Anda di halaman 1dari 46

Budy Utomo, S.

Pd
SMKS PGRI 2 Sidoarjo
Jln. Jenggolo III/ 61, Sidoarjo

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
rahmat dan Karunia-Nya, Penulis telah berhasil menyusun Modul Ajar Projek Ilmu
Pengetahuan Alam dan Sosial SMK teknologi dan rekayasa Fase E dengan baik. Tujuan
disusunnya Modul Ajar ini adalah sebagai salah satu acuan atau bahan literasi untuk
guru – guru pengampu mata pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
dalam membuat Modul Ajar IPAS, sehingga proses pembelajarannya lebih terarah,
terencana, variatif, dan bermakna. Dengan demikian, Capaian Pembelajaran mata
pelajaran IPAS dapat terwujud.

Modul Ajar IPAS SMK teknologi dan rekayasa Fase E yang telah disusun ini
disesuaikan dengan Alternatif Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang telah dianalisis
dari Elemen yang tertera pada Capaian Pembelajaran. Disebut alternatif Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP) artinya bapak ibu guru pengampu Mata Pelajaran IPAS bebas
menyusun Alur Tujuan Pembelajaran tanpa ada format atau struktur yang baku, namun
tetap memperhatikan ketentuan- ketentuan dalam Capaian Pembelajaran. Dengan
demikian, komposisi, urutan, atau struktur Modul Ajar yang disusun dapat berbeda
bergantung pada kreatifitas guru penyusun dengan memperhatikan komponen –
komponen Modul Ajar.

Modul Ajar Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial yang telah disusun ini
diharapkan dapat membantu kualitas layanan pembelajaran di SMK teknologi dan
rekayasa, khususnya pada mata pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial
(IPAS). Modul Ajar IPAS SMK teknologi dan rekayasa Fase E masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penyusun berharap dapat memperoleh kritik, saran, rekomendasi,
evaluasi, dan kontribusi nyata dari berbagai pihak untuk kesempurnaan modul ajar ini.
Penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi aktif dalam proses penyusunan Modul Ajar IPAS SMK teknologi dan
rekayasa Fase E ini. Apabila terdapat kekurangan atau kekeliruan, maka dengan segala
kerendahan hati akan penyusun perbaiki sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Mojokerto, 30 September 2023


Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
A. Informasi Umum
1. Identitas Sekolah
2. Komponen Awal
3. Profil Pelajar Pancasila
4. Sarana & Prasarana
5. Target Peserta Didik
6. Model Pembelajaran yang digunakan
B. Komponen Inti
1. Tujuan Pembelajaran
2. Pemahaman Bermakna
3. Persiapan Pembelajaran
4. Pertanyaan Pematik
5. Urutan Kegiatan Pembelajaran
6. Asesmen
7. Pengayaan dan Remedial
8. Refleksi Peserta didik dan Guru
C. Lampiran
1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Pertemuan 1
2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Pertemuan 2
3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Pertemuan 3 & 4
4. Materi Ajar
5. Glosarium
6. Daftar Pustaka

3
A. INFORMASI UMUM

a. Identitas Sekolah

Nama Penyusun: Mata Pelajaran


Budy Utomo, S.Pd Projek Ilmu PengetahuanAlam dan
Sosial (IPAS)
Nama Institusi:
SMKS PGRI 2 Sidoarjo Rumpun / Fase Teknologi Fase E

Tahun Disusun: Modal Tatap Muka (TM)


2023
Alokasi Waktu
Jenjang / Kelas: 2 JP x 45 menit = 90 menit
SMK / Kelas 10 – DKV/ TJKT/ MPLB
Jumlah Pertemuan 2 X pertemuan (1
pertemuan 2 JP)

b. Kompetensi Awal
Kompetensi awal adalah pengetahuan atau keterampilan yang perlu dimiliki peserta
didik sebelum mempelajari topik Zat dan perubahannya. Kompetensi awal yang harus
dimiliki peserta didik adalah kompetensi yang telah dicapai pada Fase D sebelumnya yang
terkait dengan topik Zat dan perubahannya yaitu tentang pengenalan unsur-unsur, senyawa
dan campuran dalam kehidupan sehari-hari.
c. Profil Pelajar Pancasila

Peserta didik diharapkan dapat menunjukkan pembiasaan profil pelajar Pancasila


dalam proses pembelajaran seperti Mandiri, Bernalar Kritis, dan Gotong Royong.
d. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dibutuhkan antara lain:


• Ruang Kelas, Outdoor
• Komputer/Laptop/ HP Android
• Jaringan Internet
• Alat Tulis dan Buku
• Proyektor dan LCD

4
e. Target Peserta Didik

Target peserta didik untuk mempelajari konten ini adalah


• Peserta didik Kelas X Rumpun Teknologi dan Bisnis Manajemen.
• Peserta didik reguler/tipikal, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar
• Peserta didik yang telah menyelesaikan Fase sebelumnya, yakni Fase D
f. Model Pembelajaran yang digunakan

Model pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning dengan


metode eksperimen.

B. KOMPONEN INTI

a. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran yang disusun paling tidak memuat kompetensi, pemahaman


bermakna, dan variasi. Tujuan Pembelajaran pada modul ini adalah sebagai berikut:

Setelah melakukan kegiatan pembelajaran peserta didik mampu:


1. Menjelaskan konsep zat berdasarkan contoh dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mengklasifikasikan zat menjadi unsur, senyawa, atau campuran.
3. Menentukan contoh-contoh unsur, senyawa dan campuran dalam kehidupan sehari-
hari ditinjau dari perspektif ekonomi kreatif dan sosial.
4. Mengidentifikasi perbedaan unsur, senyawa, dan campuran berdasarkan contoh zat
dalam kehidupan sehari-hari.
5. Mengaitkan sifat-sifat zat dengan perubahan zat secara fisika dan kimia.
6. Menganalisis perubahan zat berdasarkan fenomena yang terjadi di lingkungan
sekitarnya.
7. Menganalisis berbagai tehnik dan pemanfaatan pemisahan campuran dalam
kehidupan sehari-hari.

b. Pemahaman Bermakna
o Prinsip tentang sifat dan perubahan zat secara fisika dan kimia diterapkan oleh hampir
semua industri, misalnya industri obat-obatan dan farmasi, gas dan minyak bumi, dan
lain-lain. Setiap materi dapat mengalami perubahan, termasuk manusia. Jadi tidak ada
yang kekal atau abadi di dunia ini., pasti berubah . Untuk itu kita harus menerima dan
mensyukuri bagaimanapun keadaan kita
o Pemahaman tentang unsur, senyawa, campuran berguna untuk memahami
kandungan zat dari produk yang kita konsumsi/ gunakan.
o Pemisahan campuran adalah proses yang dilakukan untuk memisahkan zat
penyusun campuran. Pemisahan campuran bertujuan untuk mengambil zat

5
pengotor guna dipisahkan dari campuran dan mengambil zat-zat bermanfaat dari
dalam campuran.

c. Persiapan Pembelajaran
i. Materi Ajar
1. Perubahan materi/zat
2. Tehnik pemisahan campuran
3. https://anyflip.com/abflo/wdct

ii. Video
- https://www.youtube.com/watch?v=6x_iNYyxzdg
- youtube.com/watch?v=ZumAKqOmWL0
- https://www.youtube.com/watch?v=8EoQrjESzCs
- https://www.youtube.com/watch?v=HMQ0pd9lM8k
iii. Whatsap Group Projek IPAS
Untuk media pengumpulan tugas, diskusi, dan berbagi referensi.
iv. Kontrak Pembelajaran
Membahas tentang hak dan tanggung jawab peserta didik selama
melakukan proses pembelajaran dan pelaksanaan projek. Selama projek
peserta didik bekerja secara berkelompok yang terdiri dari 6 (enam)
kelompok (masing-masing kelompok terdiri dari 5/6 orang).

