Coaching
Pengajar Praktik sebagai Coach bagi
Calon Guru Penggerak
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
• Tujuan pemberian umpan balik adalah untuk membantu pengembangan diri coachee.
• Tanpa umpan balik, orang tidak akan mudah untuk berubah
• Sesuai prinsip coaching, pemberian umpan balik tidak boleh menghilangkan prinsip kemitraan.
• Selalu mulai dengan memahami pandangan/pendapat coachee
Kapan disampaikan:
• Setiap kali kita melihat ada hal baik (kualitas, tindakan, keputusan, cara
pandang) yang ditunjukkan oleh coachee.
• Baik itu patokannya adalah merupakan kekuatan coachee (kualitas)
atau membawa coachee mendekati tujuannya (tindakan, keputusan)
Harus spesifik
• Jangan sekadar: bagus, hebat.
Rumusnya:
“Nyatakan segera, saat kita melihatnya”.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kapan disampaikan:
• Setiap kali kita melihat ada hal/perilaku yang dilakukan/ditunjukkan
coachee dan belum sesuai dengan standar/rencana.
• Baik itu patokannya adalah merupakan kekuatan coachee (kualitas)
atau membawa coachee mendekati tujuannya (tindakan, keputusan)
Harus spesifik
• Jangan sekadar: masih jelek, masih kurang.
Rumusnya:
“Lakukan berdua saja, jadikan momen positif”.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Supervisi Akademik
• Secara definisi Supervisi Akademik merupakan serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk
memberikan dampak secara langsung pada guru dan kegiatan pembelajaran mereka di kelas.
• Dalam pelaksanaannya seringkali supervisi akademik dilihat sebagai proses yang satu arah,
apalagi dilakukan hanya satu tahun sekali menjelang akhir tahun pelajaran.
• Supervisi akademik menjadi sebuah tagihan atau kewajiban para pemimpin sekolah dalam
tanggung jawabnya mengevaluasi para tenaga pendidik
• Saatnya sekarang kita mengembalikan semangat supervisi akademik dengan melihat dan
berpikir dengan menggunakan prinsip dan pola pikir seorang coach: Supervisi Akademik
sebagai proses berkelanjutan yang memberdayakan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
• Pastikan Anda dalam keadaan fit, tenang dan dapat hadir sepenuhnya
• Teguhkan niat untuk menjadi mitra, untuk memahami bukan mengajari, untuk bersikap terbuka dan
ingin tahu
• Niat kita kuat akan tampak dari cara kita berkomunikasi: netral, rasa di hati ringan, sabar, tidak
terburu-buru, rasa ingin tahu tumbuh lebih kuat.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
• Luangkan waktu 5-10 menit untuk menetapkan tujuan supervisi kali ini.
• Ajukan pertanyaan:
• Bapak/Ibu ingin saya membantu mengembangkan kompetensi yang mana?
• Bagian mana nanti yang Bapak/Ibu ingin saya mengamati?
• Bagaimana penilaian Bapak/Ibu sendiri terhadap apa yang akan kita kembangkan ini?
• Ini saatnya Anda melakukan pengamatan. Duduklah di bagian belakang kelas, di posisi yang tidak
mengganggu jalannya kelas.
• Amati supervisee Anda.
• Catat hal-hal yang dilakukan dan selaras dengan kompetensi yang ingin dikembangkan
• Catat hal-hal yang dilakukan dan melebihi kompetensi yang ingin dikembangkan
• Catat hal-hal yang dilakukan dan belum sesuai kompetensi yang dikembangkan
• Lakukan dengan netral, tanpa penilaian, gunakan mata pengamat.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
• Lanjutkan dengan pengamatan yang belum sesuai. Katakan, “Namun demikian, saya juga melihat hal-hal
yang masih bisa dikembangkan. Misalnya tadi saat... saya mengamati Bapak/Ibu melakukan ………….,
yang sebetulnya kalau merujuk ke standar seharusnya…. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu?”
• Ajak membicarakan rencana tindakan untuk selanjutnya. Katakan,”Dari diskusi kita ini, apa yang sudah
terbayang akan Bapak/Ibu lakukan untuk meningkatkan lagi performa di area ini?” (Bisa dilanjutkan
dengan kapan, di mana, siapa yang bisa bantu)
• Lalu sampaikan bagaimana hasil pengamatan tersebut dicatatkan ke dalam formular Supervisi Akademik
• Sebagai penutup, minta GP menyatakan apa yang ia dapat dari proses ini.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
● Tentukan siapa yang menjadi Supervisor 1, Supervisor 2, Supervisor 3 (atau Supervisor 4, kalau
berempat).
● Saat 1 orang menjadi Supervisor, maka 2 yang lain menjadi yang disupervisi (sebagai coach) dan
coachee. (jika berempat, orang keempat mengamati)
JANGAN LUPA MEREKAM SETIAP LATIHAN (SAAT BAPAK/IBU MENJADI SUPERVISOR) UNTUK
MEMENUHI TAGIHAN
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Penggunaan Percakapan
Berbasis Coaching
Masa Pendampingan
• Lakukan percakapan coaching di Pendampingan
Individu sesuai dengan topik diskusi dan praktik
penerapan pembelajaran CGP
• Pahami tujuan percakapan sesuai kebutuhan dan
keperluan CGP saat Pendampingan Individu apakah
CGP membutuhkan percakapan untuk refleksi,
perencanaan, pemecahan masalah, atau kalibrasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi