na = indeks bias medium air
nk = indeks bias medium kaca
g. Pemantulan Sempurna
Pemantulan sempurna merupakan pemantulan cahaya yang
memiliki syarat-syarat tertentu. Pemantulan sempurna hanya terjadi
jika:
1) Sinar berasal dari medium rapat ke medium kurang rapat
2) Sudut datang lebih besar dari pada sudut kritis atau sudut
batasnya. Sudut kritis adalah sudut datang dengan sudut bias
= 90
0
.
Proses pembentukan pemantulan sempurna seperti gambar
berikut.
Gambar 2.7 Arah Sinar Pembentukan Pementulan Sempurna
Sumber cahaya memancarkan cahaya ke segala arah misalnya
sinar A, B, C, dan D. Sinar Atidak mengalami pembiasan dan
pemantulan tetapi diteruskan. Sinar B dengan sudut datang i,
sebagian dipantulkan (B) dan sebagian dibiaskan (B)dengan sudut
bias r. Sedangkan sinar C dengan sudut datang ik juga mengalami
pemantulan (C) dan pembiasan (C) dengan sudut bias 90
0
. Akan
tetapi, sinar D dengan sudut datang i yang lebih besar dari ik
ternyata mengalami pemantulan seluruhnya atau dengan kata lain
mengalami pemantulan sempurna.
Contoh peristiwa pemantulan sempurna adalah
1) fatamorgana.
2) Berlian yang tampak berkilauan.
28
3) Pemantulan pada serat optik yang dipakai dalam kedokteran
sebagai alat lacak (probes) untuk memeriksa berbagai organ
dalam tubuh tanpa pembedahan.
4) Penggunaan serat optik dengan menggunakan sinar laser
sebagai pengganti arus listrik dan gelombang radio sebagai
pembawa sinyal. Hal tersebut karena gelombang cahaya
memiliki frekuensi lebih tinggi sehingga jumlah informasi
persatuan waktu yang disalurkan lebih banyak daripada
melalui kabel biasa atau gelombang radio.
h. Pembiasan cahaya pada Lensa
Lensa merupakan benda bening yang dibatasi oleh dua
permukaan atau lebih dengan paling tidak salahsatu permukaannya
merupakan bidang lengkung. Lensa tipis merupaka lensa yang
ketebalannya diabaikan. Ada dua jenis lensa , yakni lensa cembung
(konveks) dan lensa cekung (konkaf). Lensa cembung memiliki
bagian tengah yang lebih tebal daripada bagian tepinya. Lensa ini
bersifat mengumpulkan sinar sehingga disebut juga lensa
konvergen. Sedangkan lensa cekung memiliki bagian tengah yang
lebih tipis daripada bagian tepinya. Karena lensa ini bersifat
memencarkan sinar, maka dinamakan lensa divergen.
Pada lensa cembung memiliki tiga sinar istimewa, yakni:
1) Sinar datang sejajar sumbu utama lensa dibiaskan melalui
titik fokus.
Gambar 2.8 Arah Sinar Sejajar Sumbu Utama Lensa Cembung
2) Sinar datang melalui titik fokus lensa dibiaskan sejajar sumbu
utama.
Gambar 2.9 Arah Sinar Malaui Titik Fokus Lensa Cembung
29
3) Sinar datang melalui titik pusat optik lensa diteruskan tanpa
pembiasan.
Gambar 2.10 Arah Sinar Melalui Titik Pusat Optik Lensa
Cembung
Sedangakan pada lensa cekung juga memiliki tiga sinar
istimewa, yakni:
1) Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah
berasal dari titik fokus.
Gambar 2.11 Arah Sinar Sejajar Sumbu Utama Lensa Cekung
2) Sinar datang menuju titik fokus dibiaskan sejajar sumbu
utama.
Gambar 2.12 Arah Sinar Menuju Titik Fokus Lensa Cekung
3) Sinar datang melalui titik pusat optik lensa diteruskan tanpa
pembiasan.
Gambar 2.13 Arah Sinar Melalui Titik Pusat Optik Lensa
Cekung
30
Untuk melukis bayangan dari lensa, minimal menggunakan
dua buah sinar istimewa baik dari lensa cembung maupun lensa
cekung. Contoh pembentukan bayangan pada lensa cembung
Gambar 2.14 Pembentukan Bayangan Lensa Cembung
Sifat bayangan yang terbentuk adalah: nyata, terbalik,
diperbesar. Sedangkan contoh pembentukan bayangan pada lensa
cekung adalah sebagai berikut:
Gambar 2.15 Pembentukan Bayangan Pada Lensa Cekung
Bayangan yang terbentuk bersifat maya, tegak, dan
diperkecil.
Didalam lensa cembung maupun cekung memiliki bagian-
bagian ruang. bagian ruang inilah yang menjadikan dimana letak
benda berada dan bayangannya. Bagian ruang pada lensa cembung
seperti pada gambar berikut:
Gambar 2.16 Bagian Ruang pada Lensa Cembung
Sedangan bagian ruang pada lensa cekung adalah sebagai
ganbar berikut:
Gambar 2.17 Bagian Ruang pada Lensa Cekung
31
Keterangan gambar:
R III, R II, R I merupakan ruang benda
R 1, R 2, R 3 merupakan ruang bayangan benda.
Lensa cembung dan lensa cekung memiliki hubungan antara
titik fokus dengan jarak bayangna maupun jarak benda dan juga
tinggi benda dan tinggi bayangan. Hubungan tersebut dapat
dituliskan sebagai berikut:
Dengan,
f = jarak ttik fokus
s
0
= jarak benda
s
i
= jarak bayangan benda
Dengan perbesaran bayangan sebesar:
atau,
Dengan, M = perbesaran bayangan
h
0
= tinggi benda, h
i
= tinggi benda
Sedangkan kekuatan sebuah lensa dapat kita ketahui dengan
persamaan:
Dengan,
P = Kekuatan lensa (Diptri)
f = titik fokus lensa
Perlu diingat juga lensa cembung memiliki jarak titik fokus
(f) bernilai negatif, dan lensa cembung memiliki jarak titik fokus
bernilai positif.
B. Kerangka Berfikir
Proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sangat
menentukan keberhasilan peserta didik. Sebelum mengajar guru harus
mempersiapkan materi yang akan diberikan dan juga memilih metode dan
model pembelajaran yang tepat agar proses belajar dapat berhasil dengan
baik.
32
Proses pembelajaran dengan menggunakan model PBL dengan bantuan
media CD interaktif merupakan suatu proses pembelajaran yang menuntut
siswa aktif dalam proses tersebut. Siswa yang akan mengalami proses
pembelajaran dari pemecahan suatu masalah sampai siswa mengetahui dan
mempelajari pengetahuan konsep yang didapatnya. Dengan begitu siswa juga
menggunakan pemikiran tingkat tinggi dalam proses pembelajaran. Pemikiran
tingkat tinggi ini salah satunya berfikir krittis. Dalam PBL sangat diharapkan
berfikir kritis siswa dapat terbentuk dan berkembang dengan sendirinya.
Dalam proses PBL dengan bantuan media CD interaktif juga
memberikan suatu permasalahan yang erat kaitanya dengan kehidupan sehari-
hari. Dengan demikian setelah selesai mengalami proses pembelajaran, hasil
belajar siswa akan lebih baik dari hasil belajar sebelum menggunakan model
PBL maupun dengan model konvensional. Dan siswa juga dapat
mengaplikasikan pengetahuan atau konsep yang sudah didapatkannya dengan
baik dan benar sesuai konsep yang sudah didapat.
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan telaah pustaka, maka dapat disusun
hipotesis, yaitu: ada pengaruh model Problem Based Learning (PBL)
dengan bantuan media CD interaktif terhadap hasil belajar ditinjau dari
berfikir kritis siswa pada pokok bahasan optik geometrik semester II Kelas
VIII SMP Negeri 3 Batang tahun 2012/2013 yang selanjutnya disebut
hipotesis kerja (Ha). Untuk uji statistik dimunculkan hipotesis nol (Ho) yang
berbunyi : tidak ada pengaruh model Problem Based Learning (PBL)
dengan bantuan media CD interaktif terhadap hasil belajar ditinjau dari
berfikir kritis siswa pada pokok bahasan optik geometrik semester II Kelas
VIII SMP Negeri 3 Batang tahun 2012/2013.
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 3 Batang tahun
pelajaran 2012/2013.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 5 Juni 2013.
B. Subjek Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,
2010: 117). Jadi populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian yang
menjadi sumber pengambilan sampel. Sebagai populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester II SMP Negeri 3 Batang tahun
pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 148 siswa yang terbagi menjadi 6
kelas yakni kelas VIIIA, kelas VIIIB, kelas VIIIC, kelas VIIID, kelas
VIIIE, dan kelas VIIIF.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010: 118). Jadi sampel dapat diartikan
sebagai subyek yang dilibatkan langsung dalam penelitian yang dapat
mewakili keseluruhan populasi. Penentuan sampel dari populasi yaitu dua
kelas dari keenam kelas VIII semester II di SMP Negeri 3 Batang tahun
pelajaran 2012/2013. Dalam penelitian ini sampelnya adalah kelas VIIIA
berjumlah 26 siswa dan kelas VIIID berjumlah 24 siswa.
34
C. Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono,
2010:118). Dalam penelitian ini akan dipilih dua kelas sebagai kelas
eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Sampel dalam penelitian ini
diambil secara acak dengan teknik cluster random sampling dengan
pertimbangan setiap kelas dalam populasi dianggap sebagai kelas yang
homogen. Dari keseluruhan kelas VIII semester II SMP Negeri 3 Batang
dipilih 2 kelas secara acak satu kelas ditetapkan sebagai kelompok eksperiment
yang mendapatkan pembelajaran dengan model PBL dengan bantuan Media
CD interaktif dan satu kelas sebagai kelompok kontrol yang mendapatkan
pembelajaran konvensional. Dari pengambilan sampel ini didapatkan kelas
VIIIA sebagai kelas eksperiment dan kelas VIIID sebagai kelas kontrol.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut,kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono, 2010: 60). Dalam
penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu:
1. Variabel bebas (X)
Variable bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau
terikat (Sugiyono, 2010: 61). Variabel bebas dalam penelitian ini berupa
model PBL dengan bantuan Media CD interaktif.
2. Variabel terikat (Y)
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel independen atau bebas
(Sugiyono, 2010: 61). Variabel terikat dalam penelitian ini berupa hasil
belajar ditinjau dari berfikir kritis siswa pada pokok bahasan optik
geometrik.
35
E. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.
Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki pengaruh model PBL dengan
bantuan media CD interaktif terhadap hasil belajar ditinjau dari berfikir kritis
siswa pada pokok bahasan optik geometrik. Penelitian eksperimen merupakan
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali (Sugiyono, 2010: 107).
Dalam penelitian ini menggunakan Pretest-Postest Control Group Desaign.
Pretest-Postest Control Group Desaign digunakan pada dua kelompok yang
dipilih secara acak random, pretest dilakukan untuk mengetahui keadaan awal
adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol
(Sugiyono, 2010: 113). Sedangkan posttest dilakukan untuk mengetahui hasil
belajar siswa setelah diberi perlakuan dengan model pembelajaran yang sudah
ditentukan.
Dalam penelitian ini rancangan yang digunakan dapat digambarkan
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Rancangan Eksperimen
Kelompok Pre-Test Perlakuan Post-Test
Eksperimen T-1 X : pengajaran dengan model
PBL dengan bantuan media
CD interaktif
T-2
Kontrol T-1 Y : pengajaran menggunakan
pembelajaran konvensional
T-2
F. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini ada yaitu:
1. Metode Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data awal siswa yang
menjadi sampel penelitian. Data awal yang digunakan adalah nilai
ulangan mata pelajaran fisika materi sebelum optik geometrik.
36
2. Metode Angket Siswa
Menurut Sugiyono (2010: 199) angket merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Metode angket dilakukan untuk memperoleh tentang proses PBL dengan
bantuan CD interaktif siswa dalam pembelajaran pada saat dilakukan
penelitian eksperimen, caranya di akhir pembelajaran siswa mengisi
angket yang diberikan oleh guru.
3. Metode Tes tertulis
Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengukur
ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang diteliti
(Arikunto, 2010: 266). Dengan demikian tes dapat digunakan seseorang
untuk mengukur pencapaian kemampuan dasar dan hasil belajar siswa
yang ditinjau dari berfikir kritis siswa. Tes ini juga digunakan sebagai
cara untuk memperoleh data kuantitatif yang selanjutnya diolah untuk
menguji hipotesis. Bentuk tes yang digunakan pada penelitian ini adalah
tes tertulis. Pretest dan posttest yang digunakan sama. Tes yang akan
digunakan dalam penelitian ini telah diteliti validitas dan reliabilitasnya
sebelum digunakan.
G. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2010: 148) instrumen penelitian adalah suatu alat
yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati,
secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Segala
sesuatu yang dibutuhkan atau alat yang dibituhkan dalam melaksanakan
penelitian merupakan variabel penelitian.
Pada penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan adalah
instrumen tes dan media CD interaktif. Instrumen tes pada penelitian ini
adalah tes hasil belajar yang ditinjau dari berfikir kritis siswa untuk
mengetahui kemampuan pemahaman konsep siswa kelas VIII pada pokok
bahasan Optik Geometrik.
37
1. Media CD Interaktif
Media CD interaktif merupakan media yang digunakan dalam
membantu proses pembelajaran dengan menggunakan bantuan
komputer. Media CD interaktif yang digunakan dalam penelitian ini
adalah mengenai pokok bahasan optik geometrik.
2. Instrument Tes
Tes yang digunakan berupa tes tertulis utuk mengetahui hasil
belajar yang ditinjau dari sikap kritis siswa pada pokok bahasan optik
geometrik. Langkah-langkah penyusunan instrument tes adalah sebagai
berikut:
a. Menentukan materi pokok
b. Menentukan bentuk tes yang digunakan
c. Menentukan alokasi waktu mengerjakan soal
d. Menentukan jumlah butir soal
e. Membuat kisi-kisi soal uji coba
f. Membuat kunci jawaban dan pedoman penskoran.
g. Melakukan uji coba instrument di kelas VIIIC
h. Manganalisis hasil uji coba yaitu validitas, reliabilitas, daya
pembeda, dan taraf kesukaran tiap butir soal
i. Memilih butir soal yang memenuhi kriteria valid, reliabel, dan
mempunyai daya pembeda yang signifikan.
Instrumen tes dianalisis untuk mengetahui kriteria valid,
reliabel, indek kesukaran, dan mempunyai daya pembeda yang
signifikan.
a. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Sebuah instrument
dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Berarti
menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang
38
sesuai untuk mengukur kompetensi, yaitu untuk mengetahui
kevaliditas tiap soal.
Untuk menguji validitas tes bentuk uraian digunakan rumus
korelasi Product Moment (Arikunto, 2009: 72)
( ) ( ) ( ) ( )
=
2
2
2
2
Y Y N X X N
Y X XY N
r
XY
Keterangan:
r
xy
: koefisien korelasi skor item dan skor total
N : banyaknya subyek
x : jumlah skor item
y : jumlah skor total
xy : jumlah perkalian skor item dengan skor total
x
2
: jumlah kuadrat skor item
y
2
: jumlah kua drat skor total
Menurut Arikunto (2009: 75) kriteria validitas tes adalah sebagai
berikut.
Tabel 3.2 Kriteria tingkat validitas tes.
Kooefisien korelasi (r) Keterangan
0 0,20 Sangat rendah
0,21 0,40 Rendah
0,41 0,60 Cukup
0,6 0,80 Tinggi
0,8 1,0 Sangat tinggi
Jika r
hitung
lebih besar dari pada r
tabel
(r
11
> r
t
) maka instrumen tes
tersebut valid dan dapat digunakan sebagai tes evaluasi dalam proses
pembelajaran.
39
b. Reliabilitas
Menurut Arikunto (2009 : 86) seperangkat tes dikatakan
reliabel apabila tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.
Artinya apabila tes tersebut dapat dikenakan pada sejumlah subyek
yang sama pada lain waktu, maka hasilnya akan tetap sama atau
relative sama.
Untuk menguji apakah instrument tes reliabel atau tidak
dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus alpha. Menurut
(Arikunto, 2009: 109) untuk mencari reliabilitas digunakan rumus
alpha, sebagai berikut.
(
(
=
2
2
11
1
1
t
b
k
k
r
Keterangan:
r
11
: reliabilitas instrumen,
k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal,
2
b
: varians total.
Jika r
hitung
lebih besar dari pada r
tabel
(r
11
> r
t
) maka instrumen tes
tersebut reliabel dan dapat digunakan sebagai tes evaluasi dalam
proses pembelajaran.
c. Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi)
dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2009:
210). Semakin tinggi nilai daya beda soal, semakin mampu soal
tersebut membedakan peserta didik yang pandai dengan peserta didik
yang bodoh.
Menurut Arifin (2013: 277) Teknik yang digunakan untuk
menghitung daya pembeda bagi tes bentuk uraian adalah dengan
40
menghitung perbedaan dua buah rata-rata yaitu antara rata-rata dari
kelompok atas dengan rata-rata dari kelompok bawah untuk tiap-tiap
item. Rumus yang digunakan adalah :
Keterangan :
MH = rata-rata dari kelompok atas
ML = rata-rata dari kelompok bawah
= jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok atas
= jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok bawah
n
i
= 27% x N (HG dan LG sama besar)
N = jumlah sampel
Klasifikasi daya pembeda :
Kemudian harga
hitung
t yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga
tabel
t dengan ) 1 ( ) 1 ( =
i i
n n dk dan = 5 %. Jika
hitung
t >
tabel
t maka
soal tersebut signifikan.
d. Taraf kesukaran
Menurut Arikunto (2009: 207) soal yang baik adalah soal yang
tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Jika suatu item atau tes
memiliki kesukaran seimbang, maka dapat dikatakan bahwa tes
tersebut baik. Taraf kesukaran ini digunakan untuk mengetahui butir
soal termasuk sukar, sedang atau mudah. Menurut Arifin (2013: 273)
cara menghitung tingkat kesukaran untuk soal bentuk uraian adalah
menghitung berapa persen peserta didik yang gagal menjawab benar
atau ada di bawah batas lulus untuk tiap-tiap soal. instrumen perlu
diuji tingkat kesukaran dengan menggunakan rumus:
100 %
|
|
\
|
+
=
) 1 (
) (
2
2
2
1
i i
n n
X X
ML MH
t
2
i
x
2
2
x
41
Keterangan:
TK : Tingkat Kesukaran
Kriteria taraf kesukaran sebuah soal dapat dilihat dalam tabel 3.4
dibawah ini.
Tabel 3.4 Kriteria tingkat kesukaran item soal.
Interval IK Kriteria
0% < TK 27%
27% < TK 72%
72% < TK < 100%
Mudah
sedang
sukar
Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa :
Ada tiga kriteria tingkat kesukaran soal.
1) Jika jumlah peserta didik yang gagal mencapai 27%,
termasuk mudah
2) Jika jumlah peserta didik yang gagal antara 28% sampai
dengan 72% termasuk sedang
3) Jika jumlah peserta didik yang gagal 72% keatas, termasuk
sulit.
Batas lulus ideal skor tiap item mencapai 6, skala nol sampai
sepuluh (Arifin, 2013: 273). Dengan demikian, siswa lulus
memperoleh skor mencapai 60% tiap nomor soal.
H. Metode Analisis Data
1. Teknik Analisa Data Awal
Analisis data tahap awal dilakukan untuk mengetahui apakah kedua
kelompok sampel mempunyai karakteristik yang sama dengan populasi.
Adapun data yang dianalisis tahap awal ini adalah data nilai fisika pada
nilai ulangan fisika siswa materi sebelumnya.
a. Uji Normalitas
Menurut Sudjana (2005: 466) uji kenormalan yang digunakan
adalah menggunakan rumus uji lillifors sebagai berikut :
42
1) Hipotesis
Ho = Sampel dari populasi berdistribusi normal.
H
a
= Sampel tidak dari populasi berdistribusi normal.
2) Prosedur
a)
n
X X X ., . . . . . , ,
2 1
dijadikan bilangan baku
n
Z Z Z ......, , ,
2 1
dengan rumus :
S
X X
Z
i
i
=
keterangan:
i
Z = bilangan baku
i
X = data hasil pengamatan
X
= rata-rata sample
S = simpangan baku sample
=
( )
1
n
X X
i
b) Data dari sampel tersebut diurutkan dari skor terendah ke skor
tertinggi
c) Dengan data distribusi normal baku dihitung peluang
( ) ( )
i i
Z Z P Z F =
d) Menghitung proporsi
i n
Z Z Z Z ......, , ,
2 1
Jika proporsi ini dinyatakan oleh S ( )
i
Z maka :
( )
N
Z yang Z Z Z Banyaknya
Z S
i n
i
=
........., , ,
2 1
e) Menghitung selisih ( ) ( )
i i
Z S Z F dan menentukan harga
mutlaknya
f) Ambil harga terbesar di antara harga-harga mutlak selisih
tersebut, harga terbesar ini dinamakan Lo
g) Bandingkan Lo dengan
tabel
L , pada taraf signifikan 0,05.
43
3) Kesimpulan
1) Jika Lo <
tabel
L , maka Ho diterima
2) Jika Lo >
tabel
L , maka Ho ditolak
Catatan:
tabel
L diperoleh dari tabel lilliefors
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas sampel ini bertujuan untuk mengetahui apakah
sampel yang diteliti mempunyai varians yang sama atau tidak.
Hipotesis yang digunakan dalam uji homogenitas adalah sebagai
berikut:
H
0
= Sampel homogen
H
a
= Sampel tidak homogen
Untuk menguji kesamaan dua varians digunakan rumus sebagai
berikut:
= ,dengan
2
) 1 ( ) 1 (
2 1
2
2 2
2
1 1 2
+
+
=
n n
S n S n
S
Keterangan :
t = perbedaan rata-rata hasil belajar
S = simpangan baku
1
x
= nilai rata-rata kelompok sampel 1
2
x
= nilai rata-rata kelompok sampel 2
n
1
= jumlah sampel kelompok sampel 1
n
2
= jumlah sampel kelompok sampel 2
S
2
= varians gabungan
2
1
S
= varians kelompok sampel 1
2
2
S
= varians kelompok sampel 2
Sedangkan apabila kedua varians sampel tidak homogen
2 1
, menurut Sudjana (2005: 243) rumus yang digunakan adalah:
|
|
\
|
+
|
|
\
|
=
2
2
2
1
2
1
2 1
'
n
S
n
S
x x
t
Keterangan :
t = perbedaan rata-rata hasil belajar
1
x
= nilai rata-rata dari kelompok sampel 1
2
x
= nilai rata-rata dari kelompok sampel 2
2
1
S
= varians dari kelompok sampel 1
2
2
S
= varians dari kelompok sampel 2
45
S = simpangan baku
S
2
= varians gabungan
n
1
= jumlah siswa pada kelompok sampel 1
n
2
= jumlah siswa pada kelompok sampel 2
Kriteria pengujian adalah Ho diterima jika t
(1-1/2
)
< t < t
(1-1/2
).
Derajat kebebasan untuk daftar distribusi t adalah (n
1
+n
2
- 2) dengan
peluang (1- 1/2).
2. Teknik Analisis Data Akhir
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data pretest
dan postest (hasil belajar) peserta didik pada suatu kelas berdistribusi
normal atau tidak. Menurut Sudjana (2005: 466) uji kenormalan yang
digunakan adalah menggunakan rumus uji lillifors sebagai berikut :
1) Hipotesis
Ho = Data berdistribusi normal.
H
a
= Data tidak berdistribusi normal.
2) Prosedur
a)
n
X X X ., . . . . . , ,
2 1
dijadikan bilangan baku
n
Z Z Z ......, , ,
2 1
dengan rumus :
S
X X
Z
i
i
=
keterangan:
i
Z = bilangan baku
i
X = data hasil pengamatan
X
= rata-rata sample
S = simpangan baku sample
=
( )
1
n
X X
i
b) Data dari sampel tersebut diurutkan dari skor terendah ke skor
tertinggi
c) Dengan data distribusi normal baku dihitung peluang
46
( ) ( )
i i
Z Z P Z F =
d) Menghitung proporsi
i n
Z Z Z Z ......, , ,
2 1
Jika proporsi ini dinyatakan oleh S ( )
i
Z maka :
( )
N
Z yang Z Z Z Banyaknya
Z S
i n
i
=
........., , ,
2 1
e) Menghitung selisih ( ) ( )
i i
Z S Z F dan menentukan harga
mutlaknya
f) Ambil harga terbesar di antara harga-harga mutlak selisih
tersebut, harga terbesar ini dinamakan Lo
g) Bandingkan Lo dengan
tabel
L , pada taraf signifikan 0,05
3) Kesimpulan
Jika Lo <
tabel
L , maka Ho diterima
Jika Lo >
tabel
L , maka Ho ditolak
Catatan:
tabel
L diperoleh dari tabel lilliefors
b. Uji Homogenitas
Jika sampel berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji
homogenitas. Penghitungan uji homogenitas bertujuan untuk
mengetahui apakah data pretest dan posttest yang diteliti memiliki
varians yang sama atau tidak. Hipotesis yang digunakan sama dengan
pada analisis data awal. Analisis uji homohenitas ini sama dengan
analisis uji homogenitas data awal.
c. Uji t
Dalam analisis hasil pretest siswa menggunakan analisis uji t
dua pihak. Hal ini digunakan untuk mengetahui kedua kelas memiliki
kemampuan awal yang sama atau tidak. Hipotesis yang diujikan dan
analisis perhitungannya sama dengan analisis kesamaan rata-rata data
awal di atas.
47
Dalam analisis hasil posttest (hasil belajar) menggunakan
analisis uji-t pihak kanan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah
hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol, atau
kedua kelas memiliki hasil belajar yang sama.
Menurut Sudjana (2005 : 243) langkah langkah uji kesamaan rata
rata sebagai berikut :
a) Menentukan hipotesis
Ho:
1
=
2
(rata-rata hasil belajar kelas eksperimen sama
dengan rata-rata hasil belajar kelas kontrol)
Ha:
1
>
2
(rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih baik
dari rata-rata hasil belajar kelas kontrol)
b) Menentukan
c) Jika
2
2
2
1
= , maka rumus t yang di gunakan
Dimana :
keterangan :
2
S = varians
1
X = rata rata hasil pembelajaran yang di kenai treatmen
2
X = rata rata hasil pembelajaran yang di kenai tidak
treatmen
1
n = banyaknya siswa kelompok eksperimen
|
|
\
|
+
=
2 1
2 1
1 1
n n
S
x x
t
( ) ( )
2
1 1
2 1
2
2 2
2
1 1 2
+
+
=
n n
S n S n
S
( )
( ) 1
1 1
2
1
2
1 1 2
1
=
n n
x x n
S
( )
( ) 1
2 2
2
2
2
2 2 2
2
=
n n
x x n
S
48
2
n = banyaknya siswa kelompok kontrol
2
1
S = varians kelas eksperimen
2
2
S = varians kelas kontrol
d) Jika
2
2
2
1
, maka rumus t yang di gunakan
Keterangan :
1
x = rata rata kelompok 1
2
x = rata rata kelompok 2
Kriteria pengujian adalah terima
0
H jika
Dengan
2
2
2
2
1
2
1
1
,
n
S
w
n
S
w = =
) 1 1 ( ), 1 ( 1
=
n
t t
) 1 2 ( ), 1 ( 2
=
n
t t
Keterangan :
2
1
S = varians kelompok 1
2
1
S = varians kelompok 2
1
n = jumlah sampel kelompok 1
2
n = jumlah sampel kelompok 2
Kriteria pengujian hipotesis adalah
0
H
jika t
hitung
lebih
kecil dari t
tabel
(
) 1 (
< t t ), dengan % 5 = dan dk = 2
2 1
+ n n
dan peluang ) 1 ( untuk harga lain
0
H ditolak.
d. Uji korelasi
Dalam uji korelasi penelitian ini, hipotesis yang akan diuji
adalah sebagai berikut:
2
2
2
1
2
1
2 1 '
n
S
n
S
x x
t
+
=
2 1
2 2 1 1 '
w w
t w t w
t
+
+
<
49
Ho: tidak ada pengaruh model PBL bantuan media CD interaktif
terhadap hasil belajar ditinjau dari berfikir kritis siswa. (tidak
ada korelasi).
