Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH PARASITOLOGI

OLEH

KELOMPOK I

Jihan Aldino (20 710 0005)

Windy Ariska (20 710 0008)

Universitas simalungun

Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

Prodi pendidikan biologi

2023
KATA PENGANTAR

      Dengan ini kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“NEMATODA“

     Makalah ini penulis susun untuk menambah ilmu serta untuk memenuhi salah satu tugas dalam
mata kuliah “PARASITOLOGI”. Penulis menyadari bahwa  dalam penyusunan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca.

Dengan tersusunnya makalah ini semoga bermanfaat, khususnya bagi penulis dan pembaca
pada umumnya. Untuk itu kami sampaikan terima kasih apabila ada kurang lebihnya penulis minta
maaf.

          Pematangsiantar, 05 Mei 2023

Penulis,

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Nematoda merupakan salah satu hewan mikroseluler yang paling banyak dan mudah
ditemukan. Banyak spesies nematoda yang diketahui hidup di tanaman dan beberapa
nematoda menyebabkan penyakit pada tanaman inangnya (Mohammed, et al., 2008).
Nematoda parasit tanaman dapat menyebabkan kerusakan hampir mencapai 100%. Hal ini
akan menyebabkan tanaman puso dan petani gagal panen. Nematoda yang menyebabkan
kerusakan pada tanaman hampir semuanya hidup didalam tanah, baik yang hidup bebas
didalam tanah bagian luar akar dan batang didalam tanah bahkan ada beberapa parasit yang
hidupnya bersifat menetap didalam akar dan batang. Tumbuhan yang terinfeksi nematoda
mengakibatkan munculnya gejala pada akar dan juga pada bagian tumbuhan di atas
permukaan tanah. Gejala pada akar mungkin terlihat seperti puru akar (root knot atau root
gall), luka akar, akar bercabang lebih lebat, ujung akar rusak dan akar membusuk apabila
infeksi nematoda disertai oleh bakteri dan jamur patogenik-tumbuhan atau saprofit (Agrios,
1996). Serangan nematoda dapat mempengaruhi proses fotosintesa dan transpirasi serta
status hara tanaman (Melakeberhan et al., 1987). Akibatnya pertumbuhan tanaman
terhambat, warna daun kuning klorosis dan akhirnya tanaman mati. Selain itu serangan
nematoda dapat menyebabkan tanaman lebih mudah terserang patogen atau OPT lainnya
seperti jamur, bakteri dan virus. Akibat serangan nematoda dapat menghambat pertumbuhan
tanaman, mengurangi produktivitas, dan kualitas produksi (Mustika, 2005).

Upaya pengendalian nematoda pada umumnya dilakukan secara kimiawi dengan


menggunakan nematisida sintetik. Nematisida yang sering digunakan untuk mengendalikan
NPA biasanya berupa fumigan dan non-fumigan (Luc et al., 1990 dalam Prasasti, 2012).
Penggunaan nematisida dapat menimbulkan dampak negatif terhadap hasil pertanian dan
lingkungan, terutama apabila penggunaan nematisida terlalu berlebihan. Penelitian
pengendalian nematoda non-kimiawi terus dilakukan untuk mendapatkan bahan yang
memiliki efek nematisida cukup tinggi namun efek negatif terhadap lingkungan seminimal
mungkin (Mariana, 2007).

