Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KEGIATAN KOLEKTIF GURU (KKG)

Oleh: Ruth May, S.Pd

A. Nama Kegiatan
KKG PAKET 1 PENGEMBANGAN ATP DAN
MODUL AJAR

B. Waktu pelaksanaan dan Penyelenggara Kegiatan


Waktu : Dilaksanakan selama 3 Pertemuan
Penyelenggara : Kombel Belajar Abhinaya Smanela
Metode : Tatap muka
Materi disampaikan melalui KKG
Diskusi & Pendampingan Melalui Moda Campuran
Perangkat Yang Digunakan :
1. Laptop untuk akses materi dan kerja
2. Aplikasi Microsoft Powerpoint
3. Aplikasi WhatsApp sebagai penyampaian
informasi dan Pendampingan
Alokasi waktu :
Kegiatan dilaksanakan dalam 3 (tiga) kali pertemuan
Pertemuan Ke- Hari, Tanggal
1 Jumat, 15 Maret 2024
2 Sabtu, 16 Maret 2024
3 Minggu, 17 Maret 2024

C. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya KKG Paket 1 materi Pengembangan ATP dan Modul
Ajar adalah:
a. Mengembangkan kompetensi guru dalam penyusunan perangkat pembelajaran.
b. Terwujudnya sebuah pedoman dalam pengembangan pembelajaran, seperti (1)
pembuatan rencana pengelolaan pembelajaran baik secara klasikal, kelompok kecil
maupun pembelajaran secara individual; (2) penyusunan bahan ajar; (3)
pengembangan sistem penilaian dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis
kompetensi, yaitu sistem penilaian yang selalu mengacu kepada Capaian
Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran.
c. Hasil pengembangan ATP dalam bentuk perangkat pembelajaran berfungsi sebagai
alat untuk aktualisasi kurikulum secara operasional pada tingkat satuan pendidikan
sehingga memudahkan guru dalam melakukan tugas pembelajaran.

D. Ringkasan Materi

Pertemuan Ke- 1

ATP (Kumer), pengembangan CP dan elemen landasan pembelajaran ke dalam target


capaian, target konten, dan tujuan pembelajaran.
Prinsip-prinsip pengembangan ATP

a. Sederhana dan Informatif


Perumusan ATP dipahami oleh penulis sendiri maupun pengguna/pembaca. Hal ini
dapat dilakukan dengan menggunakan istilah atau terminologi yang umum dan tidak
bermakna ambigu atau tafsir ganda. Untuk penggunaan istilah khusus, penulis dapat
menyertakan penjelasan secukupnya dalam bentuk glosarium.
b. Esensial dan Kontekstual
Memuat aspek pembelajaran yang sangat mendasar atau penting yakni kompetensi,
konten, dan hasil pembelajaran. Selain itu, juga mempertimbangkan penyediaan
pengalaman belajar yang relevan dengan kehidupan atau dunia nyata berupa aktivitas
yang menantang, menyenangkan dan bermakna.
c. Berkesinambungan
Antarfase dan antartujuan pembelajaran saling terkait dan merupakan capaian secara
runtut, sistematis, dan berjenjang untuk memeroleh CP yang telah ditetapkan dalam
setiap mata pelajaran. Penyusunan dilakukan secara kronologis berdasarkan urutan
pembelajaran dari waktu ke waktu.
d. Pengoptimalan tiga aspek kompetensi
Pengoptimalan tiga aspek kompetensi yaitu: pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang berjenjang selaras dengan tahapan kognitif (mengingat, memahami,
mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta) serta dimensi pengetahuan
(faktual – konseptual – prosedural – metakognitif). Pengoptimalan juga dilakukan
pada penumbuhan kecakapan hidup (kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif) serta
Profil Pelajar Pancasila (Beriman, berkebinekaan global, bergotong-royong, kreatif,
bernalar kritis, dan mandiri)
e. Merdeka Belajar
Prinsip utama penyusunan ATP adalah pemahaman istilah merdeka belajar antara
lain: (1) Memerdekakan siswa dalam berpikir dan bertindak pada ranah akademis dan
bertanggung jawab secara moral. (2) Memfasilitasi dan menginspirasi kreativitas
siswa dengan mempertimbangkan keunikan individualnya (kecepatan belajar, gaya
dan minat). (3) Mengoptimalkan peran dan kompetensi guru dalam merumuskan
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
f. Operasional dan Aplikatif
Rumusan ATP memvisualisasikan dan mendeskripsikan proses pembelajaran dan
penilaian secara utuh yang dapat menjadi acuan operasional yang aplikatif untuk
merancang modul ajar.
g. Adaptif dan Fleksibel
Sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, karakteristik siswa, dan karakteristik
satuan pendidikan serta mempertimbangkan alokasi waktu dan relevansi antarmata
pelajaran serta ruang lingkup pembelajaran yakni intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstra kurikuler.

