Anda di halaman 1dari 13

EnviroScienteae Vol. 13 No.

3, Nopember 2017 p-ISSN 1978-8096


Halaman 195-207 e-ISSN 2302-3708

INVENTARISASI NEMATODA PARASIT PADA TANAMAN, HEWAN DAN


MANUSIA

Inventarization of Parasite Nematodes in Plant, Animal, and Human

Liestiana Indriyati

Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Tanah Bumbu
Jl. Loka Litbang Kawasan Perkantoran PEMDA Tanah Bumbu di Gunung Tinggi, Tanah Bumbu
Email: lis_alla@yahoo.com

Abstract

Pathogenic nematodas are widespread in nature, it can attack plants, animals, and humans and
cause disruption to their hosts, then effect to lower quantity of plantation, yields, and livestock
production and also affect to degradation of human resource quality. This paper is a
systematic review that uses literature method about the inventory of nematoda parasite that
attacks plants, animals and human, some method of examination and the effects that occurred
by the host. The major parasite nematodas that infect the plants are Meloidogyne sp,
Pratylenchut sp, and Radopholus sp., nematode in animals are Strongyloides spp.,
Haemonchus spp., Oesophagosomum spp., and Trichostrongyloides spp. In the fish variant,
Anisakis spp, and nematode in humans are Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, and
hookworm. Some animal nematodas were found to attack humans whereas plant nematodas
have not been reported to be found in humans or animals. Nematoda control is by
anthelmintic consumption, environmental modification, personal hygiene and the use of
biological agents.

Keywords: Parasite, nematode, plant, animal, human

PENDAHULUAN menyebabkan kematian, akan tetapi jika


ditelaah lebih lanjut maka infeksi nematoda
Nematoda merupakan spesies terbesar pada manusia khsususnya anak-anak dapat
di antara cacing parasite dimana terdapat menyebabkan lost generation pada sumber
sekitar 10.000 jenis nematoda yang hidup di daya manusia karena kurangnya konsentrasi
segala jenis habitat mulai dari tanah, air dan kemampuan belajar pada anak-anak
tawar, air asin, tanaman dan hewan. yang berimbas pada penurunan kualitas
Nematoda ada yang bersifat patogen anak bangsa. Nematoda juga dikenal
menyerang baik tanaman, hewan maupun sebagai “the hidden enemy” bagi padang
manusia dan tersebar luas di seluruh dunia. golf di Amerika Serikat (Sikora et al., 1999
Infeksi nematoda pada tanaman dapat dalam Swibawa) dikarenakan resiko
menyebabkan gangguan pada pertumbuhan transmisinya.
dan berefek pada penurunan kuantitas dan
kualitas hasil panen. Pada hewan, nematoda
merupakan masalah utama yang METODE
menyebabkan gangguan kesehatan pada
ternak yang dapat menurunkan produksi Penulisan ini menggunakan metode
ternak. Infeksi nematoda pada manusia sistematik review yang menggunakan studi
dianggap sebagai neglected diseases atau literature/kepustakaan tentang nematoda
penyakit yang diabaikan karena tidak pada tanaman, hewan dan manusia. Tulisan

195
EnviroScienteae Vol. 13 No. 3, Nopember 2017 : 195-207

ini menggambarkan tentang memberikan cadangan makanan di dalam sel-sel


informasi mengenai inventarisasi nematoda ususnya. Larva infektif dapat menginfeksi
pada beberapa tanaman, hewan dan inang definitif dengan cara termakan atau
manusia dari jenis spesies, habitat, cara aktif menembus melalui kulit. Apabila
pemeriksaan maupun efek yang sudah berada di dalam inang definitif,
ditimbulkan oleh nematoda pada masing- cacing muda akan menetap di dalam
masing host. habitatnya dan berkembang menjadi
dewasa.

HASIL DAN PEMBAHASAN Nematoda Pada Tanaman

Sekilas Tentang Nematoda Nematoda pada tanaman memiliki


kemampuan untuk hidup di semua bagian
Nematoda berasal dari bahasa Yunani tumbuhan mulai dari bunga, daun, batang
yang berarti “benang” karena bentuknya hingga akar dengan binomik yang
yang memanjang (Dropkin, 1990). bervariasi, ada yang memakan permukaan
Nematoda itu sendiri dikenal dengan luar dari tanaman namun ada pula yang
beberapa istilah antara lain cacing belut melakukan penetrasi ke dalam jaringan
(Sugiharso, 1989). Menurut Sugiharto, tanaman (Dropkin, 1990). Secara umum
1989 dalam Firman, ukuran nematoda nematoda pada tanaman mampu melakukan
beraneka ragam dari ukuran mikroskopik pergerakan sehingga dapat menyebar dari
seperti nematoda pada tanaman hingga satu tempat ke tempat yang lain dari
ukuran yang dapat dilihat dengan mata tanaman yang satu ke tanaman yang lain
telanjang seperti nematoda pada hewan dan melalui kontak langsung antara tanaman
manusia. Nematoda bersifat parasit dan yang terinfeksi dengan tanaman sehat yang
patogen baik pada tumbuhan, hewan dan ada di dekatnya (Sastrahidayat, 1990) dan
manusia. melalui alat-alat pertanian, tanah yang
Nematoda mempunyai jumlah spesies terbawa manusia dan kaki hewan serta
terbesar di antara cacing-cacing yang hidup media pengairan lahan.
sebagai parasit. Cacing-cacing nematoda Padi merupakan tanaman yang bijinya
memiliki ukuran, habitat, daur hidup, dan merupakan bahan makanan pokok bagi
hubungan hospes parasit yang berbeda. masyarakat Indonesia yang rentan dengan
Panjang nematoda dapat mencapai beberapa serangan nematoda. Jenis nematoda yang
milimeter hingga melebihi satu meter. ditemukan pada tanaman khususnya padi
Terdapat sekitar 10.000 jenis nematoda antara lain nematoda parasite daun
yang hidup dalam segala jenis habitat mulai Aphelenchoides besseyi Cristie yang
dari tanah, air tawar, dan air asin sampai menimbulkan gejala klorosis pada pucuk
tanaman dan hewan. Siklus hidup daun yang baru muncul, pucuk mongering
nematoda dimulai dari telur, empat stadium dan menggulung sementara pada daun
larva, dan dewasa. Telur kadang-kadang muda yang terserang terdapat bercak putih
menetas pada saat larva berkembang di dengan tepi daun menggulung dan berkerut
dalamnya. Oleh karena itu, stadium infektif (Dropkin, 1980). Nematoda parasite batang
dapat berupa telur infektif atau larva Ditylenchus angustus yang mampu
infektif tergantung jenis nematoda. Apabila berpindah dari tanaman sakit ke tanaman
stadium infektif adalah larva, biasanya larva sehat di dalam air dan melalui kontak antar
tersebut dalam stadium ketiga (L-3). Jika batang dan daun dengan kondisi
stadium infektif adalah telur, larva yang kelembaban yang tinggi dengen efek yang
dikandung di dalamnya adalah larva ditimbulkan berupa bercak putih tersebar
stadium kedua (L-2). Larva yang infektif pada pangkal helai daun, pangkal helai
tidak dapat makan, tetapi hidup dari daun muda terpuntir, pelepah daun

