Penanggung Jawab
Dr Indrawati
Penulis
DR. Dedi Herawadi, M.Si
Penelaah
Prof. Dr. Nuryani Rustaman
Penyunting
Zuhe Safira, M.Pd.
Perancang Grafis
Octo Litadiputra Reinaldi, S.Sn.
Penata Letak
Nursidik, S.I.Kom.
Penerbit
SEAMEO QITEP in Science
Tahun Cetak
2020
Hak Cipta©2020
Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO)
Regional Centre for Quality Improvement of Teachers and
Education Personnel (QITEP) in Science
KATA SAMBUTAN
SEAMEO Regional Center for QITEP in Science sebagai salah satu center SEAMEO yang diberi mandat
meningkatkan kompetensi pendidikan dan tenaga kependidikan di bidang Sains, telah menunjukkan
kiprahnya untuk melaksanakan mandat nya melalui berbagai kegiatan penngkatan kapasitas pendidik
dan tenaga kependidikan. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah pelatihan pendidik .
Di dalam melaksanakan kegiatan pelatihan tidak terlepas dari komponen-komponen pendukung, salah
satu komponen yang harus diperhatikan adalah materi pelatihan. Bagaimana agar peserta pelatihan
dapat menguasai materi pelatihan baik dari aspek pengetahuan , keterampilan, dan sikap yang
diharapkan dalam suatau pelatihan, bergantung pada bagaimana materi pelatihan dikemas dan
dikembangkan.
Pengemasan materi pelatihan dalam bentuk modul-modul, merupakan salah satu upaya yang baik yang
dilakukan oleh Center, untuk itu saya menyambut baik dan memberikan apresiasi terhadap upaya-
upaya peningkatan untuk memenuhi agar sistem pelatihan terlaksana dengan baik. Semoga modul-
modul yang dikembangkan dapat digunakan sebagai media transformasi pengetahuan, keterampilan,
dan sikap kepada peserta untuk mencapai standar kompetensi guru, baik standar kompetensi
profesional terkait penguasaan materi pelajaran maupun kompetensi pedagogi yang terkait bagaimana
membelajarkan peserta didik, serta kompetensi lainnya yaitu bagaimana guru harus melaksanakan
penilaian.
Semoga modul-modul ini bermanfaat bagi guru-guru Sains.
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas tersusunnya modul-modul Pengayaan Materi
IPA bagi Guru Sekolah Dasar (SD). Modul-modul Pengayaan Materi IPA bagi Guru SD ini disusun
sebagai bahan belajar yang dapat digunakan baik secara mandiri maupun sebagai bahan ajar dalam
kegiatan pelatihan. Materi modul dikembangkan berdasarkan Science Standard yang digunakan
secara universal oleh setiap negara dalam mengembangkan kurikulum IPA.
Pada tahun 2020 ini SEAMEO QITEP in Science telah mengembangkan lima modul Pengayaan Materi
IPA bagi Guru SD dengan judul-judul sebagai berikut.
1. Perubahan Materi
2. Sistem Peredaran Darah
3. Struktur Fungsi dan Metabolisme Tubuh Tumbuhan
4. Listrik di Sekitarku
5. Cahaya: Jangan Takut akan Gelap
6. Energi dan Perubahannya: Bersahabat dengan Energi
Modul-modul tersebut telah ditelaah dan direvisi oleh tim internal dan eksternal (praktisi, pakar, dan
para pengguna). Namun demikian, kami masih mengharapkan para penelaah dan pengguna lainnya
untuk selalu memberikan masukan untuk penyempurnaan isi modul sesuai kebutuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini.
Besar harapan kami bahwa Modul Pengayaan Materi IPA bagi Guru SD ini dapat digunakan sebagai
bahan ajar dan alternatif sumber bacaan bagi guru-guru yang mengajar IPA dalam menyusun rencana
pembelajaran IPA berbasis inkuiri dengan pendekatan keterampilan proses IPA yang mendukung
keterampilan abad 21.
Dengan tersusunnya modul ini, kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada tim
penyusun, para dosen dari Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas Negeri Lampung yang
telah membantu dalam proses penelaahan, serta para guru yang telah terlibat dalam proses uji
keterbacaan modul-modul tersebut di sekolah.
iv Kata Pengantar
Meskipun proses pengembangan modul-modul ini sudah dilakukan melalui tahapan telaahan pakar dan
uji keterbacaan oleh guru, namun bila masih ditemukan kekurangan dan kelemahan, kami mohon
Bapak/Ibu pengguna dapat memberikan masukan melalui email secretariat@qitepinscience.org untuk
penyempurnaan lebih lanjut modul yang telah dikembangkan di atas sehingga dihasilkan bahan ajar
yang memadai.
Dr Indrawati, M.Pd
NIP 196112021986032001
Kata Sambutan v
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 2
BAB III KEGIATAN BELAJAR 4
A. Kegiatan Belajar 1 4
Struktur Sel Tumbuhan
1. Pengantar 4
2. Tujuan 4
3. Bahan, Alat, dan Sumber Belajar 5
4. Langkah Kegiatan 5
5. Bahan Bacaan 6
a. Pengertian Sel Tumbuhan 6
b. Struktur dan Fungsi Sel Tumbuhan 7
1) Dinding Sel 7
2) Membran Sel 8
3) Inti Sel (Nukleus) 9
4) Sitoplasma
9
5) Plastida
10
6) Vakuol
11
7) Ribosom
8) Retikulum Endoplasma dan Fungsi 11
9) Mitrokondria 11
10) Badan Golgi 12
11) Mikrobulus 12
12) Mikrofilamen 12
6. Tugas 14
B. Kegiatan Belajar 2 15
Struktur Jaringan Tubuh Tumbuhan
1. Pengantar 15
2. Tujuan 15
3. Bahan, Alat, dan Sumber Belajar 15
4. Langkah Kegiatan 16
5. Bahan Bacaan 17
6. Tugas 31
C. Kegiatan Belajar 3 31
Struktur Organ Tumbuhan
1. Pengantar 31
2. Tujuan 32
3. Bahan, Alat, dan Sumber Belajar 32
4. Langkah Kegiatan 32
5. Bahan Bacaan 33
a. Pengertian. 33
b. Struktur dan fungsi akar. 33
c. Struktur dan fungsi batang. 35
d. Struktur dan fungsi daun 36
6. Tugas 39
D. Kegiatan Belajar 4 40
Metabolisme Pada Tumbuhan
1. Pengantar
40
2. Tujuan
40
3. Bahan, Alat, dan Sumber Belajar
4. Langkah Kegiatan 40
5. Bahan Bacaan 41
a. Pengertian. 42
b. Fotosintesis 42
c. Transpirasi Pada Tumbuhan 42
d. Respirasi Pada Tumbuhan 45
46
BAB IV EVALUASI 50
BAB V PENUTUP 58
DAFTAR PUSTAKA 61
GLOSARIUM 63
LAMPIRAN 65
PENDAHULUAN
Tumbuhan merupakan sumber kebutuhan utama bagi kehidupan manusia, dengan adanya tumbuhan
kelangsungan hidup manusia akan terus berlangsung. Agar tumbuhan tetap berperan maka manusia
perlu menjaganya dengan cara memelihara dan membudidayakannya.
Konsep dan materi yang dibahas dalam modul ini bersifat pendalaman/pengayaan bagi guru-guru SD.
Hal itu dimaksudkan agar para guru SD mempunyai wawasan yang lebih, sehingga dapat memilah dan
memilih untuk disesuaikan dengan tingkatan belajar peserta didik, khususnya materi ajar yang ada di
kurikulum. Pengenalan konsep lingkungan alam dengan anatomi dan fisiologi tumbuhan kepada
peserta didik Sekolah Dasar sangat penting untuk menambah pengetahuan, melatih motorik, dan sikap
peduli pada tumbuhan.
Modul ini berperan sebagai sumber dan bahan ajar dalam pembelajaran agar Anda dapat belajar secara
mandiri. Di dalamnya berisi Bab I Pendahuluan, Bab II Petunjuk Penggunaan Modul, Bab III Kegiatan
Belajar, Bab IV Penilaian, dan Bab V Penutup. Pendahuluan berisi paparan tentang latar belakang
topik, struktur fungsi, dan metabolisme tubuh tumbuhan, tujuan belajar, dan ruang lingkup. Petunjuk
Penggunaan Modul berisi arahan dan saran penggunaan modul. Kegiatan Belajar berisi pengantar,
tujuan, bahan, alat dan sumber belajar, langkah kegiatan, bahan bacaan, dan Tugas. Dalam penilaian,
disajikan contoh soal untuk mengukur penguasaan materi setelah Anda mempelajari modul. Penutup
memuat harapan kemanfaatan modul. Di bagian terakhir terdapat Daftar Pustaka, Glosarium, dan
Lampiran yang berisi kunci jawaban, kisi-kisi, dan lainnya.
Pada modul ini akan dibahas konsep pengertian anatomi, fisiologi, dan morfologi. Hal ini penting agar
Anda dapat membedakan ketiga cabang Biologi tersebut yang merupakan dasar untuk pembahasan
modul ini. Materi selanjutnya akan membahas tentang sel tubuh tumbuhan, struktur jaringan tubuh
tumbuhan, struktur organ tumbuhan, dan metabolisme tumbuhan.
Dengan mempelajari modul ini, diharapkan Anda dapat membedakan anatomi, fisiologi, dan morfolgi
tumbuhan serta dapat memahami struktur fungsi, dan metabolisme tubuh tumbuhan. Secara rinci,
tujuan pembelajaran tentang struktur fungsi dan metabolisme tubuh tumbuhan agar Anda dapat:
Modul ini dapat Anda gunakan ketika mengikuti pelatihan guru atau Anda pelajari secara mandiri.
Petunjuk penggunaan modul secara umum memberi arahan atau saran kepada Anda mengenai
langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan ketika mempelajari modul ini
Modul ini disajikan dalam waktu 8 jam pelajaran (@ 45 menit). Metode penyajiannya dapat
menggunakan metode praktikum dan diskusi. Secara umum alternatif skenario pembelajaran adalah
sebagai berikut.
