Anda di halaman 1dari 33

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MINI RISET
Diajukan untuk memenuhi tugas akhir pada Mata Kuliah Teori Belajar dan
Model-Model Pembelajaran PAI

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


Prof. Dr. H. Uus Ruswandi, M.Pd

Disusun oleh:
WILMAN AGIS HIDAYAT
2170040086

PROGRAM PASCASARJANA
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR

Sujud syukur kita hanya kepada Allah SWT yang telah memberikan
kekuatan kepada penulis untuk dapat menyelesikan makalah ini. Sesungguhnya
kejayaan dan kebahagiaan manusia ada di dalam agama Islam yang kaffah dengan
taat kepada Allah SWT serta mengikuti cara Rasulullah SAW dan para sahabatnya
hingga hari kiamat.
Penyusun menyadari tentunya dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, hal ini karena terbatasnya
pengetahuan dan kemampuan penulis. Kritik dan saran dari pembaca sangat
penulis harapkan. Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
penyusun dan semua pihak yang membacanya.
Dengan segala kerendahan hati, penyusun menyampaikan penghargaan
dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan
dan bantuan baik moril maupun materil. Semua pihak yang telah berjasa dan
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga Allah Yang Maha
Menyaksikan selalu melimpahkan karunia dan rahmat-Nya kepada kita semua atas
segala amal sholeh yang kita perbuat dan mendapat balasan yang berlipat ganda
dari-Nya. Amin.

Bandung, Juli 2018


Penyusun

2
ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi temuan kemampuan hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam siswa yang rendah terutama dalam memecahkan permasalahan pembelajaran PAI. Model
pembelajaran ini diimplementasikan dengan tujuan ingin mengetahui pengaruhnya terhadap hasil
belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa. Metode penelitian yang digunakan pada
penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif karena data yang disajikan
berupa angka-angka. Dan adapun desain penelitian pada penelitian ini adalah non equivalent
control group design. Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan oleh peneliti yaitu kelas XI di
SMA Al-Bidayah Cangkorah tahun ajaran 2018-2019. Dari hasil analisis data yang dilakukan,
peneliti memperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 64,2 dan 64,9.
Sedangkan nilai rata-rata posttes kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 82,3 dan 65,0.
Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa peningkatan nilai rata-rata kelas eksperimen dan
kelas kontrol adalah 18,1 dan 0,2. Hal ini menunjukkan penerapan model pembelajaran open
ended di kelas eksperimen terbukti memberikan pengaruh terhadap hasil belajar mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam siswa.

Kata Kuncil: Model Pembelajaran Open Ended, Hasil Belajar, Pendidikan Agama Islam

ABSTRACT

This research is motivated by the findings of learning ability of the subjects of Islamic Religious
Education which is low especially in solving learning problem of PAI. This learning model is
implemented with the aim of knowing the effect on the learning result of the subjects of Islamic
Religious Education students. The research method used in this research is the experimental
method with quantitative approach because the data presented in the form of numbers. And as for
research design in this research is non equivalent control group design. In this study, the
population used by researchers is class XI in Al-Bidayah Senior High School of Cangkorah
academic year 2018-2019. From the results of data analysis conducted, the researchers obtained
the average value of pretest experimental class and control classes are 64.2 and 64.9. This shows
the application of open-ended learning model in the experimental class proved to have an effect on
the learning result of the subjects of Islamic Religious Education students.

Keywords: Open ended learning models, learning outcomes, Islamic education

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Keluhan tentang kesulitan belajar telah banyak dijumpai di
samping pemerintah melakukan banyak upaya untuk memperbaiki dan
mengembangkan mutu pendidikan di Indonesia. Kesulitan belajar yang
dialami diakibatkan semakin luasnya permasalahan yang ada dalam setiap
materi pembelajaran. Sehingga, dibutuhkan model pembelajaran yang
melatih kreatifitas siswa dalam menemukan solusi pemecahan masalah
yang dijumpai pada setiap materi pembelajaran. Dengan demikian,
seorang guru diharapkan mampu menemukan satu model pembelajaran
yang tepat untuk diaplikasikan dalam proses pembelajaran yang bertujuan
mengembangkan potensi siswa dalam mengatasi permasalahan yang
semakin luas tersebut.
Penulis menawarkan satu model pembelajaran yang berorientasi
pada latihan siswa dalam mengembangkan daya pikir siswa dalam
menemukan solusi dari permasalahan setiap materi pembelajaran yang
disajikan oleh guru, yakni model pembelajaran open ended. Secara garis
besar, model pembelajaran ini memberikan kelulasaan siswa dalam
berpikir dan bernalar satu masalah yang nantinya akan ditemukan
solusinya selama proses pembelajaran berlangsung. Shimada1
menambahkan bahwa salah satu model pembelajaran yang merangsang
aktifitas dan kreatifitas siswa adalah model pembelajaran open ended yang
menyajikan permasalahan dengan penyelesaian yang bersifat terbuka
sehingga merangsang daya pikir siswa.
Dengan demikian, penulis akan memaparkan perihal model
pembelajaran open ended meliputi pengertian, langkah-langkah, kelebihan

1
Bekker, p. Jerry, Shimada. The Open-Ended Approach: A New Proposal For Teaching
Mathematics, Virgina: NCTM, 1997. Hal. 02

