Anda di halaman 1dari 15

USULAN PKM-AI

MODEL PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS ALAM


PADA ANAK USIA DINI
(Di Kelompok Bermain Alam Ar-Ridho
Jl. Bukit Kelapa Sawit Blok AA Bukit Kencana Jaya Tembalang Semarang)

BIDANG KEGIATAN :
PKM-AI

Diusulkan oleh:
Wahyu Dwi Setyaningrum 1201408006
Bambang Irawan 1201408023
Fanny Zakkiyah 1201409043

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


SEMARANG
2011
HALAMAN PENGESAHAN USUL
PKM-AI

1. Judul Kegiatan : Model Pembelajaran Sains Berbasis Alam Pada Anak Usia
Dini (Di Kelompok Bermain Alam Ar-Ridho Jl. Bukit Kelapa
Sawit Blok AA Bukit Kencana Jaya Tembalang Semarang)

2. Bidang Kegiatan : (√) PKM-AI ( ) PKM-GT

3. Ketua Pelaksana Kegiatan


a. Nama Lengkap : Wahyu Dwi Setyaningrum
b. NIM :1201408006
c. Jurusan : Pendidikan Luar Sekolah
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Negeri Semarang
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. WR Supratman gg 3 No. 19
Panjang Wetan RT. 05 RW. VII
Pekalongan Utara 51141
Hp. 085640694443
f. Alamat email : reza_ium@yahoo.co.id

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang

5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Fakhrudin, M.Pd
b. NIP : 195604271986031001
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Perum Tulus Harapan, B.16 N0. 2
Semarang

Semarang , 28 Februari 2011


Menyetujui
Ketua Jurusan/Program Studi/ Ketua Pelaksana
Pembimbing Unit Kegiatan
Kegiatan mahasiswa

Dr. Fakhrudin, M.Pd Wahyu Dwi Setyaningrum


NIP.195604271986031001 NIM. 1201408006

Pembantu atau Wakil Rektor


Bidang Kemahasiswaan/
Direktur Politeknik/ Dosen Pendamping
Ketua Sekolah Tinggi,

Dr. Masrukhi, M.Pd Dr. Fakhrudin, M.Pd


NIP.196205081988031002 NIP.195604271986031001
KATA PENGANTAR

Dengan Ridho Allah Yang Maha Pengasih dan maha Penyayang dan
limpahan rahmat, taufik nikmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan PKM-AI ini.
Penulisan PKM-AI ini dilakukan dengan studi pustaka yang di
interpretasikan dalam bentuk paparan aplikasi dalam pembahasannya, dengan
mengambil judul ”Model Pembelajaran Sains Berbasis Alam Pada Anak Usia Dini
(Di Kelompok Bermain Alam Ar-Ridho Jl. Bukit Kelapa Sawit Blok AA Bukit
Kencana Jaya Tembalang Semarang)”.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak
penulisan PKM-AI ini tidak akan terwujud. Semoga segala budi baik semua pihak
mendapat balasan yang terindah dari Allah SWT. Oleh karena itu dengan kerendahan
hati, ucapan terima kasih yang tulus penulis sampaikan kepada Dosen Pembimbing
Dr. Fakhrudin, M.Pd yang telah memberikan bimbingan, arahan dan masukan
dengan segenap kesabaran, keikhlasan dan kebijaksanaan serta tidak henti-hentinya
memotivasi penulis di sela-sela kesibukannya. Tidak terlupakan ucapan terima kasih
juga peneliti sampaikan kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Semarang
2. Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Semarang
3. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang
4. Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES
5. Ketua jurusan Pendidikan Luar Sekolah dan Psikologi FIP UNNES
6. Dosen jurusan Pendidikan Luar Sekolah dan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan
UNNES yang telah memberi banyak sumber inspirasi serta dukungna moril
dalam membantu mensukseskan penulisan PKM-AI ini
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu, yang secara langsung
dan tidak langsung berperan dalam penulisan PKM-AI ini.
Penulis berharap PKM-AI ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Semarang, 28 Februari 2011


Penulis.
MODEL PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS ALAM
PADA ANAK USIA DINI
(Di Kelompok Bermain Alam Ar-Ridho
Jl. Bukit Kelapa Sawit Blok AA Bukit Kencana Jaya Tembalang Semarang)

Wahyu Dwi Setyaningrum, Bambang Irawan, Fanny Zakkiyah


Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang.
Program Kreativitas Mahasiswa - Artikel Ilmiah (PKM-AI) 2011.

ABSTRAK
Pendidikan anak usia dini memegang peranan yang sangat penting dan
menentukan bagi sejarah perkembangan anak selanjutnya, sebab pendidikan anak
usia dini merupakan pondasi bagi dasar kepribadian anak. Proses pembelajaran
sains menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
ilmiah. Pendidikan sains juga diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat
membantu anak untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam
sekitar. Bertolak dari hal tersebut maka permasalahan ini adalah 1) Bagaimanakah
model pembelajaran sains berbasis alam pada anak usia dini di kelompok bermain
Alam Ar-Ridho? 2) Apakah yang menjadi faktor pendukung dan penghambat
pelaksanaan model pembelajaran sains berbasis alam pada anak usia dini di
kelompok bermain Alam Ar-Ridho?
Fokus dalam penelitian ini terdiri atas model pembelajaran sains berbasis
alam, faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan model pembelajaran sains
berbasis alam. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
1) Metode observasi, 2) Metode dokumentasi, 3) Metode wawancara. Penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, sedangkan subjek penelitian ini
adalah kelompok bermain alam Ar-Ridho. Tujuan penelitian ini adalah Berdasarkan
uraian Memahami dan mendiskripsikan pelaksanaan model pembelajaran sains
berbasis alam pada anak usia dini di kelompok bermain Alam Ar-Ridho; memahami
dan mendiskripsikan faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan model
pembelajaran sains berbasis alam pada anak usia dini di kelompok bermain Alam
Ar-Ridho.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Proses
pelaksanaan model pembelajaran yang digunakan di Kelompok Bermain/Play Group
harus disesuai dengan karakteristik anak usia dini dan mengacu kepada menu
pembelajaran yang telah ditetapkan dan disesuaikan dengan kebutuhan anak usia dini
serta mampu mendorong kreativitas anak usia dini dengan memperhatikan faktor-
faktor yang ada untuk mencetak anak usia dini yang diharapkan.

Kata Kunci: Model, Pembelajaran sains, Anak usia dini.


Early childhood education plays a very important and decisive for the history
of subsequent child development, because early childhood education is the
foundation for the basic personality of the child. Science learning process
emphasizes providing direct learning experiences to develop competencies for
exploring and understanding about scientific nature. Science education is also
directed to inquiry and to do so can help children to gain a deeper understanding
about the nature around. Starting from these two problems are 1) How a model of
nature-based science learning in early childhood in nursery Natural Ar-Ridho? 2)
What are the factors supporting and inhibiting the implementation of nature-based
science learning model in early childhood in nursery Natural Ar-Ridho?

The focus in this research consists of nature-based science learning model,


the factors supporting and inhibiting the implementation of nature-based science
learning model. Data collection method used in this study were 1) The method of
observation, 2) the method of documentation, 3) interview method. This study used a
qualitative descriptive approach, while the subject of this research is the natural
nursery Ar-Ridho. The purpose of this study is Based on the description
Understanding and describing the implementation of nature-based science learning
model in early childhood in nursery Natural Ar-Ridho; understand and describe the
factors supporting and inhibiting the implementation of nature-based science
learning model in early childhood in nursery Natural Ar- Ridho.

Results obtained in this study indicate that the process of implementation of the
learning model used in the Play Group / Play Group should be adapted to the
characteristics of early childhood learning and refers to the menus that have been
established and adapted to the needs of early childhood and be able to encourage
the creativity of early childhood with consider the factors that have to score early
childhood, which is expected.

Keywords: Model, Learning science, early-age children.


PENDAHULUAN

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,


menjelaskan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak usia 0-6 tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut. .
Pendidikan anak usia dini memegang peranan yang sangat penting dan
menentukan bagi sejarah perkembangan anak selanjutnya, sebab pendidikan anak
usia dini merupakan pondasi bagi dasar kepribadian anak. Anak yang mendapatkan
pembinaan sejak usia dini akan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
fisik dan mental, yang itu akan berdampak pada peningkatan prestasi belajar, etos
kerja dan produktivitas. Pada akhirnya anak akan lebih mampu untuk mandiri dan
mengoptimalkan potensi yang dimiliki.
Ditinjau dari perkembangan otak manusia, maka tahap perkembangan otak
pada usia dini menempati posisi yang paling vital, yakni meliputi 80 %
perkembangan otak. Lebih jelasnya bayi lahir telah mencapai perkembangan otak
25% orang dewasa. Untuk mencapai kesempurnaan perkembangan otak manusia
50% dicapai hingga usia 4 tahun, 80% hingga usia 8 tahun dan selebihnya diproses
hingga anak usia 18 tahun. Dengan demikian usia 0-8 tahun memegang peranan
yang sangat besar karena perkembangan otak mengalami lompatan dan berjalan
demikian pesat. Oleh karena itu usia dini juga disebut “Golden Age”, usia emas,
karena perkembangannya yang luar biasa (Hibana S. Rahman 2002: 5).
Anak usia dini memiliki karakter yang khas, baik secara fisik maupun mental,
oleh karena itu model pembelajaran yang diterapkan untuk anak usia dini perlu
disesuaikan dengan kekhasan yang dimiliki oleh anak. Penggunaan model
pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakter anak akan dapat memfasilitasi
perkembangan berbagai potensi dan kemampuan anak secara optimal serta
tumbuhnya sikap dan perilaku positif bagi anak.
Seorang guru kelompok bermain perlu memperhatikan tujuan-tujuan belajar
dan ruang lingkup kegiatan belajar anak dalam pembelajaran. Tujuan program
kegiatan belajar kelompok bermain adalah membantu meletakkan dasar kearah
perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta anak didik untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan pertumbuhan serta perkembangan
selanjutnya. Sedangkan ruang lingkup program kegiatan belajar kelompok bermain
meliputi pembentukan perilaku melalui pembiasaan dalam pengembangan moral
pancasila, agama, disiplin, perasaan/emosi dan kemampuan dasar melalui kegiatan
yang dipersiapkan oleh guru meliputi pengembangan kemampuan berbahasa, daya
pikir, daya cipta, keterampilan dan jasmani. Untuk mencapai tujuan itu perlu
digunakan model pembelajaran yang sesuai bagi pendidikan anak usia dini.
Melihat kenyataan yang ada di kota Semarang, keadaan kelompok bermain
sudah banyak dijumpai. Salah satunya yaitu kelompok bermain alam Ar-Ridho yang
berada di Bukit Kencana Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Orang tua rata-rata
sibuk bekerja sehingga mereka mengambil cara yang praktis dan efektif untuk
memasukan anaknya pada kelompok bermain yang ada disekitar perumahan tersebut
dengan harapan anak tersebut bermain sekaligus belajar .
Namun kebanyakan dari lembaga-lembaga yang ada kurang begitu
memperhatikan mengenai pelaksanaan model yang diterapkan, sehingga anak jenuh
dan cenderung bosan dengan pelaksanaan kegiatan belajar yang diterapkan di
kelompok bermain yang bersangkutan.
Kelompok bermain alam Ar-Ridho berada di Bukit Kencana Kecamatan
Tembalang Kota Semarang, letaknya yang strategis mempermudah orang tua dalam
mengantar anaknya. Kelompok bermain alam Ar-Ridho ini berada di bawah yayasan
Ar-Ridho, berdiri sekitar 8 tahun yang lalu yaitu pada tahun 2000. Di ampu oleh dua
orang pendidik/guru, satu orang kepala sekolah, dan beberapa orang staf
administrasi.
Banyak permainan di dalam maupun di luar ruangan, dan yang paling
menyenangkan bagi anak/peserta didik, yaitu ketika mereka melakukan kegiatan out
bond. Out bond ini adalah salah satu program yang dilakukan oleh kelompok
bermain alam Ar-Ridho, dan masih banyak lagi kegiatan lainnya yang sangat
menunjang perkembangan anak.
Model yang diterapkan pada anak didik di kelompok bermain alam Ar-Ridho
ini sudah sesuai dengan perkembangan anak usia dini. Yang membedakan antara
kelompok bermain alam dengan kelompok bermain yang lainnya yaitu pada
kelompok bermain alam Ar-Ridho pembelajarannya lebih banyak dilakukan di luar
ruangan, menggunakan alam sebagai sarana bermain dan belajar. Gardner
menemukan terobosan baru di dalam bidang intellegensi, yaitu kecerdasan jamak
(multiple intellegences), salah satunya adalah kecerdasan naturalis.
Kelompok bermain alam Ar-Ridho telah menerapkannya melalui model
pembelajarannya yang sebagian besar dilakukan di alam bebas, dan seluruh model
yang diterapkan di kelompok bermain alam ini adalah model bermain. Anak-anak
bermain dan belajar dengan senang di hari Senin sampai hari Jum’at muali pukul
08.00 sampai pukul 10.00. Sekali waktu anak diprogramkan untuk diajak rekreasi
baik keluar kota maupun dalam kota.

