Anda di halaman 1dari 139

LAPORAN HASIL KEGIATAN

PROGRAM PENINGKATAN KETRAMPILAN DASAR


TEKNIK INSTRUKSIONAL – APPLIED APPROACH (PEKERTI-AA)
TAHAP PENANAMAN

Mei 2021

NAMA : Sigied Himawan Yudhanto., MS.n.


NIP : 1985080420200801
P.T. : Universitas Sebelas Maret Surakarta
PRODI : D3 DKV SEKOLAH VOKASI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
Tahun 2021

1
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Hasil Kegiatan Program Peningkatan Ketrampilan Dasar Teknik Instruksional–


Applied Approach (PEKERTI-AA) Tahap Penanaman ini disusun oleh:

Nama : Sigied Himawan Yudhanto., MS.n.


NIDN : 0004088506
Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret Surakarta
Fakultas : Sekolah Vokasi
Jurusan/Prodi : D3 Desain Komunikasi Visual

Mengetahui:
Fasilitator
Tim PEKERTI-AA Universitas Sebelas Maret

Drs. Hery Purwanto, M.Sc. Dr. Farida Nurhasanah, M.Pd.


NIP. 195905181987031002 NIP. 198106032005012001

Mengesahkan:
Ketua
Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret

Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd.


NIP. 196204071987031003

2
KATA PENGANTAR

Saya panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas karunia dan rahmatNya
sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Hasil Kegiatan Program Peningkatan
Ketrampilan Dasar Teknik Instruksional–Applied Approach (PEKERTI-AA) Tahap
Penanaman ini dengan lancar.
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Drs. Hery Purwanto, M.Sc..
selaku pembimbing I dan Dr. Farida Nurhasanah, M.Pd selaku pembimbing II dalam penulisan
laporan ini. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada :
1. Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta
2. Ketua Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta
3. Dekan Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret Surakarta
4. Kepala Program Studi D3 Desain komunikasi visual Sekolah Vokasi Universitas
Sebelas Maret Surakarta
5. Seluruh Fasilitator Pelatihan Peningkatan Ketrampilan Dasar Teknik Instruksional–
Applied Approach (PEKERTI-AA) Tahap Penanaman Tahun 2021 yang telah
memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat
6. Seluruh Panitia Pendukung Pelatihan Peningkatan Ketrampilan Dasar Teknik
Instruksional–Applied Approach (PEKERTI-AA) Tahap Penanaman Tahun 2021
7. Pihak keluarga : Ibunda, Ayahanda (Almarhum), Istri, Anak-Anakku, Saudara-
Saudaraku, kawan-kawan, dan Bapak Ibu Mertua yang tercinta.
8. Seluruh Rekan Sejawat Peserta Pelatihan Peningkatan Ketrampilan Dasar Teknik
Instruksional–Applied Approach (PEKERTI-AA) Tahap Penanaman Tahun 2021
yang telah bekerjasama dan menjadi tempat curahan hati selama pelaksanaan
pelatihan berlangsung.
9. dan semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah membantu
penyelesaian laporan ini dan yang telah senantiasa memberikan motivasi
penyelesaian laporan ini.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih memerlukan penyempurnaan lagi, dikarenakan
keterbatasan kemampuan yang saya miliki. Saya juga mohon maaf apabila dalam proses

3
penulisan laporan ini ada yang hal yang tidak berkenan. Akhirnya saya berharap laporan ini
dapat bermanfaat bagi saya pribadi, institusi, mahasiswa dan secara umum bagi nusa dan bangsa.

Surakarta, 07 Juni 2021

Sigied Himawan Yudhanto

4
DAFTAR ISI

halaman
Halaman judul i
Lembar Pengesahan ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv

BAB I. PENDAHULUAN 1
BAB II. PELAKSANAAN PROGRAM
A. Pelaksanaan Program Hari ke-1 2
B. Pelaksanaan Program Hari ke-2 16
C. Pelaksanaan Program Hari ke-3 24
D. Pelaksanaan Program Hari ke-4 36
E. Pelaksanaan Program Hari ke-5 44
F. Pelaksanaan Program Hari ke-6 60
G. Pelaksanaan Program Hari ke-7 68
BAB III. HASIL PROGRAM
A. Hasil TugasTerstruktur
1. Pendidikan Tinggi sebagaiSistem 79
2. Isu Strategis Pendidikan Tinggi 81
3. KBK di PT 82
4. TeoriMotivasi 93
5. Model dan Metode Pembelajaran 95
6. Analisis Kompetensi 97
7. Penyusunan Silabus 98
8. PHB: Kognitif 101
9. PHB: Afektif 105
10. PHB: Psikomotorik 106
11. Asesmen Kinerja 107

5
12. Kontrak Pembelajaran 110
13. PengembanganBahan Ajar 118
14. Evaluasi Program Pembelajaran 123
15. PPKP 124
B. Pelaksanaan Micro Teaching 126
1. Prosedur Pelaksanaan 126
2. Self Assesment dan Penilaian dari Fasilitator dan Pengamat 129
3. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Mikro 133
4. Hasil Diskusi Kelompok 135
5. Refleksi, Tanggapan dan Kesimpulan 135

BAB IV. PENUTUP 136


LAMPIRAN-LAMPIRAN 137

6
BAB I. PENDAHULUAN

Pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. (UU
No. 12 Th 2012 tentang Pendidikan Tinggi). Dalam hal ini upaya pengembangan diri menjadi
tenaga pendidik yang profesional itu dilakukan mengacu kepada penguasaan materi
pembelajaran, pendidikan dan pembelajaran. Secara operasional, upaya-upaya pengembangan
diri itu berupa pelaksanaan tanggung jawab Tridarma Perguruan Tinggi. Perlunya peningkatan
profesionalisme dosen, karenanya dosen harus mampu memberikan dampak positif terhadap
perguruan tinggi dan mengubah pendekatan instruksional.
Atas dasar kesadaran akan pentingnya profesionalisme dosen tersebut, dan perlunya
mengembangkan diri menjadi tenaga pendidik di perguruan tinggi yang profesional, maka
kebutuhan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional dan Applied
Approach (PEKERTI-AA), sangat dirasakan pentingnya bagi dosen untuk meningkatkan
penguasaan kemampuan instruksional. Dosen seharusnya sudah terampil dalam pembelajaran,
sehingga mereka tidak lagi mengajar semaunya. Disamping itu dengan program ini akan
mendorong para dosen untuk menjadi kompeten, sesuai dengan tuntutan perkembangan
teknologi pendidikan dan pembelajaran di era disrupsi (revolusi industri 4.0) ini.
Adapun maksud dan tujuan terselenggaranya program kegiatan pelatihan Pekerti-AA
oleh Pusat Pengembangan Sistem Pembelajaran (PPSP) Lembaga Pengembangan dan
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) UNS Surakarta, antara lain:
(1) Dosen mampu merencanakan pembelajaran
(2) melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu
(3) menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran yang bermutu
(4) menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran
(5) meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

7
BAB II. PELAKSANAAN PROGRAM

A. Pelakasanaan Hari Ke-1, Senin, 24 Mei 2021


Materi : Overview Program
Fasilitator : Dr. Tri Murwaningsih, M.Si.
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Waktu : Senin, 24 Mei 2021, jam: 8.00 – 9.15 WIB
Rangkuman :
Fasilitator memulai sesi dengan perkenalan singkat selanjutnya memberikan penjelasan materi
Overview Program. Point-point yang disampaikan adalah sebagai berikut :
 Penekanan pada kompetensi dosen berdasarkan UU no 14 tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen. Berdasarkan UU tersebut kompetensi yang dibutuhkan adalah Kompetensi
Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional. Pada
kegiatan pelatihan PEKERTI – AA ini, bertujuan untuk meningkatkan kompetensi
pedagogik. Hal ini sesuai dengan BKD (beban kinerja dosen) sebanyak 12-16 SKS. Dosen
mempunyai kewajiban melaksanakan kegiatan pembelajaran yang cukup banyak sehingga
untuk efektifitas proses maka perlu ada bekal kompetensi pedagogik yang memadai. Secara
formal dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya, kompetensi pedagogik yang harus
dimiliki berada pada ranah tugas sebagai berikut :
– Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;
– Merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan mengevaluasi
hasil pembelajaran;
 Sejarah perkembangan pelatihan PEKERTI pada awalnya hanya diperuntukkan bagi dosen
muda sedangkan pelatihan Applied Approach (AA) diperuntukkan bagi dosen senior. Baru
setelah tahun 2017 pelatihan PEKERTI dan AA kedua pelatihan tersebut digabung baik bagi
dosen senior maupun dosen muda. Pelatihan yang akan dilaksanakan pada hari ini
merupakan kegiatan penggabungan pelatihan tersebut.
 Sertifikat Pelatihan PEKERTI AA akan diberikan kepada dosen oleh perguruan tinggi
penyelenggara serdos, di indonesia jumlahnya 12 PT termasuk di dalamnya adalah UNS

8
Surakarta. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Direktur Akademik DIKTI no 06621D2/2007
yang memberikan otonomi bagi perguruan tinggi. Sertifikat PEKERTI AA ini juga menjadi
bagian persyaratan untuk memperoleh sertifikat pendidik untuk memperoleh tunjangan
sertifikasi dosen bersama-sama dengan persyaratan lainnya yakni pengalaman mengajar
minimal 2 tahun dan jabatan minimal adalah Asisten Ahli.
 Laporan kegiatan PEKERTI AA harus dibuat oleh peserta. Format laporan mengikuti
petunjuk yang ada yakni :
BAB I PENDAHULUAN
Merupakan refleksi peserta yang intinya untuk peningkatan profesionalitas dosen sehingga
sangat diperlukan kegiatan PEKERTI-AA.
BAB II PELAKSANAAN PROGRAM
Uraian secara singkat proses kegiatan Program PEKERTI-AA Tahap Penanaman yang
terdiri dari kegiatan tatap muka, kegiatan terstuktur dan kegiatan mandiri . Pada kegiatan
tatap muka dilaporkan ringkasan materi tiap sesi, nama fasilitator yang menyampaikan dan
bagaimana strategi penyampaian fasilitator pada sesi tersebut. Sebagai acuan gunakan
jadwal dan materi program yang telahdisajikanselamakegiatan program PEKERTI-AA.
BAB III
Merupakan ringkasan hasil pelaksanaan program
a. Hasil TugasTerstruktur
Merupakan uraian secara urut tugas-tugas yang diberikan selama program sesuai dengan
urutan sajian materi, usahakan obyek tugas-tugas yang bersangkutan dengan matakuliah
menggunakan satu matakuliah yang sama.
1. Pendidikan Tinggi sebagaiSistem
2. Isu Strategis Pendidikan Tinggi
3. PengembanganKurikulum Pendidikan Tinggi
4. TeoriMotivasi
5. Model dan Metode Pembelajaran
6. AnalisisKompetensi (Peta Kompetensi)
7. Penyusunan RPS/Silabus (Silabus satu semester)
8. PHB: Kognitif
9. PHB: Afektif

9
10. PHB: Psikomotorik
11. Asesmen Kinerja
12. KontrakPembelajaran
13. Pengembangan Bahan Ajar
14. Evaluasi Program Pembelajaran
15. PPKP
b. Pelaksanaan Micro Teaching
1) Uraikan secara singkat prosedur pelaksanaan micro teaching, sertakan form PM 1
Rencana Kegiatan Microteaching yang telah diisi.
2) Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Mikro yang digunakan dalam micro teaching
3) Hasil self assesment dari dosen yang mengajar dan penilaian dari para pengamat,
sertakan lembar penilaian dari pengamat dan fasilitator
4) Hasil diskusikelompok
5) Refleksi terhadap micro teaching (tanggapan dan kesimpulan)
BAB IV. PENUTUP
Merupakan kesimpulan yang telah diperoleh melalui program ini, atau merupakan
refleksi diri. Harapannya melalui tulisan refleksi diri akhir program ini dapat diketahui
baik oleh peserta maupun pihak lain (instansi atau penyelenggara) perubahan yang terjadi
apabila dibandingkan refleksi diri awal.
 Penyusunan laporan diberi waktu selama 2 minggu dan masing-masing peserta akan diberi 2
pembimbing dalam penyusunan. Penyerahan laporan sifatnya wajib karena bila tidak
menyerahkan laporan kegiatan PEKERTI AA maka sertifikat tidak bisa dikeluarkan oleh
LPPMP. Implikasi yang lain adalah keikutsertaan peserta pada pelatihan ini akan dinyatakan
hangus dan harus mengulang pelatihan PEKERTI-AA di masa yang akan datang dengan
biaya sendiri.
Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran yang dilakukan oleh Bu Tri Wuryaningsih adalah dengan menggunakan
metode ceramah dan tanya jawab dan untuk memperlancar penggunaan metode ini fasilitator
menggunakan media belajar seperti proyektor dan power point. Pelaksanaan pembelajaran
berjalan lancar dan berlangsung partisipatif karena peserta juga diberikan kesempatan bertanya

10
baik bagi dosen senior dan dosen muda. Fasilitator sudah bisa menjawabnya dengan sabar dan
jelas.

Materi : Pendidikan Tinggi sebagai Sistem & Isu Strategis Perguruan Tinggi
Fasilitator : Prof. Sarwiji
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Waktu : Senin, 24 Mei 2021, jam: 09.30 – 10.45 & 10.45 – 12.00 WIB
Rangkuman :
Fasilitator memperkenalkan diri nama maupun jabatan yang sangat ini diemban. Setelah itu
fasilitator menjelaskan mengenai tujuan pembelajaran yang akan diikuti oleh peserta yakni
bersama-sama akan memahami pendidikan sebagai sebuah sistem besar dimana antar subsistem
di dalamnya saling terkait. Point-point materi yang disampaikan adalah sebagai berikut :
 Latar belakang mengapa ada pendidikan : Martabat/marwahsuatu bangsa akan sangat
bergantung pada keunggulan yang dimiliki bangsa tersebut dan keunggulan suatu bangsa
akan sangat bergantung pada mutu pendidikan. Dengan demikian pendidikan mempunyai arti
yang penting bagi kemajuan bangsa.
 7 Isu Pendidikan tinggi
1) Pendidikan Tinggi dalam Sistem Pendidikan Nasional
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara. (UU No. 12 Th 2012 tentangPendidikan Tinggi).
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuandan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupanb angsa. (Ps.
3 UU No. 20 Tahun2003 tentangSistemPendidikan Nasional).
Tujuan pendidikan nasional : Berkembangnya potensi peserta didik agar menjad imanusia
yang beriman dan bertakwa kepadaTuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggungjawab.
Tujuan pendidikan tinggi :

11
a) Berkembangnya potensi Mahasiswaa gar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa
b) Dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi
untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa
c) Dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian yang
memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan
bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia
d) Terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat berbasispenalaran dan karya Penelitian
yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.
(UU No. 12 Th 2012 tentangPendidikan Tinggi)
2) Peran PT dalam Pencapaian Visi 2045
PT harus turut serta dalam mencapai visi 2045 yakni transformasi ekonomi melalui
hilirisasi industri dengan memanfaatkan sumber daya manusia, insfrastruktur,
pennyederhanaan regulasi dan reformasi birokrasi.
Saat ini dan ke depan setidaknya ada beberapa sektor yang akan menjadi penggerak
perekonomian di Indonesia yakni pajak, industry kreatif, health care, pariwisata, e-
commerce, dan ekspor tenaga kerja. Kaitannya dengan sektor penggerak ini maka
perguruan tinggi mempunyai kewajiban untuk menyiapkan tenaga kerja yang unggul dan
dapat bersaing di pasar kerja luar negeri.
Peran perguruan tinggi :
a) Mencetak manusia unggul pemimpin masa depan (mahasiswa calon pemimpin masa
depan)
b) Melaksanaanproses pembelajaran dan mencetak mahasiswa yang berkarakter,
berkompentesi, dan memiliki kesuksesan
c) Memastikan bahwa keputusan mengenai dosen, anggaran, regulasi, kelembagaan
harus dikaitkan dampaknya kepada mahasiswa
3) Pengembangan PT melalui Komitmen Membangun Budaya Mutu
Kaitan dengan komitmen membangun budaya mutu, PT harus menguatkan budaya mutu
dalam setiap tahapan aktivitas pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

12
Pendekatan yang dipilih adalah pendekatan regeneratif/reproduktive yang artinya budaya
mutu itu harus muncul dari motivasi intrinsik untuk menciptakan mutu dan bukan sekedar
untuk memenuhi kewajiban peraturan saja.

Setiap elemen harus memosisikan budaya mutu sebagai sebuah kebutuhan individual
maupun pada setiap satuan pendidikan.
4) Sistem Penjaminan Mutu
Standar pendidikan nasional meliputi standar isi pembelajaran, standar proses
pembelajaran, standar penilaian, standar dosen & tenaga kependidikan, standar sarana
dan prasarana, standar pengelolaan pembelajaran, dan standar pembiayaan pembelajaran.
Kaitannya dengan sistem penjaminan mutu, UNS sudah memiliki SPMI (Standar
Penjaminan Mutu Internal) dan SPME (Standar Penjaminan Mutu Eksternal).
5) Kebijakan Kampus Merdeka
Kegiatan-kegiatan MBKM yang bisa dilaksanakan meliputi :
Secara nasional, jumlah kegiatan yang bisa dilaksanakan adalah 8 kegiatan sedangkan di
UNS ditambahkan satu 1 tem yakni Program Bela Negara. Secara keseluruhan 9 item
kegiatan MBKM tersebut adalah
a) Pertukaran pelajar
b) Magang industri
c) Asistensi mengajar pada satuan pendidikan
d) Penetian/Riset
e) Proyek membangun desa
f) Studi/proyek independen
g) Kegiatan wirausaha
h) Proyek kemanusiaan

13
i) Dan proyek bela negara

Permasalahannya saat ini adalah belum ada juknis terkait dengan rekognisi terhadap
kegiatan-kegiatan tersebut. Pihak universitas sedang merangcang kebijakan rekognisi.
6) Keterampilan Abad 21
Ketrampilan Abad 21 yang harus dimiliki oleh mahasiswa adalah
a) Critical thinking and doaing : komponen skill nya adalah problem solving,
research, analysis, project management
b) Creativity : new knowledge creation, best fit, design solution, artful storytelling
c) Collaboration : cooperation, compromise, consensus, community building.
d) Cross-cultural understanding : keberagaman, pengetahuan budaya
e) Communication ; menggunakan media secara efektif,
f) Computing : penggunaan elektronik information dan perangkat
g) Career & learning self reliance : manajemen perubahan, redefinisi belajar dan
pengembangan karir.
7) Profesionalisme Dosen & Penguatan Pendidikan Karakter
Dosen harus mempunyai ketrampilan – ketrampilan : komunikasi, menulis, kerja tim,
analisis, logika, dan kerja independent. Selain itu dosen juga harus mempunyai soft skill
baik skill intrapersonal maupun skill interpersonal.

Strategi Pembelajaran :
Strategi pembelajaran yang dilakukan oelh Prof. Sarwiji adalah dengan menggunakan metode
ceramah dan tanya, memberi contoh konkrit, memberikan kesempatan kepada peserta untuk
menyampaikan pendapat, membangun interaksi yang inten, menggunakan media belajar yang
tepat sesuai dengan metode dan situasi belajar/peserta dan lain-lain sekiranya untuk
mempermudah pemahaman peserta. Materi yang awalnya cukup berat karena bersifat abstrak
dan konseptual, menjadi cukup mudah dipahami oleh peserta. Setelah selesai, selanjutnya peserta
mengerjakan tugas terstruktur dan mandiri. Untuk tugas terstruktur dikumpukan keesokan
harinya.

14
Materi : Profesi dan Etika Dosen
Fasilitator : Roy Ardyansyah, S.Pd, M.Pd
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Waktu : Senin, 24 Mei 2021, jam: 12.45-14.00 WIB
Rangkuman :
Fasilitator memperkenalkan dan selanjutnya mengajak peserta mengikuti ice breaking. Ice
breaking yang dipilih sangat menyenangkan dan membangkitkan semangat kembali untuk
mengikuti materi selanjutnya. Setelah selesai, fasilitator meminta pendapat peserta apa yang
diketahui tentang dosen. Jawaban peserta diresume dan selanjutnya menjadi pintu masuk
penjelasan materi Profesi dan Etika Dosen. Point-point yang disampaikan adalah sebagai berikut:
 Pengertian Dosen : dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. (UU no.
14 Tahun 2005)
 Kewajiban Pendidik berdasarkan UU no. 20 Tahun 2003 pasar 40 ayat 2 adalah
a) Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna menyenangkan, kreatif, dinamis
dan dialogis
b) Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan
c) Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga profesi, dan kedudukan sesuai
kepercayaan yang diberikan kepadanya
 Karakteristik Pendidik
 Menguasai ilmu pengetahuan : Diperoleh dari universitas/institut atau lembaga lain
yang setara. Seorang profesional menjaga ilmunya agar selalu up-todate ⚫
 Ada organisasi formal
 Memiliki otonomi : profesional dikenal sebagai seorang pakar– mereka memiliki
otonomi tersendiri untuk membuat keputusan. Organisasi profesi umumnya
memutuskan tentang pengetahuan apa saja yang harus dimiliki anggotanya dan
seberapa sering ilmu tersebut harus di up-date. Organisasi profesi memutuskan siapa
yang menjadi anggota dan berhak mencopot keanggotaan tersebut.

15
 Memiliki kode etik : memberi informasi kepada publik tentang apa yang dapat
diharapkan dari seorang profesional. Memberi informasi kepada para anggota
professionals sehingga mereka selalu berkinerja sesuai standar.
 Memiliki fungsi sosial : umumnya kelompok profesional mengambil bagian pada
fungsi sosial yang cukup penting: misal yang menyangkut kesehatan masyarakat,
perlindungan hukum, keamanan masyarakat dll.

Strategi Pembelajaran :
Strategi pembelajaran yang digunakan oleh fasilitator sudah bisa membangkitkan motivasi
belajar peserta, proses interaksi yang cukup intensif, metode belajar yang bervariasi, materi
diberikan contoh-contoh, tidak cepat/ tidak terburu-buru, proses berjalan santai dan fun tapi
mengena. Disela-sela pelajaran diselingi dengan yel yel pembangkit semangat.

Materi : Paradigma Konstruktivisme


Fasilitator : Dr. Ida Kusuma Dewi, SS, MA
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Waktu : Senin, 24 Mei 2021, jam: 14.00-15.15 WIB
Rangkuman :
Fasilitator terlebih dahulu memperkenal diri dan berusaha membangun suasana keakraban
dengan peserta. Selanjutnya fasilitator menanyakan kepada peserta apa ada yang sering terkena
penyakit ‘gandongan”?. Beberapa peserta menyampaikan pengalamannya. Sebagian besar
menganggap remeh tersebut sehingga mengabaikan penyakit tersebut dan tidak merawat dan
mengobatinya dengan baik. Sikap meremehkan digerapkkan oleh keyakinan bahwa penyakit
gandongan tidaklah berbahaya. Jika membaca literatur, ternyata penyakit gandongan bisa
menyebabkan kemandulan pada pria. Keyakinan yang keliru melahirkan perilaku yang salah dan
cenderung menimbulkan kerusakan dan berbahaya.. Sebaliknya keyakinan yang benar akan
menjadi pendorong dan menuntun dosen dalam mengelola pembelajaran yang lebih baik lagi.
Paradigma yang dianut akan mempengaruhi perilaku seseorang demikian juga dalam proses
pendidikan, paradigma yang dianut oleh dosen akan mempengaruhi cara belajar mengajar dalam
kelas. Selanjutnya fasilitator menjelaskan point-point penting materi yakni :

16
 Filsafat Pendidikan :
Ada tiga filsafat utama dalam pendidikan yakni
 Teacher center philosophies terdiri dari esensialisme dan perenialisme
Guru / pendidik dianggap paling tahu segalanya. Pendidik paling tahu apa yang terbaik
untuk muridnya. Jadi dia yang menentukan apa saja yang harus dipelajari. Harus seperti
apa mempelajarinya.
 Student center philosophies terdiri dari progresivisme, humanisme, dan kontruktivisme
Berpusat pada murid; lebih fokus pada pelatihan murid secara individu. Filosofi ini lebih
menekankan pada individualitas murid dan membantu mereka mewujudkan potensi
mereka. Murid dan guru biasanya bersama-sama memutuskan apa yang harus dipelajari,
serta bagaimana hal ini dapat dicapai dengan sebaik-baiknya.
 Society center philosophies terdiri dari rekontruksionisme dan behaviorisme.
Berpusat pada masyarakat; berfokus pada mendidik sekelompok orang, baik kelompok
minoritas atau dunia secara keseluruhan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
hubungan masyarakat atau situasi kemasyarakatan agar lebih baik.
Konstruktivisme
Kontruktivisme lebih memahami belajar sebagai kegiatan manusia membangun atau
menciptakan pengetahuan dengan memberi makna pada pengetahuannya sesuai dengan
pengalamannya. Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif,
yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari.
Paradigma ini dianggap yang sesuai di UNS sehingga pengembangan kurikulum, strategi
pembelajaran dan assessment terhadap mahasiswa berangkat dari paradigma ini. Ide sentral
konstruktivisme adalah bahwa pembelajaran manusia itu dibangun/dikonstruksi dan bukan
diserap secara pasif. Peserta didik membangun pengetahuan baru di atas dasar pembelajaran
sebelumnya/ prior knowledge.
Kontruktivisme terdiri dari social contructivisme dan cognitive contruktivisme.
Social contructivisme :
Menurut Vygotsky , murid memiliki dua tingkat perkembangan berbeda : tingkat perkembangan
aktual dan tingkat perkembangan potensial’. Tingkat perkembangan aktual terjadi ketika
individu mandiri dalam menggunakan kemampuan kognitifnya secara fungsional. Selanjutnya
perkembangan potensial merupakan tingkatan kognitif yang bisa dicapai oleh anak-anak melalui

17
bantuan orang dewasa seperti guru, orang tua, atau teman sebaya yang lebih kompeten. Atas
dasar asumsi tersebut, Vygotsky menyarankan agar guru bisa berkolaborasi dengan siswa serta
memfasilitasinya untuk membangun pengetahuan dengan diskusi, tanya jawab, bahkan berdebat
dengan teman sebaya.
Cognitive contruktivisme :
Menurut Piaget; Dua dari komponen kunci yang menciptakan konstruksi pengetahuan baru
individu adalah akomodasi dan asimilasi. Berasimilasi menyebabkan seseorang memasukkan
pengalaman baru ke dalam pengalaman lama. Hal ini menyebabkan individu mengembangkan
pandangan baru, memikirkan kembali apa yang dulu merupakan kesalahpahaman, dan
mengevaluasi apa yang penting, yang pada akhirnya mengubah persepsi mereka.
Namun, tidak semua situasi baru cocok dengan kerangka kerja dan pemahaman kita tentang
dunia saat ini. Dalam kasus ini, kita mungkin membutuhkan akomodasi, yang memperluas
kerangka pengetahuan untuk mengakomodasi situasi baru.

Beberapa hal yg perlu mendapat perhatian pembelajaran konstruktivistik


 mengutamakan pembelajaran yang bersifat nyata dalam konteks yang relevan
 mengutamakan proses
 menanamkan pembelajaran dalam konteks pengalaman sosial
 pembelajaran dilakukan dalam upaya mengkonstruksi pengalaman
Dosen kontruktivis
 Sebagai fasilitator dan konseptor proses /pengalaman pembelajaran
 Membebaskan mahasiswa dari ikatan beban kurikulum dan membolehkan mahasiswa
berfokus pada ide-ide menyeluruh (big concepts).
 Memberi wewenang pada mahasiswa utk mengikuti minat, mencari keterkaitan,
mereformulasi ide dan mencapai kesimpulan.
 Proses belajar dan proses penilaian tidak mudah untuk dikelola karena tidak
 kasat mata.
 Proses mengajar tidak bisa diprediksi sebelumnya (karena prior knowledge
 tidak sama, cara berpikir tidak sama)

18
Strategi Pembelajaran
Strategi pembejaran yang digunakan oleh fasilitator sudah cukup baik dengan membangun
interaksi yang hangat dan memberikan ruang kepada peserta untuk berpikir kritis terhadap
lontaran isu yang diberikan oleh fasilitator. Selain itu fasilitator telah mengunakan metode yang
tepat berdasarkan materi. Materi ini tergolong cukup berat karena merupakan materi yang
bersifat abstrak dan sangat konseptual. Namun demikian fasilitator telah memberikan contoh-
contoh penerapan paradigma pendidikan yang sedang didiskusikan.

Materi : Konsep Pengembangan Kurikulum


Fasilitator : Artono Dwijo Sutomo, S.Si, M.Si
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Waktu : Senin, 24 Mei 2021, jam: 15.45-17.00 WIB
Rangkuman :
Fasilitator membangun suasana dengan membangun interaksi dengan peserta. Selanjutnya
fasilitator menanyakan kepada peserta apa arti dari kurikulum. Beberapa peserta menyampaikan
pendapatnya. Selanjutnya fasilitator menjelaskan materi dengan point-point penting sebagai
berikut :
 Kurikulum :
Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran, cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu (UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003).
Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian,
proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi
(Permendikbud No. 3 tahun 2020, pasal 1 ayat 5).

 Tahapan-tahapan pengembangan kurikulum


Tahapan pengembangan kurikulum dimulai dari
1) Tahap 1 : penetapan profil lulusan, penetapan kemampuan yang diturunkan dari profil,
dan merumuskan capaian pembelaran lulusan

19
2) Tahap 2 : Pemilihan bahan kajian dan materi pembelajaran, Penetapan Mata Kuliah
berdasar analisis kurikulum dan Penetapan besar dan bobot sks Mata Kuliah.
3) Tahap 3 : Organisasi matakuliah (Distribsi matakuliah dalam sebaran semester,
pertimbangkan beban studi minimal dan waktu studi maksimal dan pertimbangan hak
belajar mahasiswa di luar prodi)
 Poin diskusi penting yang lain adalah berkaitan dengan sertifikasi kompetensi mahasiswa.
Mengapa perlu ada sertifikasi dari LSP, apakah ijazah kelulusan tidak cukup untuk
membuktikan kompetensi lulusan. Apakah ini tidak mendowngrade kualitas. Terkait dengan
permasalahan ini belum ada jawaban yang pasti karena masih bersifat discussable, baik yang
pro dan kontra masing-masing mempunyai argementasinya.

B. Pelaksanaan Hari ke-2, Selasa, 25 Mei 2021

Materi : Kurikulum Pendidikan Tinggi


Fasilitator : Budi Legowo
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Waktu : Selasa, 25 Mei 2021, jam: 08.00-09.15 WIB
Rangkuman :
Fasilitator berusaha untuk membangun suasana belajar denga menceritakan pengalaman-
pengalaman dalam mengembangkan kurikulum. Selanjutnya fasilitator menyampaikan beberapa
point pembahasan materi yakni :
 Outline Kurikulum Perguruan Tinggi :
 Visi, Misi, Tujuan, Strategi, University Value
 Profil dan deskripsi profil lulusan
 Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi
 Hubungan Profil lulusan dengan CPL
 Hubungan CPL dengan Mata Kuliah
 Bobot sks dan sebaran mata kuliah
 Identifikasi capaian pembelajaran bisa diakses di http :/cp.kemdikbud.go.id/v2/
Di dalamnya ada referensi capaian pembejaraan standar setiap prodi. Namun demikian tidak
semua prodi tersedia. Pada prinsipnya profil lulusan disusun berdasarkan market signal.

20
 Hubungan CPL dengan profil lulusan
Hubungan capaian pembejaran lulusan dengan profil lulusan dijabarkan dalam tabel sebagai
berikut :
Capaian Pembelajaran Lulusan
Pengetahuan Ketrampilan Sikap Ketrampilan
Profil Lulusan
(P1-dst) (K1-dst) (S1-dst) umum

1.
2. dst

 Hubungan CPL dengan mata kuliah


Capaian Pembelajaran Lulusan
Pengetahuan Ketrampilan Sikap Ketrampilan
Mata Kuliah
(P1-dst) (K1-dst) (S1-dst) umum

1.
2. dst

 Beberapa pengetahuan tambahan : D3 tidak wajib MBKM sedangkan D4 diwajibkan


MBKM. Khusus D3 diharapkan akhir Februari 2022 sudah harus berubah menjadi D4.
Strategi Pembelajaran :
Strategi pembejaran yang dilaksanakan oleh fasilitator sangat santai namun serius. Fasilitator
selalu menciptakan perhatian peserta dengan cerita lucu/joke untuk mencairkan suasana, hal
tersebut secara efektif menarik perhatian peserta. Selain itu fasilitator memberikan contoh
konkrit, pengalaman fasilitator, dll yang merubahan bahan bagi peserta untuk membangun
pengetahuan baru tentang pengembangan kurikulum.

Materi : Pembelajaran Orang Dewasa


Fasilitator : Dr. Ida Kusuma Dewi, SS, MA
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Waktu : Selasa, 25 Mei 2021, jam: 09.30-10.45 WIB

21
Rangkuman :

Fasilitator membangun suasana belajar dengan membangun kedekatan kepada peserta.


Selanjutnya fasilitator membahas beberapa point penting sebagai berikut yakni :
 Andragogi adalah konsep pembelajaran orang dewasa yang telah dirumuskan dan
diorganisasikan secara sistematis sejak tahun 1920. Sebelumnya sebenarnya konsep ini telah
muncul sejak 1830 di Jerman, namun belum tersusun secara teratur. Pendidikan orang
dewasa diartikan suatu proses yang menumbuhkan keinginan untuk bertanya dan belajar
secara berkelanjutan sepanjang hidup. Bagi orang dewasa belajar berhubungan dengan
bagaimana mengarahkan diri sendiri untuk bertanya dan mencari jawabannya.
 Kaitannya dengan mahasiswa, perlu dilihat apakah mempunyai ciri orang dewasa ataukah
tidak. Hal ini menentukan dalam menentukan pendekatan pembelajaran yang akan digunakan
oleh dosen. Kembali kepada kebutuhan mahasiswa secara individual karena masing-masing
mempunyai kebutuhannya dan dosen harus bisa hadir dalam setiap kebutuhan mahasiswa
tersebut.
 Kondisi belajar dalam pembelajaran orang dewasa, ditandai dengan hal-hal sebagai berikut :
1) Peserta merasa ada kebutuhan untuk belajar.
2) Lingkungan belajar ditandai oleh keadaan fisik yang menyenangkan, saling menghormati
dan mempercayai, saling membantu, kebebasan mengemukakan pendapatnya, dan setuju
adanya perbedaan.
3) Peserta memandang tujuan pengalaman belajar menjadi tujuan mereka
4) sendiri.
5) Peserta dapat menyetujui untuk saling tanggung jawab dalam perencanaan dan
melaksanakan pengalaman belajar, dan karenanya mereka mempunyai rasa
memilikiterhadap hal tersebut.
6) Peserta berpatisipasi secara aktif dalam proses belajar.
7) Proses belajar dikaitkan dan menggunakan pengalaman belajar.
8) Peserta mempunyai rasa kemajuan terhadap tujuan belajar mereka
 Esensi pendidikan adalah pembentukan kepribadian Holintegrasio meliputi kecerdasan IQ,
EQ, SQ. Akhir-akhir sudah adalah yang menambahkan lagi dengan istilah AQ. AQ adalah
Adversity quotient yang bermakna bahwa kecerdasan seseorang dalam menghadapi rintangan

22
atau kesulitan secara teratur. Di era sekarang AQ juga sangat dibutuhkan karena tantangan
hidup dan tugas akan semakin berat.
 Perbedaan dosen non profesional dan profesional.*
Dosen non profesional Dosen profesional
Pekerjaan dosen yang dapat hilang dari Pekerjaan dosen sebagai panggilan jiwa yang
kepribadiannya tak mungkin hilang
Pilihan rasional Pilihan “moral-spiritual”
Orientasi kesejahteraan Orientasi kepuasan batin
Peran utama sebagai pengajar Peran utama sebagai pendidikan
Transfer ilmu pengetahuan dan Sosialisasi nilai-nilai untuk hidup dan
teknologi kehidupan
Fokus pada dirinya, keinginannya, dan Fokus pada bakat, minat, dan talenta
kebutuhannya mahasiswanya
Mahasiswa sebagai bawahan Mahasiswa sebagai mitra potensial
Kemampuan mengajar minimum Kemampuan mengajar di atas rata-rata sampai
sampai rata-rata luar biasa
Mengutamakan legalitas formal ijazah, Belajar dari sekolah kehidupan
SK, dsb
* Belferik Manullang, 2005
 Dosen perlu merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang bercirikan:
1) Dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berinisiatif dan kreatif
2) dalam berperan serta dan mengendalikan proses pembelajaran.
3) Bersifat demokratis.
4) Menghargai dan menempatkan mahasiswa sebagai manusia dewasa yang mandiri dan
bertanggungjawab

Strategi pembelajaran
Strategi pembejaran yang digunakan oleh fasilitator sama dengan sesi sebelumnya yakni cukup
baik dengan membangun interaksi yang hangat dan memberikan ruang kepada peserta untuk
berpikir kritis terhadap lontaran isu yang diberikan oleh fasilitator. Fasilitator mengunakan

23
metode yang tepat berdasarkan materi. Fasilitator telah memberikan contoh-contoh penerapan
paradigma pendidikan yang sedang didiskusikan

Materi : Konsep SCL


Fasilitator : Dr. Ida Kusuma Dewi, SS, MA
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Waktu : Selasa, 25 Mei 2021, jam: 10.45-12.00 WIB
Rangkuman :
Fasilitator langsung melanjutkan penjelasan materi karena sebelumnya juga mengisi sesi.
Secara umum point-point yang dibahas adalah sebagai berikut :
 Telah terjadi perubahan paradigma yang sebelumnya adalah paradigma teacher center
berubah menjadi student center. Teacher center diartikan sebagai bagaimana dosen mengajar
dengan baik sedangkan student center diartikan sebagai bagaimana mahasiswa bisa belajara
dengan baik dan berkelanjutan.
 SCL : merupakan proses belajar yg mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas,
kepribadian, dan kebutuhan mhs, serta mengembangkan kemandirian dlm mencari &
menemukan pengetahuan
 Dosen sebagai fasilitator. Dosen berperan dalam Membantu mhs dlm proses pembelajaran
shg mhs dpt meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Serta menyiapkan kondisi
yg memungkinkan mhs belajar, seperti :
1) Mengkondisikan agar mhs merasa aman dan nyaman selama proses pembelajaran
2) Menyediakan berbagai sumber belajar yg dpt dipilih mhs
3) Merancang berbagai kegiatan yg menantang bagi mhs untuk mencapai kompetensi yg
ditetapkan
4) Melakukan berbagai asesmen multi aspek, baik proses maupun produk
 Dalam SCL, mahasiswa mempunyai peran sebagai berikut :
1) Mahasiswa memiliki tanggungjawab terbesar dalam proses belajarnya
2) Mahasiswa mengakses, mengorganisasikan, dan mentransfer informasi untuk
memperoleh jawaban atas permasalahan di kehidupan nyata (profesinya)
3) Mahasiswa memperoleh tambahan keahlian bukan hanya dari materi yg dipelajarinya
melainkan juga dari pengalaman pembelajaran

24
Strategi pembelajaran
Strategi pembejaran yang digunakan oleh fasilitator sama dengan sesi sebelumnya yakni cukup
baik dengan membangun interaksi yang hangat dan memberikan ruang kepada peserta untuk
berpikir kritis terhadap lontaran isu yang diberikan oleh fasilitator. Fasilitator mengunakan
metode yang tepat berdasarkan materi. Fasilitator telah memberikan contoh-contoh penerapan
paradigma pendidikan yang sedang didiskusikan

Materi : Teori Belajar dan Pembelajaran


Fasilitator : Dr. Suharno, MPd
Metode : Ceramah dan tanya jawab, curah pendapat
Waktu : Selasa, 25 Mei 2021, jam: 12.45-15.15 WIB
Rangkuman :
Fasilitator memperkenalkan diri dengan menampilkan riwayat hidup di slide power point.
Selanjutnya fasilitator membangun suasana belajar dengan menyanyikan lagu yang relevan
dengan tugas dosen sebagai guru. Selanjutnya fasilitator meminta peserta melakukan diskusi
kelompok dengan tema – tema masing-masing adalah sebagai berikut :
 Mengapa kita masih perlu belajar
 Perbedaan sekolah kejuruan dan sekolah umum
 Apa makna link and match
 Integrasi IT dan pembelajaran
Selanjutnya hasil diskusi kelompok dipresentasikan dan ditanggapi oleh kelompok yang lain.
Secara umum diskusi dan presentasi berjalan dengan lancar.
Selanjutnya, fasilitator menjelaskan beberapa point materi sebagai berikut :
 Apersepsi : menghampiri informasi yang telah dimiliki mahasiswa untuk ditambah lagi
dengan informasi yang baru
 Resepsi : proses penerimaan informasi
 Persepsi : proses menyimpan informasi
 Belajar : proses seseorang mencari informasi
 Pembelajaran : Pengkondisian lingkungan, sehingga terjadi proses belajar
 Teori gestal : keseluruhan lebih berarti dari pada bagian-bagiannya.

25
Strategi Pembelajaran
Fasilitator sudah banyak menggunakan variasi dalam proses pembelajaran termasuk juga
menyanyikan lagu yang sangat menyentuh profesi sebagai sebagai pendidik. Bangun suasana
seperti ini tentu sangat mengena bagi peserta dan seolah kembali pada tujuan mulia seorang
pendidik. Peserta disadarkan akan tanggungjawabnya dan meluruskan kembali niat baik sebagai
seorang pendidik. Metode lainnya adalah metode diskusi kelompok dengan format diskusi dan
hasil yang tidak diformalkan, seolah bahwa peserta hanya mengobrol bersama teman yang lain
namun menghasilkan output diskusi yang argumentatif.

Materi : Teori Motivasi


Fasilitator : Dr. Farida Nurhasanah, S.Pd, M.Pd
Metode : Ceramah dan tanya jawab, curah pendapat
Waktu : Selasa, 25 Mei 2021, jam: 15.45-17.00 WIB
Rangkuman :
Fasilitator memperkenalkan diri dan berusaha membangun suasana dan interaksi dengan peserta.
Selanjutnya fasilitator menjelaskan mengenai tujuan pembelajaran pada sesi ini dan materi teori
motivasi. Point-point yang disampaikan adalah sebagai berikut :
 Pengertian Motivasi :
Motivasi belajar adalah dorongan jiwa, penggerak, hasrat untuk bertindak yang mengarah ke
tercapainya suatu tujuan kegiatan belajar. Terdapat 2 sumber motivasi yakni
1) Dari dalam diri sendiri (self motivation):
Bersifat kognitif karena mahasiswa menyediakan sendiri kosekuensi-konsekuensinya;
dalam segala situasi, mahasiswa yang memiliki motivasi ini akan menetapkan tujuan-
tujuannya sendiri secara realistis, melaksanakan langkah-langkah yang nyata guna
mencapai tujuan-tujuannya, mengevaluasi kemajuan pribadinya secara tepat. Bila
berhasil (bisa mencapai tujuan) ia puas atau bangga. Dlm belajar bertanggung jawab dan
mandiri.
2) Dari lingkungan (environmental motivation)
Disediakan oleh lingkungan tempat belajar berlangsung beserta konsekuensi-
konsekuensi yang muncul dari usaha belajar yang dilakukan.

26
Fasilitator mengajak curah pendapat dengan menggunakan aplikasi pin up. Pertanyaan yang
diajukan adalah mengapa terjadi penurunan motivasi belajar. Jawaban yang menonjol
selanjutnya dibacakan oleh fasilitator.
Selanjutnya fasilitator menjelaskan point-point materi lainnya sebagai berikut :
 Beberapa cara memberikan motivasi belajar:
1) Menggunakan alat pendidikan seperti: ganjaran, penguatan, penghargaan dan
“hukuman”;
2) Penyediaan sarana dan prasarana belajar;
3) Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif;
4) Menciptakan hubungan baik dengan mahasiswa;
5) Merancang materi dan metode pembelajaran yang menarik mahasiswa.
 Model ARCS
Condition Strategy
Attention Perseptua; arousa;, inquiry arousal, variability
Relevance Goal orientation, motive matching, familiarity
Confidence Learning requirements, opportunities of succes, personal responsibility
Satisfaction Instrinsic reinforcement, estrinsic reward, Equity

Strategi Pembelajaran
Fasilitator sudah melaksanakan strategi pembelajaran yang bervariasi, mengintegrasikan
teknologi informasi dalam proses pembelajaran, pelaksanaan curah pendapat yang merangsang
kreatifitas, memberikan penjelasan dengan pemilihan kata yang mudah dengan pengucapan lafal
yang jelas. Penjelasan juga menggunakan tata bahasa yang runtut dan sistematis serta tidak
melompat-lompat.Serta tidak lupa memberikan penguatan kepada peserta latihan.

C. Pelaksanaan Program Hari ke-3, Kamis 27 Mei 2021


Materi : Model Rancangan Pembelajaran
Fasilitator : Salim Widono, S.P, M.P
Metode : Ceramah dan tanya jawab, curah pendapat
Waktu : Kamis, 27 Mei 2021, jam: 08.00-09.15 WIB
Rangkuman :

27
Model rancangan pembelajaran
Fasilitator mengenalkan diri dan berusaha membangun interaksi dengan peserta. Selanjutnya
fasilitator menanyakan pendapat peserta apa yang yang harus dilakukan dosen setelah
mendapatkan tugas mengajar. Beberapa peserta mengutarakan pendapatnya yang harus
dilakukan dulu seperti mempelajari RPS, mempelajari kurikulum dll. Setelah selesai fasilitator
menjelaskan point-point materi sebagai berikut :
 Pentingnya tujuan instruksional  proses bisa lebih terarah. Sebagai sebuah tips dosen perlu
memiliki log book bagi dosen sebagai bahan evaluasi perbaikan pembelajaran.
 Langkah-langkah pengembangan instruksional.
1. Mengidentifikasi kebutuhan instruksional dan menulis kompetensi dasar. Daftar
kompetensi memuat aspek pengetahuan, ketrampilan maupun sikap (Intruksional 
proses interaksi /belajat mengajar)
2. Melakukan analisis intruksional, menjabarkan dari komponen yang besar menjadi
komponen yang yang kecil. Mana dulu yang harus dikuasai terlebih dahulu, mana
kemampuan yang harus dikuasai kemudian. Tujuan pembelajaran harus dirumuskan
dalam bentuk kalimat operasional/ kalimat aktif sebagai contoh mahasiswa mampu
bermain bola. Kemampuan bermain bola perlu dijabarkan lagi menjadi lebih spesifik
seperti mampu menendang, mampu mengoper, mampu menggiring dan seterusnya.
Tujuan instruksional menggambarkan Audien, Behavior, Condition (kondisi yang
diterapkan), Degree (tingkatan yang hendak dicapai).
3. Mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal mahasiswa
4. Merumuskan indikator ( mahasiswa bisa menendang dengan tepat, mahasiswa bisa
mentreble).
5. Menyusun tes acuan patokan
6. Mengembangkan strategi instruksional  cara menyampaikan materi untuk mencapai
tujuan
7. Mengembangan bahan instruksional
8. Mendesaian dan melakukan evaluasi formatif.

28
 Model rancangan pembelajaran
Ada beberapa model rancangan pembelajaran yakni
 Model PPSI (1975)
 Model Gagne (1979)
 MPI Atwi Suparman (1987)
 Model Morrison, Ross, dan Kemp (2001)
 Model Dick and Carey (2009)
Menurut fasilitator, model yang paling banyak digunakan adalah model Dick dan Carey
(2009). Berikut ini merupakan model Dick dan Carey :
Ada 10 langkah
1) Mengidentifikasi tujuan pembelajaran
2) Melakukan analisis instruksional
3) Menganalisis mahasiswa dan konteks
4) Menulis tujuan perilaku  menyusun kalimatnya
5) Mengembangkan instrumen penilaian
6) Revisi pembelajaran
7) Mengembangkan strategi pembelajaran
8) Mengembangankan dan membeli materi pembelajaran
9) Mendisain dan melakukan evaluasi formatif
10) Mendesain dan melakukan evaluasi sumatif
 Model rancanagan pembelajaran menurut Dikti digambarkan sebagai berikut :

29
Secara umum ada beberapa tahapan proses yakni : Analysis, Design, Development,
Implementation, Evaluation.
Strategi Pembelajaran :
Strategi yang dijalankan sudah berjalan dengan baik dengan menggunakan metode ceramah dan
tanya jawab serta curah pendapat. Fasilitator sangat aktif dalam mengubah posisi tempat berdiri
dengan maksud membangun interaksi yang merata kepada peserta. Fasilitator juga memberikan
banyak contoh untuk membantu peserta memahami materi yang didiskusikan.

Materi : Model-Model Pembelajaran


Fasilitator : Dr. Sasmini, S.H., Ll.M
Metode : Ceramah dan tanya jawab, curah pendapat
Waktu : Kamis, 27 Mei 2021, jam: 09.30-12.00 WIB
Rangkuman :
Fasilitator membangun suasana dan interaksi dengan peserta, selanjutnya meminta pendapat
peserta tentang model pembelajaran. Beberapa peserta menyampaikan pemahamannya tentang
model. Selanjutnya fasilitator menjelaskan materi dengan point-point penjelasanan sebagai
berikut :
 Pengertian Model : Suatu kerangka konseptual untuk merancang dan melaksanakan belajar-
mengajar (pembelajaran), mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan/kompetensi, sebagai pedoman dalam proses pembelajaran yang melukiskan prosedur
sistematis dalam suatu model pembelajaran yang memuat strategi, metode/teknik.
 Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih model :
1) Materi
2) Karakteristik peserta didik
3) Jumlah peserta didik
4) Waktu
5) Sarana dan prasarana
 Jenis2 model/kerangka konseptual pembelajaran
1) contextual teaching and learning  pengalaman pada situasi yang ada
2) cooperative learning
3) problem based learning

30
4) tematik
5) quantum learning
Proses pembelajaran selanjutnya adalah diskusi kelompok :
Peserta dibagi menjadi 5 kelompok dan masing-masing kelompok diberikan tugas sebagai
berikut :
Kelompok 1 : contextual teaching and learning
Kelompok 2 : cooperative learning
Kelompok 3 : problem based learning
Kelompok 4 : tematik
Kelompok 5 : quantum learning
Masing-masing kelompok diberikan waktu diskusi selama 30 menit. Setelah diskusi selesai
selanjutnya masing-masing kelompok presentasi dengan menggunakan metode karyawa wisata.
Kelompok diminta memilih satu pemandu untuk melayani penjelasan kepada kelompok lain.
Secara teori, prinsip-prinsip dari model-model yang didiskusikan adalah sebagai berikut :
Contextual teaching and learning (CTL)
 Dasar pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah.
 Belajar akan lebih bermakna jika anak “mengalami” apa yang dipelajarinya, bukan
“mengetahui”nya.
 Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetensi
“mengingat” jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan
dalam kehidupan jangka panjang.
 Kunci CTL
1) Real-World Learning
2) Berpikir tingkat tinggi
3) Mengutamakan pengalaman nyata
4) Berpusat pada siswa
5) Perubahan perilaku
6) Siswa aktif, kritis, dan kreatif
7) Pengetahuan bermakna dalam kehidupan
8) Dekat dengan kehidupan nyata

31
Cooperatif learning
Pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja
sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Problem based learning
Metode pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para
peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, dan memperoleh
pengetahuan. contoh metode adalah studi kasus
Tematik
Suatu pendekatan pembelajaran yg memungkinkan siswa baik secara individual maupun
kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip holistik dan
memadukan beberapa pokok bahasan. Contoh kegiatan adalah KKN.
Quantum learning
merupakan salah satu model pembelajaran yang digunakan untuk menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan bagi peserta didik.
Menurut fasilitator sejatinya model-model pembelajaran bisa digabung dikombinasikan sesuai
dengan kondisi peserta didik.
Strategi Pembelajaran :
Strategi fasilitator bervariasi misalnya dalam penggunaan metode antara lain ceramah, curah
pendapat, diskusi kelompok, dan karya wisata. Dalam penggunaan sumber belajar juga bervariasi
antara lain sumber belajar dari pengalaman peserta, modul ajar, dan dosen.