Kegiatan 4: 40 Menit
Kegiatan 5: 20 menit Presentasi
Review 1. Presentasi laporan hasil
1. Peserta memperbaiki kerja kelompok
laporan hasil pengamatan 2. Klarifikasi dan penguatan
2. Fasilitator mereview konsep hasil diskusi
3. Saran penyampaian
Untuk membantu Anda dalam mempelajari modul ini, ikutilah petunjuk berikut ini.
1. Pada kegiatan penjelasan umum, fasilitator menginformasikan pendahuluan modul agar dipahami
secara menyeluruh tentang apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari modul ini.
2. Bacalah dan cermatilah bagian demi bagian pada setiap Kegiatan Belajar. Selajutnya, Anda beriur
pendapat tentang kesulitan dan alternatif pemecahannya dalam menyampaikan materi struktur
fungsi dan metabolisme tubuh tumbuhan.
3. Mengkaji bahan bacaan modul ini secara berkelompok atau mandiri atau dengan fasilitator.
Selanjutnya Anda melakukan kegitatan praktikum sesuai petunjuk kerja yang tersedia. Kemudian
melakukan pengamatan terhadap struktur sel tubuh tumbuhan, struktur jaringan tubuh tumbuhan,
struktur organ tumbuhan, dan metabolisme tumbuhan. Untuk memperjelas pemahaman, peserta
KEGIATAN BELAJAR
Pada kegiatan belajar ini, Anda akan mempelajari anatomi tumbuhan khususnya pada tumbuhan
berbunga (angiospermae). Pembahasan akan dimulai dari tingkat yang paling sederhana berlanjut ke
tingkat yang lebih kompleks. Kegiatan 1 membahas struktur sel tumbuhan dan fungsi; Kegiatan 2
membahas struktur jaringan dan fungsi; Kegiatan 3 membahas struktur organ tumbuhan dan fungsi;
dan Kegiatan 4 membahas metabolisme tumbuhan.
Tidak seperti anggapan banyak orang, Lorem Ipsum bukanlah teks-teks yang diacak. Ia berakar dari
sebuah naskah sastra latin klasik dari era 45 sebelum masehi, hingga bisa dipastikan usianya telah
mencapai lebih dari 2000 tahun. Richard McClintock, seorang professor Bahasa Latin dari Hampden-
Sidney College di Virginia, mencoba mencari makna salah satu kata latin yang dianggap paling tidak
jelas, yakni consectetur, yang diambil dari salah satu bagian Lorem Ipsum. Setelah ia mencari maknanya
di di literatur klasik, ia mendapatkan sebuah sumber yang tidak bisa diragukan.
1. Pengantar
Pada pembahasan kegiatan 1 akan dibahas pengertian konsep anatomi, fisiologi, dan morfologi
tumbuhan. Hal ini penting karena sebagai landasan untuk membahas struktur fungsi dan metabolisme
tubuh tumbuhan. Materi sel tumbuhan merupakan materi yang mendasari dalam membahas
tumbuhan. Adapun sub materi yang akan dibahas pada sel tumbuhan adalah struktur sel dan bagian-
bagian sel serta fungsinya.
2. Tujuan
Setelah belajar dengan modul ini diharapkan Anda dapat:
b) Sumber belajar
Sumber belajar yang dapat Anda pelajari diantaranya:
5) Taiz, Lincoln. and Eduardo Zeiger. (2002). Plant Physiology : Sinaur Associates.
4) Langkah Kegiatan
Langkah-langkah kegiatan belajar struktur sel tumbuhan adalah sebagai berikut.
5) Bahan Bacaan
Sebelum membahas lebih lanjut tentang struktur sel tumbuhan, mari Anda fokus kepada pengertian
anatomi tumbuhan, fisiologi tumbuhan, dan morfologi tumbuhan.
Anatomi berasal dari bahasa Yunani anatomia yang mempunyai arti memotong. Secara singkat
Anatomi adalah suatu kegiatan memotong bagian tubuh dengan tujuan menyelidiki serta mempelajari
setiap bagian yang ada di dalamnya. Anatomi tumbuhan atau fitoanatomi merupakan cabang Biologi
yang mempelajari tentang susunan sistem atau jaringan alat tubuh bagian dalam tumbuhan.
Anatomi berdasarkan hierarki kehidupan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1) Sitologi mempelajari struktur dan fungsi sel serta organel di dalamnya, proses kehidupan dalam
sel, serta hubungan antar satu sel dengan sel lainnya atau dikenal juga dengan biologi sel;
2) Histologi mempelajari struktur dan fungsi berbagai jaringan berdasarkan bentuk dan peran sel
penyusunnya;
4) Fisiologi berasal dari dua kata yaitu ’physis’yang artinya alam dan logos artinya ilmu. Fisiologi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang keterangan-keterangan peri kehidupan tumbuhan
yang meliputi proses kehidupannya, fungsinya, dan aktivitasnya. Pengertian lain dari fisiologi
adalah salah satu cabang biologi yang mempelajari tentang proses metabolisme yang terjadi di
dalam tubuh tumbuhan sehingga tumbuhan itu dapat tumbuh. Terdapat juga pendapat lain,
fisiologi merupakan cabang biologi yang mempelajari tentang fungsi tubuh atau sistem kerja di
dalam tubuh tumbuhan.
Morfologi berasal dari bahasa latin yaitu morphus yang artinya bentuk atau wujud dan logos artinya
ilmu. Morfologi tumbuhan adalah cabang biologi yang mempelajari tentang bentuk luar suatu
tumbuhan.
Sel berasal dari bahasa latin yaitu Celula artinya ruang kecil. Pada tahun 1665 ahli botani Inggris
bernama Robert Hooke mengamati sayatan tipis gabus botol dengan mikoskop sederhana buatannya
sendiri. Hooke melihat adanya ruangan-ruangan kecil yang menyusun gabus tersebut. Ruangan-
ruangan kecil itu diberinya nama sel. Meskipun diketahui bahwa ruangan-ruangan kecil itu sebenarnya
sel mati karena tidak ada aktivitas hidup, tidak ada organel lain di dalamnya dan hanya ada dinding sel,
istilah sel tetap digunakan sampai sekarang.
Sel adalah bagian terkecil dari tubuh makhluk hidup baik secara struktural maupun fungsional. Semua
fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Dikatakan struktural karena sel tersusun atas
membran sel dan organel sel yang mempunyai bentuk dan ukuran yang beragam. Bentuk dari suatu sel
dipengaruhi oleh fungsi dari sel itu sendiri
Semua organisme bersel dibagi dalam dua golongan besar, yaitu organisme prokariota dan organisme
eukariota. Organisme prokariota tidak memiliki inti sel dan organisasi internal sel relatif sederhana.
1) Dinding sel disebut juga dengan tembok sel merupakan lapisan di luar membran sel yang
mengelilingi jenis sel tertentu dan membatasi ruang bagi sel untuk mengembang. Dinding sel
merupakan ciri khas yang terdapat pada tumbuhan, memiliki struktur yang fleksibel, kuat, tetapi
terdapat juga yang kaku. Selulosa merupakan komponen utama penyusun dinding sel. Selulosa
adalah karbohidrat yang membuat dinding sel kaku dan membentuk serat panjang. Karbohidrat
berfungsi untuk membentuk dinding sel. Turunan karbohidrat lainnya yaitu pektin, lignin, dan
hemiselulosa.
a) Dinding sel primer adalah dinding yang dibentuk ketika sel sedang tumbuh. Dinding sel primer
terletak diantara dinding sel sekunder dan dinding sel lamela tengah. Dinding sel primer tersusun
dari hemiselulosa, zat pektin, dan glikoprotein,
b) Dinding sel sekunder adalah dinding yang dibentuk oleh sel-sel tumbuh dewasa dan matang.
Dinding sel sekunder memiliki lapisan tebal, tekstur kaku, kuat, dan terletak di bagian dalam
dinding sel primer. Dinding sel sekunder tersusun dari selulosa, lignin, dan hemiselulosa.
c) Dinding sel lamela tengah merupakan lapisan tipis yang kaya akan polisakarida lengket yang
disebut pektin, sehingga lamela tengah ini dapat meletakkan sel-sel yang bersebelahan dan
memperkuat sel saat menjadi dewasa dan berhenti tumbuh.
b) Sifat kaku pada sel dapat membantu tumbuhan berdiri tegak dan mencegah masuknya patogen
atau benda asing yang berbahaya ke dalam sel.
d) Dinding sel bersifat semi-permeable dan membantu proses difusi materi melalui apoplast.
e) Sebagai tempat pertukaran zat seperti protein dan molekul-molekul kecil yang masuk atau keluar
dari sel.
2) Membran sel disebut juga membran plasma atau selaput plasma yang tersusun atas molekul lemak
dan protein. Molekul lemak tersusun atas dua lapis dan terdapat di bagian tengah membran. Di
sebelah luarnya terdapat lapisan peripheral protein (protein tepi), yang menyusun tepi luar dan
dalam membran. Selain peripheral protein terdapat molekul-molekul protein yang masuk ke dalam
lapisan lemak itu disebut integral protein (protein integral). Fungsi membran sel yaitu melindungi
isi sel, mengatur keluar masuknya molekul-molekul, dan menerima rangsangan dari luar sel
(sebagai reseptor).
3) Inti Sel (Nukleus) merupakan organel terbesar yang berada di dalam sel, biasanya terletak di
tengah sel, dan berbentuk bulat atau oval. Di dalam inti sel terdiri atas selaput inti, nukleolus/anak
inti, nukleoplasma, dan kromosom/kromatin. Pada inti sel terdapat membran inti yaitu membran
ganda fosfolipd yang mampu menyelimuti seluruh inti sel. Membran inti terdiri atas membran luar
dan membran dalam. Membran luar berhubungan langsung dengan retikulum endoplasma,
membran dalam berada pada bagian dalam. Fungsi inti sel anatara lain mengatur semua kegiatan
sel, mengatur pembelahan sel, dan menyimpan informasi genetik.