196
Inventarisasi Nematoda Parasit Pada Tanaman, Hewan Dan Manusia (Liestiana I.)

menggulung dan buku ruas dibawahnya menyerang tanaman nilam, antara lain
membengkan dan percabangan yang tidak Pratylenchut sp, Meloidogyne sp,
teratur. Selain itu juga dapat menyebabkan Radopholus, Helicotylenchus, Tylenchus,
tertundanya masa pembungaan selama 14 Scutellonema, Ditylenchus, Aphelenchus,
hari. Nematoda parasite akar Meloidogyne Rotylenchulus, Criconemoides dan
spp antara lain M.graminicola dan Xiphinerma, dimana serangan nematoda-
M.oryzae bersifat endoparasit yang tidak nematoda tersebut dapat menyebabkan
berpindah (sedentary) yang dapat menyebar gangguan fungsi fisologis akar sehingga
melalui air irigasi dan aliran air di proses penyerapan dan translokasi air dan
permukaan tanah dan dapat menimbulkan unsur-unsur hara menjadi terganggu
pembengkakan dan puru pada system (Feldman et al, 1991; Jenkins & Malek,
perakaran dimana ujung akar yang 1966; Nasr et al, 1988). Serangan nematoda
terserang membengkok dan membengkak. P. brachyurus dapat menurunkan kadar
Pada lahan yang kering, nematoda jenis ini minyak dan kandungan khlorofil (Sriwati,
dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan 1999).
yang parah seperti gabah tidak berisi, Beberapa spesies nematoda parasit
anakan berkurang, klorosis, layu dan hasis yang ditemukan pada tanaman lada di
panen yang rendah. Nematoda parasite Indonesia (Bangka, Lampung, Jawa Barat
akar lainnya yaitu Hirschmanniella spp dan Kalimantan Barat), di antaranya adalah
merupakan nematoda endoparasitik yang R. similis, Meloidogyne incognita, M.
berpindah-pindah yang penyebarannya javanica, M. arenaria, Pratylenchus
terjadi di lahan beririgasi dan pekerja coffeae, Macrophostonia ornata,
lapangan selain melalui bibit tanaman padi Xiphinema insigne, X australiae, Tylenchus,
(Lu et al, 1990) yang serangannya mampu Aphelenchus sp., Ditylenchus sp. dan
mematikan sel jaringan korteks dan Dorylaimus (Mustika, 1990). Radopholus
menghancurkan dinding sel sehingga similis dan Meloidogyne incognita
menyebabkan terbentuknya rongga-rongga merupakan nematoda yang paling merusak
besar dan akar berwarna coklat, kuning dan dan merupakan penyebab utama penyakit
busuk sehingga menghambat pertumbuhan kuning pada tanaman lada dan
dan mengurangi hasil panen. Selain menyebabkan kerusakan pada lada hingga
nematoda diatas terdapat pula beberapa mencapai 32%.
nematoda lainnya yang biasa menyerang Pada pertanaman jahe di Indonesia
tanaan padi, diantaranya Criconemella ditemukan beberapa jenis nematoda parasit
onoensis yang menyebabkan perakaran di antaranya adalah R.similis, M. incognita,
pendek dan terluka yang tersebar karena Rotylenchulus reniformis, Scutellonema
pengangkutan tanah yang terinfeksi dan spp., Helicotylenchus dyhestera,
oleh air irigasi di lahan pertanian yang Ditylenchus sp. dan Aphelenchus sp.
tergenang, Hoplolaimus indicus yang (Mustika, 1992). R. similis dan M.
bersifat endiparasitik berpindah yang incognita merupakan nematoda yang
menimbulkan kerusakan berupa daun dominan karena tingkat populasi dan
berwarna kekuningan, coklat dan rapuh, frekwensi keberadaannya pada tanaman
tanaman menjadi kerdil dan daun keriting, jahe, lebih tinggi dibandingkan dengan
serta Tylenchorhynchus spp yang biasa nematoda lainnya. Serangan R. similis
menyerang padi di lahan kering, dataran disinyalir dapat mengurangi produksi jahe
rendah dan tanaman padi air dalam dan sebesar 40%, dan di Queensland, serangan
beberapa genus dari Dorylaimidae yang M.incognita mengurangi produksi jahe
belum diketahui spesiesnya. sebesar 77% (Vilsoni et al., 1978).
Selain menyerang tanaman padi, Tembakau di Indonesia mengalami
nematoda parasite juga menyerang tanaman serangan kompleks patogen bakteri
lainnya. Nematoda parasite yang Pseudomonas solanacearum, jamur

197
EnviroScienteae Vol. 13 No. 3, Nopember 2017 : 195-207

Phytophthora nicotianae, yang berasosiasi motong 50 gr akar dengan panjang ± 1 cm,


