaki bergantian atau dua kaki secara bersamaan.
er Siswa melalrukan permainon lompat tali secara perorangan/individu.
er Lompat tali dapat dilakukan di tempat.

cr Siswa melakukan permainan lompat tali secara beregu

"' Melibatkan peserta didik seeara aktif dalam seliap kegiatan pembelejaran.
• Elaborasi
Dal am kegi atan elaborasi, guru;
..,. Memberi kesempatan untuk berpik:ir, menganalisis, menyelesaikan masalah,
dan bertindak tanpa rasa talcut.
<r Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkno
prestasi belajar.
er Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan basil kerja individual maupun
kelompok.

• Konflrmasi
Dalam kegiatan konfumasi, guru:
er Guru bertanyajawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
er Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan _penguatan dan penyimpulan
113
113
113
114
114
114
115
115
115
116
116
116
117
117
117
118
118
118
119
119
119
120
120
120
121
121
121

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJAR.AN


(RPP)

Sekolah SON 2 Torunrejo

Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Kclas/Semcster 3 (Tiga)/11 (dua)

Alokasi Waktu 3 x 35 Menit

Standar Kompetensi 6. Mempraktikkan berbagai gerak dasar dalam


permainan sederhana dan nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya

Kompeteosl Dasar : 6.1 mempraktikan kombinasi gerak dasar jalan, lari


lompat, dengan koordinasi yang dalam pennainan
sederhana serta nilai kerja sama toleransi, kejujuran,
tanggung jawab dan mcnghargai lawan atau diri
scndiri.

A. Tujuau Pembelajarau:
• Siswa dapat mempraktikkan kombinasi gcrak dasar lari, jalan lompat
dalam pennainan sederhana.

),> Karakter slswa yang dibarapkan : Disiplin ( D baikiscipline ]


Kcrjasama
Sportif
Tanggungjawab (responsibility)
Kcjujuran
Tolera.nsi ( Tolerance )
Percaya diri ( Corrfolence)
Keberanian (Bravery)
B. Mated Ajar (Materi Pokok):

• Permainan Ular menangkap ekomya.


122
122
122
123
123
123
124
124
124
125
125
125
126
126
126
127
127
127
128
128
128
129
129
129
130
130
130
131
131
131
132
132
132
133
133
133
� .. - . .. - - - .. - • ... - ... ... ,:: "..'
• ... ... �
.. .. ... - ... ... ... . .. ... ... • ... ... ill ... =
N N N

:s ... ;:I
.. .. .. .. .. .. .. • . • . .. • .. - ,:: .!! 51
N N N

;• • • ill

. . ..... ..... ... .. ..• .. -... ..... .. ..... .. .. ... ..."' .."
N N N N N N N N N N N

� . • •... • ... ... ... ... ... ...• ...• ...• ... ...• ... •. ;:: ,:: Ill $ ,:: .!! �
i • --- -
li N I!

I
:I
.. .,... ... .. .. ... .. .. .. .. ... ... .. ... .. "' ... ... .. ...
ll
2
:;: ,:: ,:: .. � :s l!i ..
i1l
... ... .. . .. ... ... ..
r ...... • .. ..... ..... ... • • .. -
If

...
- . .. N

.. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. : i::
... .. .. ..
.. ... ...
..
• "' "'
"'
.. ..
� .• ..• .. ... .. .. .. • lo i::
fl! ..
... •s
� . .. . . •.. .. ..

• ... "
! .. .. .. ... . ..
!;
r.
• .. ... .. .. .. .. . N

i! . .. .. .. ... . .. ... • ... ... ;p:: g; Ill :; 5:; •


1 .. .. ... .. ..
,::, 1!

...
... • ..
...
.. .. . . • • . . .. :ft
... .,. ..,
i

. ..
. .. .. . ..
134
134
134

. .. .. • ... lo N
.
..
•• • • •
i .. • ..
.. .. .. .. . ...
" lo
...
... .,,

.e
.. . • .. • .. .. .. .. .. N . .. ::i ... ..,

e ... . ... . . ... ... .


