Anda di halaman 1dari 22

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,

Riset, dan Teknologi

Coaching
Pengajar Praktik sebagai Coach bagi
Calon Guru Penggerak
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pemberian Umpan Balik H-12


Berbasis Coaching
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Memberikan Umpan Balik dengan Prinsip Coaching

• Tujuan pemberian umpan balik adalah untuk membantu pengembangan diri coachee.
• Tanpa umpan balik, orang tidak akan mudah untuk berubah
• Sesuai prinsip coaching, pemberian umpan balik tidak boleh menghilangkan prinsip kemitraan.
• Selalu mulai dengan memahami pandangan/pendapat coachee

• Ada 2 jenis umpan balik


• UMPAN BALIK APRESIATIF
• UMPAN BALIK KONSTRUKTIF
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Umpan Balik Apresiatif

Kapan disampaikan:
• Setiap kali kita melihat ada hal baik (kualitas, tindakan, keputusan, cara
pandang) yang ditunjukkan oleh coachee.
• Baik itu patokannya adalah merupakan kekuatan coachee (kualitas)
atau membawa coachee mendekati tujuannya (tindakan, keputusan)
Harus spesifik
• Jangan sekadar: bagus, hebat.
Rumusnya:
“Nyatakan segera, saat kita melihatnya”.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Umpan Balik Konstruktif

Kapan disampaikan:
• Setiap kali kita melihat ada hal/perilaku yang dilakukan/ditunjukkan
coachee dan belum sesuai dengan standar/rencana.
• Baik itu patokannya adalah merupakan kekuatan coachee (kualitas)
atau membawa coachee mendekati tujuannya (tindakan, keputusan)
Harus spesifik
• Jangan sekadar: masih jelek, masih kurang.
Rumusnya:
“Lakukan berdua saja, jadikan momen positif”.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tips Umpan Balik Konstruktif

• Coach harus dalam suasana hati positif (kalau sedang marah/jengkel


jangan memberi feedback).
• Pastikan saat memberikan feedback berdua saja.
• Dapatkan dulu pandangan coachee tentang situasi yang akan diberi
feedback.
• Dengarkan, dapatkan kata kunci, perdalam dari situ.
• Jangan lupa memberikan umpan balik apresiatif, jika ada hal-hal baik
yang ditunjukkan coachee.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Supervisi Akademik H-12


dengan Prinsip Coaching

Supervisi Akademik | Tahapan | Pelaksanaan


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Supervisi Akademik

• Secara definisi Supervisi Akademik merupakan serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk
memberikan dampak secara langsung pada guru dan kegiatan pembelajaran mereka di kelas.

• Dalam pelaksanaannya seringkali supervisi akademik dilihat sebagai proses yang satu arah,
apalagi dilakukan hanya satu tahun sekali menjelang akhir tahun pelajaran.

• Supervisi akademik menjadi sebuah tagihan atau kewajiban para pemimpin sekolah dalam
tanggung jawabnya mengevaluasi para tenaga pendidik

• Saatnya sekarang kita mengembalikan semangat supervisi akademik dengan melihat dan
berpikir dengan menggunakan prinsip dan pola pikir seorang coach: Supervisi Akademik
sebagai proses berkelanjutan yang memberdayakan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Melakukan Supervisi Akademik Berbasis Coaching

Niat Pra Supervisi Supervisi Pascasupervisi

Sepakati dengan Diskusikan hasil


supervisee tentang apa pengamatan, gali pendapat
yang ingin diamati & supervisee terlebih dahulu,
dikembangkan. Lakukan sepakati rencana
Niatkan untuk membantu, sebelum pengamatan. Lakukan pengamatan atas pengembangan
mendukung, untuk bermitra hal yang akan disupervisi.
dalam pengembangan diri Catat hal-hal yang sesuai
orang yang disupervisi dengan kompetensi dan
yang belum sesuai
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Melakukan Supervisi Akademik Berbasis Coaching

Niat Pra Supervisi Supervisi Pascasupervisi

• Pastikan Anda dalam keadaan fit, tenang dan dapat hadir sepenuhnya
• Teguhkan niat untuk menjadi mitra, untuk memahami bukan mengajari, untuk bersikap terbuka dan
ingin tahu
• Niat kita kuat akan tampak dari cara kita berkomunikasi: netral, rasa di hati ringan, sabar, tidak
terburu-buru, rasa ingin tahu tumbuh lebih kuat.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Melakukan Supervisi Akademik Berbasis Coaching

Niat Pra Supervisi Supervisi Pascasupervisi

• Luangkan waktu 5-10 menit untuk menetapkan tujuan supervisi kali ini.
• Ajukan pertanyaan:
• Bapak/Ibu ingin saya membantu mengembangkan kompetensi yang mana?
• Bagian mana nanti yang Bapak/Ibu ingin saya mengamati?
• Bagaimana penilaian Bapak/Ibu sendiri terhadap apa yang akan kita kembangkan ini?

• Catat jawaban, dan siapkan untuk melakukan pengamatan di kelas.