4
dan kekurangan dari model pembelajaran ini yang diharapkan mampu
menjadi solusi dalam menyelesaikan kesulitan belajar yang dialami oleh
guru pada saat permasalahan belajar semakin kompleks
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana hasil belajar PAI siswa sebelum diterapkan model
pembelajaran open ended ?
b. Bagaimana hasil belajar PAI siswa setelah diterapkan model
pembelajaran open ended ?
c. Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran open ended terhadap
hasil belajar PAI siswa ?
3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
a. Mengetahui hasil belajar PAI siswa sebelum diterapkannya model
pembelajaran open ended
b. Mengetahui hasil belajar PAI siswa setelah diterapkannya model
pembelajaran open ended
c. Mengetahui tingkat pengaruh model pembelajaran open ended
terhadap hasil belajar PAI siswa
4. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan
a. Penelitian dari Innayatul Hidayah yang berjudul “IMPLEMENTASI
MODEL OPEN ENDED LEARNING PADA PEMBELAJARAN
AKIDAH AKHLAK DI MTS NU MIFTAHUL FALAH CENDONO
DAWE KUDUS TAHUN PELAJARAN 2015/2016” pada jurusan
Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah bahwa, siswa merespon baik akan
implementasi dari model open ended dalam pembelajaran Akidah
Akhlak karena merasa senang diberikan kebebasan dalam menemukan
jawaban atas permasalahan.
b. Penelitian dari Idaharyani, S.Pd yang berjudul “EFEKTIVITAS
PENERAPAN PENDEKATAN OPEN-ENDED BERBASIS
KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN MATERI
BANGUN RUANG SISI LENGKUNG PADA SISWA KELAS IX SMPN

5
39 BULUKUMBA” pada program studi pendidikan Matematika di PPS
Universitas Terbuka tahun 2013. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
meningkatnya hasil belajar dan respon siswa karena mereka terlibat
aktif dalam kegiatan pembelajaran.
c. Penelitian dari Nur Ngafifah, dkk. yang berjudul “PENGGUNAAN
MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN
PEMBELEJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH
DASAR” pada jurusan PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret
Kebumen. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa, model
pembelajaran open ended terbukti meningkatkan pembelajaran
matematika tentang bilangan bulat.
d. Penelitian dari Neny Lestari, dkk. yang berjudul “PENGARUH
PENDEKATAN OPEN ENDED TERHADAP PENALARAN
MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
PALEMBANG” pada jurusan pendidikan MIPA program studi
Matematika FKIP UNSRI Palembang. Kesimpulan dari penelitian ini
adalah bahwa, pendekatan open ended berpengaruh signifikan terhadap
penalaran matematika siswa di SMP Negeri 8 Palembang.
e. Penelitian dari Kadek Dita Lestari, dkk. yang berjudul “PENGARUH
MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED BERBASIS
KETERAMPILAN MENJELASKAN TERHADAP KOMPETENSI
PENGETAHUAN IPA” pada jurusan PGSD Universitas Pendidikan
Ganesha. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa, model
pembelajaran open ended berpengaruh terhadap kompetensi
pengetahuan IPA siswa SD Gugus IV Denpasar Selatan.

6
5. Kerangka Berpikir
Penerapan model pembelajaran open ended di SMA Al-Bidayah
Cangkorah Batujajar bertujuan untuk membantu guru dan siswa dalam
memecahkan masalah pembelajaran yang memiliki jalur pemecahan yang
beragam dan terbuka. Dengan penerapan model pembelajaran ini, siswa
dilatih untuk dapat memecahkan persoalan dalam proses pembelajaran
dengan berbagai solusi sehingga siswa akan terlibat aktif di dalam proses
pembelajaran tersebut. Berikut adalah alur kerangka berpikir dari
penelitian yang ditetapkan oleh peneliti:

Penerapan Model
Pembelajaran Open Ended (X)

Pengaruh

Prestasi Belajar Siswa (Y)

Model pembelajaran open ended memberikan fasilitas kepada


siswa untuk bebas berfikir tanpa adanya batasan dalam berfikir yang
berdampak pada kecakapan siswa dalam mengemukakan pendapat dan
mencari suatu solusi permasalahan. Dari skema di atas, penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan
dari penerapan model pembelajaran open ended ini dalam meningkatnya
prestasi belajar siswa, karena tentunya model pembelajaran ini dapar
meningkatkan prestasi belajar siswa melalui proses belajar yang aktif.

7
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran Open Ended


1. Pengertian
Menurut Becker & Shimada2, model Open-Ended Learning
merupakan model pembelajaran yang melatih siswa untuk dapat
memanfaatkan seluruh pengalaman, keterampilan, dan cara berpikir siswa
dalam menemukan suatu pengetahuan yang baru secara mandiri dengan
mengkombinasikan pengetahuan yang telah ada. Miftahul Huda3
menyebutkan bahwa pembelajaran terbuka atau yang sering dikenal
dengan istilah Open-Ended Learning (OEL) merupakan proses
pembelajaran yang di dalamnya terdapat proses dan tujuan dari
pembelajaran yang hendak dicapai siswa dengan dibangun secara terbuka.
Tidak hanya tujuan, model OEL juga bisa merujuk pada cara-cara untuk
mencapai maksud pembelajaran itu sendiri.
Suherman4 menambahkan bahwa model pembelajaran open-ended
merupakan suatu model pembelajaran dengan masalah sebagai inti dari
pembelajarannya yang memiliki solusi lebih dari satu (terbuka) sehingga
melatih siswa untuk mengembangkan ide dan gagasannya dalam
menemukan metode yang tepat untuk menemukan jawaban dari masalah
yang disajikan tersebut. Selaras dengan pendapat Suherman, Syaban5
menerangkan bahwa, model pembelajaran open-ended merupakan model
pembelajaran pembelajaran yang menyajikan suatu permasalahan yang
memiliki metode penyelesaian atau penyelesaian benar lebih dari satu.

2
Bekker, p. Jerry, shimada, shigeru, The Open-Ended Approach: A New Proposal For Teaching
Mathematics, Virgina: NCTM, 1997. Hal. 01
3
Huda, Miftahul. 2014. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal. 278
4
Erman Suherman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung:
IMESTEP JICA. Hal. 13
5
Syaban, M. 2011. Menggunakan Open Ended untuk Memotivasi Berpikir Matematika. Educare.
Jurnal Pendidikan dan Budaya.[Online]. Tersedia: http://educare.e-fkipunla.net.

8
Model pembelajaran open-ended tidak hanya berorientasi pada
jawaban akhir, tetapi memungkinkan siswa untuk berpikir secara aktif dan
kreatif dalam memecahkan masalah tanpa adanya pembatasan
penyelesaian dan jawaban benar tunggal. Tujuan utama pemberian
masalah open-ended bukan untuk mendapatkan jawaban benar tetapi lebih
menekankan pada cara proses dari pencarian jawaban dari masalah
tersebut. Pada model pembelajaran pembelajaran open-ended juga siswa
tidak hanya dituntut menemukan solusi dari masalah yang diberikan tetapi
juga mampu berargumentasi dari jawabannya tersebut serta menjelaskan
bagaimana siswa bisa sampai pada jawaban tersebut.
Berdasarkan beberapa pengertian dari para ahli di atas mengenai
pengertian model pembelajaran open ended, penulis menyimpulkan bahwa
model pembelajaran open-ended merupakan suatu model pembelajaran
yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat memanfaatkan
kreatifitas, wawasan dan pengalaman siswa dalam memecahkan
permasalahan yang disajikan dalam pembelajaran dengan jawaban yang
bersifat terbuka (lebih dari satu jawaban benar), sehingga dari
pembelajaran ini daya pikir dan kemampuan siswa lainnya dapat terasah
yang sangat berguna bagi pembelajaran.
Menurut Miftahul Huda6, ada beberapa asumsi yang mendasar tentang
OEL, diantaranya adalah:
a. Konteks dan pengalaman merupakan hal penting untuk dipahami:
Pembelajaran akan sangat efektif jika ia melibatkan pengalaman yang
kaya dan konkrit yang dengan nya siswa bisa menjumpai, membentuk
dan mengubah teori teorinya secara praktis di lapangan.
b. Pemahaman harus dimediasi secara individual siswa menilai apa,
kapan, dan bagaimana pembelajaran terjadi.
c. Meningkatkan proses kognitif seringkali lebih penting daripada
menciptakan produk-produk pembelajaran. Untuk itulah, lingkungan

6
Huda, Miftahul. 2014. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal. 279

9
yang Open-Ended perlu di rancang untuk mendukung skill kognitif
tingkat tinggi, seperti identifikasi dan manipulasi variabel-variabel,
interpretasi data, hipotesis, dan eksperimentasi.
Jenis Masalah yang digunakan dalam pembelajaran melalui model
pembelajaran open-ended ini adalah masalah yang bukan rutin yang
bersifat terbuka. Sedangkan dasar keterbukaanya (openness) dapat
diklasifikasikan kedalam tiga tipe, yakni : Process is open, end product
are open dan ways to develop are open.
Prosesnya terbuka maksudnya adalah tipe soal yang diberikan
mempunyai banyak cara penyelesaian yang benar. Hasil akhir yang
terbuka, maksudnya tipe soal yang diberikan mempunyai jawaban benar
yang banyak (multiple), sedangkan cara pengembang lanjutannya terbuka,
yaitu ketika peserta diklat telah selesai menyelesaikan masalahnya, mereka
dapat mengembangkan masalah baru dengan mengubah kondisi dari
masalah yang pertama (asli). Dengan demikian model pembelajaran ini
menyelesaikan masalah dan juga memunculkan masalah baru (from
problem to problem).
2. Langkah-langkah
Secara umum, Kahfi7 menyebutkan langkah-langkah pembelajaran
dengan menerapkan model pembelajaran pembelajaran open-ended
meliputi (1) guru memberi masalah (2) siswa mengeksplorasai masalah;
(3) guru merekam respon siswa (4) pembahasan respon siswa (kelas); dan
(5) siswa meringkas apa yang dipelajari.
Berdasarkan uraian tentang pembelajaran open-ended, garis besar langkah
pembelajarannya meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
Kegiatan ini mencakup kegiatan memberikan masalah, merekam repon
yang diharapkan dari siswa, membahas respon siswa, dan meringkas apa
yang telah dipelajari. Langkah-langkah pembelajaran model OEL secara

7
Kahfi, Shohibul. 2011. Mengembangkan Skenario Pembelajaran Matematika Berbasis
Kompetensi (Contoh-contoh Model). Universitas Negeri Malang. Hal. 24