Materi : Metode-Metode Pembelajaran


Fasilitator : Dr. Tri Wuryaningsih, M.Si
Metode : Ceramah dan tanya jawab, curah pendapat
Waktu : Kamis, 27 Mei 2021, jam: 12.45-15.15 WIB
Rangkuman :
Fasilitator membangun interaksi dan meminta peserta untuk mempelajari materi yang sudah
diupload di spada. Selanjutnya, mahasiswa dibentuk kelompok dan memilih metode
pembelajaran yang akan dilakukan atau dipraktekkan di depan kelas. Beberapa metode yang
perlu dipraktekkan adalah sebagai berikut :
1) Metode debat mahasiswa

32
2) Metode ular tanggal
3) Talking stick
4) Role play
5) Talking stick
6) Peringkat 1
Peserta melakukan diskusi kelompok untuk mengatur pembagian tugas dan strategi praktek
metode. Penulis bergabung dengan kelompok yang memperoleh tugas memprakteknya metode
ular tangga. Proses pembelajaran selanjutnya adalah secera bergiliran kelompok-kelompok
melakukan praktek metode.
Strategi Pembelajaran
Fasilitator menerapkan kegiatan praktek dalam kelas untuk mempraktek-praktek metode-metode
yang harus dikuasai. Metode ini cukup efektif karena peserta memperoleh suasana baru.
Fasilitator dalam prosesnya juga mengawasi dan memberi masukan kepada peserta sehingga
kegiatan praktek bisa berjalan dengan optimal.

Materi : Taksonomi Tujuan Pembelajaran


Fasilitator : Mulyadi, S.Sn, M.Ds
Metode : Ceramah dan tanya jawab, curah pendapat
Waktu : Kamis, 27 Mei 2021, jam: 15.45 – 17.00 WIB
Rangkuman :
Fasilitator melakukan apersepsi dengan mengajak melakukan refleksi mengenai perjalanan
pendidikan yang ada. Pertanyaan mendasarnya adalah kita sudah sampai dimana??. Beberapa
qoute relevan dengan dunia pendidikan yakni
 Rasa, Cipta dan Karya
 Ing Ngarso Suntuludo, Ing Madyo Mangu Karso Tutwuri Handayani
 Harsta Brata
Kaitannya dengan materi, fasilitator menanyakan kepada peserta bagaimana cara menentukan
SKS.

Selanjutnya fasilitator menjelaskan tentang :


Taksonomi Tujuan Kognitif (menurut bloom 1956,2001)

33
Taksonomi dari Bloom ini yang banyak digunakan, dan pada tahun 2001 dilakukan/direvisi
/penambahan Creation. Sebenarnya adataksonomi-taksnomi yang lain seperti Gagne, dan Merill,
namun taksonomi ini jarang digunakan.
Taksonomi tujuan psikomotor (harrow, 1972).

Immitation, manupulation, precision, articulation, naturalization merupakan tingkatan (degree)


ketrampilan.
Taksonomi Tujuan Afektif)

34
Receiving, responding, valuing, organization, characterization merupakan tingkatan afektif
dimana characterization merupakan tingkatan yang paling tinggu dalam tujuan pembelajaran
afektif.
Strategi Pembelajaran
Fasilitator secara umum sudah melaksanakan strategi pembelajaran secara efektif sesuai dengan
metode yang telah dipilihnya yakni ceramah dan tanya jawab. Hal yang menonjol adalah meski
fasilitator bercerita yang banyak namun tidak terdengar tidak membosankan. Peserta tetap
memberikan perhatian yang penuh. Strategi pembelajaran yang menonjol lainnya adalah dalam
memberikan penguatan terhadap peserta yakni pemberian gift bagi peserta yang aktif dan benar
menjawab pertanyaan fasilitator. Hal ini mencerminkan sebuah strategi yang totalitas dari
seorang fasilitator.

D. Pelaksanaan Program Hari Ke-4, Jumat, 28 Mei 2021

Materi : Analisis Kompetensi


Fasilitator : Dr. Anjar Sri CN, S.H, M.Hum
Metode : Ceramah dan tanya jawab, curah pendapat
Waktu : Jumat, 28 Mei 2021, jam: 08.00 – 09.15 WIB
Rangkuman :
Fasilitator mengajak perkenalan satu per satu dengan menyebut satu satu peserta yang sudah
hadir. Selanjutnya fasilitator menjelaskan point-point materi sebagai berikut :
 Tehnik penjabaran Standar Kompetensi (SK) atau Capaian Pembelajaran lulusan
(Kemenristek-dikti no 44 th 2015) menjadi Kompetensi Dasar (KD) atau kemampuan akhir
yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran (Kemenristek-dikti no 44 th 2015)
 Teknik menyusun urutan kedudukan struktura KD menuju SK
1. Struktur hirarkikal
2. Struktur prosedural
3. Struktur pengelompokkan
4. Struktur kombinasi
 Standar kompetensi mata kuliah

35
Seperangkat kompetensi yg dibakukan sebagai hasil belajar MP/MK/BLOK/STASE tertentu
dalam satuan pendidikan, merupakan kompetensi bidang pengembangan &
MP/MK/BLOK/STASE per satuan pend. per satu. kelas yg harus dicapai pebelajar selama
satu tahun (Semester/Blok/Stase) dalam perumusannya harus mempertimbang beberapa hal
sebagai berikut :
 Output : pembelajaran yang bertahan lama
 Outcame pembelajaran yang diperlukan DU/KDI
 Dirumuskan dengan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur
 Apabila mungkin merupakan satu kesatuan dari aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik
 Kompetensi dasar/kemampuan akhir
Kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi capaian
pembelajaran MK. Merupakan penjabaran dari CPL-CPMK
Contoh :
1. Dapat menjelaskan definisi dan istilah yang dipergunakan dalam dst...
2. dst
Menurut Purnadi P, level pendidikan memiliki fokus masalah yang berbeda seperti yang
digambarkan pada tabel sebagai berikut :
Level pendidikan Masalah
Pendidikan dasar Apa dan bagaimana itu
Pendidikan menengah Mengapa begitu
Pendidikan tinggi Apa benar begitu
 Prosedur analisis kompetensi
1) Menulis CPMK
2) Melakukan analisis dengan cara
a. menulis kompetensi dasar/akhir/sub cpmk
b. menentukan hubungan kompetensi dasar/akhir/sub cpmk yang satu dengan yang lain
c. Mengembangkan dalam bentuk bagan
3) Mengidentifikasi ketrampilan yang harus sudah dikuasai
4) Membuat garis batas horizontal untuk memisahkan ketrampilan yang sudah dikuasai
dengan ketrampilan yang belum dikuasai.

36
Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran yang telah digunakan oleh fasilitator adalah ceramah, tanya jawab dan
diskusi kelompok. Khusus diskusi kelompok, peserta diminta mendiskusikan analisis kompetensi
untuk mata kuliah tertentu. Peserta diminta berkumpul dalam satu prodi atau rumpun prodi
sehingga tidak terlalu variasi. Kegiatan diskusi kelompok sangat membantu peserta dalam
memahami materi. Karena jika hanya ceramah maka peserta akan mengalami kebosanan.

Materi : Menyusun Silabus


Fasilitator : Dr. Anjar Sri CN, S.H, M.Hum
Metode : Ceramah dan tanya jawab, curah pendapat
Waktu : Jumat, 28 Mei 2021, jam: 09.30-10.45 WIB
Rangkuman :
Dari sesi sebelumnya, fasilitator langsung melanjutkan materi ini. Fasilitator menjelaskan point-
point materi sebagai berikut :
 RPS : rencana yang mengatur kegiatan pembelajaran untuk mencapai standar
kompetensi/cpmk yang ditetapkan pada suatu mata kuliah
 Prinsip prinsip penyusunan RPS
1) Sesuaikan dengan kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa (CPL-CPMK)
2) Karakteristik mahaiswa
3) mendorong pada keatifan mahasiswa
4) Mendorong pada peningkatan penguasan ilmu pengetahuan dan teknologi
5) Kesatuan dan keterkaitan
 CPMK :
1) Dirumuskan dengan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur.
2) Integrasi dan keseimbangan kemampuan soft skill dan hard skill (Aspek
kognitif,afektif dan psikomotorik)
 Kemampuan Akhir/Kompetensi Dasar/Sub CPMK
o kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi
capaian pembelajaran.
o Merupakan Penjabaran dari Standar Kompetensi /CPMK

37
 Informasi penting lainnya : pelaksanaan case methode dan team based project di dalam prodi
harus mencapai 40 %. Hal lainnya adalah bahwa metode pembelajaran dimasa yang akan
datang menerapkan blended yakni setidaknya dalam 1 (satu) semester 10 pertemuan luring, 4
pertemuan daring dan 2 pertemuan ujian.
Untuk mengakhiri sesi fasilitator memberikan Tugas individu yakni mereview RPS masing-
masing.
Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran yang telah digunakan oleh fasilitator adalah ceramah, tanya jawab.
Fasilitator selain memberikan materi, fasilitator juga memberikan informasi baru terkait dengan
kebijakan maupun rencana-rencana pengembangan pembelajaran di masa yang datang.

Materi : Team Teaching


Fasilitator : Roy Alamsyah, S.Pd, M.Pd
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Waktu : Jumat, 28 Mei 2021, jam: 10.45-11.30 WIB
Rangkuman :
Fasilitator membangun suasana dengan mengajak peserta melakukan permainan. Selanjutnya
fasilitator menjelaskan materi team teaching dengan point-point sebagai berikut :
Team teaching
Selanjutnya fasilitatro menjelaskan materi :
 Team Teaching
 Mengajar dalam satu tim (lebih dari satu orang)
 Pengajaran beregu
 Cooperative / Collaborative
 Faktor yang mempengaruhi Team Tecahing dapat berjalan secara efektif yakni :
 Perencanaan
 Administrasi
 Pelaksanaan
 Fasilitas
 Penilaian
 Dosen

38
Strategi Pembelajaran
Fasilitator menerapkan metode dan ceramah serta curah pendapat. Peserta sudah cukup aktif
merespon apa yang ditanyakan oleh fasilitator. Disela-sela pembelajaran juga disisipkan ice
breaking untuk meningkat suasana pembelajaran yang menyenangkan. Jika ada waktu yang lebih
panjang bisa diterapkan metode praktek yakni peserta mempraktekkan masing-masing tipe yang
melibatkan media, dosen dan mahasiswa.

Materi : Ragam Sumber Belajar


Fasilitator : Salim Widono, S.P., M.P.
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Waktu : Jumat, 28 Mei 2021, jam: 12.45-14.00 WIB
Rangkuman :
RAGAM SUMBER BELAJAR
Fasilitator cerita pengalaman dalam menggunakan sumber belajar. Poin yang ingin disampaikan
bahwa kita harus kreatif dalam menggunakan ragam sumber belajar. Selanjutnya fasilitator
menjelaskan materi dengan point-point sebagai berikut :
 Sumber belajar diartikan sebagai :
All of the resources (data, people, and things) which may be used by the learner
in isolation or in combination, usually in an informal manner, to fasilitate learning
 Menurut Januszewsky & Molenda (2008), jenis ragam belajar diartikan sebagai
 Resources by design : Sumber yang secara khusus dirancang untuk tujuan pembelajaran:
”Bahan atau sumber pembelajaran”
 Resources by utilization : Sumber – sumber lain sebagai bagian dari dunia sehari – hari:
“Sumber – sumber dunia nyata”
 Ragam sumber belajar
 Pesan
Informasi yang disampaikan oleh komponen-komponen lain, dapat berbentuk ide-ide,
fakta, makna, data, materi, Informasi, saran, dongeng, dll.
Contoh: Bahan pelajaran, cerita sejarah Majapahit, informasi pemerintah, dongeng/cerita
rakyat.
 Orang

39
Seseorang yang bertindak sebagai penyimpan dan/atau menyalurkan pesan
Contoh: guru, pebelajar, aktor, pembicara, narasumber, widyaiswara, dosen, dsb.
 Bahan
Sesuatu yang biasanya berisi pesan untuk disampaikan dengan menggunakan peralatan,
kadang-kadang di displaykan oleh dirinya sendiri.
Contoh: buku, artikel jurnal, majalah, koran, film, gambar, grafik yang dirancang untuk
pembelajaran, komik, relief,candi, aplikasi, smartphone atau komputer.
 Peralatan
Sesuatu yang biasanya disebut perangkat keras (hardware), digunakan untuk
menyampaikan pesan yang tersimpan pada bahan (materials).
Contoh: OHP, LCD, TV, kamera, papan tulis,generator, mannequin, mesin, mobil, dsb.
 Teknik
Prosedur rutin atau langkah-langkah tertentu dalam menggunakan bahan-bahan, alat-
alat,setting, dan orang, untuk menyampaikan pesan
Contoh: Ceramah, Diskusi, seminar, focus group discussion (FGD), debat, talk show,
konferensi, permainan.
 Latar
Lingkungan tempat pesan diterima
Contoh:
1) Fisik: gedung sekolah, perpustakaan, studio, kelas, auditorium, laboratorium,
taman, kebun, pasar, toko, museum, kantor, dll.
2) Non Fisik: pencahayaan/sinar, acustik, udara, cuaca (panas, dingin, sejuk)
 Prinsip penggunaan
 Ekonomis
 Praktis
 Mudah didapat
 Fleksibel
 Sesuai dengan tujuan

40
Strategi Pembelajaran :
Fasilitator menggunakan strategi pembelajaran yang cukup baik dengan banyak cerita banyak
pengalaman dan memberikan contoh konkrit. Selain itu peserta juga banyak diberi motivasi
penguatan sehingga peserta tetap bersemangat mengikuti pembelajaran.

Materi : Media Belajar


Fasilitator : Artono Dwijo Sutomo, S.Si, M.Si
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Waktu : Jumat, 28 Mei 2021, jam: 14.00-15.15 WIB
Fasilitator menampilkan slide dan menjelaskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini
adalah peserta dapat mendesain media dalam atau untuk pembelajaran. Selanjutnya fasiliitator
menjelaskan materi dengan poin-poin penjelasan sebagai berikut :
 Media Pembelajaran
Alat komunikasi (pembelajaran) yang digunakan untuk menyampaikan pesan/materi
pembelajaran. Bisa juga diartikan sebagai teknologi pembawa pesan pembelajaran.
 Proses komunikasi dalam pembelajaran

Proses komunikasinya berbeda dengan komunikasi biasa, yakni ada tambahan penggunaan
metode intruksional .
 Faktor yang mempengaruhi pemilihan media
1) Metode Pembelajaran
2) Tujuan pembelajaran
3) Materi dan hasil belajar yang diharapkan
4) Karakteristik mahasiswa (gaya dan ketrampilan belajar)

41
5) Target populasi – lokasi, jumlah
6) Attitudes/preferens dosen, ketrampilan, dll.
7) Lingkungan fisik (mis kondisi ruang dan fasilitas)
8) Ketersediaan, biaya, aksesibilitas, dll.
 Manfaat media dalam PBM
 Penyampaian materi perkuliahan dapat diseragamkan
 Proses intruksional lebih menarik
 Proses belajar lebih interaktif
 Jumlah waktu belajar mengajat dapat dikurangi
 Kualitas belajar dapat ditingkatkan
 Proses belajar dapat terjadi kapan dan dimana saja
 Meningkatkan sikap pisitif mahasiswa terhadap proses dan bahan belajar.
 Peran doses berubah ke arah positif dan produktif
 Syarat pengembangan media
 Visible : Mudah dilihat
 Interesting : Menarik
 Simple : Sederhana
 Useful : Isinya berguna / bermanfaat
 Accurate: Benar (dapat dipertanggungjawabkan)
 Legitimate : Masuk akal/sah
 Structured : Terstruktur / tersusun dengan baik
 Prinsip-prinsip desain
 Kesederhanaan (Simplicity)
 Kesatuan (Unity)
 Keselarasan (Harmony)
 Keseimbangan (Balance)
Selanjutnya fasilitator meminta peserta untuk share media pembelajaran yang sering digunakan
sebagai contoh dari pokok bahasan-pokok bahasan yang sudah dikaji.

42
Strategi Pembelajaran
Strategi Pembelajaran yang sudah dijalankan adalah menggunakan metode ceramah tanya jawab.
Fasilitator sudah membuat perhatian peserta dengan baik dengan cara pindah-pindah posisi
berdiri. Selaint itu fasilitator juga memberikan contoh-contoh konkrit dalam proses
pembelajaran.

Materi : TIK dalam Pembelajaran


Fasilitator : Artono Dwijo Sutomo, S.Si, M.Si
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Waktu : Jumat, 28 Mei 2021, jam: 15.45-17.00 WIB
Rangkuman :
Fasilitator menjelaskan tujuan pembelajaran, dimana kemampuan akhir yang harus dicapai
adalah peserta mampu mengelola pembelajaran dalam jaringan. Indikatornya adalah
menjelaskan terminologi TIK, menjelaskan pemnaatan tik dalam pembelajaran, dan merancang
pembelajaran dalam jaringan. Selanjutnya fasilitator meminta mahasiswa untuk mengisi link
survey terkait dengan seberapa jauh penggunaan TIK dalam proses pembelajaran. Hasil survey
selanjutnya menjadi bahan pembahasan bagi fasilitator. Beberapa point pembahasannya adalah
sebagai berikut :
 Pembelajaran Blended (Blended Learning)
Proporsi Bentuk Deskripsi
pembelajaran pembelajaran
daring
0% Tatap Muka Perkuliahan tanpa menggunakan teknologi online. Materi
pembelajaran disampaikan secara tertulis dan oral
1%-29 % Terfasilitasi Perkuiahan yang dilaksanakan berbasis teknologi jejaring
jaringan (web terutama hal-hal dianggap penting saja sebagai tambahan
enhanced) untuk memperkuat fasilitasi pembelajaran secara tatap
muka. Contohnya menggunakan webpage untuk
meletakkan RPS, materi pembelajaran dan tugas-tugas
30%-79% Bauran Pembelajaran dilaksanakan secara bauran baik secara

43
(blended) daring maupun tatap muka. Secara subtansial proposal
penyampaian materi pembelajaran dan proses
pembelajaran, termasuk assessmen dilaksanakan secara
daring. Umummnya pelaksanaan pembelajaran daring
dan tatap muka adalah terintegrasi secara sistematis
berorientasi pada capaian pembelajaran.
>= 80% Daring Penuh Pembelajaran hampir sepenuhnya atau sepenuhnya terjadi
(Fully online) secara daring, sudah tidak terjadi lagi tatap muka secara
terstruktur. Semua materi dan proses pembelajaran
dilakukan secara daring.
 Penggunaan TIK : Pada prinsipnya penting untuk dintegrasikan dalam proses pembelajaran.
UNS sudah mengembangkan SPADA, namun sampai saat ini penggunaan belum optimal
karena user lebih memilih platform lain seperti zoom, google meet dll. Sebagai sebuah saran
dosen dianjurkan membuat blog sendiri dengan menggunakan domain UNS. Semakin banyak
menggunakan domain UNS dalam berbagai keperluan maka akan menaikkan peringkat UNS
dalam versi webrometrik.

Strategi Pembelajaran
Fasilitor sudah mengitegrasikan TIK dalam proses pembelajaran yang ditandai dengan
penggunaan link survey sebagai cara untuk curah pendapat. Cara ini cukup efektif utamanya
apabila banyak peserta yang malu menyampaikan pendapatnya secara langsung.

E. Pelaksanaan Program Hari ke-5, Sabtu, 29 Mei 2021


Materi : Dasar Assessmen Pembelajaran
Fasilitator : Dr. Sarwanto, S.Pd., M.Pd
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Waktu : Sabtu, 29 Mei 2021, jam: 08.00-09.15 WIB
Rangkuman :
Fasilitator memperkenalkan diri dan membangun interaksi dengan peserta. Selanjutnya fasilitator
memberi penjelasan materi. Poin-poin yang disampaikan adalah sebagai berikut :
 Persoalan penilaian belajar :

44
 Pemberian angka pada hasil belajar mahasiswa apakah termasuk penilaian
 Jenis kemampuan apa yang kita nilai dari mahasiswa
 Apakah teknik penilaian yang kita jalankan sudah tepat sesuai dengan kemampian
mahasiswa secara nyata dan benar
 Bagaimana cara penilaian : paper/ karangan, syair, matematika, maket, patung, ujian tulis
/uraian , apakah sama caranya?
 Apakah tes dan ujian tulis merupakan satu satunya cara yang tepat untuk melihat
kemampuan/ kompetensi mahasiswa ?
 Pengukuran dan penilaian belajar
Pengukuran : pemberian angka pada suatu karakteristik yang dimiliki seseorang, hal atau
objek tertentu menurut aturan/formulasi yang jelas dengan menggunakan alat
Contoh:
Untuk mengukur tinggi badan ,berat badan, tekanana darah, kadar gula lebih mudah
dilakukan karena alat dan prosedur sudah pasti. Tetapi untuk mengukur kecemasan, motivasi
atau kepekaan seseorang itu jauh lebih kompleks karena yang diukur adalah sesuatu yang
tersembunyi dan tidak ada alat pengukur yang pasti.
Penilaian : suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang
diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik dengan menggunakan instrument tes atau
non tes.
 Perbedaan hasil belajar dan proses hasil belajar
Penilaian hasil belajar Penilaian proses belajar
Disebut juga penilaian substantif, tes, atau Dikenal sebagai
pengukuran hasil belajar. penilaian diagnostik
 Trilogi pembelajaran terdiri dari 1) tujuan, 2) strategi, 3) penilaian.
 Metode penilaian hasil belajar
Teknik test :
Tes adalah suatu pertanyaan atau tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan
untuk memperoleh informasi tentang atribut pendidikan atau psikologik yang setiap butir
pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar.
Teknik Non Tes
Teknik non-tes adalah teknik penilaian untuk memperoleh gambaran terutama

45
mengenai karakteristik, sikap, atau kepribadian.
Macam-macam teknik non-tes
observasi, wawancara, penugasan, produk, portofolio, dll.
 Beberapa diskusi di dalam kelas : apakah ada aturan dalam penilaian menggunaan proporsi
persentasi setiap kelompok nilai A, B, C, D, E dan kadang-kadang standar nilai dosen
berbeda-beda. Penilaian didasarkan pada hasil mahasiswa dan tidak menggunakan standar
persentasi nilai. Untuk menghindari nilai yang tidak standar maka antar dosen harus duduk
bersama untuk menyusun rubrik.
Strategi Pembelajaran :
Strategi pembelajaran yang digunakan adalah dengan metode ceramah dan tanya jawab.
Fasilitator juga banyak memberikan contoh-contoh konkrit. Peserta sudah terlibat aktif karena
beberapa sudah menyampaikan pertanyaan kepada fasilitator.

Materi : Penilaian Hasil Pengetahuan


Fasilitator : Dr. Sarwanto, S.Pd., M.Pd
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Waktu : Sabtu, 29 Mei 2021, Jam: 09.30-10.45 WIB
Rangkuman :
Fasisilator menjelaskan tentang :
 Langkah-langkah menyusun instrumen :
1. menentukan tujuan,
2. menentukan kompetensi yang akan diujikan,
3. menentukan materi yang diujikan,
4. menetapkan penyebaran butir soal
5. menyusun kisi-kisinya,
6. menulis butir soal,
7. memvalidasi butir soal atau menelaah secara kualitatif,
8. merakit soal menjadi perangkat tes,
9. menyusun pedoman penskoran
10. uji coba butir soal,
11. analisis butir soal secara kuantitatif dari data empirik hasil uji coba

46
12. perbaikan soal berdasarkan hasil analisis
 Taksonomi Bloom
1) Pengetahuan (C1)
 Menunjukkan ingatan materi yang telah dipelajari dengan mengingat fakta,
istilah, dan konsep dasar.
 Pengetahuan tentang definisi, terminologi dan fakta-fakta khusus.
 Pengetahuan tentang cara-cara bekerja dengan sesuatu yang spesifik seperti:
aturan, urutan, klasifikasi dan kategori, kriteria dan metodologi.
 Pengetahuan tentang sesuatu yang abstrak dan universal: prinsip, teori,
generalisasi.
 Macam pertanyaan: Apakah ………….?
2) Pemahaman (c2)
 Mendemonstrasikan pemahaman tentang fakta dan gagasan dengan cara
mengorganisasi, membandingkan, menerjemahkan, menginterpretasikan,
memberikan deskripsi dan menyatakan gagasan dasar.
 Macam pertanyaan: bagaimana anda membandingkan dan mengkontraskan?
3) Penerapan (c3)
 Menggunakan pengetahuan yang baru.
 Menyelesaikan masalah pada situasi yang baru berdasarkan pengetahuan, teknik
dan aturan dalam berbagai cara.
 Macam pertanyaan: dapatkan anda mengorganisasi …untuk menunjukkan
4) Analisis (c4)
 Menguji dan memecah informasi menjadi bagian-bagian dengan mengidentifikasi
motif atau penyebab-penyebabnya.
 Membuat inferensi dan mencari kejadian yang mendukung
 generalisasi.
 Menganalisis elemen-elemen
 Menganalisis hubungan-hubungan
 Menganalisis prinsip-prinsip organisasional

47
 Memadukan informasi secara bersama dengan cara yang berbeda dengan
mengkombinasikan elemen-elemen dalam suatu pola baru atau mengajukan
alternatif solusi.
 Menghasilkan komunikasi yang unik
 Menghasilkan rencana atau mengajukan sejumlah operasi Menjabarkan kesatuan
hubungan yang abstrak.
5) Sintesis (c5)
6) Evaluasi (c6) : memberi saran
Kemampuan berpikir tinggkat tinggi (HOTS : High Order Thinking Skill)
Anderson dan Krathwohl (2001) melibatkan 6 (enam) tingkatan, yaitu mengetahui, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Dimensi pengetahuan meliputi faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif.
C1, C2, C3 : Merupakan low order thinking  LOTS
C4 &C5 : critical thinking  HOTS
C3 : creative thinking  HOTS
Agar butir soal yang ditulis dapat menuntut berpikir tingkat tinggi, maka setiap butir soal
selalu diberikan dasar pertanyaan (stimulus)
 berbentuk sumber/bahan bacaan seperti: teks bacaan, paragrap, teks drama, penggalan
novel/cerita/dongeng, puisi, kasus, gambar, grafik, foto, rumus, tabel, daftar kata/symbol,
contoh, peta, film, atau suara yang direkam
 dianalisis, dievaluasi, dan dikreasikan
Contoh kegiatan Praktikum di D3 DEsain Komunikasi Visual merupakan contoh HOTS karena
mahasiswa
1. Mahasiswa belajar teori (c1-3)
2. Mahasiswa menemu kenali masalah yang ada dilapangan berdasarkan informasi (c-4)
3. Berdasarkan teori yang sudah dipelajri –mahasiswa penilai apakah penerapan teori sudah
dilakukan (c5 evaluasi)
4. Mahasiswa memberi saran atau merancang perbaikan (C6) creation

Strategi Pembelajaran

48
Strategi pembelajaran yang digunakan adalah dengan metode ceramah dan tanya jawab.
Fasilitator juga banyak memberikan contoh-contoh konkrit. Peserta sudah terlibat aktif karena
beberapa sudah menyampaikan pertanyaan kepada fasilitator.