v. Metode pembelajaran
Diskusi, Observasi, Penugasan, Percobaan

d. Pertanyaan Pemantik
• Ketika duduk dibangku SMP ananda sudah mempelajari tentang zat,
bahwa zat atau materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan
memiliki massa. Apa saja contoh zat dalam kehidupan sehari-hari?
Apakah sama karakteristik dari setiap zat? Bagaimana caranya supaya
lebih mudah mengenali unsur, senyawa dan campuran?
• Meja, kursi dan berbagai furniture banyak yang terbuat dari kayu. Jika
kayu dibakar apa yang terjadi? Samakah perubahan yang terjadi pada kayu
yang diubah menjadi furniture dengan kayu dibakar?
• Ananda berangkat ke sekolah naik motor. Motor bergerak karena ada
energinya yaitu bahan bakar misalnya bensin. Dari manakah sumber bahan
bakar bensin? Bagaimana cara memisahkan bensin dari minyak bumi?
• Di kota Pekanbaru masih ada lingkungan yang sumber airnya kotor/keruh.
Air tersebut dipergunakan masyarakat untuk mandi cuci dan kakus bahkan
mungkin jadi air minum. Padahal air tersebut tidak layak bagi kesehatan.
Apakah air kotor dapat dijernihkan? Bagaimana caranya?

6
e. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke- 1 : 1 Pertemuan Tatap Muka = 2JP x 45 menit


• Elemen 1 : Menejelaskan fenomena secara ilmiah ( 2Jp)
• Asesmen diagnostik ( 20 menit)
• Asesmen formatif ( 20 menit)
A. Kegiatan Awal
1. Persiapan ( 5 menit) • Guru mengucapkan salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa
sebelum memulai kegiatan.
• Guru menyanyakan kabar peserta didik.
• Guru melakukan presensi.
• Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok.
2. Apersepsi ( 10 menit) • Guru memberikan apersepsi dengan mengkaitkan masalah yang ada
disekitar peserta didik dengan topik klasifikasi materi.
• Guru memberikan pertanyaan pematik dan pemahaman bermakna
tentang zat dan perubahannyadalam kehidupan sehari-hari
• Peserta didik menyimak informasi terkait tujuan pembelajaran, Langkah-
langkah pembelajaran, dan penilaian.
• Guru melakukan pretes tentang zat perubahannya, menggunakan google
formulir:

Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila (1) mandiri


B. Kegiatan Inti
1 Orientasi peserta didik • Guru menampilkan gambar dan video tentang zat dan perubahannya.
pada masalah (10 menit) • Guru mengarahkan peserta didik untuk identifikasi masalah, menentukan
masalah dan akar masalah.
• Peserta didik mengamati dan memahami masalah yang diperoleh dari
gambar yang ditampilkan dilayar.
• Setiap anggota kelompok menuliskan masalah yang ditemukan dari
gambar
• Peserta didik berdiskusi untuk memilih masalah yang berkaitan dengan
materi dan klasifikasi materi.

Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila (1) mandiri, (2) gotong-royong


2. Mengorganisasi peserta • Peserta didik berdiskusi membagi tugas untuk mencari data/ bahan-
didik untuk belajar. bahan/alat yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.
(10 menit) • Guru memastikan setiap anggota memahami tugas masing-masing
• Guru memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam pemecahan masalah
3 Membimbing • Peserta didik melakukan penyelidikan ilmiah ( mencari data/ referensi/
penyelidikan individu/ sumber) untuk bahan diskusi dikelompoknya.
kelompok • Peserta didik melakukan studi literatur tentang materi dan klasifikasi
(15 menit) materi untuk menemnukan solusi dari permasalahannya.

Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila (1) mandiri,


4. Mengembangkan dan • Peserta didik melakukan diskusi untuk menghasilkan solusi pemecahan
menyalin hasil karya ( 15 masalah.
menit) • Peserta didik menuliskan solusi pemecahan masalah menjadi suatu karya
kemudian dipresentasikan di depan kelas.
• Guru memantau diskusi dan membimbing pembuatan laporan/ karya
untuk siap dipresentasikan

Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila (2) gotong-royong,


5. Menganalisis dan • Setiap kelompok mempresentasikan hasil karyanya, kelompok lain
mengevaluasi proses mengapresiasi.

7
pemecahan masalah • Guru membimbing presentasi dan mendorong kelompok dengan
(15 menit) memberikan apresiasi/ penghargaan.
• Guru menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yang
dilakukan oleh peserta didik.
• Guru Bersama peserta didik membuat kesimpulan pembelajaran.

Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila (3) bernalar kritis


C. Kegiatan akhir
1 Penutup • Peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
(10 menit) dilakukan.
• Peserta didik menyimak rencana tindak lanjut untuk pertemuan
berikutnya yaitu memberi tugas membaca tentang Teknik pemisahan
campuran dalam kehidupan sehari-hari.
• Do’a penutup

Pertemuan Ke- 1 : 2 Pertemuan Tatap Muka = 2JP x 45 menit


• Elemen 1 : Menejelaskan fenomena secara ilmiah ( 2Jp)
A. Kegiatan Awal
1. Persiapan ( 5 menit) • Guru mengucapkan salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa
sebelum memulai kegiatan.
• Guru menyanyakan kabar peserta didik.
• Guru melakukan presensi.
• Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok.
2. Apersepsi ( 10 menit) • Guru memberikan apersepsi dengan mengkaitkan masalah yang ada
disekitar peserta didik dengan topik klasifikasi materi.
• Guru memberikan pertanyaan pematik dan pemahaman bermakna
tentang zat dan perubahannyadalam kehidupan sehari-hari
• Peserta didik menyimak informasi terkait tujuan pembelajaran, Langkah-
langkah pembelajaran, dan penilaian.
• Guru melakukan pretes tentang zat perubahannya, menggunakan google
formulir:

Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila (1) mandiri


B. Kegiatan Inti
1 Orientasi peserta didik • Guru menampilkan gambar dan video tentang zat dan perubahannya.
pada masalah (10 menit) • Guru mengarahkan peserta didik untuk identifikasi masalah, menentukan
masalah dan akar masalah.
• Peserta didik mengamati dan memahami masalah yang diperoleh dari
gambar yang ditampilkan dilayar.
• Setiap anggota kelompok menuliskan masalah yang ditemukan dari
gambar
• Peserta didik berdiskusi untuk memilih masalah yang berkaitan dengan
materi dan klasifikasi materi.

Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila (1) mandiri, (2) gotong-royong


2. Mengorganisasi peserta • Peserta didik berdiskusi membagi tugas untuk mencari data/ bahan-
didik untuk belajar. bahan/alat yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.
(10 menit) • Guru memastikan setiap anggota memahami tugas masing-masing
• Guru memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam pemecahan masalah
3 Membimbing • Peserta didik melakukan penyelidikan ilmiah ( mencari data/ referensi/
penyelidikan individu/ sumber) untuk bahan diskusi dikelompoknya.

8
kelompok • Peserta didik melakukan studi literatur tentang materi dan klasifikasi
(15 menit) materi untuk menemnukan solusi dari permasalahannya.

Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila (1) mandiri,


4. Mengembangkan dan • Peserta didik melakukan diskusi untuk menghasilkan solusi pemecahan
menyalin hasil karya ( 15 masalah.
menit) • Peserta didik menuliskan solusi pemecahan masalah menjadi suatu karya
kemudian dipresentasikan di depan kelas.
• Guru memantau diskusi dan membimbing pembuatan laporan/ karya
untuk siap dipresentasikan

Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila (2) gotong-royong,


5. Menganalisis dan • Setiap kelompok mempresentasikan hasil karyanya, kelompok lain
mengevaluasi proses mengapresiasi.
pemecahan masalah • Guru membimbing presentasi dan mendorong kelompok dengan
(15 menit) memberikan apresiasi/ penghargaan.
• Guru menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yang
dilakukan oleh peserta didik.
• Guru Bersama peserta didik membuat kesimpulan pembelajaran.

Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila (3) bernalar kritis


C. Kegiatan akhir
1 Penutup • Peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
(10 menit) dilakukan.
• Peserta didik menyimak rencana tindak lanjut untuk pertemuan
berikutnya yaitu tentang merancang/ mendesain dan membuat projek
penjernihan air kotor.
• Do’a penutup

9
f. Asesmen
1. Asesmen Formatif
Teknik Penilaiaan : Tertulis
Bentuk Soal : Pilihan ganda

Assemen Formatif

Satuan Pendidikan : SMKS PGRI 2 Sidoarjo


Mata Pelajaran : IPAS
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Elemen 1 : Menjelaskan Fenomena Secara Ilmiah
Pedoman Penskoran : Jika Jawaban benar Skor = 1,
Jika Jawaban Salah skor = 0

Materi Ajar Tujuan Pembelajaran Soal dan Jawaban


Zat dan 1. Menjelaskan konsep zat 1. Unsur & senyawa adalah zat tunggal. Zat berikut
Klasifikasi zat berdasarkan contoh ini yang termasuk kedalam senyawa adalah …..
dalam kehidupan sehari- a. Emas
hari. b. Besi
2. Mengklasifikasikan zat c. Tembaga
menjadi unsur, senyawa. d. Air
3. Menentukan contoh- e. Air tape
contoh unsur, senyawa 2. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita
dan campuran dalam temukan campuran. Campuran terbagi menjadi 2
kehidupan sehari-hari. yaitu campuran homogen dan campuran
4. Mengidentifikasi heterogen. Yang termasuk campuran homogen
perbedaan unsur, berikut ini adalah …..
senyawa dan campuran a. Larutan garam
berdasarkan contoh zat b. Air kopi
dalam kehidupan sehari- c. Air kotor
hari. d. Campuran pasir & krikil
e. Tebu
3. Apa yang terjadi ketika unsur besi (Fe) dan unsur
belerang (S) digabungkan …..
a. Terbentuk senyawa besi sulfida (FeS).
b. Tetap berupa unsur besi dan belerang.
c. Terbentuk campuran homogen.
d. Terbentuk campuran heterogen.
e. Terbentuk unsur besi dan belerang.
4. Seorang peneliti menemukan zat yang terdiri
dari dua unsur, yaitu hidrogen (H) dan
oksigen (O), dengan rumus kimia H2O.
Apakah jenis zat ini?
a. Unsur
b. Senyawa
c. Campuran homogen
d. Campuran heterogeny
e. Materi

10
Perubahan Zat 1. Mengkaitkan sifat-sifat 1. Beberapa contoh perubahan materi:
zat dengan perubahan zat 1) besi berkarat
secara fisika dan kimia. 2) kamper menyublim
2. Menganalisis perubahan 3) gula larut dalam air
zat berdasarkan 4) pembuatan tape
fenomena yang terjadi di Perubahan yang menghasilkan zat baru adalah
lingkungan sekitarnya. …..
3. Mengkaitkan ketrampilan a. 1 dan 4
yang dimiliki sesuai b. 1 dan 3
program keahliannya c. 2 dan 4
dengan perubahan d. 2 dan 3
zat/jenis bahan yang e. 1, 2, dan 3
digunakan pada program 2. Sifat fisika adalah sifat materi yang tidak
keahliannya missal pada berhubungan dengan pembentukan zat baru.
TJKT, DKV dan MPLB. Berikut ini yang tidak termasuk sifat fisika dari
materi adalah ….
a. Kereaktifan
b. Titik didih
c. Massa jenis
d. Kelarutan
e. Wajud zat
3. Gejala-gejala atau tanda-tanda yang menyertai
reaksi kimia adalah sebagai berikut: perubahan
warna, perubahan suhu, terbentuk endapan dan
terbentuk gas. Peristiwa berikut ini yang dapat
menyebabkan terbentuknya endapan adalah …..
a. Singkong menjadi tape
b. Kedelai menjadi tempe
c. Kertas dibakar
d. Susu menjadi basi
e. Sampah membusuk
4. Pada gambar skema perubahan wujud zat di
bawah ini, peristiwa sublimasi ditunjukkan pada
nomor …..
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5

11
5. Peristiwa mencair, membeku, dan menguap
berturut-turut ditunjukkan oleh nomor …..
a. 1, 2, dan 3
b. 2, 3, dan 4
c. 4, 5, dan 6
d. 1, 6, dan 2
e. 1, 2, dan 5
6. Berikut ini adalah beberapa peristiwa yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari:
1) nasi menjadi basi
2) nasi menjadi bubur
3) kayu dibakar menjadi arang
4) kayu dibentuk menjadi kursi, lemari dan
meja
yang termasuk perubahan fisika adalah peristiwa
pada nomor…
a. (1)
b. (1) dan (2)
c. (1) dan (3)
d. (2) dan (4)
e. (1), (2) dan (3)
7. Gambar dibawah ini adalah beberapa peristiwa
perubahan materi dalam kehidupan sehari-hari.
Yang termasuk kedalam perubahan kimia adalah
peristiwa pada gambar nomor berapa?
a. 1, 2 dan 3
b. 2, 3 dan 4
c. 3, 4 dan 5
d. 4, 5 dan 6
e. 2, 4 dan 6
8. Perkaratan yang terjadi pada logam, seperti besi
dan baja terjadi kerena adanya reaksi kimia yang
disebut korosi. Korosi menyebabkan kerusakan
pada permukaan besi, perubahan materi yang
terjadi pada proses korosi adalah …..
a. Perubahan suhu
b. Perubahan energi
c. Perubahan fisika
d. Perubahan kimia
e. Perubahan fisika dan kimia

12
9. Pemisahan campuran dengan alat seperti gambar
berikut ini adalah Teknik …..

a. Sublimasi
b. Destilasi
c. Ekstraksi
d. Filtrasi
e. Kromatografi
10. Teknik pemisahan campuran pada gambar
berikut ini …..

a. Filtrasi
b. Sublimasi
c. Destilasi
d. Ekstraksi
e. Kromatografi

13
Asesmen Formatif/ Kognitif
Dilakukan pada saat kegiatan penutup dengan waktu 20 menit
Identifikasi materi
Kemungkinan Rencana tindak
yang akan di Pertanyaan Skor/ Katagori
Jawaban lanjut
ujikan
Menjelaskan Dalam kehidupan Larutan garam Paham utuh/ Pembelajaran dapat
konsep zat sehari-hari banyak semua dilanjutkan keunit
berdasarkan contoh kita temukan berikutnya
dalam kehidupan campuran. Campuran Air kopi/ air Tidak paham Memberikan
sehari-hari terbagi menjadi dua kotor/ campuran pembelajaran kembali
yaitu campuran pasir dan krikil/
homogen dan tebu
campuran heterogen
yang termasuk
campuran homogen
berikut ini adalah …..