(Sumber: jalanbelajar.com)
4) Sitoplasma merupakan bagian yang cair dalam sel, berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta
sebagai media terjadinya reaksi kimia sel. Di sekitar sitoplasma terdapat organel-organel sel
bersifat hidup dengan menjalankan fungsi-fungsi kehidupan.
Gambar 3. 5. Sitoplasma
(Sumber: pelajaran.co.id)
Kloroplas memiliki membran rangkap, yaitu membran luar dan dalam. Membran luar
permukaannya rata dan sangat permeabel, berfungsi untuk mengatur lalu lintas molekul keluar
masuk kloroplas. Membran dalam membungkus cairan kloroplas yang disebut stroma. Membran
dalam kloroplas melipat ke arah dalam dan membentuk lembaran-lembaran yang disebut tilakoid.
Tilakoid berfungsi menangkap energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi kimia. Pada
tempat-tempat tertentu, tilakoid bertumpuk-tumpuk, membentuk badan seperti tumpukan uang
logam yang disebut grana. Membran dalam berfungsi membentuk lamela yang berguna sebagai
penghalang permeabilitas kloroplas.
Gambar 3. 6. Kloroplas
(Sumber: ekosistem co.id)
6) Vakuola merupakan organel yang paling besar volumenya pada sel tumbuhan dewasa. Di samping
itu vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan berupa rongga yang diselaputi membran
(tonoplas). Cairan dalam vakuola adalah air yang di dalamnya terlarut zat seperti enzim, alkaloid,
lipid, garam mineral, asam, termasuk juga asam amino, asam organik, glukosa, dan gas. Pada sel
daun dewasa, vakuola mendominasi sebagian besar ruang sel sehingga sel terlihat sebagi ruang
kosong.
Fungsi vakuola:
3) empat penyimpanan minyak atsiri (golongan minyak yang mudah menguap dan memberikan bau
khas).
5) Tempat penimbunan sisa metabolisme dan metabolik sekunder seperti getah karet, alkaloid, tanin,
dan kalsium oksalat.
(Sumber: gurupendidikango.id)
7) Ribosom/Ribosomes adalah organel sel terkecil di dalam inti sel, berfungsi sebagai tempat sintesis
protein.
8) Retikulum Endoplasma (RE) merupakan struktur berbentuk benang bermuara di inti sel. Terdapat
dua jenis RE, yaitu retikulum endoplasma halus dan retikulum endoplasma kasar. Fungsi RE adalah
mendukung sintesis protein dan menyalurkan bahan genetik antara inti sel dengan sitoplasma dan
sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri.
(Sumber: Rumus-rumus.com)
9) Mitokondria (the power haouse) secara umum berbentuk butiran atau benang. Mitokondria
berfungsi sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan energi ATP dan tempat
berlangsungnya siklus Krebs.
Mitokondria memiliki dua membran, yaitu membran luar (Outer membrane) dan membran dalam
(Inter membrane). Struktur membran luar mirip dengan membran plasma. Pada membran dalam
terjadi pelekukan ke arah dalam membentuk krista (kristae). Dengan adanya krista ini, permukaan
membran dalam menjadi semakin luas sehingga poses respirasi semakin efektif. Proses respirasi
terjadi pada membran dalam dan matriks. Matriks adalah cairan yang berada di dalam mitokondria
dan bersifat sebagai gel.
10) Badan golgi terletak di antara retikulum endoplasma dan membran plasma. Badan golgi
merupakan organel polimorfik. tersusun atas membran berbentuk kantong pipih (siterne), berupa
pembuluh, gelembung kecil, atau bentuknya seperti mangkok. Berfungsi memilah dan mengirim
produk sel dan terlibat dalam sekresi.
11) Mikrotubulus organel yang berfungsi mempertahankan bentuk sel juga sebagai rangka sel.
12) Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel
Lembar Kerja 1.
Judul: Mengamati struktur sel tumbuhan
A. Tujuan:
Mengidentifikasi bagian-bagian sel tubuh tumbuhan
B. Cara Kerja
1. Lapaskalah lembaran lapisan siung bawang yang berdaging.
Lembaran Kegiatan 2
Judul: Mengamati bagian-bagian sel tubuh tumbuhan
A. Tujuan
B. Cara Kerja
1) Sediakan kaca benda yang bersih lalu teteskan air di salah satu permukaannya.
2) Petiklah sehelai daun Hydrilla yang segar, letakkan ditengah-tengah tetesan air pada kaca benda.
3) Tutuplah daun Hydrila tersebut dengan kaca penutup menggunakan jarum bertangkai.
5) Periksalah dengan mikroskop sediaan tersebut dimulai dengan perbesaran lemah kemudian
dengan perbesaran kuat.
c. Bila menemukan inti sel berbentuk bulat, dimanakah inti sel berada? Sebaliknya bila melihat inti
sel berbentuk bulan sabit, dimanakah inti sel itu melekat?
1. Tugas
Untuk mengukur penguasaan materi pada kegiatan 1 tentang struktur sel tubuh tumbuhan, cobalah
Anda kerjakan tugas berikut dan refleksikan hasil belajar Anda!
b. Buatlah kisi-kisi untuk soal Ujian Sekolah/Penilaian Tengah Semester/Penilaian Akhir Semester
pada lingkup materi Kegiatan Belajar 1.
d. Kembangkan soal-soal yang melatihkan keterampilan berpikir aras tinggi (Higher Order Thinking
Skills) dengan pola pilihan ganda (PG) sebanyak 3 soal, dan kembangkan soal uraian (esai
sebanyak 2 soal).
Refleksi
Materi yang Anda pelajari dalam kegiatan pembelaran ini merupakan konsep dasar/esensial dan
pengayaan untuk materi struktur fungsi dan metabolisme tubuh tumbuhan. Untuk kajian lebih lanjut,
Anda dapat pelajari lebih dalam lagi dengan memanfaatkan sumber belajar yang lain (textbook, ebook,
artikel ilmiah, internet, dan lainnya.) Untuk itu, silakan mengeksplorasi referensi lain, selain yang
dituliskan dalam daftar pustaka.
Setelah menyelesaikan soal latihan, Anda dapat memperkirakan tingkat keberhasilan kegiatan belajar
Anda dengan melihat kunci/rambu-rambu jawaban yang terdapat pada bagian lampiran modul ini. Jika
Anda memperkirakan bahwa pencapaian Anda sudah melebihi 85%, silahkan Anda terus mempelajari
Kegiatan Pembelajaran berikutnya. Namun jika
1. Pengantar
Sel-sel tunggal yang mempunyai bentuk, asal, fungsi, dan struktur yang sama membentuk jaringan.
Jaringan pada tumbuhan berdasarkan kemampuan sel dalam melakukan pembelahan dikelompokkam
menjadi dua, yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen. Jaringan meristem/embrional menurut
letaknya terbagi menjadi tiga jaringan, yaitu jaringan meristem apikal, jaringan meristem interkalar, dan
jaringan meristem lateral. Jaringan permanen menurut fungsinya dikelompokan menjadi enam jaringan,
yaitu jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim), jaringan penyokong (kolenkim dan
sklerenkim), jaringan pengangkut/pembuluh (vaskuler/xilem dan floemI), dan jaringan gabus. Jaringan-
jaringan tersebut ditemukan pada berbagai organ tubuh tumbuhan. Beberapa jaringan yang berkumpul
membentuk suatu sistem, disebut sistem jaringan.
2. Tujuan
Setelah belajar dengan modul ini diharapkan Anda dapat:
b. Sumber belajar
Sumber belajar yang dapat Anda pelajari di antaranya:
4. Langkah Kegiatan
Langkah-langkah kegiatan belajar struktur jaringan tumbuhan adalah sebagai berikut.
Silahkan Anda menyimak pengantar dan tujuan belajar, bahan, alat dan
sumber belajar materi struktur jaringan tumbuhan
2) Sebagai jaringan penyokong pertumbuhan meninggi pada batang dan memanjang pada akar.
Menurut letaknya, jaringan meristem dibedakan menjadi meristem apikal, meristem interkalar, dan
meristem lateral.
a) Meristem Apikal
Jaringan ini dikenal dengan meristem ujung karena terdapat pada ujung batang dan ujung akar.
Meristem apikal selalu menghasilkan perpanjangan batang dan akar pada tumbuhan. Dalam proses
perkembangan meristem apikal akan menghasilkan tunas apikal (tunas ujung) yang akan berkembang
menjadi cabang samping, daun, dan bunga.
b) Meristem Interkalar
Jaringan ini dikenal dengan jaringan antara yakni terdapat di antara meristem primer dan dewasa.
Meristem semacam ini dijumpai pada tumbuhan yang batangnya beruas-ruas, misalnya keluarga
rumput-rumputan. Pertumbuhan sel yang dilakukan oleh meristem interkalar menyebabkan munculnya
bunga. Jaringan-jaringan yang terbentuk oleh meristem interkalar ini serupa dengan jaringan yang
berasal dari meristem apikal, sehingga digolongkan ke dalam jaringan primer.
c) Meristem Lateral
Jaringan ini dikenal juga dengan meristem samping karena menghasilkan pertumbuhan ke arah
samping sehingga akar dan batang semakin membesar/menebal. Petumbuhan ini hasil meristem
pertumbuhan sekunder. Meristem lateral juga disebut sebagai kambium. Terdapat dua kambium yang
dapat berkembang pada tumbuhan dalam membentuk pertumbuhan sekunder, yaitu kambium vaskuler
dan kambium gabus. Kambium vaskuler berperan dalam penebalan selama pertumbuhan sekunder,
sedangkan kambium gabus menghasilkan lapisan pelindung yang disebut lapisan periderm. Lapisan
Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai pelindung jaringan di dalamnya, tempat pertukaran zat, dan
menghambat hilangnya air karena penguapan. Jaringan epidermis mengalami modifikasi membentuk
derivat jaringan menjadi stoma (mulut daun), trikomata (rambut-rambut), spina (duri), velamen, sel
kipas, dan sel kersik (sel silika).
2. Trikomata (rambut-rambut)
Jaring trikoma (jamak: trikomata) merupakan modifikasi jaringan epidermis berupa rambut-rambut.
Trikomata hampir terdapat pada seluruh permukaan organ tumbuhan seperti pada akar, batang, daun,
bunga, buah, dan biji. Oleh karena itu ada istilah rambut akar, rambut bunga, dan lain-lain. Kegunaan
a. Parenkim asimilasi yaitu jaringan pembuat zat makanan bagi tumbuhan yang diproses dari
fotosintesis di daun. Biasanya terletak di bagian tepi suatu organ, misalnya pada daun, batang
yang berwarna hijau, dan buah. Di dalam selnya terdapat kloroplas yang berperan penting sebagai
tempat berlangsungnya proses fotosintesis.
b. Parenkim penimbun, merupakan jaringan parenkim yang menyimpan cadangan makanan karena
mempunyai vakuola yang besar. Biasanya terletak di bagian dalam tubuh, misalnya pada empulur,
batang, umbi, umbi lapis, akar rimpang (rhizoma) atau biji. Jaringan parenkim penimbun berfungsi
menyimpan cadangan makanan bagi tumbuhan hasil fotosintesis berupa protein, amilum, gula
tepung, atau lemak
c. Parenkim air merupakan jaringan parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada
tumbuhan yang hidup di daerah kering (xerofit). Parenkim air berfungsi sebagai tempat
menyimpan air karena mempunyai sel sel besar yang berdinding tipis dengan vakuola ukuran
besar, contohnya tumbuhan kaktus.
d. Parenkim pengangkut merupakan jaringan parenkim yang terdapat di sekitar xilem yang
mengangkut air dan unsur hara, serta di sekitar floem yang mengedarkan zat-zat makanan hasil
fotosintesis.
e. Parenkim penyimpan udara, merupakan jaringan parenkim yang dapat menyimpan udara karena
adanya ruang antar sel yang besar. Pada tumbuhan air, ruang antar sel yang besar merupakan
satu-satunya tempat akumulasi udara.
f. Parenkim penutup luka, merupakan jaringan parenkim yang mempunyai kemampuan regenerasi
(pemulihan diri) dengan cara menjadi embrional (meristematik) kembali, yaitu dengan membelah
Jaringan penyokong dikelompokkan menjadi dua yakni jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
1) Jaringan kolenkim
Jaringan kolenkim merupakan jaringan hidup yang memiliki banyak sifat. Bila kolenkim dan parenkim
terletak berdampingan, keduanya akan berbaur menjadi bentuk transisi. Kemiripan antara kolenkim dan
parenkim juga ditunjukkan dengan sering terdapatnya kloroplas pada kolenkim dan kemampuan
kolenkim untuk melanjutkan aktifitas meristem. Kolenkim terdapat langsung di bawah atau dekat
permukaan batang muda dan tangkai daun muda, namun jarang ditemukan pada akar. Sel-sel kolenkim
memanjang kearah poros panjang organ, tempatnya berada dan ditandai oleh adanya sel primer yang
berdinding sel tebal dan tidak berlignin (tidak mempunyai zat kayu).
2) Jaringan sklerenkim
Jaringan ini merupakan jaringan penunjang yang terdapat pada organ tumbuhan yang telah dewasa.
Sel-sel sklerenkim memiliki dinding sel yang tebal, biasanya berlignin (mempunyai zat kayu), dan
protoplasmanya mati atau tidak aktif setelah dewasa.
Sklerenkim dikelompokkan menjadi dua bagian besar sebagai berikut.
1. Serabut sklerenkim merupakan sel yang panjang dan sempit yang berujung runcing. Sel-sel ini
biasanya berkumpul menjadi sebuah jalur panjang, sementara ujung-ujung nya yang runcing
bertumpang tindih dan menyatu dengan kuat. Serabut sklerenkim terdapat pada sebagian besar
bagian tumbuhan. Berdasarkan letaknya, serabut sklerenkim digolongkan menjadi serabut xiler
dan serabut extraxiler. Serabut xiler merupakan serabut sklerenkim yang terdapat pada jaringan
xilem. Serabut xiler merupakan komponen utama penyusun kayu. Serabut extraxiler merupakan
serabut sklerenkim yang terletak di luar jaringan serabut xiler. Serabut extraxiler sering digunakan
untuk membuat tali (tambang), karung goni, dan bahan dasar textile untuk pakaian.
2. Sklereid merupakan sel-sel tumbuhan yang telah mati, berbentuk bulat dan berdinding keras yang
tahan terhadap tekanan. Sklereid dapat dijumpai dalam keadaan tunggal atau berkelompok kecil
diantara sel-sel lain, misalnya butiran pada daging buah jambu biji dan buah pir. Dapat juga
sebagai suatu massa sinambung seperti pada tempurung kelapa yang keras.
1) Xilem
Xilem atau pembuluh kayu berfungsi untuk menyalurkan air dan unsur hara dari akar ke daun.
Umumnya merupakan jaringan mati dengan dinding sel yang tebal dan terlapis lignin. Macam-macam
susunan sel jaringan xylem, yaitu trakeid, trakea/pembuluh kayu, parenkim xilem, serabut/serat xilem.
A. Trakeid
Trakeid tersusun atas sel-sel yang berbentuk lancip, panjang, dinding selnya berlubang atau pori-pori
dan berlapis lebih tebal dibanding trakea. Lubang atau pori berguna untuk meneruskan air dan mineral
ke sel yang ada di sekitarnya. Trakeid berfungsi sebagai penopang dan penghantar air.
B. Trakea
Trakea tersusun dari sel-sel berbentuk silinder, ukuran sel trakea lebih besar dengan penebalan lebih
tipis dibanding trakeid, ujung sel akan bersatu membentuk tabung berpori-pori, sel-sel akan mati
setelah dewasa. Pori-pori berguna sebagai penghantar air atu sebagai pembuluh.
C. Parenkim xilem
Sel-sel parenkim yang terdapat pada xilem memiliki vakuola yang berukuran besar sehingga dapat
digunakan sebagai penyimpanan cadangan bahan makanan, getah, tanin, dan kristal. Pada umumnya
parenkim xilem terdiri dari sel-sel yang masih hidup yang dapat di temukan pada xilem primer dan xilem
sekunder.
D. Serabut Xilem
Serabut xilem tersusun atas sel-sel panjang dengan ujung yang runcing. Pada dinding sel serabut xilem
juga mengandung lignin dan pori-pori yang lebih sempit dibandingkan dengan trakeid.
2) Floem
Floem atau pembuluh tapis merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi menyalurkan zat-zat
makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh bagian tumbuhan. Sel yang bertugas dalam
pengangkutan adalah unsur tapis yang terdiri atas sel tapis dan komponen pembuluh tapis (Hidayat,
1995: 98). Penyusun sel tapis adalah sel albumin, sedangkan penyusun komponen peumbuluh tapis
yaitu sel pengantar, parenkim floem, parenkim jari-jari empulur, serat floem, dan sklereid.
a. Sel albumin
Sel albumin merupakan sel jari empelur yang kaya akan zat putih telur. Sel ini berupa sel mati yang
mempunyai fungsi sebagai pelindung sel pengantar
Sel pengantar
Sel pengantar/pengiring merupakan sel yang berukuran lebih kecil dibandingkan sel penyusun
komponen pembuluh tapis. Sel pengiring berperan untuk memberi makan sel-sel penyusun komponen
pembuluh tapis yang masih hidup. Sel pengiring hanya dijumpai pada Angiospermae
b. Parenkim Floem
Parenkim floem merupakan jaringan parenkim yang berada di jaringan pengangkut tapis. Komponen
penyusun floem ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan karbohidrat, tanin, resin, lemak dan zat
organik yang lainnya. Jaringan ini memiliki dua sel yang mempunyai fungsi berlainan, yaitu sebagai sel
pengantar dan sel albumin.
a. Kolateral
Ikatan pembuluh kolateral, merupakan suatu ikatan pembuluh angkut yang terbentuk dari xilem dan
floem yang letaknya bersebelahan. Xilem berada di bagian dalam dan floem berada di bagian luar. Tipe
ikatan ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kolateral terbuka dan kolateral tertutup. Kolatreral terbuka
apabila antara xilem dan floem terdapat kambium, contohnya pada batang tumbuhan dikotil.
Sebaliknya, kolateral tertutup apabila antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium, contohnya
pada batang tumbuhan monokotil.
b. Bikolateral
Jika xilem terdapat antara dua xilem dan floem, maka disebut dengan bikolateral. Di antara floem bagian
luar dan xilem terdapat kambium, sedangkan antara xilem dan floem bagian dalam tidak terdapat
kambium. Contohnya terdapat pada tumbuhan Solanaceae.
Fungsi jaringan gabus, yaitu: 1] menggantikan jaringan epidermis sebagai pelidung; 2] mencegah
penguapan; dan 3] melindungi dari kerusakan mekanis dan infeksi patogen. Jaringan gabus akan
menggantikan jaringan epidermis yang terbentuk dari kambium gabus yang terletak di sisi luar koreks
batang. Jaringan gabus akan mencegah penguapan karena penebalan oleh zat suberin (lilin). Air akan
terperangkap di dalam tumbuhan, hal ini akan menguntungkan bagi tumbuhan yang hidup di daerah
kering atau pada saat musim panas. Penebalan dinding jaringan gabus oleh zat suberin akan
melindungi kerusakan mekanis dan infeksi patogen yang dapat menyerang tubuh tumbuhan.
Sistem jaringan dermal adalah lapisan yang membungkus, menutupi, dan melindungi semua bagian
tumbuhan. Jaringan ini meliputi jaringan epidermis dan periderm. Periderm merupakan jaringan
pelindung yang menggantikan epidermis dekat permukaan batang dan akar yang mengalami
penebalan sekunder. Jaringan dermal mempunyai ciri khusus antara lain dinding-dindingnya terisi zat
lilin, kitin, dan suerin yang ada hubungannya dengan letak bagian luar tubuh.