Materi : Penilaian Hasil Afektif


Fasilitator : Dr. Sarwanto, S.Pd., M.Pd
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Waktu : Sabtu, 29 Mei 2021, jam: 10.45-12.00 WIB
Rangkuman :
Penilaian Afektif
 Penilaian sikap berbeda dengan penilaian pengetahuan
 Sikap tidak bisa ditest
Afektif diartikan sebagai kemampuan yang berkaitan dg. perasaan, emosi, sikap, derajad
penerimaan atau penolakan suatu obyek.
Tingkatan kemampuan dalah ranah afektif menurut Bloom
1) penerimaan (mendengar, menghadiri kuliah)
2) merespons/menanggapi (mendiskuskan ek neolib bila diminta)
3) penilaian/penghargaan (TI penting untuk pengembangan diri)
4) pengorganisasian (IPTEK penting, kemanusiaan penting tetapi didahulukan kemanusiaan :
kloning manusia)
5) karakterisasi/pengamalan (perilaku konsisten/gaya hidup)
Pengembangan Instrumen Penilaian Afektif :
1) Spesifikasi Instrumen
2) Penulisan instrumen
3) Skala instrumen
4) Penskoraan
5) Telaah instrumen
6) Merakit instrumen
7) Uji coba
8) Analisis hasil

49
9) Perbaikan
10) Pelaksanaan pengukuran
11) Penafsiran hasil pengukuran
5 macam instrumen pengukuran afektif :
1) Instrumen sikap
Definisi konseptual : kecenderungan merespon secara konsisten baik menyukai maupun tak
menyukai suatu objek
Definisi operasional: perasaan positif atau negatif terhadap suatu objek
Contoh indikator sikap terhadap mata kuliah fisika :
 Membaca buku fisika
 Mempelajari fisika
 Mengerjakan tugas fisika
Contoh pernyataan untuk kuesioner :
 Saya senang membaca buku fisika
 Saya malas mengerjakan tugas mata kuliah fisika
2) Instrumen Minat
Definisi konseptual : Keinginan yang tersusun melalui pengalaman yang mendorong individu
mencari objek, aktivitas, konsep, dan ketrampilan utk tujuan mendapatkan perhatian atau
penguasaan
Definisi operasional :Keingintahuan seseorang tentang keadaan
suatu obyek
Contoh indikator minat terhadap mata kuliah fisika
 Memiliki catatan mata kuliah fisika
 Berusaha memahami fisika
Contoh pernyataan untuk keusioner
 Catatan mata kuliah fisika saya lengkap
 Saya berusaha memahami mata kuliah fisika
3) Instrumen Konsep diri
Definisi konsep ; persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri yang menyangkut keunggulan
dan kelemahannya
Definisi operasional :pernyataan tentang kemampuan diri sendiri menyangkut suatu objek

50
Contoh indikator konsep diri :
 Memilih mata kuliah yang mudah dipahami
 Menunjukkan mata kuliah yang dirasa sulit
Contoh pernyataan untk instrumen
 Saya mudah memahami mata kuliah fisika
 Saya sulit mengikuti mata kuliah fisika
4) Instrumen Nilai
Definisi konsep : keyakinan terhadap suatu pendapat, kegiatan atau objek
Definisi operasional :keyakinan seseorang tentang keadaan suatu objek atau kegiatan
Contoh indikator nilai :
 Menunjukkan keyakinan atas kemampuan dosen
 Meyakini keberhasilan mahasiswa
Contoh pernyataan untuk instrumen
 Saya berkeyakinan bahwa kinerja dosen sudah maksimal
 Saya berkeyakinan bahwa hasil yang yang dicapai peserta didik adalah atas
usahanya
5) Instrumen Moral
Instrumen ini bertujuan untuk mengetahui moral seseorang
Contoh indikator moral :
 Memegang janji
 Menunjukkan komitmen terhadap tugas-tugas
Contoh pernyataan untk instrumen
 Bila saya berjanji pada teman, tidak harus menepatinya
 Bila mendapat tugas dari dosen, saya akan berusaha keras mengerjakan sebaik-
baiknya
Contoh-contoh skala beda semantic untuk penilaian sikap
Mata kuliah fisika
1234567
Menyenangkan Membosankan
Sulit Mudah
Bermanfaat Sia-sia

51
Menantang menjemukan

Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran yang digunakan adalah dengan metode ceramah dan tanya jawab.
Fasilitator juga banyak memberikan contoh-contoh konkrit. Peserta sudah terlibat aktif karena
beberapa sudah menyampaikan pertanyaan kepada fasilitator.

Materi : Penilaian Hasil Psikomotorik


Fasilitator : Dr. Sri Yatmini S.Pd., M.Pd
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Waktu : Sabtu, 29 Mei 2021, jam: 12.45-14.00 WIB
Rangkuman :
Ranah ketrampilan konkret
Tingkat psikomotorik Kemampuan yang diharapkan
Meniru (P1) Kemampuan meniru gerakan secara terbimbing
Membiasakan gerakan (P2) Kemampuan melakukan gerakan mekanistik
Mahir (P3) Melakukan gerakan kompleks termodifikasi
Menjadi gerakan alami (P4) Menjadi gerakan alami yang diciptakan sendiri
atas dasar gerakan yang sudah dikuasai
sebelumnya
Menjadi gerakan orisinal (P5) Menjadi gerakan baru yang orisinal dan sukar
ditiru oleh orang lain menjadi ciri khasnya.
Ketrampilan abstrak
Tingkat psikomotorik Kemampuan yang diharapkan
Mengamati (p1) Perhatian pada waktu mengamati suatu object,
membaca tulisan, catatan tentang yang diamati,
atau mendengar suatu penjelasan
Menanya (P2) Jumlah, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang

52
diajukan peserta didik (pertanyaan faktual,
keonseptual, prosedural, dan hipotetik)
Mengumpulkan informasi/mencoba Jumlah dan kualitas sumber yang
(P3) dikaji/digunakan, kelengkapan informasi, alat
yang digunakan untuk mengumpulkan data
Menalar (P4) Mengembangkan interpretasi, argumentasi dan
kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari
dua fakta/konsep, interpretasi argumentasi dan
kesimpulan tentang hubungan duad fakta/konsep,
mensintesis dan menyimpulkan
Mengkomunikasikan (P5) Menyajikan hasil kajian (dari mengamati sampai
menalar) dalam bentuk tulisan, grafis, media
elektronik, dan dalam bentuk lisan (presentasi)
Mengkreasi (P6) Menghasilkan ide-ide, rancangan atau keputusan-
keputusan baru
Pengertian ketrampilan psikomotorik
 Serangkaian gerakan otot-otot secara terpadu untuk dapat menyelesaikan suatu tugas
 Ketrampilan yang memerlukan koordinasi terutama fungsi saraf motorik dan otot
NEUROPSIKOMOTOR
 Ketrampilan profesional yang dikembangkan secara sadar melalui proses pendidikan
• Ketrampilan Psikomotor :
 Profesional (melalui proses pendidikan)
 Bawaan (alamiah)
Taksnomi Psikomotorik menurut Bloom, 1956
 Peniruan (imitation) = P1
 Manipulasi (manipulation) =P2
 Ketepatan (precision ) = P3
 Artikulasi (articulation) = P4
 Naturalisasi (naturalization) = P5
Kesulitan pengukuran ketrampilan psikomotorik
 Berdemensi ganda

53
 Representativitas
 Validitas
 Reliabilitas
 Kepraktisan
Karakteristik alat ukur ketrampilan psikomotorik
 Mengukur suatu ranah psikomotor (P)
 Mengukur Kompetensi yang mencakup lebih dari satu ranah (C/P/A)
Alat ukur ketrampilan psikomotorik : daftar checklist , skala nilai, catatan anekdotal, ingatan.
Contoh daftar checklist :

Contoh penilaian Rating (skala nilai)

54
Penilaian Ketrampilan Abstrak
Ketrampilan abstrak dimaknai sebagai ketrampilan berpikir (mental skill) yang dituangkan dalam
kemampuan mengamati, menanya, mencoba, menalar, mengkomunikasi dan mengkreasi.
Taksonomi Ketrampilan Abstrak menurut Dyers
1. mengamati (observing)
2. menanya (questioning)
3. mencoba (experimenting)
4. menalar (associating)
5. menyaji (communicating)
6. mencipta (creating)
Syarat ketrampilan abstrak yang bisa diukur :
1. Dapat dirumuskan dengan jelas secara operasional
2. Mempunyai variabilitas nilai
3. Dapat memberikan respon yang mirip/ sama pada berbagai pengamat
Contoh rubrik penilaian ketrampilan abstrak

55
Strategi pembelajaran
Strategi pembejaran yang diterapkan dengan ceramah, tanya jawab serta curah pendapat.
Fasilitator sudah membangun interaksi dengan peserta.
Materi : Assessment Kinerja
Fasilitator : Dr. Sri Yatmini S.Pd., M.Pd
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Waktu : Sabtu, 29 Mei 2021, jam: 14.00-15.15 WIB
Rangkuman :
Pengertian assesment
Asesmen secara sederhana dapat diartikan sebagai penilaian terhadap proses perolehan,
penerapan pengetahuan dan keterampilan melalui proses pembelajaran yang menunjukkan
kemampuan peserta didik dalam proses maupun kemampuan menghasilkan produk.
Assesmen Alternatif
 Dirancang untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (high order thinking
skill) dan kemampuan berpikir kritis (critical thinking skill ) pada siswa melalui desain tugas
yang lebih otentik ---- sekaligus bisa untuk menilainya

56
 Memungkinkan siswa untuk mendemonstrasikan pengetahuan,keterampilan,dan attitude;
termasuk proses yang mereka gunakan untuk memecahkan masalah --- sekaligus bisa untuk
untuk menilainya
 Bisa berfungsi sebagai penilaian formatif maupun penilaian sumatif
Contoh Assesmen Alternatif :
 Project-based assignments
 Problem-based assignments
 Presentations
 Concept maps
 Critical analyses
 Case-based scenarios
 Portfolios
 Penilaian kinerja (performance assessment)
 Penilaian otentik (authentic assessment)

Menyusun tugas dalam assessment alternatif


1. Mengidentifikasi pengetahuan & keterampilan yang harus dimiliki, dengan cara
menentukan :
 jenis pengetahuan dan keterampilan yang diharapkan
 pengetahuan dan keterampilan bernilai tinggi yang harus dipelajari
 cara menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari dalam kehidupan
nyata di masyarakat
2. Merancang tugas-tugas untuk asesmen kinerja, dengan cara menentukan :
 jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas
 kompleksitas tugas yang diberikan
 kesesuaian tugas-tugas yang diberikan dengan kemampuan kognitif, sosial dan afektif
yang hendak dicapai
 tugas yang berkaitan langsung dengan capaian pembelajaran
 jenis tugas yang berkaitan langsung dengan upaya perbaikan mutu
3. Menyusun kriteria keberhasilan (Rubrik)

57
 Skore
 Diskripsi skore
Strategi Pembelajaran
Fasilitator menerapan metode ceramah dan tanya jawab serta diskusi kelompok untuk aktivitas
dan sharing pengalaman peserta.

Materi : Pengajaran Remidial Pembelajaran


Fasilitator : Dr. Veronika Ika Budiastuti, dr., M.Pd
Metode : Ceramah & tanya jawab, curah pendapat.
Waktu : Sabtu, 29 Mei 2021, jam: 15.45-17.00 WIB
Rangkuman :
Fasilitator meminta peserta yang untuk memberikan pendapat tentang apa itu remedial, mengapa
remedial, siapa yang mengikuti remedial dan pengayaan. Beberapa peserta menyampaikan
pendapatnya. Selanjutnya fasilitator menjelaskan materi dengan poin-poin sebagai berikut :
 Remedial : Bantuan/treatment untuk mengatasi kesulitan belajar. Pengulangan terhadap
materi yang dinilai kurang dengan cara memberi tugas, pendampingan, dll.
 Pengayaan : Mengulas materi-materi yang sudah ada untuk tujuan tertentu
 Tujuan dilaksanakannya pembelajaran remedial adalah untuk meningkatkan penguasaan hasil
belajar mahasiswa, yaitu mencapai kompetensi yang ditetapkan.
 Strategi pembelajaran remedial
 Strategi pembelajaran remedial sifatnya sangat individual dan lebih ditekankan kepada
keragaman mahasiswa
 Menuntut pelaksanaan pembelajaran remedial secara bervariasi sesuai keragaman
mahasiswa
 Alternatif Metode dlm pelaksanaan pembelajaran Remidial
 Memberi pembelajaran ulang,
 Memberi tugas-tugas latihan dengan bimbingan.
 Pembelajaran tutorial/tutor sebaya.
 Menugaskan mahasiswa untuk melaksanakan praktek ulang dengan bimbingan
 Memberi bimbingan secara khusus.

58
 Kegiatan Remedial mempunyai RPS tersendiri, dilakukan di semester antara. Namun
demikian pada saat ini kegiatan remedial pada semester antara sudah tidak dilaksanakan lagi
di UNS.
 Pembelajaran Pengayaan
Pengertian:
pembelajaran yang di lakukan Dosen untuk meningkatkan pendalaman atau perluasan
mahasiswa dalam penguasaan materi pembelajaran yang ditetapkan kurikulum .
Tujuan:
memberi kesempatan kepada mahasiswa yang belajar lebih cepat dari mahasiswa yang lain
untuk mendalami atau memperluas subyek /materi pembelajaran.
Dasar pikiran:
Mahasiswa yang berpotensi berkinerja luar biasa (out standing) dalam kaitannya dengan
intelektualitas, kreatifitas, kepemimpinan, artistik, atau bidang akademik tertentu perlu
mendapat perhatian dan layanan pembelajaran dengan perlakuan khusus tanpa menimbulkan
sikap kontra produktif.
Bentuk Program pengayaan:
Tugas-tugas atau aktifitas belajar mahasiswa yang dirancang untuk memperluas atau
memperdalam pengetahuan dari yang telah dituntaskan secara cepat dalam pembelajaran.
 Kegiatan pengayaan bisa diperoleh melalui kegiatan MBKM. Di IPB kegiatan pengayaan
juga dimaksudkan juga untuk peningkatan soft skill mahasiswa.
Strategi Pembelajaran :
Strategi yang dijalankan yakni ceramah dan tanya jawab serta curah pendapat. Fasilitator banyak
sekali memberi contoh pengalaman sehingga dapat membantu pemahaman peserta.

F. Pelaksanaan Program Hari ke-6, Minggu 30 Mei 2021


Materi : Pengembangan Strategi Pembelajaran
Fasilitator : Dr. Sri Marmoah, M.Pd
Metode : Ceramah, tanya jawab, curah pendapat, diskusi kelompok
Waktu : Minggu, 30 Mei 2021, jam: 08.00-09.15 WIB
Rangkuman :

59
Fasilitator meminta peserta untuk memperkenalkan diri satu per satu. Setelah selesai fasilitator
mengajak peserta untuk menganalisa kasus wortel, telur, dan kopi yang kemudian direbus.
Peserta diminta menganalisa apa yang dialami oleh ketiga barang tersebut. Kasus tersebut
merupakan refleksi diri agar kita seperti kopi tidak seperti telur dan wortel. Pada saat kita
ditempa dan menghadapi masalah kita harus bisa tetap memberikan aroma/memberikan manfaat
dan bisa menempatkan diri pada segala situasi.
 Wortel :wortel drebus menjadi lembek  setelah digembleng/bekerja justru menjadi
lembek
 Telur : telur masuk yang tadinya lembek menjadi keras. Kita benci orang lain, kita juga
benci dengan orang lain. Hati kita beku. Dst
 Kopi : air tidak mampu mengubah bubuk kopi, bubuk kopi yang mengubah air.
Selanjutnya fasilitator menanyakan kepada peserta, apa yang dimaksud strategi pembelajarn??
Beberapa peserta menyampaikan pendapatnya.
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran mengandung berbagai kegiatan mengajar/ belajar (seperti kelompok
diskusi, membaca mandiri, studi kasus, kuliah, simulasi komputer, proyek, kelompok kooperatif,
dll.), ini semua secara esensial merupakan “micro strategies”, hanya bagian dari
“macrostrategy” yg harus diambil oleh pebelajar dari pengantar motivasi ke suatu topik melalui
belajar tuntas dari suatu tujuan/kompetensi.
Langkah selanjutnya adalah fasilitator membagi peserta menjadi 5 kelompok untuk
mendiskusikan :
 Buat kesimpulan apa esensi strategi pembelajaran.
 Identifikasi komponen belajar dari strategi pembelajaran.
 Identifikasi strategi meningkatkan keterlibatan pebelajar (mahasiswa) dalam
pembelajaran
 Buat rancangan pengembangan strategi pembelajaran untuk mahasiswa yang mendorong
kemandirian belajar
Penulis memperoleh bagian tugas poin 2 (dua) yakni mendiskusikan komponen belajar dari
strategi pembelajaran.

Strategi pembelajaran

60
Fasilitator menerapkan metode diskusi kelompok sebagai metode yang menonjol yang
dilaksanakan.

Materi : Kontrak Pembelajaran


Fasilitator : Dr. Sri Marmoah, M.Pd
Metode : Ceramah, tanya jawab, curah pendapat, diskusi kelompok
Waktu : Minggu, 30 Mei 2021, jam: 09.30-10.45 WIB
Rangkuman :
Fasilitator menjelaskan materi dengan poin-poin materi sebagai berikut :
 Pengertian kontrak belajar
Kesepakatan antara mahasiswa dan dosen tentang bentuk dan isi program belajar
Dibedakan
 Kontrak belajar invidual
 Kontrak pembelajaran (perkuliahan)
 Tujuan kontrak belajar
 Mengembangkan kolaborasi dosen–mhs dalam proses pembelajaran
 Mempertanggung-jawabkan tugas dosen–mhs dalam pengelolaan pembelajaran
 Meningkatkan komitmen bersama dalam mencapai kompetensi melalui pembelajaran yg
berkualitas
 Komponen kontrak perkuliahan
 Manfaat Mata Kuliah
 Deskripsi Mata Kuliah
 Kompetensi
 Organisasi Materi
 Strategi Perkuliahan
 Materi/Bahan Bacaan
 Tugas-tugas
 Kriteria Penilaian
 Jadwal Kuliah
 Topik Bahasan
 Bahan Bacaan

61
Selanjutnya fasilitator membagikan undian, untuk menentukan peserta dalam menyampaikan
pendapatnya/refleksi.
Konten undian meliputi :
 Jadwal pembelajaran : Agung, Edi Paryanto
 Penilaian : Bayu, Risca
 Deskripsi mata kuliah : Jotika, Agriei , Sigit
 Kompetensi dasar dan indikator : Fendy, Adi
 Tugas : Anita
 Manfaat mata kuliah : manfaat teoritis, aplikatif dan sosial, Yudha, Zulmi
 Pendekatan dan strategi pembelajaran : Lintang (membuat kelompok untuk mencari
artikel empiris terkini), Jauhari (student center learning).
 Tugas : Dewi (tugas berkelompok wawancara kepada CEO)
 Organisasi materi : Inna  pendekatan yang digunakan project base learning (mahasiswa
ketemu dengan klien), Quinta
 Sumber belajar :Okta (buku, dll).
Masing-masing peserta menyampaikan pendapatnya sesuai dengan topik yang sudah ditentukan
tersebut.
Strategi Pembelajaran
Fasilitator sudah banyak melakukan variasi untuk mempermudah pencapaian proses
pembelajaran. Metode curah pendapat dibuat dengan variasi undian karena untuk meningkatkan
peran aktif peserta yang masih sungkan untuk inisiatif memberikan pendapat.

Materi : Manajemen Mutu Pembelajaran


Fasilitator : Mulyadi, M.Sn, M.Ds
Metode : Ceramah, tanya jawab, curah pendapat
Waktu : Minggu, 30 Mei 2021, jam: 10.45-12.00 WIB
Rangkuman :
Fasilitator menjelaskan

62
 Konsep pembelajaran : Dosen harus kompeten dalam bidang profesinya, hubungan dosen
dan mahasiswa harus bersifat kemitraan dan manajemen kelas yang baik. Ciri-ciri
pembelajaran bermutu
1. ada perencanaan yang baik/rancangan perkuliahan (RPS, RPP, kontrak belajar)
2. Perencanaan perkuliahan dirancang berdasarkan kebutuhan pengguna
3. Pembelajaran yang membangkitkan motivasi mahasiswa untuk belajar
4. Pembelajaran yang mampu mengembangkan kecenderungan intelektual dan emosiaonal
5. Pembelajaran yang mampu mengembangkan daya aplikasi
 Manajemen Mutu : serangkaian proses kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
dan evaluasi difokuskan kepada peningkatan mutu yang mengacu pada prestasi yang dicapai
pada setiap kurun waktu tertentu. Dosen bertugas mengembangkan cipta, rasa, karsa
mahasiswa sebagai implementasi konsep ideal mendidik secara efektif dan efesien untuk
mencapai tujuan proses belajar
 Prinsip-prinsip manajemen mutu pembelajaran
 Ketercapaian kepuasan (Focus Organization).
 Kepemimpinan (Leadership)
 Keterlibatan seluruh partisipan organisasi (People Organization)
 Menekankan pada perbaikan proses (Process Approach)
 Menggunakan pendekatan sistem (System Approach)
 Perbaikan yang dilakukan secara terus menerus (Continual
 Improvement)
 Hubungan yang saling menguntungkan (Mutually Beneficial Relationship).
 Pengambilan keputusan didasarkan fakta (Factual Apprecision Making)

Strategi Pembelajaran
Fasilitator menerapkan metode ceramah dan tanya jawab serta banyak berbagi pengalaman
tentang penerapan manajemen mutu.

Materi : Komunikasi dan Ketrampilan Dasar Mengajar


Fasilitator : Salim Widoyo, S.P., M.Agr
Metode : Ceramah, tanya jawab, curah pendapat

63
Waktu : Minggu, 30 Mei 2021, jam: 12.45-15.15 WIB
Rangkuman :
Fasilitator membangun interaksi dengan para peserta. Selanjutnya fasilitator meminta pendapat
peserta tentang apa itu komunikasi. Beberapa peserta menyampaikan pendapatnya. Langkah
selanjutnya fasilitator menjelaskan materi dengan poin-poin materi sebagai berikut :
 Pengertian komunikasi
 Proses penyampaian informasi
 Proses penyampaian gagasan  apa yang dimaksud oleh komunikator disampaikan
 Proses penciptaan arti  antara komunikator dan komunikan harus memiliki persepsi
yang sama. Agar memiliki arti yang sama perlu ada proses-proses yang dilakukan.
 Fungsi komunikasi pembelajaran : komunikasi pembelajaran mempunyai fungsi edukatif,
atau tepatnya mengacu pada fungsi edukatif dari fungsi komunikasi secara keseluruhan.
 Manfaat : Manfaat adanya komunikasi pembelajaran antara lain ialah efek perubahan
perilaku, yang terjadi sebagai hasil tindakan komunikasi pembelajaran, bisa dikontrol atau
dikendalikan dengan baik.
 Komunikasi dalam pembelajaran
 Multiarah
 Students’ Centered
 Dorong mahasiswa berinteraksi
 Dosen sbg fasilitator: menciptakan iklim kondusif untuk memicu & memacu
 interaksi
 Terapkan keterampilan
 berkomunikasi antar pribadi
 Komponen ketrampilan komunikasi antar pribadi
 Mengungkapkan perasaan mahasiswa
 Menjelaskan perasaan mahasiswa
 Mendorong memilih perilaku alternatif
 Ketrampilan Dasar Mengajar
 Bertanya
 Memberi penguatan
 Mengadakan variasi

64
 Menjelaskan
 Membuka dan menutup pelajaran
 Membimbing diskusi kelompok kecil
 Mengelola kelas
 Mengajar kelompok kecil dan perorangan.
 Mengapa kita perlu bertanya, tujuannya adalah untuk :
 Mengetahui informamsi yang diperlukan
 Mengetahuian capaian atau perkembangan
 Meningkatkan interaksi mahasiswa dan dosen
 Cara menguasai ketrampilan Dasar Mengajar
 Pahami hakekat, prinsip, dan komponen setiap ketrampilan
 Latihan dalam bentuk pembelajaran mikro (mikro  durasi waktu, jumlah materi,
 Praktek mengajar
 Ketrampilan bertanya dasar
 Mengungkapkan pertanyaan dengan jelas dan singkat
 Memberi acuan
 Memusatkan perhatian
 Menyebarkan pertanyaan
 Memindahkan giliran
 Memberikan waktu berpikir
 Memberikab tuntunan.
 Keterampilan bertanya lanjut
 Mengubah tuntutan kognitif
 Mengatur urutan pertanyaan
 Menggunakan pertanyaan pelacak
 Meningkatkan interaksi.
 Keterampilan memberi penguatan
 Verbal : pujian
 Non verbal : gerak mendekati, mimik, sentuhan, kegiatan, token
 Sikap hangat, antusias, bermakna, respon pisitif, jelas sasaran, segera, bervariasi.
 Ketrampilan mengadakan variasi

65
 Variasi gaya mengajar : suara, memusatkan perhatian, kesenyapan, kontak pandang,
variasi gerakan badan, mengubah posisi
 Variasi media dan bahan : visual, audio, taktil
 Variasi pola interaksi dan kegiatan : klasikal, kelompok, perorangan, diskusi, latihan dan
demontrasi
 Ketrampilan menjelaskan : penjelasan diberikan diawal, tengah, akhir pelajaran
 Ketrampilan membuka dan menutup
Pengantar Microteaching
Mikroteaching : Praktek mengajar dalam bentuk MIKRO, baik dari segi struktur maupun
pelaksanaannya.
Semua peserta dibagi menjadi 5 kelompok praktek mikroteaching masing-masing mempunyai 5
anggota kelompok. Pembagian tugas dalam sekali putaran praktek adalah 1 orang praktek
mikroteaching, 2 orang menjadi pengamat, 2 orang menjadi mahasiswa. Semua anggota akan
mendapatkan giliran yang sama.
Strategi Pembelajaran :
Fasilitator menerapkan metode ceramah dan tanya jawab serta berbagi pengalaman tentang
penerapan komunikasi dan ketrampilan dasar mengajar.

