Anda di halaman 1dari 116

HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU

DENGAN SISWA TERHADAP MINAT BELAJAR


SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH
AKHLAK KELAS XI MA FUTUHIYYAH
2MRANGGEN DEMAK TAHUN PELAJARAN
2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar


Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

ANA SORAYA

NIM 111 11 138

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2015

1
2
HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU
DENGAN SISWA TERHADAP MINAT BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH
AKHLAK KELAS XI MA FUTUHIYYAH
2MRANGGEN DEMAK TAHUN PELAJARAN
2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar


Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

ANA SORAYA

NIM 111 11 138

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2015

3
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax. 323706 Salatiga Kode Pos 50721
Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@iainsalatiga.ac.id

Lamp : 4 eksemplar
Hal : Naskah skripsi
Saudara Ana Soraya
Kepada:
Yth. Dekan FTIK Salatiga
Di Salatiga

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:


Nama : Ana Soraya
NIM : 111 11 138
Jurusan : Tarbiyah
Fakultas : Pendidikan Agama Islam
Judul : HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU
DENGAN SISWA TERHADAP MINAT
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
AQIDAH AKHLAK KELAS XI MA
FUTUHIYYAH 2 MRANGGEN DEMAK
TAHUN 2015/2016
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Salatiga, 31 Agustus 2015


Pembimbing,

Dr.Hj. Lilik Sriyanti, M.Si


NIP. 19660814 199103 2 003

4
SKRIPSI

HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA


TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
AQIDAH AKHLAK KELAS XI MA FUTUHIYYAH 2 MRANGGEN
DEMAK TAHUN 2015/2016
DISUSUN OLEH

ANA SORAYA

NIM : 111 11 138

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan


Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada Sabtu, 29 Agustus 2015 dan telah
dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam
(S.Pd.I).

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Suwardi, M.Pd __________________

Sekretaris Penguji : Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si __________________

Penguji I : Dr. Winarno, M.Pd __________________

Penguji II : Dra. Hj. Maryatin, M.Pd __________________

Salatiga, 29 Agustus 2015

Dekan FTIK IAIN Salatiga

Suwardi, M.Pd.

NIP. 19670121 199903 1 002

5
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax. 323706 Salatiga Kode Pos 50721
Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@iainsalatiga.ac.id

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ana Soraya

NIM : 111 11 138

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Menyatakan bahwa skripsi ini saya tulis benar-benar merupakan hasil

karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau

temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan

kode etik ilmiah.

Salatiga, 31 Agustus 2015


Penulis,

Ana Soraya
NIM. 111 11 138

6
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“ Mengharap kesuksesan tanpa pengorbanan ibarat

perahu yang berlayar di tanah yang kering,,,”

Persembahan :

Untuk Ayahanda Amat Rondi dan Ibundaku Ngatiyem (alm) yang selalu
mencurahkan kasih sayang dan doanya untuk masa depanku,,
Kakak-kakakku tersayang : kak Chusnul, kak Mucha, kak Yati, kak Alim,
dan kak Dhona, yang telah merawat adik terkecilnya dengan penuh
kesabaran,,
Belahan jiwaku Bisri Mustofa yang setia mendukung segala impianku
dan menemaniku meniti kehidupan nan penuh onak dan duri,,
Dosen pembimbingku Ibu Lilik Sriyanti yang telah membimbing dan
mengarahkanku,,,,
Dosen-dosenku, yang telah mengajariku banyak hal untuk bekal masa
depanku,,
Sahabat-sahabatku, Mentari dan Hayati yang akan jadi saksi atas
kesuksesanku nanti,,
Yang tak pernah terlupakan teman-temanku seperjuangan khususnya
keluarga besar Ya Bismillah 2011 IAIN Salatiga,,
Semua teman-teman yang telah banyak membantu di setiap keadaanku,,,

7
KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT atas

segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Sholawat serta salam semoga senantiasa

tercurahkan pada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, serta para pengikut

setianya. Adapun yang menjadi tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk

memenuhi syarat dan kewajiban guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Islam dalam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Agama

Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Dalam menyusun skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan

pengarahan yang penulis terima dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, kami

sampaikan Jazaakumullah khairan katsira dan terima kasih banyak kepada yang

terhormat :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga

4. Ibu Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu

memberikan saran, bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat

selesai dengan maksimal sesuai yang diharapkan

5. Kepala sekolah dan keluarga besar MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak yang

telah banyak membantu dalam kelancaran penulisan ini

8
6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah banyak membimbing dan

memberikan pengalaman belajar guna meningkatkan kemampuan baik dalam

bidang agama dan ilmu pengetahuan

7. Ayah dan kakak-kakakku tercinta yang selalu memberiku motivasi untuk terus

maju dan berjuang

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih kurang sempurna, maka dari itu

apabila pembaca menemukan kekurangan, mohon berkenan memberikan kritik

dan saran yang bersifat membangun. Dengan harapan semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi kami dan pembaca yang budiman. Semoga kita bersama

senantiasa mendapatkan rahmat dan petunjuk dari Allah SWT. Amiin..

Wassalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Salatiga, 28 Agustus 2015

Penulis

9
ABSTRAK

Soraya, Ana.2015. Hubungan Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa terhadap


Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas XI MA
Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi,
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam.
Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dr. Hj. Lilik Sriyanti,
M.Si.

Kata kunci : interaksi edukatif, dan minat belajar.


Permasalahan yang sering terjadi di dalam proses pembelajaran ini adalah
masih banyak guru-guru yang melakukan bentuk interaksi belajar mengajar
berjalan secara searah di sekolah. Akibatnya guru sangat aktif dan siswa menjadi
pasif dan tidak kreatif. Guru harus mampu membangkitkan minat belajar
siswanya melalui interaksi edukatif dalam proses pembelajaran. Apabila bahan
pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan siswa maka siswa tidak akan belajar
dengan sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik baginya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian
korelasional. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode
angket, wawancara, observasi dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak. Adapun pengambilan
sampelnya dengan menggunakan teknik simple random sampling. Sampel diambil
20 % dari jumlah populasi yakni sebanyak 43 responden. Dalam menganalisis
data penulis menggunakan analisis pendahuluan dengan menggunakan rumus
prosentase, analisis lanjut dengan menggunakan product moment, dan
pembahasan.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Interaksi edukatif guru
dengan siswa pada kategori baik sebanyak 10 responden atau 23,2 %, sedang
sebanyak 22 responden atau 51,2%, dan buruk 11 responden atau 25,6% .
Sehingga interaksi edukatif guru dengan siswa sebagian besar adalah sedang. (2)
Minat belajar siswa pada kategori tinggi sebanyak 6 responden atau 13,9 %,
sedang sebanyak 22 responden atau 51,2 %, dan rendah sebanyak 15 responden
atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak
sebagian besar adalah sedang. (3) Ada hubungan positif antara interaksi edukatif
guru dengan siswa terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah
Akhlak kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun pelajaran 2015/2016.
Hal ini terbukti karena r xy lebih besar dari pada r tabel (r product moment) yaitu
0,316 yang mana dengan N = 43 diperoleh nilai r pada taraf signifikan 5% sebesar
0,301, sehingga hipotesis dapat diterima.

10
DAFTAR ISI

SAMPUL ................................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO ............................................................................... ii
HALAMAN JUDUL .................................................................................. iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. iv
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................. vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
ABSTRAK ................................................................................................. x
DAFTAR ISI .............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .............................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................ 6
D. Hipotesis Penelitian ............................................................. 6
E. Kegunaan Penelitian ............................................................ 7
F. Definisi Operasional ........................................................... 7
G. Metode Penelitian ............................................................... 10
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian ............................ 10
2. Lokasi dan Waktu Penelitian. .......................................... 10
3. Populasi dan Sampel ....................................................... 11
4. Metode Pengumpulan Data ............................................ 12
5. Analis Data ..................................................................... 14

11
H. Sistematika Penulisan ......................................................... 16
BAB II LANDASAN TEORI
A.Interaksi Edukatif ............................................................... 18
1. Pengertian Interaksi Edukatif ....................................... 18
2. Interaksi Belajar Mengajar sebagai Interaksi Edukatif 21
3. Ciri-ciri Interaksi Edukatif ........................................... 23
4. Komponen Interaksi Edukatif ....................................... 26
B. Minat Belajar ..................................................................... 30
1. Pengertian Minat Belajar ............................................... 30
2. Aspek- aspek Minat ...................................................... 32
3. Peranan dan Fungsi Minat Belajar ................................ 34
4. Faktor yang Mempengaruhi Minat ................................ 36
C. Hubungan Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa
terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
Aqidah Akhlak................................................................... 39
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian ................ 43
1. Sejarah Berdirinya MA Futuhiyyah 2 ............................. 43
2. Letak Geografis MA Futuhiyyah 2 ................................. 44
3. Profil MA Futuhiyyah 2 .................................................. 45
4. Struktur Organisasi .......................................................... 46
5. Keadaan Siswa, Guru, dan Pegawai ................................ 47
6. Sarana dan Prasarana ..................................................... 48
B. Penyajian Data ..................................................................... 49
1. Daftar Responden ............................................................ 50
2. Data Jawaban Angket Interaksi Edukatif Guru
dengan Siswa ................................................................. 51

12
3. Data Jawaban Angket Minat Belajar Siswa
pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak .............................. 53
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Data ....................................................................... 56
1. Analisis Data Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa ..... 57
2. Analisis Data Minat Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Aqidah Akhlak ............................................... 64
B. Pengujian Hipotesis ............................................................. 71
C. Pembahasan ......................................................................... 74
BAB V PENUTUP
A.Kesimpulan .......................................................................... 76
B.Saran .................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

13
14
DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 Keadaan Siswa MA Futuhiyyah 2


2. Tabel 3.2 Keadaan guru dan Pegawai MA Futuhiyyah 2
3. Tabel 3.3 Sarana dan Prasarana Gedung MA Futuhiyyah 2
4. Tabel 3.4 Data Responden Siswa Kelas XI MA Futuhiyyah 2
5. Tabel 3.5 Data Nilai Angket tentang Interaksi Edukatif Guru dengan
Siswa MA Futuhiyyah 2
6. Tabel 3.6 Data Nilai Angket tentang Minat Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Aqidah Akhlak MA Futuhiyyah 2
7. Tabel 4.1 Nilai Jawaban Angket tentang Interaksi Edukatif Guru dengan
Siswa MA Futuhiyyah 2
8. Tabel 4.2 Interval Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa MA Futuhiyyah
2
9. Tabel 4.3 Kategori Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa MA Futuhiyyah
2
10. Tabel 4.4 Komparasi Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa MA
Futuhiyyah 2
11. Tabel 4.5 Nilai Jawaban Angket tentang Minat Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Aqidah Akhlak
12. Tabel 4.6 Interval Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah
Akhlak
13. Tabel 4.7 Kategori Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah
Akhlak
14. Tabel 4.8 Komparasi Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah
Akhlak
15. Tabel 4.9 Tabel Kerja untuk Mencari Pengaruh antara Variabel Interaksi
Edukatif Guru dengan Siswa (X) dan Minat Belajar Siswa (Y) pada Mata
Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas XI MA Futuhiyyah 2

15
DAFTAR GAMBAR

3.1 Struktur Organisasi MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak

16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Efektifitas dan efisiensi belajar dan pembelajaran siswa di sekolah

sangat bergantung kepada peran guru. Guru haruslah mempunyai sikap

profesional dalam menjalankan tugasnya. Dengan adanya guru yang

profesional dan berkualitas maka akan mampu mencetak anak bangsa yang

berkualitas juga. Kunci yang harus dimiliki oleh setiap guru adalah

kompetensi. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia No. 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan

Kompetensi Guru menyatakan bahwa kompetensi yang harus dimiliki guru

ada 4 kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

Kompetensi sosial adalah salah satu kompetensi yang harus dimiliki

oleh guru melalui cara yang baik dalam berinteraksi dengan siswa, wali

siswa, dan masyarakat. Sudah seharusnya seorang guru dapat menciptakan

interaksi yang baik dengan siswa di kelas, sebab peranan guru sangat

dibutuhkan dalam perubahan tingkah laku siswa yang mencakup tiga aspek,

yaitu aspek sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan ketrampilan

(psikomotorik).

Dari berbagai bentuk interaksi, khususnya mengenai interaksi yang

disengaja, ada istilah interaksi edukatif. Interaksi edukatif ini adalah

interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk tujuan pendidikan dan

17
pengajaran. Oleh karena itu, interaksi edukatif perlu dibedakan dari bentuk

interaksi yang lain. Dalam arti yang lebih spesifik pada bidang pengajaran,

dikenal adanya istilah interaksi belajar-mengajar. Dengan kata lain apa yang

dinamakan interaksi edukatif, secara khusus adalah sebagai interaksi

belajar-mengajar (Sardiman, 2004: 1).

Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu kondisi yang dengan

sengaja diciptakan oleh guru guna mentransfer ilmu kepada siswa. Guru

yang mengajar dan siswalah yang belajar. Perpaduan dari kedua unsur

manusiawi inilah yang kemudian melahirkan interaksi edukatif dengan

memanfaatkan materi sebagai medianya. Permasalahan yang sering terjadi

di dalam proses pembelajaran ini adalah masih banyak guru-guru yang

melakukan bentuk interaksi belajar mengajar berjalan secara searah di

sekolah. Dalam hal ini fungsi dan peranan guru menjadi amat dominan. Di

lain pihak, siswa hanya mendengarkan informasi atau pengetahuan yang

diberikan gurunya, tanpa diberikan kesempatan untuk bertanya atau

mengemukakan pendapatnya di kelas. Kondisi yang demikian menjadikan

proses pembelajaran tidak proporsional, akibatnya guru sangat aktif dan

siswa menjadi pasif dan tidak kreatif.

Dengan adanya relasi guru dengan siswa yang baik, maka akan

timbul rasa suka siswa terhadap gurunya, sehingga tanpa disadari muncul

pula ketertarikan siswa pada mata pelajaran yang diberikan oleh gurunya.

Ketertarikan pada mata pelajaran itulah yang membuat siswa mempelajari

pelajaran dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya, guru yang kurang berinteraksi

18
dengan siswa secara akrab, menyebabkan proses belajar mengajar berjalan

kurang maksimal sehingga siswa merasa ada jarak jauh antara dirinya

dengan gurunya sehingga siswa tidak berpartisipasi secara aktif dalam

belajar. Dengan demikian, guru haruslah mampu membangkitkan minat

belajar siswanya melalui interaksi edukatif dalam proses pembelajaran.

Minat sangat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan

pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan siswa maka siswa tidak akan

belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak adanya daya tarik baginya.

Islam meletakkan peran dan tugas sebagai guru ditempat yang

sungguh mulia. Tugas guru sebagai suatu profesi menuntut guru untuk

mengembangkan profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu

pengetahuan dan tekhnologi. Mendidik, mengajar, dan melatih siswa adalah

tugas guru sebagai suatu profesi. Tugas guru sebagai pendidik berarti

meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup kepada siswanya.

Transformasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai yang disampaikan oleh guru

melalui aktifitas dan proses pembelajarannya menjadikan siswa tersebut

manusia yang lebih baik dan sempurna serta bertaqwa kepada Allah SWT.

Pendidikan Akhlak dilakukan tidak semata-mata dengan perkataan,

tetapi dengan sikap, tingkah laku, dan perbuatan. Akhlak dapat diartikan

sebagai sifat dan tingkah laku yang tumbuh dan menyatu di dalam diri

seseorang. Sifat yang tumbuh dari dalam jiwa itulah yang memancarkan

sikap dan tingkah laku perbuatan seseorang. Sedangkan tujuan dari akhlak

itu ialah mengetahui perbedaan-perbedaan perangai manusia yang baik dan

19
yang buruk, agar manusia dapat mengamalkan sifat-sifat baik dan

menjauhkan diri dari sifat-sifat yang jahat sehingga terciptalah suasana

dalam pergaulan di masyarakat, di mana tidak ada kebencian dan kejahatan.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :

َ ُ ‫صلَّى هللا‬
‫علَ ْي ِه‬ ِ ‫ قَا َل َرسُ ْو ُل‬: ‫ع ْنه ُ قَا َل‬
َ ‫هللا‬ َ ُ ‫ي هللا‬ ِ ‫ع ْن ا َ ِبى ه َُري َْرة َ َر‬
َ ‫ض‬ َ

)‫ق ( رواه بخارى‬ َ ‫ اِنَّ َما بُ ِعثْتُ ِِلُتَ ِم َم‬: ‫سلَّ َم‬
ِ َ‫ص ِل َح ْاِل َ ْخال‬ َ ‫َو‬
Artinya: Dari Abu Hurairah r.a berkata: Rasulullah Saw bersabda:
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang saleh
(baik)". (HR. Bukhari)

Sebagai Rasul yang diutus untuk menyempurnakan akhlak dan

semua kebaikan, beliau telah memberikan teladan kepada umatnya secara

sempurna melalui sabda dan amal perbuatan. Seluruh sisi kehidupan dan

ucapan beliau sesungguhnya merupakan teladan akan kesempurnaan akhlak

dan kemuliaan amalan. Pelajaran akhlak bertujuan untuk menempatkan

manusia sebagai makhluk yang tinggi dan sempurna serta membedakannya

dengan makhluk-makhluk lainnya. Oleh karena itu, dengan adanya interaksi

edukatif antara guru dan siswa yang dilaksanakan melalui mata pelajaran

Aqidah Akhlak diharapkan dapat terbentuk akhlak yang mulia dalam diri

siwa dan senantiasa tercermin dalam kehidupanya sehari-hari. Dengan kata

lain diharapkan ilmu yang telah mereka dapatkan melalui mata pelajaran

Aqidah Akhlak itu dapat mereka terapkan dan amalkan dalam kehidupannya

sehari-hari.

