Anda di halaman 1dari 3

BIOEKOLOGI HAMA PELIPAT DAUN

PADA TANAMAN PADI

Surtikanti
Balai Penelitian Tanaman Serealia

ABSTRAK
Salah satu hama yang banyak menyerang dan menurunkan hasil padi adalah
hama pelipat daun (leaf folder) dengan nama latin Cnaphallocrosis medinalis
Gueneem family Pyralidae. Hama ini termasuk ordo Lepidoptera, selain
dijumpai pada tanaman padi (sawah, gogo, gogorancah), terdapat pula pada
tanaman jagung, sorgum, dan tebu. Bila pada pertanaman padi terdapat lima
ekor larva per rumpun pada fase anakan maksimum dan fase pematangan
akan merusak daun sekitar 50%. Lama periode telur 4-6 hari, periode larva
15-16 hari, dan lama periode pupa 4-8 hari. Selain tanaman pada golongan
rumput-rumputan yaitu Paspalum spp., Imperata spp., Eleusine spp., Panicum
spp., dan golongan berdaun lebar yaitu Stylosanthus spp, juga sebagai tanaman
inang pada hama pelipat daun. Musuh alami dari hama pelipat daun dapat
berupa parasitoid, predator maupun patogen.Pengendalian dapat dilakukan
dengan cara kultur teknis, menggunakan musuh alami dan aplikasi insektisida,
untuk aplikasinya bila hama ini telah menyerang tanaman lebih dari 14%.

Kata kunci : Cnaphallocrosis medinalis, padi

PENDAHULUAN putih transparan memanjang sejajar


tulang daun, karena yang dimakan pada
Upaya peningkaan produksi padi
bagian klorofil dan yang tersisa kulit
dihadapkan pada berbagai masalah yang
epidermis bagian atas, sehingga
dapat berupa faktor abiotis maupun
berpengaruh terhadap fotosintesis. Daun
biotis. Faktor abiotis dapat berupa
akan digulung ke bagian atas dan tepi
kemunduran kesuburan lahan,
daun direkatkan dengan benang-benang
kekeringan, dan kondisi yang kurang
yang dihasilkan oleh larva. Larva akan
baik dari faktor cuaca atau iklim. Faktor
tinggal dalam gulungan daun dan
biotis berupa organisme pengganggu
memakan daun di dalamnya, serangan
tanaman, salah satu diantaranya yaitu
Cnaphallocrosis medinalis akan berarti
hama pelipat daun Cnaphallocrosis
jika kerusakkan daun pada fase anakan
medinalis.
maksimum dan fase pematangan
Hama pelipat daun (leaf folder)
mencapai ≥ 50%. Matteson (2000)
nama latinnya Cnaphallocrosis medinalis
mengemukakan bahwa bila ada lima
Guenee adalah hama pada tanaman padi
ekor larva Cnaphallocrosis medinalis per-
(sawah, gogo dan gogorancah) namun
rumpun akan merusak daun sekitar 50%.
kadang-kadang dijumpai pada tanaman
Simulasi dari computer menunjukkan
jagung, sorgum ataupun tebu. Hama ini
bahwa kepadatan Cnaphallocrosis
merupakan hama potensial karena
medinalis sampai 15 ekor larva per-
sering ditemukan gejala serangan yang
rumpun baru dapat menurunkan hasil.
tinggi yang menyebabkan kehilangan hail
yang nyata terutama di lahan yang
dipupuk tinggi dan ditanam pada musim
BIOEKOLOGI HAMA PELIPAT DAUN
hujan (Reissig 1985). Hama ini dalam
stadia larva menyerang tanaman padi Cnaphallocrosis medinalis Guenee,
dan yang diserang adalah daunnya, termasuk famili Pyralidae, ordo
bagian daun yang terserang berwarna Lepidoptera. Serangga dewasa

494 Surtikanti : Bioekologi Hama Pelipat Daun Pada Tanaman Padi


(ngengat) berwarna coklat dengan garis 15 hari setelah tanam (HST), bertelur ,
hitam pada sayap. Panjang rentang dan menetas. Ulat-ulat sudah dapat
sayap 13-15 mm sedangkan panjang dideteksi pada tanaman padi umur 21
badan 10-12 mm. HST, ulat terus bertambah dan mencapai
Ngengat aktif dimalam hari puncaknya pada pertanaman padi 49
(nocturnal), siang hari bersembunyi di HST. Setelah itu populasi ulat menurun
bagian bawah kanopi tanaman padi. karena sebagian ulat berubah menjadi
Ngengat betina dapat hidup 10 hari dan pupa. Tanaman padi yang terserang
dapat meletakkan telur sampai 300 butir, hama pelipat daun, peningkatan
dimulai setelah 2 hari menjadi imago, kerusakkan daun berkorelasi positif
telur diletakkan sepanjang tulang daun dengan serangannya dari umur tanaman
sebanyak 10-12 butir setiap malam. yang berbeda.
Kelompok telur yang terbanyak terjadi
biasanya pada malam ke4-7, lama TANAMAN INANG
periode telur 4-6 hari. Larva yang baru
Sudah diterangkan bahwa hama ini
menetas berwarna putih kehijauan
selain menyerang tanaman padi (sawah,
dengan panjang 1,5-2 mm dan lebar 0,2-
gogo dan gogorancah), kadang-kadang
0,3 mm, lama periode larva 15-16 hari,
juga dapat menyerang tanaman jagung,
selama stadia larva, mengalami lima kali
sorgum dan tebu dan beberapa gulma
pergantian kulit sebelum menjaji pupa.
dari gologan rumput-rumputan seperti :
Panjang larva instar VI 20-25 mm
Paspalum spp., Imperata spp., Eleusine
dengan lebar 1,5-2 mm. Ulat-ulat yang
spp., Panicum spp. Dan satu gulma dari
baru menetas mengeluarkan benang
golongan berdaun lebar yaitu
untuk melipat daun. Ulat hidup dalam
Stylosanthus spp. (Reissig 1985).
lipatan daun dan makan bagian dalam
lipatan. Pupa terdapat dalam gulungan
daun yang dilipat oleh larva. Lama
MUSUH ALAMI
periode pupa 4-8 hari (Kalshoven, 1981).
Perkembangan hama pelipat daun pada Musuh alami dari C. medinalis
tanaman padi varietas Ciherang, Mk 202 dapat berupa parasitoid. predator
pada Gambar 1. maupun patogen. Trichogramma spp.,
Hama pelipat daun datang tidak merupakan parasitoid dari telur-telur C.
serempak pada tanaman padi, sehingga medinalis.Parasitoid larva dan pupa dari
populasinya tumpang tindih. Hama famili : Brachonidae, Chlacididae,
datang di pertanaman padi pada umur

15 hst 49 hst 78 hst

Imago imigran Generasi 1 dari serangga Generasi 2 dari serangga


pertama datang imigran pertama (siklus imigran pertama (siklus
pada 15 hst larva-pupa) = 30 hari larva-pupa) = 30 hari

38 hst 68 hst 98 hst

Imago imigran Generasi 1 dari serangga Generasi 2 dari serangga


pertama datang imigran kedua (siklus imigran kedua (siklus
pada 38 hst larva-pupa) = 30 hari larva-pupa) = 30 hari

Gambar 1. Populasi tumpang tindih hama pelipat daun pada tanaman padi var Ciherang.
Sumber : Baehaki, 2005.

495 Seminar Nasional Serealia 2011


Elasmidae, Encyrtidae dan Ichneunidae. menggunakan musuh alami maupun
Predator dari hama ini dari family : aplikasi insektisida monocrotophus 0,25,
Carabidae dan Coccinelidae dan family quinalphos 0,50 dan clhopyriphos 1,0.
Dermaptera terutama laba-laba sering
terlihat memangsa serangga dewasa dari
C. medinalis. Adapun patogen serangga DAFTAR PUSTAKA
yang sering dijumpai adalah cendawan
Anandan, G.K. and A. Regeupathy. 2007.
Beauveria bassiana (CAB International
Assessment of Active Toxicity of
2004).
Insecticides for Monitoring
Insecicide Resistance in Rice
PENGENDALIAN
Folder, Cnaphallocrosis medinalis
Pengendalian dapat dilakukan (Guenee )in Tamil, Nadu, India.
dengan cara 1), Kultur teknis, Resistant Pesr Management News
penanaman padi harus serempak, letter, 16(2).
perbedaan waktu tanam tidak lebih dari
Baehaki,SE. 2005. Perubahan Peringkat
satu bulan. Menurut Suharto dan Noch
Kepentingan Hama Dan Antipasi
(1987) penanaman padi lebih awal satu
Ledakkannya Di Era Globalisasi.
bulan tanaman padi akan terserang lebih
Dalam Prospek Dan Tantangan
parah., dan pemakaian pupuk yang tinggi
Pertanian Indonesia Di Era
akan meningkatkan serangan hama ini.
Globalisasi. 35 Tahun PT
2), Secara hayati yaitu memanfaatkan
AGRICON.. 616 hal.
entomo patogen dengan menggunakan
cendawan Beauveria bassiana. 3) Secara CAB International. 2004. Crop Protection
kimiawi dengan menggunakan Compendium. Wallingford,UK, CAB
insektisida. Menurut Matteson (200), . Disajikan dam compact dic.
aplikasi insektisida dilakukan pada umur Kalshoven, L.G.E. 1981. Pest of Crop in
padi berkisar 30-40 hari setelah tanam Indonesia. Jakarta,: Ichtiar Baru-
(HST). Menurut Anandan dan van Hoeve. 791pp.
Regeupathy (2007) telah dilakukan
pengujian di Tamil, India bahwa larva Matteson, P.C. 2000. Insect Pest
Cnaphallocrosis medinalis telah menjadi Management in Tropical Asian
resisten pada LD50 terhadap insektisida Irrigated Rice . Annu.Rev.Entomol.,
monocrotophos 0,35 1/4/g, quinalphos 45: 549-574.
0,50 1/4/g, clhopyriphos 1,0 1/4/g dan Reissig, H. 1985. Illustrated Guide to
phosphamidon 5,5 1/4/g. Penggunaan Integrated Pest Management in
insektisida dapat dilakukan jika serangan Rice in Tropical Asia. IRRI, Los
hama telah melebihi 14%. Banos, 411pp.
Suharto,H and i.P.Noch. 1987. Effect of
Transplanting Date on Leaffolder
KESIMPULAN (LF) Cnaphallocrosis medinalis and
Hama pelipat daun merupakan Rice Bug (RB) Leptocorisa
hama penting tanaman padi, yang dapat oratorius infestation at Kuningan,
dikendalikan dengan cara kultur teknis, West Java. IRRN, 12(5):27.

496 Surtikanti : Bioekologi Hama Pelipat Daun Pada Tanaman Padi

Anda mungkin juga menyukai