. .. .. .. .. .. ...
... ... ... ... ..
... . ..
N

. . .. . .
... ... ... ...
..


.. .. • N
&1

:I
.. .. • • . N
:ll

.. . ... ... "'


N N N N .. ... ..
N

.. N N N . ... .. � ... ii ..
N
"
:
!
135
135
135
N
"
... .. . .. .. ... .....
N
:

- - ... ... ... ... ...

::. N N
"
N
" N N
... ... !'i

.. .. ... .. ... ... ... ... .. ... :. "


.. ... N N

N
• • .. •. • • . . . . • .. .. .. ... :s "
N N
"N N :I

. . ... .. .. .. .. "' .. .. " . . " •.. " " N N

� •• • •"
;l'ls ... ... ... • .. .. .. .. .. .. ... ... � ... :::
. N N N N N N

..
.
..., ... ... ...
... ... ... ... "' ... i "'"
- -... -
N N N ... ...
N N N N N N N
"... "...
--- N N ... ... N N N ... N ... N

.. .. .. • . N N ... N ... .- .. ti ill ..


... :I 13
:.
:2

.. ...

m
., -
"'


. .. .. .. .. .. ::' N

... ... ..
=
• N

�12

••
N N N
•• •

• ••
-- "
--
N
N

- .. ... - •• .. N

• ...
...
N
- ..N N

N N N N

... • .,
•• • ... • :g
-
... • • N
•• ••• N N
• i:: Ill Bl
136
136
136

... ...
N

..
... ... ... ...
- N N N N
... ,:: ...
... I!!
N N N

. N

...
:!:
.. ... .. . ... ... ... ... .. ... - ... ..
:::
. . .. .. .. ..
.. .... ... ..,
• i::
.
N N

� N • ... .. ..

:. • • • N
••• •• • ••• • :s ,::
N

·"'
N

.. - . - - - .. ... N
-
... ... ... N
- ... "' ...
N � I!
-
.. •
:I ••••• N
.. .. .. • •
• N N
N
..Bl
::: N ...

- ... - - - ... • - • • • • - ... . . . . -• ... =


N N
i;;

... ... ...


- ... ... - . ... . .
N N

N
N
....
..
.. .. ..
!!

... ... ... • • li N fl:,,


... .. .
N

! •
J - ... .., ... ;:I� IC

..
:ft
f :!
••
N
! �

..
• • • •• • •• •• • • • • • • • ... ... � N
Bl ... ! 5•

.. ... ... .. .. ... . ... ... ... - .. • .. " N


N ..
137
137
137
••• •• •• "' � ... ... ::I
.. - . ..
::!
. .. •••
!! 51
� ... ! �

•• • ••
.. e§ ... ..
. .. .. .. . . .. .. ..
.. • .:I ...
l
� .., N .. - - N N N N N N N N N N N
... i:: �
! ..
N ...

... ... ... ... "' ... ... ... ... � i� �


I .. � IC •
.
- ...
... i di 1 �g 3

.. . . .. . ::,;
... .. Cl � � ..
Si
.. .. .. . .. ..
••
. .• • •
N N

• N N • • •
N ::i,::

i "' ...N
... "' • .. ,::
- .. - ... " J I
... • ... • :it ...ii Cl ii!
N N N N

.. N • • • • • ... ... ... ;; ... ...


N .. !!l
N

ii 3� 2! . .. � l$ .. ! ! .. -. .. .. . . -.. ..
q N
!: :!: � !!l ... !! �1 i ..
� :: j
! ..
1 :I �
!�
1; !!
;i;
1i
- .,
g�

J
111 �
J�
;,
ijf � .l « i;5
"' � Ji �a . . "I
" "'
138
138
138

ii: ••• . •... . . .. .. . . . . • . .. .. .. ..


