Anda di halaman 1dari 333

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL

TEAMS GAMES TOURNAMENT


TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR
PECAHAN KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI
DEBONG TENGAH 1, 2, 3 KOTA TEGAL

Skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh
Andi Dwi Arifin
1401409213

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi ini

benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik

sebagian atau keseluruhannya. Pendapat/temuan orang lain yang terdapat dalam

skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Tegal, Juli 2013

Andi Dwi Arifin

ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang

panitia ujian skripsi.

Tegal, Juli 2013

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Noening Andrijati, M.Pd. Drs. Sigit Yulianto


NIP 19680610 199303 2 002 NIP 19630721 198803 1 001

Mengetahui

Koordinator UPP PGSD Tegal

Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd.


NIP 19630923 198703 1 001

iii
PENGESAHAN

Skripsi dengan judul Keefektifan Penerapan Model Teams Games Tournament

terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Pecahan Kelas V Sekolah Dasar Negeri

Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal, oleh Andi Dwi Arifin 1401409213, telah

dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FIP UNNES pada tanggal

25 Juli 2013.

PANITIA UJIAN

Ketua Sekretaris

Drs. Hardjono, M.Pd. Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd.


NIP 19510801 197903 1 007 NIP 19630923 198703 1 001

Penguji Utama

Drs. Yuli Witanto, M.Pd.


NIP 196400717 198803 1 002

Penguji Anggota 1 Penguji Anggota 2

Drs. Sigit Yulianto Dra. Noening Andrijati, M.Pd.


NIP 19630721 198803 1 001 NIP 19680610 199303 2 002

iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Fa inna ma’al ‘usri yusron inna ma’al ‘usri yusro. (Al-Insyiroh 5-6)

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain

(Alhadits)

Kerja kerasku adalah bentuk rasa syukurku atas anugerah Allah yang

diberikan kepadaku (Penulis).

Persembahan

Skripsi ini saya persembahkan

untuk:

Bapak Nuryatin, Mama Aliyah, Mas

Anto, dan keluarga besarku yang

telah memberikan perhatian, kasih

sayang, do’a, dukungan dan lainnya;

Awalrindu Rizqy atas semangatnya.

v
PRAKATA

Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Keefektifan Penerapan Model Teams Games Tournament

terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Pecahan V Sekolah Dasar Negeri Debong

Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal”.

Banyak pihak yang telah membantu dalam penelitian dan penyusunan

skripsi ini, oleh karena itu peneliti menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan izin dalam penyusunan skripsi ini.

2. Drs. Hardjono, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES yang telah

memberikan izin dan dukungan dalam penelitian ini.

3. Dra. Hartati, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas

Ilmu Pendidikan UNNES yang telah memberikan kesempatan untuk

memaparkan gagasan dalam bentuk skripsi ini.

4. Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd., Koordinator UPP PGSD Tegal Fakultas Ilmu

Pendidikan UNNES yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

5. Dra. Noening Andrijati, M.Pd., Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan, saran, dan motivasi kepada peneliti, sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan.

6. Drs. Sigit Yulianto, Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan,

pengarahan, saran, dan motivasi yang sangat bermanfaat bagi peneliti demi

terselesaikannya skripsi ini.

vi
7. Para dosen UPP Tegal Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu

Pendidikan UNNES yang telah banyak membekali peneliti dengan ilmu

pengetahuan.

8. Kepala sekolah dan semua staf pengajar di SDN Debong Tengah 1, 2, 3 Kota

Tegal, yang telah membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian.

9. Para sahabat terbaikku angkatan 2009 fresh yang telah berjuang bersama

demi sebuah karya yang tak ternilai harganya.

10. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Tegal, Juli 2013

Peneliti

vii
ABSTRAK

Dwi Arifin, Andi. 2013. Keefektifan Penerapan Model Teams Games Tournament
terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Pecahan Kelas V Sekolah Dasar
Negeri Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal. Skripsi. Jurusan Pendidikan
Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Semarang. Pembimbing: I Dra. Noening Andrijati, M.Pd., II Drs. Sigit
Yulianto.
Kata Kunci: Model TGT, Matematika, Pecahan, Motivasi, Hasil Belajar.

Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur yang


abstrak. Salah satu topik dalam matematika ialah pecahan, yang mana materi ini
termasuk cukup sulit diajarkan kepada siswa. Kesulitan itu terlihat dari kurang
bermaknanya kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru. Hal ini berdampak
pada rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa. Berdasarkan hal tersebut, peneliti
berinisiatif mengujikan sebuah model pembelajaran inovatif TGT yang
dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Harapannya, dapat
diketahui model mana yang terbukti lebih efektif dalam meningkatkan motivasi
dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika di SD.
Desain penelitian ini menggunakan Quasi Experimental Design dengan
bentuk desain eksperimen Posttest-Only Control Design tanpa pretest yang
diadaptasi dari True Experimental Design. Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas V SD Negeri Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal tahun ajaran
2012/2013 yang berjumlah 108 siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik
probability sampling dengan metode Simple Random Sampling, yang
menghasilkan kelas V SD Negeri Debong Tengah 1 sebagai kelas kontrol, kelas V
SD Negeri Debong Tengah 2 sebagai kelas uji coba instrumen, dan kelas V SD
Negeri Debong Tengah 3 sebagai kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data
yang dipakai meliputi dokumentasi, observasi, tes, dan angket. Teknik analisis
data yang digunakan yaitu uji prasyarat analisis meliputi normalitas, homogenitas,
dan analisis akhir. Pada analisis akhir atau pengujian hipotesis penelitian
menggunakan uji-t.
Berdasarkan hasil uji hipotesis data motivasi belajar siswa dengan
perhitungan menggunakan rumus uji hipotesis komparatif dua sampel independen,
menunjukkan bahwa thitung sebesar 1,792 dan ttabel sebesar 1,673 (thitung > ttabel),
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain, motivasi belajar matematika
siswa dengan penerapan model TGT lebih baik dari pada motivasi belajar
matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional.
Sementara itu, hasil uji hipotesis untuk hasil belajar siswa menunjukkan bahwa
thitung sebesar 2,571 dan ttabel sebesar 1,673 (thitung > ttabel), maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa hasil belajar
matematika siswa dengan penerapan model TGT lebih baik dari pada hasil belajar
matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional. Jadi dapat
disimpulkan bahwa, penerapan model TGT terbukti efektif terhadap motivasi dan
hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika materi pecahan.

viii
DAFTAR ISI

Halaman

Judul ................................................................................................................... i
Pernyataan Keaslian Tulisan ............................................................................... ii
Persetujuan Pembimbing .................................................................................... iii
Pengesahan .......................................................................................................... iv
Motto dan Persembahan ..................................................................................... v
Prakata ................................................................................................................ vi
Abstrak ............................................................................................................... viii
Daftar Isi ............................................................................................................ ix
Daftar Tabel ....................................................................................................... xii
Daftar Bagan ...................................................................................................... xiv
Daftar Lampiran .................................................................................................. xv
Bab 1
PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
Identifikasi Masalah ........................................................................................... 7
Pembatasan Masalah .......................................................................................... 8
Rumusan Masalah .............................................................................................. 9
Tujuan Penelitian ............................................................................................... 10
1.5.1 Tujuan Umum ........................................................................................ 10
1.5.2 Tujuan Khusus ....................................................................................... 10
Manfaat Penelitian ............................................................................................. 10
Manfaat Teoritis ................................................................................................. 11
Manfaat Praktis .................................................................................................. 11
KAJIAN PUSTAKA .......................................................................................... 13
Landasan Teoritis ............................................................................................... 13
Hakikat Belajar .................................................................................................. 13
Motivasi Belajar ................................................................................................. 15
Hasil Belajar ....................................................................................................... 18

ix
Karakteristik Siswa Sekolah Dasar .................................................................... 19
Hakikat Matematika ............................................................................................ 22
Pembelajaran Matematika di SD ........................................................................ 22
Materi Pecahan dalam Perbandingan dan Skala ................................................. 26
Model Pembelajaran ........................................................................................... 28
Model Konvensional dan Model Cooperative Learning ................................... 29
Model Teams Games Tournament (TGT) ........................................................... 32
Penerapan Model TGT dalam Pembelajaran ....................................................... 37
Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................................... 39
Kerangka Berpikir ............................................................................................... 42
Hipotesis ............................................................................................................. 44
METODE PENELITIAN ................................................................................... 45
Desain Penelitian ................................................................................................ 45
Populasi dan Sampel .......................................................................................... 46
Populasi .............................................................................................................. 46
Sampel ................................................................................................................ 47
Variabel Penelitian .............................................................................................. 48
Variabel Terikat .................................................................................................. 48
Variabel Bebas ................................................................................................... 49
Teknik Pengumpulan Data ................................................................................. 49
Dokumentasi ...................................................................................................... 49
Observasi ............................................................................................................ 50
Tes ...................................................................................................................... 50
Angket ................................................................................................................ 50
Instrumen Penelitian .......................................................................................... 51
Instrumen Tes ..................................................................................................... 51
Instrumen Non Tes ............................................................................................. 55
Metode Analisis Data ......................................................................................... 59
Deskripsi Data .................................................................................................... 60
Uji Prasyarat Analisis ......................................................................................... 60
Analisis Akhir ................................................................................................... 63

x
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................. 65
Deskripsi Data .................................................................................................... 65
Analisis Uji Coba Instrumen .............................................................................. 67
Instrumen Tes ..................................................................................................... 67
Instrumen Non Tes ............................................................................................. 73
Hasil Penelitian ................................................................................................... 77
Hasil UTS Genap Matematika Kelas Eksperimen dan Kontrol (Data Awal) .... 77
Motivasi Belajar Matematika Siswa .................................................................. 78
Hasil Belajar Matematika Siswa ......................................................................... 80
Uji Prasyarat Analisis ......................................................................................... 81
Data Sebelum Eksperimen .................................................................................. 81
Data Setelah Eksperimen ................................................................................... 94
Pembahasan ........................................................................................................ 109
PENUTUP .......................................................................................................... 120
Simpulan ............................................................................................................ 120
Saran ................................................................................................................... 122
Lampiran-lampiran ............................................................................................. 123
Daftar Pustaka .................................................................................................... 304

xi
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
Perbedaan Pembelajaran Kooperatif dan Pembelajaran Konvensional .............. 31
Pedoman Penskoran Tournament untuk Empat Pemain .................................... 36
Pedoman Penskoran Tournament untuk Tiga Pemain ....................................... 37
Pedoman Interpretasi Validitas Instrumen ......................................................... 53
Pedoman Interpretasi Skor Motivasi Belajar Siswa ........................................... 57
Pedoman Penggunaan Rumus t-tes .................................................................... 61
Paparan Data Rekap Skor Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa (Pra
Eksperimen) ........................................................................................................ 65
Paparan Data Rekap Skor Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa (Data
Akhir) ................................................................................................................. 66
Paparan Data Nilai Uji Coba Instrumen pada Kelas Uji Coba ........................... 69
Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba ..................................................... 69
Analisis Tingkat Kesukaran ................................................................................ 71
Daya Pembeda Soal ............................................................................................ 72
Paparan Data Skor Uji Coba Instrumen Angket pada Kelas Uji Coba .............. 74
Rekapitulasi Uji Validitas Angket Uji Coba ...................................................... 75
Rekapitulasi Uji Reliabilitas Angket Uji Coba .................................................. 76
Distribusi Frekuensi Nilai UTS........................................................................... 77
Perbandingan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ............................................................................................................... 78
Paparan Data Nilai Motivasi Belajar Matematika Siswa pada Pembelajaran TGT
di Kelas Eksperimen .......................................................................................... 79
Paparan Data Nilai Motivasi Belajar Matematika Siswa pada Pembelajaran
Konvensional di Kelas Kontrol .......................................................................... 79
Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen ...................................... 80
Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Kontrol .............................................. 81
Normalitas Data Motivasi Belajar Matematika Siswa (Data Awal) ................... 83
Normalitas Data Nilai UTS Genap Matematika (Data Awal) ........................... 85

xii
Uji Homogenitas Data Motivasi Belajar Matematika Siswa (Data Awal) ........ 87
Uji Homogenitas Data Nilai UTS Genap Matematika Siswa (Data Awal) ....... 89
Uji Kesamaan Rata-rata Skor Motivasi Belajar Matematika Siswa (Data Awal) 92
Uji Kesamaan Rata-rata Nilai UTS Genap Matematika Siswa (Data Awal) ..... 94
Normalitas Data Motivasi Belajar Matematika Siswa ....................................... 96
Normalitas Data Hasil Belajar Matematika Siswa ............................................. 98
Independen Sampel Tes Motivasi Belajar Matematika Siswa ........................... 100
Homogenitas Tes Hasil Belajar Matematika Siswa ........................................... 102
Uji-t Skor Motivasi Belajar Matematika Siswa ................................................. 105
Uji-t Nilai Hasil Belajar Matematika Siswa ....................................................... 108

xiii
DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

Pola Kerangka Berpikir ....................................................................................... 43


Desain Penelitian................................................................................................. 45

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
Daftar Nama Siswa Kelas V SDN Debong Tengah 1 ........................................ 124
Daftar Hadir Siswa Kelas V SDN Debong Tengah 1 ........................................ 125
Daftar Hadir Siswa Kelas V SDN Debong Tengah 3 ........................................ 127
Silabus Matematika Kelas V SD ........................................................................ 129
Pengembangan Silabus Matematika Kelas V SD .............................................. 131
RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-1 .......................................................... 134
RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-2 ........................................................... 147
RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-3 ........................................................... 159
RPP Kelas Kontrol Pertemuan Ke-1 .................................................................. 173
RPP Kelas Kontrol Pertemuan Ke-2 .................................................................. 181
RPP Kelas Kontrol Pertemuan Ke-3 .................................................................. 188
Validasi Soal Tes Uji Coba oleh Penilai I .......................................................... 197
Validasi Soal Tes Uji Coba oleh Penilai II ........................................................ 201
Kisi-kisi Soal Tes Uji Coba ............................................................................... 205
Kisi-kisi Soal Post Test ...................................................................................... 212
Instrumen Uji Coba (Soal Tes) .......................................................................... 216
Instrumen Post Test ............................................................................................ 221
Kunci Jawaban Instrumen Uji Coba dan Instrumen Post Test............................ 223
Daftar Nilai Soal Tes Ujicoba Kelas Ujicoba .................................................... 224
Out put Uji Validitas Butir Soal ......................................................................... 225
Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba .................................................... 230
Perhitungan Uji Reliabilitas Soal Tes secara Manual ........................................ 231
Pembagian Kelompok Atas dan Bawah ............................................................. 232
Tabel Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Soal Tes ........................................... 235
Kesimpulan Hasil Tes Uji Coba ......................................................................... 238
Validasi Angket Uji Coba oleh Penilai I ............................................................ 240
Validasi Angket Uji Coba oleh Penilai II .......................................................... 242
Kisi-kisi Angket Uji Coba .................................................................................. 244

xv
Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar ..................................................................... 246
Intrumen Uji Coba (Angket) .............................................................................. 248
Instrumen Postes (Angket) ................................................................................. 252
Daftar Skor Uji Coba Angket pada Kelas Uji Coba .......................................... 255
Analisis Butir Angket ......................................................................................... 256
Out put Uji Validitas Butir Angket .................................................................... 259
Rekapitulasi Uji Validitas Angket Uji Coba ...................................................... 264
Out put Uji Reliabilitas Butir Angket ................................................................ 265
Kesimpulan Hasil Uji Coba Angket ................................................................... 267
Perhitungan Manual Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi DataUTS Genap
Matematika Siswa .............................................................................................. 268
Perhitungan Manual Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Data UTS Nilai
Postes Matematika Siswa ................................................................................... 269
Daftar Nilai UTS Genap Matematika Sampel Kelas V SDN Debong Tengah 1 270
Daftar Nilai UTS Genap Matematika Sampel Kelas V SDN Debong Tengah 3 271
Daftar Skor Motivasi Belajar Sampel Kelas V SDN Debong Tengah 1 (Data
Awal) .................................................................................................................. 272
Daftar Skor Motivasi Belajar Sampel Kelas V SDN Debong Tengah 3 (Data
Awal) .................................................................................................................. 273
Daftar Nilai Postes Sampel Kelas V SDN Debong Tengah 1............................. 274
Daftar Nilai Postes Sampel Kelas V SDN Debong Tengah 3 ............................ 275
Daftar Skor Motivasi Belajar Sampel Kelas V SDN Debong Tengah 1 (Data
Akhir) ................................................................................................................. 276
Daftar Skor Motivasi Belajar Sampel Kelas V SDN Debong Tengah 3 (Data
Akhir) ................................................................................................................. 277
Out Put Uji Normalitas Data Motivasi Belajar Matematika (Data Akhir) ........ 278
Out Put T-Tes Data Motivasi Belajar Matematika (Data Akhir) ....................... 281
Out Put Uji Normalitas Data Hasil Belajar Matematika (Data Akhir) .............. 282
Out Put T-Tes Data Hasil Belajar Matematika (Data Akhir) ............................ 285
Perhitungan Manual Uji Pihak Kanan Data Motivasi Belajar Siswa ................. 286
Perhitungan Manual Uji Pihak Kanan Data Hasil Belajar Siswa ...................... 289

xvi
Lembar Observasi Pembelajaran ........................................................................ 292
Daftar Peringkat Awal Kelas Ekperimen ........................................................... 293
Pembagian Kelompok Kelas Eksperimen .......................................................... 294
Dokumentasi Kegiatan Penelitian ...................................................................... 295
Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian ............................................... 297
Tabel-r ................................................................................................................ 300
Tabel-Uji t .......................................................................................................... 301
Tabel- Uji f ......................................................................................................... 302
Daftar Pustaka .................................................................................................... 304

xvii
1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia, perlu adanya

suatu usaha yang disebut pendidikan. Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan nasional adalah pendidikan

yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional

Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Pendidikan nasional

memiliki fungsi dan tujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

serta peradaban bangsa yang bermartabat, untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, maka kegiatan

pendidikan dilaksanakan melalui tiga jalur sebagaimana yang tertuang dalam UU

No.20 Tahun 2003 Pasal 13 ayat (1) yang secara lengkap berbunyi: “Jalur

pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non formal, dan informal yang dapat

saling melengkapi dan memperkaya”. Jalur pendidikan formal merupakan jalur

pendidikan yang berprogram, berstruktur dan berlangsung dipersekolahan secara

berjenjang (Munib 2009: 76). Jalur pendidikan formal terdiri atas jenjang

1
2

pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Salah satu bentuk

pendidikan formal di jenjang pendidikan dasar adalah Sekolah Dasar (SD).

Secara teknis, pendidikan SD dapat pula didefinisikan sebagai proses

membimbing, mengajar, dan melatih peserta didik yang berusia antara 6-12 tahun

untuk memiliki kemampuan dasar dalam aspek intelektual, sosial, dan personal

yang terintegrasi dan sesuai dengan karakteristik perkembangannya. Berdasarkan

hal tersebut, dapat dipahami bahwa tujuan pendidikan SD adalah mengembangkan

kemampuan siswa dalam aspek intelektual, sosial, dan personal yang paling

mendasar sebagai bekal untuk mengikuti pendidikan di jenjang selanjutnya

(Taufiq 2012: 1.7-1.8). Dengan demikian, materi pelajaran yang ada pada satuan

pendidikan SD ini adalah materi pelajaran dasar sesuai dengan karakteristik

perkembangan siswanya.

Salah satu mata pelajaran yang terdapat pada kurikulum pendidikan SD

adalah matematika. Menurut Subarinah (2006: 1), matematika merupakan ilmu

pengetahuan yang mempelajari struktur yang abstrak dan pola hubungan yang ada

di dalamnya. Salah satu topik dalam matematika ialah pecahan. Depdikbud (1999)

dalam Heruman (2012: 43) menyatakan bahwa pecahan merupakan salah satu

topik yang sulit diajarkan. Kesulitan itu terlihat dari kurang bermaknanya kegiatan

pembelajaran yang dilakukan guru. Pembelajaran yang kurang bermakna lebih

mengedepankan hafalan dari pada pengertian dan perbuatan sehingga hasil belajar

menjadi kurang melekat dalam pola pikir dan pola tindakan siswa. Pembelajaran

yang kurang bermakna berpengaruh pada rendahnya motivasi belajar siswa.

Rendahnya motivasi belajar siswa ini dapat mempengaruhi proses belajar siswa,

sehingga hasil belajar siswa menjadi kurang optimal. Hal ini perlu mendapat
3

perhatian serius dari guru agar dapat menerapkan pembelajaran yang lebih

bermakna, yakni dengan melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi peneliti di Kelas V SD Negeri Debong Tengah

3 Kota Tegal, strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih tergolong

kurang bermakna, sebab menggunakan model konvensional. Dalam pembelajaran

tersebut menggunakan metode ekspositori, latihan soal atau drill dan pemberian

tugas. Siswa mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru, kemudian

mengerjakan soal-soal latihan yang berhubungan dengan materi pecahan.

Penyajian materi matematika oleh guru belum didukung dengan penggunaan

media pembelajaran yang menarik. Pada akhir pembelajaran, siswa diberikan

tugas yang harus sudah selesai dikerjakan pada pertemuan berikutnya. Hingga

pembelajaran berakhir, tiada siswa yang memberanikan diri untuk menanyakan

hal-hal yang mungkin belum ia pahami, walaupun terkadang guru telah

mempersilahkannya. Dengan metode pembelajaran seperti demikian, keaktifan

siswa dalam bertanya masih sangat kurang, sekaligus juga menandakan bahwa

pembelajaran tersebut masih didominasi oleh guru.

Dominasi guru di dalam kelas juga terlihat dari pola interaksi di dalam

kelas. Interaksi yang terjadi dalam pembelajaran berlangsung satu arah, yakni dari

guru kepada siswa yang tampak dari corak pembelajaran klasikal. Sementara,

interaksi antar siswa tidak terjadi karena guru tidak menerapkan metode diskusi,

ataupun metode lain yang menghendaki adanya pembagian kelompok belajar.

Praktis, siswa benar-benar berperan sebagai penerima informasi yang pasif.

Disisi lain, sebenarnya guru telah memberikan stimulus kepada siswa

untuk turut aktif dalam pembelajaran, dengan cara meminta siswa mengerjakan
4

soal-soal di depan kelas. Akan tetapi, siswa enggan untuk berkontribusi kecuali

ditunjuk oleh guru, dan itu saja belum tentu siswa dapat mengerjakan soal dengan

benar. Sikap siswa yang enggan untuk berkontribusi dalam pembelajaran tersebut

menunjukkan masih kurangnya motivasi dalam diri siswa dalam pembelajaran.

Hasil belajar siswa juga belum mencapai kriteria yang diharapkan, ditunjukkan

dengan nilai ulangan harian matematika siswa kelas V SD Negeri Debong Tengah

3 pada materi pecahan tahun 2012, dimana dari 35 siswa, 14 diantaranya

mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi, peneliti berkesimpulan

bahwa proses pembelajaran tersebut masih belum bermakna, serta belum

berlangsung secara kreatif, inspiratif, menyenangkan dan memotivasi peserta

didik, seperti yang diamanatkan dalam Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang

Standar Proses Pendidikan, yang menyatakan bahwa proses pembelajaran pada

satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang

yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,

minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Hal ini menguatkan

argumen bahwa guru perlu melakukan inovasi pembelajaran agar lebih bermakna,

sehingga dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

Menurut Pitajeng (2006: 3), upaya yang dapat dilakukan guru agar

matematika dapat dibelajarkan dengan baik dan lebih bermakna ialah melalui

penerapan strategi pembelajaran yang tepat. Seiring dengan berkembangnya

strategi pembelajaran dari yang berpusat pada guru (teacher centered) menjadi

berpusat pada peserta didik (student centered) maka berkembang pula cara
5

pandang terhadap bagaimana peserta didik belajar memperoleh pengetahuan

(Muhsetyo 2011: 1.7). Berdasarkan pandangan konstruktivisme, peserta didik

adalah mahluk hidup yang mempunyai kemampuan berpikir, yang dapat

membangun (mengkonstruk) sendiri pengetahuan mereka dari berbagai sumber

belajar di sekitar mereka. Pengetahuan tersebut tidak dipindahkan dari guru ke

peserta didik, melainkan peserta didik sendiri yang secara aktif membangun

pengetahuannya (konstruktif). Konstruktivisme merupakan fondasi utama

pembelajaran aktif, inovatif, efektif, dan menyenangkan (Suprijono 2012: 78).

Bertolak pada asumsi ini, maka guru perlu merancang strategi pembelajaran yang

bercorak konstruktivisme.

Salah satu dari strategi pembelajaran matematika yang konstruktivistik

dan dianggap sesuai pada saat ini yaitu cooperative learning (Muhsetyo 2011:

1.7). Slavin (2013: 32), menjelaskan bahwa cooperative learning mengacu pada

metode pengajaran di mana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil dan saling

membantu dalam belajar. Cooperative learning bermanfaat untuk meningkatkan

motivasi dan ketekunan siswa, serta membantu siswa meningkatkan hasil

belajarnya. Slavin (2013: 264). Salah satu tipe dari cooperative learning adalah

model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT).

Model TGT merupakan strategi pembelajaran inovatif yang diduga tepat

untuk pembelajaran matematika. Model TGT dikembangkan oleh Slavin dan

rekan-rekannya. Sesuai dengan namanya, model TGT adalah model pembelajaran

yang dirancang dalam bentuk permainan yang menuntut kerjasama kelompok

siswa. Menurut Slavin (2009: 166-167), model TGT mengandung lima komponen

utama, yaitu: (1) Presentasi kelas atau pengamatan langsung, yaitu penjelasan
6

materi pelajaran oleh guru dan diakhiri dengan pembagian kelompok; (2) Belajar

kelompok (team study), yaitu tim yang telah dibentuk oleh guru berkumpul untuk

mempelajari lembar kegiatan atau materi lainnya. Tim ini harus memastikan

bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, agar nantinya dapat menjawab soal

dengan baik pada saat permainan; (3) Permainan (game), yaitu permainan dalam

model TGT yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang dicapai siswa dalam

bentuk pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan materi dalam presentasi kelas

dan belajar kelompok; (4) Turnamen (tournament), yaitu sebuah struktur dimana

permainan berlangsung, biasanya diadakan pada akhir pembelajaran atau akhir

minggu. Setelah tournament selesai maka dilakukan penilaian; (5) Team

recognize (penghargaan kelompok), yaitu kegiatan akhir dari pembelajaran model

TGT. Dari hasil tournament diatas, para siswa akan mendapat sertifikat

penghargaan dari guru berdasarkan skor yang mereka peroleh dalam tim.

Jika dipandang dari substansinya, model TGT sangat sesuai dengan teori

belajar Dienes. Menurut Dienes (dalam Pitajeng 2006: 32) objek-objek kongkret

dalam bentuk permainan mempunyai peranan sangat penting dalam pembelajaran

matematika jika dimanipulasi dengan baik. Sementara itu, Aisyah, dkk (2007:2-6)

menyatakan bahwa teori belajar Dienes menekankan pada tahapan permainan,

yang berarti pembelajaran matematika diarahkan pada proses melibatkan anak

didik dalam belajar sehingga proses pembelajaran dapat membangkitkan dan

membuat anak didik senang dalam belajar. Dengan kata lain bahwa pembelajaran

dengan model yang memuat unsur permainan dapat menjadikan hasil belajar

menjadi lebih bermakna dan membekas dalam ingatan.


7

Selain sesuai dengan teori belajar Dienes, model TGT juga sangat sesuai

dengan karakteristik perkembangan siswa SD. Model ini mengandung unsur

game akademik yang menuntut adanya kerjasama tim/kelompok siswa. Dalam

game akademik tersebut tentunya siswa akan aktif, baik fisik maupun mentalnya,

karena siswa akan bergerak ke meja turnamen lalu kemudian mengerjakan soal.

Disamping itu, siswa juga mengalami sendiri suasana kompetisi yang

mengharuskannya mengerjakan sendiri soal yang terdapat dalam game akademik.

Hal ini akan memacu siswa untuk terus belajar agar dapat mengerjakan soal

secara mandiri dengan benar. Tentunya hal tersebut sesuai dengan karakteristik

siswa SD seperti yang dinyatakan dalam Sumantri (2011: 6.3) yaitu senang

bermain, selalu bergerak, bekerja atau bermain dalam kelompok, dan senantiasa

ingin melaksanakan atau merasakan sendiri. Dengan penerapan model TGT,

diharapkan motivasi siswa akan semakin tumbuh dalam mengikuti pembelajaran

matematika, sekaligus dapat meningkatkan hasil belajar matematikanya.

Model TGT merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat

dijadikan alternatif variasi model pembelajaran matematika. Dari uraian tersebut,

peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui keefektifan penerapan model

TGT terhadap motivasi dan hasil belajar matematika materi pecahan dalam

perbandingan dan skala pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Debong

Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal.

1.2 Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi

permasalahan sebagai berikut:


8

(1) Mata pelajaran matematika, khususnya materi pecahan merupakan salah

satu topik yang sulit diajarkan, karena kurang bermaknanya kegiatan

pembelajaran yang dilakukan guru.

(2) Pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih tergolong kurang

bermakna, sebab menggunakan model konvensional, yang ditandai dengan

penerapan metode ekspositori, latihan soal atau drill dan pemberian tugas.

(3) Penyajian materi matematika dengan topik pecahan oleh guru belum

didukung dengan penggunaan media pembelajaran yang menarik, serta

model pembelajaran yang inovatif.

(4) Dominasi guru di dalam kelas selama proses pembelajaran matematika

terlihat dari metode-metode bercorak konvensional serta pola interaksi di

dalam kelas yang yang hanya berlangsung satu arah.

(5) Motivasi belajar siswa masih tergolong kurang. Hal ini ditandai oleh sikap

enggan dan takut untuk berkontribusi secara aktif dalam pembelajaran.

(6) Hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri Debong Tengah 3 pada

materi pecahan tahun 2012 belum mencapai hasil yang diharapkan.

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti, dari 35 siswa 14 diantaranya

mendapat nilai di bawah KKM.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, masalah yang muncul sangatlah luas,

sehingga perlu dibatasi agar peneliti lebih fokus pada penelitian yang akan

dilaksanakan. Masalah yang muncul dibatasi sebagai berikut:


9

(1) Keefektifan penerapan model TGT terhadap motivasi belajar matematika

materi pecahan dalam perbandingan dan skala siswa kelas V SDN

Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal.

(2) Keefektifan penerapan model TGT terhadap hasil belajar matematika

materi pecahan dalam perbandingan dan skala siswa kelas V SDN

Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal.

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

(1) Bagaimana tingkat motivasi belajar matematika siswa kelas V yang

mendapat pembelajaran dengan model TGT dan yang mendapat

pembelajaran dengan model konvensional?

(2) Apakah motivasi belajar matematika siswa kelas V yang mendapat

pembelajaran dengan model TGT lebih baik dari pada motivasi belajar

matematika siswa kelas V yang mendapat pembelajaran dengan model

konvensional?

(3) Bagaimana hasil belajar matematika siswa kelas V yang mendapat

pembelajaran dengan model TGT dan yang mendapat pembelajaran

dengan model konvensional?

(4) Apakah hasil belajar matematika siswa kelas V yang mendapat

pembelajaran dengan model TGT lebih baik dari pada hasil belajar

matematika siswa kelas V yang mendapat pembelajaran dengan model

konvensional?
10

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan yang tercakup dalam tujuan umum dan

tujuan khusus penelitian. Berikut ini uraian tentang tujuan umum dan tujuan

khusus dari penelitian ini.

1.5.1 Tujuan Umum

(1) Meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di sekolah dasar, yang

memiliki karakteristik sama dengan SDN Debong Tengah 1, 2 , 3 Kota

Tegal.

(2) Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran

matematika materi pecahan dalam perbandingan dan skala.

1.5.2 Tujuan Khusus

Penelitian ini bertujuan khusus untuk mengetahui tingkat keefektifan

penerapan model TGT terhadap motivasi dan hasil belajar matematika materi

pecahan dalam perbandingan dan skala pada siswa kelas V SDN Debong Tengah

1, 2, 3 Kota Tegal.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini dapat dibagi menjadi manfaat

teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis yaitu manfaat dalam bentuk teori

yang diperoleh dari penelitian ini, sedangkan manfaat praktis adalah manfaat yang

dapat diperoleh secara praktik dari penelitian ini, yaitu manfaat penerapan model

TGT di dalam pembelajaran matematika. Penjelasan lebih lanjut mengenai

manfaat teoritis dan manfaat praktis yang diperoleh dari penelitian ini akan

dijelaskan sebagai berikut.


11

1.6.1 Manfaat Teoritis

Secara teori, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai: (1)

masukan bagi sekolah dalam mengatasi permasalahan pembelajaran yang terjadi,

khususnya masalah rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa, dimana dengan

model TGT ini siswa dituntut untuk berpartisipasi aktif dalam sebuah tournament

pembelajaran hingga memperoleh poin tertentu yang berguna bagi dirinya dan

kelompok belajarnya. Dengan TGT, siswa yang pendiam sekalipun berkesempatan

untuk aktif beradu kemampuan dengan siswa lain dalam tournament

pembelajaran. Persaingan dalam sebuah tournament pembelajaran akan memacu

motivasi siswa, sedangkan motivasi yang tinggi dalam diri siswa dapat

meningkatkan prestasi belajarnya; (2) pelengkap teori inovasi model pembelajaran

yang dapat digunakan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran

inovatif, khususnya dalam pembelajaran matematika materi pecahan dengan

model TGT.

1.6.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi banyak pihak yaitu

siswa, guru, sekolah dan bagi peneliti sendiri.

1.6.2.1 Bagi Siswa

Manfaat yang didapat oleh siswa dari penelitian ini antara lain:

(1) Siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran matematika, karena model

TGT menuntut siswa untuk berpindah posisi dalam tournament secara

bergantian.
12

(2) Meningkatnya motivasi siswa dalam pembelajaran matematika materi

pecahan dalam perbandingan dan skala.

(3) Siswa dapat menindaklanjuti pemahamannya saat penyajian materi dari

guru, melaksanakan diskusi kelompok, dan saat melaksanakan tournament,

sehingga berakibat meningkatnya hasil belajar matematika materi pecahan

dalam perbandingan dan skala.

1.6.2.2 Bagi Guru

Penelitian ini juga diharapkan akan memberi manfaat bagi guru. Manfaat

tersebut antara lain:

(1) Meningkatnya kualitas pembelajaran matematika materi pecahan dalam

perbandingan dan skala SDN Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal.

(2) Menambah variasi model pembelajaran matematika khususnya, dan mata

pelajaran yang lain pada umumnya, agar lebih menarik dan inovatif.

1.6.2.3 Bagi Sekolah

Bagi SDN Debong Tengah 1 , 2, 3 Kota Tegal sebagai populasi penelitian,

hasil penelitian ini dapat dijadikan alat evaluasi dan koreksi, terutama dalam

meningkatkan keefektifan proses pembelajaran sehingga tercapai hasil belajar

yang optimal dan meningkatkan kualitas pendidikan.

1.6.2.4 Bagi Peneliti

Manfaat bagi peneliti yaitu meningkatnya daya pikir dan keterampilan

dalam melakukan pembelajaran matematika dengan menggunakan model TGT.


13

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teoritis

Landasan teoritis merupakan dasar pijakan bagi peneliti dalam melakukan

penelitian. Di dalam landasan teoritis memuat teori-teori yang dikemukakan oleh

para tokoh/ahli. Berikut ini merupakan penjabaran tentang teori-teori yang

digunakan dalam penelitian ini.

2.1.1 Hakikat Belajar

Banyak ahli yang mengemukakan pengertian tentang belajar, seperti yang

terdapat dalam Suprijono (2011: 2). Pengertian tentang belajar yang dikemukakan

oleh para ahli tersebut antara lain menurut Gagne, belajar adalah perubahan

disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan

disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang

secara alamiah. Travers mengemukakan bahwa belajar adalah proses

menghasilkan penyesuaian tingkah laku. Pendapat lain dari Cronbach yaitu

“learning is shown by a change in behavior as a result of experience” (belajar

adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman). Sementara itu, Morgan

menyatakan bahwa “learning is any relatives permanent change in behavior that

is a result of past experience” yang artinya belajar adalah perubahan perilaku

yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman.

13
14

Berdasarkan pengertian tentang belajar menurut para ahli tersebut, dapat

dipahami bahwa belajar mengandung tiga unsur pokok (Siddiq 2008: 1-4 – 1-6),

yang mana ketiga unsur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

(1) Proses

Belajar adalah suatu proses yaitu proses mental dan emosional

(proses berpikir dan merasakan), dimana terjadi aktivitas pikiran dan

perasaan dalam diri seseorang. Aktivitas pikiran dan perasaan tersebut

hanya dapat dirasakan oleh yang bersangkutan sendiri tanpa bisa diamati

oleh orang lain. Orang lain hanya melihat gejala dari aktivitas pikiran dan

perasaan tersebut. Sebagai contoh, seorang guru tidak bisa mengamati

aktivitas pikiran dan perasaan siswa. Guru hanya melihat gejala aktivitas

pikiran dan perasaan siswa dari kegiatannya didalam pembelajaran.

Adapun contoh dari gejala tersebut antara lain: siswa bertanya,

menanggapi, menjawab pertanyaan guru, melakukan diskusi, memecahkan

soal, dan sebagainya. Itu semua merupakan gejala yang dapat diamati dari

aktivitas mental dan emosional siswa.

(2) Perubahan Tingkah Laku

Belajar adalah sebuah proses, dan oleh karena itu belajar

menghasilkan sebuah produk yakni perubahan perilaku, yang akan

membedakan seseorang dari sebelum ia belajar hingga setelah ia belajar.

Seseorang yang tadinya belum tahu, karena ia telah belajar maka menjadi

tahu; yang sebelumnya tidak terampil, menjadi terampil; yang mulanya

tidak bisa berbuat tepat terhadap suatu keadaan, akan dapat menyikapi
15

keadaan secara lebih bijak. Namun, tidak semua perubahan perilaku ini

merupakan hasil dari belajar seseorang. Perubahan perilaku yang

merupakan akibat dari belajar akan cenderung bersifat permanen/menetap.

Sebagai contoh, orang yang telah belajar menulis tentu akan memiliki

keterampilan dasar menulis yang tidak mudah untuk hilang dan terus

menetap, atau bahkan menjadi lebih berkembang lagi selama hidupnya.

Adapun perubahan perilaku yang tidak termasuk dalam hasil belajar

seseorang antara lain: karena lupa, karena minum minuman keras, karena

pengaruh obat-obatan tertentu, dan perubahan perilaku karena faktor

kematangan.

(3) Pengalaman

Sebagai salah satu unsur belajar, pengalaman merupakan hasil

interaksi antara siswa dengan lingkungannya. Menurut Slameto (2010: 2),

belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Interaksi tersebut dapat terjadi baik dalam lingkungan fisik maupun

lingkungan sosial. Lingkungan fisik merupakan lingkungan dimana

individu tinggal, misalnya pantai, hutan, dan sebagainya. Adapun contoh

lingkungan lingkungan sosial diantaranya orang tua, teman, guru, tokoh

masyarakat, dan sebagainya.

2.1.2 Motivasi Belajar

Belajar tidak akan terjadi tanpa ada kemauan dari individu untuk

melakukan tindakan belajar. Kemauan tersebut merupakan manifestasi dari


16

motivasi belajar individu. Hubungan antara kemauan dan motivasi seseorang

tercermin dari tindakan yang dilakukannya. Para ahli telah mengemukakan

tentang pengertian tentang motivasi, diantaranya yaitu menurut Hamalik (2012:

50), motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadinya suatu perbuatan atau

tindakan tertentu. Woolfolk & Nicolich (1984) dalam Widoyoko 2012: 233)

menyatakan bahwa motivasi pada umumnya didefinisikan sebagai sesuatu yang

mendorong seseorang untuk melakukan tindakan. Sementara, menurut Sardiman

(2012: 73), motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah aktif pada

saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat

dirasakan/mendesak.

Dari tiga pengertian tentang motivasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa

motivasi merupakan faktor pendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan

dengan tujuan tertentu. Pengertian tentang motivasi dapat dikembangkan menjadi

motivasi belajar dengan cara memadukannya dengan definisi belajar. Berdasarkan

hal tersebut, dapat diketahui bahwa motivasi belajar adalah suatu perbuatan

belajar yang terjadi karena adanya motivasi yang mendorong seseorang untuk

melakukan perbuatan belajar.

Hubungan antara motivasi dan belajar dapat dilihat dari beberapa

penelitian terdahulu. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, motivasi memiliki

pengaruh yang tinggi terhadap prestasi belajar siswa. Di dalam Suprijono (2012:

162), Walberg dkk menyimpulkan bahwa motivasi mempunyai kontribusi antara

11 sampai 20 persen terhadap prestasi belajar. Sementara itu, studi yang dilakukan

Suciati menyimpulkan bahwa kontribusi motivasi sebesar 36%, sedangkan


17

McClelland menunjukkan bahwa motivasi berprestasi mempunyai kontribusi

sampai 64% terhadap prestasi belajar. Hal ini menunjukkan adanya korelasi yang

signifikan antara motivasi dan prestasi belajar.

Untuk mengukur sejauh mana tingkat motivasi belajar siswa, perlu adanya

indikator motivasi. Indikator motivasi dapat dilihat dari komponen yang

terkandung didalamnya. Menurut Dimyati dan Mundjiono (2009: 80), ada tiga

komponen utama dalam motivasi yaitu (i) kebutuhan, (ii) dorongan, dan (iii)

tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa

yang ia miliki dan apa yang ia harapkan. Dorongan merupakan kekuatan mental

untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan yang

berorientasi pada tujuan merupakan inti motivasi. Tujuan adalah hal yang ingin

dicapai oleh seorang individu.

Komponen motivasi yang dikemukakan oleh Dimyati dan Mundjiono

tersebut akan dijadikan sebagai indikator motivasi untuk menilai tingkat motivasi

belajar siswa di dalam penelitian ini. Indikator motivasi yang berupa kebutuhan,

dorongan, dan tujuan tersebut selanjutnya dijabarkan lagi menjadi deskriptor yang

lebih konkret dan operasional untuk memudahkan peneliti dalam mengukur

tingkat motivasi belajar siswa. Deskriptor tersebut antara lain: kemandirian,

percaya diri, pemanfaatan waktu luang, perhatian terhadap tugas, kesungguhan

dalam belajar, semangat, penerimaan terhadap tantangan, kepuasan diri,

persaingan, keyakinan dalam diri, rutinitas belajar, materi pelajaran, dan

penghargaan dalam belajar. Motivasi belajar siswa dalam pembelajaran


18

matematika akan dibahas lebih mendalam pada lembar penilaian motivasi belajar

berbentuk rating scale.

2.1.3 Hasil Belajar

Seperti yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya bahwa belajar

adalah sebagai suatu proses, maka dari proses itu akan menghasilkan produk yang

disebut sebagai hasil belajar. Hasil belajar menurut Dimyati dan Mudjiono (2009:

3-4), merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari

sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi

siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.

Hasil belajar juga merupakan peningkatan kemampuan mental siswa. Anni (2007:

5), berpendapat bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh

pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan

perilaku tersebut tergantung oleh apa yang dipelajari oleh pembelajar.

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

merupakan peningkatan kemampuan yang didapat siswa dari pengalaman belajar

saat mengalami aktivitas belajar.

Menurut Bloom dalam Dimyati dan Mudjiono (2009: 26) hasil belajar

mencakup tiga domain. Adapun domain/ranah hasil belajar siswa dapat dijelaskan

dibawah ini.

(1) Domain kognitif; berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek yaitu, knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension

(pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan),

analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis


19

(mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan

evaluation (menilai).

(2) Domain Afektif; berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek

yakni receiving (sikap menerima), responding (memberikan respon),

valuing (nilai), organization (organisasi), characterization (karakterisasi).

(3) Domain Psikomotorik; berkenaan dengan hasil belajar keterampilan, dan

kemampuan bertindak. Ada enam aspek yaitu gerakan refleks,

keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau

ketepatan, gerakan keterampilan , dan gerakan ekspresif dan interpretatif.

Berdasarkan ketiga domain/ranah hasil belajar tersebut, domain kognitif

merupakan ranah yang paling sering dinilai oleh guru. Domain kognitif berkaitan

dengan kemampuan para siswa dalam menguasai materi pelajaran. Pada penelitian

ini, hasil belajar siswa merupakan penilaian kemampuan kognitif siswa yang

diperoleh dari tes hasil belajar. Adapun instrumen yang digunakan untuk

mengukur kemampuan kognitif siswa dalam penelitian ini berupa soal tes tertulis

yang diujikan di akhir pembelajaran (postest).

2.1.4 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Berbicara tentang karakteristik siswa SD, Piaget (1996) dalam Isjoni

(2010: 36) membagi perkembangan kognitif manusia menjadi empat tahap.

Adapun tahap perkembangan kognitif manusia menurut Piaget, yaitu: (i) Tahap

sensorimotor (umur 0-2 tahun); (ii) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun); (iii)

Tahap operasional konkret (umur 7-11 tahun); dan (iv) Tahap operasional formal

(umur 11 tahun keatas).


20

Dilihat dari tahap perkembangan kognitif yang dikemukakan Piaget, siswa

Sekolah Dasar termasuk dalam tahap operasional konkret (umur 7-11 tahun).

Siswa Sekolah Dasar masih belum dapat berpikir abstrak. Implementasinya dalam

pembelajaran, guru harus menggunakan bantuan benda konkret untuk

memperjelas penyampaian materi pelajaran. Jika benda yang sebenarnya tidak

dapat dihadirkan, guru dapat menggunakan benda tiruan yang dapat ditunjukan

kepada siswa. Demikian pula dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan

benda nyata sebagai media pendukung pembelajaran matematika materi pecahan

dalam perbandingan dan skala, seperti kelereng, manik-manik, pensil, buku, dan

peta demi mendukung kelancaran proses pembelajaran.

Sementara itu, menurut Sumantri (2011: 6.3 – 6.4) anak usia SD memiliki

karakteristik yang menonjol yang berimplikasi pada penyelenggaraan pendidikan.

Adapun penjelasan mengenai karakteristik anak usia SD adalah sebagai berikut:

(1) Senang bermain

Karakteristik ini menuntut guru SD untuk melaksanakan kegiatan

pendidikan yang bermuatan permainan, lebih-lebih bagi siswa kelas

rendah. Guru seyogyanya merancang model pembelajaran yang

memungkinkan adanya unsur permainan didalamnya. Dengan begitu,

pembelajaran akan berlangsung dalam nuansa yang menyenangkan. Selain

itu, model pembelajaran yang menekankan unsur permainan akan dapat

memacu semangat siswa untuk terus belajar.

(2) Senang bergerak

Jika orang dewasa dapat duduk berjam-jam, tidak begitu halnya

dengan anak-anak, terutama usia SD yang dapat duduk dengan tenang


21

paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, guru hendaknya merancang

model pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif bergerak.

Perancangan model semacam ini dapat dipadukan dengan model

pembelajaran permainan, sehingga siswa tidak akan cepat jenuh dalam

belajar.

(3) Senang bekerja dalam kelompok

Ketika anak telah berada didalam kelompok mereka dan kemudian

berkompetisi dengan kelompok lain dalam pembelajaran, anak belajar

aspek-aspek yang penting dalam proses sosisalisasi, seperti : belajar

memenuhi aturan kelompok, belajar setia kawan, belajar bekerja sama,

belajar menerima tanggung jawab, belajar bersaing dengan orang lain

secara sehat (sportif), dan lainnya. Implikasinya, guru perlu merancang

model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar

dalam kelompok, misalnya dengan anggota 3-4 orang.

(4) Senantiasa ingin merasakan/melakukan sesuatu secara langsung

Bagi anak SD, penjelasan guru tentang materi pelajaran akan lebih

bermakna jika anak melaksanakan sendiri, misalnya guru dapat meminta

siswa mengukur jarak dua buah tempat di dalam peta, sekaligus

melakukan penghitungan jarak dua tempat tersebut jika dalam situasi yang

sebenarnya.

Dengan melihat keempat karakteristik siswa SD menurut Sumantri diatas,

maka peneliti berasumsi bahwa keempat karakteristik siswa SD tersebut telah

terakomodir dalam sebuah model pembelajaran yang telah peneliti siapkan, yakni
22

model TGT. Adapun mengenai kesesuaian model TGT dengan keempat

karakteristik siswa SD ini akan dibahas secara detail pada bagian selanjutnya.

2.1.5 Hakikat Matematika

Istilah Matematika berasal dari bahasa Yunani, mathein atau mathenein

yang berarti mempelajari. Menurut Subarinah (2006: 1), matematika merupakan

ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur yang abstrak dan pola hubungan

yang ada di dalamnya. Hal ini berarti bahwa belajar matematika pada hakekatnya

adalah belajar konsep, struktur konsep, dan mencari hubungan antar konsep dan

strukturnya. Sementara itu, menurut Prihandoko (2006: 16) matematika bukanlah

ilmu yang hanya berdiri untuk menopang dirinya sendiri, melainkan juga berperan

banyak dalam perkembangan ilmu pengetahuan lainnya. Ilmu tersebut seperti

ilmu fisika, biologi, kimia, farmasi, kedokteran, ekonomi, sejarah, bahkan bahasa.

Berdasarkan pendapat para ahli tentang matematika dalam uraian diatas

dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan ilmu yang mempelajari konsep,

struktur konsep dan hubungan konsep dan struktur yang mempunyai peran

penting dalam berbagai disiplin ilmu untuk memajukan daya pikir manusia.

Sebagai suatu ilmu yang berguna untuk memajukan daya pikir manusia,

matematika perlu dibekalkan kepada siswa SD melalui proses pembelajaran.

2.1.6 Pembelajaran Matematika di SD

Pembelajaran matematika, menurut Muhsetyo, dkk. (2009: 1.26) adalah

proses pemberian pengalaman belajar kepada peserta didik melalui serangkaian

kegiatan yang terencana sehingga peserta didik memperoleh kompetensi tentang

bahan matematika yang dipelajari. Salah satu komponen yang menentukan


23

ketercapaian kompetensi adalah penerapan strategi pembelajaran matematika yang

tepat. Namun, penerapan strategi pembelajaran matematika yang tepat saja

belumlah cukup untuk mendukung pencapaian kompetensi matematika peserta

didik.

Berkaitan dengan pembelajaran matematika, penerapan strategi

pembelajaran matematika yang tepat tersebut perlu ditunjang dengan pemahaman

yang baik akan teori pembelajaran matematika. Hal ini sesuai dengan pendapat

Pitajeng (2006: 27), yang menyatakan bahwa para guru SD/MI hendaknya

memahami teori belajar dan mengajar matematika, agar dapat menentukan strategi

pembelajaran yang tepat, sehingga pembelajaran menjadi efektif, bermakna, dan

juga menyenangkan. Selain Pitajeng, Greer (2009: 148) juga berpendapat tentang

pentingnya menerapkan strategi pembelajaran yang tepat oleh guru dalam

pembelajaran matematika, yakni sebagai berikut.

The teacher attempts to understand the mathematics, the


trajectories, the obstacles, the child’s mind, and the principles of
instruction, but in the end must use her own mind to apply all of
these ideas in a personally meaningful way to the complex task of
teaching in the here and now.

Definisi tersebut mengandung pengertian bahwa guru berusaha memahami

matematika, konsep, kesukaran, pikiran anak-anak, dan prinsip-prinsip

pengajaran, namun pada akhirnya guru harus menggunakan pikirannya sendiri

untuk menerapkan semua ide-ide tersebut dengan cara mereka sendiri yang secara

pribadi berarti bagi tugas pengajaran yang kompleks dalam arti yang sebenarnya.

Maksud dari pernyataan tersebut adalah bahwa untuk dapat menerapkan strategi

pembelajaran yang tepat, guru perlu memahami pikiran siswanya sesuai dengan

karakteristik perkembangan intelektualnya.


24

Beberapa teori belajar dalam pembelajaran matematika akan dibahas

secara mendalam pada uraian berikut ini.

2.1.6.1 Teori Belajar Piaget

Teori perkembangan intelektual dari Jean Piaget dalam Muhsetyo, dkk

(2009: 1.9) menyatakan bahwa kemampuan intelektual anak berkembang secara

bertingkat atau bertahap, yaitu (a) sensorimotorik (0-2 tahun), (b) pra-operasional

(2-7 tahun), (c) operasional konkret (7-11 tahun), dan (d) operasional formal (≥11

tahun). Penerapan dari teori Piaget dalam pembelajaran matematika adalah

perlunya keterkaitan materi terdahulu dengan bahan pelajaran matematika yang

akan diberikan, sehingga lebih memudahkan peserta didik dalam memahami

materi baru.

2.1.6.2 Teori Belajar Brunner

Menurut Brunner dalam Pitajeng (2006: 29), anak-anak berkembang

melalui tiga tahap perkembangan mental, yaitu:

(1) Tahap enaktif, yaitu tahap dimana siswa belajar menggunakan atau

memanipulasi objek-objek konkret secara langsung.

(2) Tahap ikonik, yaitu tahap dimana anak-anak tidak lagi memanipulasi

langsung objek-objek konkret seperti pada tahap enaktif, melainkan sudah

dapat memanipulasi dengan memakai gambaran dari objek-objek yang

dimaksud.

(3) Tahap simbolik, yakni tahap ketiga yang merupakan tahap dimana siswa

memanipulasi simbol-simbol secara langsung dan tidak ada lagi kaitannya

dengan objek-objek.
25

2.1.6.3 Teori Belajar Dienes

Dienes mengemukakan dasar teori belajar matematika dengan bertumpu

pada Piaget. Pengembangan dasar teori belajar Dienes diorientasikan pada siswa-

siswa agar matematika menarik bagi siswa yang mempelajarinya. Seperti halnya

dengan Bruner, Dienes mengemukakan bahwa tiap-tiap konsep atau prinsip dalam

matematika yang disajikan dalam bentuk yang konkret akan dapat dipahami

dengan baik. Hal ini berarti bahwa jika benda-benda atau objek-objek dalam

bentuk permainan akan sangat berperan bila dimanipulasi dengan baik dalam

pengajaran matematika (Pitajeng 2006: 32).

Sementara itu, Aisyah, dkk (2007:2-6) menyatakan bahwa teori belajar

Dienes menekankan pada tahapan permainan, yang berarti pembelajaran

matematika diarahkan pada proses melibatkan anak didik dalam belajar sehingga

proses pembelajaran dapat membangkitkan dan membuat anak didik senang

dalam belajar. Dengan kata lain bahwa pembelajaran dengan model yang memuat

unsur permainan dapat menjadikan hasil belajar menjadi lebih bermakna dan

membekas dalam ingatan.

2.1.6.4 Vygotsky

Teori Vygotsky berusaha mengembangkan model konstruktivistik dari

belajar mandiri seperti yang dikemukakan Piaget menjadi belajar kelompok.

Menurut Vygotsky dalam Muhsetyo, dkk. (2009: 1.11), dalam membangun

pengetahuannya sendiri, siswa dapat memperoleh pengetahuan melalui kegiatan

yang beranekaragam dengan guru sebagai fasilitator. Implikasi dari teori

Vygotsky dalam pembelajaran matematika antara lain guru dapat menerapkan


26

diskusi kelompok kecil beranggotakan 3-4 orang untuk mengerjakan tugas

kelompok sebagai latihan.

Dengan berpedoman pada teori pembelajaran matematika diatas, guru

dapat menerapkan strategi yang tepat untuk membelajarkan matematika di SD.

Dalam penelitian ini, strategi pembelajaran matematika perlu mengacu pada teori

pembelajaran matematika seperti yang telah dikemukakan diatas, yakni guru

ataupun peneliti perlu menyampaikan materi matematika dengan melihat

keterkaitan materi terdahulu dengan bahan pelajaran matematika yang akan

diberikan. Selain itu, untuk menjembatani pemikiran siswa yang konkret dengan

materi matematika yang abstrak, guru menggunakan media pendukung dalam

pembelajaran berupa benda-benda nyata, seperti kelereng, manik-manik, pensil,

buku, dan peta. Adapun sebagai variasi dalam pembelajarannya, guru dapat

menerapkan model permainan dengan membagi kelas kedalam beberapa

kelompok siswa, sehingga tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan.

Dengan demikian, strategi yang diterapkan guru diharapkan dapat membantu

siswa mencapai kompetensi yang diharapkan dalam pembelajaran matematika.

2.1.7 Materi Pecahan dalam Perbandingan dan Skala

Materi yang digunakan dalam penelitian adalah materi Pecahan dalam

Perbandingan dan Skala. Materi ini terdapat di kelas V; semester 2; Standar

Kompetensi 1 : Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah; Kompetensi

Dasar 4: Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala dengan

alokasi waktu 8 jam pelajaran. Materi tersebut memuat tiga materi pokok, yang

akan dijelaskan sebagai berikut.


27

2.1.7.1 Menjelaskan Arti Perbandingan

Menurut Subarinah (2006: 79), pada prinsipnya pecahan digunakan untuk

menyatakan beberapa bagian dari sejumlah bagian yang sama. Pecahan

merupakan bagian-bagian yang sama dari keseluruhan. Suatu pecahan dapat

ditulis , di mana a disebut pembilang dan b disebut penyebut. Penulisan bentuk

pecahan tersebut juga dapat diartikan a berbanding b. Dengan demikian besar

bilangan untuk pembilang dan penyebut dapat kita bandingkan. Ini berarti

pecahan mempunyai arti perbandingan.

Contoh :

Jumlah kelereng A ada 36 butir dan kelereng B ada 20 butir. Bagaimana

perbandingan kelereng A dan B?

Jawab:

Kelereng A : B = 36 : 20 = 9 : 5

Perbandingan harus dinyatakan dengan bilangan yang sederhana. Oleh karena itu,

36 : 20 disederhanakan menjadi 9 : 5.

2.1.7.2 Skala sebagai Perbandingan

Skala peta menyatakan perbandingan antara ukuran gambar dan ukuran

sebenarnya atau sesungguhnya. Jika skala = S, jarak peta = Jp, dan jarak

sebenarnya = Jb, maka:

Jb = Jp x S; S = Jp : Jb; Jp = Jb : S.

Contoh :

Skala sebuah peta 1 : 1.500.000. Jarak kota A dan B pada peta 4 cm.

Berapa kilometer jarak sebenarnya antara kota A dan B?


28

Jawab:

Jarak sebenarnya antara kota A dan B= 1.500.00 x 4 cm = 6.000.000 cm =

60 km.

2.1.7.3 Melakukan Operasi Hitung dengan Menggunakan Perbandingan dan

Skala

Contoh :

Sebidang tanah kelilingnya 240 m. Lebar tanah itu dari panjangnya.

Berapa meter persegi luas tanah itu?

Jawab:

Diketahui: Keliling = 240 m; Lebar = x panjang

Ditanyakan: Berapa luas tanah itu?

Penyelesaian: Panjang + lebar = x 240 m = 120 m

Lebar = x panjang

Lebar : panjang = 5 : 7 , jumlah 12 bagian

Lebar = x 120 m = 50 m

Panjang = x 120 m = 70 m

Jadi, luas tanah = 70 m x 50 m = 3.500 m2.

2.1.8 Model Pembelajaran

Dalam sebuah pembelajaran, pola interaksi yang terjadi didalamnya

bergantung pada model pembelajaran yang diterapkan. Joyce & Weil (1980)

dalam Rusman (2011: 133) menyatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu
29

rencana atau pola yang digunakan untuk membentuk kurikulum, merancang bahan

pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas. Sementara itu, menurut

Suprijono (2012: 46) model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai

pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial.

Dari kedua pengertian tentang model pembelajaran menurut para ahli

diatas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai

kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar, yang

berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar

dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.

2.1.9 Model Konvensional dan Model Cooperative Learning

Saat ini, pembelajaran yang dilakukan oleh guru terutama dalam

pembelajaran matematika umumnya adalah pembelajaran dengan model

konvensional. Pembelajaran ini memiliki ciri-ciri antara lain: berpusat pada guru

(teacher centered), menggunakan metode ceramah, drill, dan latihan-latihan.

Seiring dengan berkembangnya strategi pembelajaran dari yang berpusat pada

guru (teacher centered) menjadi berpusat pada peserta didik (student centered)

maka berkembang pula cara pandang terhadap bagaimana peserta didik belajar

memperoleh pengetahuan (Muhsetyo 2011: 1.7). Siswa bukan lagi diibaratkan

sebagai botol kosong yang diisi air oleh guru, melainkan siswa membangun

sendiri pengetahuannya berdasarkan dari pengalaman yang dilaluinya selama

proses pembelajaran. Dengan demikian, pembelajaran dengan model


30

konvensional perlu digantikan dengan model yang lebih berpusat pada siswa,

salah satunya yaitu dengan model cooperative learning.

Cooperative Learning mengacu pada metode pengajaran di mana siswa

bekerja sama dalam kelompok kecil dan saling membantu dalam belajar (Slavin

2013: 32). Sementara itu, Artz dan Newman (1990) dalam Huda (2013: 32)

mendefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai ”small group of learners working

together as a team to solve a problem, complete a task, or accomplish a common

goal” yang artinya kelompok kecil pembelajar / siswa yang bekerja sama dalam

satu tim untuk mengatasi suatu masalah, menyelesaikan sebuah tugas, atau

mencapai satu tujuan bersama.

Berkaitan dengan pembelajaran kooperatif, McWey, Henderson, dan

Piercy (2006: 252) memberikan definisi pembelajaran kooperatif sebagai berikut:

“Cooperative Learning (CL) has been identified as an effective pedagogical

strategy that promotes a variety of positive cognitive, affective, and social

outcomes”. Definisi tersebut mengandung pengertian bahwa pembelajaran

kooperatif diidentifikasikan sebagai strategi pedagogis yang efektif yang

mempromosikan berbagai hasil pengetahuan, sikap, dan sosial yang positif. Jadi,

pembelajaran kooperatif adalah sebuah model pembelajaran yang menuntut

kerjasama siswa di dalam kelompok belajar mereka untuk saling membantu

didalam belajar, sehingga siswa dapat menambah wawasan pengetahuannya

sekaligus juga menumbuhkan sikap sosial yang positif.

Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekadar belajar dalam

kelompok dalam model konvensional, sebab ada unsur dasar pembelajaran


31

kooperatif yang membedakannya dengan pembelajaran konvensional. Berikut ini

adalah tabel perbedaan pembelajaran konvensional dengan pembelajaran

kooperatif, seperti yang dikutip dari Hamdani (2011: 166).

Tabel 2.1. Perbedaan Pembelajaran Konvensional dan Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran Konvensional Pembelajaran Kooperatif


Memfokuskan pada prestasi individu. Memfokuskan pada prestasi
Setiap siswa akan saling berkompetisi kelompok. Setiap anggota kelompok
dan berprinsip, “Jika aku tidak sukses, percaya bahwa kesuksesan tidak
aku akan kalah dan kehilangan”. dapat diraih tanpa kesuksesan
Penghargaan berupa prestasi individu. kelompok, “Jika kamu menang, aku
menang”. Penghargaan kelompok
sebagai prestasi masing-masing
anggota kelompok.
Dalam proses belajar, hanya sedikit Sesama anggota kelompok akan
terjadi proses diskusi antarsiswa. saling membantu, mendorong, dan
saling memotivasi dalam proses
belajar.
Tanggung jawab yang ada berupa Tanggungjawab yang ada berupa
tanggung jawab individu. tanggungjawab individu dan
tanggungjawab kelompok. Semua
anggota kelompok akan saling
bertanggungjawab demi tercapainya
kerja kelompok yang optimal.
Kemampuan sosial diabaikan Kemampuan teamwork adalah suatu
tuntutan.
Seorang siswa hanya mengandalkan Sikap anggota akan mengharapkan
dirinya sendiri untuk menyelesaikan adanya suatu kerjasama.
semua tugasnya. Kepemimpinan menjadi tanggung
jawab semua anggota kelompok.
Tidak ada proses tentang cara untuk Setiap anggota akan memberikan
meningkatkan kualitas kerja. prosedur untuk menganalisis cara
terbaik supaya kelompoknya
menjadi lebih baik, menggunakan
kemampuan sosial secara tepat, dan
memperbaiki kualitas kerja
kelompok mereka.
Pembentukan kelompok tidak Guru membentuk kelompok-
diperhatikan (tidak ada), yang ada kelompok yang heterogen. Setiap
hanya berupa kelompok besar, yaitu kelompok terdiri atas anggota
kelas. (kelompok kecil). Guru akan
mengobservasi dan melakukan
intervensi jika memang diperlukan.
32

Model pembelajaran kooperatif mengandung lima unsur yang harus diterapkan

untuk mencapai hasil maksimal (Suprijono 2012: 58). Kelima unsur tersebut,

yaitu:

(1) Positive Interdependensi (saling ketergantungan positif)

(2) Personal Responbility (tanggung jawab perseorangan)

(3) Face to face promotive interaction (interaksi promotif)

(4) Interpersonal Skill (komunikasi antar anggota)

(5) Group Processing (pemrosesan kelompok)

Jadi, pembelajaran kooperatif bergantung pada efektivitas kelompok-kelompok

siswa tersebut. Masing-masing anggota kelompok bertanggung jawab

mempelajari apa yang disajikan dan membantu teman-teman satu anggota untuk

mempelajarinya juga. Konsekuensi positif dari pembelajaran ini adalah siswa

diberi kebebasan untuk terlibat secara aktif dalam kelompok mereka. Dalam

lingkungan pembelajaran kooperatif, siswa harus menjadi partisipan aktif dan

melalui kelompoknya dapat membangun komunitas pembelajaran (learning

comunity) yang saling membantu satu sama lain.

2.1.10 Model Teams Games Tournament (TGT)

Model TGT dikembangkan oleh Slavin dan rekan-rekannya. Menurut

Rusman (2011: 224), dalam model TGT, siswa memainkan permainan dengan

anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-

masing. Permainan dapat disusun guru dalam bentuk kuis berupa pertanyaan-

pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran.


33

Menurut Slavin (2009: 166-167), terdapat lima komponen utama dalam

pelaksanaan model TGT, yaitu:

(1) Presentasi kelas atau pengamatan langsung, yaitu guru menjelaskan materi

pelajaran dengan pengajaran langsung atau diskusi, ataupun presentasi

audiovisual. Guru membagi kelas menjadi tim-tim siswa yang

beranggotakan tiga sampai empat siswa yang mewakili seluruh bagian dari

kelas dalam hal kinerja akademik (intelegensi) dan jenis kelamin. Guru

menyebutkan konsep-konsep yang harus dipelajari oleh semua tim.

Presentasi kelas ini difokuskan pada unit TGT. Dengan cara ini, para siswa

akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian

penuh selama presentasi kelas, agar dapat menjawab soal-soal pada saat

kompetisi dalam permainan.

(2) Belajar kelompok (team study), yaitu tim yang telah dibentuk oleh guru

berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan atau materi lainnya.

Pembelajaran tim sering melibatkan pembahasan permasalahan bersama,

membandingkan jawaban, dan mengoreksi tiap kesalahan pemahaman

apabila anggota tim ada yang membuat kesalahan. Pada model TGT ini,

poin penting yang perlu ditekankan adalah membuat anggota tim

melakukan yang terbaik untuk membantu tiap anggotanya. Tim ini harus

memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, agar nantinya

dapat menjawab soal dengan baik pada saat permainan.

(3) Permainan (game), yaitu permainan dalam model TGT yang memang

dirancang untuk menguji pengetahuan yang dicapai siswa dalam bentuk


34

pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan materi dalam presentasi kelas

dan belajar kelompok. Adapun perangkat permainan dalam model TGT

antara lain: kartu bernomor, lembar permainan, lembar jawaban, dan

lembar skor penilaian.

(4) Turnamen (tournament), yaitu sebuah struktur dimana permainan

berlangsung, biasanya diadakan pada akhir pembelajaran atau akhir

minggu, setelah guru memberikan presentasi di kelas dan tim telah

melaksanakan kerja kelompok. Siswa melaksanakan tounament dalam

beberapa meja yang berbeda tingkatannya. Setiap meja dimainkan oleh 4-5

anak dari tim yang berbeda. Kompetisi yang seimbang ini memungkinkan

para siswa dari semua tingkat kinerja sebelumnya berkontribusi secara

maksimal terhadap skor tim mereka, jika mereka melakukan yang terbaik.

Setelah tournament selesai maka dilakukan penilaian.

(5) Team recognize (penghargaan kelompok), yaitu kegiatan akhir dari

pembelajaran model TGT. Dari hasil tournament diatas, para siswa

melakukan perhitungan skor secara mandiri lalu hasilnya bisa diserahkan

pada guru. Guru kemudian mengumumkan skor perolehan tim. Tim akan

mendapat julukan “Super Team” jika rata-rata skor 45 atau lebih, “Great

Team” apabila rata-rata mencapai 40-45, dan “Good Team” apabila rata-

ratanya 30-40. Tim yang memenuhi kriteria skor tersebut akan mendapat

sertifikat penghargaan dari guru.

Secara umum, komponen utama dalam pelaksanaan model TGT diatas

merupakan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran model TGT. Namun,


35

untuk lebih memperjelas lagi mengenai pelaksanaan pembelajaran model TGT,

peneliti paparkan langkah-langkah penerapannya dalam suatu pembelajaran

sebagai berikut:

(1) Guru membentuk kelompok siswa secara heterogen dengan jumlah

anggota 4 hingga 5 orang kemudian berikan informasi pokok materi dan

mekanisme kegiatan.

(2) Guru dan siswa menyiapkan meja tournament secukupnya (misalkan 7

meja) dan untuk tiap meja ditempati 4 siswa yang memiliki kemampuan

yang setara. Meja tournament 1 diisi oleh siswa dengan kemampuan

tertinggi dari tiap kelompok dan seterusnya sampai meja terakhir di

tempati oleh siswa yang memiliki kemampuan terendah dari tiap

kelompok. Penentuan siapa siswa yang duduk pada meja tertentu sesuai

dengan kesepakatan kelompok, namun tetap dengan pengarahan guru.

(3) Dalam tournament, seorang siswa mengambil satu kartu bernomor dan

satu siswa lagi memegang lembar jawaban, sementara lembar permainan

yang berisikan soal-soal tetap berada ditengah. Siswa yang memegang

kartu bernomor harus mengerjakan soal sesuai dengan nomor yang tertera

pada kartu tersebut, dan jika jawabannya salah maka soal secara otomatis

akan dilempar pada siswa selanjutnya yang disebut penantang. Apabila

jawabannya benar dan sesuai dengan lembar jawaban maka kartu tersebut

dapat disimpan oleh siswa dan sekaligus mendapatkan poin. Begitu

seterusnya hingga waktu yang ditentukan habis.


36

(4) Setelah tournament selesai maka dilakukan penilaian. Tiap anggota

kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing kemudian menghitung

perolehan poin yang didapat dari tiap anggota kelompok kemudian

diakumulasikan.

(5) Kelompok yang memperoleh poin tertinggi akan mendapat penghargaan

berupa predikat great team, best team dan good team.

(6) Pada pertemuan berikutnya guru melakukan bumping yaitu pergeseran

tempat duduk pada saat tournament. Anggota kelompok yang pada saat

turnamen mendapat poin terbanyak akan naik tingkat, yaitu berpindah ke

meja yang lebih tinggi tingkatannya. Begitu pula sebaliknya, Anggota

kelompok yang pada saat turnamen mendapat poin terendah berpindah ke

meja yang lebih rendah tingkatannya.

Adapun untuk menghitung poin-poin turnamen dalam model TGT ini, Slavin

(2009: 175) memberikan pedoman sebagai berikut:

(1) Untuk permainan dengan empat pemain

Tabel 2.2. Pedoman Penskoran Tournament untuk Empat Pemain

Tidak Seri nilai Seri nilai Seri nilai Seri nilai Seri nilai Seri 4- Seri nilai
ada tertinggi tengah rendah teringgi terendah macam tertinggi
Pemain
yang 3- 3- dan
seri macam macam terendah

Peraih
skor 60
50 60 60 50 60 40 50
teringgi poin

Peraih
skor
40
tengah 50 40 40 50 30 40 50
poin
atas
37

Peraih
skor 30
tengah 30 40 30 50 30 40 30
poin
bawah

Peraih
skor 20
20 20 30 20 30 40 30
terendah poin

(2) Untuk permainan dengan tiga pemain

Tabel 2.3. Pedoman Penskoran Tournament untuk Tiga Pemain

pemain Tidak ada Seri nilai Seri nilai Seri 3-macam


yang seri tertinggi terendah
Peraih
skor 60 poin 50 60 40
tertinggi
Peraih
skor 40 poin 50 30 40
tengah
Peraih
skor 20 poin 20 30 40
rendah

Model TGT ini sangat relevan dengan karakteristik siswa SD yang telah

dipaparkan pada bagian sebelumnya. Jika dipandang dari substansinya, model

TGT sangat sesuai dengan karakteristik perkembangan siswa SD, karena model

ini mengandung unsur game akademik yang menuntut adanya kerjasama

tim/kelompok siswa. Dalam game akademik tersebut tentunya siswa akan aktif,

baik fisik maupun mentalnya, karena siswa akan bergerak ke meja turnamen lalu

kemudian mengerjakan soal. Disamping itu, siswa juga mengalami sendiri

suasana kompetisi yang mengharuskannya mengerjakan sendiri soal yang terdapat

dalam game akademik. Ini akan memacu siswa untuk terus belajar agar dapat

mengerjakan soal secara mandiri dengan benar. Tentunya paparan tersebut sesuai

dengan karakteristik siswa SD seperti yang dinyatakan dalam Sumantri (2011:


38

6.3) yaitu senang bermain, selalu bergerak, bekerja atau bermain dalam kelompok,

dan senantiasa ingin melaksanakan atau merasakan sendiri.

2.1.11 Penerapan Model TGT dalam Pembelajaran

Penerapan model TGT dalam pembelajaran memerlukan keseriusan dari

guru dalam perancangan dan penerapannya. Adapun langkah-langkah

perancangan dan penerapannya model TGT dalam pembelajaran matematika

materi pecahan dalam perbandingan dan skala akan dijelaskan secara jelas

dibawah ini.

2.1.11.1 Tahap Persiapan

Sebelum pelaksanaan pembelajaran model TGT, guru mempersiapkan hal-

hal sebagai berikut:

(1) Mempelajari dan menganalisis materi pecahan dalam perbandingan dan

skala, dengan cara melihat silabus pembelajaran.

(2) Mengembangkan silabus pembelajaran.

(3) Merancang tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa.

(4) Merancang mengorganisasi sumber daya dan rencana logistik. Dalam hal

ini, guru mempersiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan untuk perangkat

model TGT, meliputi : pembagian kelompok siswa secara heterogen,

pembuatan kartu bernomor, lembar game, lembar jawaban, lembar skor

permainan, dan lembar skor tim.

(5) Merancang teknik dan prosedur penilaian hasil belajar.

(6) Merancang langkah-langkah pembelajaran dengan model TGT.

(7) Menyiapkan RPP dengan model TGT.


39

2.1.11.2 Tahap Pelaksanaan Pembelajaran

Dalam tahap pelaksanaan pembelajaran materi pecahan dengan model

TGT, guru perlu melakukan langkah-langkah berikut:

(1) Kegiatan Awal, meliputi : mengkondisikan semua siswa untuk berdoa

menurut agama dan kepercayaan masing-masing; melakukan presensi

terhadap siswa; menyiapkan alat-alat pelajaran; menyampaikan tujuan

pembelajaran; memberikan apersepsi, dengan cara mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang menggiring siswa pada materi yang akan

dibahas.

(2) Kegiatan Inti, meliputi : Eksplorasi, yaitu penjelasan materi pecahan dalam

perbandingan oleh guru secara klasikal dengan didukung oleh media benda

nyata yang relevan dengan materi; Elaborasi, yaitu pembagian kelompok

(sesuai dengan pembagian yang dibuat guru sebelumnya), pemberian tugas

kelompok/LKS, instruksi pelaksanaan tournament, penempatan meja

tournament, pelaksanaan tournament, perhitungan skor tiap meja dan skor

tiap kelompok; Konfirmasi, yaitu pemberian penghargaan kepada

kelompok dengan skor tertinggi, serta memberikan motivasi kepada siswa

untuk terus belajar agar mampu mengerjakan soal.

(3) Kegiatan Akhir, meliputi : menyimpulkan pelajaran secara bersama-sama;

melakukan evaluasi dengan cara memberikan soal; memberikan tugas

sebagai tindak lanjut; menutup pelajaran.


40

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang penerapan model TGT dalam pembelajaran telah banyak

dikaji dan dilakukan. Beberapa penelitian mengenai model TGT yang telah

dilakukan dan dapat dijadikan kajian dalam penelitian ini adalah penelitian dari:

(1) Prawoto (2011), yang berjudul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar

Siswa Kelas V Materi Alat Pernapasan pada Manusia dan Hewan Melalui

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Dengan Media Lembar

Diskusi Bergambar di SDN Tanjung 02”. Hasil penelitian yang diperoleh

menunjukkan bahwa rata-rata penilaian hasil belajar siswa kelas V pada

siklus I rata-rata kelas 66,47, ketuntasan belajar secara klasikal 67,64 %,

rata-rata aktivitas siswa 60,29 % dengan kriteria C, performansi guru

dengan kriteria C. Hasil belajar pada siklus II rata-rata kelas 72,35,

ketuntasan belajar secara klasikal 82,35 %, rata-rata aktivitas siswa

73,52% dengan kriteria B, performansi guru dengan kriteria B.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan model

kooperatif tipe TGT melalui media lembar diskusi bergambar dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V materi alat

pernapasan pada manusia dan hewan di SDN tanjung 02 tahun ajaran

2011/2012.

(2) Wilujeng (2012) yang berjudul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar

pada Siswa Kelas IV Materi Bangun Ruang melalui Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) di SDN Muarareja 02

Tegal”. Penelitian yang dilakukan merupakan Penelitian Tindakan Kelas


41

(PTK). Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui dua

siklus dimana tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: (1) perencanaan,

(2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Subjek dalam

penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Muarareja 02 Tegal. Hasil

penelitian yang diperoleh dari penilaian hasil belajar siswa kelas IV pada

siklus I yaitu: (1) rata-rata kelas 67,29; (2) ketuntasan belajar secara

klasikal 70,83%; (3) rata-rata aktivitas siswa 73,19%; (4) nilai performansi

guru 83,80% dengan kriteria AB. Hasil belajar pada siklus II yaitu : (1)

rata-rata kelas 77,27; (2) ketuntasan belajar secara klasikal 90,90%; (3)

rata-rata aktivitas siswa 79,65%; (4) nilai performansi guru 90,60%

dengan kriteria A. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

(TGT) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Matematika materi

Bangun Ruang (sifat dan jaring-jaring) pada siswa kelas IV dan juga

meningkatkan performansi guru di SDN Muarareja 02 Tegal tahun

pelajaran 2011/2012.

(3) Prasetyo (2012) yang berjudul “Peningkatan Pembelajaran Sumber Daya

Alam melalui Model Teams Games Tournament pada Siswa Kelas V

Sekolah Dasar Negeri 04 Belik Kabupaten Pemalang”. Nilai rata-rata kelas

saat pelaksanaan pre test menjadi 72,74 dengan peningkatan ketuntasan

belajar klasikal dari 25,71% menjadi 77,14%. Selain itu, nilai rata-rata

kelas pada siklus I yang mencapai 71,74 meningkat pada siklus II menjadi

73,71 dengan peningkatan ketuntasan belajar klasikal dari 59,05% menjadi


42

75,24%. Aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran pada siklus I

mencapai 77,34% meningkat pada siklus II menjadi 78,06% dan telah

mencapai kriteria aktivitas belajar sangat tinggi. Perolehan nilai

performansi guru pada siklus I mencapai 81,25 meningkat pada siklus II

menjadi 86,08. Dengan demikian, penerapan model teams games

tournamet dapat meningkatkan pembelajaran IPA materi sumber daya

alam pada siswa kelas 5 SD Negeri 04 Belik Kabupaten Pemalang.

Ketiga penelitian tersebut memiliki persamaan dengan penelitian yang

akan dilakukan oleh peneliti kali ini, yakni sama-sama menerapkan model TGT

dalam pembelajaran di kelas tinggi Sekolah Dasar. Namun bedanya, jika ketiga

penelitian tersebut memunculkan variabel aktivitas dan hasil belajar sebagai

variabel terikatnya, kali ini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan

variabel yang lain, yakni motivasi belajar. Materi yang diangkat dalam penelitian

ini juga berbeda dengan ketiga penelitian di atas, yakni materi pecahan dalam

perbandingan dan skala. Selain itu, pendekatan yang digunakan dalam penelitian

ini adalah eksperimental, berbeda dengan ketiga penelitian di atas yang

merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

2.3 Kerangka Berpikir

Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur yang

abstrak dan pola hubungan yang ada di dalamnya. Salah satu topik dalam

matematika ialah pecahan. Depdikbud (1999) dalam Heruman (2012: 43)

menyatakan bahwa pecahan merupakan salah satu topik yang sulit diajarkan.
43

Kesulitan itu terlihat dari kurang bermaknanya kegiatan pembelajaran yang

dilakukan guru. Pembelajaran yang kurang bermakna menjadikan hasil belajar

kurang melekat dalam pola pikir dan pola tindakan siswa. Akibatnya, hal ini

berpengaruh pada rendahnya motivasi belajar siswa. Rendahnya motivasi belajar

siswa ini dapat mempengaruhi proses belajar siswa, sehingga hasil belajar siswa

menjadi kurang optimal. Dengan demikian, pembelajaran yang kurang bermakna

perlu digantikan dengan pembelajaran yang lebih bermakna, yakni dengan

melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran. Hal tersebut dapat

diupayakan melalui penerapan strategi pembelajaran inovatif.

Dalam penelitian ini, peneliti akan mengujikan sebuah model

pembelajaran inovatif TGT pada kelas eksperimen dengan model konvensional

pada kelas kontrol. Peneliti hendak membandingkan tingkat motivasi dan hasil

belajar yang lebih optimal diantara kedua kelas yang diberi perlakuan berbeda.

Dengan adanya perbedaan perlakuan, harapannya dapat diketahui model mana

yang terbukti lebih efektif terhadapa motivasi dan hasil belajar siswa. Dengan

pembuktian ini, diharapkan dapat memberi masukan bagi guru sebagai bahan

pertimbangan untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran matematika

khususnya materi pecahan, sehingga kedepan pembelajaran matematika dapat

mencapai tujuan yang optimal. Berdasarkan uraian tersebut dapat jelaskan dalam

bagan kerangka berpikir dibawah ini.


44

Pembelajaran Matematika,
materi pecahan yang kurang
bermakna menyebabkan:
1. Motivasi rendah.
2. Hasil belajar kurang optimal.

Model pembelajaran Proses Model pembelajaran


inovatif TGT Pembelajaran konvensional

Motivasi dan hasil Motivasi dan hasil


belajar siswa dengan dibandingkan belajar siswa dengan
model pembelajaran model pembelajaran
inovatif konvensional

Bagan 2.1 Pola Kerangka Berpikir

2.4 Hipotesis

Penelitian ini menguji hipotesis komparatif dari dua sampel dengan

melakukan pengujian satu pihak kanan. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai

berikut:

(1) Ho1: Motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan

model TGT tidak lebih baik dari pada motivasi belajar matematika siswa

dengan penerapan model pembelajaran konvensional.

(2) Ha1: Motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT

lebih baik dari pada motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan

model pembelajaran konvensional.


45

(3) Ho2: Hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT tidak

lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan penerapan

model pembelajaran konvensional.

(4) Ha2: Hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT lebih

baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model

pembelajaran konvensional.
45

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain eksperimen Quasi Experimental

Design yang diadaptasi dari True Experimental Design, dengan alasan bahwa

dalam melakukan eksperimen peneliti ini tidak mutlak mampu mengontrol

variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Adapun

bentuk dari desain eksperimen yang diterapkan adalah bentuk Posttest-Only

Control Design yang diadaptasi dari True Experimental Design. Berikut adalah

bentuk Posttest-Only Control Design yang diadaptasi dari True Experimental

Design, tanpa pretest (Sugiyono 2011: 114).

R X O2

R O4

Bagan 3.1 Desain Penelitian

Keterangan:

R = kelompok yang dipilih secara random

X = perlakuan model TGT terhadap kelas eksperimen

O2 = tes yang dilakukan setelah pembelajaran (tes prestasi belajar) pada kelas

eksperimen

O4 = tes yang dilakukan setelah pembelajaran (tes prestasi belajar) pada kelas

kontrol

45
46

Dalam desain ini, terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih

secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X), dan kelompok kedua

tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen, dan

kelompok kedua yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Perlakuan

tersebut adalah penerapan model TGT dalam pembelajaran matematika materi

pecahan dalam perbandingan dan skala. O2 dan O4 adalah tes akhir yang

dilaksanakan pada saat akhir pembelajaran untuk mengetahui apakah ada

perbedaan motivasi dan hasil belajar yang signifikan antara kelas yang mendapat

perlakuan dan yang tidak.

3.2 Populasi dan Sampel

Pembahasan mengenai populasi akan menjelaskan mengenai besar

populasi dan penentuan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Di bawah

ini merupakan penjelasan lebih mendalam mengenai populasi dan sampel.

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2011 : 119). Populasi

dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V SD Negeri Debong Tengah 1, 2,

3 Kota Tegal yang berjumlah 108 siswa, terdiri dari 44 siswa kelas V SD Negeri

Debong Tengah 1 Kota Tegal, 36 siswa kelas V SD Negeri Debong Tengah 2

Kota Tegal, dan 28 siswa kelas V SD Negeri Debong Tengah 3 Kota Tegal.
47

Dalam hal ini, alasan penentuan populasi adalah karena keadaan dari siswa ketiga

SD tersebut masih dalam satu lingkungan sekolah dan diharapkan karakteristik

sekolah dan juga kemampuan awal dari siswa itu sama. Karakteristik sekolah

yang dimaksud antara lain: siswa ketiga SD bertempat tinggal di lingkungan

sekitar sekolah dan rata-rata berasal dari kalangan keluarga menengah; guru dari

ketiga SD yang sama-sama berkompeten dengan kualifikasi rata-rata S-1; ketiga

SD sama-sama menerapkan kurikulum sesuai standar yang berlaku serta materi

yang relatif sama pula.

3.2.2 Sampel

Sampel, menurut Sugiyono (2011: 120) adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Pengambilan sampel dalam penelitian

ini menggunakan teknik probability sampling, dengan cara pengambilan sampel

menggunakan teknik Simple Random Sampling. Peneliti menggunakan cara ini

karena mengingat bahwa kelas V SD Negeri Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal

masih dalam satu lingkungan sekolah, sehingga kemampuan akademik dari ketiga

kelas tersebut dianggap sama (homogen).

Sebelum penentuan jumlah sampel, maka peneliti terlebih dahulu

melakukan pemilihan kelas yang akan digunakan dalam penelitian. Pemilihan

kelas dilakukan secara acak sebab ketiga kelas telah dianggap homogen. Setelah

dipilih secara acak, diperoleh kelas V SD Negeri Debong Tengah 3 sebagai kelas

eksperimen, kelas V SD Negeri Debong Tengah 1 sebagai kelas kontrol, dan kelas

V SD Negeri Debong Tengah 2 sebagai kelas uji coba instrumen penelitian.


48

Penentuan jumlah sampel yaitu dengan menjumlahkan siswa dari ketiga

SD tersebut, kemudian mencocokkannya dengan tabel Krecjie dengan taraf

signifikan 5%, lalu membaginya kedalam masing-masing kelas dengan

menggunakan rumus sampel. Berdasarkan jumlah populasi di kelas V SDN

Debong Tengah 1, 2, dan 3 sebanyak 108 siswa, maka sampel yang akan diambil

dengan melihat tabel Krecjie dengan taraf signifikan 5% yaitu sebanyak 86 siswa.

Selanjutnya, untuk mengetahui sampel dari tiap kelas, menggunakan rumus

sebagai berikut:

Sampel tiap kelas = x sampel dalam tabel Krecjie.  

(Sugiyono 2011: 132) 

Setelah melakukan perhitungan dengan rumus tersebut, diketahui sampel yang

berasal dari V SD Negeri Debong Tengah 1 sebanyak 35 siswa dan kelas V SD

Negeri Debong Tengah 3 sebanyak 23 siswa.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2011:

38). Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel terikat

dan variabel bebas.

3.3.1 Variabel Terikat


49

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono 2011: 64). Variabel terikat dari

penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar mata pelajaran matematika materi

pecahan dalam perbandingan dan skala kelas V SDN Debong Tengah 1, 2, 3 Kota

Tegal.

3.3.2 Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono 2011: 64).

Variabel bebas dari penelitian ini adalah penerapan model TGT dalam

pembelajaran matematika materi pecahan dalam perbandingan dan skala kelas V

SDN Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik

pengumpulan data yang meliputi teknik dokumentasi, observasi, tes, dan angket.

Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada uraian di bawah ini.

3.4.1 Dokumentasi

Dokumentasi bertujuan untuk memperoleh data langsung dari tempat

penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan

kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan dengan penelitian

(Riduwan 2012: 77). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik

dokumentasi untuk mengumpulkan data daftar nama siswa, daftar nilai, dan data

penunjang lainnya. Selain itu, peneliti menggunakan teknik dokumentasi sebagai


50

bukti pelaksanaan penelitian. Bukti tersebut berupa foto dan video selama proses

pembelajaran.

3.4.2 Observasi

Menurut Riduwan (2012: 76) observasi yaitu melakukan pengamatan

secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang

dilakukan. Berdasarkan pendapat tersebut peneliti melakukakan observasi di kelas

V SD Negeri Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal mengenai keadaan kelas, sarana

belajar siswa, kegiatan pembelajaran matematika di kelas, dan kondisi siswa.

3.4.3 Tes

Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan atau

latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,

kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Riduwan

2009: 42). Tes digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya

kemampuan subjek penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan postes

(tes akhir) sebagai instrumen untuk mengukur hasil belajar siswa setelah mereka

mengikuti pembelajaran.

3.4.4 Angket

Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang

bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna (Riduwan 2012:

71). Angket yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model rating

scale dengan lima (5) opsi/pilihan di dalamnya. Siswa/responden menjawab

dengan memberi tanda silang pada salah satu kolom dari lima kolom pilihan yang

tersedia.
51

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan

diteliti (Riduwan 2012: 78). Instrumen penelitian yang digunakan untuk

pengumpulan data dalam penelitian ini berupa instrumen tes dan non tes.

Instrumen pendukung lainnya yaitu, silabus kelas V, Promes Matematika kelas V,

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, kisi-kisi soal, kunci jawaban, lembar

jawaban, dan pedoman penilaian. Penjelasan lebih lanjut mengenai instrumen

akan dipaparkan pada uraian berikut.

3.5.1 Instrumen tes

Instrumen tes digunakan untuk mengukur variabel hasil belajar siswa

pada materi pecahan dalam perbandingan dan skala. Instrumen tes ini berupa soal

pilihan ganda berjumlah 18 soal yang sudah valid dengan 4 opsi jawaban, yang

akan dimunculkan pada saat postest. Sebelum dijadikan sebagai instrumen

penelitian, instrumen tes ini perlu melewati langkah-langkah pengujian untuk

menentukan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal.

Langkah-langkah pengujian instrumen tes ini akan diuraikan sebagai berikut.

3.5.1.1 Uji Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto 2010: 211). Untuk mengetahui

validitas instrumen, maka perlu dilakukan uji validitas yaitu dengan menganalisis

butir instrumen, yang meliputi :

(1) Validitas logis, yaitu validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil

penalaran. Untuk pengujian validitas logis dilakukan dengan cara menilai


52

kesesuaian butir-butir soal dengan kisi-kisi- soal yang telah dibuat

sebelumnya. Proses pengujian validitas logis melibatkan 2 penilai ahli

yaitu Noening Andrijati (pembimbing 1) dan Widji Sulistyo (guru kelas V

SDN Debong Tengah 3 Kota Tegal) dengan menggunakan lembar

penilaian validitas logis. Setelah dilakukan pengujian validitas isi oleh

para ahli, selanjutnya instrumen tersebut diujicobakan pada kelompok uji

instrumen yaitu siswa kelas V SD Negeri Debong Tengah 2 Kota Tegal.

(2) Validitas empirik, yaitu validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil

pengalaman. Sebuah instrumen penelitian dikatakan memiliki validitas

empirik, apabila sudah teruji dari pengalaman, yaitu melalui sebuah uji

coba. Untuk mengetahui validitas item soal digunakan rumus korelasi

product moment dengan rumus:

Keterangan:

: koefisien korelasi XY

N : banyaknya subjek uji data

∑X : jumlah skor item

∑Y : jumlah skor total

∑X2 : jumlah kuadrat skor item

∑Y2 : jumlah kuadrat skor total

∑XY : jumlah perkalian skor item dengan skor soal

(Arikunto, 2010: 213)


53

Hasil rxy selanjutnya dikonsultasikan dengan harga r product moment pada tabel

dengan menetapkan taraf signifikansi 5%. Jika rxy > rtabel, maka instrumen

dikatakan valid. Adapun untuk menginterpretasi nilai r menurut Arikunto (2010:

109) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Pedoman Interpretasi Validitas Instrumen


Besarnya nilai r Interpretasi
0,81 - 1,00 Tinggi
0,61 - 0,80 Cukup
0,41 - 0,60 Agak Rendah
0,21 - 0,40 Rendah
0,00 - 0,20 Sangat Rendah (Tak Berkorelasi)

Dengan maksud untuk mempermudah proses perhitungan tanpa mempengaruhi

hasil, uji validitas pada penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS

(Statistical Product and Service Solution) versi 17.

3.5.1.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Suatu soal tes dikatakan reliabel apabila soal tes tersebut dapat dipercaya

dan konsisten (ajeg). Untuk mengetahui reliabilitas tes digunakan rumus Kuder

dan Richardson (KR-21) sebagai berikut:

Keterangan:

= reliabilitas instrumen

k = banyak butir soal

m = skor rata-rata

= varians total

Arikunto (2010:232)
54

Selanjutnya, dikonsultasikan dengan . Jika hitung > maka

instrumen dikatakan reliabel. Perhitungan uji reliabilitas instrumen dilakukan

dengan perhitungan manual.

3.5.1.3 Analisis Tingkat Kesukaran

Untuk menganalisis tingkat kesukaran soal, menggunakan rumus:

Keterangan:

P : Tingkat kesukaran

B : Banyak siswa yang menjawab benar

Js : Jumlah seluruh peserta tes

(Arikunto, 2010: 208)

Harga tingkat kesukaran yang diperoleh, kemudian dikonsultasikan

dengan ketentuan sebagai berikut: soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal

sukar, soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang, soal dengan P 0,71

sampai 1,00 adalah soal mudah (Sudjana, 2009: 137)

3.5.1.4 Analisis Daya Beda Soal

Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk

membedakan siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang

kurang pandai (berkemampuan rendah). Untuk menentukan pembagian kelompok

atas dan kelompok bawah, yaitu dengan mengurutkan nilai dari nilai yang

tertinggi ke nilai yang lebih rendah, kemudian dibagi menjadi dua. Jika jumlah
55

data ganjil, maka data yang memuat nilai terendah dibuang (Arikunto, 2012: 226).

Adapun rumus yang digunakan untuk memperoleh nilai daya beda butir soal

yaitu:

Keterangan:

D : Daya pembeda soal

: Banyaknya peserta kelompok atas

: Banyaknya peserta kelompok bawah

: Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan

benar

: Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan

benar

: Tingkat kesukaran kelompok atas

: Tingkat kesukaran kelompok bawah

(Arikunto, 2010: 213)

Harga daya pembeda yang diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan

ketentuan sebagai berikut: D ≤ 0,00 : soal jelek sekali; 0,01 – 0,20 : soal jelek;

0,21 – 0,40: soal cukup; 0,41 – 0,70 : soal baik; 0,71 – 1,00: soal baik sekali

(Arikunto, 2011: 213-218).

3.5.2 Instrumen Non Tes


56

Instrumen non tes dalam penelitian ini berupa angket. Angket yang

berbentuk rating scale ini memuat komponen motivasi seperti yang dikemukakan

oleh Dimyati dan Mundjiono (2009: 80) yaitu kebutuhan, dorongan, dan tujuan.

Ketiga komponen motivasi ini selanjutnya dijabarkan menjadi beberapa deskriptor

yang lebih konkret dan operasional. Deskriptor tersebut antara lain: kemandirian,

percaya diri, pemanfaatan waktu luang, perhatian terhadap tugas, kesungguhan

dalam belajar, semangat, penerimaan terhadap tantangan, kepuasan diri,

persaingan, keyakinan dalam diri, rutinitas belajar, materi pelajaran, dan

penghargaan dalam belajar.

Cara penilaian terhadap angket dalam penelitian ini yaitu:

(1) Setiap pernyataan terdiri dari 5 alternatif jawaban, yaitu: (i) selalu (ii)

sering (iii) kadang-kadang (iv) jarang, dan (v) tidak pernah.

(2) Dalam menjawab pernyataan, responden memilih salah satu alternatif

jawaban yang sesuai dengan cara memberi tanda silang (X) pada kolom

jawaban yang dipilih.

(3) Apabila pernyataan positif, pedoman penskoran adalah sebagai berikut:

a) Jawaban selalu diberi skor


5
b) Jawaban sering diberi skor
4
c) Jawaban kadang-kadang
diberi skor 3
d) Jawaban jarang diberi skor
2
e) Jawaban tidak pernah
diberi skor 1
57

(4) Apabila pernyataan negatif, pedoman penskoran adalah sebagai berikut:

a) Jawaban selalu diberi skor


1
b) Jawaban sering diberi skor
2
c) Jawaban kadang-kadang
diberi skor 3
d) Jawaban jarang diberi skor
4
e) Jawaban tidak pernah
diberi skor 5
(5) Skor motivasi belajar siswa dapat dihitung berdasarkan hasil jawaban

angket dengan rumus sebagai berikut:

Rumus Skor Motivasi Siswa

(6) Pedoman interpretasi skor motivasi belajar siswa, menurut Riduwan

(2011: 89) sebagai berikut:

Tabel 3.2 Pedoman Interpretasi Skor Motivasi Belajar Siswa

Persentase Kriteria
0% - 20% Sangat lemah
21% - 40% Lemah
41% - 60% Cukup
61% - 80% Kuat
81% - 100% Sangat kuat

Instrumen angket pada penelitian ini membutuhkan pengujian agar data

yang diperoleh benar-benar valid atau tidak diragukan kebenaranya. Langkah

pengujian instrumen non tes ini antara lain sebagai berikut.


58

3.5.2.1 Uji Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto 2010: 211). Untuk mengetahui

validitas instrumen non tes ini, maka perlu dilakukan uji validitas yaitu dengan

menilai kesesuaian antara butir angket dengan kisi-kisi yang telah ditetapkan. Uji

validitas ini dilakukan oleh dua penilai ahli, yakni kedua dosen pembimbing

skripsi.

Setelah disetujui oleh penilai ahli, angket kemudian diujicobakan pada

kelas uji instrumen yaitu kelas V SDN Debong Tengah 2 Kota Tegal. Dari hasil

ujicoba tersebut kemudian diperoleh data yang selanjutnya diolah untuk

mengetahui koefisien korelasi item-total, dengan menggunakan rumus Bivariate

pearson (Riduwan 2012 : 98) yaitu :

Keterangan:

= Koefisien korelasi

= Jumlah skor item

= Jumlah skor total (seluruh item)

= Jumlah perkalian antara skor item dengan skor total

= Jumlah skor item kuadrat

= Jumlah skor total (seluruh item)

= banyaknya siswa
59

Selanjutnya, dihitung dengan Uji-t dengan rumus:

Keterangan :

= nilai

r = koefisien korelasi hasil

n = jumlah responden

Setelah diperoleh harga selanjutnya dibandingkan dengan harga

untuk α = 0,05 dan dk = n – 2. Jika lebih besar dari berarti

soal tersebut valid. Jika lebih kecil dari berarti soal tidak valid.

Dengan maksud untuk mempermudah proses perhitungan tanpa mempengaruhi

hasil, uji validitas pada penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS

(Statistical Product and Service Solution) versi 17.

3.5.2.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur. Untuk

menguji reliabilitas angket yang digunakan untuk mengumpulkan data, peneliti

menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Rumus Cronbach’s Alpha menurut

Arikunto (2010: 239) yaitu:

r11 = }

Keterangan:

r11 = reliabilitas yang dicari

= jumlah varians skor tiap-tiap item


60

= varians total

Selanjutnya hasil r11 dikonsultasikan dengan nilai tabel r dengan

signifikansi 5%. Jika hasil r11 > rtabel maka data dinyatakan reliabel. Jika hasil r11 >

rtabel maka data dinyatakan tidak reliabel. Untuk pengujian reliabilitas

menggunakan SPSS versi 17.

3.6 Metode Analisis Data

Dalam proses penganalisisan data yang diperoleh selama penelitian,

terdapat berbagai metode analisis data yang digunakan. Adapun cakupan dari

metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai

berikut.

3.6.1 Deskripsi Data

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen untuk menguji apakah

model TGT dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Data yang

akan dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

Menurut Sugiyono (2010: 15) data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam

bentuk kata, kalimat, dan gambar, sedangkan data kuantitatif adalah data yang

berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan.

Data kualitatif pada penelitian ini berbentuk motivasi belajar siswa saat

mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model TGT, sedangkan data

kuantitatifnya berupa nilai hasil belajar siswa kelas V SDN Debong Tengah 1, 2,

3 Kota Tegal pada materi pecahan dalam perbandingan dan skala.


61

3.6.2 Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat yang dipakai dalam penelitian ini meliputi uji kesamaan rata-

rata, uji normalitas, uji homogenitas dan analisis akhir (pengujian hipotesis).

Berikut ini merupakan penjelasan mengenai uji prasyarat analisis yang digunakan

dalam penelitian.

3.6.2.1 Uji Kesamaan Rata-rata

Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan

siswa pada dua kelas yang akan digunakan sebagai subjek penelitian. Apabila

rata-rata nilai kedua kelas tidak berbeda jauh, maka penelitian dapat dilakukan.

Uji kesamaan rata-rata dilakukan terhadap nilai UTS Matematika Semester Genap

Siswa Kelas V SDN Debong Tengah 1 dan 3 Kota Tegal tahun 2013, serta

terhadap data awal motivasi belajar siswa sebelum dilakukan penelitian.

Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel

independen (tidak berkorelasi), menurut Sugiyono (2011: 259) yaitu rumusan t-

test sebagai berikut :

1. Rumus 1 (Separated Varians):

t hitung =

2. Rumus 2 (Polled Varians) :

t hitung =
62

Tabel 3.3 Pedoman Penggunaan Rumus t-tes

Varians
Homogen Tidak Homogen
Data
thitung : dapat thitung : dapat menggunakan kedua
menggunakan rumus diatas.
n1 = n2 kedua rumus t
tabel : (rumus 1) dk = n1 atau
diatas. (rumus 2) dk = n2
ttabel : dk = n1 + n2 – 2
thitung : menggunakan thitung : menggunakan rumus 1.
rumus 2. ttabel : dk1= n1– 1 dan dk2= n2– 1
n1 ≠ n2 ttabel : dk = n1 + n2 – 2 ttabel terkecil +
( )

Keterangan :

= rata – rata nilai UTS Genap Matematika kelas eksperimen

= rata – rata nilai UTS Genap Matematika kelas kontrol

= varians total kelas eksperimen

= varians total kelas kontrol

n1 = jumlah sampel kelas eksperimen

n2 = jumlah sampel kelas kontrol

Perhitungan t-tes dilakukan dengan cara membandingkan antara thitung

dengan ttabel pengganti. Adapun kriteria dari pengujian ini yaitu jika thitung < ttabel

pengganti maka Ho diterima dan Ha di tolak. Perhitungan uji kesamaan rata-rata awal

dibantu dengan menggunakan program SPSS versi 17.

3.6.2.2 Uji Normalitas


63

Statistik parametris bekerja berdasarkan asumsi bahwa data setiap variabel

yang akan dianalisis berdasarkan distribusi normal. Untuk itu, sebelum peneliti

menggunakan teknik statistik parametris, maka kenormalan data harus diuji

terlebih dahulu. Bila data tidak normal, maka statistik parametris tidak dapat

digunakan, untuk itu perlu digunakan statistik nonparametris.

Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan terhadap skor hasil belajar

yang dicapai seluruh anggota sampel dengan menggunakan uji Lilliefors dan

dibantu dengan menggunakan program SPSS versi 17 dengan melihat nilai pada

Kolmogorov-Smirnov. Pengambilan keputusan uji dan penarikan simpulan

diambil pada taraf signifikan 5%.

3.6.2.3 Uji Homogenitas

Uji homogenitas merupakan uji perbedaan varians antara dua kelompok.

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok memiliki

kemampuan yang setara setelah masing-masing kelompok memperoleh perlakuan

yang berbeda. Uji homogenitas dapat dihitung dengan menggunakan metode

Levene yang dibantu dengan program aplikasi SPSS versi 17, dengan

pengambilan keputusan dan penarikan kesimpulan terhadap uji hipotesis

dilakukan pada taraf signifikan 5%. Jika nilai signifikansinya di atas 0,05, maka

dapat dikatakan bahwa varians homogen. Sebaliknya jika nilai signifikansinya di

bawah 0,05, maka varians tidak homogen. Kriteria kedua yaitu dengan

membandingkan Fhitung dengan Ftabel. Jika Fhitung > Ftabel maka data tidak homogen

dan jika Fhitung ≤ Ftabel, maka dapat dinyatakan homogen (Riduwan 2010: 186).
64

3.6.3 Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis)

Analisis akhir data adalah analisis yang digunakan untuk menyimpulkan

hasil penelitian. Ada tidaknya perbedaan motivasi dan hasil belajar matematika

setelah penerapan model TGT dapat diketahui melalui analisis akhir dengan uji t.

Rumusan t-test yang digunakan untuk mengujii hipotesis dua sampel independent

(tidak berkorelasi), menurut Sugiyono (2010: 122) adalah sebagai berikut:

t=

Keterangan :

= rata – rata nilai motivasi/hasil belajar Matematika kelas eksperimen

= rata – rata nilai motivasi/hasil belajar Matematika kelas kontrol

= varians total kelas eksperimen

= varians total kelas kontrol

n1 = jumlah sampel kelas eksperimen

n2 = jumlah sampel kelas kontrol

Dalam uji pihak kanan berlaku ketentuan, bila harga thitung jatuh pada daerah

penerimaan H0 lebih besar atau sama dengan (≥) dari ttabel, maka H0 diterima dan

Ha ditolak (Sugiyono 2010: 100). Perhitungan uji hipotesis akhir dibantu dengan

menggunakan program SPSS versi 17.