2. Asesmen P5
Tehnik penilaian : Observasi
Petunjuk:
Bacalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan observasi:

1) Jurnal digunakan oleh guru mata pelajaran selama periode satu


semester.
2) Catatan dilakukan selama satu semester hanya pada peserta didik yang
menunjukkan perilaku yang menonjol, sehingga ada kemungkinan dalam
satu hari hanya ada beberapa orang atau bahkan tidak ada yang
menunjukkan perilaku menonjol sesuai indikator mandiri, gotong royong
dan bernalar kritis.
3) Nilai karakter Profil Pelajar Pancasila:
4) Perilaku yang menonjol dicatat dalam jurnal dan diberi warna merah
pada karakter negatif yang ditunjukkan

14
a. Pemetaan Dimensi, elemen, sub elemen dan Target Pencapaian

DIMENSI ELEMEN SUB ELEMEN TARGET PENCAPAIAN


Mandiri Regulasi diri Menunjukkan Menentukan prioritas
inisiatif dan pribadi, berinisiatif
bekerja secara mencari dan
mandiri mengembangkan
pengetahuan dan
ketrampilan yang spesifik
sesuai tujuan dimasa
depan.
Gotong- Kolaborasi Kerjasama Membangun tim dan
royong mengelola kerjasama
untuk mencapai tujuan
bersama sesuai dengan
target yang sudah
ditentukan.
Bernalar Memperoleh Mengajukan Mengajukan pertanyaan
Kritis dan pertanyaan untuk menganalisis secara
memproses kritis permasalahan yang
informasi kompleks dan abstrak.
dan gagasan

15
b. Rubrik Penilaian P5

Sub elemen Sangat Buruk Buruk Cukup Baik Sangat Baik


1 2 3 4 5
Menunjukka Selalu Memerlukan Dapat melakukan Mandiri dalam Mampu
n inisiatif dan memerlukan bantuan yang beberapa tugas sebagian besar melakukan
bekerja bantuan eksternal, berkelanjutan dasar secara tugas-tugas hampir semua
secara tidak mampu dalam banyak mandiri, tetapi dasar, tetapi tugas dasar
mandiri melakukan tugas- aspek tugas-tugas sering masih secara mandiri
tugas dasar secara dasar memerlukan memerlukan tanpa bantuan
independen bantuan. bantuan dalam yang
situasi tertentu signifikan.
Bergotong- Tidak mau atau Kesulitan dalam Dapat bekerja Mampu Terampil
royong tidak mampu bekerja dalam dalam kelompok, bekerja dalam dalam bekerja
bekerja sama kelompok, tetapi sering kali kelompok dalam
dengan orang seringkali memerlukan dengan baik kelompok,
lain, seringkali menimbulkan pengawasan dan dan mendukung
mengganggu konflik atau tidak bimbingan. berkontribusi rekan-rekan
kerja tim. berkontribusi. pada tim, dan
keberhasilan membantu
tim. mencapai
tujuan
bersama
Mengajukan Tidak mampu Kesulitan dalam Mampu menyusun Kemampuan Sangat
pertanyaan menyusun menyusun argumen dasar yang baik terampil dalam
argumen atau argumen dan tetapi sering kali dalam menyusun
tidak dapat mengevaluasi kurang kritis dalam menyusun argumen yang
mengevaluasi informasi. evaluasi informasi. argumen dan kuat dan
informasi dengan mengevaluasi secara kritis
benar. informasi menilai
dengan baik. informasi.

16
REKAPITULASI OBSERVASI PENILAIAN P5

Mata Pelajaran : Projek IPAS


Materi Pelajaran : …………..
Hari/Tanggal penilaian : ………….
Kelas/Program Keahlian : X/…………
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Semester : Ganjil
Sekolah : SMKS PGRI 2 Sidoarjo

Gotong- Bernalar
No Nama Peserta didik Mandiri royong kritis

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35

17
3. Lembar Pengamatan Sikap

Mata Pelajaran : IPAS


Kelas /Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Pokok Bahasan : Zat & Perubahannya

Hari/tanggal :

No Kerjasama Tanggung Jujur disiplin

Jumlah

Nilai
Aspek dinilai jawab

skor
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Nama
1
2
3
4
5
6
dst
Nilai (Jumlah perolehan skor/jumlah skor maksimum) x 100

Rubrik Penilaian Sikap


Kerjasama
1. Tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
2. Sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.
3. Sudah ada usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
Tanggung jawab
1. Tidak bertanggung jawab atas hasil yang diperoleh
2. Bertanggung jawab atas hasil yang diperoleh namun belum konsisten
3. Bertanggung jawab atas hasil yang diperoleh dan konsisten
Jujur
1. Tidak jujur dalam menuliskan data percobaan
2. Jujur dalam menuliskan data percobaan namun belum konsisten
3. Jujur dalam menuliskan data percobaan dan konsisten
Disiplin
1. Belum melaksanakan percobaan sesuai langkah yang ditetapkan
2. Sudah melaksanakan percobaan sesuai langkah yang ditetapkan namun belum konsisten
3. Melaksanakan percobaan sesuai langkah yang ditetapkan dan konsisten

18
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KINERJA
(KETERAMPILAN)
Mata Pelajaran : IPAS
Kelas /Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Pokok Bahasan : Zat dan Perubahannya
Hari/tanggal :

No Nama Kemampua Kemampua Kemampu Kemampuan


n mengko- n melaku- an menge- mempresent

Skor Total
ordinasi kan lola data asikan hasil
tugas percobaan percobaan

Nilai
kelompok

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

19
Rubrik Penilaian Ketrampilan

Kategori
Kriteria
Buruk Cukup Baik Sangat Baik
Kemampuan Mampu Kemampuan yang Sangat terampil
Kesulitan dalam
Mengkordinas mengkoordinasi baik dalam dalam
mengkoordinasi tugas kelompok mengkoordinasi mengkoordinasi
i tugas
kelompok tugas kelompok; secara dasar, tetapi tugas kelompok; tugas kelompok;
seringkali masih memerlukan mampu mampu
memerlukan bantuan dan mengorganisir dan menciptakan
bantuan eksternal peningkatan dalam memotivasi atmosfer kerja sama
beberapa aspek. anggota kelompok yang efisien dan
atau membuat
dengan baik. menghasilkan hasil
kesalahan yang
yang luar biasa.
signifikan.
Kemampuan Tidak mampu Mampu melakukan Mampu melakukan Mampu melakukan
melakukan percobaan dengan percobaan dengan percobaan dengan
melakukan
percobaan dengan teknik yang kurang teknik yang tepat teknik yang sangat
percobaan teknik yang tepat tepat tepat .
Kemampuan Tidak mampu mampu mengolah mampu mengolah mampu mengolah
mengolah data mengolah data data percobaan data percobaan data percobaan
percobaan . percobaan dengan dengan benar dengan benar dan dengan benar, tepat
benar tepat dan teliti.
Kemampuan Kesulitan Mampu Mampu Sangat terampil
mempresentasika menyampaikan menyampaikan menyampaikan dalam
n hasil percobaan informasi dengan informasi secara informasi dengan menyampaikan
jelas, kurangnya
dasar, tetapi perlu baik, informasi dengan
pengetahuan
meningkatkan menggunakan sempurna,
dasar tentang
teknik presentasi kemampuan teknik presentasi memikat audiens,
berbicara dan yang tepat, dan dan menguasai
penampilan. memahami teknik presentasi.
audiens.

Nilai :
Nilai = (Skor perolehan : skor maksimum) x 100

20
8. Pengayaan dan Remedial

a. Pembelajaran Remedial
Kegiatan Pembelajaran Remedial
(semakin sedikit persennya, maka semakin
sedikit peserta didik yang dibawah KKM)
Tujuan Pembelajaran Penilaian
< 20% 20% - 50% > 50%
Tugas Tugas Pembelaja
Individu Kelompok ran Ulang
Elemen 1 Tugas Tutor Mengulan soal-soal
Elemen 2 membaca sebaya g setara
Elemen 3 materi dengan Pembelaja dengan
atau mempelaja ran ulangan
mempeljar ri bagian kembali di harian
ai kembali dalam luar jam utama
Modul modul sesuai
yang Modul
belum
dipahami

b. Pembelajaran Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan
diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut:

Nilai Peserta Didik Kegiatan Pembelajaran Keterangan


(x)
NKB ≤ N ≤ Nmakx Diberikan materi masih NKB = Nilai Ketuntasan
dalam cakupan Capaian Belajar
Pembelajaran dengan NMaks = Nilai maksimal
pendalaman sebagai ideal
pengetahuan tambahan
N = Nilai yang dicapai
N = Nmaks Diberikan materi melebihi
peserta didik
cakupan Capaian
Pembelajaran dengan
pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan.