TUJUAN

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk:


Memahami dan mendiskripsikan pelaksanaan model pembelajaran sains berbasis
alam pada anak usia dini di kelompok bermain Alam Ar-Ridho?; Memahami dan
mendiskripsikan faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan model
pembelajaran sains berbasis alam pada anak usia dini di kelompok bermain Alam
Ar-Ridho?

METODE

Penggunaan metode penelitian bermaksud memperoleh gambaran secara


mendalam tentang “Pelaksanaan Model Pembelajaran Sains Berbasis Alam Pada
Anak Usia Dini di Kelompok Bermain Alam Ar-Ridho.” Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif, karena bersifat deskriptif dan data yang dikumpulkan berupa
kata-kata, gambar, bukan angka-angka. Penggunaan metode penelitian dengan
pendekatan ini disesuaikan dengan tujuan pokok yaitu untuk mendeskripsikan dan
menganalis tentang bagaimana pelaksanaan model pembelajaran sains berbasis alam
pada anak usia dini di kelompok bermain alam Ar-Ridho Jl. Bukit Kelapa Sawit
Blok AA Bukit Kencana Jaya Tembalang Semarang.
Dalam penelitian ini, yang menjadi latar penelitian adalah Kelompok
Bermain alam Ar-Ridho yang beralamatkan di Jl. Bukit Kelapa Sawit Blok AA
Bukit Kencana Jaya Tembalang Semarang. Pemilihan latar penelitian tersebut
ditentukan dengan mendasarkan pada kelayakan informasi yang diperoleh dalam
proses penelitian di lapangan. Dengan mempertimbangkan sebagai berikut:
1. Melihat kegiatan proses belajar yang
dilakukan di kelompok bermain Alam Ar-Ridho, lebih intensif. Pelaksanannya
dilakukan di dalam dan di luar ruangan, di tempat ini dapat menemukan bentuk
pembelajaran yang efektif dan dapat digunakan standar bagi kelompok bermain
yang lain.
2. Proses pelaksanaan model pembelajaran
sains berbasis alam pada anak usia dini yang dilakukan oleh kelompok bermain
Alam Ar-Ridho mempunyai hasil yang baik, sehingga metode yang diterapkan
tersebut dapat dirasakan oleh anak didik dalam kehidupan sehari-hari, apakah
hal tersebut dipengaruhi oleh guru, metode atau tujuan pemblajarannya.
3. Kelompok Bermain Alam Ar-Ridho
merupakan satu-satunya kelompok bermain di Kota Semarang yang model
pendidikannya memanfaatkan alam semesta sebagai media belajar selain di
Bogor dan Ciganjur Jagakarsa - Jakarta, dan menerapkan Multiple intelligences
(kecerdasan jamak) salah satunya yaitu kecerdasan naturalis.
Prosedur yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah: 1) menemui
pimpinan kelompok bermain alam Ar-Ridho untuk meminta izin mengadakan
penelitian, 2) menentukan informan yang yang dipilih dengan kriteria sebagai
penyelenggara kelompok bermain yang dipandang mengetahui seluk beluk
kelompok bermain dan staf tenaga pengajar yang berkaitan dengan permasalahan
yang diteliti.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Latar Belakang Berdirinya Kelompok Bermain Alam Ar-Ridho