Pertemuan Ke- 2

Pengembangan Modul Ajar yang merupakan rencana kegiatan pembelajaran tatap muka
untuk satu pertemuan atau lebih. Modul Ajar dikembangkan dari ATP untuk
mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran yang ditentukan.
Kriteria Pengembangan Modul Ajar
a. Esensial: pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman belajar
dan lintas disiplin.
b. Menarik, bermakna, dan menantang: menumbuhkan minat belajar dan melibatkan
murid secara aktif dalam proses belajar; berhubungan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki sebelumnya sehingga tidak terlalu kompleks, namun juga
tidak terlalu mudah untuk tahap usianya.
c. Relevan dan kontekstual: berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki sebelumnya, serta sesuai dengan konteks waktu dan lingkungan murid.
d. Berkesinambungan: keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan fase belajar
murid.

Komponen Modul Ajar


Modul ajar sekurang-kurangnya berisi tujuan pembelajaran, langkah pembelajaran (yang
mencakup media pembelajaran yang akan digunakan), asesmen, serta informasi dan
referensi belajar lainnya yang dapat membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Komponen modul ajar bisa ditambahkan sesuai dengan mata pelajaran dan
kebutuhannya.
Guru di satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam
modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar murid.

Pertemuan Ke- 3

Praktik Penyusunan ATP dan Modul Ajar


Lampiran Photo Kegiatan

Menyimak pemaparan materi oleh Bapak Drs. I Wayan Sirna, M.Pd.H (Narasumber)

Saya (Ruth May) bersama Ibu Siluh megerjakan penugasan KKG: Membuat ATP dan
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
Lampiran Hasil Praktik Penyusunan ATP

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)