21
9. Refleksi peserta didik dan guru

Refleksi Guru

a. Apakah peserta didik sudah memahami dan dapat mengerjakan semua tugas
yang diberikan!
b. Hal baik apa yang muncul terkait kegiatan pembelajaran?
c. Apa yang perlu ditingkatkan selama kegiatan pembelajaran?

Refleksi Peserta Didik


Pada sesi sebelumnya, ananda telah mengalami pembelajaran tentang zat dan
perubahan zat, tehnik pemisahan campuran dan pembuatan proyek penjernihan air,
dari pengalaman tersebut, mari kita melakukan refleksi dengan menjawab beberapa
pertanyaan berikut:
1. Apa yang ananda pelajari dari pengalaman tersebut?
2. Apa tantangan yang Anda rasakan selama mempelajarinya?
3. Hal baik apa yang muncul selama pembelajaran?
4. Apa yang perlu ditingkatkan selama pembelajaran?
5. Pilihlah gambar di bawah ini yang mewakili perasaaan ananda setelah
melalui proses pembelajaran pada aspek ini?

22
C. LAMPIRAN

a. Lembar kerja peserta didik (LKPD)

LKPD ZAT DAN


PERUBAHAN zat
(Pertemuan ke-1)

Kelompok
:…………………………………………
NILAI :
Anggota:
1. …………………………………………
2. …………………………………………
3. …………………………………………
4. …………………………………………
5. …………………………………………
6. …………………………………………

23
Petunjuk

1. Kumpulkan informasi dari berbagai sumber seperti buku paket, bahan ajar dan internet
tentang materi dan pemisahan campuran
2. Bacalah perintah soal dengan teliti
3. Diskusikanlah LKPD bersama teman sekelompokmu.
4. Kerjakan sesuai dengan waktu yang diberikan oleh guru.
5. Ketik langsung hasil diskusi dalam LKPD atau ditulis tangan dengan cara diprint terlebih
dahulu
6. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas bersama teman satu kelompokmu

Elemen 1 : Menjelaskan F enomena secara ilmiah

A. Apersepsi
Pada saat ananda duduk di SMP ananda sudah mempelajari tentang zat, bahwa
zat/materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Setiap
hari kita melihat materi di sekeliling kita dalam berbagai bentuk dan ukuran. Apa saja
contoh zat dalam kehidupan sehari-hari? Apakah sama karakteristik dari setiap zat?
Bagaimana caranya supaya lebih mudah menenali unsur, senyawa dan campuran?
Pemahaman tentang unsur, senyawa, campuran berguna untuk memahami kandungan
zat dari produk yang kita konsumsi/ gunakan. Untuk menambah sumber informasi
dan literasi ananda silahkan klik link berikut ini:
https://anyflip.com/abflo/wdct

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran peserta didik mampu:
- Menjelaskan konsep zat berdasarkan contoh dalam kehidupan sehari-hari.
- Mengklasifikasikan zat menjadi unsur, senyawa, atau campuran.
- Menentukan contoh-contoh unsur, senyawa dan campuran dalam kehidupan sehari-
hari ditinjau dari perspektif ekonomi kreatif dan sosial.
- Mengidentifikasi perbedaan unsur, senyawa, dan campuran berdasarkan contoh
zat dalam kehidupan sehari-hari.
- Mengaitkan sifat-sifat zat dengan perubahan zat secara fisika dan kimia.
- Menganalisis perubahan zat berdasarkan fenomena yang terjadi di
lingkungan sekitarnya.
- Menganalisis berbagai tehnik dan pemanfaatan pemisahan campuran
dalam kehidupan sehari-hari.

24
C. Kegiatan Inti
1. Orientasi Peserta didik pada masalah
a. Amatilah video pada link https://www.youtube.com/watch?v=FCLM-EtI2qY
dan gambar-gambar berikut ini:
Kemudian identifikasilah permasalahan yang ada kaitannya dengan zat
dan perubahan zat. Catatlah permasalahan yang kamu temukan pada
tabel berikut ini(kerjakan secara mandiri):

Gambar a

Gambar b

25
Gambar c
No Permasalahan yang ditemukan
a. Dari 1. ...............................................................................................................
gamb 2. ...............................................................................................................
ar 3. ................................................................................................................
4. Dst
b. Dari 1. ...............................................................................................................
video 2. ...............................................................................................................
3. ...............................................................................................................
Dst

2. Mengorganisasi Peserta didik untuk belajar


Diskusikan bersama teman satu kelompokmu untuk memilih masing-masing 3
permasalahan dari gambar maupun video yang berkaitan dengan zat dan
perubahan zat. Bagilah tugas masing-masing anggota kelompok untuk
menemukan solusi permasalahan tersebut sebagai jawaban sementara.

3. Membimbing penyelidikan
Lakukan pengumpulan data dengan mempelajari bahan ajar yang sudah
diberikan dan sumber belajar lainnya seperti internet maupun buku yang
relevan.
Permaslahan Dari Gambar
No Permasalahan Solusi
1

26
Permasalahan dari video
No Permasalahan Solusi
1

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


a. Kembangkanlah pemahamanmu dalam sebuah karya berupa
peta konsep atau eksperimen tentang zat dan perubahan zat.
b. Tampilkanlah hasil karyamu baik berupa peta konsep atau
eksperimen didepan kelas bersama temanmu satu kelompok
secara bergantian dengan kelompok lainnya.
c. Berikan tanggapan baik berupa pertanyaan maupun saran dan
kritikan kepada kelompok lainnya yang bersifat membangun
hasil karya temanmu.
d. Catatlah tanggapan, saran maupun kritikan yang diberikan oleh temanmu

5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

a. Untuk mempertegas pemahamanmu tentang zat dan


perubahan zat isilah tabel berikut dengan memberi tanda
ceklist (√)

No Contoh zat Unsur Senyawa Campuran


1 Oksigen

2 Air

3 Garam dapur

4 Gula

5 Larutan garam

6 Larutan gula

7 Air kopi

8 Air sungai

9 Minyak bumi

27
10 Besi

b. Perubahan materi berdasarkan sifat zat dikelompokkan menjadi 2 yaitu


perubahan fisika dan perubahan kimia. Isilah tabel berikut ini dengan
benar.
Contoh Perubahan Jelaskan peristiwa yg terjadi Jenis perubahan materi
materi dalam kaitannya dengan
perubahan materi
1. Perubahan wujud
H2O
2. Perubahan bentuk
dari kayu
3. Perubahan bentuk
dari kopi
4. Pembakaran korek
api
5. Pembusukan apel
6. Perkaratan besi

D. Penutup
Buatlah kesimpulan dan refleksi tentang pembelajaran pada hari ini:
1. Kesimpulan:

2. refleksi

28
MATERI AJAR

PROJEK

IPAS
[ ILMU PENGETAHUAN ALAM & SOSIAL ]

ZAT DAN PERUBAHAN ZAT

29
A. ZAT DAN PERUBAHAN ZAT

Peta konsep

Ilmu kimia dapat didefinisikan secara singkat sebagai berikut :


“ Ilmu Kimia adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang materi yaitu
tentang susunan, sifat -sifat, struktur, perubahan, serta energy yang menyertai
perubahan materi.”