20
MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak adalah salah satu lembaga

pendidikan di bawah naungan yayasan pondok pesantren Futuhiyyah

Mranggen Demak. Lembaga ini merupakan salah satu madrasah terbaik

yang ada di Kabupaten Demak. Prestasi yang diraih oleh MA Futuhiyyah 2

sangat banyak. Profesionalitas pengajar yang tinggi, sarana dan prasarana

madrasah yang memadai, sehingga mencetak siswa-siswi MA Futuhiyyah 2

yang berprestasi, baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Hal

ini tercermin melalui interaksi antara guru dengan siswa dan semua pihak di

dalam lingkungan MA Futuhiyyah 2 yang berjalan secara harmonis.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis terdorong untuk

mengangkat permasalahan ini dalam bentuk penelitian dengan judul

“Hubungan Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa terhadap Minat

Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas XI MA

Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Tahun Pelajaran 2015/2016 ”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah interaksi edukatif guru dengan siswa kelas XI MA

Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun pelajaran 2015/2016?

2. Bagaimanakah minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak

kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun pelajaran

2015/2016?

3. Adakah hubungan antara interaksi edukatif guru dengan siswa

terhadap minat belajar pada mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas XI

MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun pelajaran 2015/2016?

21
C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang hendak dicapai

adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui interaksi edukatif guru dengan siswa kelas XI MA

Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun pelajaran 2015/2016

2. Untuk mengetahui minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah

Akhlak kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun pelajaran

2015/2016

3. Untuk mengetahui hubungan interaksi edukatif guru dengan siswa

terhadap minat belajar pada mata pelajaran Aqidah Akhlak siswa kelas

XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun pelajaran 2015/2016

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah dugaan pemecahan yang bersifat sementara, yakni

pemecahan yang mungkin benar dan mungkin pula salah. Sedangkan

Arikunto (1990: 57) berpendapat hipotesis adalah kebenaran yang masih

berada di bawah (belum tentu benar) dan baru dapat diangkat menjadi suatu

kebenaran jika memang telah disertai dengan bukti-bukti. Adapun hipotesis

yang penulis ajukan sebagai dugaan awal adalah “Ada hubungan yang

signifikan antara interaksi edukatif guru dengan siswa terhadap minat

belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas XI di MA

Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun pelajaran 2015/2016.”

Dengan kata lain semakin baik interaksi edukatif guru dengan siswa

dalam proses belajar mengajar, maka semakin tinggi pula minat belajarnya.

22
Sebaliknya, semakin buruk interaksi edukatif guru dengan siswa dalam

proses belajar mengajar, maka semakin rendah pula minat belajar siswa

kelas XI di MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun 2015/2016.

E. Kegunaan Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

semua kalangan, baik pendidik atau lembaga sekolah tersebut pada

umumnya. Adapun manfaat yang diharapkan antara lain sebagai berikut :

1. Secara Teoritik

Penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

bagi pengembangan dan peningkatan kualitas pengajaran pada umumnya

yang diperoleh dari penelitian.

2. Secara Praktik

Penelitian ini diharapkan memberikan informasi yang jelas kepada

pendidik mengenai hubungan interaksi edukatif guru dengan siswa

terhadap minat belajar siswa kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen

Demak.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan contoh-contoh

atau teladan dan pelajaran yang berharga bagi seluruh pendidik tentang

pentingnya interaksi edukatif dalam proses pembelajaran, sehingga

diharapkan guru dapat mengembangkan kemampuannya.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari kemungkinan terjadi penafsiran yang berbeda

dengan maksud utama penulis dalam menggunakan kata pada judul

23
penelitian ini perlu ada penjelasan beberapa istilah pokok maupun kata yang

menjadi variabel penelitian.

1. Interaksi Edukatif

Sebagaimana dikemukakan oleh Abu Achmadi dan Shuyadi

interaksi edukatif adalah suatu gambaran hubungan aktif dua arah antara

guru dan anak didik yang berlangsung dalam ikatan tujuan pendidikan

(Djamarah, 2005: 11). Sedangkan menurut Sardiman A. M (2004: 1)

interaksi edukatif adalah interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan

untuk tujuan pendidikan dan pengajaran.

Dengan demikian yang peneliti maksud mengenai interaksi

edukatif guru dengan siswa adalah suatu proses hubungan yang saling

mempengaruhi antara guru dengan siswa yang berlangsung dalam ikatan

tujuan pendidikan, yang dilakukan dengan sengaja, direncanakan serta

memiliki tujuan tertentu.

Untuk mengukur interaksi edukatif maka ditentukan indikator

sebagai berikut :

a. Adanya komunikasi yang baik antara guru dengan siswa

b. Adanya suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan

c. Guru menggunakan metode yang beragam dalam mengajar

d. Guru memberikan evaluasi di akhir materi pelajaran

e. Adanya tanya jawab antara guru dengan siswa

f. Guru mengadakan penilaian di dalam proses pembelajaran

24
g. Guru memberikan reward dan punishment sebagai pengukuhan proses

belajar

h. Guru menggunakan alat bantu dalam pembelajaran

2. Minat Belajar

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada

suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya

adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan suatu

di luar diri (Slameto, 2010: 180).

Belajar adalah perubahan relatif permanen dalam tingkah laku

atau potensi perilaku yang diperoleh dari pengalaman dan tidak

berhubungan dengan kondisi tubuh pada saat tertentu semacam penyakit,

kelelahan, atau obat-obatan (Sriyanti, 2011: 17).

Berdasarkan definisi tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa

minat belajar adalah rasa ketertarikan dan rasa suka terhadap proses

belajar mengajar yang diwujudkan melalui partisipasi dan aktivitas siswa

dalam proses pembelajaran tanpa paksaan dari pihak manapun. Adapun

indikator yang digunakan untuk mengukur minat belajar siswa antara lain

sebagai berikut :

a. Adanya kegairahan siswa dalam belajar Aqidah Akhlak

b. Adanya kemauan siswa untuk belajar baik secara individu maupun

kelompok

c. Adanya ketertarikan siswa pada pelajaran Aqidah Akhlak

d. Adanya perhatian siswa pada materi yang disampaikan

25
e. Adanya keterlibatan dan partisipasi siswa di dalam proses

pembelajaran

f. Adanya semangat siswa dalam mengikuti pelajaran Aqidah Akhlak

g. Adanya kedisiplinan siswa dalam mengikuti pelajaran Aqidah

Akhlak

h. Adanya penerapan materi Aqidah Akhlak di dalam kehidupan siswa

sehari-hari

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat

korelasional, untuk mengetahui hubungan tiap variabel penelitian

menggunakan analisis statistik persentase dan tekhnik analisis product

moment untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel x dalam

hal ini interaksi edukatif guru dengan siswa dan variabel y, yaitu minat

belajar siswa.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada pengaruh interaksi edukatif guru

dengan siswa terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah

Akhlak kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun pelajaran

2015/2016. Penelitian ini diperkirakan dapat memakan waktu selama 1

bulan yang terbagi menjadi beberapa tahap dari proses pengumpulan data

hingga proses penulisan laporan.

26
3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti

dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan (Zuriah, 2006:

116). Sedangkan menurut Arikunto (1998: 109) populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian ini penulis

mengambil populasi siswa kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen

Demak tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 214 siswa.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi sebagai contoh yang

diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu (Zuriah, 2006: 116).

Jadi sampel adalah bagian dari individu yang diselidiki yang akan

dijadikan sampel. Dalam penarikan sampel di atas didasarkan pada

pendapat Arikunto (1998: 117) yaitu untuk sekedar ancer-ancer

apabila subjeknya kurang dari 100 maka lebih baik diambil

semuanya. Sedangkan apabila subjeknya lebih dari 100 maka

diambil 10-15 % atau 20-25 % atau lebih. Dalam pengambilan

sampel ini peneliti mengambil 20% dari jumlah populasi sehingga

sampel yang diteliti berjumlah 43 siswa. Teknik pengambilan

sampel yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan

teknik simple random sampling. Random sampling adalah

pengambilan sampel secara acak atau tanpa pandang bulu. Sampel

diambil dari setiap kelas (sub populasi). Dengan menggunakan

27
teknik ini, penulis berharap sampel tersebut dapat mewakili

keseluruhan populasi secara tepat.

4. Metode Pengumpulan Data

a. Metode Angket

Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data dengan

cara mengirimkan suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk

diisi (Sukandarrumidi, 2004: 78). Adapun yang menerima angket

dalam pengumpulan data ini adalah siswa kelas XI MA Futuhiyyah 2

Mranggen Demak. Metode angket yang digunakan adalah angket

tertutup, jawaban diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu atau

jawaban sudah disediakan sehingga responden tinggal melingkari

pilihan yang tersedia. Teknik ini digunakan untuk menggali data

tentang interaksi edukatif guru dengan siswa dan minat belajar siswa

pada mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas XI MA Futuhiyyah 2

Mranggen Demak semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016.

b. Metode Observasi

Menurut Sukandarrumidi (2004: 69) observasi adalah

pengamatan dan pencatatan suatu obyek dengan sistematika fenomena

yang diselidiki. Metode ini digunakan untuk membantu dalam

pengumpulan data kondisi secara umum. Teknik ini digunakan untuk

mendapatkan data yang berkaitan dengan situasi dan kondisi MA

Futuhiyyah 2 Mranggen Demak yang meliputi : letak geografis,

keadaan sekolah serta keadaan guru dan siswa.

28
c. Metode Dokumentasi

Menurut Zuriah (2006: 116) dokumentasi adalah cara

mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti: arsip,

termasuk juga buku tentang teori, pendapat, dalil, atau hukum, dan

lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. Teknik ini

digunakan untuk memperoleh data yang berupa arsip, data sekolah,

dan data siswa kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak semester

ganjil tahun pelajaran 2015/2016.

d. Metode Interview

Interview dikenal pula dengan istilah wawancara yakni suatu

proses tanya jawab lisan antar 2 orang atau lebih berhadapan secara

fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengar telinga

sendiri dari suaranya (Sukandarrumidi, 2004: 88). Adapun bentuk

wawancara dari penelitian ini dengan mengajukan beberapa

pertanyaan kepada guru pengampu mata pelajaran Aqidah Akhlak

maupun siswa kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak semester

ganjil tahun pelajaran 2015/2016 mengenai interaksi guru dengan

siswa dan minat belajar siswa, kemudian jawaban mereka nantinya

dijadikan data penelitian

29
5. Analisis Data

Analisis data adalah proses mengatur urutan data,

mengorganisasikannya ke dalam suatu pola kategori dan suatu uraian

dasar (Iqbal, 2004: 15). Analisis data ini bertujuan untuk memperlihatkan

hubungan antara fenomena yang terdapat dalam penelitian. Fenomena

tersebut yaitu kondisi yang terjadi pada siswa kelas XI MA Futuhiyyah 2

Mranggen Demak, kaitannya dengan pengaruh interaksi edukatif guru

dengan siswa terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah

Akhlak. Dalam mengolah data yang bersifat statistik, penulis

menggunakan 3 tahap analisis sebagai berikut :

a. Analisis Pendahuluan

Untuk mengubah data yang bersifat kualitatif menjadi

kuantitatif penulis menggunakan standar skor tertentu dengan

ketentuan sebagai berikut :

a) Untuk jawaban selalu diberi skor 4

b) Untuk jawaban kadang-kadang diberi skor 3

c) Untuk jawaban jarang diberi skor 2

d) Untuk jawaban tidak pernah diberi skor 1

b. Analisis Uji Hipotesis

Untuk menjawab permasalahan penelitian pada variabel

pertama dan yang kedua menggunakan rumus persentase sebagai

berikut:

P= x 100%

30
Keterangan :

P : Persentase perolehan

F : Frekuensi

N : Jumlah total responden

Untuk mengetahui hubungan interaksi edukatif guru dengan

siswa terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah

Akhlak kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak digunakan

rumus korelasional sebagai berikut :

Keterangan :

: Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

X : Jumlah skor variabel X

Y : Jumlah skor variabel Y

: Kuadrat dari variabel X

: Kuadrat dari variabel Y

: Banyaknya sampel penelitian

XY : Product dari variabel X dan Y

c. Analisis Lanjutan

Merupakan interpretasi dari analisis uji hipotesis dengan

product moment yaitu dengan membandingkan nilai koefesien

korelasi hasil penelitian (ro) dengan (rt) dengan taraf signifikan 5 %

dan 1 %. Apabila nilai (ro ) sama atau lebih besar dari (rt ) maka ada

31
korelasi positif dan signifikan antara interaksi edukatif guru dengan

siswa terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah

Akhlak, sehingga hipotesis yang diajukan Ha dapat diterima. Tetapi

sebaliknya apabila (ro ) lebih kecil dari (rt ) maka tidak ada hubungan

interaksi edukatif guru dengan siswa terhadap minat belajar siswa

pada mata pelajaran Aqidah Akhlak, sehingga hipotesis yang diajukan

tertolak.

H. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam penulisan skripsi ini, maka penulis

menyusun sistematikanya sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan

penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan

sistematika penulisan skripsi.

BAB II Landasan Teori

Berisi tentang kajian tentang interaksi edukatif guru dengan

siswa meliputi : pengertian interaksi edukatif, interaksi

belajar mengajar sebagai interaksi edukatif, ciri-ciri

interaksi edukatif, dan komponen-komponen interaksi

edukatif. Kajian tentang minat belajar meliputi : pengertian

minat belajar, aspek-aspek minat, peranan dan fungsi minat

belajar, dan faktor yang mempengaruhi minat belajar.

32
Hubungan interaksi edukatif guru dengan siswa terhadap

minat belajar siswa.

BAB III Hasil Penelitian

Berisi tentang gambaran umum sekolah yang meliputi :

sejarah berdirinya sekolah, letak geografis, profil sekolah,

struktur organisasi, keadaann siswa, guru, dan pegawai,

sarana prasarana sekolah, dan penyajian data.

BAB IV Analisis Data

Berisi tentang analisis data, pengujian hipotesis dan

pembahasan.

BAB V Penutup yang terdiri dari kesimpulan, dan saran.

33
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Interaksi Edukatif

1. Pengertian Interaksi Edukatif

Interaksi akan selalu berkaitan dengan istilah komunikasi atau

hubungan. Dalam proses komunikasi dikenal adanya unsur komunikan dan

komunikator. Hubungan antara komunikator dengan komunikan biasanya

karena mengintegrasikan sesuatu, yang dikenal dengan istilah pesan

(mesagge). Kemudian unuk menyampaikan atau mengontakan pesan itu

diperlukan adanya media atau saluran (channel). Jadi unsur-unsur yang

terlibat dalam komunikasi itu adalah: komunikator, komunikan, pesan, dan

saluran atau media. Begitu juga hubungan antara manusia yang satu

dengan manusia yang lainya, empat unsur untuk terjadinya proses

komunikasi itu akan selalu ada (Sardiman, 2004: 7).

Dilihat dari istilah, komunikasi yang berpangkal pada perkataan

communicare yang berarti berpartisipasi, memberitahukan, dan menjadi

milik bersama. Dengan demikian secara konseptual arti komunikasi itu

sendiri sudah mengandung pengertian-pengertian memberitahukan berita,

pengetahuan, pikiran-pikiran, nilai-nilai dengan maksud untuk

mengunggah partisipasi agar hal-hal yang diberitahukan itu menjadi milik

bersama.

34
Kalau dihubungkan dengan istilah interaksi edukatif, sebenarnya

komunikasi timbal-balik antara pihak yang satu dengan pihak yang lain,

sudah mengandung maksud-maksud tertentu, yakni untuk mencapai

pengertian bersama yang kemudian untuk mencapai tujuan (dalam

kegiatan belajar berarti untuk mencapai tujuan belajar). Memang dalam

berbagai bentuk komunikasi yang sekedarnya, mungkin tidak direncana,

sehingga tidak satu arah atau satu tujuan. Hal inilah yang kadang-kadang

sulit dikatakan sebagai interaksi edukatif, dan ini banyak terjadi dalam

kehidupan manusia (Sardiman, 2004: 8). Dengan demikian interaksi yang

dikatakan sebagai interaksi edukatif apabila secara sadar meletakan tujuan

untuk mengubah tingkah laku dan perbuatan seseorang. Interaksi yang

bernilai pendidikan ini dalam dunia pendidikan disebut sebagai interaksi

edukatif (Djamarah, 2005: 11).

