Mei 2021
1
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui:
Fasilitator
Tim PEKERTI-AA Universitas Sebelas Maret
Mengesahkan:
Ketua
Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
2
KATA PENGANTAR
Saya panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas karunia dan rahmatNya
sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Hasil Kegiatan Program Peningkatan
Ketrampilan Dasar Teknik Instruksional–Applied Approach (PEKERTI-AA) Tahap
Penanaman ini dengan lancar.
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Drs. Hery Purwanto, M.Sc..
selaku pembimbing I dan Dr. Farida Nurhasanah, M.Pd selaku pembimbing II dalam penulisan
laporan ini. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada :
1. Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta
2. Ketua Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta
3. Dekan Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret Surakarta
4. Kepala Program Studi D3 Desain komunikasi visual Sekolah Vokasi Universitas
Sebelas Maret Surakarta
5. Seluruh Fasilitator Pelatihan Peningkatan Ketrampilan Dasar Teknik Instruksional–
Applied Approach (PEKERTI-AA) Tahap Penanaman Tahun 2021 yang telah
memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat
6. Seluruh Panitia Pendukung Pelatihan Peningkatan Ketrampilan Dasar Teknik
Instruksional–Applied Approach (PEKERTI-AA) Tahap Penanaman Tahun 2021
7. Pihak keluarga : Ibunda, Ayahanda (Almarhum), Istri, Anak-Anakku, Saudara-
Saudaraku, kawan-kawan, dan Bapak Ibu Mertua yang tercinta.
8. Seluruh Rekan Sejawat Peserta Pelatihan Peningkatan Ketrampilan Dasar Teknik
Instruksional–Applied Approach (PEKERTI-AA) Tahap Penanaman Tahun 2021
yang telah bekerjasama dan menjadi tempat curahan hati selama pelaksanaan
pelatihan berlangsung.
9. dan semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah membantu
penyelesaian laporan ini dan yang telah senantiasa memberikan motivasi
penyelesaian laporan ini.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih memerlukan penyempurnaan lagi, dikarenakan
keterbatasan kemampuan yang saya miliki. Saya juga mohon maaf apabila dalam proses
3
penulisan laporan ini ada yang hal yang tidak berkenan. Akhirnya saya berharap laporan ini
dapat bermanfaat bagi saya pribadi, institusi, mahasiswa dan secara umum bagi nusa dan bangsa.
4
DAFTAR ISI
halaman
Halaman judul i
Lembar Pengesahan ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv
BAB I. PENDAHULUAN 1
BAB II. PELAKSANAAN PROGRAM
A. Pelaksanaan Program Hari ke-1 2
B. Pelaksanaan Program Hari ke-2 16
C. Pelaksanaan Program Hari ke-3 24
D. Pelaksanaan Program Hari ke-4 36
E. Pelaksanaan Program Hari ke-5 44
F. Pelaksanaan Program Hari ke-6 60
G. Pelaksanaan Program Hari ke-7 68
BAB III. HASIL PROGRAM
A. Hasil TugasTerstruktur
1. Pendidikan Tinggi sebagaiSistem 79
2. Isu Strategis Pendidikan Tinggi 81
3. KBK di PT 82
4. TeoriMotivasi 93
5. Model dan Metode Pembelajaran 95
6. Analisis Kompetensi 97
7. Penyusunan Silabus 98
8. PHB: Kognitif 101
9. PHB: Afektif 105
10. PHB: Psikomotorik 106
11. Asesmen Kinerja 107
5
12. Kontrak Pembelajaran 110
13. PengembanganBahan Ajar 118
14. Evaluasi Program Pembelajaran 123
15. PPKP 124
B. Pelaksanaan Micro Teaching 126
1. Prosedur Pelaksanaan 126
2. Self Assesment dan Penilaian dari Fasilitator dan Pengamat 129
3. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Mikro 133
4. Hasil Diskusi Kelompok 135
5. Refleksi, Tanggapan dan Kesimpulan 135
6
BAB I. PENDAHULUAN
Pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. (UU
No. 12 Th 2012 tentang Pendidikan Tinggi). Dalam hal ini upaya pengembangan diri menjadi
tenaga pendidik yang profesional itu dilakukan mengacu kepada penguasaan materi
pembelajaran, pendidikan dan pembelajaran. Secara operasional, upaya-upaya pengembangan
diri itu berupa pelaksanaan tanggung jawab Tridarma Perguruan Tinggi. Perlunya peningkatan
profesionalisme dosen, karenanya dosen harus mampu memberikan dampak positif terhadap
perguruan tinggi dan mengubah pendekatan instruksional.
Atas dasar kesadaran akan pentingnya profesionalisme dosen tersebut, dan perlunya
mengembangkan diri menjadi tenaga pendidik di perguruan tinggi yang profesional, maka
kebutuhan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional dan Applied
Approach (PEKERTI-AA), sangat dirasakan pentingnya bagi dosen untuk meningkatkan
penguasaan kemampuan instruksional. Dosen seharusnya sudah terampil dalam pembelajaran,
sehingga mereka tidak lagi mengajar semaunya. Disamping itu dengan program ini akan
mendorong para dosen untuk menjadi kompeten, sesuai dengan tuntutan perkembangan
teknologi pendidikan dan pembelajaran di era disrupsi (revolusi industri 4.0) ini.
Adapun maksud dan tujuan terselenggaranya program kegiatan pelatihan Pekerti-AA
oleh Pusat Pengembangan Sistem Pembelajaran (PPSP) Lembaga Pengembangan dan
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) UNS Surakarta, antara lain:
(1) Dosen mampu merencanakan pembelajaran
(2) melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu
(3) menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran yang bermutu
(4) menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran
(5) meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
7
BAB II. PELAKSANAAN PROGRAM
8
Surakarta. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Direktur Akademik DIKTI no 06621D2/2007
yang memberikan otonomi bagi perguruan tinggi. Sertifikat PEKERTI AA ini juga menjadi
bagian persyaratan untuk memperoleh sertifikat pendidik untuk memperoleh tunjangan
sertifikasi dosen bersama-sama dengan persyaratan lainnya yakni pengalaman mengajar
minimal 2 tahun dan jabatan minimal adalah Asisten Ahli.
Laporan kegiatan PEKERTI AA harus dibuat oleh peserta. Format laporan mengikuti
petunjuk yang ada yakni :
BAB I PENDAHULUAN
Merupakan refleksi peserta yang intinya untuk peningkatan profesionalitas dosen sehingga
sangat diperlukan kegiatan PEKERTI-AA.
BAB II PELAKSANAAN PROGRAM
Uraian secara singkat proses kegiatan Program PEKERTI-AA Tahap Penanaman yang
terdiri dari kegiatan tatap muka, kegiatan terstuktur dan kegiatan mandiri . Pada kegiatan
tatap muka dilaporkan ringkasan materi tiap sesi, nama fasilitator yang menyampaikan dan
bagaimana strategi penyampaian fasilitator pada sesi tersebut. Sebagai acuan gunakan
jadwal dan materi program yang telahdisajikanselamakegiatan program PEKERTI-AA.
BAB III
Merupakan ringkasan hasil pelaksanaan program
a. Hasil TugasTerstruktur
Merupakan uraian secara urut tugas-tugas yang diberikan selama program sesuai dengan
urutan sajian materi, usahakan obyek tugas-tugas yang bersangkutan dengan matakuliah
menggunakan satu matakuliah yang sama.
1. Pendidikan Tinggi sebagaiSistem
2. Isu Strategis Pendidikan Tinggi
3. PengembanganKurikulum Pendidikan Tinggi
4. TeoriMotivasi
5. Model dan Metode Pembelajaran
6. AnalisisKompetensi (Peta Kompetensi)
7. Penyusunan RPS/Silabus (Silabus satu semester)
8. PHB: Kognitif
9. PHB: Afektif
9
10. PHB: Psikomotorik
11. Asesmen Kinerja
12. KontrakPembelajaran
13. Pengembangan Bahan Ajar
14. Evaluasi Program Pembelajaran
15. PPKP
b. Pelaksanaan Micro Teaching
1) Uraikan secara singkat prosedur pelaksanaan micro teaching, sertakan form PM 1
Rencana Kegiatan Microteaching yang telah diisi.
2) Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Mikro yang digunakan dalam micro teaching
3) Hasil self assesment dari dosen yang mengajar dan penilaian dari para pengamat,
sertakan lembar penilaian dari pengamat dan fasilitator
4) Hasil diskusikelompok
5) Refleksi terhadap micro teaching (tanggapan dan kesimpulan)
BAB IV. PENUTUP
Merupakan kesimpulan yang telah diperoleh melalui program ini, atau merupakan
refleksi diri. Harapannya melalui tulisan refleksi diri akhir program ini dapat diketahui
baik oleh peserta maupun pihak lain (instansi atau penyelenggara) perubahan yang terjadi
apabila dibandingkan refleksi diri awal.
Penyusunan laporan diberi waktu selama 2 minggu dan masing-masing peserta akan diberi 2
pembimbing dalam penyusunan. Penyerahan laporan sifatnya wajib karena bila tidak
menyerahkan laporan kegiatan PEKERTI AA maka sertifikat tidak bisa dikeluarkan oleh
LPPMP. Implikasi yang lain adalah keikutsertaan peserta pada pelatihan ini akan dinyatakan
hangus dan harus mengulang pelatihan PEKERTI-AA di masa yang akan datang dengan
biaya sendiri.
Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran yang dilakukan oleh Bu Tri Wuryaningsih adalah dengan menggunakan
metode ceramah dan tanya jawab dan untuk memperlancar penggunaan metode ini fasilitator
menggunakan media belajar seperti proyektor dan power point. Pelaksanaan pembelajaran
berjalan lancar dan berlangsung partisipatif karena peserta juga diberikan kesempatan bertanya
10
baik bagi dosen senior dan dosen muda. Fasilitator sudah bisa menjawabnya dengan sabar dan
jelas.
Materi : Pendidikan Tinggi sebagai Sistem & Isu Strategis Perguruan Tinggi
Fasilitator : Prof. Sarwiji
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Waktu : Senin, 24 Mei 2021, jam: 09.30 – 10.45 & 10.45 – 12.00 WIB
Rangkuman :
Fasilitator memperkenalkan diri nama maupun jabatan yang sangat ini diemban. Setelah itu
fasilitator menjelaskan mengenai tujuan pembelajaran yang akan diikuti oleh peserta yakni
bersama-sama akan memahami pendidikan sebagai sebuah sistem besar dimana antar subsistem
di dalamnya saling terkait. Point-point materi yang disampaikan adalah sebagai berikut :
Latar belakang mengapa ada pendidikan : Martabat/marwahsuatu bangsa akan sangat
bergantung pada keunggulan yang dimiliki bangsa tersebut dan keunggulan suatu bangsa
akan sangat bergantung pada mutu pendidikan. Dengan demikian pendidikan mempunyai arti
yang penting bagi kemajuan bangsa.
7 Isu Pendidikan tinggi
1) Pendidikan Tinggi dalam Sistem Pendidikan Nasional
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara. (UU No. 12 Th 2012 tentangPendidikan Tinggi).
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuandan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupanb angsa. (Ps.
3 UU No. 20 Tahun2003 tentangSistemPendidikan Nasional).
Tujuan pendidikan nasional : Berkembangnya potensi peserta didik agar menjad imanusia
yang beriman dan bertakwa kepadaTuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggungjawab.
Tujuan pendidikan tinggi :
11
a) Berkembangnya potensi Mahasiswaa gar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa
b) Dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi
untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa
c) Dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian yang
memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan
bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia
d) Terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat berbasispenalaran dan karya Penelitian
yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.
(UU No. 12 Th 2012 tentangPendidikan Tinggi)
2) Peran PT dalam Pencapaian Visi 2045
PT harus turut serta dalam mencapai visi 2045 yakni transformasi ekonomi melalui
hilirisasi industri dengan memanfaatkan sumber daya manusia, insfrastruktur,
pennyederhanaan regulasi dan reformasi birokrasi.
Saat ini dan ke depan setidaknya ada beberapa sektor yang akan menjadi penggerak
perekonomian di Indonesia yakni pajak, industry kreatif, health care, pariwisata, e-
commerce, dan ekspor tenaga kerja. Kaitannya dengan sektor penggerak ini maka
perguruan tinggi mempunyai kewajiban untuk menyiapkan tenaga kerja yang unggul dan
dapat bersaing di pasar kerja luar negeri.
Peran perguruan tinggi :
a) Mencetak manusia unggul pemimpin masa depan (mahasiswa calon pemimpin masa
depan)
b) Melaksanaanproses pembelajaran dan mencetak mahasiswa yang berkarakter,
berkompentesi, dan memiliki kesuksesan
c) Memastikan bahwa keputusan mengenai dosen, anggaran, regulasi, kelembagaan
harus dikaitkan dampaknya kepada mahasiswa
3) Pengembangan PT melalui Komitmen Membangun Budaya Mutu
Kaitan dengan komitmen membangun budaya mutu, PT harus menguatkan budaya mutu
dalam setiap tahapan aktivitas pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
12
Pendekatan yang dipilih adalah pendekatan regeneratif/reproduktive yang artinya budaya
mutu itu harus muncul dari motivasi intrinsik untuk menciptakan mutu dan bukan sekedar
untuk memenuhi kewajiban peraturan saja.
Setiap elemen harus memosisikan budaya mutu sebagai sebuah kebutuhan individual
maupun pada setiap satuan pendidikan.
4) Sistem Penjaminan Mutu
Standar pendidikan nasional meliputi standar isi pembelajaran, standar proses
pembelajaran, standar penilaian, standar dosen & tenaga kependidikan, standar sarana
dan prasarana, standar pengelolaan pembelajaran, dan standar pembiayaan pembelajaran.
Kaitannya dengan sistem penjaminan mutu, UNS sudah memiliki SPMI (Standar
Penjaminan Mutu Internal) dan SPME (Standar Penjaminan Mutu Eksternal).
5) Kebijakan Kampus Merdeka
Kegiatan-kegiatan MBKM yang bisa dilaksanakan meliputi :
Secara nasional, jumlah kegiatan yang bisa dilaksanakan adalah 8 kegiatan sedangkan di
UNS ditambahkan satu 1 tem yakni Program Bela Negara. Secara keseluruhan 9 item
kegiatan MBKM tersebut adalah
a) Pertukaran pelajar
b) Magang industri
c) Asistensi mengajar pada satuan pendidikan
d) Penetian/Riset
e) Proyek membangun desa
f) Studi/proyek independen
g) Kegiatan wirausaha
h) Proyek kemanusiaan
13
i) Dan proyek bela negara
Permasalahannya saat ini adalah belum ada juknis terkait dengan rekognisi terhadap
kegiatan-kegiatan tersebut. Pihak universitas sedang merangcang kebijakan rekognisi.
6) Keterampilan Abad 21
Ketrampilan Abad 21 yang harus dimiliki oleh mahasiswa adalah
a) Critical thinking and doaing : komponen skill nya adalah problem solving,
research, analysis, project management
b) Creativity : new knowledge creation, best fit, design solution, artful storytelling
c) Collaboration : cooperation, compromise, consensus, community building.
d) Cross-cultural understanding : keberagaman, pengetahuan budaya
e) Communication ; menggunakan media secara efektif,
f) Computing : penggunaan elektronik information dan perangkat
g) Career & learning self reliance : manajemen perubahan, redefinisi belajar dan
pengembangan karir.
7) Profesionalisme Dosen & Penguatan Pendidikan Karakter
Dosen harus mempunyai ketrampilan – ketrampilan : komunikasi, menulis, kerja tim,
analisis, logika, dan kerja independent. Selain itu dosen juga harus mempunyai soft skill
baik skill intrapersonal maupun skill interpersonal.
Strategi Pembelajaran :
Strategi pembelajaran yang dilakukan oelh Prof. Sarwiji adalah dengan menggunakan metode
ceramah dan tanya, memberi contoh konkrit, memberikan kesempatan kepada peserta untuk
menyampaikan pendapat, membangun interaksi yang inten, menggunakan media belajar yang
tepat sesuai dengan metode dan situasi belajar/peserta dan lain-lain sekiranya untuk
mempermudah pemahaman peserta. Materi yang awalnya cukup berat karena bersifat abstrak
dan konseptual, menjadi cukup mudah dipahami oleh peserta. Setelah selesai, selanjutnya peserta
mengerjakan tugas terstruktur dan mandiri. Untuk tugas terstruktur dikumpukan keesokan
harinya.
14
Materi : Profesi dan Etika Dosen
Fasilitator : Roy Ardyansyah, S.Pd, M.Pd
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Waktu : Senin, 24 Mei 2021, jam: 12.45-14.00 WIB
Rangkuman :
Fasilitator memperkenalkan dan selanjutnya mengajak peserta mengikuti ice breaking. Ice
breaking yang dipilih sangat menyenangkan dan membangkitkan semangat kembali untuk
mengikuti materi selanjutnya. Setelah selesai, fasilitator meminta pendapat peserta apa yang
diketahui tentang dosen. Jawaban peserta diresume dan selanjutnya menjadi pintu masuk
penjelasan materi Profesi dan Etika Dosen. Point-point yang disampaikan adalah sebagai berikut:
Pengertian Dosen : dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. (UU no.
14 Tahun 2005)
Kewajiban Pendidik berdasarkan UU no. 20 Tahun 2003 pasar 40 ayat 2 adalah
a) Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna menyenangkan, kreatif, dinamis
dan dialogis
b) Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan
c) Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga profesi, dan kedudukan sesuai
kepercayaan yang diberikan kepadanya
Karakteristik Pendidik
Menguasai ilmu pengetahuan : Diperoleh dari universitas/institut atau lembaga lain
yang setara. Seorang profesional menjaga ilmunya agar selalu up-todate ⚫
Ada organisasi formal
Memiliki otonomi : profesional dikenal sebagai seorang pakar– mereka memiliki
otonomi tersendiri untuk membuat keputusan. Organisasi profesi umumnya
memutuskan tentang pengetahuan apa saja yang harus dimiliki anggotanya dan
seberapa sering ilmu tersebut harus di up-date. Organisasi profesi memutuskan siapa
yang menjadi anggota dan berhak mencopot keanggotaan tersebut.
15
Memiliki kode etik : memberi informasi kepada publik tentang apa yang dapat
diharapkan dari seorang profesional. Memberi informasi kepada para anggota
professionals sehingga mereka selalu berkinerja sesuai standar.
Memiliki fungsi sosial : umumnya kelompok profesional mengambil bagian pada
fungsi sosial yang cukup penting: misal yang menyangkut kesehatan masyarakat,
perlindungan hukum, keamanan masyarakat dll.
Strategi Pembelajaran :
Strategi pembelajaran yang digunakan oleh fasilitator sudah bisa membangkitkan motivasi
belajar peserta, proses interaksi yang cukup intensif, metode belajar yang bervariasi, materi
diberikan contoh-contoh, tidak cepat/ tidak terburu-buru, proses berjalan santai dan fun tapi
mengena. Disela-sela pelajaran diselingi dengan yel yel pembangkit semangat.
16
Filsafat Pendidikan :
Ada tiga filsafat utama dalam pendidikan yakni
Teacher center philosophies terdiri dari esensialisme dan perenialisme
Guru / pendidik dianggap paling tahu segalanya. Pendidik paling tahu apa yang terbaik
untuk muridnya. Jadi dia yang menentukan apa saja yang harus dipelajari. Harus seperti
apa mempelajarinya.
Student center philosophies terdiri dari progresivisme, humanisme, dan kontruktivisme
Berpusat pada murid; lebih fokus pada pelatihan murid secara individu. Filosofi ini lebih
menekankan pada individualitas murid dan membantu mereka mewujudkan potensi
mereka. Murid dan guru biasanya bersama-sama memutuskan apa yang harus dipelajari,
serta bagaimana hal ini dapat dicapai dengan sebaik-baiknya.
Society center philosophies terdiri dari rekontruksionisme dan behaviorisme.
Berpusat pada masyarakat; berfokus pada mendidik sekelompok orang, baik kelompok
minoritas atau dunia secara keseluruhan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
hubungan masyarakat atau situasi kemasyarakatan agar lebih baik.
Konstruktivisme
Kontruktivisme lebih memahami belajar sebagai kegiatan manusia membangun atau
menciptakan pengetahuan dengan memberi makna pada pengetahuannya sesuai dengan
pengalamannya. Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif,
yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari.
Paradigma ini dianggap yang sesuai di UNS sehingga pengembangan kurikulum, strategi
pembelajaran dan assessment terhadap mahasiswa berangkat dari paradigma ini. Ide sentral
konstruktivisme adalah bahwa pembelajaran manusia itu dibangun/dikonstruksi dan bukan
diserap secara pasif. Peserta didik membangun pengetahuan baru di atas dasar pembelajaran
sebelumnya/ prior knowledge.
Kontruktivisme terdiri dari social contructivisme dan cognitive contruktivisme.
Social contructivisme :
Menurut Vygotsky , murid memiliki dua tingkat perkembangan berbeda : tingkat perkembangan
aktual dan tingkat perkembangan potensial’. Tingkat perkembangan aktual terjadi ketika
individu mandiri dalam menggunakan kemampuan kognitifnya secara fungsional. Selanjutnya
perkembangan potensial merupakan tingkatan kognitif yang bisa dicapai oleh anak-anak melalui
17
bantuan orang dewasa seperti guru, orang tua, atau teman sebaya yang lebih kompeten. Atas
dasar asumsi tersebut, Vygotsky menyarankan agar guru bisa berkolaborasi dengan siswa serta
memfasilitasinya untuk membangun pengetahuan dengan diskusi, tanya jawab, bahkan berdebat
dengan teman sebaya.
Cognitive contruktivisme :
Menurut Piaget; Dua dari komponen kunci yang menciptakan konstruksi pengetahuan baru
individu adalah akomodasi dan asimilasi. Berasimilasi menyebabkan seseorang memasukkan
pengalaman baru ke dalam pengalaman lama. Hal ini menyebabkan individu mengembangkan
pandangan baru, memikirkan kembali apa yang dulu merupakan kesalahpahaman, dan
mengevaluasi apa yang penting, yang pada akhirnya mengubah persepsi mereka.
Namun, tidak semua situasi baru cocok dengan kerangka kerja dan pemahaman kita tentang
dunia saat ini. Dalam kasus ini, kita mungkin membutuhkan akomodasi, yang memperluas
kerangka pengetahuan untuk mengakomodasi situasi baru.
18
Strategi Pembelajaran
Strategi pembejaran yang digunakan oleh fasilitator sudah cukup baik dengan membangun
interaksi yang hangat dan memberikan ruang kepada peserta untuk berpikir kritis terhadap
lontaran isu yang diberikan oleh fasilitator. Selain itu fasilitator telah mengunakan metode yang
tepat berdasarkan materi. Materi ini tergolong cukup berat karena merupakan materi yang
bersifat abstrak dan sangat konseptual. Namun demikian fasilitator telah memberikan contoh-
contoh penerapan paradigma pendidikan yang sedang didiskusikan.
19
2) Tahap 2 : Pemilihan bahan kajian dan materi pembelajaran, Penetapan Mata Kuliah
berdasar analisis kurikulum dan Penetapan besar dan bobot sks Mata Kuliah.
3) Tahap 3 : Organisasi matakuliah (Distribsi matakuliah dalam sebaran semester,
pertimbangkan beban studi minimal dan waktu studi maksimal dan pertimbangan hak
belajar mahasiswa di luar prodi)
Poin diskusi penting yang lain adalah berkaitan dengan sertifikasi kompetensi mahasiswa.
Mengapa perlu ada sertifikasi dari LSP, apakah ijazah kelulusan tidak cukup untuk
membuktikan kompetensi lulusan. Apakah ini tidak mendowngrade kualitas. Terkait dengan
permasalahan ini belum ada jawaban yang pasti karena masih bersifat discussable, baik yang
pro dan kontra masing-masing mempunyai argementasinya.
20
Hubungan CPL dengan profil lulusan
Hubungan capaian pembejaran lulusan dengan profil lulusan dijabarkan dalam tabel sebagai
berikut :
Capaian Pembelajaran Lulusan
Pengetahuan Ketrampilan Sikap Ketrampilan
Profil Lulusan
(P1-dst) (K1-dst) (S1-dst) umum
1.
2. dst
1.
2. dst
21
Rangkuman :
22
atau kesulitan secara teratur. Di era sekarang AQ juga sangat dibutuhkan karena tantangan
hidup dan tugas akan semakin berat.
Perbedaan dosen non profesional dan profesional.*
Dosen non profesional Dosen profesional
Pekerjaan dosen yang dapat hilang dari Pekerjaan dosen sebagai panggilan jiwa yang
kepribadiannya tak mungkin hilang
Pilihan rasional Pilihan “moral-spiritual”
Orientasi kesejahteraan Orientasi kepuasan batin
Peran utama sebagai pengajar Peran utama sebagai pendidikan
Transfer ilmu pengetahuan dan Sosialisasi nilai-nilai untuk hidup dan
teknologi kehidupan
Fokus pada dirinya, keinginannya, dan Fokus pada bakat, minat, dan talenta
kebutuhannya mahasiswanya
Mahasiswa sebagai bawahan Mahasiswa sebagai mitra potensial
Kemampuan mengajar minimum Kemampuan mengajar di atas rata-rata sampai
sampai rata-rata luar biasa
Mengutamakan legalitas formal ijazah, Belajar dari sekolah kehidupan
SK, dsb
* Belferik Manullang, 2005
Dosen perlu merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang bercirikan:
1) Dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berinisiatif dan kreatif
2) dalam berperan serta dan mengendalikan proses pembelajaran.
3) Bersifat demokratis.
4) Menghargai dan menempatkan mahasiswa sebagai manusia dewasa yang mandiri dan
bertanggungjawab
Strategi pembelajaran
Strategi pembejaran yang digunakan oleh fasilitator sama dengan sesi sebelumnya yakni cukup
baik dengan membangun interaksi yang hangat dan memberikan ruang kepada peserta untuk
berpikir kritis terhadap lontaran isu yang diberikan oleh fasilitator. Fasilitator mengunakan
23
metode yang tepat berdasarkan materi. Fasilitator telah memberikan contoh-contoh penerapan
paradigma pendidikan yang sedang didiskusikan
24
Strategi pembelajaran
Strategi pembejaran yang digunakan oleh fasilitator sama dengan sesi sebelumnya yakni cukup
baik dengan membangun interaksi yang hangat dan memberikan ruang kepada peserta untuk
berpikir kritis terhadap lontaran isu yang diberikan oleh fasilitator. Fasilitator mengunakan
metode yang tepat berdasarkan materi. Fasilitator telah memberikan contoh-contoh penerapan
paradigma pendidikan yang sedang didiskusikan
25
Strategi Pembelajaran
Fasilitator sudah banyak menggunakan variasi dalam proses pembelajaran termasuk juga
menyanyikan lagu yang sangat menyentuh profesi sebagai sebagai pendidik. Bangun suasana
seperti ini tentu sangat mengena bagi peserta dan seolah kembali pada tujuan mulia seorang
pendidik. Peserta disadarkan akan tanggungjawabnya dan meluruskan kembali niat baik sebagai
seorang pendidik. Metode lainnya adalah metode diskusi kelompok dengan format diskusi dan
hasil yang tidak diformalkan, seolah bahwa peserta hanya mengobrol bersama teman yang lain
namun menghasilkan output diskusi yang argumentatif.
26
Fasilitator mengajak curah pendapat dengan menggunakan aplikasi pin up. Pertanyaan yang
diajukan adalah mengapa terjadi penurunan motivasi belajar. Jawaban yang menonjol
selanjutnya dibacakan oleh fasilitator.
Selanjutnya fasilitator menjelaskan point-point materi lainnya sebagai berikut :
Beberapa cara memberikan motivasi belajar:
1) Menggunakan alat pendidikan seperti: ganjaran, penguatan, penghargaan dan
“hukuman”;
2) Penyediaan sarana dan prasarana belajar;
3) Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif;
4) Menciptakan hubungan baik dengan mahasiswa;
5) Merancang materi dan metode pembelajaran yang menarik mahasiswa.
Model ARCS
Condition Strategy
Attention Perseptua; arousa;, inquiry arousal, variability
Relevance Goal orientation, motive matching, familiarity
Confidence Learning requirements, opportunities of succes, personal responsibility
Satisfaction Instrinsic reinforcement, estrinsic reward, Equity
Strategi Pembelajaran
Fasilitator sudah melaksanakan strategi pembelajaran yang bervariasi, mengintegrasikan
teknologi informasi dalam proses pembelajaran, pelaksanaan curah pendapat yang merangsang
kreatifitas, memberikan penjelasan dengan pemilihan kata yang mudah dengan pengucapan lafal
yang jelas. Penjelasan juga menggunakan tata bahasa yang runtut dan sistematis serta tidak
melompat-lompat.Serta tidak lupa memberikan penguatan kepada peserta latihan.
27
Model rancangan pembelajaran
Fasilitator mengenalkan diri dan berusaha membangun interaksi dengan peserta. Selanjutnya
fasilitator menanyakan pendapat peserta apa yang yang harus dilakukan dosen setelah
mendapatkan tugas mengajar. Beberapa peserta mengutarakan pendapatnya yang harus
dilakukan dulu seperti mempelajari RPS, mempelajari kurikulum dll. Setelah selesai fasilitator
menjelaskan point-point materi sebagai berikut :
Pentingnya tujuan instruksional proses bisa lebih terarah. Sebagai sebuah tips dosen perlu
memiliki log book bagi dosen sebagai bahan evaluasi perbaikan pembelajaran.
Langkah-langkah pengembangan instruksional.
1. Mengidentifikasi kebutuhan instruksional dan menulis kompetensi dasar. Daftar
kompetensi memuat aspek pengetahuan, ketrampilan maupun sikap (Intruksional
proses interaksi /belajat mengajar)
2. Melakukan analisis intruksional, menjabarkan dari komponen yang besar menjadi
komponen yang yang kecil. Mana dulu yang harus dikuasai terlebih dahulu, mana
kemampuan yang harus dikuasai kemudian. Tujuan pembelajaran harus dirumuskan
dalam bentuk kalimat operasional/ kalimat aktif sebagai contoh mahasiswa mampu
bermain bola. Kemampuan bermain bola perlu dijabarkan lagi menjadi lebih spesifik
seperti mampu menendang, mampu mengoper, mampu menggiring dan seterusnya.
Tujuan instruksional menggambarkan Audien, Behavior, Condition (kondisi yang
diterapkan), Degree (tingkatan yang hendak dicapai).
3. Mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal mahasiswa
4. Merumuskan indikator ( mahasiswa bisa menendang dengan tepat, mahasiswa bisa
mentreble).
5. Menyusun tes acuan patokan
6. Mengembangkan strategi instruksional cara menyampaikan materi untuk mencapai
tujuan
7. Mengembangan bahan instruksional
8. Mendesaian dan melakukan evaluasi formatif.
28
Model rancangan pembelajaran
Ada beberapa model rancangan pembelajaran yakni
Model PPSI (1975)
Model Gagne (1979)
MPI Atwi Suparman (1987)
Model Morrison, Ross, dan Kemp (2001)
Model Dick and Carey (2009)
Menurut fasilitator, model yang paling banyak digunakan adalah model Dick dan Carey
(2009). Berikut ini merupakan model Dick dan Carey :
Ada 10 langkah
1) Mengidentifikasi tujuan pembelajaran
2) Melakukan analisis instruksional
3) Menganalisis mahasiswa dan konteks
4) Menulis tujuan perilaku menyusun kalimatnya
5) Mengembangkan instrumen penilaian
6) Revisi pembelajaran
7) Mengembangkan strategi pembelajaran
8) Mengembangankan dan membeli materi pembelajaran
9) Mendisain dan melakukan evaluasi formatif
10) Mendesain dan melakukan evaluasi sumatif
Model rancanagan pembelajaran menurut Dikti digambarkan sebagai berikut :
29
Secara umum ada beberapa tahapan proses yakni : Analysis, Design, Development,
Implementation, Evaluation.
Strategi Pembelajaran :
Strategi yang dijalankan sudah berjalan dengan baik dengan menggunakan metode ceramah dan
tanya jawab serta curah pendapat. Fasilitator sangat aktif dalam mengubah posisi tempat berdiri
dengan maksud membangun interaksi yang merata kepada peserta. Fasilitator juga memberikan
banyak contoh untuk membantu peserta memahami materi yang didiskusikan.
30
4) tematik
5) quantum learning
Proses pembelajaran selanjutnya adalah diskusi kelompok :
Peserta dibagi menjadi 5 kelompok dan masing-masing kelompok diberikan tugas sebagai
berikut :
Kelompok 1 : contextual teaching and learning
Kelompok 2 : cooperative learning
Kelompok 3 : problem based learning
Kelompok 4 : tematik
Kelompok 5 : quantum learning
Masing-masing kelompok diberikan waktu diskusi selama 30 menit. Setelah diskusi selesai
selanjutnya masing-masing kelompok presentasi dengan menggunakan metode karyawa wisata.
Kelompok diminta memilih satu pemandu untuk melayani penjelasan kepada kelompok lain.
Secara teori, prinsip-prinsip dari model-model yang didiskusikan adalah sebagai berikut :
Contextual teaching and learning (CTL)
Dasar pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah.
Belajar akan lebih bermakna jika anak “mengalami” apa yang dipelajarinya, bukan
“mengetahui”nya.
Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetensi
“mengingat” jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan
dalam kehidupan jangka panjang.
Kunci CTL
1) Real-World Learning
2) Berpikir tingkat tinggi
3) Mengutamakan pengalaman nyata
4) Berpusat pada siswa
5) Perubahan perilaku
6) Siswa aktif, kritis, dan kreatif
7) Pengetahuan bermakna dalam kehidupan
8) Dekat dengan kehidupan nyata
31
Cooperatif learning
Pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja
sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Problem based learning
Metode pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para
peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, dan memperoleh
pengetahuan. contoh metode adalah studi kasus
Tematik
Suatu pendekatan pembelajaran yg memungkinkan siswa baik secara individual maupun
kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip holistik dan
memadukan beberapa pokok bahasan. Contoh kegiatan adalah KKN.
Quantum learning
merupakan salah satu model pembelajaran yang digunakan untuk menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan bagi peserta didik.
Menurut fasilitator sejatinya model-model pembelajaran bisa digabung dikombinasikan sesuai
dengan kondisi peserta didik.
Strategi Pembelajaran :
Strategi fasilitator bervariasi misalnya dalam penggunaan metode antara lain ceramah, curah
pendapat, diskusi kelompok, dan karya wisata. Dalam penggunaan sumber belajar juga bervariasi
antara lain sumber belajar dari pengalaman peserta, modul ajar, dan dosen.
32
2) Metode ular tanggal
3) Talking stick
4) Role play
5) Talking stick
6) Peringkat 1
Peserta melakukan diskusi kelompok untuk mengatur pembagian tugas dan strategi praktek
metode. Penulis bergabung dengan kelompok yang memperoleh tugas memprakteknya metode
ular tangga. Proses pembelajaran selanjutnya adalah secera bergiliran kelompok-kelompok
melakukan praktek metode.
Strategi Pembelajaran
Fasilitator menerapkan kegiatan praktek dalam kelas untuk mempraktek-praktek metode-metode
yang harus dikuasai. Metode ini cukup efektif karena peserta memperoleh suasana baru.
Fasilitator dalam prosesnya juga mengawasi dan memberi masukan kepada peserta sehingga
kegiatan praktek bisa berjalan dengan optimal.
33
Taksonomi dari Bloom ini yang banyak digunakan, dan pada tahun 2001 dilakukan/direvisi
/penambahan Creation. Sebenarnya adataksonomi-taksnomi yang lain seperti Gagne, dan Merill,
namun taksonomi ini jarang digunakan.
Taksonomi tujuan psikomotor (harrow, 1972).
34
Receiving, responding, valuing, organization, characterization merupakan tingkatan afektif
dimana characterization merupakan tingkatan yang paling tinggu dalam tujuan pembelajaran
afektif.
Strategi Pembelajaran
Fasilitator secara umum sudah melaksanakan strategi pembelajaran secara efektif sesuai dengan
metode yang telah dipilihnya yakni ceramah dan tanya jawab. Hal yang menonjol adalah meski
fasilitator bercerita yang banyak namun tidak terdengar tidak membosankan. Peserta tetap
memberikan perhatian yang penuh. Strategi pembelajaran yang menonjol lainnya adalah dalam
memberikan penguatan terhadap peserta yakni pemberian gift bagi peserta yang aktif dan benar
menjawab pertanyaan fasilitator. Hal ini mencerminkan sebuah strategi yang totalitas dari
seorang fasilitator.
35
Seperangkat kompetensi yg dibakukan sebagai hasil belajar MP/MK/BLOK/STASE tertentu
dalam satuan pendidikan, merupakan kompetensi bidang pengembangan &
MP/MK/BLOK/STASE per satuan pend. per satu. kelas yg harus dicapai pebelajar selama
satu tahun (Semester/Blok/Stase) dalam perumusannya harus mempertimbang beberapa hal
sebagai berikut :
Output : pembelajaran yang bertahan lama
Outcame pembelajaran yang diperlukan DU/KDI
Dirumuskan dengan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur
Apabila mungkin merupakan satu kesatuan dari aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik
Kompetensi dasar/kemampuan akhir
Kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi capaian
pembelajaran MK. Merupakan penjabaran dari CPL-CPMK
Contoh :
1. Dapat menjelaskan definisi dan istilah yang dipergunakan dalam dst...
2. dst
Menurut Purnadi P, level pendidikan memiliki fokus masalah yang berbeda seperti yang
digambarkan pada tabel sebagai berikut :
Level pendidikan Masalah
Pendidikan dasar Apa dan bagaimana itu
Pendidikan menengah Mengapa begitu
Pendidikan tinggi Apa benar begitu
Prosedur analisis kompetensi
1) Menulis CPMK
2) Melakukan analisis dengan cara
a. menulis kompetensi dasar/akhir/sub cpmk
b. menentukan hubungan kompetensi dasar/akhir/sub cpmk yang satu dengan yang lain
c. Mengembangkan dalam bentuk bagan
3) Mengidentifikasi ketrampilan yang harus sudah dikuasai
4) Membuat garis batas horizontal untuk memisahkan ketrampilan yang sudah dikuasai
dengan ketrampilan yang belum dikuasai.
36
Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran yang telah digunakan oleh fasilitator adalah ceramah, tanya jawab dan
diskusi kelompok. Khusus diskusi kelompok, peserta diminta mendiskusikan analisis kompetensi
untuk mata kuliah tertentu. Peserta diminta berkumpul dalam satu prodi atau rumpun prodi
sehingga tidak terlalu variasi. Kegiatan diskusi kelompok sangat membantu peserta dalam
memahami materi. Karena jika hanya ceramah maka peserta akan mengalami kebosanan.
37
Informasi penting lainnya : pelaksanaan case methode dan team based project di dalam prodi
harus mencapai 40 %. Hal lainnya adalah bahwa metode pembelajaran dimasa yang akan
datang menerapkan blended yakni setidaknya dalam 1 (satu) semester 10 pertemuan luring, 4
pertemuan daring dan 2 pertemuan ujian.
Untuk mengakhiri sesi fasilitator memberikan Tugas individu yakni mereview RPS masing-
masing.
Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran yang telah digunakan oleh fasilitator adalah ceramah, tanya jawab.
Fasilitator selain memberikan materi, fasilitator juga memberikan informasi baru terkait dengan
kebijakan maupun rencana-rencana pengembangan pembelajaran di masa yang datang.
38
Strategi Pembelajaran
Fasilitator menerapkan metode dan ceramah serta curah pendapat. Peserta sudah cukup aktif
merespon apa yang ditanyakan oleh fasilitator. Disela-sela pembelajaran juga disisipkan ice
breaking untuk meningkat suasana pembelajaran yang menyenangkan. Jika ada waktu yang lebih
panjang bisa diterapkan metode praktek yakni peserta mempraktekkan masing-masing tipe yang
melibatkan media, dosen dan mahasiswa.
39
Seseorang yang bertindak sebagai penyimpan dan/atau menyalurkan pesan
Contoh: guru, pebelajar, aktor, pembicara, narasumber, widyaiswara, dosen, dsb.
Bahan
Sesuatu yang biasanya berisi pesan untuk disampaikan dengan menggunakan peralatan,
kadang-kadang di displaykan oleh dirinya sendiri.
Contoh: buku, artikel jurnal, majalah, koran, film, gambar, grafik yang dirancang untuk
pembelajaran, komik, relief,candi, aplikasi, smartphone atau komputer.
Peralatan
Sesuatu yang biasanya disebut perangkat keras (hardware), digunakan untuk
menyampaikan pesan yang tersimpan pada bahan (materials).
Contoh: OHP, LCD, TV, kamera, papan tulis,generator, mannequin, mesin, mobil, dsb.
Teknik
Prosedur rutin atau langkah-langkah tertentu dalam menggunakan bahan-bahan, alat-
alat,setting, dan orang, untuk menyampaikan pesan
Contoh: Ceramah, Diskusi, seminar, focus group discussion (FGD), debat, talk show,
konferensi, permainan.
Latar
Lingkungan tempat pesan diterima
Contoh:
1) Fisik: gedung sekolah, perpustakaan, studio, kelas, auditorium, laboratorium,
taman, kebun, pasar, toko, museum, kantor, dll.
2) Non Fisik: pencahayaan/sinar, acustik, udara, cuaca (panas, dingin, sejuk)
Prinsip penggunaan
Ekonomis
Praktis
Mudah didapat
Fleksibel
Sesuai dengan tujuan
40
Strategi Pembelajaran :
Fasilitator menggunakan strategi pembelajaran yang cukup baik dengan banyak cerita banyak
pengalaman dan memberikan contoh konkrit. Selain itu peserta juga banyak diberi motivasi
penguatan sehingga peserta tetap bersemangat mengikuti pembelajaran.
Proses komunikasinya berbeda dengan komunikasi biasa, yakni ada tambahan penggunaan
metode intruksional .
Faktor yang mempengaruhi pemilihan media
1) Metode Pembelajaran
2) Tujuan pembelajaran
3) Materi dan hasil belajar yang diharapkan
4) Karakteristik mahasiswa (gaya dan ketrampilan belajar)
41
5) Target populasi – lokasi, jumlah
6) Attitudes/preferens dosen, ketrampilan, dll.
7) Lingkungan fisik (mis kondisi ruang dan fasilitas)
8) Ketersediaan, biaya, aksesibilitas, dll.
Manfaat media dalam PBM
Penyampaian materi perkuliahan dapat diseragamkan
Proses intruksional lebih menarik
Proses belajar lebih interaktif
Jumlah waktu belajar mengajat dapat dikurangi
Kualitas belajar dapat ditingkatkan
Proses belajar dapat terjadi kapan dan dimana saja
Meningkatkan sikap pisitif mahasiswa terhadap proses dan bahan belajar.
Peran doses berubah ke arah positif dan produktif
Syarat pengembangan media
Visible : Mudah dilihat
Interesting : Menarik
Simple : Sederhana
Useful : Isinya berguna / bermanfaat
Accurate: Benar (dapat dipertanggungjawabkan)
Legitimate : Masuk akal/sah
Structured : Terstruktur / tersusun dengan baik
Prinsip-prinsip desain
Kesederhanaan (Simplicity)
Kesatuan (Unity)
Keselarasan (Harmony)
Keseimbangan (Balance)
Selanjutnya fasilitator meminta peserta untuk share media pembelajaran yang sering digunakan
sebagai contoh dari pokok bahasan-pokok bahasan yang sudah dikaji.
42
Strategi Pembelajaran
Strategi Pembelajaran yang sudah dijalankan adalah menggunakan metode ceramah tanya jawab.
Fasilitator sudah membuat perhatian peserta dengan baik dengan cara pindah-pindah posisi
berdiri. Selaint itu fasilitator juga memberikan contoh-contoh konkrit dalam proses
pembelajaran.
43
(blended) daring maupun tatap muka. Secara subtansial proposal
penyampaian materi pembelajaran dan proses
pembelajaran, termasuk assessmen dilaksanakan secara
daring. Umummnya pelaksanaan pembelajaran daring
dan tatap muka adalah terintegrasi secara sistematis
berorientasi pada capaian pembelajaran.
>= 80% Daring Penuh Pembelajaran hampir sepenuhnya atau sepenuhnya terjadi
(Fully online) secara daring, sudah tidak terjadi lagi tatap muka secara
terstruktur. Semua materi dan proses pembelajaran
dilakukan secara daring.
Penggunaan TIK : Pada prinsipnya penting untuk dintegrasikan dalam proses pembelajaran.
UNS sudah mengembangkan SPADA, namun sampai saat ini penggunaan belum optimal
karena user lebih memilih platform lain seperti zoom, google meet dll. Sebagai sebuah saran
dosen dianjurkan membuat blog sendiri dengan menggunakan domain UNS. Semakin banyak
menggunakan domain UNS dalam berbagai keperluan maka akan menaikkan peringkat UNS
dalam versi webrometrik.
Strategi Pembelajaran
Fasilitor sudah mengitegrasikan TIK dalam proses pembelajaran yang ditandai dengan
penggunaan link survey sebagai cara untuk curah pendapat. Cara ini cukup efektif utamanya
apabila banyak peserta yang malu menyampaikan pendapatnya secara langsung.
44
Pemberian angka pada hasil belajar mahasiswa apakah termasuk penilaian
Jenis kemampuan apa yang kita nilai dari mahasiswa
Apakah teknik penilaian yang kita jalankan sudah tepat sesuai dengan kemampian
mahasiswa secara nyata dan benar
Bagaimana cara penilaian : paper/ karangan, syair, matematika, maket, patung, ujian tulis
/uraian , apakah sama caranya?
Apakah tes dan ujian tulis merupakan satu satunya cara yang tepat untuk melihat
kemampuan/ kompetensi mahasiswa ?
Pengukuran dan penilaian belajar
Pengukuran : pemberian angka pada suatu karakteristik yang dimiliki seseorang, hal atau
objek tertentu menurut aturan/formulasi yang jelas dengan menggunakan alat
Contoh:
Untuk mengukur tinggi badan ,berat badan, tekanana darah, kadar gula lebih mudah
dilakukan karena alat dan prosedur sudah pasti. Tetapi untuk mengukur kecemasan, motivasi
atau kepekaan seseorang itu jauh lebih kompleks karena yang diukur adalah sesuatu yang
tersembunyi dan tidak ada alat pengukur yang pasti.
Penilaian : suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang
diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik dengan menggunakan instrument tes atau
non tes.
Perbedaan hasil belajar dan proses hasil belajar
Penilaian hasil belajar Penilaian proses belajar
Disebut juga penilaian substantif, tes, atau Dikenal sebagai
pengukuran hasil belajar. penilaian diagnostik
Trilogi pembelajaran terdiri dari 1) tujuan, 2) strategi, 3) penilaian.
Metode penilaian hasil belajar
Teknik test :
Tes adalah suatu pertanyaan atau tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan
untuk memperoleh informasi tentang atribut pendidikan atau psikologik yang setiap butir
pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar.
Teknik Non Tes
Teknik non-tes adalah teknik penilaian untuk memperoleh gambaran terutama
45
mengenai karakteristik, sikap, atau kepribadian.
Macam-macam teknik non-tes
observasi, wawancara, penugasan, produk, portofolio, dll.
Beberapa diskusi di dalam kelas : apakah ada aturan dalam penilaian menggunaan proporsi
persentasi setiap kelompok nilai A, B, C, D, E dan kadang-kadang standar nilai dosen
berbeda-beda. Penilaian didasarkan pada hasil mahasiswa dan tidak menggunakan standar
persentasi nilai. Untuk menghindari nilai yang tidak standar maka antar dosen harus duduk
bersama untuk menyusun rubrik.
Strategi Pembelajaran :
Strategi pembelajaran yang digunakan adalah dengan metode ceramah dan tanya jawab.
Fasilitator juga banyak memberikan contoh-contoh konkrit. Peserta sudah terlibat aktif karena
beberapa sudah menyampaikan pertanyaan kepada fasilitator.
46
12. perbaikan soal berdasarkan hasil analisis
Taksonomi Bloom
1) Pengetahuan (C1)
Menunjukkan ingatan materi yang telah dipelajari dengan mengingat fakta,
istilah, dan konsep dasar.
Pengetahuan tentang definisi, terminologi dan fakta-fakta khusus.
Pengetahuan tentang cara-cara bekerja dengan sesuatu yang spesifik seperti:
aturan, urutan, klasifikasi dan kategori, kriteria dan metodologi.
Pengetahuan tentang sesuatu yang abstrak dan universal: prinsip, teori,
generalisasi.
Macam pertanyaan: Apakah ………….?
2) Pemahaman (c2)
Mendemonstrasikan pemahaman tentang fakta dan gagasan dengan cara
mengorganisasi, membandingkan, menerjemahkan, menginterpretasikan,
memberikan deskripsi dan menyatakan gagasan dasar.
Macam pertanyaan: bagaimana anda membandingkan dan mengkontraskan?
3) Penerapan (c3)
Menggunakan pengetahuan yang baru.
Menyelesaikan masalah pada situasi yang baru berdasarkan pengetahuan, teknik
dan aturan dalam berbagai cara.
Macam pertanyaan: dapatkan anda mengorganisasi …untuk menunjukkan
4) Analisis (c4)
Menguji dan memecah informasi menjadi bagian-bagian dengan mengidentifikasi
motif atau penyebab-penyebabnya.
Membuat inferensi dan mencari kejadian yang mendukung
generalisasi.
Menganalisis elemen-elemen
Menganalisis hubungan-hubungan
Menganalisis prinsip-prinsip organisasional
47
Memadukan informasi secara bersama dengan cara yang berbeda dengan
mengkombinasikan elemen-elemen dalam suatu pola baru atau mengajukan
alternatif solusi.
Menghasilkan komunikasi yang unik
Menghasilkan rencana atau mengajukan sejumlah operasi Menjabarkan kesatuan
hubungan yang abstrak.
5) Sintesis (c5)
6) Evaluasi (c6) : memberi saran
Kemampuan berpikir tinggkat tinggi (HOTS : High Order Thinking Skill)
Anderson dan Krathwohl (2001) melibatkan 6 (enam) tingkatan, yaitu mengetahui, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Dimensi pengetahuan meliputi faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif.