1. Pengertian Materi
Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati
sebuah ruang. Materi disebut juga dengan zat. Materi dapat berwujud :
1. Gas, misalnya; udara, gas oksigen, gas karbondioksida, dan lain-lain.
2. Cair, misalnya; air, minyak, bensin, alkohol, dan lain-lain.
3. Padat, misalnya; batu, kayu, besi, dan lain-lain.
Di alam semesta materi dapat mengalami perubahan wujud dari wujud yang satu ke
wujud yang lainnya jika menerima atau melepaskan energy /kalor.

30
2. Sifat-Sifat Materi
Sifat materi ditinjau dari hubungannya dengan pembentukan zat baru materi
mempunyai dua sifat, yaitu:
a. Sifat Fisika, adalah sifat meteri yang tidak berhubungan dengan pembentukan zat
baru. Sifat fisika meliputi :
• Sifat intensif, yaitu sifat fisika yang tidak bergantung pada jumlah dan
ukuran zat. Misalnya; warna, bau , titik didih, dan lain-lain.
• Sifat Ekstensif, yaitu fisika yang bergantung pada jumlah dan ukuran zat.
Misalnya; kelarutan, massa jenis, volume, dan lain-lain
b. Sifat Kimia, adalah sifat materi yang berhubungan dengan pembentukan zat baru.
Misalnya; kereaktifan , keterbakaran(mudah sukarnya terbakar), kestabilan, dan
lain-lain.

3. Wujud Materi

Setiap saat kita berinteraksi dengan benda-benda di sekitar kita seperti


udara, air, dan bahan bangunan. Benda-benda tersebut mempunyai wujud yang
berbeda-beda dan wujud materi dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu :
1. Padat (solid) simbol s
2. Cair ( liquid ) simbol l
3. Gas ( gas ) simbol g

31
Setiap wujud materi mempunyai sifat-sifat dan cirri-ciri yang berbeda, diantaranya
susunan dan gerakan molekul penyusun zat.

Molekul wujud gas, mempunyai susunan yang berjauhan dan setiap
molekul bebas bergerak.

Molekul wujud cair, mempunyai susunan molekul yang berdekatan dan
molekulnya masih dapat bergerak bebas.

Molekul wujud padat, mempunyai susunan molekul yang berdekatan dan
molekulnya

4. Perubahan Materi
Setiap materi akan mengalami perubahan.Perubahan materi meliputi:
a. Perubahan fisika, yaitu perubahan materi yang tidak menghasilkan zat baru.
Misalnya; lilin dipanaskan, batu es mencair, besi meleleh, dan lain-lain. Pada
umumnya perubahan fisika hanya mengalami perubahan wujud dan yang disertai
dengan peerubahan energi. Perubahan fisika terjadi karena materi memiliki sifat
fisika.

b. Perubahan kimia, yaitu perubahan materi yang menghasilkan zat baru.


Misalnya; besi berkarat, kayu terbakar, buah menjadi busuk, dan lain-lain. Dalam
perubahan kimia tidak hanya mengalami perubahan wujud, juga mengalami
perubahan zat tetapi tidak mengalami perubahan massa. Perubahan kimia terjadi
karena materi mempunyai sifat-sfat kimia. Perubahan kimia disebut juga reaksi
kimia.
Reaksi kimia yang terjadi pada suatu zat dapat diketahui berdasarkan tanda-
tanda/gejala-gejala yang menyertai reaksi tersebut. Gejala- gejala atau tanda-
tanda yang menyertai reaksi kimia adalah sebagai berikut:

32

Terjadi perubahan warna, misalnya; buah menjadi masak, besi berkarat,
roti menjadi gosong, dan lain-lain.

Terjadi perubahan suhu, misalnya; singkong menjadi tape, kedelai
menjadi tempe, karbid disiram air, dan lain-lain.

Terbentuk gas, misalnya; kertas dibakar, kompor menyala, karbid
disiram air, sampah membusuk, dan lain-lain.

Terbentuk endapan, misalnya; susu menjadi basi, minyak menjadi
tengik, batu kapur disiram air, dan lain-lain.

5. Klasifikasi Materi
Materi apa saja yang ada disekitar kita? Udara, air yang terdapat dalam tubuh kita
terdiri dari butir-butir kecil atau partikel. Partikel materi adalah bagian terkecil
suatu materi yang masih mempunyai sifat materi itu. Partikel materi dapat berupa
atom, molekul, atau ion.
• Atom adalah bagian terkecil dari unsur yang masih mempunyai sifat dari
unsur itu.
• Molekul adalah partikel netral yang merupakan gabungan dari dua atom
atau lebih, baik atom yang sejenis maupun berbeda. Molekul yang terdiri
dari atom yang sejenis disebut molekul unsur contoh :
N2,O2,F2,Cl2,Br2,I2, P4,S8 ,sedangkan yang terdiri dari molekul berbeda
disebut molekul senyawa, contoh : H2O, CO2, CaCO3, CH4
• Ion.
Ion ada 2 yaitu ion bermuatan positif disebut kation,sedangkan yang
bermuatan negatif disebut anion. Ion-ion dapat terbentuk pada reaksi
kimia ketika elektron berpindah dari satu atom ke atom lainnya.
Selain berdasarkan wujud, materi juga dapat diklasifikasikan berdasarkan
jenisnya yaitu : Unsur, Senyawa, dan campuran. Unsur dan senyawa merupakan
zat tunggal. Zat tunggal yaitu mempunyai sifat dan susunan yang sama pada
setiap bagiannya.
1. Unsur
Unsur merupakan partikel penyusun suatu materi yang tidak dapat diuraikan lagi

48

33
menjadi zat lain yang lebih sederhana melalui reaksi kimia biasa.
Berdasarkan sifatnya unsur digolongkan menjadi :
a. Unsur logam
Sifat-sifat unsur logam :
1) Pada suhu 250 C berwujud padat kecuali raksa berwujud cair.
2) Dapat menghantarkan panas dengan baik
3) Dapat dibentuk menjadi lempengan yang sangat tipis serta dapat dijadikan
kawat
4) Mengkilap apabila digosok
Contoh unsur logam : Besi (Fe), aluminium(Al),seng(Zn), timah(Sn), tembaga(Cu),
emas(Au) dsb.

b. Unsur non logam


Sifat-sifat unsur non logam :
1) Pada suhu 250 C berwujud padat, cair maupun gas
2) Tidak dapat menghantarkan listrik kecuali grafit
3) Bersifat rapuh dan tidak dapat ditempa
4) Tidak mengkilap walaupun digosok
Contoh : Karbon, belerang, oksigen, brom, nitrogen dsb

34
2. Senyawa
Senyawa merupakan zat tunggal hasil penggabungan dua unsur atau lebih dengan
perbandingan tertentu. Senyawa mempunyai sifat yang berbeda dengan sifat unsur
pembentuknya dan dapat diuraikan kembali menjadi unsur-unsur pembentuknya
dengan cara reaksi kimia.
Contoh : air H2O, Kapur CaCO3, Karbon dioksida CO2, glukosa C6H12O6 dll.
3. Campuran
Campuran adalah materi yang tersusun atas dua zat atau lebih dengan komposisi
yang tidak tetpa dan masih memiliki sifat-sifat zat semula.
Campuran dibedakan menjadi 2 :
• Campuran homogen
Yaitu campuran yang komponen penyusunnya tercampur secara merata
sehingga setiap bagiannya mempunyai sifat yang sama. Campuran
homogen disebut juga dengan larutan.