Konsep di atas, memunculkan istilah guru di satu pihak dan peserta

didik di lain pihak. Keduanya berada dalam interaksi edukatif dengan

posisi, tugas, dan tanggung jawab yang berbeda, namun bersama-sama

mencapai tujuan. Guru bertanggung jawab untuk mengantarkan peserta

didik ke arah kedewasaan susila yang cakap dengan memberikan sejumlah

ilmu pengetahuan dan membimbingnya. Sedangkan peserta didik berusaha

untuk mencapai tujuan itu dengan bantuan dan pembinaan dari guru.

Interaksi edukatif harus menggambarkan hubungan aktif dua arah dengan

sejumlah pengetahuan sebagai mediumnya, sehingga interaksi itu

merupakan hubungan yang bermakna dan kreatif. Semua unsur interaksi

35
harus berproses pada ikatan tujuan pendidikan. Karena itu, interaksi

edukatif adalah suatu gambaran hubungan aktif dua arah antara guru dan

peserta didik yang berlangsung dalam ikatan tujuan pendidikan.

Proses interaksi edukatif adalah suatu proses yang mengandung

sejumlah norma dan semua norma itulah yang harus guru transfer kepada

peserta didik. Karena itu, wajarlah bila interaksi edukatif tidak berproses

dalam kehampaan, tetapi dalam penuh makna. Interaksi edukatif sebagai

jembatan yang menghidupkan persenyawaan antara pengetahuan dan

perbuatan, yang mengantarkan kepada tingkah laku sesuai dengan

pengetahuan yang diterima oleh peserta didik. Interaksi edukatif adalah

interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk tujuan pendidikan

dan pengajaran. Dalam artian yang lebih spesifik pada bidang pengajaran

dikenal dengan istilah interaksi belajar mengajar. Interaksi belajar

mengajar mengandung suatu arti adanya kegiatan interaksi dari pengajar

yang melaksanakan tugas mengajar di suatu pihak dengan warga belajar

yang sedang melaksanakan kegiatan belajar di pihak lain. Dengan

demikian dapat dipahami bahwa interaksi edukatif adalah hubungan dua

arah antara guru dan peserta didik dengan sejumlah norma sebagai

mediumnya untuk mencapai tujuan pendidikan.

Selain interaksi antara individu dengan individu yang lain, yang

terjadi dalam pembelajaran dan pengajaran juga adanya interaksi dengan

hal-hal yang bersifat benda, seperti media, alat dan lain-lain. Karena

pengajaran merupakan suatu sistem, artinya suatu keseluruhan yang terdiri

36
dari komponen-komponen yang berinterelasi dan berinteraksi antara yang

satu dan yang lainnya dan dengan keseluruhan itu sendiri untuk mencapai

tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

2. Interaksi Belajar Mengajar sebagai Interaksi Edukatif

Belajar mengajar adalah suatu proses yang dilakukan dengan sadar

dan bertujuan. Proses belajar mengajar akan berhasil bila hasilnya mampu

membawa perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan

nilai sikap dalam diri siswa. Menurut Usman (1991: 1) proses belajar

mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian

perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang

berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.

Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan

syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Proses belajar

mengajar mempunyai makna dan pengertian yang lebih luas daripada

pengertian mengajar. Dalam proses belajar mengajar tersirat adanya satu

kesatuan kegiatan yang tak terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru

yang mengajar. Antara kedua kegiatan ini terjalin interaksi yang saling

menjulang.

Interaksi belajar mengajar di sekolah merupakan interaksi yang

berencana. Secara umum yang menjadi rencana pengajarannya adalah

kurikulum, sedangkan secara khusus rencana pengajaran ini adalah Garis-

garis Besar Program Pengajaran (GBPP) dan Satuan Pelajaran. Kurikulum

sebagai rencana pengajaran yang bersifat umum mengandung tujuan-

37
tujuan yang ingin dicapai lembaga pendidikan, struktur program

pengajaran yang memuat pada mata pelajaran yang diberikan, strategi

belajar mengajar yang umumnya digunakan dalam pelaksanan kurikulum

tersebut, serta evaluasi pelaksanaan kurikulum (Ibrahim dan Syaodih,

1996: 32). Proses saling mempengaruhi terjadi dalam interaksi belajar

mengajar. Bukan hanya guru yang mempengaruhi siwa, tetapi siswa juga

dapat mempengaruhi guru.

Interaksi belajar mengajar yang terjadi secara langsung di dalam

kelas, mungkin diteruskan di luar kelas atau di luar sekolah, dalam bentuk

interaksi secara tidak langsung. Guru dapat memberikan berbagai bentuk

penugasan agar para siswa juga dapat melakukan berbagai aktifitas belajar

di luar sekolah yang berfungsi untuk memantapkan, memperdalam, dan

memperluas bahan ajaran yang diberikan guru di dalam kelas atau sekolah.

Seringkali para siswa tidak cukup memadai penguasaannya apabila hanya

belajar di dalam kelas atau sekolah, tetapi perlu dimantapkan dengan

belajar sendiri di luar sekolah.

Interaksi guru dengan siswa bukan hanya dalam penguasaan bahan

ajar, tetapi juga dalam penerimaan nilai-nilai, pengembangan sikap, serta

dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa. Dengan

demikian interaksi dalam peristiwa belajar mengajar mempunyai arti yang

lebih luas, tidak sekadar hubungan antara guru dengan siswa, tetapi berupa

interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa

38
materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa

yang sedang belajar.

3. Ciri-ciri Interaksi Edukatif

Sebagai interaksi yang bernilai normatif, maka interaksi edukatif

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

a. Interaksi edukatif mempunyai tujuan

Tujuan dalam interaksi edukatif adalah untuk membantu dan

memfasilitasi siswa dalam suatu perkembangan tertentu. Menurut

Nasution (2008: 3) tujuan belajar yang utama ialah bahwa apa yang

dipelajari itu berguna di kemudian hari. Untuk itulah guru perlu

menumbuhkan perhatian siswa terhadap apa yang dipelajarinya.

Menurut Soemanto (1998: 32) perhatian adalah pemusatan tenaga atau

kekuatan jiwa yang tertuju pada suatu objek. Oleh karena itu, interaksi

edukatif yang sadar akan tujuan, akan menempatkan siswa sebagai

pusat perhatian.

b. Mempunyai prosedur yang direncanakan untuk mencapai tujuan

Agar dapat mencapai tujuan secara optimal, maka dalam

melakukan interaksi dibutuhkan suatu prosedur atau langkah-langkah

sistematik dan relevan. Untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran

yang satu dengan yang lainnya, mungkin akan membutuhkan prosedur

dan desain-desain yang berbeda-beda pula.

39
c. Interaksi edukatif ditandai dengan penggarapan materi khusus

Dalam hal materi harus menggunakan desain yang sedemikian

rupa, sehingga cocok dan tepat guna untuk menggapai tujuan yang

dimaksudkan. Dalam hal ini perlu memperhatikan komponen-

komponen pengajar yang lain. Materi harus didesain dan dipersiapkan

sebelum berlangsungnya interaksi edukatif.

e. Ditandai dengan aktivitas siswa

Sebagai konsekuensi, bahwa siswa merupakan sentral, maka

aktifitas siswa merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya interaksi

edukatif. Aktifitas siswa dalam hal ini baik secara fisik maupun

mental aktif. Menurut Azzet (2013: 65) seorang guru hendaknya bisa

mendengarkan dengan baik apa yang disampaikan oleh siswanya,

betapa pun sang siswa masih anak-anak. Dengan demikian siswa

mempunyai keberanian untuk berpendapat dan terlibat aktif di dalam

pembelajaran.

f. Guru berperan sebagai pembimbing

Dalam peranannya sebagai pembimbing, seorang guru harus

berusaha menyelaraskan dan menghidupkan serta memberikan

motivasi kepada siswa supaya terjadi proses interaksi edukatif yang

kondusif. Guru harus siap dan siaga sebagai mediator dalam segala

situasi proses interaksi edukatif, sehingga guru akan menjadi tokoh

yang akan diliat, diikuti dan ditiru tingkah lakunya oleh siswa.

Menurut Crow dan Crow (1984: 40) kelakuan dan pernyataan sikap

40
yang terlihat dari guru mempunyai daya yang mampu mempengaruhi

anak-anak. Oleh karenanya keadaan itu memaksa guru untuk menjadi

orang yang sopan santun, selama masih ada anggapan bahwa orang

yang berakhlaq menjadi ukuran yang patut ditiru.

g. Interaksi edukatif membutuhkan disiplin

Disiplin dalam interaksi edukatif diartikan sebagai suatu pola

tingkah laku yang diatur menurut ketentuan yang ditaati dengan sadar

oleh pihak guru maupun pihak siswa. Mekanisme kongkret dari

ketaatan terhadap ketentuan, kaidah atau tata tertib itu akan terlihat

dari pelaksanaan prosedur. Jadi, langkah-langkah yang dilaksanakan

sesuai dengan prosedur yang sudah digariskan. Jika terjadi adanya

penyimpangan dari prosedur, berarti suatu indikator terjadi

pelanggaran disiplin.

h. Mempunyai batas waktu

Untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam sistem

kelas (lingkup kelompok siswa), batas waktu menjadi salah satu ciri

khas yang tidak bisa ditinggalkan. Setiap tujuan diberi batas waktu

tertentu untuk mengukur suatu pencapaian, kapan tujuan pembelajaran

itu harus sudah tercapai dan kapan waktu untuk menuju tingkat

pembelajaran yang lebih dari tingkat yang sebelumnya.

i. Diakhiri dengan evaluasi

Masalah evaluasi merupakan bagian penting yang tidak bisa

diabaikan dari rangkaian kegiatan di atas. Seorang guru harus

41
melakukan evaluasi untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan

pengajaran yang telah ditentukan.

4. Komponen- komponen Interaksi Edukatif

a. Tujuan

Kegiatan interaksi edukatif adalah suatu kegiatan yang secara

sadar dilakukan oleh guru. Atas dasar kesadaran itulah guru

melakukan kegiatan pembuatan program pengajaran dengan prosedur

dan langkah-langkah sistematik. Tujuan mempunyai arti penting

dalam kegiatan interaksi edukatif. Tujuan dapat memberikan arah

yang jelas dan pasti kemana kegiatan pembelajaran akan dibawa oleh

guru. Dengan berpedoman pada tujuan guru dapat menyeleksi

tindakan mana yang harus dilakukan dan tindakan mana yang harus

ditinggalkan. Di dalam tujuan terhimpun sejumlah norma yang akan

ditanamkan ke dalam diri setiap siswa.

Tercapai tidaknya tujuan pembelajaran dapat diketahui dari

penguasaan siswa terhadap bahan yang diberikan selama kegiatan

interaksi edukatif berlangsung. Oleh karena di dalam tujuan terpatri

sejumlah norma, maka tujuan dimasukkan ke dalam salah satu

komponen interaksi edukatif.

b. Bahan Pelajaran

Bahan adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses

interaksi edukatif. Tanpa adanya bahan pelajaran proses interaksi

edukatif tidak akan berjalan. Karena itu, guru yang akan mengajar

42
pasti mempelajari dan mempersiapkan bahan pelajaran yang akan

disampaikan kepada siswa.

Guru harus menguasai bahan pelajaran dengan baik. Ada dua

permasalahan dalam penguasaan bahan pelajaran ini, yakni

penguasaan bahan pelajaran pokok dan bahan pelajaran penunjang.

Pemakaian bahan pelajaran penunjang ini harus sesuai dengan bahan

pelajaran pokok yang dipegang oleh guru agar dapat memberikan

motivasi kepada semua siswa.

c. Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam

pendidikan. Segala sesuatu yang diprogramkan akan dilaksanakan

dalam kegiatan belajar mengajar. Semua komponen pengajaran akan

berproses di dalamnya. Komponen inti yakni manusiawi, guru, dan

siswa melakukan kegiatan dengan tugas dan tanggung jawab dalam

kebersamaan berlandaskan interaksi normatif untuk bersama-sama

mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam pengelolaan pengajaran dan pengelolaan kelas yang

perlu diperhatikan oleh guru adalah perbedaan siswa pada aspek

biologis, intelektual, dan psikologis. Tinjauan pada ketiga aspek ini

akan membantu dalam menentukan pengelompokkan siswa di kelas.

Interaksi yang biasanya terjadi di dalam kelas adalah interaksi guru

dengan siswa ketika pelajaran berlangsung. Di sini tentu saja aktivitas

43
optimal belajar siswa sangat menentukan kualitas interaksi yang

terjadi di dalam kelas.

d. Metode

Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru

guna kepentingan pembelajaran. Dalam melaksanakan tugasnya setiap

guru harus mempunyai metode yang bervariasi, tidak hanya pada satu

metode saja. Di samping itu, guru harus memperhatikan adanya

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan metode

mengajar yaitu tujuan yang berbagai jenis dan fungsinya, siswa

dengan berbagai tingkat kematangannya, situasi dengan berbagai

keadaannya, fasilitas dengan berbagai kualitas dan kuantitasnya, serta

pribadi guru dengan kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda.

e. Alat

Dalam kegiatan interaksi edukatif biasanya dipergunakan alat

nonmaterial dan alat material. Alat nonmaterial berupa perintah,

larangan, nasihat, himbauan dan sebagainya. Sedangkan alat material

atau alat bantu pengajaran berupa globe, papan tulis, kapur, diagram,

lukisan, slide, video, dan lain-lain.

f. Sumber Pelajaran

Banyak sekali sumber belajar yang ada di sekolah, halaman,

pusat kota, pedesaan, dan sebagainya. Pemanfaatan sumber-sumber

pengajaran tersebut tergantung pada kreativitas guru, waktu, biaya dan

kebijakan-kebijakan lainnya. Segala sesuatu dapat dipergunakan

44
sebagai sumber belajar sesuai kepentingan guna mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.

g. Evaluasi

Fungsi utama evaluasi adalah menentukan hasil-hasil urutan

pengajaran yang bertalian langsung dengan penguasaan tujuan-tujuan

yang menjadi target pengajaran (Hamalik, 2007: 145). Pelaksanaan

evaluasi dilakukan oleh guru dengan memakai seperangkat instrumen

penggali data seperti tes tertulis, dan tes lisan. Baik evaluasi produk

yang diarahkan pada keberhasilan belajar siswa maupun evaluasi

proses yang diarahkan pada keberhasilan guru dalam mengajar,

keduanya adalah kegiatan untuk mengumpulkan data seluas-luasnya,

yang berkenaan dengan kemampuan siswa atau kualitas kegiatan guru,

guna mengetahui sebab akibat dari suatu aktivitas pengajaran dan

hasil belajar siswa yang mendorong serta mengembangkan

kemampuan belajar.

Melalui konsepsi tersebut, tujuan evaluasi adalah untuk

mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan siswa

dalam mencapai tujuan yang diharapkan, memungkinkan guru menilai

aktivitas atau pengaalaman yang didapat, dan menilai metode

mengajar yang dipergunakan.

45
B. Minat Belajar

1. Pengertian Minat Belajar

Minat belajar berasal dari dua kata yaitu minat dan belajar. Minat

adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau

aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah

penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan suatu di luar

diri (Slameto, 2010: 180). Crow and Crow mengatakan bahwa minat

berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong sesorang untuk

menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, dan

pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri (Djaali, 2012:

121).

Secara sederhana minat berarti kecenderungan dan kegairahan

yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Jadi minat dapat

diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih

menyukai suatu hal dari pada hal lainnya. Dapat pula dimanifestasikan

melalui partisipasi dalam suatu aktifitas. Minat tidak dibawa sejak lahir,

melainkan diperoleh kemudian.

Sedangkan pengertian belajar menurut beberapa ahli adalah

sebagai berikut :

a. Menurut Hilgard dan Bower dalam bukunya Theories of Learning

(1975) mengemukakan belajar berhubungan dengan perubahan

tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang

disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi

46
itu, di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau

dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-

keadaan sesaat seseorang (Purwanto, 2000: 84).

b. A. Caurine mendefinisikan belajar adalah modifikasi atau

memperteguh perilaku melalui pengalaman (Sriyanti, 2011: 17).

c. Witherington dalam buku Educational Psycology mengemukakan

“belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang

menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa

kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian”

(Purwanto, 2000: 84).

d. Belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri individu berkat

adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan

lingkungannya (Usman, 1991: 2).

e. Morgan dalam buku Introduction to Psychology (1978)

mengemukakan “belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap

dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau

pengalaman (Purwanto, 2000: 84).

f. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya (Slameto, 2010: 2).