10
terperinci memuat (kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir)
sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal
1) Guru melakukan tanya jawab untuk mengecek pengetahuan
prasyarat dan keterampilan yang dimiliki siswa (apersepsi). Guru
menginformasikan kepada siswa materi yang akan mereka pelajari,
dan kegunaan materi tersebut (motivasi).
b. Kegiatan Inti
1) Memberikan masalah, guru memberikan masalah open-ended yang
berkaitan dengan materi yang akan diajarkan sehingga siswa dapat
memahaminya dan menemukan model pembelajaran
penyelesaiannya.
2) Mengeksplorasi masalah, waktu mengeksplorasi masalah dibagi
dalam dua sesi.
3) Merekam respon siswa.
4) Guru mencatat respon siswa.
5) Meringkas apa yang dipelajari.
c. Kegiatan Akhir
1) Guru meluruskan misskonsepsi yang terjadi (jika ada).
2) Guru memberikan perluasan wawasan bagi siswa terkait dengan
konsep yang baru saja didiskusikan.
3) Guru memberikan soal-soal atau tugas untuk dikerjakan dirumah.
4) Guru memberikan informasi tentang materi yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya.
3. Kelebihan dan Kekurangan
Menurut Suherman8, kelebihan dan kekurangan menggunakan
model Open-Ended Learning sebagai berikut:
a. Kelebihan dari Open-Ended Learning

8
Suherman, Erman, dkk. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA-
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Hal. 132

11
1) Siswa lebih berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan lebih
sering mengekspresikan ide-ide mereka.
2) Siswa mepunyai kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan
pengetahuan dan keterampilan mereka lebih komprehensif.
3) Siswa yang mempunyai kemampuan rendah dapat merespon soal
dengan cara mereka sendiri.
4) Siswa secara intrinsik termotivasi untuk menemukan sesuatu dalam
menjawab persoalan.
b. Kekurangan dari Open-Ended Learning
1) Membuat soal terbuka bagi siswa bukanlah hak yang mudah.
2) Mengemukakan masalah yang langsung dapat dipahami siswa
sangat sulit sehingga banyak siswa yang mengalami kesulitan
bagaimana merespon permasalahan yang di berikan.
3) Siswa dengan kemampuan tinggi bisa merasa ragu atau
mencemaskan jawaban mereka.
Dari kelebihan dan kekurangan uraian di atas, kelebihannya menjadi
motivasi penulis dalam menerapkan model tersebut dan kekurangannya
menjadi bahan evaluasi agar penelitian terus berlanjut dengan
memperhatikan kekurangannya agar tidak terjadi kesalahan yang fatal.
B. Hasil Belajar
1. Pengertian
Sardiman A.M.9 menjelaskan bahwa belajar merupakan perubahan
tingkah laku atau penampilan, serta rangkaian kegiatan, misalnya
dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain
sebagainya. Syaiful Bahri Djamarah10 menyatakan bahwa belajar
adalah suatu proses perubahan perilaku berkaitan pengalaman dan
latihan. Artinya, tujuan pendidikan adalah perubahan tingkah laku,
baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap,

9
Sardiman A.M. (2011). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hal. 20
10
Syaiful Bahri Djamarah. (2002). Strategi Belajar Mengajar . Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 11

12
bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi. Depdiknas11
dalam bukunya yang berjudul “Pedoman Pembelajaran Tuntas
(Mastery Learning)” menjelaskan belajar pada hakikatnya adalah suatu
aktivitas yang mengharapkan perubahan tingkah laku (behavioral
change) pada individu yang belajar, perubahan tingkah laku tersebut
terjadi karena usaha individu yang bersangkutan. Lembaga pendidikan
formal menggunakan suatu acuan penilaian tertentu untuk mengukur
hasil belajar. Oemar Hamalik12 menjelaskan hasil belajar adalah
sesuatu yang diperoleh dari proses belajar. Hasil belajar tersebut
diwujudkan dengan nilai atau angka tertentu yang mencerminkan suatu
hasil, akibatnya adalah adanya perubahan kognitif, afektif, maupun
psikomotorik. Nana Sudjana13 menjelaskan hasil belajar adalah
kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajar. Hasil belajar merupakan perilaku berupa
pengetahuan, keterampilan, sikap, informasi, strategi kognitif yang
baru dan diperoleh siswa setelah berinteraksi dengan lingkungan dalam
suatu suasana atau kondisi pembelajaran. Berdasarkan pengertian di
atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah ukuran tingkat
keberhasilan yang dapat dicapai oleh seorang siswa berdasar
pengalaman yang diperoleh setelah dilakukan evaluasi berupa tes dan
biasanya diwujudkan dengan nilai tertentu serta menyebabkan
terjadinya perubahan kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibagi ke dalam dua
bagian, yaitu14:
a) Faktor yang berasal dari diri anak

11
Depdiknas. (2003). Pedoman Pembelajaran Tuntas (Mastery Learning) . Jakarta. Hal. 3
12
Oemar Hamalik. (2002). Kurikulum dan Pembelajaran . Jakarta: Bumi Aksara. Hal. 25
13
Nana Sudjana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hal. 22
14
Sadirman. (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press. Hal. 53

13
1) Faktor fisiologi, yaitu faktor yang meliputi jasmani anak.
Apakah anak sehat atau tidak sehat
2) Faktor psikologi, yaitu faktor yang meliputi rohani yang
mendorong aktivitas belajar anak. Hal ini berpengaruh pada
taraf intelegensi, mptivasi belajar, sosial ekonomi dan sosial
budaya.
b) Faktor yang berasal dari luar diri anak
1) Faktor non sosial, yang meliputi keadaan udara, waktu, tempat,
dan alat-alat yang dipakai dalam pembelajaran
2) Faktor sosial, yang meliputi pendidik dan metode pengajaran.

