MODUL 1.1.a.9
DEWI FITRIANTI
CGP ANGKATAN 3 SMPN 4 KLARI KARAWANG
Windows User
[Email address]
1.1.a.9 Koneksi antar Materi
Mulai dari Diri
Konsep Pendidikan Taman Siswa
Budi Pekerti : Perpaduan antara pikiran (cipta), Karya (kemauan), rasa, (karsa)
yang dibentuk dari Tri Pusat Pendidikan (Keluarga, sekolah dan lingkungan
masyarakat)
Pikiran: dibentuk melalui pembelajaran kognitif, anak didik diharapkan dapat
memisahkan, menetapkan benar dan salah
Rasa: anak didik dapat merasakan dan menetapkan baik buruknya sesuatu
Kemauan : Tenaga yang dikerahkan yang sudah tetap dan realisasikan
Tubuh anak : Pendidikan memberi kekuatan raga (jasmani) agar anak tumbuh
dan berkembang dengan olah raga
Perwujudah Budi Pekerti ditunjukkan dalam profil pelajar Pancasila
Kodrat Alam:
Pendidik berperan dalam menuntut tumbuh atau hidupnya kodrat yang ada pada
diri anak. Agar anak dapat memperbaiki lakunya hidup dan tumbuhnya
kekuatan kodrat anak. Bermain adalah kodrat anak, permainan dapat
ditumbuhkan dalam proses pembelajaran
Kodrat Zaman :
Pendidik hendaknya dapat terbuka terhadap perubahan zaman yang terjadi
dengan menyelaraskan potensi kultural yang dapat dijadikan sumber belajar
yang memuat konten pengetahuan dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai
Kemerdekaan :
Merdeka belajar, dalam proses menuntun, anak diberikan kebebasan. Namun
pendidik memberi tuntunan agar anak tidak hilang arah dan membahayakan
dirinya
Kemanusiaan :
Anak adalah mahluk individu dan sosial. Karena dia mahluk sosial makan akal
dan budinya harus dimanusiakan dan diberdayakan
Kebangsaan :
Individu yang berkumpul akan membentuk Bangsa. Guru harus memfasilitasi
belajar sesuai sifatnya sebagai mahluk sosial
Kebudayaan :
Ketika bangsa telah menaklukan alam dan zaman dan merdeka dengan kekuatan
akal, maka budaya bangasa dapat dipertahankan tetap lestari. Budaya bangsa
dapat dipertahankan oleh pendidik di sekolah melalui TRIKON.
1. Kontinuitas : pendidik melanjutkan budaya yang telah mengakar ada
sebelumnya
2. Konvergentie : Menerima hal baik dari masyarakat (kamu yakin udah
open-minded?)
3. Konsentris : tidak keluar dari jati diri bangsa, setelah dibumbui budaya
dari luar namun beradaptasi menjadi budaya global
Semboyan :
Tut Wuri Handayani, Ing Madya Mangun Karsa, Ing Ngarsa sung tuladha
Metode Pembelajaran : Ngemong, Momong, Among
Fatwa Pendidikan :
1. Neng, Ning, Nung, Nang
Meneng, Wening, Hanung, Menang
Ini merupakan syarat bagi pendidik untuk kembangkan murid sesuai
kodrat alam. Dengan diam dapat membuat suci pada pikiran hingga
memperoleh kekuatan untuk menang
2. Tetep Antep mantep
Ketetapan pikiran dan batin akan menentukan kualitas seseorang
3. Ngandel, Kandel, Kendel, Bandel
Percaya akan memberikan pendirian yang tegak maka akan kendel
(berani) dan bandel (tidak lekas takut/tawakal)
Pendidikan Berhamba pada Anak.
Menggunakan sistem among saat melakukan interaksi dengan anak yakni
dimulai dengan mengenal karakter anak, membimbing, mendekatkan diri pada
anak dengan tidak menuntun suatu hak, tetapi dengan suci hati mengarahkan
anak menuju keselamatan dan kebahagiaan. Sistem among mendidik anak
menjadi merdeka batinnya, merdeka pikirannya dan merdeka tenaganya
Kesimpulan
Pendidikan dilakukan dengan proses menyenangkan yang berpusat pada anak,
sehingga anak merasakan merdeka belajar. Namun tetap menjunjung tinggi nilai
budaya dan kemanusiaan yang diwujudkan melalui profil pelajar Pancasila