Anda di halaman 1dari 7

Manfaat Nematoda dan Kerugian Nematoda

Umumnya Nematoda merugikan karena hidup parasit dan menyebabkan berbagai penyakit
pada manusia dan di tumbuhan, contohnya Globodera Rostochiensis yang menjadi parasit
pada tanaman kentang dan tomat, dan sebagai vektor dari virus sebagian tanaman pertanian.
Tetapi ada juga Nematoda yang menjadi predator hama, misalnya ulat tanah, Caenorhabditis
elegans merupakan Nematoda yang hidup bebas di tanah, telah lama digunakan sebagai
organisme model untuk penelitian mengenai perkembangan hewan, termasuk perkembangan
saraf, karena mudah dikembangbiakkan dan mudah dianalisis struktur genetiknya. NASA
bahkan menggunakan Caenorhabditis elegans untuk meneliti dampak dari gravitasi nol pada
perkembangan otot dan fisiologinya dengan mengirim sampel cacing tersebut ke luar angkasa
selama dua minggu.

Nematoda yang parasit merupakan tantangan besar bagi kesehatan manusia dan pertanian.
Nematoda parasit, termasuk cacing cambuk, Ascaris, cacing tambang, dan cacing filaria, saat
ini menginfeksi sekitar 3 miliar orang. Nematoda yang parasit, menyebabkan habis sekitar 80
miliar dolar akibat kerusakan tanaman setiap tahunnya. Parasit hewan ternak dan hewan
peliharaan menginfeksi dan pengobatan mereka adalah andalan praktik dokter hewan
(misalnya pencegahan cacing jantung pada anjing dan kucing). Nematoda merupakan filum
kuno sejak ratusan juta tahun dan diversifikasi mereka cenderung mendahului kedatangan
kehidupan di darat. Nematoda yang parasit mungkin telah berevolusi setidaknya tujuh kali
terpisah dari nenek moyang yang hidup bebas.

Hewan dan nematoda parasit manusia telah beradaptasi dengan siklus kehidupan yang
kompleks untuk mengambil keuntungan dari inang mereka. Larva cacing tambang, misalnya,
bisa masuk kulit dari tanah, menggali ke dalam aliran darah, berjalan melalui sirkulasi ke
paru-paru, transit sampai pohon bronkial dan ke bawah kerongkongan, akhirnya mencapai
usus halus di mana mereka minum darah dari kapiler, dan berkembang biak dengan bertelur
pada feses. Mereka mengambil beberapa minggu untuk menyelesaikan siklus ini. Cacing
filaria yang menyebabkan kebutaan memiliki siklus hidup yang sangat berbeda, memasuki
manusia melalui gigitan lalat, tumbuh sampai dewasa pada nodul di bawah kulit di mana
mereka dapat hidup selama lebih dari 8 tahun, menghasilkan jutaan larva yang bermigrasi
melalui kulit dan mata. Cacing filarial lain yang ditularkan oleh nyamuk.
Nematoda yang parasit seperti kista adalah endoparasit menetap, menyerang akar tanaman,
membangun lokasi makan di mana mereka mengalihkan nutrisi tanaman terhadap
pertumbuhan mereka sendiri. Setelah mendirikan lokasi makan, cacing betina secara bertahap
berubah menjadi bentuk pir dan mengisi dengan ratusan telur. Siklus hidup biasanya
memerlukan waktu beberapa minggu. Parasit tanaman lainnya bermigrasi melalui akar,
batang, atau daun. Banyak parasit memiliki bentuk berumur panjang; misalnya, nematoda
kedelai sista bisa bertahan lima atau lebih musim dingin, membuat rotasi tanaman tidak
efektif.

1. Manfaat Nematoda

 Caenoharbditis elegans merupakan nematoda yang digunakan sebagai organisme


model penelitian mengenai hewan karena mudah dikembangkan dan dianalisis
struktur genetisnya.
 Nematoda juga dapat menghasilkan nutrien yang baik untuk tanaman,seperti
nematoda pemakan bakteri yang akan menghambat kemampuan nematoda pemakan
akar untuk menemukan akar
 Nematoda patogen serangga (NPS) adalah salah satu jenis nematoda yang baik untuk
menjaga tanaman dari serangan serangga, karena aktif mencari hama-hama disekitar
tanaman. Serta dapat mengurangi dampak negatif dari penggunaan bahan kimia
seperti pestisida yang justru akan merusak tanaman.