C1, C2, C3 : Merupakan low order thinking LOTS
C4 &C5 : critical thinking HOTS
C3 : creative thinking HOTS
Agar butir soal yang ditulis dapat menuntut berpikir tingkat tinggi, maka setiap butir soal
selalu diberikan dasar pertanyaan (stimulus)
berbentuk sumber/bahan bacaan seperti: teks bacaan, paragrap, teks drama, penggalan
novel/cerita/dongeng, puisi, kasus, gambar, grafik, foto, rumus, tabel, daftar kata/symbol,
contoh, peta, film, atau suara yang direkam
dianalisis, dievaluasi, dan dikreasikan
Contoh kegiatan Praktikum di D3 DEsain Komunikasi Visual merupakan contoh HOTS karena
mahasiswa
1. Mahasiswa belajar teori (c1-3)
2. Mahasiswa menemu kenali masalah yang ada dilapangan berdasarkan informasi (c-4)
3. Berdasarkan teori yang sudah dipelajri –mahasiswa penilai apakah penerapan teori sudah
dilakukan (c5 evaluasi)
4. Mahasiswa memberi saran atau merancang perbaikan (C6) creation
Strategi Pembelajaran
48
Strategi pembelajaran yang digunakan adalah dengan metode ceramah dan tanya jawab.
Fasilitator juga banyak memberikan contoh-contoh konkrit. Peserta sudah terlibat aktif karena
beberapa sudah menyampaikan pertanyaan kepada fasilitator.
49
9) Perbaikan
10) Pelaksanaan pengukuran
11) Penafsiran hasil pengukuran
5 macam instrumen pengukuran afektif :
1) Instrumen sikap
Definisi konseptual : kecenderungan merespon secara konsisten baik menyukai maupun tak
menyukai suatu objek
Definisi operasional: perasaan positif atau negatif terhadap suatu objek
Contoh indikator sikap terhadap mata kuliah fisika :
Membaca buku fisika
Mempelajari fisika
Mengerjakan tugas fisika
Contoh pernyataan untuk kuesioner :
Saya senang membaca buku fisika
Saya malas mengerjakan tugas mata kuliah fisika
2) Instrumen Minat
Definisi konseptual : Keinginan yang tersusun melalui pengalaman yang mendorong individu
mencari objek, aktivitas, konsep, dan ketrampilan utk tujuan mendapatkan perhatian atau
penguasaan
Definisi operasional :Keingintahuan seseorang tentang keadaan
suatu obyek
Contoh indikator minat terhadap mata kuliah fisika
Memiliki catatan mata kuliah fisika
Berusaha memahami fisika
Contoh pernyataan untuk keusioner
Catatan mata kuliah fisika saya lengkap
Saya berusaha memahami mata kuliah fisika
3) Instrumen Konsep diri
Definisi konsep ; persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri yang menyangkut keunggulan
dan kelemahannya
Definisi operasional :pernyataan tentang kemampuan diri sendiri menyangkut suatu objek
50
Contoh indikator konsep diri :
Memilih mata kuliah yang mudah dipahami
Menunjukkan mata kuliah yang dirasa sulit
Contoh pernyataan untk instrumen
Saya mudah memahami mata kuliah fisika
Saya sulit mengikuti mata kuliah fisika
4) Instrumen Nilai
Definisi konsep : keyakinan terhadap suatu pendapat, kegiatan atau objek
Definisi operasional :keyakinan seseorang tentang keadaan suatu objek atau kegiatan
Contoh indikator nilai :
Menunjukkan keyakinan atas kemampuan dosen
Meyakini keberhasilan mahasiswa
Contoh pernyataan untuk instrumen
Saya berkeyakinan bahwa kinerja dosen sudah maksimal
Saya berkeyakinan bahwa hasil yang yang dicapai peserta didik adalah atas
usahanya
5) Instrumen Moral
Instrumen ini bertujuan untuk mengetahui moral seseorang
Contoh indikator moral :
Memegang janji
Menunjukkan komitmen terhadap tugas-tugas
Contoh pernyataan untk instrumen
Bila saya berjanji pada teman, tidak harus menepatinya
Bila mendapat tugas dari dosen, saya akan berusaha keras mengerjakan sebaik-
baiknya
Contoh-contoh skala beda semantic untuk penilaian sikap
Mata kuliah fisika
1234567
Menyenangkan Membosankan
Sulit Mudah
Bermanfaat Sia-sia
51
Menantang menjemukan
Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran yang digunakan adalah dengan metode ceramah dan tanya jawab.
Fasilitator juga banyak memberikan contoh-contoh konkrit. Peserta sudah terlibat aktif karena
beberapa sudah menyampaikan pertanyaan kepada fasilitator.
52
diajukan peserta didik (pertanyaan faktual,
keonseptual, prosedural, dan hipotetik)
Mengumpulkan informasi/mencoba Jumlah dan kualitas sumber yang
(P3) dikaji/digunakan, kelengkapan informasi, alat
yang digunakan untuk mengumpulkan data
Menalar (P4) Mengembangkan interpretasi, argumentasi dan
kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari
dua fakta/konsep, interpretasi argumentasi dan
kesimpulan tentang hubungan duad fakta/konsep,
mensintesis dan menyimpulkan
Mengkomunikasikan (P5) Menyajikan hasil kajian (dari mengamati sampai
menalar) dalam bentuk tulisan, grafis, media
elektronik, dan dalam bentuk lisan (presentasi)
Mengkreasi (P6) Menghasilkan ide-ide, rancangan atau keputusan-
keputusan baru
Pengertian ketrampilan psikomotorik
Serangkaian gerakan otot-otot secara terpadu untuk dapat menyelesaikan suatu tugas
Ketrampilan yang memerlukan koordinasi terutama fungsi saraf motorik dan otot
NEUROPSIKOMOTOR
Ketrampilan profesional yang dikembangkan secara sadar melalui proses pendidikan
• Ketrampilan Psikomotor :
Profesional (melalui proses pendidikan)
Bawaan (alamiah)
Taksnomi Psikomotorik menurut Bloom, 1956
Peniruan (imitation) = P1
Manipulasi (manipulation) =P2
Ketepatan (precision ) = P3
Artikulasi (articulation) = P4
Naturalisasi (naturalization) = P5
Kesulitan pengukuran ketrampilan psikomotorik
Berdemensi ganda
53
Representativitas
Validitas
Reliabilitas
Kepraktisan
Karakteristik alat ukur ketrampilan psikomotorik
Mengukur suatu ranah psikomotor (P)
Mengukur Kompetensi yang mencakup lebih dari satu ranah (C/P/A)
Alat ukur ketrampilan psikomotorik : daftar checklist , skala nilai, catatan anekdotal, ingatan.
Contoh daftar checklist :
54
Penilaian Ketrampilan Abstrak
Ketrampilan abstrak dimaknai sebagai ketrampilan berpikir (mental skill) yang dituangkan dalam
kemampuan mengamati, menanya, mencoba, menalar, mengkomunikasi dan mengkreasi.
Taksonomi Ketrampilan Abstrak menurut Dyers
1. mengamati (observing)
2. menanya (questioning)
3. mencoba (experimenting)
4. menalar (associating)
5. menyaji (communicating)
6. mencipta (creating)
Syarat ketrampilan abstrak yang bisa diukur :
1. Dapat dirumuskan dengan jelas secara operasional
2. Mempunyai variabilitas nilai
3. Dapat memberikan respon yang mirip/ sama pada berbagai pengamat
Contoh rubrik penilaian ketrampilan abstrak
55
Strategi pembelajaran
Strategi pembejaran yang diterapkan dengan ceramah, tanya jawab serta curah pendapat.
Fasilitator sudah membangun interaksi dengan peserta.
Materi : Assessment Kinerja
Fasilitator : Dr. Sri Yatmini S.Pd., M.Pd
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Waktu : Sabtu, 29 Mei 2021, jam: 14.00-15.15 WIB
Rangkuman :
Pengertian assesment
Asesmen secara sederhana dapat diartikan sebagai penilaian terhadap proses perolehan,
penerapan pengetahuan dan keterampilan melalui proses pembelajaran yang menunjukkan
kemampuan peserta didik dalam proses maupun kemampuan menghasilkan produk.
Assesmen Alternatif
Dirancang untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (high order thinking
skill) dan kemampuan berpikir kritis (critical thinking skill ) pada siswa melalui desain tugas
yang lebih otentik ---- sekaligus bisa untuk menilainya
56
Memungkinkan siswa untuk mendemonstrasikan pengetahuan,keterampilan,dan attitude;
termasuk proses yang mereka gunakan untuk memecahkan masalah --- sekaligus bisa untuk
untuk menilainya
Bisa berfungsi sebagai penilaian formatif maupun penilaian sumatif
Contoh Assesmen Alternatif :
Project-based assignments
Problem-based assignments
Presentations
Concept maps
Critical analyses
Case-based scenarios
Portfolios
Penilaian kinerja (performance assessment)
Penilaian otentik (authentic assessment)
57
Skore
Diskripsi skore
Strategi Pembelajaran
Fasilitator menerapan metode ceramah dan tanya jawab serta diskusi kelompok untuk aktivitas
dan sharing pengalaman peserta.
58
Kegiatan Remedial mempunyai RPS tersendiri, dilakukan di semester antara. Namun
demikian pada saat ini kegiatan remedial pada semester antara sudah tidak dilaksanakan lagi
di UNS.
Pembelajaran Pengayaan
Pengertian:
pembelajaran yang di lakukan Dosen untuk meningkatkan pendalaman atau perluasan
mahasiswa dalam penguasaan materi pembelajaran yang ditetapkan kurikulum .
Tujuan:
memberi kesempatan kepada mahasiswa yang belajar lebih cepat dari mahasiswa yang lain
untuk mendalami atau memperluas subyek /materi pembelajaran.
Dasar pikiran:
Mahasiswa yang berpotensi berkinerja luar biasa (out standing) dalam kaitannya dengan
intelektualitas, kreatifitas, kepemimpinan, artistik, atau bidang akademik tertentu perlu
mendapat perhatian dan layanan pembelajaran dengan perlakuan khusus tanpa menimbulkan
sikap kontra produktif.
Bentuk Program pengayaan:
Tugas-tugas atau aktifitas belajar mahasiswa yang dirancang untuk memperluas atau
memperdalam pengetahuan dari yang telah dituntaskan secara cepat dalam pembelajaran.
Kegiatan pengayaan bisa diperoleh melalui kegiatan MBKM. Di IPB kegiatan pengayaan
juga dimaksudkan juga untuk peningkatan soft skill mahasiswa.
Strategi Pembelajaran :
Strategi yang dijalankan yakni ceramah dan tanya jawab serta curah pendapat. Fasilitator banyak
sekali memberi contoh pengalaman sehingga dapat membantu pemahaman peserta.
59
Fasilitator meminta peserta untuk memperkenalkan diri satu per satu. Setelah selesai fasilitator
mengajak peserta untuk menganalisa kasus wortel, telur, dan kopi yang kemudian direbus.
Peserta diminta menganalisa apa yang dialami oleh ketiga barang tersebut. Kasus tersebut
merupakan refleksi diri agar kita seperti kopi tidak seperti telur dan wortel. Pada saat kita
ditempa dan menghadapi masalah kita harus bisa tetap memberikan aroma/memberikan manfaat
dan bisa menempatkan diri pada segala situasi.
Wortel :wortel drebus menjadi lembek setelah digembleng/bekerja justru menjadi
lembek
Telur : telur masuk yang tadinya lembek menjadi keras. Kita benci orang lain, kita juga
benci dengan orang lain. Hati kita beku. Dst
Kopi : air tidak mampu mengubah bubuk kopi, bubuk kopi yang mengubah air.
Selanjutnya fasilitator menanyakan kepada peserta, apa yang dimaksud strategi pembelajarn??
Beberapa peserta menyampaikan pendapatnya.
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran mengandung berbagai kegiatan mengajar/ belajar (seperti kelompok
diskusi, membaca mandiri, studi kasus, kuliah, simulasi komputer, proyek, kelompok kooperatif,
dll.), ini semua secara esensial merupakan “micro strategies”, hanya bagian dari
“macrostrategy” yg harus diambil oleh pebelajar dari pengantar motivasi ke suatu topik melalui
belajar tuntas dari suatu tujuan/kompetensi.
Langkah selanjutnya adalah fasilitator membagi peserta menjadi 5 kelompok untuk
mendiskusikan :
Buat kesimpulan apa esensi strategi pembelajaran.
Identifikasi komponen belajar dari strategi pembelajaran.
Identifikasi strategi meningkatkan keterlibatan pebelajar (mahasiswa) dalam
pembelajaran
Buat rancangan pengembangan strategi pembelajaran untuk mahasiswa yang mendorong
kemandirian belajar
Penulis memperoleh bagian tugas poin 2 (dua) yakni mendiskusikan komponen belajar dari
strategi pembelajaran.
Strategi pembelajaran
60
Fasilitator menerapkan metode diskusi kelompok sebagai metode yang menonjol yang
dilaksanakan.
61
Selanjutnya fasilitator membagikan undian, untuk menentukan peserta dalam menyampaikan
pendapatnya/refleksi.
Konten undian meliputi :
Jadwal pembelajaran : Agung, Edi Paryanto
Penilaian : Bayu, Risca
Deskripsi mata kuliah : Jotika, Agriei , Sigit
Kompetensi dasar dan indikator : Fendy, Adi
Tugas : Anita
Manfaat mata kuliah : manfaat teoritis, aplikatif dan sosial, Yudha, Zulmi
Pendekatan dan strategi pembelajaran : Lintang (membuat kelompok untuk mencari
artikel empiris terkini), Jauhari (student center learning).
Tugas : Dewi (tugas berkelompok wawancara kepada CEO)
Organisasi materi : Inna pendekatan yang digunakan project base learning (mahasiswa
ketemu dengan klien), Quinta
Sumber belajar :Okta (buku, dll).
Masing-masing peserta menyampaikan pendapatnya sesuai dengan topik yang sudah ditentukan
tersebut.
Strategi Pembelajaran
Fasilitator sudah banyak melakukan variasi untuk mempermudah pencapaian proses
pembelajaran. Metode curah pendapat dibuat dengan variasi undian karena untuk meningkatkan
peran aktif peserta yang masih sungkan untuk inisiatif memberikan pendapat.
62
Konsep pembelajaran : Dosen harus kompeten dalam bidang profesinya, hubungan dosen
dan mahasiswa harus bersifat kemitraan dan manajemen kelas yang baik. Ciri-ciri
pembelajaran bermutu
1. ada perencanaan yang baik/rancangan perkuliahan (RPS, RPP, kontrak belajar)
2. Perencanaan perkuliahan dirancang berdasarkan kebutuhan pengguna
3. Pembelajaran yang membangkitkan motivasi mahasiswa untuk belajar
4. Pembelajaran yang mampu mengembangkan kecenderungan intelektual dan emosiaonal
5. Pembelajaran yang mampu mengembangkan daya aplikasi
Manajemen Mutu : serangkaian proses kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
dan evaluasi difokuskan kepada peningkatan mutu yang mengacu pada prestasi yang dicapai
pada setiap kurun waktu tertentu. Dosen bertugas mengembangkan cipta, rasa, karsa
mahasiswa sebagai implementasi konsep ideal mendidik secara efektif dan efesien untuk
mencapai tujuan proses belajar
Prinsip-prinsip manajemen mutu pembelajaran
Ketercapaian kepuasan (Focus Organization).
Kepemimpinan (Leadership)
Keterlibatan seluruh partisipan organisasi (People Organization)
Menekankan pada perbaikan proses (Process Approach)
Menggunakan pendekatan sistem (System Approach)
Perbaikan yang dilakukan secara terus menerus (Continual
Improvement)
Hubungan yang saling menguntungkan (Mutually Beneficial Relationship).
Pengambilan keputusan didasarkan fakta (Factual Apprecision Making)
Strategi Pembelajaran
Fasilitator menerapkan metode ceramah dan tanya jawab serta banyak berbagi pengalaman
tentang penerapan manajemen mutu.
63
Waktu : Minggu, 30 Mei 2021, jam: 12.45-15.15 WIB
Rangkuman :
Fasilitator membangun interaksi dengan para peserta. Selanjutnya fasilitator meminta pendapat
peserta tentang apa itu komunikasi. Beberapa peserta menyampaikan pendapatnya. Langkah
selanjutnya fasilitator menjelaskan materi dengan poin-poin materi sebagai berikut :
Pengertian komunikasi
Proses penyampaian informasi
Proses penyampaian gagasan apa yang dimaksud oleh komunikator disampaikan
Proses penciptaan arti antara komunikator dan komunikan harus memiliki persepsi
yang sama. Agar memiliki arti yang sama perlu ada proses-proses yang dilakukan.