Jika data yang diuji ternyata berdistribusi tidak normal maka analisis akhir

cukup menggunakan uji nonparametris yaitu uji U Mann Whitney. Kedua rumus U

Mann Whitney digunakan dalam perhitungan karena akan diperlukan untuk


65

mengetahui harga U mana yang lebih kecil. Harga U yang lebih kecil tersebut

yang digunakan untuk pengujian dan dibandingkan dengan U tabel. Kedua rumus

tersebut menurut Sugiyono (2011: 153) adalah sebagai berikut:

n1 (n1 + 1)
Rumus 1 : U1 = n1 n2 + − R1
2

Rumus 2 : U2 = n1 n2 + n 2 (n 2 + 1) − R 2
2

Keterangan :

n1 : jumlah sampel 1

n2 : jumlah sampel 2

U1 : jumlah peringkat 1

U2 : jumlah peringkat 2

R1 : jumlah rangking pada sampel n1

R1 : jumlah rangking pada sampel n2

Kriteria keputusannya, menurut Sugiyono (2011: 15) yaitu Ho ditolak jika

nilai statistik U ≤ nilai kritis (Uhitung ≤ Utabel).


BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Data

Deskripsi data yang akan disajikan dari hasil penelitian ini yaitu untuk

memberikan gambaran secara umum mengenai penyebaran data penelitian yang

diperoleh, sehingga lebih mudah dipahami. Data yang diperoleh berupa data

motivasi dan hasil belajar siswa, baik sebelum dan sesudah penelitian. Adapun

data motivasi dan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah penelitian akan

dipaparkan secara terperinci dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4.1. Paparan Data Rekap Skor Motivasi dan Hasil Belajar Matematika
Siswa (Pra Eksperimen)

Motivasi Belajar Siswa Hasil Belajar Siswa


No. Kriteria Data Kelas Kelas Kelas Kelas
Eksperimen kontrol Eksperimen kontrol
1. Jumlah sampel 23 35 23 35
2. Skor rata-rata 78,26 79,53 60,87 59,94
3. Median 79,26 80,74 61 58
4. Skor minimal 65,93 62,96 30 44
5. Skor maksimal 90,37 87,41 88 87
6. Rentang 24,44 24,44 58 44
7. Varians 45,47 32,25 155,67 98,64
8. Standar deviasi 6,74 5,68 12,47 9,93
Berdasarkan tabel 4.1, dapat dijelaskan bahwa jumlah sampel kelas

eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah 23 dan 35. Rata-rata skor

kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah 78,26 dan 79,53

(motivasi awal); serta 60,87 dan 59,94 (hasil UTS Genap Matematika). Untuk

66
67

skor minimal kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah 65,93 dan

62,96 (motivasi awal); serta 30 dan 44 (hasil UTS Genap Matematika), sedangkan

skor maksimal kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah 90,37

dan 87,41 (motivasi awal); serta 88 dan 87 (hasil UTS Genap Matematika).

Untuk data motivasi dan hasil belajar siswa sesudah penelitian akan

dipaparkan secara terperinci dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4.2. Paparan Data Rekap Skor Motivasi dan Hasil Belajar Matematika
Siswa (Data Akhir)

Motivasi Belajar Siswa Hasil Belajar Siswa


No. Kriteria Data Kelas Kelas kontrol Kelas Kelas
Eksperimen Eksperimen kontrol
1. Jumlah siswa 23 35 23 35
2. Skor rata-rata 81,25 78,16 66,43 51,91
3. Median 83,70 79,26 72,22 50
4. Skor minimal 63,70 62,22 27,78 16,67
5. Skor maksimal 92,59 91,11 100,00 100,00
6. Rentang 28,89 28,89 72,22 83,33
7. Varians 52,74 38,23 267,89 386,61
8. Standar 19,66
7,26 6,18 16,36
deviasi

Berdasarkan tabel 4.2, dapat dijelaskan bahwa jumlah sampel kelas

eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah 23 dan 35. Rata-rata skor

kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah 81,25 dan 78,16

(motivasi belajar); serta 66,43 dan 51,91 (hasil belajar). Untuk skor minimal kelas

eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah 63,70 dan 62,22 (motivasi

belajar); serta 66,43 dan 44 (hasil belajar), sedangkan skor maksimal kelas

eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah 92,59 dan 91,11 (motivasi
68

belajar) dan 100,00 untuk data hasil belajar Matematika baik pada kelas

eksperimen maupun kelas kontrol.

4.2. Analisis Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dilakukan untuk mengukur dan memperoleh instrumen

yang baik, sebelum digunakan sebagai instrumen dalam penelitian. Dalam

penelitian ini, uji coba dilakukan di kelas V SDN Debong Tengah 2 Kota Tegal

yang didikuti oleh 34 siswa. Pemilihan kelas uji coba didasarkan pada syarat

bahwa uji coba instrumen dilakukan di luar kelas yang akan dijadikan sebagai

objek penelitian, tetapi masih dalam satu populasi. Instrumen yang diuji cobakan

adalah instrumen tes dan non tes. Sebagai langkah awal dari penelitian, diperlukan

pengujian instrumen baik pengujian instrumen tes maupun instrumen non tes.

Adapun langkah-langkah pengujian masing-masing instrumen dapat dijelaskan

sebagai berikut.

4.2.1. Instrumen tes

Instrumen tes yang diujicobakan berupa soal berbentuk pilihan ganda yang

berjumlah 40 soal dan memiliki 4 alternatif jawaban. Pengujian instrumen ini

meliputi uji validitas, uji reliabilitas, analisis tingkat kesukaran dan daya beda

soal. Penjelasan secara rinci mengenai pengujian instrumen tes ini adalah sebagai

berikut.

4.2.1.1. Uji Validitas

Peneliti melakukan uji validitas data sebelum dan sesudah hasil uji coba

soal, untuk menganalisis validitas logis, empiris, dan konstruk pada soal yang

akan digunakan. Untuk mengetahui valid atau tidaknya instrumen soal juga
69

diperlukan perhitungan koefisien korelasi. Perhitungan akan menggunakan rumus

product moment yang dibantu melalui program SPSS 17. Untuk lebih jelasnya

akan diterangkan secara lengkap di bawah ini.

(1) Validitas Logis dan Empiris; Pengujian validitas logis dan empiris

dilakukan untuk mengetahui bahwa soal yang telah disusun sudah sesuai

dengan silabus serta bahasa yang digunakan dalam soal tersebut benar.

Peneliti menyusun soal yang berjumlah 40 soal dan memiliki 4 alternatif

jawaban. Pengujian validitas logis dan empiris dilakukan oleh Widji

Sulistyo, guru Kelas V SDN Debong Tengah 3 Kota Tegal dan Noening

Andrijati, dosen matematika prodi PGSD pada Universitas Negeri

Semarang. Berdasarkan hasil penilaian dari penilai ahli instrumen

dinyatakan sudah layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian

untuk pengambilan data. Sesudah dinilai validitas logis dan empirisnya,

instrumen kemudian diujicobakan pada kelas V SDN Debong Tengah 2

Kota Tegal pada tanggal 19 April 2013.

(2) Validitas Konstruk; Untuk mengetahui nilai validitas konstruk digunakan

rumus korelasi product moment untuk mencari nilai koefisien korelasi

setiap butir soal. Uji validitas menggunakan metode product moment yaitu

pengujian dengan mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total.

Setelah dilakukan uji coba instrumen, maka diperoleh data nilai hasil

belajar siswa pada kelas uji coba. Data nilai hasil belajar siswa di kelas uji

coba dapat dipaparkan pada tabel 4.3 berikut ini.


70

Tabel 4.3. Paparan Data Nilai Uji Coba Instrumen Tes pada Kelas Uji Coba

No. Kriteria Data Kelas Uji coba


1. Jumlah siswa 34
2. Skor rata-rata 49,12
3. Median 48,75
4. Skor minimal 17,5
5. Skor maksimal 85
6. Rentang 67,5
7. Varians 229,5
8. Standar deviasi 15,15

Berdasarkan nilai hasil belajar matematika siswa di kelas uji coba, maka

dilakukanlah uji validitas instrumen menggunakan metode product moment.

Untuk mempermudah perhitungan peneliti menggunakan bantuan program SPSS

versi 17. Pengambilan keputusan pada uji validitas dilakukan dengan batasan r tabel

dengan signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Untuk batasan r tabel dengan jumlah n =

34 didapat r tabel sebesar 0,339 pada tabel r. Jika nilai korelasi setiap soal lebih dari

batasan yang ditentukan maka item tersebut dianggap valid, sedangkan jika nilai

korelasi kurang dari batasan yang ditentukan maka item dianggap tidak valid.

Hasil output validitas soal menggunakan SPSS 17 dapat dilihat pada lampiran 19.

Rekap data hasil perhitungan SPSS 17 dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini.

Tabel 4.4. Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba dengan rtabel = 0.339 ;
Taraf Signifikansi 0.05 dan n= 34

Pearson Pearson
Nomor Nomor
Correlations Validitas Correlations Validitas
Item Item
(r11) (r11)
1 .a Tidak Valid 21 0,725 Valid
2 0,373 Valid 22 0,262 Tidak Valid
3 0,360 Valid 23 -0,156 Tidak Valid
4 0,288 Tidak Valid 24 0,269 Tidak Valid
5 0,575 Valid 25 0,184 Tidak Valid
6 0,622 Valid 26 0,451 Valid
7 0,388 Valid 27 0,182 Tidak Valid
8 0,223 Tidak Valid 28 0,359 Valid
Nomor Pearson Nomor Pearson
Validitas Validitas
Item Correlations Item Correlations
71

(r11) (r11)
9 0,614 Valid 29 0,592 Valid
10 0,330 Tidak Valid 30 0,329 Tidak Valid
11 0,420 Valid 31 0,263 Tidak Valid
12 0,559 Valid 32 0,471 Valid
13 0,578 Valid 33 0,113 Tidak Valid
14 0,164 Tidak Valid 34 0,522 Valid
15 0,049 Tidak Valid 35 0,224 Tidak Valid
16 0,380 Valid 36 0,676 Valid
17 0,323 Tidak Valid 37 0,122 Tidak Valid
18 0,422 Valid 38 0,470 Valid
19 0,546 Valid 39 -0,043 Tidak Valid
20 0,332 Tidak Valid 40 0,080 Tidak Valid

Dari perhitungan data dengan menggunakan program SPSS 17 diperoleh item

yang valid sebanyak 20 butir soal dan yang tidak valid sebanyak 20 butir soal.

Butir soal yang valid adalah nomor 2, 3, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 13, 16, 18, 19, 21, 26,

28, 29, 32, 34, 36, 38.

4.2.1.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan pada seluruh item soal. Perhitungan uji

reliabilitas menggunakan rumus Kuder dan Richardson (KR-21). Nilai reliabilitas

per item dilihat dari perbandingan antara rhitung dengan rtabel. Jika rhitung > rtabel,

maka item tersebut dikatakan reliabel.

Dari hasil penghitungan menggunakan rumus Kuder dan Richardson (KR-

21) diperoleh data perbandingan rhitung sebesar 0,893 lebih besar dari rtabel sebesar

0,339. Dengan demikian dari hasil rhitung dibanding rtabel diperoleh rhitung>rtabel,

maka semua butir soal dinyatakan sudah reliabel. Perhitungan reliabilitas soal

dapat dilihat pada lampiran 22.


72

4.2.1.3. Analisis Tingkat Kesukaran

Untuk dapat mengetahui tingkat kesukaran dari instrumen maka

dibutuhkan pengujian tingkat kesukaran. Pengujian tingkat kesukaran dilakukan

dengan membandingan banyaknya jumlah siswa yang menjawab soal benar pada

setiap butir soal dibanding dengan jumlah peserta tes. Berdasarkan hasil

perhitungan manual diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.5. Analisis Tingkat Kesukaran

No. Soal P Kriteria No. Soal P Kriteria


1 1 Mudah 21 0,18 Sulit
2 0,82 Mudah 22 0,21 Sulit
3 0,82 Mudah 23 0,15 Sulit
4 0,74 Mudah 24 0,76 Mudah
5 0,65 Sedang 25 0,24 Sulit
6 0,29 Sulit 26 0,59 Sedang
7 0,32 Sedang 27 0,44 Sedang
8 0,88 Mudah 28 0,53 Sedang
9 0,24 Sulit 29 0,62 Sedang
10 0,88 Mudah 30 0,53 Sedang
11 0,41 Sedang 31 0,47 Sedang
12 0,06 Sulit 32 0,59 Sedang
13 0,44 Sedang 33 0,15 Sulit
14 0,15 Sulit 34 0,5 Sedang
15 0,41 Sedang 35 0,47 Sedang
16 0,68 Sedang 36 0,76 Mudah
17 0,79 Mudah 37 0,53 Sedang
18 0,68 Sedang 38 0,15 Sulit
19 0,71 Mudah 39 0,21 Sulit
20 0,35 Sedang 40 0,26 Sulit

Keterangan: warna baris hijau menandakan soal tersebut sudah valid dan reliabel.
Harga tingkat kesukaran yang diperoleh, kemudian dikonsultasikan

dengan ketentuan sebagai berikut: soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal

sukar; soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang; soal dengan P 0,71

sampai 1,00 adalah soal mudah (Sudjana, 2009: 137).


73

4.2.1.4. Uji Daya Pembeda Butir Soal

Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk

membedakan siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang

kurang pandai (berkemampuan rendah). Sebelum perhitungan kelompok siswa

dibagi dua sesuai jumlah skor soal atau jawaban benar yang didapat menjadi

kelompok atas dan kelompok bawah (lampiran 23). Pengujian daya beda

diperoleh dari hasil perhitungan jumlah jawaban benar pada kelompok atas

dibanding jumlah siswa pada kelompok atas (PA) dikurangi hasil jumlah jawaban

benar pada kelompok bawah dibanding jumlah siswa pada kelompok bawah (PB).

Berdasarkan hasil perhitungan manual diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.6. Daya Pembeda Soal

No. No.
PA PB D Kriteria PA PB D Kriteria
Soal Soal
1 1 1 0 Jelek 21 0,353 0 0,35 Cukup
2 1 0,647 0,35 Cukup 22 0,353 0,059 0,29 Cukup
3 1 0,647 0,35 Cukup 23 0,176 0,118 0,06 Jelek
4 0,882 0,588 0,29 Cukup 24 0,882 0,647 0,24 Cukup
5 0,941 0,353 0,59 Baik 25 0,294 0,176 0,12 Jelek
6 0,529 0,059 0,47 Baik 26 0,765 0,412 0,35 Cukup
7 0,471 0,176 0,29 Cukup 27 0,471 0,412 0,06 Jelek
8 0,941 0,824 0,12 Jelek 28 0,765 0,294 0,47 Baik
9 0,412 0,059 0,35 Cukup 29 0,882 0,353 0,53 Baik
10 1 0,765 0,24 Cukup 30 0,647 0,412 0,24 Cukup
11 0,588 0,235 0,35 Cukup 31 0,471 0,471 0 Jelek
12 0,118 0 0,12 Jelek 32 0,706 0,471 0,24 Cukup
13 0,706 0,176 0,53 Baik 33 0,176 0,118 0,06 Jelek
14 0,176 0,118 0,06 Jelek 34 0,706 0,294 0,41 Baik
15 0,412 0,412 0 Jelek 35 0,471 0,471 0 Jelek
16 0,824 0,529 0,29 Cukup 36 1 0,529 0,47 Baik
17 0,882 0,706 0,18 Jelek 37 0,588 0,471 0,12 Jelek
18 0,824 0,529 0,29 Cukup 38 0,235 0,059 0,18 Jelek
Tidak
19 0,882 0,529 0,35 Cukup 39 0,118 0,294 -0,2
Baik
20 0,353 0,353 0 Jelek 40 0,294 0,235 0,06 Jelek
Keterangan: warna baris hijau menandakan soal tersebut sudah valid dan reliabel.
74

Harga daya pembeda yang diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan ketentuan

sebagai berikut: D ≤ 0,00 : soal jelek sekali; 0,01 – 0,20 : soal jelek; 0,21 –

0,40 : soal cukup; 0,41 – 0,70 : soal baik; 0,71 – 1,00 : soal baik sekali (Arikunto,

2011: 213-218). Dari tabel di atas dapat dilihat terdapat 7 soal dengan kategori

soal berdaya pembeda baik, 16 soal berdaya beda cukup, 16 soal berdaya beda

jelek, dan 1 soal yang berdaya beda tidak baik. Soal yang dapat digunakan sebagai

instrumen harus minimal berdaya beda cukup.

Berdasarkan analisis uji coba instrumen tes dapat disimpulkan bahwa soal

yang memenuhi syarat dan dapat di gunakan sebagai instrumen penelitian adalah

sejumlah 18 butir. Instrumen penelitian dapat dilihat pada lampiran 17.

4.2.2. Instrumen Non Tes

Instrumen non tes yang diujicobakan berupa angket berbentuk rating scale

yang memuat 40 butir soal dengan 5 alternatif jawaban. Pengujian instrumen non

tes ini meliputi uji validitas dan uji reliabilitas, yang akan dijelaskan secara

lengkap pada bagian dibawah ini.

4.2.2.1. Uji Validitas

Uji Validitas instrumen non tes dilakukan untuk mengetahui validitas

validitas logis, empiris, dan konstruk pada instrumen/angket yang akan

digunakan. Untuk mengetahui valid atau tidaknya instrumen non tes ini juga

diperlukan perhitungan koefisien korelasi. Perhitungan akan menggunakan rumus

Bivariate pearson yang dibantu melalui program SPSS versi 17. Untuk lebih

jelasnya akan diterangkan secara lengkap di bawah ini.


75

(1) Validitas Logis dan Empiris; Untuk mengetahui validitas logis dan empiris

instrumen non tes ini, maka perlu dilakukan uji validitas yaitu dengan

menilai kesesuaian antara butir angket dengan kisi-kisi yang telah

ditetapkan. Uji validitas ini dilakukan oleh dua penilai ahli, yakni kedua

dosen pembimbing skripsi, Noening Andrijati dan Sigit Yulianto.

Berdasarkan hasil penilaian dari penilai ahli instrumen dinyatakan sudah

layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian untuk pengambilan

data. Setelah dinilai validitas logis dan empirisnya, instrumen kemudian

diujicobakan pada kelas V SDN Debong Tengah 2 Kota Tegal pada

tanggal 19 April 2013.

(2) Validitas Konstruk; Dari hasil ujicoba instrumen kemudian diperoleh data

yang selanjutnya diolah untuk mengetahui koefisien korelasi item-total,

dengan menggunakan rumus Bivariate pearson dibantu dengan program

SPSS versi 17. Pengujian validitas ini dilakukan terhadap skor motivasi

belajar siswa setelah instrumen soal tes diujicobakan di kelas uji coba.

Adapun data skor motivasi belajar siswa di kelas uji coba dapat dipaparkan

pada tabel 4.7 di bawah ini.

Tabel 4.7. Paparan Data Skor Uji Coba Instrumen Angket pada Kelas Uji Coba

No. Kriteria Data Kelas Uji coba


1. Jumlah sampel 34
2. Skor rata-rata 72,04
3. Median 72
4. Skor minimal 54,5
5. Skor maksimal 86
6. Rentang 31,5
7. Varians 63,54
8. Standar deviasi 7,97
76

Berdasarkan skor motivasi belajar matematika siswa di kelas uji coba, maka

dilakukanlah uji validitas instrumen menggunakan metode Bivariate pearson.

Untuk mempermudah perhitungan peneliti menggunakan bantuan program SPSS

versi 17. Pengambilan keputusan pada uji validitas dilakukan dengan batasan r tabel

dengan signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Untuk batasan r tabel dengan jumlah n =

34 didapat r tabel sebesar 0,339 pada tabel r. Jika nilai korelasi setiap soal lebih dari

batasan yang ditentukan maka item tersebut dianggap valid, sedangkan jika nilai

korelasi kurang dari batasan yang ditentukan maka item dianggap tidak valid.

Hasil output SPSS 17 uji validitas angket dapat dilihat pada lampiran 34. Rekap

data hasil perhitungan SPSS 17 dapat dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini.

Tabel 4.8. Rekapitulasi Uji Validitas Angket Uji Coba dengan rtabel = 0.339 ;
Taraf Signifikansi 0.05 dan n= 34

Pearson Pearson
Nomor Nomor
Correlations Validitas Correlations Validitas
Item Item
(r11) (r11)
1 0,467 Valid 21 0,580 Valid
2 0,358 Valid 22 0,304 Tidak Valid
3 0.167 Tidak Valid 23 0,458 Valid
4 0.467 Valid 24 -0,017 Tidak Valid
5 0,453 Valid 25 0,410 Valid
6 -0,032 Tidak Valid 26 0,507 Valid
7 0,560 Valid 27 0,408 Valid
8 0.100 Tidak Valid 28 0,472 Valid
9 0,427 Valid 29 0,225 Tidak Valid
10 0,392 Valid 30 0,169 Tidak Valid
11 0,632 Valid 31 0,533 Valid
12 0,475 Valid 32 -0,057 Tidak Valid
13 0,630 Valid 33 0,370 Valid
14 0,505 Valid 34 0,416 Valid
15 0,642 Valid 35 0,038 Tidak Valid
16 0.587 Valid 36 0,387 Valid
17 0,410 Valid 37 0,071 Tidak Valid
18 0,450 Valid 38 -0,009 Tidak Valid
19 0,274 Tidak Valid 39 0,130 Tidak Valid
20 0,565 Valid 40 0,372 Valid
77

Dari perhitungan data dengan menggunakan program SPSS 17 diperoleh item

yang valid sebanyak 27 butir soal dan yang tidak valid sebanyak 13 butir soal.

Butir soal yang tidak valid adalah nomor 3, 6, 8, 19, 22, 24, 29, 30, 32, 35, 37,

38, 39.

4.2.2.2. Uji Reliabilitas

Dari hasil uji validitas angket, item yang valid kemudian dihitung

reliabilitasnya menggunakan rumus Cronbach’s Alpha yang dibantu melalui

program SPSS versi 17. Hasil output uji validitas soal menggunakan SPSS 17

dapat dilihat pada lampiran 33. Rekap data hasil perhitungan SPSS 17 dapat

dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.9. Rekapitulasi Uji Reliabilitas Angket Uji Coba dengan rtabel = 0.339 ;
Taraf Signifikansi 0.05 dan n= 34

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.816 40

Nilai Cronbach’s Alpha dikonsultasikan dengan nilai tabel r dengan signifikansi

5%. Jika hasil r11 > rtabel maka data dinyatakan reliabel, sebaliknya jika hasil r11 >

rtabel maka data dinyatakan tidak reliabel.

Berdasarkan out put SPSS versi 17, nilai Cronbach’s Alpha adalah sebesar

0,816. Nilai Cronbach’s Alpha tersebut kemudian dibandingkan dengan rtabel

sebesar 0,339. Hasil perbandingannya yaitu 0,816 > 0,367. Dengan demikian,

keseluruhan item dinyatakan reliabel. Adapun kriteria untuk menginterpretasikan

tingkat reliabilitas item soal menggunakan pedoman sebagai berikut: Nilai r : 0,81
78

- 1,00 berarti reliabilitas tinggi; r : 0,61 - 0,80 berarti reliabilitas cukup; 0,41 -

0,60 berarti reliabilitas agak rendah; r : 0,21 - 0,40 berarti reliabilitas rendah; r :

0,00 - 0,20 berarti reliabilitas sangat rendah (Arikunto, 2010: 109).

4.3. Hasil Penelitian

Hasil penelitian menjelaskan kumpulan data berdasarkan penelitian yang

telah dilaksanakan. Hasil penelitian merupakan rekap data dari motivasi dan hasil

belajar siswa selama penelitian berlangsung. Deskripsi data hasil penelitian

dijelaskan lebih rinci sebagai berikut:

4.3.1. Hasil UTS Genap Matematika Kelas Eksperimen dan Kontrol (Data

Awal)

Data awal dari penelitian ini dianalisis dengan tujuan untuk mengetahui

kedua sampel memiliki kemampuan awal yang sama atau tidak. Berdasarkan data

hasil UTS Genap Matematika siswa, didapatkan nilai rata-rata untuk kelas

eksperimen adalah 60,869, simpangan baku 12,47, nilai tertinggi adalah 88,dan

nilai terendah adalah 30 (lampiran 41). Pada kelas kontrol, didapatkan nilai rata-

rata kelas 59,94, simpangan baku 9,93, nilai tertinggi adalah 87,dan nilai terendah

adalah 44 (lampiran 40). Berikut ini akan disajikan data nilai UTS dalam bentuk

tabel distribusi frekuensi. Adapun cara menentukan interval dalam tabel distribusi

frekuensi dapat dilihat pada lampiran 38.


79

Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Nilai UTS Genap Matematika

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol


Nilai Interval f (frekuensi) Nilai Interval f (frekuensi)
30 – 39 1 44 – 50 5
40 – 49 1 51 – 57 10
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai Interval f (frekuensi) Nilai Interval f (frekuensi)
50 – 59 9 58 – 64 8
60 – 69 6 65 – 71 9
70 – 79 5 72 – 78 1
80 – 89 1 79 – 85 1
86 – 92 1
Jumlah 23 Jumlah 35

4.3.2. Motivasi Belajar Matematika Siswa

Penilaian motivasi belajar matematika siswa dinilai berdasarkan instrumen

lembar motivasi belajar siswa (lampiran 31) dengan berpedoman pada lembar

deskriptor pedoman penilaian motivasi belajar siswa dalam pembelajaran

(lampiran 29). Hasil penilaian dari skor motivasi belajar siswa diambil dari rata-

rata nilai total Skor Motivasi Siswa (SMS). Hasil nilai motivasi belajar siswa pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah penerapan pembelajaran matematika,

dapat disajikan dalam tabel-tabel berikut ini.

Tabel 4.11. Perbandingan Motivasi Belajar Matematika Siswa


Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No. Kriteria Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol


1. Jumlah sampel 23 35
2. Skor rata-rata 81,25 78,16
3. Median 83,70 79,25
4. Skor minimal 63,70 62,22
5. Skor maksimal 92,59 91,11
6. Rentang 28,89 28,89
7. Varians 52,74 38,22
8. Standar Deviasi 7,262 6,18
80

Untuk mengetahui tingkat motivasi belajar matematika baik di kelas eksperimen

maupun kontrol, perlu dilakukan pembandingan skor motivasi. Skor motivasi

belajar siswa dapat dibandingkan antara sebelum dan sesudah memperoleh

pembelajaran matematika dari mading-masing kelas eksperimen maupun kontrol,

sehingga dapat diketahui pengaruh pembelajaran yang diberikan terhadap

motivasi belajar siswa. Berikut ini adalah paparan data skor motivasi belajar

matematika siswa pada kelas eksperimen maupun kontrol.

Tabel 4.12. Paparan Data Skor Motivasi Belajar Matematika Siswa pada Kelas
Eksperimen dengan Pembelajaran TGT

Total
Kriteria Nilai Total
Waktu Skor Motivasi Keterangan
(n=23) SMS (%)
Mentah
Sebelum Jumlah 2430 1800
Tinggi Nilai naik,
Pembelajaran Rata-rata 105,65 78,26
kriteria
Sesudah Jumlah 2523 1868,9 Sangat naik
Pembelajaran Rata-rata 109,7 81,25 Tinggi

Tabel 4.13. Paparan Data Skor Motivasi Belajar Matematika Siswa pada Kelas
Kontrol dengan Pembelajaran Konvensional

Total
Kriteria Nilai Total Keterangan
Waktu Skor Motivasi
(n=35) SMS (%)
Mentah
Sebelum Jumlah 3758 2783,7
Tinggi
Pembelajaran Rata-rata 107,37 79,53 Nilai turun,
Sesudah Jumlah 3693 2736 kriteria tetap
Tinggi
Pembelajaran Rata-rata 105,5 78,16

Keterangan:

Skor Mentah = jumlah keseluruhan poin angket yang diperoleh siswa.

SMS = Skor Motivasi Siswa


81

Rumus Skor Motivasi Siswa SMS x 100%

4.3.3. Hasil Belajar Matematika Siswa

Hasil belajar siswa diperoleh dari penilaian terhadap jawaban soal tes

postes (tes akhir) yang diujikan. Soal yang digunakan untuk tes akhir pada kelas

eksperimen dan kontrol merupakan soal yang sudah teruji validitas, reliabilitas,

tingkat kesukaran dan daya bedanya. Soal tes formatif terdiri dari 18 soal dengan

bentuk pilihan ganda dan memiliki 4 alternatif jawaban. Sampel yang diambil di

kelas eksperimen yang mengikuti postes sejumlah 23 orang. Dari hasil postes

diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 66,425; simpangan baku 16,36; nilai

tertinggi adalah 100; nilai terendah adalah 27,78 (lampiran 40). Dari data tersebut

akan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini. Adapun cara

menentukan interval dalam tabel distribusi frekuensi baik untuk kelas eksperimen

maupun kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran 39.

Tabel 4.14. Distribusi Frekuensi Nilai Postes Kelas Eksperimen

Nilai Interval f (frekuensi)


27,78 – 38,78 1
38,78 – 49,79 2
49,80 – 60,80 2
60,81 – 71,81 6
71,83 – 82,83 9
82,84 – 93,84 2
93,85 – 100,00 1
Jumlah 23

Pada kelas kontrol dari 35 sampel yang mengikuti postes, diperoleh nilai rata-rata

kelas sebesar 51,905; simpangan baku 19,67; nilai tertinggi adalah 100; nilai
82

terendah adalah 16,67 (lampiran 44). Dari data tersebut dapat disajikan dalam

tabel distribusi frekuensi sebagai berikut.

Tabel 4.15. Distribusi Frekuensi Nilai Postes Kelompok Kontrol

Nilai Interval f (frekuensi)


16,67 – 29,67 4
29,68 – 42,68 9
42,69 – 55,69 11
55,70 – 68,70 3
68,71 – 82,71 4
82,72 – 95,72 3
95,73 – 100,00 1
Jumlah 35

4.4. Uji Prasyarat Analisis

Sebelum dilakukan penganalisisan akhir maka perlu dilakukan pengujian

prasyarat pada data yang telah diperoleh. Uji prasyarat analisis dalam penelitian

ini meliputi pengujian normalitas, uji homogenitas dan uji t pada data motivasi

dan hasil belajar siswa. Berikut ini merupakan penjelasan dari hasil uji prasyarat

motivasi dan hasil belajar siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

4.4.1. Data sebelum Eksperimen

Terdapat beberapa analisis data sebelum eksperimen, diantaranya analisis

uji normalitas, analisis uji homogenitas, dan analisis kesamaan rata-rata. Berikut

ini merupakan hasil analisis data sebelum eksperimen.

4.4.1.1. Hasil Uji Normalitas Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa

(Data Awal)
83

Uji normalitas pada data awal digunakan untuk mengetahui kondisi awal

data berdistribusi normal atau tidak. Berikut ini merupakan hasil analisis uji

normalitas data sebelum penelitian.

4.4.1.1.1. Uji Normalitas Motivasi Belajar Matematika Siswa (Data Awal)

Berdasarkan rekap nilai skor motivasi siswa (lampiran 37 dan 38)

diperoleh data bahwa rata-rata skor motivasi belajar matematika siswa sebelum

proses pembelajaran, pada kelas eksperimen sebesar 78,26 dan kelas kontrol

79,53. Pengujian normalitas pada data motivasi belajar matematika siswa sebelum

proses pembelajaran, menggunakan bantuan program SPSS versi 17. Berikut ini

hasil perhitungan normalitas data motivasi belajar siswa sebelum proses

pembelajaran belajar matematika, baik di kelas eksperimen maupun di kelas

kontrol.

(1) Hipotesis uji

Ho= sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

Ha= sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

(2) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05.

(3) Statistik Uji

Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas skor motivasi

belajar matematika siswa menggunakan metode liliefors atau Kolmogorov-

Smirnov dengan bantuan aplikasi SPSS 17.

(4) Kriteria Keputusan


84

Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan

hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance

Kolmogorov-Smirnov ≥ = 0,05 atau Ho ditolak jika Significance

Kolmogorov-Smirnov < = 0,05.

(5) Hitungan

Perhitungan dilakukan menggunakan bantuan dari program SPSS versi 17.

Berikut ini merupakan output hasil analisis uji normalitas data awal yang

dihitung menggunakan bantuan program SPSS versi 17.

Tabel 4.16. Normalitas Data Motivasi Belajar Matematika Siswa (Data Awal)

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Kelompok Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Hasil Eksperimen .118 23 .200* .966 23 .585

kontrol .143 35 .066 .885 35 .002

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

(6) Kesimpulan dan Penafsiran

Berdasarkan output SPSS di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi

untuk kelas eksperimen tertera pada kolom Kolmogorov-Smirnov sebesar

0,200; sedangkan pada kelas kontrol nilai signifikansinya sebesar 0,66.

Data dinyatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05,

maka dari output normalitas data awal sebelum penelitian sampel kedua

kelas dinyatakan berdistribusi normal karena nilai signifikansi keduanya

telah lebih dari 0,05.


85

4.4.1.1.2. Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika Siswa (Data Awal)

Berdasarkan data nilai UTS Genap Matematika kelas eksperimen dan

kelas kontrol sebelum penelitian, diperoleh rata-rata kelas eksperimen sebesar

60,87 dengan banyak data 23 dan kelas kontrol sebesar 59,94 dengan banyak data

35. Berikut ini hasil perhitungan normalitas data nilai hasil belajar matematika

sebelum dilakukan penelitian.

(1) Hipotesis uji

Ho= sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

Ha= sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

(2) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05.

(3) Statistik Uji

Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas data nilai UTS

Genap Matematika menggunakan metode liliefors atau Kolmogorov-

Smirnov dengan bantuan aplikasi SPSS 17.

(4) Kriteria Keputusan

Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan

hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance

Kolmogorov-Smirnov ≥ = 0,05 atau Ho ditolak jika Significance

Kolmogorov-Smirnov < = 0,05.

(5) Hitungan
86

Perhitungan dilakukan menggunakan bantuan dari program SPSS versi 17.

Berikut ini merupakan output hasil analisis uji normalitas data awal yang

dihitung menggunakan bantuan program SPSS versi 17.

Tabel 4.17. Normalitas Data Nilai UTS Genap Matematika (Data Awal)

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Kelompok Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Hasil Eksperimen .116 23 .200* .970 23 .680

Kontrol .120 35 .200* .940 35 .055

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

(6) Kesimpulan dan Penafsiran

Berdasarkan output SPSS di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi

untuk kelas eksperimen tertera pada kolom Kolmogorov-Smirnov sebesar

0,200; begitu pula pada kelas kontrol nilai signifikansinya sebesar 0,200.

Data dinyatakan berditribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05.

Dengan demikian, dari output normalitas data awal sebelum dilakukan

penelitian, sampel kedua kelas dinyatakan berdistribusi normal karena

nilai signifikansi keduanya telah lebih dari 0,05.

4.4.1.2. Hasil Uji Homogenitas Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa

(Data Awal)

Setelah data dinyatakan normal maka langkah selanjutnya adalah

pengujian homogenitas. Uji homogenitas ini digunakan untuk menyatakan


87

kesetaraan varians dari variabel yang diuji. Kriteria pengujian adalah jika Fhitung >

Ftabel, maka tidak homogen dan jika Fhitung ≤ Ftabel, maka dapat dinyatakan

homogen (Riduwan 2010: 186). Selain itu, data juga dinyatakan homogen jika

nilai signifikansi lebih dari 0,05. Berikut ini merupakan hasil uji homogenitas

motivasi dan hasil belajar matematika siswa.

4.4.1.2.1. Uji Homogenitas Motivasi Belajar Matematika Siswa (Data Awal)

Pada pengujian homogenitas skor motivasi belajar matematika siswa juga

menggunakan program SPSS versi 17. Berikut ini merupakan hasil analisis uji

homogenitas data sebelum penelitian.

(1) Hipotesis Uji

Ho= tidak terdapat perbedaan varians antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

Ha= terdapat perbedaan varians antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

(2) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05.

(3) Statistik Uji

Uji statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas skor motivasi

belajar matematika siswa adalah menggunakan metode levene’s test

dengan bantuan aplikasi SPSS 17.

(4) Kriteria Keputusan


88

Kriteria pengujian yaitu jika Fhitung > Ftabel, maka tidak homogen dan jika

Fhitung ≤ Ftabel, maka dapat dinyatakan homogen (Riduwan 2010: 186).

Kriteria lain yang bisa digunakan pengambilan keputusan berdasarkan

hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance Levene’s

test for Equality of Variance lebih dari (>) = 0,05, atau Ho ditolak jika

Significance Levene’s test for Equality of Variance kurang dari (<) =

0,05.

(5) Hitungan

Perhitungan homogenitas dari data skor motivasi belajar matematika siswa

sebelum dilakukan penelitian tertera pada output tabel di bawah ini.

Tabel 4.18. Uji Homogenitas Data Motivasi Belajar Matematika Siswa (Data
Awal)
Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of


Variances

F Sig.

Hasil Equal variances assumed 1.293 .260

Equal variances not


assumed

(6) Kesimpulan dan Penafsiran

Berdasarkan ouput tabel 4.18. independen sampel tes skor motivasi belajar

matematika siswa di atas, terlihat nilai signifikansi pada kolom Levene

Test for Equality of Variences sebesar 0,260. Signifikansi 0,260 telah lebih

dari 0,05 sebagai syarat data dikatakan homogen. Selain itu, nilai Fhitung
89

(1,293) < Ftabel (1,82), maka dari uji homogenitas data skor motivasi belajar

matematika siswa baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol dapat

disimpulkan kedua kelas tersebut dinyatakan homogen.

4.4.1.2.2. Uji Homogenitas Hasil Belajar Matematika Siswa (Data Awal)

Perhitungan uji homogenitas data awal hasil belajar matematika siswa,

juga menggunakan bantuan program SPSS versi 17. Data awal hasil belajar

matematika siswa adalah nilai UTS Genap Matematika. Berikut ini merupakan

hasil analisis uji homogenitas nilai UTS Genap Matematika.

(1) Hipotesis Uji

Ho= tidak terdapat perbedaan varians antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

Ha= terdapat perbedaan varians antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

(2) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05.

(3) Statistik Uji

Uji statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas nilai UTS Genap

Matematika adalah menggunakan metode levene’s test dengan bantuan

aplikasi SPSS 17.


90

(4) Kriteria Keputusan

Kriteria pengujian yaitu jika Fhitung > Ftabel, maka tidak homogen dan jika

Fhitung ≤ Ftabel, maka dapat dinyatakan homogen (Riduwan 2010: 186).

Kriteria lain yang bisa digunakan pengambilan keputusan berdasarkan

hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance Levene’s

test for Equality of Variance lebih dari (>) = 0,05, atau Ho ditolak jika

Significance Levene’s test for Equality of Variance kurang dari (<) =

0,05.

(5) Hitungan

Perhitungan homogenitas dari data nilai UTS Genap Matematika tertera

pada output tabel di bawah ini.

Tabel 4.19. Uji Homogenitas Data Nilai UTS Genap Matematika Siswa (Data
Awal)

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of


Variances

F Sig.

Hasil Equal variances assumed .984 .325

Equal variances not


assumed

(6) Kesimpulan dan Penafsiran

Berdasarkan ouput tabel 4.19. independen sampel tes nilai UTS Genap

Matematika di atas, terlihat nilai signifikansi pada kolom Levene Test for
91

Equality of Variences sebesar 0,325. Signifikansi 0,325 telah lebih dari

0,05 sebagai syarat data dikatakan homogen. Selain itu, diketahui pula

nilai Fhitung sebesar 0,984 dan nilai Ftabel dengan dk pembilang 23 dan dk

penyebut 35 adalah sebesar 1,82. Perbandingan antara Fhitung dan Ftabel

yaitu Fhitung (0,984) < Ftabel (1,82) sehingga syarat kedua telah terpenuhi.

Berdasarkan uji homogenitas data nilai UTS Genap Matematika baik kelas

eksperimen maupun kelas kontrol dapat disimpulkan bahwa Ho diterima,

atau data nilai UTS Genap Matematika homogen.

4.4.1.3. Hasil Uji Kesamaan Rata-rata Motivasi dan Hasil Belajar

Matematika Siswa (Data Awal)

Data nilai motivasi dan hasil belajar matematika siswa telah dinyatakan

berdistribusi normal, homogen, ataupun tidak homogen, langkah selanjutnya

adalah pengujian kesamaan rata-rata awal antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Pengujian kesamaan rata-rata ini juga dibantu program SPSS versi 17.

menggunakan teknik independent-sample t test. Teknik tersebut digunakan

dengan melihat asumsi bahwa data dalam penelitian ini berbentuk rasio dan

bentuk hipotesis komparatif (2 sampel) independen. Menu yang digunakan adalah

analyze-compare means dilanjutkan independent-sample t-test. Di dalam uji pihak

kanan berlaku ketentuan: Ho tidak ditolak jika thitung ≤ ttabel, atau Ho ditolak jika

thitung > ttabel.

4.4.1.3.1. Uji Kesamaan Rata-rata Motivasi Belajar Matematika Siswa (Data

Awal)
92

Untuk menguji kesamaaan rata-rata data awal maka perlu digunakan uji-t.

Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan kesamaan rata-rata

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Pengujian akan menggunakan

uji-t dengan dibantu program SPSS versi 17 menggunakan teknik independent-

sample t test. Berikut ini merupakan hasil analisis uji-t data sebelum penelitian.

(1) Hipotesis Uji

Ho = tidak terdapat perbedaan rata-rata skor motivasi belajar matematika

antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol ( 1 2).

Ha = terdapat perbedaan rata-rata skor motivasi belajar matematika antara

kelas eksperimen dan kelas kontrol ( 1 2).

Keterangan:

1= rata-rata skor motivasi belajar matematika kelas eksperimen

2 = rata-rata skor motivasi belajar matematika kelas control

(2) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05.

(3) Statistik Uji

Uji statistik yang digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata skor

motivasi belajar matematika siswa menggunakan uji-t dengan bantuan

aplikasi SPSS 17.

(4) Kriteria Keputusan


93

Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan

hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika signifikansi ≥ 0,05

atau Ho ditolak jika signifikansi < 0,05.

(5) Hitungan

Hasil output SPSS 17 uji-t dapat dilihat di kolom t test for equality of

means pada tabel 4.20 berikut ini.

Tabel 4.20. Uji Kesamaan Rata-rata Skor Motivasi Belajar Matematika Siswa
(Data Awal)

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

95% Confidence
Interval of the
Difference

Sig. (2- Mean Std. Error


t df tailed) Difference Difference Lower Upper

Hasil Equal -.775 56 .441 -1.27356 1.64246 -4.56381 2.01669


variances
assumed

Equal -.748 41.457 .459 -1.27356 1.70246 -4.71059 2.16347


variances not
assumed

(6) Kesimpulan dan penafsiran

Berdasarkan output SPSS versi 17, pada tabel tabel 4.20. independen

sampel tes skor motivasi belajar matematika siswa sudah tertera di kolom t

test for equality of means nilai signifikansi uji-t = 0,441 > 0,05 (lihat

kolom Sig. (2-tailed)), maka dapat disimpulkan bahwa Ho tidak ditolak,


94

atau tidak terdapat perbedaan rata-rata skor motivasi belajar matematika

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

4.4.1.3.2. Uji Kesamaan Rata-rata Hasil Belajar Matematika Siswa (Data Awal)

Setelah data nilai UTS Genap Matematika telah dinyatakan berdistribusi

normal serta homogen, langkah selanjutnya adalah pengujian kesamaan rata-rata.

Berikut ini merupakan hasil analisis uji-t data nilai UTS Genap Matematika siswa

di kelas eksperimen maupun kontrol.

(1) Hipotesis Uji

Ho = tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai UTS Genap Matematika

antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol ( 1 2).

Ha = terdapat perbedaan rata-rata nilai UTS Genap Matematika antara

kelas eksperimen dan kelas kontrol ( 1 2).

Keterangan:

1= rata-rata nilai UTS Genap Matematika kelas eksperimen

2 = rata-rata nilai UTS Genap Matematika kelas kontrol

(2) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05.

(3) Statistik Uji

Uji statistik yang digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata nilai UTS

Genap Matematika menggunakan uji-t dengan bantuan aplikasi SPSS 17.

(4) Kriteria Keputusan


95

Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan

hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika signifikansi > 0,05

atau Ho ditolak jika signifikansi < 0,05.

(5) Hitungan

Hasil output SPSS 17 uji-t dapat dilihat di kolom t test for equality of

means pada tabel berikut ini.

Tabel 4.21. Uji Kesamaan Rata-rata Nilai UTS Genap Matematika Siswa (Data
Awal)

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

95% Confidence
Interval of the
Difference

Sig. (2- Mean Std. Error


t df tailed) Difference Difference Lower Upper

Hasil Equal .314 56 .755 .92671 2.95317 -4.98921 6.84262


variances
assumed

Equal .299 39.685 .766 .92671 3.09619 -5.33247 7.18589


variances not
assumed

(6) Kesimpulan dan penafsiran

Berdasarkan output SPSS versi 17, pada tabel tabel 4.21. independen

sampel tes nilai UTS Genap Matematika sudah tertera di kolom t test for
96

equality of means nilai signifikansi uji-t = 0,755 > 0,05 (lihat kolom Sig.

(2-tailed)), maka dapat disimpulkan bahwa Ho tidak ditolak, atau tidak

terdapat perbedaan rata-rata nilai UTS Genap Matematika antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

4.4.2. Data setelah Eksperimen

Terdapat beberapa analisis data setelah eksperimen, di antaranya analisis

uji normalitas, analisis uji homogenitas, dan analisis hipotesis akhir (uji t). Berikut

ini merupakan hasil analisis data setelah eksperimen.

4.4.2.1 Hasil Uji Normalitas Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa

Penilaian di dalam penelitian ini tidak hanya penilaian hasil belajar tetapi

juga dilakukan penilaian motivasi belajar matematika siswa selama proses

pembelajaran berlangsung. Berikut ini merupakan hasil dari pengujian normalitas

pada nilai motivasi dan hasil belajar matematika.

4.4.2.1.1. Hasil Uji Normalitas Motivasi Belajar Matematika Siswa

Berdasarkan rekap nilai skor motivasi siswa (lampiran 23) diperoleh data

bahwa rata-rata skor motivasi belajar matematika siswa setelah mengikuti proses

pembelajaran, pada kelas eksperimen sebesar 81,25 dan kelas kontrol 78,16.

Pengujian normalitas pada data motivasi belajar matematika siswa melalui

langkah yang sama dengan pengujian normalitas dan homogenitas pada data hasil

belajar matematika siswa menggunakan bantuan program SPSS versi 17. Berikut

ini hasil perhitungan normalitas data skor akhir motivasi belajar matematika

selama proses pembelajaran.


97

(1) Hipotesis Uji

Ho= sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

Ha= sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

(2) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05.

(3) Statistik Uji

Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas skor motivasi

belajar matematika adalah menggunakan metode liliefors atau

Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan aplikasi SPSS 17.

(4) Kriteria Keputusan

Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan

hipotesis statistik di atas adalah Ho diterima jika Significance

Kolmogorov-Smirnov ≥ = 0,05 atau Ho ditolak jika Significance

Kolmogorov-Smirnov < = 0,05.

(5) Hitungan

Berikut ini merupakan output hasil analisis uji normalitas motivasi belajar

matematika siswa yang dihitung menggunakan bantuan program SPSS

versi 17.
98

Tabel 4.22. Normalitas Data Motivasi Belajar Matematika Siswa

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Kelompok Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Hasil Eksperimen .158 23 .141 .943 23 .204

kontrol .171 35 .011 .957 35 .188

a. Lilliefors Significance Correction

(6) Kesimpulan dan Penafsiran

Berdasarkan output SPSS di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi

untuk kelas eksperimen tertera pada kolom Kolmogorov-Smirnov sebesar

0,141; sedangkan pada kelas kontrol nilai signifikansinyaa sebesar 0,011.

Data dinyatakan berditribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05.

Dari besar nilai signifikansi kedua kelas pada output normalitas data

motivasi belajar siswa, maka sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol

dinyatakan berdistribusi normal.

4.4.2.1.2. Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika Siswa

Dari perhitungan data kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan

treatment/perlakuan yang berbeda diperoleh rata-rata kelas eksperimen sebesar

66,43 dengan banyak data 23 dan kelas kontrol sebesar 51,91 dengan banyak data

35. Berikut ini hasil perhitungan normalitas data nilai postes matematika siswa

setelah mengikuti pembelajaran matematika.

(1) Hipotesis Uji

Ho= sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

Ha= sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.


99

(2) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05.

(3) Statistik Uji

Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas skor posttest hasil

belajar matematika adalah menggunakan metode liliefors atau

Kolmogorof-Smirnov dengan bantuan aplikasi SPSS 17.

(4) Kriteria Keputusan

Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan

hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak di tolak jika Significance

Kolmogorov-Smirnov ≥ = 0,05 atau Ho ditolak jika Significance

Kolmogorov-Smirnov < = 0,05.

(5) Hitungan

Berikut ini merupakan output hasil analisis uji normalitas posttest hasil

belajar matematika siswa yang dihitung menggunakan bantuan program

SPSS versi 17.

Tabel 4.23. Normalitas Data Hasil Belajar Matematika Siswa

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Kelompok Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Hasil Eksperimen .144 23 .200* .953 23 .333

Kontrol .155 35 .032 .876 35 .001


a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
100

(6) Kesimpulan dan Penafsiran

Berdasarkan output SPSS di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi

untuk kelas eksperimen tertera pada kolom Kolmogorov-Smirnov sebesar

0,200; sedangkan pada kelas kontrol nilai signifikansinya sebesar 0,032.

Data dinyatakan berditribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05.

Dari besar nilai signifikansi pada output normalitas data hasil belajar siswa

telah lebih dari 0,05 maka sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol

dinyatakan berdistribusi normal.

4.4.2.2 Hasil Uji Homogenitas Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa

Setelah data dinyatakan normal maka langkah selanjutnya adalah

pengujian homogenitas. Uji homogenitas ini digunakan untuk menyatakan

kesetaraan varians dari kedua variabel yang diuji. Adapun kriteria pengujiannya

yaitu jika Fhitung > Ftabel, maka tidak homogen dan jika Fhitung ≤ Ftabel, maka dapat

dinyatakan homogen (Riduwan 2010: 186). Data juga dinyatakan homogen jika

nilai signifikansi lebih dari 0,05. Berikut ini merupakan hasil uji homogenitas

motivasi dan hasil belajar matematika siswa, yang diolah dengan menggunakan

aplikasi SPSS 17.

4.4.2.2.1 Hasil Homogenitas Motivasi Belajar Matematika Siswa

Sama halnya dengan perhitungan normalitas, pada pengujian homogenitas

motivasi belajar matematika siswa juga menggunakan program SPSS versi 17.

Berikut ini merupakan hasil analisis uji homogenitas motivasi belajar matematika

siswa.

(1) Hipotesis Uji


101

Ho = tidak terdapat perbedaan varians skor motivasi belajar matematika

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Ha = terdapat perbedaan varians skor motivasi belajar matematika antara

kelas eksperimen dan kelas kontrol.

(2) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05.

(3) Statistik Uji

Uji statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas nilai UTS genap

adalah menggunakan metode levene’s test dengan bantuan aplikasi SPSS

17.

(4) Kriteria Keputusan

Kriteria pengujian jika Fhitung > Ftabel, maka tidak homogen dan jika Fhitung

≤ Ftabel, maka dapat dinyatakan homogen (Riduwan 2010: 186). Kriteria

lain yang bisa digunakan pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis

statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance Levene’s test for

Equality of Variance lebih dari (>) = 0,05, atau Ho ditolak jika

Significance Levene’s test for Equality of Variance kurang dari (<) =

0,05.

(5) Hitungan

Perhitungan homogenitas dari data skor akhir motivasi belajar matematika

siswa mengikuti proses pembelajaran tertera pada output tabel di bawah

ini.
102

Tabel 4.24. Independen Sampel Tes Motivasi Belajar Matematika Siswa

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

95% Confidence
Interval of the
Difference

Sig. (2- Mean Std. Error


t df tailed) Difference Difference Lower Upper

Hasil Equal 1.741 56 .087 3.09694 1.77914 -.46711 6.66100


variances
assumed

Equal 1.683 41.810 .100 3.09694 1.84000 -.61683 6.81072


variances not
assumed

(6) Kesimpulan dan Penafsiran

Berdasarkan output tabel 4.24. independen sampel tes motivasi belajar

matematika siswa di atas, terlihat nilai signifikansi pada kolom Levene

Test for Equality of Variences sebesar 0,087. Nilai signifikansi 0,087 telah

lebih dari 0,05 sebagai syarat data dikatakan homogen dan nilai Fhitung

(1,741) < Ftabel (1,82), maka dari data skor motivasi belajar matematika

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan kedua kelas

tersebut dinyatakan homogen.

4.4.2.2.2 Hasil Homogenitas Hasil Belajar Matematika Siswa

Perhitungan homogenitas pada data hasil belajar matematika siswa juga

menggunakan bantuan program SPSS versi 17. Berikut ini merupakan hasil

analisis uji homogenitas hasil belajar matematika siswa.


103

(1) Hipotesis Uji

Ho = tidak terdapat perbedaan varians nilai hasil belajar matematika antara

kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Ha = terdapat perbedaan varians nilai hasil belajar matematika antara

kelas eksperimen dan kelas kontrol.

(2) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05.

(3) Statistik Uji

Uji statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas nilai hasil belajar

siswa adalah menggunakan metode levene’s test dengan bantuan aplikasi

SPSS versi 17.

(4) Kriteria Keputusan

Kriteria pengujian jika Fhitung > Ftabel maka data tidak homogen dan jika

Fhitung ≤ Ftabel, maka dapat dinyatakan homogen (Riduwan 2010: 186).