Materi : Praktikum
Fasilitator : Drs. Hery Purwanto, M.Sc
Metode : Ceramah, tanya jawab, curah pendapat
Waktu : Minggu, 30 Mei 2021, jam: 15.30-17.00 WIB
Rangkuman :
Fasilitator membuka sesi dan membangun interaksi dengan peserta sehingga peserta merasa
nyaman dengan fasilitator. Beberapa poin rangkuman materi ini adalah sebagai berikut :
 Praktimum VS Praktek. Praktikum merupakan metode untuk membelajarkan secara bersama-
sama tiga aspek kemampuan sekaligus (Kognitif, Psikomotorik, dan Afektif) di
LABORATORIUM. Untuk mamahami sebuah pengetahuan dengan jalan mengumpulkan
data, menganalisis, menyimpulkan sebuah topik masalah. Sedangkan definisi praktek adalah
kegiatan-kegiatan profesional di “BENGKEL KERJA” bertempat di lingkungan PS atau di
dalam institusi PT itu sendiri. untuk menambah ketrampilan berkaitan dengan profesi.

66
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilakukan di luar PT atau institusi. Dalam PKL tidak hanya
praktek tapi lebih komprensif dalam menerapkan ketrampilan dan pengetahuan.
 Ranah kegiatan praktikum :
1. Kognitif (Pengetahuan)
 Memperdalam or memantapkan teori
 Menggabungkan berbagai teori
 Menerapkan teori pd problema nyata
2. Psikomotor (Keterampilan)
Memilih, mempersiapkan, merangkai, dan menggunakan
3. Afektif (Sikap)
 Merencanakan kegiatan secara mandiri
 Bekerjasama dalam kelompok
 Disiplin waktu dan perilaku
 Bersikap jujur dan terbuka
 Menghargai ilmu
 Dampak Positif Praktikum
 Pengalaman dalam teamwork melalui kerjasama dan interaksi
 Terjalin semangat solidaritas kolegial dan hubungan kemitraan
 Menimbulkan kebanggaan profesi

 Terkadang kita menerapkan just in time learning yakni kita belajar pada saat kita perlu
Konigtivesme menyebabkan memori otak banyak menyimpan memori yang terkadang tidak
dibutuhkan. Pada saat ini memori otak bisa “diekstend” dengan menerapkan teori
konektivisme yakni menggali pengetahun melalui teknologi yang ada.

Strategi Pembelajaran
Fasilitator menerapkan metode ceramah disertai dengan penyampaian banyak pengalaman.
Fasilitator bisa mengelola suasana belajar dan berwibawa dalam pembawaannya.

G. Pelaksanaan Program Hari Ke-7, Senin, 31 Mei 201


Materi : Pengembangan Bahan Ajar

67
Fasilitator : Dr. Kundharu Saddono, M.Hum
Metode : Ceramah, tanya jawab, praktek menulis
Waktu : Senin, 31 Mei 2021, jam: 08.00-09.15 WIB
Rangkuman :
Fasilitator membuka sesi dan membangun interaksi dengan peserta dengan menyebut beberapa
peserta untuk memberikan tanggapan terkait dengan pertanyaan-pertanyaan fasilitator.
Selanjutnya fasilitator membahas pokok-pokok bahasan materi sebagai berikut :
 Bahan ajar adalah bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang
digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. (Pannen, 1995)
 Peran bahan ajar dalam proses pembelajaran
 Mahasiswa dapat belajar tanpa harus ada dosen atau teman mahasiswa lain
 Mahasiswa dapat belajar kapan & di mana saja
 Mahasiswa dapat belajar dengan kecepatannya masing-masing
 Mahasiswa dapat belajar melalui urutan yang dipilihnya sendiri
 Membantu mengembangkan potensi mahasiswa untuk menjadi pembelajar mandiri
 Perbedaan buku teks dan buku ajar
BUKU TEKS BUKU AJAR
Pada umumnya, Pada umumnya,
1. Mengasumsikan minat dari 1. Menimbulkan minat dari pembaca
pembaca 2. Ditulis dan dirancang untuk digunakan
2. Ditulis terutama untuk mahasiswa
digunakan dosen/pembaca 3. Menjelaskan tujuan instruksional
umum 4. Disusun berdasarkan pola “belajar yang
3. Dirancang untuk dipasarkan fleksibel”.
secara luas 5. Strukturnya berdasarkan kompetensi
4. Tidak selalu menjelaskan akhir yg akan dicapai
tujuan instruksional 6. Berfokus pada pemberian kesempatan
5. Disusun secara linear bagi mahasiswa untuk berlatih
6. Struktur berdasarkan logika 7. Mengakomodasikan kesukaran belajar
bidang ilmu (content) mahasiswa
7. Belum tentu memberikan 8. Selalu memberikan rangkuman

68
latihan 9. Gaya penulisan (bahasanya) komunikatif
8. Tidak mengantisipasi dan semi formal
kesukaran belajar mahasiswa 10. Dikemas untuk digunakan dalam proses
9. Belum tentu memberikan instruksional
rangkuman 11. Mempunyai mekanisme untuk
10. Gaya penulisannya naratif mengumpulkan umpan balik dari
11. Materi sangat padat mahasiswa
12. Tidak mempunyai mekanisme 12. Mencantumkan petunjuk belajar
untuk mengumpulkan umpan
balik dari pemakai
13. Tidak memberikan saran-saran
cara mempelajari materi di
dalamnya
 Hambatan menulis
 Hambatan utama sering karena kurang kemampuan menangkap ide secara kreatif
 Tidak tahu metode eksekusi ide
 Memikirkan ketakutan
 Merasa harus sempurna
 Tidak pernah memulainya.

 Masalah ide menulis menjadi momok sebagian besar dosen. Mulailah dari menyusun kata
kunci kata kunci terlebih dahulu. Sebagai contoh kata-kata sebagai berikut dibuat menjadi
satu paragraf.
GAGAL – WAKTU – SAMPAH – RAHASIA – IMAJINASI – TITIAN
 Kriteria buku dari jumlah halamannya, dibagi menjadi 3 yakni
 Tipis : 64, 88, 96
 Sedang : 112, 120, 144
 Tebal : 160, 176, 192
 Sistematika Buku
 Halaman Judul dan Pengesahan
 Kata Pengantar

69
 Daftar Isi
 Tinjauan Matakuliah
 Bab I, II, III dst
 Daftar Pustaka
 Glossary
 Jawaban Pertanyaan Kunci
 Indeks
 Matrik-outlineku-UNS
Anatomi Bab Sub Bab Deskripsi Bahan Estimasi
Prelims Full title
Daftar isi
Pengantar

Text matter Pendahuluan


Filosofi
menulis

Postlims Lampiran
Daftar
Pustaka

Strategi Pembelajaran
Fasilitator menerapkan banyak diskusi dan interaksi dengan peserta pelatihan. Banyak memberi
pertanyaan untuk menggali pengetahuan terkait dengan materi yang sedang dibahas.

Materi : Microteaching
Fasilitator : Salim Widono, S.P, M.P (Kelompok 2)
Metode : Ceramah, tanya jawab, curah pendapat
Waktu : Senin, 31 Mei 2021, jam: 09.30-12.00 WIB
Rangkuman :

70
Pada sesi ini, semua peserta yang tergabung dalam kelompok masing-masing menempatkan diri
sesuai dengan pembagian ruang. Khusus penulis bergabung dengan kelompok 2 dan menempati
ruang utama latihan bersama dengan kelompok 1.
Fasilitator khusus kelompok 2, membuka kegiatan acara dan memastikan bahwa skenario sudah
siap dilaksanakan. Peserta secara berturut-turut melakukan praktek mikroteaching adalah sebagai
berikut
1. Vidia Ayu Satyanovi dari D3 Akuntansi mempraktekkan ketrampilan membuka dan
menutup
2. Sigied Himawan Yudhanto dari D3 DKV mempraktekkan ketrampilan menjelaskan
3. Quinta Avenida dari D3 Bahasa Mandarin mempraktekkan ketrampilan mengadakan variasi
4. Anis Laela Megasari dari D3 Teknik Informasi mempraktekkan ketrampilan bertanya
5. Yudho Yudhanto dari D3 Teknik Informatika mempraktekkan ketrampilan memberi
penguatan
Strategi Pembelajaran
Strategi yang digunakan pada sesi ini melakukan praktek microteaching. Masing-masing peserta
diberi kesempatan untuk self evaluation, memberi review kepada hasil teman sejawat dan
mendapatkan review dari fasilitator. Strategi sangat efektif karena praktikan memperoleh
masukan yang berharga untuk memperbaiki kinerja dalam proses mengajar.

Materi : Evaluasi Program Pembelajaran


Fasilitator : Dr. Sri Mamoah
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Curah Pendapat
Waktu : Senin, 31 Mei 2021, jam: 12.45-14.00 WIB
Rangkuman :
Fasilitator membuka sesi dan membangun interaksi dengan peserta. Untuk meningkatkan
suasana ceria dan rileks fasilitator mengajak mempraktekkan senam kebidanan yang dipimpin
oleh salah satu peserta.
Fasilitator menanyakan kepada peserta mengapa harus evaluasi. Beberapa peserta
menyampaikan pendapatnya. Selanjutnnya beberapa poin penting yang dibahas adalah sebagai
berikut :
 Manfaat evaluasi pembelajaran :

71
 Memahami sesuatu hal dalam pembelajaran
 Membuat keputusan
 Memperbaiki mutu pembelajaran: rekonstruksi mata kuliah
 Evaluasi dilakukan untuk memperoleh INFORMASI tentang sesuatu, misal :informasi
tentang mahasiswa :
 Apakah mahasiswa sudah menguasai materi matakuliah prasyarat.
 Bagaimana tingkat motivasi mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah FISIKA
 Mengapa mhswa
 Bagaimana latar belakang sosial, ekonomi, dan budaya mahasiswa yang mengambil
program fisika.
 Evaluasi dilakukan untuk memperoleh INFORMASI tentang sesuatu, misal: INFORMASI
TENTANG DOSEN
 Cara mengajar dosen
 Penguasaan mahasiswa terhadap materi
 Persiapan perkuliahan yang dilakukan dosen
 Metode dan media instruksional yang digunakan dosen dalam perkuliahan
 Penilaian hasil belajar yang diterapkan dosen
 Objek evaluasi terdiri dari input, proses, output. Semua komponen tersebut menjadi sasaran
obyek evaluasi.
 Berdasarkan contoh hasil evaluasi kualitas pembelajaran maka perlu ada tindak lanjut
perbaikan.
Jumlah mahasiswa yang tidak lulus banyak disebabkan oleh :
1. Soal yang terlalu sulit, soal tidak pernah diajarkan tapi menjadi materi test. Hal yang
harus dilakukan adalah merancang soal sesuai dengan materi yang telah disampaikan.
2. Pembelajaran yang tidak berjalan dengan bagus sehingga mahasiswa tidak bisa menyerap
materai dengan baik sehingga saat test tidak memenuhi standar kelulusan/kompetensi.
Mahasiswa tidak antusias
1. Materi tidak dikemas dengan ringkas dan menarik  perlu dibuat menarik
2. Tidak membangun interaksi yang menyenangkan dengan mahasiswa  membangun
interaksi
3. Mahasiswa tidak mempunyai motivasi terhadap mata kuliah  memberi motivasi

72
 Tahapan Evaluasi
1) Menentukan Pendekatan dalam melakukan evaluasi (Internal vs Eksternal)
2) Mengembangkan Instrumen Evaluasi
3) Mengumpulkan Data
4) Analisis dan Interpretasi Data
5) Tindak Lanjut
Strategi Pembelajaran :
Fasiliator menerapkan berbagai variasi dalam proses pembelajaran, langkah ini efektif untuk
menghilangkan kebosanan dan rasa capai karena sebelum sesi baru saja mengikuti sesi praktek
microteaching. Untuk ice breaking, fasilitator juga sudah memberi kesempatan peserta untuk
terlibat aktif.

Materi : PPKP
Fasilitator : Dr. Sri Mamoah
Metode : Ceramah, tanya jawab, curah pendapat
Waktu : Senin, 31 Mei 2021, jam: 14.00-15.15 WIB
Rangkuman :

Fasilitator menjelaskan mengenai pentingnya program peningkatan kualitas pembelajaran


(PPKP). Hal ini dimaksudkan untuk :
 Untuk memperbaiki proses pembelajaran
 Pengembangan bahan ajar dan media pembelajaran
 Pemanfaatan sumber belajar
 Evaluasi proses hasil belajar
Selanjutnya fasilitator meminta peserta mencari pasangan teman yang dianggap paling akrab.
Tugas yang diberikan adalah menyusun proposal program/penelitian untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.

Strategi Pembelajaran :
Fasilitator menerapkan strategi diskusi dengan kelompok yang lebih kecil agar memudahkan
dalam mengerjakan tugas yang diberikan karena tidak perlu diskusi/debat banyak. Strategi ini

73
berhasil karena peserta dapat mengerjakan tugas dan menghasilkan “project/proposal” dalam
waktu yang singkat.

Materi : PPKP
Fasilitator : Salim Widono, S.P.,M.P
Metode : Ceramah, tanya jawab,
Waktu : Senin, 31 Mei 2021, jam: 15.45-17.00 WIB
Rangkuman :
Materi resume program merupakan sesi paling terakhir. Peserta baik kelas A maupun B
dikumpulkan dalam satu ruang. Selanjutnya fasilitator menjelaskan mengenai tindak lanjut
menyusun laporan akhir kegiatan pelatihan PEKERTI AA. Ketentuan format laporan adalah
sebagai berikut :
A. Format Laporan
1. Halaman depan (cover biru UNS), seperticontohterlampir.
2. Halaman judul, seperti cover.
3. Lembar Pengesahan, seperticontohterlampir.
4. Kata Pengantar
a. Deskripsikansecarasingkathal-hal yang berkaitan dengan upaya peningkatan
profesionalitas dosen, apa yang telahd ilakukan dan hasil yang telah diperoleh.
5. Daftar Isi, seperti contoh terlampir.
6. BAB I. PENDAHULUAN
a. Tuliskan refleksi Bp./Ibu (sebagai peserta) yang intinya untuk peningkatan
profesionalitas dosen sangat diperlukan kegiatan PEKERTI-AA.
7. BAB II. PELAKSANAAN PROGRAM
Uraikan secara singkat proses kegiatan Program PEKERTI-AA Tahap Penanaman yang
terdiri dari kegiatan tatap muka, kegiatan terstuktur dan kegiatan mandiri . Pada kegiatan
tatap muka dilaporkan ringkasan materi tiap sesi, nama fasilitator yang menyampaikan
dan bagaimana strategi penyampaian fasilitator pada sesi tersebut. Sebagai acuan
gunakan jadwal dan materi program yang telahdisajikanselamakegiatan program
PEKERTI-AA.

74
Pada kegiatan terstruktur laporkan bagaimana proses peserta mengerjakan tugas-tugas
tersebut.
Pada kegiatan mandiri laporkanbagaimana proses peserta menyelesaikan tugas-tugas
penyusunan laporan hasil program.
8. BAB III. HASIL PROGRAM
Paparkan hasil program. Susunlah sesuai dengan format sebagai berikut:
A. Hasil TugasTerstruktur
Sajikan secara urut tugas-tugas yang diberikan selama program sesuai dengan
urutan sajian materi, usahakan obyek tugas-tugas yang bersangkutan dengan
matakuliah menggunakan satu matakuliah yang sama.
1. Pendidikan Tinggi sebagaiSistem
2. Isu Strategis Pendidikan Tinggi
3. PengembanganKurikulum Pendidikan Tinggi
4. TeoriMotivasi
5. Model dan Metode Pembelajaran
6. AnalisisKompetensi (Peta Kompetensi)
7. Penyusunan RPS/Silabus (Silabus satu semester)
8. PHB: Kognitif
9. PHB: Afektif
10. PHB: Psikomotorik
11. Asesmen Kinerja
12. KontrakPembelajaran
13. Pengembangan Bahan Ajar
14. Evaluasi Program Pembelajaran
15. PPKP
B. Pelaksanaan Micro Teaching
1. Uraikan secara singkat prosedur pelaksanaan micro teaching, sertakan form
PM 1 Rencana Kegiatan Microteaching yang telah diisi.
2. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Mikro yang digunakan dalam micro
teaching

75
3. Hasil self assesment dari dosen yang mengajar dan penilaian dari para
pengamat, sertakan lembar penilaian dari pengamat dan fasilitator
4. Hasil diskusikelompok
5. Refleksi terhadap micro teaching (tanggapan dan kesimpulan)
9. BAB IV. PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan apa yang telah diperoleh melalui program ini, atau
merupakan refleksi diri. Dari tulisan refleksi diri akhir program ini dapat diketahui aik
oleh peserta maupun pihak lain (instansi atau penyelenggara) perubahan yang terjadi
apabila dibandingkan refleksi diri awal.
Kemukakan dengan jujur apakah benar perubahan pembelajaran ada ditangan Bp./Ibu
sebagai dosen dan kekurangan penyelenggaraannya
B. Format Penulisan
1. Ditulis pada kertas HVS ukuran kwarto 70 gr.
2. Ukuran margin atas 3 cm, bawah 2.5 cm, kiri 3 cm dan kanan 2.5 cm.
3. Gunakan huruf standar dengan spasi 1.5 untuk penuturan/narasi biasa, sedangkan
penulisan dalam bentuk tabel disesuaikan dengan kebutuhan dan praktisnya.
4. Dibuat rangkap 2 (dua), dengan rincian:
a. 1 (satu) eksemplar untuk peserta (dijilid lengkap)
b. 1 (satu) eksemplar untuk LPPMP UNS Solo (dijilid lengkap)
5. Format sampul dan hal depan
Setelah menjelaskan format dan diiringi dengan tanya jawab peserta, pembagian pembimbing
laporan akhir peserta. Penulis memperoleh pembimbing 1 : Bambang Kusharjanta, S.T, M.T dan
pembimbing 2 : Roy Alamsyah, S.Pd., M.Pd.. Acara selanjutnya adalah penutupan secara resmi
oleh Dr. Tri Wuryaningsih disertai dengan pemberian kesan pesan dari perwakilan peserta.

76
BAB. III. HASIL PROGRAM

A. Hasil Tugas Terstruktur


1. Pendidikan Tinggi sebagai Sistem

LEMBAR KERJA
Nama : Sigied Himawan Yudhanto
NIK : 1985080420200801
Prodi : D3 Desain Komunikasi Visual
Fakultas : Sekolah Vokasi
Kelas :B

Materi : Pendidikan Tinggi sebagai Sistem

77
Urian Tugas : Membuat makalah singkat (maksimal 2 halaman) yang berisi refleksi apakah
institusi (prodi/jur/fak/PT) dimana peserta mengajar sudah berjalan secara
sistemik atau belum.

PENDIDIKAN TINGGI SEBAGAI SISTEM


Sebuah Refleksi Prodi D3 Desain Komunikasi Visual SV UNS
Bidang desain komunikasi visual pada awalnya dikenal sebagai ‘desain grafis’ namun
selaras perkembangan zaman yang ditandai oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologimenyebabkan paradigma keilmuan desain grafis mengalami perubahan yang
ditandai oleh perubahanpenamaannya menjadi desain komunikasi visual. Perubahan tersebut
disebabkan oleh kajian yangsemula dilingkup oleh bidang desain grafis tidak lagi memadai
manakala keilmuan desain grafisberkembang dan mulai bersinggungan dengan disiplin
keilmuan lain serta faktor perkembangan teknologi.Sebagai disiplin keilmuan desain grafis
tidak lagi hanya berkutat dalam ranah estetika semata namun telah berkembang ke dalam
kajian komunikasi dan psikologi. Dan sebagai akibat adanya proses irisan keilmuan desain
grafis dengan keilmuan komunikasi dan psikologi mengakibatkan adanya keterkaitan dengan
permasalahan komunikasi massa yang dipengaruhi media, permasalahan masyarakat yang
dipengaruhi faktor lingkungan ke dalam kajian psikobudaya. Situasi persentuhan keilmuan
desain grafis dengan disiplin lainnya juga terjadi seperti dengan keilmuan sosiologi, ekonomi
dan teknologi informasi (IT). Akibat terjadinya persentuhan dispilin keilmuan desain grafis
dengan ilmu lainnya menyebabkan makna desain grafis tidak lagi memadai dengan konten
yang diembannya sehingga terjadilah perubahan nama dari desain grafis menjadi “desain
komunikasi visual”. Sebagai sebuah disiplin keilmuan yang terbangun oleh multi-disiplin
keilmuan yang lain.
D3 Desain Komunikasi Visual (D3 DKV) Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret
yang dulu bergabung dengan Fakultas Sastra dan Seni Rupa (FSSR UNS) kemudia menjadi
bagian dari Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) UNS merupakan salah satu dari sekian
banyak program studi yang meramaikan pengembangan keilmuan di bidang desain
komunikasi visual (DKV). Berdiri dengan nama Desain Perancangan Iklan dengan strata
Diploma 1 pada tahun 1998 yang kemudian berubah menjadi D3 DKV pada tahun 2000, D3
DKV SV UNS fokus pada pengembangan kegiatan komunikasi berbasis visual dalam
berbagai media, seperti media cetak/grafika, media luar ruang, media elektronik
(televisi,film/video, internet/media baru), media dalam bentuk dua dimensi maupun tiga
dimensi, baik yang statis maupun bergerak. Dengan implentasi praktek dan teori 70 banding
30 persen Sesuai visi dan misi SV UNS, program studi D3 DKV menjadi pusat pengkajian,
pengembangan bidang desain komunikasi visual berbasis nilai-nilai kultural, kemanusiaan
dan lingkungan. Nilai-nilai luhur kearifan lokal adalah inspirasi, referensi, modal, dan
kekuatan untuk membangun karakter yang kuat dan solid dalam keilmuan bidang desain
komunikasi visual di kancah global atau internasional. Semoga kami diberikan kekuatan dan
kesempatan oleh ALLAH SWT dalam meraih tujuan dan cita-cita menjadikan program studi
D3 DKV SV UNS sebagai sebuah program studi unggulan yang mampu memberi kontribusi
positif di masyarakat.
Luaran lulusan D3 DKV yang memiliki ‘nature’ bekerja secara wirausaha
(enterpreneurship) harus menajdi problem solving di tengah industry kreatif yang tengah di
gencarkan oleh ini pemerintah Indonesia yang memuat 14 bidang, yang mana 6 di antaranya

78
adalahbidang desain komunikasi visual, yakni: desain, percetakan dan penerbitan, video,film
dan fotografi,TV, permainan interaktif (game), dan periklanan.

2. Isu Strategis Pendidikan Tinggi

LEMBAR KERJA

Nama : Sigied Himawan Yudhanto


NIK : 1985080420200801
Prodi : D3 Desain Komunikasi Visual
Fakultas : Sekolah Vokasi
Kelas :B

Materi : Isu Strategi Pendidikan Tinggi


Uraian Tugas :
1. Menyebutkan kegiatan – kegiatan di institusinya pada tahun ini

79
2. Mengidentifikasi relevansinya dengan kebijakan dan program dari Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi
3. Membuat usulan supaya kegiatan yang kurang relevan menjadi kegiatan yang lebih
relevan dengan kebijakan dan program dari DIKTI

Jawaban :
1&2
Untuk menjawab pertanyaan nomor 1 dan 2, gunakan format berikut, dengan memberi tanda
centang (V):

No Kegiatan Relevan Kurang Relevan


1 Asistensi Praktikum V
2 Pengadaan bahan alat praktimum V
3 Lokakarya Renstra Prodi V
4 Kerjasama dengan Mitra DUDI V
5 Magang Industri V
6 Pengiriman delegasi mahasiswa V
7 Fasilitasi dosen seminar nasional dan internasional V
8 Fasilitasi sertifikasi kompetensi dosen V
9 Penyusunan E Modul V
10 Kuliah umum V

3. Kegiatan prodi yang sudah dianggarkan dalam Sireva sudah cukup relevan dengan kebijakan
dan program dari DIKTI. Saya mengusulkan adanya kegiatan baru sehingga pencapaian
indikator kinerja umum bisa terakselerasi, diantaranya adalah
a. Pengadaan lab komputer animasi yang mumpuni
b. Membangun iklim teaching factory di SV UNS
c. Kegiatan pengembangan wirausaha bagi mahasiswa melalui kerjasama dengan mitra
DUDI
d. Akselerasi perubahan D3 DKV menjadi D4 Desain Media
e. Untuk menuju point c dan d maka perlu ada program pemberian beasiswa S3 bagi
seluruh dosen tetap di lingkungan SV UNS

80
3. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tinggi

Nama : Sigied Himawan Yudhanto


NIK : 1985080420200801
Prodi : D3 Desain Komunikasi Visual
Fakultas : Sekolah Vokasi
Kelas :B
Uraian tugas : Menyusun Iidentitas Prodi, Menyusun Visi Misi, Profil dan Menyusun CPL
Fasilitator : Budi Legowo, S.Si, M.Si

OUTLINE
KURIKULUM PROGRAM STUDI

Bagian I. Identitas Program Studi

Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret


Fakultas : Sekolah Vokasi Visi:
Program Studi : D3 Desain Komunikasi Visual “Menjadi
Jenjang Pendidikan : Diploma III / Level Diploma pusat
Gelar lulusan : Amd.Des
Status Akreditasi : Peringkat B dan SK Akreditasi
pengembangan ilmu pengetahuan seni rupa dalam bidang desain komunikasi visual yang kreatif,
mandiri, unggul, berwawasan internasional dengan berlandaskan pada budaya nasional.”.

Misi:
1. Menyelenggarakan pendidikan untuk pengembangan ilmu pengetahu¬an desain sebagai upaya
meningkatkan kreativitas dan profe¬sional¬i¬tas kompetensi dalam bidang desain
komunikasi visual serta pengembangan kemampuan berwirausaha.
2. Menyelenggarakan penelitian lintas disiplin yang menghasilkan karya desain komunikasi
visual yang paling baru.
3. Menyelenggarakan pengabdian dibidang desain komunikasi visual pada masyarakat sebagai
upaya untuk pemecahan masalah komunikasi visual dan membangun sikap kemandirian.
4. Menjalin kerjasama bidang desain komunikasi visual di tingkat nasional atau internasional.
Tujuan:
1. Menghasilkan lulusan yang berkepribadian luhur, kreatif, unggul, mandiri, berwawasan
internasional dengan berlandaskan pada nilai-nilai budaya nasional.
2. Membantu memecahkan masalah komunikasi visual dalam masyarakat melalui kemampuan
ilmu pengetahuan seni rupa terapan dalam bidang desain komunikasi visual.
3. Menghasilkan karya seni rupa terapan yang paling baru dibidang desain komunikasi visual
untuk dipublikasikan di tingkat nasional atau internasional.