2) Sistem jaringan pembuluh
Sistem jaringan pembuluh terlibat dalam pengangkutan air dan garam-garam mineral. Xilem dan floem
merupakan jaringan yang berperan dalam proses pengangkutan tersebut. Selain itu, jaringan pembuluh
berfungsi sebagai jaringan penguat, sebab di dalamnya terdapat serabut xilem dan serabu floem.
3) Sistem Jaringan Dasar
Sistem jaringan dasar merupakan jaringan pembentuk bahan dasar yang menyelimuti jaringan
pembuluh. Adapun jaringan dasar penyusun tubuh tumbuhan adalah jaringan parenkim, kolenkim, dan
jaringan sklerenkim. Letak sistem jaringan dasar berada di atara sistem jaringan dermal dan sistem
jaringan pembuluh
Lembar Kegiatan 3.
Judul: Jaringan Pengangkut dan Meristem
A. Tujuan
B. Cara Kerja
2. Amatilah sediaan kering penampang melintang batang tumbuhan dikotil dengan perbesaran
lemah. Dapatkan bagian berkas pengangkutan dari sediaan tersebut. Amatilah jaringan yang
terletak antara xilem dan floem.
3. Gambarlah jaringan meristem (kambium) dari sediaan yang Anda amati, dan beri keterangannya.
4. Amatilah sediaan kering ujung akar bawang merah mulai perbesaran lemah kemudian perbesaran
kuat.
5. Gambarlah jaringan meristem (titik tubuh) dari sediaan yang Anda amati, dan beri keterangan pada
gambar tersebut.
7. Gambarlah berkas pengangkutan tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil. Berilah keterangan
pada gambar tersebut.
8. Sebagai perbandingan, Anda dapat mengamati jaringan penyusun batang monokotil, dikotil, dan
meristem melalui gambar/diagram.
Lembar kerja 1
Judul: Jaringan Epidemis, Parenkim, dan Penunjang
C. Tujuan
D. Cara Kerja
E. Sediakan kaca benda yang bersih. Teteskan air di salah satu permukaannya.
G. Periksalah sediaan itu dengan mikroskop dimulai dari perbesaran lemah kemudian perbesaran
kuat. Perhatikan bentuk dan susunan sel epidermis pada jaringan epidermis tersebut dan
gambarlah pada kolom hasil pengamatan.
H. Sediakan kaca benda yang bersih. Teteskan air di salah satu permukaannya.
I. Irislah daun Ficus (karet) secara melintang menggunakan silet kemudian letakkan di tengah-
tengah tetesan air yang ada di kaca benda. Kemudian tutup dengan kaca penutup menggunakan
jarum bertangkai. Hisaplah air yang berlebihan di tempat sediaan dengan kertas hisap.
J. Periksalah sediaan itu dengan mikroskop dimulai dari perbesaran lemah kemudian perbesaran
kuat. Perhatikan bentuk sel dan penyusun jaringan pada daun. Perhatikan bentuk dan susunan sel
jaringan pagar dan jaringan spon, kemudian gambarlah pada kolom hasil pengamatan.
K. Buatlah sediaan basah kerokan sklereid tempurung kelapa dengan menggunakan reagen anilin
sulfat. Amati sediaan tersebut dengan menggunakan mikroskop. Perhatikan bentuk selnya dan
gambarlah pada kolom hasil pengamatan
Tugas dan Pertanyaan
Gambarlah hasil pengamatan Anda dan jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini
6. Tugas
Untuk mengukur penguasaan materi pada Kegiatan 2 tentang struktur jaringan dan fungsi tubuh
tumbuhan, cobalah Anda kerjakan tugas berikut dan refleksikan hasil belajar Anda.
a. Buatlah kisi-kisi untuk soal Ujian Sekolah/Penilaian Tengah Semester/Penilaian Akhir Semester
pada lingkup materi pada Kegiatan Belajar 2.
c. Kembangkan soal-soal yang melatihkan keterampilan berpikir aras tinggi (Higher Order Thinking
Skills) dengan pola pilihan ganda (PG) sebanyak tiga soal, dan kembangkan soal uraian (esai
sebanyak dua soal)
Refleksi
Materi yang Anda pelajari dalam kegiatan pembelaran ini merupakan konsep dasar/esensial dan
pengayaan untuk materi struktur fungsi dan metabolisme tubuh tumbuhan. Untuk kajian lebih lanjut
yang dapat Anda pelajari lebih dalam lagi dengan memanfaatkan sumber belajar yang lain (textbook,
ebook, artikel ilmiah, internet, dan lainnya.) Untuk itu, silakan mengeksplorasi referensi lain, selain yang
dituliskan dalam daftar pustaka.
Setelah menyelesaikan soal latihan, Anda dapat memperkirakan tingkat keberhasilan kegiatan belajar
Anda dengan melihat kunci/rambu-rambu jawaban yang terdapat pada bagian lampiran modul ini. Jika
Anda memperkirakan bahwa pencapaian Anda sudah melebihi 85%, silahkan Anda terus mempelajari
Kegiatan Pembelajaran berikutnya, namun jika Anda menganggap pencapaian Anda masih kurang dari
85%, sebaiknya Anda ulangi kembali mempelajari kegiatan pembelajaran ini. Untuk mengetahui apa
yang Anda peroleh dari Kegiatan Belajar-2, buatlah peta konsep berdasarkan apa yang Anda pahami.
1. Pengantar
Substansi materi yang akan dibahas dalam pembelajaran ini adalah struktur organ tumbuhan dan
fungsi pada tubuh tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) yang berada di lingkungan sekitar kita.
Sebagaimana Anda ketahui bahwa tumbuhan biji tertutup ada yang termasuk kelas dikotil dan kelas
monokotil. Contoh jenis tumbuhan yang termasuk kelas dikotil seperti jambu biji, durian, mangga, dan
nangka. Contoh jenis tumbuhan yang termasuk kelas monokotil seperti jagung, padi, tebu, dan kelapa.
Dalam uraian akan dijelaskan struktur dan fungsi bagian-bagian organ tumbuhan yang pokok, yaitu
struktur dan fungsi akar, struktur dan fungsi batang, struktur dan fungsi daun, sedangkan bunga, buah
dan biji termasuk organ khusus pada tumbuhan tidak akan dibahas.
Dalam kegiatan ini diberikan kegiatan untuk mengidentifikasi dan membedakan jaringan epidermis,
kortek, stele, xylem, dan floem dari akar, batang, dan daun, diakhir kegiatan diminta Anda untuk
melakukan kegiatan menginformasikan letak stoma pada kedua permukaan daun Rhoeo discolour
dengan menggunakan mikroskop
Bahan Alat
Kegiatan 1 1. Mikroskop 1 buah
Pengamatan jaringan 2. Objek gelas 1 buah
tubuh tumbuhan 3. Kaca penutup 1 buah
Jenis Daun 4. Silet/Cutter 1 buah
Kegiatan 2 5. Pipet 1 buah
Pengamatan jaringan 6. Jarum tutup 1 buah
stomata bertangkai,
1. Daun Rheoe 7. Kertas hisap
discolor 8. Gelas kimia 500 cc 1 buah
9. Air
b. Sumber belajar
Sumber belajar yang dapat Anda pelajari diantaranya:
4. Langkah Kegiatan
5. Bahan Bacaan
a. Pengertian
Pada kegiatan pertama membahas tentang sel yang merupakan unit terkecil dari suatu organisme. Sel-
sel yang sama bentuknya membentuk jaringan yang melakukan fungsi yang sama, sedangkan jaringan–
jaringan dengan bentuk dan fungsi yang berbeda membentuk organ. Setiap organ mempunyai fungsi
tertentu yang khusus dan akan saling berhubungan serta saling mendukung satu sama lain kemudian
membentuk sistem organ untuk kehidupan organisme. Organ tumbuhan terdiri atas akar, batang, daun,
bunga, dan buah. Organ akar, batang, dan tumbuhan merupakan organ pokok dalam tumbuhan yang
akan dibahas lebih rinci.
1) Struktur Akar
Urutan bagian-bagian akar dari luar ke dalam yaitu epidermis, korteks, endodermis, serta stele. Stele
terdiri dari 2 berkas pengangkut, yaitu xilem dan floem.
a) Epidermis, terdiri dari satu lapisan sel yang tersusun rapat, dengan dinding sel yang tipis, agar
dapat mudah ditembus air.
b) Korteks, terdiri atas berbagai macam sel membentuk beberapa lapisan sel yang berdinding tipis,
memiliki banyak ruang antar sel yang berfungsi sebagai pertukaran gas.
c) Endodermis, terdiri atas satu barisan sel, terletak di sebelah dalam korteks, tersusun secara rapat
tanpa adanya ruang antar sel, dinding selnya mengalami penebalan bergabus yang berfungsi agar
tidak dapat ditembus air.
d) Stele atau Silinder Pusat, tersusun dari berbagai macam jaringan terletak di sebelah endodermis.
e) Perisikel, terdiri atas barisan sel dan padat terdapat di lapisan terluar dari stele, berfungsi
menggerakan nutrisi dan air melalui akar, di samping itu untuk pengembangan akar sekunder
termasuk di cabang akar untuk memperluas sistem angkut akar tumbuhan.
1) Fungsi Akar
a. Menyerap garam, mineral, air, melalui bulu-bulu akar masuk ke dalam tubuh tumbuhan.
b. Pada beberapa tanaman, akar digunakan sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan,
contohnya pada ubi, kentang, wortel, dan lain-lain.
f. Mengangkut air dan zat-zat makanan ke tempat-tempat pada tumuh tumbuhan yang memerlukan.
g. Untuk melekatkan tumbuhan pada media (tanah) karena akar memiliki kemampuan untuk
menunjang berdirinya tumbuhan.
a. Epidermis, suatu lapisan batang yang tersusun dari selapis sel, rapat tanpa ruang antarsel dan
berkutikula. Sel-sel penyusun jaringan epidermis selalu aktif membelah untuk mengimbangi
pertumbuhan batang. Fungsi utama epidermis yaitu sebagai lapisan pelindung dari kekeringan.
Batang tumbuhan dikotil mempunyai lapisan epidermis berupa kulit kayu yang terbentuk dari
jaringan gabus. Jaringan gabus tidak dapat ditembus air dan gas. Oleh sebab itu, jaringan gabus
mempunyai celah-celah berupa lentisel untuk memelihara perubahan gas.
b. Korteks, suatu lapisan batang yang tersusun atas jaringan parenkim yang berkloroplas. Sel-selnya
berdinding tipis dan tersusun tidak beraturan dengan ruang antarsel cukup lebar. Beberapa jenis
rumput-rumputan mempunyai jaringan sklerenkim sebagai jaringan penguat pada korteks batang,
sedangkan tumbuhan sejenis pinus atau konifer pada umumnya tidak memiliki jaringan penguat.
c. Endodermis, suatu lapisan yang paling dalam dan berbatasan dengan silinder pusat. Lapisan ini
memiliki sel-sel yang bentuk dan susunan yang khas. Endodermis merupakan lapisan yang
menjadi batasp antara korteks dan silinder pusat. Pada endodermis, lapisan selnya banyak
mengandung butir-butir zat tepung.
d. Silinder Pusat atau Stele, suatu lapisan yang berada di bagian batang yang tersusun atas
beberapa jaringan, seperti berkas pengangkut, empulur, dan perikambium. Perikambium atau
perisikel merupakan lapisan sel yang paling tepi dari silinder pusat. Di sebelah dalamnya terdapat
jaringan parenkim dengan berkas-berkas pembuluh pengangkut. Berkas pengangkut terdiri atas
xilem dan floem, yang merupakan kelanjutan dari xilem dan floem akar. Empulur yang terletak di
bagian tengah atau inti batang tersusun atas jaringan parenkim. Pada beberapa batang tumbuhan,
2) Fungsi Batang
c. Sebagai tempat melekatnya bagian-bagian tumbuhan seperti daun, akar, dan bunga.
1) Struktur Daun
a. Epidermis Daun
Lapisan sel terluar daun adalah lapisan epidermis. Pada daun terdapat lapisan epidermis atas dan
epidermis bawah. Fungsi epidermis daun yaitu untuk melindungi jaringan yang terdapat di dalam
tumbuhan. Pada umumnya lapisan epidermis tersusun rapat oleh sel-sel dan membentuk lapisan yang
kompak tanpa ruang interseluler. Pada lapisan epidermis terdapat stomata yang dihimpit oleh dua sel
penutup. Pengertian stomata adalah pori-pori kecil yang dimiliki oleh tumbuhan. Kedudukan lapisan
stomata pada daun berada di lapisan daun atas dan di lapisan daun bawah.
2) Fungsi Daun
a) Tempat terjadinya fotosintesis dan tempat penyimpanan sementara hasil fotosintesis. Pada
tumbuhan dikotil, fotosintesis ini terjadi pada jaringan palisade, sedangkan pada tumbuhan
monokotil fotosintesis ini terjadi pada jaringan spons.
b) Sebagai alat reproduksi vegetati dan perbanyakan tanaman, cotohnya tanaman cocor bebek yang
pada daunnya terbentuk tunas daun.
c) Mengatur proses transpirasi. Pada daun terjadi proses penguapan air, penguapan melalui mulut
daun atau stomata dan kutikula yang ada di permukaan daun, stomata dan kutikula berada lebih
banyak di bagian bawah daun. Namun kutikula yang terdapat di permukaan daun sedikit
penguapannya.
e) Proses gutasi, yaitu menjadi tempat keluarnya cairan atau air yang berupa tetesan-tetesan.
f) Berfungsi sebagai tempat keluar masuknya gas karbon dioksida dan oksigen.
Lembar Kegiatan 1
Judul: Pengamatan jaringan penyusun tubuh tumbuhan
A. Tujuan
B. Cara Kerja
1. Sediakan kaca benda yang bersih, teteskan air di salah satu permukaannya
2. Sayatlah setipis mungkin arah penampang melintang daun dengan silet
3. Letakanlah sayatan tersebut pada kaca benda yang telah ditetesi air
4. Tutuplah dengan kaca penutup sayatan tersebut dengan menggunakan jarum bertangkai
5. Hisaplah air yang berlebih di tempat sediaan dengan kertas hisap
6. Amatilah dengan teliti sediaan tersebut dengan menggunakan mikroskop dimulai dengan
perbesaran lemah kemudian perbesaran kuat.
Tugas dan Pertanyaan
Gambarlah hasil pengamatan Anda dan jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini
Lembar Kegiatan 2
Judul: Pengamatan struktur Stomata pada organ daun
A. Tujuan
Mengidentifikasi letak banyaknya stomata (mulut daun) pada masing-masing permukaan daun
Rheoe discolor
1. Sediakan kaca benda yang bersih. Teteskan air di salah satu permukaannya
2. Sayatlah setipis mungkin permukaan atas dan bawah daun Rhoeo discolor dengan silet
3. Letakanlah masing-masing sayatan tersebut pada kaca benda yang telah ditetesi air
4. Tutuplah dengan kaca penutup sayatan tersebut dengan menggunakan jarum bertangkai
5. Hisaplah air yang berlebih di tempat sediaan dengan kertas hisap
6. Amatilah dengan menggunakan mikroskop sediaan tersebut dengan perbesaran lemah
dilanjutkan dengan perbesaran kuat
Gambar 2. Letak stomata pada permukaan daun Rhoeo discolor bagian bawah
a. Pada jaringan apa letak stoma pada permukaan daun Rhoeo discolor bagian atas dan bagian
bawah?
b. Pada bagian pemukaan daun yang mana yang paling banyak stoma? Mengapa?
c. Keadaan stoma yang Anda amati sedang membuka atau menutup? Mengapa?
d. Apa fungsi stoma yang Anda ketahui?
e. Apa yang dapat Anda simpulkan setelah mengamati kegiatan di atas?
Tugas
Untuk mengukur penguasaan materi pada kegiatan 3 tentang struktur organ tubuh tumbuhan, cobalah
Anda kerjakan tugas berikut dan refleksikan hasil belajar Anda.
A. Buatlah kisi-kisi untuk soal Ujian Sekolah/Penilaian Tengah Semester/Penilaian Akhir Semester
pada lingkup materi pada Kegiatan Belajar 1.
B. Berdasarkan kisi-kisi di atas, buatlah soal Ujian Sekolah/Penilaian Tengah Semester/Penilaian
Akhir Semester pada lingkup materi yang dipelajari pada Kegiatan Belajar 3.
C. Kembangkan soal-soal yang melatihkan keterampilan berpikir aras tinggi (Higher Order Thinking
Skills) dengan pola pilihan ganda (PG) sebanyak 3 soal, dan kembangkan soal uraian (esai
sebanyak 2 soal)
Refleksi
Materi yang Anda pelajari dalam kegiatan pembelajaran ini merupakan konsep dasar/esensial dan
pengayaan untuk materi struktur fungsi dan metabolisme tubuh tumbuhan. Untuk kajian lebih lanjut
dapat Anda pelajari lebih dalam lagi dengan memanfaatkan sumber belajar yang lain (textbook, ebook,
1. Pengantar
Metabolisme merupakan salah satu ciri dari proses makhluk hidup untuk mempertahankan hidupnya.
Tidak ada makhluk hidup yang tidak melakukan proses metabolisme, mulai dari organisme yang paling
kecil (uniseluler) sampai organisme bersel banyak (multiseluler), semua melakukan metabolisme. Materi
metabolisme dipelajari dalam fisiologi tumbuhan.
Fisiologi tumbuhan mencari keterangan–keterangan mengenai peri kehidupan tumbuhan yang meliputi
proses kehidupannya, fungsinya, dan aktivitasnya (Dwidjoseputro, 1994 : 1).
Dalam fisiologi, metabolisme merupakan bagian yang dibahas dari banyak pembahasan khususnya
dalam fisiologi tanaman. Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu
menggunakan katalisator enzim. Reaksi-reaksi tersebut adalah dasar dari kehidupan, yang membuat
sel dapat tumbuh dan berproduksi, mempertahankan strukturnya, dan merespon lingkungannya.
Secara keseluruhan, metabolisme bertanggung jawab terhadap pengaturan materi dan sumber energi
dari sel. Peran metabolisme inilah yang menjadikan suatu reaksi yang sangat penting bagi
kelangsungan hidup makhluk hidup. Tumbuhan menghasilkan metabolit sekunder yang berfungsi
untuk melindungi tumbuhan tersebut dari serangan bakteri, jamur, serangga, dan jenis pathogen
lainnya serta tumbuhan mampu menghasilkan vitamin untuk kepentingan tumbuhan itu sendiri dan
hormon-hormon yang merupakan sarana bagi tumbuhan.
Dengan mempelajari metabolisme pada tumbuhan kita dapat mengetahui bagaimana sinar matahari
dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam fotosintesis untuk menghasilkan karbohidrat dari bahan baku air
dan karbon dioksida, bagaimana tumbuhan menyerap air, bagaimana tumbuhan mengeluarkan air dari
daun dan berbagai gejala lainnya yang ditampilkan oleh tumbuhan. Dalam modul ini materi yang akan
dibahas adalah tentang pengertian metabolisme, proses fotosintesis, transpirasi, dan respirasi pada
tumbuhan.
2. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat:
3) Hopkins, William G. and Norman P.A. Huner. (2008). Introduction to Plant Physiology. United
States of America; John Wiley & Sons, Inc.
4) Taiz, Lincoln. and Eduardo Zeiger. (2002). Plant Physiology: Sinaur Associates.
4. Langkah Kegiatan
Langkah-langkah kegiatan belajar metabolisme tumbuhan adalah sebagai berikut.
Di samping menghasilkan karbohidrat, proses fotosintesis juga menghasilkan oksigen (O2) dan air
(H2O). Komponen utama fotosintesis adalah klorofil (zat hijau daun) dan cahaya dalam hal ini cahaya
matahari. Fungsi klorofil sebagai penyerap sinar matahari, klorofil terdapat dalam organel dalam
tumbuhan yang disebut kloroplas.