Kriteria lain yang bisa digunakan pengambilan keputusan berdasarkan

hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance Levene’s

test for Equality of Variance lebih dari (>) = 0,05, atau Ho ditolak jika

Significance Levene’s test for Equality of Variance kurang dari (<) =

0,05.
104

(5) Hitungan

Perhitungan homogenitas data nilai hasil belajar matematika siswa

setelah mengikuti proses pembelajaran matematika tertera pada output

tabel di bawah ini.

Tabel 4.25. Homogenitas Tes Hasil Belajar Matematika Siswa

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of


Variances

F Sig.

Hasil Equal variances assumed 1.152 .288

Equal variances not


assumed

(6) Kesimpulan dan Penafsiran

Berdasarkan output SPSS di atas terlihat nilai signifikansi pada kolom

Levene Test for Equality of Variences sebesar 0,288 dan nilai F hitung

sebesar 1,152. Nilai signifikansi 0,288 telah lebih dari 0,05 sebagai syarat

data dikatakan homogen dan nilai Fhitung (1,152) < Ftabel (1,82), maka dari

data hasil belajar matematika pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

dapat disimpulkan kedua kelas tersebut dinyatakan homogen.

4.4.2.3 Uji t (Pengujian Hipotesis)

Setelah data skor motivasi dan hasil belajar matematika siswa telah

dinyatakan berdistribusi normal dan homogen langkah selanjutnya adalah

pengujian hipotesis akhir. Pengujian hipotesis akhir juga dibantu program SPSS
105

versi 17. menggunakan teknik independent-sample t-test. Teknik tersebut

digunakan dengan melihat asumsi bahwa data dalam penelitian ini berbentuk rasio

dan bentuk hipotesis komparatif (2 sampel) independen. Menu yang digunakan

adalah analyze-compare means dilanjutkan independent-sample t-test. Dalam uji

dua pihak berlaku ketentuan, Ho tidak di tolak jika thitung > ttabel atau Ho ditolak

jika thitung ≤ ttabel.

4.4.2.3.1 Uji t (Pengujian Hipotesis Motivasi Belajar Matematika Siswa)

Setelah data skor motivasi belajar matematika siswa telah dinyatakan

berdistribusi normal dan homogen langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis

akhir. Berikut ini merupakan hasil analisis uji-t data motivasi belajar matematika.

(1) Hipotesis Uji

Ho = Tidak ada perbedaan motivasi belajar matematika siswa antara

penerapan model TGT dan penerapan model pembelajaran

konvensional ( 1 2).

Ha = Ada perbedaan motivasi belajar matematika siswa antara penerapan

model TGT dan penerapan model pembelajaran konvensional ( 1 ≠

2).

Keterangan:

1= rata-rata skor motivasi belajar kelas eksperimen

2 = rata-rata skor motivasi belajar kelas kontrol.

(2) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah a= 0,05.
106

(3) Statistik Uji

Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis motivasi belajar

matematika siswa adalah menggunakan uji-t dengan bantuan aplikasi

SPSS versi 17.

(4) Kriteria Keputusan

Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan

hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika thitung > ttabel atau Ho

ditolak jika thitung ≤ ttabel.

(5) Hitungan

Hasil output SPSS 17 uji-t dapat dilihat di kolom t test for equality of

means pada tabel berikut ini.

Tabel 4.26. Uji-t Skor Motivasi Belajar Matematika Siswa

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

95% Confidence
Interval of the
Difference

Sig. (2- Mean Std. Error


t df tailed) Difference Difference Lower Upper

Hasil Equal 1.741 56 .087 3.09694 1.77914 -.46711 6.66100


variances
assumed

Equal 1.683 41.810 .100 3.09694 1.84000 -.61683 6.81072


variances not
assumed
107

(6) Kesimpulan dan Penafsiran

Berdasarkan output SPSS versi 17, pada tabel tabel 4.26. independen

sampel tes motivasi belajar matematika siswa sudah tertera di kolom t test

for equality of means nilai thitung sebesar 1,741. Sementara itu untuk

menentukan ttabel yaitu dengan mencari nilai signifikasi di tabel t dicari

pada a = 0,05. Karena akan uji 2 sisi maka 0,05 : 2= 2,5% (uji dua sisi)

dengan derajat kebebasan (df) = n-k-1 atau 58-1-1 = 56 (n adalah jumlah

data dan k adalah jumlah variabel independen). Dengan pengujian 2 sisi

(signifikansi 0,025) hasil yang diperoleh untuk ttabel sebesar 2,003 (hasil

dapat dilihat pada tabel t atau dengan bantuan program Ms. Excel dengan

mengetik =TINV(0,05;56) pada cell kosong lalu enter).

Dari perhitungan tersebut diperoleh 1,741 < 2,003 (thitung < ttabel), maka

dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain, ada

perbedaan antara motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model

TGT dan motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model

pembelajaran konvensional.

Untuk mengetahui tingkat perbedaan antara motivasi belajar matematika

siswa dengan penerapan model TGT dan motivasi belajar matematika siswa

dengan penerapan model pembelajaran konvensional, perlu dilakukan uji pihak

kanan. Perhitungan manual uji pihak kanan dapat dilihat pada lampiran 30.

Berdasarkan uji pihak kanan, nilai thitung sebesar 1,792 sedangkan t tabel sebesar

1,673. Dari perhitungan tersebut diperoleh 1,792 > 1,673 (thitung > ttabel). Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata


108

lain, motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT lebih baik

dari pada motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model

pembelajaran konvensional.

4.4.2.3.2 Uji t (Pengujian Hipotesis Hasil Belajar Matematika Siswa)

Setelah data nilai hasil belajar matematika siswa telah dinyatakan

berdistribusi normal dan homogen, langkah selanjutnya adalah pengujian

hipotesis akhir. Berikut ini merupakan hasil analisis uji-t data hasil belajar

matematika.

(1) Hipotesis Uji

Ho = Tidak ada perbedaan hasil belajar matematika siswa antara

penerapan model TGT dan penerapan model pembelajaran

konvensional ( 1 2).

Ha = Ada perbedaan hasil belajar matematika siswa antara penerapan

model TGT dan penerapan model pembelajaran konvensional ( 1

2).

Keterangan:

1= rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen

2 = rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas kontrol.

(2) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah a= 0,05.

(3) Statistik Uji


109

Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis hasil belajar

matematika siswa adalah menggunakan uji-t dengan bantuan aplikasi

SPSS 17.

(4) Kriteria Keputusan

Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan

hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika thitung > ttabel atau Ho

ditolak jika thitung ≤ ttabel.

(5) Hitungan

Hasil output SPSS 17 uji-t dapat dilihat di kolom t test for equality of

means pada tabel berikut ini.

Tabel 4.27. Uji-t Nilai Hasil Belajar Matematika Siswa

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

95% Confidence
Interval of the
Difference

Sig. (2- Mean Std. Error


t df tailed) Difference Difference Lower Upper

Hasil Equal .848 56 .400 2.92422 3.44887 -3.98469 9.83313


variances
assumed

Equal .804 38.873 .426 2.92422 3.63534 -4.42970 10.27815


variances not
assumed
110

(6) Kesimpulan dan Penafsiran

Berdasarkan output SPSS versi 17, pada tabel 4.27. independen sampel tes

hasil belajar matematika siswa sudah tertera di kolom t test for equality of

means nilai thitung sebesar 0,848. Sementara itu untuk menentukan ttabel

yaitu dengan mencari nilai signifikasi di tabel t dicari pada = 0,05.

Karena akan uji 2 sisi maka 0,05 : 2= 2,5% (uji dua sisi) dengan derajat

kebebasan (df) = n-k-1 atau 58-1-1 = 56 (n adalah jumlah data dan k

adalah jumlah variabel independen). Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi

0,025) hasil yang diperoleh untuk ttabel sebesar 2,003 (hasil dapat dilihat

pada tabel t atau dengan bantuan program Ms. Excel dengan mengetik

=TINV(0,05;56) pada cell kosong lalu enter).

Dari perhitungan tersebut diperoleh data 0,848 < 2,003 (thitung < ttabel),

maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, atau ada perbedaan

antara hasil belajar matematika siswa dengan penerapan penerapan model TGT

dan hasil belajar matematika siswa dengan penerapan penerapan model

pembelajaran konvensional.

Untuk mengetahui tingkat perbedaan antara hasil belajar matematika siswa

dengan penerapan model TGT dan hasil belajar matematika siswa dengan

penerapan model pembelajaran konvensional, perlu dilakukan uji pihak kanan.

Perhitungan manual uji pihak kanan dapat dilihat pada lampiran 31. Berdasarkan

uji pihak kanan, nilai thitung sebesar 2,571 sedangkan ttabel sebesar 1,673. Dari

perhitungan tersebut diperoleh 2,571 > 1,673 (thitung > ttabel). Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain, hasil
111

belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT lebih baik dari pada hasil

belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional.

4.5. Pembahasan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji keefektifan penerapan

model TGT terhadap motivasi dan hasil belajar matematika materi Pecahan dalam

Perbandingan dan Skala pada siswa kelas V SDN Debong Tengah 1, 2, 3 Kota

Tegal. Desain penelitian ini menggunakan Quasi Experimental Design yang

diadaptasi dari True Experimental Design, dengan alasan bahwa peneliti dalam

melakukan eksperimen ini tidak mutlak mampu mengontrol variabel-variabel luar

yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Adapun bentuk dari desain

eksperimen yang diterapkan adalah Posttest-Only Control Design tanpa pretest

yang diadaptasi dari True Experimental Design.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V SD Negeri

Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal yang berjumlah 108 siswa, terdiri dari 44

siswa kelas V SD Negeri Debong Tengah 1 Kota Tegal, 36 siswa kelas V SD

Negeri Debong Tengah 2 Kota Tegal, dan 28 siswa kelas V SD Negeri Debong

Tengah 3 Kota Tegal. Dalam hal ini, alasan penentuan populasi adalah karena

keadaan dari siswa ketiga SD tersebut masih dalam satu lingkungan sekolah dan

diharapkan iklim, karakteristik pembelajaran dan juga kemampuan awal dari

siswa itu sama.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik probability

sampling dengan metode Simple Random Sampling, yang menghasilkan kelas V

SD Negeri Debong Tengah 3 sebagai kelas eksperimen, kelas V SD Negeri


112

Debong Tengah 1 sebagai kelas kontrol, dan kelas V SD Negeri Debong Tengah 2

sebagai kelas uji instrumen penelitian. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari

variabel terikat yaitu motivasi dan hasil belajar matematika, dan variabel bebas

yaitu penerapan model TGT dalam pembelajaran matematika materi pecahan

dalam perbandingan dan skala kelas V SDN Debong Tengah 1, 2, 3 Kota Tegal.

Alasan pemilihan ketiga variabel ini adalah karena peneliti ingin mempelajari

keterkaitan ketiganya dalam suatu pembelajaran, sehingga diharapkan hasil

penelitian ini dapat disimpulkan secara umum terhadap objek yang

berkarakterisitik sama dengan objek penelitian ini.

Sebelum penelitian, terdapat uji prasyarat instrumen dan uji prasyarat

analisis hasil penelitian. Uji prasyarat instrumen meliputi validitas, reliabilitas,

daya beda soal, dan tingkat kesukaran soal. Untuk mengetahui hasil uji prasyarat

instrumen, peneliti melakukan uji coba pada kelas uji coba. Setelah ujicoba

dilaksanakan, didapatlah instrumen penelitian yang telah memenuhi syarat.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 jenis

sesuai dengan variabel yang akan diukur. Variabel motivasi belajar diukur dengan

menggunakan instrumen angket, dengan jumlah item 27 butir dan dengan lima

opsi jawaban. Variabel hasil belajar diukur dengan menggunakan soal tes yang

berjumlah 18 soal dengan empat opsi jawaban. Baik instumen angket maupun

instrumen soal, telah melalui tahap uji prasyarat analisis, sehingga kedua jenis

instrumen ini tidak diragukan lagi penggunaannya dalam penelitian ini.

Sementara itu, uji prasyarat analisis hasil penelitian dilakukan terhadap

data awal motivasi dan hasil belajar siswa. Hal ini bertujuan untuk mengetahui

keadaan awal dari kedua sampel yang dijadikan sebagai objek penelitian. Uji
113

prasyarat analisis ini meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t (kesamaan

rata-rata awal). Data yang akan akan diolah antara lain data motivasi belajar siswa

sebelum mengikuti pembelajaran matekatika, serta data hasil UTS Genap

Matematika, baik dikelas eksperimen maupun kontrol. Setelah data tersebut

dianalisis, maka diperoleh hasil pengujian hipotesis yang menyatakan

perbandingan motivasi siswa antara thitung dan ttabel yaitu 0,441 > 0,05 (thitung lebih

besar dari ttabel) dan perbandingan hasil belajar antara thitung dan ttabel yaitu 0,694 >

0,05 (thitung lebih besar dari ttabel). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho

untuk kedua variabel tidak ditolak. Ho tidak ditolak mengartikan bahwa tidak

terdapat perbedaan rata-rata skor motivasi sebelum pembelajaran maupun rata-

rata nilai UTS Genap Matematika siswa antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Dengan kata lain, data awal motivasi dan hasil belajar siswa telah

dinyatakan memiliki rata-rata awal yang sama, sehingga penelitian bisa

dilanjutkan.

Untuk mengetahui keefektifan penerapan model TGT terhadap motivasi

dan hasil belajar matematika, perlu dilakukan pengambilan data melalui

serangkaian kegiatan pembelajaran dan tes akhir (postes). Setelah mendapatkan

data motivasi dan hasil belajar siswa dari kedua kelas, data kemudian dianalisis

hingga diperoleh hasil pengujian hipotesis yang menyatakan perbandingan

motivasi belajar yang di tunjukkan oleh thitung sebesar 1,792 dan ttabel sebesar

1,673. Mengacu pada ketentuan pengambilan keputusan uji hipotesis satu pihak,

hasil perbandingan 1,792 > 1,673 (thitung > ttabel), maka dapat disimpulkan bahwa

Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain, motivasi belajar matematika siswa
114

dengan penerapan model TGT lebih baik dari pada motivasi belajar matematika

siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional.

Selain itu, hasil uji hipotesis data hasil belajar siswa dengan perhitungan

menggunakan rumus uji hipotesis komparatif dua sampel independen secara

manual menunjukkan bahwa, thitung sebesar 2,571 dan ttabel sebesar 1,673.

Mengacu pada ketentuan pengambilan keputusan uji hipotesis hasil perbandingan

2,571 > 1,673 (thitung > ttabel), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha

diterima, atau hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT lebih

baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model

pembelajaran konvensional. Hasil ini memperkuat hasil penelitian yang sudah

dilakukan sebelumnya yang menunjukkan bahwa penerapan model TGT efektif

terhadap materi tertentu pada mata pelajaran matematika, salah satunya ialah

materi Pecahan dalam Perbandingan dan Skala. Dikatakan lebih efektif karena

para siswa dalam kelas kelas eksperimen yang proses pembelajarannya

menerapkan model TGT ini telah terbukti memiliki motivasi belajar yang lebih

tinggi, serta sebagian besar siswa telah mampu mencapai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa

matematika merupakan mata pelajaran yang sulit dipahami oleh siswa karena

mempelajari ilmu yang bersifat abstrak. Karena sifatnya yang abstrak, maka

tidaklah mudah bagi siswa SD untuk memahaminya secara langsung. Hal ini

merupakan jawaban dari teori matematika yang dikemukakan oleh Subarinah

(2006), bahwa matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari

struktur yang abstrak dan pola hubungan yang ada di dalamnya, tidak terkecuali

materi pecahan.
115

Pada kenyataannya, materi pecahan masih belum dapat dipahami secara

utuh oleh siswa. Guru seringkali mengalami kesulitan dalam membelajarkan

materi pecahan, terlebih jika dihadapkan pada menurunnya minat siswa untuk

mempelajari materi pecahan ini. Kenyataan tersebut ditemui peneliti ketika

melakukan pembelajaran dikelas kontrol. Hal ini sekaligus menjawab pernyataan

Depdikbud (1999) dalam Heruman (2012: 43) yang menyatakan bahwa pecahan

merupakan salah satu topik yang sulit diajarkan. Dampak dari hal ini antara lain

kurang maksimalnya hasil belajar siswa. Untuk itu diperlukan inovasi

pembelajaran agar proses pembelajaran pecahan menjadi menarik bagi siswa.

Penerapan model TGT merupakan salah satu inovasi dalam pembelajaran

matematika. Penerapan model TGT ini terbukti dapat meningkatkan motivasi

siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika. Hal ini terlihat dari munculnya

indikator-indikator motivasi belajar siswa dalam pembelajaran dikelas

eksperimen. Siswa terlihat bersemangat, penuh perhatian, bersungguh-sungguh

dalam belajar, dan tertantang untuk saling bersaing dalam belajar. Hal ini

menjawab teori motivasi yang dikemukakan oleh Hamalik (2012: 51) yakni

perbuatan belajar terjadi karena adanya motivasi yang mendorong seseorang

untuk melakukan kegiatan belajar.

Selain meningkatkan motivasi belajar siswa, model TGT juga terbukti

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pecahan dalam perbandingan dan

skala. Hal ini dibuktikan dari rata-rata nilai UTS Genap matematika kelas

eksperimen sebesar 60,87 meningkat pada nilai postes menjadi sebesar 66,43.

Rata-rata ini jauh lebih tinggi dibandingkan nilai postes kelas kontrol yang

mencapai 51,91 dari nilai rata-rata nilai UTS Genap matematika semula yakni
116

59,94. Hasil belajar yang diperoleh siswa sesuai dengan pendapat Hamalik (2008),

bahwa hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan

tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan dari

tidak mengerti menjadi mengerti. Hasil belajar tersebut ditandai dengan

pemahaman siswa pada materi pecahan dalam perbandingan dan skala yang

menjadi lebih baik.

Pembelajaran model TGT memuat lima komponen utama yang terintegrasi

dalam kegiatan inti pembelajaran. Dalam kegiatan inti pembelajaran, guru

memperkenalkan model TGT dengan istilah tournament kepada siswa. Hal ini

bertujuan menumbuhkan rasa antusias siswa untuk mengikuti pembelajaran

Matematika. Pada tahap eksplorasi, guru menerapkan komponen TGT pertama

yakni presentasi kelas. Guru menjelaskan materi pelajaran dengan didukung

penggunaan media yang relevan, seperti manik-manik, kertas manila, peta, dan

lainnya. Pada tahap elaborasi, guru membagi kelas kedalam tujuh kelompok kecil

guna menerapkan komponen TGT kedua yakni belajar kelompok (team study).

Dalam team study ini, siswa melakukan diskusi membahas Lembar Kerja Siswa

(LKS) yang diberikan oleh guru. Setelah siswa melakukan diskusi dengan

kelompok belajarnya, guru kemudian menerapkan komponen TGT ketiga dan

keempat, yakni permainan (game) dan turnamen (tournament). Namun, guru

terlebih dahulu memberi penjelasan kepada siswa tentang peraturan permainan

dalam TGT ini. Setelah siswa memahami peraturan permainan, guru memulai

turnamen. Dalam turnamen ini, siswa terlihat sangat aktif dan bersemangat

mengerjakan soal. Di akhir turnamen, siswa dengan bimbingan guru melakukan

pengitungan skor bersama. Kelompok dengan nilai rata-rata tertinggi mendapat


117

pengakuan dari guru sebagai pemenang dan berhak mendapat julukan sebagai

Super Team, Great Team, dan Good Team. Disinilah komponen TGT kelima

muncul, yakni penghargaan kelompok (team recognize). Pada kegiatan akhir

pembelajaran, guru memberikan evaluasi dan dilanjutkan dengan menutup

pelajaran.

Situasi pembelajaran di kelas kontrol berbeda dengan kelas eksperimen,

yakni pada tahap kegiatan inti pembelajaran. Kelas kontrol yang

pembelajarannnya menerapkan model konvensional terkesan lebih tegang, sepi,

dan didominasi oleh guru. Guru menjelaskan materi dilanjutkan dengan

pemberian soal-soal latihan yang harus dikerjakan siswa dalam waktu yang telah

ditentukan. Guru menunjuk beberapa siswa untuk maju ke depan kelas

mengerjakan soal-soal latihan. Bagi siswa yang telah mengerjakan soal dengan

benar, diberikan aplause dari guru dan siswa lainnya. Di akhir pembelajaran, guru

memberikan evaluasi dan dilanjutkan dengan menutup pelajaran.

Jika ditelaah kembali, pemilihan untuk menerapkan model TGT di dalam

pembelajaran matematika oleh peneliti ini didasari oleh pergeseran paradigma

pembelajaran dari yang berpusat pada guru (konvensional) ke model pembelajaran

yang lebih berpusat pada siswa (inovatif). Hal ini dikarenakan pergeseran cara

pandang terhadap pengetahuan yang diperoleh siswa, yakni siswa bukan dianggap

sebagai botol kosong yang harus di isi penuh oleh guru, melainkan siswa

membangun sendiri pengetahuannya berdasarkan dari pengalaman yang dilaluinya

selama proses pembelajaran. Dengan demikian, pembelajaran dengan model

konvensional perlu digantikan dengan model yang lebih berpusat pada siswa,

salah satunya yaitu dengan model cooperative learning.


118

Cooperative learning sebuah model pembelajaran yang menuntut

kerjasama siswa di dalam kelompok belajar mereka untuk saling membantu

didalam belajar, sehingga siswa dapat menambah wawasan pengetahuannya

sekaligus juga menumbuhkan sikap sosial yang positif. Sebagai sebuah model

pembelajaran, cooperative learning memiliki kelebihan. Kelebihan utama dari

model cooperative learning ini yakni dapat melatih siswa untuk bekerjasama

dengan orang lain di dalam kelompok belajarnya demi sebuah tujuan agar lebih

produktif. Pada saat bergabung di dalam kelompok, banyak sekali nilai-nilai yang

dapat dipetik oleh siswa, yaitu nilai kerjasama, tanggung jawab, kejujuran,

komunikatif, sportifitas, dan lainnya. Nilai-nilai itulah yang juga dianggap

penting, disamping pengetahuan dan ketrampilan yang dibekalkan pada siswa.

Dari berbagai macam tipe model cooperative learning, salah satu tipenya

yaitu model Teams Games Tournament (TGT). Karena model TGT ini adalah tipe

dari model cooperative learning, maka kelebihan utama yang terdapat dalam

cooperative learning diatas juga terdapat dalam model pembelajaran TGT ini.

Namun, model TGT ini memiliki kelebihan khusus dibanding tipe model

cooperative learning yang lainnya. Kelebihan TGT ini antara lain sangat sesuai

dengan karakteristik siswa SD.

Kesesuaian model TGT dengan karakteristik siswa SD antara lain model

TGT mengandung unsur game akademik yang menuntut adanya kerjasama

tim/kelompok siswa. Dalam game akademik tersebut tentunya siswa akan aktif,

baik fisik maupun mentalnya, karena siswa akan bergerak ke meja turnamen lalu

kemudian mengerjakan soal. Disamping itu, siswa juga mengalami sendiri

suasana kompetisi yang mengharuskannya mengerjakan sendiri soal yang terdapat


119

dalam game akademik. Ini akan memacu siswa untuk terus belajar agar dapat

mengerjakan soal secara mandiri dengan benar. Tentunya hal tersebut sesuai

dengan karakteristik siswa SD seperti yang dinyatakan dalam Sumantri (2011:

6.3) yaitu senang bermain, selalu bergerak, bekerja atau bermain dalam kelompok,

dan senantiasa ingin melaksanakan atau merasakan sendiri. Dengan penerapan

model TGT, diharapkan motivasi siswa akan semakin tumbuh dalam mengikuti

pembelajaran matematika, sekaligus dapat meningkatkan hasil belajar

matematikanya.

Slavin (2008) mengungkapkan keunggulan dari model TGT ini sebagai

berikut: (1) Para siswa di dalam kelas yang menggunakan TGT memperoleh

teman yang secara signifikan lebih banyak dari kelompok rasial mereka daripada

siswa yang ada dalam kelas tradisional; (2) meningkatkan perasaan/persepsi siswa

bahwa hasil yang mereka peroleh tergantung dari kinerja, bukan keberuntungan;

(3) TGT meningkatkan harga diri sosial pada siswa tetapi tidak untuk rasa harga

diri akademik mereka; (4) TGT meningkatkan kekooperatifan terhadap yang lain

(kerjasama verbal dan non verbal, kompetisi yang lebih sedikit); (5) Keterlibatan

siswa lebih tinggi dalam belajar bersama tetapi menggunakan waktu yang lebih

banyak; (6) TGT meningkatkan kehadiran siswa di sekolah pada remaja-remaja

dengan gangguan emosional, lebih sedikit yang menerima skors, atau perlakuan

lain.

Dalam mengimplementasikan model TGT ini dalam proses pembelajaran,

perlu memperhatikan hal-hal berikut ini : (1) pembelajaran terpusat pada siswa;

(2) proses pembelajaran dengan suasana kompetisi; (3) dalam kompetisi tersebut

menerapkan sistem poin dan adanya kesetaraan kinerja akademik; (4)


120

pembelajaran diterapkan dengan mengelompokkan siswa ke dalam tim-tim; (5)

adanya sistem penghargaan bagi siswa yang memperoleh poin terbanyak. Sebuah

catatan yang harus diperhatikan oleh guru dalam pembelajaran TGT adalah bahwa

nilai kelompok tidaklah mencerminkan nilai individual siswa. Dengan demikian,

guru harus merancang alat penilaian khusus untuk mengevaluasi tingkat

pencapaian belajar siswa secara individual.

Terlepas dari beberapa keunggulan dalam penerapan model TGT, peneliti

juga tidak lepas dari beberapa kendala. Kendala yang dihadapi peneliti ketika

menerapkan model pembelajaran TGT antara lain:

(1) Dalam mengelompokkan siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang

heterogen bukanlah hal yang mudah. Guru harus mengelompokkan siswa

secara adil dan seimbang sehingga kekuatan masing-masing kelompok

untuk bertanding menjadi setara;

(2) Ketika telah terbentuk kelompok kecil, awalnya siswa banyak yang

meminta kepada guru agar ditempatkan pada kelompok yang mereka

inginkan, sehingga situasi berubah menjadi kurang kondusif. Guru perlu

memberikan pengertian bahwa kelompok yang telah dibentuk bertujuan

untuk kompetisi yang adil dan seimbang.

(3) TGT adalah model pembelajaran yang memerlukan peralatan dan media

yang tidak sedikit, sehingga ini menjadi tantangan tersendiri bagi guru

untuk mempersiapkan segala peralatan dan media pendukungnya, seperti:

kartu bernomor, lembar game, lembar jawaban, lembar skor permainan,

dan lembar skor tim. Adapun media pendukungnya adalah manik-manik,

kertas manila, peta, dan lainnya.


121

(4) Pada saat memulai tournament, masih dijumpai siswa yang terlihat

kebingungan dengan aturan permainan dalam tournament ini. Jika

demikian, guru perlu menghentikan sejenak aktivitas tournament yang

sedang berlangsung dan kembali memberikan instruksi dengan simulasi

agar terlihat lebih jelas.

Setiap pendekatan, model maupun metode memiliki keunggulan dan

kelemahannya masing-masing. Untuk dapat melaksanakan pembelajaran

matematika dengan menerapkan model TGT, guru harus menguasai betul model

pembelajaran ini. Selain menguasai model TGT guru juga harus cerdas

mempersiapkan penggunaan metode yang hendak dikolaborasikan dengan model

TGT agar dapat mendukung pengoptimalan penerapan model TGT.


BAB 5

PENUTUP

5.1. Simpulan

Hasil penelitian yang telah dilaksanakan di SDN Debong Tengah 1, 2, 3

Kota Tegal menunjukkan bahwa:

(1) Hasil uji hipotesis motivasi belajar siswa dengan perhitungan

menggunakan rumus independent sample t test melalui program SPSS

versi 17 menunjukkan bahwa thitung sebesar 0,046 dan ttabel sebesar 2,000.

Mengacu pada ketentuan pengambilan keputusan uji hipotesis, hasil

perbandingan 1,741 < 2,003 (thitung < ttabel).Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain, ada

perbedaan antara motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan

model TGT dan motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan

model pembelajaran konvensional. Kemudian, untuk mengetahui tingkat

perbedaan antara motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan

model TGT dan motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan

model pembelajaran konvensional, perlu dilakukan uji pihak kanan.

Berdasarkan uji pihak kanan, nilai thitung sebesar 1,792 sedangkan t tabel

sebesar 1,673. Dari perhitungan tersebut diperoleh 1,792 > 1,673 (thitung >

ttabel). Jadi kesimpulannya adalah Ha diterima dan Ho ditolak, atau

124
125

motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT lebih

baik dari pada motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model

pembelajaran konvensional.

(2) Hasil uji hipotesis hasil belajar siswa dengan perhitungan menggunakan

rumus independent sample t test melalui program SPSS versi 17

menunjukkan bahwa thitung sebesar 0,848 dan ttabel sebesar 2,003. Mengacu

pada ketentuan pengambilan keputusan uji hipotesis hasil perbandingan

0,848 < 2,003 (thitung < ttabel), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak

dan Ha diterima, atau ada perbedaan antara hasil belajar matematika siswa

dengan penerapan penerapan model TGT dan hasil belajar matematika

siswa dengan penerapan penerapan model pembelajaran konvensional.

Kemudian, untuk mengetahui tingkat perbedaan antara hasil belajar

matematika siswa dengan penerapan model TGT dan hasil belajar

matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional,

perlu dilakukan uji pihak kanan. Perhitungan manual uji pihak kanan dapat

dilihat pada lampiran 31. Berdasarkan uji pihak kanan, nilai thitung sebesar

2,571 sedangkan ttabel sebesar 1,673. Dari perhitungan tersebut diperoleh

2,571 > 1,673 (thitung > ttabel). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan kata lain, hasil belajar matematika

siswa dengan penerapan model TGT lebih baik dari pada hasil belajar

matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional.


126

5.2. Saran

Saran peneliti berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh adalalah sebagai

berikut:

(1) Pembelajaran model Teams Games Tournament (TGT) dapat dijadikan

sebagai model pembelajaran alternatif dalam pembelajaran matematika di

SD untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

(2) Sebelum menerapkan model Teams Games Tournament (TGT), guru

hendaknya merencanakan pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan

baik, terutama hal-hal yang berkaitan dengan model Teams Games

Tournament (TGT) seperti: pembagian kelompok, peralatan tournament,

dan media pendukung, sehingga pelaksanaanya dapat berlangsung sesuai

dengan yang diharapkan.

(3) Guru dapat mengkolaborasikan model Teams Games Tournament (TGT)

dengan metode pembelajaran yang mendukung, seperti: presentasi,

diskusi, kuis, dan lainnya, serta disesuaikan dengan karakteristik pokok

bahasan dan kondisi siswa. Dengan begitu, pembelajaran dengan model

TGT dapat berjalan dengan lebih menarik dan dapat mencapai tujuan

pembelajaran dengan optimal.


127

LAMPIRAN-LAMPIRAN
128

Lampiran 1.
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1
Alamat: Jalan Jalan Teuku Umar No. 1 Kota Tegal Telp.(0283) 322267

Daftar Nama Siswa Kelas V


SDN Debong Tengah 1 Kota Tegal

No. NIS Nama Siswa L/P No. NIS Nama Siswa L/P
1. 1839 Moh. Nafis Adnan L 19. 1925 Moh. Agung Pangestu L
2. 1873 Fadli Arrobbani Affan L 20. 1926 Muhammad Choerul Umam L
3. 1886 Moh. Husen Mubarok L 21. 1927 Moh. Fahrur Rozi L
4. 1888 M. Miftakhurrokhmat L 22. 1929 Muhamad Niam Auladi L
5. 1889 Mohammad Rizal Andre L 23. 1931 Putri Apriliana Marsin P
6. 1892 Probo Larasanding L 24. 1932 Putri Aprilia Nurwahid P
7. 1901 Wawan Dermawan L 25. 1935 Rossa Ghina Fitri P
8. 1903 Wiwin Anjani P 26. 1936 Rosalia Ayuning Purnama P
9. 1910 Alya Fathinnanisa Haq P 27. 1938 Solichatun Nisa P
10. 1912 Asih Kinanti P 28. 1940 Viki Fahreza L
11. 1914 Ayu Anggraeni Alan Putri P 29. 1943 Yusuf Hidayatulloh L
12. 1916 Desy Fitriyani P 30. 1986 Ardi Kusuma Bahari L
13. 1918 Fika Khoirunisa P 31. 1987 Yusuf Rino Mawardi L
14. 1919 Ghulaman Zakiyyan R.S L 32. 1990 Intan Kurniasih P
15. 1920 Indes Azriani Faiza P 33. 1991 Difa Kinanti P
16. 1921 Indy Kusuma Dewi P 34. 1993 Hari Ramadani L
17. 1923 Moh. Mulkillahi L 35. 2034 Putri Kartika Sari P
Muhammad Sandi Rozzaq Pangestu
18. 1924 L 36. - L
Abdurrahman

Tegal, Juli 2013


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas V

Gegar Wijayanto, S.Pd Jamilah, S.Pd


NIP.19631111 198405 1 005 NIP. 19710222 200501 2 007
129

Lampiran 2.
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1
Alamat: Jalan Jalan Teuku Umar No. 1 Kota Tegal Telp.(0283) 322267

Daftar Hadir Siswa Kelas V SDN Debong Tengah 1 Kota Tegal


Pembelajaran Matematika Materi Pokok Pecahan
dalam Perbandingan dan Skala

Pertemuan ke- Keterangan


No NIS Nama Siswa L/P
1 2 3 4 S I A
1 2386 Danu Dwi Prakoso L . . .
2 2410 Septi Setiawan L – – 2x . .
3 2419 Alfi Nurul Azhari P . . .
4 2428 M. Fajar Adi Dofa L . . .
5 2436 Syahrul Kusuma Yahya L . . .
6 2445 Adelia Meisya Saputri P . . .
7 2446 Afiyatun Imtikhanah P . . .
8 2447 Agung Prayoga L . . .
9 2448 Akhmad Nur Fauzi L . . .
10 2449 Andhika Ramadhanu L . . .
11 2450 Arya Bagus Maulana L . . .
12 2451 Ayu Widiarti P . . .
13 2452 Dian Kamalia Fitriyani P . . .
14 2453 Dwi Anom Samuji L . . .
15 2454 Dwi Kusumaningrum P . . .
16 2455 Endang Rochmiati P . . .
17 2456 Fatimah Nursidik P . . .
18 2458 Iwan Setiawan L . . .
19 2459 Izda Qummala P . . .
20 2460 Juweriyah P . . .
21 2461 M. Akmal Arsalan L . . .
22 2462 Meilysa Nur Maulida P . . .
23 2463 Moh. Dwi Ramadhan L . . .
24 2465 M. Firman Aji Arfianto L . . .
25 2466 Moh. Nurohmat L . . .
26 2467 Moh. Sepudin L . . .
27 2468 M. Fatulloh Rosyidin L . . .
130

Pertemuan ke- Keterangan


No NIS Nama Siswa L/P
1 2 3 4 S I A
28 2469 M. Miftakhul Akbar L . . .
29 2470 M. Yazid Arridho L . . .
30 2471 Nanda Aditya L . . .
31 2472 Navida Lailatul Fauziyah P . . .
32 2473 Nisrina Nur Amalia P . . .
33 2474 Nur Aisah P . . .
34 2475 Putri Ayu P . . .
35 2476 Reza Sugianto L . . .
36 2477 Rina Andriyana P . . .
37 2478 Rio Firmansyah L . . .
38 2481 Umi Salamah P . . .
39 2482 Vina Afriyani P . . .
40 2484 Windi Kartika Sari P . . .
41 2485 Wulan Ma’rifah P . . .
42 2486 Wulan Krisdianti P . . .
43 2487 Yogi Khifnibik Liriyadi P. L . . .
44 2450 Tri Hasta Oktaviani L . . .
Jumlah siswa hadir 44 43 43 44
Jumlah siswa tidak hadir 0 1 1 0 2x

Tegal, Juli 2013


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas V

Suratinah, S.Pd Nur Aeni, S.Pd


NIP. 19610702 198201 2 011 NIP. -
131

Lampiran 3.
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 3
Alamat: Jalan Jalan Teuku Umar No. 1 Kota Tegal

Daftar Hadir Siswa Kelas V SDN Debong Tengah 3 Kota Tegal


Pembelajaran Matematika Materi Pokok Pecahan
dalam Perbandingan dan Skala

Pertemuan ke- Keterangan


No NIS Nama Siswa L/P
1 2 3 4 S I A
1 1366 Dwi Prastiyo L . . .
2 1569 Mohammad Anggi L . . .
3 1479 Nur Solecha P . . .
4 1555 Avin Eriyandi Saputra L – 1x . .
5 1558 Ekka Nurjannah P . . .
6 1575 Moh. Jahidin L . . .
7 1576 Nugroho Dwi Saputro L . . .
8 1578 Prima Agustina Riyani P . . .
9 1579 Rangga Jaka Putra Prastya L . . .
10 1581 Risma Yunita P . . .
11 1584 Tasya Nur Apita P . .
12 1585 Tegar Prakoso L . . .
13 1595 Ayu Wulandari P . . .
14 1597 Fariz Khoirul Anam L – 1x . .
15 1604 Mohammad Guntur Prakoso L . . .
16 1607 Mohammad Reza Falahudin L . . .
17 1608 Muhammad Chilmi Maulana L . . .
18 1609 Muhammad Fajar Sidiq L . . .
19 1610 Muhammad Rizal Gunawan L – 1x . .
20 1611 Muhammad Taufik L . . .
21 1612 Mutiara Sari P . . .
22 1613 Niko Saputro L – 1x . .
23 1616 Nur Putri Apriliyani P . . .
24 1617 Rahmawati P . . .
25 1621 Sekar Ayu Lidiani Putri P . . .
26 1623 Windi Arni P . . .
27 1624 Yuliani Putri P . . .
28 1626 Zalzabila azzahra P . . .
132

Pertemuan ke- Keterangan


1 2 3 4 S I A
Jumlah siswa hadir 27 25 28 28
Jumlah siswa tidak hadir 1 3 0 0 4x

Tegal, Juli 2013


Mengetahui
Plt. Kepala Sekolah Guru Kelas V

Suratinah, S.Pd Widji Sulistyo, A.Ma


NIP.19520926 197501 1 002 NIP. 19840423 200903 1 002
133
134

Lampiran 4.
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SDN Debong Tengah ... Kota Tegal
Mata Pelajaran : MATEMATIKA
Kelas :V
Semester : Genap
Alokasi Waktu : 8 JP
Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : 5.4. Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala

Materi Pokok Indikator Penilaian


Alokasi
dan Uraian Pengalaman Belajar Pencapaian Bentuk Sumber & Media
Jenis Tagihan Contoh Instrumen Waktu
Materi Kompetensi Instrumen
− Mengenal arti − Mempelajari − Mengenal − Tugas − Laporan − Jumlah umur 8 jp x − Sumber :
pecahan langkah pengerjaan perbandingan Kelompok. hasil Ayah dan Ibu 35 Buku
sebagai soal. sebagian dari − Hasil tes diskusi. adalah 66 tahun. menit. MATEMA-
perbandingan − Memahami soal keseluruhan individu. − Soal Umur Ayah 1 1/5 TIKA 5 untuk
sebagian cerita mengenai sebagai evaluasi. umur Ibu. SD/MI kelas 5,
dengan perbandingan dan pecahan. − Angket Tentukan berapa Karangan
keseluruhan. skala. − Menghitung Motivasi. umur Ayah dan RJ.Soenarjo,
135

Materi Pokok Indikator Penilaian


Alokasi
dan Uraian Pengalaman Belajar Pencapaian Bentuk Sumber & Media
Jenis Tagihan Contoh Instrumen Waktu
Materi Kompetensi Instrumen
− Operasi Hitung perbandingan Ibu! halaman 209-
dengan untuk 220.
menggunakan mengukur − Media :
Perbandingan skala. Kelereng, Peta,
dan skala. dll.
136

Lampiran 5.
PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SDN Debong Tengah ... Kota Tegal
Mata Pelajaran : MATEMATIKA
Kelas :V
Semester : Genap
Alokasi Waktu : 8 JP
Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : 5.4. Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala

Penilaian
Alokasi
Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Media Bentuk Contoh Sumber
Waktu
Instrumen Instrumen
− Mengenal arti Kegiatan Pendahuluan: − Mengenal − Kelereng. − Laporan − Jumlah 8 jp x 35 − Sumber :
pecahan sebagai a. Mengkondisikan semua siswa perbandingan − Buku. hasil umur Bibi menit Buku
perbandingan untuk berdoa. sebagian dari − Pensil. diskusi. dan Kakak MATEMA-
sebagian b. Melakukan presensi. keseluruhan − Batu Kerikil. − Soal adalah 50 TIKA 5 untuk
dengan c. Menyampaikan tujuan sebagai − Permen. evaluasi. tahun. Umur SD/MI kelas
keseluruhan pembelajaran. pecahan. − Penggaris. − Angket 5, Karangan
Bibi umur
(Hlm. 209) d. Memberikan apersepsi − Menghitung Motivasi. RJ.Soenarjo,
− Peta.
137

Penilaian
Alokasi
Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Media Bentuk Contoh Sumber
Waktu
Instrumen Instrumen
berkaitan dengan materi yang perbandingan Kakak. halaman 209-
− Operasi Hitung akan dibahas. untuk Berapakah 220.
dengan Kegiatan Inti : mengukur umur Kakak
menggunakan skala. ?
a. Mengeksplorasi pengetahuan
Perbandingan siswa melalui penjelasan − Jarak kota P
dan skala (Hlm. tentang materi pecahan dalam – Q pada
216) perbandingan dan skala. peta adalah

b. Melakukan diskusi kelompok 6 cm,

untuk mengerjakan LKS padahal

dengan mempelajari langkah jarak

pengerjaan soal. sebenarnya

c. Melakukan pembahasan hasil kota tersebut

diskusi. adalah 12

d. Melaksanakan tournament. km. Berapa

e. Melakukan penghitungan skor skala yang

permainan. digunakan
138

Penilaian
Alokasi
Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Media Bentuk Contoh Sumber
Waktu
Instrumen Instrumen
f. Pengakuan tim berprestasi. dalam peta
Kegiatan Akhir : tersebut?

a. Menyimpulkan pelajaran
secara bersama-sama.
b. Melakukan evaluasi dengan
cara memberikan soal.
c. Memberikan tugas sebagai
tindak lanjut.
139

Lampiran 6.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran: Matematika
Pembelajaran Model TGT di Kelas Eksperimen
Pertemuan Ke-1

Oleh
Andi Dwi Arifin
1401409213

JURUSAN PGSD UPP TEGAL


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
140

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


Sekolah : SD Negeri Debong Tengah 3
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit (1 X Pertemuan)

A. Standar Kompetensi
5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar
5.4 Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala
C. Indikator
1. Mengidentifikasi arti pecahan dalam perbandingan.
2. Menuliskan perbandingan sebagian dari keseluruhan dalam bentuk yang
paling sederhana.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pelaksanaan pembelajaran menggunakan model TGT, siswa
mampu mengidentifikasi arti pecahan dalam perbandingan.
2. Melalui pelaksanaan pembelajaran menggunakan model TGT, siswa
mampu menuliskan perbandingan sebagian dari keseluruhan dalam
bentuk yang paling sederhana.
E. Materi Ajar
1. Mengenal arti pecahan sebagai perbandingan sebagian dengan
keseluruhan (terlampir).
F. Model, Metode, dan Media Pembelajaran
Model pembelajaran : Teams Games Tournament (TGT)
Metode pembelajaran : ceramah, tanya jawab, diskusi, latihan, tournament,
dan penugasan.
Media Pembelajaran : kelereng dan permen.
141

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
No. Kegiatan Metode
(menit)

1. Pendahuluan : 5

a. Mengkondisikan semua siswa untuk berdoa


menurut agama dan kepercayaan masing-
masing. (taqwa)
b. Melakukan presensi terhadap siswa. (disiplin)
c. Menyiapkan alat-alat pelajaran. (persiapan)
d. Memberikan apersepsi, dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang Ceramah
menggiring siswa pada materi yang akan
dibahas. (komunikatif)
1) Anak-anak, apa kalian masih ingat materi
pecahan, yang kemarin diajarkan?
2) Manakah yang disebut pembilang, dan
mana pula yang disebut penyebut?
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Tanya
jawab

2. Kegiatan Inti :

a. Eksplorasi 10
1) Guru menjelaskan tentang arti pecahan
Ceramah
dalam perbandingan, dengan menggunakan
media kelereng dan permen. (perhatian)
2) Guru menjelaskan tentang cara menuliskan
perbandingan sebagian dari keseluruhan
dalam bentuk yang paling sederhana,
dipapan tulis.
Tanya
b. Elaborasi
Jawab
1) Guru membagi kelas kedalam 7 kelompok
142

dengan beranggotakan 4 siswa, untuk


melakukan diskusi.
2) Guru membagikan LKS berisi tugas yang
harus diselesaikan masing-masing 30
kelompok. (tanggungjawab)
3) Siswa mengerjakan soal yang ada di
dalam LKS dengan cara berdiskusi. Diskusi
(kerjasama, teliti, disiplin)
4) Siswa bersiap memulai tournament.
5) Guru menjelaskan aturan permainan
dalam tournament.
Latihan
6) Guru membagi penempatan meja
tournament.
7) Siswa melakukan tournament dengan
bimbingan guru. (kerjakeras, sportif)
8) Siswa melakukan penghitungan skor yang Diskusi
diperoleh tiap-tiap anggota kelompok
yang mengikuti tournament.
c. Konfirmasi Tournament
1) Guru memotivasi siswa yang telah
berhasil mendapatkan skor tertinggi
dalam masing-masing meja tournament
dengan cara memberikan penguatan
berupa tanda bintang.
2) Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang mendapat skor tertinggi.

5
143

3. Penutup : 20
a. Guru bersama–sama dengan siswa membuat
Ceramah
rangkuman/simpulan pelajaran.
b. Guru melakukan evaluasi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan, dengan cara
Latihan
memberikan soal tes formatif. (jujur)
c. Guru memberikan tugas.

Penugasan

H. Sumber Belajar
1. Buku MATEMATIKA 5 untuk SD/MI kelas 5, Karangan RJ.Soenarjo,
halaman 209.
2. Buku MATEMATIKA untuk SD/MI kelas V, Karangan Sugiyono,
halaman 141.
I. Penilaian
1. Prosedur : Postest (tertulis)
2. Jenis penilaian
Penilaian hasil (Tes formatif)
3. Alat penilaian :
Soal isian (terlampir)
4. Kunci jawaban (terlampir)
5. Skor penilaian (terlampir)
144

Tegal, 4 Mei 2013


Guru Kelas Peneliti

Widji Sulistyo, A.Ma Andi Dwi Arifin


NIP. 19840423 200903 1 002 NIM.1401409213

Mengetahui,
Plt.Kepala Sekolah

Suratinah, S.Pd
NIP. 19610702 198201 2 011
145

MATERI PEMBELAJARAN
Mengenal arti pecahan sebagai perbandingan sebagian dengan
keseluruhan.
Setiap pecahan dapat dinyatakan dalam bentuk pembilang dan penyebut.
Pecahan , dimana a sebagai pembilang dan b sebagai penyebut, dapat
diartikan a berbanding b. Dengan demikian besar bilangan untuk pembilang
dan penyebut dapat kita bandingkan. Ini berarti pecahan mempunyai arti
perbandingan. Pecahan sebagai perbandingan sebagian dengan keseluruhan
jumlah benda dalam suatu kumpulan. Mari kita perhatikan gambar berikut.

Lingkaran hitam "ada 2 dari 5" ditulis . Dapat juga dikatakan "
lingkaran hitam" berbanding "semua" adalah "2 berbanding 5", ditulis 2 : 5.
Jadi, , mempunyai nilai sama dengan 2 : 5. Semua ada 5, terdiri atas "yang
hitam" 2, "yang putih" 3. Dapat dikatakan "yang hitam" berbanding "yang
putih" sebagai 2 : 3. Ditulis hitam : putih = 2 : 3.
Contoh soal :
1. Jumlah kelereng A ada 36 butir dan kelereng B ada 20 butir. Bagaimana
perbandingan kelereng A dan B?
Jawab:
Kelereng A : B = 36 : 20 = 9 : 5
Perbandingan harus dinyatakan dengan bilangan yang sederhana. Oleh
karena itu, 36 : 20 menjadi 9 : 5, 42 : 36 = 7 : 6, dan 51 : 34 = 3 : 2.
2. Siswa kelas V sebanyak 48 anak. Siswa laki-laki 25 anak. Berapa banyak
siswa perempuan? Berapa perbandingan antara banyak siswa perempuan
dengan banyak siswa seluruhnya?

Jawab:
Siswa perempuan sebanyak = 48 – 25 = 23 siswa.
Perbandingan siswa perempuan dengan seluruh siswa kelas V adalah = 23
: 48. Ini merupakan perbandingan yang sudah paling sederhana, karena
tidak dapat disederhanakan lagi.
146

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Sekolah : SD Negeri Debong Tengah 3


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Waktu pengerjaan : 10 menit

Nama Kelompok :
1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Kerjakanlah soal dibawah ini bersama dengan teman sekelompokmu!


Pastikan semua anggota kelompok mampu mengerjakan soal dengan baik
dan benar!

Sederhanakanlah dua perbandingan Sederhanakanlah tiga perbandingan


berikut : berikut :

1. 5 : 25 = ... : ...
2. 6 : 18 : 12 = ... : ... : ...

Isilah titik-titik dibawah ini :

3. =

4. Dalam sebuah akuarium, terdapat 2 ekor ikan emas dari 10 ikan yang ada di
dalam akuarium. Tentukan perbandingan ikan emas dengan semua ikan di dalam
aquarium!
Jawab :
Jumlah ikan emas = ... ekor
Jumlah semua ikan = ... ekor
Perbandingan ikan emas dengan semua ikan = ... : ...
disederhanakan menjadi = ... : ...
147

SOAL EVALUASI

Sekolah : SD Negeri Debong Tengah 3


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Waktu pengerjaan : 15 menit

NAMA :.................
NO.ABSEN : . . . . . . . . . . . . . . . . .

Kerjakanlah soal dibawah ini dengan teliti!


Tuliskanlah jawabanmu dalam bentuk perbandingan yang paling sederhana!
1. Perhatikan gambar pensil hitam dan pensil putih dibawah ini!

Tentukan:
a. Berapakah perbandingan jumlah pensil hitam dengan pensil putih diatas?
b. Berapakah perbandingan jumlah pensil hitam dengan semua pensil?
c. Berapakah perbandingan jumlah semua pensil dengan pensil putih?
2. Perhatikan gambar buah-buahan dibawah ini!
Tentukan:
a. Berapakah perbandingan jumlah
buah apel dengan buah jambu di
samping?
b. Berapakah perbandingan jumlah
buah pisang dengan semua
buah?
3. Perhatikan gambar kuda hitam dan kuda putih dibawah ini!
148

Tentukan:
a. Berapakah perbandingan jumlah kuda putih dengan kuda hitam diatas?
b. Berapakah perbandingan jumlah kuda hitam dengan semua kuda diatas?
4. Dalam sebuah kandang, terdapat 40 ekor itik. Itik jantan jumlahnya separuh
dari jumlah keseluruhan itik. Itik betina jumlahnya seperempat dari dari
jumlah keseluruhan itik. Sisanya adalah anak itik.
Tentukan:
a. Berapa jumlah itik jantan?
b. Berapa jumlah itik betina?
c. Berapa perbandingan jumlah itik jantan, jumlah itik betina, dengan
anak itik?

Kunci Jawaban
1. a). perbandingan jumlah pensil hitam dengan pensil putih = 8 : 6 = 4 : 3
b). perbandingan jumlah pensil hitam dengan semua pensil = 8 : 14 = 4 : 7
c). perbandingan jumlah semua pensil dengan pensil putih = 14 : 6 = 7 : 3
2. a). perbandingan jumlah buah apel dengan buah jambu = 3 : 5
b). perbandingan jumlah buah pisang dengan semua buah = 5 : 15 = 1 : 3
3. a). perbandingan jumlah kuda putih dengan kuda hitam = 4 : 6 = 2 : 3
b). perbandingan jumlah kuda hitam dengan semua kuda = 6 : 10 = 3 : 5
4. a). jumlah itik jantan = ½ x 40 = 20 ekor.
b). jumlah itik betina = ¼ x 40 = 10 ekor.
c). perbandingan jumlah itik jantan, jumlah itik betina, dengan jumlah anak
itik = 20 : 10 : 10 = 2 : 1 : 1

Bobot soal :
- No.1 bobot = 30
- No.2 bobot = 20
- No.3 bobot = 20 NA X 100
- No.4 bobot = 30 +
Skor Maksimal = 100
149

PERLENGKAPAN MODEL TGT


KARTU BERNOMOR

Nomor 1 sampai 20
LEMBAR GAME
Mata Pelajaran Matematika
Pokok Bahasan : Pecahan dalam Perbandingan
Sederhanakanlah dua perbandingan Sederhanakanlah tiga perbandingan
berikut : berikut :

1. 8:4=...
2. 10 : 8 = . . .
6. 4 : 6 : 10 = . . .
3. 16 : 12 = . . .
7. 6 : 8 : 16 = . . .
4. 25 : 75 = . . .
8. 5 : 25 : 20 = . . .
5. 33 : 88 = . . .
9. 7 : 14 : 21 = . . .
10. 18 : 15 : 12 = . . .
Isilah titik-titik dibawah ini :

11. =

12. = 14. =

13. = 15. =
150

Di dalam kotak tersebut terdapat :

− 20 kelereng merah
− 15 kelereng biru
− 10 kelereng hijau
Tentukan :
16. Perbandingan jumlah kelereng merah dengan jumlah kelereng biru!
17. Perbandingan jumlah kelereng biru dengan jumlah kelereng hijau!
18. Perbandingan jumlah kelereng hijau dengan jumlah kelereng merah!

Perhatikan gambar dibawah ini!

19. Berapa perbandingan buah apel dengan seluruh buah diatas?


20. Berapa perbandingan buah jeruk dengan seluruh buah diatas?
151

LEMBAR JAWABAN
Mata Pelajaran Matematika
Pokok Bahasan : Pecahan dalam Perbandingan
Jawaban : Jawaban :

1. 2:1
2. 5:4
6. 2:3:5
3. 4:3
7. 3:4:8
4. 1:3
8. 1:5:4
5. 3:8
9. 1:2:3
10. 6:5:4
Jawaban :

11. 10 13. 3 15. 28

12. 15 14. 3

Di dalam kotak tersebut terdapat :

− 20 kelereng merah
− 15 kelereng biru
− 10 kelereng hijau
Jawaban :
16. 20 : 15 = 4 : 3
17. 15 : 10 = 3 : 2
18. 10 : 20 = 1 : 2

19. 5 : 12
20. 7 : 12
152

LEMBAR SKOR PERMAINAN


Pelaksanaan Tournament : 4 Mei 2013
Tournament ke – : 1 (Satu)
Nama Meja :..........
Poin Tournament
Nama Nama
No. Game Game Game Skor
Pemain Tim Total
1 2 3

1.

2.

3.

4.

LEMBAR SKOR TIM


Nama Tim : . . . . . . . . . .
SKOR
Nama
No.
Pemain Tournament Tournament Tournament
1 2 3
1.

2.

3.

4.

Total

Rata-rata Tim

Predikat Tim
153

Lampiran 7.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran: Matematika
Pembelajaran Model TGT di Kelas Eksperimen
Pertemuan Ke-2

Oleh
Andi Dwi Arifin
1401409213

JURUSAN PGSD UPP TEGAL


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
154

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


Sekolah : SD Negeri Debong Tengah 3
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Alokasi Waktu : 3 X 35 menit (1 X Pertemuan)

A. Standar Kompetensi
5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar
5.4 Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala
C. Indikator
1. Menggunakan operasi hitung yang melibatkan pecahan untuk
menyelesaikan masalah dalam perbandingan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pelaksanaan pembelajaran menggunakan model TGT, siswa
mampu menggunakan operasi hitung yang melibatkan pecahan untuk
menyelesaikan masalah dalam perbandingan.
E. Materi Ajar
− Operasi hitung yang melibatkan pecahan untuk
menyelesaikan masalah dalam perbandingan (terlampir).
F. Model, Metode, dan Media Pembelajaran
Model pembelajaran : Teams Games Tournament (TGT)
Metode pembelajaran : ceramah, tanya jawab, diskusi, latihan, tournament,
dan penugasan.
Media Pembelajaran : kelereng dan permen.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
No. Kegiatan Metode
(menit)

1. Pendahuluan : 5

a. Mengkondisikan semua siswa untuk berdoa


155

menurut agama dan kepercayaan masing-


masing. (taqwa)
b. Melakukan presensi terhadap siswa. (disiplin)
c. Menyiapkan alat-alat pelajaran. (persiapan)
d. Memberikan apersepsi, dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
menggiring siswa pada materi yang akan Ceramah
dibahas. (komunikatif)
1) Anak-anak, apa kalian masih ingat arti
pecahan dalam perbandingan?
2) Jangan lupa untuk menuliskan bentuk
perbandingan dalam bentuk yang paling
sederhana.
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Tanya
jawab

2. Kegiatan Inti :

a. Eksplorasi 10
1) Guru menjelaskan tentang cara
Ceramah,
menggunakan operasi hitung yang
melibatkan pecahan untuk menyelesaikan Tanya
masalah dalam perbandingan. (perhatian) Jawab
b. Elaborasi
1) Guru membagi kelas kedalam 7 kelompok
dengan beranggotakan 4 siswa, untuk
melakukan diskusi.
2) Guru membagikan LKS berisi tugas yang
harus diselesaikan masing-masing
kelompok. (tanggungjawab)
Diskusi
3) Siswa mengerjakan soal yang ada di
dalam LKS dengan cara berdiskusi.
60
(kerjasama, teliti, disiplin)
156

4) Siswa bersiap memulai tournament.


5) Guru menjelaskan aturan permainan
Latihan
dalam turnament.
6) Guru membagi penempatan meja
tournament.
7) Siswa melakukan tournament dengan
bimbingan guru. (kerjakeras, sportif) Diskusi
8) Siswa melakukan penghitungan skor yang
diperoleh tiap anggota kelompok di
masing-masing meja tournament. Tournament
c. Konfirmasi
1) Guru memotivasi siswa yang telah
berhasil mendapatkan skor tertinggi
dalam masing-masing meja tournament
dengan cara memberikan penguatan
berupa tanda bintang.
2) Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang mendapat skor tertinggi.

5
157

3. Penutup : 25
a. Guru bersama–sama dengan siswa membuat
Ceramah
rangkuman/simpulan pelajaran.
b. Guru melakukan evaluasi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan, dengan cara
Latihan
memberikan soal tes formatif. (jujur)
c. Guru memberikan tugas.

Penugasan

H. Sumber Belajar
1. Buku MATEMATIKA 5 untuk SD/MI kelas 5, Karangan RJ.Soenarjo,
halaman 209.
2. Buku MATEMATIKA untuk SD/MI kelas V, Karangan Sugiyono,
halaman 141.
I. Penilaian
1. Prosedur : Postest (tertulis)
2. Jenis penilaian
a. Penilaian proses
Dilaksanakan pada saat KBM kepada setiap siswa, seperti pengamatan
dalam proses pembelajaran, diskusi kelompok dan pada saat
tournament.
b. Penilaian hasil
- Tes formatif
3. Alat penilaian :
Soal isian (terlampir)
4. Kunci jawaban (terlampir)
5. Skor penilaian (terlampir)
158

Tegal, 11 Mei 2013


Guru Kelas Peneliti

Widji Sulistyo, A.Ma Andi Dwi Arifin


NIP. 19840423 200903 1 002 NIM.1401409213

Mengetahui,
Plt.Kepala Sekolah

Suratinah, S.Pd
NIP. 19610702 198201 2 011
159

MATERI PEMBELAJARAN
Operasi hitung yang melibatkan pecahan untuk menyelesaikan masalah
dalam perbandingan.
Contoh soal :
1. Jumlah umur Ali dan Badri 27 tahun. Umur Ali umur Badri.
Berapa tahun umur mereka masing-masing?
Jawab:
Umur Ali : umur Badri = 4 : 5
Jumlah perbandingan = 4 + 5 = 9
Jadi, umur Ali = x 27 = 12 tahun.

umur Badri = x 27 = 15 tahun.

2. Jumlah tabungan Ina dan Ani sebesar Rp 100.000,00. Perbandingan uang


Ina dan Ani adalah 2 : 3. Berapakah besar uang Ina dan Ani masing-
masing?
Jawab:
Jumlah tabungan Ina dan Ani = Rp 100.000,00
Perbandingan uang Ika dan Eko = 2 : 3
Jumlah perbandingan = 5
Jadi, uang Ika = 2/5 x 100.000 = Rp 40.000,00
uang Eko = 3/5 x 100.000 = Rp 60.000,00

3. Jumlah uang Umi dibanding uang Santi 7 : 4. Beda uang Umi dan Santi
Rp2.250,00. Berapa rupiah uang masing-masing?
Jawab:
Uang Umi : uang Santi= 7 : 4
Selisih perbandingan = 7 – 4 = 3
Uang Umi = Ali x Rp2.250,00 = Rp5.250,00

Uang Santi = Ali x Rp2.250,00 = Rp3.000,00

Ingat.
a. Jika dalam perbandingan diketahui jumlah, maka perbandingannya harus
dijumlahkan.
b. Jika dalam perbandingan diketahui selisih atau beda, maka
perbandingannya harus dicari selisihnya.
160

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Sekolah : SD Negeri Debong Tengah 3


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Waktu pengerjaan : 10 menit

Nama Kelompok :
1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Kerjakanlah soal dibawah ini bersama dengan teman sekelompokmu!


Pastikan semua anggota kelompok mampu mengerjakan soal dengan baik
dan benar!
Tentukan hasilnya : Tentukan hasilnya :
1. x 15 = ... 2. x 90 = ...

Hitunglah :
Kelereng Arif berbanding kelereng Fian adalah 2 : 3. Jumlah kelereng mereka 20
butir.
3. Berapakah jumlah kelereng Arif?

Kelereng Arif = x semua kelereng

= x ...=...

4. Berapakah jumlah kelereng Fian?

Kelereng Fian = x semua kelereng

= x ...=...
161

SOAL EVALUASI

Sekolah : SD Negeri Debong Tengah 3


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Waktu pengerjaan : 15 menit

NAMA :.................
NO.ABSEN : . . . . . . . . . . . . . . . . .

Kerjakanlah soal dibawah ini dengan teliti!


Tuliskanlah jawabanmu dalam bentuk perbandingan yang paling sederhana!

1. Perbandingan kelereng Ali dan Bayu adalah 3 : 5, jumlah kelereng mereka ada
40 buah.
a. Berapakah jumlah kelereng Ali?
b. Berapakah jumlah kelereng Bayu?
2. Murid kelas V SDN Rejosari berjumlah 30 siswa. Jika perbandingan jumlah
siswa laki-laki dan perempuannya adalah 2 : 3, berapakah:
a. jumlah siswa siswa laki-laki?
b. jumlah siswa siswa perempuannya?
3. Uang Adi berbanding uang Tono adalah 5 : 7. Jika uang Tono Rp20.000,00
lebih banyak dari uang Adi, berapakah uang Adi?

Kunci Jawaban
1. a. 15
b. 25
2. a. 12
b. 18
3. uang Adi = 5/2 x 20.000 = 50.000
Penilaian
Bobot soal :
- No.1 bobot = 40
- No.2 bobot = 40
- No.3 bobot = 20 +
Skor Maksimal = 100

NA X 100
162

PERLENGKAPAN MODEL TGT


KARTU BERNOMOR

Nomor 1 sampai 20

LEMBAR GAME
Mata Pelajaran Matematika
Pokok Bahasan : Operasi Hitung Pecahan dalam Perbandingan
Tentukan hasilnya : Tentukan hasilnya :
1. x 10 = ... 5. x 50 = ...

2. x 6 = ... 6. x 60 = ...

3. x 8 = ... 7. x 63 = ...

4. x 15 = ... 8. x 56 = ...

Hitunglah :
Kelereng Tono berbanding kelereng Hasan adalah 3 : 4. Jumlah kelereng mereka
14 butir.
9. Berapakah jumlah kelereng Tono?
10. Berapakah jumlah kelereng Hasan?

Hitunglah :
Jumlah siswa kelas V SDN Babakan adalah 27. Perbandingan jumlah siswa laki-laki
163

dan perempuannya adalah 4 : 5.


11. Berapakah jumlah siswa laki-laki yang sebenarnya?
12. Berapakah jumlah siswa perempuannya yang sebenarnya?
Hitunglah :
Perbandingan umur Sapto dan Septi adalah 2 : 3. Jumlah umur keduanya 40 tahun.
13. Berapakah umur Sapto sebenarnya?
14. Berapakah umur Septi sebenarnya?
Hitunglah :
Perbandingan uang Teguh dengan uang Fikri 5 : 2. Selisih uang Teguh dan uang
Fikri Rp 3.000,00.
15. Berapa rupiah uang Teguh?
16. Berapa rupiah uang Fikri?
Hitunglah :
Dalam sebuah kandang terdapat ayam jantan dan ayam betina dengan perbandingan
3 : 5 . Selisih ayam jantan dan ayam betina adalah 10 ekor.
17. Berapa jumlah ayam jantan?
18. Berapa jumlah ayam betina?
Hitunglah :

Jumlah umur Ayah dan Ibu adalah 66 tahun. Umur Ayah adalah 1 umur Ibu.

19. Tentukan berapa umur Ayah


20. Tentukan berapa umur dan Ibu!
164

LEMBAR JAWABAN
Mata Pelajaran Matematika
Pokok Bahasan : Operasi Hitung Pecahan dalam Perbandingan
Jawaban : Jawaban :
1. 6 5. 40

2. 8 6. 45

3. 10 7. 42

4. 6 8. 16

Jawaban :
9. 6
10. 8
11. 12
12. 15
13. 16
14. 24
15. 5.000
16. 2.000
17. 15
18. 25
19. 36
20. 30
165

LEMBAR SKOR PERMAINAN


Pelaksanaan Tournament : 11 Mei 2013
Tournament ke – : 2 (Dua)
Nama Meja :..........
Poin Tournament
Nama Nama
No. Game Game Game Skor
Pemain Tim Total
1 2 3

1.

2.

3.

4.

LEMBAR SKOR TIM


Nama Tim : . . . . . . . . . .
SKOR
Nama
No.
Pemain Tournament Tournament Tournament
1 2 3
1.

2.

3.

4.

Total

Rata-rata Tim

Predikat Tim
166

Lampiran 8.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran: Matematika
Pembelajaran Model TGT di Kelas Eksperimen
Pertemuan Ke-3

Oleh
Andi Dwi Arifin
1401409213

JURUSAN PGSD UPP TEGAL


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
167

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


Sekolah : SD Negeri Debong Tengah 3
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Alokasi Waktu : 3 X 35 menit (1 X Pertemuan)

A. Standar Kompetensi
5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar
5.4 Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala
C. Indikator
1. Mengidentifikasi arti skala sebagai suatu perbandingan.
2. Menggunakan operasi hitung yang melibatkan pecahan untuk
menyelesaikan masalah dalam perbandingan dan skala.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pelaksanaan pembelajaran menggunakan model TGT, siswa
mampu mengidentifikasi arti skala sebagai suatu perbandingan.
2. Melalui pelaksanaan pembelajaran menggunakan model TGT, siswa
mampu menggunakan operasi hitung yang melibatkan pecahan untuk
menyelesaikan masalah dalam perbandingan dan skala.
E. Materi Ajar
1. Skala sebagai suatu perbandingan (terlampir).
2. Operasi hitung yang melibatkan pecahan untuk menyelesaikan masalah
dalam perbandingan dan skala (terlampir).

F. Model, Metode, dan Media Pembelajaran


Model pembelajaran : Teams Games Tournament (TGT)
Metode pembelajaran : ceramah, tanya jawab, diskusi, latihan, tournament,
dan penugasan.
Media Pembelajaran : peta.
168

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
No. Kegiatan Metode
(menit)

1. Pendahuluan : 5

a. Mengkondisikan semua siswa untuk berdoa


menurut agama dan kepercayaan masing-
masing. (taqwa)
b. Melakukan presensi terhadap siswa. (disiplin)
c. Menyiapkan alat-alat pelajaran. (persiapan)
d. Memberikan apersepsi, dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang Ceramah
menggiring siswa pada materi yang akan
dibahas. (komunikatif)
1) Anak-anak, pernahkah kalian melihat peta?
2) Adakah tulisan skala pada peta tersebut?
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Tanya
jawab

2. Kegiatan Inti :

a. Eksplorasi 10
1) Guru menjelaskan tentang cara
Ceramah
menggunakan operasi hitung yang
melibatkan pecahan untuk menyelesaikan
masalah dalam perbandingan dan skala,
dengan menggunakan media peta.
(perhatian)
b. Elaborasi
Tanya
1) Guru membagi kelas kedalam 7 kelompok
Jawab
dengan beranggotakan 4 siswa, untuk
169

melakukan diskusi.
2) Guru membagikan LKS berisi tugas yang
60
harus diselesaikan masing-masing
kelompok. (tanggungjawab)
3) Siswa mengerjakan soal yang ada di dalam
Diskusi
LKS dengan cara berdiskusi. (kerjasama,
teliti, disiplin)
4) Siswa bersiap memulai tournament.
5) Guru menjelaskan aturan permainan dalam
turnament. Latihan
6) Guru membagi penempatan meja
tournament.
7) Siswa melakukan tournament dengan
bimbingan guru. (kerjakeras, sportif)
8) Siswa melakukan penghitungan skor yang Diskusi

diperoleh tiap-tiap anggota kelompok yang


mengikuti tournament.
c. Konfirmasi Tournament

1) Guru memotivasi siswa yang telah berhasil


mendapatkan skor tertinggi dalam masing-
masing meja tournament dengan cara
memberikan penguatan berupa tanda
bintang.
2) Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang mendapat skor tertinggi.

5
170

Ceramah

3. Penutup : 25
a. Guru bersama–sama dengan siswa membuat
Ceramah
rangkuman/simpulan pelajaran.
b. Guru melakukan evaluasi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan, dengan cara
Latihan
memberikan soal tes formatif. (jujur)
c. Guru memberikan tugas.

Penugasan

H. Sumber Belajar
1. Buku GEMAR BELAJAR MATEMATIKA untuk SD/MI kelas 5,
Karangan Aep Saepudin, halaman 143.
2. Buku MATEMATIKA untuk SD/MI kelas V, Karangan Sugiyono,
halaman 141.
I. Penilaian
1. Prosedur : Postest (tertulis)
2. Jenis penilaian
Penilaian hasil (Tes formatif)
3. Alat penilaian :
Soal isian (terlampir)
4. Kunci jawaban (terlampir)
5. Skor penilaian (terlampir)
171

Tegal, 13 Mei 2013


Guru Kelas Peneliti

Widji Sulistyo, A.Ma Andi Dwi Arifin


NIP. 19840423 200903 1 002 NIM.1401409213

Mengetahui,
Plt.Kepala Sekolah

Suratinah, S.Pd
NIP. 19610702 198201 2 011
172

MATERI PEMBELAJARAN
Skala sebagai suatu perbandingan
Skala, perbandingan, dan pecahan mempunyai hubungan yang erat. Hal ini
karena ketiganya memiliki simbol (tanda) yang sama, yaitu tanda bagi ( : ).
Saat kita mengamati peta yang tergantung di dinding, atau pada atlas, di setiap
sudut peta tersebut selalu tertulis kata skala yang disertai angka yang
merupakan perbandingan. Misalnya, skala 1 : 2.000.000, 1 : 2.500.000, 1 : 200,
1 : 100, dan seterusnya.

Skala merupakan perbandingan jarak pada peta dengan jarak


sesungguhnya. Skala banyak digunakan dalam atlas maupun dalam
menggambar sesuatu yang bentuk aslinya berukuran besar seperti lapangan
atau bangunan. Skala biasanya ditetapkan dalam ukuran cm sehingga 1 cm
pada peta dikalikan pada skala yang telah ditetapkan. Umpamanya skala 1 :
2.500.000, sehingga 1 cm menjadi 1 x 2.500.000 = 2.500.000 cm apabila
dijadikan ukuran dalam km menjadi 2.500.000 : 100.000 = 25 km. Jadi, setiap
1 cm pada peta berjarak 25 km jarak yang sebenarnya.
Cara menetukan skala adalah sebagai berikut:
173

Operasi hitung yang melibatkan pecahan untuk menyelesaikan


masalah dalam perbandingan dan skala.
Contoh soal :
1. Pada sebuah peta, jarak kota A ke kota B adalah 4cm, padahal jarak kedua
kota itu sebenarnya adalah 80 km. Berapakah skala yang digunakan dalam
peta tersebut?
Jawab:
JP = 4 cm
JS = 80 km = 80 x 100.000 cm = 8.000.000 cm

SK = = = = 1 : 2.000.000

Jadi, skala yang digunakan dalam peta tersebut adalah 1 : 2.000.000.


2. Jarak dua kota pada peta adalah 5 cm dengan skala 1: 2.500.000.
Berapakah jarak sebenarnya kedua kota itu?
Jawab :
JP = 5 cm
SK = 1 : 2.500.000
JS = JP x SK = 5cm x 2.500.000 = 12.500.000 cm = 125 km.
Jadi, jarak sebenarnya kedua kota adalah 125 km.
3. Tinggi sebuah gedung bertingkat adalah 200 m. Jika Dodi ingin
menggambar dengan skala 1 : 50, berapa tinggi gedung yang harus
digambar Dodi?
Jawab :
TS = 200 m
SK = 1 : 50

TP = = = 4 cm.

Jadi, tinggi gedung yang harus digambar Dodi adalah 4 cm.


174

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Sekolah : SD Negeri Debong Tengah 3


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Waktu pengerjaan : 10 menit

Nama Kelompok :
1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Kerjakanlah soal dibawah ini bersama dengan teman sekelompokmu!


Pastikan semua anggota kelompok mampu mengerjakan soal dengan baik
dan benar!
Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang tepat:
No. Ukuran sebenarnya Ukuran pada peta Skala
1. . . . cm 4 cm 1 : 50
2. . . . cm 5 cm 1 : 800

Hitunglah !
Jarak sebenarnya antara kota Tegal dan Pemalang adalah 30 km.
Tentukanlah:
3. Jarak pada peta, jika skala 1 : 1.500.000!
4. Skala yang digunakan, jika jarak Tegal-Pemalang pada peta 6 cm!
175
SOAL EVALUASI

Sekolah : SD Negeri Debong Tengah 3


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Waktu pengerjaan : 15 menit

NAMA :.................
NO.ABSEN : . . . . . . . . . . . . . . . . .

Kerjakanlah soal dibawah ini dengan teliti!


Tuliskanlah jawabanmu beserta dengan cara pengerjaannya!
1. Angga ingin menggambar rumahnya dengan skala 1 : 40. Jika tinggi rumah
Angga 4 meter, berapa tinggi rumah Angga pada gambar? (dalam cm)
2. Jarak dua kota pada peta adalah 5 cm dengan skala 1: 2.500.000. Berapakah
jarak sebenarnya kedua kota itu? (dalam km)
3. Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar diatas adalah gambar kolam renang dengan skala 1 : 1.000.


Hitunglah:
a) keliling permukaan kolam pada gambar!
b) keliling permukaan kolam yang sebenarnya! (dalam meter)

Kunci Jawaban
1. SK = 1 : 40 ; TS = 4 m = 400 cm
TP = TS/SK = 400/40 = 10 cm.
2. JP = 5 cm ; SK = 1 : 2.500.000
JS = JP x SK = 5 x 2.500.000 = 12.500.000 cm = 125 km
3. PP = 8 cm ; LP = 4 ; SK = 1 : 1.000
176

a) KP = 2 (PP + LP) = 2 (8+4) = 24 cm


b) KS = KP x SK = 24 x 1.000 = 24.000 cm = 240 meter.

Penilaian
Bobot soal :
- No.1 bobot = 25
- No.2 bobot = 25
- No.3 bobot = 50 +
Skor Maksimal = 100

NA X 100
177

PERLENGKAPAN MODEL TGT


KARTU BERNOMOR

Nomor 1 sampai 20
LEMBAR GAME
Mata Pelajaran Matematika
Pokok Bahasan : Operasi Hitung Pecahan dalam Perbandingan dan
Skala
Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang tepat:
No. Ukuran sebenarnya Ukuran pada peta Skala
1. . . . cm 4 cm 1 : 50
2. . . . cm 5 cm 1 : 800
3. . . . cm 6 cm 1 : 1.000
4. . . . km 4 cm 1 : 15.000
5. 7 km . . . cm 1 : 20.000
6. 9 km . . . cm 1 : 180.000
7. 250 m . . . cm 1 : 50.000
8. 500 m 2,5 cm 1:.....
9. 45 km 15 cm 1:.....
10. 80 km 20 cm 1:.....
Hitunglah !
Jarak sebenarnya antara kota Solo dan Yogyakarta adalah 60 km.
Tentukanlah:
11. Jarak pada peta, jika skala 1 : 2.000.000!
12. Skala yang digunakan, jika jarak Solo-Yogyakarta pada peta 4 cm!

Perhatikan gambar sketsa mobil di bawah ini!


178

4 cm

15 cm
Skala 1 : 20
Hitunglah :
13. Panjang mobil sebenarnya!
14. Tinggi mobil sebenarnya!

Perhatikan gambar gedung bertingkat


disamping!
15. Jika skala yang digunakan adalah 1 : 3000,
tentukan tinggi gedung sebenarnya!
6 cm
16. Jika tinggi gedung sebenarnya 240 m,
tentukan skala yang digunakan!

Arman mempunyai kolam ikan berbentuk persegi dengan ukuran panjang sisi-
sisinya 3 meter. Jika digambar dengan skala 1 : 30, tentukan:
17. Luas kolam pada gambar! (dalam satuan cm2) 30
18. Keliling kolam pada gambar! (dalam satuan cm) 40

Pada sebuah peta, jarak 4 cm ternyata menunjuk jarak yang sebenarnya sejauh 12
km.
19. Jika pada peta tersebut terukur jarak 6 cm, berapakah jarak yang sebenarnya?
20. Jika pada peta tersebut terukur jarak 7 cm, berapakah jarak yang sebenarnya?
179

LEMBAR JAWABAN
Mata Pelajaran Matematika
Pokok Bahasan : Operasi Hitung Pecahan dalam Perbandingan dan
Skala

Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang tepat:


No. Ukuran sebenarnya Ukuran pada peta Skala
1. 200 cm
2. 4.000 cm
3. 6.000 cm
4. 6 km
5. 35 cm
6. 5 cm
7. 0,5 cm
8. 20.000
9. 300.000
10. 400.000
Jawaban :
11. 3 cm
12. 1 : 1.500.000
13. 3 meter
14. 0,8 meter
15. 180 meter
16. 1 : 4.000
17. 30 cm2
18. 40 cm
19. 1.800.000
20. 2.100.000
180

LEMBAR SKOR PERMAINAN


Pelaksanaan Tournament : 13 Mei 2013
Tournament ke – : 3 (Tiga)
Nama Meja :..........
Poin Tournament
Nama Nama
No. Game Game Game Skor
Pemain Tim Total
1 2 3

1.

2.

3.

4.

LEMBAR SKOR TIM


Nama Tim : . . . . . . . . . .
SKOR
Nama
No.
Pemain Tournament Tournament Tournament
1 2 3
1.

2.

3.

4.

Total

Rata-rata Tim

Predikat Tim
181

Lampiran 9.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran: Matematika
Pembelajaran Model Konvensional di Kelas Kontrol
Pertemuan Ke-1

Oleh
Andi Dwi Arifin
1401409213

JURUSAN PGSD UPP TEGAL


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
182

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


Sekolah : SD Negeri Debong Tengah 1
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit (1 X Pertemuan)

A. Standar Kompetensi
5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar
5.4 Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala
C. Indikator
1. Mengidentifikasi arti pecahan dalam perbandingan.
2. Menuliskan perbandingan sebagian dari keseluruhan dalam bentuk yang
paling sederhana.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan dari guru tentang arti pecahan dalam perbandingan,
siswa mampu mengidentifikasi arti pecahan dalam perbandingan.
2. Melalui penjelasan dari guru tentang cara menuliskan perbandingan
sebagian dari keseluruhan dalam bentuk yang paling sederhana, siswa
mampu menuliskan perbandingan sebagian dari keseluruhan dalam
bentuk yang paling sederhana.
E. Materi Ajar
1. Mengenal arti pecahan sebagai perbandingan sebagian dengan
keseluruhan (terlampir).
F. Model, Metode, dan Media Pembelajaran
Model pembelajaran : langsung (direct instruction)
Metode pembelajaran : ceramah, tanya jawab, latihan, dan penugasan.
Media Pembelajaran : kelereng dan permen.
183

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
No. Kegiatan Metode
(menit)

1. Pendahuluan : 5

a. Mengkondisikan semua siswa untuk berdoa


menurut agama dan kepercayaan masing-
masing. (taqwa)
b. Melakukan presensi terhadap siswa. (disiplin)
c. Menyiapkan alat-alat pelajaran. (persiapan)
d. Memberikan apersepsi, dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang Ceramah
menggiring siswa pada materi yang akan
dibahas. (komunikatif)
1) Anak-anak, apa kalian masih ingat materi
pecahan, yang kemarin diajarkan?
2) Manakah yang disebut pembilang, dan
mana pula yang disebut penyebut?
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Tanya
jawab

2. Kegiatan Inti :

a. Eksplorasi 10
1) Guru menjelaskan tentang arti pecahan
dalam perbandingan, dengan menggunakan
media kelereng dan permen. (perhatian)
2) Guru menjelaskan tentang cara menuliskan
perbandingan sebagian dari keseluruhan
dalam bentuk yang paling sederhana,
dipapan tulis.
b. Elaborasi
1) Guru menulis soal latihan dipapan tulis.
184

2) Guru meminta siswa mengerjakan soal


latihan yang ada di papan tulis.
(kerjakeras, teliti)
3) Guru meminta beberapa orang siswa maju
mengerjakan soal latihan di papan tulis,
30
sementara siswa lain mencatat hasil yang
tertera di papan tulis. (tanggungjawab,
disiplin, berani)
c. Konfirmasi
1) Guru memotivasi siswa yang telah maju
dan berhasil mengerjakan soal latihan di
papan tulis, dengan cara memberikan
penguatan berupa tanda bintang.
2) Guru menanyakan pada siswa tentang hal-
hal yang belum dipahami.

3. Penutup : 20
a. Guru bersama–sama dengan siswa membuat
Ceramah
rangkuman/simpulan pelajaran sesuai hasil
klarifikasi.
b. Guru melakukan evaluasi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan, dengan cara
memberikan soal. (jujur) Latihan
c. Guru memberikan tugas.

Penugasan
185

H. Sumber Belajar
1. Buku MATEMATIKA 5 untuk SD/MI kelas 5, Karangan RJ.Soenarjo,
halaman 209.
2. Buku MATEMATIKA untuk SD/MI kelas V, Karangan Sugiyono,
halaman 141.
I. Penilaian
1. Prosedur : Postest (tertulis)
2. Jenis penilaian
Penilaian hasil (Tes formatif)
3. Alat penilaian :
Soal isian (terlampir)
4. Kunci jawaban (terlampir)
5. Skor penilaian (terlampir)

Tegal, 3 Mei 2013


Guru Kelas Peneliti

Nur Aeni, S.Pd Andi Dwi Arifin


NIP. - NIM.1401409213

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Suratinah, S.Pd
NIP. 19610702 198201 2 011
186

MATERI PEMBELAJARAN
Mengenal arti pecahan sebagai perbandingan sebagian dengan
keseluruhan.
Setiap pecahan dapat dinyatakan dalam bentuk pembilang dan penyebut.
Pecahan , dimana a sebagai pembilang dan b sebagai penyebut, dapat
diartikan a berbanding b. Dengan demikian besar bilangan untuk pembilang
dan penyebut dapat kita bandingkan. Ini berarti pecahan mempunyai arti
perbandingan. Pecahan sebagai perbandingan sebagian dengan keseluruhan
jumlah benda dalam suatu kumpulan. Mari kita perhatikan gambar berikut.

Lingkaran hitam "ada 2 dari 5" ditulis . Dapat juga dikatakan "
lingkaran hitam" berbanding "semua" adalah "2 berbanding 5", ditulis 2 : 5.
Jadi, , mempunyai nilai sama dengan 2 : 5. Semua ada 5, terdiri atas "yang
hitam" 2, "yang putih" 3. Dapat dikatakan "yang hitam" berbanding "yang
putih" sebagai 2 : 3. Ditulis hitam : putih = 2 : 3.
Contoh soal :
1. Jumlah kelereng A ada 36 butir dan kelereng B ada 20 butir. Bagaimana
perbandingan kelereng A dan B?
Jawab:
Kelereng A : B = 36 : 20 = 9 : 5
Perbandingan harus dinyatakan dengan bilangan yang sederhana. Oleh
karena itu, 36 : 20 menjadi 9 : 5, 42 : 36 = 7 : 6, dan 51 : 34 = 3 : 2.
2. Siswa kelas V sebanyak 48 anak. Siswa laki-laki 25 anak. Berapa banyak
siswa perempuan? Berapa perbandingan antara banyak siswa perempuan
dengan banyak siswa seluruhnya?

Jawab:
Siswa perempuan sebanyak = 48 – 25 = 23 siswa.
Perbandingan siswa perempuan dengan seluruh siswa kelas V adalah = 23
: 48. Ini merupakan perbandingan yang sudah paling sederhana, karena
tidak dapat disederhanakan lagi.
187

SOAL EVALUASI

Sekolah : SD Negeri Debong Tengah 1


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Waktu pengerjaan : 15 menit

NAMA :.................
NO.ABSEN : . . . . . . . . . . . . . . . . .

Kerjakanlah soal dibawah ini dengan teliti!


Tuliskanlah jawabanmu dalam bentuk perbandingan yang paling sederhana!
1. Perhatikan gambar pensil hitam dan pensil putih dibawah ini!

Tentukan:
a. Berapakah perbandingan jumlah pensil hitam dengan pensil putih diatas?
b. Berapakah perbandingan jumlah pensil hitam dengan semua pensil?
c. Berapakah perbandingan jumlah semua pensil dengan pensil putih?
2. Perhatikan gambar buah-buahan dibawah ini!
Tentukan:
a. Berapakah perbandingan jumlah
buah apel dengan buah jambu di
samping?
b. Berapakah perbandingan jumlah
buah pisang dengan semua
buah?
3. Perhatikan gambar kuda hitam dan kuda putih dibawah ini!
188

Tentukan:
a. Berapakah perbandingan jumlah kuda putih dengan kuda hitam diatas?
b. Berapakah perbandingan jumlah kuda hitam dengan semua kuda diatas?
4. Dalam sebuah kandang, terdapat 40 ekor itik. Itik jantan jumlahnya separuh
dari jumlah keseluruhan itik. Itik betina jumlahnya seperempat dari dari
jumlah keseluruhan itik. Sisanya adalah anak itik.
Tentukan:
a. Berapa jumlah itik jantan?
b. Berapa jumlah itik betina?
c. Berapa perbandingan jumlah itik jantan, jumlah itik betina, dengan
anak itik?

Kunci Jawaban
1. a). perbandingan jumlah pensil hitam dengan pensil putih = 8 : 6 = 4 : 3
b). perbandingan jumlah pensil hitam dengan semua pensil = 8 : 14 = 4 : 7
c). perbandingan jumlah semua pensil dengan pensil putih = 14 : 6 = 7 : 3
2. a). perbandingan jumlah buah apel dengan buah jambu = 3 : 5
b). perbandingan jumlah buah pisang dengan semua buah = 5 : 15 = 1 : 3
3. a). perbandingan jumlah kuda putih dengan kuda hitam = 4 : 6 = 2 : 3
b). perbandingan jumlah kuda hitam dengan semua kuda = 6 : 10 = 3 : 5
4. a). jumlah itik jantan = ½ x 40 = 20 ekor.
b). jumlah itik betina = ¼ x 40 = 10 ekor.
c). perbandingan jumlah itik jantan, jumlah itik betina, dengan jumlah anak
itik = 20 : 10 : 10 = 2 : 1 : 1

Bobot soal :
- No.1 bobot = 30
- No.2 bobot = 20
- No.3 bobot = 20 NA X 100
- No.4 bobot = 30 +
Skor Maksimal = 100
189

Lampiran 10.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran: Matematika
Pembelajaran Model Konvensional di Kelas Kontrol
Pertemuan Ke-2

Oleh
Andi Dwi Arifin
1401409213

JURUSAN PGSD UPP TEGAL


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
190

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


Sekolah : SD Negeri Debong Tengah 1
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Alokasi Waktu : 3 X 35 menit (1 X Pertemuan)

A. Standar Kompetensi
5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar
5.4 Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala
C. Indikator
1. Menggunakan operasi hitung yang melibatkan pecahan untuk
menyelesaikan masalah dalam perbandingan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan dari guru tentang cara menggunakan operasi hitung
yang melibatkan pecahan untuk menyelesaikan masalah dalam
perbandingan, siswa mampu menggunakan operasi hitung yang
melibatkan pecahan untuk menyelesaikan masalah dalam perbandingan.
E. Materi Ajar
1. Operasi hitung yang melibatkan pecahan untuk menyelesaikan masalah
dalam perbandingan (terlampir).
F. Model, Metode, dan Media Pembelajaran
Model pembelajaran : langsung (direct instruction)
Metode pembelajaran : ceramah, tanya jawab, latihan, dan penugasan.
Media Pembelajaran : kelereng dan permen.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
No. Kegiatan Metode
(menit)

1. Pendahuluan : 5

a. Mengkondisikan semua siswa untuk berdoa


191

menurut agama dan kepercayaan masing- Ceramah


masing. (taqwa)
b. Melakukan presensi terhadap siswa. (disiplin)
c. Menyiapkan alat-alat pelajaran. (persiapan)
d. Memberikan apersepsi, dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
menggiring siswa pada materi yang akan
dibahas. (komunikatif)
Tanya
1) Anak-anak, apa kalian masih ingat materi
jawab
pecahan, yang kemarin diajarkan?
2) Jangan lupa untuk menuliskan bentuk
perbandingan dalam bentuk yang paling
sederhana.
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti :

a. Eksplorasi 20
1) Guru menjelaskan tentang cara
Ceramah,
menggunakan operasi hitung yang
melibatkan pecahan untuk menyelesaikan Tanya
masalah dalam perbandingan, dipapan tulis. Jawab
(perhatian)
b. Elaborasi
1) Guru menulis soal latihan dipapan tulis.
2) Guru meminta siswa mengerjakan soal
latihan yang ada di papan tulis.
(kerjakeras, teliti)
50
3) Guru meminta beberapa orang siswa maju
Latihan
mengerjakan soal latihan di papan tulis,
sementara siswa lain mencatat hasil yang
tertera di papan tulis. (tanggungjawab,
disiplin, berani)
c. Konfirmasi
1) Guru memotivasi siswa yang telah maju
192

dan berhasil mengerjakan soal latihan di


papan tulis, dengan cara memberikan
penguatan berupa tanda bintang.
2) Guru menanyakan pada siswa tentang hal-
hal yang belum dipahami.

Ceramah

Tanya
Jawab

3. Penutup : 25
a. Guru bersama–sama dengan siswa membuat
Ceramah
rangkuman/simpulan pelajaran sesuai hasil
klarifikasi.
b. Guru melakukan evaluasi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan, dengan cara
memberikan soal. (jujur) Latihan
c. Guru memberikan tugas.

Penugasan

H. Sumber Belajar
1. Buku MATEMATIKA 5 untuk SD/MI kelas 5, Karangan RJ.Soenarjo,
halaman 209.
2. Buku MATEMATIKA untuk SD/MI kelas V, Karangan Sugiyono,
halaman 141.
193

I. Penilaian
1. Prosedur : Postest (tertulis)
2. Jenis penilaian
Penilaian hasil (Tes formatif)
3. Alat penilaian :
Soal isian (terlampir)
4. Kunci jawaban (terlampir)
5. Skor penilaian (terlampir)

Tegal, 10 Mei 2013


Guru Kelas Peneliti

Nur Aeni, S.Pd Andi Dwi Arifin


NIP. - NIM.1401409213

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Suratinah, S.Pd
NIP. 19610702 198201 2 011
194

MATERI PEMBELAJARAN
Operasi hitung yang melibatkan pecahan untuk menyelesaikan masalah
dalam perbandingan.
Contoh soal :
1. Jumlah umur Ali dan Badri 27 tahun. Umur Ali umur Badri.
Berapa tahun umur mereka masing-masing?
Jawab:
Umur Ali : umur Badri = 4 : 5
Jumlah perbandingan = 4 + 5 = 9
Jadi, umur Ali = x 27 = 12 tahun.

umur Badri = x 27 = 15 tahun.

2. Jumlah tabungan Ina dan Ani sebesar Rp 100.000,00. Perbandingan uang


Ina dan Ani adalah 2 : 3. Berapakah besar uang Ina dan Ani masing-
masing?
Jawab:
Jumlah tabungan Ina dan Ani = Rp 100.000,00
Perbandingan uang Ika dan Eko = 2 : 3
Jumlah perbandingan = 5
Jadi, uang Ika = 2/5 x 100.000 = Rp 40.000,00
uang Eko = 3/5 x 100.000 = Rp 60.000,00

3. Jumlah uang Umi dibanding uang Santi 7 : 4. Beda uang Umi dan Santi
Rp2.250,00. Berapa rupiah uang masing-masing?
Jawab:
Uang Umi : uang Santi= 7 : 4
Selisih perbandingan = 7 – 4 = 3
Uang Umi = Ali x Rp2.250,00 = Rp5.250,00

Uang Santi = Ali x Rp2.250,00 = Rp3.000,00

Ingat.
a. Jika dalam perbandingan diketahui jumlah, maka perbandingannya harus
dijumlahkan.
b. Jika dalam perbandingan diketahui selisih atau beda, maka
perbandingannya harus dicari selisihnya.
195

SOAL EVALUASI

Sekolah : SD Negeri Debong Tengah 1


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Waktu pengerjaan : 15 menit

NAMA :.................
NO.ABSEN : . . . . . . . . . . . . . . . . .

Kerjakanlah soal dibawah ini dengan teliti!


Tuliskanlah jawabanmu dalam bentuk perbandingan yang paling sederhana!

1. Perbandingan kelereng Ali dan Bayu adalah 3 : 5, jumlah kelereng mereka ada
40 buah.
c. Berapakah jumlah kelereng Ali?
d. Berapakah jumlah kelereng Bayu?
2. Murid kelas V SDN Rejosari berjumlah 30 siswa. Jika perbandingan jumlah
siswa laki-laki dan perempuannya adalah 2 : 3, berapakah:
c. jumlah siswa siswa laki-laki?
d. jumlah siswa siswa perempuannya?
3. Uang Adi berbanding uang Tono adalah 5 : 7. Jika uang Tono Rp20.000,00
lebih banyak dari uang Adi, berapakah uang Adi?

Kunci Jawaban
1. a. 15
b. 25
2. a. 12
b. 18
3. uang Adi = 5/2 x 20.000 = 50.000
Penilaian
Bobot soal :
- No.1 bobot = 40
- No.2 bobot = 40
- No.3 bobot = 20 +
Skor Maksimal = 100

NA X 100
196

Lampiran 11.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran: Matematika
Pembelajaran Model Konvensional di Kelas Kontrol
Pertemuan Ke-3

Oleh
Andi Dwi Arifin
1401409213

JURUSAN PGSD UPP TEGAL


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
197

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


Sekolah : SD Negeri Debong Tengah 1
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Alokasi Waktu : 3 X 35 menit (1 X Pertemuan)

A. Standar Kompetensi
5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar
5.4 Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala
C. Indikator
1. Mengidentifikasi arti skala sebagai suatu perbandingan.
2. Menggunakan operasi hitung yang melibatkan pecahan untuk
menyelesaikan masalah dalam perbandingan dan skala.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan dari guru tentang arti skala sebagai suatu
perbandingan, siswa mampu mengidentifikasi arti skala sebagai suatu
perbandingan.
2. Melalui penjelasan dari guru tentang cara menggunakan operasi hitung
yang melibatkan pecahan untuk menyelesaikan masalah dalam
perbandingan dan skala, siswa mampu menggunakan operasi hitung yang
melibatkan pecahan untuk menyelesaikan masalah dalam perbandingan
dan skala.
E. Materi Ajar
1. Skala sebagai suatu perbandingan (terlampir).
2. Operasi hitung yang melibatkan pecahan untuk menyelesaikan masalah
dalam perbandingan dan skala (terlampir).
F. Model, Metode, dan Media Pembelajaran
Model pembelajaran : langsung (direct instruction)
Metode pembelajaran : ceramah, tanya jawab, latihan, dan penugasan.
Media Pembelajaran : peta.
198

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
No. Kegiatan Metode
(menit)

1. Pendahuluan : 5

a. Mengkondisikan semua siswa untuk berdoa Ceramah


menurut agama dan kepercayaan masing-
masing. (taqwa)
b. Melakukan presensi terhadap siswa. (disiplin)
c. Menyiapkan alat-alat pelajaran. (persiapan)
d. Memberikan apersepsi, dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
menggiring siswa pada materi yang akan
Tanya
dibahas. (komunikatif)
jawab
1) Anak-anak, pernahkah kalian melihat peta?
2) Adakah tulisan skala pada peta tersebut?
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti :

a. Eksplorasi 20
1) Guru menjelaskan tentang cara
Ceramah,
menggunakan operasi hitung yang
melibatkan pecahan untuk menyelesaikan Tanya
masalah dalam perbandingan dan skala, Jawab
dengan menggunakan media peta.
(perhatian)
b. Elaborasi
1) Guru menulis soal latihan dipapan tulis.
2) Guru meminta siswa mengerjakan soal
latihan yang ada di papan tulis.
50
(kerjakeras, teliti)
Latihan
3) Guru meminta beberapa orang siswa maju
mengerjakan soal latihan di papan tulis,
sementara siswa lain mencatat hasil yang
199

tertera di papan tulis. (tanggungjawab,


disiplin, berani)
c. Konfirmasi
1) Guru memotivasi siswa yang telah maju
dan berhasil mengerjakan soal latihan di
papan tulis, dengan cara memberikan
penguatan berupa tanda bintang.
2) Guru menanyakan pada siswa tentang hal-
hal yang belum dipahami.

5 Ceramah

Tanya
Jawab

3. Penutup : 25
a. Guru bersama–sama dengan siswa membuat
Ceramah
rangkuman/simpulan pelajaran sesuai hasil
klarifikasi.
b. Guru melakukan evaluasi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan, dengan cara
memberikan soal. (jujur) Latihan
c. Guru memberikan tugas.

Penugasan

H. Sumber Belajar
1. Buku MATEMATIKA 5 untuk SD/MI kelas 5, Karangan RJ.Soenarjo,
halaman 209.
200

2. Buku MATEMATIKA untuk SD/MI kelas V, Karangan Sugiyono,


halaman 141.
I. Penilaian
1. Prosedur : Postest (tertulis)
2. Jenis penilaian :
Penilaian hasil (Tes formatif)
3. Alat penilaian :
Soal isian (terlampir)
4. Kunci jawaban (terlampir)
5. Skor penilaian (terlampir)

Tegal, 13 Mei 2013


Guru Kelas Peneliti

Nur Aeni, S.Pd Andi Dwi Arifin


NIP. - NIM.1401409213

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Suratinah, S.Pd
NIP. 19610702 198201 2 011
201

MATERI PEMBELAJARAN
Skala sebagai suatu perbandingan
Skala, perbandingan, dan pecahan mempunyai hubungan yang erat. Hal ini
karena ketiganya memiliki simbol (tanda) yang sama, yaitu tanda bagi ( : ).
Saat kita mengamati peta yang tergantung di dinding, atau pada atlas, di setiap
sudut peta tersebut selalu tertulis kata skala yang disertai angka yang
merupakan perbandingan. Misalnya, skala 1 : 2.000.000, 1 : 2.500.000, 1 : 200,
1 : 100, dan seterusnya.

Skala merupakan perbandingan jarak pada peta dengan jarak


sesungguhnya. Skala banyak digunakan dalam atlas maupun dalam
menggambar sesuatu yang bentuk aslinya berukuran besar seperti lapangan
atau bangunan. Skala biasanya ditetapkan dalam ukuran cm sehingga 1 cm
pada peta dikalikan pada skala yang telah ditetapkan. Umpamanya skala 1 :
2.500.000, sehingga 1 cm menjadi 1 x 2.500.000 = 2.500.000 cm apabila
dijadikan ukuran dalam km menjadi 2.500.000 : 100.000 = 25 km. Jadi, setiap
1 cm pada peta berjarak 25 km jarak yang sebenarnya.
Cara menetukan skala adalah sebagai berikut:
202

Operasi hitung yang melibatkan pecahan untuk menyelesaikan


masalah dalam perbandingan dan skala.
Contoh soal :
1. Pada sebuah peta, jarak kota A ke kota B adalah 4cm, padahal jarak kedua
kota itu sebenarnya adalah 80 km. Berapakah skala yang digunakan dalam
peta tersebut?
Jawab:
JP = 4 cm
JS = 80 km = 80 x 100.000 cm = 8.000.000 cm

SK = = = = 1 : 2.000.000

Jadi, skala yang digunakan dalam peta tersebut adalah 1 : 2.000.000.


2. Jarak dua kota pada peta adalah 5 cm dengan skala 1: 2.500.000.
Berapakah jarak sebenarnya kedua kota itu?
Jawab :
JP = 5 cm
SK = 1 : 2.500.000
JS = JP x SK = 5cm x 2.500.000 = 12.500.000 cm = 125 km.
Jadi, jarak sebenarnya kedua kota adalah 125 km.
3. Tinggi sebuah gedung bertingkat adalah 200 m. Jika Dodi ingin
menggambar dengan skala 1 : 50, berapa tinggi gedung yang harus
digambar Dodi?
Jawab :
TS = 200 m
SK = 1 : 50

TP = = = 4 cm.

Jadi, tinggi gedung yang harus digambar Dodi adalah 4 cm.


203

SOAL EVALUASI

Sekolah : SD Negeri Debong Tengah 1


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Waktu pengerjaan : 15 menit

NAMA :.................
NO.ABSEN : . . . . . . . . . . . . . . . . .

Kerjakanlah soal dibawah ini dengan teliti!


Tuliskanlah jawabanmu beserta dengan cara pengerjaannya!
1. Angga ingin menggambar rumahnya dengan skala 1 : 40. Jika tinggi rumah
Angga 4 meter, berapa tinggi rumah Angga pada gambar? (dalam cm)
2. Jarak dua kota pada peta adalah 5 cm dengan skala 1: 2.500.000. Berapakah
jarak sebenarnya kedua kota itu? (dalam km)
3. Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar diatas adalah gambar kolam renang dengan skala 1 : 1.000.


Hitunglah:
a) keliling permukaan kolam pada gambar!
b) keliling permukaan kolam yang sebenarnya! (dalam meter)

Kunci Jawaban
1. SK = 1 : 40 ; TS = 4 m = 400 cm
TP = TS/SK = 400/40 = 10 cm.
2. JP = 5 cm ; SK = 1 : 2.500.000
JS = JP x SK = 5 x 2.500.000 = 12.500.000 cm = 125 km
204

3. PP = 8 cm ; LP = 4 ; SK = 1 : 1.000
a) KP = 2 (PP + LP) = 2 (8+4) = 24 cm
b) KS = KP x SK = 24 x 1.000 = 24.000 cm = 240 meter.

Penilaian
Bobot soal :
- No.1 bobot = 25
- No.2 bobot = 25
- No.3 bobot = 50 +
Skor Maksimal = 100

NA X 100
205

Lampiran 12.
VALIDASI SOAL PILIHAN GANDA
Petunjuk
Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran Matematika di SD Negeri
Debong Tengah 1, 2, dan 3 Kota Tegal, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah
dan tanda silang (x) jika tidak sesuai.
Nomor Soal
No. Aspek yang ditelaah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A. Materi
1. Soal sesuai dengan indikator √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
(urgensi, relevasi, kontinuitas, keterpakaian sehari-
hari tinggi)
3. Pilihan jawaban homogen dan logis √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Hanya ada satu kunci jawaban √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
B. Konstruksi
1. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pernyataan yang diperlukan saja
3. Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Pokok soal bebas dan pernyataan yang bersifat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
negatif ganda
5. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
materi
206

6. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


dan berfungsi

7. Panjang pilihan jawaban relatif sama √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


8. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
"semua jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya

9. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau
kronologisnya
10. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sebelumnya
C. Bahasa/Budaya
1. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
bahasa Indonesia
2. Menggunakan bahasa yang komunikatif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian

Nomor Soal
No. Aspek yang ditelaah
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
207

A. Materi
1. Soal sesuai dengan indikator √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
(urgensi, relevasi, kontinuitas, keterpakaian sehari-
hari tinggi)
3. Pilihan jawaban homogen dan logis √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Hanya ada satu kunci jawaban √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
B. Konstruksi
1. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


pernyataan yang diperlukan saja
3. Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Pokok soal bebas dan pernyataan yang bersifat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
negatif ganda
5. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
materi
6. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dan berfungsi
7. Panjang pilihan jawaban relatif sama √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
"semua jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya

9. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau
kronologisnya
208

10. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


sebelumnya
C. Bahasa/Budaya
1. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
bahasa Indonesia
2. Menggunakan bahasa yang komunikatif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian

Catatan: Soal sudah siap untuk diujicobakan.

Tegal, April 2013


Penilai Ahli

Dra.Noening Andrijati, M.Pd


209

Lampiran 13.
VALIDASI SOAL PILIHAN GANDA
Petunjuk
Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran Matematika di SD Negeri
Debong Tengah 1, 2, dan 3 Kota Tegal, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah
dan tanda silang (x) jika tidak sesuai.
Nomor Soal
No. Aspek yang ditelaah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A. Materi
1. Soal sesuai dengan indikator √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
(urgensi, relevasi, kontinuitas, keterpakaian sehari-
hari tinggi)
3. Pilihan jawaban homogen dan logis √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Hanya ada satu kunci jawaban √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
B. Konstruksi
1. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pernyataan yang diperlukan saja
3. Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Pokok soal bebas dan pernyataan yang bersifat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
negatif ganda
5. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
materi
210

6. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


dan berfungsi

7. Panjang pilihan jawaban relatif sama √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


8. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
"semua jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya

9. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau
kronologisnya
10. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sebelumnya
C. Bahasa/Budaya
1. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
bahasa Indonesia
2. Menggunakan bahasa yang komunikatif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian

No. Aspek yang ditelaah Nomor Soal


211

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
A. Materi
1. Soal sesuai dengan indikator √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
(urgensi, relevasi, kontinuitas, keterpakaian sehari-
hari tinggi)
3. Pilihan jawaban homogen dan logis √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Hanya ada satu kunci jawaban √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
B. Konstruksi
1. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


pernyataan yang diperlukan saja
3. Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Pokok soal bebas dan pernyataan yang bersifat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
negatif ganda
5. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
materi
6. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dan berfungsi
7. Panjang pilihan jawaban relatif sama √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
"semua jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya
212

9. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau
kronologisnya
10. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sebelumnya
C. Bahasa/Budaya
1. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
bahasa Indonesia
2. Menggunakan bahasa yang komunikatif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian

Catatan: Soal sudah siap untuk diujicobakan.

