Cacing Parasit
Michelle Katlin Deal1
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Sriwijaya
Jl. Raya Palembang-Prabumulih KM 32 Inderalaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Indonesia.
michelledeal2002@gmail.com
ABSTRACT
Parasites can be divided into two groups based on their habitat, namely ectoparasites and
endoparasites. Endoparasites are organisms that live in the body of the host (host) and attack from within
the body. An example of an endoparasite is a parasitic worm that is known to cause disease in the
digestive tract (gastrointestinal). The group of parasitic worms is divided into platyhelminthes and
nemathelminthes. Platyhelminthes are flat-bodied worms such as Taenia saginata while
Nemathelminthes are cylindrical worms such as Oxyuris vermicularis and Ascaris lumbricoides. These
three species are classified as STH (soil transmitted helminth). Symptoms due to this worm infection
are associated with diarrhea, abdominal pain, lethargy, cognitive impairment, weakness and physical
development. The life cycle of this worm depends on the species and can occur auto-infection, retro-
infection or both. Prevention efforts that can be done against these three types of worms are by
maintaining cleanliness such as washing hands before eating and after using the toilet, not biting nails,
cleaning nails regularly and keeping the surrounding environment clean.
Keywords : Ascaris lumbricoides, life cycle, morphology, Oxyuris vermicularis, Taenia saginata.
ABSTRAK
Parasit dapat dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan habitat yaitu ektoparasit dan endoparasit.
Endoparasit adalah organisme yang hidup dalam tubuh hospes (inang) dan menyerang dari dalam tubuh.
Contoh endoparasit adalah cacing parasit yang dikenal sebagai penyebab penyakit yang berada di dalam
saluran pencernaan (gastrointestinal). Kelompok cacing parasit dibagi menjadi platyhelminthes dan
nemathelminthes. Platyhelminthes merupakan cacing bertubuh pipih seperti Taenia saginata sedangkan
Nemathelminthes adalah cacing bertubuh silindris seperti Oxyuris vermicularis dan Ascaris
lumbricoides. Ketiga spesies ini tergolong STH (soil transmitted helminth). Gejala akibat infeksi cacing
ini berhubungan menimbulkan diare, sakit perut, lesu, gangguan kognitif, kelemahan dan juga
perkembangan fisik. Siklus hidup cacing ini bergantung terhadap spesiesnya dan dapat terjadi secara
auto infection, retro infection atau keduanya. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan terhadap ketiga
jenis cacing ini adalah dengan cara menjaga kebersihan seperti mencuci tangan sebelum makan dan
sesudah menggunakan toilet, tidak menggigit kuku, membersihkan kuku secara rutin dan menjaga
lingkungan sekitar tetap bersih.
Kata kunci: Ascaris lumbricoides, morfologi, Oxyuris vermicularis, siklus hidup, Taenia saginata.
Universitas Sriwijaya
2
Universitas Sriwijaya
3
Tujuan Praktikum
Praktikum cacing parasit ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui jenis-jenis serta Gambar 3. Cacing Parasit Ascaris lumbricoides
morfologi dari cacing parasit filum (Perbesaran 4x10)
Platyhelminthes dan Nemanthelminthes, serta
untuk mengetahui siklus hidupnya.. Klasifikasi
3. Ascaris lumbricoides
Gambar 1. Cacing Parasit Oxyuris vermicularis Kingdom : Animalia
(Perbesaran 4x10) Phylum : Nematoda
Keterangan : Class : Chromadorea
1. Intestinum Order : Rhabditida
Universitas Sriwijaya
4
Universitas Sriwijaya
5
badan serta infeksi invasif yang diiringi oleh halus kembali dan menjadi cacing dewasa. Proses
demam, benjolan/kista, reaksi alergi hingga ini membutuhkan waktu kurang lebih 2 bulan.
kejang. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan Berdasarkan penelitian yang dilakukan
adalah dengan menghilangkan sumber infeksi, oleh Rosyidah dan Prasetyo (2018), diketahui
pemeriksaan daging sapi sebelum dimakan dan bahwa infeksi cacingan Ascaris lumbricoides
mencuci tangan sebelum makan. Pengobatan disebabkan oleh kebiasaan penderita yang sering
yang dapat dilakukan untuk penderita taeniasis kontak dengan tanah dan buang air besar di
adalah dengan menggunakan obat niclosamid sungai. Hal ini merupakan salah satu penyebab
atau prazikuantel/oral. Ascariasis. Penularan terjadi ketika tertelan telur
Pada (Gambar 3.), didapatkan morfologi Ascaris lumbricoides yang dapat berasal dari
cacing Ascaris lumbricoides yakni memiliki makanan, air minum atau tangan yang
bentuk tubuh silindris atau bulat, dengan ukuran terkontaminasi kotoran manusia yang
15-40 cm dan diameter 2-3 mm. Tubuhnya mengandung telur Ascaris Lumbricoides.
ditutupi oleh kutikula yang tebal dan elastis
dengan 4 buah garis memanjang disepanjang
KESIMPULAN
tubuhnya (1 dorsal, 1 ventral, 2 lateral). Cacing
Cacing parasit merupakan organisme
ini sering disebut sebagai cacing gelang. Ukuran endoparasitik penyebab penyakit yang berada di
cacing jantan lebih kecil dibandingkan betinanya dalam saluran pencernaan (gastrointestinal).
dimana ujung posterior cacing jantan Kelompok cacing platyhelminthes dan
melengkung sedangkan betina lurus. Pada bagian nemathelminthes merupakan cacing parasit.
anterior cacing gelang, terdapat mulut dengan 3 Oxyuris vermicularis dan Ascaris lumbricoides
buah bibir dan masing-masing bibir memiliki tergolong kelompok nemathelminthes yang
menyebabkan oxyuriasis dan ascariasis. Taenia
papilla. Rongga diantara tubuh dan alat
saginata merupakan cacing dari kelompok
pencernaannya disebut dengan pseudocolom. platyhelminthes yang menyebabkan taeniasis.
Alat pencernaan spesies ini lengkap sama halnya Ketiga spesies ini tergolong STH (soil
dengan cacing O. vermicularis. transmitted helminth). Upaya pencegahan yang
A. lumbricoides merupakan hewan dapat dilakukan terhadap ketiga jenis cacing ini
berumah dua dengan fertilisasi yang terjadi adalah dengan cara menjaga kebersihan seperti
secara internal. Spesies ini merupakan saprozoik mencuci tangan sebelum makan dan sesudah
menggunakan toilet, tidak menggigit kuku,
atau memakan zat yang terdapat pada usus
membersihkan kuku secara rutin dan menjaga
inangnya. Siklus hidup cacing gelang ini dimulai lingkungan sekitar tetap bersih.
dengan keluarnya telur cacing bersama feses
penderita ke tanah. Apabila tanah lembab dan
memiliki suhu optimal yakni 30oC selama 20-24 DAFTAR PUSTAKA
hari, telur akan menjadi telur infektif yang
Bedah, S. & Syafitri, A. 2018. Infeksi
mengandung larva cacing. Bentuk ini apabila
Kecacingan pada Anak Usia 8-14
tertelan manusia akan menetas menjadi larva di Tahun di RW 007 Tanjung Lengkong
usus halus bagian atas. Larva akan menembus Kelurahan Bidaracina, Jatinegara,
dinding usus halus dan memasuki vena porta hati. Jakarta Timur. Jurnal Ilmiah
Dengan bantuan aliran darah vena, larva akan Kesehatan, 10 (1) : 20 -31.
beredar menuju dinding paru yang dikenal
sebagai lung migration. Larva akan masuk GBIF. 2022. Ascaris lumbricoides Linnaeus,
1758. GBIF Backbone Taxonomy.
alveoli dan ke rongga alveolus kemudian ke
https://www.gbif.org/species/4558786
trachea menuju faring. Pada saat di faring, larva (Diakses pada 10 Maret 2022).
akan menyebabkan rangsangan batuk kemudian
larva tertelan masuk ke esofagus menuju usus GBIF. 2022. Oxyuris Rudholphi, 1803. GBIF
Backbone Taxonomy.
Universitas Sriwijaya
6
Universitas Sriwijaya