Fungsi komunikasi pembelajaran : komunikasi pembelajaran mempunyai fungsi edukatif,
atau tepatnya mengacu pada fungsi edukatif dari fungsi komunikasi secara keseluruhan.
Manfaat : Manfaat adanya komunikasi pembelajaran antara lain ialah efek perubahan
perilaku, yang terjadi sebagai hasil tindakan komunikasi pembelajaran, bisa dikontrol atau
dikendalikan dengan baik.
Komunikasi dalam pembelajaran
Multiarah
Students’ Centered
Dorong mahasiswa berinteraksi
Dosen sbg fasilitator: menciptakan iklim kondusif untuk memicu & memacu
interaksi
Terapkan keterampilan
berkomunikasi antar pribadi
Komponen ketrampilan komunikasi antar pribadi
Mengungkapkan perasaan mahasiswa
Menjelaskan perasaan mahasiswa
Mendorong memilih perilaku alternatif
Ketrampilan Dasar Mengajar
Bertanya
Memberi penguatan
Mengadakan variasi
64
Menjelaskan
Membuka dan menutup pelajaran
Membimbing diskusi kelompok kecil
Mengelola kelas
Mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Mengapa kita perlu bertanya, tujuannya adalah untuk :
Mengetahui informamsi yang diperlukan
Mengetahuian capaian atau perkembangan
Meningkatkan interaksi mahasiswa dan dosen
Cara menguasai ketrampilan Dasar Mengajar
Pahami hakekat, prinsip, dan komponen setiap ketrampilan
Latihan dalam bentuk pembelajaran mikro (mikro durasi waktu, jumlah materi,
Praktek mengajar
Ketrampilan bertanya dasar
Mengungkapkan pertanyaan dengan jelas dan singkat
Memberi acuan
Memusatkan perhatian
Menyebarkan pertanyaan
Memindahkan giliran
Memberikan waktu berpikir
Memberikab tuntunan.
Keterampilan bertanya lanjut
Mengubah tuntutan kognitif
Mengatur urutan pertanyaan
Menggunakan pertanyaan pelacak
Meningkatkan interaksi.
Keterampilan memberi penguatan
Verbal : pujian
Non verbal : gerak mendekati, mimik, sentuhan, kegiatan, token
Sikap hangat, antusias, bermakna, respon pisitif, jelas sasaran, segera, bervariasi.
Ketrampilan mengadakan variasi
65
Variasi gaya mengajar : suara, memusatkan perhatian, kesenyapan, kontak pandang,
variasi gerakan badan, mengubah posisi
Variasi media dan bahan : visual, audio, taktil
Variasi pola interaksi dan kegiatan : klasikal, kelompok, perorangan, diskusi, latihan dan
demontrasi
Ketrampilan menjelaskan : penjelasan diberikan diawal, tengah, akhir pelajaran
Ketrampilan membuka dan menutup
Pengantar Microteaching
Mikroteaching : Praktek mengajar dalam bentuk MIKRO, baik dari segi struktur maupun
pelaksanaannya.
Semua peserta dibagi menjadi 5 kelompok praktek mikroteaching masing-masing mempunyai 5
anggota kelompok. Pembagian tugas dalam sekali putaran praktek adalah 1 orang praktek
mikroteaching, 2 orang menjadi pengamat, 2 orang menjadi mahasiswa. Semua anggota akan
mendapatkan giliran yang sama.
Strategi Pembelajaran :
Fasilitator menerapkan metode ceramah dan tanya jawab serta berbagi pengalaman tentang
penerapan komunikasi dan ketrampilan dasar mengajar.
Materi : Praktikum
Fasilitator : Drs. Hery Purwanto, M.Sc
Metode : Ceramah, tanya jawab, curah pendapat
Waktu : Minggu, 30 Mei 2021, jam: 15.30-17.00 WIB
Rangkuman :
Fasilitator membuka sesi dan membangun interaksi dengan peserta sehingga peserta merasa
nyaman dengan fasilitator. Beberapa poin rangkuman materi ini adalah sebagai berikut :
Praktimum VS Praktek. Praktikum merupakan metode untuk membelajarkan secara bersama-
sama tiga aspek kemampuan sekaligus (Kognitif, Psikomotorik, dan Afektif) di
LABORATORIUM. Untuk mamahami sebuah pengetahuan dengan jalan mengumpulkan
data, menganalisis, menyimpulkan sebuah topik masalah. Sedangkan definisi praktek adalah
kegiatan-kegiatan profesional di “BENGKEL KERJA” bertempat di lingkungan PS atau di
dalam institusi PT itu sendiri. untuk menambah ketrampilan berkaitan dengan profesi.
66
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilakukan di luar PT atau institusi. Dalam PKL tidak hanya
praktek tapi lebih komprensif dalam menerapkan ketrampilan dan pengetahuan.
Ranah kegiatan praktikum :
1. Kognitif (Pengetahuan)
Memperdalam or memantapkan teori
Menggabungkan berbagai teori
Menerapkan teori pd problema nyata
2. Psikomotor (Keterampilan)
Memilih, mempersiapkan, merangkai, dan menggunakan
3. Afektif (Sikap)
Merencanakan kegiatan secara mandiri
Bekerjasama dalam kelompok
Disiplin waktu dan perilaku
Bersikap jujur dan terbuka
Menghargai ilmu
Dampak Positif Praktikum
Pengalaman dalam teamwork melalui kerjasama dan interaksi
Terjalin semangat solidaritas kolegial dan hubungan kemitraan
Menimbulkan kebanggaan profesi
Terkadang kita menerapkan just in time learning yakni kita belajar pada saat kita perlu
Konigtivesme menyebabkan memori otak banyak menyimpan memori yang terkadang tidak
dibutuhkan. Pada saat ini memori otak bisa “diekstend” dengan menerapkan teori
konektivisme yakni menggali pengetahun melalui teknologi yang ada.
Strategi Pembelajaran
Fasilitator menerapkan metode ceramah disertai dengan penyampaian banyak pengalaman.
Fasilitator bisa mengelola suasana belajar dan berwibawa dalam pembawaannya.
67
Fasilitator : Dr. Kundharu Saddono, M.Hum
Metode : Ceramah, tanya jawab, praktek menulis
Waktu : Senin, 31 Mei 2021, jam: 08.00-09.15 WIB
Rangkuman :
Fasilitator membuka sesi dan membangun interaksi dengan peserta dengan menyebut beberapa
peserta untuk memberikan tanggapan terkait dengan pertanyaan-pertanyaan fasilitator.
Selanjutnya fasilitator membahas pokok-pokok bahasan materi sebagai berikut :
Bahan ajar adalah bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang
digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. (Pannen, 1995)
Peran bahan ajar dalam proses pembelajaran
Mahasiswa dapat belajar tanpa harus ada dosen atau teman mahasiswa lain
Mahasiswa dapat belajar kapan & di mana saja
Mahasiswa dapat belajar dengan kecepatannya masing-masing
Mahasiswa dapat belajar melalui urutan yang dipilihnya sendiri
Membantu mengembangkan potensi mahasiswa untuk menjadi pembelajar mandiri
Perbedaan buku teks dan buku ajar
BUKU TEKS BUKU AJAR
Pada umumnya, Pada umumnya,
1. Mengasumsikan minat dari 1. Menimbulkan minat dari pembaca
pembaca 2. Ditulis dan dirancang untuk digunakan
2. Ditulis terutama untuk mahasiswa
digunakan dosen/pembaca 3. Menjelaskan tujuan instruksional
umum 4. Disusun berdasarkan pola “belajar yang
3. Dirancang untuk dipasarkan fleksibel”.
secara luas 5. Strukturnya berdasarkan kompetensi
4. Tidak selalu menjelaskan akhir yg akan dicapai
tujuan instruksional 6. Berfokus pada pemberian kesempatan
5. Disusun secara linear bagi mahasiswa untuk berlatih
6. Struktur berdasarkan logika 7. Mengakomodasikan kesukaran belajar
bidang ilmu (content) mahasiswa
7. Belum tentu memberikan 8. Selalu memberikan rangkuman
68
latihan 9. Gaya penulisan (bahasanya) komunikatif
8. Tidak mengantisipasi dan semi formal
kesukaran belajar mahasiswa 10. Dikemas untuk digunakan dalam proses
9. Belum tentu memberikan instruksional
rangkuman 11. Mempunyai mekanisme untuk
10. Gaya penulisannya naratif mengumpulkan umpan balik dari
11. Materi sangat padat mahasiswa
12. Tidak mempunyai mekanisme 12. Mencantumkan petunjuk belajar
untuk mengumpulkan umpan
balik dari pemakai
13. Tidak memberikan saran-saran
cara mempelajari materi di
dalamnya
Hambatan menulis
Hambatan utama sering karena kurang kemampuan menangkap ide secara kreatif
Tidak tahu metode eksekusi ide
Memikirkan ketakutan
Merasa harus sempurna
Tidak pernah memulainya.
Masalah ide menulis menjadi momok sebagian besar dosen. Mulailah dari menyusun kata
kunci kata kunci terlebih dahulu. Sebagai contoh kata-kata sebagai berikut dibuat menjadi
satu paragraf.
GAGAL – WAKTU – SAMPAH – RAHASIA – IMAJINASI – TITIAN
Kriteria buku dari jumlah halamannya, dibagi menjadi 3 yakni
Tipis : 64, 88, 96
Sedang : 112, 120, 144
Tebal : 160, 176, 192
Sistematika Buku
Halaman Judul dan Pengesahan
Kata Pengantar
69
Daftar Isi
Tinjauan Matakuliah
Bab I, II, III dst
Daftar Pustaka
Glossary
Jawaban Pertanyaan Kunci
Indeks
Matrik-outlineku-UNS
Anatomi Bab Sub Bab Deskripsi Bahan Estimasi
Prelims Full title
Daftar isi
Pengantar
Postlims Lampiran
Daftar
Pustaka
Strategi Pembelajaran
Fasilitator menerapkan banyak diskusi dan interaksi dengan peserta pelatihan. Banyak memberi
pertanyaan untuk menggali pengetahuan terkait dengan materi yang sedang dibahas.
Materi : Microteaching
Fasilitator : Salim Widono, S.P, M.P (Kelompok 2)
Metode : Ceramah, tanya jawab, curah pendapat
Waktu : Senin, 31 Mei 2021, jam: 09.30-12.00 WIB
Rangkuman :
70
Pada sesi ini, semua peserta yang tergabung dalam kelompok masing-masing menempatkan diri
sesuai dengan pembagian ruang. Khusus penulis bergabung dengan kelompok 2 dan menempati
ruang utama latihan bersama dengan kelompok 1.
Fasilitator khusus kelompok 2, membuka kegiatan acara dan memastikan bahwa skenario sudah
siap dilaksanakan. Peserta secara berturut-turut melakukan praktek mikroteaching adalah sebagai
berikut
1. Vidia Ayu Satyanovi dari D3 Akuntansi mempraktekkan ketrampilan membuka dan
menutup
2. Sigied Himawan Yudhanto dari D3 DKV mempraktekkan ketrampilan menjelaskan
3. Quinta Avenida dari D3 Bahasa Mandarin mempraktekkan ketrampilan mengadakan variasi
4. Anis Laela Megasari dari D3 Teknik Informasi mempraktekkan ketrampilan bertanya
5. Yudho Yudhanto dari D3 Teknik Informatika mempraktekkan ketrampilan memberi
penguatan
Strategi Pembelajaran
Strategi yang digunakan pada sesi ini melakukan praktek microteaching. Masing-masing peserta
diberi kesempatan untuk self evaluation, memberi review kepada hasil teman sejawat dan
mendapatkan review dari fasilitator. Strategi sangat efektif karena praktikan memperoleh
masukan yang berharga untuk memperbaiki kinerja dalam proses mengajar.
71
Memahami sesuatu hal dalam pembelajaran
Membuat keputusan
Memperbaiki mutu pembelajaran: rekonstruksi mata kuliah
Evaluasi dilakukan untuk memperoleh INFORMASI tentang sesuatu, misal :informasi
tentang mahasiswa :
Apakah mahasiswa sudah menguasai materi matakuliah prasyarat.
Bagaimana tingkat motivasi mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah FISIKA
Mengapa mhswa
Bagaimana latar belakang sosial, ekonomi, dan budaya mahasiswa yang mengambil
program fisika.
Evaluasi dilakukan untuk memperoleh INFORMASI tentang sesuatu, misal: INFORMASI
TENTANG DOSEN
Cara mengajar dosen
Penguasaan mahasiswa terhadap materi
Persiapan perkuliahan yang dilakukan dosen
Metode dan media instruksional yang digunakan dosen dalam perkuliahan
Penilaian hasil belajar yang diterapkan dosen
Objek evaluasi terdiri dari input, proses, output. Semua komponen tersebut menjadi sasaran
obyek evaluasi.
Berdasarkan contoh hasil evaluasi kualitas pembelajaran maka perlu ada tindak lanjut
perbaikan.
Jumlah mahasiswa yang tidak lulus banyak disebabkan oleh :
1. Soal yang terlalu sulit, soal tidak pernah diajarkan tapi menjadi materi test. Hal yang
harus dilakukan adalah merancang soal sesuai dengan materi yang telah disampaikan.
2. Pembelajaran yang tidak berjalan dengan bagus sehingga mahasiswa tidak bisa menyerap
materai dengan baik sehingga saat test tidak memenuhi standar kelulusan/kompetensi.
Mahasiswa tidak antusias
1. Materi tidak dikemas dengan ringkas dan menarik perlu dibuat menarik
2. Tidak membangun interaksi yang menyenangkan dengan mahasiswa membangun
interaksi
3. Mahasiswa tidak mempunyai motivasi terhadap mata kuliah memberi motivasi
72
Tahapan Evaluasi
1) Menentukan Pendekatan dalam melakukan evaluasi (Internal vs Eksternal)
2) Mengembangkan Instrumen Evaluasi
3) Mengumpulkan Data
4) Analisis dan Interpretasi Data
5) Tindak Lanjut
Strategi Pembelajaran :
Fasiliator menerapkan berbagai variasi dalam proses pembelajaran, langkah ini efektif untuk
menghilangkan kebosanan dan rasa capai karena sebelum sesi baru saja mengikuti sesi praktek
microteaching. Untuk ice breaking, fasilitator juga sudah memberi kesempatan peserta untuk
terlibat aktif.
Materi : PPKP
Fasilitator : Dr. Sri Mamoah
Metode : Ceramah, tanya jawab, curah pendapat
Waktu : Senin, 31 Mei 2021, jam: 14.00-15.15 WIB
Rangkuman :
Strategi Pembelajaran :
Fasilitator menerapkan strategi diskusi dengan kelompok yang lebih kecil agar memudahkan
dalam mengerjakan tugas yang diberikan karena tidak perlu diskusi/debat banyak. Strategi ini
73
berhasil karena peserta dapat mengerjakan tugas dan menghasilkan “project/proposal” dalam
waktu yang singkat.
Materi : PPKP
Fasilitator : Salim Widono, S.P.,M.P
Metode : Ceramah, tanya jawab,
Waktu : Senin, 31 Mei 2021, jam: 15.45-17.00 WIB
Rangkuman :
Materi resume program merupakan sesi paling terakhir. Peserta baik kelas A maupun B
dikumpulkan dalam satu ruang. Selanjutnya fasilitator menjelaskan mengenai tindak lanjut
menyusun laporan akhir kegiatan pelatihan PEKERTI AA. Ketentuan format laporan adalah
sebagai berikut :
A. Format Laporan
1. Halaman depan (cover biru UNS), seperticontohterlampir.
2. Halaman judul, seperti cover.
3. Lembar Pengesahan, seperticontohterlampir.
4. Kata Pengantar
a. Deskripsikansecarasingkathal-hal yang berkaitan dengan upaya peningkatan
profesionalitas dosen, apa yang telahd ilakukan dan hasil yang telah diperoleh.
5. Daftar Isi, seperti contoh terlampir.
6. BAB I. PENDAHULUAN
a. Tuliskan refleksi Bp./Ibu (sebagai peserta) yang intinya untuk peningkatan
profesionalitas dosen sangat diperlukan kegiatan PEKERTI-AA.
7. BAB II. PELAKSANAAN PROGRAM
Uraikan secara singkat proses kegiatan Program PEKERTI-AA Tahap Penanaman yang
terdiri dari kegiatan tatap muka, kegiatan terstuktur dan kegiatan mandiri . Pada kegiatan
tatap muka dilaporkan ringkasan materi tiap sesi, nama fasilitator yang menyampaikan
dan bagaimana strategi penyampaian fasilitator pada sesi tersebut. Sebagai acuan
gunakan jadwal dan materi program yang telahdisajikanselamakegiatan program
PEKERTI-AA.
74
Pada kegiatan terstruktur laporkan bagaimana proses peserta mengerjakan tugas-tugas
tersebut.
Pada kegiatan mandiri laporkanbagaimana proses peserta menyelesaikan tugas-tugas
penyusunan laporan hasil program.