Pada campuran homogen terdapat zat terlarut dan


zat pelarut. Contoh larutan: larutan gula/sirup, larutan garam, udara dll.
• Campuran heterogen
Yaitu campuran yang komponen penyusunnya masih dapat dibedakan dan
terdapat bidang batas diantara komponennya.
Contoh :
- campuran belerang dan besi
- campuran minyak dan air

35
B. PEMISAHAN CAMPURAN

Peta konsep

36
Pernahkah kamu berpikir, apakah minyak yang berada dalam sumur minyak sudah
berwujud cair? Mengapa minyak goreng yang tercampur dengan air bila dipanaskan akan
menimbulkan percikan-percikan? Nah,
simak penjelasan berikut ini! Setiap zat tersusun atas partikel-partikel yang sangat kecil.
Keberadaan partikel-partikel dapat dibuktikan, misalnya satu sendok garam dapur
dilarutkan dalam segelas air. Apa yang dapat kamu rasakan saat larutan
tersebut dicicipi? Terasa asin bukan? Bagaimanakah kita dapat
memperoleh garam yang sudah dilarutkan dalam air? Coba kamu
panaskan larutan garam tersebut sampai mendidih, sehingga semua air
menguap. Kamu akan mendapatkan kembali garam dapur tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa pemisahan campuran dapat dilakukan
berdasarkan pada perbedaan titik didih antara partikel-partikel
penyusunnya.
B.1 Dasar Dasar Metode Pemisahan Campuran
Suatu campuran disusun oleh materi-materi yang memiliki sifat
fisika dan sifat kimia yang berbeda. Berdasarkan perbedaan sifat-sifat
materi yang menyusunnya, maka suatu campuran dapat dipisahkan
dengan cara-cara tertentu. Beberapa hal yang menjadi dasar metode
pemisahan campuran adalah ukuran partikel, titik didih, kelarutan,
dan adsorbsi.
1. Ukuran Partikel
Jika ukuran partikel zat yang akan dipisahkan berbeda ukuran
dengan partikel zat pencampurnya, maka campuran tersebut dapat
dipisahkan dengan cara filtrasi (penyaringan).
2. Titik Didih
Jika zat yang akan dipisahkan memiliki perbedaan titik didih dengan zat
pencampurnya, maka campuran tersebut dapat dipisahkan dengan metode
distilasi. Pemisahan campuran dengan dasar perbedaan titik didih harus dilakukan
dengan kontrol suhu yang ketat supaya tidak melewati titik didih zat yang akan
dipisahkan.
3. Kelarutan

37
Secara umum, pelarut dibedakan menjadi pelarut polar (air) dan pelarut
nonpolar (alkohol, aseton, kloroform, eter). Berdasarkan perbedaan kelarutan zat-
zat penyusun suatu campuran pada jenis pelarut tersebut, maka campuran dapat
dipisahkan dengan cara ekstraksi.

Pemisahan campuran sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, juga dalam ilmu
kimia dan industri. Banyak sekali pekerjaan sehari-hari, pekerjaan di laboratorium,
maupun proses industri yang melibatkan pemisahan. Misalnya penyaringan santan,
pengolahan minyak bumi, pemisahan logam dari bijih tambang, pemisahan senyawa
tertentu dari bahan alam, pemisahan polutan pada pengolahan air minum, pengolahan air
limbah dan lain-lain. Dalam ilmu Kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan
untuk mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa
kimia.
B.2 Jenis-Jenis Metode Pemisahan
1. Memisahkan zat padat dari suspense
a. Filtrasi (penyaringan)
Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan
zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar
pemisahan metode ini adalah perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat
terlarutnya. Penyaring akan menahan zat padat yang mempunyai ukuran partikel
lebih besar dari pori saringan dan meneruskan pelarut. Proses filtrasi yang
dilakukan adalah bahan harus dibuat dalam bentuk larutan atau berwujud cair
kemudian disaring. Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa yang tertinggal
dipenyaring disebut residu. (ampas). Contoh filtrasi dalam kehidupan sehari-hari
adalah proses pemisahan santan dari ampas kelapa menggunakan saringan,
pemisahan campuran air dan pasir. Metode ini dapat juga dimanfaatkan untuk
membersihkan air dari sampah pada pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di
laboratorium, menghilangkan pirogen (pengotor) pada air suntik injeksi dan obat-
obat injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula. Penyaringan
di laboratorium dapat menggunakan kertas saring dan penyaring buchner.
Penyaring buchner adalah penyaring yang terbuat dari bahan kaca yang kuat

38
dilengkapi dengan alat penghisap.

b. Sentrifugasi
Sentrifugasi merupakan tehnik pemisahan campuran yang terdiri dari senyawa-
senyawa dengan berat jernis berdekatan yang sulit dipisahkan. Contoh proses
pemisahan krim untuk mendapatkan bagian minyak dari kelapa.
2. Memisahkan zat padat dari larutan
Kristalisasi
Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan perbedaan
titik beku. Kristalisasi ada dua cara yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi
pendinginan.

Penguapan dilakukan dengan memanaskan larutan sehingga pelarutnya


menguap dan meninggalkan zat terlarut atau kristal. Contoh pembuatan garam dari
air laut. Contoh proses kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan
garam dapur dari air laut. Mula-mula air laut ditampung dalam suatu tambak,
kemudian dengan bantuan sinar matahari dibiarkan menguap. Setelah proses
penguapan, dihasilkan garam dalam bentuk kasar dan masih bercampur dengan
pengotornya, sehingga untuk mendapatkan garam yang bersih diperlukan proses
rekristalisasi (pengkristalan kembali).
Contoh lain adalah pembuatan gula putih dari tebu. Batang tebu dihancurkan
dan diperas untuk diambil sarinya, kemudian diuapkan dengan penguap hampa
udara sehingga air tebu tersebut menjadi kental, lewat jenuh, dan terjadi
pengkristalan gula. Kristal ini kemudian dikeringkan sehingga diperoleh gula putih
atau gula pasir.

39
Gambar: proses kristalisasi

3. Memisahkan campuran dua jenis padatan


a. Pengayakan
Tehnik ini dilakukan untuk campuran padatan heterogen yang memiliki
perbedaan ukuran partikel. Contoh: pemisahan kerikil dan pasir, mengayak
tepung, mengayak beras. Cara lain memisahkan zat padat adalah dengan flotasi
atau pengapungan. Pemisahan ini didasarkan pada sifat permukaan dari senyawa
atau partikel.
b. Sublimasi
Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat
tanpa melalui fasa cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim
akan tertinggal. Bahan-bahan yang menggunakan metode ini adalah bahan yang
mudah menyublim, seperti kamfer, es kering (CO2 padat) dan iod. Dengan
metode ini, zat yang akan dipisahkan yang berwujud padat ditempatkan dalam
tabung kemudian dipanaskan dalam kondisi vakum. Didalam tekanan vakum,
padatan akan menguap, menyublim dan terkondensasi senyawa murni pada
permukaan tabung.

40
4. Memisahkan campuran zat cair
a. Destilasi (penyulingan)

Gambar: proses destilasi alcohol dari air tape


Pemisahan ini didasarkan atas perbedaan titik didih dari masing-masing zat
cair penyusun campuran. Dalam prosesnya, terdiri atas dua tahap yaitu tahap
penguapan dan dilanjutkan ke tahap pengembunan. Contoh : pemisahan alcohol dari
larutan alcohol, penyulingan minyak bumi, pembuatan minyak kayu putih, dan
memurnikan air minum.

b. Ekstraksi
Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campuran dengan menggunakan
pelarut atau pembagian/distribusi suatu zat terlarut diantara dua pelarut yang tidak
bercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut lain.