Berdasarkan definisi tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa minat

belajar adalah rasa ketertarikan dan rasa suka terhadap proses belajar

47
mengajar yang diwujudkan melalui partisipasi dan aktivitas siswa dalam

proses pembelajaran tanpa paksaan dari pihak manapun.

2. Aspek-aspek Minat

Menurut pendapat Hurlock (1990) minat memiliki dua aspek,

yaitu:

a. Aspek kognitif, aspek ini didasarkan atas konsep yang dikembangkan

seseorang mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Konsep

yang membangun aspek kognitif di dasarkan atas pengalaman dan apa

yang dipelajari dari lingkungan. Ada dua macam kecakapan kognitif

siswa yang perlu dikembangkan segera oleh guru, yakni :

1) Strategi belajar memahami isi pelajaran

2) Strategi meyakini arti penting isi materi pelajaran dan aplikasinya

serta menyerap pesan-pesan moral yang terkandung dalam materi

pelajaran tersebut.

Tugas guru dalam hal ini ialah menggunakan pendekatan mengajar

yang memungkinkan para siswa menggunakan strategi belajar yang

berorientasi pada pemahaman yang mendalam terhadap isi materi

pelajaran. Guru juga dituntut untuk mengembangkan kecakapan

kognitif para siswa dalam memecahkan masalah dengan

menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dan keyakinan-

keyakinan terhadap pesan-pesan moral atau nilai yang terkandung

dan menyatu dalam pengetahuannya (Syah, 1995: 85).

48
b. Aspek afektif, aspek afektif adalah konsep yang membangun konsep

kognitif dan dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan atau objek

yang menimbulkan minat. Aspek ini mempunyai peranan yang besar

dalam memotivasikan tindakan seseorang (Sari, 2014: 13).

Peningkatan kecakapan afektif ini antara lain berupa kesadaran

beragama yang mantap seperti dimilikinya sikap mental keagamaan

yang lebih tegas sesuai dengan tuntunan ajaran agama yang telah ia

pahami dan yakini secara mendalam. Sebagai contoh, apabila seorang

siswa diajak kawannya untuk berbuat yang tidak senonoh atau

menyalahgunakan obat-obat terlarang ia akan menolak dan bahkan

berusaha mencegah perbuatan asusila itu dengan segenap daya dan

upayanya. Minat terhadap mata pelajaran Aqidah Akhlak yang

dimiliki seseorang bukan bawaan sejak lahir, tetapi dipelajari melalui

proses penilaian kognitif dan penilaian afektif seseorang yang

dinyatakan dalam sikap. Dengan kata lain jika proses penilaian

kognitif dan afektif seseorang terhadap objek minat adalah positif

maka akan menghasilkan sikap yang positif dan dapat menimbulkan

minat.

Menurut pendapat Witherington sebagaimana dikutip oleh M.

Buchori (1991: 136), ia membagi minat menjadi dua macam, yaitu:

a. Minat primitif atau biologis minat, yang timbul dari kebutuhan-

kebutuhan jasmani berkisar pada soal makanan, rasa nyaman, dan

aktifitas. Jadi pada jenis minat ini meliputi kesadaran tentang

49
kebutuhan yang langsung dapat memuaskan dorongan untuk

mempertahankan organisme.

b. Minat kultural atau sosial minat, yang berasal dari perbuatan belajar

yang lebih tinggi tarafnya. Orang yang benar-benar terdidik ditandai

dengan adanya minat yang sangat luas terhadap hal-hal yang bernilai.

Jadi minat kultural di sini lebih tinggi nilainya dari pada minat

primitif.

Dari pendapat tersebut dapat diambil sebuah pengertian bahwa

minat belajar siswa terhadap pelajaran Aqidah Akhlak terdiri dan dua

minat, yaitu minat dari dalam (primitif) dan minat dari luar (kultural).

Minat primitif tersebut dapat digambarkan bahwa anak memang sudah

menyukai pelajaran Aqidah Akhlak, sehingga dari dalam tubuhnya

sudah ada dorongan keinginan untuk mempelajari lebih tekun tentang

Aqidah Akhlak. Sedangkan minat kultural dalam mempelajari Aqidah

Akhlak dikarenakan proses pembelajaran di MA Futuhiyyah 2

Mranggen Demak sesuai dengan keinginan para siswa, sehingga

dengan proses belajar tersebut siswa menjadi lebih suka, dan tertarik

untuk belajar Aqidah Akhlak

3. Peranan dan Fungsi Minat Belajar

Pada setiap minat manusia, minat memegang peranan yang

penting dalam kehidupannya dan mempunyai dampak yang besar atas

perilaku dan sikap. Minat menjadi sumber motivasi yang kuat untuk

belajar. Anak yang berminat terhadap sesuatu kegiatan baik itu bekerja

50
maupun belajar, akan berusaha sekuat tenaga untuk mencapai tujuan

yang diinginkan. Begitu halnya minat belajar siswa amatlah penting di

dalam proses belajar mengajar. Minat dapat menunjukkan kemampuan

untuk memberi stimuli yang mendorong kita untuk memperhatikan

seseorang, sesuatu atau kegiatan, dan dapat memberi pengaruh terhadap

pengalaman yang telah distimuli oleh kegiatan itu sendiri. Dengan kata

lain minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan hasil dari turut

sertanya dalam kegiatan itu.

William James (1890) melihat bahwa minat belajar merupakan

faktor utama yang menentukan derajat keaktifan siswa. Jadi, minat

merupakan faktor yang menentukan keterlibatan siswa secara aktif dalam

belajar (Usman, 1991: 22). Oleh karena itu, pengajaran perlu

memperhatikan minat dan kebutuhan, karena setiap siswa mempunyai

minat dan kebutuhan masing-masing. Bahan ajar dan cara penyampaian

sedapat mungkin disesuaikan dengan minat dan kebutuhan tersebut.

Walaupun hampir tidak mungkin menyesuaikan pengajaran dengan minat

dan kebutuhan setiap siswa. Sedapat mungkin perbedaan-perbedaan

minat dan kebutuhan tersebut dapat dipenuhi. Sesuatu yang menarik

minat dan dibutuhkan anak akan menarik perhatiannya. Dengan demikian

mereka akan bersunguh-sungguh dalam belajar (Ibrahim dan Syaodih,

1995: 27).

Umpamanya seorang siswa yang menaruh perhatiannya pada

Aqidah Akhlak akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada

51
siswa lainnya. Kemudian, karena pemusatan perhatian yang intensif

terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih

giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan (Syah, 1995: 136).

Tugas atau pekerjaan tidak dapat diselesaikan tanpa pengerahan

usaha, daya, dan tenaga. Semakin sulit suatu tugas, semakin banyak pula

tenaga yang diperlukan untuk mengerjakan tugas dengan baik.

Generalisasi ini berlaku pula dalam belajar. Penguasaan yang sempurna

terhadap suatu mata pelajaran, memerlukan pencurahan perhatian yang

rinci. Minat yang telah disadari terhadap bidang pelajaran, mungkin

sekali akan menjaga pikiran siswa, sehingga dia bisa menguasai

pelajarannya. Prestasi yang berhasil akan menambah minatnya yang

dapat berlanjut sepanjang hayat (Djaali, 2012: 121).

4. Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar

Berhasil atau tidak seseorang dalam belajar disebabkan

beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil

belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi banyak jenisnya, tetapi

digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor

ekstern.

a. Faktor Intern

Di dalam faktor intern ini terdapat 3 faktor, yaitu faktor

jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan.

52
1) Faktor Jasmaniah

a) Faktor Kesehatan

Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah

mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan

cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang

bekerja, belajar, istirahat, tidur, makan, olah raga, rekreasi

dan ibadah.

b) Cacat Tubuh

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang

baik atau kurang sempurna mengenai tubuh. Cacat itu dapat

berupa buta, setengah buta, tuli, setengah tuli, lumpuh, patah

kaki, dan patah tangan. Keadaan cacat tubuh juga

mempengaruhi belajar. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia

belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat

bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh

kecacatannya itu.

2) Faktor Psikologis

Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri

individu. Menurut Djamarah (2011: 191) faktor psikologis

sebagai faktor dari dalam tentu saja merupakan hal yang utama

dalam menentukan intensitas belajar seorang anak. Meski faktor

luar mendukung, tetapi faktor psikologis tidak mendukung maka

faktor luar itu akan kurang signifikan.

53
Faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan,

motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan dan lain

sebagainya. Tingkat kecerdasan akan mempengaruhi daya serap

serta berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Demikian

juga motivasi, bakat, dan minat banyak memberikan warna

terhadap aktivitas belajar (Sriyanti, 2011: 24).

3) Faktor Kelelahan

Kelelahan adalah suatu keadaan atau kondisi, baik kondisi

jasmani maupun kondisi psikis, bukan suatu dorongan tertentu

(Ahmadi, 1998: 158). Kelelahan pada seseorang dibagi menjadi

dua macam, yaitu kelelahan jasmani, dan kelelahan rohani

(bersifat psikis). Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah

lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan

tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena kekacauan substansi sisa

pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah tidak atau kurang

lancar pada bagian-bagian tertentu. Kelelahan sangat

mempengaruhi belajar. Oleh karena itu, agar siswa dapat belajar

dengan baik maka jangan sampai terjadi kelelahan dalam

belajarnya. Sehingga perlu diusahakan kondisi yang bebas dari

kelelahan.

b. Faktor Ekstern

Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri

individu. Dalam proses belajar di sekolah, faktor ekstern berati faktor-

54
faktor yang berada di luar diri siswa. Faktor-faktor ekstern terdiri dari

faktor nonsosial dan faktor sosial.

1). Faktor Non sosial

Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang

berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Faktor

nonsosial adalah kondisi fisik yang ada di lingkungan sekolah,

keluarga, maupun masyarakat. Aspek fisik tersebut bisa berupa

peralatan sekolah, sarana belajar, gedung dan ruang belajar,

kondisi geografis sekolah dan rumah dan sejenisnya.

2). Faktor Sosial

Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang

berupa manusia. Faktor sosial berasal dari keluarga, lingkungan

sekolah dan lingkungan masyarakat. Misalnya relasi antara

anggota keluarga, cara orang tua mendidik, suasana rumah,

interaksi guru dengan siwa, relasi siswa dengan siswa, kegiatan

siswa dalam masyarakat, teman bergaul, dan lain-lain.

C. Hubungan Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa terhadap Minat

Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

Setiap guru akan mempunyai pengaruh terhadap peserta didik,

pengaruh tersebut ada yang terjadi melalui pendidikan dan pengajaran yang

dilakukan dengan sengaja dan ada pula yang terjadi secara tidak sengaja,

bahkan tidak disadari oleh guru, melalui sikap, gaya mengajar dan kinerjanya

dalam melaksanakan proses pembelajaran. Minat memainkan peran yang

55
penting dalam kehidupan seseorang dan mempunyai dampak yang besar atas

perilaku dan sikap. Anak yang berminat terhadap sesuatu akan berusaha lebih

keras untuk belajar dibandingkan dengan anak yang kurang berminat. Minat

besar pengaruhnya terhadap belajar, karena apabila ada guru yang kinerjanya

dalam mengajar tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh peserta didik

maka akan menimbulkan minat belajar peserta didik berkurang dan hal ini

memungkinkan peserta didik yang bersangkutan tidak belajar dengan sebaik-

baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.

Guru yang kompeten dan profesional harus mampu menciptakan

kondisi-kondisi sedemikan rupa sehingga siswa tertarik terhadap suatu mata

pelajaran. Melalui interaksi edukatif tersebut diharapkan guru dapat

menumbuhkan minat belajar siswa terhadap suatu pelajaran. Minat belajar

yang tinggi akan mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar. Belajar

dengan minat akan mendorong siswa belajar lebih baik daripada belajar tanpa

minat. Minat ini timbul apabila murid tertarik akan sesuatu karena sesuai

dengan kebutuhannya atau merasa bahwa sesuatu yang akan dipelajari

dirasakan bermakna bagi dirinya (Hamalik, 2007: 33).

Akhir-akhir ini banyak keluhan bahwa minat belajar terhadap mata

pelajaran Aqidah Akhlak berkurang. Salah satu penyebabnya adalah faktor

guru yaitu kurang menguasai bahan ajar dan kurang cakap dalam

membimbing siswa dalam belajar. Perilaku dan sikap guru di sekolah terutama

dalam proses belajar mengajar sangat berpengaruh pada siswa. Sikap guru

yang menyenangkan dirasakan oleh siswa sebagai kebahagiaan tersendiri.

56
Keadaan ini memungkinkan siswa lebih berminat dalam belajar.

Apabila siswa merasa bahwa kinerja guru dalam melaksanakan proses

pembelajaran tidak sesuai dengan apa yang diharapkan siswa, maka akan

menimbulkan rasa malas dan bosan pada diri siswa. Siswa yang berminat

terhadap suatu mata pelajaran akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh,

karena ada daya tarik baginya. Seorang siswa mempunyai minat yang besar

terhadap suatu bidang studi ia akan memusatkan perhatian lebih banyak dari

temannya, kemudian karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap

materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan

akhirnya mencapai prestasi yang tinggi dalam bidang studi tersebut.

Selain itu guru juga harus menjadi panutan yang dapat dicontoh oleh

siswanya baik dalam perkataan, perbuatan dan pergaulannya dalam kehidupan

sehari-hari, baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar. Rasulullah SAW

adalah suri teladan bagi setiap manusia yang hidup di dunia. Beliau mendidik

umatnya dengan memberikan teladan yang baik bagi umatnya. Dalam hal ini

metode keteladanan adalah salah satu meode yang bisa diterapkan dalam

proses belajar mengajar. Allah SWT berfirman :

             

   

Artinya : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri


teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”.
(Qs. Al- Ahzab : 21)

57
Seorang guru dapat saja menyusun sistem pendidikan yang lengkap

dengan menggunakan seperangkat metode atau strategi sebagai pedoman dan

acuan dalam bertindak serta mencapai tujuan dalam pendidikan. Namun

keteladanan seorang guru sangatlah penting dalam interaksi dengan siswanya.

Karena pendidikan tidak hanya sekedar menangkap atau memperoleh sesuatu

dari ucapan seorang guru, akan tetapi justru melalui keseluruhan kepribadian

yang tergambar pada sikap dan tingkah laku seorang guru. Dalam pendidikan

Islam konsep keteladanan yang dapat dijadikan sebagai cermin dan model

dalam pembentukan kepribadian seorang muslim adalah keteladanan yang

dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

58
BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Sejarah Berdirinya MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak

Berdasarkan Piagam Madrasah nomor: Wk. /6.d/ 99/ Pgm/ MA/

1983, Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2 (MAF-2), berdiri pada tanggal 1

Juni 1983, di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Futuhiyyah

Mranggen Demak.

Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2 adalah satu dari dua Madrasah

Aliyah yang dikelola oleh Yayasan Pondok Pesantren Futuhiyyah.

Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2 didirikan untuk mewadahi peserta didik

perempuan yang melanjutkan belajar di Madrasah Aliyah (MA), karena

Madrasah Aliyah Futuhiyyah 1 hanya menerima murid laki-laki. Di

samping itu, murid yang bisa diterima di MAF 2 lulusan dari lembaga

sekolah lanjutan tingkat pertama secara umum, baik dari MTs maupun

dari SMP, karena muatan lokal (mulok) keagamaan relatif sedikit dan

ringan. Inilah yang membedakan Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2 dengan

lembaga Madarasah Aliyah Futuhiyyah 1.

Pada awal berdirinya, tahun 1983 Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2

diserahkan kepada KH. Muhammad Hanif Muslih, Lc. sebagai

pengelolanya. Beliau sekaligus ditunjuk oleh Pengurus Yayasan Pondok

Pesantren Futuhiyyah sebagai Kepala Madrasah. Pada saat itu KH.

Muhammad Hanif masih, Lc. merangkap sebagai Kepala Madrasah

59
Tsanawiyah Futuhiyyah 2. Murid-murid yang belajar di MAF 2 bisa

berdomisili di pondok pesantren seputar MAF 2, bisa juga dilaju dari

rumah masing-masing.

2. Letak Geografis MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak

Letak Madrasah Aliyah Futuhiyyah-2 sangatlah strategis yakni

tidak jauh dari jalur transportasi dan mudah dijangkau dari berbagai arah.

Secara geografis letak Madrasah Aliyah Futuhiyyah-2 berada di

Kabupaten Demak tepatnya di Kecamatan Mranggen di jalan Suburan

Mranggen Demak. Adapun batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

a. Bagian Timur dibatasi Desa Kembang Arum

b. Bagian Selatan dibatasi Desa Batursari

c. Bagian Barat dibatasi Desa Bandungrejo

d. Bagian Utara dibatasi Desa Brumbung

Letak yang sangat strategis tersebut sehingga menjadikan

Madrasah Aliyah Futuhiyyah-2 dapat berkembang ke arah progresif.