A. Informasi Umum
Nama Sekolah : SMA Negeri 5 Denpasar

Mata Pelajaran : IPA-BIOLOGI

Fase dan kelas : E/10

Guru Mapel : Ruth May, S.Pd, Gr

Jumlah JP : 50 JP/Tahun

Tahun Pelajaran : 2024/2025

B. Rasional Mata Pelajaran Biologi SMA


Kata “Biologi” pertama kali diciptakan oleh naturalis Jerman Gottfried Reinhold pada tahun
1802 tetapi pemahaman tentang organisme hidup baru mulai berkembang cepat dengan adanya
teknik dan teknologi yang dikembangkan pada abad 18 dan 19 seperti penemuan mikroskop.
Biologi adalah kajian fenomena kehidupan dan makhluk hidup yang mencakup struktur,
fisiologi, morfologi, ruang hidup, serta asal muasal dan distribusinya. Dalam
perkembangannya, Biologi tidak hanya mengkaji makhluk hidup dan proses kehidupan, tetapi
juga perubahan makhluk hidup dari masa ke masa serta inovasi teknologi biologi. Biologi
dalam kurikulum nasional sangat diperlukan untuk memahami, mengatasi, dan mengelola
tantangan sumber daya alam, kualitas lingkungan, kesehatan dan penyakit, pencegahan dan
penanggulangan penyakit, serta peggunaan teknologi biologi yang dihadapi masyarakat pada
abad ke-21. Selain itu, ilmu Biologi digunakan dalam mempertahankan keanekaragaman
hayati, kelestarian ekosistem, kesejahteraan manusia dan organisme lain beserta populasinya,
serta keberlanjutan sumber daya hayati yang dimiliki Indonesia. Proses pembelajaran sains
Biologi dilakukan melalui pendekatan kontekstual dan inkuiri yang seluruh kegiatan berpusat
pada peserta didik. Melalui pendekatan ini, peserta didik diberikan pengalaman belajar secara
otentik sehingga peserta didik terlatih dalam memecahkan permasalahan kehidupan sehari-hari
melalui kerja ilmiah dimulai dari menemukan masalah, menyusun hipotesis, merancang
percobaan, melalakukan percobaan, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengkomunikasikan hasil percobaan. Hal ini akan berimplikasi pada kesiapan peserta didik
dalam menghadapi hidupnya saat ini dan masa depannya. Materi Biologi pada tingkatan
Sekolah Menengah Atas mencakup keanekaragaman makhluk hidup dan peranannya, virus,
ekosistem, perubahan lingkungan, biologi sel, sistem organ, evolusi dan genetika serta
pertumbuhan dan perkembangan, serta inovasi biologi. Pengenalan tingkatan kehidupan akan
membantu peserta didik memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan
menggunakan pengetahuan yang dimiliki dan pengembangan keterampilan inkuri selama
proses pembelajaran. Sebagai contoh peserta didik menggunakan pemahamannya dalam
mengevaluasi hubungan sistem biologi dan perubahannya akibat dampak aktivitas manusia,
maka dapat mengusulkan penyelesaian permasalahannya dalam konteks personal, lokal, dan
global. Peserta didik juga dapat mengeksplorasi bagaimana para ahli bekerja secara kolaborasi
dan individual dalam meningkatkan pemahaman tentang ilmu Biologi. Peserta didik dapat
mengembangkan keterampilan proses berupa investigasi, analisis dan keterampilan
komunikasi melalui lingkungan dan laboratorium. Selain itu, secara tidak langsung selama
melakukan keterampilan proses, sikap ilmiah peserta didik dan Profil Pelajar Pancasila dapat
terbentuk. Melalui kegiatan investigasi, peserta didik secara mandiri dapat mengasah nalar,
memunculkan kreatifitas, mampu berkolaborasi dan berkomunikasi dengan peserta didik
lainnya. Dengan demikian Biologi dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
proses. Pembelajaran Biologi di Sekolah Menengah Atas memberikan keterampilan dan
pemahaman berdaya guna dalam lingkup yang luas untuk keberlanjutan proses pembelajaran
di perguruan tinggi dan/atau karirnya. Pemahaman terhadap konsep Biologi seperti
pengetahuan dan keterampilan sains secara umum, sangat relevan untuk karir, seperti dunia
kesehatan, peternakan, perikanan, industri makanan, biologi laut, agrikultur, bioteknologi,
rehabilitasi lingkungan, konservasi, dan ekowisata. Biologi juga dapat dijadikan dasar bagi
peserta didik dalam mengambil keputusan secara kritis tentang isu personal, lokal, dan global
C. Capaian Pembelajaran Fase E Kelas 10
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan untuk responsif terhadap isu-isu global
dan berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah. Kemampuan tersebut antara lain
mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan melakukan penelitian,
memproses dan menganalisis data dan informasi, mengevaluasi dan merefleksi, serta
mengkomunikasikan dalam bentuk projek sederhana atau simulasi visual menggunakan
aplikasi teknologi yang tersedia terkait dengan energi alternatif, pemanasan global,
pencemaran lingkungan, nano teknologi, bioteknologi, kimia dalam kehidupan sehari-hari,
pemanfaatan limbah dan bahan alam, pandemi akibat infeksi virus. Semua upaya tersebut
diarahkan pada pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan (SDGs). Melalui
keterampilan proses juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar Pancasila.
Fase E Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran

Pemahaman Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan menciptakan solusi atas
Biologi permasalahan-permasalahan berdasarkan isu lokal, nasional atau global terkait
pemahaman keanekaragaman makhluk hidup dan peranannya, virus dan
peranannya, inovasi teknologi biologi, komponen ekosistem dan interaksi
antarkomponen serta perubahan lingkungan.
1. Mengamati
Keterampilan Mampu memilih alat bantu yang tepat untuk melakukan pengukuran dan
proses pengamatan. Memperhatikan detail yang relevan dari obyek yang diamati.
2. Mempertanyakan dan memprediksi
Mengidentifikasi pertanyaan dan permasalahan yang dapat diselidiki secara
ilmiah. Peserta didik menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki dengan
pengetahuan baru untuk membuat prediksi.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Peserta didik merencanakan penyilidikan ilmiah dan melakukan langkah-
langkah operasional berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab
pertanyaan. Peserta didik melakukan pengukuran atau membandingkan
variabel terikat dengan menggunakan alat yang sesuai serta memperhatikan
kaidah ilmiah.
4. Memproses, menganalisis data dan informasi
Menafsirkan informasi yang didapatkan dengan jujur dan bertanggung jawab.
Menganalisis menggunakan alat dan metode yang tepat, menilai relevansi
informasi yang ditemukan dengan mencantumkan referensi rujukan, serta
menyimpulkan hasil penyelidikan.
5. Mengevaluasi dan refleksi
Mengevaluasi kesimpulan melalui Mengevaluasi kesimpulan melalui
perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan
proses penyelidikan dan efeknya pada data. Menunjukkan permasalahan pada
metodologi dan mengusulkan saran perbaikan untuk proses penyelidikan
selanjutnya.
6. Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh termasuk di dalamnya
pertimbangan keamanan, lingkungan, dan etika yang ditunjang dengan
argumen, bahasa serta konvensi sains yang sesuai konteks penyelidikan.
Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai format yang ditentukan.
Tujuan dan Alur Pembelajaran Fase E.10