Ha: ada pengaruh model PBL bantuan media CD interaktif terhadap
hasil belajar ditinjau dari berfikir kritis siswa (terdapat korelasi).
Menurut Sudjana (2005: 369) untuk mencari korelasi antara
variabel bebas dengan variabel terikat digunakan rumus korelasi
product moment, dengan rumus:
{ }{ }
2 2 2 2
) ( ) (
) )( (
Y Y N X X N
Y X XY N
r
xy
=
Keterangan:
r
xy
= koefesiensi korelasi antara X dan Y
X = nilai siswa dengan pemberian model PBL dengan bantuan
media CD interaktif
Y = hasil belajar siswa ditinjau dari berfikir kritis setelah
diberi perlakuan model PBL dengan bantuan CD interaktif.
X = jumlah nilai X
Y = jumlah nilai Y
XY = jumlah perkalian X dan Y
N = jumlah subjek
Kriteria pengujian hipotesis :
Dengan taraf signifikan 5% harga r
hitung
dikonsultasikan dengan harga
r
tabel
. Jika : r
hitung
lebih kecil dari r
tabel
, maka terima Ho dan
r
hitung
lebih besar dari r
tabel
, maka H
a
(hipotesis alternatif) diterima.
Setelah diketahui harga r
hitung
, selanjutnya
mencari indeks
determinasi R
2
. Indeks determinasi dimaksudkan untuk mengetahui
besarnya pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya.
Rumus yang digunakan adalah:
R
2
= r
xy
2
x 100% Dimana r
xy
adalah r
hitung.
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Persiapan Penelitian
Penelitian akan berjalan dengan baik jika sebelum penelitian
dilaksanakan persiapan terlebih dahulu. Dalam tahap persiapan, hal yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Menentukan subyek penelitian
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII
Semester II SMP Negeri 3 Batang tahun ajaran 2012/2013.
b. Sampel
Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara
cluster random sampling, dimana diambil dua kelas, yaitu kelas
VIIIA sebagai kelas eksperimen dengan model pembelajaran PBL
dengan bantuan media CD interaktif dan kelas VIIID sebagai kelas
kontrol dengan model pembelajaran konvensional.
2. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol sebelum kedua kelas diberi perlakuan dengan masing-masing
model pembelajaran yang telah ditentukan. Data yang diambil adalah
nilai hasil ulangan fisika materi sebelumnya. Data ini selanjutnya akan
dianalisis untuk mengetahui apakah kedua sampel dari keadaan yang
sepadan dengan populasi.
B. Hasil Uji Coba Instrumen
Uji coba tes dilaksanakan pada siswa kelas uji coba yaitu kelas VIIIC.
Soal yang diberikan merupakan jenis soal uraian dengan jumlah 7 butir soal
dengan alokasi waktu 80 menit.
1. Langkah langkah Uji Coba Instrumen
Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
51
a. Menyusun soal tes instrumen penelitian. Langkah-langkah
penyusunan soal tes sebagai berikut:
1) Menentukan materi pokok
2) Menentukan bentuk tes yang digunakan yaitu uraian
3) Menentukan alokasi waktu mengerjakan soal yaitu 80 menit
4) Menentukan jumlah butir soal
5) Membuat kisi-kisi soal uji coba
6) Membuat kunci jawaban dan pedoman penskoran.
7) Melakukan uji coba instrumen di kelas VIIIC
b. Menganalisis hasil uji coba untuk mengetahui validitas,
reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal tes
c. Menentukan butir soal yang digunakan sebagai alat ukur
penelitian.
2. Analisis Uji Instrumen
Setelah dilakukan uji coba di kelas VIIIC SMP Negeri 3 Batang
diperoleh data yang diperlukan untuk menentukan validitas,
reliabilitas, daya pembeda, dan taraf kesukaran soal.
a. Validitas Soal
Untuk menghitung validitas butir soal menggunakan rumus
korelasi product moment yaitu:
} Y) ( X }{N X) ( X {N
Y) X)( ( XY N
r
2 2 2 2
xy
=
Hasil dari perhitungan validitas butir soal dengan harga
kritik r product moment, untuk % 5 = dengan n = 24 diperoleh
r
tabel
= 0,404, dikatakan valid apabila r
xy
lebih besar dari r
tabel
.
Berikut hasil uji validitas butir soal.
Tabel 4.1. Hasil Analisis Validitas Butir Soal.
Butir
Soal
X Y XY X
2
Y
2
r
xy
r
tabel
Kriteria
1 108 819 3822 540 29561 0,46 0,404 Valid
52
2 125 819 4486 731 29561 0,614 0,404 Valid
3 108 819 3817 520 29561 0,56 0,404 Valid
4 156 819 5562 1080 29561 0,73 0,404 Valid
5 126 819 4302 684 29561 0,01 0,404 Invalid
6 101 819 4028 763 29561 0,79 0,404 Valid
7 95 819 3544 485 29561 0,72 0,404 Valid
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa soal nomor
lima tidak valid. Sedangkan soal-soal lainnya valid.
Untuk perhitungan lebih lengkap bisa dilihat pada lampiran 21.
b. Reliabilitas
Kriteria pengujiannya adalah jika r
hitung
lebih besar dari
r
tabel
maka soal dikatakan reliabel. Dari hasil perhitungan r
hitung
sebesar 0,59 dan dari harga kritik r product moment, untuk
% 5 = dengan n = 24 diperoleh r
tabel
sebesar 0,404, karena r
hitung
lebih besar dari r
tabel
maka soal dapat dikatakan reliabel.
Perhitungan reliabilitas soal dapat dilihat pada lampiran 22.
c. Daya Pembeda Soal
Analisis daya pembeda dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui kemampuan soal dalam membedakan siswa yang
termasuk kelas berkemampuan tinggi dan siswa yang termasuk
kelas berkemampuan rendah. Daya pembeda dihitung dengan
menggunakan rumus :
Dari hasil perhitungan soal nomer satu sampai soal nomor tujuh
didapatkan hasil daya beda soal seperti pada tabel 4.2 dibawah:
Tabel 4.2. Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal
No.Soal t
hitung
t
tabel
Kriteria
1 5 1,78 Sign
2 3,66 1,78 Sign
( )
( ) 1
2
2
2
1
=
i i
n n
x x
ML MH
t
53
3 2,15 1,78 Sign
4 2,12 1,78 Sign
5 0,34 1,78 tdk sign
6 4,2 1,78 Sign
7 2,44 1,78 Sign
Dari hasil perhitungan didapatkan soal nomor lima
merupakan soal yang mempunyai daya beda yang tidak
signifikan. Dan soal 1,2,3,4,6, dan 7 memiliki daya beda soal
yang signifikan. Perhitungan daya pembeda tes dapat dilihat
lampiran 23.
d. Taraf kesukaran Soal
Taraf kesukaran dihitung dengan menggunakan rumus :
100 %
Keterangan:
TK : Tingkat Kesukaran
Berikut hasil perhitungan taraf kesukaran butir soal.
Tabel 4.3. Hasil Analisis Taraf Kesukaran
No. Soal
Jumlah
Siswa
Jumlah
Gagal
TK Kriteria
1 24 12 50 Sedang
2 24 13 54,167 Sedang
3 24 8 33,33 Sedang
4 24 6 25 Mudah
5 24 9 37,5 Sedang
6 24 11 45,83 Sedang
7 24 19 79,17 Sukar
54
Perhitungan taraf kesukaran tes dapat dilihat lampiran 24.
Dari hasil uji coba instrument tes dapat disimpulkan, bahwa soal
yang memenuhi syarat sesuai validitas, taraf kesukaran, dan daya beda
soal yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 6, dan 7. Sedangkan yang tidak
memenuhi syarat validitas, taraf kesukaran, dan daya beda soal soal
nomor lima. Dengan demikian peneliti menggunakan enam soal
sebagai soal instrumen penelitian. Kajian selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran 20.
C. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan dari tanggal 18 Mei 2013 sampai tanggal 5 Juni
2013. Langkah yang dilaksanakan pada saat penelitian adalah sebagai berikut:
1. Memberikan tes awal pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan
alokasi waktu yang telah ditentukan untuk memperoleh nilai awal
sebelum kedua kelas diberikan perlakuan masing-masing. Sehingga
kemampuan hasil belajar yang ditinjau dari berfikir kritis siswa dapat
diketahui.
2. Melaksanakan pembelajaran dengan model PBL dengan bantuan media
CD interaktif pada kelas eksperimen serta pembelajaran konvensional
pada kelas kontrol.
3. Memberikan tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan
alokasi waktu yang telah ditentukan untuk memperoleh data akhir
4. Memberikan angket siswa sesudah pembelajaran selesai pada kelas
eksperimen
5. Melakukan uji hipotesis dengan menggunakan data akhir kelas
eksperimen dan kelas kontrol, serta angket siswa kelas eksperimen,
sehingga permasalahan yang telah dirumuskan didapat jawabannya.
D. Analisis Hasil Penelitian
Analisis penelitian ini dibagi menjadi empat tahap yaitu sebagai berikut:
55
1. Analisis Data Awal
Analisis awal ini bertujuan untuk mengetahui apakah sampel kelas
eksperimen (model PBL dengan bantuan media CD interaktif), dan
sampel kelas kontrol (model pembelajaran konvensional) dari keadaan
yang sepadan atau sama dengan populasi. Data yang digunakan adalah
data nilai tes ulangan fisika materi sebelumnya dari siswa kelas VIIIA,
dan VIIID SMP Negeri 3 Batang.
a. Uji Normalitas
Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:
H
0
: sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
H
a
: sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan uji lilliefors.
Kriteria pengujian hipotesis uji liliefors adalah jika L
o
(nilai
tertinggi dari perhitungan) lebih kecil dari L
tabel
dengan = 5 %
maka H
o
diterima. Setelah H
0
diuji dengan uji Lilliefors, maka
hasilnya dapat disusun seperti pada table 4.4 di bawah ini:
Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Data Awal.
Kelompok N L
0
L
tabel
Kesimpulan
Eksperimen
Kontrol
26
24
0,1141
0,1041
0,1699
0,1766
Berdistribusi normal
Berdistribusi normal
Untuk kajian lebih lanjut dapat dilihat pada lampiran 7.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas sampel ini bertujuan untuk mengetahui apakah
sampel yang diteliti mempunyai varians yang sama atau tidak.
Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut.
H
0
:
2
1
=
2
2
berarti varians kedua kelompok sama (homogen).
56
H
a
:
2
1
2
2
berarti varians kedua kelompok tidak sama ( tidak
homogen).
Dari perhitungan data awal kelas sampel I dan kelas sampel
II, didapat varians gabungan dengan taraf nyata = 5%, tolak
hipotesis
0
H jika F
hitung
lebih besar dari F
tabel
(
, di mana:
V
1
adalah dk pembilang untuk n-1
V
2
adalah dk penyebut untuk n-1
Berdasarkan hasil perhitungan, didapat F
hitung
= 0,879882
dan F
tabel
dengan = 5 %, V
1
= 26 1 = 25, V
2
= 24 1 = 23,
maka 1
) 23 , 25 , 05 , 0 (
) , (
2
1
2 1
= = F F
V V
,99. Karena F
hitung
lebih kecil dari
F
tabel
maka Ho diterima, artinya kedua kelompok mempunyai
varians yang sama (homogen). Penyajian dan penghitungan data
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8.
c. Uji Kesamaan Sampel
Hipotesis yang diuji sebagai berikut:
Ho:
1
=
2
(rata-rata hasil belajar kelas sampel 1 sama dengan
rata-rata hasil belajar kelas sampel II)
Ha:
1
2
(rata-rata hasil belajar kelas sampel 1 tidak sama
dengan rata-rata hasil belajar kelas sampel II)
Dari data kelas sampel I dan kelas sampel II dilakukan
perhitungan kesamaan sampel. Ho diterima jika t
(1-
)
< t
hitung
<
t
(1-
)
, dengan t
(1-
2 26 24 2
48 dan = 0,05. Diperoleh t
tabel
sebesar 2,011. Dan perhitungan
diperoleh t
hitung
sebesar 0,01.
Karena t
hitung
lebih kecil t
tabel
maka Ho diterima, sehingga
dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar kelas sampel I
(kelas eksperimen) sama dengan rata-rata hasil belajar kelas sampel
II (kelas kontrol) dan artinya keadaan kedua sampel sama.
57
Penyajian dan penghitungan data selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 9.
2. Analisis Hasil Pretest.
a. Uji Normalitas
Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut.
H
0
: data berdistribusi normal.
H
a
: data tidak berdistribusi normal.
Uji normalitas pretest dalam penelitian digunakan uji lilliefors.
Setelah H
0
diuji dengan uji lilliefors pada lampiran 29, maka hasilnya
dapat disusun seperti pada table di bawah ini:
Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas Pretest
Kelompok N L
0
L
tabel
Kesimpulan
Eksperimen
Kontrol
26
24
0,0948
0,1129
0,1699
0,1766
Berdistribusi normal
Berdistribusi normal
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas sampel ini bertujuan untuk mengetahui apakah
data pretest yang diteliti mempunyai varians yang sama atau tidak.
Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut.
H
0
:
2
1
=
2
2
berarti varians data kedua kelompok sama (homogen).
H
a
:
2
1
2
2
berarti varians data kedua kelompok tidak sama ( tidak
homogen).
Dari perhitungan data pretest kelas eksperimen dan kelas
kontrol, didapat varians gabungan dengan taraf nyata = 5%, tolak
hipotesis
0
H jika F
hitung
lebih besar dari F
tabel
(
, di mana:
V
1
adalah dk pembilang untuk n-1
V
2
adalah dk penyebut untuk n-1
58
Berdasarkan hasil perhitungan, didapat F
hitung
= 0,770305 dan
F
tabel
dengan = 5 %, V
1
= 26 1 = 25, V
2
= 24 1 = 23, maka
1
) 23 , 25 , 05 , 0 (
) , (
2
1
2 1
= = F F
V V
,99. Karena F
hitung
lebih kecil dari F
tabel
maka
Ho diterima, artinya varians data kedua kelompok sama (homogen).
Penyajian dan penghitungan data selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 30.
c. Uji Kesamaan Rata-rata Pretest
Hipotesis yang akan diuji sebagai berikut:
Ho:
1
=
2
(rata-rata hasil pretest kelas eksperimen sama dengan
rata-rata hasil pretest kelas kontrol)
Ha:
1
2
(rata-rata hasil pretest kelas eksperimen tidak sama
dengan rata-rata hasil pretest kelas kontrol)
Dari data pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan
penghitungan kesamaan rata-rata hasil pretest. Ho diterima jika t
(1-
)
< t
hitung
< t
(1-
)
, dengan t
(1-
) .
2
26 24 2 48 dan = 0,05. Diperoleh t
tabel
sebesar 2,011. Dari
perhitungan diperoleh t
hitung
sebesar 0,278. Karena t
hitung
lebih kecil
dari t
tabel
maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-
rata hasil pretest kelas eksperimen sama dengan rata-rata hasil pretest
kelas kontrol dan artinya kedua kelas memiliki kemampuan awal yang
sama sebelum pembelajaran. Penyajian dan penghitungan data
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 31.
3. Analisis Tes Akhir (Posttest).
a. Uji Normalitas
Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut.
H
0
: data berdistribusi normal.
H
a
: data tidak berdistribusi normal.
Uji normalitas data posttest dalam penelitian digunakan uji
lilliefor. Setelah H
0
diuji dengan uji lilliefors pada lampiran 35, maka
hasilnya dapat disusun seperti pada table di bawah ini:
59
Tabel 4.6. Hasil Uji Normalitas Posttest
Kelompok N L
0
L
tabel
Kesimpulan
Eksperimen
Kontrol
26
24
0,1299
0,1477
0,1699
0,1766
Berdistribusi normal
Berdistribusi normal
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas sampel ini bertujuan untuk mengetahui apakah
data akhir (posttest) yang diteliti mempunyai varians yang sama atau
tidak. Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut.
H
0
:
2
1
=
2
2
berarti varians data kedua kelompok sama (homogen).
H
a
:
2
1
2
2
berarti varians data kedua kelompok tidak sama ( tidak
homogen).
Dari perhitungan data akhir (posttest) kelas eksperimen dan
kelas kontrol, didapat varians gabungan dengan taraf nyata = 5%,
tolak hipotesis
0
H jika F
hitung
lebih besar dari F
tabel
(
, di
mana:
V
1
adalah dk pembilang untuk n-1
V
2
adalah dk penyebut untuk n-1
Berdasarkan hasil perhitungan, didapat F
hitung
sebesar 0,89405
dan F
tabel
dengan = 5 %, V
1
= 26 1 = 25, V
2
= 24 1 = 23, maka
1
) 23 , 25 , 05 , 0 (
) , (
2
1
2 1
= = F F
V V
,99. Karena F
hitung
lebih kecil dari F
tabel
maka
Ho diterima, artinya kedua kelompok mempunyai varians data yang
sama (homogen). Penyajian dan penghitungan data selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran 36.
c. Uji Kesamaan Rata-rata Posttest
Hipotesis yang akan diuji sebagai berikut:
Ho:
1
=
2
(rata-rata hasil belajar kelas eksperimen sama dengan
rata-rata hasil belajar kelas kontrol)
60
Ha:
1
>
2
(rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari
rata-rata hasil belajar kelas kontrol)
Dari data akhir (posttest) kelas eksperimen dan kelas kontrol
dilakukan penghitungan kesamaan rata-rata hasil belajar yang ditinjau
dari berfikir kritis. Ho diterima jika t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
, dengan
t
(1-
)
sama dengan t
tabel
. Dengan
2 26 24
2 48 dan = 0,05. Diperoleh t
tabel
sebesar 1,677. Dan dari
perhitungan diperoleh t
hitung
sebesar 3,143.
Karena t
hitung
lebih besar dari t
tabel
maka Ho ditolak, sehingga
rata-rata hasil belajar ditinjau dari berfikir kritis siswa kelas kelas
eksperimen lebih baik dari rata-rata hasil belajar tinjau dari berfikir
kritis kelas kontrol. Serta dari data perhitungan diperoleh bahwa rata-
rata hasil belajar kelas eksperimen sebesar 74,3 dan kelas kontrol
sebesar 63,6. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa hasil
belajar ditinjau dari berfikir kritis siswa kelas eksperimen lebih besar
dari hasil belajar ditinjau dari berfikir kritis siswa kelas kontrol.
Penyajian dan penghitungan data selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 37.
4. Analisi Pengaruh Model PBL Bantuan Media CD Interaktif Terhadap
Hasil Belajar Ditinjau dari Berfikir Kritis Siswa.
a. Uji Korelasi
Dengan menggunakan rumus product moment dapat dicari
koefisien korelasi antara model PBL bantuan media CD interaktif
terhadap hasil belajar ditinjau dari berfikir kritis siswa. Data yang
digunakan dari data akhir siswa kelas eksperimen.
Hipotesis yang akan diuji:
Ho: tidak ada pengaruh model PBL bantuan media CD interaktif
terhadap hasil belajar ditinjau dari berfikir kritis siswa. (tidak ada
korelasi).
Ha: ada pengaruh model PBL bantuan media CD interaktif terhadap
hasil belajar ditinjau dari berfikir kritis siswa (terdapat korelasi).
61
Hasil dari perhitungan korelasi yang dikonvensikan dengan
harga kritik r product moment, untuk % 5 = dengan n = 26 diperoleh
r
tabel
sama dengan 0,388. Kriteria pengujian hipotesis, terima Ho
apabila r
xy
lebih kecil dari r
tabel
. Terima Ha jika hasil lainya. Dari
lampiran 39 penghitungan koefisien korelasi diketahui:
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Korelasi
N X Y X
2
Y
2
XY r
xy
r
tabel
Kesimpulan
26 2091 1932,6 169683,0 147068,7 157290,7 0,82 0,388 r
hitung
> r
tabel
Karena harga r
hitung
lebih besar dari r
tabel
( 0,82 > 0,388) maka
Ha diterima sehingga terdapat korelasi pada kedua aspek tersebut.
Artinya pembelajaran fisika dengan model PBL dengan bantuan
media CD interaktif mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
hasil belajar ditinjau dari berfikir kritis siswa.
b. Indek Determinasi
Besarnya hubungan koefisien korelasi ditentukan oleh koefisian
determinasi yang diperoleh dengan rumus:
R
2
= r
xy
2
x 100%
= (0,82)
2
x 100%
= 67,16 %
Dari perhitungan indek determinasi di atas dapat disimpulkan
bahwa besarnya pengaruh model PBL dengan bantuan media CD
interaktif terhadap hasil belajar ditinjau dari berfikir kritis siswa
sebesar 67,16%.
62
BAB V
PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian pada bab empat menunjukkan bahwa pembelajaran dengan
menerapkan model PBL dengan bantuan media CD interaktif berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa ditinjau dari berfikir kritis siswa pada pokok bahasan optik geometrik kelas
VIII semester II SMP Negeri 3 Batang. Pembahasan hasil penelitian ini didasarkan pada
hasil uji statistik korelasi yang menunjukkan bahwa harga r
hitung
lebih besar dari r
tabel
(
0,82 > 0,388). Sehingga dapat disimpulkan bahwa model PBL dengan bantuan media CD
interaktif berpengaruh terhadap hasil belajar yang ditinjau dari berfikir kritis siswa. Dan
dari perhitungan indek determinasi menunjukkan bahwa hasil belajar yang ditinjau dari
berfikir kritis siswa 67,16 % dipengaruhi model PBL dengan bantuan media CD interaktif
dan 32,84 % dipengaruhi oleh faktor lainnya.
Hal ini juga diperkuat dari nilai rata-rata posttest siswa yang menggunakan model
PBL dengan bantuan CD interaktif berbeda dengan siswa yang menggunakan model
konvensional. Hasil belajar siswa yang menggunakan model PBL dengan bantuan media
CD interaktif nilai rata-ratanya sebesar 74,3. Sedangkan hasil belajar siswa yang
menggunakan model konvensional sebesar 63,6. Dan hasil perhitungan uji-t siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh t
hitung
sebesar 2,236095, dan t
tabel
sebesar 1,677.
Dengan kriterian pengujian untuk = 5 % diperoleh t
hitung
lebih besar dari t
tabel
maka H
0
ditolak. Dengan demikian, hasil belajar pada penerapan model PBL dengan bantuan
media CD interaktif menunjukkan ketuntasan belajar yang lebih baik dibandingkan
dengan pembelajaran model konvensional.
Sebelum siswa diberi perlakuan dengan masing-masing model yang sudah
ditentukan, siswa diberi pretest terlebih dahulu. Pretest ini dilakukan untuk mengetahui
keadaan awal siswa. Dari hasil nilai rata-rata pretest siswa yang menggunakan model
PBL dengan bantuan media CD interkatif sebesar 44,99. Sedangkan siswa yang
menggunakan model konvensional nilai rata-rata pretest siswa sebesar 43,9. Dari hasil uji
rata-rata nilai pretest diperoleh t
tabel
sebesar 2,011. Dari perhitungan diperoleh t
hitung
sebesar 0,278. Karena t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
maka Ho diterima. Sehingga kedua kelas
tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretest siswa kedua kelas tidak ada
perbedaan. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelas tidak ada perbedaan kemampuan
awal siswa sebelum kedua kelas tersebut diberi perlakuan dengan model pembelajaran
yang sudah ditentukan.
63
Dari hasil posttest dan pretest di atas, menunjukkan bahwa adanya perbedaan nilai
rata-rata siswa. Perbedaan ini adalah nilai rata-rata posttest lebih baik dari pada nilai rata-
rata pretest siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata pretest dan posttest siswa.
Hasil nilai rata-rata pretest siswa pada kelas eksperimen sebesar 44,99 sedangkan nilai
rata-rata postest siswa sebesar 74,3. Pada kelas kontrol nilai pretest siswa sebesar 43,9
dan nilai rata-rata posttest siswa sebesar 63,6. Perbedaan nilai rata-rata siswa ini terjadi
karena adanya perlakuan yang dialami kedua kelas setelah pretest dilakukan. Pada kelas
eksperimen diberi perlakuan dengan model PBL dengan bantuan media CD interaktif.
Sedangkan pada kelas kontrol diberi perlakuan model konvensional.
Hasil penelitian ini mendukung pendapat Slameto (2010: 3) yang berpendapat
bahwa hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung
secara berkesinambungan, tidak statis satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan
perubahan berikutnya dan akan berguna begi kehidupan ataupun proses belajar
berikutnya. Setelah mengalami belajar siswa berubah perilakunya, perubahan dalam hal
ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai yang dicapai. Hal ini juga selaras dengan
pendapat Slameto (2010 : 54-71) bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa
dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor intern dan faktor ekstern dari siswa yang
belajar. Faktor internal dalam penelitian ini adalah sifat kritis siswa. Sifat kritis siswa
akan terlihat dalam proses pembelajaran di kelas eksperimen. Dalam proses pembelajaran
dengan model PBL dengan bantuan CD interaktif sifat kritis siswa meningkat. Dan
model PBL dengan bantuan CD interaktif merupakan faktor eksternal yang
mempengaruhi hasil belajar siswa.
Model PBL dalam proses pembelajaran di kelas eksperimen merupakan faktor
eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Model PBL pada penelitian ini sangat
berperan dalam menumbuhkan, mengembangkan, dan meningkatkan berfikir kritis siswa.
Sehingga sifat kritis siswa meningkat begitu pula dengan hasil belajar siswa di kelas
eksperimen. Hal ini selaras dengan pendapat Margetson (1994, dikutip oleh Rusman,
2011: 230) yang mengemukakan bahwa kurikulum PBL membantu untuk meningkatkan
perkembangan keterampilan belajar sepanjang hayat dalam pola pikir yang terbuka,
reflektif, kritis, dan belajar aktif.
Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian Agus Salim tentang pengaruh
model pembelajaran berbasis masalah berbantuan multimedia terhadap hasil belajar fisika
siswa SMK Negeri 11 Semarang. Dari penelitian Agus Salim disimpulkan bahwa model
64
pembelajaran berbasis masalah berbantuan multimedia berpengaruh terhadap hasil belajar
fisika.
Hasil penelitian ini juga relevan dengan hasil penelitian Ermi Agustina tentang
penerapan media pembelajaran berupa CD ineteraktif untuk meningkatkan keterampilan
berfikir kritis dan hasil belajar siswa pada materi ekosistem kelas X di SMA 11
Semarang. Dari penelitian Ermi Agustina disimpulkan bahwa media pembelajaran berupa
CD interaktif mampu meningkatkan keterampilan berfikir kritis dan hasil belajar siswa.
65
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam
skripsi ini. Berikut kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian:
1. Pembelajaran dengan model PBL dengan bantuan media CD interaktif
berpengaruh terhadap hasil belajar ditinjau dari berfikir kritis siswa
2. Besar pengaruh model PBL dengan bantuan media CD interaktif
terhadap hasil belajar ditinjau dari berfikir kritis siswa sebesar 67,16
persen
Dari hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan di atas. Maka saran
yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Kepada Guru
Pembelajaran PBL dengan bantuan media CD interaktif dapat menjadi
alternatif diantara banyak model dan media pembelajaran fisika yang
mampu mempengaruhi hasil belajar dan berfikir kritis siswa.
2. Kepada Lembaga Terkait
Diperlukan dukungan dari lembaga atau instansi terkait untuk
mensosialisasikan penggunaan pembelajaran model PBL dengan
bantuan media CD interaktif di sekolah melalui seminar, pelatihan guru,
maupun MGMP.
3. Kepada Peneliti yang Berminat
Model PBL dengan bantuan media CD interkatif merupakan
kombinasi model dan media yang perlu dikembangkan kembali,
sehingga akan lebih baik.
66
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Emi. 2012. Penerapan Media Pembelajaran Berupa CD Ineteraktif
untuk Meningkatkan Keterampilan Berfikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa
pada Materi Ekosistem Kelas X di SMA 11 Semarang. Skripsi: IKIP PGRI
Semarang.
Amri, Sofan dan Lif Khoiru A. 2010. Proses Pembelajaran Inovatif dan Kreatif
dalam Kelas: Metode, Landasan Teoritis-Praktis dan Penerapannya.
Jakarta : Prestasi Pustakaraya.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi
Aksara.
------. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta : Rineka
Cipta.
Arifin, Zainal. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya.
Arsyat, Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta:
Referensi Jakarta.
Dalim, Agus. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Berbantuan Multimedia Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMK Negeri
11 Semarang. Skripsi: IKIP PGRI Semarang.
Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 tahun 2006
tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta: Depdiknas.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Fajri, Emzul dan Ratu Aprilia Senja. 2008. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.
Jakarta: Difa Publisher.
Fisher, Alec. 2009. Berfikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Giancolli, Douglas C. 2001. Fisika: Edisi Kelima jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Komalasari, Mardiana. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
untuk Meningkatkan Keterampilan Berfikir Kritis Siswa SMP Kelas VII
pada Pembelajaran Fisika. Skripsi: UPI Bandung.
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Jogjakarta: DIVA Press.
67
Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta : Rajawali Pers.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT
Rineka Cipta.
Sudjana, 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D ). Bandung: Alfabeta.
Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta : Pedagogja.
Widodo, Tri dkk. 2009. IPA Terpadu: untuk SMP/MTS Kelas VIII. Jakarta: Pusat
Perbukuan , Departemen Pendidikan Nasional.
68
69
DAFTAR NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN
KELAS VIIIA
No Nama Kode
1 ANDRIA PERWIRA AWANDA E - 1
2 ARIEF AJI PRASETYAWAN E 2
3 BETA KHALEDA TRIANANDA E 3
4 CEYSIA DESTANAYA EKYAN PUTRI E 4
5
CHOERUL ALFIAN PUTRANTO
E 5
6 CYNTIA MAROM E 6
7 DIAN NUGRAHENI E 7
8 DIYAH RACHMAWATI PRASETIANI E 8
9 FAUSTA DHAFIN E 9
10 HAYUKARA KHARISMAWATI E 10
11 IMAM MA'RIF ARIEFIN E 11
12 IVAN KURNIAWAN E 12
13 JAVAS GALA BUDIASA E 13
14 KIRANA DWI PRABANDANI E 14
15 MEIDIAN KARIMA E 15
16 MOHAMMAD IRFAN NADHIF E 16
17 NURUL WILDA AGHNI KH E 17
18 PAMUNGKAS TRIANTORO E 18
19 RIF'ATUL ULUM E 19
20 RISDA AROFAHTIANI E 20
21 ROSYIANNA ARYANI E 21
22 SALMA SHAVIRA RAHMA K E 22
23 SIDIQ DWI NUGRAHA E 23
24 TRI WAHYU NUR MARINDA E 24
25 WAHIDA ALDI MUHARAM E 25
26 WINADA FAJAR SALIMAH E 26
Lampiran 1
70
DAFTAR NAMA SISWA KELAS KONTROL
KELAS VIIID
No Nama Kode
1
ADRE YOUANDHIKA
K - 1
2
AHMAD FATHONI
K - 2
3
AJENG SHARMA DIVA S.
K - 3
4
ALIF CHANDRA KUSUMA W P
K - 4
5
ALIFIA NURLY HIDAYANTI
K - 5
6
ANDARU NUGRAHANTO
K - 6
7
CINDY WIJAYANTI
K - 7
8
CITRA DHISTIA MURTI
K - 8
9
DHONI KUSUMA WARDHANA
K - 9
10
DISTA FITRI YANTI
K - 10
11
ELORA AZALIA WIBOWO
K - 11
12
HATARI RAIS ALDI
K - 12
13
HUSNA YUMNA HAKIM
K - 13
14
KAVITA MAGHDALENI
K - 14
15
M. SHINDID MUHAIMIN
K - 15
16
MEGA DWI SETYA WARDANI
K - 16
17
MUHAMMAD LUQMAN ABDUL
HAKIM
K - 17
18
MUHAMMAD WILDAN
K - 18
19
NISA AZZAHRA
K - 19
20
QONITA RAHMA
K - 20
21
RIZA AINUN NISA
K - 21
22
SALSABILA SYAFARI Z
K - 22
23
SENDY YUSTISIA NUGRAENA
K - 23
24
TEGAR SUKMA ABDI
K - 24
Lampiran 2
71
DAFTAR NAMA SISWA KELAS UJI COBA
KELAS VIIIC
No Nama Kode
1
ABISEKA PRAHASTO
UC - 1
2
AFIF DIMAS NAUFAL
UC - 2
3
AMALINA QORI SHABRINA
UC - 3
4
BONDAN EKA NUGRAHA
UC - 4
5
FARAH DHIFAK
UC - 5
6
FARHA HALIZA YAHYA
UC - 6
7
FARHAN LUTFI MUHAMMAD
UC - 7
8
FELLA FARADIVA
UC - 8
9
HASNA PRADIPTA R.
UC - 9
10
KARTIKA LUTHFIA ARIWIBOWO
UC - 10
11
KURNIA ASTUTI B
UC - 11
12
MOHAMMAD HARRIS ALFARIZY
UC - 12
13
MOKH. ANJA PRANATA PUTRA
UC - 13
14
MAASAH NABIILAH
UC - 14
15
NILAM PRABAWATI
UC - 15
16
NINDITA IS PRADITYA
UC - 16
17
NUFASHA MURBAYANGTI
UC - 17
18
OKASYATI LESTARI PUTRI
UC - 18
19
RAVIE VACHRIAN ZIHARUL HAQUE
UC - 19
20
RIDHO SEBASTIAN R
UC - 20
21
ROAS SHADIQI
UC - 21
22
SAFIRA DINAR PRATIWI
UC - 22
23
SILVIA RAHMAWATI
UC - 23
24
YUMA KRISTIAN DINATA
UC - 24
Lampiran 3
72
DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN SISWA
KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Kelas Eksperimen
No Nama Nilai
1 ANDRIA PERWIRA AWANDA 40
2 ARIEF AJI PRASETYAWAN 60
3 BETA KHALEDA TRIANANDA 50
4 CEYSIA DESTANAYA EKYAN PUTRI 75
5
CHOERUL ALFIAN PUTRANTO
75
6 CYNTIA MAROM 60
7 DIAN NUGRAHENI 60
8 DIYAH RACHMAWATI PRASETIANI 65
9 FAUSTA DHAFIN 50
10 HAYUKARA KHARISMAWATI 65
11 IMAM MA'RIF ARIEFIN 65
12 IVAN KURNIAWAN 50
13 JAVAS GALA BUDIASA 70
14 KIRANA DWI PRABANDANI 55
15 MEIDIAN KARIMA 55
16 MOHAMMAD IRFAN NADHIF 45
17 NURUL WILDA AGHNI KH 75
18 PAMUNGKAS TRIANTORO 50
19 RIF'ATUL ULUM 80
20 RISDA AROFAHTIANI 80
21 ROSYIANNA ARYANI 70
22 SALMA SHAVIRA RAHMA K 65
23 SIDIQ DWI NUGRAHA 55
24 TRI WAHYU NUR MARINDA 65
25 WAHIDA ALDI MUHARAM 60
26 WINADA FAJAR SALIMAH 75
Jumlah 1615
Rata rata 62,1153846
S 10,9702395
S^2
120,346154
Lampiran 4
73
Kelas Kontrol
No Nama Nilai
1
ADRE YOUANDHIKA
60
2
AHMAD FATHONI
65
3
AJENG SHARMA DIVA S.
80
4
ALIF CHANDRA KUSUMA W P
40
5
ALIFIA NURLY HIDAYANTI
55
6
ANDARU NUGRAHANTO
75
7
CINDY WIJAYANTI
65
8
CITRA DHISTIA MURTI
65
9
DHONI KUSUMA WARDHANA
75
10
DISTA FITRI YANTI
55
11
ELORA AZALIA WIBOWO
75
12
HATARI RAIS ALDI
80
13
HUSNA YUMNA HAKIM
65
14
KAVITA MAGHDALENI
65
15
M. SHINDID MUHAIMIN
45
16
MEGA DWI SETYA WARDANI
65
17
MUHAMMAD LUQMAN ABDUL
HAKIM
55
18
MUHAMMAD WILDAN
55
19
NISA AZZAHRA
50
20
QONITA RAHMA
75
21
RIZA AINUN NISA
65
22
SALSABILA SYAFARI Z
70
23
SENDY YUSTISIA NUGRAENA
45
24
TEGAR SUKMA ABDI
45
Jumlah 1490
Rata rata 62,083333
S
11,6950999
S^2
136,775362
74
DAFTAR DISTRIBUSI NORMALITAS SAMPEL KELAS EKSPERIMEN
No Kode Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi)
1 E - 1 40 -2,02 0,0217 0,0385 0,0168
2 E - 16 45 -1,56 0,0594 0,0769 0,0175
3 E - 12 50 -1,10 0,1357 0,2308 0,0951
4 E - 3 50 -1,10 0,1357 0,2308 0,0951
5 E - 9 50 -1,10 0,1357 0,2308 0,0951
6 E - 18 50 -1,10 0,1357 0,2308 0,0951
7 E - 23 55 -0,65 0,2578 0,3462 0,0884
8 E - 14 55 -0,65 0,2578 0,3462 0,0884
9 E - 15 55 -0,65 0,2578 0,3462 0,0884
10 E - 25 60 -0,19 0,3859 0,5000 0,1141
11 E - 2 60 -0,19 0,3859 0,5000 0,1141
12 E - 6 60 -0,19 0,3859 0,5000 0,1141
13 E - 7 60 -0,19 0,3859 0,5000 0,1141
14 E - 8 65 0,26 0,6026 0,6923 0,0897
15 E - 10 65 0,26 0,6026 0,6923 0,0897
16 E - 11 65 0,26 0,6026 0,6923 0,0897
17 E - 22 65 0,26 0,6026 0,6923 0,0897
18 E - 24 65 0,26 0,6026 0,6923 0,0897
19 E - 13 70 0,72 0,7642 0,7692 0,0050
20 E - 21 70 0,72 0,7642 0,7692 0,0050
21 E - 4 75 1,17 0,879 0,9231 0,0441
22 E - 26 75 1,17 0,879 0,9231 0,0441
23 E - 5 75 1,17 0,879 0,9231 0,0441
24 E - 17 75 1,17 0,879 0,9231 0,0441
25 E - 19 80 1,63 0,9484 1,0000 0,0516
26 E - 20 80 1,63 0,9484 1,0000 0,0516
X 1615 Lo 0,1141
Rata - rata 62,11538 L(26)5% 0,1699
S 10,97024
S^2 120,3462
Karena Lo < L(26) 5% maka dapat dinyatakan sampel berdistribusi normal
Lampiran 5
75
DAFTAR DISTRIBUSI NORMALITAS SAMPEL KELAS KONTROL
No Kode Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi)
1 K- 4 40 -1,89 0,0294 0,0417 0,0123
2 K- 15 45 -1,46 0,0721 0,1667 0,0946
3 K- 23 45 -1,46 0,0721 0,1667 0,0946
4 K- 24 45 -1,46 0,0721 0,1667 0,0946
5 K- 19 50 -1,03 0,1515 0,2083 0,0568
6 K- 5 55 -0,61 0,2709 0,3750 0,1041
7 K- 10 55 -0,61 0,2709 0,3750 0,1041
8 K- 17 55 -0,61 0,2709 0,3750 0,1041
9 K- 18 55 -0,61 0,2709 0,3750 0,1041
10 K- 1 60 -0,18 0,4286 0,4167 0,0119
11 K- 2 65 0,25 0,5987 0,7083 0,1096
12 K- 7 65 0,25 0,5987 0,7083 0,1096
13 K- 8 65 0,25 0,5987 0,7083 0,1096
14 K- 13 65 0,25 0,5987 0,7083 0,1096
15 K- 14 65 0,25 0,5987 0,7083 0,1096
16 K- 16 65 0,25 0,5987 0,7083 0,1096
17 K- 21 65 0,25 0,5987 0,7083 0,1096
18 K- 22 70 0,68 0,7518 0,7500 0,0018
19 K- 6 75 1,10 0,8643 0,9167 0,0524
20 K- 9 75 1,10 0,8643 0,9167 0,0524
21 K- 11 75 1,10 0,8643 0,9167 0,0524
22 K- 20 75 1,10 0,8643 0,9167 0,0524
23 K- 3 80 1,53 0,937 1,0000 0,0630
24 K- 12 80 1,53 0,937 1,0000 0,0630
X 1490 Lo 0,1096
Rata - rata 62,08333 L(24)5% 0,1766
S
11,6951
S^2
136,7754
Karena Lo < L (24) 5% maka dapat dinyatakan sampel berdistribusi normal
Lampiran 6
76
PERHITUNGAN UJI NORMALITAS SAMPEL
(Dengan Menggunakan Perhitungan Manual)
A. Kelas Eksperimen
1. Menentukan Hipotesis
H
0
: Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H
a
: Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
2. Menentukan Taraf Signifikansi, yaitu = 0,05
3. Menentukan x
i
, (x
i
)
2
, s, z
i
, F
tabel
, F(z
i
), S(zi), dan F(z
i
) - S(z
i
)
Berdasarkan lampiran 5 diperoleh nilai-nilai berikut:
n = 26
(x
i
) = 1615
x
i
2
= 103325
11538 , 62
26
1615
n
x
x
i
= = =
346 , 120
650
78225
) 25 ( 26
2608225 2686450
) 1 26 ( 26
) 1615 ( ) 103325 26 (
1) n(n
) x ( x n
s
2
2
i
2
i 2
=
=
=
97 , 10 120,346 s = =
s
x x
z
i
i
=
z
i
yang dicari adalah untuk i = 1 sampai dengan 26
02 , 2
97 , 10
115 , 22
97 , 10
11538 , 62 40
z
1
=
=
Lampiran 7
77
Untuk mencari F(z
i
)
digunakan daftar distribusi normal baku.
Untuk i = 1
z
1
= -2,02 karena z tidak ada pada tabel z maka digunakan sifat simetris.
Jadi, z
1
= 2,02 pada tabel distribusi normal baku = 0,4783
F(z
i
) = 0,5 0,4783 = 0,0217
Apabila z
i
nilainya negatif, maka F(z
i
) bisa dicari dengan: F(z
i
) = 0,5 - F
tabel
F(z
i
) juga dicari untuk i = 1 sampai dengan 26
n
z yang z ..., , z , z banyaknya
) S(z
i n 2 1
i
=
0385 , 0
26
1
) S(z
1
= =
0769 , 0
26
2
) S(z
2
= =
S(z
i
) juga dicari untuk i = 1 sampai dengan 26
4. Mencari Harga L
tabel
dari Nilai Kritik Uji Lilliefors
Dengan nilai kritik L
tabel
tersebut dan taraf nyata = 0,05 dengan n = 26
diperoleh
1699 , 0 L
tabel
=
5. Menentukan L
0
L
0
diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari F(z
i
)-S(z
i
)yaitu 0,1141
6. Kesimpulan
Diketahui L
0
= 0,1141 dan L
tabel
= 0,1699
Artinya L
0
< L
tabel
, sehingga H
0
diterima
Jadi sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
B. Kelas Kontrol
1. Menentukan Hipotesis
78
H
0
: Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H
a
: Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
2. Menentukan Taraf Signifikansi, yaitu = 0,05
3. Menentukan x
i
, (x
i
)
2
, s, z
i
, F
tabel
, F(z
i
), S(zi), dan F(z
i
) - S(z
i
)
Berdasarkan lampiran 6 diperoleh nilai-nilai berikut:
n = 24
(x
i
) = 1490
x
i
2
= 95650
08333 , 62
24
1490
n
x
x
i
= = =
7754 , 136
552
75500
) 23 ( 24
2220100 2295600
) 1 24 ( 24
) 1490 ( ) 95650 24 (
1) n(n
) x ( x n
s
2
2
i
2
i 2
=
=
=
6951 , 11 136,7754 s = =
s
x x
z
i
i
=
z
i
yang dicari adalah untuk i = 1 sampai dengan 24
89 , 1
6951 , 11
08333 , 22
6951 , 11
08333 , 62 40
z
1
=
=
Untuk mencari F(z
i
)
digunakan daftar distribusi normal baku.
Untuk i = 1
z
1
= -1,89 karena z tidak ada pada tabel z maka digunakan sifat simetris.
Jadi, z
1
= 1,89 pada tabel distribusi normal baku = 0,4706
79
F(z
i
) = 0,5 0,4706 = 0,0294
Apabila z
i
nilainya negatif, maka F(z
i
) bisa dicari dengan: F(z
i
) = 0,5 - F
tabel
F(z
i
) juga dicari untuk i = 1 sampai dengan 24
n
z yang z ..., , z , z banyaknya
) S(z
i n 2 1
i
=
0417 , 0
24
1
) S(z
1
= =
1667 , 0
24
4
) S(z
2
= =
S(z
i
) juga dicari untuk i = 1 sampai dengan 24
4. Mencari Harga L
tabel
dari Nilai Kritik Uji Lilliefors
Dengan nilai kritik L
tabel
tersebut dan taraf nyata = 0,05 dengan n = 24
diperoleh
1766 , 0 L
tabel
=
5. Menentukan L
0
L
0
diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari F(z
i
)-S(z
i
)yaitu 0,1096
6. Kesimpulan
Diketahui L
0
= 0,1096 dan L
tabel
= 0,1766
Artinya L
0
< L
tabel
, sehingga H
0
diterima
Jadi sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
80
PERHITUNGAN UJI HOMOGENITAS SAMPEL
Dari daftar lampiran 4 diperoleh hasil bahwa kelas eksperimen diperoleh data
sebagai berikut:
x
e
= 1615
x
e
2
= 103325
n
e
= 26
346 , 120
650
78225
) 25 ( 26
2608225 2686450
) 1 26 ( 26
) 1615 ( ) 103325 26 (
2
=
=
=
Sedangkan kelas kontrol diperoleh data sebagai berikut:
x
k
= 1490
x
k
2
= 95650
n
k
= 24
7754 , 136
552
75500
) 23 ( 24
2220100 2295600
) 1 24 ( 24
) 1490 ( ) 95650 24 (
2
=
=
=
( )
( ) 1
.
2 2
2
=
e e
e
e
e
e
n n
x n
x
S
( )
( ) 1
.
2 2
2
=
k k
k
k
k
k
n n
x n
x
S
Lampiran 8
81
Sehingga diperoleh
8799 , 0
7754 , 136
346 , 120
=
=
Nilai tersebut dikonsultasikan dengan dengan taraf signifikan
dan dk (26-1;24-1) = (25;23). Karena F
tabel
= F
(25;23)
tidak ada, maka
dicari dengan menggunakan interpolasi. Hasil dari F
tabel
sebesar 1,99.
24 25 30
23 2,00 a? 1,96
Maka diperoleh f yang akan dicari adalah a ..
2,00
2,00 1,96
24 25
24 30
2,00
0,04
1
6
12,00 6 0,04
6 12,00 0,04
6 11,96
1,99
S
S
k
e
hitung
F
2
2
=
hitung
F
tabel
F
% 5 =
82
Dari perhitungan di atas diperoleh F
hitung
= 0,8799 dan F
tabel
= 1,99 dengan
dan dk (25:23). Karena F
hitung
< F
tabel
maka H
0
diterima, yang berarti ada
kesamaan varians antara dua kelas tersebut dan dua kelas berasal dari populasi
homogen.
% 5 =
83
UJI KESAMAAN RATA-RATA SAMPEL
1. Hipotesis
H
0
:
2 1
= (rata-rata hasil belajar kelas sampel 1 sama dengan rata-rata hasil
belajar kelas sampel II)
H
a
:
2 1
(rata-rata hasil belajar kelas sampel 1 tidak sama dengan rata-rata
hasil belajar kelas sampel II).
2. Rumus yang digunakan
2 1
t
n
1
n
1
s
x x
t
2 1
+
= di mana
2 n n
s 1) (n s 1) (n
s
2 1
2
2 2
2
1 1 2
t
+
+
=
dengan 2) n (n dk
2 1
+ = .
3. Kriteria Pengujian Hipotesis
Jika
tabel hitung tabel
t t t - < < , dengan peluang
|
\
|
2
1
1 dan
2) n (n dk
2 1
+ = untuk = 0,05, maka H
0
diterima.
4. Perhitungan
a. Perhitungan t
tabel
Derajat kebebasan = (26 + 24 2) = 48
Taraf nyata = 0,05
t
tabel (0,975;48)
dalam tabel distribusi t sebesar 2,011
b. Dari lampiran 4 diperoleh nilai-nilai berikut:
11538 , 62 x1 = dan 08333 , 62 x 2 =
( ) 65 , 3008 x x
2
1
1
=
Mencari nilai s
( )
346 , 120
25
3008,65
1 6 2
3008,65
1 n
x x
s
2
1 2
1
= =
=
( )
775 , 136
23
3145,833
1 24
3145,833
1 n
x x
s
2
2 2
2
= =
=
Lampiran 9
84
218 , 128
48
475 , 6154
48
825 , 3145 65 , 3008
48
) 775 , 136 ( 23 ) 346 , 120 ( 25
2 24 26
) 775 , 136 )( 1 24 ( ) 346 , 120 )( 1 26 (
2 n n
s 1) (n s 1) (n
s
2 1
2
2 2
2
1 1 2
=
=
+
=
+
=
+
+
=
+
+
=
32 , 11 218 , 128 s s
2
= = =
Mencari nilai t
hitung
:
01 , 0
205 , 3
03205 , 0
) 2831 , 0 ( 32 , 11
03205 , 0
08013 , 0 32 , 11
03205 , 0
04167 , 0 03846 , 0 32 , 11
03205 , 0
24
1
26
1
32 , 11
08333 , 62 11538 , 62
n
1
n
1
s
x x
t
2 1
2 1
=
=
=
=
+
=
+
=
+
=
5. Kesimpulan
Dari tabel distribusi t, untuk = 0,05 dan dk = (26 1) + (24 1) =
25 + 23 = 48, diperoleh t
tabel
= 2,011. Sedangkan dari perhitungan diperoleh
t
hitung
= 0,01. Karena t
tabel
< t
hitung
<
t
tabel
, yaitu 2,011 < 0,01 < 2,011, maka
H
0
diterima. Jadi rata-rata hasil belajar kelas sampel I (kelas eksperimen) sama
dengan rata-rata hasil belajar kelas sampel II (kelas kontrol) dan artinya
kemampuan kedua sampel sama.
85
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah : SMP Negeri 3 Batang
Kelas : VIII
Mata Pelajaran : IPA-FISIKA
Semester : 2 ( DUA )
Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk teknologi
sehari-hari.
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajara
n
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Karakter
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Teknik
Bentuk
Instrumen
Contoh Instrumen
6.3
Menyelidiki
sifat-sifat
cahaya dan
hubunganny
a dengan
berbagai
bentuk
Cahaya
(Optik
Geometrik)
Menggali informasi
mengenai
permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari
tentang jalannya
sinar untuk
menentukan sifat
perambatan cahaya.
Menunjukkan sifat-
sifat perambatan
cahaya
Menjelaskan hukum
pemantulan
Menjelaskan hukum
pembiasan
Disiplin
Rasa
hormat
dan
perhatian
Tekun
Tanggung
Tes tulis
Tes uraian
Di depan cermin, Putri
memancarkan senter ke
arah cermin tersebut. Apa
yang terjadi dengan sinar
yang keluar dari senter ?
dan sebutkan sifat-sifat
cahaya yang anda ketahui
6x40
Media CD
Interaktif
Buku IPA
Fisika
Lampiran 10
86
cermin dan
lensa
Menggali informasi
mengenai
permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari
tentang pemantulan
cahaya dan
pembiasan cahaya
Menggali informasi
mengenai
permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari
dan menggali
informasi dari
berbagai sumber
untuk mengenal
sifatsifat bayangan
pada cermin dan
lensa
Mendeskripsikan
proses
pembentukan dan
sifat-sifat bayangan
pada cermin datar,
cermin cekung dan
cermin cembung
serta manfaatnya
dalam kehidupan
sehari-hari
Mendeskripsikan
proses
pembentukan dan
sifat-sifat bayangan
pada lensa cekung
dan lensa cembung
serta manfaatnya
dalam kehidupan
jawab
Berfikir
kritis
Tes tulis
Tes tulis
Tes tulis
Tes tulis
Tes uraian
Tes uraian
Tes uraian
Tes uraian
!
Mengapa permukaan jalan
aspal waktu terik matahari
seakan-akan berair ?
Mengapa pada dasar
kolam yang airnya jernih
tampak lebih dangkal ?
Mengapa saat kita berada
didepan cermin datar,
ukuran kita sama dengan
ukuran bayangan yang
terbentuk dari cermin
datar tersebut ?
Sebuah benda diletakkan
25 cm didepan cermin
cekung yang mempunyai
Buku
referensi
yang
relevan
87
sehari-hari.
Tes tulis
Tes uraian
jarak focus 10 cm. Berapa
Besar jarak bayangan dan
perbesaran benda ?.
Lukislah bayangan yang
terbentuk dari lensa
cembung, jika benda
berada di ruang II ! apa
kesimpulan yang anda
dapatkan dari hasil lukisan
anda tersebut ?
