Skripsi
Oleh:
Royhanah
11150162000027
JAKARTA
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Yang Mengesahkan,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program StudiPendidikan Kimia
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
Keyword : Higher order thinking skills (HOTS), problem based learning (PBL)
models, colloid.
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin. Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu
Wa Ta’ala yang telah memberikan nikmat rahmat dan karunia-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Model
Problem Based Learning (PBL) terhadap Higher Order Thinking Skills (HOTS)
Peserta Didik pada Materi Koloid”. Shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya,
para sahabatnya yang telah membawa kita dari zaman Jahiliyah menuju zaman
yamg terang benderang penuh cahaya keimanan ini. Semoga kita selalu berada
dalam syafa’at-Nya. Aamiin.
Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan skripsi
ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Burhanudin Milama, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Kimia sekaligus Penasihat Akademik yang telah memberikan dukungan
kepada penulis selama penyusunan skripsi.
3. Tonih Feronika, M.Pd., selaku pembimbing I yang telah memberikan waktu,
ilmu, arahan, motivasi, semangat serta saran dalam penyusunan skripsi.
4. Luki Yunita, M.Pd., selaku pembimbing II yang telah memberikan waktu,
ilmu, arahan, motivasi, semangat serta saran dalam penyusunan skripsi.
5. Dewi Murniati, M.Si., selaku validator instrumen yang telah memberikan
saran dan masukannya dalam membantu penulis terkait pembuatan instrumen.
6. Rizqy Nur Sholihat, M.Pd., selaku validator instrumen yang telah memberikan
saran dan masukannya dalam membantu penulis terkait pembuatan instrumen.
vi
vii
7. Siti Suryaningsih, M.Si., selaku dosen penguji I telah memberikan saran dan
masukannya dalam membantu penulis terkait perbaikan skripsi.
8. Siti Suryaningsih, M.Si., selaku dosen penguji II telah memberikan saran dan
masukannya dalam membantu penulis terkait perbaikan skripsi.
9. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Kimia yang telah mendidik,
memberikan ilmu serta motivasi kepada penulis selama menjadi mahasiswa
Pendidikan Kimia Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
10. Suparman, S.Pd., selaku guru kimia kelas XI di MA Daarul Hikmah
Kabupaten Tangerang yang telah membantu dan memberikan semangat
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.
11. Kedua orang tua tercinta yaitu Masda Setyawan dan Nesih Nur’afifah yang
senantiasa mendo’akan, mendukung, memberikan semangat dan kasih sayang
serta menjadi inspirasi terbaik bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi.
12. Keempat Adikku yaitu Ahmad Mujahid, Imam Bayhaqi, Muhammad Azam
Nashrullah dan Azka Nawawi Alghifary yang selalu menjadi penyemangat
terbak sehingga penulis dapat melewai semua kesulitan yang dihadapi.
13. Keluarga besar penulis yang selalu menjadi pengingat dan penyemangat
terbaik dalam menyelesaikan skripsi.
14. Sahabat terbaik penulis yang selalu membantu, menemani, menguatkan dikala
sulit dan menjadi tempat berbagi yang nyaman serta memberikan kebaikan
dalam hal-hal yang positif kepada penulis.
15. Teman-teman seperbimbingan Pak Tonih dan Bu Luki yang selalu
menyemangati, mengingatkan serta berbagi dalam penulisan skripsi ini.
16. Teman-teman Pendidikan Kimia angkatan 2015 yang sedang berjuang
menyelesaikan skripsi ini hingga akhir dan tetap saling mengingatkan dan
menyemangati satu sama lain.
17. Teman-teman Sabilussalam angkatan 2015 yang sedang berjuang
menyelesaikan skripsi ini hingga akhir dan tetap saling mengingatkan dan
menyemangati satu sama lain.
18. Serta semua pihak yang tidak disebutkan satu per satu, yang telah banyak
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.
viii
Royhanah
NIM. 11150162000027
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
ABSTRACT .............................................................................................................. v
3. Koloid ……………………………………………………………………25
ix
x
1. Uji Validitas.............................................................................................. 49
2. Uji Reliabilitas.......................................................................................... 51
I. Hipotesis Statistik.......................................................................................... 56
1. Data Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol ....... 57
xi
B. Pembahasan………… .………………………………………………………69
1. Menganalisis…… ............………………………………………………..78
2. Mengevaluasi……….……………………………………………………83
LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................. 106
DAFTAR TABEL
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes Higher Order Thinking Skills (HOTS) ........... 48
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS)
Peserta Didik Materi Koloid ................................................................................. 50
Tabel 3.6 Kategori Persentase Ketercapaian Higher Order Thinking Skills (HOTS)
Peserta Didik ......................................................................................................... 53
Tabel 4.1 Data Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol .......... 57
Tabel 4.2 Persentase (%) Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol ...... 58
Tabel 4.3 Persentase (%) Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol ..... 60
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol ...... 64
Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest pada Kelas Eksperimen dan
Kontrol .................................................................................................................. 65
Tabel 4.8 Hasil uji Independent Sample T-test Data Pretest Kelas Eksperimen dan
Kontrol .................................................................................................................. 66
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol..... 67
Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Data Posttest pada Kelas Eksperimen dan
Kontrol .................................................................................................................. 68
Tabel 4.11 Hasil uji Independent Sample T-test Data Posttest Kelas Eksperimen
dan Kontrol ........................................................................................................... 68
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.8 Kerangka Berpikir Model Problem Based Learning (PBL) terhadap
Higher Order Thinking Skills (HOTS) Peserta didik ............................................ 39
Gambar 4.1 Grafik Persentase Rata-rata Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
dan Kontrol ........................................................................................................... 70
Gambar 4.2 Grafik Presentase Tahapan Model Problem Based Learning (PBL)
Kelas Eksperimen.................................................................................................. 71
Gambar 4.8 Grafik Presentase Indikator HOTS Posttest Kelas Eksperimen dan
Kontrol .................................................................................................................. 78
xiii
xiv
Lampiran 6. Lembar Validasi Tes Higher Order Thinking Skills (HOTS) Peserta
Didik.................................................................................................................... 171
Lampiran 8. Soal Pretest dan Posttest Higher Order Thinking Skills (HOTS) .. 207
Lampiran 9. Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol ........................ 214
Lampiran 10. Persentase Indikator Higher Order Thinking Skills (HOTS) Pretest
Kelas Eksperimen dan Kontrol ........................................................................... 216
Lampiran 11. Hasil Uji Normalitas, Homogenitas, Hipotesis Data Pretest ....... 220
Lampiran 12. Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol ..................... 224
Lampiran 13. Persentase Indikator Higher Order Thinking Skills (HOTS) Posttest
Kelas Eksperimen dan Kontrol ........................................................................... 226
Lampiran 14. Hasil Uji Normalitas, Homogenitas, Hipotesis Data Posttest ...... 230
Lampiran 15. Hasil Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) .................................. 234
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Efaria, Krisna, & Tola, B. (2018), kurikulum adalah salah satu alat yang
disiapkan agar peserta didik mampu berkecakapan sesuai dengan kondisi
kehidupannya di masa kini ataupun masa yang akan datang dengan segala
tantangan abad ke-21. Pada abad 21 perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi semakin maju dengan pesat. Oleh karena itu, kegiatan
pembelajaran yang dikembangkan juga harus terus berinovasi demi
tercapainya kualitas pembelajaran yang baik sesuai dengan kondisi saat ini
(Badjeber & Purwaningrum, 2018). Untuk menghadapi tantangan abad 21,
pendidikan di Indonesia selalu berinovasi dalam menetapkan kurikulum,
mulai dari kurikulum KBK 2004, KTSP 2006, hingga kurikulum 2013.
Penyempurnaan kurikulum ini terdapat dalam Permendikbud No. 160
tentang pemberlakuan kurikulum 2006 menjadi kurikulum 2013
(Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,
2014). Penyempurnaan kurikulum ini telah dikaitkan dengan prediksi
cerdas pada masa kini serta kecenderungan yang mungkin terjadi pada
abad ke-21 (Sofyatiningrum, et al., 2018, hal. 3). Selain itu, yang
membedakan kurikulum 2013 dengan yang lainnya yaitu terletak pada
perubahan pola pikir dan pembelajaran; mulai dari guru bukan satu-
satunya sumber belajar, mengajak peserta didik mencari tahu bukan diberi
tahu, menekankan kolaborasi, dan penekanan pada higher order thinking
skills (HOTS) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi (Kemendikbud,
2014, hal. 37).
Menurut Haryanto, Ahda, & Darussyamsu (2018), kurikulum 2013
menekankan terhadap sistem pembelajaran yang dapat membangun higher
order thinking skills (HOTS) peserta didik. Hal demikian diperjelas oleh
Gradini (2019), higher order thinking skills (HOTS) termasuk tuntutan
dalam kurikulum 2013.
Pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 yang berorientasi
terhadap higher order thinking skills (HOTS) menuntut peserta didik agar
dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi (Fitriani & Sari, 2019).
Karakteristik higher order thinking skills (HOTS) dalam jurnal penelitian
3
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, agar penelitian ini lebih terarah
dalam pembahasan, maka batasan penelitiannya sebagai berikut:
1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
model problem based learning (PBL).
2. Materi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah materi koloid.
3. Higher order thinking skills (HOTS) peserta didik yang diteliti
menganut teori Susan M. Brookhart berupa tes essay meliputi 6
indikator, di antaranya; menganalisis, mengevaluasi, penalaran dan
logika, pengambilan keputusan, pemecahan masalah dan berpikir
kreatif.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan rincian pembatasan masalah di atas, maka perumusan
masalah yang difokuskan pada penelitian ini adalah “Apakah terdapat
pengaruh model problem based learning (PBL) terhadap higher order
thinking skills (HOTS) peserta didik pada materi koloid?”.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh model problem based learning (PBL)
terhadap higher order thinking skills (HOTS) peserta didik pada materi
koloid.
F. Manfaat Penelitian
Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat,
berupa:
1. Bagi peserta didik, model problem based learning (PBL) diharapkan
dapat meningkatkan higher order thinking skills (HOTS).
2. Bagi guru, model ini dapat dijadikan salah satu model pembelajaran
yang dapat membantu peserta didik dalam mengkonstruk
pengetahuannya serta meningkatkan higher order thinking skills
(HOTS) baik pada pelajaran kimia ataupun yang lainnya.
8
A. Deskripsi Teoritik
1. Model Problem Based Learning (PBL)
a. Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran menurut Joyce & Well (1980) adalah
suatu rencana atau pola yang digunakan unuk membentuk
kurikulum serta pembelajaran jangka panjang, merancang bahan-
bahan, dan membimbing pembelajaran di kelas (Rusman, 2012,
hal. 2). Menurut Jayawardana dan Djukri (2015), model
pembelajaran merupakan suatu perencanaan yang digunakan
sebagi pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas.
Menurut Suprijono (2016, hal. 64-65), model pembelajaran
merupakan landasan berupa pola yang dijadikan guru sebagai
petunjuk untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Sedangkan
menurut Wahab (2005) dalam jurnal Muizaddin & Santoso (2016),
mengatakan bahwa dengan adanya model pembelajaran dapat
membantu guru untuk mendapatkan berbagai macam cara alternatif
dalam menyampaikan informasi kepada peserta didik. Berdasarkan
pendapat beberapa para ahli terkait pengertian model pembelajaran
dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan suatu
pola pembelajaran yang memiliki tahapan sistematis dalam
pelaksanaannya guna mencapai tujuan pendidikan.
b. Pengertian Model Problem Based Learning (PBL)
Prof. Howard Barrows sejak tahun 1970-an telah
mengembangkan model problem based learning (PBL) dalam
pembelajaran ilmu medis di Mc Master University Canada (Amir,
2009, hal. 12). Dalam bahasa Indonesia problem based learning
(PBL) disebut juga dengan pembelajaran berbasis masalah.
Menurut Tan (2003), pembelajaran berbasis masalah merupakan
inovasi dalam pembelajaran, karena dalam pembelajaran berbasis
9
10
2) Gerak Brown
Menurut Brown dalam (Widyatmoko, 2009, hal. 123)
partikel koloid selalu dalam keadaan gerak yang berbelok-
belok dengan arah acak. Menurut Einstein dalam
(Widyatmoko, 2009, hal. 123) gerak acak ini terjadi akibat
tabrakan antara partikel-partikel koloid yang tidak seimbang.
Dapat dilihat pada Gambar 2.2.
29
3) Muatan Koloid
a) Adsorpsi
Merupakan proses menarik zat asing yang terjadi
pada permukaan zat. Jika semakin besar permukaan zat,
maka semakin besar pula kemampuan adsorpsinya
(Widyatmoko, 2009, hal. 124).
b) Elektroforesis
Partikel koloid yg sudah mengadsorpsi ion akan
bermuatan listrik sesuai menggunakan muatan ion yg
diserapnya. Contoh Fe2O3 bermuatan positif sehabis
mengadsorpsi Fe3+, dan koloid As2S3 bermuatan negatif
lantaran mengadsorpsi ion negatif. Muatan koloid bisa
diketahui menggunakan mencelupkan batang elektroda
yang bermuatan positif akan tertarik ke elektroda negatif,
sedangkan yang bermuatan negatif akan tertarik ke
30
4) Koloid Pelindung
5) Koagulasi
4) Penjernihan air
Air jernih harus bebas dari koloid, sehingga ditambahkan
aluminium sulfat atau tawas ke dalam air. Tawas terurai
menjadi Al3+ dan SO42-, menyebabkan partikel koloid
menggumpal sehingga mengendap di dasar wadah dan air
menjadi jernih
5) Sebagai deodoran
Keringat biasanya mengandung protein yang bisa
menimbulkan bau tak sedap saat diurai oleh bakteri yang
banyak terdapat di tempat lembab seperti ketiak. Jika memakai
deodorant, baunya bisa berkurang atau hilang, karena deodoran
mengandung aluminium klorida untuk mengkoagulasi
(mengendap) protein dalam keringat. Protein ini bisa
menghalangi kerja kelenjar keringat, sehingga keringat dan
protein yang dihasilkan berkurang.
6) Bahan makanan dan obat
Ada bahan makanan atau obat-obatan yang padat, jadi tidak
lezat dan sulit ditelan. Untuk mengatasinya, zat tersebut
dikemas ke dalam bentuk koloid sehingga mudah diminum,
contohnya susu encer.
7) Bahan kosmetik
Ada berbagai bahan kosmetik dalam bentuk padat, tetapi
paling baik digunakan dalam bentuk cair. Oleh karena itu,
biasanya dibuat sebagai koloid dalam pelarut tertentu.
8) Bahan pencuci
Sabun sebagai pembersih karena dapat mengemulsi minyak
dalam air. Sabun dalam air terionisasi menjadi ion Na+ dan
asam lemak. Kepala asam lemak bermuatan negatif larut
dalam air, sedangkan ekornya larut dalam minyak. Hal ini
menyebabkan tetesan minyak larut dalam air (Syukri, 1999,
hal. 463-465).
35
C. Kerangka Berpikir
Higher order thinking skills (HOTS) merupakan proses berpikir
secara kritis dan kreatif meliputi proses menganalisis, mengevaluasi,
mencipta, dan menyelesaikan masalah. Higher order thinking skills
(HOTS) merupakan salah satu tuntutan dalam pelaksanaan kurikulum
2013 yang harus dimiliki oleh peserta didik. Karena higher order thinking
skills (HOTS) memiliki peran penting dalam kehidupan untuk menghadapi
perkembangan zaman. Akan tetapi, higher order thinking skills (HOTS)
belum dilaksanakan secara menyeluruh, khususnya pada mata pelajaran
kimia. Guru umumnya memberikan pembelajaran dengan metode
konvensional (ceramah), meminta peserta didik untuk membaca dan
menghapal rumus-rumus. Hal tersebut mengakibatkan peserta didik pasif
dalam kegiatan pembelajaran dan higher order thinking skills (HOTS)
tidak terlatih.
Oleh karena itu, untuk mengembangkan higher order thinking
skills (HOTS) peserta didik diperlukan suatu model pembelajaran yang
sesuai dengan kompetensi dasar (KD) materi tersebut. Salah satu model
yang dapat mengembangkan higher order thinking skills (HOTS) yaitu
38
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir tersebut, maka hipotesis penelitian
ini adalah “Terdapat pengaruh model problem based learning (PBL)
terhadap higher order thinking skills (HOTS) peserta didik pada materi
koloid”.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
40
41
Keterangan:
O1 : tes awal (pretest) untuk kelompok eksperimen dan kontrol
O2 : tes akhir (posttest) untuk kelompok eksperimen dan
kontrol
X : perlakuan model problem based learning (PBL)
Y : perlakuan pembelajaran konvensional (ceramah) dengan
pendekatan saintifik
C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
a. Melakukan studi literatur melalui buku teks, jurnal-jurnal penelitian
terdahulu, maupun sumber bacaan lain yang berkaitan dengan
penelitian. Kegiatan ini bertujuan untuk mencari kesesuaian pada
variabel-variabel yang digunakan yang akan digunakan.
b. Melakukan analisis kompetensi dasar (KD) dan indikator pada
standar isi mata pelajaran kimia SMA kelas XI sesuai dengan
kurikulum 2013 revisi yang digunakan.
KD 3. Mengelompokkan berbagai tipe sistem koloid, dan
menjelaskan kegunaan koloid dalam kehidupan
berdasarkan sifat-sifatnya.
3.14.1 Membedakan koloid, suspensi dan larutan.
42
2. Tahap Pelaksanaan
a. Memberikan pretest kepada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol di awal pertemuan untuk mengetahui kemampuan awal
peserta didik.
b. Menerapkan pembelajaran berdasarkan RPP yang telah dibuat.
Penerapan model problem based learning (PBL) untuk kelompok
eksperimen dan model pembelajaran konvensional untuk kelompok
kontrol.
c. Memberikan posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol di akhir pertemuan.
d. Mengumpulkan data.
3. Tahap Penyelesaian
a. Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh.
b. Menuliskan hasil penelitian dan pembahasan.
c. Menarik kesimpulan dari hasil penelitian.
44
F. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti
dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto, 2016, hal. 101). Menurut
Suharsaputra (2014, hal. 95), instrumen yang digunakan sebagai alat
pengumpulan data haruslah baik dari keajegan, kesahihan dan objektivitas.
Selain itu juga data yang diharapkan dari penggunaan instrumen harus
jelas, sehingga peneliti dapat memperkirakan cara analisis datanya guna
memecahkan masalah penelitian. Adapun instrumen yang digunakan
sebagai berikut:
1. Instrumen Tes Higher Order Thinking Skills (HOTS)
Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan serta alat lain
yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok (Arikunto, 2010, hal. 193). Tes tertulis adalah tes dimana
soal dan jawaban dalam bentuk bahan tulisan. Secara garis besar, tes
tertulis dapat dibagi ke dalam dua bagian, yaitu: (1) Tes objektif
mencakup pilihan ganda, bentuk soal dengan dua pilihan jawaban yang
benar, jawaban singkat atau pendek, (2) Non-objektif seperti soal
uraian (Yaumi, 2013, hal. 191).
Bentuk tes yang digunakan berupa tes essay yang terdiri dari 21
butir soal untuk mengukur higher order thinking skills (HOTS) peserta
didik. Tes ini disusun berdasarkan rumusan indikator pembelajaran
dan indikator higher order thinking skills (HOTS) menurut Susan M.
Brookhart. Tes ini disajikan kepada peserta didik di awal dan akhir
pembelajaran pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Berikut
48
Indikator Higher
Soal
Order Thinking Sub Indikator Higher Order
No. yang
Skills (HOTS) Thinking Skills (HOTS)
Valid
Brookhart
1. Menganalisis Memfokuskan pada pertanyaan 1, 2, 3,
atau mengidentifikasi ide utama 4, 5, 6
Menganalisis Argumen
Membandingkan dan
membedakan
2. Mengevaluasi Mengevaluasi materi dan 7, 8, 9
metode berdasarkan tujuan yang
dimaksud
3. Penalaran dan Membuat atau mengevaluasi 10, 11,
Logika kesimpulan deduktif 12, 13,
Membuat atau mengevaluasi 14
kesimpulan induktif
4. Pengambilan Mengevaluasi kredibilitas dari 15, 16,
Keputusan suatu sumber 17
Mengidentifikasi asumsi yang
tersirat
5. Pemecahan Mengidentifikasi atau 18, 19,
Masalah mendefinisikan masalah 20,
Mendeskripsikan dan 21*
mengevaluasi beberapa solusi
6. Kreativitas dan Berpikir Kreatif 22
Berpikir Kreatif
7. Mencipta Menyatukan hal-hal yang
berbeda dengan cara baru
Jumlah Soal 21
49
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes High Order Thinking
Skill (HOTS) Peserta Didik Materi Koloid
No Butir Soal r tabel 5% r hitung Keterangan
1 0,320 0,495 Valid
2 0,320 0,519 Valid
3 0,320 0,518 Valid
4 0,320 0,362 Valid
5 0,320 0,556 Valid
6 0,320 0,385 Valid
7 0,320 0,508 Valid
8 0,320 0,521 Valid
9 0,320 0,449 Valid
51
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2010,
hal. 221). Reliabilitas berhubungan dengan suatu kepercayaan.
Menurut Margono (2010, hal. 181), selama kondisinya tidak berubah
pada saat pengukuran, jika digunakan berulang kali, hal tersebut dapat
dikatakan reliabel. Menurut Sukardi (2009, hal. 43) reliabilitas suatu
tes pada umumnya disajikan secara numerik dengan rentang -1 > 0 >
+1, semakin tinggi koefisien suatu tes maka semakin tinggi pula
reliabilitasnya. Begitu juga sebaliknya, koefisien rendah menunjukkan
reliabilitas suatu tes rendah.
Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan bantuan
software IBM SPSS Statistic versi 22. Hasil uji reliabilitas yang
diperoleh peneliti sebesar 0,863 dan secara rincinya terdapat pada
(Lampiran 7). Hal ini dapat dikatakan bahwa instrumen memiliki
kategori yang sangat tinggi sehingga layak untuk digunakan.
Penentuan tersebut didasarkan pada koefisien reliabilitas dan
52
Keterangan:
NP = Nilai persen yang dicari
R = Skor mentah yang diperoleh peserta didik
SM = Skor maksimum ideal
53
b. Uji Homogenitas
Tujuan dari uji homogenitas adalah untuk menentukan
apakah populasi yang diteliti dengan varian yang sama atau tidak
(Siregar, 2013, hal. 167). Uji homogenitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah One Way Anova dengan bantuan software
IBM SPSS Statistic versi 22. Tahapan-tahapan yang dilakukan
dalam uji homogenitas adalah sebagai berikut:
1) Buka program SPSS.
2) Isikan data view dengan nama “Hasil’ memuat nama kelompok
yang diberi kode 1,2,3 dan 4.
3) Kemudian klik Analyze Compare Means.
4) Klik One-Way Anova.
5) Pindahkan variabel “Hasil” ke dalam Dependent List
sedangkan variabel kelompok ke dalam Factor.
6) Centang Homogenity of variance test Continue OK.
Kriteria untuk menarik kesimpulan pada pengujian One-Way
Anova sebagai berikut:
● Jika sig < α (0,05) maka H0 ditolak, data berasal dari populasi
yang tidak homogen.
55
● Jika sig > α (0,05) maka H0 diterima, data berasal dari populasi
yang homogen (Kadir, 2016, hal. 170).
2. Uji Hipotesis
Setelah uji prasyarat dilakukan, maka selanjutnya melakukan
uji hipotesis. Berdasarkan hasil uji prasyarat data yang diperoleh
berdistribusi normal dan bersifat homogen. Oleh karena itu uji
hipotesis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan teknik
analisis statistik parametrik uji independent sample T-test dengan
bantuan software IBM SPSS Statistic versi 22. Adapun tahapan
dalam uji independent sample T-test sebagai berikut:
a. Buka program SPSS.
b. Isikan data view setting pada bagian values (1=eksperimen,
2=kontrol).
c. Klik Analyze Compare means Independent sample T-
test.
d. Masukan data “Nilai” pada kotak Test Variable, data “Kode
kelompok” pada kotak Grouping Variable.
e. Klik Define Group Isi grup 1 (kelas eksperimen), grup 2
(kelas kontrol).
f. Klik Continue Ok.
Uji parametrik independent sample T-test distribusi
populasinya harus normal dan variannya harus homogen (Kadir,
2016, hal. 489). Uji independent sample T-test dilakukan untuk
mengetahui perbedaan rata-rata kedua kelompok dan menguji
pengaruh variabel indpenden terhadap variabel dependen. Kriteria
penarikan kesimpulan uji independent sample T-test sebagai berikut:
Jika, Sig < α (0,05) H0 ditolak
Sig > α (0,05) H0 diterima
56
H. Hipotesis Statistik
Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui dugaan sementara
yang dirumuskan dalam hipotesis penelitian dengan menggunakan uji dua
pihak.
H0 : μ1 = μ2 lawan H1 : μ1 ≠ μ2
Keterangan:
H0 : Tidak terdapat pengaruh model Problem Based Learning (PBL) dengan
Higher Order Thinking Skills (HOTS) peserta didik.
H1 : Terdapat pengaruh model Problem Based Learning (PBL) dengan Higher
Order Thinking Skills (HOTS) peserta didik.
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan Penelitian yang telah dilaksanakan di SMAS
Nusantara Unggul (Pesantren Modern Daarul Hikmah) Kabupaten
Tangerang diperoleh data hasil pretest dan posttest pada kelas
eksperimen dan kontrol. Data tersebut diperoleh dengan menggunakan
instrumen tes soal essay higher order thinking skills (HOTS) sebanyak
21 soal. Adapun data hasil penelitiannya yang diperoleh dari kelas
eksperimen dan kontrol sebagai berikut:
1. Data Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Data hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan kontrol dapat
dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Data Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan
Kontrol
Pretest Posttest
Data
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
Jumlah Siswa 22 22 22 22
Nilai Tertinggi 30 31 95 80
Nilai Terendah 10 5 60 40
Rata-rata 19,86 17,45 73,91 60,50
57
58
5 18 Sangat 27 Kurang
kurang
10 18 Sangat 8 Sangat
kurang kurang
9 22 Kurang 19 Sangat
kurang
14 10 Sangat 1 Sangat
kurang kurang
17 13 Sangat 13 Sangat
kurang kurang
5 68 Baik 56 Cukup
b. Uji Hipotesis
Uji hipotesis sampel ini dilakukan setelah melakukan uji
normalitas dan uji homogenitas sampel. Uji hipotesis pada data
pretest ini menggunakan uji independent sample T-test dengan
bantuan software IBM SPSS statistic versi 22. Uji ini bertujuan
untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan
antara data pretest kelas eksperimen dan kontrol. Penarikan
kesimpulan pada uji hipotesis sampel sebagai berikut: Jika, Sig <
α (0,05) H0 ditolak || Sig > α (0,05) H0 diterima. Adapun
hasil uji hipotesis sampel data pretest kelas eksperimen dan
kontrol terdapat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Data Hasil uji Independent Sample T-test Pretest
Kelas Eksperimen dan Kontrol
Statistik Pretest
Α 0,05
Sig. 0,268
Kesimpulan H0 diterima, H1 ditolak
B. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model
problem based learning (PBL) terhadap higher order thinking skills
(HOTS) peserta didik pada materi koloid. Pada penelitian ini, kelas
eksperimen diberi perlakuan model problem based learning (PBL)
sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan model pembelajaran
konvensional (ceramah) dengan pendekatan saintifik. Dalam penelitian ini,
peneliti terlebih dahulu melakukan uji prasyarat sampel terhadap data
pretest dan uji prasyarat analisis terhadap data posttest. Berdasarkan Tabel
4.6 dan 4.7 dapat dilihat bahwa data pretest kelompok eksperimen dan
kontrol berdistribusi normal, hal tersebut menunjukkan bahwa sampel
yang diambil memiliki keadaan awal yang sama.
Adapun untuk menganalisis berpengaruh atau tidaknya model
problem based learning (PBL) terhadap higher order thinking skills
(HOTS), maka diperlukanlah uji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan pada
data pretest dan posttest. Uji hipotesis yang digunakan peneliti yaitu uji
stastisik parametrik dengan uji independent sample T-test. Berdasarkan
hasil uji hipotesis yang terdapat pada tabel 4.8, menunjukan bahwa hasil
pretest kedua kelompok diperoleh nilai signifikan 0,268 > 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa H0 diterima artinya tidak terdapat perbedaan higher
order thinking skills (HOTS) peserta didik. Sehingga kedua kelas cocok
untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini.
Hasil uji hipotesis data posttest yang terdapat pada tabel 4.11
diperoleh nilai signifikan 0,000 < 0,05 hal tersebut menunjukan adanya
penolakan H0. Artinya terdapat perbedaan higher order thinking skills
(HOTS) peserta didik setelah diberi perlakuan yang berbeda. Hal tersebut
relevan dengan hasil penelitian (Berlina, 2020) yang menyatakan bahwa
terdapat perbedaan yang signifkan terhadap keterampilan berpikir tingkat
70
tinggi (HOTS) pada kelas eksperimen dan kontrol. Dengan begitu, dapat
dikatakan bahwa model problem based learning (PBL) berpengaruh
terhadap higher order thinking skills (HOTS) peserta didik. Pengaruh
tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.3 terdapat perbedaan persentase rata-
rata indikator higher order thinking skills (HOTS) peserta didik yaitu
sebesar 71,00% dengan kategori baik, sedangkan untuk kelas kontrol
sebesar 58,00% dengan kategori cukup. Persentase yang diperoleh kelas
eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol, sehingga hal tersebut
menunjukan bahwa penerapan model problem based learning (PBL) lebih
efektif daripada pembelajaran konvensional. Hal tersebut dapat dilihat
pada Gambar 4.1.
80% 71%
70%
60% 58%
50%
Eksperimen
40%
Kontrol
30%
20%
20% 17%
10%
0%
Pretest Posttest
20
0
Tahap 1 & 2 Tahap 3 Tahap 4 Tahap 5
(Penjernihan air dengan tawas). Dalam tahapan ini dapat melatih peserta
didik untuk memahami serta mengungkapkan informasi dari permasalahan
yang disajikan. Sehingga peserta didik mulai terbiasa untuk
mengemukakan ide-ide atau menyampaikan informasi terkait masalah apa
saja yang terdapat dalam wacana. Hal tersebut termasuk salah satu
indikator higher order thinking skills (HOTS) yaitu kemampuan
menganalisis (memfokuskan pertanyaan atau mengidentifikasi ide utama)
(Brookhart, 2010, hal. 42). Kegiatan tersebut dapat dilihat pada Gambar
4.3.
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
1. Menganalisis
a. Memfokuskan pada pertanyaan atau mengidentifikasi ide
utama
Tujuan yang ingin dicapai pada indikator ini adalah
memfokuskan suatu permasalahan dengan cara merumuskan
79
kategori baik (80%) dan sangat baik (89%), sedangkan pada kelas
kontrol termasuk kategori baik (70%, 73%). Berdasarkan jawaban
tersebut, terlihat jawaban kelas eksperimen lebih baik dari kelas
kontrol. Hal tersebut dapat dilihat pada jawaban peserta didik
kelas eksperimen yang mulai bisa fokus terhadap suatu masalah
sehingga dapat mengidentifikasi poin utama dari masalah yang
disajikan.
Selain itu, perbedaan perlakuan pada kegiatan pembelajaran
juga mempengaruhi hasil tersebut. Dalam hal ini kelas
eksperimen diberikan lembar kerja peserta didik (LKPD) berisi
wacana-wacana yang berkaitan dengan materi koloid, sedangkan
kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol hanya diberikan sebuah
video-video atau hanya mengadalkan dari penjelasan guru. Hal ini
sejalan dengan penelitian (Royantoro, Mujasam, Yusuf, &
Widyaningsih, 2018), dengan menyajikan suatu permasalahan
diawal kegiatan pembelajaran dapat membantu melatih higher
order thinking skills (HOTS) peserta didik ditandai dengan hasil
jawaban peserta didik yang mampu mengurai informasi sesuai
maksud dalam soal. Diperkuat juga dengan pendapat Ennis
(1996) dalam Pusparini, Feronika, & Bahriah (2018), fokus
penting untuk mengetahui suatu hal yaitu dengan membuat
pertanyaan yang berkaitan dengan suatu permasalahan yang dapat
membuat pikiran menjadi lebih terarah untuk mengetahui poin
utama dari suatu permasalahan.
b. Menganalisis argumen
Perolehan presentase indikator menganalisis argumen pada
kelas eksperimen termasuk kategori sangat baik (90%), baik
(78%), baik (68%), dan sangat baik (89%). Sedangkan kelas
kontrol sangat baik (90%), baik (74%), cukup (54%), dan sangat
baik (90%). Dalam indikator ini peserta didik diminta untuk
memberikan suatu argumen seperti yang terdapat pada soal
81
2. Mengevaluasi
a. Mengevaluasi materi dan metode berdasarkan tujuan yang
dimaksud
Menurut Gunawan (2006) dalam penelitian Hayon, Warani
& Bria (2017), evaluasi merupakan kemampuan menentukan nilai
suatu materi untuk tujuan tertentu. Dijelaskan juga oleh
(Brookhart, 2010, hal. 53) bahwa indikator mengevaluasi materi
dan metode berdasarkan tujuan yang dimaksud merupakan
kemampuan peserta didik dalam memberikan konklusi yang
didukung menggunakan logika dan bukti yang sesuai. Sejalan
dengan penelitian Sismawarni, Usman, Hamid, &
Kusumaningtyas (2020), kemampuan mengevaluasi berhubungan
dengan kemampuan membuat hipotesis serta memberikan
84
77% dan 78%) sedangkan kelas kontrol baik dan cukup (68%,
90%, 55% dan 49%). Terdapat perbedaan yang signifikan,
terutama pada indikator membuat atau mengevaluasi kesimpulan
induktif. Peserta didik kelas eksperimen memperoleh presentase
lebih tinggi daripada kelas kontrol, karena pada indikator ini
terdapat dalam tahapan lembar kerja peserta didik (LKPD) problem
based learning (PBL). Dapat dilihat pada jawaban peserta didik
kelas eksperimen yang mampu menyimpulkan jenis-jenis koloid
berdasarkan fase terdispesi dan medium pendispersinya serta dapat
menentukan proses membuat produk koloid. Sejalan dengan
penelitian (Pusparini, Feronika, & Bahriah, 2018) bahwa peserta
didik kelas eksperimen lebih baik dalam menarik kesimpulan,
karena dilatih melalui LKPD yang sesuai dengan tahapan PBL.
4. Pengambilan Keputusan
a. Mengevaluasi kredibilitas dari suatu sumber
Tujuan yang ingin dicapai pada indikator ini adalah
mempertimbangkan kesesuaian dari suatu sumber. Menurut Susan
M Brookhart (2010, hal. 86) pada indikator mengevaluasi
kredibilitas suatu sumber, peserta didik memilih bagian mana
yang bisa dipercaya atau tidak dipecaya (jika ada) dari suatu
sumber baik dari buku, koran atau internet. Sejalan dengan
Fernanda, et.al.,(2019), kemampuan mempertimbangkan
kredibilitas suatu sumber merupakan kemampuan peserta didik
dalam menerapkan prosedur yang telah ada dari sumber
terpercaya dalam menyelesaikan suatu pemasalahan.
Pada indikator ini, peserta didik disajikan bahan-bahan
pembuatan es krim dari suatu sumber, kemudian peserta didik
diminta untuk menentukan apakah sumber tersebut valid dan
bahan-bahan yang dibutuhkan sesuai untuk membuat es krim, hal
tersebut terdapat pada soal nomor 16. Gambar 4.21 dan 4.22
89
(Brookhart, 2010, hal. 88). Pada salah satu soal indikator ini
peserta didik disajikan sebuah gambar proses pembuatan tahu,
kemudian peserta didik diminta untuk menjelaskan adakah sifat
koloid dalam proses pembuatan tahu tersebut. Soal essay terkait
indikator mengidentifikasi asumsi yang tersirat terdapat pada
nomor 15 dan 17. Gambar 4.23 dan 4.24 disajikan contoh
jawaban peserta didik kelas eksperimen dan kontrol.
5. Pemecahan Masalah
a. Mengidentifikasi atau mendefinisikan masalah
Indikator mengidentifikasi atau mendefinisikan masalah
merupakan kemampuan peserta didik dalam mengajukan
pertanyaan terkait masalah yang perlu dijawab untuk menuntaskan
suatu masalah (Brookhart, 2010, hal. 102). Dalam indikator ini
peserta didik disajikan sebuah permasalahan, kemudian peserta
didik diminta untuk mengidentifikasi masalah. Hal tersebut
terdapat pada soal nomor 19. Gambar 4.25 dan 4.26 disajikan
contoh jawaban peserta didik kelas eksperimen dan kontrol.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah
dijelaskan pada bab sebelumnya, telah diperoleh hasil uji hipotesis
berbantuan software SPSS versi 22 diperoleh nilai Sig. (2-tailed) < α
(0,000 < 0,005), sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hal tersebut
menandakan adanya perbedaan rata-rata posttest yang signifikan antara
kelas eksperimen dan kontrol. Perbedaan rata-rata nilai possttest yang
diperoleh kelas eksperimen sebesar 71% (Baik) dan nilai rata-rata kelas
kontrol sebesar 58% (Cukup). Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh model problem based learning (PBL) terhadap higher
order thinking skills (HOTS) peserta didik SMAS Nusantara Unggul pada
materi koloid.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang
dapat diberikan sebagai berikut:
1. Penggunaan model problem based learningi (PBL) dapat dijadikan
salah satu model pembelajaran yang dapat mengembangkan higher
order thinking skills (HOTS) peserta didik, terlebih pada materi yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
2. Model problem based learningi (PBL) membutuhkan alokasi waktu
yang cukup banyak, sehingga guru disarankan mengatur waktu sebaik
mungkin supaya tahapan pada model problem based learningi (PBL)
dapat berjalan dengan baik dan maksimal.
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan dan
memperkuat lagi hasil penelitian mengenai model problem based
learningi (PBL) dalam meningkatkan kemampuan berpikir yang
lainnya serta materi yang berbeda.
96
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R. I. (2012). Learnig to Teach, Ninth Edition. New York: The Mc Graw
Hill Companies.
Ariyana, Y., Pudjiastuti, A., Bestary, R., & Zamroni. (2018). Buku Pegangan
Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi.
Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian
Pendidikan Kebudayaan.
Budiarti, I., & Airlanda, G. S. (2019, January). Peneapan Model Problem Based
Learning Berbasis Kearifan Lokal untuk Meningkatkan Keterampilan
Berpikir Kritis. Jartika (Jurnal Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan,
2(1), 167-183.
Eggen, P., & Kauchak, D. (2012). Strategic and Models for Teachers: Teaching
Content and Thinking Skills, Sixth Edition. Dalam W. T. S, Strategi dan
Model Pembelajaran: Mengajarkan Konten dan Keterampilan Berpikir,
Edisi 6. In Tim Indeks (Ed.). Jakarta: PT. Indeks Permata Puri Media.
Fernanda, A., Haryani, S., Prasetya, A. T., & Hilmi, M. (2019). Analisis
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI pada Materi Larutan
Penyangga dengan Model Pembelajaran Predict Observe Explain. Jurnal
Inovasi Pendidikan Kimia, 13(1), 2326-2336.
97
98
Fitriyani, D., Jalmo, T., & Yolida, B. (2019). Penggunaan Problem Based
Learning untuk Meningkatkan Keterampilan Kolaborasi dan Berpikir
Tingkat Tinggi. Jurnal Bioterdidik, 7(3), 77-87. Retrieved May 2019
Flamboyant, F. U., Murdani, E., & Soeharto. (2018). Pengaruh Model Problem
Based Learning Terhadap Higher Order Thinking Skills Peserta Didik
SMA Negeri di Kota Singkawang pada Materi Hukum Archimedes.
Variabel, 1(2), 51-59.
Hayon, V. H., Wariani, T., & Bria, C. (2017). Pengaruh Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi (High Order Thinking) Terhadap Hasil Belajar Kimia
Materi Pokok Laju Reaksi Mahasiswa Semester I Program Studi
Pendidikan Kimia FKIP Unwira Kupang Tahun Akademik 2016/2017.
Seminar Nasional Pendidikan Sains II UKSW 2017, 309-316.
Irmawati, R. D., Supriyati, Y., & Suseno, M. (2018, Agustus). Pengaruh Strategi
Pembelajaran dan Motivasi Belajar terhadap Higher Order Thinking Skills
(HOTS) dalam Pembelajaran IPA Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Jurnal
Tunas Bangsa, 5(2), 143-156.
Kadir. (2016). Statistika Terapan (Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan
Program SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada.
Kemendikbud. (2014). Perubahan Pola Pikir dalam Kurikulum 2013. 20. Diambil
kembali dari Kemendikbud.go.id
King, F., Goodson, L., & Rohani, F. (t.thn.). Higher Order Thinking Skills:
Definition, Teaching Strategies, Assesment. Educational Services Program.
Marsita, R. A., Priatmoko, S., & Kusuma, E. (2010). Analisis Kesulitan Belajar
Kimia Siswa SMA dalam Memahami Materi Larutan Penyangga dengan
Menggunakan Two-Tier Multiple Choice Diagnostic Instrument. Jurnal
Inovasi Pendidikan Kimia, 4(1), 512-520.
Oktaviani, C., Nurmaliah, C., & Mahidin. (2017). Implementasi Model Problem
Based Learning terhadap Kreativitas Peserta Didik pada Materi Laju
Reaksi di SMAN 4 Banda Aceh. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, 5(1),
12-19. Diambil kembali dari http://jurnal.unsyiah.ac.id
Prasetyani, E., Hartono, Y., & Susanti, E. (2016). Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi Siswa Kelas XI dalam Pembelajaran Trigonometri Berbasis
100
Putri, A., Suciati, & Ramli, M. (2014). Pengaruh Model Problenm Based Learning
Berbasis Potensi Lokal pada Pembelajaran Biologi terhadap Kemampuan
Literasi Sains Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cepogo. Bio-Pedagogi, 3(2),
81-94. Retrieved October 2014
Raiyn, J., & Oleg, T. (2015, July). Higher Order Thinking Development throught
Adaptive Problem Based Learning. Journal of Education and Training
Studies, 3(4), 93-100. doi:10.11114/jets.v3i4.769
Retnawati, H., Djidu, H., Kartianom, Apino, E., & Anazifa, R. D. (2018).
Teachers Knowledge About Higher Order Thinking Skills and Its
Learning Strategy. Problems of education in the 21th century, 76(2), 215-
230.
Saefudin, A., & Berdiati, I. (2014). Pembelajaran Efektif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
101
Sofyatiningrum, E., Sisdiana, E., Astuti, R., Hariyanti, E., Efaria, L., Krisna, F.
N., & Tola, B. (2018). Muatan HOTS Pada Pembelajaran Kurikulum 2013
Pendidikan Dasar. Dalam Mahdiansyah, Y. Wirda, & L. H. Winingsih
(Penyunt.). Jakarta: Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan
Kebudayaan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Thomas, A., & Thorne, G. (2009). Higher level thinking - It's HOT! The Center
for Development and Learning, 1. Retrieved April 17, 2016, from
http://www.cdl.org/articles/higher-order-thinking-its-hot/
Yulianingtias, H. P., M.A, V., Tiwow, & Diah, W. A. (2016). Pengaruh Model
Problem Based Learning (PBL) terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif
dan Hasil Belajar Siswa Pelajaran IPA VII SMP Negeri 3 Palu. e-Jurnal
Mitra Sains, 4(2), 62-70.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Analisis KI dan KD
104
105
3.14 Mengelompokkan berbagai tipe sistem koloid, dan menjelaskan kegunaan koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya
4.14 Membuat makanan atau produk lain yang berupa koloid atau melibatkan prinsip koloid
3.14.1 Membedakan Koloid, suspensi Mengorganisasikan Guru meminta peserta didik untuk mencari Pengambilan
dan larutan informasi terkait permasalahan Keputusan
koloid, suspensi dan peserta didik untuk
yang telah disajikan dalam LKPD untuk (mempertimb
larutan. belajar
mengidentifikasi larutan, koloid dan angkankredib
suspensi dari berbagai sumber yang ilitas suatu
relevan. sumber)
Guru mengarahkan peserta didik
menyiapkan alat dan bahan untuk
mengetahui perbedaan dari larutan,
koloid, dan suspensi.
Guru meminta peserta didik untuk
membuat diagram alur atau prosedur
percobaan.
Membimbing Guru membimbing peserta didik untuk
Penyelidikan mengamati apa yang terjadi selama
percobaan berlangsung.
108
3.14.2 Tipe-tipe sistem Mengorganisasikan Guru meminta peserta didik untuk Menganalisis
Menjelaskan tipe koloid Peserta Didik untuk menelaah serta mengidentifikasi (memfokuska n
sistem koloid Belajar permasalahan yang telah disajikan dalam pertanyaan atau
LKPD terkait wacana materi koloid: mengidentifikasi
1. Asap (Aerosol Padat) ide utama)
Medium Fase
Pendisper Terdisper Nama
Contoh si si Koloid
Aerosol
Asap Gas Padat Padat
112
118
119
C. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah pertemuan mengikuti proses pembelajaran ini, peserta
didik diharapkan mampu:
1) Membedakan koloid, suspensi dan larutan
2) Menjelaskan tipe sistem koloid
3) Mengelompokkan tipe sistem koloid (emulsi, sol, aerosol dan buih)
4) Menejelaskan kegunaan sifat koloid dalam kehidupan sehari-hari
5) Mendiskusikan ide pembuatan produk koloid yang melibatkan prinsip
koloid
6) Merancang pembuatan suatu produk koloid yang melibatkan prinsip
koloid
7) Menganalisis sifat-sifat koloid dari produk koloid yang telah dibuat
8) Menyajikan hasil percobaan pembuatan produk koloid
120
D. Materi Pembelajaran
1. Perbedaan Larutan, Koloid dan Suspensi.
Larutan merupakan campuran homogen yang terdiri atas zat terlarut
dan zat pelarut. Contohnya larutan gula dan larutan sirup.
Koloid merupakan suatu bentuk campuran yang ukuran partikelnya di
antara ukuran partikel larutan dan suspensi. Contohnya agar- agar,
susu, dan asap.
Suspensi merupakan campuran yang kasar dan heterogen. Suspensi
terdiri dari dua fase. Contohnya air sungai yang keruh bercampur
pasir, campuran tepung dan air, serta bubuk kopi.
Tabel Perbedaan Larutan, Koloid dan Suspensi
3. Sifat-Sifat Koloid
a. Efek Tyndall adalah kemampuan koloid untuk menghamburkan cahaya
ke segala arah. Fenomena ini dapat juga digunakan untuk membedakan
larutan dengan koloid, sebab larutan tidak memiliki sifat
menghamburkan cahaya dan dapat menjelaskan buramnya dispersi
koloid (minyak zaitun dan air dapat tembus cahaya, namun jika
keduanya dicampur akan menghasilkan koloid yang nampak seperti
susu).
b. Gerak brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa
bergerak dan lurus tapi tidak menentu, hal ini diakibatkan tabrakan
dengan medium pendispersinya.
c. Adsorpsi ialah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa
lain pa partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya permukaan
122
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1 (2x45 menit)
Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Tahapan
Guru Peserta Didik Waktu
Pretest 90 menit
PENDAHULUAN
Mengucapkan salam dan meminta Menjawab salam dan berdoa. 15 menit
salah satu peserta didik untuk
memimpin doa.
Mengabsen kehadiran peserta
didik.
Mereview materi sebelumnya. Meriview kembali materi
sebelumnya.
124
INTI
Meminta peserta didik untuk Berkumpul dengan masing-
membentuk kelompok secara masing anggota
Orientasi heterogen yang terdiri dari 4-6 kelompoknya.
Peserta peserta didik. Menerima Lembar Kerja
Didik pada Memberikan Lembar Kerja Peserta Peserta Didik (LKPD)
Masalah Didik (LKPD) berbasis Problem berbasis Problem Based
Based Learning (PBL) materi Learning (PBL)
125
koloid
Meminta peserta didik untuk Mencari informasi terkait Pengambilan
mencari informasi terkait permasalahan yang telah Keputusan
permasalahan yang telah disajikan dalam LKPD (mempertimbangka
disajikan dalam LKPD untuk untuk mengidentifikasi nkredibilitas suatu
mengidentifikasi larutan, koloid larutan, koloid dan suspensi sumber)
Mengorganis dan suspensi dari berbagai dari berbagai sumber yang
asikan sumber yang relevan. relevan.
Peserta Mengarahkan peserta didik Menyiapkan alat dan bahan
Didik untuk menyiapkan alat dan bahan untuk untuk mengetahui perbedaan
Belajar mengetahui perbedaan dari larutan, dari larutan, koloid, dan
koloid, dan suspensi. suspensi.
Meminta peserta didik untuk Membuat diagram alur atau
membuat diagram alur atau prosedur percobaan.
prosedur percobaan.
Membimbing peserta didik untuk Mengamati apa yang terjadi
Membimbin
mengamati apa yang terjadi selama percobaan
g
selama percobaan berlangsung. berlangsung.
Penyelidikan
Mengemban Meminta peserta didik untuk Menemukan fakta-fakta dari
126
gkan dan menemukan fakta-fakta dari hasil hasil percobaan yang telah
Menyajikan percobaan yang telah dilakukan. dilakukan.
Hasil Karya Meminta peserta didik untuk membuat laporan percobaan Penalaran dan
membuat laporan percobaan berupa powerpoint lalu Logika
berupa powerpoint lalu dipresentasikan di depan
dipresentasikan di depan kelas. kelas.
Meminta peserta didik untuk Menganalisis keterkaitan Menganalisis
menganalisis keterkaitan masalah masalah dengan percobaan (Menganalisis
dengan percobaan yang telah yang telah dilakukan argumen)
dilakukan bersama anggota bersama anggota
kelompoknya dengan menjawab kelompoknya dengan
Menganalisis
pertanyaan yang telah disajikan menjawab pertanyaan yang
dan
di dalam LKPD. telah disajikan di dalam
Mengevaluas
LKPD.
i Hasil
Pemecahan Meminta peserta didik untuk Menyimpulkan Penalaran Logika
PENUTUP
Memberikan informasi kepada Menyimak informasi yang
peserta didik terkait materi yang disampaikan guru terkait
akan dipelajari pada pertemuan materi yang akan dipelajari
selanjutnya. pada pertemuan selanjutnya.
Menutup pembelajaran dan Menutup pembelajaran dan
mempersilahkan peserta didik berdoa.
untuk berdoa.
128
PENDAHULUAN
Mengucapkan salam dan meminta Menjawab salam dan berdoa. 15 menit
salah satu peserta didik untuk
memimpin doa.
Mengabsen kehadiran peserta
didik.
Mereview kembali materi Meriview kembali materi
sebelumnya. sebelumnya.
Memberikan pertanyaan untuk Menjawab pertanyaan
apersepsi awal kepada peserta apersepsi yang disampaikan
didik terkait: oleh guru.
1. Masih ingatkah kalian apa itu
campuran?
2. Masih ingatkah kalian apa
129
INTI
Meminta peserta didik untuk Berkumpul dengan masing-
membentuk kelompok secara masing anggota
heterogen yang terdiri dari 4-6 kelompoknya.
Orientasi
Peserta
peserta didik. Menerima Lembar Kerja
PENUTUP
Memberikan informasi kepada Menyimak informasi yang
peserta didik terkait materi yang disampaikan guru terkait
akan dipelajari pada pertemuan materi yang akan dipelajari
selanjutnya. pada pertemuan selanjutnya.
Menutup pembelajaran dan Menutup pembelajaran dan
mempersilahkan peserta didik berdoa.
untuk berdoa.
133
PENDAHULUAN
Mengucapkan salam dan meminta Menjawab salam dan berdoa. 15 menit
salah satu peserta didik untuk Meriview kembali materi
memimpin doa. sebelumnya.
Mengabsen kehadiran peserta Menjawab pertanyaan
didik. apersepsi yang disampaikan
Mereview materi sebelumnya. oleh guru.
Memberikan pertanyaan untuk Menyimak penjelasan guru
apersepsi awal kepada peserta terkait tujuan pembelajaran
didik terkait: yang akan dicapai.
1. Ada berapa sifat-sifat koloid?
2. Apa sajakah kegunaan sifat-
sifat koloid dalam kehidupan?
Menyampaikan tujuan
134
INTI
Meminta peserta didik untuk Berkumpul dengan masing-
membentuk kelompok secara masing anggota
heterogen yang terdiri dari 4-6 kelompoknya.
Orientasi
Peserta
peserta didik. Menerima Lembar Kerja
Masalah koloid.
Mengevaluasi kembali atau Mengevaluasi kembali atau Mengevaluasi
merefleksi pembelajaran bersama merefleksi pembelajaran
peserta didik terkait: bersama peserta guru terkait:
1. Penerapan kegunaan sifat 1. Penerapan kegunaan sifat
koloid dalam kehidupan. koloid dalam kehidupan.
2. Pembuatan produk koloid yang 2. Pembuatan produk koloid
melibatkan prinsip koloid. yang melibatkan prinsip
138
koloid.
PENUTUP
Menugaskan peserta didik untuk Menyimak informasi yang Mencipta
membuat produk koloid yang disampaikan guru terkait
melibatkan prinsip koloid. tugas membuat produk
Menugaskan peserta didik untuk koloid yang melibatkan
membuat slide show atau poster prinsip koloid dan membuat
terkait produk koloid yang dibuat. slide show atau poster. Berpikir Kreatif
PENDAHULUAN
Mengucapkan salam dan meminta Menjawab salam dan berdoa. 15 menit
salah satu peserta didik untuk Mendengarkan arahan guru
memimpin doa. untuk mempresentasikan
Mengabsen kehadiran peserta hasil pembuatan produk
didik. koloid secara bergantian.
Meminta peserta didik untuk
duduk sesuai kelompok pada
pertemuan sebelumnya.
Memberikan arahan kepada
peserta didik untuk
mempresentasikan hasil
pembuatan produk koloid secara
bergantian.
140
INTI
Memberikan kesempatan kepada Mempresentasikan hasil Penalaran dan
Mengemban peserta didik untuk pembuatan produk koloid di Logika
gkan dan mempresentasikan hasil kelas secara bergantian.
Menyajikan pembuatan produk koloidnya di
Hasil Karya kelas secara bergantian.
Mengarahkan peserta didik lain Menyimak arahan yang
untuk menyimak dan menuliskan disampaikan oleh guru.
di LKPD terkait point-point hasil Menyimpulkan keseluruhan Penalaran dan
presentasi kelompok penyaji. pembelajaran terkait: Logika
Menganalisis Meminta peserta didik untuk 1. Perbedaan larutan,
dan berdiskusi dan menyimpulkan koloid dan suspensi.
Mengevaluas keseluruhan pembelajaran 2. Jenis-jenis koloid
i Hasil terkait: 3. Sifat-sifat koloid
Pemecahan 1. Perbedaan larutan, koloid dan 4. Proses pembuatan koloid
Masalah suspensi. 5. Penerapan koloid dalam
2. Jenis-jenis koloid kehidupan sehari-hari.
3. Sifat-sifat koloid
4. Proses pembuatan koloid
141
PENUTUP
Memberikan informasi kepada Menyimak informasi yang
peserta didik untuk disampaikan oleh guru dan
mempersiapkan diri karena pada mempersiapkan diri untuk
pertemuan selanjutnya akan ulangan harian pertemuan
diadakan ulangan harian. selanjutnya.
Menutup pembelajaran dan Menutup pembelajaran dan
mempersilahkan peserta didik berdoa.
untuk berdoa.
142
Posttest 90 menit
I. Penilaian
1. Teknik Instrumen : Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Essay
3. Instrumen : Terlampir
Tangerang, Mei-Juni 2021
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Kimia Peneliti
143
144
C. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah pertemuan mengikuti proses pembelajaran ini, peserta
didik diharapkan mampu:
1) Membedakan koloid, suspensi dan larutan
2) Menjelaskan tipe sistem koloid
3) Mengelompokkan tipe sistem koloid (emulsi, sol, aerosol dan buih)
4) Menejelaskan kegunaan sifat koloid dalam kehidupan sehari-hari
5) Mendiskusikan ide pembuatan produk koloid yang melibatkan prinsip
koloid
6) Merancang pembuatan suatu produk koloid yang melibatkan prinsip
koloid
7) Menganalisis sifat-sifat koloid dari produk koloid yang telah dibuat
8) Menyajikan hasil percobaan pembuatan produk koloid
145
D. Materi Pembelajaran
1. Perbedaan Larutan, Koloid dan Suspensi.
Larutan merupakan campuran homogen yang terdiri atas zat terlarut
dan zat pelarut. Contohnya larutan gula dan larutan sirup.
Koloid merupakan suatu bentuk campuran yang ukuran partikelnya di
antara ukuran partikel larutan dan suspensi. Contohnya agar- agar,
susu, dan asap.
Suspensi merupakan campuran yang kasar dan heterogen. Suspensi
terdiri dari dua fase. Contohnya air sungai yang keruh bercampur pasir,
campuran tepung dan air, serta bubuk kopi.
Tabel Perbedaan Larutan, Koloid dan Suspensi
3. Sifat-Sifat Koloid
a. Efek Tyndall adalah kemampuan koloid untuk menghamburkan cahaya
ke segala arah. Fenomena ini dapat juga digunakan untuk membedakan
larutan dengan koloid, sebab larutan tidak memiliki sifat
menghamburkan cahaya dan dapat menjelaskan buramnya dispersi
koloid (minyak zaitun dan air dapat tembus cahaya, namun jika
keduanya dicampur akan menghasilkan koloid yang nampak seperti
susu).
b. Gerak brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa
bergerak dan lurus tapi tidak menentu, hal ini diakibatkan tabrakan
dengan medium pendispersinya.
c. Adsorpsi ialah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa
lain pa partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya permukaan
147
7. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1 (2x45 menit)
Aktivitas Pembelajaran Alokasi
No Tahapan
Guru Peserta Didik Waktu
Pretest 90 menit
Pendahuluan
1. Memberikan
apersepsi kepada
peserta didik terkait Menjawab
Masih pertanyaan
15
ingatkah apersepsi yang
menit
kalian dengan disampaikan oleh
larutan? guru
Apakah koloid
termasuk
larutan?
Inti
Menampilkan Mengamati
2.
video terkait video yang
perbedaan larutan, ditampilkan
suspensi, dan guru terkait 60
Mengamati
koloid perbedaan menit
Menjelaskan larutan,
konsep koloid suspensi dan
campuran
149
serta Mendengarkan
penerapannya penjelasan
dalam kehidupan guru mengenai
Mengelompokkan konsep koloid
jenis-jenis sistem dan
koloid penerapannya
berdasarkan fase dalam
terdispersi dan kehidupan
medium Mendengarkan
pendispersinya penjelasan
guru mengenai
jenis-jenis
sistem koloid
berdasarkan
fase terdispersi
dan medium
pendispersinya
Memberikan Menanyakan
kesempatan hal-hal yang
kepada peserta belum
didik untuk dimengerti
bertanya hal-hal terkait konsep
yang belum koloid dan
Menanya dimengerti terkait jenis-jenis
konsep koloid dan sistem koloid
jenis-jenis sistem berdasarkan
koloid fase terdispersi
berdasarkan fase dan medium
terdispersi dan pendispersinya
medium
150
pendispersinya
Mengarahkan Mencari tahu
peserta didik mencari tahu
untuk mencari contoh jenis-
tahu contoh jenis- jenis koloid
Mencoba
jenis koloid dalam dalam
kehidupan kehidupan
sesuai yang
diarahkan guru
Memberikan Menjawab soal
beberapa yang telah
pertanyaan atau diberikan oleh
Menalar
soal terkait materi guru
yang telah
disampaikan
Mengarahkan Perwakilan
peserta didik peseta didik
untuk maju ke depan
menyampaikan untuk
hasilnya di depan menyampaikan
kelas hasil dari soal
Mengkomunikasikan
Mengarahkan yang telah
peserta didik diberikan guru
lainnya untuk Peserta didik
memperhatikan lainnya
apa yang akan memperhatika
disampaikan n
Penutup
Melakukan Bersama guru 15
refleksi dan merefleksi dan menit
151
Pendahuluan
1. Memberikan
apersepsi kepada Menjawab
peserta didik terkait pertanyaan
15
apersepsi yang
Apa saja menit
disampaikan oleh
contoh jenis-
guru
jenis sistem
koloid?
Inti
Menampilkan Mengamati
2.
gambar atau gambar atau video
video terkait yang ditampilkan 60
Mengamati
fenomena guru terkait menit
sifat-sifat fenomena sifat-
koloid sifat koloid
152
Menjelaskan Mendengarkan
sifat-sifat penjelasan guru
koloid serta mengenai sifat-
penerapannya sifat koloid dan
dalam penerapannya
kehidupan dalam kehidupan
Memberikan
kesempatan
kepada peserta
didik untuk
bertanya hal- Menanyakan hal-
hal yang hal yang belum
belum dimengerti terkait
Menanya dimengerti mengenai sifat-
terkait sifat koloid dan
mengenai penerapannya
sifat-sifat dalam kehidupan
koloid dan
penerapannya
dalam
kehidupan
Mengarahkan Mencari tahu
peserta didik mencari tahu tahu
untuk mencari contoh lain sifat-
Mencoba tahu contoh sifat koloid dalam
lain sifat-sifat kehidupan sesuai
koloid dalam yang diarahkan
kehidupan guru
Memberikan Menjawab soal
Menalar
beberapa yang telah
153
Penutup
Melakukan
refleksi dan
mereview
Bersama guru
kembali
merefleksi dan
proses
mereview kembali 15
pembelajaran
proses menit
yang telah
pembelajaran yang
berlangsung
telah berlangsung
Mengingatkan
peserta didik
materi yang
154
akan dipelajari
selanjutnya
Pendahuluan
1. Memberikan Menjawab
apersepsi kepada pertanyaan
peserta didik apersepsi yang
terkait disampaikan oleh
Ada guru
15 menit
berapa
cara
pembuata
n sistem
koloid?
Inti
Menampilkan Mengamati
2.
video terkait gambar atau
pembuatan video yang
sistem koloid ditampilkan
Menjelaskan guru terkait
cara pembuatan
Mengamati 60 menit
pembuatan sistem koloid
sistem koloid Mendengarkan
penjelasan
guru mengenai
pembuatan
sistem koloid
155
yang terdiri
dari dua cara
yaitu
kondensasi
dan dispersi
Memberikan Menanyakan
kesempatan hal-hal yang
kepada belum
peserta didik dimengerti
untuk terkait
bertanya hal- mengenai
Menanya hal yang pembuatan
belum sistem koloid
dimengerti
terkait
mengenai
pembuatan
sistem koloid
Mengarahkan Mencari tahu
peserta didik contoh
untuk mencari pembuatan
tahu contoh koloid dalam
pembuatan kehidupan
koloid dalam sehari-hari
Mencoba
kehidupan yang dibuat
sehari-hari dengan cara
yang dibuat kondensasi
dengan cara maupun
kondensasi dispersi sesuai
maupun yang
156
Penutup
Melakukan Bersama guru
refleksi dan merefleksi dan
mereview mereview
kembali kembali proses
15 menit
proses pembelajaran
pembelajaran yang telah
yang telah berlangsung
berlangsung
157
Mengingatkan
peserta didik
akan diadakan
ulangan
harian untuk
pertemuan
selanjutnya
serta menutup
pembelajaran
Posttest 90 menit
8. Penilaian
Teknik Instrumen : Tertulis
Bentuk Instrumen : Essay
Instrumen : Terlampir
Tangerang, Mei-Juni 2021
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Kimia Peneliti
158
159
160
161
Lampiran 5. Lembar Observasi Aktivitas Pembelajaran
Suparman, S.Pd
162
163
pembelajaran.
3. Mengevaluasi kembali atau merefleksi pembelajaran √
bersama peserta didik
III Penutup
1. Memberikan informasi kepada peserta didik terkait materi √
yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
2. Menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan √
mengucapkan salam.
Mengetahui,
Observer
Suparman, S.Pd
165
Suparman, S.Pd
167
Suparman, S.Pd
169
Suparman, S.Pd
170
Suparman, S.Pd
Lampiran 6. Lembar Validasi Tes Higher Order Thinking Skills (HOTS) Peserta Didik
LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN TES KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PESERTA DIDIK
Kompetensi Dasar : 3.14 Mengelompokkan berbagai tipe sistem koloid, dan menjelaskan kegunaan koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya.
4.14 Membuat makanan atau produk lain yang berupa koloid atau melibatkan prinsip koloid.
Kesesuai
an
Indikato
r
Pembela
Level
jaran,
Kognitif N
Indikato Indikato
Indikato o Rubrik
r Indikato Sk r Soal Keter
r Hot S Butir Soal Kunci Jawaban Penskora
Pembelaj r Soal or Dan angan
oa n
aran Indikato
Brookha l
rt r HOTS
Brookha
rt
Y Tid
a ak
171
172
Membeda Disajikan Mengana 1 Perhatikan gambar di bawah ini! 1. Gambar A : Larutan Memberi 4
kan sebuah lisis Gambar B : Koloid kan
Larutan, gambar (Memban Gambar C : Suspensi jawaban
Koloid dari dingkan 2. Gambar A : Karena air garam keseluruh
dan campuran dan memiliki ukuran partikel- an
Suspensi. A, B dan membeda partikel yang sangat kecil. dengan
Air Santan Kopi
C, kan) Sehingga dapat larut dalam air. tepat
Garam
kemudian Gambar B : Memiliki ukuran
peserta partikel yang sedang sehingga Memberi 3
didik santan akan larut dalam air, kan
Termasuk jenis campuran apakah
membeda akan tetapi lama kelamaan jawaban
ketiga campuran tersebut? Mengapa
kan terjadi endapan. 2 point
bisa demikian?
ketiga Gambar C : Memiliki ukuran kurang
campuran partikel yang dapat dilihat tepat
terssebut. dengan jelas dan besar sehingga
Memberi 2
kopi tidak dapat larut dalam air.
kan
jawaban
1 point
dengan
tepat
Memberi 1
kan
jawaban
namun
tidak
tepat
Tidak 0
memberik
an
173
jawaban
Menjelas Disajikan Mengana 2 Ketahuilah olehmu, bahwa pada 1. Pada saat lampu mobil Memberi 4
kan suatu lisis malam hari pada saat lampu mobil menyoroti jalanan, jalanan kan
kegunaan fenomena (Mengan menyoroti jalanan, sinar dari lampu tersebut dipenuhi debu. jawaban
sifat di dalam tersebut seakan-akan terlihat Sehingga bisa dikatakan bahwa keseluruh
alisis
koloid kehidupa semakin terang serta dapat benda yang bertebrangan an
dalam n sehari- argumen) menyinari jalanan. Lalu apabila tersebut adalah debu. dengan
kehidupa hari, diperhatikan dengan seksama, 2. Hubungan dengan sifat koloid tepat
n sehari- kemudian ketika lampu menyinari jalanan adalah: Memberi 3
hari peserta seakan-akan terdapat benda-benda Debu merupakan salah satu kan
didik kecil yang berterbangan. Benda partikel koloid yang jawaban
menganal apakah yang bertebrangan? Lalu, memiliki fase terdispersi keseluruh
isis identifikasikanlah hubungannya padat dalam gas. Sehingga an
adakah dengan sifat koloid! ketika lampu menyinari dengan
hubungan jalanan, maka lampu tepat
fenomena tersebut akan mengenai Memberi 2
yang debu tersebut, sehingga kan
terjadi cahaya pun terhamburkan. jawaban
dengan Sifat koloid tersebut adalah 1 point
koloid. efek Tyndall, dimana efek dengan
Tyndall adalah proses tepat
penghamburan cahaya oleh Memberi 1
partikel koloid. kan
jawaban
namun
tidak
tepat
Tidak 0
memberik
an
jawaban
Menganal Disajikan Mengana 3 Syifa sedang melakukan percobaan 1. Temuan yang diperoleh bahwa Memberi 4
174
isis tipe suatu lisis pembuatan slime. Dari hasil slime merupakan salah satu kan
atau sifat informasi percobaan diketahui bahwa slime contoh tipe koloid yang jawaban
koloid terkait (Mengide merupakan salah satu produk termasuk ke dalam tipe sol cair. keseluruh
dari pembuata ntifikasi koloid. Slime terbuat dari campuran 2. Dimana sol cair terdiri dari fase an
produk n produk atau bedak yang berwujud padat yang terdispersinya padat dan fase dengan
koloid koloid, Memfoku dilarutkan dengan air yang medium pendispersinya cair. tepat
yang kemudian skan merupakan wujudnya cair dengan
telah peserta Pertanya bantuan tambahan baby oil dan Memberi 3
dibuat didik an) pewarna guna untuk menghasilkan kan
jawaban
mengiden suatu campuran yang kental.
2 point
tifikasi kurang
suatu tepat
pertanyaa Memberi 2
Berdaarkan kegiatan yang Syifa
n. kan
lakukan, apa yang akan kamu
jawaban
temukan terkait dengan koloid?
1 point
Jelaskan!
dengan
tepat
Memberi 1
kan
jawaban
namun
tidak
tepat
Tidak 0
memberik
an
175
jawaban
Menganal Disajikan Mengana 4 Ketahuilah, tahu dibuat dengan cara 1. Ada, yaitu koagulasi. Memberi 4
isis tipe informasi lisis menghaluskan kacang kedelai yang 2. Hubungan koagulasi dengan kan
atau sifat mengenai (Mengan bercampur dengan air. Kemudian proses pembuatan tahu yaitu jawaban
koloid pembuata alisis disaring hingga diperoleh filtrat dimana pada salah satu keseluruh
dari n tahu, argumen) susu kedelai. Susu kedelai tersebut tahapnyaa terjadi penggumpalan an
produk kemudian ditambahkan zat elektrolit ketika ditambahkan zat elektrolit dengan
koloid peserta CaSO4.2H2O yang biasa dikenal CaSO4.2H2O (batu tahu) atau tepat
yang didik batu tahu. Penambahan batu tahu asam asetat.
telah menganal berfungsi untuk menggumpalkan Memberi 3
dibuat isis protein yang ada pada susu kedelai kan
adakah sehingga menjadi tahu. jawaban
sifat 2 point
koloid kurang
yang tepat
Berdasarkan informasi di atas.
muncul
Menurutmu adakah sifat koloid Memberi 2
pada
yang muncul pada proses kan
proses
pembuatan tahu tersebut? Lalu, apa jawaban
pembuata
hubungannya dengan proses 1 point
n tahu
pembuatan tahu? dengan
tersebut.
tepat
Memberi 1
kan
jawaban
namun
tidak
tepat
176
Tidak 0
memberik
an
jawaban
Menjelas Disajikan Mengana 5 Ketahuilah, Mutiara merupakan 1. Mutiara termasuk tipe system Memberi 4
kan tipe sebuah lisis salah satu contoh koloid. Secara koloid, yaitu emulsi padat. kan
sistem informasi (Mengan alamiah mutiara berasal dari kerang 2. Pada mutiara terdapat fase jawaban
koloid mengenai alisis yang disebut dengan kerang terdispersinya cair, yaitu berupa keseluruh
pembuata argumen) mutiara. Ter bentuknya mutiara nacre dan medium an
n bahan dimulai saat sebutir pasir atau benda pendispersinya padat yaitu dengan
baku padat masuk ke dalam tubuh kerang berupa pasir. tepat
produk mutiara. Moluska ini kemudian
koloid, menggunakan getah di perutnya Memberi 3
kemudian untuk membalut pasir yang kan
peserta melukainya dengan nacre. Nacre jawaban
didik merupakan bagian dari cangkang 2 point
diminta dalam yang berkilau yang berfungsi kurang
untuk sebagai pelindung tubuh. Proses ini tepat
menganal sama dengan proses pembentukan
Memberi 2
isis jenis tulang pada manusia. Nacre inilah
kan
koloid yang disebut dengan mother of
jawaban
yang pearls atau ibu mutiara. "Nacre akan
1 point
terdapat menyelimuti benda asing tersebut..
dengan
pada
tepat
produk
tersebut.
Dari informasi di atas, apakah Memberi 1
mutiara termasuk dari tipe sistem kan
jawaban
177
Tidak 0
memberik
an
jawaban
Menganal Disajikan Mengana 6 Deodoran merupakan zat yang 1. Ada, yaitu Adsopsi. Memberi 4
isis tipe suatu lisis diterapkan pada tubuh untuk 2. Prinsip kerja adsorpsi yaitu kan
atau sifat informasi (Memfok mencegah bau badan yang kemampuan partikel koloid jawaban
koloid terkait uskan disebabkan oleh pemecah bakteri menyerap berbagai macam zat keseluruh
dari produk pertanny dari keringat di ketiak atau dari area pada permukaannya. Dimana an
produk koloid, aan atau lain. pada deodoran ini mengandung dengan
koloid kemudian mengiden Aluminium klorida , sehingga tepat
peserta tifikasi protein dalam keringat akan
didik ide mengendap atau menyerap. Memberi 3
Dari informasi di atas, adakah sifat kan
mengiden utama) Selain itu deodoran
koloid pada deodorant? Jika ada, jawaban
tifikasi mengandung zat anti septik
jelaskan dan berikan contoh lain 2 point
apakah yang dapat menghentikan
dalam kehidupan sehari-hari! kurang
terdapat aktivitas bakteri sehingga dapat
sifat menghilangkan bau tidak sedap.. tepat
koloid Contoh lain : Penjernihan air,
Memberi 2
dalam pemutihan gula pasir
kan
deodoran.
jawaban
1 point
dengan
tepat
178
Memberi 1
kan
jawaban
namun
tidak
tepat
Tidak 0
memberik
an
jawaban
Menjelas Disajikan Mengeva 7 Suatu hari Rini mau pergi ke rumah 1. Asap adalah sisa pembakaran Memberi 4
kan tipe sebuah luasi temannya, ia menggunakan yang sebenarnya berwujud kan
sistem wacana, (Mengev transportasi umum. Di kendaraan padat, akan tetapi ukuran dan jawaban
koloid kemudian beratnya yang sangat ringan keseluruh
aluasi tersebut ada seseorang yang
peserta sehingga terlihat seakan-akan an
didik materi merokok, dan rini pun merasakan bercampur dengan udara dan dengan
diminta dan asap rokok dari perkok tersebut. bersifat seperti udara. Oleh tepat
menganal metode Asap rokok itu seketika membuat karena itu wajah rini akan terasa Memberi
Misis berdasar wajah rini terasa berdebu. seperti berdebu. kan
hubungan kan 2. Asap rokok termasuk partikel jawaban
wacana tujuan Mengapa bisa demikian? padat yang terdispersi di dalam keseluruh
dengan Hubungkanlah jawabanmu dengan medium pendispersinya berupa an
yang
tipe atau fase terdispersi dan medium gas (udara) sehingga jenis atau dengan
jenis dimaksud tipe koloid ini adalah aerosol tepat
) pendispersinya!
sistem padat. Memberi 3
koloid. kan
jawaban
2 point
kurang
tepat
179
Memberi 2
kan
jawaban
1 point
dengan
tepat
Memberi 1
kan
jawaban
namun
tidak
tepat
Tidak 0
memberik
an
jawaban
Menjelas Disajikan Mengeva 8 Perhatikan gambar di bawah ini! 1. Karena partikel tersebut Memberi 4
kan suatu luasi bergerak bebas dan tidak kan
kegunaan gambar, (Mengev ditebak pergerakannya sehingga jawaban
sifat kemudian aluasi gerakan partikel tersebut keseluruh
koloid peserta materi digambarkan secara acak. an
dalam didik dan 2. Ada, sifat tersebut adalah gerak dengan
kehidupa diminta metode brown. Dimana gerak brown tepat
n sehari- untuk berdasar adalah gerak partikel koloid
hari mengiden kan dalam keadaan berbelok-belok Memberi 3
Gambar di atas merupakan gambar kan
tifikasi tujuan dengan arah acak.
dari suatu partikel. Mengapa jawaban
gambar yang
partikel tersebut disajikan seperti 2 point
tersebut dimaksud
itu? Apakah ada hubungannya kurang
apakah )
dengan sifat koloid? Jelaskan! tepat
ada
180
hubungan Memberi 2
nya kan
dengan jawaban
koloid. 1 point
dengan
tepat
Memberi 1
kan
jawaban
namun
tidak
tepat
Tidak 0
memberik
an
jawaban
Menjelas Disajikan Mengeva 9 Tahukah kamu, selain sorot lampu, 1. Hal tersebut disebabkan karena Memberi 4
kan sebuah luasi contoh lain fenomena efek tyndall cahaya matahari yang menyoroti kan
kegunaan fenomena (Mengev yaitu diwaktu siang hari langit suatu sistem koloid. Lalu cahaya jawaban
sifat , aluasi berwarna biru. Sedangkan ketika tersebut akan terhamburkan dan keseluruh
koloid kemudian materi sore hari langit berwarna jingga. terpecah menjadi berbagai an
dalam peserta dan Lalu, mengapa bisa demikian? gelombang warna. dengan
kehidupa didik metode Kemudian berilah fenomena lain Semakin kecil panjang tepat
n sehari- menganal berdasar yang merupakan contoh efek gelombang cahaya, semakin
hari isis kan tyndal! besar intensitas Memberi 3
mengapa tujuan hamburannya (warna langit kan
jawaban
181
Tidak 0
memberik
an
jawaban
karet
5. Minyak ikan
Memberi 1
kan
jawaban
namun
tidak
tepat
Tidak 0
memberik
an
jawaban
Menganal Disajikan Penalaran 12 Perhatikanlah beberapa fakta 1. Ada, yaitu koloid pelindung. Memberi 4
isis tipe informasi dan campuran di bawah ini! 2. Hubungannya yaitu dimana kan
atau sifat atau Logika Pada proses pembuatan es pada proses pembuatan es krim jawaban
koloid fakta- (Membua krim. keseluruh
dari fakta t atau Es krim yang tidak mengkristal an
produk mengenai mengeval sehingga tetap terus kenyal hal dengan
koloid contoh uasi ini dikarenakan pada proses tepat
yang produk kesimpul pembuatan es krim tersebut
telah koloid, an ditambahkan gelatin. Memberi 3
185
Tidak 0
memberik
an
jawaban
Menjelas Disajikan Penaaran 13 Pak Andi sudah lama mengidap 1. Mesin dialisator bekerja dengan Memberi 4
kan suatu an penyakit gagal ginjal. Oleh karena cara memisahkan ion-ion kan
kegunaan gambar, Logika itu, pak Andi rutin melakukan cuci pengotor dalam darah melalui jawaban
sifat kemudian keseluruh
(Membua darah atau hemodialisis dengan alat pipa semipermeable yang dialiri
koloid peserta an
dalam didik t atau bantu yang disebut dialisator. cairan. Setelah itu, darah yang dengan
186
kehidupa diminta mengeval Adapun proses kerja mesin telah bersih dimasukan kembali tepat
n sehari- menganal uasi dialisator terdapat pada gambar ke tubuh pasien. Memberi 3
hari isis kesimpul dibawah ini. 2. Prinsip kerja yang diterapkan kan
gambar jawaban
an pada alat pencuci darahnya yaitu
tersebut. 2 point
induktif) sifat dialisis. Dimana dialisis kurang
adalah proses pemisahan ion tepat
dari koloid dengan difusi Memberi 2
melalui pori-pori selaput kan
semipermeable. jawaban
1 point
dengan
tepat
Berdasarkan peristiwa pada gambar Memberi 1
kan
tersebut berikanlah kesimpulan
jawaban
yang mendasar mengenai cara kerja namun
mesin dialisator tersebut? Lalu, tidak
adakah prinsip sifat koloid yang tepat
diterapkan? Jelaskan! Tidak 0
memberik
an
jawaban
Mengelo Disajikan Penalaran 14 Fs Mediu Nam Conto Dapat 4
mpokkan beberapa dan terdisp m a h mengelo
tipe gambar, Logika ersi Pendis mpokkan
sistem kemudian (Membua Asap Kaca Santan persi tipe
koloid peserta t atau berwarn koloid
didik mengeval a \Padat Cair Sol Tinta, dengan
diminta uasi cat lengkap
untuk kesimpul dan benar
187
Menganal Disajikan Pengamb 15 Apakah kamu mengetahui tentang 1. Sifat koloid yang terdapat pada Memberi 4
isis tipe prinsip ilan norit? Norit merupakan suatu prinsip kerja obat norit yaitu kan
188
atau sifat kerja Keputusa karbon aktif yang digunakan untuk adsorpsi. Ditandai dengan jawaban
koloid sebuah n mengatasi gangguan pencernaan. fungsi dari zat arang aktif keseluruh
dari obat, (Mengide Karbon aktif didalam norit memiliki tersebut yaitu penyerapan zat an
produk kemudian ntifikasi daya serap yang kuat terhadap racun racun. dengan
koloid peserta asumsi- atau bakteri. Menurut kamu, adakah 2. Adsorpsi adalah proses tepat
yang didik asumsi) sifat koloid yang diterapkan pada penyerapan yang terjadi pada
telah diminta prinsip kerja obat tersebut? permukaan koloid. Memberi 3
dibuat menganal Jelaskan! Sifat koloid tersebut mampu kan
isis sifat menyerap ion pada jawaban
koloid permukaannya. Sehingga 2 point
yang mengkibatkan partikel koloid kurang
diterapka tersebut memiliki muatan. tepat
n dalam
Memberi 2
prinsip
kan
kerja obat
jawaban
tersebut.
1 point
dengan
tepat
Memberi 1
kan
jawaban
namun
tidak
tepat
Tidak 0
memberik
an
189
jawaban
Mendisku Disajikan Pengamb 16 Susan ingin membuat es krim 1. Bahan-bahan yang dipilih Susan Memberi 4
sikan ide bahan- ilan karena cuaca pada hari ini sangat dan Ana sudah tepat sesuai kan
pembuata bahan Keputusa panas. Akan tetapi susan tidak sumber. jawaban
n produk pembuata n mengetahui bahan-bahan apa saja 2. Fungsi gelatin dalam pembuatan keseluruh
koloid n es krim (Mengev yang dibutuhkan untuk membuat es es krim sebagai koloid an
yang dari suatu aluasi krim tersebut. Ia pun bingung, pelindung. Dimana koloid dengan
melibatka sumber, kredibilit kemudian datanglah Ana teman pelindung merupakan salah satu tepat
n prinsip kemudian as dari Susan. Lalu Susan pun langsung sifat koloid. Koloid pelindung
koloid peserta suatu bertanya kepada Ana, “Na, aku mau memiliki kemampuan untuk Memberi 3
didik sumber) buat es krim nih. Nah kamu tau menstabilkan koloid yang kan
jawaban
diminta tidak bahan-bahan apa saja yang lainnya. Sehingga dengan
2 point
untuk dibutuhkan?”. Dan Ana menjawab adanya gelatin tersebut dapat kurang
menentuk “Aku tidak tahu San, tapi jangan menjaga agar es krim yang tepat
an khawatir kita kan bisa searching di terbentuk tidak meengeras Memberi 2
apakah internet”. seperti es batu. kan
bahan jawaban
tersebut Akhirnya Susan dan Ana mencari di 1 point
Internet hingga mereka memutuskan dengan
sudah
untuk menggunakan bahan-bahan di tepat
tepat Memberi 1
untuk bawah ini:
kan
meembua Susu kental manis putih (2 jawaban
t es krim sachet) namun
serta Gula pasir (8 sdm) tidak
menentuk Maizena (2 sdm) tepat
Tidak 0
an fungsi Gelatin powder (1/4 sdt)
memberi
gelatin Essen vanilla (1 sdm)
jawaban
dalam (Sumber:
190
Memberi 2
kan
jawaban
1 point
dengan
tepat
Memberi 1
kan
jawaban
namun
tidak
tepat
Tidak 0
memberi
jawaban
Menjelas Disajikan Pengamb 17 Perhatikan dan identifikasikanlah 1. Berdasarkan gambar di atas Memberi 4
kan sebuah ilan yang dapat ditemukan yaitu kan
proses pembuatan tahu pada gambar
kegunaan gambar, Keputusa pada salah satu proses jawaban
sifat kemudiaa dibawah ini! pembuatan tahu terdapat emulsi keseluruh
n
koloid n peserta sari kedelai yang akan an
dalam didik (Mengide menggumpal jika ditambahkan dengan
191
Menjelas Disajikan Pemecah 19 Pada suatu hari, Ani, Ina dan Lani Air sungai yang mengandung Memberi 4
kan sebuah an berkemah di bumi perkemahan lumpur jika disaring akan kan
kegunaan permasal masalah Cibubur. Suatu ketika, mereka ingin membutuhkan waktu yang cukup jawaban
sifat ahan, (Mengide menanak nasi. Akan tetapi, di lama. Oleh karena itu, perlu sesuai
koloid kemudian ntifikasi daerah tersebut tidak terdapat air dilakukan teknik lain untuk dengan
dalam peserta atau yang jernih, hanya ada air sungai menyelesaikannya. Teknik tersebut kunci
193
kehidupa didik mendefini yang mengandung lumpur. Lalu, adalah dialisis. Dimana pada proses jawaban
n sehari- diminta sikan bagaimana cara Ani dan kawan- dialisis beras dimasukkan ke dalam
hari untuk masalah) kawan agar tetap bisa menanak kertas selofan dan dibungkus erat- Memberi 3
mencari nasi? erat hingga tidak memungkinkan kan
solusi lumpur masuk ke dalam beras jawaban
untuk tersebut. Selanjutnya, beras tersebut namun
menyeles direbus dengan air dari sungai. kurang
aikan Kertas selofan merupakan membran tepat
masalah yang hanya dapat dilalui oleh
Memberi 2
tersebut partikel berukuruan molekul seperti
kan
air, sedangkan lumpur memiliki
jawaban
ukuran partikel yang lebih besar dari
dengan
air sehingga tidak dapat menembus
teknik
membran. Sehingga selama proses
dialisis
perebusan beras, lumpurnya akan
tetap berada di luar membran,
Hanya 1
sedangkan air panas yang dapat
memberik
menembus membran berfungsi untuk
an
mematangkan beras.
jawaban
dengan
proses
menyarin
g air
sungai
yang
mengand
ung
lumpur
194
Tidak 0
memberik
an
jawaban
Menjelas Disajikan Pemecah 20 Tahukah kamu, koloid tidak hanya 1. Iya, aerosol padat Memberi 4
kan tipe sebuah an berdampak positif. Tetapi juga bisa Fase terdispersinya: gas kan
sistem informasi masalah berdampak negatif bagi kehidupan Medium pendispersinya: padat jawaban
koloid jenis (Mendesk karena menimbulkan suatu 2. Beberapa cara untuk mengatasi keseluruh
koloid ripsikan pencemaran. Salah satu contohnya dampak asap rokok: an
yang dan adalah asap. Asap adalah zat padat o Bersihkan rumah atau mobil dengan
merugika mengeval (debu) yang terdispersi dalam udara secara menyeluruh tepat
n, uasi (gas). Sehingga apabila terkena bertujuan untuk
kemudian beberapa asap, wajah akan merasakan menghilangkan residu yang Memberi 3
peserta solusi) keberadaan debu. Contohnya yaitu mungkin tertinggal oleh kan
didik asap rokok. perokok. jawaban
diminta o Penyegar udara bertujuan 2 point
untuk Berdasarkan informasi di atas untuk menyamarkan aroma kurang
menyeles apakah asap termasuk tipe koloid? asap rokok. tepat
aikan Jika iya, jelasakan! Lalu, bagaimana o Ketika merokok di mobil
cara mengatasi dampak yang Memberi 2
masalah atau rumah, bukalah jendela
disebabkan oleh asap rokok kan
berdasark agar asap rokok tidak
tersebut, kemukakan berdasarkan jawaban
an berkumpul disatu ruangan
suatu sumber! 1 point
sumber. dan bertujuan agar udara
dengan
segar masuk.
tepat
http://www.p2ptm.kemenk
es.go.id/infographic- Memberi 1
p2ptm/penyakit-paru- kan
kronik/page/2/bagaimana- jawaban
195
tips-mengurangi-dampak- namun
asap-rokok-di-lingkungan tidak
tepat
Tidak 0
memberik
an
jawaban
Menjelas Disajikan Pemecah 21 Kadar polusi di perkotaan 1. Untuk mengurangi polusi udara Memberi 4
kan sebuah an khususnya Jakata dan Bekasi yang disebabkan oleh asap kan
kegunaan permasal masalah semakin meningkat dari tahun ke pabrik adalah dengan jawaban
sifat ahan, tahun. Hal ini selain disebabkan menggunakan alat Cottrel. keseluruh
koloid kemudian oleh asap kendaraan, tetapi 2. Ada, yaitu elektoforesis. an
dalam peserta disebabkan juga oleh asap pabrik Dimana pada alat Cottrel dengan
kehidupa didik yang dikeluarkan melalui cerobong berfungsi untuk menyaring tepat
n sehari- diminta asap. Lalu bagaimana cara partikel asap pabrik sebelum
hari untuk mengatasi atau mengurangi polusi dikeluarkan ke udara. Memberi 3
mencari yang disebabkan oleh buangan asap kan
solusi pabrik? Adakah sifat koloid yang jawaban
untuk diterapkan? Jika ada, jelaskan! 2 point
menyeles kurang
aikan tepat
masalah
Memberi 2
tersebut
kan
jawaban
1 point
dengan
tepat
196
Memberi 1
kan
jawaban
namun
tidak
tepat
Tidak 0
memberi
jawaban
Mendisku Disajikan Berpikir 22 Ketahuilah oleh kalian, bahwa salah 1. Salah satu contoh produk yang Memberi 4
sikan ide informasi Kreatif satu pembuatan produk koloid dapat dapat dibuat dengan cara kan
pembuata mengenai menggunakan cara peptisasi. peptisasi yaitu agar-agar. jawaban
n produk pembuata Dimana peptisasi dilakukan dengan 2. Zat yang berperan sebagai zat keseluruh
koloid n koloid memecah butir-butir kasar dari pemeptisasi adalah air. Dimana an
yang dengan suatu endapan dengan bantuan suatu Air memecahkan butir-butir dengan
melibatka cara zat pemeptisasi (pemecah). Zat kasar menjadi butir-butir koloid, tepat
n prinsip peptisasi, pemeptisasi akan memecah partikel- sehingga terbentuk suatu sistem
koloid kemudian partikel kasar menjadi partikel- koloid deengan jenis sol padat. Memberi 3
peserta partikel berukuran koloid. kan
didik jawaban
menentuk Contohnya pada pembuatan Sol 2 point
an ide Perak Iodida (AgI), proses kurang
produk peptisasinya dengan cara tepat
koloid menambahkan larutan KI ke
endapan AgI. Memberi 2
apa yang
kan
dapat
jawaban
dibuat
1 point
197
Tidak 0
memberik
an
jawaban
soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 soal6 soal7 soal8 soal9 soal10 soal11 soal12 soal13 soal14 soal15 soal16 soal17 soal18 soal19 soal20 soal21 soal22 Skor_total
soal1 Pearson
1 .445** .235 .231 .094 .062 .210 .049 .053 .284 .193 .220 .311 .145 .166 .352* .489** .380* .305 .189 -.008 .206 .495**
Correlation
Sig. (2-
.005 .155 .164 .574 .710 .205 .768 .753 .084 .245 .185 .058 .384 .321 .030 .002 .018 .063 .257 .963 .214 .002
tailed)
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
soal2 Pearson
.445** 1 .396* .144 .269 .207 .295 .082 .020 .377* -.095 -.033 .396* .143 .518** .353* .273 .310 -.153 .591** .242 .332* .519**
Correlation
Sig. (2-
.005 .014 .390 .103 .212 .073 .625 .905 .020 .571 .844 .014 .393 .001 .030 .097 .058 .358 .000 .143 .041 .001
tailed)
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
soal3 Pearson
.235 .396* 1 .315 .205 .118 .422** .397* .175 .273 .358* .240 .149 .212 .088 .382* .159 .446** .015 .128 .068 .110 .518**
Correlation
198
199
Sig. (2-
.155 .014 .054 .218 .482 .008 .014 .293 .097 .027 .147 .371 .202 .601 .018 .342 .005 .930 .442 .685 .511 .001
tailed)
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
soal4 Pearson
.231 .144 .315 1 .309 -.156 .110 .170 .013 .300 .169 .212 .105 .131 .149 .296 -.015 .356* .116 .082 .055 .147 .362*
Correlation
Sig. (2-
.164 .390 .054 .059 .350 .511 .307 .936 .067 .310 .201 .529 .433 .372 .071 .927 .028 .487 .624 .745 .377 .026
tailed)
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
soal5 Pearson
.094 .269 .205 .309 1 .218 .172 .173 .213 .521** .381* .069 .272 .332* .287 .190 .408* .518** .139 .074 .302 .451** .556**
Correlation
Sig. (2-
.574 .103 .218 .059 .190 .303 .300 .199 .001 .018 .681 .099 .042 .081 .252 .011 .001 .404 .661 .065 .005 .000
tailed)
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
soal6 Pearson
.062 .207 .118 -.156 .218 1 .672** -.028 .061 .116 .230 .041 .542** .191 .195 .226 .237 .055 -.074 .207 .262 .218 .385*
Correlation
Sig. (2-
.710 .212 .482 .350 .190 .000 .869 .715 .487 .165 .807 .000 .252 .240 .173 .153 .742 .657 .212 .111 .189 .017
tailed)
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
200
soal7 Pearson
.210 .295 .422** .110 .172 .672** 1 .141 -.039 .343* .340* .121 .598** .297 .203 .274 .217 .322* -.182 .056 .238 .058 .508**
Correlation
Sig. (2-
.205 .073 .008 .511 .303 .000 .398 .817 .035 .037 .470 .000 .071 .222 .096 .191 .049 .275 .737 .150 .729 .001
tailed)
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
soal8 Pearson
.049 .082 .397* .170 .173 -.028 .141 1 .531** .511** .234 .393* -.077 .597** .117 .407* .093 .357* .342* .023 -.230 .048 .521**
Correlation
Sig. (2-
.768 .625 .014 .307 .300 .869 .398 .001 .001 .158 .015 .646 .000 .486 .011 .577 .028 .035 .890 .165 .775 .001
tailed)
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
soal9 Pearson
.053 .020 .175 .013 .213 .061 -.039 .531** 1 .098 .323* .400* -.052 .240 .108 .613** .138 .243 .336* .323* .105 .094 .449**
Correlation
Sig. (2-
.753 .905 .293 .936 .199 .715 .817 .001 .557 .048 .013 .756 .146 .520 .000 .407 .142 .039 .048 .531 .573 .005
tailed)
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
soal10 Pearson
.284 .377* .273 .300 .521** .116 .343* .511** .098 1 .193 .227 .302 .777** .203 .402* .457** .627** .181 .032 -.054 .211 .688**
Correlation
201
Sig. (2-
.084 .020 .097 .067 .001 .487 .035 .001 .557 .244 .171 .065 .000 .221 .012 .004 .000 .277 .847 .746 .204 .000
tailed)
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
soal11 Pearson
.193 -.095 .358* .169 .381* .230 .340* .234 .323* .193 1 .421** .274 .248 -.080 .320 .344* .495** .596** -.095 .149 .209 .545**
Correlation
Sig. (2-
.245 .571 .027 .310 .018 .165 .037 .158 .048 .244 .008 .096 .134 .632 .050 .035 .002 .000 .571 .373 .207 .000
tailed)
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
soal12 Pearson
.220 -.033 .240 .212 .069 .041 .121 .393* .400* .227 .421** 1 .210 .410* .200 .450** .241 .338* .435** .079 .006 -.086 .526**
Correlation
Sig. (2-
.185 .844 .147 .201 .681 .807 .470 .015 .013 .171 .008 .206 .011 .228 .005 .145 .038 .006 .637 .973 .609 .001
tailed)
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
soal13 Pearson
.311 .396* .149 .105 .272 .542** .598** -.077 -.052 .302 .274 .210 1 .173 .395* .410* .374* .443** -.014 .342* .542** .257 .588**
Correlation
Sig. (2-
.058 .014 .371 .529 .099 .000 .000 .646 .756 .065 .096 .206 .298 .014 .011 .021 .005 .932 .036 .000 .119 .000
tailed)
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
202
soal14 Pearson
.145 .143 .212 .131 .332* .191 .297 .597** .240 .777** .248 .410* .173 1 .422** .397* .381* .569** .251 .032 -.149 .037 .655**
Correlation
Sig. (2-
.384 .393 .202 .433 .042 .252 .071 .000 .146 .000 .134 .011 .298 .008 .013 .018 .000 .128 .847 .373 .824 .000
tailed)
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
soal15 Pearson
.166 .518** .088 .149 .287 .195 .203 .117 .108 .203 -.080 .200 .395* .422** 1 .236 .161 .422** -.091 .491** .223 .171 .479**
Correlation
Sig. (2-
.321 .001 .601 .372 .081 .240 .222 .486 .520 .221 .632 .228 .014 .008 .153 .333 .008 .588 .002 .177 .305 .002
tailed)
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
soal16 Pearson
.352* .353* .382* .296 .190 .226 .274 .407* .613** .402* .320 .450** .410* .397* .236 1 .299 .481** .281 .567** .182 .250 .745**
Correlation
Sig. (2-
.030 .030 .018 .071 .252 .173 .096 .011 .000 .012 .050 .005 .011 .013 .153 .068 .002 .088 .000 .274 .130 .000
tailed)
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
soal17 Pearson
.489** .273 .159 -.015 .408* .237 .217 .093 .138 .457** .344* .241 .374* .381* .161 .299 1 .475** .291 .052 -.064 .286 .560**
Correlation
203
Sig. (2-
.002 .097 .342 .927 .011 .153 .191 .577 .407 .004 .035 .145 .021 .018 .333 .068 .003 .076 .755 .705 .082 .000
tailed)
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
soal18 Pearson
.380* .310 .446** .356* .518** .055 .322* .357* .243 .627** .495** .338* .443** .569** .422** .481** .475** 1 .215 .033 .142 .254 .748**
Correlation
Sig. (2-
.018 .058 .005 .028 .001 .742 .049 .028 .142 .000 .002 .038 .005 .000 .008 .002 .003 .196 .843 .394 .124 .000
tailed)
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
soal19 Pearson
.305 -.153 .015 .116 .139 -.074 -.182 .342* .336* .181 .596** .435** -.014 .251 -.091 .281 .291 .215 1 .049 -.341* .089 .370*
Correlation
Sig. (2-
.063 .358 .930 .487 .404 .657 .275 .035 .039 .277 .000 .006 .932 .128 .588 .088 .076 .196 .768 .036 .596 .022
tailed)
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
soal20 Pearson
.189 .591** .128 .082 .074 .207 .056 .023 .323* .032 -.095 .079 .342* .032 .491** .567** .052 .033 .049 1 .366* .332* .416**
Correlation
Sig. (2-
.257 .000 .442 .624 .661 .212 .737 .890 .048 .847 .571 .637 .036 .847 .002 .000 .755 .843 .768 .024 .041 .009
tailed)
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
204
soal21 Pearson
-.008 .242 .068 .055 .302 .262 .238 -.230 .105 -.054 .149 .006 .542** -.149 .223 .182 -.064 .142 -.341* .366* 1 .287 .240
Correlation
Sig. (2-
.963 .143 .685 .745 .065 .111 .150 .165 .531 .746 .373 .973 .000 .373 .177 .274 .705 .394 .036 .024 .080 .147
tailed)
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
soal22 Pearson
.206 .332* .110 .147 .451** .218 .058 .048 .094 .211 .209 -.086 .257 .037 .171 .250 .286 .254 .089 .332* .287 1 .391*
Correlation
Sig. (2-
.214 .041 .511 .377 .005 .189 .729 .775 .573 .204 .207 .609 .119 .824 .305 .130 .082 .124 .596 .041 .080 .015
tailed)
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
Skor_total Pearson
.495** .519** .518** .362* .556** .385* .508** .521** .449** .688** .545** .526** .588** .655** .479** .745** .560** .748** .370* .416** .240 .391* 1
Correlation
Sig. (2-
.002 .001 .001 .026 .000 .017 .001 .001 .005 .000 .000 .001 .000 .000 .002 .000 .000 .000 .022 .009 .147 .015
tailed)
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
N %
Cases Valid
38 100.0
Excludeda
0 .0
Total
38 100.0
Reliability Statistics
.863 22
Lampiran 8. Soal Pretest dan Posttest Higher Order Thinking Skills (HOTS)
Petunjuk :
1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal
2. Tulislah terlebih dahulu identitas diri dilembar jawaban
Nama :
Kelas :
No WA :
3. Bacalah dengan cermat dan teliti sebelum menjawab pertanyaan
4. Kerjakan sejujurnya dengan usaha sendiri
207
208
1. Kabut
2. Krim Rambut
3. Batu apung
210
5. Minyak ikan
a. Tentukanlah apakah termasuk kedalam tipe system koloid?
b. Jika iya, tipe sistem koloid apa?
c. Lalu identifikasikanlah berdasarkan fase terdispersi dan medium
pendispersinya?
11. Telah kita ketahui, bahwa anak-anak cukup sulit untuk mengkonsumsi obat
berbentuk tablet. Oleh karena itu, dibuatlah obat puyer untuk memudahkan
anak-anak dalam mengkonsumsi obat. Berdasarkan informasi di atas,
bagaimana proses pembuatan obat puyer tersebut? Lalu apa hubungannya
dengan koloid? Jelaskan!
12. Perhatikanlah beberapa fakta campuran di bawah ini!
Pada proses pembuatan es krim.
Es krim yang tidak mengkristal sehingga tetap terus kenyal hal ini
dikarenakan pada proses pembuatan es krim tersebut ditambahkan gelatin.
Pada proses pembuatan susu
Susu tidak menggumpal karena ditambahkan kasein pada proses pembatan
susu tersebut.
Pada proses pembuatan tinta
Tinta tidak mengendap karena pada prosesnya dicampur dengan gom.
Berdasarkan fakta-fakta tersebut, adakah sifat koloid yang terdapat pada fakta-
fakta produk tersebut? Lalu apa hubungannya?
13. Pak Andi sudah laama mengidap penyakit gagal ginjal. Oleh karena itu, pak
Andi rutin melakukan cuci darah atau hemodialysis dengan alat bantu yang
disebut dialisator. Pada prosesnya, darah kotor akan dilewatkan dalam pipa-
pipa yang terbuat dari bahan semipermeable. Selama darah berjalan, pipa
semipermeeabel tersebut dialiri cairan untuk memisahkan ion-ion dalam darah
kotor. Darah yang telah bersih kemudian dimasukkan kembali ke tubuh
pasien. Berikanlah kesimpulan yang mendasar mengenai cara kerja mesin
dialisator tersebut? Lalu, adakah prinsip sifat koloid yang diterapkan?
Jelaskan!
211
14.
Asap Kaca
berwarna Santan
Dari gambar di atas, apa yang dapat kamu temukan dan adakah hubungannya
dengan sifat koloid? Berikan contoh kegunaan lainnya dalam kehidupan
sehari-hari!
18. Tahukah kamu, gula pasir dibuat dari bahan baku tebu. Pada pembuatan gula
pasir tidak serta merta langsung putih bersih seperti yang kita lihat di
supermarket. Pada awalnya, gula pasir mengandung zat pengotor sehingga
warnanya menjadi kecoklatan. Lalu, mengapa gula pasir yang kita konsumsi
berwarna putih pada umumnya.
Bagaimana cara untuk mengubah gula pasir dari kecoklatan menjadi putih
bersih? Adakah penerapan sifat koloid yang digunakan untuk mengatasi
masalah tersebut?
19. Pada suatu hari, Ani, Ina dan Lani berkemah di bumi perkemahan Cibubur.
Suatu ketika, mereka ingin menanak nasi. Akan tetapi, di daerah tersebut tidak
terdapat air yang jernih, hanya ada air sungai yang mengandung lumpur. Lalu,
bagaimana cara Ani dan kawan-kawan agar tetap bisa menanak nasi?
213
20. Tahukah kamu, koloid tidak hanya berdampak positif. Tetapi juga bisa
berdampak negatif bagi kehidupan karena menimbulkan suatu pencemaran.
Salah satu contohnya adalah asap. Asap adalah zat padat (debu) yang
terdispersi dalam udara (gas). Sehingga apabila terkena asap, wajah akan
merasakan keberadaan debu. Contohnya yaitu asap rokok.
Berdasarkan informasi di atas apakah asap termasuk tipe koloid? Jika iya,
jelasakan! Lalu, bagaimana cara mengatasi dampak yang disebabkan oleh asap
rokok tersebut, kemukakan berdasarkan suatu sumber!
21. Ketahuilah oleh kalian, bahwa salah satu pembuatan produk koloid dapat
menggunakan cara peptisasi. Dimana peptisasi dilakukan dengan memecah
butir-butir kasar dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi
(pemecah). Zat pemeptisasi akan memecah partikel-partikel kasar menjadi
partikel-partikel berukuran koloid. Contohnya pada pembuatan Sol Perak
Iodida (AgI), proses peptisasinya dengan cara menambahkan larutan KI ke
endapan AgI.
Berdasarkan informasi di atas, berikanlah contoh produk lain yang dapat
dibuat dengan cara peptisasi! Tentukan mana yang berperan sebagai zat
pemeptisasi pada produk tersebut!
Lampiran 9. Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol
214
b. Hasil Pretest Kelas Kontrol
No Soal
No Nama Skor %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Alya Apriliany 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 13 15,47619048 15
2 Anggun Rahmah Aliah 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 3 1 1 1 1 1 26 30,95238095 31
3 Aulya Safa 1 1 1 1 4 4,761904762 5
4 Ayu Nurfadilah 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 21 25 25
5 Bunga Aprilia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 15 17,85714286 18
6 Elly Suryani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 17,85714286 18
7 Faunanda Rahman 2 1 1 1 3 1 1 1 1 2 1 15 17,85714286 18
8 Heryanti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 21 25 25
9 Lisa Atuliah 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 15 17,85714286 18
10 Livia 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 1 1 1 1 23 27,38095238 27
11 Lutfiah Sungkar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 23,80952381 24
12 Meva Purnamelia 2 1 1 1 3 1 1 1 1 2 1 15 17,85714286 18
13 Nur Afiyah 1 1 1 1 1 2 2 1 10 11,9047619 12
14 Nur Suci Rahmah 2 1 3 1 7 8,333333333 8
15 Nurkholifah 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 1 1 1 1 23 27,38095238 27
16 Nurpadilah 1 2 1 2 2 8 9,523809524 10
17 Nurul Imalatul 3 1 1 1 1 7 8,333333333 8
18 Nyla Zahry 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 12 14,28571429 14
19 Putri Anggraeni 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 16,66666667 17
20 Putri Oktaviani 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 15 17,85714286 18
21 Rattu Anggun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 18 21,42857143 21
22 Salsa Novita Ramadhani 1 1 1 3 6 7,142857143 7
Skor 19 17 18 21 24 18 22 14 17 7 21 16 18 1 16 29 11 10 10 9 5
% 22 19 20 24 27 20 25 16 19 8 24 18 20 1 18 33 13 11 11 10 6 17 17
215
Lampiran 10. Persentase Indikator Higher Order Thinking Skills (HOTS)
Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol
4 24 Kurang
5 18 Sangat
kurang
10 18 Sangat
kurang
9 22 Kurang
14 10 Sangat
kurang
216
217
17 13 Sangat
kurang
Rata-rata Sangat
19,80
kurang
218
4 24 Kurang
5 27 Kurang
10 8 Sangat
kurang
9 19 Sangat
kurang
14 1 Sangat
kurang
17 13 Sangat
kurang
Rata-rata Sangat
17,00
kurang
Lampiran 11. Hasil Uji Normalitas, Homogenitas, Hipotesis Data Pretest
220
221
Jika Sig. > 0,05 Data berasal dari varian yang sama atau homogen
Jika Sig. < 0,05 Data tidak berasal dari varian yang sama atau homogen
1. = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan nilai pretest antara kelas eksperimen dan kontrol.
= Terdapat perbedaan yang signifikan nilai pretest antara kelas eksperimen dan kontrol.
2. Kriteria Pengujian
Sig (2-tailed) > α, maka diterima, ditolak
Sig (2-tailed) < α, maka ditolak, diterima
3. Sig (2-tailed) (0,268) > α (0,05) sehingga diterima
4. Kesimpulan
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil pretest kelas eksperimen dan kontrol.
Lampiran 12. Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
224
225
Menganalisis 2 90 Sangat
Argumen baik
4 78 Baik
5 68 Baik
10 89 Sangat
baik
9 84 Sangat
baik
226
227
14 78 Baik
5 56 Cukup
10 90 Sangat baik
14 49 Cukup
Mengidentifikasi 15 42 Cukup
229
230
231
Jika Sig. < 0,05 Data tidak berasal dari varian yang sama atau homogen
1. = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan nilai posttest antara kelas eksperimen dan kontrol.
= Terdapat perbedaan yang signifikan nilai posttest antara kelas eksperimen dan kontrol.
2. Kriteria Pengujian
Sig (2-tailed) > α, maka diterima, ditolak
Sig (2-tailed) < α, maka ditolak, diterima
3. Sig (2-tailed) (0,000) < α (0,05) sehingga diterima
4. Kesimpulan
Terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil posttest kelas eksperimen dan kontrol.
Artinya terdapat pengaruh model problem based learning (PBL) terhadap higher order thinking skills (HOTS) peserta
didik pada kelas eksperimen.
Lampiran 15. Hasil Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
REKAP LKPD
MA Daarul Hikmah
LKPD 1 LKPD 2 LKPD 3
Kel Nama 4 5 1&2 1&2 3 4 5
1&2 3 3 4 5
Fakta1 Laporan2 Presentasi1 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 1 2 3 1 2 AlatBahan1 Prosedur1 Pertanyaan2 DiskusiKel
Aulia Salsabila 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 4 33 75 4 4 3 3 4 4 4 26 93 3 3 3 3 4 4 2 2 3 27 75
Siti Syamsiah 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 4 33 75 4 4 3 3 4 4 4 26 93 3 3 3 3 4 4 2 2 3 27 75
1
Dwi Amelia P 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 4 33 75 4 4 3 3 4 4 4 26 93 3 3 3 3 4 4 2 2 3 27 75
Siti Sulistiawati 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 4 33 75 4 4 3 3 4 4 4 26 93 3 3 3 3 4 4 2 2 3 27 75
Lailatul Kholifah 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 4 32 72,7 4 4 3 3 2 4 4 24 86 3 2 3 4 4 4 2 1 2 25 69
2 Icha Mutiara 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 4 32 72,7 4 4 3 3 2 4 4 24 86 3 2 3 4 4 4 2 1 2 25 69
Intan Sri W 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 4 32 72,7 4 4 3 3 2 4 4 24 86 3 2 3 4 4 4 2 1 2 25 69
Riana Sari 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 35 79,5 4 4 3 3 4 4 4 26 93 2 3 3 3 4 4 4 2 3 28 78
3 Silvia Agustrianti 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 35 79,5 4 4 3 3 4 4 4 26 93 2 3 3 3 4 4 4 2 3 28 78
Meva Purnamelia 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 35 79,5 4 4 3 3 4 4 4 26 93 2 3 3 3 4 4 4 2 3 28 78
Niken Sagita Rina 2 2 2 3 3 3 4 3 3 4 4 33 75 4 4 3 3 3 0 4 21 75 3 3 3 3 4 0 0 0 0 16 44
4 Febrina Dyah Putri 2 2 2 3 3 3 4 3 3 4 4 33 75 4 4 3 3 3 0 4 21 75 3 3 3 3 4 0 0 0 0 16 44
Putri Nabilla 2 2 2 3 3 3 4 3 3 4 4 33 75 4 4 3 3 3 0 4 21 75 3 3 3 3 4 0 0 0 0 16 44
Indri Nurindah Sari 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 4 33 75 4 4 3 3 2 4 4 24 86 4 3 3 3 4 4 3 1 2 27 75
Naila Salsabila 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 4 33 75 4 4 3 3 2 4 4 24 86 4 3 3 3 4 4 3 1 2 27 75
5
Asmatul Kholisah 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 4 33 75 4 4 3 3 2 4 4 24 86 4 3 3 3 4 4 3 1 2 27 75
Faunanda Rachman 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 4 33 75 4 4 3 3 2 4 4 24 86 4 3 3 3 4 4 3 1 2 27 75
Luthfiah Asih Azizah 4 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4 37 84,1 4 4 3 3 4 4 4 26 93 3 4 3 3 4 4 2 1 2 26 72
Siti Indah Khaerunnisa 4 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4 37 84,1 4 4 3 3 4 4 4 26 93 3 4 3 3 4 4 2 1 2 26 72
6
Putri Maharani 4 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4 37 84,1 4 4 3 3 4 4 4 26 93 3 4 3 3 4 4 2 1 2 26 72
Listi Puti Aura 4 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4 37 84,1 4 4 3 3 4 4 4 26 93 3 4 3 3 4 4 2 1 2 26 72
Devika Nur Ashifa 2 2 2 2 3 3 4 3 3 4 4 32 72,7 4 4 3 3 4 4 4 26 93 2 3 3 4 4 0 0 0 0 16 44
7 Nur Afifah 2 2 2 2 3 3 4 3 3 4 4 32 72,7 4 4 3 3 4 4 4 26 93 2 3 3 4 4 0 0 0 0 16 44
Altia Oktaviananda 2 2 2 2 3 3 4 3 3 4 4 32 72,7 4 4 3 3 4 4 4 26 93 2 3 3 4 4 0 0 0 0 16 44
234
235
Tahapan PBL
1&2 3 4 5 Skor
Kel
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 Total %
1 3 4 4 3 3 3 2 4 3 4 2 3 3 4 4 2 2 3 4 3 3 3 4 4 3 80 80
2 2 4 4 3 3 3 3 2 4 4 2 2 3 4 4 2 1 3 4 3 3 3 4 4 2 76 76
3 4 4 4 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3 4 4 4 2 3 4 3 3 3 4 4 3 83 83
4 2 4 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 0 0 0 0 3 4 3 3 4 4 4 0 64 64
5 3 4 4 3 3 4 3 2 3 4 2 2 3 4 4 3 1 3 4 3 3 3 4 4 2 78 78
6 4 4 4 3 3 3 2 4 3 4 2 3 3 4 4 2 1 4 4 3 3 4 4 4 2 81 81
7 2 4 4 3 3 2 2 4 4 4 2 2 3 4 0 0 0 3 4 3 3 4 4 4 0 68 68
Skor 20 98 20 17 23 51 53 24 40 144 28 12
% 71 88 71 61 82 91 63 86 48 86 100 43
Lampiran 16. Surat Bimbingan Skripsi
236
Lampiran 17. Surat Validasi
237
Lampiran 18. Surat Penelitian
238
Lampiran 19. Uji Referensi
UJI REFERENSI
Judul Penelitian : Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) terhadap
Higher Order Thinking Skills (HOTS) Peserta Didik pada
Materi Koloid.
Penulis : Royhanah
NIM : 11150162000027
Jurusan/Prodi : Pendidikan IPA / Pendidikan Kimia
Paraf
No Referensi Pembimbing Pembimbing
I II
BAB I
1 Syah, M. (2014). Psikologi Pendidikan;
Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
2 Undang-Undang Republik Indonesia.
(2003). Sistem Pendidikan Nasional. (20).
239
240