Sekolah Alam Ar-Ridho didirikan pada bulan Juli tahun 2000, pada awal
berdirinya, Sekolah Alam memiliki 2 (dua) ruang kelas, yaitu untuk belajar siswa SD
dan TK. Kemudian pada tahun 2001 di buka Play Group/Kelompok Bermain. Kini
setelah hampir 6 (enam) tahun Sekolah Alam Ar-Ridho sudah meluluskan 106
peserta Play Group dan TK, dan 180 siswa SD kelas 1–6. Pada tahun 2005 Sekolah
Alam sudah mempunyai 10 lokal berbentuk saung.
Sejalan dengan proses perkembangannya, setiap anak cenderung menyukai
suasana terbuka atau ruang yang tidak dibatasi untuk ruang gerak. Dengan
menerapkan sekolah yang sesuai dengan dunia anak, diharapkan para siswa berada
dalam suasana “fun”, selama jam belajar mereka hingga dapat menumbuhkan
kecerdasan intelektual, emosi, dan spiritual secara optimal.
Visi Kelompok Bermain Alam Ar-Ridho adalah ikut mencerdaskan
kehidupan bangsa. Misi Kelompok Bermain Alam Ar-Ridho adalah berakhlakul
karimah, berfikir ilmiah, terbiasa beribadah, berjiwa leadership, bina stabilitas emosi,
dan berwawasan lingkungan.
Gambaran Umum Kelompok Bermain Alam Ar-Ridho (Sekolah Alam Ar-
Ridho)

Sekolah Alam Ar-Ridho berdiri di atas tanah dengan luas tanah 1200 m2.
Kelompok Bermain Alam Ar-Ridho letaknya sangat strategis, tepatnya berada di Jl.
Bukit Kelapa Sawit Blok AA Bukit Kencana Jaya Tembalang Semarang, dan dekat
dengan perumahan Puri Dinar Mas Meteseh Tembalang Semarang. Kelompok
Bermain Alam ini juga dekat dengan SD Negeri, SLTP Negeri 33 Semarang. Oleh
karena letaknya yang sangat strategis dan mudah dijangkau transportasi, maka
peserta didiknya semakin bertambah banyak dan semakin banyak orang tua yang
tertarik untuk mendaftarkan anaknya di Play Group/KB Alam ini, apalagi di Yayasan
Ar-Ridho tersebut sudah berdiri terlebih dulu Taman Kanak-kanak (TK) Alam, dan
Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Alam, dan akan di buka Sekolah Menengah
Pertama Islam Terpadu (SMP-IT) Alam dan Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu
(SMA-IT) Alam.
Jumlah peserta didik yang ada di Kelompok Bermain/Play Group Ar-Ridho
sebanyak 30, laki-laki berjumlah 13 orang dan perempuan berjumlah 17 orang yang
rata-rata berusia 3–4 tahun. 30 orang peserta didik ini diampu oleh 3 orang
pendidik/guru.
Kelompok Bermain/Play Group Ar-Ridho memiliki beberapa tata tertib yang
harus dipatuhi yaitu: Tata tertib untuk siswa, tata tertib untuk guru, tata tertib untuk
Orang Tua, tata tertib Studi Banding
Sekolah Alam Ar-Ridho memberikan fasilitas-fasilitas kepada anak didik
antara lain: Gedung Sekolah, mainan, perpustakaan; koleksi perpustakaan terdiri dari
buku-buku: pengetahuan, cerita, gambar, agama, cerita periaku, cerita bahasa
inggris, cerita pendek, novel, dan buku-buku cerita legenda, fasilitas umum;
misalnya: masjid, halaman luas, lahan out bound, lahan kebun untuk setiap kelas,
peralatan out bound standar, dan kantin sekolah. Sedangkan sisanya adalah lapangan,
kebun dan tanaman, dan arena bermain anak.
Struktur Organisasi Kelompok Bermain Alam Ar-Ridho