Menyetujui,
Guru Mata Pelajaran Fisika
Isdiana, S.Pd
NIP. 19590527 198102 2002
Batang, 2013
Peneliti
Khafidzun Arif
NPM.09330149
88
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMP N 3 Batang
Mata Pelajaraan : IPA - Fisika
Kelas/Semester : VIII / II (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran,
gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar : 6.3. Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya
dengan berbagai bentuk cermin dan lensa.
C. Indikator :
Menunjukkan sifat-sifat perambatan cahaya
Menjelaskan hukum pemantulan
D. Tujuan Pembelajaran
Pesera didik dapat :
1. Menjelaskan pengertian cahaya.
2. Membedakan cahaya tampak dan cahaya tidak tampak.
3. Menyebutkan contoh cahaya tampak dan cahaya tidak tampak.
4. Mengamati perambatan cahaya dan peristiwa terbentuknya bayang-
bayang umbra dan penumbra.
5. Menyebutkan bunyi hukum pemantulan.
6. Membedakan pemantulan teratur dan pemantulan tidak teratur.
7. Menjelaskan pengertian pemantulan sempurna.
8. Menjelaskan syarat terjadinya pemantulan sempurna.
9. Menyebutkan contoh pemantulan sempurna dalam kehidupan sehari-
hari.
10. Menjelaskan peristiwa fatamorgana
11. Menyebutkan syarat agar benda dapat dilihat oleh mata.
Lampiran 11
89
Karakter Siswa:
1. Disiplin
2. Rasa hormat dan perhatian
3. Tekun
4. Tanggung jawab
5. Berfikir kritis.
E. Materi Pembelajaran :
Optik Geometrik : sifat-sifat perambatan cahaya, pemantulan cahaya.
F. Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Metode Pembelajaran : Diskusi dan tanya jawab.
G. Kegiatan Pembelajaran
No Aktifitas
1.
2.
Pendahuluan (15 menit)
Salam
Mengecek kehadiran siswa
Apersepsi : guru memberikan gambaran umum mengenai materi
yang akan dipelajari siswa yenyang cahaya, pemantulan cahaya
yang kaitanya dengan kehidupan sehari-hari. Contoh, guru
memberikan pertanyaan : Mengapa saat kita berada didepan
cermin,ukuran bayangan pada cermin tubuh kita sama dengan
tubuh kita?
Guru mnyampaikan tujuan pembelajaran
Guru membuat 6 kelompok belajar
Kegiatan inti (50 menit)
a. Explorasi
Guru memberikan suatu permasalahan yang kaitannya
dengan cahaya dan pembiasan dalam kehidupan sehari-hari.
Guru membantu siswa mendefinisikan tentang cahaya
dengan menggunakan media CD interaktif.
90
Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik
serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan
media CD interkatif;
Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran
b. Elaborasi
Peserta didik mengumpulkan informasi yang sesuai materi
dan permasalahan serta memperhatikan apa yang
disampaikan oleh guru untuk didiskusikan dengan
kelompoknya untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah tersebut dengan bantuan CD interaktif.
Memfasilitasi peserta didik melalui diskusi, untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun
tertulis
Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, serta
menyelesaikan masalah
Peserta didik membuat laporan yang dilakukan baik lisan
maupun tertulis, secara kelompok mengenai hasil dari
pengamatan dan diskusi mereka mengenai pemecahan
masalah tersebut.
Peserta didik menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok.
c. Konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam
bentuk lisan, tulisan atau isyarat keberhasilan peserta didik
Guru memfasilitasi siswa untuk dapat memperoleh refleksi
dan pengalaman belajar terhadap penyelidikan dan proses
yang siswa gunakan dalam menangani permasalahan
Membantu menyelesaikan permasalahan dari siswa
91
3.
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui
siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
Penutup (15 menit)
Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan.
Guru memberi tugas rumah.
Guru menyampaikan materi yang akan di pelajari
pertemuan selanjutnya
Salam
H. Sumber Belajar
1. Buku IPA Fisika
2. Buku referensi yang relevan
3. Media CD interaktif
I. Penilaian
Indikator
Penilaian
Teknik
Bentuk
Instrument
Instrument/Soal
Menjelaskan sifat-
sifat perambatan
cahaya
Tes tulis Tes uraian Di depan cermin, Putri
memancarkan senter ke
arah cermin tersebut. Apa
yang terjadi dengan sinar
yang keluar dari senter ?
dan sebutkan sifat-sifat
cahaya yang anda ketahui
!
92
Menjelaskan hukum
pemantulan
Tes tulis
Tes Uraian
Mengapa permukaan
jalan aspal waktu terik
matahari seakan-akan
berair ?
Batang, 2013
Mengetahui;
Guru Mata Pelajaran Fisika
Isdiana,S.Pd
NIP. 19590527 198102 2002
Peneliti
Khafidzun Arif
NPM.09330149
93
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMP N 3 Batang
Mata Pelajaraan : IPA - Fisika
Kelas/Semester : VIII / II (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran,
gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar : 6.3. Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya
dengan berbagai bentuk cermin dan lensa.
C. Indikator :
Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada
cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung serta manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran
Pesera didik dapat :
1. Menyebutkan tiga sinar istimewa pada cermin cekung dan cembung.
2. Menjelaskan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada cermin
datar, cekung dan cembung.
3. Membedakan bayangan nyata dan bayangan maya
4. Menjelaskan hubungan antara jarak benda, jarak bayangan, dan jarak
fokus.
5. Menjelaskan pengertian perbesaran bayangan.
6. Menyebutkan manfaat cermin cekung dan cembung dalam kehidupan
sehari-hari.
Karakter siswa:
Disiplin
Rasa hormat dan perhatian
Tekun
94
Tanggung jawab
Berfikir kritis
E. Materi Pembelajaran :
Optik Geometrik : Pembentukan bayangan pada cermin datar, cekung dan cembung. Dan
pemanfatanya dalam kehidupan sehari-hari
F. Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Metode Pembelajaran : Diskusi dan tanya jawab.
G. Kegiatan Pembelajaran
No Aktifitas
1.
2.
Pendahuluan (15 menit)
Salam
Mengecek kehadiran siswa
Apersepsi : Guru memberikan gambaran umum mengenai materi yang
akan dipelajari siswa dengan memberikan contoh alat dalam
kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan cermin. Contohnya
guru memberikan pertanyaan tentang : mengapa spion mobil dan
motor menggunakan cermin cembung ?.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru membuat 6 kelompok belajar
Kegiatan inti (50 menit)
Explorasi
Guru menyampaikan permasalahan mengenai bayangan pada
cermin cekung dan cembung yang kaitanya dalam kehidupan
sehari-hari.
Guru membantu siswa mendefinisikan tentang tiga sinar istimewa
dan proses pembentukan bayangan pada cermin dengan
menggunakan media CD interaktif
Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta
antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan media CD
interkatif
Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
95
pembelajaran
Elaborasi
Peserta didik mengumpulkan informasi yang sesuai materi dan
permasalahan serta memperhatikan yang disampaiakn guru untuk
didiskusikan dengan kelompoknya untuk mendapatkan penjelasan
dan pemecahan masalah tersebut dengan bantuan CD interaktif.
Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai
permaslahan cermin cekung dan .
Peserta didik mendiskusikan contoh permasalahan pada cermin
cekung dan cembung yang dimanfaatkan di lingkungan sekitar
Memfasilitasi peserta didik melalui diskusi, untuk memunculkan
gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, serta
menyelesaikan masalah
Peserta didik membuat laporan yang dilakukan baik lisan maupun
tertulis, secara kelompok mengenai hasil dari pengamatan dan
diskusi mereka mengenai pemecahan masalah tersebut.
Peserta didik menyajikan laporan kelompok.
Konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk
lisan, tulisan atau isyarat keberhasilan peserta didik
Guru memfasilitasi siswa untuk dapat memperoleh refleksi dan
pengalaman belajar terhadap penyelidikan dan proses yang siswa
gunakan dalam menangani permasalahan
Membantu menyelesaikan permasalahan dari siswa
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
Penutup (15 menit)
Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan..
96
3.
Guru menyampaikan materi yang akan di pelajari pertemuan
selanjutnya
Salam
H. Sumber Belajar
4. Buku IPA Fisika
5. Buku referensi yang relevan
6. Media CD interaktif
I. Penilaian
Indikator
Penilaian
Teknik
Bentuk
Instrument
Contoh Instrument/Soal
Mendeskripsikan proses
pembentukan dan sifat-
sifat bayangan pada
cermin datar, cermin
cekung dan cermin
cembung.
Tes tulis Tes uraian 1. Mengapa saat kita berada
didepan cermin datar, ukuran
kita sama dengan ukuran
bayangan yang terbentuk dari
cermin datar tersebut ?
2. Sebuah benda diletakkan 25
cm didepan cermin cekung
yang mempunyai jarak focus
10 cm. Berapa besar jarak
bayangan benda ?
Batang, 2013
Mengetahui;
Guru Mata Pelajaran Fisika
Isdiana,S.Pd
NIP. 19590527 198102 2002
Peneliti
Khafidzun Arif
NPM.09330149
97
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMP N 3 Batang
Mata Pelajaraan : IPA - Fisika
Kelas/Semester : VIII / II (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan
optika dalam produk teknologi sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar : 6.3. Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan
berbagai bentuk cermin dan lensa.
C. Indikator :
Menjelaskan hukum pembiasan
Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada lensa cekung
dan lensa cembung serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
D. Tujuan Pembelajaran
Pesera didik dapat :
1. Menjelaskan pengertian pembiasan.
2. Menyebutkan bunyi hukum pembiasan (hukum Snellius).
3. Mengamati arah perambatan cahaya yang melewati dua medium.
4. Menjelaskan pengertian indeks bias.
5. Menentukan indeks bias suatu medium.
6. Melukis pembiasan cahaya yang melibatkan dua medium yang berbeda.
7. Menjelaskan pengertian lensa.
8. Membedakan lensa cembung dan lensa cekung.
9. Menyebutkan tiga sinar istimewa pada lensa cembung dan cekung.
10. Menjelaskan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada lensa cembung
dan cekung.
11. Menyebutkan manfaat lensa cembung dan cekung dalam kehidupan sehari-hari.
E. Materi Pembelajaran :
Optik Geometrik : Pembiasan cahaya, dan pembentukan bayangan pada lensa cekung
dan cembung. Dan pemanfatanya dalam kehidupan sehari-hari
98
F. Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Metode Pembelajaran : Diskusi dan tanya jawab.
G. Kegiatan Pembelajaran
No Aktifitas
1.
2.
Pendahuluan (15 menit)
Salam
Mengecek kehadiran siswa
Apersepsi : Guru memberikan gambaran umum mengenai materi yang
akan dipelajari siswa dengan memberikan contoh peristiwa dalam
kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan pembiasan dan lensa.
Contohnya guru memberikan pertanyaan tentang : Mengapa jika
sebatang pensil dimasukkan ke dalam gelas berisi air, pensil akan
terlihat bengkok ?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru membuat 6 kelompok belajar
Kegiatan inti (50 menit)
Explorasi
Guru menyampaikan permasalahan mengenai pembiasan dan
bayangan pada lensa cekung dan cembung yang kaitanya dalam
kehidupan sehari-hari.
Guru membantu siswa mendefinisikan tentang pembiasan dan tiga
sinar istimewa dan proses pembentukan bayangan pada lensa
dengan menggunakan media CD interaktif
Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta
antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan media CD
interkatif
Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran
Elaborasi
Peserta didik mengumpulkan informasi yang sesuai materi dan
permasalahan serta memperhatikan yang disampaiakn guru untuk
didiskusikan dengan kelompoknya untuk mendapatkan penjelasan
dan pemecahan masalah tersebut dengan bantuan CD interaktif.
99
3.
Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai
permaslahan pembiasan cahaya dan lensa cekung serta lensa
cembung.
Peserta didik mendiskusikan contoh permasalahan pada
pembiasan dan lensa cekung dan cembung yang dimanfaatkan di
lingkungan sekitar
Memfasilitasi peserta didik melalui diskusi, untuk memunculkan
gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, serta
menyelesaikan masalah
Peserta didik membuat laporan yang dilakukan baik lisan maupun
tertulis, secara kelompok mengenai hasil dari pengamatan dan
diskusi mereka mengenai pemecahan masalah tersebut.
Peserta didik menyajikan laporan kelompok.
Konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk
lisan, tulisan atau isyarat keberhasilan peserta didik
Guru memfasilitasi siswa untuk dapat memperoleh refleksi dan
pengalaman belajar terhadap penyelidikan dan proses yang siswa
gunakan dalam menangani permasalahan
Membantu menyelesaikan permasalahan dari siswa
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
Penutup (15 menit)
Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan..
Guru menyampaikan materi yang akan di pelajari pertemuan
selanjutnya
Salam
H. Sumber Belajar
7. Buku IPA Fisika
8. Buku referensi yang relevan
9. Media CD interaktif
100
I. Penilaian
Indikator
Penilaian
Teknik
Bentuk
Instrument
Contoh Instrument/Soal
Mendiskripsikan proses
pembiasan.
Tes tulis Tes uraian Mengapa pada dasar kolam
yang airnya jernih tampak
lebih dangkal ?
Mendeskripsikan proses
pembentukan dan sifat-
sifat bayangan pada
lensa cekung dan lensa
cembung.
Tes tulis Tes Uraian Lukislah bayangan yang
terbentuk dari lensa cembung,
jika benda berada di ruang II !
apa kesimpulan yang anda
dapatkan dari hasil lukisan
anda tersebut ?
Batang, 2013
Mengetahui;
Guru Mata Pelajaran Fisika
Isdiana,S.Pd
NIP. 19590527 198102 2002
Peneliti
Khafidzun Arif
NPM.09330149
101
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMP N 3 Batang
Mata Pelajaraan : IPA - Fisika
Kelas/Semester : VIII / II (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan
optika dalam produk teknologi sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar : 6.3. Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan
berbagai bentuk cermin dan lensa.
C. Indikator :
Menunjukkan sifat-sifat perambatan cahaya
Menjelaskan hukum pemantulan
D. Tujuan Pembelajaran
Pesera didik dapat :
1. Menjelaskan pengertian cahaya.
2. Membedakan cahaya tampak dan cahaya tidak tampak.
3. Menyebutkan contoh cahaya tampak dan cahaya tidak tampak.
4. Mengamati perambatan cahaya dan peristiwa terbentuknya bayang-bayang umbra
dan penumbra.
5. Menyebutkan bunyi hukum pemantulan.
6. Membedakan pemantulan teratur dan pemantulan tidak teratur.
7. Menjelaskan pengertian pemantulan sempurna.
8. Menjelaskan syarat terjadinya pemantulan sempurna.
9. Menyebutkan contoh pemantulan sempurna dalam kehidupan sehari-hari.
10. Menjelaskan peristiwa fatamorgana
11. Menyebutkan syarat agar benda dapat dilihat oleh mata.
E. Materi Pembelajaran :
F. Optik Geometrik : sifat-sifat perambatan cahaya, pemantulan cahaya.
G. Model Pembelajaran : Konvensional (Ekspositori)
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, ceramah.
Lampiran 12
102
H. Kegiatan Pembelajaran
No Aktifitas
1.
2.
3.
Pendahuluan (15 menit)
Salam
Mengecek kehadiran siswa
Apersepsi : guru memberikan gambaran umum mengenai materi yang
akan dipelajari siswa tentang cahaya, pemantulan cahaya dan
pembiasan cahaya. Contoh, guru memberikan pertanyaan : : Mengapa
saat kita berada didepan cermin,ukuran bayangan pada cermin tubuh
kita sama dengan tubuh kita?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan inti (50 menit)
Eksplorasi
Guru melibatkan siswa untuk mencari informasi tentang cahaya.
Guru mengeksplor kemampuan siswa melalui tanya jawab.
Elaborasi
Guru menerangkan definisi tentang cahaya.
Guru memberikan contoh soal kepada siswa
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan
contoh soal
Guru mengevaluasi jawaban siswa kemudian menjelaskan
jawaban.
Konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk
lisan, tulisan atau isyarat keberhasilan peserta didik
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
Penutup (15 menit)
Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan.
Guru memberi tugas rumah.
Guru menyampaikan materi yang akan di pelajari pertemuan
103
selanjutnya
Salam
I. Sumber Belajar
10. Buku IPA Fisika
11. Buku referensi yang relevan
J. Penilaian
Indikator
Penilaian
Teknik
Bentuk
Instrument
Instrument/Soal
Menjelaskan sifat-sifat
perambatan cahaya
Tes tulis Tes uraian Di depan cermin, Putri
memancarkan senter ke arah
cermin tersebut. Apa yang
terjadi dengan sinar yang
keluar dari senter ? dan
sebutkan sifat-sifat cahaya
yang anda ketahui !
Menjelaskan hukum
pemantulan
Tes tulis
Tes Uraian
Mengapa permukaan jalan
aspal waktu terik matahari
seakan-akan berair ?
Batang, 2013
Mengetahui;
Guru Mata Pelajaran Fisika
Isdiana,S.Pd
NIP. 19590527 198102 2002
Peneliti
Khafidzun Arif
NPM.09330149
104
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMP N 3 Batang
Mata Pelajaraan : IPA - Fisika
Kelas/Semester : VIII / II (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan
optika dalam produk teknologi sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar : 6.3. Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan
berbagai bentuk cermin dan lensa.
C. Indikator :
Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada cermin datar,
cermin cekung dan cermin cembung serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran
Pesera didik dapat :
1. Menyebutkan tiga sinar istimewa pada cermin cekung dan cembung.
2. Menjelaskan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada cermin datar,
cekung dan cembung.
3. Membedakan bayangan nyata dan bayangan maya
4. Menjelaskan hubungan antara jarak benda, jarak bayangan, dan jarak fokus.
5. Menjelaskan pengertian perbesaran bayangan.
6. Menyebutkan manfaat cermin cekung dan cembung dalam kehidupan sehari-hari.
E. Materi Pembelajaran :
Optik Geometrik : Pembentukan bayangan pada cermin datar, cekung dan cembung. Dan
pemanfatanya dalam kehidupan sehari-hari
F. Model Pembelajaran : Konvensional (Ekspositori)
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, ceramah.
G. Kegiatan Pembelajaran
No Aktifitas
1.
Pendahuluan (15 menit)
Salam
105
2.
3.
Mengecek kehadiran siswa
Apersepsi : Guru memberikan gambaran umum mengenai materi yang
akan dipelajari siswa yang berhubungan dengan cermin. Contohnya
guru memberikan pertanyaan tentang : mengapa spion mobil dan
motor menggunakan cermin cembung.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan inti (50 menit)
Explorasi
Guru melibatkan siswa untuk mencari informasi tentang cermin
datar, cekung, dan cembung.
Guru mengeksplor kemampuan siswa melalui tanya jawab.
Elaborasi
Guru menerangkan tiga sinar istimewa yang dimiliki cermin,
pembentukan bayangannya, dan kegunaannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Guru memberikan contoh soal kepada siswa
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan
contoh soal
Guru mengevaluasi jawaban siswa kemudian menjelaskan
jawaban.
Konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk
lisan, tulisan atau isyarat keberhasilan peserta didik
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
Penutup (15 menit)
Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan..
Guru menyampaikan materi yang akan di pelajari pertemuan
106
selanjutnya
Salam
H. Sumber Belajar
12. Buku IPA Fisika
13. Buku referensi yang relevan
I. Penilaian
Indikator
Penilaian
Teknik
Bentuk
Instrument
Contoh Instrument/Soal
Mendeskripsikan
proses pembentukan
dan sifat-sifat
bayangan pada
cermin datar, cermin
cekung dan cermin
cembung.
Tes tulis Tes uraian 3. Mengapa saat kita
berada didepan cermin
datar, ukuran kita sama
dengan ukuran
bayangan yang
terbentuk dari cermin
datar tersebut ?
4. Sebuah benda
diletakkan 25 cm
didepan cermin cekung
yang mempunyai jarak
focus 10 cm. Berapa
besar jarak
bayanganbenda ?
Batang, 2013
Mengetahui;
Guru Mata Pelajaran Fisika
Isdiana,S.Pd
NIP. 19590527 198102 2002
Peneliti
Khafidzun Arif
NPM.09330149
107
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMP N 3 Batang
Mata Pelajaraan : IPA - Fisika
Kelas/Semester : VIII / II (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan
optika dalam produk teknologi sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar : 6.3. Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan
berbagai bentuk cermin dan lensa.
C. Indikator :
Menjelaskan hukum pembiasan
Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada lensa cekung
dan lensa cembung serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
D. Tujuan Pembelajaran
Pesera didik dapat :
1. Menyebu Menjelaskan pengertian pembiasan.
2. Menyebutkan bunyi hukum pembiasan (hukum Snellius).
3. Mengamati arah perambatan cahaya yang melewati dua medium.
4. Menjelaskan pengertian indeks bias.
5. Menentukan indeks bias suatu medium.
6. Melukis pembiasan cahaya yang melibatkan dua medium yang berbeda
7. Menjelaskan pengertian lensa.
8. Membedakan lensa cembung dan lensa cekung.
9. Menyebutkan tiga sinar istimewa pada lensa cembung dan cekung.
10. Menjelaskan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada lensa cembung dan
cekung.
11. Menyebutkan manfaat lensa cembung dan cekung dalam kehidupan sehari-hari.
108
108
E. Materi Pembelajaran :
Optik Geometrik : Pembiasan cahaya dan pembentukan bayangan pada lensa
cekung dan cembung. Dan pemanfatanya dalam kehidupan sehari-hari
F. Model Pembelajaran : Konvensional (Ekspositori)
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, ceramah.
G. Kegiatan Pembelajaran
No Aktifitas
1.
2.
Pendahuluan (15 menit)
Salam
Mengecek kehadiran siswa
Apersepsi : Guru memberikan gambaran umum mengenai
materi yang akan dipelajari siswa yang berhubungan dengan
cermin dan lensa. Contohnya guru memberikan pertanyaan
tentang : Mengapa jika sebatang pensil dimasukkan ke dalam
gelas berisi air, pensil akan terlihat bengkok?.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan inti (50 menit)
d. Explorasi
Guru melibatkan siswa untuk mencari informasi tentang
pembiasan cahaya.
Guru melibatkan siswa untuk mencari informasi tentang
lensa cekung, dan cembung.
Guru mengeksplor kemampuan siswa melalui tanya jawab.
e. Elaborasi
Guru menerangkan pembiasan cahaya dan tiga sinar
istimewa yang dimiliki lensa, pembentukan bayangannya,
dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Guru memberikan contoh soal kepada siswa
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengerjakan contoh soal
Guru mengevaluasi jawaban siswa kemudian menjelaskan
109
3.
jawaban.
f. Konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam
bentuk lisan, tulisan atau isyarat keberhasilan peserta didik
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui
siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
Penutup (15 menit)
Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan..
Guru menyampaikan materi yang akan di pelajari
pertemuan selanjutnya
Salam
H. Sumber Belajar
14. Buku IPA Fisika
15. Buku referensi yang relevan
I. Penilaian
Indikator
Penilaian
Teknik
Bentuk
Instrument
Contoh Instrument/Soal
Mendiskripsikan proses
pembiasan.
Tes tulis Tes uraian 5. Mengapa pada dasar kolam
yang airnya jernih tampak
lebih dangkal ?
Mendeskripsikan proses
pembentukan dan sifat-
sifat bayangan pada
lensa cekung dan lensa
cembung.
Tes tulis Tes Uraian Lukislah bayangan yang
terbentuk dari lensa cembung,
jika benda berada di ruang II !
apa kesimpulan yang anda
dapatkan dari hasil lukisan
anda tersebut ?
110
Batang, 2013
Mengetahui;
Guru Mata Pelajaran Fisika
Isdiana,S.Pd
NIP. 19590527 198102 2002
Peneliti
Khafidzun Arif
NPM.09330149
111
Lampiran 13
Tampilan Media CD interaktif
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
LEMBAR ANGKET SISWA
PROSES PEMBELAJARAN MODEL PBL DENGAN BANTUAN
CD INTERAKTIF PADA POKOK BAHASAN OPTIK GEOMETRIK
Kelas :
Nomer Absen :
Petunjuk Pengisian
Isilah lembar angket dibawah ini, secara jujur dan obyektif. Penilaian
dilakukan terhadap aspek-aspek dalam tabel berikut dengan cara melingkari
skor yang ada.
No Indikator Deskripsi Skor
1 (Orientasi siswa kepada
masalah)
Siswa menginventarisasi
dan mempersiapkan
kebutuhan yang
diperlukan dalam proses
pembelajaran. Siswa
berada dalam kelompok
yang telah ditetapkan
a. Siswa sangat mampu
mengorientasi masalah dengan
sistematis, lengkap, dan jelas.
b. Siswa mampu mengorientasi
masalah dengan sistematis,
lengkap, dan jelas.
c. Siswa kurang mampu
mengorientasi masalah dengan
sistematis, lengkap, dan jelas.
d. Siswa tidak mampu
mengorientasi masalah dengan
sistematis, lengkap, dan jelas.
4
3
2
1
2 (Mengorganisasi siswa
untuk belajar)
Siswa membatasi
permasalahannya yang
akan dikaji
a. Siswa membatasi permasalahan
yang akan dikaji dengan sangat
baik.
b. Siswa membatasi permasalahan
yang akan dikaji dengan baik.
c. Siswa membatasi permasalahan
yang akan dikaji dengan kurang
baik.
d. Siswa membatasi permasalahan
yang akan dikaji dengan tidak
baik.
4
3
2
1
3 (Membimbing
penyelidikan individual
maupun kelompok)
a. Siswa sangat aktif melakukan
inkuiri, investigasi, dan
bertanya.
4
Lampiran 14
134
Siswa melakukan inkuiri,
investigasi, dan bertanya
untuk mendapatkan
jawaban atas
permasalahan yang
dihadapi
b. Siswa aktif melakukan inkuiri,
investigasi, dan bertanya.
c. Siswa cukup aktif melakukan
inkuiri, investigasi, dan
bertanya.
d. Siswa kurang aktif melakukan
inkuiri, investigasi, dan
bertanya.