14
BAB III

LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

A. Jenis dan Metode Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen.
Rancangan yang digunakan adalah pre experimental dengan desain one
group pretest-posttest design yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
model pembelajaran open-ended terhadap hasil belajar siswa.

B. Jenis dan Sumber Data


Penelitian ini dilakukan di SMA Albidayah, Jl. Raya Batujajar No. 12 RT
01 RW 08 Desa Giriasih Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat
pada semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019. Adapun subjek data
dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI program IPA sebagai kelas
kontrol dan siswa kelas XI program IPS sebagai kelas eksperimen.
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Metode pengumpulan data
Adapun metode pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam
penelitian ini adalah:
a) Tes
Tes biasanya digunakan untuk mengukur kemampuan dalam aspek
kognitif atau tingkat penguasaan materi pembelajaran. Tes yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Tes ini dilakukan
dua kali, yaitu sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) diberi
perlakuan.
1) Pretes, yaitu tes tertulis sebelum diberi perlakuan (treatment). Tes
ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar PAI siswa sebelum
diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran open
ended.

15
2) Postes, yaitu tes tertulis yang dilakukan setelah diberikan
perlakuan (treatment). Tes ini bertujuan untuk mengetahui hasil
belajar PAI siswa setelah diberi perlakuan dengan menggunakan
model pembelajaran open ended.
2. Instrumen penelitian
Dalam sebuah penelitian kuantitatif, instrumen penelitian merupakan
suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel
yang ada dalam penelitian. Intrumen ini harus mengukur/menilai
dengan objektif, yang berarti bahwa nilai atau pemberian informasi
oleh individu tidak dipengaruhi oleh orang lain.
Terdapat beberapa instrumen yang akan digunakan di dalam penelitian
ini, diantaranya:
a) Tes
Tes yang digunakan di dalam penelitian ini adalah tes tulisan. Tes
ini dilakukan untuk mengukur kemampuan belajar PAI siswa. Tes
ini dilakukan sebanyak dua kali, yakni pada saat sebelum proses
pembelajaran (pretest) dan setelah proses pembelajaran (postest).
Sehingga dengan adanya tes ini dapat terlihat apakah hasil belajar
PAI siswa mengalami perubahan sebelum dan sesudah
menggunakan model pembelajaran open ended.
D. Prosedur Analisis Data
1. Perangkat Tes (pretest, posttest, dan gain)
Setelah diperoleh data hasil pretest dan posttest, selanjutnya peneliti
menghitung gain (peningkatan) yang didapat dari selisih nilai pretest
dan nilai posttest yang bertujuan untuk menjawab hipotesis penelitian,
yaitu melihat adakah pengaruh yang signifikan dari penggunaan model
pembelajaran open ended terhadap hasil belajar PAI siswa. Dalam
penelitian ini, perhitungan gain dengan menggunakan Microsoft Excel
2013 dengan rumus sebagai berikut:
skor posttest − skor pretest
Indeks Gain (g) = x 100 %
skor maksimal − skor pretest

16
Tingkat perolehan nilai gain ternormalisasi dikategorikan ke dalam tiga
kategori, yaitu:

g-tinggi : dengan g > 0,7


g-sedang : dengan 0,7 > g > 0,3
g-rendah : dengan g < 0,3
2. Uji Normalitas Data
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui data pretest dan posttest
pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen apakah berdistribusi
normal atau tidak. Dalam penelitian ini, pengujian normalitas
menggunakan software SPSS versi 17 for windows yang bertujuan
untuk menguji normal atau tidaknya sampel. Uji statistik yang
digunakan adalah uji Shapiro-Wilk dengan mengambil taraf signifikansi
(α) sebesar 0,05. Kriteria pengujiannya adalah Ho diterima jika nilai
signifikansi > 0,05 dan Ho ditolak jika nilai signifikansi < 0,05.
Ho : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Ha : Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

3. Uji Homogenitas Data


Dalam penelitian ini, pengujian homogenitas menggunakan software
SPSS versi 17 for windows yang bertujuan untuk mengetahui varians
populasi, apakah populasi mempunyai varians yang sama atau berbeda.
Jika nilai signifikansi > 0,05 maka data tersebut bervarian/homogen,
dan sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tersebut tidak
bervarian/tidak homogen.
4. Uji t
Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis dihasilkan dari kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol yang meliputi nilai rata – rata pada
tes awal (pretest), tes akhir (posttest) dan gain menggunakan software
SPSS versi 17 for windows. Jika nilai dari signifikansi (tailed-2) < 0,05
maka Ho ditolak dan Ha dterima, dan begitu sebaliknya jika nilai
signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

17
E. Prosedur dan Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Keabsahan Data merupakan standar kebenaran suatu data hasil penelitian
yang lebih menekankan pada data/ informasi daripada sikap dan jumlah
orang. Pada dasarnya uji keabsahan data dalam sebuah penelitian, hanya di
tekankan pada uji validitas dan reliabilitas. Ada perbedaan yang mendasar
mengenai validitas dan reliabilitas dalam penelitian kuantitatif dan
penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif untuk mendapatkan data
yang valid yang diuji validitas adalah instrumen penelitiannnya.
1. Validitas instrumen
Validitas menurut Arikunto15 adalah suatu ukuran yang menunjukan
tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu
instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.
Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas
rendah.
Validitas tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan validitas judgement, dimana pengujian validitasnya
menggunakan pendapat para ahli. Peneliti mengajukan soal tes
tersebut kepada pembimbing, kemudian guru tetap PAI di SMA. Al-
Bidayah kelas XI dan ternyata soal tersebut layak untuk diberikan
kepada siswa kelas XI SMA. Al-Bidayah untuk pelajaran PAI.