Kloroplas terdapat di bagian mesofil di dalam daun. Kloroplas inilah tempat berlangsungnya fotosintesis
pada tumbuhan. Kloroplas ditemukan pada semua bagian yang berwarna hijau dan buah yang belum
matang. Daun merupakan tempat utama fotosintesis pada tumbuhan karbon dioksida (CO2) masuk ke
dalam daun dan oksigen (O2) ke luar daun melalui mikroskopik yang disebut stomata. Dari mana air
yang diperlukan untuk terjadinya proses fotosintesis? Air didapat dari dalam tanah yang diserap oleh
akar tanaman dialirkan ke daun melalui pembuluh kayu. Sebaliknya daun mengirimkan karbohidrat hasil
fotosintesis melalui pembuluh tapis ke akar dan bagian-bagian dari tumbuhan yang tidak
berfotosintesis.
Fotosintesis terjadi di kloroplas. Prosesnya terjadi dua reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.
Reaksi terang, karena prosesnya harus membutuhkan cahaya matahari. Reaksi ini terjadi di ruang
kosong antar sel pada kloroplas yang disebut membran tilakoid. Dalam reaksi ini klorofil akan menyerap
cahaya matahari, energi cahaya matahari ini digunakan untuk memecah air (H2O) menjadi molekul
oksigen (O2) dan hidrogen (H2). Reaksi ini disebut reaksi fotolisis. Reaksi gelap, karena prosesnya tidak
tergantung cahaya, terjadi pada bagian stroma kloroplas. Proses reaksi gelap merupakan pengubahan
karbon dioksida (CO2) menjadi glukosa. Reaksi gelap akan terjadi sesudah reaksi terang dilalui, dengan
proses reaksi yang sangat kompleks.
3) Kadar fotosintat (hasil fotosintesis) bila kadar fotosintat (karbohidrat) berkurang maka laju
fotosintesis akan naik sebaliknya kadar fotosintat bertambah laju fotosintesisi akan berkurang
4) Kadar air. Apabila kadar air menurun maka stoma akan menutup, dan menghambat masuknya
CO2
6) Tunas muda, laju fotosintesis akan lebih tinggi pada tumbuhan muda atau kecambah, hal ini tunas
muda memerlukan banyak energi dan makanan.
Cahaya diyakini mempunyai pengaruh tak langsung melalui penurunan konsentrasi CO2 oleh
fotosintesis. Namun baru-baru ini, sejumlah kajian memperlihatkan bahwa cahaya memiliki pengaruh
kuat terhadap stomata, terlepas dari peranannya dalam fotosintesis. Diduga cahaya bekerja di sel
mesofil, kemudian mengirim pesan kepada sel penjaga atau menerima cahaya terjadi di sel penjaga itu
sendiri. Sharkey dan Rasche, menyimpulkan bahwa pada tingkat cahaya rendah, konsentrasi CO2
antar-sel dapat menjadi faktor pengendali yang utama. Pada tingkat cahaya tinggi, respons langsung
terhadap cahaya dapat melebihi kebutuhan pemenuhan CO2 untuk fotosintesis, dan menyebabkan
peningkatan konsentrasi CO2 antar sel. Naiknya konsentrasi CO2 antar sel dapat diamati saat cahaya
ditingkatkan (karena stomata membuka) yang ternyata berlawanan sekali dengan yang diperkirakan
jika stomata memberikan respon terhadap cahaya hanya melalui efek fotosintesis dari konsentrasi CO2.
Pada percobaaan Sachs, daun A sebagian tertutup x, terkena sinar sepanjang hari. Setelah daun A
tersebut dipetik, kemudian direbus, direndam dalam alkohol untuk melarutkan klorofilnya dan setelah
itu dicelupkan ke dalam larutan yodium. Bagian yang tertutup tampak putih (berarti tanpa amilum),
sedang daerah sekitarnya berwarna biru hitam yang menunjukkan adanya amilum.
c) Transpirasi Stomata
Stomata kebanyakan di bagian daun tumbuhan, letaknya di jaringan mesofil daun, diantara sel yang
tidak tersusun rapat, sehingga terdapat ruang-ruang udara yang dikelilingi oleh dinding-dinding sel
mesofil yang jenuh air. Air menguap dari dinding basah ini ke ruang antar sel, uap air kemudian berdifusi
melalui stomata ke atmosfer di luar.
e) Transpirasi lentisel
Lentisel adalah suatu jaringan yang berada dekat kulit kayu dengan susunan sel yang lepas. Uap air
yang tertranspirasi sedikit sekali, sama dengan kutikula.
2) Faktor yang Mempengaruhi Transpirasi Tumbuhan
Faktor yang berpengaruh pada kegiatan transpirasi tumbuhan berasal dari dalam maupun luar
tumbuhan.
a. Faktor dalam, yaitu banyak sedikitnya stomata, besar kecilnya daun tumbuhan, berlapis lilin
tidaknya permukaan daun, tebal tipisnya daun, banyak sedikitnya bulu dipermukaan daun, dan
bentuk serta lokasi stomata.
f) Faktor luar, yaitu kuat tidaknya sinar matahari, anginnya, dan konsentrasi air di dalam tanah.
a. Ketersediaan substrat
Tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam melakukan respirasi.
Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju yang
rendah pula. Demikian sebaliknya apabila substrat yang tersedia cukup banyak maka laju respirasi akan
meningkat.
b. Ketersediaan Oksigen
Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi. Namun besarnya pengaruh tersebut berbeda
bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ pada tumbuhan yang sama. Fluktuasi
normal kandungan oksigen di udara tidak banyak mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen
yang dibutuhkan tumbuhan untuk berespirasi jauh lebih rendah daripada oksigen yang tersedia di
udara.
c. Suhu
Pengaruh faktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan sangat terkait dengan naik turunnya suhu.
Peningkatan suhu sampai 400C atau lebih akan menurunkan respirasi, hal ini karena enzim mengalami
denaturasi (rusaknya enzim) yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan subtratnya.
Lembar Kegiatan 2
Judul: Percobaan Ingenhaousz
A. Tujuan
Mengamati bahwa tumbuhan menghasilkan oksigen
B. Cara Kerja
1. Buatlah dua set rangkaian alat dan bahan menjadi seperti terlihat pada gambar di bawah.
2. Setelah siap keduanya, letakkanlah satu set sebagai set A di bawah sinar matahari dan satu set
lagi sebagai set B di tempat yang tidak mendapatkan cahaya matahari langsung.
3. Amatilah apa yang terjadi pada kedua set percobaan tersebut. Catatlah waktu yang dibutuhkan
sehingga air dalam salah satu tabung reaksi turun sampai kurang lebih seperempat tabung reaksi.
4. Ambillah udara yang ada di tabung reaksi dengan cara mengeluarkan tabung reaksi dari corong
kaca yang dilakukan di dalam air.
a. Apakah perbedaan yang terjadi pada percobaan Ingenhousz yang diletakkan di bawah sinar
matahari dan di tempat yang tidak mendapat sinar matahari?
Tugas
Untuk mengukur penguasaan materi pada Kegiatan 1 tentang struktur sel tubuh tumbuhan, cobalah
Anda kerjakan tugas berikut dan refleksikan hasil belajar Anda.
a. Buatlah kisi-kisi untuk soal Ujian Sekolah/Penilaian Tengah Semester/Penilaian Akhir Semester
pada lingkup materi pada Kegiatan Belajar 4.
b. Berdasarkan kisi-kisi diatas, buatlah soal Ujian Sekolah/Penilaian Tengah Semester/Penilaian
Akhir Semester pada lingkup materi yang dipelajari pada Kegiatan Belajar 4.
c. Kembangkan soal-soal yang melatihkan keterampilan berpikir aras tinggi (Higher Order Thinking
Skills) dengan pola pilihan ganda (PG) sebanyak 3 soal, dan kembangkan soal uraian (esai
sebanyak 2 soal).
Refleksi
Materi yang Anda pelajari dalam kegiatan pembelajaran ini merupakan konsep dasar/esensial dan
pengayaan untuk materi struktur fungsi dan metabolisme tubuh tumbuhan. Untuk kajian lebih lanjut
yang dapat Anda pelajari lebih dalam lagi dengan memanfaatkan sumber belajar yang lain (textbook,
ebook, artikel ilmiah, internet). Untuk itu, silakan mengeksplorasi referensi lain selain yang dituliskan
dalam daftar pustaka.
Setelah menyelesaikan soal latihan, Anda dapat memperkirakan tingkat keberhasilan kegiatan belajar
Anda dengan melihat kunci/rambu-rambu jawaban yang terdapat pada bagian Lampiran Modul ini. Jika
Anda memperkirakan bahwa pencapaian Anda sudah melebihi 85%, silahkan Anda terus mempelajari
Kegiatan Pembelajaran berikutnya, namun jika Anda menganggap pencapaian Anda masih kurang dari
85%, sebaiknya Anda ulangi kembali mempelajari kegiatan pembelajaran ini. Untuk mengetahui apa
yang Anda peroleh dari kegiatan belajar-4, buatlah peta konsep berdasarkan apa yang Anda pahami.
EVALUASI
Setelah mempelajari materi tentang struktur, fungsi, dan metabolisme tubuh tumbuhan, silahkan
mencoba menilai kemampuan Anda dengan mengerjakan soal-soal berikut ini.
Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D pada jawaban yang Anda anggap benar!
4. Kelompok organel sel berdasarkan fungsinya sebagai tempat sintesis protein, pusat respirasi
seluler yang menghasilkan ATP, memilah dan mengirim produk sel, dan sebagai media terjadinya
reaksi kimia. Organel yang termasuk ini adalah ….
A. reticulum endoplasma, miokondria, inti sel, dan membran plasma
B. reticulum endoplasma, mitokondria, badan golgi, dan sitoplasma
C. reticulum endoplasma, badan golgi, membrane plasma, dan ribosom
D. retikulum endoplasma, mitokondria, ribosom, dan inti sel
6. Berdasarkan letak organel selnya: terdapat di dalam sel, berada di luar sel tersusun dari senyawa
lipoprotein, lapisan yang terdapat di luar membran sel, dan terletak di dalam inti sel. Organel-
organel beurutan tersebut adalah ....