Adapun struktur organisasi Kelompok Bermain Alam Ar-Ridho yaitu seperti gambar
di bawah ini:

Ketua Yayasan Ar-Ridho

Kepala Sekolah

Wakil Kepala Sekolah Bendahara Sekolah

Pendidik

Gambar 2: Struktur Organisasi Kelompok Bermain Alam Ar-Ridho

Ketenagaan Kelompok Bermain Alam Ar-Ridho

Tabel 2: Ketenagaan Kelompok Bermain Alam Ar-Ridho


No Nama Tgl/Lhr Pend. Jabatan Masuk
Terahir Kerja
1. Mia I 21-04- D III Kepala Sekolah 1-07-1996
2. Fitri R 1968 D III Pendidik 1-01-2000
3. Esti W 15-09- D III Pendidik 1-01-2003
4. D Tini 1977 D III Pendidik 1-12-2005
20-07-
1979
16-07-
1980
Identitas Informan

Tabel 3: Identitas Informan yang terdiri dari Kepala Sekolah, Pendidik, Orang Tua
Anak Didik

No NAMA Pekerjaan Pend. Terakhir Alamat


1. Mia I Kepala Sekolah D III Semarang
2. D Tini Pendidik D III Semarang
3. Marwiah IRT SMU Semarang

Kegiatan Pembelajaran

Proses belajar mengajar di Play Group/KB Ar-Ridho yaitu menggunakan


bahasa Indonesia, bahasa Inggris dasar, dan bahasa arab dasar sebagai bahasa
pengantar. Misalnya selamat pagi (bahasa inggris: good morning), apa kabar?
(bahasa arab: kaifa haluk?). Jadwal Play Group/KB Alam Ar-Ridho, untuk Senin
adalah Day of knowledge, Selasa Day Of Sports, Rabu Day Of Skill, Kamis Day Of
Health, Jum’at Day Of Arts.

Model Pembelajaran Sains Berbasis Alam

Model pembelajaran sains yang digunakan di Play Group/KB Alam Ar-Ridho


adalah dalam keseharian kita sama sekali tidak akan menemukan proses belajar
dalam artian formal dan konvensional. Tak ada bangku dan meja layaknya sebuah
kelas, karena anak-anak dapat belajar dengan duduk bersila atau bahkan selonjoran
di mana saja di lantai saung mereka. Seperti wisata bermain, proyek, model studi
lapangan/observasi, model out bound training

Alat/Media Belajar

Alat/media belajar yang digunakan di Play group/KB Alam Ar-Ridho adalah


jenis alat permainan dari lingkungan alam sekitar (seperti air, pasir, tanaman bunga,
tanaman sayur, daun kering dan lain-lain) dan jenis APE seperti puzzle, balok,
kubus, gelang susun, papan pasak, platisin (lilin mainan) dan lain-lain.

Sumber Belajar

Sumber belajar yang digunakan di PG/KB Alam Ar-Ridho selain guru adalah
sumber belajar alamiah yaitu kebun, taman, kolam dan sawah. Dan sumber belajar
lainnya seperti perpustakaan, media elektronik, media cetak dan lain-lain.
Evaluasi

Evaluasi pembelajaran dilakukan secara harian dan setiap akhir bulan. Secara
harian dilakukan dengan cara pendidik menyampaikan perkembangan anak dan
kegiatan sekolah hari itu kepada orang tua.
Evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir bulan dilakukan dengan cara
pendidik memberikan buku evaluasi/raport kepada orang tua anak didik. Hal-hal
yang dievaluasi meliputi: Qiro’aty (kemampuan mengenal/membaca al-qur’an),
Tahfidz (kemampuan menghafal al-qur’an/surat pendek), Do’a, Hadist, Praktek
sholat, Aqidah, Akhlak/emosi, Ibadah, Motorik kasar, Motorik halus, Intelegensi,
Bahasa, dan Kognisi.
Selain itu, pendidik menuliskan pesan di dalam buku raport tersebut untuk
orang tua anak didik. Kemudian orang tua anak didik memberikan respon yaitu
menuliskan catatan-catatan untuk pihak Play Group/KB Alam Ar-Ridho sehingga
terjadi komunikasi antar pihak sekolah dengan orang tua anak didik. Tujuan evaluasi
ini adalah sebagai sarana untuk mendukung proses perkembangan anak.