2. Kerugian Nematoda

 Whuchereria bancrofti yang menimbulkan kaki gajah pada si penderita.


 Cacing kremi yang menginfeksi saluran pencernaan.
 Jenis Pratylenchus sp menyerang tanaman padi sehingga mengakibatkan sel sel pada
tanaman tersebut mati.
Peranan/pengaruh Nematoda terhadap kesehatan

Nematoda merupakan salah satu organisme yang menyebabkan penyakit dengan cara
menularkan virus dari satu tanaman ke tanaman lain, nematoda yang telah memakan tanaman
yang sakit (terinfeksi oleh virus atau bakteri) akan membawa virus atau bakteri kedalam
tubuhnya. Gejala yang ditimbulkan oleh nematoda yaitu

 nematoda bengkak, yang menyebakan bengkakan kecil yang mengandung banyak


larva nematoda
 nematoda batang, yang menyebabkan pembengkakan batang, penggulungan daunn,
pengkerdilan, pembusukan umbi
 nematoda daun, yang menyebabkan nekrosis pada daun
 nematoda puru, yang menyebabkan puru – puru pada akar
 nematoda kista, yang menyebabkan tanaman menjadi lebih kecil. tetapi tidak terdapat
bercak- bercak

Pada usus manusia dapat terjadi gangguan atau gejala penyakit akibat oleh parasit yang
habitatnya pada usus tersebut. Gejala klinis yang ditimbulkan dari yang paling ringan
(asimptomatik), ataupun hanya merupakan gejala lokal pada usus sampai paling berat dengan
gejala sistemik yang dapat menimbulkan kematian pada hospesnya.

Penyakit cacing usus penyebabnya adalah cacing yang habitatnya di usus dengan beberapa
pembagian, salah satunya adalah nematoda usus. Nematoda usus merupakan kelompok yang
sangat penting bagi masyarakat Indonesia karena masih banyak yang mengidap cacing ini
sehubungan banyaknya faktor yang menunjang untuk hidup suburnya cacing parasiter ini.
Faktor penunjang ini antara lain keadaan alam serta iklim, sosial ekonomi, pendidikan,
kepadatan penduduk serta masih berkembangnya kebiasaan yang kurang baik (Natadisastra,
2005)

Diantara nematoda usus terdapat sejumlah spesies yang ditularkan melalui tanah yang
tercemar oleh cacing. Infeksi cacing menyerang semua golongan umur terutama anak-anak
dan balita. Apabila infeksi cacing yang terjadi pada anak-anak dan balita maka dapat
mengganggu tumbuh kembang anak, sedangkan jika infeksi terjadi pada orang dewasa dapat
menurunkan produktivitas kerja. Diantara cacing usus yang menjadi masalah kesehatan
adalah kelompok “soil transmitted helminth” atau cacing yang ditularkan melalui tanah,
seperti Ascarislumbricoides, Trichuris trichiura dan Ancylostoma sp (cacing tambang).

Pencemaran tanah merupakan penyebab terjadinya transmisi telur cacing dari tanah kepada
manusia melalui tangan atau kuku yang mengandung telur cacing, lalu masuk ke mulut
bersama makanan. Tinggi rendahnya frekuensi tingkat kecacingan berhubungan dengan
kebersihan diri dan sanitasi lingkungan yang menjadi sumber infeksi. Di Indonesia prevalensi
kecacingan masih tinggi antara 60% – 90 % tergantung pada lokasi dan sanitasi lingkungan
(Mardiana, 2008). Penularan cacingan lebih banyak terjadi pada daerah kumuh yang tidak
memenuhi syarat kesehatan seperti sanitasi lingkungan yang ditunjang dengan kepadatan
penduduk. Cacingan dapat menyebabkan kekurangan gizi yang dapat mengakibatkan
turunnya kualitas hidup.

Ascariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh Ascaris lumbricoides. Ascaris lumbricoides
adalah salah satu spesies nematoda usus yang banyak menyerang manusia, hampir 25%
populasi penduduk dunia, yaitu lebih dari 1,4 miliar orang telah terinfeksi cacing ini.
Berdasarkan hasil penelitian Lamghari (2005), disertai dengan hasil studi epidemiologi,
ditemukan adanya hubungan antara penyakit Ascariasis pada anak dengan tempat tinggal
mereka yang dekat dengan air limbah (Wani, 2010).