81
4. Menjalin kerjasama dengan industri kreatif dan perguruan tinggi dibidang desain komunikasi
visual, baik di tingkat nasional atau internasional untuk menuju program studi, fakultas dan
universitas yang bereputasi internasional.

Bagian II. Evaluasi Kurikulum


Berisi :
1. Paparan hasil evaluasi kurikulum berjalan yang sudah dilakukan.
2. Perubahan yang dilakukan
3. Re-orientasi kurikulum dalam Revolusi Industri 4.0, Soceity 5.0 dan kebijakan merdeka
belajar-kampus merdeka
4. Paradigma peendidikan berbasis capaian/ outcome based education (OBE), yang terdiri
atas
- Kurikulum berbasis capaian/outcome based curriculum (OBC)
- Pembelajaram berbasis capaian/outcome based learning (OBL)
- Penilaian berbasis capaian/outcome based assesement (OBA)
5. Rencana tindak lanjut perubahan dan implemntasi
Bagian III. Landasan Perancangan Kurikulum
Berisi:
1. Paparan umum peracangan kurikulum Program Studi
2. Paparan landasan filosofis perancangan kurikulum Program Studi
3. Paparan landasan sosiologis perancangan kurikulum Program Studi
4. Paparan landasan psikologis perancangan kurikulum Program Studi
5. Paparan landasan historis perancangan kurikulum Program Studi
6. Paparan landasan yuridis perancangan kurikulum Program Studi

Bagian IV. Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran Lulusan


Profil Lulusan dan Deskripsi Profil Lulusan
Profil Lulusan Deskripsi Profil Lulusan
Desainer Komunikasi Visual pada industri kreatif. Lulusan Program Studi D3 DKV; Ahli
Madya Desain, diharapkan memiliki
kecerdasan dan ketrampilan kreatif
memecahkan berbagai masalah bidang
desain komunikasi visual (desain grafis,
desain multimedia interaktif dan desain
iklan) dengan penekanan pada sisi invensi
dan inovasi pribadi yang profesional dan
berlandaskan budaya lokal.
Wirausahawan Desain Komunikasi Visual Lulusan Program Studi D3 DKV; Ahli
Madya Desain, diharapkan memiliki
kemampuan wirausaha bidang desain
komunikasi visual (desain grafis, desain
multimedia interaktif dan desain iklan)

82
dengan penekanan pada sisi invensi dan
inovasi pribadi yang profesional.

Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran Lulusan


Profil Lulusan Capaian Pembelajaran Lulusan
Pengetahuan Keterampilan
1. Desainer a. Menguasai konsep teoritis a. Mampu merencanakan,
Komunikasi Desain Komunikasi visual melaksanakan, implementasi Desain
Visual pada yang sesuai lingkup Komunikasi visual
pekerjaannya b. Mampu merencanakan,
industri kreatif.
b. Menguasai konsep, prinsip melaksanakan, mengevaluasi dan
dan aplikasi Desain mengelola managemen desain
Komunikasi Visual c. Mampu merencanakan,
c. Menguasai konsep, prinsip melaksanakan, mengevaluasi Desain
dan aplikasi Desain Komunikasi visual
Komunikasi visual

2. Wirausahawan a. Menguasai konsep teoritis a. Mampu merencanakan,


Desain manajemen Desain Komunikasi melaksanakan, mengevaluasi dan
Komunikasi visual yang sesuai lingkup mengelola produk Desain Komunikasi
pekerjaannya visual
Visual
b. Menguasasi konsep, prinsip b. Mampu melakukan standarisasi dan
dan aplikasi Desain Komunikasi Sop dalam perancangan Desain
visual. Komunikasi visual

Capaian Pembelajaran Lulusan


Bila dilihat dari profil lulusan tersebut, maka disusunlah capaian pembelajaran. Capaian
pembelajaran sikap dan keterampilan umum menggunakan dasar Lampiran Permenristekdikti,
Sedangkan keterampilan khusus dan Pengetahuan menggunakan Scientific Vision, Market
Signal, Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja dan Karakteristik Prodi.
Rumusan Deskripsi Capaian Pembelajaran Lulusan
Sikap a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu
menunjukkan sikap religius
b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama, moral, dan etika
c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban
berdasarkan Pancasila

83
d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air,
memiliki nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada negara dan
bangsa
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan
kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain
f. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian
terhadap masyarakat dan lingkungan
g. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara
h. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik
i. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang
keahliannya secara mandiri
j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan
kewirausahaan.
Pengetahuan a. Konsep teoritis desain komunikasi visual secara umum
b. Prinsip dan teknik desain komunikasi menggunakan media cetak,
media elektronik, media digital.
c. Konsep, prinsip, teknik, dan prosedur kerja dalam proses produksi
desain komunikasi visual untuk media cetak, media elektronik,
media digital yang meliputi: proses kreatif desain komunikasi
visual dan proses produksi desain komunikasi visual untuk
berbagai jenis media.
d. Pengetahuan faktual tentang perkembangan teknologi terbaru
terkait dengan bidang desain komunikasi visual.
e. Prinsip dan pengetahuan prosedural studio dan kegiatan
laboratorium, serta pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja
(K3)

Keterampilan Umum
1. Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas dan menganalisis data dengan
beragam metode yang sesuai, baik yang belum maupun yang sudah baku.
2. Mampu menunjukkan kinerja bermutu dan terukur.
3. Mampu menyelesaikan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks yang sesuai
dengan bidang keahlian terapannya didasarkan pada pemikiran logis, inovatif, dan
bertanggung jawab atas hasilnya secara mandiri.
4. Mampu menyusun laporan hasil dan proses kerja secara akurat dan sahih serta
mengomunikasikannya secara efektif kepada pihak lain yang membutuhkan.
5. Mampu bekerjasama, berkomunikasi, dan berinovatif dalam pekerjaannya.
6. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali

84
data.
Keterampilan Khusus
1. Mampu melakukan perancangan kreatif berbagai kompetensi desain
komunikasi visual ; desain grafis, desain multimedia interaktif, desain
iklan.
2. Mampu menjalankan proses produksi desain komunikasi visual untuk
media cetak, media elektronik, media digital.
3. Mampu melakukan evaluasi atas aktivitas-aktivitas dalam proses
perancangan sampai dengan produksi desain komunikasi visual dengan
mengacu kepada prosedur dan standar yang berlaku.

85
CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN
KETERAMPILAN
Profil Lulusan SIKAP KETERAMPILAN UMUM PENGETAHUAN KHUSUS
S S S S S S S1 KU KU KU KU KU KU KU KU KU
1 2 3 S4 5 S6 7 8 S9 S10 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 P1 P2 P3 P4 P5 KK1 KK2
Desainer
Komunikasi
Visual pada v V V V v V V V v V V V v V V V v V V V v V V V v
industri
kreatif.
Wirausahawan
Desain v V V V v V V V v V V V v V V V v V V V v V V V v
Komunikasi Matrik: Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran : 3D Moddeling
Visual

86
Bagian . Penetapan Mata Kuliah

Berisi:
1. Deskripi bentuk dan jenis mata kuliah beserta metode/strategi pembelajaran serta
instrumen penilaian dan matode/cara pengukurannya
2. Identifikasi pembentukan mata kuliah berdasar evalusi hasil kirukulum dan/atau
penetapan matakuliah baru berdasar CPL
3. Matrik CPL/PLO dan Mata Kuliah
4. Penetapkan jumlah sks mata kuliah berdasar kedalaman dan keluasan CPL dan tingkat
taksonomi kemampuan

Matrik: Mata Kuliah dan CPL/PLO

87
CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN
KETERAMPILAN
Mata Kuliah SIKAP KETERAMPILAN UMUM PENGETAHUAN KHUSUS
S S S S KU KU KU P P
1 S2 S3 4 S5 6 S7 S8 9 S10 S11 KU1 2 KU3 KU4 5 KU6 KU7 8 KU9 P1 2 P3 4 P5 KK1 KK2
3D Moddeling V V
3D Animation V V
Catatan:
1. Beri tanda √ pada baris Mata Kuliah dan kolom CPL/PLO yang bersesuain
2. Estimasi waktu diukur berdasarkan keluasan dan kedalaman CPL sesuai tanda √ pada baris Mata Kuliah
3. Bobot mata kuliah (sks) ditentukan berdasar estimasi waktu (1 sks = 170 menit kegiatan pembelajaran)
4. Dalam hal terdapat kesaman CPL pada dua atau lebih mata kuliah, maka mata kuliah berpotensi untuk digabungkan (lihat baris
mata kuliah)
5. Dalam hal tidak terdapat tanda √ CPL pada baris mata kuliah , maka mata kuliah berpotensi untuk dihapus (lihat naris mata
kuliah)
6. Dalam hal tidak ada tanda √ mata kuliah pada kolom CPL (Jumlah CPL dalam MK = 0), maka berpotensi membentuk mata
kuliah baru.
7. Pastikan bahwa setiap butir CPL Program Studi telah habis dibagi/dibebankan pada seluruh mata kuliah
8. Pengelompokan mata kuliah dapat dilakukan dalam rangka rekognisi merdeka belajar.

88
4. Teori Motivasi

Nama : Sigied Himawan Yudhanto


NIK : 1985080420200801
Prodi : D3 Desain Komunikasi Visual
Fakultas : Sekolah Vokasi
Kelas :B
Uraian tugas : Menyusun Rencana Peningkatan Motivasi Belajar dengan Model ARCS
Fasilitator : Dr. Farida Nurhasanah, S.Pd, M.Pd

LEMBAR KERJA: TEORI MOTIVASI


RENCANA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN MODEL ARCS

MATA KULIAH : 3D Moddeling


WAKTU : 4,5 Jam
JUMLAH PESERTA : 67 Mahasiswa
NAMA DOSEN : Sigied Himawan Yudhanto

PELAKSANAAN UPAYA PENINGKATAN


MODEL WAKTU KETERANGAN
PEMBELAJARAN MOTIVASI BELAJAR
Kelas dibuka dengan ice breaking untuk
A-ttention
I.Pendahuluan menarik perhatian mahasiswa dan fokus ke
dosen/facilitator Untuk menarik perhatian,
ajak komunikasi mahasiswa dengan 15 Menit Diawal sesi ketika dosen masuk
pendekatan personal seperti menanyakan di awal kelas
R-elevance
kabar, ataupun jokes kepada mahasiswa,
kemudaian kelas dibuka dengan Berdoa
secara bersama-sama
II. Penyajian Materi C-onfidence Melakukan demonstrasi teknis berkaintan 60 menit Pada saat penyampaian mata
dengan desain objek yang akan di buat di tengah kuliah FO dengan materi
dengna menggunakan referensi dan aplikasi pelayanan berkualitas

89
3D Moddeller

Mahasiswa diberikan kesempatan untuk


Disaat proses belajar mengajar
melakukan duplikasi dari praktek materi
berjalan Disaat evaluasi harian
yang telah di demonstrasikan di awal, dan
sebelum kelas selesai dan
melkukan assessment in person berkaitan
ditutup.
Kendal kendala teknis apa saja yang di temui
10 menit 10 menit di akhir Disaat evaluasi
di akhir harian sebelum kelas selesai dan
Disaat ditutup.
Mahasiswa diberikan sebuah reward / evaluasi
III. Penutup S-atisfaction penghargaan ketika menjawab dan menutup harian
kuliah dengan berdoa secara bersama-sama sebelum
kelas
selesai dan
ditutup.

90
5. Model dan Metode Pembelajaran

LEMBAR KERJA 5

Nama : Sigied Himawan Yudhanto


NIK : 1985080420200801
Prodi : D3 Desain Komunikasi Visual
Fakultas : Sekolah Vokasi
Kelas :B
Fasilitator : Dr. Sasmini, S.H., Ll.M
Materi : MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Uraian tugas : Buatlah pengembangan model dan metode untuk satu pertemuan

1. Indikator :
a. Mata Kuliah/ Semester : Komputer Grafis / 1
b. Capaian Pembelajaran/ Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu menjelaskan
perbedaan warna cahaya (RGB) dan pigmen (CMYK).
c. Kemampuan Akhir :
 Menjelaskan warna RGB dan CMYK dengan percaya diri
 Menyajikan warna RGB dan CMYK secara mandiri
d. Bahan Kajian/ Materi Pokok :
 Pengertian Warna RGB dan CMYK.
 Persamaan dan perbedaan warna RGB dengan CMYK.
 Kombinasi warna RGB dengan CMYK
2. Model Pembelajaran yang dipilih : Student Center Learning
Metode Pembelajaran yang dipilih : Project Based Learning
a. Tujuan :
 Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah proyek yang
kompleks dengan hasil produk nyata.
b. Alasan :
 Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah proyek.
c. Manfaat :
 Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam
mengelola bahan atau alat untuk menyelesaikan tugas atau proyek
 Meningkatkan kolaborasi peserta didik

91
d. Posedur / Langkah : Menentukan Pertanyaan Mendasar - Mendesain
Perencanaan Proyek - Menyusun Jadwal - Memonitoring Siswa - Menguji Hasil
- Mengevaluasi Pengalaman
e. Lingkungan Belajar (speseifik) :
 Pengetahuan : Memahami, menerapkan dan menganalisi pengetahuan
faktual, konseptual dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang
ilmu pengetahuan.
 Ketrampilan : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan diri yangdipelajari secara
mandiri dan maupun melakukan tugas spesifik dibawah pengawasan
dosen.
f. Hasil belajar yang diharaapkan, berupa :
 Dampak instruksional : Mahasiswa mampu menjelaskan dengan tepat
penggunaan warna RGB dan CMYK, serta mampu mengkombinasikan
warna RGB dan CMYK.
 Dampak pengiring : Mahasiswa mampu mengapikasikan waran RGB dan
CMYK dalam karya desain grafis media cetak, luar ruangan serta
elektronik.
g. Kriteria keberhasilan (unjuk kerja siswa setelah belajar dengan model tsb) :
 Mahasiswa mampu menguraikan warna RGB dan CMYK.
 Mahasiswa mampu membandingkan warna RGB dengan CMYK
 Mahasiswa mampu melakukan kombinasi warna RGB dan CMYK.
 Mahasiswa mampu menunjukkan penempatan warna sesuai fungsi.
h. Sistem sosial dan kondisi yang mendukung tercapainya tujuan/ kompetensi :
 Dosen mampu mengkomunikasikan instruksi/ prosedur langkah kerja
pembelajaran dengan jelas.
 Mahasiswa secara aktif berdiskusi serta mencari sumber literasi secara
offline maupun online dan mengikuti prosedur langkah kerja yang telah
ditetapkan oleh dosen.

92
6. Analisis Kompetensi (Peta Kompetensi)
Nama : Sigied Himawan Yudhanto
NIK : 1985080420200801
Prodi : D3 Desain Komunikasi Visual
Fakultas : Sekolah Vokasi
Kelas :B
Fasilitator : Dr. Anjar Sri CN, S.H, M.Hum

LEMBAR KERJA
MATERI : ANALISIS KOMPETENSI
URAIAN TUGAS: BUATLAH PETA KOMPETENSI UNTUK SATU
MATA KULIAH – 3D MODDELING

CPL – P1 : Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat memahami
konsep dasar 3D Moddeling, dapat menyelesaikan proses perancangan 3D Moddeling
dengan menggunakan salah satu Teknik pemodelan yang telah dipelajari oleh mahasiswa.
CPL- KU3 : Bisa melakukan perancangan kreatif berbagai bentuk model 3D dengan
menggunakan aplikasi 3D sMAX dengan beragam bentuk yang kemudian dikonversi
kedalam digital 3D Asset.

CPMK :. 1. Mampu membuat alternatif dan varian 3D Model sebagai implementasi konsep
desain.
2. Mampu berkomunikasi desain dengan membuat visualisasi desain dalam bentuk gambar 2
dimensi dan 3 dimensi dengan cara manual dan berbantu komputer ( 3D Max)
3.Mahasiswa mampu menata pencahayaan dalam scene 3 dimensi. 
4. Mahasiswa mampu melakukan(C3) proses rendering scene 3 dimensi 

3 Objek model dalam Hasil Realistik 3 Objek


Melakukan
koordinat X,Y,Z model Environment Scene
pemodelan sesuai
dengan topologi
Sub CPMK 3 : . Mahasiswa bisa melakukan
render environment scene 3D Model dengen teknik
pencahayaan

Sub CPMK 2 : Mahasiswa bisa membuat objek


3D model, dengan surface sesuai dengan topologi

Sub CPMK 1 : Mahasiswa memiliki kemampuan


teknik dasar 3D Modeling berbasis Editable Poly Entry Behavior

Mahasiswa mampu menjadi seorang 3D


Moddeler Profesional
93
7. Penyusunan RPS/Silabus (Silabus satu semester)

LAMPIRAN:

PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER


DENGAN MENERAPKAN METODE PEMECAHAN MASALAH/
PROYEK BERBASIS KELOMPOK

Rencana Pembelajaran Semester (RPS) merupakan rencana yang menggambarkan prosedur dan pengelolaan pembelajaran untuk mencapai hasil belajar dalam
bentuk capaian pembelajaran satu mata kuliah. RPS dikembangkan dan ditetapkan oleh dosen secara mandiri atau bersama dalam kelompok keahlian suatu
bidang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam program studi.

A. FORM RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)


PROGRAM STUDI D3 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
FAKULTAS SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Identitas Mata Kuliah Identitas dan Validasi Nama Tanda Tangan


Kode Mata Kuliah : D3K20215 Dosen Pengembang : Sigied Himawan,
RPS Yudhanto

Nama Mata Kuliah : Pemodelan 3 Dimensi


Bobot Mata Kuliah (sks) : 2 Koord. Kelompok : Hermansyah
Mata Kuliah Muttaqin, M.Sn
Semester : Genap, Semester Feb-Juli 2021

94
Mata Kuliah Prasyarat : Kepala Program Studi : Hermansyah
Muttaqin, M.Sn

Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)


Kode CPL Unsur CPL
: Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri.
: Menguasai konsep-konsep dasar dalam melakukan modeling 3D pada perangkat lunak pemodelan 3DsMAX
:
CP Mata kuliah (CPMK) : 1. Mampu membuat alternatif dan varian 3D Model sebagai implementasi konsep desain.
2. Mampu berkomunikasi desain dengan membuat visualisasi desain dalam bentuk gambar 2 dimensi dan 3 dimensi dengan cara
manual dan berbantu komputer ( 3D Max)
3.Mahasiswa mampu menata(C4) pencahayaan dalam scene 3 dimensi.
4. Mahasiswa mampu melakukan(C3) proses rendering scene 3 dimensi

Bahan Kajian Keilmuan : - Internet – Modul tutorial basic 3D Modelling


- Buku Tutorial/Buku Referensi – 3D Modelling Teknik Dasar Editable Poly, 3D Moddeling dengan surface Topologi, 3D tingkat
lanjut Environment Scene

Deskripsi Mata Kuliah : Perkuliahan 3D Modelling adalah proses untuk menciptakan objek 3D yang ingin dituangkan dalam bentuk visual nyata, baik
secara bentuk, tekstur, dan ukuran objeknya. Pengertian lainnya adalah sebuah teknik dalam komputer grafis untuk
memproduksi representasi digital dari suatu objek dalam tiga dimensi baik solid object maupun organic. Perkuliahan di
selenggarakan dengan menggunakan modul pembelajaran yang terdapat di spada.uns.ac.id, dengan tanya jawab secara
asinkronus melalui group di telegram, assesment akan menggunakan zoom meeting setiap ada tugas, dan review tugas
dilakukan dalam bentuk diskusi Bersama, jadwal tentative yang akan di sampaikan via group. Dan di akhir semester setiap
tugas akan dikurasi untuk kumpulkan dalam bentu portofolio, terpisah dari UTS dan UAS.

Daftar Referensi : 1. Hendratman, Hendri, The Magic Of 3DS MAX MODELING 36 TUTORIALS, Informatika, Jakarta, 2019
2. Gunawan, Bastian . MODELING DAN ANIMASI 3D DENGAN 3DS MAX . Elex Media Komputindo, Jakarta. 2008
3. Wahana Komputer, Buku Tutorial 5 Hari Membuat 3D Modelling 3ds Max 2010. Penerbit Andi, Yogyakarta 2012

95
Tahapan
Penilaian*
Pembelajaran
Referensi
Tahap Kemampuan akhir/ Sub-CPMK Materi Pokok (kode dan Waktu Pengalaman Indikator Teknik
halaman) Luring Daring Belajar (tingkat penilaian
Taksonomi) dan bobot
C-A-P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Mahasiswa mampu memahami cara 1,2 Praktek 3 x 100 Presentasi tentang Mahasiswa 5%
kerja dan fungsi tools dasar yang Peran dan peluang menit. 3D Mod deling dapat
1 terdapat 3D visualization dal Demonstrasi pen mengetahu
3 x 70
i menu
dalam program am menit genalan UI dan w
yang ada
3Ds Max. industri tugas orkflow dalam ap didalam
 Viewport mandiri likasi 3D 3Ds Max 3Ds Max,
Toolbar (membuat benda Mahasiswa
 Create and dasar, memanip menggunak
modify pa nel ulasi ukuran & p a n tools
 Transform osisi gizmo) Modifier
standard
 Duplicatio n
Mahasiswa
 Grouping Object Belajar
CPMK 1 menduplika
Mahasiswa memiliki si primitive
kemampuan teknik object
dasar 3D Modeling
berbasis Editable Poly
 Modifikasi
segment
 Modifikasi
Polygon

96
Mahasiswa mampu membuat Membuat objek spli 1,2 Praktek 3 x 100 Presentasi tek Mahasi 5%
obyek 3 dimensi dari bentuk d asar ne Memodifikasi o menit. nik modeling swa
2 Kurva bjek Editable spline 3 x 70 dengan dasar mamp
Mengubah spline menit objek 2d Prak u
menjadi 3D dengan tugas tek : memb
modifier extrude d mandiri 1. tracing logo uat
an lathe d alam bentuk model
2D spline dan 3D
CPMK 1 mengubah be Sederh
Mahasiswa memiliki ntuk menjadi ana
kemampuan teknik 3D Mis : logo,
dasar 3D Modeling meubel
berbasis Editable Poly
 Modifikasi 2.Mengggamb
Extrude ar pola 2d dari
 Modifikasi Bevel benda circular
 Modifikasi Bridga dan
polygon mengubah be
ntuknya menj
adi 3D

3 Mahasiswa mampu membuat d an Mengenali dan bisa 1,3 Praktek 3 x 100 Mengenali str Mahasiswa 5%
memodifikasi obyek 3 dimensi dari memilih Sub objec menit. uktur geomet mampu
bentuk dasar geometri atau t dalam polygon M 3 x 70 ri dasar dalam membuat
polygon emodifikasi bentuk menit benda 3D model 3D
objek polygon tugas Komponen dal Sederhana
mandiri am objek poly
CPMK 1 gonal dan cara
Mahasiswa memiliki modifikasiny
kemampuan teknik a Praktek: Po
dasar 3D Modeling lygonal modeli
berbasis Editable Poly
ng
 Modifikasi create
 Modifikasi slice
 Modifikasi attach

Mahasiswa mampu membuat obyek Polygon modeling d 1,3 Praktek 3 x 100 Presentasi Ko Mahasiswa 5%
4 3D Kompleks engan pola poligon menit. nsep Subdivisi mampu
3 x 70 on dalam 3D membuat
CPMK 1, 2 menit modeling De model 3D
Mahasiswa memiliki
97
kemampuan teknik tugas monstrasi 3D sedikit
dasar 3D Modeling mandiri modeling den kompleks
berbasis Editable Poly gan memanfa
 Modifikasi atkan subdivis
AutoSmooth ion

5 Mahasiswa mampu membuat Polygon modeling 1,3 Praktek 3 x 100 Presentasi Ko Mahasiswa 5%
obyek 3D Kompleks level 2 dengan pola menit. nsep Subdivisi mampu
poligon 3 x 70 on dalam 3D membuat
menit modeling De model 3D
CPMK 1, 2 tugas monstrasi 3D sedikit
Mahasiswa memiliki mandiri modeling den kompleks
kemampuan teknik gan memanfa leve l2
dasar 3D Modeling atkan subdivis
berbasis Editable Poly ion
 Modifikasi
Turbosmooth
 Modifikasi
Meshsmooth
 Memahami
perbedaan
keduanya

6 Mahasiswa mampu memberik an Penggunaan materi 1,3 Praktek 3 x 100 Presentasi Ko Mahasiswa 5%
material pada obyek 3D al dengan parameter menit. nsep material dapat
untuk memodifikasi 3 x 70 (shader) obje k Mengaplikas
mate rial menit Proses pem ikan
Menggunakan tugas berian materia material
material mandiri l pada aplikasi pada objek
3d Texturing yang dibuat
CPMK 1, 2 ‐ dan added
Mahasiswa memiliki bitmap
kemampuan teknik
dasar 3D Modeling
berbasis Editable Poly
 Penggunaan
Slade material
 Modifikasi map
pada material

Mahasiswa mampu membuat p ola Modifikasi fill dan 3 Praktek 3 x 100 Mahasiswa Mahasiswa 5%
7 2D dari obyek 3D stroke pada object menit. mengerti dapat berkreasi
dan lines 3 x 70 membuat dan dengan berbagai
menit merekayasa macam object
CPMK 1 tugas property dari gambar
98
Mahasiswa memiliki mandiri objek dan
kemampuan teknik garis.
dasar 3D Modeling
berbasis Editable Poly
 Modifikasi Nurbs
 Modifikasi Sculpt

8 UTS Ujian 3 x 100 15%


Praktek menit.
3 x 70
menit

9 Mahasiswa Membuat model Membuat berbagai 2,3 Praktek 3 x 100 Ekperimen Mahasiswa 5%
dengan modifier list macam objek 3D menit. dengan mampu
dengan beberapa 3 x 70 berbagai menggunakan
fitur modifier menit macam cahaya untuk
tugas lightning tool memberi
Sub CPMK 1, 2 : mandiri kedalaman
 Menggunakan pada objek
transform yang telah di
 Menggunakan buat
Twist
 Menggunakan
Squash