3
2
1
4 (Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya)
Siswa menyusun laporan
dalam kelompok dan
menyajikannya
dihadapan kelas dan
berdiskusi dalam kelas
a. Siswa selalu berdiskusi dengan
kelompok dan menyusun serta
menyajikan laporan dengan baik
b. Siswa selalu berdiskusi dengan
kelompok dan menyusun serta
menyajikan laporan dengan
cukup baik
c. Siswa cukup berpartisipasi
berdiskusi dengan kelompok
dan menyusun serta menyajikan
laporan dengan cukup baik
d. Siswa kurang berpartisipasi
berdiskusi dengan kelompok
dan menyusun serta menyajikan
laporan dengan tidak baik
4
3
2
1
5 (Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah)
Siswa mengikuti tes dan
menyerahkan tugas-tugas
sebagai bahan evaluasi
proses belajar
a. Siswa selalu aktif mengikuti tes
dan selalu menyerahkan tugas-
tugas tepat waktu
b. Siswa cukup aktif mengikuti tes
dan menyerahkan tugas-tugas
tepat waktu
c. Siswa tidak mengikuti tes
keseluruhan dan menyerahkan
tugas-tugas tepat waktu
d. Siswa selalu tidak mengikuti tes
dan selalu tidak menyerahkan
tugas-tugas
4
3
2
1
6 Siswa aktif berinteraksi
dengan media CD
interaktif
a. Siswa sangat aktif berinteraksi
dengan media CD interaktif
b. Siswa aktif berinteraksi dengan
media CD interaktif
c. Siswa cukup aktif berinteraksi
4
3
2
135
dengan media CD interaktif
d. Siswa kurang aktif berinteraksi
dengan media CD interaktif
1
7 Siswa menggunakan
media CD interaktif
dalam proses
pembelajaran materi
optik geometrik
a. Siswa selalu menggunakan
media CD interaktif dalam
proses pembelajaran
b. Siswa disaat-saat tertentu
menggunakan media CD
interaktif dalam proses
pembelajaran
c. Siswa jarang menggunakan
media CD interaktif dalam
proses pembelajaran
d. Siswa tidak pernah
menggunakan media CD
interaktif dalam proses
pembelajaran
4
3
2
1
8 Siswa mampu
mempelajari materi yang
ada dalam media CD
interaktif
a. Siswa sangat mampu
mempelajari materi yang ada
dalam media CD interaktif
b. Siswa mampu mempelajari
materi yang ada dalam media
CD interaktif
c. Siswa cukup mampu
mempelajari materi yang ada
dalam media CD interaktif
d. Siswa tidak mampu
mempelajari materi yang ada
dalam media CD interaktif
4
3
2
1
136
136
Kisi-Kisi Tes Uji Coba
Mata Pelajaran : IPA - Fisika
Sekolah : SMP Negeri 3 Batang
Kelas / Semester : VIII / II
Bentuk Soal : Uraian
Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari.
Kompetensi dasar Indikator Indikator berfikir kritis Bentuk soal
No.
Soal
Aspek
6.3. Menyelidiki
sifat-sifat cahaya
dan hubungannya
dengan berbagai
bentuk cermin dan
lensa.
1. Menunjukkan
sifat-sifat
perambatan
cahaya
2. Menjelaskan
hukum
pemantulan
1. Bertanya dan menjawab
pernyataan (memberikan
penjelasan sederhana,
menyebutkan contoh)
2. Mempertimbangkan apakah
Di depan cermin, Putri
memancarkan senter ke arah
cermin tersebut. Apa yang terjadi
dengan sinar yang keluar dari
senter ? dan sebutkan sifat-sifat
cahaya yang anda ketahui !
Mengapa permukaan jalan aspal
waktu terik matahari seakan-akan
1
2
C 2
Lampiran 15
137
3. Menjelaskan
hukum
pembiasan
4. Mendeskripsikan
proses
pembentukan dan
sifat-sifat
bayangan pada
cermin datar,
cermin cekung
dan cermin
cembung serta
manfaatnya
dalam kehidupan
sehari-hari
5. Mendeskripsikan
sumber dapat dipercaya atau
tidak (kemampuan
memberikan alasan)
3. Bertanya dan menjawab
pernyataan (menjawab
pertanyaan mengapa)
4. Membuat dan menentukan
hasil pertimbangan
(Mengaplikasikan konsep
(prinsip/hukum/asas))
5. Mendeduksi dan
mempertimbangkan hasil
deduksi
(menginterpretasikan
berair ?
Mengapa pada spion mobil, bayangan
suatu benda terlihat tegak dan lebih
kecil dari benda tersebut ?
Ketika kita melihat kedalam kolam
renang, mengapa kedalamanya
tampak lebih dangkal dari aslinya ?
Mengapa saat kita berada didepan
cermin datar, ukuran kita sama
dengan ukuran bayangan yang
terbentuk dari cermin datar tersebut ?
Sebuah benda diletakkan 25 cm
didepan cermin cekung yang
mempunyai jarak focus 10 cm.
Berapa besar jarak bayanganbenda ?
5
7
3
4
C 4
C 4
C 4
C 4
C 3
138
proses
pembentukan dan
sifat-sifat
bayangan pada
lensa cekung dan
lensa cembung
serta manfaatnya
dalam kehidupan
sehari-hari.
pernytaan)
6. Menginduksi dan
mempertimbangkan hasil
induksi (Mengidentifikasi
kesimpulan)
Lukislah bayangan yang terbentuk
dari lensa cembung, jika benda
berada di ruang II ! apa kesimpulan
yang anda dapatkan dari hasil lukisan
anda tersebut ?
6 c3
C 3
139
139
Keterangan :
C1 : Ingatan C2 : Pemahaman C3 : Aplikasi
C4 : Analisis C5 : Sintesis
C6 : Evaluasi
140
SOAL UJI COBA
Sekolah : SMP Negeri 3 Batang
Kelas / Semester : VIII/2
Materi : Optik Geometrik
Waktu : 80 Menit
PETUNJUK:
1. Berdoalah sebelum mengerjakan.
2. Periksa dan bacalah soal-soal dengan teliti sebelum mengerjakannya.
3. Tulislah identitas diri dengan jelas.
4. Kerjakan soal dengan teliti dan jelas.
5. Soal tersedia dalam bentuk uraian sebanyak 7 soal.
6. Waktu mengerjakan adalah 80 menit.
7. Tanyakan kepada guru apabila ada soal yang kurang jelas.
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan lengkap dan jelas !
1. Di depan cermin, Putri memancarkan senter ke arah cermin tersebut. Apa
yang terjadi dengan sinar yang keluar dari senter ? dan sebutkan sifat-sifat
cahaya yang anda ketahui !
2. Mengapa permukaan jalan aspal waktu terik matahari seakan-akan berair ?
3. Mengapa saat kita berada didepan cermin datar, ukuran kita sama dengan
ukuran bayangan yang terbentuk dari cermin datar tersebut ?
4. Sebuah benda diletakkan 25 cm didepan cermin cekung yang mempunyai
jarak focus 10 cm. Berapa besar jarak bayanganbenda ?
5. Mengapa pada spion mobil, bayangan suatu benda tegak dan lebih kecil
dari benda tersebut ?
6. Lukislah bayangan yang terbentuk dari lensa cembung, jika benda berada
di ruang II ! apa kesimpulan yang anda dapatkan dari hasil lukisan anda
tersebut ?
7. Ketika kita melihat kedalam kolam renang, mengapa kedalamanya tampak
lebih dangkal dari aslinya ?
****Semoga Sukses ****
Lampiran 16
141
141
PEDOMAN PENILAIAN TES UJI COBA
Mata Pelajaran : IPA Fisika
Materi : Optik Geometrik
No.
Soal
Item Soal Jawaban
Skor Jumlah
Skor
1.
Di depan cermin, Putri memancarkan
senter ke arah cermin tersebut. Apa
yang terjadi dengan sinar yang keluar
dari senter ? dan sebutkan sifat-sifat
cahaya yang anda ketahui !
Sinar tersebut akan terpantul oleh cermin.
Sifat-sifat cahaya : dapat dipantulkan, dibiaskan, merambat lurus, menembus
benda bening
3
3
6
2. Mengapa permukaan jalan aspal
waktu terik matahari seakan-akan
berair ?
Peristiwa ini disebut dengan peristiwa fatamorgana.
Peristiwa fatamorgana terjadi karena adanya pemantulan sempurna. Pemantulan
sempurna hanya terjadi jika: Sinar berasal dari medium rapat ke medium kurang
rapat dan Sudut datang lebih besar dari pada sudut kritis atau sudut batasnya.
Sudut kritis adalah sudut datang dengan sudut bias = 90
0
.
4
3
7
Lampiran 17
142
3.
Mengapa saat kita berada didepan
cermin datar, ukuran kita sama
dengan ukuran bayangan yang
terbentuk dari cermin datar tersebut ?
Karena pada cermin datar berlaku hukum pemantulan cahaya.
Dengan lukisan bayangannya sebagai berikut:
Sifat bayangan yang terbentuk : maya, tegak, sama besar.
2
2
3
7
4. Sebuah benda diletakkan 25 cm
didepan cermin cekung yang
mempunyai jarak focus 10 cm.
Berapa besar jarak bayangan benda ?
Diketahui : s = 25 cm
f= 10 cm
Ditanya : s = ?
Jawab :
1
1
2
2
8
benda
bayangan
143
cm s
s
s f s
s s f
67 , 16
15
100
'
100
15
100
10 25
25
1
10
1
'
1
1 1
'
1
'
1 1 1
= =
=
= =
=
=
2
5. Mengapa pada spion mobil, bayangan
suatu benda terlihat lebih dekat dan
lebih kecil dari benda tersebut ?
Pada spion mobil menggunakan cermin cembung. Posisi bayangannya dapat kita
cari dengan menggunakan 3 sinar istimewa yang dimiliki cermin cembung.
Dari lukisan tersebut didapatkan, bayangan : maya, tegak, diperkecil, dan tampak
lebih jauh .
4
1
2
7
6. Lukislah bayangan yang terbentuk Lukisan bayangan:
8
Kesimpulannya: jika suatu benda berada di ruang II lensa cembung, makasifat
bayangannya adalah: nyata, diperbesar,terbalik
144
dari lensa cembung, jika benda berada
di ruang II ! apa kesimpulan yang
anda dapatkan dari hasil lukisan anda
tersebut ?
5
3
7 Ketika kita melihat kedalam kolam
renang, mengapa kedalamanya
tampak lebih dangkal dari aslinya ?
karena terjadi pembiasan ,
yakni berkas cahaya yang merambat keatas dari dasar kolam dibiaskan menjauhi
normal pada waktu keluas dari air. Dasar kolam akan terlihat lebih tinggi di
dalam air. Sehingga kolam kelihatan lebih dangkal.
4
3
7
Jumlah
50
Keterangan :
Nilai =
100%
145
146
146
LEMBAR JAWAB
Sekolah : SMP Negeri 3 Batang
Mata Pelajaran : IPA Fisika
Kelas / Semester : VIII / II
Materi : Optik Geometrik
Nama :..
No. :..
Kelas :..
Lampiran 18
147
NILAI UJI COBA SISWA
KELAS VIIIC
No Kode
Nomor Soal
Skor Nilai siswa
1 2 3 4 5 6 7
1 UC-1 6 4 5 6 6 0 4 31
62
2 UC-2 3 4 5 4 6 0 4 26 52
3 UC-3 6 7 5 8 6 8 4 44 88
4 UC-4 3 4 3 4 6 5 0 25 50
5 UC-5 6 7 5 6 6 8 4 42 84
6 UC-6 3 4 3 8 4 8 4 34 68
7 UC-7 6 4 3 6 4 8 4 35 70
8 UC-8 3 7 5 8 6 8 4 41 82
9 UC-9 6 7 5 8 4 8 7 45 90
10 UC-10 6 4 5 8 6 8 7 44 88
11 UC-11 3 4 5 8 6 8 4 38 76
12 UC-12 3 4 3 6 6 0 4 26 52
13 UC-13 6 7 5 4 6 0 4 32
64
14 UC-14 6 7 5 8 6 8 4 44 88
15 UC-15 6 0 5 8 4 0 0 23 46
16 UC-16 3 4 3 4 4 0 0 18 36
17 UC-17 3 7 5 8 4 0 7 34 68
18 UC-18 3 7 7 8 4 3 7 39 78
19 UC-19 3 4 3 4 6 0 0 20 40
20 UC-20 6 4 3 6 6 0 4 29 58
21 UC-21 3 7 3 4 6 0 4 27 54
22 UC-22 6 7 5 8 4 5 7 42 84
23 UC-23 6 7 5 8 6 8 4 44 88
24 UC-24 3 4 7 6 4 8 4 36 72
Jumlah 1638
rata-rata 68,25
S 15,1143787
S^2 228,444444
Lampiran 19
148
ANALISIS VALIDASI, RELIABILITAS, TARAF KESUKARAN, DAN DAYA PEMBEDA SOAL UJI COBA
NO KODE
NOMOR SOAL
Y Y
2
(Xi)(Y) Xi
2
1 2 3 4 5 6 7 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 1 2 3 4 5 6 7
1 UC-16 3 4 3 4 4 0 0 18 324 54 72 54 72 72 0 0 9 16 9 16 16 0 0
2 UC-19 3 4 3 4 6 0 0 20 400 60 80 60 80 120 0 0 9 16 9 16 36 0 0
3 UC-15 6 0 5 8 4 0 0 23 529 138 0 115 184 92 0 0 36 0 25 64 16 0 0
4 UC-4 3 4 3 4 6 5 0 25 625 75 100 75 100 150 125 0 9 16 9 16 36 25 0
5 UC-2 3 4 5 4 6 0 4 26 676 78 104 130 104 156 0 104 9 16 25 16 36 0 16
6 UC-12 3 4 3 6 6 0 4 26 676 78 104 78 156 156 0 104 9 16 9 36 36 0 16
7 UC-21 3 7 3 4 6 0 4 27 729 81 189 81 108 162 0 108 9 49 9 16 36 0 16
8 UC-20 6 4 3 6 6 0 4 29 841 174 116 87 174 174 0 116 36 16 9 36 36 0 16
9 UC-1 6 4 5 6 6 0 4 31 961 186 124 155 186 186 0 124 36 16 25 36 36 0 16
10 UC-13 6 7 5 4 6 0 4 32 1024 192 224 160 128 192 0 128 36 49 25 16 36 0 16
11 UC-6 3 4 3 8 4 8 4 34 1156 102 136 102 272 136 272 136 9 16 9 64 16 64 16
12 UC-17 3 7 5 8 4 0 7 34 1156 102 238 170 272 136 0 238 9 49 25 64 16 0 49
13 UC-7 6 4 3 6 4 8 4 35 1225 210 140 105 210 140 280 140 36 16 9 36 16 64 16
14 UC-24 3 4 7 6 4 8 4 36 1296 108 144 252 216 144 288 144 9 16 49 36 16 64 16
15 UC-11 3 4 5 8 6 8 4 38 1444 114 152 190 304 228 304 152 9 16 25 64 36 64 16
16 UC-18 3 7 7 8 4 3 7 39 1521 117 273 273 312 156 117 273 9 49 49 64 16 9 49
17 UC-8 3 7 5 8 6 8 4 41 1681 123 287 205 328 246 328 164 9 49 25 64 36 64 16
18 UC-5 6 7 5 6 6 8 4 42 1764 252 294 210 252 252 336 168 36 49 25 36 36 64 16
19 UC-22 6 7 5 8 4 5 7 42 1764 252 294 210 336 168 210 294 36 49 25 64 16 25 49
20 UC-14 6 7 5 8 6 8 4 44 1936 264 308 220 352 264 352 176 36 49 25 64 36 64 16
21 UC-23 6 7 5 8 6 8 4 44 1936 264 308 220 352 264 352 176 36 49 25 64 36 64 16
Lampiran 20
149
22 UC-3 6 7 5 8 6 8 4 44 1936 264 308 220 352 264 352 176 36 49 25 64 36 64 16
23 UC-10 6 4 5 8 6 8 7 44 1936 264 176 220 352 264 352 308 36 16 25 64 36 64 49
24 UC-9 6 7 5 8 4 8 7 45 2025 270 315 225 360 180 360 315 36 49 25 64 16 64 49
X 108 125 108 156 126 101 95 819 29561 3822 4486 3817 5562 4302 4028 3544 540 731 520 1080 684 763 485
rxy 0,46 0,614 0,56 0,73 0,01 0,79 0,72
rtabel 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404
ket Valid Valid Valid Valid Invalid Valid Valid
^2 2,25 3,33 1,42 2,75 0,94 14,1 4,54
^2 29,3
Var t 67,2
k 7
r11 0,658
Ket Reliabel
jumlah ggl 12 13 8 6 9 11 19
TK
50 54,167 33,3 25 37,5 45,8 79,2
Ket
sedang sedang sedang mudah Sedang Sedang sukar
MH 6 6,5 5 7,67 5,67 8 5
ML 3,5 3,33 3,67 5 5,33 0,83 1,33
th 5 3,66 2,15 2,12 0,34 4,2 2,44
t tbel 1,78 1,78 1,78 1,78 1,78 1,78 1,78
kriteria Sigh Sigh sigh sigh
tdk
sigh
Sigh sigh
150
PERHITUNGAN VALIDITAS BUTIR SOAL
Perhitungan validitas butir soal menggunakan rumus:
Keterangan:
r
xy
: koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
N : banyaknya peserta tes
X = 540
= 108
2
Y = 29561
= 819 = 3822
Diperoleh nilai r
xy
dengan memasukan ke rumus:
Lampiran 21
} } { {
=
2 2 2 2
) ( ) (
) )( (
Y Y N X X N
Y X XY N
r
XY
} } { {
=
2 2 2 2
) ( ) (
) )( (
Y Y N X X N
Y X XY N
r
XY
Y
XY
151
( ) ( ) ( ) ( ) ( )
( )( )
463 , 0
46256 , 0
308 , 7082
3276
38703 1296
88452 91728
) 819 ( 29561 24 108 540 24
) 819 )( 108 ( ) 3822 ( 24
2 2
=
=
=
=
Pada tabel r product moment dengan N = 24 dan = 5% diperoleh r
tabel =
0.404.
Sedangkan r
hitung
= 0,463 , karena r
xy
lebih besar dari r
tabel,
maka soal nomor 1 valid.
Untuk perhitungan validitas soal nomor 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 dapat dihitung seperti
perhitungan validitas soal nomor 1 di atas. Berikut hasil perhitungan validitas soal nomor
2, 3, 4, 5, 6, dan 7 setelah dihitung dengan langkah yang sama.
TABEL HASIL PERHITUNGAN VALIDITAS NOMOR 2, 3, 4, 5, 6, dan 7.
Butir Soal X Y XY X
2
Y
2
r
xy
r
tabel
Kriteria
2 125 819 4486 731 29561 0,6137 0,404 valid
3 108 819 3817 520 29561 0,562 0,404 valid
4 156 819 5562 1080 29561 0,731 0,404 valid
5 126 819 4302 684 29561 0,012 0,404 invalid
6 101 819 4028 763 29561 0,788 0.404 Valid
7 95 819 3544 485 29561 0,721 0,404 valid
152
PERHITUNGAN RELIABILITAS SOAL INSTRUMEN
Rumus
Rumus varians total dan varians butir:
Keterangan:
r
11
: reliabilitas instrumen
k : banyaknya butir soal
2
b
: varian total
2
=
2
2
2
( )
n
n
x
x
b
=
2
2
2
(
(
=
2
2
11
1
1
t
b
k
k
r
153
( )
n
n
y
y
t
=
2
2
2
( )
193 , 67
24
625 , 1612
24
375 , 27948 29561
24
24
819
- 29561
2
= =
= =
2. Varians butir
( )
n
n
x
x
b
=
2
2
2
( )
25 , 2
24
54
24
486 - 540
24
24
108
- 540
2
2
1 = = = =
( )
332 , 3
24
958 , 78
24
651,042 - 731
24
24
125
- 731
2
2
2 = = = =
( )
417 , 1
24
34
24
486 - 520
24
24
108
- 520
2
2
3 = = = =
( )
75 , 2
24
66
24
1014 - 1080
24
24
156
- 1080
2
2
4 = = = =
( )
938 , 0
24
5 , 22
24
661,5 - 684
24
24
126
- 684
2
2
5 = = = =
( )
082 , 14
24
958 , 337
24
425,042 - 763
24
24
101
- 763
2
2
6 = = = =
( )
54 , 4
24
958 , 108
24
376,042 - 485
24
24
95
- 485
2
2
7 = = = =
154
309 , 29 54 , 4 082 , 14 938 , 0 75 , 2 417 , 1 332 , 3 25 , 2
2
= + + + + + + =
b
3. Koefisien Realibilitas
(
(
=
2
2
11
1
1
t
b
k
k
r
658 , 0
) 564 , 0 )( 167 , 1 (
) 436 , 0 1 )( 167 , 1 (
193 , 67
309 , 29
1
1 7
7
=
=
=
(
=
155
Pada tabel r product moment dengan N = 24 dan = 5% diperoleh r
tabel =
0.404,
sedangkan r
hitung
= 0,658. Karena r
11
lebih besar dari r
tabel,
maka dapat disimpulkan bahwa
soal instrumen tersebut reliabel.
156
ANALISIS DAYA PEMBEDA SOAL UJI COBA
Rumus
( )
|
|
\
|
+
=
1) - (ni
x x
ML - MH
2
2
2
1
ni
t
Keterangan:
MH : rata-rata dari kelompok atas,
ML
: rata-rata dari kelompok bawah,
1
2
: jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok atas,
2
2
: jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok bawah.
n
i
: 27 % x N ( HG dan LG sama besar)
Contoh perhitungan daya pembeda pada butir soal 1.
KELOMPOK ATAS KELOMPOK BAWAH
No Kode Nilai (x MH) No Kode Nilai (x ML)
1 UC-9 6 0 1 UC-2 3 0,25
2 UC-14 6 0 2 UC-12 3 0,25
3 UC-23 6 0 3 UC-4 3 0,25
4 UC-3 6 0 4 UC-15 6 6,25
5 UC-10 6 0 5 UC-19 3 0,25
6 UC-5 6 0 6 UC-16 3 0,25
Jumlah 36 0 Jumlah 21 7,5
MH 6 ML 3,5
Lampiran 23
157
( )
|
|
\
|
+
=
1) - (ni
x x
ML - MH
2
2
2
1
ni
t
5
0,5
2,5
1) - (6 6
7,5 0
3,5) - (6
=
=
+
=
t
t
t
158
Pada = 5 % dan dk = ( 6-1 ) + ( 6-1 ) = 10, diperoleh t
tabel
= 1,78.
Karena t
hitung
> t
tabel,
maka soal no. 1 mempunyai daya pembeda yang signifikan.
Untuk perhitungan daya pembeda soal nomor 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 dapat dihitung seperti
perhitungan daya pembeda soal nomor 1 diatas. Berikut hasil perhitungan daya
pembeda soal nomor 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 setelah dihitung dengan langkah yang sama.
TABEL DAYA PEMBEDA BUTIR SOAL
No.Soal MH ML MH-ML t
hitung
t
tabel
Kriteria
1 6 3,5 2,5 5 1,78 sign
2 6,5 3,33 3,17 3,66 1,78 sign
3 5 3,67 1,33 2,15 1,78 sign
4 7,67 5 2,67 2,12 1,78 sign
5 5,67 5,33 0,34 0,34 1,78 tdk sign
6 8 0,83 7,17 4,2 1,78 sign
7 5 1,33 3,67 2,44 1,78 sign
159
ANALISIS TINGKAT KESUKARAN SOAL UJI COBA
Rumus
x100%
tes mengikuti yang siswa banyak
gagal yang siswa banyak
(TK) Kesukaran = Tingkat
Kriteria
Interval IK Kriteria
0% < TK 27%
27% < TK 72%
72% < TK < 100%
mudah
sedang
sukar
Perhitungan
Perhitungan pada butir soal 1.
Banyak siswa yang gagal = 12
Banyak siswa yang mengikuti tes = 24.
50%. 100% x
24
12
= = TK
Karena 50% berada di antara 27% dan 72 %, maka soal nomor 1 termasuk soal sedang.
Untuk perhitungan taraf kesukaran soal nomor 2,3,4,5, 6, dan 7 dapat dihitung seperti
perhitungan taraf kesukaran soal nomor 1 diatas. Berikut hasil perhitungan taraf
kesukaran soal nomor 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 setelah dihitung dengan langkah yang sama.
TABEL TINGKAT KESUKARAN
No. Soal Jumlah Siswa Jumlah Gagal TK Kriteria
1 24 12 50 Sedang
2 24 13 54,167 Sedang
3 24 8 33,33 Sedang
4 24 6 25 Mudah
5 24 9 37,5 Sedang
6 24 11 45,83 Sedang
7 24 19 79,17 Sukar
Lampiran 24
160
SOAL
Sekolah : SMP Negeri 3 Batang
Kelas / Semester : VIII/II
Materi : Optik Geometri
Waktu : 80 Menit
PETUNJUK:
1. Berdoalah sebelum mengerjakan.
2. Periksa dan bacalah soal-soal dengan teliti sebelum mengerjakannya.
3. Tulislah identitas diri dengan jelas.
4. Kerjakan soal dengan teliti dan jelas.
5. Soal tersedia dalam bentuk uraian sebanyak 6 soal.
6. Waktu mengerjakan adalah 80 menit.
7. Tanyakan kepada guru apabila ada soal yang kurang jelas.
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan lengkap dan jelas !
1. Di depan cermin, Putri memancarkan senter ke arah cermin tersebut. Apa
yang terjadi dengan sinar yang keluar dari senter ? dan sebutkan sifat-sifat
cahaya yang anda ketahui !
2. Mengapa permukaan jalan aspal waktu terik matahari seakan-akan berair ?
3. Mengapa saat kita berada didepan cermin datar, ukuran kita sama dengan
ukuran bayangan yang terbentuk dari cermin datar tersebut ?
4. Sebuah benda diletakkan 25 cm didepan cermin cekung yang mempunyai
jarak focus 10 cm. Berapa besar jarak bayanganbenda ?
5. Lukislah bayangan yang terbentuk dari lensa cembung, jika benda berada
di ruang II ! apa kesimpulan yang anda dapatkan dari hasil lukisan anda
tersebut ?
6. Ketika kita melihat kedalam kolam renang, mengapa kedalamanya tampak
lebih dangkal dari aslinya ?
****Semoga Sukses ****
Lampiran 25
161
DAFTAR NILAI PRETEST KELAS EKSPERIMEN
KELAS VIIIA
No Nama Kode
Nilai
Skor Nilai
1 2 3 4 5 6
1 ANDRIA PERWIRA AWANDA E - 1 3 4 4 4 3 4 22 51,2
2 ARIEF AJI PRASETYAWAN E - 2 6 4 4 8 0 4 26 60,5
3 BETA KHALEDA TRIANANDA E - 3 3 3 4 4 3 4 21 48,8
4
CEYSIA DESTANAYA EKYAN
PUTRI
E - 4 3 3 0 8 0 4 18 41,9
5
CHOERUL ALFIAN PUTRANTO
E - 5 3 0 0 8 0 4 15 34,9
6 CYNTIA MAROM E - 6 3 0 0 4 3 4 14 32,6
7 DIAN NUGRAHENI E - 7 3 0 0 4 0 4 11 25,6
8
DIYAH RACHMAWATI
PRASETIANI
E - 8 3 0 0 6 0 4 13 30,2
9 FAUSTA DHAFIN E - 9 3 4 0 4 5 4 20 46,5
10 HAYUKARA KHARISMAWATI E - 10 6 4 4 4 3 4 25 58,1
11 IMAM MA'RIF ARIEFIN E - 11 6 0 0 6 0 4 16 37,2
12 IVAN KURNIAWAN E - 12 3 0 0 4 0 4 11 25,6
13 JAVAS GALA BUDIASA E - 13 6 4 4 4 0 4 22 51,2
14 KIRANA DWI PRABANDANI E - 14 6 0 4 0 0 4 14 32,6
15 MEIDIAN KARIMA E - 15 6 0 4 6 0 4 20 46,5
16 MOHAMMAD IRFAN NADHIF E - 16 6 4 4 2 0 4 20 46,5
17 NURUL WILDA AGHNI KH E - 17 3 0 0 4 0 4 11 25,6
18 PAMUNGKAS TRIANTORO E - 18 3 0 4 6 0 4 17 39,5
19 RIF'ATUL ULUM E - 19 6 0 0 8 0 4 18 41,9
20 RISDA AROFAHTIANI E - 20 6 3 4 4 8 7 32 74,4
21 ROSYIANNA ARYANI E - 21 6 0 4 6 5 4 25 58,1
22 SALMA SHAVIRA RAHMA K E - 22 6 4 4 0 0 4 18 41,9
23 SIDIQ DWI NUGRAHA E - 23 3 0 4 6 0 4 17 39,5
24 TRI WAHYU NUR MARINDA E - 24 6 0 0 8 5 4 23 53,5
25 WAHIDA ALDI MUHARAM E - 25 6 0 4 6 5 4 25 58,1
26 WINADA FAJAR SALIMAH E - 26 6 3 4 4 8 4 29 67,4
Jumlah 1169,8
Rata-rata 44,99
S 12,9724
S^2 168,282
Lampiran 26
162
DAFTAR NILAI PRETEST KELAS KONTROL
KELAS VIIID
No Nama Kode
Nilai
Skor Nilai
1 2 3 4 5 6
1
ADRE YOUANDHIKA
k - 1 3 0 4 2 0 4 13 30,2
2
AHMAD FATHONI
k - 2 6 4 4 4 0 4 22 51,2
3
AJENG SHARMA DIVA S.
k - 3 6 4 0 4 5 4 23 53,5
4
ALIF CHANDRA KUSUMA W
P
k - 4 3 4 0 4 0 4 15 34,9
5
ALIFIA NURLY HIDAYANTI
k - 5 3 0 0 2 0 4 9 20,9
6
ANDARU NUGRAHANTO
k - 6 6 7 2 4 0 4 23 53,5
7
CINDY WIJAYANTI
k - 7 3 0 0 2 0 4 9 20,9
8
CITRA DHISTIA MURTI
k - 8 6 4 0 4 5 4 23 53,5
9
DHONI KUSUMA
WARDHANA
k - 9 6 0 4 4 0 4 18 41,9
10
DISTA FITRI YANTI
k - 10 6 0 0 4 5 4 19 44,2
11
ELORA AZALIA WIBOWO
k - 11 3 4 0 0 0 4 11 25,6
12
HATARI RAIS ALDI
k - 12 3 7 2 4 8 4 28 65,1
13
HUSNA YUMNA HAKIM
k - 13 3 0 0 4 0 4 11 25,6
14
KAVITA MAGHDALENI
k - 14 6 4 4 8 0 4 26 60,5
15
M. SHINDID MUHAIMIN
k - 15 6 0 4 7 0 4 21 48,8
16
MEGA DWI SETYA WARDANI
k - 16 6 4 4 8 0 4 26 60,5
17
MUHAMMAD LUQMAN
ABDUL HAKIM
k - 17 6 0 5 4 0 4 19 44,2
18
MUHAMMAD WILDAN
k - 18 3 0 4 4 0 4 15 34,9
19
NISA AZZAHRA
k - 19 6 4 4 8 0 4 26 60,5
20
QONITA RAHMA
k - 20 6 4 4 8 0 4 26 60,5
21
RIZA AINUN NISA
k - 21 6 0 4 8 0 4 22 51,2
22
SALSABILA SYAFARI Z
k - 22 3 0 0 2 0 4 9 20,9
23
SENDY YUSTISIA
NUGRAENA
k - 23 6 4 4 8 0 4 26 60,5
24
TEGAR SUKMA ABDI
k - 24 3 0 4 2 0 4 13 30,2
Jumlah 1053,5
Rata-rata 43,9
S 14,77705
S^2 218,3613
163
DAFTAR DISTRIBUSI NORMALITAS DATA PRETEST
KELAS EKSPERIMEN
No Kode Xi Zi F (Zi) S (Xi) F(Zi) - S (Xi)
1 E - 7 25,6 -1,50 0,0668 0,1154 0,0486
2 E - 12 25,6 -1,50 0,0668 0,1154 0,0486
3 E - 17 25,6 -1,50 0,0668 0,1154 0,0486
4 E - 8 30,2 -1,14 0,1271 0,1538 0,0267
5 E - 6 32,6 -0,96 0,1685 0,2308 0,0623
6 E - 14 32,6 -0,96 0,1685 0,2308 0,0623
7 E - 5 34,9 -0,78 0,2177 0,2692 0,0515
8 E - 11 37,2 -0,60 0,2742 0,3077 0,0335
9 E - 18 39,5 -0,42 0,3409 0,3846 0,0437
10 E - 23 39,5 -0,42 0,3409 0,3846 0,0437
11 E - 4 41,9 -0,24 0,4052 0,5000 0,0948
12 E - 19 41,9 -0,24 0,4052 0,5000 0,0948
13 E - 22 41,9 -0,24 0,4052 0,5000 0,0948
14 E - 9 46,5 0,12 0,5438 0,6154 0,0716
15 E - 15 46,5 0,12 0,5438 0,6154 0,0716
16 E - 16 46,5 0,12 0,5438 0,6154 0,0716
17 E - 3 48,8 0,30 0,6179 0,6538 0,0359
18 E - 1 51,2 0,48 0,6844 0,6923 0,0079
19 E - 13 51,2 0,48 0,6844 0,7308 0,0464
20 E - 24 53,5 0,66 0,7454 0,7692 0,0238
21 E - 10 58,1 1,01 0,8438 0,8846 0,0408
22 E - 21 58,1 1,01 0,8438 0,8846 0,0408
23 E - 25 58,1 1,01 0,8438 0,8846 0,0408
24 E - 2 60,5 1,19 0,883 0,9231 0,0401
25 E - 26 67,4 1,73 0,9258 0,9615 0,0357
26 E - 20 74,4 2,27 0,9884 1,0000 0,0116
Jumlah 1169,8
Rata-rata 44,99 Lo 0,0948
S 12,97236 L(26)5% 0,1699
S^2 168,2822
Karena Lo < L (26) 5% maka dapat dinyatakan data berdistribusi normal
Lampiran 27
164
DAFTAR DISTRIBUSI NORMALITAS DATA PRETEST
KELAS KONTROL
No Kode Xi Zi F (Zi) S (Xi) F(Zi) - S (Xi)
1 k - 5 20,9 -1,55 0,0606 0,1250 0,0644
2 k - 7 20,9 -1,55 0,0606 0,1250 0,0644
3 k - 22 20,9 -1,55 0,0606 0,1250 0,0644
4 k - 11 25,6 -1,24 0,1075 0,2083 0,1008
5 k - 13 25,6 -1,24 0,1075 0,2083 0,1008
6 k - 1 30,2 -0,92 0,1788 0,2917 0,1129
7 k - 24 30,2 -0,92 0,1788 0,2917 0,1129
8 k - 4 34,9 -0,61 0,2709 0,3750 0,1041
9 k - 18 34,9 -0,61 0,2709 0,3750 0,1041
10 k - 9 41,9 -0,14 0,4443 0,4167 0,0276
11 k - 10 44,2 0,02 0,5080 0,5000 0,0080
12 k - 17 44,2 0,02 0,5080 0,5000 0,0080
13 k - 15 48,8 0,33 0,6293 0,5417 0,0876
14 k - 2 51,2 0,49 0,6879 0,6250 0,0629
15 k - 21 51,2 0,49 0,6879 0,6250 0,0629
16 k - 3 53,5 0,65 0,7422 0,7500 0,0078
17 k - 6 53,5 0,65 0,7422 0,7500 0,0078
18 k - 8 53,5 0,65 0,7422 0,7500 0,0078
19 k - 14 60,5 1,12 0,8686 0,9583 0,0897
20 k - 16 60,5 1,12 0,8686 0,9583 0,0897
21 k - 23 60,5 1,12 0,8686 0,9583 0,0897
22 k - 19 60,5 1,12 0,8686 0,9583 0,0897
23 k - 20 60,5 1,12 0,8686 0,9583 0,0897
24 k - 12 65,1 1,44 0,9251 1,0000 0,0749
Jumlah 1053,6
Rata-rata 43,89826 Lo 0,1129
S 14,78046 L(24)5% 0,1766
S^2 218,4619
Karena Lo < L (24) 5% maka dapat dinyatakan data berdistribusi normal
Lampiran 28
165
PERHITUNGAN UJI NORMALITAS DATA PRETEST
(Dengan Menggunakan Perhitungan Manual)
A. Kelas Eksperimen
Menentukan Hipotesis
H
0
: Data berdistribusi normal
H
a
: Data tidak berdistribusi normal
Menentukan Taraf Signifikansi, yaitu = 0,05
Menentukan x
i
, (x
i
)
2
, s, z
i
, F
tabel
, F(z
i
), S(zi), dan F(z
i
) - S(z
i
)
Berdasarkan lampiran 27 diperoleh nilai-nilai berikut:
n = 26
(x
i
) = 1169,8
x
i
2
= 56836,13
99 , 44
26
8 , 1169
n
x
x
i
= = =
2822 , 168
650
43 , 109383
) 25 ( 26
04 , 1368432 38 , 1477739
) 1 26 ( 26
) 8 , 1169 ( ) 13 , 56836 26 (
1) n(n
) x ( x n
s
2
2
i
2
i 2
=
=
=
97236 , 12 168,2822 s = =
s
x x
z
i
i
=
z
i
yang dicari adalah untuk i = 1 sampai dengan 26
50 , 1
97236 , 12
39 , 19
97236 , 12
99 , 44 6 , 25
z
1
=
=
Untuk mencari F(z
i
)
digunakan daftar distribusi normal baku.
Lampiran 29
166
Untuk i = 1
z
1
= -1,50 karena z tidak ada pada tabel z maka digunakan sifat simetris.
Jadi, z
1
= 1,50 pada tabel distribusi normal baku = 0,4332
F(z
i
) = 0,5 0,4332 = 0,0668
Apabila z
i
nilainya negatif, maka F(z
i
) bisa dicari dengan: F(z
i
) = 0,5 - F
tabel
F(z
i
) juga dicari untuk i = 1 sampai dengan 26
n
z yang z ..., , z , z banyaknya
) S(z
i n 2 1
i
=
1154 , 0
26
3
) S(z
1
= =
1538 , 0
26
4
) S(z
4
= =
S(z
i
) juga dicari untuk i = 1 sampai dengan 26
Mencari Harga L
tabel
dari Nilai Kritik Uji Lilliefors
Dengan nilai kritik L
tabel
tersebut dan taraf nyata = 0,05 dengan n = 26
diperoleh
1699 , 0 L
tabel
=
Menentukan L
0
L
0
diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari F(z
i
)-S(z
i
)yaitu 0,0948
Kesimpulan
Diketahui L
0
= 0,0948 dan L
tabel
= 0,1699
Artinya L
0
< L
tabel
, sehingga H
0
diterima
Jadi data berdistribusi normal.
B. Kelas Kontrol
Menentukan Hipotesis
H
0
: Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
167
H
a
: Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Menentukan Taraf Signifikansi, yaitu = 0,05
Menentukan x
i
, (x
i
)
2
, s, z
i
, F
tabel
, F(z
i
), S(zi), dan F(z
i
) - S(z
i
)
Berdasarkan lampiran 28 diperoleh nilai-nilai berikut:
n = 24
(x
i
) = 1053,6
x
i
2
= 51273,99
8 , 43
24
6 , 1053
n
x
x
i
= = =
302 , 218
552
8 , 120502
) 23 ( 24
96 , 1110072 76 , 1230575
) 1 24 ( 24
) 6 , 1053 ( ) 99 , 51273 24 (
1) n(n
) x ( x n
s
2
2
i
2
i 2
=
=
=
78 , 14 218,302 s = =
s
x x
z
i
i
=
z
i
yang dicari adalah untuk i = 1 sampai dengan 24
55 , 1
78 , 14
9 , 22
78 , 14
8 , 43 9 , 20
z
1
=
=
Untuk mencari F(z
i
)
digunakan daftar distribusi normal baku.
Untuk i = 1
z
1
= -1,55 karena z tidak ada pada tabel z maka digunakan sifat simetris.
Jadi, z
1
= 1,89 pada tabel distribusi normal baku = 0,4394
F(z
i
) = 0,5 0,4394 = 0,0606
168
Apabila z
i
nilainya negatif, maka F(z
i
) bisa dicari dengan: F(z
i
) = 0,5 - F
tabel
F(z
i
) juga dicari untuk i = 1 sampai dengan 24
n
z yang z ..., , z , z banyaknya
) S(z
i n 2 1
i
=
1250 , 0
24
3
) S(z
1
= =
2083 , 0
24
5
) S(z
4
= =
S(z
i
) juga dicari untuk i = 1 sampai dengan 24
Mencari Harga L
tabel
dari Nilai Kritik Uji Lilliefors
Dengan nilai kritik L
tabel
tersebut dan taraf nyata = 0,05 dengan n = 24
diperoleh
1766 , 0 L
tabel
=
Menentukan L
0
L
0
diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari F(z
i
)-S(z
i
)yaitu 0,1129
Kesimpulan
Diketahui L
0
= 0,1129 dan L
tabel
= 0,1766
Artinya L
0
< L
tabel
, sehingga H
0
diterima
Jadi data berdistribusi normal.
169
PERHITUNGAN UJI HOMOGENITAS DATA PRETEST
Dari daftar lampiran 26 diperoleh hasil bahwa kelas eksperimen diperoleh data
sebagai berikut:
x
e
= 1169,8
x
e
2
= 56836,13
n
e
= 26
2822 , 168
650
43 , 109383
) 25 ( 26
04 , 1368432 38 , 1477739
) 1 26 ( 26
) 8 , 1169 ( ) 13 , 56836 26 (
2
=
=
=
Sedangkan kelas kontrol diperoleh data sebagai berikut:
x
k
= 1053,6
x
k
2
= 51273,99
n
k
= 24
302 , 218
552
8 , 120502
) 23 ( 24
96 , 1110072 76 , 1230575
) 1 24 ( 24
) 6 , 1053 ( ) 99 , 51273 24 (
2
=
=
=
( )
( ) 1
.
2 2
2
=
e e
e
e
e
e
n n
x n
x
S
( )
( ) 1
.
2 2
2
=
k k
k
k
k
k
n n
x n
x
S
Lampiran 30
170
Sehingga diperoleh
7709 , 0
302 , 218
2822 , 168
=
=
Nilai tersebut dikonsultasikan dengan dengan taraf signifikan
dan dk (26-1;24-1) = (25;23). Karena F
tabel
= F
(25;23)
tidak ada, maka dicari dengan
menggunakan interpolasi data. Dan hasilnya F
tabel
sebesar 1,99.
24 25 30
23 2,00 a? 1,96
Maka diperoleh f yang akan dicari adalah a ..
2,00
2,00 1,96
24 25
24 30
2,00
0,04
1
6
12,00 6 0,04
6 12,00 0,04
6 11,96
1,99
Dari perhitungan di atas diperoleh F
hitung
= 0,7709 dan F
tabel
= 1,99 dengan dan
dk (25:23). Karena F
hitung
< F
tabel
maka H
0
diterima, yang berarti ada kesamaan
varians data pretest antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
S
S
k
e
hitung
F
2
2
=
hitung
F
tabel
F % 5 =
% 5 =
171
UJI KESAMAAN RATA-RATA PRETEST
1. Hipotesis
H
0
:
2 1
= (rata-rata hasil pretest kelas eksperimen sama dengan rata-rata hasil
pretest kelas kontrol)
H
a
:
2 1
(rata-rata hasil pretest kelas eksperimen tidak sama dengan rata-
rata hasil pretest kelas kontrol).
2. Rumus yang digunakan
2 1
t
n
1
n
1
s
x x
t
2 1
+
= di mana
2 n n
s 1) (n s 1) (n
s
2 1
2
2 2
2
1 1 2
t
+
+
=
dengan 2) n (n dk
2 1
+ = .
3. Kriteria Pengujian Hipotesis
Jika
tabel hitung tabel
t t t - < < , dengan peluang
|
\
|
2
1
1 dan
2) n (n dk
2 1
+ = untuk = 0,05, maka H
0
diterima.
4. Perhitungan
c. Perhitungan t
tabel
Derajat kebebasan = (26 + 24 2) = 48
Taraf nyata = 0,05
t
tabel (0,975;48)
dalam tabel distribusi t sebesar 2,011
d. Dari lampiran 26 diperoleh nilai-nilai berikut:
99 , 44 x1 = dan 89826 , 43 x2 =
( ) 06 , 4207 x x
2
1
1
=
Mencari nilai s
( )
282 , 168
25
4207,06
1 6 2
4207,06
1 n
x x
s
2
1 2
1
= =
=
( )
462 , 218
23
5024,624
1 24
5024,624
1 n
x x
s
2
2 2
2
= =
=
Lampiran 31
172
42 , 192
48
176 , 9236
48
626 , 5024 55 , 4211
48
) 462 , 218 ( 23 ) 462 , 168 ( 25
2 24 26
) 462 , 218 )( 1 24 ( ) 462 , 168 )( 1 26 (
2 n n
s 1) (n s 1) (n
s
2 1
2
2 2
2
1 1 2
=
=
+
=
+
=
+
+
=
+
+
=
872 , 13 42 , 192 s s
2
= = =
Mencari nilai t
hitung
:
278 , 0
926 , 3
092 , 1
) 283 , 0 ( 872 , 13
092 , 1
08 , 0 872 , 13
092 , 1
042 , 0 038 , 0 872 , 13
092 , 1
24
1
26
1
972 , 13
898 , 43 99 , 44
n
1
n
1
s
x x
t
2 1
2 1
=
=
=
=
+
=
+
=
+
=
5. Kesimpulan
Dari tabel distribusi t, untuk = 0,05 dan dk = (26 1) + (24 1) =
25 + 23 = 48,diperoleh t
tabel
= 2,011. Sedangkan dari perhitungan diperoleh
t
hitung
= 0,278. Karena t
tabel
< t
hitung
<
t
tabel
, yaitu 2,011 < 0,278 < 2,011,
maka H
0
diterima. Jadi, rata-rata hasil pretest kelas eksperimen sama dengan
rata-rata hasil pretest kelas kontrol dan artinya tidak ada perbedaan terhadap
kemampuan awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum
pembelajaran.
173
DAFTAR NILAI POSTTEST
KELAS EKSPERIMEN
No Nama Kode
NOMOR SOAL
Skor Nilai
1 2 3 4 5 6
1 ANDRIA PERWIRA AWANDA
E - 1
6 7 4 6 5 4 32 74,4
2 ARIEF AJI PRASETYAWAN
E - 2
6 7 4 8 5 4 34 79,1
3 BETA KHALEDA TRIANANDA
E - 3
6 0 4 8 0 4 22 51,2
4
CEYSIA DESTANAYA EKYAN
PUTRI E - 4
6 7 4 8 0 4 29 67,4
5
CHOERUL ALFIAN PUTRANTO E - 5
6 4 4 8 5 4 31 72,1
6 CYNTIA MAROM
E - 6
6 0 4 8 0 4 22 51,2
7 DIAN NUGRAHENI
E - 7
6 0 4 8 0 4 22 51,2
8
DIYAH RACHMAWATI
PRASETIANI E - 8
6 0 4 8 8 4 30 69,8
9 FAUSTA DHAFIN
E - 9
6 4 4 8 5 4 31 72,1
10 HAYUKARA KHARISMAWATI
E - 10
6 7 4 8 8 4 37 86,0
11 IMAM MA'RIF ARIEFIN
E - 11
6 7 4 8 5 4 34 79,1
12 IVAN KURNIAWAN
E - 12
6 4 4 8 5 4 31 72,1
13 JAVAS GALA BUDIASA
E - 13
6 7 4 8 5 4 34 79,1
14 KIRANA DWI PRABANDANI
E - 14
6 7 4 8 8 4 37 86,0
15 MEIDIAN KARIMA
E - 15
6 7 4 8 8 4 37 86,0
16 MOHAMMAD IRFAN NADHIF
E - 16
6 7 4 6 5 4 32 74,4
17 NURUL WILDA AGHNI KH
E - 17
6 0 4 8 0 4 22 51,2
18 PAMUNGKAS TRIANTORO
E - 18
6 7 4 6 5 4 32 74,4
19 RIF'ATUL ULUM
E - 19
6 4 4 8 8 4 34 79,1
20 RISDA AROFAHTIANI
E - 20
6 7 4 8 8 7 40 93,0
21 ROSYIANNA ARYANI
E - 21
6 7 4 8 8 4 37 86,0
22 SALMA SHAVIRA RAHMA K
E - 22
6 4 4 8 8 4 34 79,1
23 SIDIQ DWI NUGRAHA
E - 23
6 7 4 6 5 4 32 74,4
24 TRI WAHYU NUR MARINDA
E - 24
6 4 4 8 8 4 34 79,1
25 WAHIDA ALDI MUHARAM
E - 25
6 7 4 8 5 4 34 79,1
26 WINADA FAJAR SALIMAH
E - 26
6 4 4 8 8 7 37 86,0
Jumlah
1932,6
Rata - rata 74,3
S
11,701
73
S^2
136,93
06
Lampiran 32
174
DAFTAR DISTRIBUSI NORMALITAS DATA POSTTEST
KELAS EKSPERIMEN
No Kode Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi)
1 E - 3 51,2 -1,98 0,0239 0,1538 0,1299
2 E - 6 51,2 -1,98 0,0239 0,1538 0,1299
3 E - 7 51,2 -1,98 0,0239 0,1538 0,1299
4 E - 17 51,2 -1,98 0,0239 0,1538 0,1299
5 E - 4 67,4 -0,59 0,2776 0,1923 0,0853
6 E - 8 69,8 -0,39 0,3483 0,2308 0,1175
7 E - 5 72,1 -0,19 0,4246 0,3462 0,0784
8 E - 9 72,1 -0,19 0,4246 0,3462 0,0784
9 E - 12 72,1 -0,19 0,4246 0,3462 0,0784
10 E - 1 74,4 0,01 0,504 0,5000 0,0040
11 E - 16 74,4 0,01 0,504 0,5000 0,0040
12 E - 18 74,4 0,01 0,504 0,5000 0,0040
13 E - 23 74,4 0,01 0,504 0,5000 0,0040
14 E - 2 79,1 0,41 0,6591 0,7692 0,1101
15 E - 11 79,1 0,41 0,6591 0,7692 0,1101
16 E - 13 79,1 0,41 0,6591 0,7692 0,1101
17 E - 19 79,1 0,41 0,6591 0,7692 0,1101
18 E - 22 79,1 0,41 0,6591 0,7692 0,1101
19 E - 24 79,1 0,41 0,6591 0,7692 0,1101
20 E - 25 79,1 0,41 0,6591 0,7692 0,1101
21 E - 10 86,0 1,00 0,9332 0,9615 0,0283
22 E - 14 86,0 1,00 0,9332 0,9615 0,0283
23 E - 15 86,0 1,00 0,9332 0,9615 0,0283
24 E - 21 86,0 1,00 0,9332 0,9615 0,0283
25 E - 26 86,0 1,00 0,9332 0,9615 0,0283
26 E - 20 93,0 1,60 0,9452 1,0000 0,0548
X 1932,6 Lo 0,1299
Rata - rata 74,3292 L(26)5% 0,1699
S 11,7017
S^2 136,9306
Karena Lo < L(26) 5% maka dapat dinyatakan data berdistribusi normal
Lampiran 33
175
DAFTAR DISTRIBUSI NORMALITAS DATA POSTTEST
KELAS KONTROL
No Kode Xi Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi)
1 K - 7 32,6 -2,51 0,006 0,0833 0,0773
2 K - 22 32,6 -2,51 0,006 0,0833 0,0773
3 K - 4 53,5 -0,81 0,209 0,2083 0,0007
4 K - 13 53,5 -0,81 0,209 0,2083 0,0007
5 K - 24 53,5 -0,81 0,209 0,2083 0,0007
6 K - 1 55,8 -0,63 0,2643 0,2500 0,0143
7 K - 5 60,5 -0,25 0,4013 0,3333 0,0680
8 K - 11 60,5 -0,25 0,4013 0,3333 0,0680
9 K - 8 62,8 -0,06 0,4761 0,4167 0,0594
10 K - 10 62,8 -0,06 0,4761 0,4167 0,0594
11 K - 18 65,1 0,13 0,5517 0,4583 0,0934
12 K - 12 67,4 0,31 0,6217 0,7083 0,0866
13 K - 16 67,4 0,31 0,6217 0,7083 0,0866
14 K - 17 67,4 0,31 0,6217 0,7083 0,0866
15 K - 20 67,4 0,31 0,6217 0,7083 0,0866
16 K - 21 67,4 0,31 0,6217 0,7083 0,0866
17 K - 23 67,4 0,31 0,6217 0,7083 0,0866
18 K - 6 72,1 0,69 0,7549 0,7917 0,0368
19 K - 9 72,1 0,69 0,7549 0,7917 0,0368
20 K - 14 74,4 0,88 0,8106 0,9583 0,1477
21 K - 19 74,4 0,88 0,8106 0,9583 0,1477
22 K - 2 74,4 0,88 0,8106 0,9583 0,1477
23 K - 15 74,4 0,88 0,8106 0,9583 0,1477
24 K - 3 86,0 1,82 0,9656 1,0000 0,0344
X 1525,6 Lo 0,1477
Rata - rata 63,5646 L(24)5% 0,1766
S 12,3745
S^2 153,1576
Karena Lo < L(24) 5% maka dapat dinyatakan data berdistribusi normal
Lampiran 34
176
PERHITUNGAN UJI NORMALITAS DATA PRETEST
(Dengan Menggunakan Perhitungan Manual)
A. Kelas Eksperimen
1. Menentukan Hipotesis
H
0
: Data berdistribusi normal
H
a
: Data tidak berdistribusi normal
2. Menentukan Taraf Signifikansi, yaitu = 0,05
3. Menentukan x
i
, (x
i
)
2
, s, z
i
, F
tabel
, F(z
i
), S(zi), dan F(z
i
) - S(z
i
)
Berdasarkan lampiran 33 diperoleh nilai-nilai berikut:
n = 26
(x
i
) = 1932,6
x
i
2
= 147068,686
3292 , 74
26
6 , 1932
n
x
x
i
= = =
9306 , 136
650
876 , 89004
) 25 ( 26
96 , 3734780 836 , 3823785
) 1 26 ( 26
) 6 , 1932 ( ) 686 , 147068 26 (
1) n(n
) x ( x n
s
2
2
i
2
i 2
=
=
=
7017 , 11 136,9306 s = =
s
x x
z
i
i
=
z
i
yang dicari adalah untuk i = 1 sampai dengan 26
98 , 1
7017 , 11
1292 , 23
7017 , 11
3292 , 74 2 , 51
z
1
=
=
Untuk mencari F(z
i
)
digunakan daftar distribusi normal baku.
Lampiran 35
177
Untuk i = 1
z
1
= -1,98 karena z tidak ada pada tabel z maka digunakan sifat simetris.