Disatu sisi kota Mranggen merupakan salah satu basis pengembangan

ilmu-ilmu agama Islam tertua yang didukung dengan puluhan yang

tumbuh dan berkembang disekitarnya sangat memberikan dukungan

terhadap kelangsungan madrasah. Disisi lain, Madrasah Aliyah

Futuhiyyah-2 yang hanya berjarak sekitar 15 KM dari pusat Ibukota

Propinsi Jawa Tengah sangat menguntungkan bagi madrasah untuk dapat

mengikuti arus perkembangan zaman tanpa meninggalkan filter dalam

menyerap derasnya laju informasi dan teknologi. Sehingga dapat

60
mencetak dan menghasilkan kader-kader pemimpin yang beriman dan

bertaqwa serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi secara

komprehensif.

3. Profil MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak

a. Identitas Madrasah

Nama Sekolah : MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak

NPSN : 20362869

NSM : 131233210006

Alamat :Jl. Suburan Mranggen Demak 59567

Website : www.mafutuhiyyah2.sch.id

Akreditasi :A

Status sekolah : Swasta

Kepala sekolah : H. Helmi Wafa, S.E

b. Visi, Misi, dan Tujuan

1) Visi

Terwujudnya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan

berakhlak mulia.

2) Misi

a) Membekali pengetahuan dan kemampuan untuk melanjutkan ke

jenjang pendidikan tinggi, mengembangkan diri di masyarakat

dan berakhlak karimah.

61
b) Menciptakan kehidupan religius dilingkungan madrasah,

diekspresikan dengan perilaku disiplin, ikhlas, dan bebas

berkreasi.

3) Tujuan

a) Diterimanya lulusan MAF-2 di perguruan tinggi yang

berkualitas.

b) Diperolehnya generasi lulusan MAF-2 yang bisa

mengembangkan diri dalam masyarakat dan berakhlakul

karimah.

c) Terciptanya kehidupan religius di lingkungan madrasah,

disiplin, ikhlas, dan bebas berkreasi.

4. Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak

adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1
Struktur Organisasi MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak

62
5. Keadaan Siswa, Guru, dan Pegawai

a. Jumlah siswa MA Futuhiyyah 2

Keadaan siswa MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak dari tahun

ke tahun semakin meningkat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari

tabel sebagai berikut :

Tabel 3.1
Keadaan Siswa MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak
Tahun Pelajaran 2015/2016

JUMLAH
KELAS RUANG / JURUSAN TOTAL
Putra Putri Jumlah
XA 3 33 36
XB 3 33 36
XC 4 34 38
X XD 5 30 35 217
XE 4 32 36
XF 4 32 36
23 194 217
XI IPA 1 4 28 32
XI IPA 2 0 36 36
XI IPA 3 3 33 36
XI XI BAHASA 0 37 37 214
XI ILMU SOSIAL 1 5 32 37
XI ILMU SOSIAL 2 5 31 36
17 197 214
XII IPA 1 0 34 34
XII IPA 2 3 31 34
XII IPA 3 4 31 35
XII XII BAHASA 8 26 34 202
XII ILMU SOSIAL 1 6 29 35
XII ILMU SOSIAL 2 4 26 30
25 177 202
JUMLAH TOTAL 633

63
b. Jumlah Guru dan Pegawai

Tabel 3.2
Keadaan Guru dan Pegawai MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak
Tahun Pelajaran 2015/2016

Tingkat Status Guru dan Pegawai


No Jumlah
Pendidikan GT GTT PNS PT PTT

1 S2 2 1 3

2 S1 6 20 6 2 34

3 D3 1 1 2

4 SMA/ 1 2 3 6
Sederajat
TOTAL 7 24 7 2 5 45

6. Sarana dan Prasarana

Faktor yang menentukan maju tidaknya suatu sekolah adalah

sistem pendidikan yang baik, sumber daya manusia yang berkualitas,

serta sarana dan prasarana (fasilitas) yang memadahi. Demikian juga MA

Futuhiyyah 2 memiliki berbagai fasilitas yang mendukung proses belajar

mengajar.

Tabel 3.3
Sarana dan Prasarana Gedung MA Futuhiyyah 2
Mranggen Demak Tahun Pelajaran 2015/2016

NO JENIS JUMLAH
1 Ruang Kelas 18
2 Lab Bahasa 1
3 Lab. Biologi 1

64
4 Lab Kimia 1
5 Lab. Fisika 1
6 Lab. Komputer 1
7 Lab. Ketrampilan ( Tailor ) 1
8 Kantin 1
9 Ruang Kepala Madrasah 1
10 Ruang TU 1
11 Ruang Guru 1
12 Ruang OSIS 1
13 Ruang PIK KOIREMA 1
14 Ruang BP/BK 1
15 Ruang UKS 1
16 Ruang Auditorium /aula 1
17 Perpustakaan 1
18 Mushola 1
19 Kamar Mandi Siswa 4
20 Kamar Mandi Guru 2

B. Penyajian Data

Dalam pengumpulan data hubungan interaksi edukatif guru dengan

siswa terhadap minat belajar siswa. Penulis menggunakan tekhnik angket,

jumlah angket yang digunakan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan

dalam penelitian ini berisi 30 pertanyaan yang terdiri dari 15 pertanyaan

untuk interaksi edukatif guru dengan siswa dan 15 pertanyaan untuk minat

belajar siswa.

Demi memudahkan penganalisisan dari 15 item pertanyaan, maka

penulis membedakan menjadi dua macam penilaian.

65
a. Untuk soal 1-8 berisi pernyataan positif, setiap dari 4 alternatif jawaban

dengan skor sebagai berikut:

1) Alternatif jawaban Selalu (S) diberi skor 4

2) Alternatif jawaban Kadang-kadang (K) diberi skor 3

3) Alternatif jawaban Jarang (J) diberi skor 2

4) Alternatif jawaban Tidak Pernah (TP) diberi skor 1

b. Untuk soal 9-15 berisi pernyataan negatif, setiap dari 4 alternatif jawaban

dengan skor sebagai berikut:

1) Alternatif jawaban Selalu (S) diberi skor 1

2) Alternatif jawaban Kadang-kadang (K) diberi skor 2

3) Alternatif jawaban Jarang (J) diberi skor 3

4) Alternatif jawaban Tidak Pernah (TP) diberi skor 4

1. Daftar Responden

Dalam daftar responden yang dijadikan objek penelitian adalah

siswa kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak. Untuk lebih jelasnya

penulis sajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.4
Data Responden Siswa Kelas XI MA Futuhiyyah 2
Mranggen Demak Tahun 2015

NO KELAS JUMLAH RESPONDEN

1 XI IPA 1 6

2 XI IPA 2 7

3 XI IPA 3 7

4 XI BAHASA 8

66
5 XI IPS 1 8

6 XI IPS 2 7

TOTAL 43

2. Data Jawaban Angket Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa

Adapun hasil dari penyebaran angket interaksi edukatif guru

dengan siswa dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.5
Data Nilai Angket Tentang Interaksi Edukatif Guru dengan
Siswa MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Tahun 2015

JAWABAN JAWABAN
NO
NO 1-8 NILAI NO 9-15 NILAI JUMLAH
RES
S K J TP S K J TP S K J TP S K J TP
1 6 1 1 24 3 2 1 6 2 24 55
2 4 4 12 8 3 3 1 3 9 4 36
3 3 2 3 12 6 6 3 1 3 6 3 12 45
4 4 3 1 16 9 1 1 1 3 2 1 2 9 8 46
5 5 3 15 6 2 4 1 4 12 4 41
6 6 2 24 6 4 2 1 8 6 4 48
7 6 1 1 24 3 2 1 1 2 3 1 2 6 12 50
8 5 2 1 20 6 2 2 5 4 20 52
9 5 2 1 20 6 1 2 2 3 4 6 12 49
10 5 2 1 20 6 2 1 2 4 2 6 16 52
11 1 4 2 1 4 12 4 1 1 1 3 2 1 2 9 8 41
12 5 2 1 20 6 1 2 2 3 4 6 12 49
13 3 3 1 1 12 9 2 1 2 2 3 2 6 12 44
14 5 3 15 6 3 3 1 3 9 4 37
15 2 4 1 1 8 12 2 1 2 1 4 2 3 16 44

67
16 7 1 28 3 1 1 5 2 3 20 56
17 2 4 2 8 12 4 2 3 1 1 2 6 3 4 39
18 5 3 20 9 2 3 1 1 2 6 3 4 44
19 4 3 1 16 9 2 3 4 9 16 52
20 5 2 1 20 6 2 3 3 1 6 9 4 47
21 1 5 2 4 15 4 2 3 2 4 9 8 44
22 6 2 24 6 1 1 5 1 2 2 1 53
23 5 2 1 20 6 2 2 1 1 3 2 2 3 12 47
24 1 6 1 4 18 2 2 3 2 4 9 8 45
25 4 1 2 1 16 3 4 1 2 1 4 4 3 16 47
26 3 4 1 12 12 2 3 2 1 1 3 4 3 4 40
27 4 2 1 1 16 6 2 1 3 4 6 16 47
28 6 1 1 24 3 2 1 1 5 2 3 20 54
29 5 1 2 20 3 4 2 3 2 2 6 8 43
30 3 2 3 12 6 6 3 1 3 6 3 12 45
31 2 3 3 8 9 6 2 2 3 2 4 12 41
32 5 2 1 20 6 2 1 1 2 3 1 2 6 12 49
33 5 2 1 20 6 2 1 1 5 2 3 20 53
34 4 1 2 1 16 3 4 1 2 2 3 2 6 12 44
35 6 2 24 6 1 1 5 1 2 20 53
36 1 5 1 1 4 15 2 1 2 4 1 4 12 4 42
37 3 4 1 12 12 2 3 2 1 1 3 4 3 4 40
38 5 2 1 20 6 2 1 1 2 3 1 2 6 12 49
39 2 3 3 8 9 6 1 1 1 4 1 2 3 16 45
40 4 3 1 16 9 2 2 2 3 4 6 12 49
41 1 5 1 1 4 15 2 1 2 4 1 4 12 4 42
42 3 2 3 12 6 6 3 1 3 6 3 12 45
43 2 4 2 8 12 4 2 4 1 2 8 4 38
TOTAL 1982

68
3. Data Jawaban Angket Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
Aqidah Akhlak
Adapun hasil dari penyebaran angket minat belajar siswa dapat
dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.6
Data Nilai Angket Tentang Minat Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Aqidah Akhlak MA Futuhiyyah 2
Mranggen Demak Tahun 2015

JAWABAN JAWABAN
NO NO 1-8 NILAI NO 9-15 NILAI
JUMLAH
RES
S K J TP S K J TP S K J TP S K J TP
1 6 1 1 24 3 2 1 6 1 24 54

2 4 4 16 12 1 6 2 24 54

3 4 2 2 16 6 2 5 1 1 10 3 4 41

4 4 2 2 16 6 4 1 1 5 1 2 20 49

5 1 4 3 4 12 6 3 4 9 16 47

6 4 3 1 16 9 1 1 5 1 2 15 4 47

7 4 1 3 16 3 6 2 1 4 4 3 16 48

8 3 3 2 12 9 4 1 3 3 2 9 12 48

9 4 3 1 16 9 2 1 2 4 2 6 16 51

10 3 3 1 1 12 9 2 1 2 5 6 20 50

11 4 2 2 16 6 4 1 3 3 2 9 12 49

12 3 2 2 1 12 6 4 1 1 2 4 2 6 16 47

13 3 2 2 1 12 6 4 1 4 1 2 8 3 8 42

14 1 5 2 4 15 4 1 4 2 1 8 8 40

15 4 3 1 16 6 1 1 1 5 1 2 20 46

16 3 4 1 12 12 2 4 1 2 8 3 8 45

69
17 2 5 1 8 15 2 2 3 2 2 6 8 41

18 3 2 3 12 6 6 4 2 1 8 6 4 42

19 3 5 12 15 1 2 4 2 6 16 51

20 3 4 1 12 12 2 1 3 1 2 1 6 3 8 44

21 3 3 1 1 12 9 2 1 1 2 3 1 1 4 9 4 42

22 6 2 24 6 5 2 10 8 48

23 3 2 3 12 6 6 1 2 3 1 1 4 9 4 42

24 2 5 1 8 15 2 1 2 4 2 6 16 49

25 4 1 2 1 16 3 4 1 4 2 1 8 6 4 42

26 2 5 1 8 15 2 3 2 2 6 6 8 45

27 3 3 2 12 9 4 2 2 3 4 6 12 47

28 2 3 3 8 9 6 2 1 4 4 3 16 46

29 4 2 1 1 16 6 2 1 1 1 5 1 2 20 48

30 3 3 1 1 12 9 2 1 4 2 1 8 6 4 42

31 2 3 3 8 9 6 1 2 2 2 1 4 6 8 42

32 4 3 1 16 9 2 1 3 3 2 9 12 50

33 3 3 2 12 9 4 1 2 1 3 1 4 3 12 45

34 3 3 2 12 9 4 1 1 4 1 1 2 12 4 44

35 4 3 1 16 9 2 4 1 2 8 3 8 46

36 3 4 1 12 12 2 3 1 3 6 3 12 47

37 3 2 1 2 12 6 2 2 3 2 2 6 6 8 42
38 2 5 1 8 15 2 1 2 2 2 1 4 6 8 44

39 5 2 1 20 6 2 5 2 10 8 46

40 3 4 1 12 12 2 1 6 2 18 46

41 3 3 2 12 9 4 1 1 4 1 1 2 12 4 44

70
42 3 3 2 12 9 4 2 2 3 4 6 12 47

43 4 3 1 16 9 2 4 1 2 8 3 8 46

TOTAL 1976

71
BAB IV

ANALISIS DATA

A. Analisis Data

Dengan adanya beberapa teori-teori dan data-data yang telah penulis

kumpulkan, langkah selanjutnya adalah menganalisa kemudian

membuktikan apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara

interaksi edukatif guru dengan siswa terhadap minat belajar siswa pada mata

pelajaran Aqidah Akhlak kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak.

Adapun dalam menganalisis data tersebut, menggunakan teknik korelasi

product moment, yang rumusnya sebagai berikut:

Keterangan:

: Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

X : Variabel I (interaksi edukatif guru dengan siswa)

Y : Variabel II (minat belajar siswa)

: Kuadrat dari variabel X

: Kuadrat dari variabel Y

: Banyaknya sampel penelitian

XY : Product dari variabel X dan Y

Langkah selanjutnya adalah menyiapkan tabel nilai interaksi edukatif

guru dengan siswa dan tabel kerja untuk koefisien korelasi atau untuk

72
mencari pengaruh antara variabel interaksi edukatif guru dengan siswa dan

minat belajar siswa.