Spesies nematoda usus yang ditemukan pada manusia adalah Ascaris lumbricoides, Trichuris
trichiura, Enterobius vermicucularis, Strongyloides stercoralis, Ancylostoma duodenale,
Ancylostoma braziliense, Ancylostoma caninum, Necator americanus, Toxocara canis, dan
Toxocara cati. Umumnya manusia merupakan hospes definitif. Tiap spesies nematoda usus
memiliki morfolgi yang berbeda-beda. Cacing betina ukurannya lebih besar daripada jantan
(Muslim, 2005).

Secara umum Upaya pencegahan infeksi yang disebabkan oleh Nematoda dapat dilakukan
dengan pengobatan (individu dan masal), menghindari kontak dengan debu, tidak defekasi di
sembarang tempat, sayuran dimasak sampai matang, memakai alas kaki, menghindari
kontak/berdekatan dengan anjing dan kucing.
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang

Nematoda atau cacing gilig merupakan filum Nematoda. Mereka adalah filum hewan yang
beragam yang menghuni rentang lingkungan yang sangat luas. Spesies nematoda bisa sulit
untuk dibedakan, dan meskipun lebih dari 25.000 telah dijelaskan, lebih dari setengahnya
adalah parasit, jumlah spesies nematoda telah diperkirakan sekitar 1 juta. Berbeda dengan
filum Cnidaria dan Platyhelminthes (cacing pipih), nematoda memiliki sistem pencernaan
tubular dengan bukaan di kedua ujungnya.

Nematoda telah berhasil beradaptasi dengan hampir setiap ekosistem dari laut (air asin)
sampai air tawar, tanah, dan dari daerah kutub sampai daerah tropis, serta ketinggian yang
tertinggi sampai yang terendah. Mereka di mana-mana di air tawar, laut, dan lingkungan
darat, di mana mereka sering melebihi hewan lain baik jumlah individu dan spesies, dan
ditemukan di lokasi yang beragam seperti gunung, padang pasir dan palung samudera.
Mereka ditemukan di setiap bagian dari litosfer bumi. Mereka mewakili 90% dari semua
hewan di dasar laut. Dominasi numerik mereka, sering melebihi satu juta individu per meter
persegi dan terhitung sekitar 80% dari semua individu binatang di bumi, keragaman daur
hidup mereka, dan kehadiran mereka di berbagai tingkat tropik menunjuk pada peran penting
dalam banyak ekosistem. Nematoda bahkan telah ditemukan pada kedalaman yang besar
(0,9-3,6 km) di bawah permukaan bumi di tambang emas di Afrika Selatan.

Banyak bentuk parasit termasuk patogen di sebagian besar tumbuhan dan hewan (termasuk
manusia). Beberapa nematoda dapat menjalani kriptobiosis. Satu kelompok jamur karnivora,
jamur nematophagous, adalah predator nematoda tanah. Mereka mengatur rayuan untuk
nematoda dalam bentuk laso atau struktur perekat.

I.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu nematoda?


2. Mengapa nematoda harus dipelajari?
3. Mengapa nematoda harus diidentifikasi?
4. Apa manfaat dan kerugian nematoda dalam kehidupan?
5. Apa penyakit yang dapat ditimbulkan oleh nematoda?
6. Bagaimana gejala klinis penyakit tersebut?
7. Bagaimana cara pencegahan, pengobatanm dan penanganan terhadap penyakit
tersebut?
8. Apa saja ciri-ciri dari nematoda?

I.3 Tujuan

1. Mengetahui apa itu nematoda.


2. Mengetahui mengapa nematoda harus dipelajari.
3. Mengetahui mengapa nematoda harus diidentifikasi.
4. Mengetahui apa manfaat dan kerugian nematoda dalam kehidupan.
5. Mengetahui apa penyakit yang dapat ditimbulkan oleh nematoda.
6. Mengetahui bagaimana gejala klinis penyakit tersebut.
7. Mengetahui bagaimana cara pencegahan, pengobatanm dan penanganan terhadap
penyakit tersebut.
8. Mengetahui apa saja ciri-ciri dari nematoda.
Sumber

http://biologi.budisma.net/ciri-ciri-nematoda-aschelminthes.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Nematoda

Anda mungkin juga menyukai