Tegal, April 2013


Penilai Ahli

Widji Sulistyo, A.Ma.


213

Lampiran 14.
KISI-KISI UJI COBA SOAL TES
HASIL BELAJAR SISWA

Nama Sekolah : SDN Debong Tengah 2 Kota Tegal


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V/2
Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
Materi Pokok : Pecahan dalam perbandingan dan skala

Bentuk Ranah Nomor Taraf Kesukaran Soal


Kompetensi Dasar Indikator soal
Soal Kognitif Soal Mudah Sedang Sulit
5.4. Menggunakan 1. Disajikan
pecahan dalam pecahan , siswa dapat menuliskan pecahan tersebut Pilihan C1 1
Ganda
masalah dalam bentuk perbandingan.
perbandingan 2. Disajikan
Pilihan C1
perbandingan 10 : 15, siswa dapat menuliskan 2
dan skala Ganda
perbandingan tersebut dalam bentuk pecahan.
3. Disajikan
pecahan , siswa dapat menuliskan bentuk sederhana dari Pilihan C1 3
Ganda
pecahan tersebut.
214

Bentuk Ranah Nomor Taraf Kesukaran Soal


Kompetensi Dasar Indikator soal
Soal Kognitif Soal Mudah Sedang Sulit
5.4. Menggunakan 4. Disajikan
pecahan dalam pecahan , siswa dapat menuliskan bentuk sederhana dari Pilihan C1 4
Ganda
masalah pecahan tersebut.
perbandingan 5. Disajikan dua
Pilihan C3
pecahan senilai = , siswa dapat menentukan nilai . 5
dan skala Ganda
6. Diketahui 3
kelereng merah dari 5 kelereng didalam kantong, siswa Pilihan C1 6
dapat menuliskan perbandingan kelereng merah dengan Ganda
semua kelereng di dalam kantong.
7. Diketahui 4
ikan emas dan 6 ikan lele dalam sebuah kolam, siswa dapat Pilihan C1 7
menuliskan perbandingan jumlah ikan emas dengan semua Ganda
ikan dikolam.
8. Diketahui
perbandingan ayam jantan dengan semua ayam adalah 4 : Pilihan C1 8
12, siswa dapat menuliskan perbandingan tersebut dalam Ganda
bentuk pecahan.
9. Diketahui
dari 12 gerbong kereta, 3 diantaranya rusak, sisanya Pilihan C1 9
berkondisi baik, siswa dapat menuliskan perbandingan Ganda
gerbong yang kondisinya baik dengan semua gerbong.
215

10. Disajikan
gambar 2 ekor kuda hitam dan 3 ekor kuda putih, siswa Pilihan C1 10
dapat menuliskan perbandingan kuda hitam dengan semua Ganda
kuda.

Bentuk Ranah Nomor Taraf Kesukaran Soal


Kompetensi Dasar Indikator soal
Soal Kognitif Soal Mudah Sedang Sulit
5.4. Menggunakan 11. Diketahui
Pilihan C1
usia Hanif 15 tahun dan usia Dimas 9 tahun, siswa dapat 11
pecahan dalam Ganda
menuliskan perbandingan usia Hanif dan Dimas.
masalah 12. Diketahui
Uang Adi Rp 4.000 sedangkan uang Evan lebih banyak Rp Pilihan C3
perbandingan 12
2.000 dari Adi, siswa dapat menentukan perbandingan Ganda
dan skala jumlah uang Adi dan Evan.
13. Diketahui
Pilihan C1
usia Kakek 60 tahun dan usia Paman 30 tahun, siswa dapat 13
Ganda
menuliskan perbandingan usia Paman dan Kakek.
14. Diketahui
permen Reni 2 buah lalu ia membeli lagi 4 buah, siswa Pilihan C1 14
dapat menuliskan perbandingan jumlah permen Reni Ganda
sebelum dan sesudah membeli.
15. Diketahui
siswa kelas V yang gemar membaca ada 14 siswa dari 30 Pilihan C3 15
siswa, siswa dapat menentukan perbandingan jumlah siswa Ganda
yang gemar membaca dan yang tidak gemar membaca.
16. Diketahui
Pilihan C3
perbandingan kelereng Ali dan Bayu adalah 3 : 5 dengan 16
Ganda
total kelereng 16 buah, siswa dapat menentukan jumlah
216

kelereng Ali.

17. Diketahui
perbandingan siswa laki-laki dan perempuannya adalah 7 : Pilihan C3 17
9 dari total 30 siswa, siswa dapat menentukan jumlah siswa Ganda
laki-laki.

Bentuk Ranah Nomor Taraf Kesukaran Soal


Kompetensi Dasar Indikator soal
Soal Kognitif Soal Mudah Sedang Sulit
5.4. Menggunakan 18. Diketahui
pecahan dalam umur Bibi umur Kakak dan jumlah umur keduanya 50 Pilihan C3 18
Ganda
masalah tahun, siswa dapat menentukan umur Kakak.
perbandingan 19. Diketahui
perbandingan uang Ika dan Eko adalah 2 : 3 dengan jumlah Pilihan C3
dan skala 19
total uang keduanya Rp 5.000,00 , siswa dapat menentukan Ganda
besar uang Ika.
20. Diketahui
sebuah persegi dengan panjang sisi 4 cm, siswa dapat Pilihan C3 20
menentukan perbandingan antara panjang sisi dan luas Ganda
persegi tersebut.
21. Diketahui
panjang dan lebar persegi panjang adalah 8 cm dan 4 cm, Pilihan C3 21
siswa dapat menentukan perbandingan ukuran panjang dan Ganda
keliling dari persegi panjang tersebut.
217

22. Diketahui
keliling sebuah persegi adalah 12 cm, siswa dapat Pilihan C3 22
menentukan perbandingan keliling dan panjang sisi persegi Ganda
tersebut.
23. Diketahui
perbandingan panjang dan lebar suatu taman berbentuk
persegi panjang 5 : 3 dengan keliling 32 meter, siswa dapat Pilihan C3 23
menentukan ukuran lebar taman tersebut. Ganda

Bentuk Ranah Nomor Taraf Kesukaran Soal


Kompetensi Dasar Indikator soal
Soal Kognitif Soal Mudah Sedang Sulit
5.4. Menggunakan 24. Diketahui
Pilihan C3
perbandingan bebek jantan dan bebek betina 2 : 3 dari total 24
pecahan dalam Ganda
25 bebek, siswa dapat menentukan jumlah bebek jantan.
masalah 25. Diketahui
perbandingan panjang pita sambungan dengan pita Lala 7 : Pilihan C3
perbandingan 25
3 dengan panjang pita sambungan 14 meter, siswa dapat Ganda
dan skala menentukan panjang pita Lala.
26. Diketahui
perbandingan usia Paman dan Kakek 3 : 8 dengan selisih Pilihan C3 26
usia keduanya 50 tahun, siswa dapat menentukan usia Ganda
Paman.
27. Diketahui
perbandingan siswa yang gemar memancing dan sepak bola Pilihan C3 27
5 : 9 dengan selisih 8 siswa, siswa dapat menentukan Ganda
jumlah siswa yang gemar memancing.
218

28. Diketahui
perbandingan usia usia Ahmad dan Ibu adalah 2 : 7 serta Pilihan C3 28
selisih usia keduanya adalah 30 tahun, siswa dapat Ganda
menentukan usia Ahmad.
29. Diketahui
jarak dua kota sebenarnya 35 km dan jarak pada peta 10
cm, siswa dapat menentukan skala pada peta tersebut. Pilihan C3 29
Ganda

Bentuk Ranah Nomor Taraf Kesukaran Soal


Kompetensi Dasar Indikator soal
Soal Kognitif Soal Mudah Sedang Sulit
5.4. Menggunakan 30. Diketahui
tinggi gedung sebenarnya 200 meter dan tinggi gedung Pilihan C3
pecahan dalam 30
pada gambar 5 cm, siswa dapat menentukan skala pada Ganda
masalah gambar tersebut.
31. Diketahui
perbandingan
panjang jembatan sebenarnya 150 meter dan panjang Pilihan C3 31
dan skala jembatan pada gambar 15 cm, siswa dapat menentukan Ganda
skala pada gambar tersebut.
32. Diketahui
Pilihan C3
jarak kota P-Q pada peta 6 cm dan jarak yang sebenarnya 32
Ganda
12 km, siswa dapat menentukan skala pada peta tersebut.
33. Diketahui
Pilihan C3
jarak antara kota Solo dan Yogyakarta yang sebenarnya 60 33
Ganda
km dan skala pada peta 1 : 2.000.000, siswa dapat
219

menentukan jarak dua kota tersebut di dalam peta.

34. Diketahui
skala pada suatu gambar 1 : 40 serta tinggi sebuah rumah Pilihan C3 34
pada gambar tersebut 4 meter, siswa dapat menentukan Ganda
tinggi rumah pada gambar tersebut.
35. Diketahui
tinggi sebuah pohon pada gambar 16 meter serta skala pada Pilihan C3 35
gambar tersebut 1 : 80, siswa dapat menentukan tinggi Ganda
pohon pada gambar tersebut.
36. Diketahui
panjang bus yang sebenarnya 8 meter serta skala yang Pilihan C3 36
digunakan pada gambar 1 : 200, siswa dapat menentukan Ganda
panjang bus pada gambar.

Bentuk Ranah Nomor Taraf Kesukaran Soal


Kompetensi Dasar Indikator soal
Soal Kognitif Soal Mudah Sedang Sulit
5.4. Menggunakan 37. Diketahui
jarak dua kota pada peta 5 cm dengan skala 1: 2.500.000, Pilihan C3
pecahan dalam 37
siswa dapat menentukan jarak yang sebenarnya kedua kota Ganda
masalah tersebut.
38. Diketahui
perbandingan
tinggi gedung pada sebuah gambar 6 cm serta skala yang Pilihan C3 38
dan skala digunakan pada gambar tersebut 1 : 3.000, siswa dapat Ganda
menentukan tinggi gedung yang sebenarnya.
220

39. Disajikan
sebuah gambar mobil dengan ukuran panjang 15 meter dan Pilihan C3 39
tinggi 7 meter serta skala yang digunakan 1 : 20 , siswa Ganda
dapat menentukan panjang mobil yang sebenarnya.
40. Disajikan
sebuah gambar mobil dengan ukuran panjang 15 meter dan Pilihan C3
tinggi 7 meter serta skala yang digunakan 1 : 20, siswa 40
Ganda
dapat menentukan tinggi mobil yang sebenarnya.
40 12 16 12
Jumlah Soal
100% 30% 40% 30%
Keterangan:
C1 = Pengetahuan
NA X 100
C2 = Pemahaman
C3 = Penerapan
221

Lampiran 15.
KISI-KISI SOAL POST TEST HASIL BELAJAR SISWA

Nama Sekolah : SDN Debong Tengah ... Kota Tegal


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V/2
Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
Materi Pokok : Pecahan dalam perbandingan dan skala

Bentuk Ranah Nomor Taraf Kesukaran Soal


Kompetensi Dasar Indikator soal
Soal Kognitif Soal Mudah Sedang Sulit
5.4. Menggunakan 1. Disajikan
Pilihan C1
perbandingan 10 : 15, siswa dapat menuliskan 1
pecahan dalam Ganda
perbandingan tersebut dalam bentuk pecahan.
masalah 2. Disajikan
perbandingan pecahan , siswa dapat menuliskan bentuk sederhana dari Pilihan C1 2
Ganda
dan skala pecahan tersebut.
3. Disajikan dua
Pilihan C3
pecahan senilai = , siswa dapat menentukan nilai . 3
Ganda
4. Diketahui 3
Pilihan C1
kelereng merah dari 5 kelereng didalam kantong, siswa 4
Ganda
dapat menuliskan perbandingan kelereng merah dengan
222

semua kelereng di dalam kantong.

Bentuk Ranah Nomor Taraf Kesukaran Soal


Kompetensi Dasar Indikator soal
Soal Kognitif Soal Mudah Sedang Sulit
5.4. Menggunakan 5. Diketahui 4
ikan emas dan 6 ikan lele dalam sebuah kolam, siswa dapat Pilihan C1
pecahan dalam 5
menuliskan perbandingan jumlah ikan emas dengan semua Ganda
masalah ikan dikolam.
6. Diketahui
perbandingan
dari 12 gerbong kereta, 3 diantaranya rusak, sisanya Pilihan C1 6
dan skala berkondisi baik, siswa dapat menuliskan perbandingan Ganda
gerbong yang kondisinya baik dengan semua gerbong.
7. Diketahui
Pilihan C1
usia Hanif 15 tahun dan usia Dimas 9 tahun, siswa dapat 7
Ganda
menuliskan perbandingan usia Hanif dan Dimas.
8. Diketahui
Pilihan C1
usia Kakek 60 tahun dan usia Paman 30 tahun, siswa dapat 8
Ganda
menuliskan perbandingan usia Paman dan Kakek.
9. Diketahui
perbandingan kelereng Ali dan Bayu adalah 3 : 5 dengan Pilihan C3 9
total kelereng 16 buah, siswa dapat menentukan jumlah Ganda
kelereng Ali.
223

10. Diketahui
umur Bibi umur Kakak dan jumlah umur keduanya 50 Pilihan C3 10
tahun, siswa dapat menentukan umur Kakak. Ganda

Bentuk Ranah Nomor Taraf Kesukaran Soal


Kompetensi Dasar Indikator soal
Soal Kognitif Soal Mudah Sedang Sulit
5.4. Menggunakan 11. Diketahui
perbandingan uang Ika dan Eko adalah 2 : 3 dengan jumlah Pilihan C3
pecahan dalam 11
total uang keduanya Rp 5.000,- , siswa dapat menentukan Ganda
masalah besar uang Ika.
12. Diketahui
perbandingan Pilihan C3
jarak kota P-Q pada peta 6 cm dan jarak yang sebenarnya 12
Ganda
dan skala 12 km, siswa dapat menentukan skala pada peta tersebut.
13. Diketahui
jarak antara kota Solo dan Yogyakarta yang sebenarnya 60 Pilihan C3 13
km dan skala pada peta 1 : 2.000.000, siswa dapat Ganda
menentukan jarak dua kota tersebut di dalam peta.
14. Diketahui
skala pada suatu gambar 1 : 40 serta tinggi sebuah rumah Pilihan C3 14
pada gambar tersebut 4 meter, siswa dapat menentukan Ganda
tinggi rumah pada gambar tersebut.
15. Diketahui
Pilihan C3
tinggi sebuah pohon pada gambar 16 meter serta skala pada 15
Ganda
gambar tersebut 1 : 80, siswa dapat menentukan tinggi
224

pohon pada gambar tersebut.

16. Diketahui
panjang bus yang sebenarnya 8 meter serta skala yang Pilihan C3 16
digunakan pada gambar 1 : 200, siswa dapat menentukan Ganda
panjang bus pada gambar.
17. Diketahui
jarak dua kota pada peta 5 cm dengan skala 1: 2.500.000, Pilihan C3 17
siswa dapat menentukan jarak yang sebenarnya kedua kota Ganda
tersebut.

Bentuk Ranah Nomor Taraf Kesukaran Soal


Kompetensi Dasar Indikator soal
Soal Kognitif Soal Mudah Sedang Sulit
5.4. Menggunakan 18. Diketahui Pilihan C3 18
Ganda
pecahan dalam tinggi gedung pada sebuah gambar 6 cm serta skala yang
masalah digunakan pada gambar tersebut 1 : 3.000, siswa dapat
perbandingan menentukan tinggi gedung yang sebenarnya.
dan skala

Jumlah Soal 18 7 7 4
100% 38% 38% 24%
225

Keterangan:
C1 = Pengetahuan
NA X 100
C2 = Pemahaman
C3 = Penerapan
226

Lampiran 16.
UJI COBA INSTRUMEN

Sekolah : SD Negeri Debong Tengah 2


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Waktu pengerjaan : 90 menit

PETUNJUK:
1. Tulislah nama dan nomor absen pada kolom yang disediakan.
2. Kerjakan soal di bawah ini secara individu. NAMA :...............
3. Dilarang bekerja sama maupun membuka buku.
NO.ABSEN : . . . . . . . . . . . . . . .
4. Cermati tiap soal, dan telitilah dalam menjawab.
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang
paling benar!

1. Pecahan sama artinya dengan ....


a. 2 : 2 c. 7 : 2
b. 2 : 7 d. 7 : 7 5. = . Nilai n adalah ....

2. 10 : 15 sama artinya dengan .... a. 8 c. 12


b. 10 d. 15
a. c.
6. Dari 5 kelereng didalam kantong,
b. d.
terdapat 3 kelereng merah.
Perbandingan kelereng merah
3. Pecahan dapat disederhanakan dengan semua kelereng didalam
kantong adalah ....
menjadi .... a. 2 : 5 c. 5 : 3
b. 3 : 5 d. 3 : 2
a. c.
7. Didalam kolam terdapat 4 ikan
b. d.
emas dan 6 ikan lele.
Perbandingan jumlah ikan emas
4. Bentuk paling sederhana dari dengan semua ikan dikolam
pecahan adalah .... adalah ....
a. 6 : 4 c. 6 : 10
a. c. b. 4 : 6 d. 4 : 10

b. d.
227

13. Usia Kakek 60 tahun. Usia


Paman 30 tahun. Berarti usia
8. Perbandingan ayam jantan Paman...usia Kakek.
dengan semua ayam adalah 4 : a. c.
12. Berarti ayam jantan sama
dengan ... semua ayam.
b. d.
a. c.

b. d. 14. Reni mempunyai permen 2


buah, kemudian membeli lagi 4
buah. Perbandingan permen
9. Ada 12 gerbong kereta, 3 Reni sebelum dan sesudah
diantaranya rusak, sisanya membeli adalah ....
berkondisi baik. Perbandingan a. 2 : 6 c. 4 : 6
gerbong yang kondisinya baik b. 2 : 4 d. 4 : 2
dengan semua gerbong adalah
.... 15. Siswa kelas V jumlahnya 30
a. 3 : 12 c. 9 : 12 siswa. Yang gemar membaca
b. 3 : 9 d. 12 : 9 ada 14 siswa, yang lainnya tidak
10. Perhatikan gambar dibawah ini! gemar membaca. Perbandingan
siswa yang gemar membaca
dengan yang tidak gemar
membaca adalah ....
Perbandingan kuda hitam a. 7 : 15 c. 7 : 8
dengan semua kuda adalah .... b. 8 : 15 d. 8 : 7
a. 2 : 5 c. 3 : 5
b. 2 : 3 d. 3 : 2 16. Perbandingan kelereng Ali dan
Bayu adalah 3 : 5, jumlah
11. Usia Hanif 15 tahun. Usia kelereng mereka ada 16 buah.
Dimas 9 tahun. Perbandingan Berapakah jumlah kelereng Ali?
usia Hanif dan Dimas adalah .... a. 4 c. 8
a. 3 : 5 c. 5 : 3 b. 6 d. 10
b. 9 : 15 d. 3 : 2

12. Uang Adi Rp 4.000 sedangkan


uang Evan lebih banyak Rp
2.000 dari Adi.
Perbandingan uang Adi dan
Evan adalah ....
a. 2 : 4 c. 6 : 4
b. 2 : 3 d. 4 : 2
228

17. Murid kelas V SDN Rejosari 22. Keliling sebuah persegi adalah
berjumlah 32 siswa. Jika 12 cm. Perbandingan keliling
perbandingan jumlah siswa laki- dengan panjang sisi persegi
laki dan perempuannya adalah tersebut adalah ....
7:9, berapa jumlah siswa siswa a. 4 : 12 c. 12 : 4
laki-lakinya? b. 12 : 6 d. 12 : 3
a. 7 c. 14
b. 9 d. 18 23. Perbandingan panjang dan
lebar suatu taman yang
18. Jumlah umur Bibi dan Kakak berbentuk persegi panjang
adalah 50 tahun. Umur Bibi adalah 5 : 3. Jika diketahui
keliling taman tersebut 32 meter,
umur Kakak. Umur Kakak berapakah ukuran lebar taman
adalah ... tahun. tersebut?
a. 10 c. 30 a. 6 cm c. 12 cm
b. 20 d. 40 b. 10 cm d. 20 cm

19. Perbandingan uang Ika dan Eko 24. Didalam kandang terdapat 25
adalah 2 : 3. Jumlah uang bebek. Perbandingan bebek
mereka adalah Rp 5.000,00. jantan dan bebek betina 2 : 3.
Berapakah besar uang Ika? Berapakah jumlah bebek jantan
a. Rp 5.000,- c. Rp 3.000,- di dalam kandang?
b. Rp 4.000,- d. Rp 2.000,- a. 10 c. 20
b. 15 d. 25
20. Ada sebuah persegi, dengan
panjang sisi 4 cm. Berapa
25. Pita Lala dengan pita Santi
perbandingan panjang sisi
disambung, sehingga panjang
dengan luasnya?
pita sambungan adalah 14
a. 1 : 4 c. 2 : 4
b. 1 : 2 d. 4 : 8 meter. Perbandingan pita
21. Sebuah persegi panjang dengan sambungan dengan pita Lala
ukuran panjang 8 cm dan lebar 4 adalah 7 : 3. Berapakah panjang
cm. Perbandingan ukuran pita Lala?
panjang dan kelilingnya adalah a. 3 meter c. 7 meter
b. 6 meter d. 8 meter
....
a. 1 : 4 c. 1 : 3
b. 2 : 3 d. 1 : 2
229

26. Usia Paman dibanding usia digunakan pada gambar adalah


Kakek adalah 3 : 8. Jika selisih ....
usia Paman dan Kakek 50 tahun, a. 1 : 10.000 c. 1 : 100
berapakah usia Paman? b. 1 : 1.000 d. 1 : 10
a. 30 tahun c. 60 tahun
b. 40 tahun d. 80 tahun 32. Jarak kota P – Q pada peta
adalah 6 cm, padahal jarak
27. Siswa kelas V yang hobi sebenarnya kota tersebut adalah
memancing dan hobi sepakbola 12 km. Berapa skala yang
berbanding 5 : 9. Siswa yang digunakan dalam peta tersebut?
hobi sepakbola 8 siswa lebih a. 1 : 200.000 c. 1 : 20.000
banyak dibanding yang hobi b. 1 : 2.000.000 d. 1 : 2.000
memancing. Jumlah siswa yang
hobi memancing adalah ... 33. Jarak sebenarnya antara kota
siswa. Solo dan Yogyakarta adalah 60
a. 4 c. 10 km. Jika di dalam peta tertulis
b. 8 d. 18 skala 1 : 2.000.000, berapa jarak
kedua kota itu pada peta?
28. Perbandingan usia Ahmad dan a. 0,3 cm c. 6 cm
Ibu adalah 2 : 7. Selisih usia b. 3 cm d. 30 cm
Ahmad dan usia Ibu adalah 30
tahun. Berapakah usia Ahmad? 34. Angga ingin menggambar
a. 6 tahun c. 15 tahun rumahnya dengan skala 1 : 40.
b. 12 tahun d. 18 tahun Jika tinggi rumah Angga 4
meter, berapa tinggi rumah
29. Jarak antara kota A dan B
Angga pada gambar?
sesungguhnya adalah 35 km.
a. 0,1 cm c. 10 cm
Jarak kedua kota tersebut pada b. 1 cm d. 16 cm
peta terukur 10 cm. Skala pada
peta tersebut adalah . . . . 35. Sebuah pohon tingginya 16
a. 1 : 350.000 c. 1 : 3.500 meter. Jika ingin digambar
b. 1 : 35.000 d. 1 : 350
dengan skala 1 : 80, berapa
tinggi pohon pada gambar?
30. Tinggi gedung sebenarnya 200
a. 0,2 cm c. 10 cm
meter, tinggi pada gambar 5 cm. b. 2 cm d. 20 cm
Skala pada gambar tersebut
adalah .... 36. Sebuah bus panjangnya 8 meter.
a. 1 : 40 c. 1 : 4.000 Jika akan digambar dengan
b. 1 : 400 d. 1 : 40.000
menggunakan skala 1: 200,
berapa panjang bus dalam
31. Jembatan sepanjang 150 meter,
gambar?
didalam gambar panjangnya
a. 0,4cm c. 4 cm
hanya terukur 15 cm. Skala yang
230

b. 1,6 cm d. 16 cm

37. Jarak dua kota pada peta adalah


5 cm dengan skala 1: 2.500.000.
Berapakah jarak sebenarnya
kedua kota itu?
a. 12.500.000 km c. 125 km
b. 1.250 km d. 12,5 km

38. Pada sebuah gambar sketsa,


tinggi suatu gedung adalah 6 cm.
Skala yang digunakan adalah 1 :
3.000. Berapakah tinggi gedung
yang sebenarnya?
a. 18 m c. 1.800 m
b. 180 m d. 18.000 m

39. Perhatikan gambar dibawah ini!


Untuk soal nomor (39 – 40).

7 cm

15 cm

Skala 1 : 20

Panjang mobil sebenarnya


adalah ....
a. 0,3 meter c. 15 meter
b. 3 meter d. 30 meter

40. Berdasarkan gambar diatas,


tinggi mobil sebenarnya adalah
....
a. 0,14 cm c. 14 cm
b. 1,4 cm d. 140 cm

☺☺ Percaya Diri Sendiri ☺☺


231

Lampiran 17.
INSTRUMEN POST TEST

Sekolah : SD Negeri Debong Tengah ...


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Waktu pengerjaan : 90 menit

PETUNJUK:
1. Tulislah nama dan nomor absen pada kolom yang disediakan.
2. Kerjakan soal di bawah ini secara individu. NAMA :...............
3. Dilarang bekerja sama maupun membuka buku.
NO.ABSEN : . . . . . . . . . . . . . . .
4. Cermati tiap soal, dan telitilah dalam menjawab.
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang
paling benar!

1. 10 : 15 sama artinya dengan .... 5. Didalam kolam terdapat 4 ikan


a. c. emas dan 6 ikan lele.
Perbandingan jumlah ikan emas
b. d. dengan semua ikan dikolam
adalah ....
a. 6 : 4 c. 6 : 10
2. Pecahan dapat disederhanakan b. 4 : 6 d. 4 : 10
menjadi .... 6. Ada 12 gerbong kereta, 3
a. c. diantaranya rusak, sisanya
berkondisi baik. Perbandingan
b. d. gerbong yang kondisinya baik
dengan semua gerbong adalah
3. = . Nilai n adalah .... ....
a. 3 : 12 c. 9 : 12
b. 3 : 9 d. 12 : 9
a. 8 c. 12
b. 10 d. 15 7. Usia Hanif 15 tahun. Usia
Dimas 9 tahun. Perbandingan
4. Dari 5 kelereng didalam kantong, usia Hanif dan Dimas adalah ....
terdapat 3 kelereng merah. a. 3 : 5 c. 5 : 3
Perbandingan kelereng merah b. 9 : 15 d. 3 : 2
dengan semua kelereng didalam 8. Usia Kakek 60 tahun. Usia
kantong adalah .... Paman 30 tahun. Berarti usia
a. 2 : 5 c. 5 : 3
Paman adalah ... usia Kakek.
b. 3 : 5 d. 3 : 2
232

a. c. 14. Perbandingan usia Ahmad dan


Ibu adalah 2 : 7. Selisih usia
Ahmad dan usia Ibu adalah 30
b. d.
tahun. Berapakah usia Ahmad?
a. 6 tahun c. 15 tahun
9. Perbandingan kelereng Ali dan b. 12 tahun d. 18 tahun
Bayu adalah 3 : 5, jumlah 15. Jarak antara kota A dan B
kelereng mereka ada 16 buah. sesungguhnya adalah 35 km.
Berapakah jumlah kelereng Ali? Jarak kedua kota tersebut pada
a. 4 c. 8 peta terukur 10 cm. Skala pada
b. 6 d. 10
peta tersebut adalah . . . .
10. Jumlah umur Bibi dan Kakak a. 1 : 350.000 c. 1 : 3.500
b. 1 : 35.000 d. 1 : 350
adalah 50 tahun. Umur Bibi
16. Jarak kota P – Q pada peta
umur Kakak. Umur Kakak adalah 6 cm, padahal jarak
adalah ... tahun. sebenarnya kota tersebut adalah
a. 10 c. 30
12 km. Berapa skala yang
b. 20 d. 40
digunakan dalam peta tersebut?
11. Perbandingan uang Ika dan Eko a. 1 : 200.000 c. 1 : 20.000
adalah 2 : 3. Jumlah uang b. 1 : 2.000.000 d. 1 : 2.000
mereka adalah Rp 5.000,00. 17. Angga ingin menggambar
Berapakah besar uang Ika? rumahnya dengan skala 1 : 40.
a. Rp 5.000,- c. Rp 3.000,-
Jika tinggi rumah Angga 4
b. Rp 4.000,- d. Rp 2.000,-
meter, berapa tinggi rumah
12. Sebuah persegi panjang dengan Angga pada gambar?
ukuran panjang 8 cm dan lebar 4 a. 0,1 cm c. 10 cm
b. 1 cm d. 16 cm
cm. Perbandingan ukuran
panjang dan kelilingnya adalah 18. Sebuah bus panjangnya 8 meter.
.... Jika akan digambar dengan
a. 1 : 4 c. 1 : 3 menggunakan skala 1: 200,
b. 2 : 3 d. 1 : 2
berapa panjang bus dalam
13. Usia Paman dibanding usia gambar?
Kakek adalah 3 : 8. Jika selisih a. 0,4cm c. 4 cm
b. 1,6 cm d. 16 cm
usia Paman dan Kakek 50 tahun,
berapakah usia Paman?
a. 30 tahun c. 60 tahun ☺☺ Percaya Diri Sendiri ☺☺
b. 40 tahun d. 80 tahun
233

Lampiran 18.

KUNCI JAWABAN SOAL TES UJI COBA DAN POST TEST

(1) Kunci Jawaban Tes Uji Coba Instrumen


1. B 11. C 21. C 31. B
2. C 12. B 22. D 32. A
3. A 13. D 23. A 33. B
4. B 14. A 24. A 34. C
5. C 15. C 25. B 35. D
6. B 16. B 26. A 36. C
7. D 17. C 27. C 37. C
8. B 18. B 28. B 38. B
9. C 19. D 29. A 39. B
10. A 20. A 30. C 40. D

(2) Kunci Jawaban Soal Post Test


1. C 7. C 13. A
2. A 8. D 14. B
3. C 9. B 15. A
4. B 10. B 16. A
5. D 11. D 17. C
6. C 12. C 18. C
234

Lampiran 19.
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 2
Alamat: Jalan Jalan Teuku Umar No. 1 Kota Tegal Telp.(0283) 342169

Daftar Nilai Soal Tes Ujicoba di Kelas Ujicoba


SDN Debong Tengah 2 Kota Tegal
Pembelajaran Matematika Materi Pokok Pecahan
dalam Perbandingan dan Skala
No. Nama Siswa Nilai No. Nama Siswa Nilai
1. Moh. Nafis Adnan 47,5 19. Moh. Agung Pangestu 62,5
Muhammad Choerul
2. Fadli Arrobbani Affan 50 20. 42,5
Umam
3. Moh. Husen Mubarok 17,5 21. Moh. Fahrur Rozi 25
4. M. Miftakhurrokhmat 42,5 22. Muhamad Niam Auladi 52,5
5. Mohammad Rizal Andre 47,5 23. Putri Apriliana Marsin 37,5
6. Probo Larasanding 47,5 24. Putri Aprilia Nurwahid 52,5
7. Wawan Dermawan 37,5 25. Rossa Ghina Fitri 32,5
Rosalia Ayuning
8. Wiwin Anjani 55 26. 55
Purnama
9. Alya Fathinnanisa Haq 57,5 27. Solichatun Nisa 52,5
10. Asih Kinanti 85 28. Viki Fahreza 40
11. Ayu Anggraeni Alan Putri 75 29. Yusuf Hidayatulloh 35
12. Desy Fitriyani 52,5 30. Ardi Kusuma Bahari 67,5
13. Fika Khoirunisa 62,5 31. Yusuf Rino Mawardi 65
14. Ghulaman Zakiyyan R.S 80 32. Intan Kurniasih 57,5
15. Indes Azriani Faiza 37,5 33. Putri Kartika Sari 40
16. Indy Kusuma Dewi 50 34. Sandi Rozzaq Pangestu 30
17. Moh. Mulkillahi 30 Jumlah 1670
18. Muhammad Abdurrahman 47,5 Rata-rata 49,11
Tegal, Juli 2013
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas V

Gegar Wijayanto, S.Pd Jamilah, S.Pd


NIP.19631111 198405 1 005 NIP. 19710222 200501 2 007
235

Lampiran 20.
Out put SPSS versi 17
UJI VALIDITAS BUTIR SOAL
Soal 1 – 20
Correlations
No.1 No.2 No.3 No.4 No.5 No.6 No.7 No.8 No.9 No.10 No.11 No.12 No.13 No.14 No.15 No.16 No.17 No.18 No.19 No.20 Total
a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a
No.1 Pearson Correlation . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Sig. (2-tailed) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
a ** *
No.2 Pearson Correlation . 1 .190 -.103 .465 .299 -.010 .310 .075 .310 .231 .116 .256 .192 -.240 .010 .146 .010 .209 .180 .373
Sig. (2-tailed) . .281 .563 .006 .086 .957 .074 .674 .074 .190 .515 .144 .276 .172 .957 .410 .957 .235 .307 .030
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
a * * *
No.3 Pearson Correlation . .190 1 .422 .142 .129 -.010 .070 .257 -.169 .074 .116 .256 -.243 .074 .340 .146 .010 .209 .019 .360
Sig. (2-tailed) . .281 .013 .422 .465 .957 .692 .143 .339 .678 .515 .144 .165 .678 .049 .410 .957 .235 .915 .036
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
a *
No.4 Pearson Correlation . -.103 .422 1 .115 .241 .272 .195 .176 -.012 -.175 .150 -.004 .061 .096 .298 -.141 .155 .052 -.115 .288
Sig. (2-tailed) . .563 .013 .518 .170 .119 .270 .320 .946 .321 .397 .982 .732 .591 .087 .428 .381 .772 .518 .098
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
a ** ** * ** **
No.5 Pearson Correlation . .465 .142 .115 1 .477 .248 .112 .265 .303 .118 .185 .408 .133 -.257 .542 .081 .147 .334 -.227 .575
Sig. (2-tailed) . .006 .422 .518 .004 .158 .527 .130 .081 .507 .296 .017 .454 .142 .001 .651 .407 .054 .196 .000
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
a ** ** * ** ** **
No.6 Pearson Correlation . .299 .129 .241 .477 1 .519 .035 .251 .236 .116 .387 .466 .096 .247 .446 .169 .032 .275 .064 .622
Sig. (2-tailed) . .086 .465 .170 .004 .002 .843 .153 .180 .515 .024 .005 .587 .159 .008 .339 .855 .115 .721 .000
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
a ** * * * * * *
No.7 Pearson Correlation . -.010 -.010 .272 .248 .519 1 -.333 .357 .253 .060 .361 .398 .423 .316 .344 .041 .075 -.106 -.116 .388
Sig. (2-tailed) . .957 .957 .119 .158 .002 .054 .038 .150 .736 .036 .020 .013 .069 .046 .817 .673 .553 .513 .023
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
236
a *
No.8 Pearson Correlation . .310 .070 .195 .112 .035 -.333 1 -.013 .150 .120 .091 -.043 .152 -.251 -.057 .040 -.057 .365 .270 .223
Sig. (2-tailed) . .074 .692 .270 .527 .843 .054 .943 .397 .499 .608 .808 .392 .152 .747 .823 .747 .034 .123 .205
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
a * * ** ** **
No.9 Pearson Correlation . .075 .257 .176 .265 .251 .357 -.013 1 -.013 .381 .451 .485 .161 .099 .087 .111 .235 .206 .171 .614
Sig. (2-tailed) . .674 .143 .320 .130 .153 .038 .943 .943 .026 .007 .004 .362 .576 .624 .532 .180 .243 .334 .000
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
a
No.1 Pearson Correlation . .310 -.169 -.012 .303 .236 .253 .150 -.013 1 .120 .091 .324 .152 -.065 -.057 .040 .138 .165 .079 .330
0 Sig. (2-tailed) . .074 .339 .946 .081 .180 .150 .397 .943 .499 .608 .061 .392 .713 .747 .823 .437 .351 .658 .057
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
a * *
No.1 Pearson Correlation . .231 .074 -.175 .118 .116 .060 .120 .381 .120 1 .299 .219 .159 -.093 -.060 -.017 .068 .147 .257 .420
1 Sig. (2-tailed) . .190 .678 .321 .507 .515 .736 .499 .026 .499 .086 .212 .370 .601 .736 .922 .704 .408 .142 .013
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
a * * ** **
No.1 Pearson Correlation . .116 .116 .150 .185 .387 .361 .091 .451 .091 .299 1 .281 .249 .045 .173 .127 .173 .161 .339 .559
2
Sig. (2-tailed) . .515 .515 .397 .296 .024 .036 .608 .007 .608 .086 .107 .155 .801 .328 .473 .328 .362 .050 .001
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
a * ** * ** * **
No.1 Pearson Correlation . .256 .256 -.004 .408 .466 .398 -.043 .485 .324 .219 .281 1 -.034 .099 .108 .306 .361 .314 -.036 .578
3
Sig. (2-tailed) . .144 .144 .982 .017 .005 .020 .808 .004 .061 .212 .107 .847 .577 .543 .078 .036 .071 .838 .000
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
a *
No.1 Pearson Correlation . .192 -.243 .061 .133 .096 .423 .152 .161 .152 .159 .249 -.034 1 .159 .110 .006 .110 .086 .041 .164
4
Sig. (2-tailed) . .276 .165 .732 .454 .587 .013 .392 .362 .392 .370 .155 .847 .370 .537 .973 .537 .630 .818 .355
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
a
No.1 Pearson Correlation . -.240 .074 .096 -.257 .247 .316 -.251 .099 -.065 -.093 .045 .099 .159 1 .068 .130 -.060 .015 .132 .049
5
Sig. (2-tailed) . .172 .678 .591 .142 .159 .069 .152 .576 .713 .601 .801 .577 .370 .704 .462 .736 .931 .455 .781
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
a * ** ** * *
No.1 Pearson Correlation . .010 .340 .298 .542 .446 .344 -.057 .087 -.057 -.060 .173 .108 .110 .068 1 -.197 -.075 .106 -.147 .380
6 Sig. (2-tailed) . .957 .049 .087 .001 .008 .046 .747 .624 .747 .736 .328 .543 .537 .704 .265 .673 .553 .407 .026
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
a
No.1 Pearson Correlation . .146 .146 -.141 .081 .169 .041 .040 .111 .040 -.017 .127 .306 .006 .130 -.197 1 .270 .310 .224 .323
237

7 Sig. (2-tailed) . .410 .410 .428 .651 .339 .817 .823 .532 .823 .922 .473 .078 .973 .462 .265 .123 .074 .203 .062
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
a * * *
No.1 Pearson Correlation . .010 .010 .155 .147 .032 .075 -.057 .235 .138 .068 .173 .361 .110 -.060 -.075 .270 1 .381 -.015 .422
8 Sig. (2-tailed) . .957 .957 .381 .407 .855 .673 .747 .180 .437 .704 .328 .036 .537 .736 .673 .123 .026 .931 .013
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
a * * **
No.1 Pearson Correlation . .209 .209 .052 .334 .275 -.106 .365 .206 .165 .147 .161 .314 .086 .015 .106 .310 .381 1 .207 .546
9 Sig. (2-tailed) . .235 .235 .772 .054 .115 .553 .034 .243 .351 .408 .362 .071 .630 .931 .553 .074 .026 .241 .001
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
a
No.2 Pearson Correlation . .180 .019 -.115 -.227 .064 -.116 .270 .171 .079 .257 .339 -.036 .041 .132 -.147 .224 -.015 .207 1 .332
0 Sig. (2-tailed) . .307 .915 .518 .196 .721 .513 .123 .334 .658 .142 .050 .838 .818 .455 .407 .203 .931 .241 .055
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
a * * ** ** * ** * ** ** * * **
Total Pearson Correlation . .373 .360 .288 .575 .622 .388 .223 .614 .330 .420 .559 .578 .164 .049 .380 .323 .422 .546 .332 1
Sig. (2-tailed) . .030 .036 .098 .000 .000 .023 .205 .000 .057 .013 .001 .000 .355 .781 .026 .062 .013 .001 .055
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
a. Cannot be computed because at least one of the variables is constant.
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Soal 21 – 40
Correlations
No.21 No.22 No.23 No.24 No.25 No.26 No.27 No.28 No.29 No.30 No.31 No.32 No.33 No.34 No.35 No.36 No.37 No.38 No.39 No.40 Total
** * ** **
No.2 Pearson Correlation 1 .146 .026 -.107 .471 .387 .055 .127 .205 .282 .336 .231 .293 .309 .182 .257 -.027 .461 -.045 .072 .725
1
Sig. (2-tailed) .410 .886 .547 .005 .024 .758 .473 .244 .106 .052 .190 .098 .076 .303 .143 .878 .006 .801 .686 .000
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 34
No.2 Pearson Correlation .146 1 .199 .111 .061 .130 -.159 .334 -.048 -.103 -.043 -.017 -.219 .218 .103 .111 .334 -.006 -.259 .024 .262
2
Sig. (2-tailed) .410 .258 .532 .734 .462 .368 .053 .786 .563 .810 .922 .220 .215 .563 .532 .053 .973 .139 .892 .135
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 34
**
No.2 Pearson Correlation .026 .199 1 .035 -.035 -.159 .133 -.108 -.186 -.274 -.225 -.496 -.179 -.249 -.225 -.161 .059 -.172 -.006 .127 -.156
238

3 Sig. (2-tailed) .886 .258 .846 .846 .370 .454 .544 .292 .117 .201 .003 .320 .155 .201 .362 .741 .330 .973 .473 .377
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 34
* ** * *
No.2 Pearson Correlation -.107 .111 .035 1 -.346 .240 .493 .311 .420 -.245 -.172 .099 -.155 -.139 -.172 .346 .172 .230 -.232 -.139 .269
4 Sig. (2-tailed) .547 .532 .846 .045 .171 .003 .074 .013 .162 .332 .576 .388 .434 .332 .045 .332 .190 .187 .434 .124
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 34
** *
No.2 Pearson Correlation .471 .061 -.035 -.346 1 .323 -.074 .106 -.134 .106 .172 .041 .155 .000 .033 -.183 -.033 -.035 -.111 -.018 .184
5 Sig. (2-tailed) .005 .734 .846 .045 .062 .678 .550 .449 .550 .332 .816 .388 1.000 .854 .301 .854 .846 .532 .917 .298
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 34
* * **
No.2 Pearson Correlation .387 .130 -.159 .240 .323 1 .021 .289 .203 .169 .310 .271 .192 .239 .070 .240 .049 .347 -.165 -.311 .451
6 Sig. (2-tailed) .024 .462 .370 .171 .062 .905 .098 .251 .339 .074 .120 .285 .173 .692 .171 .782 .044 .351 .074 .007
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 34
** *
No.2 Pearson Correlation .055 -.159 .133 .493 -.074 .021 1 .126 .212 -.112 -.007 .021 -.046 -.296 -.363 .214 .126 -.034 -.013 .004 .182
7 Sig. (2-tailed) .758 .368 .454 .003 .678 .905 .479 .230 .529 .969 .905 .798 .089 .035 .225 .479 .847 .942 .982 .304
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 34
*
No.2 Pearson Correlation .127 .334 -.108 .311 .106 .289 .126 1 .228 -.062 -.056 .049 -.266 .000 .062 .172 -.062 .059 -.249 -.102 .359
8 Sig. (2-tailed) .473 .053 .544 .074 .550 .098 .479 .194 .725 .755 .782 .134 1.000 .725 .332 .725 .741 .156 .565 .037
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 34
* ** ** **
No.2 Pearson Correlation .205 -.048 -.186 .420 -.134 .203 .212 .228 1 .228 .014 .571 -.005 .303 .136 .562 .107 .327 -.048 -.077 .592
9 Sig. (2-tailed) .244 .786 .292 .013 .449 .251 .230 .194 .194 .936 .000 .977 .082 .445 .001 .547 .059 .786 .667 .000
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 34
** *
No.3 Pearson Correlation .282 -.103 -.274 -.245 .106 .169 -.112 -.062 .228 1 .299 .528 .241 .236 -.292 .172 -.181 .391 .043 .165 .329
0 Sig. (2-tailed) .106 .563 .117 .162 .550 .339 .529 .725 .194 .086 .001 .177 .180 .094 .332 .307 .022 .810 .351 .057
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 34
**
No.3 Pearson Correlation .336 -.043 -.225 -.172 .172 .310 -.007 -.056 .014 .299 1 .310 .463 .118 .056 .106 -.292 .108 -.043 -.165 .263
1
Sig. (2-tailed) .052 .810 .201 .332 .332 .074 .969 .755 .936 .086 .074 .007 .507 .755 .550 .094 .544 .810 .351 .133
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 34
** ** ** ** * **
No.3 Pearson Correlation .231 -.017 -.496 .099 .041 .271 .021 .049 .571 .528 .310 1 .192 .239 .070 .522 .049 .347 -.165 -.040 .471
2
Sig. (2-tailed) .190 .922 .003 .576 .816 .120 .905 .782 .000 .001 .074 .285 .173 .692 .002 .782 .044 .351 .823 .005
239

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 34
**
No.3 Pearson Correlation .293 -.219 -.179 -.155 .155 .192 -.046 -.266 -.005 .241 .463 .192 1 .097 -.046 -.155 -.123 .102 -.013 -.069 .113
3 Sig. (2-tailed) .098 .220 .320 .388 .388 .285 .798 .134 .977 .177 .007 .285 .590 .798 .388 .494 .572 .945 .703 .533
N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33
* * * **
No.3 Pearson Correlation .309 .218 -.249 -.139 .000 .239 -.296 .000 .303 .236 .118 .239 .097 1 .354 .416 .118 .415 .218 .067 .522
4 Sig. (2-tailed) .076 .215 .155 .434 1.000 .173 .089 1.000 .082 .180 .507 .173 .590 .040 .014 .507 .015 .215 .708 .002
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 34
* *
No.3 Pearson Correlation .182 .103 -.225 -.172 .033 .070 -.363 .062 .136 -.292 .056 .070 -.046 .354 1 .106 .062 -.059 .249 -.165 .224
5 Sig. (2-tailed) .303 .563 .201 .332 .854 .692 .035 .725 .445 .094 .755 .692 .798 .040 .550 .725 .741 .156 .351 .204
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 34
* ** ** * **
No.3 Pearson Correlation .257 .111 -.161 .346 -.183 .240 .214 .172 .562 .172 .106 .522 -.155 .416 .106 1 .311 .230 -.232 .018 .676
6 Sig. (2-tailed) .143 .532 .362 .045 .301 .171 .225 .332 .001 .332 .550 .002 .388 .014 .550 .074 .190 .187 .917 .000
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 34
No.3 Pearson Correlation -.027 .334 .059 .172 -.033 .049 .126 -.062 .107 -.181 -.292 .049 -.123 .118 .062 .311 1 -.108 -.249 .165 .122
7 Sig. (2-tailed) .878 .053 .741 .332 .854 .782 .479 .725 .547 .307 .094 .782 .494 .507 .725 .074 .544 .156 .351 .492
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 34
** * * * * **
No.3 Pearson Correlation .461 -.006 -.172 .230 -.035 .347 -.034 .059 .327 .391 .108 .347 .102 .415 -.059 .230 -.108 1 -.006 .127 .470
8 Sig. (2-tailed) .006 .973 .330 .190 .846 .044 .847 .741 .059 .022 .544 .044 .572 .015 .741 .190 .544 .973 .473 .005
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 34
No.3 Pearson Correlation -.045 -.259 -.006 -.232 -.111 -.165 -.013 -.249 -.048 .043 -.043 -.165 -.013 .218 .249 -.232 -.249 -.006 1 .189 -.043
9 Sig. (2-tailed) .801 .139 .973 .187 .532 .351 .942 .156 .786 .810 .810 .351 .945 .215 .156 .187 .156 .973 .284 .809
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 34
No.4 Pearson Correlation .072 .024 .127 -.139 -.018 -.311 .004 -.102 -.077 .165 -.165 -.040 -.069 .067 -.165 .018 .165 .127 .189 1 .080
0
Sig. (2-tailed) .686 .892 .473 .434 .917 .074 .982 .565 .667 .351 .351 .823 .703 .708 .351 .917 .351 .473 .284 .652
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 34
** ** * ** ** ** ** **
Total Pearson Correlation .725 .262 -.156 .269 .184 .451 .182 .359 .592 .329 .263 .471 .113 .522 .224 .676 .122 .470 -.043 .080 1
Sig. (2-tailed) .000 .135 .377 .124 .298 .007 .304 .037 .000 .057 .133 .005 .533 .002 .204 .000 .492 .005 .809 .652
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 33 34 34 34 34 34 34 34 34
240

Lampiran 21.

REKAPITULASI UJI VALIDITAS SOAL TES UJI COBA


rtabel = 0.339; taraf signifikansi 0.05; n= 34
Pearson Pearson
Nomor Item r tabel Validitas Nomor Item r tabel Validitas
Correlations (r11) Correlations (r11)
1 .a 0.339 Tidak Valid 21 0,725 0.339 Valid
2 0,373 0.339 Valid 22 0,262 0.339 Tidak Valid
3 0,360 0.339 Valid 23 -0,156 0.339 Tidak Valid
4 0,288 0.339 Tidak Valid 24 0,269 0.339 Tidak Valid
5 0,575 0.339 Valid 25 0,184 0.339 Tidak Valid
6 0,622 0.339 Valid 26 0,451 0.339 Valid
7 0,388 0.339 Valid 27 0,182 0.339 Tidak Valid
8 0,223 0.339 Tidak Valid 28 0,359 0.339 Valid
9 0,614 0.339 Valid 29 0,592 0.339 Valid
10 0,330 0.339 Tidak Valid 30 0,329 0.339 Tidak Valid
11 0,420 0.339 Valid 31 0,263 0.339 Tidak Valid
12 0,559 0.339 Valid 32 0,471 0.339 Valid
13 0,578 0.339 Valid 33 0,113 0.339 Tidak Valid
14 0,164 0.339 Tidak Valid 34 0,522 0.339 Valid
15 0,049 0.339 Tidak Valid 35 0,224 0.339 Tidak Valid
16 0,380 0.339 Valid 36 0,676 0.339 Valid
17 0,323 0.339 Tidak Valid 37 0,122 0.339 Tidak Valid
18 0,422 0.339 Valid 38 0,470 0.339 Valid
19 0,546 0.339 Valid 39 -0,043 0.339 Tidak Valid
20 0,332 0.339 Tidak Valid 40 0,080 0.339 Tidak Valid
Keterangan: baris biru menandakan soal tersebut sudah valid, yaitu sejumlah 20 soal.
241

Lampiran 22.

PERHITUNGAN RELIABILITAS SOAL TES


MENGGUNAKAN RUMUS KR-21

Diketahui:

k= 40; M= 16,7; V1= 73,34 

Keterangan:
= reliabilitas instrumen
k = banyak butir soal
m = skor rata-rata
= varians total
Nilai reliabilitas per item dilihat dari perbandingan antara rhitung dengan
rtabel. Jika rhitung > rtabel, maka item tersebut dikatakan reliabel. Dari hasil
penghitungan menggunakan rumus Kuder dan Richardson (KR-21) diperoleh data
perbandingan rhitung sebesar 0,893 lebih besar dari rtabel sebesar 0,339. Dengan
242

demikian dari hasil rhitung dibanding rtabel diperoleh rhitung > rtabel, maka semua butir
soal dinyatakan sudah reliabel.
243

Lampiran 23.
Pembagian Kelompok Atas dan Bawah

Soal 1 – 20

Nomor Soal
No. Nama Siswa Kelompok
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1. Moh. Nafis Adnan 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 Bawah
2. Fadli Arrobbani Affan 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 Atas
3. Moh. Husen Mubarok 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 Bawah
4. M. Miftakhurrokhmat 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 Bawah
5. Mohammad Rizal Andre 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 Bawah
6. Probo Larasanding 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 Bawah
7. Wawan Dermawan 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 Bawah
8. Wiwin Anjani 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 Atas
9. Alya Fathinnanisa Haq 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 Atas
10. Asih Kinanti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Atas
11. Ayu Anggraeni Alan Putri 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 Atas
12. Desy Fitriyani 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 Atas
13. Fika Khoirunisa 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 Atas
14. Ghulaman Zakiyyan R.S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 Atas
15. Indes Azriani Faiza 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 Bawah
16. Indy Kusuma Dewi 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 Atas
17. Moh. Mulkillahi 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Bawah
18. Muhammad Abdurrahman 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 Bawah
19. Moh. Agung Pangestu 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 Atas
20. Muhammad Choerul Umam 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 Bawah
21. Moh. Fahrur Rozi 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 Bawah
22. Muhamad Niam Auladi 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 Atas
244

Nomor Soal
No. Nama Siswa Kelompok
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
23. Putri Apriliana Marsin 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 Bawah
24. Putri Aprilia Nurwahid 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 Atas
25. Rossa Ghina Fitri 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 Bawah
26. Rosalia Ayuning Purnama 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 Atas
27. Solichatun Nisa 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 Atas
28. Viki Fahreza 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 Bawah
29. Yusuf Hidayatulloh 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 Bawah
30. Ardi Kusuma Bahari 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 Atas
31. Yusuf Rino Mawardi 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 Atas
32. Intan Kurniasih 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 Atas
33. Putri Kartika Sari 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 Bawah
34. Sandi Rozzaq Pangestu 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 Bawah
Total 34 28 28 25 22 10 11 30 8 30 14 2 15 5 14 23 27 23 24 12

Soal 21 – 40
Nomor Soal
No. Nama Siswa Skor Total
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1. Moh. Nafis Adnan 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 19
2. Fadli Arrobbani Affan 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 20
3. Moh. Husen Mubarok 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7
4. M. Miftakhurrokhmat 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 17
5. Mohammad Rizal Andre 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 19
6. Probo Larasanding 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 19
7. Wawan Dermawan 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 15
8. Wiwin Anjani 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 22
9. Alya Fathinnanisa Haq 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 23
245

Nomor Soal
No. Nama Siswa Skor Total
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
10. Asih Kinanti 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 34
11. Ayu Anggraeni Alan Putri 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 30
12. Desy Fitriyani 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 21
13. Fika Khoirunisa 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 25
14. Ghulaman Zakiyyan R.S 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 32
15. Indes Azriani Faiza 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 15
16. Indy Kusuma Dewi 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 20
17. Moh. Mulkillahi 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 12
18. Muhammad Abdurrahman 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 19
19. Moh. Agung Pangestu 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 25
20. Muhammad Choerul Umam 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 17
21. Moh. Fahrur Rozi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 10
22. Muhamad Niam Auladi 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 21
23. Putri Apriliana Marsin 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 15
24. Putri Aprilia Nurwahid 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 21
25. Rossa Ghina Fitri 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13
26. Rosalia Ayuning Purnama 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 22
27. Solichatun Nisa 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 21
28. Viki Fahreza 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 16
29. Yusuf Hidayatulloh 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 14
30. Ardi Kusuma Bahari 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 27
31. Yusuf Rino Mawardi 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 26
32. Intan Kurniasih 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 23
33. Putri Kartika Sari 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 16
34. Sandi Rozzaq Pangestu 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 12
Total 6 7 5 26 8 20 15 18 21 18 16 20 5 17 16 26 18 5 7 9 668
235

Lampiran 24.

TABEL TINGKAT KESUKARAN DAN


DAYA BEDA SOAL TES UJI COBA

(1) Tabel Tingkat Kesukaran Soal Tes Uji Coba


No. Soal B Js P Kriteria
1. 34 34 1 Mudah
2. 28 34 0,82 Mudah
3. 28 34 0,82 Mudah
4. 25 34 0,74 Mudah
5. 22 34 0,65 Sedang
6. 10 34 0,29 Sulit
7. 11 34 0,32 Sedang
8. 30 34 0,88 Mudah
9. 8 34 0,24 Sulit
10. 30 34 0,88 Mudah
11. 14 34 0,41 Sedang
12. 2 34 0,06 Sulit
13. 15 34 0,44 Sedang
14. 5 34 0,15 Sulit
15. 14 34 0,41 Sedang
16. 23 34 0,68 Sedang
17. 27 34 0,79 Mudah
18. 23 34 0,68 Sedang
19. 24 34 0,71 Mudah
20. 12 34 0,35 Sedang
21. 6 34 0,18 Sulit
22. 7 34 0,21 Sulit
23. 5 34 0,15 Sulit
24. 26 34 0,76 Mudah
25. 8 34 0,24 Sulit
26. 20 34 0,59 Sedang
27. 15 34 0,44 Sedang
28. 18 34 0,53 Sedang
29. 21 34 0,62 Sedang
30. 18 34 0,53 Sedang
31. 16 34 0,47 Sedang
236

No. Soal B Js P Kriteria


32. 20 34 0,59 Sedang
33. 5 34 0,15 Sulit
34. 17 34 0,5 Sedang
35. 16 34 0,47 Sedang
36. 26 34 0,76 Mudah
37. 18 34 0,53 Sedang
38. 5 34 0,15 Sulit
39. 7 34 0,21 Sulit
40. 9 34 0,26 Sulit

Ket : baris warna biru menandakan soal tersebut adalah soal yang
sudah valid dan reliabel.

(2) Tabel Daya Beda Soal Tes Uji Coba


No.
BA JA BB JB PA PB D Kriteria
Soal
1. 17 17 17 17 1 1 0 Jelek
2. 17 17 11 17 1 0,647 0,35 Cukup
3. 17 17 11 17 1 0,647 0,35 Cukup
4. 15 17 10 17 0,882 0,588 0,29 Cukup
5. 16 17 6 17 0,941 0,353 0,59 Baik
6. 9 17 1 17 0,529 0,059 0,47 Baik
7. 8 17 3 17 0,471 0,176 0,29 Cukup
8. 16 17 14 17 0,941 0,824 0,12 Jelek
9. 7 17 1 17 0,412 0,059 0,35 Cukup
10. 17 17 13 17 1 0,765 0,24 Cukup
11. 10 17 4 17 0,588 0,235 0,35 Cukup
12. 2 17 0 17 0,118 0 0,12 Jelek
13. 12 17 3 17 0,706 0,176 0,53 Baik
14. 3 17 2 17 0,176 0,118 0,06 Jelek
15. 7 17 7 17 0,412 0,412 0 Jelek
16. 14 17 9 17 0,824 0,529 0,29 Cukup
17. 15 17 12 17 0,882 0,706 0,18 Jelek
18. 14 17 9 17 0,824 0,529 0,29 Cukup
19. 15 17 9 17 0,882 0,529 0,35 Cukup
20. 6 17 6 17 0,353 0,353 0 Jelek
21. 6 17 0 17 0,353 0 0,35 Cukup
No. BA JA BB JB PA PB D Kriteria
237

Soal
22. 6 17 1 17 0,353 0,059 0,29 Cukup
23. 3 17 2 17 0,176 0,118 0,06 Jelek
24. 15 17 11 17 0,882 0,647 0,24 Cukup
25. 5 17 3 17 0,294 0,176 0,12 Jelek
26. 13 17 7 17 0,765 0,412 0,35 Cukup
27. 8 17 7 17 0,471 0,412 0,06 Jelek
28. 13 17 5 17 0,765 0,294 0,47 Baik
29. 15 17 6 17 0,882 0,353 0,53 Baik
30. 11 17 7 17 0,647 0,412 0,24 Cukup
31. 8 17 8 17 0,471 0,471 0 Jelek
32. 12 17 8 17 0,706 0,471 0,24 Cukup
33. 3 17 2 17 0,176 0,118 0,06 Jelek
34. 12 17 5 17 0,706 0,294 0,41 Baik
35. 8 17 8 17 0,471 0,471 0 Jelek
36. 17 17 9 17 1 0,529 0,47 Baik
37. 10 17 8 17 0,588 0,471 0,12 Jelek
38. 4 17 1 17 0,235 0,059 0,18 Jelek
39. 2 17 5 17 0,118 0,294 -0,2 Tidak Baik
40. 5 17 4 17 0,294 0,235 0,06 Jelek

Ket : Soal dengan kriteria “jelek” dan “tidak baik” tidak digunakan
238

Lampiran 25.
KESIMPULAN
HASIL TES UJI COBA

Tingkat
No. Soal Validitas Reliabilitas Daya Beda Keputusan
Kesukaran
1. Tidak Valid Reliabel Mudah Jelek Tidak Digunakan
2. Valid Reliabel Mudah Cukup Digunakan 
3. Valid Reliabel Mudah Cukup Digunakan 
4. Tidak Valid Reliabel Mudah Cukup Tidak Digunakan
5. Valid Reliabel Sedang Baik Digunakan 
6. Valid Reliabel Sulit Baik Digunakan 
7. Valid Reliabel Sedang Cukup Digunakan 
8. Tidak Valid Reliabel Mudah Jelek Tidak Digunakan
9. Valid Reliabel Sulit Cukup Digunakan 
10. Tidak Valid Reliabel Mudah Cukup Tidak Digunakan
11. Valid Reliabel Sedang Cukup Digunakan 
12. Valid Reliabel Sulit Jelek Tidak Digunakan
13. Valid Reliabel Sedang Baik Digunakan 
14. Tidak Valid Reliabel Sulit Jelek Tidak Digunakan
15. Tidak Valid Reliabel Sedang Jelek Tidak Digunakan
16. Valid Reliabel Sedang Cukup Digunakan 
17. Tidak Valid Reliabel Mudah Jelek Tidak Digunakan
18. Valid Reliabel Sedang Cukup Digunakan 
19. Valid Reliabel Mudah Cukup Digunakan 
20. Tidak Valid Reliabel Sedang Jelek Tidak Digunakan
21. Valid Reliabel Sulit Cukup Digunakan 
22. Tidak Valid Reliabel Sulit Cukup Tidak Digunakan
23. Tidak Valid Reliabel Sulit Jelek Tidak Digunakan
24. Tidak Valid Reliabel Mudah Cukup Tidak Digunakan
25. Tidak Valid Reliabel Sulit Jelek Tidak Digunakan
26. Valid Reliabel Sedang Cukup Digunakan 
27. Tidak Valid Reliabel Sedang Jelek Tidak Digunakan
28. Valid Reliabel Sedang Baik Digunakan 
29. Valid Reliabel Sedang Baik Digunakan 
30. Tidak Valid Reliabel Sedang Cukup Tidak Digunakan
31. Tidak Valid Reliabel Sedang Jelek Tidak Digunakan
32. Valid Reliabel Sedang Cukup Digunakan 
33. Tidak Valid Reliabel Sulit Jelek Tidak Digunakan
239

Tingkat
No. Soal Validitas Reliabilitas Daya Beda Keputusan
Kesukaran
34. Valid Reliabel Sedang Baik Digunakan 
35. Tidak Valid Reliabel Sedang Jelek Tidak Digunakan
36. Valid Reliabel Mudah Baik Digunakan 
37. Tidak Valid Reliabel Sedang Jelek Tidak Digunakan
38. Valid Reliabel Sulit Jelek Tidak Digunakan
39. Tidak Valid Reliabel Sulit Tidak Baik Tidak Digunakan
40. Tidak Valid Reliabel Sulit Jelek Tidak Digunakan

Ket : baris biru menandakan soal tersebut telah memenuhi syarat sebagai
instrumen penelitian, sehingga dapat digunakan. Soal yang dapat digunakan
adalah 18 butir.
240

Lampiran 26.
LEMBAR VALIDASI PENILAI AHLI

Nama Penilai : Dra.Noening Andrijati, M.Pd


Pekerjaan : Dosen Pembimbing I

Petunjuk
Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-
butir angket motivasi siswa dalam belajar matematika, berilah tanda cek () pada
kolom yang tersedia. Jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah, maka beri tanda
cek () pada kolom Ya. Jika butir soal tidak sesuai dengan kriteria telaah, maka
beri tanda cek () pada kolom Tidak.

Kriteria telaah:
A. Butir pernyataan sesuai dengan indikator.
B. Hanya ada satu jawaban yang paling tepat.
C. Pernyataan dirumuskan dengan singkat dan jelas.
D. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
E. Pernyataan dan pilihan jawaban menggunakan bahasa yang komunikatif.
F. Pernyataan tidak menggunakan bahasa yang berlaku di daerah setempat.

No. A B C D E F
Butir Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Soal
1. √ √ √ √ √ √
2. √ √ √ √ √ √
3. √ √ √ √ √ √
4. √ √ √ √ √ √
5. √ √ √ √ √ √
6. √ √ √ √ √ √
7. √ √ √ √ √ √
8. √ √ √ √ √ √
9. √ √ √ √ √ √
241

No. A B C D E F
Butir Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Soal
10. √ √ √ √ √ √
11. √ √ √ √ √ √
12. √ √ √ √ √ √
13. √ √ √ √ √ √
14. √ √ √ √ √ √
15. √ √ √ √ √ √
16. √ √ √ √ √ √
17. √ √ √ √ √ √
18. √ √ √ √ √ √
19. √ √ √ √ √ √
20. √ √ √ √ √ √
21. √ √ √ √ √ √
22. √ √ √ √ √ √
23. √ √ √ √ √ √
24. √ √ √ √ √ √
25. √ √ √ √ √ √
26. √ √ √ √ √ √
27. √ √ √ √ √ √
28. √ √ √ √ √ √
29. √ √ √ √ √ √
30. √ √ √ √ √ √
31. √ √ √ √ √ √
32. √ √ √ √ √ √
33. √ √ √ √ √ √
34. √ √ √ √ √ √
35. √ √ √ √ √ √
36. √ √ √ √ √ √
37. √ √ √ √ √ √
38. √ √ √ √ √ √
39. √ √ √ √ √ √
40. √ √ √ √ √ √

Catatan : Soal sudah layak untuk diujicobakan

Tegal, April 2013


Penilai

Dra.Noening Andrijati, M.Pd.


NIP. 19680610 199303 2 002
242

Lampiran 27.
LEMBAR VALIDASI PENILAI AHLI

Nama Penilai : Drs. Sigit Yulianto


Pekerjaan : Dosen Pembimbing II

Petunjuk
Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-
butir angket motivasi siswa dalam belajar matematika, berilah tanda cek () pada
kolom yang tersedia. Jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah, maka beri tanda
cek () pada kolom Ya. Jika butir soal tidak sesuai dengan kriteria telaah, maka
beri tanda cek () pada kolom Tidak.

Kriteria telaah:
A. Butir pernyataan sesuai dengan indikator.
B. Hanya ada satu jawaban yang paling tepat.
C. Pernyataan dirumuskan dengan singkat dan jelas.
D. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
E. Pernyataan dan pilihan jawaban menggunakan bahasa yang komunikatif.
F. Pernyataan tidak menggunakan bahasa yang berlaku di daerah setempat.

No. A B C D E F
Butir Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Soal
1. √ √ √ √ √ √
2. √ √ √ √ √ √
3. √ √ √ √ √ √
4. √ √ √ √ √ √
5. √ √ √ √ √ √
6. √ √ √ √ √ √
7. √ √ √ √ √ √
8. √ √ √ √ √ √
9. √ √ √ √ √ √
243

No. A B C D E F
Butir Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Soal
10. √ √ √ √ √ √
11. √ √ √ √ √ √
12. √ √ √ √ √ √
13. √ √ √ √ √ √
14. √ √ √ √ √ √
15. √ √ √ √ √ √
16. √ √ √ √ √ √
17. √ √ √ √ √ √
18. √ √ √ √ √ √
19. √ √ √ √ √ √
20. √ √ √ √ √ √
21. √ √ √ √ √ √
22. √ √ √ √ √ √
23. √ √ √ √ √ √
24. √ √ √ √ √ √
25. √ √ √ √ √ √
26. √ √ √ √ √ √
27. √ √ √ √ √ √
28. √ √ √ √ √ √
29. √ √ √ √ √ √
30. √ √ √ √ √ √
31. √ √ √ √ √ √
32. √ √ √ √ √ √
33. √ √ √ √ √ √
34. √ √ √ √ √ √
35. √ √ √ √ √ √
36. √ √ √ √ √ √
37. √ √ √ √ √ √
38. √ √ √ √ √ √
39. √ √ √ √ √ √
40. √ √ √ √ √ √

Catatan : Soal sudah layak untuk diujicobakan

Tegal, April 2013


Penilai

Drs. Sigit Yulianto


NIP. 19630721 198803 1 001
244

Lampiran 28.
KISI – KISI UJI COBA
ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA

Nama Sekolah : SDN Debong Tengah 2 Kota Tegal


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V/2
Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
Materi Pokok : Pecahan dalam perbandingan dan skala
No.Butir Soal Jumlah
Sub Variabel
Variabel Indikator Soal Pernyataan Pernyataan butir
Positif Negatif soal
Motivasi a. Kemampuan untuk mandiri 1 21
Belajar b. Percaya diri dalam menyelesaikan tugas 2 22
Kebutuhan c. Pemanfaatan waktu luang 23 3
d. Perhatian terhadap materi pelajaran 4 24
e. Kesungguhan dan Kehadiran dalam mengikuti pelajaran 5 , 25 10
a. Semangat mencapai prestasi unggul 6 , 26
b. Penerimaan terhadap tantangan yang ada 7 , 27
c. Kepuasan dalam diri 8 , 28
Dorongan d. Persaingan dalam lingkungan belajar 9 , 29
e. Keyakinan terhadap perjuangan diri 10 , 30
f. Belajar setiap hari/malam 11 31
g. Pelajaran Matematika materi Pecahan dalam Perbandingan dan Skala 12 32
245

No.Butir Soal Jumlah


Sub Variabel Pernyataan Pernyataan
Variabel Indikator Soal butir
Positif Negatif soal
Motivasi h. Penghargaan dalam belajar 13 , 33
Dorongan
Belajar i. Belajar bersama kelompok/tim 14 , 34 18
a. Penentuan target keberhasilan 15, 16 35, 36
Tujuan b. Pencapaian prestasi unggul 17, 18 37, 38
c. Ketepatan waktu penyelesaian tugas 19, 20 39, 40 12
Jumlah 28 12 40

Jumlah butir yang dibutuhkan = 20 butir.


Jumlah soal yang dibuat = 20 x 2 = 40 butir.

Pedoman Penskoran Angket :


Skor Jawaban SL SR KD JR TP
Pernyataan Positif 5 4 3 2 1
Pernyataan Negatif 1 2 3 4 5

Perhitungan Skor Maksimal :


Pernyataan Positif (+) = jumlah item soal x skor maksimal item soal = 28 x 5 = 140
Pernyataan Negatif (–) = jumlah item soal x skor maksimal item soal = 12 x 5 = 60 +
Skor Maksimal Perolehan Siswa = 200
246

Lampiran 29.
KISI – KISI ANGKET
MOTIVASI BELAJAR SISWA

Nama Sekolah : SDN Debong Tengah ... Kota Tegal


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V/2
Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
Materi Pokok : Pecahan dalam perbandingan dan skala
No.Butir Soal Jumlah
Sub Variabel Pernyataan Pernyataan
Variabel Indikator Soal butir
Positif Negatif soal
Motivasi 1. Kemampuan untuk mandiri 1 17
Belajar 2. Percaya diri dalam menyelesaikan tugas 2
A. Kebutuhan 3. Pemanfaatan waktu luang 18
4. Perhatian terhadap materi pelajaran 3
5. Kesungguhan dan Kehadiran dalam mengikuti pelajaran 4 , 19 7
1. Semangat mencapai prestasi unggul 20
2. Penerimaan terhadap tantangan yang ada 5 , 21
3. Kepuasan dalam diri 22
B. Dorongan 4. Persaingan dalam lingkungan belajar 6
5. Keyakinan terhadap perjuangan diri 7
6. Belajar setiap hari/malam 8 23
7. Pelajaran Matematika materi Pecahan dalam Perbandingan dan Skala 9
247

No.Butir Soal Jumlah


Sub Variabel Pernyataan Pernyataan
Variabel Indikator Soal butir
Positif Negatif soal
Motivasi 8. Penghargaan dalam belajar 10 , 24
B. Dorongan
Belajar 9. Belajar bersama kelompok/tim 11 , 25 13
1. Penentuan target keberhasilan 12 , 13 26
C. Tujuan 2. Pencapaian prestasi unggul 14 , 15
3. Ketepatan waktu penyelesaian tugas 16 27 7
Jumlah 21 6 27
Pedoman Penskoran Angket :
Skor Jawaban SL SR KD JR TP
Pernyataan Positif 5 4 3 2 1
Pernyataan Negatif 1 2 3 4 5

Perhitungan Skor Maksimal :


Pernyataan Positif (+) = jumlah item soal x skor maksimal item soal = 23 x 5 = 115
Pernyataan Negatif (–) = jumlah item soal x skor maksimal item soal = 4 x 5 = 20 +
Skor Maksimal Perolehan Siswa = 135

Skor Motivasi Siswa (SMS) = x 100


248

Lampiran 30.
UJI COBA INSTRUMEN

Sekolah : SD Negeri Debong Tengah 2


Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Pecahan dalam Perbandingan dan Skala
Kelas / Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Waktu pengerjaan : 60 menit

NAMA :.................

NO.ABSEN : . . . . . . . . . . . . . . . . .
Petunjuk :
1. Tulislah identitas diri pada kolom yang disediakan.
2. Melalui angket ini kamu diminta memberikan pendapat mengenai
pembelajaran Matematika yang telah kamu ikuti selama ini.
3. Angket ini hanya untuk mengambil data, sehingga tidak akan
mempengaruhi nilai siswa.
4. Berilah tanda silang ( X ) pada kolom yang sesuai dengan pendapatmu.
5. Jawablah dengan jujur dan sebenar-benarnya. Perlu diingat tidak ada
jawaban yang salah karena ini adalah pendapat, dan setiap orang bebas
berpendapat.
6. Keterangan kolom :
− SL (Selalu), berarti melakukan aktivitas 6 hari dalam seminggu.
− SR (Sering), berarti melakukan aktivitas 4-5 hari dalam seminggu.
− KD (Kadang-kadang), berarti melakukan aktivitas 2-3 hari dalam
seminggu.
− JR (Jarang), berarti melakukan aktivitas 1 hari dalam seminggu.
− TP (Tidak Pernah), berarti tidak melakukan aktivitas apapun dalam
seminggu.
249

ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA :


tanda silang ( X )
No. Pernyataan
SL SR KD JR TP
Saya dapat menyelesaikan tugas-tugas Matematika
1.
disekolah dengan kemampuan sendiri.
Saya percaya diri saat menyelesaikan tugas Matematika
2.
yang diberikan oleh guru.
Jika ada waktu luang, saya lebih baik bermain dari pada
3.
mempelajari materi Matematika.
Saya memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh
4.
guru, dengan sungguh-sungguh.
Saya belajar dengan tekun dan sungguh-sungguh agar
5.
mendapat nilai tinggi dalam pelajaran Matematika.
Saya kecewa jika memperoleh nilai rendah pada mata
6.
pelajaran Matematika.
Jika ada soal matematika yang sulit, saya tidak akan
7.
menyerah dan terus berusaha menyelesaikannya.
Saya puas bila telah mengerjakan tugas Matematika
8.
dengan usaha yang semaksimal mungkin.
Saya rajin berlatih mengerjakan soal-soal matematika,
9.
agar dapat bersaing dengan teman-teman.
Saya menggunakan cara tersendiri dalam menyelesaikan
10. soal matematika dan tidak bergantung pada cara yang
diajarkan oleh guru.
Demi mencapai hasil belajar yang saya harapkan, saya
11. belajar Matematika setiap malam, sekalipun tidak ada
PR untuk esok hari.
Saya tertarik dengan pembelajaran Matematika materi:
12. Pecahan dalam Perbandingan dan Skala.
Saya berharap agar guru memberi hadiah bagi siswa
13. yang aktif dalam pembelajaran Matematika.
Saya senang mengerjakan tugas matematika dengan
14. kelompok belajar saya.
Saya ingin mendapatkan nilai Matematika yang
15. setinggi-tingginya.

tanda silang ( X )
No. Pernyataan
SL SR KD JR TP
Saya ingin menjadi bintang kelas, walaupun ada teman
16.
yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi dari saya.
250

Saya akan bertanya kepada guru jika ada hal-hal yang


17.
belum saya pahami dalam pelajaran Matematika.
18. Saya berdiskusi dengan teman untuk meningkatkan
daya pikir dalam menyelesaikan tugas pelajaran
Matematika.
19. Saya menyelesaikan tugas tepat waktu.
20. Jika ada tugas Matematika dari guru, saya akan
mengerjakan tugas terlebih dahulu dari pada bersantai
dengan teman, meskipun tugas tersebut masih jauh dari
batas waktu pengumpulannya.
21. Saya menyelesaikan tugas-tugas Matematika dengan
bantuan teman ataupun orang lain.
22. Jika diberi tugas Matematika oleh guru, saya
membandingkan hasil pekerjaan saya dengan hasil
pekerjaan teman.
23. Saya memanfaatkan waktu luang saya untuk belajar.
24. Penjelasan yang disampaikan oleh guru membuat saya
bingung dan bosan.
25. Saya rajin berangkat sekolah dan mengikuti pelajaran
matematika.
26. Walaupun saya memperoleh nilai rendah pada mata
pelajaran Matematika, tetapi saya tidak akan putus asa
dan akan terus berusaha.
27. Saya mencari dan mengerjakan soal-soal latihan yang
ada dibuku paket, walaupun guru tidak meminta untuk
mengerjakannya.
28. Saya telah merasa mengerjakan tugas dengan baik,
tetapi hasilnya masih belum memuaskan.
29. Walaupun saya akrab dengan teman saya, tetapi saya
akan berusaha untuk bersaing memperoleh nilai terbaik
saat ulangan matematika.
30. Pada saat ulangan matematika, saya lebih yakin dengan
jawaban sendiri dari pada jawaban teman.
tanda silang ( X )
No. Pernyataan
SL SR KD JR TP
31. Saya belajar Matematika jika ada PR/Tugas saja.
32. Saya lebih suka materi Matematika lainnya daripada
materi Pecahan dalam Perbandingan dan Skala
33. Karena guru menyediakan hadiah menarik bagi siswa
yang mendapat nilai tinggi, maka saya akan belajar
dengan rajin untuk mendapatkannya.
34. Jika ada materi yang sulit, saya akan meminta bantuan
251

teman dalam kelompok untuk membantu.


35. Saya pasrah mendapat nilai berapapun.
36. Saya tidak berminat menjadi bintang kelas, karena
banyak teman yang memiliki kemampuan yang lebih
tinggi dari saya.
37. Walaupun ada hal-hal yang belum saya pahami dalam
pelajaran Matematika, tetapi saya tidak menanyakannya
kepada guru.
38. Saya mengikuti kegiatan remidial karena mendapat nilai
yang kurang bagus.
39. Bagi saya, yang terpenting adalah menyelesaikan tugas
tepat waktu, tidak peduli bagaimana hasilnya.
40. Saya akan mengerjakan tugas/PR nanti jika sudah
mendekati batas waktu pengumpulannya.
252

Lampiran 31.
INSTRUMEN PENELITIAN

Sekolah : SD Negeri Debong Tengah ...


Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Pecahan dalam Perbandingan dan Skala
Kelas / Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Waktu pengerjaan : 60 menit

NAMA :.................

NO.ABSEN : . . . . . . . . . . . . . . . . .
Petunjuk :
1. Tulislah identitas diri pada kolom yang disediakan.
2. Melalui angket ini kamu diminta memberikan pendapat mengenai
pembelajaran Matematika yang telah kamu ikuti selama ini.
3. Angket ini hanya untuk mengambil data, sehingga tidak akan
mempengaruhi nilai siswa.
4. Berilah tanda silang ( X ) pada kolom yang sesuai dengan pendapatmu.
5. Jawablah dengan jujur dan sebenar-benarnya. Perlu diingat tidak ada
jawaban yang salah karena ini adalah pendapat, dan setiap orang bebas
berpendapat.
6. Keterangan kolom :
− SL (Selalu), berarti melakukan aktivitas 6 hari dalam seminggu.
− SR (Sering), berarti melakukan aktivitas 4-5 hari dalam seminggu.
− KD (Kadang-kadang), berarti melakukan aktivitas 2-3 hari dalam
seminggu.
− JR (Jarang), berarti melakukan aktivitas 1 hari dalam seminggu.
− TP (Tidak Pernah), berarti tidak melakukan aktivitas apapun dalam
seminggu.
253

ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA :


tanda silang ( X )
No. Pernyataan
SL SR KD JR TP
1. Saya dapat menyelesaikan tugas-tugas Matematika
disekolah dengan kemampuan sendiri.
2. Saya percaya diri saat menyelesaikan tugas Matematika
yang diberikan oleh guru.
3. Saya memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh
guru, dengan sungguh-sungguh.
4. Saya belajar dengan tekun dan sungguh-sungguh agar
mendapat nilai tinggi dalam pelajaran Matematika.
5. Jika ada soal matematika yang sulit, saya tidak akan
menyerah dan terus berusaha menyelesaikannya.
6. Saya rajin berlatih mengerjakan soal-soal matematika,
agar dapat bersaing dengan teman-teman.
7. Saya menggunakan cara tersendiri dalam menyelesaikan
soal matematika dan tidak bergantung pada cara yang
diajarkan oleh guru.
8. Demi mencapai hasil belajar yang saya harapkan, saya
belajar Matematika setiap malam, sekalipun tidak ada
PR untuk esok hari.
9. Saya tertarik dengan pembelajaran Matematika materi:
Pecahan dalam Perbandingan dan Skala.
10. Saya berharap agar guru memberi hadiah bagi siswa
yang aktif dalam pembelajaran Matematika.
11. Saya senang mengerjakan tugas matematika dengan
kelompok belajar saya.
12. Saya ingin mendapatkan nilai Matematika yang
setinggi-tingginya.
13. Saya ingin menjadi bintang kelas, walaupun ada teman
yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi dari saya.
14. Saya akan bertanya kepada guru jika ada hal-hal yang
belum saya pahami dalam pelajaran Matematika.
15. Saya berdiskusi dengan teman untuk meningkatkan
daya pikir dalam menyelesaikan tugas pelajaran
Matematika.

tanda silang ( X )
No. Pernyataan
SL SR KD JR TP
16. Jika ada tugas Matematika dari guru, saya akan
mengerjakan tugas terlebih dahulu dari pada bersantai
dengan teman, meskipun tugas tersebut masih jauh dari
254

batas waktu pengumpulannya.


17. Saya menyelesaikan tugas-tugas Matematika dengan
bantuan teman ataupun orang lain.
18. Saya memanfaatkan waktu luang saya untuk belajar.
19. Saya rajin berangkat sekolah dan mengikuti pelajaran
matematika.
20. Walaupun saya memperoleh nilai rendah pada mata
pelajaran Matematika, tetapi saya tidak akan putus asa
dan akan terus berusaha.
21. Saya mencari dan mengerjakan soal-soal latihan yang
ada dibuku paket, walaupun guru tidak meminta untuk
mengerjakannya.
22. Saya telah merasa mengerjakan tugas dengan baik,
tetapi hasilnya masih belum memuaskan.
23. Saya belajar Matematika jika ada PR/Tugas saja.
24. Karena guru menyediakan hadiah menarik bagi siswa
yang mendapat nilai tinggi, maka saya akan belajar
dengan rajin untuk mendapatkannya.
25. Jika ada materi yang sulit, saya akan meminta bantuan
teman dalam kelompok untuk membantu.
26. Saya tidak berminat menjadi bintang kelas, karena
banyak teman yang memiliki kemampuan yang lebih
tinggi dari saya.
27. Saya akan mengerjakan tugas/PR nanti jika sudah
mendekati batas waktu pengumpulannya.
255

Lampiran 32.
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 2
Alamat: Jalan Jalan Teuku Umar No. 1 Kota Tegal Telp.(0283) 342169

Daftar Skor Ujicoba Angket Motivasi Belajar Siswa di Kelas Ujicoba


SDN Debong Tengah 2 Kota Tegal
Pembelajaran Matematika Materi Pokok Pecahan
dalam Perbandingan dan Skala

No. Nama Siswa Skor No. Nama Siswa Nilai


1. Moh. Nafis Adnan 60,5 19. Moh. Agung Pangestu 70,5
Muhammad Choerul
2. Fadli Arrobbani Affan 57 20. 72,5
Umam
3. Moh. Husen Mubarok 79 21. Moh. Fahrur Rozi 75,5
4. M. Miftakhurrokhmat 72 22. Muhamad Niam Auladi 81,5
5. Mohammad Rizal Andre 73 23. Putri Apriliana Marsin 71
6. Probo Larasanding 66,5 24. Putri Aprilia Nurwahid 81
7. Wawan Dermawan 71 25. Rossa Ghina Fitri 76
Rosalia Ayuning
8. Wiwin Anjani 62 26. 72
Purnama
9. Alya Fathinnanisa Haq 79,5 27. Solichatun Nisa 69
10. Asih Kinanti 83 28. Viki Fahreza 70
11. Ayu Anggraeni Alan Putri 71,5 29. Yusuf Hidayatulloh 59
12. Desy Fitriyani 80 30. Ardi Kusuma Bahari 63,5
13. Fika Khoirunisa 72 31. Yusuf Rino Mawardi 74,5
14. Ghulaman Zakiyyan R.S 86 32. Intan Kurniasih 59,5
15. Indes Azriani Faiza 71,5 33. Putri Kartika Sari 80,5
16. Indy Kusuma Dewi 78,5 34. Sandi Rozzaq Pangestu 80
17. Moh. Mulkillahi 76 Jumlah 2450
18. Muhammad Abdurrahman 54,5 Rata-rata 72,04
Tegal, Juli 2013
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas V

Gegar Wijayanto, S.Pd Jamilah, S.Pd


NIP.19631111 198405 1 005 NIP. 19710222 200501 2 007
256

Lampiran 33.
ANALISIS BUTIR ANGKET

Soal 1-20

Nomor Soal
No. Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1. Moh. Nafis Adnan 3 5 5 3 3 3 2 5 3 1 3 4 1 4 3 2 3 1 3 4
2. Fadli Arrobbani Affan 3 2 5 3 2 3 5 5 3 1 3 3 1 4 3 2 3 1 3 2
3. Moh. Husen Mubarok 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 3 4 4 5 4 4 4 2 5
4. M. Miftakhurrokhmat 2 5 4 5 5 3 5 5 5 3 5 5 2 4 3 4 2 4 5 5
5. Mohammad Rizal Andre 5 5 4 4 5 4 4 4 3 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4
6. Probo Larasanding 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 2 4 3 3 4 1 3 2 2 3
7. Wawan Dermawan 3 5 1 5 5 2 4 5 3 3 3 4 5 4 4 1 4 3 5 2
8. Wiwin Anjani 3 2 2 2 5 5 3 5 4 2 3 2 1 4 5 4 4 4 3 3
9. Alya Fathinnanisa Haq 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 3 4 3
10. Asih Kinanti 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4
11. Ayu Anggraeni Alan Putri 3 3 4 3 4 4 3 5 4 3 2 4 4 4 5 4 4 4 2 2
12. Desy Fitriyani 4 5 4 5 5 3 5 4 5 2 5 4 5 5 4 5 4 5 3 5
13. Fika Khoirunisa 3 3 3 3 4 5 3 5 4 3 3 4 3 4 5 5 4 3 4 4
14. Ghulaman Zakiyyan R.S 5 5 4 5 5 3 5 3 5 3 5 5 3 5 5 5 5 4 2 5
15. Indes Azriani Faiza 3 5 3 5 3 3 5 3 2 1 3 3 1 5 5 5 5 4 2 5
16. Indy Kusuma Dewi 5 5 2 5 5 3 5 5 4 1 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4
17. Moh. Mulkillahi 5 5 5 3 5 5 5 5 3 4 5 2 5 3 5 5 3 3 4 4
18. Muhammad Abdurrahman 3 2 4 4 2 5 2 3 2 1 2 2 1 1 1 1 4 3 3 2
19. Moh. Agung Pangestu 3 3 4 3 4 2 2 4 2 2 3 4 2 4 3 4 5 5 3 5
20. Muhammad Choerul Umam 4 4 4 5 5 3 5 3 4 3 4 4 3 4 5 4 5 4 3 4
21. Moh. Fahrur Rozi 4 3 1 5 5 3 5 5 2 3 2 2 5 5 5 5 3 3 2 5
22. Muhamad Niam Auladi 3 5 4 5 5 4 4 5 5 2 3 4 5 5 5 5 5 5 4 5
23. Putri Apriliana Marsin 4 5 3 5 3 3 2 4 1 1 4 4 1 5 5 5 5 3 4 3
257

Nomor Soal
No. Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
24. Putri Aprilia Nurwahid 5 5 1 3 5 5 3 5 5 1 5 4 4 5 5 5 5 3 5 4
25. Rossa Ghina Fitri 1 5 5 5 5 1 5 1 1 1 5 5 1 5 5 1 5 5 5 5
26. Rosalia Ayuning Purnama 5 3 4 5 3 3 3 5 2 1 4 3 1 4 5 5 5 4 2 5
27. Solichatun Nisa 5 3 4 3 3 3 3 1 3 1 3 5 5 3 5 5 5 3 3 4
28. Viki Fahreza 4 5 4 5 5 3 5 3 4 2 2 4 3 4 5 4 5 4 4 4
29. Yusuf Hidayatulloh 3 3 3 3 4 3 2 4 2 2 3 4 2 4 3 2 5 3 3 2
30. Ardi Kusuma Bahari 3 4 3 5 5 4 3 5 3 3 2 3 3 4 2 4 1 4 3 3
31. Yusuf Rino Mawardi 4 2 2 2 2 4 5 5 2 2 5 5 5 2 5 5 5 5 2 2
32. Intan Kurniasih 3 5 2 2 5 5 3 5 4 2 3 2 1 4 5 4 4 4 3 3
33. Putri Kartika Sari 5 5 4 5 5 3 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 2 5 5
34. Sandi Rozzaq Pangestu 4 3 5 5 4 5 5 5 5 3 5 4 5 3 5 5 5 5 5 3
Total 126 137 119 137 142 122 132 144 116 82 123 129 107 139 150 135 144 123 117 128

Soal 21 – 40
Nomor Soal
No. Nama Siswa Skor Total
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1. Moh. Nafis Adnan 3 3 3 5 5 3 2 3 3 5 1 3 3 2 1 3 3 4 2 3 121
2. Fadli Arrobbani Affan 3 3 1 5 5 3 2 2 3 5 1 3 3 2 1 3 3 3 1 5 114
3. Moh. Husen Mubarok 5 5 5 5 5 5 2 4 5 5 3 5 2 1 3 3 1 1 1 5 158
4. M. Miftakhurrokhmat 3 1 4 4 3 5 5 4 5 4 3 2 5 4 2 2 1 1 3 2 144
5. Mohammad Rizal Andre 2 1 5 2 5 5 4 4 5 4 1 2 5 4 2 2 2 1 1 2 146
6. Probo Larasanding 3 2 4 4 5 3 5 4 4 3 4 4 3 2 5 5 2 3 4 5 133
7. Wawan Dermawan 4 3 2 5 5 4 2 3 5 4 1 3 5 3 5 3 4 3 2 5 142
8. Wiwin Anjani 2 2 3 4 2 5 2 4 4 4 2 3 2 4 2 2 4 2 3 2 124
9. Alya Fathinnanisa Haq 4 3 4 4 5 4 3 4 4 3 5 2 4 4 3 5 5 1 3 4 159
10. Asih Kinanti 4 4 4 4 5 4 3 2 5 4 5 4 3 4 3 5 4 4 4 4 166
258

Nomor Soal
No. Nama Siswa Skor Total
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
11. Ayu Anggraeni Alan Putri 4 3 2 4 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 4 1 2 4 121
12. Desy Fitriyani 4 2 5 4 4 5 4 5 5 5 4 2 5 5 1 3 5 1 2 2 114
13. Fika Khoirunisa 3 3 3 3 5 5 3 3 4 5 2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 158
14. Ghulaman Zakiyyan R.S 4 5 3 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 1 5 1 5 5 4 144
15. Indes Azriani Faiza 3 5 2 3 5 5 3 4 5 3 1 2 5 3 5 5 3 4 3 3 146
16. Indy Kusuma Dewi 5 3 3 5 5 4 3 3 5 4 3 2 5 4 3 3 3 1 3 3 133
17. Moh. Mulkillahi 3 2 3 3 4 5 3 5 5 5 3 5 3 3 2 3 3 2 3 3 142
18. Muhammad Abdurrahman 2 4 3 4 3 3 3 2 5 5 1 5 3 3 4 3 3 1 3 1 124
19. Moh. Agung Pangestu 4 3 5 4 5 5 3 4 5 5 4 4 5 3 1 2 2 3 3 4 159
20. Muhammad Choerul Umam 3 2 4 2 5 4 4 5 1 5 5 3 4 4 5 2 1 2 2 2 166
21. Moh. Fahrur Rozi 3 3 2 5 4 5 5 4 5 4 5 3 5 3 4 2 4 4 4 4 143
22. Muhamad Niam Auladi 3 4 5 4 5 5 4 5 5 5 3 3 5 4 1 4 3 1 1 5 160
23. Putri Apriliana Marsin 3 4 5 4 5 5 4 4 5 5 1 3 5 4 2 3 4 1 2 3 144
24. Putri Aprilia Nurwahid 5 5 3 1 5 5 5 4 5 5 3 3 3 5 5 5 5 1 3 3 172
25. Rossa Ghina Fitri 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 1 5 5 5 1 5 5 1 1 5 143
26. Rosalia Ayuning Purnama 3 5 3 5 5 5 3 4 5 3 1 2 5 3 5 5 3 2 3 2 157
27. Solichatun Nisa 3 5 3 5 5 5 4 3 5 5 1 2 5 3 1 2 5 1 2 3 152
28. Viki Fahreza 3 3 3 2 5 5 4 4 1 5 1 2 3 5 3 4 3 3 1 1 109
29. Yusuf Hidayatulloh 4 1 3 1 4 3 3 2 5 5 3 3 5 3 1 2 2 3 2 3 141
30. Ardi Kusuma Bahari 2 3 2 5 5 3 4 4 4 2 1 3 4 3 2 3 4 1 3 2 145
31. Yusuf Rino Mawardi 4 4 3 3 5 5 2 3 5 5 4 3 5 5 5 3 5 3 1 5 151
32. Intan Kurniasih 2 2 3 4 2 5 2 4 4 3 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 163
33. Putri Kartika Sari 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 1 5 1 1 2 1 2 1 5 142
34. Sandi Rozzaq Pangestu 3 1 5 4 4 5 5 4 5 5 2 2 5 5 2 4 2 3 1 4 162
Total
115 109 118 130 155 151 119 128 145 149 90 104 140 119 91 113 105 74 79 113 4899
259

Lampiran 34.
Out put SPSS versi 17
UJI VALIDITAS BUTIR ANGKET
Nomor 1 – 20
Correlations
No1 No.2 No.3 No.4 No.5 No.6 No.7 No.8 No.9 No.10 No.11 No.12 No.13 No.14 No.15 No.16 No.17 No.18 No.19 No.20 Total
* ** ** ** **
No1 Pearson Correlation 1 .144 -.026 .120 .111 .199 .206 .163 .253 .248 .362 .060 .520 .061 .437 .619 .308 -.051 -.016 .210 .467
Sig. (2-tailed) .417 .886 .500 .533 .260 .242 .358 .148 .157 .035 .736 .002 .732 .010 .000 .076 .773 .928 .233 .005
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
** ** * ** * ** **
No.2 Pearson Correlation .144 1 .057 .475 .577 -.249 .287 -.051 .283 .167 .355 .256 .151 .551 .275 .136 .020 .060 .407 .499 .442
Sig. (2-tailed) .417 .748 .005 .000 .156 .100 .773 .105 .344 .039 .144 .395 .001 .116 .442 .909 .735 .017 .003 .009
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
No.3 Pearson Correlation -.026 .057 1 .176 -.149 -.122 .156 -.216 .063 .166 .197 .144 -.104 -.123 -.122 -.082 .000 .012 .012 .232 .058
Sig. (2-tailed) .886 .748 .319 .401 .493 .380 .220 .722 .350 .264 .418 .559 .488 .493 .645 1.000 .947 .948 .188 .743
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
** * ** ** * ** **
No.4 Pearson Correlation .120 .475 .176 1 .348 -.441 .464 -.100 .083 .104 .212 .205 .154 .416 .069 .140 .076 .244 .241 .486 .467
Sig. (2-tailed) .500 .005 .319 .044 .009 .006 .574 .642 .559 .228 .244 .383 .014 .699 .431 .670 .165 .170 .004 .005
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
** * * ** * * ** * ** **
No.5 Pearson Correlation .111 .577 -.149 .348 1 -.071 .351 .164 .476 .418 .249 .037 .352 .520 .324 .256 -.070 .337 .409 .438 .453
Sig. (2-tailed) .533 .000 .401 .044 .690 .042 .354 .004 .014 .156 .835 .041 .002 .062 .145 .695 .051 .016 .010 .007
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
** * * * *
No.6 Pearson Correlation .199 -.249 -.122 -.441 -.071 1 -.193 .399 .377 .299 -.062 -.351 .164 -.303 .076 .280 -.105 -.010 .031 -.349 -.032
Sig. (2-tailed) .260 .156 .493 .009 .690 .275 .020 .028 .086 .729 .042 .354 .082 .668 .109 .553 .957 .863 .043 .856
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
** * ** * * * **
No.7 Pearson Correlation .206 .287 .156 .464 .351 -.193 1 .021 .320 .292 .490 .194 .422 .236 .419 .280 .050 .257 .161 .360 .560
Sig. (2-tailed) .242 .100 .380 .006 .042 .275 .906 .065 .094 .003 .273 .013 .179 .014 .109 .777 .142 .362 .036 .001
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
260
*
No.8 Pearson Correlation .163 -.051 -.216 -.100 .164 .399 .021 1 .291 .285 .118 -.245 .190 .145 .017 .315 -.249 -.046 .127 -.142 .100
Sig. (2-tailed) .358 .773 .220 .574 .354 .020 .906 .095 .103 .507 .162 .283 .412 .923 .070 .155 .795 .475 .422 .573
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
** * * * *
No.9 Pearson Correlation .253 .283 .063 .083 .476 .377 .320 .291 1 .350 .236 .228 .423 .209 .221 .311 -.032 .078 .245 .189 .427
Sig. (2-tailed) .148 .105 .722 .642 .004 .028 .065 .095 .042 .180 .195 .013 .237 .209 .073 .858 .660 .162 .286 .012
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
* * ** *
No.1 Pearson Correlation .248 .167 .166 .104 .418 .299 .292 .285 .350 1 .142 -.003 .522 .046 .216 .182 -.200 .168 .085 .073 .392
0 Sig. (2-tailed) .157 .344 .350 .559 .014 .086 .094 .103 .042 .424 .987 .002 .794 .219 .302 .256 .342 .633 .680 .022
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
* * ** * * * * * **
No.1 Pearson Correlation .362 .355 .197 .212 .249 -.062 .490 .118 .236 .142 1 .403 .240 .211 .377 .365 .299 .334 .366 .348 .632
1 Sig. (2-tailed) .035 .039 .264 .228 .156 .729 .003 .507 .180 .424 .018 .172 .232 .028 .034 .086 .054 .033 .044 .000
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
* * * * **
No.1 Pearson Correlation .060 .256 .144 .205 .037 -.351 .194 -.245 .228 -.003 .403 1 .291 .253 .204 .106 .385 .125 .367 .150 .475
2 Sig. (2-tailed) .736 .144 .418 .244 .835 .042 .273 .162 .195 .987 .018 .094 .149 .248 .551 .024 .482 .033 .396 .004
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
** * * * ** * * **
No.1 Pearson Correlation .520 .151 -.104 .154 .352 .164 .422 .190 .423 .522 .240 .291 1 .032 .379 .421 .090 .193 .236 .089 .630
3 Sig. (2-tailed) .002 .395 .559 .383 .041 .354 .013 .283 .013 .002 .172 .094 .859 .027 .013 .613 .275 .178 .617 .000
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
** * ** * ** **
No.1 Pearson Correlation .061 .551 -.123 .416 .520 -.303 .236 .145 .209 .046 .211 .253 .032 1 .427 .326 .201 .095 .225 .521 .505
4 Sig. (2-tailed) .732 .001 .488 .014 .002 .082 .179 .412 .237 .794 .232 .149 .859 .012 .060 .254 .592 .200 .002 .002
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
** * * * * ** ** **
No.1 Pearson Correlation .437 .275 -.122 .069 .324 .076 .419 .017 .221 .216 .377 .204 .379 .427 1 .586 .532 .279 .100 .322 .642
5 Sig. (2-tailed) .010 .116 .493 .699 .062 .668 .014 .923 .209 .219 .028 .248 .027 .012 .000 .001 .110 .574 .063 .000
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
** * * ** * * **
No.1 Pearson Correlation .619 .136 -.082 .140 .256 .280 .280 .315 .311 .182 .365 .106 .421 .326 .586 1 .260 .354 .028 .426 .587
6
Sig. (2-tailed) .000 .442 .645 .431 .145 .109 .109 .070 .073 .302 .034 .551 .013 .060 .000 .138 .040 .874 .012 .000
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
* ** *
No.1 Pearson Correlation .308 .020 .000 .076 -.070 -.105 .050 -.249 -.032 -.200 .299 .385 .090 .201 .532 .260 1 .335 .120 .132 .410
261

7 Sig. (2-tailed) .076 .909 1.000 .670 .695 .553 .777 .155 .858 .256 .086 .024 .613 .254 .001 .138 .053 .497 .457 .016
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
* **
No.1 Pearson Correlation -.051 .060 .012 .244 .337 -.010 .257 -.046 .078 .168 .334 .125 .193 .095 .279 .354 .335 1 .044 .280 .450
8 Sig. (2-tailed) .773 .735 .947 .165 .051 .957 .142 .795 .660 .342 .054 .482 .275 .592 .110 .040 .053 .804 .109 .008
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
* * * *
No.1 Pearson Correlation -.016 .407 .012 .241 .409 .031 .161 .127 .245 .085 .366 .367 .236 .225 .100 .028 .120 .044 1 .063 .274
9 Sig. (2-tailed) .928 .017 .948 .170 .016 .863 .362 .475 .162 .633 .033 .033 .178 .200 .574 .874 .497 .804 .724 .116
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
** ** ** * * * ** * **
No.2 Pearson Correlation .210 .499 .232 .486 .438 -.349 .360 -.142 .189 .073 .348 .150 .089 .521 .322 .426 .132 .280 .063 1 .565
0 Sig. (2-tailed) .233 .003 .188 .004 .010 .043 .036 .422 .286 .680 .044 .396 .617 .002 .063 .012 .457 .109 .724 .000
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
** ** ** ** ** * * ** ** ** ** ** ** * ** **
Total Pearson Correlation .467 .442 .058 .467 .453 -.032 .560 .100 .427 .392 .632 .475 .630 .505 .642 .587 .410 .450 .274 .565 1
Sig. (2-tailed) .005 .009 .743 .005 .007 .856 .001 .573 .012 .022 .000 .004 .000 .002 .000 .000 .016 .008 .116 .000
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Nomor 21 – 40
Correlations
No.21 No.22 No.23 No.24 No.25 No.26 No.27 No.28 No.29 No.30 No.31 No.32 No.33 No.34 No.35 No.36 No.37 No.38 No.39 No.40 Total
* ** * * ** **
No.2 Pearson Correlation 1 .396 .207 .009 .466 .098 .081 .041 .015 .321 .401 .167 .207 .165 .050 .343 .172 -.037 -.006 .541 .580
1
Sig. (2-tailed) .020 .240 .962 .005 .580 .648 .820 .932 .064 .019 .346 .240 .350 .780 .047 .330 .835 .971 .001 .000
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
* ** *
No.2 Pearson Correlation .396 1 -.046 .260 .456 .173 -.011 .017 .075 .116 -.070 .184 .068 -.091 .141 .425 .260 .015 .078 .308 .304
2
Sig. (2-tailed) .020 .794 .137 .007 .329 .951 .925 .672 .513 .696 .298 .701 .609 .428 .012 .137 .934 .659 .077 .080
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
* * ** **
No.2 Pearson Correlation .207 -.046 1 -.118 .064 .406 .356 .473 .122 .309 .208 -.023 .203 .141 -.333 -.050 -.225 -.332 -.273 .125 .458
3
Sig. (2-tailed) .240 .794 .505 .719 .017 .039 .005 .492 .075 .238 .895 .249 .426 .055 .781 .201 .055 .118 .483 .006
262

N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
No.2 Pearson Correlation .009 .260 -.118 1 .011 -.144 -.173 -.070 .074 -.234 -.124 .202 .042 -.252 -.188 .087 .106 .023 .165 .290 -.017
4 Sig. (2-tailed) .962 .137 .505 .952 .417 .328 .692 .678 .182 .486 .251 .816 .151 .287 .624 .551 .897 .351 .096 .924
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
** ** * * ** *
No.2 Pearson Correlation .466 .456 .064 .011 1 -.107 .151 .019 -.140 .113 .064 -.037 .356 .047 .143 .416 .190 .108 -.037 .448 .410
5 Sig. (2-tailed) .005 .007 .719 .952 .547 .394 .917 .428 .525 .720 .836 .039 .794 .419 .014 .281 .544 .835 .008 .016
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
* ** **
No.2 Pearson Correlation .098 .173 .406 -.144 -.107 1 .202 .543 .184 .193 .008 -.248 .225 .289 -.029 -.094 .076 -.183 -.242 -.026 .507
6 Sig. (2-tailed) .580 .329 .017 .417 .547 .253 .001 .297 .275 .966 .158 .200 .098 .870 .598 .669 .301 .168 .882 .002
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
* ** * *
No.2 Pearson Correlation .081 -.011 .356 -.173 .151 .202 1 .486 -.080 .051 .212 -.161 .405 .317 -.048 .184 -.032 -.193 .119 .012 .408
7 Sig. (2-tailed) .648 .951 .039 .328 .394 .253 .004 .653 .776 .229 .362 .017 .067 .789 .297 .858 .273 .504 .948 .017
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
** ** ** **
No.2 Pearson Correlation .041 .017 .473 -.070 .019 .543 .486 1 -.186 -.038 .209 -.080 .158 .150 -.081 .075 -.133 -.302 -.137 .016 .472
8 Sig. (2-tailed) .820 .925 .005 .692 .917 .001 .004 .293 .833 .235 .651 .373 .397 .649 .673 .454 .082 .438 .928 .005
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
No.2 Pearson Correlation .015 .075 .122 .074 -.140 .184 -.080 -.186 1 -.069 .099 -.124 .269 -.159 -.033 -.162 -.049 .028 .287 .098 .225
9 Sig. (2-tailed) .932 .672 .492 .678 .428 .297 .653 .293 .700 .577 .485 .124 .370 .852 .361 .781 .873 .099 .582 .202
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
*
No.3 Pearson Correlation .321 .116 .309 -.234 .113 .193 .051 -.038 -.069 1 .061 .207 .082 .203 -.347 -.218 -.030 .051 -.332 .165 .169
0 Sig. (2-tailed) .064 .513 .075 .182 .525 .275 .776 .833 .700 .730 .241 .644 .249 .044 .215 .866 .775 .055 .352 .339
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
* * **
No.3 Pearson Correlation .401 -.070 .208 -.124 .064 .008 .212 .209 .099 .061 1 .146 .065 .125 .109 .084 -.134 .189 .387 .323 .533
1
Sig. (2-tailed) .019 .696 .238 .486 .720 .966 .229 .235 .577 .730 .411 .716 .481 .540 .635 .451 .285 .024 .063 .001
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
*
No.3 Pearson Correlation .167 .184 -.023 .202 -.037 -.248 -.161 -.080 -.124 .207 .146 1 -.378 -.050 .012 .225 -.045 .110 .268 .235 -.057
2
Sig. (2-tailed) .346 .298 .895 .251 .836 .158 .362 .651 .485 .241 .411 .028 .780 .946 .200 .799 .535 .126 .182 .748
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
263
* * * *
No.3 Pearson Correlation .207 .068 .203 .042 .356 .225 .405 .158 .269 .082 .065 -.378 1 .326 -.107 -.031 .097 .007 -.008 .175 .370
3 Sig. (2-tailed) .240 .701 .249 .816 .039 .200 .017 .373 .124 .644 .716 .028 .060 .546 .860 .584 .969 .966 .321 .031
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
* *
No.3 Pearson Correlation .165 -.091 .141 -.252 .047 .289 .317 .150 -.159 .203 .125 -.050 .326 1 .062 .330 .423 -.067 .085 -.203 .416
4 Sig. (2-tailed) .350 .609 .426 .151 .794 .098 .067 .397 .370 .249 .481 .780 .060 .728 .057 .013 .706 .631 .249 .014
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
*
No.3 Pearson Correlation .050 .141 -.333 -.188 .143 -.029 -.048 -.081 -.033 -.347 .109 .012 -.107 .062 1 .334 .147 .083 .249 -.039 .038
5 Sig. (2-tailed) .780 .428 .055 .287 .419 .870 .789 .649 .852 .044 .540 .946 .546 .728 .054 .406 .641 .156 .826 .832
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
* * * *
No.3 Pearson Correlation .343 .425 -.050 .087 .416 -.094 .184 .075 -.162 -.218 .084 .225 -.031 .330 .334 1 .286 .131 .270 .257 .387
6 Sig. (2-tailed) .047 .012 .781 .624 .014 .598 .297 .673 .361 .215 .635 .200 .860 .057 .054 .101 .460 .122 .142 .024
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
*
No.3 Pearson Correlation .172 .260 -.225 .106 .190 .076 -.032 -.133 -.049 -.030 -.134 -.045 .097 .423 .147 .286 1 -.197 .062 .054 .071
7 Sig. (2-tailed) .330 .137 .201 .551 .281 .669 .858 .454 .781 .866 .451 .799 .584 .013 .406 .101 .264 .728 .761 .690
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
*
No.3 Pearson Correlation -.037 .015 -.332 .023 .108 -.183 -.193 -.302 .028 .051 .189 .110 .007 -.067 .083 .131 -.197 1 .350 .225 -.009
8 Sig. (2-tailed) .835 .934 .055 .897 .544 .301 .273 .082 .873 .775 .285 .535 .969 .706 .641 .460 .264 .042 .201 .961
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
* *
No.3 Pearson Correlation -.006 .078 -.273 .165 -.037 -.242 .119 -.137 .287 -.332 .387 .268 -.008 .085 .249 .270 .062 .350 1 -.123 .130
9 Sig. (2-tailed) .971 .659 .118 .351 .835 .168 .504 .438 .099 .055 .024 .126 .966 .631 .156 .122 .728 .042 .487 .462
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
** ** *
No.4 Pearson Correlation .541 .308 .125 .290 .448 -.026 .012 .016 .098 .165 .323 .235 .175 -.203 -.039 .257 .054 .225 -.123 1 .372
0 Sig. (2-tailed) .001 .077 .483 .096 .008 .882 .948 .928 .582 .352 .063 .182 .321 .249 .826 .142 .761 .201 .487 .031
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
** ** * ** * ** ** * * * *
Total Pearson Correlation .580 .304 .458 -.017 .410 .507 .408 .472 .225 .169 .533 -.057 .370 .416 .038 .387 .071 -.009 .130 .372 1
Sig. (2-tailed) .000 .080 .006 .924 .016 .002 .017 .005 .202 .339 .001 .748 .031 .014 .832 .024 .690 .961 .462 .031
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
264

Lampiran 35.