dengan nematoda Meloidogyne spp diletakkan di saringan plastic dan
(Dalmadiyo et al., 1998a) yang diperlakukan sama seperti sampel tanah
menyebabkan kematian pada umur 30-45 diatas. Perhitungan kuantitas populasi
hari hingga mencapai lebih dari 50%. nematoda dilakukan pada suspensi dari
Sedangkan nematoda parasite yang gelas penampung corong pengabut dengen
menyerang tanaman kopi di Indonesia cara mengambil suspense sebanyak 1 ml
adalah Pratylenchus coffeae, R. similis dan menggunakan alat injeksi untuk diletakkan
Meloidogyne spp. (Wiryadiputra, 1992). di cawan syracus dan diamati dan dihitung
Penurunan produksi oleh P. coffeae pada dibawah mikroskop dengan ulangan
kopi Robusta berkisar antara 28,7% sampai sebanyak 10 kali untuk setiap sampel.
78,4%, pada kopi Arabika, biasanya Identifikasi nematoda dilakukan secara
tanaman hanya bisa bertahan selama 2 langsung dan dalam bentuk preparat slide
tahun (Wiryadiputra dan Atmawinata, dilakukan di bawah mikroskop dengan
1998). Hasil penelitian di Kalimantan menggunakan pedoman identifikasi Mai
Selatan, sayur-sayuran seperti cabai, tomat, dan Lyon (1975) dan Castillo (1991).
seledri dan terong banyak diserang oleh Cara lain untuk pemeriksaan sampel
nematoda Meloidogyne sp, nematoda nematoda pada tanaman yaitu dengan cara
lainnya pada seledri antara lain memotong-motong tanaman kemudian
Pratylenchus, Tylenchorhinchus, diambahkan air 100 ml dan diblender
Tylenchulus, Xiphinema, dan Trichodorus. selama 10 detik lalu proses ekstraksi
Heterodera. avenae, Anguina. tritic, dilanjutkan dengan corong Baermann.
M.javanica, M. incognita, dan P. thornei Sedangkan sampel tanah dilakukan dengan
merupakan nematoda parasit yang banyak cara penyaringan bertingkat menurut Cobb
merusak tanaman gandum. Menurut Kumar dengan lubang saringan 75, 45 dan 38 mm,
dalam Hulupi, nematoda Radopholus dan dilanjutkan dengan corong Baermann
similis Cobb. menyerang tanaman pisang dimana perhitungan populasi nematoda
dan jeruk, sedangkan Meloidogyne spp, dilakukan 7 hari setelah ekstraksi.
Rotylenchulus sp, Helicotylenchus sp, Perbedaan keadaan lingkungan
Tylenchulus sp., Xiphynema sp., dan seperti iklim (suhu, kelembaban,
Trichodorus sp menyerang tanaman ketinggian, pencahayaan), tanah (tekstur,
kentang. struktur, kemasaman, bahan organic),
Cara pemeriksaan dan identifikasi organisme lainnya dan cara budidaya
nematoda pada tanaman yaitu dengan cara pertanian dapat menyebabkan perbedaan
ekstraksi sampel tanah dan akar dengan jumlah nematoda pada tanaman.
metode pengabutan agar nematoda yang Upaya pengendalian nematoda pada
hidup dan aktif bergerak dapat diperoleh. tanaman khususnya di areal pertanian dan
Pemeriksaan sampel tanah dilakukan perkebunan dilakukan dengan berbagai cara
pengabutan selama 3-4 hari dengan cara antara lain teknik budidaya, pemanfaatan
meletakkan sampel pada saringan pletik agen hayati, dan pestisida nabati, serta
berdiameter 10 cm yang telah diberi alas pestisida kimia, dosis pemupukan yang
kertas tisu, saringan diletakkan diatas tepat penggunaan bahan organic dan kapur
corong pengabut sementara di bawah pertanian. Pengendalian dengan teknologi
corong tersebut disimpan gelas penampung budidaya dilakukan dengan cara sanitasi
untuk menampung cairan resapan dari atau menjaga kebersihan kebun,
bahan yang diekstraksi. Alat-alat tersebut membongkar tanaman sakit, tidak menanam
ditempatkan di rak pengabut yang diatasnya tanaman inang, penggunaan mulsa lalang
terdapat nozel untuk menyemprotkan air atau serasah daun, menanam varietas tahan
dalam bentuk kabut. Pemeriksaan sampel atau toleran terhadap nematoda seperti
akar dilakukan dengan cara memotong- Petaling 1, Bengkayang LU (Hamid et al.,

198
Inventarisasi Nematoda Parasit Pada Tanaman, Hewan Dan Manusia (Liestiana I.)

1988), Kuching dan Bangka (Mustika, tanaman yang terserang nematoda sistem
1990).6 Pengendalian nematoda secara perakarannya rusak, sehingga tanaman
kultur teknik (pengelolaan tanah dan sistem tidak mampu menyerap hara dan air
tanam) dapat menekan populasi nematoda meskipun keduanya tersedia cukup di
pada tanaman kentang. Tumpangsari antara dalam tanah. Menurut Wallace (1987),
kentang-bawang daun, kentang–tagetes, dan kerusakan akar karena nematoda
kentang–lobak dapat menekan serangan menyebabkan berkurangnya suplai air ke
nematoda Meloidogyne spp. Di samping itu, daun, sehingga stomata menutup yang
subsoiling dan solarisasi serta tumpangsari mengakibatkan menurunnya laju
antara tanaman kentang dengan tagetes fotosintesa.
dapat menekan populasi nematoda
Meloidogyne spp., Rotylenchulus sp, Nematoda Pada Hewan
Helicotylenchus sp, Tylenchulus sp.,
Xiphynema sp., dan Trichodorus sp pada Nematoda yang biasa menginfeksi
tanaman kentang. ternak antara lain adalah Bunostomum spp.,
Pemanfaatan agen hayati yaitu Cooperia spp., Haemonchus spp.,
menggunakan pestisida nabati yang Mesistorcirrus spp., Oesophagosomum
potensial untuk digunakan dalam spp., Strongiloides spp., dan
mengendalikan nematoda pada tanaman. Di Trichostrongyloides spp. (Suhardono et al.
antara musuh alami tersebut adalah bakteri 1995; Beriajaya dan Copeman 1996). Jenis
Pasteuria penetrans dan jamur nematoda yang ditemukan menginfeksi sapi
Arthrobotrys, Dactylaria, dan Dactyella antara lain Ascaris lumbricoides,
(Mustika, 1998; Harni et al., 2000; Mustika Bunostomum phlebotomum, Haemonchus
et al., 2003). Hasil penelitian menyatakan contortus, Oesophagostomum radiatum,
agen hayati ANIC dan TRI (Trichoderma) Ostertagia ostertagi, Trichuris globulosa,
dapat menekan populasi nematoda pada Trichuris ovis, Trichostrongylus axei dan
tanaman. Campuran mikroba antagonis Strongyloides papillosus, Paramphistomum
Bacillus B11, Pseudomonas fluorescens P8 sp., Haemunchus sp. Mecistocirrus sp.,
dan Trichoderma mampu menekan 48,78% Cooperia sp., Ascaris sp., Bunostomum sp.,
populasi nematoda dalam tanah serta Chabertia ovina, Nematodirus filicollis,
menekan tingkat kerusakan akar pada Toxocara vitulorum, yang dapat
tanaman tomat. Penggunaan pupuk hayati menyebabkan sapi terserang diare,
Mikoriza dapat mengendalikan serangan anoreksia dan penurunan berat badan
nematoda puru akar Meloidogyne sp. pada badan. Sedangkan pada kerbau ditemukan
tanaman tembakau, dimana aplikasi 60 g nematoda parasite Oesephagstomum spp,
pupuk hayati Mikoriza merupakan dosis Haemonchus spp, Trichostrongylus spp,
yang paling efektif dalam pengendalian Nematodirus spp, Strongyloides sp dan
nematoda Meloidogyne sp., dan aplikasi Trihuris spp 8%. Pada kambing (Capra sp)
100 g pupuk hayati mikoriza merupakan ditemukan nematoda Strongylida yaitu
dosis efektif untuk peningkatan produksi Haemonchus, Cooperia,
tembakau. Bakteri Pseudomonas Oesophagostomum, Trichostrongylus, dan
fluorescens (UB_Pf1) dan Bacillus subtilis Rhabditida yaitu Teladorsagia. Sedangkan
(UB_Bs1) dalam menyebabkan mortalitas nematoda yang menyerang babi antara lain
juvenil II nematoda puru akar (Meloidogyne Strongyloides ransomi, Ascaris suum
sp.). ,Macracanthorhyncus hirudinaceus dan
Kerugian lain pada tanaman yang Globocephalus urosubulatus. Ayam
disebabkan oleh nematoda adalah tidak diinfeksi nematoda Ascaridia galli,
dapat dimanfaatkannya unsur hara yang Heterakis gallinarum, Strongyloides
diberikan kepada tanaman dalam upaya ransomi, dan Pelodera rhabditis, dan
meningkatkan produksi. Sebagian besar cacing mata Oxyspirura sp. Pada anjing