Jadi, z
1
= 1,98 pada tabel distribusi normal baku = 0,4761
F(z
i
) = 0,5 0,4761 = 0,0239
Apabila z
i
nilainya negatif, maka F(z
i
) bisa dicari dengan: F(z
i
) = 0,5 - F
tabel
F(z
i
) juga dicari untuk i = 1 sampai dengan 26
n
z yang z ..., , z , z banyaknya
) S(z
i n 2 1
i
=
1538 , 0
26
4
) S(z
1
= =
1923 , 0
26
5
) S(z
5
= =
S(z
i
) juga dicari untuk i = 1 sampai dengan 26
4. Mencari Harga L
tabel
dari Nilai Kritik Uji Lilliefors
Dengan nilai kritik L
tabel
tersebut dan taraf nyata = 0,05 dengan n = 26
diperoleh
1699 , 0 L
tabel
=
5. Menentukan L
0
L
0
diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari F(z
i
)-S(z
i
)yaitu 0,1299
6. Kesimpulan
Diketahui L
0
= 0,1299 dan L
tabel
= 0,1699
Artinya L
0
< L
tabel
, sehingga H
0
diterima
Jadi data berdistribusi normal.
B. Kelas Kontrol
1. Menentukan Hipotesis
H
0
: Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
178
H
a
: Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
2. Menentukan Taraf Signifikansi, yaitu = 0,05
3. Menentukan x
i
, (x
i
)
2
, s, z
i
, F
tabel
, F(z
i
), S(zi), dan F(z
i
) - S(z
i
)
Berdasarkan lampiran 34 diperoleh nilai-nilai berikut:
n = 24
(x
i
) = 1525,6
x
i
2
= 100497,6
5659 , 63
24
6 , 1525
n
x
x
i
= = =
1576 , 153
552
995 , 84542
) 23 ( 24
2327399 995 , 2411941
) 1 24 ( 24
) 6 , 1525 ( ) 6 , 100497 24 (
1) n(n
) x ( x n
s
2
2
i
2
i 2
=
=
=
3745 , 12 153,1576 s = =
s
x x
z
i
i
=
z
i
yang dicari adalah untuk i = 1 sampai dengan 24
51 , 2
3745 , 12
0599 , 31
3745 , 12
5659 , 63 6 , 32
z
1
=
=
Untuk mencari F(z
i
)
digunakan daftar distribusi normal baku.
Untuk i = 1
z
1
= -2,51 karena z tidak ada pada tabel z maka digunakan sifat simetris.
Jadi, z
1
= 2,51 pada tabel distribusi normal baku = 0,494
F(z
i
) = 0,5 0,494 = 0,006
179
Apabila z
i
nilainya negatif, maka F(z
i
) bisa dicari dengan: F(z
i
) = 0,5 - F
tabel
F(z
i
) juga dicari untuk i = 1 sampai dengan 24
n
z yang z ..., , z , z banyaknya
) S(z
i n 2 1
i
=
0833 , 0
24
2
) S(z
1
= =
2083 , 0
24
5
) S(z
3
= =
S(z
i
) juga dicari untuk i = 1 sampai dengan 24
4. Mencari Harga L
tabel
dari Nilai Kritik Uji Lilliefors
Dengan nilai kritik L
tabel
tersebut dan taraf nyata = 0,05 dengan n = 24
diperoleh
1766 , 0 L
tabel
=
5. Menentukan L
0
L
0
diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari F(z
i
)-S(z
i
)yaitu 0,1477
6. Kesimpulan
Diketahui L
0
= 0,1477 dan L
tabel
= 0,1766
Artinya L
0
< L
tabel
, sehingga H
0
diterima
Jadi data berdistribusi normal.
180
PERHITUNGAN UJI HOMOGENITAS DATA POSTTEST
Dari daftar lampiran 32 diperoleh hasil bahwa kelas eksperimen diperoleh data
sebagai berikut:
x
e
= 1932,6
x
e
2
= 147068
n
e
= 26
9306 , 136
650
876 , 89004
) 25 ( 26
96 , 3734780 836 , 3823785
) 1 26 ( 26
) 6 , 1932 ( ) 686 , 147068 26 (
2
=
=
=
Sedangkan kelas kontrol diperoleh data sebagai berikut:
x
k
= 1525,6
x
k
2
= 100497,6
n
k
= 24
1576 , 153
552
995 , 84542
) 23 ( 24
2327399 995 , 2411941
) 1 24 ( 24
) 6 , 1525 ( ) 6 , 100497 24 (
2
=
=
=
( )
( ) 1
.
2 2
2
=
e e
e
e
e
e
n n
x n
x
S
( )
( ) 1
.
2 2
2
=
k k
k
k
k
k
n n
x n
x
S
Lampiran 36
181
Sehingga diperoleh
8941 , 0
1576 , 153
9306 , 136
=
=
Nilai tersebut dikonsultasikan dengan dengan taraf signifikan
dan dk (26-1;24-1) = (25;23). Karena F
tabel
= F
(25;23)
tidak ada, maka dicari dengan
menggunakan interpolasi data. Dan hasil F
tabel
sebesar 1,99.
24 25 30
23 2,00 a? 1,96
Maka diperoleh f yang akan dicari adalah a ..
2,00
2,00 1,96
24 25
24 30
2,00
0,04
1
6
12,00 6 0,04
6 12,00 0,04
6 11,96
1,99
S
S
k
e
hitung
F
2
2
=
hitung
F
tabel
F % 5 =
182
Dari perhitungan di atas diperoleh F
hitung
= 0,8941 dan F
tabel
= 1,99 dengan dan
dk (25:23). Karena F
hitung
< F
tabel
maka H
0
diterima, yang berarti ada kesamaan
(Homogen) varians data posttest antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
% 5 =
183
UJI KESAMAAN RATA-RATA POSTTEST
1. Hipotesis
H
0
:
2 1
= (rata-rata hasil belajar kelas eksperimen sama dengan rata-rata hasil
belajar kelas kontrol)
H
a
:
2 1
> (rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari rata-rata
hasil belajar kelas kontrol).
2. Rumus yang digunakan
2 1
t
n
1
n
1
s
x x
t
2 1
+
= di mana
2 n n
s 1) (n s 1) (n
s
2 1
2
2 2
2
1 1 2
t
+
+
=
dengan 2) n (n dk
2 1
+ = .
3. Kriteria Pengujian Hipotesis
Jika
tabel hitung
t t < , dengan peluang ( ) 1 dan 2) n (n dk
2 1
+ = untuk
= 0,05, maka H
0
diterima.
4. Perhitungan
e. Perhitungan t
tabel
Derajat kebebasan = (26 + 24 2) = 48
Taraf nyata = 0,05
t
tabel (0,95;48)
dalam tabel distribusi t sebesar 1,677
f. Dari lampiran 32 diperoleh nilai-nilai berikut:
3 , 74 x1 = dan 6 , 63 x 2 =
( ) 264 , 3423 x x
2
1
1
=
Mencari nilai s
( )
931 , 136
25
3423,264
1 6 2
3423,264
1 n
x x
s
2
1 2
1
= =
=
( )
128 , 153
23
3521,937
1 24
3521,937
1 n
x x
s
2
2 2
2
= =
=
Lampiran 37
184
692 , 144
48
219 , 6945
48
944 , 3521 275 , 3423
48
) 128 , 153 ( 23 ) 931 , 136 ( 25
2 24 26
) 128 , 153 )( 1 24 ( ) 931 , 136 )( 1 26 (
2 n n
s 1) (n s 1) (n
s
2 1
2
2 2
2
1 1 2
=
=
+
=
+
=
+
+
=
+
+
=
029 , 12 692 , 144 s s
2
= = =
Mencari nilai t
hitung
:
143 , 3
404 , 3
7 , 10
) 283 , 0 ( 029 , 12
7 , 10
08 , 0 029 , 12
7 , 10
042 , 0 038 , 0 029 , 12
7 , 10
24
1
26
1
029 , 12
6 , 63 3 , 74
n
1
n
1
s
x x
t
2 1
2 1
=
=
=
=
+
=
+
=
+
=
5. Kesimpulan
Dari tabel distribusi t, untuk = 0,05 dan dk = (26 1) + (24 1) =
25 + 23 = 48,diperoleh t
tabel
= 1,677. Sedangkan dari perhitungan diperoleh
t
hitung
= 3,143. Karena t
hitung
>
t
tabel
, yaitu 3,143 > 1,677, maka H
0
ditolak.
Jadi, rata-rata hasil belajar ditinjau dari berfikir kritis siswa kelas kelas
eksperimen lebih baik dari rata-rata hasil belajar tinjau dari berfikir kritis kelas
kontrol. Serta dari data perhitungan diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar
kelas eksperimen sebesar 74,3 dan kelas kontrol sebesar 63,6.
185
DATA NILAI ANGKET SISWA KELAS EKSPERIMEN
KELAS VIIIA
No Nama Kode
NOMOR
Skor Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8
1 ANDRIA PERWIRA AWANDA E - 1 3 3 4 4 4 3 3 3 27 84
2 ARIEF AJI PRASETYAWAN E - 2 3 3 4 4 3 4 3 3 27 84
3 BETA KHALEDA TRIANANDA E - 3 2 2 2 2 3 4 3 2 20 63
4 CEYSIA DESTANAYA EKYAN P E - 4 4 3 2 4 2 3 3 3 24 75
5
CHOERUL ALFIAN PUTRANTO
E - 5 3 3 2 4 3 3 3 3 24 75
6 CYNTIA MAROM E - 6 4 3 3 4 4 2 3 4 27 84
7 DIAN NUGRAHENI E - 7 4 2 2 2 2 3 3 2 20 63
8 DIYAH RACHMAWATI P E - 8 3 3 3 4 3 3 2 3 24 75
9 FAUSTA DHAFIN E - 9 4 3 3 3 3 3 3 2 24 75
10 HAYUKARA KHARISMAWATI E - 10 3 3 4 4 4 2 3 4 27 84
11 IMAM MA'RIF ARIEFIN E - 11 4 3 2 4 4 3 3 4 27 84
12 IVAN KURNIAWAN E - 12 3 3 3 4 3 3 3 3 25 78
13 JAVAS GALA BUDIASA E - 13 4 3 3 3 3 3 3 3 25 78
14 KIRANA DWI PRABANDANI E - 14 3 3 4 4 3 4 3 4 28 88
15 MEIDIAN KARIMA E - 15 4 3 3 4 3 4 3 4 28 88
16 MOHAMMAD IRFAN NADHIF E - 16 3 3 4 4 4 3 2 4 27 84
17 NURUL WILDA AGHNI KH E - 17 3 2 3 2 2 3 3 2 20 63
18 PAMUNGKAS TRIANTORO E - 18 4 3 4 3 4 3 3 3 27 84
19 RIF'ATUL ULUM E - 19 4 4 4 3 4 3 2 3 27 84
20 RISDA AROFAHTIANI E - 20 4 3 3 4 3 3 4 4 28 88
21 ROSYIANNA ARYANI E - 21 3 3 4 4 3 4 3 4 28 88
22 SALMA SHAVIRA RAHMA K E - 22 4 3 4 3 4 2 3 4 27 84
Lampiran 38
186
23 SIDIQ DWI NUGRAHA E - 23 3 3 4 3 3 3 3 3 25 78
24 TRI WAHYU NUR MARINDA E - 24 4 3 3 4 3 4 3 4 28 88
25 WAHIDA ALDI MUHARAM E - 25 4 3 4 4 4 2 3 3 27 84
26 WINADA FAJAR SALIMAH E - 26 4 3 3 4 3 4 3 4 28 88
Jumlah
2090,6
Rata - rata 80,4
S
7,8838
S^2
62,154
187
Analisis Korelasi antara Model PBL dengan Bantuan Media CD Interaktif
terhadap Hasil Belajar ditinjau dari Berfikir Kritis Siswa
No Kode
Nilai
(X)
Nilai
(Y)
Xi^2 Y^2 XY
1 E - 1 84 74,4 7056 5538,1 6251,2
2 E - 2 84 79,1 7056 6252,0 6641,9
3 E - 3 63 51,2 3969 2617,6 3223,3
4 E - 4 75 67,4 5625 4548,4 5058,1
5 E - 5 75 72,1 5625 5197,4 5407,0
6 E - 6 84 51,2 7056 2617,6 4297,7
7 E - 7 63 51,2 3969 2617,6 3223,3
8 E - 8 75 69,8 5625 4867,5 5232,6
9 E - 9 75 72,1 5625 5197,4 5407,0
10 E - 10 84 86,0 7056 7404,0 7227,9
11 E - 11 84 79,1 7056 6252,0 6641,9
12 E - 12 78 72,1 6084 5197,4 5623,3
13 E - 13 78 79,1 6084 6252,0 6167,4
14 E - 14 88 86,0 7744 7404,0 7572,1
15 E - 15 88 86,0 7744 7404,0 7572,1
16 E - 16 84 74,4 7056 5538,1 6251,2
17 E - 17 63 51,2 3969 2617,6 3223,3
18 E - 18 84 74,4 7056 5538,1 6251,2
19 E - 19 84 79,1 7056 6252,0 6641,9
20 E - 20 88 93,0 7744 8653,3 8186,0
21 E - 21 88 86,0 7744 7404,0 7572,1
22 E - 22 84 79,1 7056 6252,0 6641,9
23 E - 23 78 74,4 6084 5538,1 5804,7
24 E - 24 88 79,1 7744 6252,0 6958,1
25 E - 25 84 79,1 7056 6252,0 6641,9
26 E - 26 88 86,0 7744 7404,0 7572,1
Jumlah 2091,0 1932,6 169683,0 147068,7 157290,7
N 26
jumlah X^2 4372281 r xy 0,82 R^2 67,1646087
jumlah Y^2 3734781 r (26) 0,388 r xy > r (26)
Jadi
Mempunyai
Hubungan
yang
signifikan
Lampiran 39
188
dan
memiliki
besar
hubungan
67 %
189
LUAS DI BAWAH LENGKUNGAN KURVE NORMAL
DARI 0 S/D Z
z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0,0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
1,0
1,1
1,2
1,3
1,4
1,5
1,6
1,7
0000
0398
0793
1179
1554
1915
2258
2580
2881
3159
3413
3643
3849
4032
4192
4332
4452
4554
0040
0438
0832
1217
1591
1950
2291
2612
2910
3186
3438
3665
3869
4049
4207
4345
4463
4564
0080
0478
0871
1255
1628
1985
2324
2642
2939
3212
3461
3686
3888
4066
4222
4357
4474
4573
0120
0517
0910
1293
1664
2019
2357
2673
2967
3238
3485
3708
3907
4082
4236
4370
4484
4582
0160
0557
0948
1331
1700
2054
2389
2703
2995
3264
3508
3729
3925
4099
4251
4382
4495
4591
0199
0596
0987
1368
1736
2088
2422
2734
3023
3289
3531
3749
3944
4115
4265
4394
4505
4599
0239
0636
1026
1406
1772
2123
2454
2764
3051
3315
3554
3770
3962
4131
4279
4406
4515
4608
0279
0675
1064
1443
1808
2157
2486
2794
3078
3340
3577
3790
3980
4147
4292
4419
4525
4616
0319
0714
1103
1480
1844
2190
2517
2823
3106
3365
3599
3810
3997
4162
4306
4429
4535
4625
0359
0753
1141
1517
1879
2224
2549
2852
3133
3389
3621
3830
4015
4177
4319
4441
4545
4633
Lampiran 40
190
1,8
1,9
2,0
2,1
2,2
2,3
2,4
2,5
2,6
2,7
2,8
2,9
3,0
3,1
3,2
3,3
3,4
3,5
3,6
3,7
3,8
3,9
4641
4713
4772
4821
4861
4898
4918
4938
4953
4965
4074
4981
4987
4990
4993
4995
4997
4998
4998
4999
4999
5000
4649
4719
4778
4826
4864
4896
4920
4940
4955
4966
4975
4982
4987
4991
4993
4995
4997
4998
4998
4999
4999
5000
4656
4726
4783
4830
4868
4898
4922
4941
4956
4967
4976
4982
4987
4991
4994
4995
4997
4998
4999
4999
4999
5000
4664
4732
4788
4834
4871
4901
4025
4043
4957
4968
4977
4083
4988
4991
4994
4996
4997
4998
4998
4999
4999
5000
4671
4738
4793
4838
4875
4004
4927
4945
4959
4969
4977
4984
4988
4992
4994
4996
4997
4998
4998
4999
4999
5000
4678
4744
4798
4842
4878
4906
4929
4946
4960
4970
4987
4984
4989
4992
4994
4996
4997
4998
4998
4999
4999
5000
4686
4750
4808
4846
4881
4909
4931
4948
4961
4971
4979
4985
4989
4992
4994
4996
4997
4998
4998
4999
4999
5000
4693
4756
4808
4850
4884
4911
4932
4949
4962
4972
4979
4985
4989
4992
4994
4996
4997
4998
4998
4999
4999
5000
4699
4761
4812
4854
4887
4913
4934
4951
4963
4973
4980
4986
4990
4993
4995
4997
4997
4998
4998
4999
4999
5000
4706
4767
4817
4857
4890
4916
4936
4952
4964
4974
4981
4986
4990
4993
4995
4997
4998
4998
4998
4999
4999
5000
191
TABLE CRITICAL VALUES FOR THE LILLIEFORS TEST
n 20 . = 15 . = 10 . = 05 . = 01 . = n 20 . = 15 . = 10 . = 05 . = 01 . =
26 .1406 .1472 .1562 .1699 .1985
27 .1381 .1448 .1533 .1665 .1941
28 .1358 .1423 .1509 .1641 .1911
4 .3027 .3216 .3456 .3754 .4129 29 .1334 .1398 .1483 .1614 .1886
5 .2893 .3027 .3188 .3427 .3959 30 .1315 .1378 .1460 .1590 .1848
6 .2694 .2816 .2982 .3245 .3728 31 .1291 .1353 .1432 .1559 .1820
7 .2521 .2641 .2802 .3041 .3504 32 .1274 .1336 .1415 .1542 .1798
8 .2387 .2502 .2649 .2825 .3331 33 .1254 .1314 .1392 .1518 .1770
9 .2273 .2382 .2522 .2744 .3162 34 .1236 .1295 .1373 .1497 .1747
10 .2171 .2273 .2410 .2616 .3037 35 .1220 .1278 .1356 .1478 .1720
11 .2080 .2179 .2306 .2506 .2905 36 .1203 .1260 .1336 .1454 .1695
12 .2004 .2101 .2228 .2426 .2812 37 .1188 .1245 .1320 .1436 .1677
13 .1932 .2025 .2147 .2337 .2714 38 .1174 .1230 .1303 .1421 .1653
14 .1869 .1959 .2077 .2257 .2627 39 .1159 .1214 .1288 .1402 .1634
15 .1811 .1899 .2016 .2196 .2545 40 .1147 .1204 .1275 .1386 .1616
16 .1758 .1843 .1956 .2128 .2477 41 .1131 .1186 .1258 .1373 .1599
17 .1711 .1794 .1902 .2071 .2408 42 .1119 .1172 .1244 .1353 .1573
18 .1666 .1747 .1852 .2018 .2345 43 .1106 .1159 .1228 .1339 .1556
19 .1624 .1700 .1803 .1965 .2285 44 .1095 .1148 .1216 .1322 .1542
192
20 .1589 .1666 .1764 .1920 .2226 45 .1083 .1134 .1204 .1309 .1525
21 .1553 .1629 .1726 .1881 .2190 46 .1071 .1123 .1189 .1293 .1512
22 .1517 .1592 .1690 .1840 .2141 47 .1062 .1113 .1180 .1282 .1499
23 .1484 .1555 .1650 .1798 .2090 48 .1047 .1098 .1165 .1269 .1476
24 .1458 .1527 .1619 .1766 .2053 49 .1040 .1089 .1153 .1256 .1463
25 .1429 .1498 .1589 .1726 .2010 50 .1030 .1079 .1142 .1246 .1457
( ) 01 . 0
83 . 0
+
=
n
n
n f
Over
50
( ) n f
741 . 0
( ) n f
775 . 0
( ) n f
819 . 0
( ) n f
895 . 0
( ) n f
035 . 1
193
TABEL DISTRIBUSI t
t
0.995
t
0.99
t
0.975
t
0.95
t
0.90
t
0.995
t
0.99
t
0.975
t
0.95
t
0.90
1 63.657 31.821 12.706 6.314 3.078
36 2.719 2.434 2.028 1.688 1.306
2 9.925 6.965 4.303 2.920 1.886
37 2.715 2.431 2.026 1.687 1.305
3 5.841 4.541 3.182 2.353 1.638
38 2.712 2.429 2.024 1.686 1.304
4 4.604 3.747 2.776 2.132 1.533
39 2.708 2.426 2.023 1.685 1.304
5 4.032 3.365 2.571 2.015 1.476
40 2.704 2.423 2.021 1.684 1.303
6 3.707 3.143 2.447 1.943 1.440
41 2.701 2.421 2.020 1.683 1.303
7 3.499 2.998 2.365 1.895 1.415
42 2.698 2.418 2.018 1.682 1.302
8 3.355 2.896 2.306 1.860 1.397
43 2.695 2.416 2.017 1.681 1.302
9 3.250 2.821 2.262 1.833 1.383
44 2.692 2.414 2.015 1.680 1.301
10 3.169 2.764 2.228 1.812 1.372
45 2.690 2.412 2.014 1.679 1.301
11 3.106 2.718 2.201 1.796 1.363
46 2.687 2.410 2.013 1.679 1.300
12 3.055 2.681 2.179 1.782 1.356
47 2.685 2.408 2.012 1.678 1.300
13 3.012 2.650 2.160 1.771 1.350
48 2.682 2.407 2.011 1.677 1.299
14 2.977 2.624 2.145 1.761 1.345
49 2.680 2.405 2.010 1.677 1.299
15 2.947 2.602 2.131 1.753 1.341
50 2.678 2.403 2.009 1.676 1.299
16 2.921 2.583 2.120 1.746 1.337
51 2.676 2.402 2.008 1.675 1.298
17 2.898 2.567 2.110 1.740 1.333
52 2.674 2.400 2.007 1.675 1.298
18 2.878 2.552 2.101 1.734 1.330
53 2.672 2.399 2.006 1.674 1.298
19 2.861 2.539 2.093 1.729 1.328
54 2.670 2.397 2.005 1.674 1.297
p
dk
p
dk
194
20 2.845 2.528 2.086 1.725 1.325
55 2.668 2.396 2.004 1.673 1.297
21 2.831 2.518 2.080 1.721 1.323
56 2.667 2.395 2.003 1.673 1.297
22 2.819 2.508 2.074 1.717 1.321
57 2.665 2.394 2.002 1.672 1.297
23 2.807 2.500 2.069 1.714 1.319
58 2.663 2.392 2.002 1.672 1.296
24 2.797 2.492 2.064 1.711 1.318
59 2.662 2.391 2.001 1.671 1.296
25 2.787 2.485 2.060 1.708 1.316
60 2.660 2.390 2.000 1.671 1.296
26 2.779 2.479 2.056 1.706 1.315
61 2.659 2.389 2.000 1.670 1.296
27 2.771 2.473 2.052 1.703 1.314
62 2.657 2.388 1.999 1.670 1.295
28 2.763 2.467 2.048 1.701 1.313
63 2.656 2.387 1.998 1.669 1.295
29 2.756 2.462 2.045 1.699 1.311
64 2.655 2.386 1.998 1.669 1.295
30 2.750 2.457 2.042 1.697 1.310
65 2.654 2.385 1.997 1.669 1.295
31 2.744 2.453 2.040 1.696 1.309
66 2.652 2.384 1.997 1.668 1.295
32 2.738 2.449 2.037 1.694 1.309
67 2.651 2.383 1.996 1.668 1.294
33 2.733 2.445 2.035 1.692 1.308
68 2.650 2.382 1.995 1.668 1.294
34 2.728 2.441 2.032 1.691 1.307
69 2.649 2.382 1.995 1.667 1.294
35 2.724 2.438 2.030 1.690 1.306
70 2.648 2.381 1.994 1.667 1.294
Sumber: Data Excel for Windows (=TINV(probability,degrees_freedom))
195
TABEL HARGA KRITIK DARI r PRODUCT-MOMENT
N
(1)
Interval Kepercayaan
N
(1)
Interval Kepercayaan
N
(1)
Interval Kepercayaan
95%
(2)
99%
(3)
95%
(2)
99%
(3)
95%
(2)
99%
(3)
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
0,997
0,950
0,878
0,811
0,754
0,707
0,666
0,632
0,602
0,576
0,553
0,532
0,514
0,497
0,482
0,468
0,456
0,444
0,433
0,423
0,413
0,404
0,396
0,999
0,990
0,959
0,917
0,874
0,874
0,798
0,765
0,735
0,708
0,684
0,661
0,641
0,623
0,606
0,590
0,575
0,561
0,547
0,537
0,526
0,515
0,505
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
0,388
0,381
0,374
0,367
0,361
0,355
0,349
0,344
0,339
0,334
0,329
0,325
0,320
0,316
0,312
0,308
0,304
0,301
0,297
0,294
0,291
0,288
0,284
0,281
0,297
0,496
0,487
0,478
0,470
0,463
0,456
0,449
0,442
0,436
0,430
0,424
0,418
0,413
0,408
0,403
0,396
0,393
0,389
0,384
0,380
0,276
0,372
0,368
0,364
0,361
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
125
150
175
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
0,266
0,254
0,244
0,235
0,227
0,220
0,213
0,207
0,202
0,195
0,176
0,159
0,148
0,138
0,113
0,098
0,088
0,080
0,074
0,070
0,065
0,062
0,345
0,330
0,317
0,306
0,296
0,286
0,278
0,270
0,263
0,256
0,230
0,210
0,194
0,181
0,148
0,128
0,115
0,105
0,097
0,091
0,0986
0,081
N = Jumlah pasangan yang digunakan untuk menghitung r
Baris atas untuk 5%
Baris bawah untuk 1%
v
2
= dk
penyebut
1 2 3 4 5 6
1
2
3
161
4,052
18,51
98,49
10,13
34,12
7,71
200
4,999
19,00
99,01
9,55
30,81
6,94
216
5,403
19,16
99,17
9,28
29,46
6,59
225
5,625
19,25
99,25
9,12
26,71
6,39
230
5,764
19,30
99,30
9,01
26,24
6,26
234
5,859
19,33
99,33
8,94
27,91
6,16
237
5,928
19,36
99,34
8,86
27,67
6,09
Lampiran 44
NILAI-NILAI UNTUK DISTRIBUSI F
v
1
= dk pembilang
7 8 9 10 11 12 14 16 20 24 30
237
5,928
19,36
99,34
8,86
27,67
6,09
239
5,981
19,37
99,38
8,84
27,49
6,04
241
6,02
2
19,3
8
99,3
8
8,81
27,3
4
242
6,056
19,39
99,40
8,78
27,23
5,98
243
6,082
19,40
99,41
8,76
27,13
5,93
244
6,106
19,41
99,42
8,74
27,05
5,91
245
6,142
19,42
99,43
8,71
26,92
5,87
246
6,169
19,43
99,44
8,69
26,83
5,84
248
6,208
19,44
99,45
8,66
26,69
5,80
249
6,234
19,45
99,46
8,64
26,60
5,77
250
6,258
19,46
99,47
8,62
26,50
5,74
196
30 40 50 75 100 200 500
250
6,258
19,46
99,47
8,62
26,50
5,74
251
6,28
6
19,4
7
99,4
8
8,60
26,4
1
252
6,302
19,47
99,48
8,58
26,30
5,70
253
6,223
19,48
99,49
8,57
26,27
5,68
253
6,334
19,49
99,49
8,56
26,23
5,66
254
6,352
19,49
99,49
8,54
26,18
5,65
254
6,361
19,50
99,50
8,54
26,14
5,64
254
6,366
19,50
99,50
8,53
26,12
5,63
197
4
5
6
7
8
9
21,20
6,61
16,26
5,99
13,74
5,59
12,25
5,32
11,26
5,12
10,58
4,96
18,00
5,79
13,27
5,14
10,92
4,74
9,55
4,46
8,65
4,26
8,02
4,10
16,69
5,41
12,06
4,76
9,76
4,35
8,45
4,07
7,59
3,66
6,99
3,71
15,96
5,19
11,39
4,53
9,15
4,12
7,85
3,64
7,01
3,63
6,42
3,48
15,52
5,05
10,97
4,39
8,75
3,97
7,46
3,69
6,63
3,46
6,06
3,33
15,21
4,95
10,67
4,28
8,47
3,87
7,19
3,58
6,37
3,37
5,80
3,22
14,98
4,68
10,45
4,21
8,26
3,79
7,00
3,50
6,19
3,29
5,62
3,14
14,80
4,82
10,27
4,15
8,10
3,73
6,84
3,44
6,03
3,23
5,47
3,07
6,00
14,6
6
4,78
10,1
5
4,10
7,98
3,68
6,71
3,39
5,91
3,16
14,54
4,74
10,05
4,06
7,67
3,63
6,62
3,34
5,82
3,13
5,26
2,97
14,45
4,70
9,96
4,03
7,79
3,60
6,54
3,31
5,74
3,10
5,18
2,94
14,37
4,68
9,89
4,00
7,72
3,57
6,47
3,28
5,67
3,07
5,11
2,91
14,24
4,64
9,77
3,96
7,60
3,52
6,35
3,23
5,58
3,02
5,00
2,86
14,15
4,60
9,63
3,92
7,52
3,49
6,27
3,20
5,48
2,96
4,92
2,82
14,02
4,56
9,55
3,67
7,39
3,44
6,15
3,15
5,36
2,93
4,80
2,77
13,93
4,53
9,47
3,84
7,31
3,41
6,07
3,12
5,28
2,90
4,73
2,74
13,83
4,50
9,38
3,81
7,23
3,38
5,98
3,08
5,20
2,86
4,64
2,70
5,71
13,7
4
4,46
9,29
3,77
7,14
3,34
5,90
3,05
5,11
2,82
4,56
13,69
4,44
9,24
3,75
7,09
3,32
5,85
3,03
5,06
2,80
4,51
2,64
13,61
4,42
9,17
3,72
7,02
3,29
5,78
3,00
5,00
2,77
4,45
2,61
13,57
4,40
9,13
3,71
6,99
3,28
5,75
2,98
4,98
2,78
4,41
2,59
13,52
4,38
9,07
3,69
6,94
3,25
5,70
2,96
4,91
2,73
4,36
2,56
13,48
4,37
9,04
3,68
6,90
3,24
5,67
2,94
4,88
2,72
4,33
2,55
13,46
4,36
9,02
3,67
6,88
3,23
5,65
2,93
4,86
2,71
4,31
2,54
10
10,04 7,56
6,55 5,99 5,64 5,39 5,21
v
2
= dk
penyebut
1 2 3 4 5 6
11
12
13
4,84
9,65
4,75
9,33
4,67
9,07
4,60
3,98
7,20
3,88
6,93
3,80
6,70
3,74
3,59
6,22
3,49
5,95
3,41
5,74
3,34
3,36
5,67
3,26
5,41
3,18
5,20
3,11
3,20
5,32
3,11
5,06
3,02
4,86
2,96
3,09
5,07
3,00
4,82
2,92
4,62
2,85
5,21 5,06 5,35
3,02
4,95
4,85 4,76 4,71 4,60 4,52 4,41 4,33 4,25
v
1
= dk pembilang
6 7 8 9 10 11 12 14 16 20 24 30 40
3,09
5,07
3,00
4,82
2,92
4,62
2,85
3,01
4,88
2,92
4,65
2,84
4,44
2,77
2,95
4,74
2,85
4,50
2,77
4,30
2,70
2,90
4,63
2,80
4,39
2,72
4,19
2,65
2,86
4,54
2,76
4,30
2,67
4,10
2,60
2,82
4,46
2,72
4,22
2,63
4,02
2,56
2,79
4,40
2,69
4,18
2,60
3,96
2,53
2,74
4,29
2,64
4,05
2,55
3,85
2,48
2,70
4,21
2,60
3,98
2,51
3,78
2,44
2,65
4,10
2,54
3,86
2,46
3,67
2,39
2,61
4,02
2,50
3,78
2,42
3,59
2,35
2,57
3,94
2,46
3,70
2,38
3,51
2,31
2,53
3,86
2,42
3,61
2,34
3,42
2,27
198
4,25
2,67
4,17
4,12 4,05 4,01 3,96 3,93 3,91
40 50 75 100
20
0
500
2,53
3,86
2,42
3,61
2,34
3,42
2,27
2,50
3,80
2,40
3,56
2,32
3,37
2,24
2,47
3,74
2,36
3,49
2,28
3,30
2,21
2,45
3,70
2,35
3,46
2,26
3,27
2,19
2,42
3,66
2,32
3,41
2,24
3,21
2,16
2,41
3,62
2,31
3,38
2,22
3,18
2,14
2,40
3,60
2,30
3,36
2,21
3,16
2,13
199
14
15
16
17
18
19
8,86
4,54
8,68
4,49
8,53
4,45
8,40
4,41
8,28
4,38
8,18
4,35
6,51
3,68
6,36
3,63
6,23
3,69
6,11
3,55
6,01
3,52
5,93
3,49
5,56
3,29
5,42
3,24
5,29
3,20
5,18
3,16
5,09
3,13
5,01
3,10
5,03
3,06
4,89
3,01
4,77
2,96
4,67
2,93
4,58
2,90
4,50
2,87
4,69
2,90
4,56
2,85
4,44
2,81
4,34
2,77
4,25
2,74
4,17
2,71
4,46
2,79
4,32
2,74
4,20
2,70
4,10
2,66
4,01
2,63
3,94
2,60
4,28
2,70
4,14
2,66
4,03
2,62
3,93
2,58
3,85
2,55
3,77
2,52
4,14
2,64
4,00
2,59
3,89
2,55
3,79
2,51
3,71
2,48
3,63
2,45
4,03
2,59
3,89
2,54
3,78
2,50
3,68
2,46
3,60
2,43
3,52
2,40
3,94
2,55
3,80
2,49
3,69
2,45
3,59
2,41
3,51
2,38
3,43
2,35
3,86
2,51
3,73
2,45
3,61
2,41
3,52
2,37
3,44
2,34
3,36
2,31
3,80
2,48
3,67
2,42
3,55
2,38
3,45
2,34
3,37
2,31
3,30
2,28
3,70
2,43
3,58
2,37
3,45
2,33
3,35
2,29
3,27
2,26
3,19
2,23
3,62
2,39
3,48
2,33
3,37
2,29
3,27
2,25
3,19
2,21
3,12
2,16
3,51
2,33
3,36
2,28
3,25
2,23
3,16
2,19
3,07
2,15
3,00
2,12
3,43
2,29
3,29
2,24
3,18
2,19
3,08
2,15
3,00
2,11
2,92
2,08
3,34
2,25
3,20
2,20
3,10
2,15
3,00
2,11
2,91
2,07
2,84
2,04
3,26
2,21
3,12
2,16
3,01
2,11
2,92
2,07
2,83
2,02
2,76
1,99
3,21
2,18
3,07
2,13
2,96
2,08
2,86
2,04
2,78
2,00
2,70
1,98
3,14
2,15
3,00
2,08
2,89
2,04
2,79
2,00
2,71
1,96
2,63
1,92
3,11
2,12
2,97
2,07
2,86
2,02
2,76
1,98
2,68
1,94
2,60
1,90
3,06
2,10
2,92
2,04
2,80
1,99
2,70
1,95
2,62
1,91
2,54
1,87
3,02
2,08
2,89
2,02
2,77
1,97
2,67
1,93
1,59
1,90
2,51
1,85
3,00
2,07
2,87
2,01
2,75
1,98
2,65
1,92
2,57
1,88
2,49
1,84
20
21
22
23
8,10
4,32
8,02
4,30
7,94
4,28
7,88
5,85
3,47
5,78
3,44
5,72
3,42
5,66
4,94
3,07
4,67
3,05
4,82
3,03
4,76
4,43
2,84
4,37
2,82
4,31
2,80
4,26
4,10
2,68
4,04
2,66
3,99
2,64
3,94
3,87
2,57
3,81
2,55
3,76
2,53
3,71
v
2
= dk
penyebut
1 2 3 4 5 6
3,87
2,57
3,81
2,55
3,76
2,53
3,71
3,71
2,49
3,65
2,47
3,59
2,45
3,54
3,56
2,42
3,51
2,40
3,45
2,38
3,41
3,45
2,37
3,40
2,35
3,35
2,32
3,30
3,37
2,32
3,31
2,30
3,26
2,28
3,21
3,30
2,28
3,24
2,26
3,18
2,24
3,14
3,23
2,25
3,17
2,23
3,12
2,20
3,07
3,13
2,20
3,07
2,18
3,02
2,14
2,97
3,05
2,15
2,99
2,13
2,94
2,10
2,89
2,94
2,09
2,88
2,07
2,83
2,04
2,78
2,86
2,05
2,80
2,03
2,75
2,00
2,70
2,77
2,00
2,72
1,98
2,67
1,96
2,62
2,69
1,96
2,63
1,93
2,58
1,91
2,53
v
1
= dk pembilang
6 7 8 9 10 11 12 14 16 20 24 30 40
200
2,69
1,96
2,63
1,93
2,58
1,91
2,53
2,63
1,93
2,58
1,91
2,53
1,88
2,48
2,58
1,89
2,51
1,87
2,46
1,84
2,41
2,53
1,87
2,47
1,84
2,42
1,82
2,37
2,47
1,84
2,42
1,81
2,37
1,79
2,32
2,44
1,82
2,38
1,80
2,33
1,77
2,28
2,42
1,81
2,36
1,78
2,31
1,76
2,28
40 50 75 100
20
0
500
201
24
25
26
27
28
29
4,26
7,82
4,24
7,77
4,22
7,72
4,21
7,68
4,20
7,64
4,18
7,60
3,40
5,61
3,38
5,57
3,37
5,53
3,35
5,49
3,34
5,45
3,33
5,52
3,01
4,72
2,99
4,68
2,89
4,64
2,96
4,60
2,95
4,57
2,98
4,64
2,78
4,22
2,76
4,18
2,74
4,14
2,73
4,11
2,71
4,07
2,70
4,04
2,69
2,62
3,90
2,60
3,86
2,59
3,82
2,57
3,79
2,56
3,76
2,54
3,73
2,51
3,67
2,49
3,63
2,47
3,59
2,46
3,56
2,44
3,53
2,43
3,50
2,43
3,50
2,41
3,46
2,39
3,42
2,37
3,39
2,36
3,36
2,35
3,33
2,36
3,36
2,34
3,32
2,32
3,29
2,30
3,26
2,29
3,23
2,28
3,20
2,30
3,25
2,28
3,21
2,27
3,17
2,25
3,14
2,24
3,11
2,22
3,08
2,21
2,26
3,17
2,24
3,13
2,22
3,09
2,20
3,06
2,19
3,03
2,18
3,00
2,22
3,09
2,20
3,05
2,18
3,02
2,16
2,98
2,15
2,95
2,14
2,92
2,18
3,03
2,16
2,99
2,15
2,96
2,13
2,93
2,12
2,90
2,10
2,87
2,13
2,93
2,11
2,89
2,10
2,86
2,08
2,83
2,06
2,80
2,05
2,77
2,09
2,85
2,06
2,81
2,05
2,77
2,03
2,74
2,02
2,71
2,00
2,68
2,02
2,74
2,00
2,70
1,99
2,66
1,97
2,63
1,96
2,60
1,94
2,57
1,98
2,66
1,96
2,62
1,95
2,58
1,93
2,55
1,91
2,52
1,90
2,49
1,94
2,58
1,92
2,54
1,90
2,50
1,88
2,47
1,87
2,44
1,85
2,41
1,89
2,49
1,87
2,45
1,85
2,41
1,84
2,38
1,81
2,35
1,80
2,32
1,86
2,44
1,84
2,40
1,82
2,36
1,80
2,33
1,78
2,30
1,77
2,27
1,82
2,36
1,80
2,32
1,78
2,28
1,76
2,25
1,75
2,22
1,73
2,19
1,80
2,33
1,77
2,29
1,76
2,25
1,74
2,21
1,72
2,18
1,71
2,15
1,76
2,27
1,74
2,23
1,72
2,19
1,71
2,16
1,69
2,13
1,68
2,10
1,74
2,23
1,72
2,19
1,70
2,15
1,68
2,12
1,67
2,09
1,65
2,08
1,73
2,21
1,71
2,17
1,69
2,13
1,67
2,10
1,65
2,06
1,64
2,03
202
30
32
34
36
38
40
4,17
7,56
4,15
7,50
4,13
7,44
4,11
7,38
4,10
7,35
4,08
7,31
3,32
5,39
3,30
5,34
3,28
5,29
3,26
5,25
3,25
5,21
3,23
5,18
2,92
4,51
2,00
4,46
2,88
4,42
2,80
4,38
2,85
4,34
2,84
4,31
4,02
2,67
3,97
2,65
3,93
2,63
3,89
2,62
3,86
2,61
3,83
2,59
2,53
3,70
2,51
3,66
2,49
3,61
2,48
3,58
2,46
3,54
2,45
3,51
2,42
3,47
2,40
3,42
2,38
3,38
2,36
3,35
2,35
3,32
2,34
3,29
2,34
3,30
2,32
3,25
2,30
3,21
2,28
3,16
2,26
3,15
2,25
3,12
2,27
3,17
2,25
3,12
2,23
3,08
2,21
3,04
2,19
3,02
2,18
2,99
3,06
2,19
3,01
2,17
2,97
2,15
2,94
2,14
2,91
2,12
2,88
2,11
2,16
2,98
2,14
2,94
2,12
2,89
2,10
2,86
2,09
2,82
2,07
2,80
2,12
2,90
2,10
2,86
2,06
2,82
2,06
2,78
2,05
2,75
2,04
2,73
2,09
2,84
2,07
2,80
2,05
2,76
2,03
2,72
2,02
2,69
2,00
2,66
2,04
2,74
2,02
2,70
2,00
2,68
1,89
2,62
1,96
2,59
1,95
2,58
1,99
2,66
1,97
2,62
1,95
2,58
1,93
2,54
1,92
2,51
1,90
2,49
1,93
2,55
1,91
2,51
1,89
2,47
1,87
2,43
1,85
2,40
1,84
2,37
1,89
2,47
1,86
2,42
1,84
2,38
1,82
2,35
1,80
2,32
1,79
2,29
1,84
2,38
1,82
2,34
1,80
2,30
1,78
2,26
1,76
2,22
1,74
2,20
1,78
2,28
1,76
2,25
1,74
2,21
1,72
2,17
1,71
2,14
1,69
2,11
1,78
2,24
1,74
2,20
1,71
2,15
1,69
2,12
1,67
2,08
1,68
2,05
1,72
2,16
1,69
2,12
1,67
2,08
1,65
2,04
1,63
2,00
1,61
1,97
1,69
2,13
1,67
2,08
1,64
2,04
1,62
2,00
1,60
1,97
1,59
1,94
1,66
2,07
1,64
2,02
1,61
1,98
1,59
1,94
1,57
1,90
1,55
1,88
1,64
2,03
1,61
1,96
1,59
1,94
1,56
1,90
1,54
1,86
1,53
1,84
1,62
2,01
1,59
1,98
1,57
1,91
1,55
1,87
1,53
1,84
1,51
1,81
203
42
4,07
7,87
3,22
5,15
2,83
4,29
3,80 2,44
3,49
2,32
3,26
2,24
3,10
2,17
2,96
2,86 2,06
2,77
1,99
2,70
1,94
2,61
1,89
2,54
1,82
2,46
1,78
2,35
1,73
2,25
1,68
2,17
1,64
2,08
1,60
2,02
1,57
1,94
1,51
1,91
1,54
1,85
1,51
1,80
1,49
1,78
v
2
= dk
v
1
= dk pembilang
penyebu
t
1 2 3 4 5
44
46
48
50
55
60
4,0
6
7,2
4
4,0
5
7,2
1
4,0
4
7,1
9
4,0
3
7,1
7
3,2
1
5,1
2
3,2
0
5,1
0
3,1
9
5,0
8
3,1
8
5,0
8
2,82
4,26
2,81
4,24
2,80
4,22
2,79
4,20
2,78
4,16
2,76
2,5
8
3,7
8
2,5
7
3,7
6
2,5
6
3,7
4
2,3
6
3,7
2
2,4
3
3,4
6
2,4
2
3,4
4
2,4
1
3,4
2
2,1
0
3,1
1
2,3
3,2
2,3
3,2
2,3
3,2
2,2
3,1
6 7 8 9 10 11 12 14 16 20 24 30 40
2,3
1
3,2
4
2,3
0
3,2
2
2,3
0
3,2
0
2,2
9
3,1
8
2,2
3
3,0
7
2,2
2
3,0
5
2,2
1
3,0
4
2,2
0
3,0
2
2,1
6
2,9
4
2,1
4
2,9
2
2,1
4
2,9
0
2,1
3
2,8
8
2,1
0
2,8
4
2,0
9
2,8
2
2,0
8
2,8
0
2,0
7
2,7
8
2,05
2,75
2,04
2,73
2,03
2,71
2,02
2,70
2,00
2,66
1,99
2,0
1
2,6
8
2,0
0
2,6
6
1,9
9
2,6
4
1,9
8
2,6
2
1,9
8
2,6
2
1,9
7
2,6
0
1,9
6
2,5
8
1,9
5
2,5
6
1,9
2
2,5
2
1,9
1
2,5
0
1,9
0
2,4
8
1,9
0
2,1
6
1,8
8
2,4
4
1,8
7
2,4
2
1,8
6
2,4
0
1,8
5
2,3
9
1,8
1
2,3
2
1,8
0
2,3
0
1,7
9
2,2
8
1,7
8
2,2
6
1,7
6
2,2
4
1,7
5
2,2
2
1,7
4
2,2
0
1,7
1
2,1
8
1,7
2
2,1
5
1,7
1
2,1
3
1,7
0
2,1
1
1,6
9
2,1
0
1,6
2,0
1,6
2,0
1,6
2,0
1,6
2,0
204
40 50 75
10
0
20
0
50
0
1,6
6
2,0
6
1,6
5
2,0
4
1,6
4
2,0
2
1,6
3
2,0
0
1,6
3
2,0
0
1,6
2
1,9
8
1,6
1
1,9
6
1,6
0
1,9
1
1,5
8
1,9
2
1,5
7
1,9
0
1,5
6
1,8
8
1,5
5
1,8
6
1,56
1,88
1,54
1,86
1,53
1,84
1,52
1,82
1,50
1,78
1,48
1,52
1,82
1,51
1,80
1,50
1,78
1,48
1,76
1,46
1,71
1,44
1,50
1,78
1,48
1,76
1,47
1,73
1,46
1,71
1,43
1,66
1,41
1,4
8
1,7
5
1,4
6
1,7
2
1,4
5
1,7
0
1,4
4
1,6
8
205
65
70
80
100
125
150
4,0
2
7,1
2
4,0
0
7,0
8
3,9
9
7,0
4
3,9
8
7,0
1
3,9
6
6,9
3,1
7
5,0
1
3,1
5
4,9
8
3,1
4
4,9
5
3,1
3
4,9
2
3,4
4
4,8
4,13
2,75
4,10
2,74
4,08
2,72
4,04
2,70
3,98
2,68
3,94
2,67
2,5
1
3,6
8
2,5
2
3,6
5
2,5
1
3,6
2
2,5
0
3,6
0
2,4
8
3,5
2,3
8
3,3
7
2,3
7
3,3
1
2,3
6
3,3
4
2,3
5
3,2
9
2,3
3
3,2
2,2
7
3,1
5
2,2
3
3,1
2
2,2
4
3,0
9
2,3
2
3,0
7
2,2
1
3,0
2,1
8
2,9
8
2,1
7
2,9
5
2,1
5
2,9
3
2,1
4
2,9
1
2,1
2
2,8
2,1
1
2,8
3
2,1
0
2,8
2
2,0
8
2,7
9
2,0
7
2,7
7
2,0
5
2,7
2,0
5
2,7
5
2,0
1
2,7
2
2,0
2
2,7
0
2,0
1
2,6
7
1,9
9
2,6
2,03
1,98
2,61
1,97
2,59
1,95
2,55
1,92
2,51
1,90
2,47
1,89
1,9
7
2,5
9
1,9
5
2,5
6
1,9
4
2,5
4
1,9
3
2,5
1
1,9
1
2,4
1,9
3
2,5
3
1,9
2
2,5
0
1,9
0
2,4
7
1,8
9
2,4
5
1,8
8
2,4
1,8
8
2,4
3
1,8
6
2,4
0
1,8
5
2,3
7
1,8
4
2,3
5
1,8
2
2,3
1,8
3
2,3
5
1,8
1
2,3
2
1,8
0
2,3
0
1,7
9
2,2
8
1,7
7
2,2
1,7
6
2,2
3
1,7
5
2,2
0
1,7
4
2,1
8
1,7
2
2,1
5
1,7
0
2,1
1,7
2
2,1
5
1,7
0
2,1
2
1,6
8
2,0
9
1,6
7
2,0
7
1,6
5
2,0
1,6
7
2,0
0
1,6
3
2,0
3
1,6
3
2,0
0
1,6
2
1,9
8
1,6
0
1,9
1,6
1
1,9
6
1,5
9
1,9
3
1,5
7
1,9
0
1,5
6
1,8
8
1,5
4
1,8
1,5
8
1,9
0
1,5
6
1,8
7
1,5
4
1,8
4
1,5
4
1,8
2
1,5
1
1,7
1,5
2
1,8
2
1,5
0
1,7
9
1,4
9
1,7
6
1,4
7
1,7
4
1,4
5
1,7
1,71
1,46
1,71
1,45
1,69
1,42
1,65
1,39
1,59
1,36
1,54
1,34
1,68
1,42
1,64
1,40
1,63
1,38
1,57
1,34
1,51
1,31
1,46
1,29
1,63
1,39
1,60
1,37
1,56
1,35
1,52
1,30
1,46
1,27
1,40
1,25
1,4
1
1,6
1
1,3
9
1,6
0
1,3
7
1,5
6
1,3
5
1,5
3
1,3
2
1,4
206
20
6
3,9
4
6,9
0
3,9
2
6,8
4
3,9
1
6,8
1
3,8
9
6,7
6
8
3,0
9
4,8
2
3,0
7
4,7
8
3,0
6
4,7
5
3,0
4
4,7
4
3,91
2,65
3,88
8
2,4
6
3,5
1
2,4
4
3,4
7
2,4
3
3,4
4
2,4
1
3,4
1
5
2,3
0
3,2
0
2,2
9
3,1
7
2,2
7
3,1
3
2,2
6
3,1
1
4
2,1
9
2,9
9
2,1
7
2,9
5
2,1
6
2,9
2
2,1
4
2,9
0
7
2,1
0
2,8
2
2,0
8
2,7
9
2,0
7
2,7
6
2,0
5
2,7
3
4
2,0
3
2,6
5
2,0
1
2,6
5
2,0
0
2,6
2
1,9
8
2,6
0
1
1,9
7
2,5
9
1,9
5
2,5
6
1,9
4
2,5
3
1,9
2
2,5
0
2,44
1,67
2,44
8
1,8
8
2,4
3
1,8
6
2,4
0
1,8
5
2,3
7
1,8
3
2,3
4
4
1,8
5
2,3
6
1,8
3
2,3
3
1,8
2
2,3
0
1,8
0
2,2
8
2
1,7
9
2,2
8
1,7
7
2,2
3
1,7
6
2,2
0
1,7
4
2,1
7
4
1,7
5
2,1
9
1,7
2
2,1
5
1,7
1
2,1
2
1,6
9
2,0
9
4
1,6
8
2,0
6
1,6
5
2,0
3
1,6
4
2,0
0
1,6
2
1,9
7
3
1,6
3
1,9
8
1,6
0
1,9
4
1,5
9
1,9
4
1,5
7
1,8
8
4
1,5
7
1,8
9
1,5
5
1,8
5
1,5
4
1,8
2
1,5
2
1,7
9
4
1,5
1
1,7
9
1,4
9
1,7
5
1,4
7
1,7
2
1,4
5
1,6
9
8
1,4
8
1,7
3
1,4
5
1,6
8
1,4
4
1,6
6
1,4
2
1,6
2
0
1,4
2
1,6
4
1,3
9
1,5
9
1,3
7
1,5
6
1,3
5
1,5
3
1,51
1,32
1,48
1,43
1,26
1,39
1,37
1,22
1,33
9
1,2
8
1,4
3
1,2
5
1,3
7
1,2
2
1,3
3
1,1
9
1,2
8
v
2
= dk
penyebut
1 2 3 4 5 6
400
1000
2000
3,86
6,70
3,85
6,68
3,84
6,64
3,02
4,68
3,00
4,62
2,99
4,60
2,62
3,83
2,61
3,80
2,60
3,78
2,39
3,36
2,38
3,34
2,37
3,32
2,23
3,06
2,22
3,04
2,21
3,02
2,12
2,85
2,10
2,62
2,09
2,80
Sumber: Sudjana 2005: 493 496
v
1
= dk pembilang
6 7 8 9 10 11 12 14 16 20 24 30 40
2,12
2,85
2,10
2,62
2,09
2,80
2,03
2,69
2,02
2,68
2,01
2,64
1,96
2,55
1,95
2,53
1,94
2,51
1,90
2,16
1,89
2,43
1,88
2,41
1,85
2,37
1,84
2,34
1,83
2,32
1,81
2,29
1,80
2,26
1,79
2,24
1,78
2,23
1,76
2,20
1,75
2,18
1,72
2,12
1,70
2,09
1,69
2,07
1,67
2,04
1,65
2,01
1,64
1,99
1,60
1,92
1,58
1,89
1,57
1,87
1,54
1,84
1,53
1,81
1,52
1,79
1,49
1,74
1,47
1,71
1,46
1,69
1,42
1,64
1,41
1,64
1,40
1,59
207
40 50 75 100 200 500
1,42
1,64
1,41
1,64
1,40
1,59
1,38
1,57
1,36
1,54
1,35
1,52
1,32
1,47
1,30
1,44
1,28
1,41
1,28
1,42
1,26
1,38
1,24
1,36
1,22
1,32
1,19
1,28
1,17
1,25
1,16
1,24
1,13
1,19
1,11
1,15
1,13
1,19
1,08
1,11
1,00
1,00
208
. Dokumentasi Penelitian
Pembelajaran di Kelas Eksperimen
Lampiran 45
209
210
211
Pembelajaran di Kelas Kontrol
212
213
214