REKAPITULASI UJI VALIDITAS


UJI COBA ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA
rtabel = 0.339; taraf signifikansi 0.05; n= 34
Pearson Correlations Pearson Correlations
Nomor Item r tabel Validitas Nomor Item r tabel Validitas
(r11) (r11)
1 0,467 0.339 Valid 21 0,580 0.339 Valid
2 0,358 0.339 Valid 22 0,304 0.339 Tidak Valid
3 0.167 0.339 Tidak Valid 23 0,458 0.339 Valid
4 0.467 0.339 Valid 24 -0,017 0.339 Tidak Valid
5 0,453 0.339 Valid 25 0,410 0.339 Valid
6 -0,032 0.339 Tidak Valid 26 0,507 0.339 Valid
7 0,560 0.339 Valid 27 0,408 0.339 Valid
8 0.100 0.339 Tidak Valid 28 0,472 0.339 Valid
9 0,427 0.339 Valid 29 0,225 0.339 Tidak Valid
10 0,392 0.339 Valid 30 0,169 0.339 Tidak Valid
11 0,632 0.339 Valid 31 0,533 0.339 Valid
12 0,475 0.339 Valid 32 -0,057 0.339 Tidak Valid
13 0,630 0.339 Valid 33 0,370 0.339 Valid
14 0,505 0.339 Valid 34 0,416 0.339 Valid
15 0,642 0.339 Valid 35 0,038 0.339 Tidak Valid
16 0.587 0.339 Valid 36 0,387 0.339 Valid
17 0,410 0.339 Valid 37 0,071 0.339 Tidak Valid
18 0,450 0.339 Valid 38 -0,009 0.339 Tidak Valid
19 0,274 0.339 Tidak Valid 39 0,130 0.339 Tidak Valid
20 0,565 0.339 Valid 40 0,372 0.339 Valid
Keterangan: baris biru menandakan soal tersebut tidak valid, yaitu sejumlah 13 soal. Soal yang valid berjumlah 27 soal.
265

Lampiran 36.
Out put SPSS v.17
Uji Reliabilitas Angket

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.816 40

Item-Total Statistics

Corrected Item- Cronbach's


Nomor Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Soal Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted

No.1 140.38 241.092 .415 .809

No.2 140.00 243.818 .305 .811

No.3 140.65 249.629 .102 .818

No.4 140.06 240.118 .407 .808

No.5 139.91 241.174 .399 .809

No.6 140.50 257.409 -.105 .823

No.7 140.21 235.441 .517 .805

No.8 139.85 252.372 .033 .820

No.9 140.68 239.862 .365 .809

No.10 141.68 241.074 .324 .811

No.11 140.47 233.893 .590 .803

No.12 140.29 241.002 .429 .808

No.13 140.94 225.451 .562 .801

No.14 140.00 240.485 .471 .807

No.15 139.68 234.407 .607 .803

No.16 140.12 230.592 .526 .803

No.17 139.85 242.857 .350 .810

No.18 140.47 240.984 .386 .809

No.19 140.65 246.538 .208 .814

No.20 140.32 236.347 .514 .805


266

Corrected Item- Cronbach's


Nomor Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Soal Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted

No.21 140.71 239.244 .544 .806

No.22 140.88 244.046 .223 .814

No.23 140.62 239.940 .392 .809

No.24 140.26 256.867 -.087 .823

No.25 139.53 244.257 .372 .810

No.26 139.65 242.902 .468 .809

No.27 140.59 242.553 .346 .810

No.28 140.32 242.407 .426 .809

No.29 139.82 247.786 .141 .817

No.30 139.71 251.123 .116 .816

No.31 141.44 231.830 .460 .805

No.32 141.03 258.332 -.130 .824

No.33 139.97 243.545 .310 .811

No.34 140.59 241.340 .351 .810

No.35 141.41 255.825 -.064 .826

No.36 140.76 241.882 .321 .811

No.37 141.00 253.758 -.014 .823

No.38 141.91 256.507 -.077 .823

No.39 141.76 251.882 .055 .819

No.40 140.76 241.276 .313 .811

Adapun untuk menginterpretasi nilai r menurut Arikunto (2010: 109)


adalah sebagai berikut:
Besarnya nilai r Interpretasi Jumlah item
0,81 - 1,00 Tinggi 40
0,61 - 0,80 Cukup 0
0,41 - 0,60 Agak Rendah 0
0,21 - 0,40 Rendah 0
0,00 - 0,20 Sangat Rendah (Tak 0
Berkorelasi)
Jumlah 40
267

Lampiran 37.
KESIMPULAN HASIL UJI COBA
ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA
Nomor Item Validitas Reliabilitas Keputusan Nomor Item Validitas Reliabilitas Keputusan
1 Valid Reliabel Digunakan 21 Valid Reliabel Digunakan
2 Valid Reliabel Digunakan 22 Tidak Valid Reliabel Tidak Digunakan
3 Tidak Valid Reliabel Tidak Digunakan 23 Valid Reliabel Digunakan
4 Valid Reliabel Digunakan 24 Tidak Valid Reliabel Tidak Digunakan
5 Valid Reliabel Digunakan 25 Valid Reliabel Digunakan
6 Tidak Valid Reliabel Tidak Digunakan 26 Valid Reliabel Digunakan
7 Valid Reliabel Digunakan 27 Valid Reliabel Digunakan
8 Tidak Valid Reliabel Tidak Digunakan 28 Valid Reliabel Digunakan
9 Valid Reliabel Digunakan 29 Tidak Valid Reliabel Tidak Digunakan
10 Valid Reliabel Digunakan 30 Tidak Valid Reliabel Tidak Digunakan
11 Valid Reliabel Digunakan 31 Valid Reliabel Digunakan
12 Valid Reliabel Digunakan 32 Tidak Valid Reliabel Tidak Digunakan
13 Valid Reliabel Digunakan 33 Valid Reliabel Digunakan
14 Valid Reliabel Digunakan 34 Valid Reliabel Digunakan
15 Valid Reliabel Digunakan 35 Tidak Valid Reliabel Tidak Digunakan
16 Valid Reliabel Digunakan 36 Valid Reliabel Digunakan
17 Valid Reliabel Digunakan 37 Tidak Valid Reliabel Tidak Digunakan
18 Valid Reliabel Digunakan 38 Tidak Valid Reliabel Tidak Digunakan
19 Tidak Valid Reliabel Tidak Digunakan 39 Tidak Valid Reliabel Tidak Digunakan
20 Valid Reliabel Digunakan 40 Valid Reliabel Digunakan
Keterangan: baris biru menandakan soal tersebut tidak memenuhi syarat sebagai instrumen penelitian, sehingga tidak dapat
digunakan. Soal yang dapat digunakan adalah 27 butir.
268

Lampiran 38.
Perhitungan Manual
Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
Data UTS Genap Matematika Siswa

− Kelas Eksperimen
Diketahui : n = 23; min = 30; max = 88; r = 58

k = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 23
= 1 + 3,3 (1,4)
= 1 + 4,62
= 5,62 (dibulatkan menjadi 6)

I = = = 9,667 (dibulatkan menjadi 10)

Jadi: batas bawah = 30


Isi tiap kelas = 10
Panjang kelas = 6

− Kelas Kontrol
Diketahui : n = 35; min = 44; max = 87; r = 43

k = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 35
= 1 + 3,3 (1,6)
= 1 + 5,28
= 6,28 (dibulatkan menjadi 6)

I = = = 7,16 (dibulatkan menjadi 7)

Jadi: batas bawah = 44


Isi tiap kelas = 7
Panjang kelas = 6
269

Lampiran 39.
Perhitungan Manual
Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
Data Nilai Postes Matematika Siswa

− Kelas Eksperimen
Diketahui : n = 23; min = 27,78; max = 100; r = 72,22

k = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 23
= 1 + 3,3 (1,4)
= 1 + 4,62
= 5,62 (dibulatkan menjadi 6)

I = = = 12,03 (dibulatkan menjadi 12)

Jadi: batas bawah = 27,78


Isi tiap kelas = 12
Panjang kelas = 6

− Kelas Kontrol
Diketahui : n = 35; min = 16,67; max = 100; r = 83,33

k = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 35
= 1 + 3,3 (1,6)
= 1 + 5,28
= 6,28 (dibulatkan menjadi 6)

I = = = 13,89 (dibulatkan menjadi 14)

Jadi: batas bawah = 16,67


Isi tiap kelas = 14
Panjang kelas = 6
270

Lampiran 40.
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1
Alamat: Jalan Jalan Teuku Umar No. 1 Kota Tegal Telp.(0283)

Daftar Nilai UTS Genap Matematika Sampel Kelas V


SDN Debong Tengah 1 Kota Tegal
Pembelajaran Matematika

No. Nama Siswa Skor No. Nama Siswa Skor


1. Danu Dwi Prakoso 61 20. M. Firman Aji Arfianto 69
2. Septi Setiawan 51 21. Moh. Nurohmat 58
3. Alfi Nurul Azhari 55 22. Moh. Sepudin 67
4. Syahrul Kusuma Yahya 57 23. M. Fatulloh Rosyidin 66
5. Adelia Meisya Saputri 87 24. M. Yazid Arridho 65
6. Afiyatun Imtikhanah 84 25. Nisrina Nur Amalia 58
7. Akhmad Nur Fauzi 67 26. Nur Aisah 56
8. Andhika Ramadhanu 51 27. Putri Ayu 57
9. Arya Bagus Maulana 58 28. Reza Sugianto 45
10. Dian Kamalia Fitriyani 68 29. Rina Andriyana 46
11. Dwi Anom Samuji 44 30. Rio Firmansyah 65
12. Dwi Kusumaningrum 64 31. Umi Salamah 54
13. Fatimah Nursidik 64 32. Wulan Ma’rifah 55
14. Iwan Setiawan 45 33. Wulan Krisdianti 55
15. Izda Qummala 58 34. Yogi Khifnibik L. 65
16. Juweriyah 72 35. Tri Hasta Oktaviani 56
17. M. Akmal Arsalan 45 2098
Jumlah
18. Meilysa Nur Maulida 64
19. Moh. Dwi Ramadhan 66 Rata-rata 59,94

Tegal, Juli 2013


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas V

Suratinah, S.Pd Nur Aeni, S.Pd


NIP. 19610702 198201 2 011 NIP. -
271

Lampiran 41.
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 3
Alamat: Jalan Jalan Teuku Umar No. 1 Kota Tegal

Daftar Nilai UTS Genap Matematika Sampel Kelas V


SDN Debong Tengah 3 Kota Tegal
Pembelajaran Matematika

No. Nama Siswa Skor No. Nama Siswa Skor


Muhammad Fajar
1. Dwi Prastiyo 88 14. 62
Sidiq
Muhammad Rizal
2. Nur Solecha 50 15. 70
Gunawan
3. Avin Eriyandi Saputra 50 16. Mutiara Sari 57
4. Ekka Nurjannah 30 17. Niko Saputro 68
5. Moh. Jahidin 55 18. Nur Putri Apriliyani 46
6. Nugroho Dwi Saputro 76 19. Rahmawati 56
Sekar Ayu Lidiani
7. Prima Agustina Riyani 55 20. 75
Putri
8. Risma Yunita 55 21. Windi Arni 66
9. Tegar Prakoso 56 22. Yuliani Putri 76
10. Ayu Wulandari 50 23. Zalzabila azzahra 74
Mohammad Guntur
11. 61
Prakoso Jumlah
1400
Mohammad Reza
12. 62
Falahudin
Muhammad Chilmi Rata-rata 60,86
13. 62
Maulana

Tegal, Juli 2013


Mengetahui
Plt. Kepala Sekolah Guru Kelas V

Suratinah, S.Pd Widji Sulistyo, A.Ma


NIP.19520926 197501 1 002 NIP. 19840423 200903 1 002
272

Lampiran 42.
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1
Alamat: Jalan Jalan Teuku Umar No. 1 Kota Tegal

Daftar Skor Motivasi Belajar Sampel Kelas V (Data Awal)


SDN Debong Tengah 1 Kota Tegal
Pembelajaran Matematika

No. Nama Siswa Skor No. Nama Siswa Skor


1. Danu Dwi Prakoso 74,07 20. M. Firman Aji Arfianto 85,19
2. Septi Setiawan 84,44 21. Moh. Nurohmat 62,96
3. Alfi Nurul Azhari 71,85 22. Moh. Sepudin 85,19
4. Syahrul Kusuma Yahya 75,56 23. M. Fatulloh Rosyidin 82,22
5. Adelia Meisya Saputri 85,19 24. M. Yazid Arridho 80,74
6. Afiyatun Imtikhanah 80,74 25. Nisrina Nur Amalia 70,37
7. Akhmad Nur Fauzi 83,7 26. Nur Aisah 82,96
8. Andhika Ramadhanu 81,48 27. Putri Ayu 84,44
9. Arya Bagus Maulana 76,3 28. Reza Sugianto 75,56
10. Dian Kamalia Fitriyani 77,04 29. Rina Andriyana 74,81
11. Dwi Anom Samuji 83,7 30. Rio Firmansyah 80
12. Dwi Kusumaningrum 79,26 31. Umi Salamah 78,52
13. Fatimah Nursidik 80 32. Wulan Ma’rifah 83,7
14. Iwan Setiawan 82,22 33. Wulan Krisdianti 79,26
15. Izda Qummala 80,74 34. Yogi Khifnibik L. 84,44
16. Juweriyah 84,44 35. Tri Hasta Oktaviani 82,22
17. M. Akmal Arsalan 64,44
Jumlah
18. Meilysa Nur Maulida 87,41 2783,7
19. Moh. Dwi Ramadhan 78,52 Rata-rata 79,53

Tegal, Juli 2013


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas V

Suratinah, S.Pd Nur Aeni, S.Pd


NIP. 19610702 198201 2 011 NIP. -
273

Lampiran 43.
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 3
Alamat: Jalan Jalan Teuku Umar No. 1 Kota Tegal

Daftar Skor Motivasi Belajar Sampel Kelas V (Data Awal)


SDN Debong Tengah 3 Kota Tegal
Pembelajaran Matematika

No. Nama Siswa Skor No. Nama Siswa Skor


Muhammad Fajar
1. Dwi Prastiyo 14.
71,11 Sidiq 77,04
Muhammad Rizal
2. Nur Solecha 15. 90,37
80 Gunawan
3. Avin Eriyandi Saputra 65,93 16. Mutiara Sari 68,15
4. Ekka Nurjannah 75,56 17. Niko Saputro 86,67
5. Moh. Jahidin 77,04 18. Nur Putri Apriliyani 69,63
6. Nugroho Dwi Saputro 67,41 19. Rahmawati 84,44
Sekar Ayu Lidiani
7. Prima Agustina Riyani 20.
82,22 Putri 89,63
8. Risma Yunita 74,82 21. Windi Arni 81,48
9. Tegar Prakoso 81,48 22. Yuliani Putri 82,22
10. Ayu Wulandari 74,82 23. Zalzabila azzahra 79,26
Mohammad Guntur
11.
Prakoso 82,22 Jumlah
1800
Mohammad Reza
12.
Falahudin
81,48
Muhammad Chilmi Rata-rata 78,26
13.
Maulana 71,11

Tegal, Juli 2013


Mengetahui
Plt. Kepala Sekolah Guru Kelas V

Suratinah, S.Pd Widji Sulistyo, A.Ma


NIP.19520926 197501 1 002 NIP. 19840423 200903 1 002
274

Lampiran 44.
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1
Alamat: Jalan Jalan Teuku Umar No. 1 Kota Tegal Telp.(0283)

Daftar Nilai Postes Sampel Kelas V


SDN Debong Tengah 1 Kota Tegal
Pembelajaran Matematika
Materi Pecahan dalam perbandingan dan Skala

No. Nama Siswa Skor No. Nama Siswa Skor


1. Danu Dwi Prakoso 55,56 20. M. Firman Aji Arfianto 50
2. Septi Setiawan 44,44 21. Moh. Nurohmat 55,56
3. Alfi Nurul Azhari 44,44 22. Moh. Sepudin 83,33
4. Syahrul Kusuma Yahya 22,22 23. M. Fatulloh Rosyidin 38,89
5. Adelia Meisya Saputri 100 24. M. Yazid Arridho 72,22
6. Afiyatun Imtikhanah 72,22 25. Nisrina Nur Amalia 66,67
7. Akhmad Nur Fauzi 38,89 26. Nur Aisah 38,89
8. Andhika Ramadhanu 83,33 27. Putri Ayu 50
9. Arya Bagus Maulana 33,33 28. Reza Sugianto 16,67
10. Dian Kamalia Fitriyani 66,67 29. Rina Andriyana 38,89
11. Dwi Anom Samuji 27,78 30. Rio Firmansyah 61,11
12. Dwi Kusumaningrum 72,22 31. Umi Salamah 55,56
13. Fatimah Nursidik 50 32. Wulan Ma’rifah 55,56
14. Iwan Setiawan 33,33 33. Wulan Krisdianti 38,89
15. Izda Qummala 44,44 34. Yogi Khifnibik L. 38,89
16. Juweriyah 83,33 35. Tri Hasta Oktaviani 38,89
17. M. Akmal Arsalan 22,22
Jumlah
18. Meilysa Nur Maulida 50 1816,7
19. Moh. Dwi Ramadhan 72,22 Rata-rata 51,91

Tegal, Juli 2013


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas V

Suratinah, S.Pd Nur Aeni, S.Pd


NIP. 19610702 198201 2 011 NIP. -
275

Lampiran 45.
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 3
Alamat: Jalan Jalan Teuku Umar No. 1 Kota Tegal

Daftar Nilai Postes Sampel Kelas V


SDN Debong Tengah 3 Kota Tegal
Pembelajaran Matematika
Materi Pecahan dalam perbandingan dan Skala

No. Nama Siswa Skor No. Nama Siswa Skor


Muhammad Fajar
1. Dwi Prastiyo 14.
72,22 Sidiq 61,11
Muhammad Rizal
2. Nur Solecha 15.
50 Gunawan 66,67
3. Avin Eriyandi Saputra 44,44 16. Mutiara Sari 77,78
4. Ekka Nurjannah 27,78 17. Niko Saputro 61,11
5. Moh. Jahidin 50 18. Nur Putri Apriliyani 66,67
6. Nugroho Dwi Saputro 88,89 19. Rahmawati 72,22
Sekar Ayu Lidiani
7. Prima Agustina Riyani 20.
72,22 Putri 83,33
8. Risma Yunita 61,11 21. Windi Arni 77,78
9. Tegar Prakoso 72,22 22. Yuliani Putri 100
10. Ayu Wulandari 38,89 23. Zalzabila azzahra 72,22
Mohammad Guntur
11.
Prakoso 72,22 Jumlah 1622,2
Mohammad Reza
12.
Falahudin
61,11
Muhammad Chilmi Rata-rata 64,89
13.
Maulana 72,22

Tegal, Juli 2013


Mengetahui
Plt. Kepala Sekolah Guru Kelas V

Suratinah, S.Pd Widji Sulistyo, A.Ma


NIP.19520926 197501 1 002 NIP. 19840423 200903 1 002
276

Lampiran 46.
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1
Alamat: Jalan Jalan Teuku Umar No. 1 Kota Tegal Telp.(0283)

Daftar Skor Motivasi Belajar Sampel Kelas V (Data Akhir)


SDN Debong Tengah 1 Kota Tegal
Pembelajaran Matematika
Materi Pecahan dalam perbandingan dan Skala

No. Nama Siswa Skor No. Nama Siswa Skor


1. Danu Dwi Prakoso 77,04 20. M. Firman Aji Arfianto 83,7
2. Septi Setiawan 80 21. Moh. Nurohmat 67,41
3. Alfi Nurul Azhari 65,93 22. Moh. Sepudin 85,19
4. Syahrul Kusuma Yahya 78,52 23. M. Fatulloh Rosyidin 73,33
5. Adelia Meisya Saputri 82,96 24. M. Yazid Arridho 74,07
6. Afiyatun Imtikhanah 74,07 25. Nisrina Nur Amalia 80,74
7. Akhmad Nur Fauzi 77,04 26. Nur Aisah 79,26
8. Andhika Ramadhanu 80 27. Putri Ayu 81,48
9. Arya Bagus Maulana 77,78 28. Reza Sugianto 79,26
10. Dian Kamalia Fitriyani 85,19 29. Rina Andriyana 80
11. Dwi Anom Samuji 80 30. Rio Firmansyah 86,67
12. Dwi Kusumaningrum 85,19 31. Umi Salamah 71,11
13. Fatimah Nursidik 77,04 32. Wulan Ma’rifah 73,33
14. Iwan Setiawan 80 33. Wulan Krisdianti 77,78
15. Izda Qummala 81,48 34. Yogi Khifnibik L. 78,52
16. Juweriyah 82,96 35. Tri Hasta Oktaviani 70,37
17. M. Akmal Arsalan 62,22
Jumlah
18. Meilysa Nur Maulida 91,11 2736
19. Moh. Dwi Ramadhan 80 Rata-rata 78,16

Tegal, Juli 2013


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas V

Suratinah, S.Pd Nur Aeni, S.Pd


NIP. 19610702 198201 2 011 NIP. -
277

Lampiran 47.
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 3
Alamat: Jalan Jalan Teuku Umar No. 1 Kota Tegal

Daftar Skor Motivasi Belajar Sampel Kelas V (Data Akhir)


SDN Debong Tengah 3 Kota Tegal
Pembelajaran Matematika
Materi Pecahan dalam perbandingan dan Skala

No. Nama Siswa Skor No. Nama Siswa Skor


Muhammad Fajar
1. Dwi Prastiyo 14. 79,26
68,15 Sidiq
Muhammad Rizal
2. Nur Solecha 15. 83,70
82,96 Gunawan
3. Avin Eriyandi Saputra 71,85 16. Mutiara Sari 73,33
4. Ekka Nurjannah 85,93 17. Niko Saputro 83,70
5. Moh. Jahidin 72,59 18. Nur Putri Apriliyani 63,70
6. Nugroho Dwi Saputro 87,41 19. Rahmawati 89,63
Sekar Ayu Lidiani
7. Prima Agustina Riyani 20. 88,15
83,70 Putri
8. Risma Yunita 80 21. Windi Arni 81,48
9. Tegar Prakoso 83,70 22. Yuliani Putri 90,37
10. Ayu Wulandari 92,59 23. Zalzabila azzahra 83,70
Mohammad Guntur
11.
Prakoso 85,19 Jumlah 1868,9
Mohammad Reza
12.
Falahudin
79,26
Muhammad Chilmi Rata-rata 81,26
13.
Maulana 68,15

Tegal, Juli 2013


Mengetahui
Plt. Kepala Sekolah Guru Kelas V

Suratinah, S.Pd Widji Sulistyo, A.Ma


NIP.19520926 197501 1 002 NIP. 19840423 200903 1 002
278

Lampiran 48.
OUTPUT SPSS VERSI 17
UJI NORMALITAS DATA SKOR MOTIVASI BELAJAR
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MATERI PECAHAN DALAM PERBANDINGAN DAN SKALA

Explore

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
Kelompok N Percent N Percent N Percent
Hasil Eksperimen 23 100.0% 0 .0% 23 100.0%
kontrol 35 100.0% 0 .0% 35 100.0%

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kelompok Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Hasil Eksperimen .158 23 .141 .943 23 .204
kontrol .171 35 .011 .957 35 .188
a. Lilliefors Significance Correction
279

Kelas Eksperimen
280

Kelas Kontrol
281

Lampiran 49.
OUTPUT SPSS VERSI 17
T-TES DATA SKOR MOTIVASI BELAJAR
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MATERI PECAHAN DALAM PERBANDINGAN DAN SKALA

T-TES

Group Statistics
Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Hasil Eksperimen 23 81.2561 7.26266 1.51437
kontrol 35 78.1591 6.18306 1.04513

Independent Samples Test


Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
Sig. (2- Mean Std. Error
F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper
Hasil Equal .786 .379 1.741 56 .087 3.09694 1.77914 -.46711 6.66100
variances
assumed
Equal 1.683 41.810 .100 3.09694 1.84000 -.61683 6.81072
variances
not
assumed
282

Lampiran 50.
OUTPUT SPSS VERSI 17
UJI NORMALITAS DATA NILAI HASIL BELAJAR
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MATERI PECAHAN DALAM PERBANDINGAN DAN SKALA

Explore

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
Kelompok N Percent N Percent N Percent
Hasil Eksperimen 23 100.0% 0 .0% 23 100.0%
Kontrol 35 100.0% 0 .0% 35 100.0%

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kelompok Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Hasil Eksperimen .144 23 .200* .953 23 .333
Kontrol .155 35 .032 .876 35 .001
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
283

Kelas Eksperimen
284

Kelas Kontrol
285

Lampiran 51.
OUTPUT SPSS VERSI 17
T-TES DATA NILAI HASIL BELAJAR
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MATERI PECAHAN DALAM PERBANDINGAN DAN SKALA

T-TES

Group Statistics
Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Hasil Eksperimen 23 61.6957 14.76308 3.07832
Kontrol 35 58.7714 11.44060 1.93381

Independent Samples Test


Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
Sig. (2- Mean Std. Error
F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper
Hasil Equal 1.152 .288 .848 56 .400 2.92422 3.44887 -3.98469 9.83313
variances
assumed
Equal .804 38.873 .426 2.92422 3.63534 -4.42970 10.27815
variances
not
assumed
286

Lampiran 52.

PERHITUNGAN MANUAL UJI PIHAK KANAN


DATA MOTIVASI BELAJAR SISWA

(7) Hipotesis Uji

Ho = Motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT

tidak lebih baik dari pada motivasi belajar matematika siswa

dengan penerapan model pembelajaran konvensional ( 1 2).

Ha = Motivasi belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT

lebih baik dari pada motivasi belajar matematika siswa dengan

penerapan model pembelajaran konvensional ( 1 2).

Keterangan:

1= rata-rata motivasi belajar matematika siswa kelas eksperimen

2 = rata-rata motivasi belajar matematika siswa kelas kontrol.

(8) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah a= 0,05.

(9) Statistik Uji

Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis motivasi belajar

matematika siswa adalah menggunakan uji-t.

(10) Kriteria Keputusan

Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan

hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika thitung ≤ ttabel atau Ho

ditolak jika thitung > ttabel.


287

(11) Hitungan

Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel

independent (tidak berkorelasi), menurut Sugiyono (2010: 122) yaitu

rumusan t-test sebagai berikut:

t hitung =

t hitung =

t hitung =

t hitung =

t hitung =

t hitung =

t hitung =

t hitung =

t hitung = 1,792

t tabel dk = n1 + n2 – 2 = 23 + 35 – 2 = 56 t tabel = 1,673

Keterangan :
288

= rata – rata skor motivasi belajar Matematika kelas eksperimen

= rata – rata skor motivasi belajar Matematika kelas kontrol

= varians total kelas eksperimen

= varians total kelas kontrol

n1 = jumlah sampel kelas eksperimen

n2 = jumlah sampel kelas kontrol

(12) Kesimpulan dan Penafsiran

Berdasarkan perhitungan diatas, nilai thitung sebesar 1,792 sedangkan ttabel

sebesar 1,673 (dapat menggunakan bantuan program Ms. Excel dengan mengetik

=TINV(0,025;56) pada cell kosong lalu enter). Dari perhitungan tersebut

diperoleh 1,792 > 1,673 (thitung > ttabel). Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan kata lain, motivasi belajar matematika

siswa dengan penerapan model TGT lebih baik dari pada motivasi belajar

matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional.


289

Lampiran 53.
PERHITUNGAN MANUAL UJI PIHAK KANAN
DATA HASIL BELAJAR SISWA

(1) Hipotesis Uji

Ho = Hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT tidak

lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model

pembelajaran konvensional ( 1 2).

Ha = Hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model TGT lebih

baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model

pembelajaran konvensional ( 1 2).

Keterangan:

1= rata-rata kelas eksperimen

2 = rata-rata kelas kontrol.

(2) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah a= 0,05.

(3) Statistik Uji

Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis hasil belajar

matematika siswa adalah menggunakan uji-t.

(4) Kriteria Keputusan

Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan

hipotesis statistik di atas adalah Ho diterima jika thitung ≤ ttabel atau Ho ditolak jika

thitung > ttabel.


290

(5) Hitungan

Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel

independent (tidak berkorelasi), menurut Sugiyono (2010: 122) yaitu rumusan t-

test sebagai berikut:

t hitung =

t hitung =

t hitung =

t hitung =

t hitung =

t hitung =

t hitung =

t hitung =

t hitung = 2,571

t tabel dk = n1 + n2 – 2 = 23 + 35 – 2 = 56 t tabel = 1,673

Keterangan :
291

= rata – rata nilai hasil belajar Matematika kelas eksperimen

= rata – rata nilai hasil belajar Matematika kelas kontrol

= varians total kelas eksperimen

= varians total kelas kontrol

n1 = jumlah sampel kelas eksperimen

n2 = jumlah sampel kelas kontrol

(6) Kesimpulan dan Penafsiran

Berdasarkan perhitungan diatas, nilai thitung sebesar 2,571 sedangkan ttabel

sebesar 1,673 (dapat menggunakan bantuan program Ms. Excel dengan mengetik

=TINV(0.05;61) pada cell kosong lalu enter). Dari perhitungan tersebut diperoleh

2,571 > 1,673 (thitung > ttabel). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Ha

diterima dan Ho ditolak. Dengan kata lain, hasil belajar matematika siswa dengan

penerapan model TGT lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan

penerapan model pembelajaran konvensional.


292

Lampiran 54.
LEMBAR OBSERVASI (PENGAMATAN) PEMBELAJARAN
DI SD NEGERI DEBONG TENGAH 3 KOTA TEGAL
TAHUN 2013

Kelas : V (Lima)
Guru Pengampu : Widji Sulistyo, A.Ma
*Keadaan hasil pengamatan Ket.
No. Komponen kegiatan yang diamati
A B C D E
Pengkondisian siswa (berbaris di
1 √
depan kelas/berdo’a).
2 Melakukan presensi. √
Meminta siswa untuk menyiapkan
3 √
alat-alat pelajaran.
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran √
5 Menyampaikan apersepsi √
6 Menjelaskan materi pelajaran √
7 Penggunaan media √
8 Pembentukan kelompok/diskusi √
9 Pemberian motivasi/penguatan √
10 Tanya jawab guru dengan siswa √
11 Pemberian evaluasi √
12 Pemberian tindak lanjut √
13 Keaktifan siswa √
*Keadaan hasil pengamatan : A = Sangat Bagus; B = Bagus; C = Cukup; D =
Kurang; E = Tidak Ada.
Catatan : Strategi pembelajaran yang diterapkan adalah pembelajaran
konvensional.

Guru Pengampu Observer

Widji Sulistyo, A.Ma. Andi Dwi Arifin


NIP. 19840423 200903 1 002 NIM. 1401409213
293

Lampiran 55.
DAFTAR PERINGKAT SISWA KELAS V
PRA-PEMBELAJARAN MODEL TGT
MATERI PECAHAN DALAM PERBANDINGAN DAN SKALA

No. Peringkat NAMA Nama Tim Meja Game


1. Niko Saputra Naruto
2. Sekar Ayu Lidiani Putri Inuyasha
MERAH
3. Yuliani Putri Conan
4. Zalzabila azzahra Doraemon
5. Nugroho Dwi Saputro Sinchan
6. Mutiara Sari Hatori
JINGGA
7. Tasya Nur Apita Goku
8. Fariz Khoirul Anam Goku
9. Windi Arni Hatori
10. Tegar Prakoso Sinchan
KUNING
11. Muhammad Chilmi Maulana Doraemon
12. Prima Agustina Riyani Conan
13. Rahmawati Inuyasha
14. Dwi Prastiyo Naruto
HIJAU
15. Avin Eriyandi Saputra Naruto
16. Ayu Wulandari Inuyasha
17. Muhammad Fajar Sidiq Conan
18. Muhammad Rizal Gunawan Doraemon
BIRU
19. Rangga Jaka Putra Prastya Sinchan
20. Mohammad Guntur Prakoso Hatori
21. Mohammad Reza Falahudin Goku
22. Muhammad Taufik Goku
NILA
23. Nur Solecha Hatori
24. Ekka Nurjannah Sinchan
25. Nur Putri Apriliyani Doraemon
26. Risma Yunita Conan
UNGU
27. Mohammad Anggi Inuyasha
28. Moh. Jahidin Naruto
294

Lampiran 56.
PEMBAGIAN KELOMPOK SISWA KELAS V
DALAM PEMBELAJARAN MODEL TGT
MATERI PECAHAN DALAM PERBANDINGAN DAN SKALA

L/ MEJA GAME
NO NAMA NAMA TIM
P
1. Niko Saputra L Merah
2. Dwi Prastiyo L A Hijau
3. Avin Eriyandi Saputra L NARUTO Hijau
4. Moh. Jahidin L Ungu
5. Sekar Ayu Lidiani Putri P Merah
6. Rahmawati P B Hijau
7. Ayu Wulandari P INUYASHA Hijau
8. Mohammad Anggi L Ungu
9. Yuliani Putri P Merah
10. Prima Agustina Riyani P C Kuning
11. Muhammad Fajar Sidiq L CONAN Biru
12. Risma Yunita P Ungu
13. Zalzabila azzahra P Merah
14. Muhammad Chilmi Maulana L D Kuning
15. Muhammad Rizal Gunawan L DORAEMON Biru
16. Nur Putri Apriliyani P Ungu
17. Nugroho Dwi Saputro L Jingga
18. Tegar Prakoso L E Kuning
19. Rangga Jaka Putra Prastya L SINCHAN Biru
20. Ekka Nurjannah P Nila
21. Mutiara Sari P Jingga
22. Windi Arni P F Kuning
23. Mohammad Guntur Prakoso L HATORI Biru
24. Nur Solecha P Nila
25. Tasya Nur Apita P Jingga
26. Fariz Khoirul Anam L G Jingga
27. Mohammad Reza Falahudin L GOKU Nila
28. Muhammad Taufik L Nila
295

Lampiran 57.
Dokumentasi Foto-foto Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Eksperimen

(1) penyajian materi pembelajaran (2) team study (belajar kelompok)

(3) penjelasan tatacara game (4) siswa melakukan game dalam


sebuah tournament

(5) penghitungan skor kelompok (6) team recognize (penghargaan


kelompok)
296

Dokumentasi Foto-foto Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Kontrol

Gambar suasana pembelajaran Konvensional di kelas kontrol


297
298
299
300

Tabel R
301

Tabel Uji t
df=(n-k) α = 0.05 α = 0.025 df=(n-k) α = 0.05 α = 0.025
1 6.314 12.706 51 1.675 2.008
2 2.920 4.303 52 1.675 2.007
3 2.353 3.182 53 1.674 2.006
4 2.132 2.776 54 1.674 2.005
5 2.015 2.571 55 1.673 2.004
6 1.943 2.447 56 1.673 2.003
7 1.895 2.365 57 1.672 2.002
8 1.860 2.306 58 1.672 2.002
9 1.833 2.262 59 1.671 2.001
10 1.812 2.228 60 1.671 2.000
11 1.796 2.201 61 1.670 2.000
12 1.782 2.179 62 1.670 1.999
13 1.771 2.160 63 1.669 1.998
14 1.761 2.145 64 1.669 1.998
15 1.753 2.131 65 1.669 1.997
16 1.746 2.120 66 1.668 1.997
17 1.740 2.110 67 1.668 1.996
18 1.734 2.101 68 1.668 1.995
19 1.729 2.093 69 1.667 1.995
20 1.725 2.086 70 1.667 1.994
21 1.721 2.080 71 1.667 1.994
22 1.717 2.074 72 1.666 1.993
23 1.714 2.069 73 1.666 1.993
24 1.711 2.064 74 1.666 1.993
25 1.708 2.060 75 1.665 1.992
26 1.706 2.056 76 1.665 1.992
27 1.703 2.052 77 1.665 1.991
28 1.701 2.048 78 1.665 1.991
29 1.699 2.045 79 1.664 1.990
30 1.697 2.042 80 1.664 1.990
31 1.696 2.040 81 1.664 1.990
32 1.694 2.037 82 1.664 1.989
33 1.692 2.035 83 1.663 1.989
34 1.691 2.032 84 1.663 1.989
35 1.690 2.030 85 1.663 1.988
36 1.688 2.028 86 1.663 1.988
37 1.687 2.026 87 1.663 1.988
38 1.686 2.024 88 1.662 1.987
39 1.685 2.023 89 1.662 1.987
40 1.684 2.021 90 1.662 1.987
41 1.683 2.020 91 1.662 1.986
42 1.682 2.018 92 1.662 1.986
43 1.681 2.017 93 1.661 1.986
44 1.680 2.015 94 1.661 1.986
45 1.679 2.014 95 1.661 1.985
46 1.679 2.013 96 1.661 1.985
47 1.678 2.012 97 1.661 1.985
48 1.677 2.011 98 1.661 1.984
49 1.677 2.010 99 1.660 1.984
50 1.676 2.009 100 1.660 1.984
302

Tabel Uji F
α = 0,05 df1=(k-1)
df2=(n-k- 1 2 3 4 5 6 7 8
1 161.448 199.500 215.707 224.583 230.162 233.986 236.768 238.883
2 18.513 19.000 19.164 19.247 19.296 19.330 19.353 19.371
3 10.128 9.552 9.277 9.117 9.013 8.941 8.887 8.845
4 7.709 6.944 6.591 6.388 6.256 6.163 6.094 6.041
5 6.608 5.786 5.409 5.192 5.050 4.950 4.876 4.818
6 5.987 5.143 4.757 4.534 4.387 4.284 4.207 4.147
7 5.591 4.737 4.347 4.120 3.972 3.866 3.787 3.726
8 5.318 4.459 4.066 3.838 3.687 3.581 3.500 3.438
9 5.117 4.256 3.863 3.633 3.482 3.374 3.293 3.230
10 4.965 4.103 3.708 3.478 3.326 3.217 3.135 3.072
11 4.844 3.982 3.587 3.357 3.204 3.095 3.012 2.948
12 4.747 3.885 3.490 3.259 3.106 2.996 2.913 2.849
13 4.667 3.806 3.411 3.179 3.025 2.915 2.832 2.767
14 4.600 3.739 3.344 3.112 2.958 2.848 2.764 2.699
15 4.543 3.682 3.287 3.056 2.901 2.790 2.707 2.641
16 4.494 3.634 3.239 3.007 2.852 2.741 2.657 2.591
17 4.451 3.592 3.197 2.965 2.810 2.699 2.614 2.548
18 4.414 3.555 3.160 2.928 2.773 2.661 2.577 2.510
19 4.381 3.522 3.127 2.895 2.740 2.628 2.544 2.477
20 4.351 3.493 3.098 2.866 2.711 2.599 2.514 2.447
21 4.325 3.467 3.072 2.840 2.685 2.573 2.488 2.420
22 4.301 3.443 3.049 2.817 2.661 2.549 2.464 2.397
23 4.279 3.422 3.028 2.796 2.640 2.528 2.442 2.375
24 4.260 3.403 3.009 2.776 2.621 2.508 2.423 2.355
25 4.242 3.385 2.991 2.759 2.603 2.490 2.405 2.337
26 4.225 3.369 2.975 2.743 2.587 2.474 2.388 2.321
27 4.210 3.354 2.960 2.728 2.572 2.459 2.373 2.305
28 4.196 3.340 2.947 2.714 2.558 2.445 2.359 2.291
29 4.183 3.328 2.934 2.701 2.545 2.432 2.346 2.278
30 4.171 3.316 2.922 2.690 2.534 2.421 2.334 2.266
31 4.160 3.305 2.911 2.679 2.523 2.409 2.323 2.255
32 4.149 3.295 2.901 2.668 2.512 2.399 2.313 2.244
33 4.139 3.285 2.892 2.659 2.503 2.389 2.303 2.235
34 4.130 3.276 2.883 2.650 2.494 2.380 2.294 2.225
35 4.121 3.267 2.874 2.641 2.485 2.372 2.285 2.217
36 4.113 3.259 2.866 2.634 2.477 2.364 2.277 2.209
37 4.105 3.252 2.859 2.626 2.470 2.356 2.270 2.201
38 4.098 3.245 2.852 2.619 2.463 2.349 2.262 2.194
39 4.091 3.238 2.845 2.612 2.456 2.342 2.255 2.187
40 4.085 3.232 2.839 2.606 2.449 2.336 2.249 2.180
41 4.079 3.226 2.833 2.600 2.443 2.330 2.243 2.174
42 4.073 3.220 2.827 2.594 2.438 2.324 2.237 2.168
43 4.067 3.214 2.822 2.589 2.432 2.318 2.232 2.163
44 4.062 3.209 2.816 2.584 2.427 2.313 2.226 2.157
45 4.057 3.204 2.812 2.579 2.422 2.308 2.221 2.152
46 4.052 3.200 2.807 2.574 2.417 2.304 2.216 2.147
47 4.047 3.195 2.802 2.570 2.413 2.299 2.212 2.143
48 4.043 3.191 2.798 2.565 2.409 2.295 2.207 2.138
49 4.038 3.187 2.794 2.561 2.404 2.290 2.203 2.134
50 4.034 3.183 2.790 2.557 2.400 2.286 2.199 2.130
51 4.030 3.179 2.786 2.553 2.397 2.283 2.195 2.126
52 4.027 3.175 2.783 2.550 2.393 2.279 2.192 2.122
53 4.023 3.172 2.779 2.546 2.389 2.275 2.188 2.119
303

54 4.020 3.168 2.776 2.543 2.386 2.272 2.185 2.115


55 4.016 3.165 2.773 2.540 2.383 2.269 2.181 2.112
56 4.013 3.162 2.769 2.537 2.380 2.266 2.178 2.109
57 4.010 3.159 2.766 2.534 2.377 2.263 2.175 2.106
58 4.007 3.156 2.764 2.531 2.374 2.260 2.172 2.103
59 4.004 3.153 2.761 2.528 2.371 2.257 2.169 2.100
60 4.001 3.150 2.758 2.525 2.368 2.254 2.167 2.097
61 3.998 3.148 2.755 2.523 2.366 2.251 2.164 2.094
62 3.996 3.145 2.753 2.520 2.363 2.249 2.161 2.092
63 3.993 3.143 2.751 2.518 2.361 2.246 2.159 2.089
64 3.991 3.140 2.748 2.515 2.358 2.244 2.156 2.087
65 3.989 3.138 2.746 2.513 2.356 2.242 2.154 2.084
66 3.986 3.136 2.744 2.511 2.354 2.239 2.152 2.082
67 3.984 3.134 2.742 2.509 2.352 2.237 2.150 2.080
68 3.982 3.132 2.740 2.507 2.350 2.235 2.148 2.078
69 3.980 3.130 2.737 2.505 2.348 2.233 2.145 2.076
70 3.978 3.128 2.736 2.503 2.346 2.231 2.143 2.074
71 3.976 3.126 2.734 2.501 2.344 2.229 2.142 2.072
72 3.974 3.124 2.732 2.499 2.342 2.227 2.140 2.070
73 3.972 3.122 2.730 2.497 2.340 2.226 2.138 2.068
74 3.970 3.120 2.728 2.495 2.338 2.224 2.136 2.066
75 3.968 3.119 2.727 2.494 2.337 2.222 2.134 2.064
76 3.967 3.117 2.725 2.492 2.335 2.220 2.133 2.063
77 3.965 3.115 2.723 2.490 2.333 2.219 2.131 2.061
78 3.963 3.114 2.722 2.489 2.332 2.217 2.129 2.059
79 3.962 3.112 2.720 2.487 2.330 2.216 2.128 2.058
80 3.960 3.111 2.719 2.486 2.329 2.214 2.126 2.056
81 3.959 3.109 2.717 2.484 2.327 2.213 2.125 2.055
82 3.957 3.108 2.716 2.483 2.326 2.211 2.123 2.053
83 3.956 3.107 2.715 2.482 2.324 2.210 2.122 2.052
84 3.955 3.105 2.713 2.480 2.323 2.209 2.121 2.051
85 3.953 3.104 2.712 2.479 2.322 2.207 2.119 2.049
86 3.952 3.103 2.711 2.478 2.321 2.206 2.118 2.048
87 3.951 3.101 2.709 2.476 2.319 2.205 2.117 2.047
88 3.949 3.100 2.708 2.475 2.318 2.203 2.115 2.045
89 3.948 3.099 2.707 2.474 2.317 2.202 2.114 2.044
90 3.947 3.098 2.706 2.473 2.316 2.201 2.113 2.043
91 3.946 3.097 2.705 2.472 2.315 2.200 2.112 2.042
92 3.945 3.095 2.704 2.471 2.313 2.199 2.111 2.041
93 3.943 3.094 2.703 2.470 2.312 2.198 2.110 2.040
94 3.942 3.093 2.701 2.469 2.311 2.197 2.109 2.038
95 3.941 3.092 2.700 2.467 2.310 2.196 2.108 2.037
96 3.940 3.091 2.699 2.466 2.309 2.195 2.106 2.036
97 3.939 3.090 2.698 2.465 2.308 2.194 2.105 2.035
98 3.938 3.089 2.697 2.465 2.307 2.193 2.104 2.034
99 3.937 3.088 2.696 2.464 2.306 2.192 2.103 2.033
100 3.936 3.087 2.696 2.463 2.305 2.191 2.103 2.032
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Nyimas, dkk. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: Rineka Cipta.

Anni, Catharina Tri. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Press.

Doyin, Mukh. 2010. Membaca EYD. Semarang: Bandungan Intitute.

Greer, Brian. 2009. Helping Children Develop Mathematically. Human


Development; 52: 148-161.

Hamalik, Oemar. 2012. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Heruman. 2012. Model Pembelajaran Matematika di SD. Bandung: Remaja


Rosdakarya

Huda, Miftahul. 2013. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur, dan Model
Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Isjoni. 2010. Cooperative learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok..


Bandung: Alfabeta.

McWey, Lenore M, Henderson, T.L., dan Piercy, F.P. 2006. Cooperative


Learning Through Collaborative Faculty-Student Research Teams. Jurnal
Subject Sociology, Education. 55/2: 252-262.

Muhsetyo, Gatot, dkk. 2008. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas


Terbuka.

Munib, Achmad, dkk. 2009. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT


UNNES press.

Mundjiono, Dimyati. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

100
101

Pitajeng. 2006. Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan. Jakarta:


DEPDIKNAS DIRJENDIKTI Direktorat Ketenagaan.

Prasetyo, Catur. 2012. Peningkatan Pembelajaran Sumber Daya Alam melalui


Model Teams Games Tournament pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar
Negeri 04 Belik Kabupaten Pemalang. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan
Unnes.

Prawoto, Eko. 2012. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V
Materi Alat Pernapasan pada Manusia dan Hewan Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Dengan Media Lembar Diskusi
Bergambar di SDN Tanjung 02. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Unnes.

Prihandoko, Antonius Cahya. 2006. Pemahaman dan Penyajian Konsep


Matematika Secara Benar dan Menarik. Jakarta: Depdiknas.

Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:
Penerbit MediaKom.

Riduwan. 2009. Pengantar Statistika Sosial. Bandung: Alfabeta

Riduwan, dkk. 2011. Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik
Penelitian. Bandung: Alfabeta

Rusman, 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme


Guru. Jakarta : Rajawali Pers.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar proses


Pendidikan. Bandung: San Grafika.

Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka


Cipta.

Slavin, Robert E. 2009. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.

Subarinah, Sri. 2006. Inovasi Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jakarta:


DEPDIKNAS DIRJENDIKTI Direktorat Ketenagaan.
102

Sudaryono, dkk. 2013. Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan.


Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:


Alfabeta.

Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.


Jakarta: Bumi Aksara.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:


Remaja Rosdakarya

Sumantri, Mulyani dan Nana Syaodih. 2011. Perkembangan Peserta Didik.


Jakarta: Universitas Terbuka.

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Taufiq, Ahmad, dkk. 2011. Pendidikan Anak di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2009 tentang Badan Hukum


Pendidikan (BHP). 2009. Jakarta: Novindo Pustaka Mandiri.

Wagiran dan Mukh Doyin, 2009. Bahasa Indonesia Pengantar Penulisan Karya
Ilmiah. Semarang: Unnes Press.

Wardani, 2011. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wahyudin, Dinn, dkk. 2010. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wibowo, Mungin Eddy, dkk. 2009. Panduan Penulisan Karya Ilmiah Universitas
Negeri Semarang.

Widoyoko, Eko Putro. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wilujeng, Sri. 2012. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar pada Siswa Kelas IV
Materi Bangun Ruang melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams
Games Tournament (TGT) di SDN Muarareja 02 Tegal. Skripsi. Fakultas
Ilmu Pendidikan Unnes.

Anda mungkin juga menyukai