8. BAB III. HASIL PROGRAM
Paparkan hasil program. Susunlah sesuai dengan format sebagai berikut:
A. Hasil TugasTerstruktur
Sajikan secara urut tugas-tugas yang diberikan selama program sesuai dengan
urutan sajian materi, usahakan obyek tugas-tugas yang bersangkutan dengan
matakuliah menggunakan satu matakuliah yang sama.
1. Pendidikan Tinggi sebagaiSistem
2. Isu Strategis Pendidikan Tinggi
3. PengembanganKurikulum Pendidikan Tinggi
4. TeoriMotivasi
5. Model dan Metode Pembelajaran
6. AnalisisKompetensi (Peta Kompetensi)
7. Penyusunan RPS/Silabus (Silabus satu semester)
8. PHB: Kognitif
9. PHB: Afektif
10. PHB: Psikomotorik
11. Asesmen Kinerja
12. KontrakPembelajaran
13. Pengembangan Bahan Ajar
14. Evaluasi Program Pembelajaran
15. PPKP
B. Pelaksanaan Micro Teaching
1. Uraikan secara singkat prosedur pelaksanaan micro teaching, sertakan form
PM 1 Rencana Kegiatan Microteaching yang telah diisi.
2. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Mikro yang digunakan dalam micro
teaching
75
3. Hasil self assesment dari dosen yang mengajar dan penilaian dari para
pengamat, sertakan lembar penilaian dari pengamat dan fasilitator
4. Hasil diskusikelompok
5. Refleksi terhadap micro teaching (tanggapan dan kesimpulan)
9. BAB IV. PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan apa yang telah diperoleh melalui program ini, atau
merupakan refleksi diri. Dari tulisan refleksi diri akhir program ini dapat diketahui aik
oleh peserta maupun pihak lain (instansi atau penyelenggara) perubahan yang terjadi
apabila dibandingkan refleksi diri awal.
Kemukakan dengan jujur apakah benar perubahan pembelajaran ada ditangan Bp./Ibu
sebagai dosen dan kekurangan penyelenggaraannya
B. Format Penulisan
1. Ditulis pada kertas HVS ukuran kwarto 70 gr.
2. Ukuran margin atas 3 cm, bawah 2.5 cm, kiri 3 cm dan kanan 2.5 cm.
3. Gunakan huruf standar dengan spasi 1.5 untuk penuturan/narasi biasa, sedangkan
penulisan dalam bentuk tabel disesuaikan dengan kebutuhan dan praktisnya.
4. Dibuat rangkap 2 (dua), dengan rincian:
a. 1 (satu) eksemplar untuk peserta (dijilid lengkap)
b. 1 (satu) eksemplar untuk LPPMP UNS Solo (dijilid lengkap)
5. Format sampul dan hal depan
Setelah menjelaskan format dan diiringi dengan tanya jawab peserta, pembagian pembimbing
laporan akhir peserta. Penulis memperoleh pembimbing 1 : Bambang Kusharjanta, S.T, M.T dan
pembimbing 2 : Roy Alamsyah, S.Pd., M.Pd.. Acara selanjutnya adalah penutupan secara resmi
oleh Dr. Tri Wuryaningsih disertai dengan pemberian kesan pesan dari perwakilan peserta.
76
BAB. III. HASIL PROGRAM
LEMBAR KERJA
Nama : Sigied Himawan Yudhanto
NIK : 1985080420200801
Prodi : D3 Desain Komunikasi Visual
Fakultas : Sekolah Vokasi
Kelas :B
77
Urian Tugas : Membuat makalah singkat (maksimal 2 halaman) yang berisi refleksi apakah
institusi (prodi/jur/fak/PT) dimana peserta mengajar sudah berjalan secara
sistemik atau belum.
78
adalahbidang desain komunikasi visual, yakni: desain, percetakan dan penerbitan, video,film
dan fotografi,TV, permainan interaktif (game), dan periklanan.
LEMBAR KERJA
79
2. Mengidentifikasi relevansinya dengan kebijakan dan program dari Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi
3. Membuat usulan supaya kegiatan yang kurang relevan menjadi kegiatan yang lebih
relevan dengan kebijakan dan program dari DIKTI
Jawaban :
1&2
Untuk menjawab pertanyaan nomor 1 dan 2, gunakan format berikut, dengan memberi tanda
centang (V):
3. Kegiatan prodi yang sudah dianggarkan dalam Sireva sudah cukup relevan dengan kebijakan
dan program dari DIKTI. Saya mengusulkan adanya kegiatan baru sehingga pencapaian
indikator kinerja umum bisa terakselerasi, diantaranya adalah
a. Pengadaan lab komputer animasi yang mumpuni
b. Membangun iklim teaching factory di SV UNS
c. Kegiatan pengembangan wirausaha bagi mahasiswa melalui kerjasama dengan mitra
DUDI
d. Akselerasi perubahan D3 DKV menjadi D4 Desain Media
e. Untuk menuju point c dan d maka perlu ada program pemberian beasiswa S3 bagi
seluruh dosen tetap di lingkungan SV UNS
80
3. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tinggi
OUTLINE
KURIKULUM PROGRAM STUDI
Misi:
1. Menyelenggarakan pendidikan untuk pengembangan ilmu pengetahu¬an desain sebagai upaya
meningkatkan kreativitas dan profe¬sional¬i¬tas kompetensi dalam bidang desain
komunikasi visual serta pengembangan kemampuan berwirausaha.
2. Menyelenggarakan penelitian lintas disiplin yang menghasilkan karya desain komunikasi
visual yang paling baru.
3. Menyelenggarakan pengabdian dibidang desain komunikasi visual pada masyarakat sebagai
upaya untuk pemecahan masalah komunikasi visual dan membangun sikap kemandirian.
4. Menjalin kerjasama bidang desain komunikasi visual di tingkat nasional atau internasional.
Tujuan:
1. Menghasilkan lulusan yang berkepribadian luhur, kreatif, unggul, mandiri, berwawasan
internasional dengan berlandaskan pada nilai-nilai budaya nasional.
2. Membantu memecahkan masalah komunikasi visual dalam masyarakat melalui kemampuan
ilmu pengetahuan seni rupa terapan dalam bidang desain komunikasi visual.
3. Menghasilkan karya seni rupa terapan yang paling baru dibidang desain komunikasi visual
untuk dipublikasikan di tingkat nasional atau internasional.
81
4. Menjalin kerjasama dengan industri kreatif dan perguruan tinggi dibidang desain komunikasi
visual, baik di tingkat nasional atau internasional untuk menuju program studi, fakultas dan
universitas yang bereputasi internasional.
82
dengan penekanan pada sisi invensi dan
inovasi pribadi yang profesional.
83
d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air,
memiliki nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada negara dan
bangsa
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan
kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain
f. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian
terhadap masyarakat dan lingkungan
g. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara
h. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik
i. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang
keahliannya secara mandiri
j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan
kewirausahaan.
Pengetahuan a. Konsep teoritis desain komunikasi visual secara umum
b. Prinsip dan teknik desain komunikasi menggunakan media cetak,
media elektronik, media digital.
c. Konsep, prinsip, teknik, dan prosedur kerja dalam proses produksi
desain komunikasi visual untuk media cetak, media elektronik,
media digital yang meliputi: proses kreatif desain komunikasi
visual dan proses produksi desain komunikasi visual untuk
berbagai jenis media.
d. Pengetahuan faktual tentang perkembangan teknologi terbaru
terkait dengan bidang desain komunikasi visual.
e. Prinsip dan pengetahuan prosedural studio dan kegiatan
laboratorium, serta pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja
(K3)
Keterampilan Umum
1. Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas dan menganalisis data dengan
beragam metode yang sesuai, baik yang belum maupun yang sudah baku.
2. Mampu menunjukkan kinerja bermutu dan terukur.
3. Mampu menyelesaikan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks yang sesuai
dengan bidang keahlian terapannya didasarkan pada pemikiran logis, inovatif, dan
bertanggung jawab atas hasilnya secara mandiri.
4. Mampu menyusun laporan hasil dan proses kerja secara akurat dan sahih serta
mengomunikasikannya secara efektif kepada pihak lain yang membutuhkan.
5. Mampu bekerjasama, berkomunikasi, dan berinovatif dalam pekerjaannya.
6. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali
84
data.
Keterampilan Khusus
1. Mampu melakukan perancangan kreatif berbagai kompetensi desain
komunikasi visual ; desain grafis, desain multimedia interaktif, desain
iklan.
2. Mampu menjalankan proses produksi desain komunikasi visual untuk
media cetak, media elektronik, media digital.
3. Mampu melakukan evaluasi atas aktivitas-aktivitas dalam proses
perancangan sampai dengan produksi desain komunikasi visual dengan
mengacu kepada prosedur dan standar yang berlaku.
85
CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN
KETERAMPILAN
Profil Lulusan SIKAP KETERAMPILAN UMUM PENGETAHUAN KHUSUS
S S S S S S S1 KU KU KU KU KU KU KU KU KU
1 2 3 S4 5 S6 7 8 S9 S10 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 P1 P2 P3 P4 P5 KK1 KK2
Desainer
Komunikasi
Visual pada v V V V v V V V v V V V v V V V v V V V v V V V v
industri
kreatif.
Wirausahawan
Desain v V V V v V V V v V V V v V V V v V V V v V V V v
Komunikasi Matrik: Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran : 3D Moddeling
Visual
86
Bagian . Penetapan Mata Kuliah
Berisi:
1. Deskripi bentuk dan jenis mata kuliah beserta metode/strategi pembelajaran serta
instrumen penilaian dan matode/cara pengukurannya
2. Identifikasi pembentukan mata kuliah berdasar evalusi hasil kirukulum dan/atau
penetapan matakuliah baru berdasar CPL
3. Matrik CPL/PLO dan Mata Kuliah
4. Penetapkan jumlah sks mata kuliah berdasar kedalaman dan keluasan CPL dan tingkat
taksonomi kemampuan
87
CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN
KETERAMPILAN
Mata Kuliah SIKAP KETERAMPILAN UMUM PENGETAHUAN KHUSUS
S S S S KU KU KU P P
1 S2 S3 4 S5 6 S7 S8 9 S10 S11 KU1 2 KU3 KU4 5 KU6 KU7 8 KU9 P1 2 P3 4 P5 KK1 KK2
3D Moddeling V V
3D Animation V V
Catatan:
1. Beri tanda √ pada baris Mata Kuliah dan kolom CPL/PLO yang bersesuain
2. Estimasi waktu diukur berdasarkan keluasan dan kedalaman CPL sesuai tanda √ pada baris Mata Kuliah
3. Bobot mata kuliah (sks) ditentukan berdasar estimasi waktu (1 sks = 170 menit kegiatan pembelajaran)
4. Dalam hal terdapat kesaman CPL pada dua atau lebih mata kuliah, maka mata kuliah berpotensi untuk digabungkan (lihat baris
mata kuliah)
5. Dalam hal tidak terdapat tanda √ CPL pada baris mata kuliah , maka mata kuliah berpotensi untuk dihapus (lihat naris mata
kuliah)
6. Dalam hal tidak ada tanda √ mata kuliah pada kolom CPL (Jumlah CPL dalam MK = 0), maka berpotensi membentuk mata
kuliah baru.
7. Pastikan bahwa setiap butir CPL Program Studi telah habis dibagi/dibebankan pada seluruh mata kuliah
8. Pengelompokan mata kuliah dapat dilakukan dalam rangka rekognisi merdeka belajar.
88
4. Teori Motivasi
89
3D Moddeller
90
5. Model dan Metode Pembelajaran
LEMBAR KERJA 5
1. Indikator :
a. Mata Kuliah/ Semester : Komputer Grafis / 1
b. Capaian Pembelajaran/ Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu menjelaskan
perbedaan warna cahaya (RGB) dan pigmen (CMYK).
c. Kemampuan Akhir :
Menjelaskan warna RGB dan CMYK dengan percaya diri
Menyajikan warna RGB dan CMYK secara mandiri
d. Bahan Kajian/ Materi Pokok :
Pengertian Warna RGB dan CMYK.
Persamaan dan perbedaan warna RGB dengan CMYK.
Kombinasi warna RGB dengan CMYK
2. Model Pembelajaran yang dipilih : Student Center Learning
Metode Pembelajaran yang dipilih : Project Based Learning
a. Tujuan :
Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah proyek yang
kompleks dengan hasil produk nyata.
b. Alasan :
Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah proyek.
c. Manfaat :
Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam
mengelola bahan atau alat untuk menyelesaikan tugas atau proyek
Meningkatkan kolaborasi peserta didik
91
d. Posedur / Langkah : Menentukan Pertanyaan Mendasar - Mendesain
Perencanaan Proyek - Menyusun Jadwal - Memonitoring Siswa - Menguji Hasil
- Mengevaluasi Pengalaman
e. Lingkungan Belajar (speseifik) :
Pengetahuan : Memahami, menerapkan dan menganalisi pengetahuan
faktual, konseptual dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang
ilmu pengetahuan.
Ketrampilan : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan diri yangdipelajari secara
mandiri dan maupun melakukan tugas spesifik dibawah pengawasan
dosen.
f. Hasil belajar yang diharaapkan, berupa :
Dampak instruksional : Mahasiswa mampu menjelaskan dengan tepat
penggunaan warna RGB dan CMYK, serta mampu mengkombinasikan
warna RGB dan CMYK.
Dampak pengiring : Mahasiswa mampu mengapikasikan waran RGB dan
CMYK dalam karya desain grafis media cetak, luar ruangan serta
elektronik.
g. Kriteria keberhasilan (unjuk kerja siswa setelah belajar dengan model tsb) :
Mahasiswa mampu menguraikan warna RGB dan CMYK.
Mahasiswa mampu membandingkan warna RGB dengan CMYK
Mahasiswa mampu melakukan kombinasi warna RGB dan CMYK.
Mahasiswa mampu menunjukkan penempatan warna sesuai fungsi.
h. Sistem sosial dan kondisi yang mendukung tercapainya tujuan/ kompetensi :
Dosen mampu mengkomunikasikan instruksi/ prosedur langkah kerja
pembelajaran dengan jelas.
Mahasiswa secara aktif berdiskusi serta mencari sumber literasi secara
offline maupun online dan mengikuti prosedur langkah kerja yang telah
ditetapkan oleh dosen.
92
6. Analisis Kompetensi (Peta Kompetensi)
Nama : Sigied Himawan Yudhanto
NIK : 1985080420200801
Prodi : D3 Desain Komunikasi Visual
Fakultas : Sekolah Vokasi
Kelas :B
Fasilitator : Dr. Anjar Sri CN, S.H, M.Hum
LEMBAR KERJA
MATERI : ANALISIS KOMPETENSI
URAIAN TUGAS: BUATLAH PETA KOMPETENSI UNTUK SATU
MATA KULIAH – 3D MODDELING
CPL – P1 : Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat memahami
konsep dasar 3D Moddeling, dapat menyelesaikan proses perancangan 3D Moddeling
dengan menggunakan salah satu Teknik pemodelan yang telah dipelajari oleh mahasiswa.
CPL- KU3 : Bisa melakukan perancangan kreatif berbagai bentuk model 3D dengan
menggunakan aplikasi 3D sMAX dengan beragam bentuk yang kemudian dikonversi
kedalam digital 3D Asset.
CPMK :. 1. Mampu membuat alternatif dan varian 3D Model sebagai implementasi konsep
desain.
2. Mampu berkomunikasi desain dengan membuat visualisasi desain dalam bentuk gambar 2
dimensi dan 3 dimensi dengan cara manual dan berbantu komputer ( 3D Max)
3.Mahasiswa mampu menata pencahayaan dalam scene 3 dimensi.
4. Mahasiswa mampu melakukan(C3) proses rendering scene 3 dimensi
LAMPIRAN:
Rencana Pembelajaran Semester (RPS) merupakan rencana yang menggambarkan prosedur dan pengelolaan pembelajaran untuk mencapai hasil belajar dalam
bentuk capaian pembelajaran satu mata kuliah. RPS dikembangkan dan ditetapkan oleh dosen secara mandiri atau bersama dalam kelompok keahlian suatu
bidang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam program studi.
94
Mata Kuliah Prasyarat : Kepala Program Studi : Hermansyah
Muttaqin, M.Sn
Deskripsi Mata Kuliah : Perkuliahan 3D Modelling adalah proses untuk menciptakan objek 3D yang ingin dituangkan dalam bentuk visual nyata, baik
secara bentuk, tekstur, dan ukuran objeknya. Pengertian lainnya adalah sebuah teknik dalam komputer grafis untuk
memproduksi representasi digital dari suatu objek dalam tiga dimensi baik solid object maupun organic. Perkuliahan di
selenggarakan dengan menggunakan modul pembelajaran yang terdapat di spada.uns.ac.id, dengan tanya jawab secara
asinkronus melalui group di telegram, assesment akan menggunakan zoom meeting setiap ada tugas, dan review tugas
dilakukan dalam bentuk diskusi Bersama, jadwal tentative yang akan di sampaikan via group. Dan di akhir semester setiap
tugas akan dikurasi untuk kumpulkan dalam bentu portofolio, terpisah dari UTS dan UAS.
Daftar Referensi : 1. Hendratman, Hendri, The Magic Of 3DS MAX MODELING 36 TUTORIALS, Informatika, Jakarta, 2019
2. Gunawan, Bastian . MODELING DAN ANIMASI 3D DENGAN 3DS MAX . Elex Media Komputindo, Jakarta. 2008
3. Wahana Komputer, Buku Tutorial 5 Hari Membuat 3D Modelling 3ds Max 2010. Penerbit Andi, Yogyakarta 2012
95
Tahapan
Penilaian*
Pembelajaran
Referensi
Tahap Kemampuan akhir/ Sub-CPMK Materi Pokok (kode dan Waktu Pengalaman Indikator Teknik
halaman) Luring Daring Belajar (tingkat penilaian
Taksonomi) dan bobot
C-A-P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Mahasiswa mampu memahami cara 1,2 Praktek 3 x 100 Presentasi tentang Mahasiswa 5%
kerja dan fungsi tools dasar yang Peran dan peluang menit. 3D Mod deling dapat
1 terdapat 3D visualization dal Demonstrasi pen mengetahu
3 x 70
i menu
dalam program am menit genalan UI dan w
yang ada
3Ds Max. industri tugas orkflow dalam ap didalam
Viewport mandiri likasi 3D 3Ds Max 3Ds Max,
Toolbar (membuat benda Mahasiswa
Create and dasar, memanip menggunak
modify pa nel ulasi ukuran & p a n tools
Transform osisi gizmo) Modifier
standard
Duplicatio n
Mahasiswa
Grouping Object Belajar
CPMK 1 menduplika
Mahasiswa memiliki si primitive
kemampuan teknik object
dasar 3D Modeling
berbasis Editable Poly
Modifikasi
segment
Modifikasi
Polygon
96
Mahasiswa mampu membuat Membuat objek spli 1,2 Praktek 3 x 100 Presentasi tek Mahasi 5%
obyek 3 dimensi dari bentuk d asar ne Memodifikasi o menit. nik modeling swa
2 Kurva bjek Editable spline 3 x 70 dengan dasar mamp
Mengubah spline menit objek 2d Prak u
menjadi 3D dengan tugas tek : memb
modifier extrude d mandiri 1. tracing logo uat
an lathe d alam bentuk model
2D spline dan 3D
CPMK 1 mengubah be Sederh
Mahasiswa memiliki ntuk menjadi ana
kemampuan teknik 3D Mis : logo,
dasar 3D Modeling meubel
berbasis Editable Poly
Modifikasi 2.Mengggamb
Extrude ar pola 2d dari
Modifikasi Bevel benda circular
Modifikasi Bridga dan
polygon mengubah be
ntuknya menj
adi 3D
3 Mahasiswa mampu membuat d an Mengenali dan bisa 1,3 Praktek 3 x 100 Mengenali str Mahasiswa 5%
memodifikasi obyek 3 dimensi dari memilih Sub objec menit. uktur geomet mampu
bentuk dasar geometri atau t dalam polygon M 3 x 70 ri dasar dalam membuat
polygon emodifikasi bentuk menit benda 3D model 3D
objek polygon tugas Komponen dal Sederhana
mandiri am objek poly
CPMK 1 gonal dan cara
Mahasiswa memiliki modifikasiny
kemampuan teknik a Praktek: Po
dasar 3D Modeling lygonal modeli
berbasis Editable Poly
ng
Modifikasi create
Modifikasi slice
Modifikasi attach
Mahasiswa mampu membuat obyek Polygon modeling d 1,3 Praktek 3 x 100 Presentasi Ko Mahasiswa 5%
4 3D Kompleks engan pola poligon menit. nsep Subdivisi mampu
3 x 70 on dalam 3D membuat
CPMK 1, 2 menit modeling De model 3D
Mahasiswa memiliki
97
kemampuan teknik tugas monstrasi 3D sedikit
dasar 3D Modeling mandiri modeling den kompleks
berbasis Editable Poly gan memanfa
Modifikasi atkan subdivis
AutoSmooth ion
5 Mahasiswa mampu membuat Polygon modeling 1,3 Praktek 3 x 100 Presentasi Ko Mahasiswa 5%
obyek 3D Kompleks level 2 dengan pola menit. nsep Subdivisi mampu
poligon 3 x 70 on dalam 3D membuat
menit modeling De model 3D
CPMK 1, 2 tugas monstrasi 3D sedikit
Mahasiswa memiliki mandiri modeling den kompleks
kemampuan teknik gan memanfa leve l2
dasar 3D Modeling atkan subdivis
berbasis Editable Poly ion
Modifikasi
Turbosmooth
Modifikasi
Meshsmooth
Memahami
perbedaan
keduanya
6 Mahasiswa mampu memberik an Penggunaan materi 1,3 Praktek 3 x 100 Presentasi Ko Mahasiswa 5%
material pada obyek 3D al dengan parameter menit. nsep material dapat
untuk memodifikasi 3 x 70 (shader) obje k Mengaplikas
mate rial menit Proses pem ikan
Menggunakan tugas berian materia material
material mandiri l pada aplikasi pada objek
3d Texturing yang dibuat
CPMK 1, 2 ‐ dan added
Mahasiswa memiliki bitmap
kemampuan teknik
dasar 3D Modeling
berbasis Editable Poly
Penggunaan
Slade material
Modifikasi map
pada material
Mahasiswa mampu membuat p ola Modifikasi fill dan 3 Praktek 3 x 100 Mahasiswa Mahasiswa 5%
7 2D dari obyek 3D stroke pada object menit. mengerti dapat berkreasi
dan lines 3 x 70 membuat dan dengan berbagai
menit merekayasa macam object
CPMK 1 tugas property dari gambar
98
Mahasiswa memiliki mandiri objek dan
kemampuan teknik garis.
dasar 3D Modeling
berbasis Editable Poly
Modifikasi Nurbs
Modifikasi Sculpt
9 Mahasiswa Membuat model Membuat berbagai 2,3 Praktek 3 x 100 Ekperimen Mahasiswa 5%
dengan modifier list macam objek 3D menit. dengan mampu
dengan beberapa 3 x 70 berbagai menggunakan
fitur modifier menit macam cahaya untuk
tugas lightning tool memberi
Sub CPMK 1, 2 : mandiri kedalaman
Menggunakan pada objek
transform yang telah di
Menggunakan buat
Twist
Menggunakan
Squash
10 Mahasiswa mampu menbuat Si Fitur arsitektural (wall, 1,3 Praktek 3 x 100 Mahasiswa 5%
mple arsitektural doors, windo ws, menit. mampu
moddeling stairs, dll)Peng aturan 3 x 70 mbuat objek
layerPengg unaan menit arsitektur
referensi) tugas sederhana
mandiri
Sub CPMK 2 :
Mahasiswa bisa
membuat objek 3D
model, dengan surface
sesuai dengan topologi
Mengkonversi
primitive objet
menjadi model
bangunan
99
Mampu
membuat
topologi
bangunan
12 Rendering dengan Global Rendering dengan 1,3 Praktek 3 x 100 Bagaimana Mahasiswa 5%
illumination Mental Ray menit. membuat dapat
3 x 70 realistic menggunakan
Sub CPMK 3 : menit renderer settingan
Mahasiswa bisa tugas menggunakan render
melakukan render mandiri engine render
environent scene 3D yang terdapat
Model dengen teknik pada 3DsMax
Modifikasi segment
Penggunaan
Sunlight
Penggunaan omni
light
Penggunaa
shadow tracer
13 Mahasiswa mampu melakukan Environment & eff 2 Praktek 3 x 100 Bagaimana Mahasiswa 5%
proses post‐production pada hasil ect Render pass menit. membuat dapat
render 3 D Compositing 3 x 70 realistic menggunakan
menit renderer settingan
Sub CPMK 3 : tugas menggunakan render
Mahasiswa bisa mandiri engine render
melakukan render yang terdapat
environent scene 3D pada 3DsMax
Model dengen teknik
Modifikasi segment
100
Compositing
sederhana
Mengolah hasil
render dengan
adobe photoshop
Membuat
footage 3D
14 Mahasiswa mampu mengelola Scene preparation 2 Praktek 3 x 100 Normal Bump Metode 5%
proyek visualisasi 3D Modeling Mapping menit. Mapping berbagai
Material Texturing 3 x 70 Composite macam
dan shade material menit Mapping mapping
tugas Spline Menggun
CPMK , 3 mandiri Mapping akan
Sub CPMK 3 : Using the material
Mahasiswa bisa Multi/Sub-
melakukan render Map Mapping
environent scene 3D Characters
Model dengen teknik with Unwrap
pencahayaan
UVW
Mengelola Aset
3D
Bloking 3D asset
untuk keperluan
Scene
15 Mahasiswa mampu melakukan Rendering dengan 1,3,2 Praktek 3 x 100 Bagaimana Mahasiswa 5%
proses render dengan indirect i Vray menit. membuat dapat
llumination 3 x 70 realistic menggunakan
CPMK 3 menit renderer settingan
Setting render tugas menggunakan render secara
pada Mental ray mandiri engine render advance
Menggunaka yang terdapat
nteknik Radiosity pada 3DsMax
Menggunakan
Ambeient
Oclusion
Sun system
Hasil Realistik 3
Objek model
Environment
Scene
101
16 UAS (Ujian Akhir Semester) Ujian 3 x 100 15%
Praktek menit.
3 x 70
menit
102
8. PHB: Kognitif
Nama : Sigied Himawan Yudhanto
NIK : 1985080420200801
Prodi : D3 Desain Komunikasi Visual
Fakultas : Sekolah Vokasi
Kelas :B
Fasilitator : Dr. Sarwanto, S.Pd, M.Si
Materi : PHB Pengetahuan
Uraian tugas : Tugas Mandiri Kisi-kisi
Kontrak Pembelajaran
Semester : 2 / 3 sks
Prodi : D3 Desain Komunikasi Visual
Jurusan : -
Fakultas : Sekolah Vokasi
Oleh:
103
Bagian ini dapat meliputi informasi tentang nama, kode, bobot SKS mata kuliah; semester; jurusan/
program studi/fakultas; pengampu; mata kuliah prasarat; waktu/ruang pertemuan/kuliah dll.
Nama : 3D Moddeling
Kode
Bobot SKS : 3 (1 : 2)
Semester :2
Program Studi : D3 Desain Komunikasi Visual Sekolah Vokasi
Pengampu : Sigied Himawan Yudhanto
Mata Kuliah Prasarat :-
Waktu : 1 x 50 menit, 2 x 170 Menit
Ruang pertemuan : Lab Kom 314SV
S. Deskripsi Matakuliah
Mata kuliah ini membahas mengenai bagaimana membuat objek 3D dengan menggunakan aplikasi
3DsMAX
V. Organisasi Materi
Gambaran tentang penataan materi secara skematis dan sistematik dalam bentuk bagan atau
diagram mirip seperti peta kompetensi, hanya saja yang dituliskan bukan Kompetensi Dasarnya
melainkan materi pokok dan sub materi pokoknya sehingga akan membentuk gambaran struktur
materi atau outline dari mata kuliah yang bersangkutan.
Referenda modeling
Tehnikal moddeling
104
Model karakter
Model non karakter
Mahasiswa merencang model 3D
3. dengan berbagai macam tingkatan level Memodelling landscape
dan komplektisitas bentuk
Moddelling Scene for Animation
VIII. Tugas
Tugas tersetruktur yang diberikan secara individu
IX. Penilaian
105
Tk
Perhitungan Nilai Keterampilan Nk=
2
UK 2
No Aspek Penilaian
(85-100) (75-84) (61-74) (0-60)
1 Mahasiswa Tingkat Tingkat ketepatan Tingkat Tingkat ketepatan
mampu ketepatan jawaban 75-84% ketepatan jawaban 60%
menjelaskan jawaban 85- jawaban
dengan tepat 100% 61-74%
mengenai materi
yang ditanyakan
(materi 9-15)
Tk
Perhitungan Nilai Keterampilan Nk=
2
KUIS
No Aspek Penilaian
(85-100) (75-84) (61-74) (0-60)
1 Mahasiswa Tingkat Tingkat ketepatan Tingkat Tingkat ketepatan
mampu ketepatan jawaban 75-84% ketepatan jawaban 60%
menjelaskan jawaban 85- jawaban
dengan tepat 100% 61-74%
materi yang sudah
disampaikan
Tk
Perhitungan Nilai Keterampilan Nk=
2
Skala nilai Ujian dan Kuis
Rentang Skor Angka Huruf
106
(Skala 100)
≥ 85 4,00 A
80 – 84 3,70 A-
75 – 79 3,30 B+
70 – 74 3,00 B
65 – 69 2,70 C+
60 – 64 2,00 C
55 - 59 1,00 D
< 55 0,00 E
107
9. PHB: Afektif
Nama : Sigied Himawan Yudhanto
NIK : 1985080420200801
Prodi : D3 Desain Komunikasi Visual
Fakultas : Sekolah Vokasi
Kelas :B
Fasilitator : Dr. Sarwanto, S.Pd, M.Si
Materi : PHB Afektif
Uraian tugas : Membuat instrument penilaian afektif berdasarkan minat
Mata kuliah : 3D Moddeling
No Pernyataan Ya Tidak
1 Memiliki kemampuan observasi
2 Memiliki Kecermatan dan ketekunan
3 Mampu mengaplikasikan Teknik Primitive
Modeling (Solid Geometry Modeling)
4 Mampu mengaplikasikan Teknik Polygonal
Modeling (Sculpt Modeling)
5 Mampu mengaplikasikan Teknik NURBS
Modeling (Curve Modeling)
6 Mampu menduplikasi objek referensi
7 Memiliki kemampuan Intuisi
8 Memiliki kemampuan imajinatif
Rubrik penilaian
Nilai Jumlah Jawaban “Ya”
A 9-10
B 7-8
C 6
D <6
108
10. PHB: Psikomotorik
LEMBAR KERJA
PENILAIAN KETRAMPILAN PSIKOMOTOR
NO DIMENSI 3 2 1 0
SKOR RATA-RATA
NILAI
Keterangan:
3 = Terampil sekali
2 = Terampil
1 = Kurang terampil
0 = Tidak bisa
109
11. Asesmen Kinerja
LEMBAR KERJA
ASSESMENT KINERJA RUBRIK ANALITIK
110
LEMBAR KERJA
ASSESMENT KINERJA RUBRIK HOLISTIK
SKOR DESKRIPSI
Sangat terampil dalam mengolah data, menganalisis dan menyusun
laporan praktikum
4
Sangat sesuai antara gambar referensi dengan objek 3D yang di hasilkan
Sangat terampil dalam pemodelan 3 dimensi
Cukup terampil dalam mengolah data, menganalisis dan menyusun
laporan praktikum
3 Cukup sesuai dengan antara gambar referensi dengan objek 3D yang di
hasilkan
Cukup terampil dalam pemodelan 3 dimensi
12.
Kurang terampil dalam mengolah data, menganalisis dan menyusun
laporan praktikum K
2 Tidak sesuai dengan antara gambar referensi dengan objek 3D yang di
hasilkan
Kurang terampil dalam pemodelan 3 dimensi
Tidak terampil dalam mengolah data, menganalisis dan menyusun
laporan praktikum
1 Tidak sesuai dengan antara gambar referensi dengan objek 3D yang di
hasilkan
Tidak terampil dalam pemodelan 3 dimensi
ontrak Pembelajaran
Kontrak Pembelajaran
111
Nama Mata Kuliah : 3D Moddeling
(Kode Mata Kuliah)
Semester : 2 / 3 sks
Prodi : D3 Desain Komunikasi visual
Jurusan : -
Fakultas : Sekolah Vokasi
Oleh:
112
Bobot SKS : 3 (1 : 2)
Semester :2
Program Studi : D3 Desain Komunikasi Visual Sekolah Vokasi
Pengampu : Sigied Himawan Yudhanto
Mata Kuliah Prasarat :-
Waktu : 1 x 50 menit, 2 x 170 Menit
Ruang pertemuan : Gedung A Fakultas Pertanian
Mata kuliah ini membahas mengenai bagaimana Memodifikasi Mesh untuk membuat
objek 3D dengan menggunakan aplikasi 3DsMAX
V. Organisasi Materi
Gambaran tentang penataan materi secara skematis dan sistematik dalam bentuk bagan
atau diagram mirip seperti peta kompetensi, hanya saja yang dituliskan bukan Kompetensi
Dasarnya melainkan materi pokok dan sub materi pokoknya sehingga akan membentuk
gambaran struktur materi atau outline dari mata kuliah yang bersangkutan.