199
EnviroScienteae Vol. 13 No. 3, Nopember 2017 : 195-207

ditemukan nematoda Ancylostoma spp. kukang Jawa (Nycticebus javanicus) infeksi


Uncinaria spp., Toxocara spp. nematoda yang ditemukan yaitu Ascaris,
Anisakis yang disebabkan A. Strongyloides dan Strongylid.
pegreffii, A. physeteris, A.schupakovi, A. Jenis nematoda yang meninfeksi tikus
simplex, A. typica dan A. ziphidarum antara lain Syphacia muris, S. rifaii
khususnya Anisakis simplex merupakan (Oxyuridae), Subulura andersoni, Heterakis
cacing yang mampu menginfeksi beragam spumosa (Heterakidae), Nippostrongylus
jenis ikan seperti salmon, kerapu, bandeng, braziliensis (Heligmonellidae),
tembang, layur, dll. Pada ikan yang lazim Gongylonema neoplasticum
dikonsumsi oleh masyarakat ditemukan (Gongylonematidae), Aspiculuris sp.
yaitu pada sirip ikan Nila ditemukan (Heteroxynematidae) dan
nematoda Steinernema Sp., pada sirip ikan Pterygodermatites whartoni.
Lele ditemukan nematoda Argulus Sp., (Rictulariidae), Capillaria hepatica, Pada
Bawal, pada insang ikan Mas ditemukan marmot ditemukan infeksi Trichostrongylus
nematoda Dactylogyrus Sp., dan pada sisik sp, Strongyloides sp, Trichuris sp yang
ikan Patin ditemukan nematoda Tricodina mana efek infeksi Strongilyloidasis
sp. menyebabkan berat badan menurun, rambut
Toxocariasis yang disebabkan oleh tubuh rontok, dan nafsu makan rendah pada
Toxocara canis menyerang anjing, marmut. Pada Keong mas (Pomacea
Toxocara cati menyerang kucing dan canaliculata) ditemukan infeksi nematoda
Toxocara viturolum menyerang sapi yang Angiostrongylus cantonensis. Pada varian
dapat menular lewat kontaminasi fecal oral, katak ditemukan genus Amplicaecum,
plasenta (transplacenta) dan air susu Camallanus, Aplectana, Cosmocerca,
(transmamary). Infeksi Toxocara pada Cosmocercella,dan Spinicauda, Gendria
hewan dapat menyebabkan gangguan sp., Meterakis sp. Raillietnema rhacophory,
saluran pencernaan seperti diare, muntah, Cosmocerca ornata, dan Rhabdias sp.
konstipasi hingga kerusakan usus hingga Jenis cacing yang menginfeksi ular
kematian. Selain menginfeksi sapi, Python reticulatus yaitu Oxyuris sp,
Toxocara viturolum ditemukan pula Rhabdias sp, Kalicephalus sp,
menginfeksi rusa tutul (Axis axis) Infeksi Ophidascaris sp dan Strongyloides sp yang
Toxocara sp. menyebabkan diare, mana penularan selain melalui fecal oral
kehilangan nafsu makan, kurus, dan anemia juga dapat melalui larva L3 yang mampu
dan bahkan Toxocara vitulorum dapat menembus kulit ular khususnya Oxyuris sp
menyebabkan pneumonia akibat adanya dan Rhabdias sp. Unta sering diserang oleh
migrasi larva ke paru-paru juga mengalami nematoda Haemonchus longistipus, H.
kerusakan hati dan paru-paru, serta contortus, Trichuris spp, Parabonema
toksemia (Estuningsih 2005 dalam Lingga). skrjabini, Camelostrongylus mentulatus,
Pada primate ditemukan cacing Trichostrongylus spp., Nematodirus spp.
nematoda yang merupakan cacing (Banaja dan Gandhour 1994). Sumber
nematoda pada manusia yaitu Ascaris infeksi kecacingan pada unta ini berasal
lumbricoides, Trichuris sp., Enterobius dari pakan atau minuman yang tercemar
vermicularis, Necator americanus serta oleh telur cacing. Pencemaran pakan ini
larva cacing Necator americanus dan dapat terjadi pada saat pengiriman,
Strongyloides stercoralis. Pada monyet pengolahan maupun saat pemberian.
ekor panjang (Macaca fascicularis) Strongyloides and Strongylus and
ditemukan infeksi Strongyloides, Trichuris dtemukan menyerang landak dan
Trichostrongylus, Oesophagostomum dan macan tutul, Strongylus sp. menginfeksi
hookworm. Pada orangutan Sumatera gajah, sementara Harimau Sumatera
(Pongo Abelii) diitemukan nematoda terinfeksi oleh Toxocara cati dan
Ascaris sp. dan Oesophagostomum sp. Pada Toxascaris leonina (Ascarid) serta