15
Arikunto, S. (2006). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:PT Bumi Aksara. Hal. 168

18
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian


Uji coba instrumen dilakukan sebelum instrumen digunakan dalam
pengumpulan data. Uji coba instrumen penelitian dilakukan untuk
mengetahui validitas dan reliabilitas alat pengumpul data untuk mengetahui
tingkat keandalan alat pengumpul data agar diperoleh kesimpulan penelitian
yang benar.
Dikarenakan instrumen pada penelitian ini menggunakan validitas
judgement, sehingga uji coba instrumen penelitannya adalah dengan meminta
pendapat dari para ahli, yakni dosen pembimbing dan guru bidang studi
bersangkutan di mana penelitian ini dilakukan. Setelah dilakukan
pemeriksaan, instrumen yang diajukan mendapatkan persetujuan untuk
dijadikan instrumen penelitian yang dilakukan.
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian
1. Data Pretest
Data tes awal memberikan gambaran kemampuan awal siswa sebelum
memperoleh materi pelajaran. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
software SPSS versi 17 for windows untuk dapat mendeskripsikan data
hasil tes awal pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Data hasil tes
awal pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat ditunjukkan pada
tabel di bawah ini:

19
Tabel 4.1

Data Hasil Tes Awal Kelas Kontrol


N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Pretest Kontrol 28 60,00 70,00 64,857 3,00264
Valid N
28
(listwise)

Tabel 4.2

Data Hasil Tes Awal Kelas Eksperimen


N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Pretest Eksperimen 30 60,00 71,00 64,200 2,95250
Valid N (listwise) 30

a. Mean atau nilai rata-rata untuk kelas kontrol adalah 64,857,


sedangkan nilai rata-rata untuk kelas eksperimen adalah 64,200.
b. Standar deviasi untuk kelas kontrol adalah 3,00264, sedangkan
standar deviasi untuk kelas eksperimen adalah 2,95250.
c. Nilai prestest maksimum dan minimum untuk kelas kontrol secara
berturut-turut adalah 70,00 dan 60,00, sedangkan untuk kelas
eksperimen secara berturut-turut adalah 71,00 dan 60,00.

2. Data Posttest
Data tes akhir memberikan gambaran kemampuan akhir siswa setelah
memperoleh materi pelajaran, yakni setelah penerapan model
pembelajaran konvensional pada kelas kontrol dan penggunaan teknik
pembelajaran rotating roles pada kelas eksperimen. Pada penelitian ini,
peneliti menggunakan software SPSS versi 17 for windows untuk dapat

20
mendeskripsikan data hasil tes akhir pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Data hasil tes akhir pada kelas kontrol dan kelas eksperimen
dapat ditunjukkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.3

Data Hasil Tes Akhir Kelas Kontrol


N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Posttest Kontrol 28 60,00 72,00 65,036 2,78198
Valid N
28
(listwise)

Tabel 4.4

Data Hasil Tes Akhir Kelas Eksperimen


N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Posttest Eksperimen 30 74,00 88,00 82,333 3,50697
Valid N (listwise) 30
a. Mean atau nilai rata-rata untuk kelas kontrol adalah 65,036,
sedangkan nilai rata-rata untuk kelas eksperimen adalah 82,333.
b. Standar deviasi untuk kelas kontrol adalah 2,78198, sedangkan
standar deviasi untuk kelas eksperimen adalah 3,50697.
c. Nilai prestest maksimum dan minimum untuk kelas kontrol secara
berturut-turut adalah 72,00 dan 60,00, sedangkan untuk kelas
eksperimen secara berturut-turut adalah 88,00 dan 74,00.

3. Data Peningkatan (gain)


Peningkatan merupakan data yang diperoleh dari selisih antara hasil tes
akhir (posttest) dan tes awal (pretest) yang diperoleh siswa. Data ini
diperoleh dengan menggunakan Microsoft Excel 2010. Berikut data gain
dari penelitian ini:

21
Tabel 4.5
Hasil Uji Gain Kelas Kontrol
NILAI GAIN
NO NAMA GAIN
PRETEST POSTTEST NORMALIS
1 AK 66 68 2 0,06
2 AA 65 63 -2 -0,06
3 DA 64 66 2 0,06
4 DR 68 65 -3 -0,09
5 DF 69 62 -7 -0,23
6 HF 60 63 3 0,08
7 HM 69 70 1 0,03
8 HY 70 68 -2 -0,07
9 IA 68 65 -3 -0,09
10 JY 63 66 3 0,08
11 JJ 62 60 -2 -0,05
12 KU 70 72 2 0,07
13 KM 63 65 2 0,05
14 LK 64 65 1 0,03
15 MT 66 60 -6 -0,18
16 MY 60 68 8 0,20
17 MFI 66 63 -3 -0,09
18 MFA 65 64 -1 -0,03
19 NN 62 62 0 0,00
20 PN 66 64 -2 -0,06
21 RF 67 65 -2 -0,06
22 RJ 63 68 5 0,14
23 RFD 65 65 0 0,00
24 RR 60 63 3 0,08
25 SA 62 64 2 0,05
26 SH 65 64 -1 -0,03
27 SN 67 65 -2 -0,06
28 SZ 61 68 7 0,18
Rata-rata 64,86 65,04 0,18