)1 �a
w

ms l.i � � la ��
!.; !.; ,:; !.; "'
"'
� .... � ��

� ; s $$ �

J !S
N � !!! �� a� � a � � � !!l i:l !!l !� � N N ..
... ... ... .... ... .. ... "' ... ; .. .. . 'I .. �
-
N
... ... ... ... "' .., ..,
N N N
"'

e .... .... •
...... .. .. ... . "' .. .. ... ... .... ... - .. .. .., ... ... ... ..... � :a .".'
... ... ... ... ... .. ... ... ... .. . . ... ... . c;.. ....
.....

N
N N N IC

1 .... - ... ... ... ... - ... - - - ...


... ... ... .... .., ... .... N
..... ... . .. �

" ... ... ... ... ... - ... ... ....


.. ...
. .. ... .. ...
... .... .,. " ... $..!
.. • • .
g .... ....
- - ...
N
i
.... . " ... ...
... ...
.... ..N... ... ffl ...
(3 ....
� !'.:! I!!
N
:;; �

.. .. .. .. .,, ..
"..' ... ... - N .. N ... ... ... ... ... ... "' ... ... ... ... . "..'. .... "' .... e!
....

...
Ii: ... .. ... .. . ... " ... ... - .. ... ... - " ... "' .... "'... ..
... ...... .,... .....- .....- " ..... ...... "... ...... ...... ".. ..... ...... .,.... ..... ...... .,.... ...... ... .... .."' .... .. ..
N N 0 N

J:!

- "'... ... ... - - ... ... ... ... ... - - .., .. ....
... ....
N 0,
-
!'.:! 8 e! - "' N
:2

.,. ... .,. .... ,... .. ,:


... "' ...
-... - N

- ...
. ..
I "' .. ... .. ... .. .. N N .. . - N
"' ... .. ... ..
... ... ... ... .., ... ... ... ;!; ....
g;
... ... ... ... ... ...
N

.. ..

: ... :z
...
ffl
139
139
139
r. .-..
... "'
.. ... .,. .. .. .. . ..... ."..'
- ..
...
.... ... ...
.
... ! . -
..... .,.
... .
....
..
.... ......
-
j
"' "'

.. .."'
... "'
:!, "'
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ..
-
<.

... .... ....


:::
a ..
:::,

... :!

... "' .... ...


iic

... - - -- N

-
0
N 0
.. -
"' ... . "' .
"' (3
... ... ... ... ... ... .
-. .. .. .. ... ...
"' ... ... "' ... "' "' . .... "' .. .. � ... � .. ..
"'
.

... ... "' "' ...


0 0 .., .. .. ... ... ... ... .... .. "' .... .-
.. N

N N ... - N

..,

"' ... ... ... "' "' .., "' ... .".' ... m O!

- "' ... ..
N

.... "' "' ."..' .... ..


::! .. ... .,. ...
N

... ... .... ...


.., .
.... ... ... .... ... ... ... .... ...
.... ..
"' ... ... ... ... ...
m N
!'.:! .. ..
"'
.- ...
... ...
N N
.. ... "' .... "' .. "...'. ..
r,j

.. -
"'
140
140
140
.,. ... :!: ....
... ... ... ...
- .. ... - ...
N

� .... &;
... ...
N ...
.. ... ... ... ... ... .. 0
... ....,.
N ..
... ... ... ... ... ... .... ...
"' . ... ... .N... ... ..
.. ..
.. - N N N N N ... N N ... ... "' .... "'
.,...

.... .. .... N .... .... ... ... - ...


.. ... ... ... - - ... ....
..
""
.
N N
3
� N N N N
... N .... .... . ...
.... ...
... ... ...
N
. . . . .. . ... . . ... .. .. ..
... ,., ... .. .... ....
"' "'
- .. . - ..
. --
-
-
....
.... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ....
.... ....
....
.... ....
N
.... �
(3 .. ::I ....
a� •
"' ."'.

...
"' ... ... ... .. ... ... ..
... ... ... N

� &;

51 ... .... ... ... ... ... � .... ::l �

"...' . ... ... ... ... ... .. .... :!l!


141
141
.. 141

... ...
N N N N N N . N N N N N N i � ... ..

.. .. -
....
- - ----- N
is !'.:! ."..' :e

-
... ... ... ... ... ... .. . . . .... ... ... ... ... ... ... ... .... .... ...

� N N N
... .. ... ... ... .... "' "
N
"'
� ... ...
142
142
142

Perhitungan tingkat kriteria permainan tradisional dalam pembelajaran penjas di


Sekolah Dasar

Skor ideal tiap butir = Jumlah responden nilai tertinggi

= 18 4 = 72

% Skor tiap butir soal =

= = 71 %

Skor ideal tiap sub indikator

= Jumlah item sub indikator

= 216

% Skor ideal tiap sub indicator =

= 75,00 %

Skor ideal per indikator


=

=3 = 216

% Skor tiap indikator =

= 75,00 %
143
143
143

Prosentasi minimal =

= 25 %

Prosentasi maksimal =

= 100 %

Rentang kelas = Prosentasi maksimal – Prosentasi minimal


= 100 % – 25 % = 75 %

Panjang Kelas / Interval nilai =

= = 18,75 %

Tabel kelas interval


Tingkat Pelaksanaan permainan tradisional dalam pembelajaran penjas di
Sekolah Dasar

Interval Prosentasi Kriteria


25,00-43,75 Tidak Baik (TB)
43,76-62,50 Kurang Baik (KB)
62,51-81,25 Baik (B)
81,26-100 Sangat Baik (SB)
144
144
144

1. Derajat Prosentase Ketersediaan waktu


Diketahui n = 162
N = 216

%=

= 75,00
a. Jumlah Jam Pelajaran
Diketahui n = 162
N = 216

%=

= 75,00
2. Derajat Prosentase Ketersediaan materi dan Pembelajaran Penjas
Diketahui n = 380
N = 504

%=

= 75,40
a. Pembelajaran dan penguasaan materi
Diketahui n = 160
N = 216

%=

= 74,07
b. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Diketahui n = 117
N = 144

%=

= 81,25%
138

c. Kesesuaian Kurikukum
Diketahui n = 94
N = 144

%= x 100%

= 65,28
3. Derajat Prosentase Karakteristik Permainan serta Gerak yang di hasilkan
Diketahui n = 2423
N = 3528

%=

= 68,68
a. Jenis Permainan
Diketahui n = 875
N = 1368

%=

= 63,96
b. Hasil Gerak dan Faktor Resiko
Diketahui n = 951
N = 1296

%=

= 73,38
c. Lokomotor

Diketahui n = 323
N = 504

%=

= 64,09
139
139
139

d. Non Lokomotor
Diketahui n = 215
N = 288

%=

= 74,65
e. Manipulatif

Diketahui n = 59
N = 72

%=

= 81,9
4. Derajat Prosentase Unsur – Unsur Penjas
Diketahui n = 471
N = 576

%=

= 81,77
a. Kognitif

Diketahui n = 64
N = 72

%=

= 88,9
b. Afektif

Diketahui n = 117
N = 144

%=

= 81,25
140
140
140

c. Psikomotor
Diketahui n = 118
N = 144

%=

= 81,94
d. Jasmani

Diketahui n = 172
N = 216

%=

= 79,63

5. Derajat Prosentase Motivasi


Diketahui n = 423
N = 576

%=

= 73,44
a. Minat Siswa

Diketahui n = 377
N = 504

%=

= 74,80
b. Motivasi guru

Diketahui n = 46
N = 72

%=

= 63,89 %
141
141
141

Gambar Pemanasan
142
142
142

Gambar menjelaskan kearah inti permainan

Permainan sepur-sepuran / kereta api masuk terowongan

Permainan kucing tikus


143
143
143

Permainan untrakol / menyusun genting (kreweng)

Permainan ular menangkap ekornya

Permainan hadang / gobag sodor

Sumber: dokumentasi penelitian 2013


144
144
144

Gambar pengisian angket/kuesioner

Sumber: dokumentasi penelitian 2013


145
145
145

Sumber: dokumentasi penelitian 2013

Anda mungkin juga menyukai