41
Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak substansi yang diinginkan tanpa
melarutkan material lainnya. Secara garis besar, proses pemisahan secara
ekstraksi terdiri dari tiga langkah dasar yaitu :
1) Penambahan sejumlah massa pelarut untuk dikontakkan dengan sampel,
biasanya melalui proses difusi.
2) Zat terlarut akan terpisah dari sampel dan larut oleh pelarut membentuk
fase ekstrak.
3) Pemisahan fase ekstrak dengan sampel.
Ekstraksi dilakukan pada proses pemisahan kandungan senyawa kimia dari
jaringan tumbuhan ataupun hewan dengan menggunakan penyari/pengekstrak
tertentu. Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan cara mengekstraksi
zat aktif dengan menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir
semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan
sedemikian, hingga memenuhi baku yang ditetapkan. Proses pemisahan suatu zat
berdasarkan perbedaan sifat tertentu, terutama kelarutannya terhadap dua cairan
tidak saling larut yang berbeda. Pada umumnya ekstraksi dilakukan dengan
menggunakan pelarut yang didasarkan pada kelarutan komponen terhadap
komponen lain dalam campuran, biasanya air dan yang lainnya pelarut organik.
Bahan yang akan diekstrak biasanya berupa bahan kering yang telah dihancurkan,
biasanya berbentuk bubuk atau simplisia.
Tujuan ekstraksi bahan alam adalah untuk menarik komponen kimia yang
terdapat pada bahan alam. Bahan-bahan aktif seperti senyawa antimikroba dan
antioksidan yang terdapat pada tumbuhan pada umumnya diekstrak dengan pelarut.
Pada proses ekstraksi dengan pelarut, jumlah dan jenis senyawa yang masuk
kedalam cairan pelarut sangat ditentukan oleh jenis pelarut yang digunakan dan
meliputi dua fase yaitu fase pembilasan dan fase ekstraksi. Pada fase pembilasan,
pelarut membilas komponen-komponen isi sel yang telah pecah pada proses
penghancuran sebelumnya. Pada fase ekstraksi, mula-mula terjadi pembengkakan
dinding sel dan pelonggaran kerangka selulosa dinding sel sehingga pori-pori
dinding sel menjadi melebar yang menyebabkan pelarut dapat dengan mudah
masuk kedalam sel. Bahan isi sel kemudian terlarut ke dalam pelarut sesuai dengan

42
tingkat kelarutannya lalu berdifusi keluar akibat adanya gaya yang ditimbulkan
karena perbedaan konsentrasi bahan terlarut yang terdapat di dalam dan di luar sel .
Ekstraksi secara umum dapat digolongkan menjadi dua yaitu ekstraksi padat
cair dan ekstraksi cair-cair. Pada ekstraksi cair-cair, senyawa yang dipisahkan
terdapat dalam campuran yang berupa cairan, sedangkan ekstraksi padat-cair adalah
suatu metode pemisahan senyawa dari campuran yang berupa padatan.

c. Adsorbsi
Adsorbsi merupakan metode pemisahan untuk membersihkan suatu bahan
dari pengotornya dengan cara penarikan bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga
menempel pada permukaan bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini dipakai
untuk memurnikan air dari kotoran renik atau mikroorganisme, memutihkan gula
yang berwarna coklat karena terdapat kotoran.

Gambar: proses adsorbs pada penjernihan air

Contoh lainnya, limbah yang dihasilkan industry tekstil dapat diturunkan


kadar polutannya dengan menambahkan zeolit alam (adsorpsi fisika) atau dipanaskan
pada suhu tertentu dengan penambahan asam atau basa (adsorpsi kimia ).

43
5. Memisahkan zat dengan tehnik kromatografi
Kromatografi yaitu cara pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan zat-zat
terlarut bergerak bersama-sama dengan pelarutnya pada permukaan suatu zat
penyerap. Pada kromatografi terdapat dua fasa yaitu fasa stationer (fasa tetap) dan
fasa mobil (fasa bergerak). Dasar pemisahan metode ini adalah kelarutan dalam
pelarut tertentu, daya absorbsi oleh bahan penyerap, dan volatilitas (daya
penguapan). Contoh yang paling sederhana adalah mengidentifikasi zat warna pada
spidol hitam dengan menggunakan kertas saring. Ada beberapa kegunaan dari
proses atau metode pemisahan campuran kromatografi. Di antaranya adalah
sebagai berikut:

Untuk dapat memisahkan komponen-komponen tertentu yang tercampur menjadi
sebuah zat.

Untuk dapat menentukan tingkat kemurnian dari zat sampel tertentu.

Untuk menentukan komponen apa saja yang terkandung di dalam sebuah zat sampel
dan juga melakukan penghitungan atas harga masing-masing komponennya.

Untuk menentukan konsentrasi yang terdapat pada suatu zat sampel.

Gambar: proses pemisahan campuran dengan kromatografi kertas

44
Glosarium
Besaran Segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka,
misalnya panjang, luas, volume, dan kecepatan.
Dekantasi Cara pemisahan antara larutan dan padatan yang paling sederhana,
yaitu dengan menuangkan cairan perlahan- lahan sehingga endapan
tertinggal di bagian dasar bejana.
Distilasi Pemisahan campuran zat cair dengan cara penguapan yang
dilanjutkan dengan pengembunan.
Ekstraksi Pemisahan campuran dengan menggunakan dua pelarut yang saling
tidak bercampur.
Filtrasi Cara pemisahan campuran zat yang tidak saling melarutkan,
dengan melewatkan campuran tersebut pada saringan berpori

Filtrat Air yang melewati penyaring/zat hasil penyaringan.


Koloid Campuran heterogen dari dua zat atau lebih di mana partikel-
partikel zat berukuran antara 1 hingga 100 nm terdispersi
(tersebar) merata dalam medium zat lain.
Kristalisasi Proses pembentukan Kristal padat dari suatu larutan induk yang
homogen.
Kromatografi Metode pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan
daya rambat zat pada suatu medium tertentu, daya absorpsi oleh
bahan penyerap, dan volatilitas (daya penguapan).

Larutan Campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat di mana
partikel-partikel zat berukuran lebih kecil dari 100 nm.

Residu Segala sesuatu yang tertinggal, tersisa atau berperan sebagai


kontaminan dalam suatu proses kimia tertentu.
Satuan Segala sesuatu yang digunakan untuk menyatakan hasil pengukuran
atau pembanding dalam suatu pengukuran tertentu.

Sentrifugasi Pemisahan zat-zat dalam campuran dengan

menggunakan gaya sentrifugal, yaitu gaya yang terjadi bila suatu


benda diputar.
Senyawa Zat tunggal yang terdiri dari dua jenis atau lebih unsur, dapat
diuraikan menjadi dua jenis zat atau lebih yang lebih sederhana.

Sublimasi Pemurnian suatu zat dari materi pengotornya dimana zat terlarut
dapat mengalami sublimasi dan zat pelarutnya tidak dapat
menyublim.

45
Suspensi Campuran heterogen dan tidak kontinu, sehingga merupakan
sistem 2 fase dengan ukuran partikel tersuspensi lebih besar
dari 100 nm.
Unsur zat tunggal yang hanya terdiri dari satu jenis atom, tidak dapat
diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana melalui reaksi
kimia

DAFTAR PUSTAKA
Erawati Erni, Saptarini Dyah.2018.Kimia bidang teknologi dan rekayasa. Yudhistira: Solo.
Sandri Justianan dan Muchtaridi.2009.kimia 1. Solo: Yudhistira
Unggul Sudarmo dan Nanik Mitayani.2016.Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Erlangga:
Surakarta.
Direktorat Pendidikan SMP. http://ditsmp.kemdikbud.go.id/ipa-modul-3-klasifikasi-materi-dan-
perubahannya/
Among guru. https://www.amongguru.com/jenis-jenis-teknik-pemisahan-campuran-dilengkapi-
dengan-contohnya/

46

Anda mungkin juga menyukai