113
Tahap Kemampuan akhir Materi Pokok
1 2 3
Mahasiswa mampu membuat 3D
1. model Ruang lingkup 3D Model
Perspektif 3D Model
Mahasiswa mampu membuat 3D
Mampu menduplikasi objek 3D
4. model berdasarkan referensi
model
VIII. Tugas
Tugas tersetruktur praktek bisa dikumpulkan atau dipraktekan
IX. Penilaian
114
kali (Berita kali (Berita kali (Berita dari 2 kali
acara) acara) acara) (Berita acara)
Jumlah nilai total
(Tk)
Tk
Perhitungan Nilai Nk=
2
UK 2
No Aspek Penilaian (85-100) (75-84) (61-74) (0-60)
1 Mahasiswa Tingkat Tingkat Tingkat Tingkat ketepatan
mampu ketepatan ketepatan ketepatan jawaban 60%
menjelaskan jawaban 85- jawaban 75-84% jawaban 61-
dengan tepat 100% 74%
mengenai materi
yang ditanyakan
(materi 9-15)
Tk
Perhitungan Nilai Nk=
2
KUIS
No Aspek Penilaian (85-100) (75-84) (61-74) (0-60)
1 Mahasiswa Tingkat Tingkat Tingkat Tingkat ketepatan
mampu ketepatan ketepatan ketepatan jawaban 60%
menjelaskan jawaban 85- jawaban 75-84% jawaban 61-
dengan tepat 100% 74%
materi yang sudah
disampaikan
(100) (75) (60) (55)
2 Kejujuran dalam Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi
menjawab soal kecurangan 0 kecurangan 1 kecurangan 2 kecuranganlebihd
kali (Berita kali (Berita kali (Berita ari 2 kali (Berita
acara) acara) acara) acara)
Jumlah nilai
total (Tk)
Tk
Perhitungan Nilai Nk=
2
Skala nilai Ujian dan Kuis
Rentang Skor (Skala 100) Angka Huruf
≥ 85 4,00 A
115
80 – 84 3,70 A-
75 – 79 3,30 B+
70 – 74 3,00 B
65 – 69 2,70 C+
60 – 64 2,00 C
55 - 59 1,00 D
< 55 0,00 E
116
Tahap 1 : Mahasiswa Tahap 2 : Mahasiswa Tahap 3 : Mahasiswa
SKOR mampu membuat 3D mampu membuat 3D mampu membuat model
model model berdasarkan dengan presisi
referensi
Sangat terampil dalam Sangat sesuai membuat Sangat terampil dalam
4 membuat 3D model 3D model berdasarkan mampu membuat model
referensi dengan presisi
Cukup terampil dalam Cukup sesuai membuat Cukup terampil dalam
3 membuat 3D model 3D model berdasarkan mampu membuat model
referensi dengan presisi
Kurang terampil dalam Kurang sesuai membuat Kurang terampil dalam
2 membuat 3D model 3D model berdasarkan mampu membuat model
referensi dengan presisi
Tidak terampil dalam Tidak sesuai membuat Tidak terampil dalam
1 membuat 3D model 3D model berdasarkan mampu membuat model
referensi dengan presisi
SKOR DESKRIPSI
Sangat terampil dalam mampu membuat model dengan presisi
4 Sangat sesuai membuat 3D model berdasarkan referensi
Sangat terampil dalam membuat 3D model
Cukup terampil dalam mampu membuat model dengan presisi
3 Cukup sesuai Cukup sesuai membuat 3D model berdasarkan referensi
Cukup terampil dalam membuat 3D model
Kurang terampil dalam mampu membuat model dengan presisi
2 Kurang sesuai membuat 3D model berdasarkan referensi
Kurang terampil dalam membuat 3D model
Tidak terampil dalam mampu membuat model dengan presisi
1 Tidak sesuai membuat 3D model berdasarkan referensi
Tidak terampil dalam membuat 3D model
X. Jadwal Pembelajaran
117
Bagian ini memuat jadwal perkuliahan dalam bentuk tabel yang meliputi pertemuan ke
berapa, topik apa yang akan dibahas, sumber belajar atau bahan bacaan yang relevan
dengan setiap pokok bahasan yang dikaji, dan bila diampu oleh tim dapat pula
ditambahkan kolom nama pengampu yang sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya.
Pe Metode Pembelajaran
rte
m Lu Wa
Materi Pokok PIC
ua rin Daring ktu
n g
ke
1 2 3 4 5 6
1 Ceramah dan
Introducing 3dsmax User Sigied Himawan
diskusi dari materi 50
Interface And Navigation Yudhanto
online
2 Basic Moddeling Surface In Presentasi dan Sigied Himawan
50
3dsmax diskusi Yudhanto
3 Moddeling Glass Based Sigied Himawan
Studi Kasus 50
Object Yudhanto
4 Sigied Himawan
Moddeling Wood Concrete Studi Kasus 50
Yudhanto
5 Moddeling Based Metal Sigied Himawan
Studi Kasus 50
Object Yudhanto
6 Technical Moddeling Using Studi Kasus Sigied Himawan
50
Reference Yudhanto
7 Technical Moddeling Using Studi Kasus Sigied Himawan
50
Reference | Part II Yudhanto
8 Ujian Tengah Sigied Himawan
UTS 50
Semester Yudhanto
9 Studi Kasus Sigied Himawan
Lathe Method Moddeling 50
Yudhanto
10 Studi Kasus Sigied Himawan
Chain Moddeling 50
Yudhanto
11 Studi Kasus Sigied Himawan
Cartoon Character Moddeling 50
Yudhanto
12 Cartoon Character Moddeling Studi Kasus Sigied Himawan
50
Part II Yudhanto
13 Studi Kasus Sigied Himawan
Face Moddeling 50
Yudhanto
14 Face Moddeling, Extra Ear Studi Kasus Sigied Himawan
50
Moddeling Part II Yudhanto
15 Introduction To Unwrap Studi Kasus Sigied Himawan
50
UVW Yudhanto
16 Sigied Himawan
UAS Ujian Akhir Semester 50
Yudhanto
XI. Lain-lain
118
Bagi mahasiswa yang terlambat mengumpulkan tugas maka nilai dikurangi 50 %
Mengesahkan:
Pembantu Dekan I Ketua Program Studi D3 Desain Komunikasi
Fakultas Sekolah Vokasi Visual
Universitas Sebelas Maret Fakultas Sekolah Vokasi
Universitas Sebelas Maret
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul I
Kata Pengantar Ii
Daftar Isi, Iii
Tinjauan Mata Kuliah 1
BAB I. …………………………………. 1
BAB II. ………………………………… 5
BAB III. ……………………………….. 10
BAB IV. .................................................. 15.
(dan seterusnya sesuai kebutuhan)
Daftar Pustaka ….
119
Jawaban Pertanyaan Kunci ….
Senarai ….
TINJAUAN MATAKULIAH
Mata kuliah ini membahas mengenai bagaimana Memodifikasi Mesh untuk membuat
objek 3D dengan menggunakan aplikasi 3DsMAX
B. Kegunaan/Manfaat Matakuliah
Mahasiswa harus mengambil mata kuliah 3D Modelling adalah untuk menciptakan
objek 3D yang ingin dituangkan dalam bentuk visual nyata, baik secara bentuk, tekstur,
dan ukuran objeknya. Pengertian lainnya adalah sebuah teknik dalam komputer grafis
untuk memproduksi representasi digital dari suatu objek dalam tiga dimensi (baik benda
mati maupun hidup). Dalam konsep DKV 3D Modelling adalah pemodelan. yang
berfungsi untuk sebgai objek mesh sebelum di animasikan atau di render dengan tujuan
spesifik tertentu
C. Standar Kompetensi Matakuliah
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu menggunakan aplikasi 3DsMax untu
membuat model yang di inginkan
untuk kepentingan pembuatan model/mock up, visualisasi, gambar still image, dan
pencitraan 3 Dimensi
D. Susunan Urutan Bahan Ajar
Bab I : A. Modelling
Non Organic
- Moddelling Cup
- Moddeling Rocks
- Moddeling Gun
- Moddeling Car
- Moddeling Environment
Organic
- Moddelling Human
- Moddeling Animal
Bab II : B. Rendering
- Mental Ray
- Illustrate
- Vray for Interior *
- Vray for Exterior *
- Vray HDRI
120
- Vray Caustic
- Vray Fur
1. Bacalah bab per bab mulai bab pertama sampai bab terakhir
2. Kerjakan contoh-contoh soal kasus
3. Bila ada yang belum dipahami silahkan bertanya kepada dosen pengampu saat
kuliah maupun diluar kuliah.
121
BAB I.
3D MODDELING
B. Deskripsi Singkat
3D Modelling adalah proses untuk menciptakan objek 3D yang ingin dituangkan dalam
bentuk visual nyata, baik secara bentuk, tekstur, dan ukuran objeknya. Pengertian lainnya
adalah sebuah teknik dalam komputer grafis untuk memproduksi representasi digital dari
suatu objek dalam tiga dimensi (baik benda mati maupun hidup).
Sebenarnya, konsep dasar dari 3D Modelling adalah pemodelan. Pemodelan sendiri adalah
membentuk suatu benda-benda atau obyek. Membuat dan mendesain obyek tersebut
sehingga terlihat seperti hidup.
C. Materi
Tipe 3D Modelling
Ada beberapa tipe dalam 3D Modelling, yaitu
Modeling yang terdiri dari vertices(vertex/titik) yang jika disambungkan akan membentuk
sebuah edge(garis). Sehingga jika disambungkan dengan edge lain dapat membentuk
122
sebuah face (bidang). Bidang yang dibentuk oleh vertex, edges maupun face ini salah
satunya adalah primitive objek yang juga termasuk dalam teknik pemodelan.
123
15. PPKP
Oleh:
124
A. Judul Penelitian
Penggunaan Game Facerig Animation Sebagai Media Pembelajaran pada Pelajaran
Komputer Grafis Secara Daring.
D. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
125
1. Bagaimana membuat media pembelajaran yang menari dalam format video animasi
2. Apakah ada pengaruh hasil pembelajaran mahasiswa dengan sebelum dan sesudah video
pembelajaran di terapkan
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk merancang video sebagai media pembelajaran denga format
anmasi 3dimensi khusus pada mata kuliah berbasis praktek
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Dapat menjadi tolak ukur agar para dosen, guru, untuk lebih variatif dalam membat
media pembelajaran yang menarik di era pandemik
2. Menciptakan video media pembelajaran dengan konsep mobile yang adaptif terhadap
perkembangan zaman
3. Bagaimana agar video pembelaran bisa dinimati oleh semua kalangan
126
B. Hasil Pelaksanaan Microteaching
127
Selanjutnya peserta menyusun form PM 1 Rencana Kegiatan Microteaching sebagai berikut :
PPSP LPPMP
Form
UNS
PM 1
128
Setiap putaran waktunya maksimal 40 menit dengan rincian :
20 menit untuk praktek mengajar
5 menit untuk self assessment
10 menit tanggapan pengamat
5 menit untuk tanggapan/balikan pembimbing/fasilitator
129
2. Hasil self assesment dari dosen yang mengajar dan penilaian dari para pengamat,
sertakan lembar penilaian dari pengamat dan fasilitator
a. Hasil self assessment
Peralatan tidak berfungsi baik, video tidak tertayang di proyektor. Keadaan ini
menyebabkan sedikit panik dan mempengaruhi proses pembelajaran yang telah
direncanakan. Ada langkah kegiatan yang tidak terlaksana yakni memberi
kesempatan mahasiswa untuk mereview hasil.
Dalam menjelaskan ada kekeliruan penyebutan mata kuliah yakni mata kuliah
bahasa inggris seharusnya adalah 3D Moddeling hal ini karena efek memori
pada sesi praktek bahasa inggris sebelumnya.
b. Penilaian dari pengamat
1) Pengamat 1 : Secara umum sudah baik. Lembar pengamatan yang sudah
diisi sebagai berikut :
2) Penilaian Pengamat 2 : Secara umum sudah baik dan bisa menjadi role
model. Masih agak grogi.
3) Penilaian dari Fasilitator : Penekanan lebih dibuatkan lagi dengan membuat
tulisan/huruf yang beda. Lebih banyak lagi dibangun interaksi antar
mahasiswa dan juga mahasiswa dengan dosen. Lembar pengamatan sebagai
berikut :
130
3. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Mikro
131
Mahasiswa menyimak dan bila kurang jelas
bisa memberi pertanyaan.
Apersepsi mata kuliah prasarat sebelumnya.
Mahasiswa melakukan recall thingking mata
kuliah sebelumnya yakni dasar manajemen.
Evaluasi :
Mahasiswa diminta melakukan evaluasi kepada karya yang telah dibuat
132
4. Hasil diskusi kelompok
a. Penggunaan media power point : penggunaan power point harus jelas hurufnya
dan mudah dibaca dan sampaikan point-poinnya saja
b. Fokus pada tujuan pembelajaran : ada yang belum jelas tujuan pembelajarannya
sehingga apa materi yang akan dipelajari mahasiswa tidak fokus
c. Interaksi dengan mahasiswa dosen dan antar mahasiswa : masih perlu
ditingkatkan lagi
d. Penempatan posisi tempat duduk : masih ada yang monoton tidak bergeser
tempat berdiri mengajar
133
BAB. IV. PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Surat Undangan
134
135
2. Jadwal Pelatihan
Jadwal Program PEKERTI-AA UNS Kurikulum Tahun 2011
24 - 31 MEI 2021 DOSEN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
PPSP - LPPMP UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Sesi Waktu Durasi SENIN (24 MEI 2021) SELASA (25 MEI 2021) KAMIS (27 MEI 2021) JUM'AT (28 MEI 2021)
1 08.00 – 09.15 75’ Overview Program TM TM Kurikulum Pendidikan Tinggi AC BL Model Rancangan Pembelajarn FR SL Analisis Kompetensi AD AC
09.15 – 09.30 15’ Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
2 09.30 – 10.45 75’ Pendidikan Tinggi sbg Sistem SW SW Pembelajaran Orang Dewasa KD IDA Model-model Pembelajaran TM SM Penyusunan Silabus AD AC
3 10.45 – 12.00 75’ Isu Strategis Pendidikan Tinggi SW SW Konsep SCL VI IDA Model-model Pembelajaran TM SM Team teaching SM ROY
12.00 – 12.45 45’ Istirahat, Makan Siang Istirahat, Makan Siang Istirahat, Makan Siang Istirahat, Makan Siang
4 12.45 – 14.00 75’ Profesi dan Etika Dosen SH ROY Teori Belajar dan Pembelajaran MM SH Metode-metode Pembelajaran SM TM Ragam Sumber Bljr SM ROY
5 14.00 – 15.15 75’ Paradigma Konstruktivisme SH IDA Teori Belajar dan Pembelajaran MM SH Metode-metode Pembelajaran SM TM Media Pembljrn HP AD
15.15 – 15.45 30’ Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
6 15.45 – 17.00 75’ Konsep Pengembngn Kurikulum BL AD Teori Motivasi MY FR Taksonomi Tujuan Pembelajarn MY SL TIK dalam Pembelajaran HP AD
PAGI TM SH FR AC
PIKET SIANG BL IDA MY HP
ADMIN EDY+YANTO Darmanto Heri setiawan Edy
Sesi Waktu Durasi SABTU (29 MEI 2021) MINGGU (30 MEI 2021) SENIN (31 MEI 2021) KELAS A SENIN (31 MEI 2021) KELAS B
1 08.00 – 09.15 75’ Dasar Asesmen Pembelajaran YT SRW Pengmbngn Strategi Pembeljrn MY MM Pengembangan Bahan Ajar AD Pengembangan Bahan Ajar KD
09.15 – 09.30 15’ Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
2 09.30 – 10.45 75’ PHB: Kognitif YT SRW Kontrak Pembelajaran BK MM Evaluasi Program Pembelajaran KD Microteaching TIM
3 10.45 – 12.00 75’ PHB: Afektif YT SRW Manajemen Mutu Pembelajarn MY HP PPKP KD Microteaching TIM
12.00 – 12.45 45’ Istirahat, Makan Siang Istirahat, Makan Siang Istirahat, Makan Siang Istirahat, Makan Siang
4 12.45 – 14.00 75’ PHB: Psikomotorik MM YT Kom. & Ket. Dsr Mengajar AC SL Microteaching TIM Evaluasi Program Pembelajaran MM
5 14.00 – 15.15 75’ Asesmen Kinerja MY YT Kom. & Ket. Dsr Mengajar AC SL Microteaching TIM PPKP MM
15.15 – 15.45 30’ Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
6 15.45 – 17.00 75’ Pengajrn Remidial & Pengayaan MY VI Praktikum BK HP Resume Program AD Resume Program SL
PAGI SRW MM AD AD
PIKET SIANG YT SL ROY ROY
ADMIN Sriyanto Darmanto Edy+yanto Edy+yanto
KELAS A
KELAS B 2
136
3. Foto Tatap Muka
137
4. Foto Hasil Diskusi Kelompok
138
139