Faktor Pendukung Kelompok Bermain Alam Ar-Ridho

Faktor-faktor pendukung Play Group/KB Alam Ar-Ridho antara lain: tujuan


pembelajaran disesuaikan dengan tema dan kondisi anak didik, kreatifitas pendidik
dalam menggunakan model pembelajaran secara bergantian agar anak didik tidak
cepat merasa bosan, waktu pelaksanaan proses belajar mengajar sudah cukup karena
dilakukan 5 kali pertemuan dalam satu minggu, dengan 2 jam setiap harinya,
tersedianya sarana belajar yang mendukung perkembangan didik, suasana belajar
yang cukup nyaman, tenang, jauh dari kebisingan kendaraan.

Faktor Penghambat Kelompok Bermain/Play Group Alam Ar-Ridho

Faktor-faktor penghambat Kelompok Bermain/Play Group Alam Ar-Ridho


antara lain: alat permainan kurang lengkap, contoh tidak adanya arena pasir karena
pihak pengelola kesulitan mendapatkan pasir yang bersih khusus untuk bermain
anak-anak, jumlah alat permainan edukatif (APE) tidak sebanding dengan jumlah
anak didik, dalam proses belajar terkadang anak didik belum mandiri, malu-malu,
kadang takut, dan tidak dapat mengendalikan emosi secara wajar karena masih di
bawah umur.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data seperti terurai di atas, maka peneliti menyimpulkan


hal-hal sebagai berikut: Proses pelaksanaan model pembelajaran yang digunakan di
Kelompok Bermain/Play Group Alam Ar-Ridho sudah cukup bagus, karena sesuai
dengan karakteristik anak usia dini dan mengacu kepada menu pembelajaran
kelompok bermain. Model pembelajaran yang digunakan di Kelompok Bermain/Play
Group Alam Ar-Ridho meliputi: Metode bercerita, bernyanyi, bercakap-cakap,
karyawisata, demonstrasi, proyek, pemberian tugas, drama, percobaan, eksplorasi,
diskusi, studi kasus, problem solving, ceramah, bermain peran, membuat hasta karya,
teknologi sederhana, studi lapangan, muhadhoroh, mencari jejak,
kunjungan/mengunjungi tokoh, out bound. Model yang belum bisa diterapkan pada
Kelompok Bermain/Play Group Alam Ar-Ridho yaitu: metode ceramah, studi
pustaka, curah gagasan, mengerjakan tugas, dan metode calistung (membaca,
menulis, menghitung). karena metode tersebut belum sesuai dengan kondisi anak
yang masih berusia dini. Proses kegiatan belajar mengajar dimulai pada pukul 08.00
sampai dengan pukul 10.00 wib, dilaksanakan selama 5 (lima) hari dalam satu
minggu, yaitu hari senin sampai dengan hari jum’at. Jumlah anak didik sebanyak 30
orang dengan diampu oleh 3 orang pendidik/guru.
Faktor pendukung model pembelajaran di Kelompok Bermain/Play
Group Alam Ar-Ridho antara lain: Tujuan pembelajaran disesuaikan dengan tema
dan kondisi anak didik. Kreatifitas pendidik dalam menggunakan metode
pembelajaran secara bergantian sehingga anak didik tidak cepat merasa bosan.
Tersedianya sarana belajar yang mendukung perkembangan didik. Suasana belajar
yang cukup nyaman, tenang, jauh dari kebisingan kendaraan. Adanya kerjasama
antara pihak pendidik dengan orang tua anak didik mengenai perkembangan anak.
Pada proses belajar mengajar, pendidik dalam menggunakan metode
menyanyi/mengucapkan syair, bercerita, out bound dan spiritual game cukup bagus
sehingga anak didik antusias, merasa senang dan tidak cepat merasa bosan.
Faktor penghambat metode pembelajaran di Kelompok Bermain/Play Group
Alam Ar-Ridho antara lain: Alat permainan kurang lengkap, contoh tidak adanya
arena pasir karena pihak pengelola kesulitan untuk mendapatkan pasir yang bersih
khusus untuk bermain anak-anak. Jumlah alat permainan edukatif (APE) tidak
sebanding dengan jumlah anak didik. Dalam proses belajar terkadang anak didik
belum mandiri, malu-malu, kadang takut, dan tidak dapat mengendalikan emosi
secara wajar karena masih di bawah umur. Pendidik dalam menggunakan metode
bermain peran/drama terpimpi kurang begitu menarik bagi anak didik, sehingga anak
merasa bosan dan kurang antusias
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Sugandi, 2004. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT MKK UNNES.


Ditjen PLSP, 2002. Acuan Menu Pembelajaran Pada Kelompok Bermain, Jakarta:
Depdikbud.
Djamaludin, Ancok, 2003. Out Bound Training, Alikasi Perilaku dalam
Pengembangan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: UII Press.
Hibana S, Rahman, 2002. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia dini. Yogyakarta:
PGTKI Press.
Ibrahim, Bafadal, 2004. Dasar-dasar Manajemen dalam Supervisi Taman Kanak-
Kanak. Jakarta: Bumi Aksara.
Lexi J. Moleong, 2004. Teori Dan Aplikasi Kecerdasan Jamak (Multiple
Intelligence) dalam Makalah Seminar dan Lokakarya Nasional
Pendidikan Anak Usia Dini. UNJ.
Lexi J. Moleong, 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Rosdakarya
Mayke S. Tedjasaputra, 2001. Bermain, Mainan, dan Permainan. Jakarta:
Grasindo.
Moeslichatoen, R 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta:
Rineka Cipta.
Slamet, Suyanto. 2003. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Universitas
Negeri Yogyakarta. Tidak Diterbitkan.
Suharsimi, Arikunto, 1998. Metode Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
…………….. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, S, 2001. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah
Production.
Soegeng, Santoso, 2002. Pendidikan Anak Usia Dini.Jakarta: Rineka Cipta.
Sumiarti, Patmodewo, 2003. Pendidikan Anak Pra Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
BIODATA PENULIS

Biodata 1
Nama : Wahyu Dwi Seyaningrum
NIM : 1201408006
Tempat tanggal lahir : Pekalongan, 30 November 1989
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Jurusan/fakultas : Pendidikan Luar Sekolah/FIP UNNES
Alamat rumah : Jl. WR Supratman Gg. 3 No. 19 Panjang
Wetan Pekalongan Utara 51141
Riwawat pendidikan : SDN Panjang Wetan 06 Lulus 2002
SLTP N 03 Sumedang Lulus 2005
SMA N 01 Sumedang Lulus 2008

Biodata 2
Nama : Bambang Irawan
NIM : 1201408023
Tempat tanggal lahir : Ungaran, 16 Juli 1987
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Jurusan/fakultas : Pendidikan Luar Sekolah/FIP UNNES
Alamat rumah : Bandaran Barat Gg. Muria III Rt03/05
No.55 Bandarjo
Riwawat pendidikan : SD N 01Ungaran Lulus 2002
SLTP N 03 Ungaran Lulus 2005
SMA N 02 Ungaran Lulus 2008
Biodata 3
Nama : Fanny Zakkiyah
NIM : 1201409043
Tempat tanggal lahir : Metro, 23 Maret 1992
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Jurusan/fakultas : Pendidikan Luar Sekolah/FIP UNNES
Alamat rumah : Jl. Pala Raya 102 Rt11/06, Kel Iring
Mulyo Kec. Metro Timur Kota Metro,
Lampung
Riwayat pendidikan : SD Pertiwi Teladan Lulus 2003
SMP N 1 Metro Lulus 2006
SMA N 1 Metro Lulus 2009

Anda mungkin juga menyukai