10 Mahasiswa mampu menbuat Si Fitur arsitektural (wall, 1,3 Praktek 3 x 100 Mahasiswa 5%
mple arsitektural doors, windo ws, menit. mampu
moddeling stairs, dll)Peng aturan 3 x 70 mbuat objek
layerPengg unaan menit arsitektur
referensi) tugas sederhana
mandiri
Sub CPMK 2 :
Mahasiswa bisa
membuat objek 3D
model, dengan surface
sesuai dengan topologi
 Mengkonversi
primitive objet
menjadi model
bangunan
99
 Mampu
membuat
topologi
bangunan

11 Mahasiswa mampu melakukan Sub CPMK 3 : Praktek 3 x 100 Bagaimana Mahasiswa 5%


proses render dengan indirect i Mahasiswa bisa menit. membuat dapat
llumination melakukan render 3 x 70 realistic menggunakan
environent scene 3D menit renderer settingan
Model dengen teknik tugas menggunakan render
Modifikasi segment mandiri engine render
 Penggunaan yang terdapat
Ghatering pada 3DsMax
 Penggunaan
Caustics
 Bagaimana
membuat photon
cahaya

12 Rendering dengan Global Rendering dengan 1,3 Praktek 3 x 100 Bagaimana Mahasiswa 5%
illumination Mental Ray menit. membuat dapat
3 x 70 realistic menggunakan
Sub CPMK 3 : menit renderer settingan
Mahasiswa bisa tugas menggunakan render
melakukan render mandiri engine render
environent scene 3D yang terdapat
Model dengen teknik pada 3DsMax
Modifikasi segment
 Penggunaan
Sunlight
 Penggunaan omni
light
 Penggunaa
shadow tracer

13 Mahasiswa mampu melakukan Environment & eff 2 Praktek 3 x 100 Bagaimana Mahasiswa 5%
proses post‐production pada hasil ect Render pass menit. membuat dapat
render 3 D Compositing 3 x 70 realistic menggunakan
menit renderer settingan
Sub CPMK 3 : tugas menggunakan render
Mahasiswa bisa mandiri engine render
melakukan render yang terdapat
environent scene 3D pada 3DsMax
Model dengen teknik
Modifikasi segment
100
 Compositing
sederhana
 Mengolah hasil
render dengan
adobe photoshop
 Membuat
footage 3D

14 Mahasiswa mampu mengelola Scene preparation 2 Praktek 3 x 100 Normal Bump Metode 5%
proyek visualisasi 3D Modeling Mapping menit. Mapping berbagai
Material Texturing 3 x 70 Composite macam
dan shade material menit Mapping mapping
tugas Spline Menggun
CPMK , 3 mandiri Mapping akan
Sub CPMK 3 : Using the material
Mahasiswa bisa Multi/Sub-
melakukan render Map Mapping
environent scene 3D Characters
Model dengen teknik with Unwrap
pencahayaan
UVW
 Mengelola Aset
3D
 Bloking 3D asset
untuk keperluan
Scene

15 Mahasiswa mampu melakukan Rendering dengan 1,3,2 Praktek 3 x 100 Bagaimana Mahasiswa 5%
proses render dengan indirect i Vray menit. membuat dapat
llumination 3 x 70 realistic menggunakan
CPMK 3 menit renderer settingan
 Setting render tugas menggunakan render secara
pada Mental ray mandiri engine render advance
 Menggunaka yang terdapat
nteknik Radiosity pada 3DsMax
 Menggunakan
Ambeient
Oclusion
 Sun system
 Hasil Realistik 3
Objek model
Environment
Scene

101
16 UAS (Ujian Akhir Semester) Ujian 3 x 100 15%
Praktek menit.
3 x 70
menit

102
8. PHB: Kognitif
Nama : Sigied Himawan Yudhanto
NIK : 1985080420200801
Prodi : D3 Desain Komunikasi Visual
Fakultas : Sekolah Vokasi
Kelas :B
Fasilitator : Dr. Sarwanto, S.Pd, M.Si
Materi : PHB Pengetahuan
Uraian tugas : Tugas Mandiri Kisi-kisi

Kontrak Pembelajaran

Nama Mata Kuliah : 3D Moddeling


(Kode Mata Kuliah)

Semester : 2 / 3 sks
Prodi : D3 Desain Komunikasi Visual
Jurusan : -
Fakultas : Sekolah Vokasi

Oleh:

Sigied Himawan Yudhanto ketua

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


SURAKARTA
TAHUN
I. Identitas Mata kuliah

103
Bagian ini dapat meliputi informasi tentang nama, kode, bobot SKS mata kuliah; semester; jurusan/
program studi/fakultas; pengampu; mata kuliah prasarat; waktu/ruang pertemuan/kuliah dll.
Nama : 3D Moddeling
Kode
Bobot SKS : 3 (1 : 2)
Semester :2
Program Studi : D3 Desain Komunikasi Visual Sekolah Vokasi
Pengampu : Sigied Himawan Yudhanto
Mata Kuliah Prasarat :-
Waktu : 1 x 50 menit, 2 x 170 Menit
Ruang pertemuan : Lab Kom 314SV

II. Manfaat Mata kuliah


Mahasiswa mengambil matakuliah ini untuk mempelajari tentang 3D Moddeling, memodifikasi
bentuk 3D sesuai dengan yang dikehendaki ,sebelum masuk ketingkat lanjut yaitu 3D Animation

S. Deskripsi Matakuliah

Mata kuliah ini membahas mengenai bagaimana membuat objek 3D dengan menggunakan aplikasi
3DsMAX

IV. Kompetensi Dasar dan Indikator


1. Mahasiswa mengetahui prinsip dasar modeling dan topologi
2. Mahasiswa Mendesain objek 3D sesuai dengan yang di kehendaki
3. Mahasiswa paham bagaimana mengoperasikan aplikasi 3DsMAX.

V. Organisasi Materi
Gambaran tentang penataan materi secara skematis dan sistematik dalam bentuk bagan atau
diagram mirip seperti peta kompetensi, hanya saja yang dituliskan bukan Kompetensi Dasarnya
melainkan materi pokok dan sub materi pokoknya sehingga akan membentuk gambaran struktur
materi atau outline dari mata kuliah yang bersangkutan.

Tahap Kemampuan akhir Materi Pokok


1 2 3
Mahasiswa memahami teori dasar
Modifikasi polygon, vertices
1. tentang topologi mesh

Referenda modeling

Tehnikal moddeling

2. Mahasiswa merancang model dengan


Model vehicle
referensi

Model solid objek

104
Model karakter
Model non karakter
Mahasiswa merencang model 3D
3. dengan berbagai macam tingkatan level Memodelling landscape
dan komplektisitas bentuk
Moddelling Scene for Animation

Semi realisik render

Photo realistic render

VI. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran


Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Case Base Method dan simulasi dimana mahasiswa
akan merancang sesuai dengan model model yang menjadi referensi

VII. Sumber Belajar


Internet, dosen, dan sumber belajar lainnya (tidak ada batasan).

VIII. Tugas
Tugas tersetruktur yang diberikan secara individu

IX. Penilaian

RUBRIK PENILAIAN UJIAN DAN KUIS


3D Moddeling
UK 1
No Aspek Penilaian
(85-100) (75-84) (61-74) (0-60)
1 Kemampuan Tingkat Tingkat ketepatan Tingkat Tingkat ketepatan
Mahasiswa dalam ketepatan merancang 75- ketepatan merancang 60%
mendesain merancang 84% merancang
topologi (materi 1- 85-100% 61-74%
7)

(100) (75) (60) (55)


2 Kejujuran dalam Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi
merancang desain kecurangan 0 kecurangan 1 kali kecurangan kecurangan lebih
kali (Berita (Berita acara) 2 kali dari 2 kali
acara) (Berita (Berita acara)
acara)
Jumlah nilai total
(Tk)

105
Tk
Perhitungan Nilai Keterampilan Nk=
2

UK 2
No Aspek Penilaian
(85-100) (75-84) (61-74) (0-60)
1 Mahasiswa Tingkat Tingkat ketepatan Tingkat Tingkat ketepatan
mampu ketepatan jawaban 75-84% ketepatan jawaban 60%
menjelaskan jawaban 85- jawaban
dengan tepat 100% 61-74%
mengenai materi
yang ditanyakan
(materi 9-15)

(100) (75) (60) (55)


2 Kejujuran dalam Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi
menjawab soal kecurangan 0 kecurangan1 kali kecurangan kecurangan lebih
kali (Berita (Berita acara) 2 kali dari 2 kali
acara) (Berita (Berita acara)
acara)
Jumlah nilai total
(Tk)

Tk
Perhitungan Nilai Keterampilan Nk=
2

KUIS
No Aspek Penilaian
(85-100) (75-84) (61-74) (0-60)
1 Mahasiswa Tingkat Tingkat ketepatan Tingkat Tingkat ketepatan
mampu ketepatan jawaban 75-84% ketepatan jawaban 60%
menjelaskan jawaban 85- jawaban
dengan tepat 100% 61-74%
materi yang sudah
disampaikan

(100) (75) (60) (55)


2 Kejujuran dalam Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi
menjawab soal kecurangan 0 kecurangan 1 kali kecurangan kecuranganlebihd
kali (Berita (Berita acara) 2 kali ari 2 kali (Berita
acara) (Berita acara)
acara)
Jumlah nilai
total (Tk)

Tk
Perhitungan Nilai Keterampilan Nk=
2
Skala nilai Ujian dan Kuis
Rentang Skor Angka Huruf

106
(Skala 100)
≥ 85 4,00 A
80 – 84 3,70 A-
75 – 79 3,30 B+
70 – 74 3,00 B
65 – 69 2,70 C+
60 – 64 2,00 C
55 - 59 1,00 D
< 55 0,00 E

RUBRIK ANALITIK UNTUK PENILAIAN TUGAS/MAKALAH DENGAN PRESENTASI


3D MODDELING
Aspek yang
dinilai (85-100) (75-84) (61-74) (0-60)
Substansi Tingkat Tingkat kesesuaian Tingkat Tingkat kesesuaian
yang dikaji kesesuaian 85- 75-84% dengan kesesuaian 0-60% dengan aspek-
100% dengan aspek-aspek materi 61-74% aspek materi yang
aspek-aspek yang dikaji dalam dengan dikaji dalam
materi yang dikaji tugas/makalah aspek- tugas/makalah
dalam aspek
tugas/makalah materi yang
dikaji
dalam
tugas/maka
lah

Kesesuaian Tingkat Tingkat kesesuaian Tingkat Tingkat kesesuaian


dengan kesesuaian 85- 75-84% dengan kesesuaian 0-60% dengan
sistematika 100% dengan sistematika 61-74% sistematika
makalah/tuga sistematika makalah/tugas dengan makalah/tugas
s makalah/tugas (satu poin dalam sistematika (lebih dari dua poin
(semua poin sistematika panduan makalah/tu dalam sistematika
dalam sistematika tugas/makalah tidak gas panduan
panduan ada) (dua poin tugas/makalah tidak
tugas/makalah dalam ada)
ada) sistematika
panduan
tugas/maka
lah tidak
ada)
Presentasi Kemampuan Kemampuan Kemampua Kemampuan
menyampaikan menyampaikan n menyampaikan
materi, tampilan materi, tampilan menyampai materi, tampilan
slide, kemampuan slide dan kan materi, slide dan
menjawab sangat kemampuan tampilan kemampuan
jelas menjawab cukup slide dan menjawab tidak jelas
jelas kemampua
n
menjawab
kurang
jelas

107
9. PHB: Afektif
Nama : Sigied Himawan Yudhanto
NIK : 1985080420200801
Prodi : D3 Desain Komunikasi Visual
Fakultas : Sekolah Vokasi
Kelas :B
Fasilitator : Dr. Sarwanto, S.Pd, M.Si
Materi : PHB Afektif
Uraian tugas : Membuat instrument penilaian afektif berdasarkan minat
Mata kuliah : 3D Moddeling

No Pernyataan Ya Tidak
1 Memiliki kemampuan observasi
2 Memiliki Kecermatan dan ketekunan
3 Mampu mengaplikasikan Teknik Primitive
Modeling (Solid Geometry Modeling)
4 Mampu mengaplikasikan Teknik Polygonal
Modeling (Sculpt Modeling)
5 Mampu mengaplikasikan Teknik NURBS
Modeling (Curve Modeling)
6 Mampu menduplikasi objek referensi
7 Memiliki kemampuan Intuisi
8 Memiliki kemampuan imajinatif
Rubrik penilaian
Nilai Jumlah Jawaban “Ya”
A 9-10
B 7-8
C 6
D <6

108
10. PHB: Psikomotorik

LEMBAR KERJA
PENILAIAN KETRAMPILAN PSIKOMOTOR

1. Mata Kuliah : 3D Moddeling


2. Semester/SKS : 2 / 3 (1-2)
3. Ketrampilan Psikomotor yang Dinilai : Kemampuan membuat objek 3D
4. Waktu : 2 x 170 Menit
5. Skala Nilai : 0 - 100

NO DIMENSI 3 2 1 0

1 Membentuk model 3D simple referensi


2 Membentuk model 3D kompleks referensi
3 Speed moddeling
4 Low Poly Moddeling
5 Precision Moddeling
6 Render Moddeling
7 Photorealistic rendering

SKOR RATA-RATA

NILAI

Keterangan:
3 = Terampil sekali
2 = Terampil
1 = Kurang terampil
0 = Tidak bisa

Nilai = Nilai mahasiswa x 100 =


21
Nilai Batas Kompetensi = 60

109
11. Asesmen Kinerja

LEMBAR KERJA
ASSESMENT KINERJA RUBRIK ANALITIK

1. Mata Kuliah : 3D Moddeling


2. Semester/SKS : 02 / 3 SKS
3. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah : Mampu menunjukkan kinerja mandiri,
bermutu dan terukur, Menguasai konsep-konsep dasar dalam melakukan modeling 3D
pada perangkat lunak pemodelan 3DsMAX
4. Waktu : 50 Menit + 2 X 170 menit
5. Indikator :
1) Mahasiswa mampu membuat 3D model
2) Mahasiswa mampu membuat 3D model berdasarkan referensi
3) Mahasiswa mampu membuat model dengan presisi
Tahap 1 : Intuisi dan Tahap 2 : Observasi Tahap 3 : Praktek kerja Lab
SKOR kecermatan dalam komputer
pemodelan

Sangat terampil dalam Sangat sesuai antara Sangat terampil dalam


pemodelan 3 dimensi gambar referensi dengan mengolah data, menganalisis
4
objek 3D yang di dan menyusun laporan
hasilkan praktikum
Cukup sesuai dengan Cukup terampil dalam
Cukup terampil dalam antara gambar referensi mengolah data, menganalisis
3
pemodelan 3 dimensi dengan objek 3D yang di dan menyusun laporan
hasilkan praktikum
Kurang sesuai dengan Kurang terampil dalam
Kurang terampil dalam antara gambar referensi mengolah data, menganalisis
2
pemodelan 3 dimensi dengan objek 3D yang di dan menyusun laporan
hasilkan praktikum
Tidak terampil dalam Tidak sesuai dengan Tidak terampil dalam
pemodelan 3 dimensi antara gambar referensi mengolah data, menganalisis
1
dengan objek 3D yang di dan menyusun laporan
hasilkan praktikum

110
LEMBAR KERJA
ASSESMENT KINERJA RUBRIK HOLISTIK

1. Mata Kuliah : 3D Moddeling


2. Semester/SKS : 02 / 3 SKS
6. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah : Mampu menunjukkan kinerja mandiri,
bermutu dan terukur, Menguasai konsep-konsep dasar dalam melakukan modeling 3D
pada perangkat lunak pemodelan 3DsMAX.
3. Waktu : 50 Menit + 2 X 170 menit
4. Indikator :

1) Mahasiswa mampu membuat 3D model


2) Mahasiswa mampu membuat 3D model berdasarkan referensi
3) Mahasiswa mampu membuat model dengan presisi

SKOR DESKRIPSI
 Sangat terampil dalam mengolah data, menganalisis dan menyusun
laporan praktikum
4
 Sangat sesuai antara gambar referensi dengan objek 3D yang di hasilkan
 Sangat terampil dalam pemodelan 3 dimensi
 Cukup terampil dalam mengolah data, menganalisis dan menyusun
laporan praktikum
3  Cukup sesuai dengan antara gambar referensi dengan objek 3D yang di
hasilkan
 Cukup terampil dalam pemodelan 3 dimensi
12.
 Kurang terampil dalam mengolah data, menganalisis dan menyusun
laporan praktikum K
2  Tidak sesuai dengan antara gambar referensi dengan objek 3D yang di
hasilkan
 Kurang terampil dalam pemodelan 3 dimensi
 Tidak terampil dalam mengolah data, menganalisis dan menyusun
laporan praktikum
1  Tidak sesuai dengan antara gambar referensi dengan objek 3D yang di
hasilkan
 Tidak terampil dalam pemodelan 3 dimensi
ontrak Pembelajaran

Kontrak Pembelajaran

111
Nama Mata Kuliah : 3D Moddeling
(Kode Mata Kuliah)

Semester : 2 / 3 sks
Prodi : D3 Desain Komunikasi visual
Jurusan : -
Fakultas : Sekolah Vokasi

Oleh:

Sigied Himawan Yudhanto, S.Sn., M.Sn

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


SURAKARTA
TAHUN 2021

I. Identitas Mata kuliah


Bagian ini dapat meliputi informasi tentang nama, kode, bobot SKS mata kuliah; semester;
jurusan/ program studi/fakultas; pengampu; mata kuliah prasarat; waktu/ruang
pertemuan/kuliah dll.
Nama : 3 Moddeling
Kode : D3K20215

112
Bobot SKS : 3 (1 : 2)
Semester :2
Program Studi : D3 Desain Komunikasi Visual Sekolah Vokasi
Pengampu : Sigied Himawan Yudhanto
Mata Kuliah Prasarat :-
Waktu : 1 x 50 menit, 2 x 170 Menit
Ruang pertemuan : Gedung A Fakultas Pertanian

II. Manfaat Mata kuliah


Mahasiswa harus mengambil mata kuliah 3D Modelling adalah untuk menciptakan objek
3D yang ingin dituangkan dalam bentuk visual nyata, baik secara bentuk, tekstur, dan
ukuran objeknya. Pengertian lainnya adalah sebuah teknik dalam komputer grafis untuk
memproduksi representasi digital dari suatu objek dalam tiga dimensi (baik benda mati
maupun hidup). Dalam konsep DKV 3D Modelling adalah pemodelan. yang berfungsi
untuk sebgai objek mesh sebelum di animasikan atau di render dengan tujuan spesifik
tertentu

III. Deskripsi Matakuliah

Mata kuliah ini membahas mengenai bagaimana Memodifikasi Mesh untuk membuat
objek 3D dengan menggunakan aplikasi 3DsMAX

IV. Kompetensi Dasar dan Indikator


1) Mahasiswa mampu membuat 3D model
2) Mahasiswa mampu membuat 3D model berdasarkan referensi
3) Mahasiswa mampu membuat model dengan presisi

V. Organisasi Materi
Gambaran tentang penataan materi secara skematis dan sistematik dalam bentuk bagan
atau diagram mirip seperti peta kompetensi, hanya saja yang dituliskan bukan Kompetensi
Dasarnya melainkan materi pokok dan sub materi pokoknya sehingga akan membentuk
gambaran struktur materi atau outline dari mata kuliah yang bersangkutan.

113
Tahap Kemampuan akhir Materi Pokok
1 2 3
Mahasiswa mampu membuat 3D
1. model Ruang lingkup 3D Model

Perspektif 3D Model
Mahasiswa mampu membuat 3D
Mampu menduplikasi objek 3D
4. model berdasarkan referensi
model

Kecepatan dalam pemodelaan


Mengusai berbagai tehnik dalam
pemodelan
Mahasiswa mampu membuat model Ketepatan dan keakuratan dalam
9.
dengan presisi pemodelan
Cermat dan attention to details

VI. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran


Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan case based method dimana mahasiswa
membutuhkan HOT (High Order Thinking) yang diakomodir melalui taksonomi BLoom
Level 4 kemampuan Analisis dan Sintesis, mengevaluasi dan Create. Khususnya
kemampuan mencipta atau create mahasiswa harus dapat dicapai dalam berbagai
pembelajran berbasik praktek
VII. Sumber Belajar
Buku teks, jurnal, kegiatan perusahaan, dosen, dan sumber belajar lainnya (tidak ada
batasan).

VIII. Tugas
Tugas tersetruktur praktek bisa dikumpulkan atau dipraktekan

IX. Penilaian

RUBRIK PENILAIAN UJIAN DAN KUIS 3D MODDELING UK 1


No Aspek Penilaian (85-100) (75-84) (61-74) (0-60)
1 Mahasiswa Tingkat Tingkat Tingkat Tingkat ketepatan
mampu ketepatan ketepatan ketepatan jawaban 60%
menjelaskan jawaban 85- jawaban 75-84% jawaban 61-
dengan tepat 100% 74%
mengenai materi
yang ditanyakan
(materi 1-7)
(100) (75) (60) (55)
2 Kejujuran dalam Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi
menjawab soal kecurangan 0 kecurangan 1 kecurangan 2 kecurangan lebih

114
kali (Berita kali (Berita kali (Berita dari 2 kali
acara) acara) acara) (Berita acara)
Jumlah nilai total
(Tk)

Tk
Perhitungan Nilai Nk=
2

UK 2
No Aspek Penilaian (85-100) (75-84) (61-74) (0-60)
1 Mahasiswa Tingkat Tingkat Tingkat Tingkat ketepatan
mampu ketepatan ketepatan ketepatan jawaban 60%
menjelaskan jawaban 85- jawaban 75-84% jawaban 61-
dengan tepat 100% 74%
mengenai materi
yang ditanyakan
(materi 9-15)

(100) (75) (60) (55)


2 Kejujuran dalam Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi
menjawab soal kecurangan 0 kecurangan1 kecurangan 2 kecurangan lebih
kali (Berita kali (Berita kali (Berita dari 2 kali
acara) acara) acara) (Berita acara)
Jumlah nilai total
(Tk)

Tk
Perhitungan Nilai Nk=
2

KUIS
No Aspek Penilaian (85-100) (75-84) (61-74) (0-60)
1 Mahasiswa Tingkat Tingkat Tingkat Tingkat ketepatan
mampu ketepatan ketepatan ketepatan jawaban 60%
menjelaskan jawaban 85- jawaban 75-84% jawaban 61-
dengan tepat 100% 74%
materi yang sudah
disampaikan
(100) (75) (60) (55)
2 Kejujuran dalam Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi
menjawab soal kecurangan 0 kecurangan 1 kecurangan 2 kecuranganlebihd
kali (Berita kali (Berita kali (Berita ari 2 kali (Berita
acara) acara) acara) acara)
Jumlah nilai
total (Tk)

Tk
Perhitungan Nilai Nk=
2
Skala nilai Ujian dan Kuis
Rentang Skor (Skala 100) Angka Huruf
≥ 85 4,00 A

115
80 – 84 3,70 A-
75 – 79 3,30 B+
70 – 74 3,00 B
65 – 69 2,70 C+
60 – 64 2,00 C
55 - 59 1,00 D
< 55 0,00 E

RUBRIK ANALITIK UNTUK PENILAIAN TUGAS/MAKALAH DENGAN PRESENTASI


3D MODDELING
Aspek Nilai (85-100) (75-84) (61-74) (0-60)
Kemampuan Tingkat kesesuaian Tingkat kesesuaian Tingkat Tingkat
praktek/Membu 85-100% 75-84% kesesuaian 61- kesesuaian 0-
at karya Kemampuan Kemampuan 74% Kemampuan 60%
praktek/Membuat praktek/Membuat praktek/Membuat Kemampuan
karya karya karya praktek/Memb
uat karya
Hasil Karya Tingkat kesesuaian Tingkat kesesuaian Tingkat Tingkat
85-100% Hasil 75-84% dengan kesesuaian 61- kesesuaian 0-
Karya (semua poin Hasil Karya 74% Hasil Karya 60% dengan
dalam sistematika (satu poin dalam (dua poin dalam Hasil Karya
panduan sistematika panduan sistematika (lebih dari dua
tugas/makalah ada) tugas/makalah tidak panduan poin dalam
ada) tugas/makalah sistematika
tidak ada) panduan
tugas/makalah
tidak ada)
Presentasi Kemampuan Kemampuan Kemampuan Kemampuan
menyampaikan menyampaikan menyampaikan menyampaika
materi, tampilan materi, tampilan materi, tampilan n materi,
slide, kemampuan slide dan slide dan tampilan slide
menjawab sangat kemampuan kemampuan dan
jelas menjawab cukup menjawab kurang kemampuan
jelas jelas menjawab
tidak jelas

ASSESMENT KINERJA RUBRIK ANALITIK

1. Mata Kuliah : 3 MODDELING


2. Semester/SKS : 02 / 3 SKS
7. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah : Mampu menunjukkan kinerja mandiri,
bermutu dan terukur, Menguasai konsep-konsep dasar dalam melakukan modeling 3D
pada perangkat lunak pemodelan 3DsMAX.
3. Waktu : 50 Menit + 2 X 170 menit
4. Indikator :

1) Mahasiswa mampu membuat 3D model


2) Mahasiswa mampu membuat 3D model berdasarkan referensi
3) Mahasiswa mampu membuat model dengan presisi

116
Tahap 1 : Mahasiswa Tahap 2 : Mahasiswa Tahap 3 : Mahasiswa
SKOR mampu membuat 3D mampu membuat 3D mampu membuat model
model model berdasarkan dengan presisi
referensi
Sangat terampil dalam Sangat sesuai membuat Sangat terampil dalam
4 membuat 3D model 3D model berdasarkan mampu membuat model
referensi dengan presisi
Cukup terampil dalam Cukup sesuai membuat Cukup terampil dalam
3 membuat 3D model 3D model berdasarkan mampu membuat model
referensi dengan presisi
Kurang terampil dalam Kurang sesuai membuat Kurang terampil dalam
2 membuat 3D model 3D model berdasarkan mampu membuat model
referensi dengan presisi
Tidak terampil dalam Tidak sesuai membuat Tidak terampil dalam
1 membuat 3D model 3D model berdasarkan mampu membuat model
referensi dengan presisi

ASSESMENT KINERJA RUBRIK HOLISTIK

1. Mata Kuliah : 3D MODDELING


2. Semester/SKS : 02 / 3 SKS
3. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah : Mampu menunjukkan kinerja mandiri,
bermutu dan terukur, Menguasai konsep-konsep dasar dalam melakukan modeling
3D pada perangkat lunak pemodelan 3DsMAX.
4. Waktu : 50 Menit + 2 X 170 menit
5. Indikator :
1) Mahasiswa mampu membuat 3D model
2) Mahasiswa mampu membuat 3D model berdasarkan referensi
3) Mahasiswa mampu membuat model dengan presisi

SKOR DESKRIPSI
 Sangat terampil dalam mampu membuat model dengan presisi
4  Sangat sesuai membuat 3D model berdasarkan referensi
 Sangat terampil dalam membuat 3D model
 Cukup terampil dalam mampu membuat model dengan presisi
3  Cukup sesuai Cukup sesuai membuat 3D model berdasarkan referensi
 Cukup terampil dalam membuat 3D model
 Kurang terampil dalam mampu membuat model dengan presisi
2  Kurang sesuai membuat 3D model berdasarkan referensi
 Kurang terampil dalam membuat 3D model
 Tidak terampil dalam mampu membuat model dengan presisi
1  Tidak sesuai membuat 3D model berdasarkan referensi
 Tidak terampil dalam membuat 3D model

X. Jadwal Pembelajaran

117
Bagian ini memuat jadwal perkuliahan dalam bentuk tabel yang meliputi pertemuan ke
berapa, topik apa yang akan dibahas, sumber belajar atau bahan bacaan yang relevan
dengan setiap pokok bahasan yang dikaji, dan bila diampu oleh tim dapat pula
ditambahkan kolom nama pengampu yang sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya.

Pe Metode Pembelajaran
rte
m Lu Wa
Materi Pokok PIC
ua rin Daring ktu
n g
ke
1 2 3 4 5 6
1 Ceramah dan
Introducing 3dsmax User Sigied Himawan
diskusi dari materi 50
Interface And Navigation Yudhanto
online
2 Basic Moddeling Surface In Presentasi dan Sigied Himawan
50
3dsmax diskusi Yudhanto
3 Moddeling Glass Based Sigied Himawan
Studi Kasus 50
Object Yudhanto
4 Sigied Himawan
Moddeling Wood Concrete Studi Kasus 50
Yudhanto
5 Moddeling Based Metal Sigied Himawan
Studi Kasus 50
Object Yudhanto
6 Technical Moddeling Using Studi Kasus Sigied Himawan
50
Reference Yudhanto
7 Technical Moddeling Using Studi Kasus Sigied Himawan
50
Reference | Part II Yudhanto
8 Ujian Tengah Sigied Himawan
UTS 50
Semester Yudhanto
9 Studi Kasus Sigied Himawan
Lathe Method Moddeling 50
Yudhanto
10 Studi Kasus Sigied Himawan
Chain Moddeling 50
Yudhanto
11 Studi Kasus Sigied Himawan
Cartoon Character Moddeling 50
Yudhanto
12 Cartoon Character Moddeling Studi Kasus Sigied Himawan
50
Part II Yudhanto
13 Studi Kasus Sigied Himawan
Face Moddeling 50
Yudhanto
14 Face Moddeling, Extra Ear Studi Kasus Sigied Himawan
50
Moddeling Part II Yudhanto
15 Introduction To Unwrap Studi Kasus Sigied Himawan
50
UVW Yudhanto
16 Sigied Himawan
UAS Ujian Akhir Semester 50
Yudhanto

XI. Lain-lain

118
Bagi mahasiswa yang terlambat mengumpulkan tugas maka nilai dikurangi 50 %

13. Pengembangan Bahan Ajar


LEMBAR PENGESAHAN
Bahan ajar ini disusun oleh:
Nama : Sigied Himawan Yudhanto
NIP : 1985080420200801
dan digunakan sebagai bahan ajar pada
Matakuliah : 3D MODDELING
Semester/Th. Akademik : 2020/2021
Prodi/Fakultas : D3 Desain Komunikasi Visual
Universitas : Universitas Sebelas Maret

Disahkan pada tanggal :

Mengesahkan:
Pembantu Dekan I Ketua Program Studi D3 Desain Komunikasi
Fakultas Sekolah Vokasi Visual
Universitas Sebelas Maret Fakultas Sekolah Vokasi
Universitas Sebelas Maret

DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul I
Kata Pengantar Ii
Daftar Isi, Iii
Tinjauan Mata Kuliah 1
BAB I. …………………………………. 1
BAB II. ………………………………… 5
BAB III. ……………………………….. 10
BAB IV. .................................................. 15.
(dan seterusnya sesuai kebutuhan)
Daftar Pustaka ….

119
Jawaban Pertanyaan Kunci ….
Senarai ….

TINJAUAN MATAKULIAH

A. Deskripsi Singkat Matakuliah

Mata kuliah ini membahas mengenai bagaimana Memodifikasi Mesh untuk membuat
objek 3D dengan menggunakan aplikasi 3DsMAX

B. Kegunaan/Manfaat Matakuliah
Mahasiswa harus mengambil mata kuliah 3D Modelling adalah untuk menciptakan
objek 3D yang ingin dituangkan dalam bentuk visual nyata, baik secara bentuk, tekstur,
dan ukuran objeknya. Pengertian lainnya adalah sebuah teknik dalam komputer grafis
untuk memproduksi representasi digital dari suatu objek dalam tiga dimensi (baik benda
mati maupun hidup). Dalam konsep DKV 3D Modelling adalah pemodelan. yang
berfungsi untuk sebgai objek mesh sebelum di animasikan atau di render dengan tujuan
spesifik tertentu
C. Standar Kompetensi Matakuliah
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu menggunakan aplikasi 3DsMax untu
membuat model yang di inginkan
untuk kepentingan pembuatan model/mock up, visualisasi, gambar still image, dan
pencitraan 3 Dimensi
D. Susunan Urutan Bahan Ajar

Bab I : A. Modelling
Non Organic
- Moddelling Cup
- Moddeling Rocks
- Moddeling Gun
- Moddeling Car
- Moddeling Environment
Organic
- Moddelling Human
- Moddeling Animal
Bab II : B. Rendering
- Mental Ray
- Illustrate
- Vray for Interior *
- Vray for Exterior *
- Vray HDRI

120
- Vray Caustic
- Vray Fur

E. Petunjuk bagi Mahasiswa

1. Bacalah bab per bab mulai bab pertama sampai bab terakhir
2. Kerjakan contoh-contoh soal kasus
3. Bila ada yang belum dipahami silahkan bertanya kepada dosen pengampu saat
kuliah maupun diluar kuliah.

121
BAB I.
3D MODDELING

A. Kompetensi Dasar dan Indikator

Mahasiswa mampu berkarya Menguasai konsep-konsep dasar dalam melakukan modeling


3D pada perangkat lunak pemodelan 3DsMAX

B. Deskripsi Singkat
3D Modelling adalah proses untuk menciptakan objek 3D yang ingin dituangkan dalam
bentuk visual nyata, baik secara bentuk, tekstur, dan ukuran objeknya. Pengertian lainnya
adalah sebuah teknik dalam komputer grafis untuk memproduksi representasi digital dari
suatu objek dalam tiga dimensi (baik benda mati maupun hidup).
Sebenarnya, konsep dasar dari 3D Modelling adalah pemodelan. Pemodelan sendiri adalah
membentuk suatu benda-benda atau obyek. Membuat dan mendesain obyek tersebut
sehingga terlihat seperti hidup.
C. Materi
Tipe 3D Modelling
Ada beberapa tipe dalam 3D Modelling, yaitu

Modeling yang terdiri dari vertices(vertex/titik) yang jika disambungkan akan membentuk
sebuah edge(garis). Sehingga jika disambungkan dengan edge lain dapat membentuk

122
sebuah face (bidang). Bidang yang dibentuk oleh vertex, edges maupun face ini salah
satunya adalah primitive objek yang juga termasuk dalam teknik pemodelan.

D. Daftar Bacaan Tambahan


Daftar bacaan :
1. Hendratman, Hendri, The Magic Of 3DS MAX MODELING 36 TUTORIALS,
Informatika, Jakarta, 2019
2. Gunawan, Bastian . MODELING DAN ANIMASI 3D DENGAN 3DS MAX . Elex Media
Komputindo, Jakarta. 2008
E. Tugas
Silahkan duplikasi sebuah gambar menjadi objek 3D model

14. Evaluasi Program Pembelajaran


Lembar Kerja 15. Evaluasi Program Pembelajaran Mata Kuliah 3D MODDELING
D3 Desain Komunikasi Visual Sekolah Vokasi 2020/2021
Tugas : Buatlah Tabel Rancangan dan Membuat Instrumen yang Sesuai
Variabel Indikator Metode Responden Waktu
Kemuktahiran Review Sejawat dosen Awal semester
dokumen
Sistematika Review Sejawat dosen Awal semester
dokumen
Kualitas
Mutu Review Sejawat dosen dan Tengah dan
Materi
tugas/latihan dokumen dan mahasiswa akhir semester
observasi
Mutu soal ujian Analisa soal Sejawat dosen dan Tengah dan
dan hasil ujian mahasiswa akhir semester
Review Sejawat dosen Awal semester
Tujuan dokumen
Sistematika Review Sejawat dosen Awal semester
Kualitas
dokumen
Kurikulum
Strategi Review administrasi Awal semester
pengembangan dokumen dan
wawancara
Instrumen Evaluasi : Mata Kuliah 3D Moddeling
Semester :2
Tahun : 2020/2021
Nilai
No Aspek
1 2 3 4
A Kualitas Materi
1. Kemuktahiran
2. Sistematika
3. Mutu tugas/latihan
4. Mutu soal ujian
B Kualitas Kurikulum
1 Tujuan
2 Sistematika
3 Strategi pengembangan

123
15. PPKP

Draft Proposal PPKP

Penggunaan Game Facerig Animation Sebagai Media


Pembelajaran pada Pelajaran Komputer Grafis Secara
Daring

Prodi : D3 Desain Komunikasi Visual


Jurusan : -
Fakultas : SEKOLAH VOKASI

Oleh:

Sigied Himawan Yudhanto

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


SURAKARTA
TAHUN
2021

124
A. Judul Penelitian
Penggunaan Game Facerig Animation Sebagai Media Pembelajaran pada Pelajaran
Komputer Grafis Secara Daring.

B. Bidang Kajian dan Mata Kuliah


Pengembangan bahan ajar dengan menngunakan FaceRig salah satu Game yang terdapat
pada portal Game store Steam yang biasa di gunakan oleh para Youtuber untuk
mengimprovisasi konten video mereka, ternyata juga bisa digunakan oleh para tenaga
pendidik, seperti dosen, guru, tutor agar menciptakan media pembelajaran yang berbeda
dari biasanya sehingga materi bisa di kembangkan dan disampaikan dengan lebih kreatif
dan tidak repetitif, bahan ajar yang digunakan adalah bahan ajar dengan media berformat
video baik tampil via streaming atau live, yang tentu saja memainkan peranan penting di
era pembelajaran tatap muka jarak jauh di era pandemi sekarang ini, Materi pelajaran yang
di pilih menjadi konsen adalah Materi Komputer Grafis di bidang bitmap yaitu Adobe
Photoshop

C. Latar Belakang Penelitian


Era pandemik telah merubah habit dan pola pembelajaran mulai dari tingkat kanak-
kanan hingga pendidikan tinggi, pola pembelajaran secara tatap muka mulai tergantikan
dengan pola pembelajran jarak jauh atau online, sehingga mind set, tata kelola,
pembelajaran secara tidak langsung pun turut mempengaruhi mulai dari aspek sumber
pembelajaran hingga media pembelajaran, penggunaan beragam kelas virtual, dipandang
masih belum cukup untuk pemenuham media pembelajaran, sehingga tidak jarang kadang
guru atau dosen masih menyiapkan media pembelajaran lain sebagai supportive materi
untuk mendukung proses belajar mengajar, video merupakan salah media pembelajaran
yang cukup di gandrungi penggunaanya selain presentasi dengan menggunakan proyeksi
power point, video bisa menjadi alternatif dalam transfer materi sehingga masih bisa
diakses kapanpun dan dimanapun. Dan menciptakan skema pembelajaran mobile
Video sebagai media pemebelajaran juga tidak lepas dari berbagai macam
kekurangan misal, proses pembuatan yang memakan waktu lama, karena melewati proses
editing, penggunaan sound, hingga durasi video, sehingga bisa disimpulkan jika inggin
menggunakan video sebgai sumber pembelajaran, semakin menarik video yang dihasilkan
makan akan semakin lama proses pembuatannya.
Facerig adalah sebuah aplikasi yang di buat oleh Holotech Studios Jepang. FaceRig
adalah program yang bertujuan untuk memungkinkan siapa saja yang memiliki webcam
untuk mewujudkan karakter persona secara digital. Outputnya dapat direkam sebagai film
atau dialirkan ke Skype, Twitch, Hangouts, atau layanan apa pun yang secara tradisional
menggunakan webcam secara real time FaceRig tampil sebagai virtual avatar yang akan
menghibur banyak audiense dengan model dan animasi, dari berbagai macam segmen usia
dan latar belakang. Tujuan dari penggunaan FaceRig adalah untuk menyediakan set aktor
digital secara real time dengan fitur lengkap untuk digunakan di rumah.
Implementasi dari penggunaan facerig adalah bagaimana memanfaatkan aplikasi
tersebut untuk membuat video animasi sebagai pengganti wajah tutor untuk variasi media
pembelajaran mandiri secara estetis agar lebih menarik, lucu, dan inovatif

D. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

125
1. Bagaimana membuat media pembelajaran yang menari dalam format video animasi
2. Apakah ada pengaruh hasil pembelajaran mahasiswa dengan sebelum dan sesudah video
pembelajaran di terapkan

E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk merancang video sebagai media pembelajaran denga format
anmasi 3dimensi khusus pada mata kuliah berbasis praktek
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Dapat menjadi tolak ukur agar para dosen, guru, untuk lebih variatif dalam membat
media pembelajaran yang menarik di era pandemik
2. Menciptakan video media pembelajaran dengan konsep mobile yang adaptif terhadap
perkembangan zaman
3. Bagaimana agar video pembelaran bisa dinimati oleh semua kalangan

126
B. Hasil Pelaksanaan Microteaching

1. Prosedur pelaksanaan micro teaching diuraikan pada bagan dibawah ini :

127
Selanjutnya peserta menyusun form PM 1 Rencana Kegiatan Microteaching sebagai berikut :

PPSP LPPMP
Form
UNS
PM 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MIKRO

1. Nama Kelompok : Kelompok 2


2. Ketua Kelompok : Yudho Yudhanto, S.Kom, M.Kom
3. Tempat (Ruang) : Ruang Microteaching 2

No. Nama* PT Fak/Prodi/Jur Mata Kuliah Ketrampilan Dasar Mengajar** Pengamat***


I II
1 Vidia Ayu Satyanovi UNS D3 Akutansi Subtitling Membuka dan Menutup 2 3
2 Sigied Himawan Yudhanto UNS D3 DKV 3D Moddeling Menjelaskan 3 4
3 Quinta Avenida UNS D3 Bahasa Mandarin Manajemen Mengadakan Variasi 4 5
Event
4 Anis Laela Megasari UNS D-3 Kebidanan Analisis Ketrampilan Bertanya 5 1
Perancangan SI
5 Yudho Yudhanto UNS D3 Teknik Informatika Praktik ASP Memberi Penguatan 1 2

4. Fasilitator : Roy Ardiansyah, S.Pd., M.Pd.

*Termasuk Ketua Kelompok


**Dibuat berdasarkan kesepakatan/kontrak, pilih jenis ketrampilan dasar mengajar yang sekiranya belum dikuasai. Dalam satu kelompok jenis
ketrampilan dasar mengajar yang dipilihnya tidak sama
***Tulis no.anggotanya saja

128
Setiap putaran waktunya maksimal 40 menit dengan rincian :
 20 menit untuk praktek mengajar
 5 menit untuk self assessment
 10 menit tanggapan pengamat
 5 menit untuk tanggapan/balikan pembimbing/fasilitator

129
2. Hasil self assesment dari dosen yang mengajar dan penilaian dari para pengamat,
sertakan lembar penilaian dari pengamat dan fasilitator
a. Hasil self assessment
Peralatan tidak berfungsi baik, video tidak tertayang di proyektor. Keadaan ini
menyebabkan sedikit panik dan mempengaruhi proses pembelajaran yang telah
direncanakan. Ada langkah kegiatan yang tidak terlaksana yakni memberi
kesempatan mahasiswa untuk mereview hasil.
Dalam menjelaskan ada kekeliruan penyebutan mata kuliah yakni mata kuliah
bahasa inggris seharusnya adalah 3D Moddeling hal ini karena efek memori
pada sesi praktek bahasa inggris sebelumnya.
b. Penilaian dari pengamat
1) Pengamat 1 : Secara umum sudah baik. Lembar pengamatan yang sudah
diisi sebagai berikut :
2) Penilaian Pengamat 2 : Secara umum sudah baik dan bisa menjadi role
model. Masih agak grogi.
3) Penilaian dari Fasilitator : Penekanan lebih dibuatkan lagi dengan membuat
tulisan/huruf yang beda. Lebih banyak lagi dibangun interaksi antar
mahasiswa dan juga mahasiswa dengan dosen. Lembar pengamatan sebagai
berikut :

130
3. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Mikro

PPSP LPPMP Form


UNS PM 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MIKRO

Nama Dosen : Sigied Himawan Yudhanto, S.Sn., M.Sn


Fak. / Jur. / Prodi : D3 Desain Komunikasi Visual SV UNS

1. Keterampilan yang dilatihkan : Menjelaskan


2. Komponen yang dilatihkan : terlampir pada lembar pengamatan
3. Mata Kuliah : 3D Moddeling
4. Semester : 2 (dua)
5. Kompetensi Dasar : 3D Moddeling
6. Indikator : Mahasiswa bisa praktek berkarya dengan software 3D Grafis
7. Waktu : 15 menit
8. Pengalaman Belajar : Belajar membuat portofolio

No. Kegiatan Pembelajaran Metode Media Sumber


(waktu) Belajar
1. Pendahuluan :3 menit Ceramah
 Menyampaikan salam dan mengajak berdoa.
Mahasiswa berdoa.
 Ice breaking tepuk pramuka. Dosen dan
mahasiswa bersama-sama tepuk pramuka.
 Dosen menjelaskan tujuan pembelajaran.

131
Mahasiswa menyimak dan bila kurang jelas
bisa memberi pertanyaan.
 Apersepsi mata kuliah prasarat sebelumnya.
Mahasiswa melakukan recall thingking mata
kuliah sebelumnya yakni dasar manajemen.

2. Pelaksanaan : 10 menit Kombinasi komparasi Video berupa media Youtube dari


 Memutar video sebagai stimulus materi. dan studi karya pembelajaran sebagai channel: Sigied
Sedangkan mahasiswa menyimak. power user penggunaan Himawan
 Mahasiswa memberi komentar terhadap video. aplikasi 3D Moddeller Yudhanto
Mahasiswa yang memberi komentar diberi
pujian.
 Dosen menjelaskan materi disertai contoh-
contoh. Mahasiswa menyimak dan
mendiskusikan hal yang belum jelas dengan
dosen.
Tanya jawab
Penutup : 2 menit (evaluasi) &
3.  Merangkum point-point penting materi penyimpulan
 Mendoakan mahasiswa agar sukses menjadi
pelaku insan industry kreatif yang sukses di
masa yang akan datang
 Salam penutup

Evaluasi :
Mahasiswa diminta melakukan evaluasi kepada karya yang telah dibuat

132
4. Hasil diskusi kelompok
a. Penggunaan media power point : penggunaan power point harus jelas hurufnya
dan mudah dibaca dan sampaikan point-poinnya saja
b. Fokus pada tujuan pembelajaran : ada yang belum jelas tujuan pembelajarannya
sehingga apa materi yang akan dipelajari mahasiswa tidak fokus
c. Interaksi dengan mahasiswa dosen dan antar mahasiswa : masih perlu
ditingkatkan lagi
d. Penempatan posisi tempat duduk : masih ada yang monoton tidak bergeser
tempat berdiri mengajar

5. Refleksi terhadap micro teaching (tanggapan dan kesimpulan)


Kegiatan praktek microteaching sangat bermanfaat bagi peserta karena peserta bisa
mendapatkan profil kinerja pada saat mengajar. Apa kekurangan dan kelebihan bisa
diketahui. Kekurangan menjadi bahan untuk memperbaiki di masa yang akan
datang.
Dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelaksanaan microteaching berjalan dengan
lancar dan mencapai apa yang ditargetkan oleh panitia maupun peserta.
Indikatornya adalah semua peserta bisa mempraktekkan microteaching dan
mengetahui apa yang harus diperbaikinya.

133
BAB. IV. PENUTUP

Secara umum pelaksanaan kegiatan pelatihan Peningkatan Ketrampilan Dasar


Teknik Instruksional – Applied Approach (PEKERTI-AA) Tahap penanaman
berjalan dengan lancar dan peserta dapat mencapai apa yang menjadi target pembelajaran.
Keberhasilan ini karena didukung oleh keberhasilan penyelenggara dalam merancang
proses pembelajaran dengan baik. Komponen-komponen pembelajaran dapat berfungsi
baik seperti :
A. Tujuan rancangan pembelajaran sudah sesuai dengan kebutuhan peserta. Kebutuhan
peserta adalah peningkatan kompetensi pedagogik. Pelatihan ini mempunyai tujuan
untuk meningkatkan kompetensi tersebut yang dampaknya bisa untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran. Selain tujuan, secara keseluruhan rancangan pembelajaran pada
pelatihan ini sudah cukup menjadi panduan dalam pelaksanaan pembelajaran selama 7
hari pelaksanaan pelatihan.
B. Fasilitator : keseluruhan fasilitator mempunyai kompetensi yang komplit mulai
dari kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan
kompetensi profesional.
C. Peserta : cukup aktif dalam mengikuti keseluruhan proses pembelajaran.
D. Proses belajar mengajar : berlangsung secara menyenangkan dan tidak
membosankan serta kontekstual dan banyak disertai contoh-contoh konkrit.
E. Sarana Prasarana : sangat lengkap dan dapat mendukung proses pembelajaran.
F. Metode : metode yang digunakan sangat bervariasi sesuai kebutuhan peserta
dan situasi lingkungan serta jenis materi.
G. Media belajar : media belajar sangat beragam sesuai dengan kebutuhan peserta
dan jenis materi.
H. Sumber belajar : sumber belajar sangat beragam baik dari fasilitator, peserta,
modul bacaan, youtube dll

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Surat Undangan

134
135
2. Jadwal Pelatihan
Jadwal Program PEKERTI-AA UNS Kurikulum Tahun 2011
24 - 31 MEI 2021 DOSEN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
PPSP - LPPMP UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Sesi Waktu Durasi SENIN (24 MEI 2021) SELASA (25 MEI 2021) KAMIS (27 MEI 2021) JUM'AT (28 MEI 2021)
1 08.00 – 09.15 75’ Overview Program TM TM Kurikulum Pendidikan Tinggi AC BL Model Rancangan Pembelajarn FR SL Analisis Kompetensi AD AC
09.15 – 09.30 15’ Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
2 09.30 – 10.45 75’ Pendidikan Tinggi sbg Sistem SW SW Pembelajaran Orang Dewasa KD IDA Model-model Pembelajaran TM SM Penyusunan Silabus AD AC
3 10.45 – 12.00 75’ Isu Strategis Pendidikan Tinggi SW SW Konsep SCL VI IDA Model-model Pembelajaran TM SM Team teaching SM ROY
12.00 – 12.45 45’ Istirahat, Makan Siang Istirahat, Makan Siang Istirahat, Makan Siang Istirahat, Makan Siang
4 12.45 – 14.00 75’ Profesi dan Etika Dosen SH ROY Teori Belajar dan Pembelajaran MM SH Metode-metode Pembelajaran SM TM Ragam Sumber Bljr SM ROY
5 14.00 – 15.15 75’ Paradigma Konstruktivisme SH IDA Teori Belajar dan Pembelajaran MM SH Metode-metode Pembelajaran SM TM Media Pembljrn HP AD
15.15 – 15.45 30’ Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
6 15.45 – 17.00 75’ Konsep Pengembngn Kurikulum BL AD Teori Motivasi MY FR Taksonomi Tujuan Pembelajarn MY SL TIK dalam Pembelajaran HP AD

PAGI TM SH FR AC
PIKET SIANG BL IDA MY HP
ADMIN EDY+YANTO Darmanto Heri setiawan Edy

Sesi Waktu Durasi SABTU (29 MEI 2021) MINGGU (30 MEI 2021) SENIN (31 MEI 2021) KELAS A SENIN (31 MEI 2021) KELAS B
1 08.00 – 09.15 75’ Dasar Asesmen Pembelajaran YT SRW Pengmbngn Strategi Pembeljrn MY MM Pengembangan Bahan Ajar AD Pengembangan Bahan Ajar KD
09.15 – 09.30 15’ Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
2 09.30 – 10.45 75’ PHB: Kognitif YT SRW Kontrak Pembelajaran BK MM Evaluasi Program Pembelajaran KD Microteaching TIM
3 10.45 – 12.00 75’ PHB: Afektif YT SRW Manajemen Mutu Pembelajarn MY HP PPKP KD Microteaching TIM
12.00 – 12.45 45’ Istirahat, Makan Siang Istirahat, Makan Siang Istirahat, Makan Siang Istirahat, Makan Siang
4 12.45 – 14.00 75’ PHB: Psikomotorik MM YT Kom. & Ket. Dsr Mengajar AC SL Microteaching TIM Evaluasi Program Pembelajaran MM
5 14.00 – 15.15 75’ Asesmen Kinerja MY YT Kom. & Ket. Dsr Mengajar AC SL Microteaching TIM PPKP MM
15.15 – 15.45 30’ Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
6 15.45 – 17.00 75’ Pengajrn Remidial & Pengayaan MY VI Praktikum BK HP Resume Program AD Resume Program SL

PAGI SRW MM AD AD
PIKET SIANG YT SL ROY ROY
ADMIN Sriyanto Darmanto Edy+yanto Edy+yanto

KELAS A

KELAS B 2

136
3. Foto Tatap Muka

137
4. Foto Hasil Diskusi Kelompok

138
139

Anda mungkin juga menyukai