22
Tabel 4.6
Hasil Uji Gain Kelas Eksperimen
NILAI GAIN
NO NAMA GAIN
PRETEST POSTTEST NORMALIS
1 AT 66 85 19 0,56
2 AS 61 74 13 0,33
3 BA 64 80 16 0,44
4 DR 60 84 24 0,60
5 DA 62 84 22 0,58
6 DS 64 81 17 0,47
7 DP 63 85 22 0,59
8 FM 65 84 19 0,54
9 FA 66 88 22 0,65
10 HK 67 87 20 0,61
11 HL 68 82 14 0,44
12 IY 67 85 18 0,55
13 IA 65 79 14 0,40
14 LC 61 82 21 0,54
15 LN 60 82 22 0,55
16 MA 69 83 14 0,45
17 MN 70 88 18 0,60
18 MR 62 84 22 0,58
19 RA 61 86 25 0,64
20 RP 65 76 11 0,31
21 NR 64 79 15 0,42
22 NM 65 79 14 0,40
23 QM 66 82 16 0,47
24 RF 64 79 15 0,42
25 RQ 71 88 17 0,59
26 RA 60 79 19 0,48
27 RM 63 79 16 0,43
28 SR 62 82 20 0,53
29 SN 62 80 18 0,47
30 SS 63 84 21 0,57
Rata-rata 64,20 82,33 18,13

23
C. Analisis Data Hasil Penelitian
1. Uji Normalitas
Pengolahan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan bantuan
software SPSS versi 17 for windows. Uji statistik yang digunakan adalah
uji Shapiro-Wilk dengan mengambil taraf signifikansi (α) sebesar 0,05.
Kriteria pengujiannya adalah Ho diterima jika nilai signifikansi > 0,05 dan
Ho ditolak jika nilai signifikansi < 0,05.
Ho : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Ha : Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
a. Data Pretest

Tabel 4.7
a. L
Tabel Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol
i
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
l
Statistic l df Sig. Statistic df Sig.

Pretest b.
.090I 28 .200* .960 28 .342
Kontrol e
f
a. Lilliefors Significance Correction

Tabel 4.8
Tabela Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
.
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.


L
Pretest i.105 30 .200* .956 30 .239
Eksperime l
n l
a. Lilliefors Significance Correction

24
Dari tabel hasil diatas, kelas kontrol mendapatkan nilai signifikansi
sebesar 0,342. Karena 0,342 > 0,05 maka Ho diterima serta hasil ini
menunjukkan bahwa kelas kontrol berasal dari sampel yang
berdistribusi normal. Kemudian nilai signifikansi dari kelas
eksperimen adalah 0,239. Karena 0,239 > 0,05 maka Ho diterima serta
hasil ini menunjukan bahwa kelas eksperimen berasal dari sampel
berdistribusi normal.

b. Data Posttest

Tabel 4.9
Tabel Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Posttest .184 28 .016* .955 28 .261


Kontrol

a. Lilliefors Significance Correction

Tabel 4.10
Tabel Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Posttest .116 30 .200* .961 30 .322


Eksperime
n

a. Lilliefors Significance Correction

25
Dari tabel hasil diatas, kelas kontrol mendapatkan nilai signifikansi
sebesar 0,261. Karena 0,261 > 0,05 maka Ho diterima serta hasil ini
menunjukkan bahwa kelas kontrol berasal dari sampel yang
berdistribusi normal. Kemudian nilai signifikansi dari kelas
eksperimen adalah 0,322. Karena 0,322 > 0,05 maka Ho diterima serta
hasil ini menunjukan bahwa kelas eksperimen berasal dari sampel
berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas
Dalam penelitian ini, pengujian homogenitas menggunakan software
SPSS versi 17 for windows yang bertujuan untuk mengetahui varians
populasi, apakah populasi mempunyai varians yang sama atau berbeda.
Jika nilai signifikansi > 0,05 maka data tersebut bervarian/homogen, dan
sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tersebut tidak
bervarian/tidak homogen. Berikut ini adalah hasil uji homogenitas data
pretest dan posttest:
a. Data Pretest

Tabel 4.11
Hasil Uji Homogenitas Pretest

Levene
Statistic df1 df2 Sig.

Pretest Based on Mean .040 1 56 .843

Based on Median .043 1 56 .836

Based on Median and .043 1 55.935 .836


with adjusted df

Based on trimmed mean .058 1 56 .811

Pada tabel hasil diatas, data pretest mendapatkan nilai signifikansi


0,811. Karena 0,811 > 0,05 maka disimpulkan bahwa data pretest
dalam penelitian ini bervarian/homogen.

26
b. Data Posttest

Tabel 4.12
Hasil Uji Homogenitas Posttest

Levene
Statistic df1 df2 Sig.