2
B. Rumusan Masalah

1. Nematoda pada usus

2. Nematoda yang hidup parasit pada darah atau jaringan manusia

3. Nematoda yang hidup parasit pada darah atau jaringan hewan

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui nematoda pada usus

2. Untuk mengetahui nematoda yang hidup parasit pada manusia

3. Untuk mengetahui nematode yang hidup parasite pa

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN NEMATODA

Nematoda adalah kelompok cacing bulat yang tersebar di berbagai lingkungan, baik di laut,
tanah, air tawar maupun di dalam tubuh makhluk hidup, termasuk manusia. Nematoda adalah salah
satu kelompok hewan paling sukses dalam hal jumlah spesies dan penyebarannya yang luas di
seluruh dunia. Diperkirakan ada sekitar satu juta spesies nematoda, tetapi hanya sekitar 25.000
spesies yang telah dikenal dan dideskripsikan
Nematoda memiliki beragam cara untuk mendapatkan makanan, beberapa di antaranya
adalah sebagai parasit pada hewan atau tanaman, dan lainnya hidup sebagai predator pada organisme
lain. Beberapa nematoda dapat menyebar penyakit pada manusia atau hewan lain, seperti cacing
kremi yang dapat menginfeksi usus manusia. Namun, sebagian besar nematoda tidak berbahaya bagi
manusia dan bahkan memiliki peran penting dalam ekosistem, seperti membantu dalam siklus nutrisi
tanah atau sebagai sumber makanan bagi hewan lain
Nematoda juga menjadi objek penting dalam penelitian biologi, karena tubuhnya yang
sederhana dan mudah dikendalikan membuatnya menjadi model organisme yang ideal untuk
mempelajari berbagai proses biologis, seperti perkembangan, evolusi, dan interaksi antar spesies.
Beberapa jenis nematoda seperti C. elegans bahkan digunakan sebagai model organisme untuk
mempelajari mekanisme penyakit manusia, seperti kanker dan Alzheimer
Nematoda memiliki tubuh yang panjang dan berbentuk seperti benang, dengan ujung depan
yang meruncing dan ujung belakang yang tumpul. Mereka memiliki saluran pencernaan lengkap,
dengan mulut dan anus terpisah. Beberapa spesies memiliki organ cahaya yang digunakan untuk
menghindari predator atau mencari mangsa di lingkungan yang gelap. Nematoda juga dapat
bereproduksi secara seksual maupun aseksual.

B. KLASIFIKASI NEMATODA

Klasifikasi nematoda dilakukan berdasarkan beberapa kriteria, seperti lingkungan hidup, morfologi,
dan siklus hidup. Berikut adalah klasifikasi nematoda:

1. Superphylum Ecdysozoa Kelas Nematoda tergolong dalam Superphylum Ecdysozoa yang mencakup
hewan-hewan yang mengalami pergantian kulit. Nematoda mempunyai cuticle yang keras dan dapat
mengalami pergantian kulit.

2. Lingkungan Hidup
a. Nematoda darat (terrestrial) Kelompok nematoda yang hidup di lingkungan darat, seperti di
dalam tanah atau di atas permukaan tanah.
b. Nematoda air (aquatic) Kelompok nematoda yang hidup di lingkungan air, baik air tawar maupun
air laut.

4
c. Nematoda endoparasit Kelompok nematoda yang hidup sebagai parasit di dalam tubuh makhluk
hidup, termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan
d. Nematoda ektoparasit Kelompok nematoda yang hidup sebagai parasit di permukaan tubuh
makhluk hidup.

3. Morfologi
a. Nematoda mikrohylidae Kelompok nematoda dengan ukuran tubuh kecil, sekitar 0,1 hingga 1
milimeter.
b. Nematoda macrohylidae Kelompok nematoda dengan ukuran tubuh yang besar, dapat mencapai
panjang 1 meter atau lebih.
c. Nematoda filaridae Kelompok nematoda dengan bentuk tubuh filiform (menyerupai benang) dan
biasanya hidup sebagai parasit pada mamalia.
d. Nematoda ascaridae Kelompok nematoda dengan bentuk tubuh yang besar dan membulat,
biasanya hidup sebagai parasit pada mamalia.

4. Siklus Hidup
a. Nematoda heterogon Kelompok nematoda yang memiliki siklus hidup yang kompleks dengan
dua atau lebih inang selama masa hidupnya.
b. Nematoda homogon Kelompok nematoda yang memiliki siklus hidup yang sederhana dengan
satu inang selama masa hidupnya.

Klasifikasi nematoda ini memberikan gambaran mengenai variasi jenis nematoda yang ada di
dunia, serta membantu dalam pengenalan dan identifikasi jenis-jenis nematoda. Hal ini juga dapat
membantu dalam penanganan infeksi nematoda yang dapat membahayakan kesehatan manusia,
hewan, dan tumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai