Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN REKAYASA IDE

MK. PERENCANAAN
PEMBELAJARAN

PRODI S1 PEND.EKONOMI

FE-UNIMED
SKOR NILAI :

REKAYASA IDE
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Disusun Oleh :

Kelompok VI

• Dini Lestari (7191141013)


• Hairul Fahmi (7193341036)
• Riska Ramadhana (7191141002)
• Dinda Oktavia Ayuni (7191141007)
• Rut Marina Pasaribu (7193141025)
• Sardo Arvan Winaldo (7193141023)

Dosen Pengampu : Deni Andriani, S.Pd., M. Pd


Dr. Mica Siar Meiriza, SS., M. Si
Mata Kuliah : Ekonomi Pendidikan
Prodi : Pendidikan Ekonomi Reguler C 2019

PROGRAM PENDIDIKAN S1 PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, nikmat dan hidayah-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan
Makalah Rekayasa Ide ini untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan
Pembelajaran. Shalawat dan salam, saya haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad
Saw, keluarga serta sahabat- sahabatnya .

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Rekaya Ide ini dapat terselesaikan,
berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak terkait. Maka dari itu saya
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada Ibu Deni
Adriani,S.Pd.,M.Pd dan Ibu Dr. Mica Siar Meiriza, SS., M. Si selaku Dosen Pengampu yang
telah membimbing Penulis dan teman- teman dalam pengerjaan Rekayasa Ide ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
mengharapkan masukan atau saran dan kritik yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan selanjutnya. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak dan dapat menambah pengetahuan kita.

Medan, 12 Desember 2020

Penulis
KEKURANGAN

1. Soal - soal evaluasi di dalam modul tersebut setiap bagian tidak cukup banyak , jadi
kita tidak bisa mengetahui atau mengukur kemampuan dari siswa tersebut karna hanya
sedikit soal yang diujikan.

2.Tidak terdapat Petunjuk Belajar. Dimana petunjuk belajar sangat penting didalam
modul, karena petunjuk memuat antara lain penjelasan tentang berbagai macam
kegiatan yang harus dilakukan, alat-alat yang perlu disediakan, dan prosedur yang
dilakukan.

3.Cakupan isi materi didalam modul bentuk deskripsi masih ada yang tidak singkat.
Diimana isi materi yang tidak singkat akan membuat siswa sulit mencerna dan tidak
merangsang siswa jadi ingin tahu

4.Tidak ada terdapat gambar atau tabel atau grafik terkait materi yang ada pada modul.
Sehingga hal tersebut membuat siswa cepat bosan dan jenuh saat membacanya.

5.Tidak memperhatikan latar/setting kondusi siswa, karena dalam kegiatan belajar


membutuhkan media belajar online, dimana tidak semua siswa memiliki media belajar
online yang mendukung proses belajarnya.

6.Tidak terdapat rangkuman didalam modul, dimana rangkuman merupakan inti dari
uraian materi yang disajikan pada kegiatan belajar dari suatu modul, yang berfungsi
menyimpulkan dan memantapkan pengalaman belajar(uisi danp roses) yang dapat
mengkondisikan tumbuhnya konsep atau skemata baru dalam pikiran siswa.

7.Dibagian kunci jawaban tidak terdapat Tindak lanjut. Seharusnya di dalam kunci
jawaban tes formatif, terdapat bagian tindak lanjut yang berisi kegiatan yang harus
dilakukan siswa atas dasar tes formatifnya. Siswa diberi petunjuk untuk melakukan
kegiatan lanjutan, seperti: Terus mempelajari kegiatan belajar berikutnya bila ia
berhasil dengan baik yaitu mencapai tingkat penguasaan 80% dalam tesformatif yang
lalu,atau mengulang kembali mempelajari kegiatan belajar tersebut bila hasilnya masih
dibawah 80% dari skor maksimum.
SOUSI DARI MODUL PEMBELAJARAN DI ATAS

1.Berdasarkan kekurang diatas , kita dapat mengambil solusi dengan cara :

• Menambah soal – soal evaluasi mengenai modul pembelajaran tersebut agar kita
dapat mengetahui dan mengukur kemampuan siswa melalui soal tersebut
• Dengan begitu maka soal yang diujikan juga lumayan banyak sehingga kita dapat
menyimpulkan masing – masing karakter daari siswa tersebut .
• Guru wajib memahami hal tersebut agar kemampuan setiap anak dapat muncul
dan terasah.

2. Jika hal diatas tidak ada dalam modul pembelajaran , solusi yang dapat kita jalankan
adalah : Analisis apa yang ada pada modul pembejaran tersebut kemudia
kembangkanlah kerangka tersebut dengan pemikiran kita sendiri hal ini merupaakan
solusi yang paling awal ketika tidak terdapatnya petunjuk belajar pada modul
pembelajaran .

3. Apabila masalah diatas terjadi , sebagai guru kita harus melakukan metode lain yang
mana menggunakan Video dan televisi merupakan bahan ajar non-cetak yang kaya
informasi dan lugas untuk dimanfaatkan dalam program pembelajaran karena dapat
sampai ke hadapan siswa secara langsung. Di samping itu, video menambah suatu
dimensi barn terhadap pembelajaran. Siswa dapat menemukan gambar di bahan ajar
cetak dan suara dari program audio, tetapi video dapat memberikan gambar bergerak
kepada siswa, di samping suara yang menyertainya sehingga, siswa merasa seperti
berada di suatu tempat yang sama dengan program yang ditayangkan video.

Mengapa hal ini dijadikan solusi karna dengan adanya proses ini membuat siswa
merasa tertarik dari setiap pembelajaran apalagi dengan gambar bergerak secara
sekuensial. Contohnya program video ini, antara lain adalah kaset video dan siaran
televisi.

4. Seperti yang dijelaskan diatas kita dapat menambahkan beberapa gambar hal ini
dapat kita tambahi sesuai dengan ajaran yang kita bawakan , tidak harus selalu
berpatokan pada modul pembelajaran inj saja .
5. Solusi pada permasalahn diatas antara lain :

• Guru meminta peserta didik untuk memilih tokoh favorit dan menuliskan
karakteristik tokoh tersebut yang bisa diteladani, hal ini untuk menstimulasi
kecerdasan
• Di sekolah tertulis beberapa aturan seperti 'dilarang menginjak rumput;,
'mencoret-coret meja' hal ini merupakan pembiasaan kepada peserta didik agar
berkembangkecerdasan
• Saat proses pembelajaran peserta didik diminta untuk berkumpul berdasarkan
minat, upaya ini dilakukan guru untuk mengembangkan kecerdasan
• Guru meminta peserta didik untuk menutup mata dan mengenali dan
menyebutkan nama benda dari teksturnya hal ini merupakan bagian dari
kecerdasan
• Peserta didik menikmati menciptakan model baru dan hal-hal praktis yang
dihasilkan dari pengembangan pembelajaran dan konsep baru mereka
merupakan proses berfikir.

6. Jika tidak ada rangkuman pada miduk pembelajaran tersebut guru dapat meminta
siswa untuk Menambahkan referensi pembelajaran yang cukup populer dan meminta
peserta didik untuk menganalisisnya merupakan kegiatan pada proses belajar mengajar
berlangsungPeserta didik diminta untuk membuat buku harian sebanyak 250 kata
setiap harinya merupakan upaya untuk mengembangkan kecerdasan

7. Dalam tataran praktis, mengimplementasikan berbagai pengetahuan dan


keterampilan yang diperoleh setelah mempelajari modul ini, penting dan mendesak
untuk dilakukan. Melalui langkah ini, kebermaknaan materi yang dipelajari akan sangat
dirasakan oleh para pengawas sekolah. Disamping itu, tahapan peningkatan kompetensi
peserta diklat sebagai pengawas sekolah secara bertahap dapat diperoleh. Pada
akhirnya, keberhasilan peserta diklat dalam mempelajari modul ini tergantung pada
tinggi rendahnya motivasi dan komitmen pesertadiklat dalam mempelajari dan
mempraktikkan materi yang disajikan.
Jadi , solusinya guru harus dapat mengambil langkah awal pada proses pembelajaran ini
mengenai langkah apa yang harus dilanjutkan , apabila tidak terdaoatnya tindak lanjut
pada modul pembelajaran tersebut . Karna Modul ini hanyalah merupakan salah satu
bentuk stimulasi bagi peserta untuk mempelajari lebih lanjut substansi materi yang
disajikan serta peningkatan kompetensi lainnya. Dan keputusan tetap berada di tangan
para Pengajar .

Anda mungkin juga menyukai