Target Capaian Target Materi Unit dan subunit Alokasi Elemen Profil Pelajar
Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran (Konten) Pembelajaran Waktu Pancasila
Semester 1
CP 1. Menciptakan Unit 1.  Mengamati  Beriman,
Peserta didik solusi Keanekaragaman  Mempertanyaka Bertaqwa
memiliki permasalahan Makhluk Hidup dan n dan kepada Tuhan
kemampuan keanekaragama Peranannya memprediksi YME, dan
menciptakan n makhluk 1.1 Jenis-jenis 1 pertemuan 10.1 Mengidentifikasi  Merencanakan Berakhlak
solusi atas hidup Keanekaragaman (2JP) berbagai tingkat dan melakukan Mulia
permasalahan- Makhluk hidup keanekaragaman makhluk penyelidikan  Bernalar
permasalahan hidup (gen, jenis, dan  Memproses dan kritis
berdasarkan isu ekosistem) dan Menganalisis  Bergotong
lokal, nasional peranannya di lingkungan data dan royong
atau global sekitar informasi 
terkait  Mengevaluasi
keanekaragaman 1.2 Keanekaragaman 1 pertemuan 10.2 Menganalisis dan refleksi
makhluk hidup hayati di Indonesia (2JP) ancaman keanekaragaman  Mengomunikasi
dan peranannya dan Ancamannya hayati di wilayah Bali dan kan hasil
melalui inovasi wilayah pulau lainnya di
teknologi biologi Indonesia berdasarkan
sumber data yang benar

1.3 Upaya Pelestarian 1 pertemuan 10.3 Mengevaluasi upaya


Keanekaragaman (2JP) pelestarian
Hayati keanekaragaman hayati
yang telah dilakukan oleh
masyarakat, pelaku
industri, peneliti,
komunitas pencinta alam
dan pemerintah sebagai
bahan refleksi dan
penemuan alternatif solusi
Target Capaian Target Materi Unit dan subunit Alokasi Elemen Profil Pelajar
Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran (Konten) Pembelajaran Waktu Pancasila
lainnya

10.4 Menganalisis
1.4 Inovasi Teknologi 1 pertemuan bioteknologi yang dapat
Biologi dalam (2JP) diterapkan dalam
Pelestarian pelestarian
Keanekaragaman keanekaragaman hayati
Hayati khususnya mengatasi
kelangkaan
keanekaragaman hayati
dengan menyajikan bagan
proses bioteknologi dari
hasil telaah artikel

10.5 Menciptakan solusi


1.5 Solusi Terhadap Erosi 2 pertemuan terhadap erosi
Keanekaragaman (4JP) keanekaragaman hayati
Hayati yang ada di sekitarnya
melalui kampanye dengan
berbagai media

CP 2. Menciptakan Unit 2. Virus dan  Mengamati  Bernalar


Peserta didik solusi Peranannya  Mempertanyaka kritis
memiliki permasalahan 2.1 Ciri-ciri Virus 1 pertemuan 10.6 Mendeskripsikan n dan  Kreatif
kemampuan mengenai virus (2JP) ciri-ciri virus secara memprediksi  Bergotong
menciptakan tertulis berdasarkan  Merencanakan royong
solusi atas pengamatan video/telaah dan melakukan
permasalahan- studi pustaka/mikroskop penyelidikan
permasalahan electron
Target Capaian Target Materi Unit dan subunit Alokasi Elemen Profil Pelajar
Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran (Konten) Pembelajaran Waktu Pancasila
berdasarkan  Memproses dan
isu lokal, 2.2 Proses Replikasi 1 pertemuan 10.7 Menganalisis proses Menganalisis
nasional atau Virus (2JP) replikasi virus baik itu data dan
global terkait siklus litik maupun siklus informasi
virus dan lisogenik dengan  Mengevaluasi
peranannya menyajikan tabel atau dan refleksi
diagram venn melalui  Mengomunikasi
pengamatan video/telaah kan hasil
studi pustaka

2.3 Peranan Virus 1 pertemuan 10.8 Menganalisa


(2JP) pandemi akibat infeksi
Virus

2.4 Penyakit yang 1 pertemuan 10.9 Menganalisis inovasi


disebabkan Virus (2JP) teknologi pemanfaatan
virus yang
menguntungkan dalam
kehidupan manusia
berdasarkan
pengalamannya dan telaah
studi pustaka

2.5 Presentasi Solusi 2 pertemuan 10.10 Menciptakan solusi


Pencegahan Virus (4JP) terhadap permasalahan
pandemi akibat infeksi
virus dalam bentuk projek
sederhana menggunakan
aplikasi teknologi
SEMESTER 2
Target Capaian Target Materi Unit dan subunit Alokasi Elemen Profil Pelajar
Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran (Konten) Pembelajaran Waktu Pancasila
CP 3. Menciptakan Unit 3. Komponen  Mengamati  Beriman,
Peserta didik solusi Ekosistem dan Interaksi  Mempertanyaka Bertaqwa
memiliki permasalahan Antarkomponen n dan kepada Tuhan
kemampuan mengenai memprediksi YME, dan
menciptakan ekosistem 3.1 Komponen Ekosistem 1 pertemuan 10.10 Mengidentifikasi  Merencanakan Berakhlak
solusi atas (2JP) komponen ekosistem dan melakukan Mulia
permasalahan- dengan menyajikan penyelidikan  Bernalar
permasalahan laporan hasil pengamatan  Memproses dan kritis
berdasarkan isu ekosistem di lingkungan Menganalisis  Bergotong
lokal, nasional sekitarnya data dan royong
atau global informasi
terkait komponen 3.2 Rantai Makanan dan 1 pertemuan 10.11 Menyusun jaring-  Mengevaluasi
ekosistem dan Jaring-jaring Makanan (2JP) jaring makanan atau rantai dan refleksi
interaksi makanan dari hasil  Mengomunikasi
antarkomponen pengamatan ekosistem kan hasil
yang ada di lingkungan
sekitar

3.3 Interasi antar 2 pertemuan 10.12 Menganalisis


komponen Ekosistem (4JP) interaksi yang terjadi
antar komponen
ekosistem dengan
menyajikan data hasil
pengamatan di lingkungan
sekitar
CP 4. Menciptakan Unit 4. Perubahan  Mengamati  Beriman,
Peserta didik solusi Lingkungan  Mempertanyaka Bertaqwa
memiliki permasalahan n dan kepada Tuhan
kemampuan mengenai 4.1 Fakta-fakta 2 pertemuan 10.13 Mengidentifikasi memprediksi YME, dan
menciptakan perubahan Perubahan Lingkungan (4JP) perubahan lingkungan  Merencanakan Berakhlak
solusi atas lingkungan yang terjadi di sekitarnya dan melakukan Mulia
permasalahan- dengan menyajikan penyelidikan  Bernalar
Target Capaian Target Materi Unit dan subunit Alokasi Elemen Profil Pelajar
Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran (Konten) Pembelajaran Waktu Pancasila
permasalahan laporan hasil pengamatan  Memproses dan kritis
berdasarkan isu Menganalisis  Bergotong
lokal, nasional 4.2 Penyebab dan Dampak 2 pertemuan 10.14 Menganalisis data dan royong
atau global Perubahan Lingkungan (4JP) penyebab dan dampak informasi  Kreatif
terkait perubahan negatif dari perubahan  Mengevaluasi
lingkungan lingkungan dengan dan refleksi
menyajikan data hasil  Mengomunikasi
kajian literatur atau kan hasil
pengamatan atau
wawancara

4.3 Pemanfaatan 2 pertemuan 10.15 Mendeskripsikan


Bioteknologi dalam (4JP) bioteknologi yang dapat
Mengatasi Perubahan diterapkan dalam
Lingkungan mengatasi perubahan
lingkungan dengan
menyajikan diagram dari
hasil kajian literatur atau
wawancara

4.4 Solusi Perubahan 2 pertemuan 10.16 Menciptakan solusi


Lingkungan (4JP) terhadap permasalahan
lingkungan yang ada di
sekitarnya dengan
melakukan projek
sederhana.
Lampiran Hasil
Praktik
Penyusunan
Modul Ajar

Anda mungkin juga menyukai