1. Analisis Data Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa

Pada tahapan analisis pertama ini, penulis menganalisa data-data

yang telah diperoleh untuk memperoleh jawaban-jawaban tentang

pengaruh interaksi edukatif guru dengan siswa. Mengawali analisis ini,

penulis menyajikan analisis data tentang interaksi edukatif guru dengan

siswa, penulis menganalisa jawaban dengan cara memberikan 4 alternatif

jawaban.

c. Untuk soal 1-8 berisi pernyataan positif, dengan skor sebagai berikut:

1) Alternatif jawaban Selalu (S) diberi skor 4

2) Alternatif jawaban Kadang-kadang (K) diberi skor 3

3) Alternatif jawaban Jarang (J) diberi skor 2

4) Alternatif jawaban Tidak Pernah (TP) diberi skor 1

d. Untuk soal 9-15 berisi pernyataan negatif, dengan skor sebagai

berikut:

1) Alternatif jawaban Selalu (S) diberi skor 1

2) Alternatif jawaban Kadang-kadang (K) diberi skor 2

3) Alternatif jawaban Jarang (J) diberi skor 3

4) Alternatif jawaban Tidak Pernah (TP) diberi skor 4

Adapun nilai dari hasil penyebaran angket tentang hubungan

interaksi edukatif guru dengan siswa dapat diketahui pada tabel sebagai

berikut:

73
Tabel 4.1
Nilai Jawaban Angket tentang
Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa
MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Tahun 2015

No Nomer Item Jumlah


Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 55
2 3 2 3 2 2 3 2 3 1 4 3 1 1 3 3 36
3 4 4 3 2 2 4 3 2 4 3 4 2 2 4 2 45
4 3 4 4 3 1 4 3 4 2 1 4 4 3 3 3 46
5 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 4 3 3 41
6 4 3 4 4 3 4 4 4 2 2 3 3 2 2 4 48
7 4 4 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 3 4 2 50
8 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 52
9 4 4 4 3 1 4 3 4 3 4 4 4 2 3 2 49
10 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 52
11 3 4 3 2 1 3 2 3 1 4 3 2 3 3 4 41
12 4 4 4 3 1 4 3 4 3 4 4 4 2 3 2 49
13 2 3 4 3 1 4 3 4 1 1 4 4 3 4 3 44
14 3 2 3 2 3 3 2 3 1 4 3 1 1 3 3 37
15 3 3 4 1 2 3 3 4 1 4 4 4 3 4 1 44
16 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 56
17 3 4 4 3 2 3 3 2 1 1 2 2 4 2 3 39
18 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 2 1 2 1 2 44
19 3 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 52
20 3 2 4 4 3 4 4 4 2 4 3 2 3 2 3 47
21 3 3 3 2 2 3 3 4 3 4 4 3 2 2 3 44
22 4 4 4 3 3 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 53
23 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 1 4 1 2 47
24 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 2 2 3 45
25 4 3 2 1 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 3 47

74
26 3 3 4 3 3 4 4 2 4 1 2 2 1 1 3 40
27 4 3 4 2 1 4 4 2 4 2 4 4 4 2 3 47
28 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 54
29 4 4 4 3 2 4 4 2 4 2 1 2 1 4 2 43
30 4 4 3 2 2 4 3 2 4 3 4 2 2 4 2 45
31 2 2 3 2 3 4 3 4 1 1 4 4 4 2 2 41
32 4 4 3 3 2 4 4 4 1 4 4 4 3 3 2 49
33 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 53
34 2 4 2 3 1 4 4 4 4 4 3 1 4 1 3 44
35 4 4 4 3 3 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 53
36 3 3 3 2 1 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 42
37 3 3 4 3 3 4 4 2 4 1 1 2 1 2 3 40
38 4 4 3 3 2 4 4 4 1 4 4 4 3 3 2 49
39 3 3 4 2 2 2 3 4 1 4 3 4 4 4 2 45
40 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 2 2 3 3 4 49
41 3 3 3 2 1 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 42
42 4 4 3 2 2 4 3 2 4 3 4 2 2 4 2 45
43 3 4 4 3 2 3 3 2 1 1 2 2 4 2 2 38
TOTAL 1982

Dari nilai interaksi edukatif guru dengan siswa dengan jumlah 15 item,

diketahui nilai tertinggi 30, nilai terendah 16 dan kelas interval 3. Maka

kemudian diintervalkan dengan rumus sebagai berikut:

i=

Keterangan :

i : Interval Ideal

Xt : Nilai Tertinggi

75
Xr : Nilai Terendah

: Kelas Interval

i=


i=

i=

i=7

Kemudian dimasukkan tabel untuk mengetahui berapa frekuensi dari tiap

kategori baik, sedang, dan buruk.

Tabel 4.2
Interval Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa
MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Tahun 2015

NO INTERVAL KATEGORI FREKUENSI

1 50 – 56 Baik 10

2 43 – 49 Sedang 22

3 36 – 42 Buruk 11

Dengan demikian, dapat diketahui:

a. Untuk interaksi edukatif guru dengan siswa pada kategori baik yaitu

dengan skor antara 50 – 56 sebanyak 10 responden.

b. Untuk interaksi edukatif guru dengan siswa pada kategori sedang

yaitu dengan skor antara 43 – 49 sebanyak 22 responden.

76
c. Untuk interaksi edukatif guru dengan siswa pada kategori buruk

yaitu dengan skor antara 36 – 42 sebanyak 11 responden.

Kemudian dibuat tabel kategori untuk mengetahui interaksi edukatif guru

dengan siswa pada kategori baik, sedang, dan buruk.

Tabel 4.3
Kategori Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa
MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Tahun 2015

NO RES JUMLAH SKOR KATEGORI


1 55 Baik
2 36 Buruk
3 45 Sedang
4 46 Sedang
5 41 Buruk
6 48 Sedang
7 50 Baik
8 52 Baik
9 49 Sedang
10 52 Baik
11 41 Buruk
12 49 Sedang
13 44 Sedang
14 37 Buruk
15 44 Sedang
16 56 Baik
17 39 Buruk
18 44 Sedang
19 52 Baik
20 47 Sedang

77
21 44 Sedang
22 53 Baik
23 47 Sedang
24 45 Sedang
25 47 Sedang
26 40 Buruk
27 47 Sedang
28 54 Baik
29 43 Sedang
30 45 Sedang
31 41 Buruk
32 49 Sedang
33 53 Baik
34 44 Sedang
35 53 Baik
36 42 Buruk
37 40 Buruk
38 49 Sedang
39 45 Sedang
40 49 Sedang
41 42 Buruk
42 45 Sedang
43 38 Buruk

Setelah diketahui berapa banyak responden yang memiliki tingkat

interaksi edukatif baik, sedang, dan buruk kemudian masing-masing

kategori diprosentasekan dengan rumus sebagai berikut:

P= x 100 %

78
Untuk tingkat interaksi edukatif guru dengan siswa pada kategori baik,

sebanyak 10 responden

P= x 100 % = 23,2 %

Untuk tingkat interaksi edukatif guru dengan siswa pada kategori sedang,

sebanyak 22 responden

P= x 100 % = 51,2 %

Untuk tingkat interaksi edukatif guru dengan siswa pada kategori buruk,

sebanyak 11 responden

P= x 100 % = 25,6 %

Tabel 4.4
Komparasi Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa
MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Tahun 2015

NO KATEGORI INTERVAL FREKUENSI PROSENTASI


1 Baik 50 – 56 10 23,2 %
2 Sedang 43 – 49 22 51,2 %
3 Buruk 36 – 42 11 25,6 %
JUMLAH 43 100 %

79
2. Analisis Data Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah

Akhlak

Adapun nilai dari hasil penyebaran angket minat belajar siswa

pada mata pelajaran Aqidah Akhlak dapat diketahui pada tabel sebagai

berikut:

Tabel 4.5
Nilai Jawaban Angket tentang
Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Tahun 2015

No
Nomor Item Jumlah
Res
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 54
2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 54
3 4 3 1 3 1 4 4 4 2 2 2 2 4 2 3 41
4 4 3 4 2 2 3 4 4 4 4 4 2 4 4 1 49
5 3 2 4 2 3 3 2 3 4 4 3 4 3 4 3 47
6 4 4 4 3 3 3 1 4 3 3 3 2 3 3 4 47
7 4 4 3 2 2 2 4 4 4 2 4 3 2 4 4 48
8 4 3 3 3 2 2 4 4 4 3 3 2 3 4 4 48
9 4 3 3 2 3 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 51
10 4 3 3 3 2 1 4 4 4 3 4 4 3 4 4 50
11 2 4 3 4 4 3 2 4 2 4 3 4 4 3 3 49
12 4 3 3 2 1 2 4 4 4 3 4 3 2 4 4 47
13 4 3 2 1 2 3 4 4 4 2 2 3 2 4 2 42
14 4 2 3 3 3 3 2 3 2 4 4 2 1 2 2 40
15 4 4 2 4 2 1 4 2 2 1 4 4 4 4 4 46
16 4 3 3 3 2 3 4 4 4 2 2 2 3 2 4 45

80
17 4 3 3 3 3 2 3 4 4 1 2 4 1 2 2 41
18 4 3 3 2 2 2 4 4 4 3 2 2 2 3 2 42
19 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 2 4 4 51
20 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 4 2 2 1 2 44
21 4 3 2 3 3 1 4 1 4 2 3 3 3 2 4 42
22 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 2 2 2 2 4 48
23 4 3 3 4 2 2 4 2 1 3 2 4 3 2 3 42
24 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 4 2 4 49
25 4 2 4 2 3 1 4 4 4 3 2 3 2 2 2 42
26 4 3 2 3 3 3 4 3 4 2 2 3 2 4 3 45
27 4 3 2 3 3 2 4 4 4 2 4 3 3 2 4 47
28 4 3 2 2 3 2 4 3 4 3 4 2 2 4 4 46
29 4 4 2 1 3 3 4 4 4 2 4 1 4 4 4 48
30 4 3 1 4 3 2 4 3 2 2 2 3 2 4 3 42
31 4 3 3 2 2 2 4 3 1 3 4 3 2 4 2 42
32 3 4 3 4 3 4 4 2 3 4 4 2 3 3 4 50
33 4 3 3 3 2 2 4 4 1 2 4 2 3 4 4 45
34 4 3 3 4 3 3 4 2 1 3 2 4 3 2 3 44
35 4 3 4 3 2 3 4 4 4 2 2 2 3 2 4 46
36 2 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 2 2 4 47
37 3 3 2 4 1 1 4 4 4 2 2 3 2 4 3 42
38 4 3 3 2 3 3 4 3 1 3 4 3 2 4 2 44
39 4 4 4 3 3 2 4 4 4 2 2 2 2 4 2 46
40 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 46
41 4 3 3 4 3 3 4 2 1 3 2 4 3 2 3 44
42 4 3 2 3 3 2 4 4 4 2 4 3 3 2 4 47
43 4 3 4 3 2 3 4 4 4 2 2 2 3 2 4 46
TOTAL 1976

81
Dari nilai minat belajar siswa dengan jumlah 15 item, diketahui

nilai tertinggi 30, nilai terendah 16 dan kelas interval 3. Maka kemudian

diintervalkan dengan rumus sebagai berikut:

i=

Keterangan :

i : Interval Ideal

Xt : Nilai Tertinggi

Xr : Nilai Terendah

: Kelas Interval

i=


i=

i=

i=5

Kemudian dimasukkan tabel untuk mengetahui berapa frekuensi dari tiap

kategori tinggi, sedang, dan rendah.

82
Tabel 4.6
Interval Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Tahun 2015

NO INTERVAL KATEGORI FREKUENSI

1 50 – 54 Tinggi 6
2 45 – 49 Sedang 22
3 40 – 44 Rendah 15

Dengan demikian, dapat diketahui:

a. Untuk kategori minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah

Akhlak tingkat tinggi yaitu dengan skor antara 50 – 54 sebanyak 6

responden.

b. Untuk kategori minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah

Akhlak tingkat sedang yaitu dengan skor antara 45 – 49 sebanyak 22

responden.

c. Untuk kategori minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah

Akhlak tingkat rendah yaitu dengan skor antara 40 – 44 sebanyak 15

responden.

Kemudian dibuat tabel kategori untuk mengetahui minat belajar siswa

pada tingkat tinggi, sedang, dan rendah.

83
Tabel 4.7
Kategori Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Tahun 2015

NO RES SKOR KATEGORI


1 54 Tinggi
2 54 Tinggi
3 41 Rendah
4 49 Sedang
5 47 Sedang
6 47 Sedang
7 48 Sedang
8 48 Sedang
9 51 Tinggi
10 50 Tinggi
11 49 Sedang
12 47 Sedang
13 42 Rendah
14 40 Rendah
15 46 Sedang
16 45 Sedang
17 41 Rendah
18 42 Rendah
19 51 Tinggi
20 44 Rendah
21 42 Rendah
22 48 Sedang
23 42 Rendah
24 49 Sedang
25 42 Rendah
26 45 Sedang

84
27 47 Sedang
28 46 Sedang
29 48 Sedang
30 42 Rendah
31 42 Rendah
32 50 Tinggi
33 45 Sedang
34 44 Rendah
35 46 Sedang
36 47 Sedang
37 42 Rendah
38 44 Rendah
39 46 Sedang
40 46 Sedang
41 44 Rendah
42 47 Sedang
43 46 Sedang

Setelah diketahui berapa banyak responden yang memiliki tingkat minat

belajar yang tinggi, sedang, dan rendah, kemudian masing-masing

kategori diprosentasekan dengan rumus sebagai berikut:

P= x 100 %

Untuk tingkat minat belajar siswa pada kategori tinggi, sebanyak 6

responden

P= x 100 % = 13,9 %

85
Untuk tingkat minat belajar siswa pada kategori sedang, sebanyak 22

responden

P= x 100 % = 51,2 %

Untuk tingkat minat belajar siswa pada kategori rendah, sebanyak 15

responden

P= x 100 % = 34,9 %

Tabel 4.8
Komparasi Minat Belajar Siswa
pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Tahun 2015

NO KATEGORI INTERVAL FREKUENSI PROSENTASI


1 Tinggi 50 – 54 6 13,9 %
2 Sedang 45 – 49 22 51,2 %
3 Rendah 40 – 44 15 34,9 %
JUMLAH 43 100 %

86
B. Pengujian Hipotesis

Tabel 4.9
Tabel Kerja Untuk Mencari Pengaruh Antara Variabel Interaksi
Edukatif Guru dengan Siswa (X) dan Minat Belajar Siswa (Y)
pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas XI MA Futuhiyyah 2
Mranggen Demak Tahun 2015

NO X Y X2 Y2 XY
1 55 54 3025 2916 2970
2 36 54 1296 2916 1944
3 45 41 2025 1681 1845
4 46 49 2116 2401 2254
5 41 47 1681 2209 1927
6 48 47 2304 2209 2256
7 50 48 2500 2304 2400
8 52 48 2704 2304 2496
9 49 51 2401 2601 2499
10 52 50 2704 2500 2600
11 41 49 1681 2401 2009
12 49 47 2401 2209 2303
13 44 42 1936 1764 1848
14 37 40 1369 1600 1480
15 44 46 1936 2116 2024
16 56 45 3136 2025 2520
17 39 41 1521 1681 1599
18 44 42 1936 1764 1848
19 52 51 2704 2601 2652
20 47 44 2209 1936 2068
21 44 42 1936 1764 1848
22 53 48 2809 2304 2544
23 47 42 2209 1764 1974

87
24 45 49 2025 2401 2205
25 47 42 2209 1764 1974
26 40 45 1600 2025 1800
27 47 47 2209 2209 2209
28 54 46 2916 2116 2484
29 43 48 1849 2304 2064
30 45 42 2025 1764 1890
31 41 42 1681 1764 1722
32 49 50 2401 2500 2450
33 53 45 2809 2025 2385
34 44 44 1936 1936 1936
35 53 46 2809 2116 2438
36 42 47 1764 2209 1974
37 40 42 1600 1764 1680
38 49 44 2401 1936 2156
39 45 46 2025 2116 2070
40 49 46 2401 2116 2254
41 42 44 1764 1936 1848
42 45 47 2025 2209 2115
43 38 46 1444 2116 1748
Jml 1982 1976 92432 91296 91310

Diketahui :

X = 1982 X2 = 92432 XY = 9131

Y = 1976 Y2 = 91296

Kemudian dimasukkan ke dalam rumus product moment sebagai berikut:

88
=

= 0,316

Berdasarkan analisis data dengan menggunakan teknik korelasi product

moment maka diperoleh nilai rxy = 0,316, kemudian dikonsultasikan dengan

r product moment dengan N = 43 pada taraf signifikansi 5% diperoleh nilai

0,301, sehingga rxy = 0,316 > r tabel = 0,301. Demikian dapat disimpulkan

bahwa ada hubungan positif antara interaksi edukatif guru dengan siswa

terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak.

89
C. Pembahasan

Setelah data dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi product

moment dan diperoleh nilai rxy = 0,316. Kaidah uji yang digunakan adalah:

1. Bila nilai rxy > r tabel pada taraf signifikasi 1%, maka hasilnya

dinyatakan sangat signifikan.

2. Bila nilai rxy > r tabel pada taraf signifikasi 5%, maka hasilnya

dinyatakan signifikan.

3. Bila nilai rxy < r tabel, maka hasilnya dinyatakan tidak signifikan.

Dari hasil analisis, diperoleh nilai rxy = 0, 316, kemudian dikonsultasikan

dengan r product moment dengan N = 43 pada taraf signifikansi 5%

diperoleh nilai 0,301. Dengan demikian nilai rxy = 0,316 > r tabel = 0,301.

Hasil kaidah uji di atas dapat dinyatakan bahwa hasilnya signifikan.

Jadi ada hubungan yang positif antara interaksi edukatif guru dengan siswa

terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas XI

MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun 2015

Melalui hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwasanya semakin

baik interaksi edukatif guru dengan siswa maka semakin tinggi pula minat

belajar siswa pada suatu mata pelajaran. Sebaliknya semakin buruk interaksi

guru dengan siswa maka akan semakin rendah pula minat belajar siswa.

Sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya bahwasanya salah

satu faktor yang mempengaruhi belajar siswa adalah interaksi edukatif guru

dengan siswa. Guru yang kompeten dan profesional harus mampu

menciptakan kondisi-kondisi sedemikan rupa agar siswa tertarik terhadap

90
pelajaran tersebut sehingga terjadilah interaksi edukatif antara guru dengan

siswa di dalam proses belajar mengajar. Aktivitas optimal belajar siswa

sangat menentukan kualitas interaksi yang terjadi di dalam kelas. Melalui

interaksi edukatif tersebut diharapkan guru dapat menumbuhkan minat

belajar siswa terhadap suatu pelajaran.

Menurut Hamalik (2007: 33) minat belajar yang tinggi akan

mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar. Belajar dengan minat

akan mendorong siswa belajar lebih baik daripada belajar tanpa minat.

Minat ini timbul apabila murid tertarik akan sesuatu karena sesuai dengan

kebutuhannya atau merasa bahwa sesuatu yang akan dipelajari dirasakan

bermakna bagi dirinya.