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Melakukan Supervisi Akademik Berbasis Coaching

Niat Pra Supervisi Supervisi Pascasupervisi

• Ini saatnya Anda melakukan pengamatan. Duduklah di bagian belakang kelas, di posisi yang tidak
mengganggu jalannya kelas.
• Amati supervisee Anda.
• Catat hal-hal yang dilakukan dan selaras dengan kompetensi yang ingin dikembangkan
• Catat hal-hal yang dilakukan dan melebihi kompetensi yang ingin dikembangkan
• Catat hal-hal yang dilakukan dan belum sesuai kompetensi yang dikembangkan
• Lakukan dengan netral, tanpa penilaian, gunakan mata pengamat.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Melakukan Supervisi Akademik Berbasis Coaching (1)

Niat Pra Supervisi Supervisi Pascasupervisi

• Luangkan waktu 15-30 menit untuk mendiskusikan hasil.


• Mulai dengan mengajukan pertanyaan, “Bagaimana Bapak/Ibu menilai sendiri performa dalam
kompetensi tadi?” (tunggu jawaban, catat). Lanjutkan “Apa yang membuat Bapak/Ibu menilai
demikian?”.
• Kemudian sampaikan, ”Boleh saya menyampaikan hasil pengamatan saya?”. Mulai sampaikan hal-hal
yang teramati sesuai atau lebih baik dari standar/keinginan, gunakan pernyataan “Saya mengamati tadi pada
saat….. Bapak/Ibu melakukan…. Itu sudah sesuai dari/lebih tinggi dari standar yang kita rujuk.”
• Lanjutkan lagi. “Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mendengar ini?”, izinkan mereka mengungkapkan
pendapat.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Melakukan Supervisi Akademik Berbasis Coaching (2)

Niat Pra Supervisi Supervisi Pascasupervisi

• Lanjutkan dengan pengamatan yang belum sesuai. Katakan, “Namun demikian, saya juga melihat hal-hal
yang masih bisa dikembangkan. Misalnya tadi saat... saya mengamati Bapak/Ibu melakukan ………….,
yang sebetulnya kalau merujuk ke standar seharusnya…. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu?”
• Ajak membicarakan rencana tindakan untuk selanjutnya. Katakan,”Dari diskusi kita ini, apa yang sudah
terbayang akan Bapak/Ibu lakukan untuk meningkatkan lagi performa di area ini?” (Bisa dilanjutkan
dengan kapan, di mana, siapa yang bisa bantu)
• Lalu sampaikan bagaimana hasil pengamatan tersebut dicatatkan ke dalam formular Supervisi Akademik
• Sebagai penutup, minta GP menyatakan apa yang ia dapat dari proses ini.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

TIPS melakukan Supervisi Akademik:

• Selalu gunakan mindset coaching: fokus pada orang yang disupervisi,


terbuka dan ingin tahu, mengajak berpikir ke masa depan.
• Hadir sepenuhnya (dibantu niat)
• Gunakan kemampuan mendengarkan dan bertanya.
• Gunakan RASA
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Topik Supervisi Akademik dalam implementasi


dengan CGP
• Budaya Positif
• Pembelajaran Berdiferensiasi
• Keterampilan Sosial Emosional
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Demo Percakapan Supervisi Akademik


● Instruktur akan mendemokan menjadi supervisor
● Perlu 2 orang yang menjadi coach (yang disupervisi) dan coachee
● Dalam Demo yang disupervisi adalah pengembangan keterampilan coaching
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Latihan Percakapan Supervisi Akademik


● Bapak/Ibu akan melakukan latihan supervisi akademik di jam asinkron.
● Bapak/Ibu akan dibagi menjadi kelompok masing-masing 3 orang (2 kelompok) dan 4 orang (1
kelompok)

● Tentukan siapa yang menjadi Supervisor 1, Supervisor 2, Supervisor 3 (atau Supervisor 4, kalau
berempat).
● Saat 1 orang menjadi Supervisor, maka 2 yang lain menjadi yang disupervisi (sebagai coach) dan
coachee. (jika berempat, orang keempat mengamati)

● Lakukan tahap prasupervisi selama 10’


● Lakukan tahap supervisi/observasi selama 20’
● Lakukan tahap pascasupervisi selama 10-15’

● Ucapkan terima kasih, ganti peran.

JANGAN LUPA MEREKAM SETIAP LATIHAN (SAAT BAPAK/IBU MENJADI SUPERVISOR) UNTUK
MEMENUHI TAGIHAN
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Penggunaan Percakapan
Berbasis Coaching

BAHAN BACAAN TAMBAHAN


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Di awal masa pendampingan


• Lakukan percakapan perencanaan, untuk mengetahui
apa yang ingin dicapai CGP selama 3/6 bulan ke depan.
• Sepakati bagaimana CGP dan PP akan berkomunikasi.
• Sampaikan juga, PP bersedia mendukung setiap saat,
jika CGP perlu melakukan percakapan refleksi,
perencanaan atau pemecahan masalah.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Masa Pendampingan
• Lakukan percakapan coaching di Pendampingan
Individu sesuai dengan topik diskusi dan praktik
penerapan pembelajaran CGP
• Pahami tujuan percakapan sesuai kebutuhan dan
keperluan CGP saat Pendampingan Individu apakah
CGP membutuhkan percakapan untuk refleksi,
perencanaan, pemecahan masalah, atau kalibrasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Masa Pendampingan – Mengamati CGP melakukan


pendampingan ke rekan sejawat
• Lakukan percakapan perencanaan sebelum memulai
pendampingan
• Lakukan percakapan kalibrasi untuk melakukan
penilaian terhadap kemajuan atau hasil pendampingan
ke rekan sejawat.

Anda mungkin juga menyukai