A. inti sel, dinding sel, membran sel, dan ribosom
B. inti sel, dinding sel, ribosom, dan membran sel
C. inti sel, membran sel, dinding sel, dan ribosom
D. ribosom, inti sel, membran sel, dan dinding sel
12. Kapas yang dapat dijadikan benang untuk kain merupakan modifikasi dari sel….
A. parenkim
B. kolenkim
C. epidermis
D. sklerenkim
13. Endodermis pada penampang melintang akar tanaman Magnifera indica terdapat di….
A. bawah jaringan epidermis
B. tengah jaringan korteks
C. antara korteks dan silinder pusat
D. sebelah dalam cambium
14. Seorang siswa melakukan pengamatan jaringan meristem. Ciri-ciri berikut yang diamati oleh siswa
tersebut adalah…
A. berbentuk pipih, aktif membelah, memiliki fungsi sebagai pelindung
B. berbentuk dan ukuran sama, aktif membelah, belum memiliki fungsi khusus
C. berbentuk segi enam atau persegi panjang, aktif membelah, ditemukan pada setiap organ
D. berbentuk seragam kecil, aktif membelah, belum memiliki fungsi khusus
15. Sel-sel penyusun jaringan berikut yang berubah bentuk dan menghasilkan lateks (karet) adalah….
A. xilem
B. parenkim
C. epidermis
D. parenkim
16. Aktivitas jaringan meristem yang menyebabkan pertumbuhan memanjang batang Zea mays
adalah . . .
A. apikal dan interkalar
B. lateral dan vaskuler
C. lateral dan interkalar
D. vaskuler dan interkalar
18. Tujuan dihilangkannya jaringan meristem primer di ujung bagian tumbuhan agar tumbuhan
tersebut dapat….
A. menumbuhkan cabang-cabang lateral
B. melakukan fotosintesis
C. menghasilkan buah
D. menghasilkan daun yang banyak
19. Pemanjangan ruas-ruas batang tumbuhan golongan rumput-rumputan disebabkan oleh ....
A. meristem apikal
B. meristem interkalar
C. mambium gabus
D. meristem lateral
20. Pada tanaman tali putri, akar isapnya terdapat pada batang inang dan menyerap zat dari tubuh
inang pada bagian ….
A. korteks
B. kayu
C. empulur
D. epidermis
21. Bertambahnya diameter batang kayu selalu teratur! struktur apa yang selalu tersedia cukup kulit
kayu untuk menuntupi bagian terluar batang….
A. perisikel
B. endodermis
C. felogen
D. kambium pembuluh
23. Keberadaan daun pada suatu tumbuhan memiliki beberapa fungsi seperti berikut ini, kecuali ….
A. tempat terjadinya pembentukan karbohidrat
B. tempat berlangsungnya pertukaran gas O2 dan CO2
C. tempat menyimpan air pada beberapa tumbuhan sekulen
D. dasar bagi identifikasi jenis tumbuhan
24. Modifikasi yang tepat pada daun tumbuhan kaktus bermanfaat untuk ….
A. melindungi bunga dari kerusakan
B. menarik polinator untuk membantu penyerbukan
C. memperluas lokasi terjadinya proses fotosintesis
D. mencegah penguapan berlebih saat transpirasi di siang hari
25. Pengupasan kulit batang pada waktu mencangkok, menyebabkan batang kehilangan jaringan….
A. pembuluh tapis
B. sklerenkim
C. xilem
D. parenkim kulit
28. Berikut ini adalah nama-nama bagian dari struktur mikroskopis daun:
a. Jaringan palisade
b. Berkas pengangkut
c. Jaringan epidermis
d. Stele
e. Jaringan bunga karang
f. Sel penutup
Bagian yang dapat melangsungkan proses fotosintesis karena sel-selnya mengandung kloroplas
adalah ….
A. a, b, dan c
B. b, c, dan f
C. c, d, dan e
D. a, c, dan e
29. Kecepatan fotosintesis pada tumbuhan yang kekurangan air akan menurun karena….
A. stomata tertutup
B. penguapan menjadi lebih cepat
C. zat tepung tertimbun di daun
D. air sebagai komponen fotosintesis tidak tersedia
31. Manakah dari pernyataan berikut ini yang paling menggambarkan hubungan antara fotosintesis
dan respirasi?
A. Respirasi adalah kebalikan dari jalur biokimia fotosintesis.
B. Fotosintesis menyimpan energi dalam molekul organik kompleks, sementara respirasi
melepaskan energi.
C. Fotosintesis hanya terjadi pada tanaman dan respirasi hanya terjadi pada hewan.
D. molekul ATP yang diproduksi dalam fotosintesis dan hanya digunakan dalam respirasi.
34. Terdapat dua tanaman kecambah, yang satu di tempatkan di tempat yang gelap, satu lagi di
tempat yang terang. Kecambah ditempat yang gelap tumbuh lebih cepat memanjang dibanding
dengan kecambah ditempat yang terang. Hal ini membuktikan bahwa ….
A. cahaya menghambat pertumbuhan
B. cahaya mempengaruhi proses fotosintesis
C. cahaya menyebabkan etiolasi
D. cahaya diperlukan dalam proses pertumbuhan
35. Gambar percobaan di bawah ini bertujuan untuk membuktikan bahwa fotosintesis …
A. menghasilkan amilum
B. menghasilkan oksigen
C. terjadi pada tumbuhan air
D. memerlukan air
36. Di bawah ini gambar percobaan Sach, pada percobaan tersebut alkohol panas berguna untuk…
A. melarutkan klorofil
B. melunakkan daun
C. mematikan kuman
D. menghilangkan bau
39. Tumbuhan kaktus memiliki stomata yang dapat membuka pada siang hari dan malam hari
menutup. Apa yang dapat Anda kemukakan….
A. membukanya stomata pada siang hari bertujuan untuk melakukan transpirasi
B. menutupnya stomata pada malam hari bertujuan untuk mempercepat laju respirasi
C. menutupnya stomata pada malam hari bertujuan untuk meminimalisir laju transpirasi
D. membukanya stomata pada malam hari bertujuan untuk
PENUTUP
Modul ini membahas tentang anatomi dan fisiologi tumbuhan yang fokus bahasannya pada struktur
fungsi dan metabolisme tubuh tumbuhan. Bahasannya bersifat pengayaan yang dipersiapkan menjadi
sumber belajar bagi guru jenjang Sekolah Dasar, supaya lebih siap dan terampil dalam menerapkan
konsep-konsep pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sesuai target kompetensi dasar pada kurikulum
2013.
Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan memiliki pengetahuan yang lebih memadai guna
menyiapkan diri dalam menyampaikan materi yang sejenis sesuai dengan tujuan pembelajaran IPA di
sekolah secara profesional. Di samping itu berguna untuk mempersiapkan diri untuk berbagi dan
mendiseminasikan kepada rekan sejawatnya di kegiatan kelompok kerja.
Agar lebih profesional lagi, Anda diharapkan secara aktif menggali lagi informasi tambahan,
memecahkan masalah, berlatih membuat soal-soal penilaian, dan melakukan modifikasi percobaan
yang berhubungan dengan materi bahasan di luar modul ini.
Semoga modul ini membantu Anda dalam meningkatkan pemahaman konten, penguasaan materi, dan
keterampilan pada topik struktur fungsi dan metabolisme. Berbagai masukan untuk perbaikan modul
ini sangat kami harapkan.
Amien, Moch dkk., (1990) Makhluk Hidup 2 untuk SMP. Edisi Revisi Jakarta. Balai Pustaka
Campbell, Neil A. (2004). Biologi. Terjemahan. Jakata: Erlangga.
Dickison, William C. (2000). Integratitive Plant Anatomy. California: Academic Press.
Dwidjoseputro. (1994). Pengantar Fisologi Tumbuhan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Hayati, Riza Sativani. (2016). Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Deepublish.
Hidayat, Estiti B. (1995). Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB
Hopkins, William G. and Norman P. A. Huner. (2008). Introduction to Plant Physiology. United States
of America ; John Wiley & Sons, Inc.
Kimbal, John W. (1983). Biologi. Terjemahan. Jakarta. Erlangga
Rinie, Pratiwi. (2003). Biologi 2. Jakarta. Depdiknas
Taiz, Lincoln. and Eduardo Zeiger. (2002). Plant Physiology : Sinaur Associates.
Wibisono, S. (1994). Anatomi Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Depdikbud.
”……..……….”. (2019) Pengertian Dinding Sel Lengkap Struktur, Fungsi dan Gambar… www.markijar.com›
Biologi. Diakses 2 Maret 2019
”..................” (2020). Struktur Sel Tumbuhan dan Fungsinya. Jalanbelajar.Com. 6 April 2020
“………………”.(2019) Pengertian Sitoplasma..www.pelajaran.co.id › sitoplasma. 15 Desember 2019.
“………………”.(2019). Fungsi Kloroplas-Pengertian, Struktur dan Fungsi. ekosistem.co.id› fungsi-
kloroplas. 11 Juli 2019
“………………”.(2020). PengertianVakuola,Struktur, Ciri, Fungsi dan Sel Tumbuhan.
www.gurupendidikan.co.id > vakuola-tumbuhan. @5 Maret 2020.
“………………”.(2020). Fungsi Retikulum Endoplasma. Rumusrumus.com>fungsi-retikulum-endoplasma. 6
Januari 2020.
“…………… .”. (2019). Pengertian Anatomi, Umum dan Menurut Para Ahli. Cakhasan.Com > edukasi >IPA.
12 Januari 2019
“……………….”. (2019). Sel Hewan dan Tumbuhan, 5 Perbedaan yang Paling. www.kelaspintar .id > blog
>tips-pintar . perbedaan-sel. 19 Juli 2019
Zakky. (2019). Fungsi Kloroplas pada Sel Tumbuhan Beserta Pengertiannya dan Strukturnya.
www.zonareferensi.com > Sains. 21 Januari 2019.
“……………..”(2017). Sel Tumbuhan Beserta Organel dan Fungsinya. www.biologi-sel.com> kelas xI > sel