200
Inventarisasi Nematoda Parasit Pada Tanaman, Hewan Dan Manusia (Liestiana I.)

Ancylostoma tubaeforme (Strongylid). Pada Nematoda Pada Manusia


kura-kura darat (Manouria emys)
ditemukan infeksi Cissophyllus sp. dan Umumnya infeksi nematoda pada
Tonaudia sp yang menyebabkan kura-kura manusia disebabkan oleh cacing gelang
menjadi lemah, anoreksia, anemis, prolaps, (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk
dan dehidrasi hingga menyebabkan (Trichuris trichiura), dan cacing hookworm
kematian. Spesies nematoda parasit pada (Ancylostoma duodenale dan Necator
kumbang Elaedobius kamerunicus yaitu americanus) yang dikelompokkan sebagai
Elaeonchus partenonema dan pada burung cacing yang ditularkan melalui tanah (Soil
Elang ditemukan Heterakis sp Ascaridia sp Trasmitted Helminth). Identifikasi
Capillaria sp, Strigea sp., Neodiplostomum nematoda pada manusia hampir sama
sp. dengan identifikasi nematoda pada hewan
Cara pemeriksaan nematoda pada yaitu dilakukan dengan pemeriksaan sampel
hewan antara lain dengan pembedahan feses secara kualitatif menggunakan metode
bagian organ dalam pada saluran natif/langsung, filtrasi,
pencernaan yaitu dibagian duodenum, pengapungan/floated dan
jejunum, ataupun ileum lalu diperiksa di sedimentasi/pengendapan sedangkan
bawah mikroskop. Selain itu dapat pula pemeriksaan secara kuantitatif
dilakukan pemeriksaan feses yaitu terdiri menggunakan Kato Katz. Efek dari
atas pemeriksaan kualitatif yang digunakan kecacingan pada manusia yaitu
adalah metode flotasi (pengapungan) dan menyebabkan kondisi lemah, letih, kurang
sedimentasi (pengendapan) yang konsentrasi, anemia, obstruksi usus jika
dilanjutkan dengan penyaringan bertingkat jumlah cacing yang terlalu banyak pada
dan pemeriksaan kuantitatif menggunakan usus.
metode McMaster, metode filtrasi, metode
identifikasi sesuai Bistner et al. (2000) Kaitan Nematoda Tanaman, Hewan dan
menggunakan metode natif (tanpa Manusia
pewarnaan), telur dan larva cacing
diidentifikasi berdasarkan Atlas Nematoda yang menginfeksi antara
Parasitologi Kedokteran (Pusarawati et al. hewan dan manusia sebagian berasal dari
2014), Atlas Helmintologi Kedokteran genus yang sama meskipun berbeda spesies
(Purnomo et al. 2009) dan Parasitology The seperti Ascaridia dan bahkan terdapat
Biology of Animal Parasites (Noble et al. beberapa hewan yang terinfeksi spesies
1989). nematoda yang sama dengan manusia
Pada ternak ruminansia kecil, seperti primate, hal ini mungkin disebabkan
penggunaan jamur Arthrobotrys oligospora oleh kekerabatan yang dekat antara manusia
dinyatakan menekan populasi nematoda dan primate. Sedangkan nematoda yang
Haemonchus contortu. Duddingtonia menyerang tanaman tergolong spesifik
flagrans secara signifikan menurunkan berbeda dengan nematoda yang menyerang
populasi cacing di rumput dan hewan dan hewan dan manusia.
D. flagrans dan Saccharomyces.cerevisiae Hingga saat ini transmisi silang
dapat dicampur untuk menurunkan populasi nematoda tumbuhan kepada hewan dan
cacing pada sapi.54 Pemberian cairan serbuk manusia belum pernah dilaporkan. Hal ini
kulit nanas, meskipun tidak langsung perlu mendapat perhatian dan dilakukan
mengeliminasi telur cacing tetapi pada kajian terhadap fenomena tersebut. Secara
dosis 250 mg/kg berhasil menjaga stabilitas rasional, tentunya pasti terdapat
jumlah telur dan jumlah larva cacing kemungkinan bahwa nematoda parasite
Haemonchus contortus agar tidak pada tanaman tertelan oleh manusia akan
bertambah banyak dan sedikit menghambat tetapi secara fisiologis kemungkinan untuk
daya tetas telur (1,3%) pada domba. mekanisme perkembangan di dalam tubuh

201
EnviroScienteae Vol. 13 No. 3, Nopember 2017 : 195-207

manusia belum diketahui, sedangkan 2001; Kwo & Kwo 1968; Seo 1968, Pinto
transmisi silang nematoda pada hewan et al. 2001).
kepada manusia telah diteliti dan Sebagai hospes insidental, manusia
ditemukan. Beberapa nematoda dapat terinfeksi jika memakan daging ikan
diidentifikasi memiliki kemampuan atau produk laut yang mengandung larva
menginfeksi silang dari hewan kepada Anisakis sp. dalam keadaan mentah atau
manusia. kurang matang dapat menyebabkan reaksi
Manusia dapat tertular Toxocariasis alergi berupa urtikaria kronik akibat
apabila tertelan telur infektif yang terdapat sensitisasi A, simplex ( mekanisme belum
dalam feses anjing, kucing, sapi dan tanah jelas diketahui), asma dan gastroenteritis
yang terkontaminasi, kemudian larva akan eosinofia, gejala rheumatologi, dermatologi
menetas dan pada stadium dua akan dan rhinokonjungtivitis (RollandSK,
bermigrasi menembus jaringan dan organ Fernandez de Corres, Audicana, Siagian FE
tubuh yang dapat menyebabkan visceral dalam Adawiyah). Spesies yang dapat
larva migran (Maizels dan Robertson, menginfeksi manusia adalah Anisakis
1991; Gillespie, 1988) atau ocular larva (Terranova) simplex yang kerap ditemukan
migrans jika terperangkap dalam pembuluh pada ikan herring, Pseudoterranova
darah di belakang mata yang dapat (Phocanema) decipiens yang kerap
menyebabkan kerusakan mata permanen menginfeksi ikan cod atau anjing laut.
(Smith, 1991).Larva yang berada di dalam
jaringan (paru, hati dan ginjal) dan air susu Pengendalian
diduga dapat menjadi sumber penularan
pada manusia (Kusnoto, 2005). Pengendalian infeksi nematoda
Cacing-cacing yang lazim selama ini menggunakan anthelminthic
menginfeksi tikus khususnya Syphacia sp berupa albendazole, mebendazole, pirantel
khususnya S. obvelata dan S. muris pernah pamoat, dll baik pada hewan dan manusia.
ditemukan pada seorang anak Amerika Beberapa penelitian dilakukan tentang
yang tinggal di Filipina (Seo, 1968). peluang bahan alam yang dapat digunakan
Gongylonema yaitu G. pulchrum bersifat sebagai anthelminthic, antara lain ekstrak
zoonosa dan mempunyai penyebaran yang air dan ekstrak etanol daun katuk memiliki
kosmopolitan pada binatang ruminansia, potensi untuk dimanfaatkan sebagai
tetapi sudah meluas ke jenis binatang lain, antelmintik dan pengendali infeksi
seperti babi, beruang, primata termasuk nematoda gastrointestinal pada kambing.
manusia. Infeksi pada manusia pernah Ragam biota laut seperti berpotensi sebagai
dilaporkan dari Cina, Eropa, Selandia Baru, nematoda alami antara lain
dan Amerika. (Faust et al. 1971). Di Iran Dihroxytetrahydrofuran yang diisolasi dari
Gongylonema ditemukan pada mukosa algae coklat, Notheia anomala dari
seorang wanita (Kia et al. 2001). Australia menunjukkan aktivitas terhadap
Pterygodermatities sp. pernah dilaporkan nematocidal tertentu. Amphilactams yang
ditemukan pada pemeriksaan histopatologi diisolasi dari spons Amphimedon sp. sangat
apendiks seorang laki-laki di New York efektif digunakan untuk mengatasi parasit
(Kia et al. 2001). Nematoda hati tikus nematoda meskipun belum mampu
Capillaria ditemukan menginfeksi hati mengatasi telur nematoda. Senyawa lainnya
pada dua orang Indian dari daerah Amazon, yaitu geodin A magnesium salt yang
Cyclodontostomum purvisi ditemukan diisolasi dari spons Geodia sp. (YAN,
menginfeksi pada manusia di Thailand, 2004) menurut CAPON et al. (1999) sangat
Angiostrongylus cantonensis, ditemukan efektif mengatasi nematocidal tertentu.
menginfeksi manusia di Sumatra dan Hal penting lainnya untuk
menyebabkan radang otak (Baker,1998; pengendalian nematoda parasite yang prlu
Bhaibulaya & Indrangarm, 1975; Kia et al. dipikirkan yaitu pemurnian tanah dari