Pengajaran perlu memperhatikan minat dan kebutuhan, karena setiap

siswa mempunyai minat dan kebutuhan masing-masing. Walaupun hampir

tidak mungkin menyesuaikan pengajaran dengan minat dan kebutuhan

setiap siswa. Guru harus berusaha untuk selalu membangkitkan minat

belajar siswa agar tercapailah tujuan pendidikan. Melalui interaksi edukatif

di dalam proses pembelajaran yang baik, maka akan mencapai prestasi

siswa yang gemilang dikarenakan tingginya minat yang dimiliki siswa.

91
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan dari hasil penelitian, maka

penulis menyimpulkan sebagai berikut:

1. Interaksi edukatif guru dengan siswa bila diprosentasekan pada masing-

masing kategori adalah :

a. Baik 23,2 % atau 10 responden

b. Sedang 51,2 % atau 22 responden

c. Buruk 25,6 % atau 11 responden

Hasil menunjukkan bahwa tingkat interaksi guru dengan siswa di MA

Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun 2015 tergolong pada kategori

sedang.

2. Minat belajar siswa bila diprosentasekan pada masing-masing kategori

adalah :

a. Tinggi 13,9 % atau 6 responden

b. Sedang 51,2 % atau 22 responden

c. Rendah 34,9 % atau 15 responden

Hasil menunjukkan bahwa tingkat minat belajar siswa pada mata

pelajaran Aqidah Akhlaak di MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun

2015 tergolong pada kategori sedang.

3. Hasil dari penelitian yang dianalisis secara statistik diperoleh kesimpulan

bahwa ada hubungan antara interaksi edukatif guru dengan siswa

92
terhadap minat belajar siswa. Hal ini terbukti dengan koefisien korelasi

product moment dari hasil rxy hitung sebesar 0,316 sedangkan rxy table

0,301 product moment pada taraf signifikamsi = 5 % dengan N= 43.

Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan diterima. Jadi, semakin

baik interaksi edukatif guru dengan siswa maka semakin tinggi pula

minat belajar siswa.

B. Saran

1. Kepada guru MA Futuhiyyah 2 sebaiknya dengan tulus ikhlas

meningkatkan kompetensi yang dimilikinya, sehingga mampu menjadi

guru yang profesional. Tugas guru tidak hanya mengajar dan

menyampaikan materi pelajaran, melainkan juga mendidik dan

membentuk siswa yang berahlakul karimah, cakap, dan terampil. Oleh

karena itu, guru harus meningkatkan kompetensinya untuk memenuhi

standar kualifikasi akademik yang telah ditentukan.

2. Kepada siswa MA Futuhiyyah 2 hendaknya selalu fokus dan konsentrasi

di dalam proses pembelajaran. Keberhasilan hanya bagi mereka yang

bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Tuntutlah ilmu semata-mata

karena Allah SWT.

3. Kepada sekolah : Kepala Madrasah MA Futuhiyyah 2 hendaknya

mengadakan pembinaan, dan pelatihan terhadap semua guru guna

meningkatkan kompetensi yang dimiliki sehingga menjadi guru-guru

yang berkualitas dan dapat memenuhi empat kompetensi guru yang telah

93
ditentukan. Selain itu, kepala madrasah hedaknya mampu menciptakan

lingkungan sekolah yang kondusif untuk proses belajar mengajar.

Mengakhiri penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan syukur yang

tiada terkira kepada Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak

nikmat dan kasih sayang untuk hamba-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan berbagai rintangan dan dapat

menyelesaikan skripsi ini sesuai target yang ditentukan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan

jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat berharap adanya

saran dan kritik yang membangun dari pembaca yang budiman.

Harapan penulis semoga skripsi ini dapat dijadikan bahan kajian

yang lebih lanjut dan membawa banyak manfaat, khususnya bagi penulis

dan bagi pembaca pada umumnya.

94
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu.1998.Psikologi Umum.Jakarta: PT Rineka Cipta

Arikunto, S.1990.Manajemen Penelitian.Jakarta: PT Rineka Cipta

Azzet, Akhmad Muhaimin.2013.Pendidikan yang Membebaskan.Jogjakarta: AR-


RUZZ MEDIA

Crow, Lester D dan Alice Crow.1984.Educational Psychology. Terjemah Kasijan.


Jilid I. Surabaya: Bina Ilmu

Djaali.2012.Psikologi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara

Djamarah, Syaiful Bahri.2005.Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.


Jakarta: PT Rineka Cipta

__________. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, Oemar.2007.Proses Belajar Mengajar.Jakarta: Bumi Aksara

Hasan, Iqbal.2004.Analisis Data Penelitian dengan Statistik.Jakarta: Bumi Aksara

Ibrahim, R dan S, Nana Syaodih.1995.Perencanaan Pengajaran.Jakarta: Rineka


Cipta

Nasution, S.2005.Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta:


Bumi Aksara

Purwanto, Ngalim.2000.Psikologi Pendidikan.Bandung: PT REMAJA


ROSDAKARYA

Sardiman.2004.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada

Sari, Ressa Arsita.2014.Hubungan Minat Belajar Siswa dengan Hasil Belajar IPS
di SD Gugus I Kabupaten Kepahiang. Skripsi tidak diterbitkan.Bengkulu:
Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu

Slameto.2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi.Jakarta: Rineka


Cipta

Soemanto, Wasty.1998.Psikologi Pendidikan.Jakarta: PT Rineka Cipta

Sriyanti, Lilik.2011.Psikologi Belajar.Salatiga: STAIN Salatiga Press

95
Sukandarrumidi.2004.Metodologi Penelitian.Yogyakarta: GADJAH MADA
UNIVERSITY PRESS

Syah, Muhibbin.1995.Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru.Bandung: PT


Remaja Rosda Karya

Usman, Moh Uzer.1991.Menjadi Guru Profesional.Bandung: PT Remaja


Rosdakarya

Witherington, H.C.1991.Educational Psychology: Psikologi Pendidikan.Terjemah


M. Buchori.Jakarta: PT Rineka Cipta

Zuriah, Nurul.2006.Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan.Jakarta: PT


Bumi Aksara

96
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS DIRI
Nama : Ana Soraya
Tempat / Tanggal Lahir : Semarang, 13 Juli 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Dusun Soka Lerep RT 07 RW IV Ungaran
Barat

B. PENDIDIKAN
1. MI Al-Khoiriyyah I Semarang lulus tahun 2004
2. MTs Al- Khoiriyyah I Semarang lulus tahun 2007
3. MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak lulus tahun 2010

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 31 Agustus
2015

Peneliti

Ana Soraya
NIM 111 11 138

97
DAFTAR SISWA KELAS XI MA FUTUHIYYAH 2
MRANGGEN KABUPATEN DEMAK
Tahun Pelajaran 2015/2016

XI BAHASA XI IPA 1
NO NAMA NO NAMA
1 AIDA ROFIATUS SAADAH 1 AFRIDA DWI RAHMAWATI
2 ALIFAH YULIANA 2 AHMAD FAQIH AL FAHMI
3 ALIYATUL ILMINIDA 3 AI DHATUL ISAH
4 ANI WAHYUNI 4 AINIS AQILATUL MUNAWARAH
5 ANNISA TSAMROTUL LISAFIDA 5 ALIFIA WIDYA SARI
6 ARRA MAGHFIRA 6 ANISA ULFATUL FAUZIYYAH
7 DEWI AISYAH 7 ARI SUCI ATI
8 EVIE AZIMATUL KHASANAH 8 AZIZAH AINUN LATIFAH
9 FIRDA SYIFAUL KHOIR 9 CITRA AULIA ASMARANI
10 IDA FARIDA 10 DEVI WIBAWANTI
11 INDAH FARIHATUS SHOLEKHAH 11 DINA ULYA
12 INDZANA YULFANUR 12 DURROTUN NASHICHATUS TSANIYAH
13 ITSNA HIDAYATUR ROHMAH 13 ENDANG DANARSIH
14 KHOIRINA ULIL AZMI 14 FATIKA ANINDITA PUTRI
15 LAILI ATIQOH 15 KHOFIFATUL MAGHFIROH
16 LINA AULIA MAHARANI 16 KHUSNUL AMALIA
17 LUHUR FEBY ASTUTI 17 LAILATUS SURUR
18 LUTFIYA HANDAYANI 18 LILIS SAFITRI
19 LU`LUUL BAITIANA 19 LITA MUFLIKHA
20 MARDHOTIKA UMNIYATI 20 LUTFIATUL KHASANAH
21 MILATUS SYARIFAH 21 LUTMILATUL JIHAN ALI
22 NANDA PUTRI ISLAMI SUDIRMAN 22 MUHAMMAD AHSANUL FIKRI
23 NINA NUR KAMILA 23 MUHAMMAD NUH NURUS SHOBAH
24 SABILA ADZKIA 24 SANTRI ILHAMIYAH
25 SAIFATUL ULYA 25 SA`ADATI INAYATUR ROBIYAH
26 SHOIMATUSSAADAH 26 SEPTI LESTIYA YATI
27 SITI FATIMAH 27 SITI NUR HIDAYAH
28 SITI INDAH MAYANGSARI 28 SYAHNI NUR OKVITASARI
29 SITI KHAMIDAH 29 UMI AZIZAH

98
30 SITI NUR HIDAYAH 30 USWATUN KHASANAH
31 ULFA IZZATIN NAQIYAH 31 YULIYANTI
32 VINA AVIANA AGUSTIN 32 ZAHROTUN NAIMAH
33 WAHYUNINGSIH 33 ZILA FADHILAH
34 WULAN ARDIANINGRUM
35 YULIANA
36 ZUHROTU NISA

XI IPA 2 XI IPA 3
NO NAMA NO NAMA
1 ANA RIYADHUL JANAH 1 AINU ZUBAIDAH
2 ANIQ UMNIYYATUL ULYA 2 ANA FUROIDA
3 ANITA KURNIA SANTI 3 ANISATUL LUTFIYAH
4 ANNISAA SUNIA PRATIWI 4 ARUM YULIANTI
5 APRILIA SHALISTYA PUTRI PRADANA 5 BIDAYATUL ILMI
6 ARKHAMATUL WAFIROH 6 BISMIL ALIYAH
7 AYU RAHMAWATI 7 DESY EKA NOORFITRIANA
8 CHAFIDHOTUL ELMA 8 ELY WIDAYANTI
9 CHYNTIA ULFA 9 FARIHATUN NIKMAH
10 DEWI MAYA SARI 10 FENY INDRIYANI FADLUM MAZIDAH
11 DEWI SUSILOWATI 11 FINA WARDATUL FITRIA
12 FACHRISA NUR RACHMADINI 12 HIDAYATUS SHOLEKHAH
13 FIA ULFATUN AULIANA 13 IBNU MIMBAR MAULANA
14 HESTI LESTARI 14 ICHA APRILLIA HARTONO
15 INDAH ROSIATUL ULFA 15 IKA SAFITRI
16 KHOIRUN NISA 16 IRSYAD MAULANA
17 LAILATUL FITRI 17 KHOIRUL UMAM
18 LIA ULA CHAMIDAH 18 LILIK MALIKAH
19 LILIK NURHAYATI 19 MEYLIA MUSTIKA SARI
20 MASRIYANTI DWI APRILIANI 20 NIKMATUL ROSIDAH
21 NABIL AKILA 21 NOVA ERYANTI
22 NABILA ADANIA 22 NUR SARIFAATUN
23 NABELA RAMADEA 23 PUJI WINASIH
24 NINAWATI 24 QURROTUL AIN
25 NOR IMROATUL MUFIDAH 25 RATNA INDAH SARI
26 NUR AINIL FAHMIYYAH 26 RENI YULI ASTUTI
27 NUR BADRIYAH DILALATU AUZAN 27 RIFKA WULAN DARI
28 RIDA LUTHFIANA 28 RIZKA AMALIA ULFA
29 ROHMI HIDAYATI 29 RODLIYAH MUFTICHAROH

99
30 SHOFFI MILCHU BADRIYAH 30 ROHMATUL MUKAROMAH
31 SISILIA WAHYU 31 SHOLIHATUL MARIYAH
32 SITI AMINAH 32 TRI CAHYATI OCTAVIANA
33 SITI NUR FATIYAH 33 TRI DEWI WIDYAWATI
34 SITI NUR KHAMIDAH 34 ULIYAH SAADAH
35 SITI NUR KHOLISOH 35 VEGA ZAHFARI ANDINI
36 ULFA NUR LUTFIANI 36 WIDYA KHOIRULLUTFI
37 WULAN FAJIATUR ROHMAH 37 WILDA LAILI TAZKIYYAH
38 WULAN SARI

XI IPS 1 XI IPS 2
NO NAMA NO NAMA
1 AHMAD FAIZ AISY MUBARROK 1 AGUS PRAYOGO
2 AHMAD KHILMAN AL HIMNY 2 AMINATUN KHASANAH
3 ALFIAN NOVIANTO 3 ATIK SYARIAH
4 ALY MOHAMMAD ANDLORO HANAFI 4 FALASHIFA ISMATUL ULYA
5 DELTA RANA PRADIKA DEWI 5 FUADILA AL HUMAIRA
6 DESI AMBARWATI 6 HABIBATUN NIKMAH
7 EKA WIJAYANTI 7 HESTI WULANDARI
8 ENDANG DWI NINGSIH 8 IDA AYU FATANIA
9 ERVINA FAUZIA 9 INDRI PUSPITA SARI
10 FAISOL ABIDIN 10 IVA HIDAYATUL ULYA
11 HANI ULINNNI MAH 11 KHOLIDIYAH
12 IDA SANTI ROHIMAWATI 12 LUK LUK UL FAUZATIN
13 IIN AZZA ANILLAH 13 LULUK MUALIFAH
14 IKA DEWI HARYANTI 14 MAULINA AYU ANDIANI
15 KHOIROTUL AMALIYAH 15 MEGA SULISTIYANI
16 LUTFIL HAKIM 16 MIILA NAFIISA KHOLIDIYYAH
17 MAILI KHOIRIYATI 17 MIKSALINA UDZMA
18 MOCHLISHOTUL COL BIYAH 18 MUHAMMAD JALALUDIN
19 MUTI AH LINA 19 MUHAMMAD KHULWAN
20 NAELUL AINUN NAFIS 20 NILA FAJROTUL LATHIFAH
21 NAHDLOTUL HIMMATIL ALIYYAH 21 NUR KHOLIPAH
22 NAILA AMTIATIL FAIQOH 22 NURUL HIDAYATI USWATUN HASANAH
23 NURUL FARIKHAH 23 ROBIATUL ADAWIYAH
24 NURUL HIDAYAH 24 ROJA FILIZA
25 RISMA MAULIDA 25 SIFANI AISYAH PUTRI

100
26 RITA KHILMIATI 26 SITI MAHFIDHOH
27 SANTI NUR HIDAYAH 27 SITI MASLAKHAH
28 SITI ISTAANATURROHMAH 28 SITI MUARIFAH
29 SITI KHOIRUN NIKMATUS SA ADAH 29 SITI MUSYAROFAH
30 SYAIFI ADILA 30 SITI NUR KHOIRIYAH
31 TARI NABILATUL PUTRI 31 SITI SOLIKHAH
32 ULAFATUL AFIFAH 32 SURYANTI
33 UMNIATUL ATIKA 33 UNWANUL MILLAH
34 VIYYA MILLATUNA ROSYADA 34 YULINA ROSYIDATUL CHUSMA
35 WAFI AMRINA ROSYADA 35 ZAKI MUBAROK
36 YENNI ARYANI
37 YUNIYANTI

DAFTAR ANGKET TENTANG INTERAKSI EDUKATIF GURU

DENGAN SISWA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP

MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS XI

Petunjuk Pengisian :

1. Pilihlah poin jawaban yang anda anggap tepat dengan memberi tanda
silang (V) pada poin jawaban selalu, kadang-kadang, jarang, dan tidak
pernah
2. Pertanyaan ini tidak berhubungan dengan pelajaran di sekolah. Jawaban
anda tidak akan mengurangi nilai raport anda
3. Pahamilah terlebih dahulu pertanyaan sebelum anda menjawab
4. Jawablah secara objektif dan sejujurnya, karena jawaban anda sangat
membantu kelancaran penelitian ini
5. Telitilah dahulu jawaban anda sebelum dikumpulkan

Nama : ______________________
Kelas : ______________________
No Urut : ______________________