Posttest Based on Mean 2.321 1 56 .133

Based on Median 2.176 1 56 .146

Based on Median and 2.176 1 55.324 .146


with adjusted df

Based on trimmed mean 2.408 1 56 .126

Pada tabel hasil diatas, data posttest mendapatkan nilai signifikansi


0,126. Karena 0,126 > 0,05 maka disimpulkan bahwa data posttest
dalam penelitian ini bervarian/homogen.
3. Uji Hipotesis
Dari hasil perhitungan normalitas dan homogenitas data pretest dan
posttest diatas bersignifikasi normal dan homogen, maka digunakanlah
uji-t dengan menggunakan analisis perhitungan parametik dengan tingkat
kepercayaan 0,05. Jika nilai dari signifikansi (tailed-2) < 0,05 maka Ho
ditolak dan Ha dterima, dan begitu sebaliknya jika nilai signifikansi > 0,05
maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berikut tabel hasil dengan
menggunakan software SPSS versi 17 for windows :

27
a. Data Pretest

Tabel 4.13
Hasil Uji Hipotesis (uji-t) Pretest

Levene's Test
for Equality
of Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence
Interval of the
Difference

Sig. Mean
(2- Differenc Std. Error
F Sig. t df tailed) e Difference Lower Upper

Pretest Equal variances .040 .843 .840 56 .404 .65714 .78221 -.90980 2.22409
assumed

Equal variances not .840 55.579 .405 .65714 .78267 -.91099 2.22528
assumed

Dari tabel hasil pretest diatas, diperoleh nilai sig. (2-tailed) 0,404
karena 0,404 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan dari hasil pretest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

28
b. Data Posttest

Tabel 4.14
Hasil Uji Hipotesis (uji-t) Posttest

Levene's Test
for Equality
of Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence
Interval of the
Difference

Mean
Sig. (2- Differenc Std. Error
F Sig. t df tailed) e Difference Lower Upper

Posttest Equal variances 2.321 .133 -20.713 56 .000 - .83512 - -


assumed 17.29762 18.97056 15.62468

Equal variances -20.879 54.62 .000 - .82847 - -


not assumed 0 17.29762 18.95818 15.63706

Dari tabel hasil posttest diatas, diperoleh nilai sig. (2-tailed) 0,000
karena 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan dari hasil posttest antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol.

29
BAB V

KESIMPULAN

A. Simpulan
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data penelitian yang diperoleh,
maka pada bagian ini peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Nilai rata-rata pretest kemampuan keterampilan berbicara bahasa Arab
siswa pada kelas eksperimen adalah sebesar 64,20 dan nilai rata-rata
posttest adalah sebesar 82,33. Peningkatan nilai rata-rata siswa adalah
sebesar 18,13. Adapun nilai rata-rata pretest hasil belajar PAI siswa
pada kelas kontrol adalah sebesar 64,86 dan nilai rata-rata posttest
adalah sebesar 65,04. Peningkatan nilai rata-rata siswa adalah sebesar
0,18. Peningkatan nilai rata-rata kemampuan keterampilan berbicara
bahasa Arab siswa di kelas eksperimen lebih besar dibandungkan
dengan peningkatan nilai rata-rata yang terjadi pada kelas kontrol.
2. Berdasarkan peningkatan hasil belajar yang telah dicapai oleh kelas
eksperimen dan kelas kontrol, maka terlihat bahwa terdapat perbedaan
peningkatan yang siginifikan antara kelas eksperimen dengan kelas
kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, penggunaan model
pembelajaran open ended dalam meningkatkan hasil belajar PAI siswa
terbukti efektif dan memberikan pengaruh dibandingkan dengan metode
konvensional dengan tanpa menggunakan model pembelajaran open
ended. Pengaruh penggunaan model pembelajaran open ended terhadap
hasil belajar PAI siswa dapat dilihat dari hasil peningkatan (gain) antara
kelas kontrol dan kelas eksperimen.
3. Berdasarkan hasil penghitungan statistik, nilai signifikansi (2-tailed)
dibagi dua sebesar 0,000. Karena 0,000 < α = 0,05, maka H0 ditolak dan
Ha diterima. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan
antara hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
open ended. Model pembelajaran open ended berpengaruh dan efektif
digunakan dalam pembelajaran PAI siswa.

30
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:PT Bumi Aksara.


Bekker, p. Jerry, shimada, shigeru,. (1997). The Open-Ended Approach: A New
Proposal For Teaching Mathematics, Virgina: NCTM.
Depdiknas. (2003). Pedoman Pembelajaran Tuntas (Mastery Learning) . Jakarta.
Erman Suherman, dkk. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: IMESTEP JICA.
Huda, Miftahul. (2014). Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan
Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kahfi, Shohibul. (2011). Mengembangkan Skenario Pembelajaran Matematika
Berbasis Kompetensi (Contoh-contoh Model). Universitas Negeri
Malang.
Nana Sudjana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Oemar Hamalik. (2002). Kurikulum dan Pembelajaran . Jakarta: Bumi Aksara.
Sadirman.(2008).Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta:Rajawali Press.
Sardiman A.M. (2011). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Suherman, Erman, dkk. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: JICA-Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Syaban, M. (2011). Menggunakan Open Ended untuk Memotivasi Berpikir


Matematika. Educare. Jurnal Pendidikan dan Budaya.[Online]. Tersedia:
http://educare.e-fkipunla.net.
Syaiful Bahri Djamarah. (2002). Strategi Belajar Mengajar . Jakarta: Rineka
Cipta.

31
LAMPIRAN
PLAGIARISM CHECKERS

32
33

Anda mungkin juga menyukai