202
Inventarisasi Nematoda Parasit Pada Tanaman, Hewan Dan Manusia (Liestiana I.)

kontaminasi nematoda karena tanah UCAPAN TERIMA KASIH


merupakan media tumbuh dan media
perantara dari infeksi nematoda. Hasil Penulis mengucapkan terima kasih
penelitian Ahmad, 2003; Ahmad, 2005; kepada Dr. Abdi Fitria, S. Hut, MP yang
Ahmad et al., (2007); Fontenot et al., telah memberikan tugas penyusunan artikel
(2003); dan Faedo et al., (1998) yang ilmiah dengan materi pilihan dari beberapa
menyatakan bahwa D.flagrans berpotensi tesis dimana penulis memilih topik hasil
dapat mengurangi LPG (larva per G gram) tesis tentang inventarisasi nematoda
tinja nematoda hingga di atas 80% dari parasite tanaman padi untuk kemudian
rumput dan padang rumput sehingga dilanjutkan dengan menyusun sebuah
reinfeksi tidak terjadi ketika ternak makan tulisan kepustakaan mengenai nematoda
rumput dan saat manusia beraktifitas diatas pada tanaman, hewan dan manusia oleh
padang rumput. penulis.

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

Nematoda parasite yang paling Gandahusada S., Ilahude H., Pribadi W.


banyak menginfeksi dan merusak tanaman (2003). Parasitologi Kedokteran.
yaitu Meloidogyne sp Pratylenchut sp, dan Edisi ke III. Jakarta: Fakultas
Radopholus sp sedangkan pada hewan Kedokteran Universitas Indonesia.
berkaki empat dan ternak adalah 11-17 p.
Strongiloides spp., Haemonchus spp., Haryuningtyas D. (2008). Perkembangan
Oesophagosomum spp., dan Metode Deteksi resistensi Cacing
Trichostrongyloides spp, pada varian ikan Nematoda Gastrointestinal Pada
yaitu Anisakis spp, sedangkan pada Ternak Terhadap Antelmentika.
manusia adalah Ascaris lumbricoides, WARTAZOA. 18(1):25–33.
Trichuris trichiura, dan cacing hookworm. Waris L., Rahayu N., Indriyati L. (2012).
Terdapat beberapa nematoda hewan dapat Risiko kecacingan pada anak Sekolah
menyerang manusia sedangkan nematoda Dasar di pedesaan daerah perbatasan
tanaman belum dilaporkan ditemukan pada Kabupaten Nunukan. Jurnal Biotek
manusia atau hewan. Pengendalian Medisiana Indonesia. 1(1):11–6.
nematoda secara yaitu dengan konsumsi Swibawa I. G., Aeny T. N. (2007).
anthelmintic, modifikasi lingkungan, Karakteristik Komunitas Nematoda di
personal hygiene dan penggunaan agen Padang Golf Sukarame (PGS) Bandar
hayati. Lampung. Jurnal Hama Dan
Penyakit Tumbuhan Tropika.
7(2):80–90.
SARAN Firman E. N. (1998). Inventarisasi
Nematoda Parasit pada Tanaman
Perlu dilakukan penelitian lebih Padi di Kecamatan Sukaraja,
banyak tentang transmisi nematoda pada Kabupaten Sukabumi. Universitas
tanaman, hewan dan manusia serta peluang Pertanian Bogor.
agen hayati lainnya untuk pengendalian Mustika I. (2005). Konsepsi dan Strategi
nematoda baik pada tanaman, hewan, Pengendalian Nematoda Parasit
manusia dan tanah sebagai media tumbuh Tanaman Perkebunan di Indonesia.
dan media penularan nematoda. Perspektif. 4(1):20–32.
Mustika I., Nuryani Y., Rostiana O. (1991).
Nematoda Parasit Pada beberapa
Kultivar Nilam di Jawa Barat. Buletin

203
EnviroScienteae Vol. 13 No. 3, Nopember 2017 : 195-207

Penelitian Tanaman Rempah dan Purnanto M., Tarno H., Afandhi A.( 2014).
Obat. VI(1):9–14. Efektivitas Penggunaan Pupuk Hayati
Harni R., Munif A. (2012). Pemanfaatan Mikoriza (Glomus spp.) untuk
Agens Hayati Endofit untuk Mengendalikan Nematoda Puru Akar
Mengendalikan Penyakit Kuning (Meloidogyne javanica) pada
Pada Tanaman Lada. Buletin Riset Tembakau (Nicotina tabaccum L.).
Tanaman Rempah dan Aneka Jurnal Hama Dan Penyakit
Tanaman Industri. 3(3):201–6. Tumbuhan. 2(4):123–30.
Liestiany E., Fitriyanti D. (2009). Yus I. D. M., Rahardjo B. T., Himawan T.
Keragaman Nematoda Parasit (2014). Pengaruh Aplikasi Bakteri
Tanaman pada Pertanaman Sayuran Pseudomonas fluorescens dan
di Kalimantan Selatan. Entomol Bacillus subtilis terhadap Mortalitas
Kalimantan. 3(2):32–8. Nematoda Puru Akar (Meloidogyne
Rosya A., Winarto. (2013). Keragaman javanica ) di Laboratorium. Jurnal
Komunitas Fitonematoda pada Hama Dan Penyakit Tumbuhan.
Sayuran Lahan Monokultur dan 2(3):9–17.
Polikultur di Sumatera Barat . Jurnal Nezar M. R., R. Susanti, Setiati N. (2014).
Fitopatologi Indonesia. 9(3):71–6. Jenis Cacing Pada Feses Sapi di TPA
Adnan A. (2011). Nematoda Parasit pada Jatibarang dan KTT Sidomulyo Desa
Tanaman Gandum :Suatu Kajian Nongkosawit Semarang. Jurnal Life
Bioekologi. In: Seminar Nasional Science. 3(2):93–102.
Serealia. p. 406–14. Handayani P., Santosa P. E., Siswanto.
Hulupi R. (2006). Identifikasi Ras Fisiologi (2015). Tingkat Infestasi Cacing
Nematoda Radopholus similis Cobb. Saluran Pencernaan Pada Sapi Bali di
yang Menyerang Tanaman Kopi. Kecamatan Sukoharjo Kabupaten
Pelita Perkebunan. 22(3):213–21. Pringsewu Provinsi lampung. Jurnal
Asandhi A. A., Uhan T. S., Marwoto B., Ilmiah Peternakan Terpadu.
Somantri A. (2005). Pengendalian 3(3):127–33.
Kutu Kebul dan Nematoda Parasitik Junaidi M., Sambodo P., Nurhayati D.
Secara Kultur Teknik pada Tanaman (2014). Prevalensi Nematoda pada
Kentang. Junal Hortikultura. Sapi Bali di Kabupaten Manokwari.
15(4):288–96. Jurnal Sain Veteriner. 32(2):168–76.
Triman B., Mulyadi. (2001). Pengendalian Fadli M., Oka I. B. M,. Suratna N. A.
Nematoda Puru Akar (Meloidogyne (2014). Prevalensi Nematoda
spp.) Pada Buncis Dengan Bakteri Gastrointestinal pada Sapi Bali yang
Pasteuria penetrans dan Solarisasi. Dipelihara. Indonesia Medicus
Jurnal Perlindungan Tanaman Veterinus. 3(5):411–22.
Indonesia. 7(1):49–54. Baihaqi H. U., Oka I. B. M., Dwinata I. M.
Mustika I., Ahmad R. Z. (2004). Peluang (2015). Prevalensi dan Identifikasi
Pemanfaatan Jamur Nematofagus Nematoda Saluran Pencernaan
untuk Mengendalikan Nematoda Kerbau Lumpur di Kecamatan
Parasit pada Tanaman dan Ternak. Sambelia, Lombok Timur, NTB.
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Indonesia Medicus Veterinus. 4(1):1–
Pertanian. 23(4):115–22. 8.
Manan A., Mugiastti E. (2015). Potensi Dhewiyanty V., Setyawati T. R., Yanti A.
Campuran Mikroba Antagonis untuk H. (2015). Prevalensi dan Intensitas
Mengendalikan Nematoda Puru Akar Larva Infektif Nematoda
(Meloidogyne incognita) pada Gastrointestinal Strongylida dan
Tanaman Tomat. Jurnal Agrin. Rhabditida pada Kultur Feses
19(1):1–7. kambing (Capra sp.) di Tempat

204
Inventarisasi Nematoda Parasit Pada Tanaman, Hewan Dan Manusia (Liestiana I.)

Pemotongan Hewan Kambing di kawasan Wisata Alam Kampung


Pontianak. Jurnal Protobiont. Batu Malakasari Kabupaten
4(1):178–83. Bandung. Institut Pertanian Bogor.
Guna I. N. W., Suratma N. A., Damriyasa I. Rahmah F., Dahelmi, Salmah S. (2013).
M. (2014). Infeksi Cacing Nematoda Cacing Parasit Saluran Pencernaan
Pada Usus Halus Babi di Lembah Pada Hewan Primata di Taman Satwa
Baliem dan Pegunungan Arfak Papua. Kandi Kota Sawahlunto Provinsi
Buletin Veteriner Udayana. 6(2):129– Sumatera Barat. Jurnal Biologi
34. Andalas. 2(1):14–9.
Zalizar L. Dan Satrija F. (2009). Pengaruh Abduh M. (2013). Infeksi Cacing
Perbedaan Dosis Infeksi Ascaridia Nematoda Pada Saluran Pencernaan
galli dan Pemberian Piperazin Monyet Ekor Panjang (Macaca
terhadap Jumlah Cacing dan Bobot fascicularis) di matraman, Jakarta dan
Badan Ayam Petelur. Animal Taman Wisata Alam telaga Warna,
Production. 11(3). Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Silaban R., Febriansyah R., Pulungan S. Nasution I. T., Fahrimal Y., Hasan M.
(2016). Identifikasi Endoparasit (2013). Identifikasi Parasit Nematoda
Nematoda Pada Feses Ayam Broiler Gastrointestinal Orangutan Sumatera
di peternakan Submitra Indojaya ( Pongo abelii ) di Karantina Batu
Jurnal Agrinusa Desa Pudun Jae. Mbelin , Sibolangit Provinsi
[Working Paper]. Diambil dari Sumatera Utara. Jurnal Medika
https://www.researchgate.net/publicat Veterinaria. 7(2):67–70.
ion/318493982 Wibowo M. M. A. (2014). Kecacingan
Zalizar L., Listiari H., Suyatno. (2003). Pada Kukang Jawa (Nycticebus
Prevalensi Penyakit Cacing Mata javanicus) di Pusat Rehabilitasi
(Oxyspiruriasis) Pada Ayam Buras di Satwa Primata Yayasan International
Malang dan Upaya Pengobatannya. Animal Resque Indonesia (YIARI).
Jurnal Dedikasi. 1(1):73–81. Institut Pertanian Bogor.
Akhira D., Fahrimal Y., M. Hasan. (2013). Dewi K., Purwaningsih E. (2013). Cacing
Identifikasi Parasit Nematoda Saluran Parasit Pada Tikus di Perkebunan
Pencernaan Anjing pemburu (Canis Karet di Desa Bogorejo, Kecamatan
familiaris) di Kecamatan Lareh Sago Gedongtataan, Kabupaten pesawaran,
Halaban Provinsi Sumatera Barat. Lampung dan Tinjauan Zoonosisnya.
Jurnal Medika Veterinaria. 7(1):42– Zoo Indonesia. 22(2):1–7.
5. Dewi K. (2011). Nematoda Parasit Pada
Adawiyah R., Maryanti E., Siagian F. E. Tikus di Desa Pakuli, Kec. Gumbara,
(2014). Anisakis sp. dan Alergi yang Kab. Donggala, Sulawesi Tengah.
Diakibatkannya. Jurnal Ilmu Jurnal Ekologi Kesehatan. 10(1):38–
Kedokteran. 8(1):38–45. 43.
Kadarsah A, Muhamat, Hidayaturrahman. Astuti N. T. (2010). Pemeriksaan
(2017). Keanekaragaman Jenis dan Endoparasit (Cacing Nematoda dan
Prevalensi Ektoparasit Pada Lima Cestoda) yang Ditemukan Dalam
Jenis Ikan Komersial di Desa Sungai Organ Tikus. BALABA. 6(2):20–1.
Batang Kecamatan martapura Barat. Nurhasanah S., Santoso H. (2014).
Bioscientiae. 14(1):1–8. Identifikasi Nematoda Parasit Pada
Estuningsih S. E. (2005). Toxocariasis Pada Saluran Pencernaan Marmut (Cavia
Hewan dan Bahayanya Pada cobaya) Sebagai Sumber Belajar
Manusia. WARTAZOA. 15(3):136–42. Biologi Pada Materi Invertebrata.
Lingga N. S. (2015). Kasus Infeksi Cacing BIOEDUKASI. 5(1):1–8.
Parasit Pada Rusa Totol (Axis axis)

205
EnviroScienteae Vol. 13 No. 3, Nopember 2017 : 195-207

Noviaria S. (2015). Persentase dan Arrayyansyah A. F., Retnani E. B., Edwar


Identifikasi Cacing Nematoda Pada S. (2014). Infeksi Cacing
Keong Mas (Pomacea canaliculata) gastrointestinal Pada Harimau
di Sekitar Kampus Institut Pertanian Sumatera (Panthera tigris sumatrae)
Bogor Dramaga. Institut Pertanian di Taman Margasatwa Ragunan.
Bogor. Repository IPB. Diambil dari
Suzana E., Satrija F., Kusrini M. D., Fania http://repository.ipb.ac.id/handle/123
D. (2006). Identifikasi Nematoda 456789/73874
Gastrointestinal Pada Katak Nugroho HARI, Purwaningsih E., Luh N.
Fejervarya Cancrivora dan I., Rischa P. (2017). Nematoda
Limnonectes Macrodon di Wilayah Parasit Gastrointestinal Pada Kura-
Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Media Kura Darat Indonesia ( Manourya
Konservasi. XI(1):21–5. emys Schlegel & Müller , 1840 dan
Purwaningsih E., I. K. D. (2013). Nematoda Indotestudo forstenii Schlegel &
Pada Katak di Daerah persawahan Müller, 1845 ). In: Prosiding Seminar
dan Sekitar Hutan di Jawa Barat. Nasional Biodiversity Indonesia. p.
Jurnal Ekologi Kesehatan. 163–7.
12(4):313–8. Kusnandarsyah I. (2011). Populasi
Telnoni F. R. R, Oka I. B. M., Widyastuti Nematoda Parasit Pada Kumbang
S. K. (2016). Prevalensi Infeksi Elaedobius kamerunicus Faust.
Cacing Nematoda pada Ular Python Institut Pertanian Bogor.
Reticulatus yang Dipelihara Pecinta Kurniawan M. C., Suzana E., Retnani E. B.
Ular di Denpasar. Indonesia Medicus (2010). Inventarisasi Cacing Parasitik
Veterinus. 5(2):104–12. Saluran pencernaan Pada Elang Jawa
Umardhani T. (2011). Cacing Parasitik (Spizaetus bartelsi Stressman, 1924)
Pada Unta Punuk Satu (Camelus dan Elang Bontok (Spizaetus
dromedarius ) di Taman Rekreasi cirrhatus Gmelin, 1788) di Habitat
Margasatwa Serulingmas Eks-Situ. Media Konservasi.
Banjarnegara Jawa Tengah. Institut 15(3):120–5.
Pertanian Bogor. Ahmad R. Z., Gholib D. (2014). Pemberian
Muhni. (2011). Pola Defekasi dan Kajian Duddingtonia flagrans dan
Jenis Telur Cacing Pada Tinja Saccharomyces cerevisiae
Landak Jawa (Hystrix javanica). Meningkatkan Produksi Susu dan
Institut Pertanian Bogor. Menurunkan Populasi Cacing pada
Suratno R. P. (2015). Infeksi Cacing Sapi. Jurnal Veteriner. 15(2):221–9.
Gastrointestinal Pada Macan Tutul Manurung B. J., Haryungtyas D. (2005).
Jawa (Panthera pardus melas) di Efikasi Cairan Serbuk Kulit Buah
Pusat Penyelamatan Satwa Nanas Untuk Pengendalian Cacing
Cikananga dan Situgunung Park. Haemonchus contortus Pada Domba.
Institut Pertanian Bogor. In: Seminar Nasional Teknologi
Juniar M., Rosa E., Rustiati E. L. (2015). Peternakan dan Veteriner. p. 934–40.
Identifikasi Nematoda Dan Bagian Parasitologi FK UGM Yogyakarta.
Trematoda Saluran Pencernaan Pada (2008). Panduan Pemeriksaan
Gajah Sumatera (Elephas maximus Protozoa dan Nematoda.
sumatranus) Di Pusat Konservasi Razali, Azhari, Novita A., Ferasyi T. R.,
Gajah (Pkg) Taman Nasional Way Ridwan, Munandar A. (2014). Potensi
Kambas, Lampung. In: Seminar Suspensi dan Ekstrak Daun katuk
Nasional Swasembada Pangan Sebagai Anthelmintik terhadap
Politeknik Negeri Lampung. p. 582–7. Nematoda Gastrointestinal Pada

206
Inventarisasi Nematoda Parasit Pada Tanaman, Hewan Dan Manusia (Liestiana I.)

Ternak Kambing. Jurnal Kedokteran


Hewan. 8(2):2–5.
Rasyid A. (2008). Biota Laut Sebagai
Sumber Obat-Obatan. Oseana.
XXXIII(1):11–8.

207

Anda mungkin juga menyukai