A. INTERAKSI EDUKATIF

101
Pilihan Jawaban
NO PENILAIAN Selalu Kadang- Jarang Tidak
kadang pernah
1 Guru menanyakan materi yang
diajarkan minggu lalu
2 Guru mengadakan tanya jawab
selama proses belajar mengajar
berlangsung
3 Guru bersikap ramah, penuh
pengertian dan sabar
4 Guru dalam menyampaikan
materi pelajaran menarik dan
tidak membosankan
5 Guru menggunakan metode yang
bervariasi dalam pembelajaran
6 Guru memberikan teladan atau
tuntunan yang baik
7 Guru disiplin dan tepat waktu
ketika mengajar
8 Guru memberikan evaluasi di
akhir materi pelajaran
9 Guru tidak menggunakan media
(alat bantu) dalam proses
pembelajaran
10 Guru tidak memberi penjelasan di
luar jam terhadap materi yang
diajarkan
11 Guru marah ketika siswa salah
dalam menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru
12 Guru tidak mengoreksi dan
menilai pekerjaan siswa
13 Guru tidak memberikan pujian
kepada siswa yang aktif
14 Guru tidak memberi hukuman
kepada siswa yang tidak
mengerjakan tugas maupun PR

102
15 Guru tidak mampu menciptakan
kondisi belajar yang
menyenangkan

B. MINAT BELAJAR

Pilihan Jawaban
NO
PENILAIAN Selalu Kadang- Jarang Tidak
kadang pernah
1 Saya berusaha untuk tidak
terlambat mengikuti pelajaran
Aqidah Akhlak
2 Bagi saya pelajaran Aqidah
Akhlak itu menyenangkan
3 Saya membuat catatan yang
lengkap jika sedang belajar
Aqidah Akhlak
4 Sebelum mengikuti pelajaran di
kelas, terlebih dahulu saya
membaca bahan pelajaran yang
akan dipelajari
5 Saya mengajukan pertanyaan
kepada guru jika ada materi yang
belum faham atau jelas
6 Saya rela meminjam buku dan
membeli buku-buku penunjang
atau foto copy materi untuk
memperdalam materi Aqidah
Akhlak
7 Walaupun saya kurang senang
terhadap metode yang digunakan
oleh guru dalam mengajar Aqidah
Akhlak tetapi saya tetap tekun
mengikutinya
8 Jika tidak masuk sekolah saya
meminjam catatan teman agar

103
tidak ketinggalan materi pelajaran

9 Saya tidak mempersiapkan buku


pelajaran ketika ada jam pelajaran
10 Saya malas membaca kembali
materi Aqidah Akhlak pada
pertemuan yang lalu
Nomor Butir
Variabel Indikator Soal
Soal

11 Saya tidak serius dan tidak


bersungguh-sungguh setiap
belajar Aqidah Akhlak di kelas
12 Apabila suatu waktu guru Aqidah
Akhlak berhalangan masuk
mengajar, maka saya berusaha
belajar Aqidah Akhlak sendiri
13 Setelah selesai mempelajari mata
pelajaran Aqidah Akhlak, saya
tidak mengerjakan soal latihan
14 Saya malas memperhatikan jika
guru menjelaskan materi pelajaran
Aqidah Akhlak di kelas
15 Saya tidak menerapkan pelajaran
Aqidah Akhlak yang diterima di
sekolah dalam kehidupan sehari-
hari

KISI-KISI INSTRUMEN KUESIONER

INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA DAN

MINAT BELAJAR SISWA

104
Interaksi Adanya komunikasi - Guru tidak memberi - A 10
Edukatif Guru yang baik antara guru penjelasan di luar jam
Dengan Siswa dengan siswa terhadap materi yang
diajarkan
- Guru marah ketika siswa - A 11
salah dalam menjawab
pertanyaan yang diberikan
oleh guru
- Guru memberikan teladan - A6
atau tuntunan yang baik
Adanya suasana - Guru bersikap ramah, penuh - A3
belajar yang kondusif pengertian dan sabar
dan menyenangkan - Guru disiplin dan tepat waktu - A7
ketika mengajar
- Guru dalam menyampaikan - A4
materi pelajaran menarik dan
tidak membosankan
- Guru tidak mampu - A 15
menciptakan kondisi belajar
yang menyenangkan
i. Guru menggunakan - Guru menggunakan metode - A5
metode yang beragam yang bervariasi dalam
dalam mengajar pembelajaran
j. Guru memberikan - Guru menanyakan materi - A1
evaluasi di akhir yang diajarkan minggu lalu
materi pelajaran
k. Adanya tanya jawab - Guru mengadakan tanya
antara guru dengan jawab selama proses belajar - A2
siswa mengajar berlangsung
l. Guru mengadakan - Guru memberikan evaluasi di - A8
penilaian di dalam akhir materi pelajaran
proses pembelajaran - Guru tidak mengoreksi dan - A 12
menilai pekerjaan siswa
m. Guru memberikan - Guru tidak memberikan - A 13
reward dan pujian kepada siswa yang
punishment sebagai aktif
pengukuhan proses
belajar
- Guru tidak memberi - A 14
hukuman kepada siswa yang
tidak mengerjakan tugas
maupun PR
n. Guru menggunakan - Guru tidak menggunakan - A9
alat bantu dalam media (alat bantu) dalam
pembelajaran proses pembelajaran
Minat Belajaro. Adanya kegairahan - Saya membuat catatan yang - B3

105
Siswa siswa dalam belajar lengkap jika sedang belajar
Aqidah Akhlak
- Jika tidak masuk sekolah saya
meminjam catatan teman agar - B8
tidak ketinggalan materi
pelajaran
Adanya kemauan - Sebelum mengikuti pelajaran di - B4
siswa untuk belajar kelas, terlebih dahulu saya
baik secara individu membaca bahan pelajaran yang
maupun kelompok akan dipelajari
- Apabila suatu waktu guru
Aqidah Akhlak berhalangan - B 12
masuk mengajar, maka saya
berusaha belajar Aqidah Akhlak
sendiri
- Setelah selesai mempelajari mata
pelajaran Aqidah Akhlak, saya
tidak mengerjakan soal latihan - B 13
Adanya ketertarikan - Bagi saya pelajaran Aqidah - B2
siswa pada pelajaran Akhlak itu menyenangkan
Aqidah Akhlak - Saya tidak serius dan tidak
bersungguh-sungguh setiap - B 11
belajar Aqidah Akhlak di
kelas
Adanya perhatian - Walaupun saya kurang senang - B7
siswa pada materi terhadap metode yang
yang disampaikan digunakan oleh guru dalam
mengajar Aqidah Akhlak
tetapi saya tetap tekun
mengikutinya
- Saya malas memperhatikan - B 14
jika guru menjelaskan materi
pelajaran Aqidah Akhlak di
kelas
Adanya keterlibatan - Saya mengajukan pertanyaan - B5
dan partisipasi siswa kepada guru jika ada materi yang
di dalam proses belum faham atau jelas
pembelajaran

Adanya semangat - Saya rela meminjam buku dan - B6


siswa dalam membeli buku-buku penunjang
mengikuti pelajaran atau foto copy materi untuk
memperdalam materi Aqidah
Akhlak
- Saya malas membaca kembali
materi Aqidah Akhlak pada - B 10
pertemuan yang lalu

106
Adanya kedisiplinan - Saya berusaha untuk tidak - B1
siswa dalam terlambat mengikuti pelajaran
mengikuti pelajaran Aqidah Akhlak
- Saya tidak mempersiapkan buku - B9
pelajaran ketika ada jam
pelajaran
Adanya penerapan - Saya tidak menerapkan - B 15
materi Aqidah Akhlak pelajaran Aqidah Akhlak yang
di dalam kehidupan diterima di sekolah dalam
siswa sehari-hari kehidupan sehari-hari

107
SATUAN KREDIT KEGIATAN

Nama : Ana Soraya


NIM : 111 11 138
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam ( PAI)
Dosen Pembimbing : Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M. Si

NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KETERANGAN NILAI

1 OPAK STAIN SALATIGA 20-22 Agustus


Peserta 3
2011
2 Achievement Motivation
Training ( AMT )
“Membangun Mahasiswa
Cerdas Emosi, Spiritual, dan 23 Agustus 2011 Peserta 2
Intelektual Melalui
Achievement Motivation
Training ( AMT)”
3 ODK (Orientasi Dasar
Keislaman) STAIN Salatiga
“Menemukan Muara Sebagai 24 Agustus 2011 Peserta 2
Mahasiswa Rahmatan Lil
Alamin”
4 Seminar Entrepreneurship dan
25 Agustus 2011 Peserta 2
Koperasi
5 User Education ( Pendidikan
19 September
Pemakai ) UPT Perpustakaan Peserta 2
2011
STAIN Salatiga
6 Grand Opening Nisa’ “
Hypnotherapy Concentrate 24 September
Peserta 2
Your Mind, Get Your 2011
Achievement”
7 Seminar Regional
Kejurnalistikan LPM
Dinamika STAIN Salatiga 6 Oktober 2011 Peserta 4
“Reorientasi Peran Jurnalistik
dalam Perspektif Sosial dan

108
Budaya pada Era Post
Modern”
8 Seminar Regional
“Meningkatkan Nasionalisme
di tengah Goncangan
26 Oktober 2011 Peserta 4
Disintegrasi dan Pengikisan
Ideologi Nasional” Resimen
Mahasiswa (MENWA)
9 Seminar Keperempuanan
KORPS HMI-WATI
4 November 2011 Peserta 2
(KOHATI) Salatiga “Jilbab
Perspektif Agama dan Sosial”
10 Penerimaan Anggota Baru
(PAB) JQH STAIN Salatiga 3-4 Desember
Peserta 2
“Membangun Pribadi Islami 2011
dengan Nilai Qur’ani”
11 Seminar Pendidikan HMI
“Menuju Pendidikan Indonesia 28 Desember 2011 Peserta 2
yang Ideal”
12 STAIN ARABY “Bahasa
Arab Sebagai Penunjang
17 Maret 2012 Peserta 2
Perkuliahan Mahasiswa”
ITTAQO STAIN Salatiga
13 Comparison of English and
Arabic “Aktualisasi Nilai
Pendidikan Bahasa Arab dan
Inggris Sebagai Upaya
13 April 2012 Peserta 2
Memahami Khazanah
Keilmuan Mutakhir di Era
Globalisasi” CEC dan
ITTAQO STAIN Salatiga
14 Seminar Regional DEMA
STAIN Salatiga “Peran
3 Mei 2012 Peserta 4
Mahasiswa dalam Mengawal
BLSM (BLT) Tepat Sasaran”
15 Gorah Masal Dev. Tilawah
12 Mei 2012 Panitia 3
JQH STAIN Salatiga
16 Bedah Buku HMI “ Sang
Maha-Segalanya Mencintai 14 Mei 2012 Peserta 2
Sang Maha-Siswa”

109
17 Seminar Nasional Ekonomi
Syariah “Ekonomi Syariah =
Bukan Ekonomi Biasa” KSEI 2 Juni 2012 Peserta 2
STAIN Salatiga

18 Akhirussanah Ma’had STAIN


7 Juni 2012 Panitia 3
Salatiga 2012
19 Bimbingan Belajar
Menghadapi UAS SIBA Bhs.
Inggris dan Bhs. Arab oleh
CEC dan ITTAQO STAIN
29 Juni 2012 Peserta 2
Salatiga “Meningkatkan
Khazanah Keilmuan Mutakhir
dengan Bahasa Inggris dan
Bahasa Arab”
20 Sertifikat Mengikuti Program
Ma’had Mahasiswa Selama 1
7 Juli 2012 Peserta 2
Tahun

21 Egypt Course and Camp


9 Juli – 9 Agustus
“Holiday Program” EGYPT Peserta 2
2012
Course Pare Kediri
22 English Course Program,
9 Juli- 9 Agustus
Pyramid English Course Pare Peserta 2
2012
Kediri
23 Seminar Nasional “Urgensi
Media dalam Pergulatan 29 September
Peserta 8
Politik” LPM Dinamika 2012
STAIN Salatiga
24 Pendidikan dan Latihan Calon
Pramuka Pandega Ke-22
“Pendidikan Pramuka Sebagai
Pembentuk Karakter Pandega 12-15 Oktober
Peserta 2
yang Berdisiplin dan 2012
Berkredibilitas Tinggi untuk
Membangun Indonesia”
Racana STAIN Salatiga
25 Penerimaan Anggota Baru
17-18 November
(PAB) JQH STAIN Salatiga Panitia 3
2012
“Membentuk Paradigma

110
Mahasiswa Qurani dengan
Panca Indra, Akal, dan Hati”
26 Seminar Nasional Hmj Syariah
“Peran Lembaga Perbankan
Syariah Dengan Adanya 29 November
Peserta 8
Otoritas Jasa Keuangan (UU 2012
No. 21 Tahun 2011 Tentang
OJK)
27 Gladi Wira Brigsus Ke-19
(GWB XIX) BRIGADE 30 November - 3
Peserta 2
KHUSUS NAGA SANDHI Desember 2012
STAIN Salatiga
28 Bedah Buku “24 Cara
Mendongkrak IPK” UPT 5 Desember 2012 Peserta 2
Perpustakaan STAIN Salatiga
29 Surat Keputusan Pengangkatan
Kaderisasi Bid.
Pengurus JQH STAIN Salatiga 31 Januari 2013 4
Tafsir
Masa Bakti 2013
30 Seminar Nasional DEMA “
HIV/AIDS Bukan Kutukan 13 Maret 2013 Peserta 8
dari Tuhan”
31 Seminar Nasional DEMA
“Ahlussunnah Waljamaah
26 Maret 2013 Peserta 8
dalam Perspektif Islam
Indonesia”
32 Tahtimul Qur’an Menjelang
5 April 2013 Panitia 3
UTS JQH STAIN Salatiga
33 Seminar Nasional HMJ
Tarbiyah dan Syariah “
Minimnya Pasokan Energi
Dalam Negeri ; pembatasan 20 April 2013 Peserta 8
subsidi BBM dan peran
masyarakat dalam
penghematan energi”
34 Musyawarah Regional
(MUSREG) Mahasiswa Bidik
26-28 April 2013 Peserta 4
Misi Se- Jateng & DIY 2013,
yang diselenggarakan oleh

111
Family of Mahadiksi
Universitas Negeri Yogyakarta
(UNY)
35 Seminar PIK Sahajasa
“Pencegahan Bahaya NAPZA
29 April 2013 Peserta 2
(Narkotika, Psikotropika, dan
Zat Adiktif”
36 Surat Keputusan Ketua STAIN
Salatiga tentang Panitia Tafsir
4 Mei 2013 Bendahara 3
Tematik JQH Al-Furqan
STAIN Salatiga
37 Tafsir Tematik JQH STAIN
Salatiga “Sihir dalam
4 Mei 2013 Panitia 3
Perspektif Al-Qur’an dan
Hukum Negara”
38 KISMIS (Kajian Intensif
Mahasiswa) “Agar Sholat
Bukan Sekedar Kewajiban, 10 Oktober 2013 Peserta 2
Namun Kebutuhan” LDK
Darul Amal
39 Surat Keputusan Ketua STAIN
Salatiga tentang Panitia
Musabaqah Tilawatil Quran 23 Oktober 2013 Sie. Acara 3
(MTQ) JQH Al-Furqan
STAIN Salatiga
40 Musabaqah Tilawatil Quran
(MTQ) Mahasiswa V Tingkat
Mahasiswa, SMA Se-Derajat
dan Pondok Pesantren Se-
23 Oktober 2013 Panitia 3
Salatiga dan Sekitarnya “MTQ
Wahana Apresiasi untuk
Mencetak Insan Qur’ani” JQH
STAIN Salatiga
41 Penerimaan Anggota Baru
(PAB) JQH STAIN Salatiga
“Kristalisasi Nilai Qur’ani 23-24 November
Panitia 3
Menuju Insan yang Penuh 2013
Hikmah”

42 Pembrivetan dan Pelantikan 30 November – 1 Peserta 2

112
Brigade Khusus Racana Desember 2013
Kusuma Dilaga-Woro Srikandi
STAIN Salatiga
43 Surat Keputusan Penetapan Panter Brigade
Nomor Registrasi Brigsus Khusus Racana
4 Desember 2013 4
Racana Kusuma Dilaga-Woro Kusuma Dilaga-
Srikandhi Woro Srikandhi
44 Pendidikan Anggota Dasar
(PAD) AL KHIDMAH
Kampus Kota Salatiga
28-29 Desember
“Menciptakan Karakter Panitia 3
2013
Mahasiswa Berwawasan
Nusantara dan Berakhlak
Mulia”
45 Surat Keputusan Pengangkatan
Staff. Departemen
Pengurus JQH STAIN Salatiga 31 Januari 2014 4
Pendidikan
Masa Bakti 2014
46 Sosialisasi Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun
1945, Negara Kesatuan 22 Februari 2014 Peserta 2
Republik Indonesia dan
Bhinneka Tunggal Ika oleh
MPRI
47 Ijazah Kursus Pembina
Pramuka Mahir Tingkat Dasar
3 – 8 Maret 2014 Peserta 2
(KMD) oleh Kwartir Cabang
Kota Salatiga
48 Surat Keputusan Ketua STAIN
Salatiga tentang Pantia Tafsir
10 Mei 2014 Sie. Konsumsi 3
Tematik JQH Al-Furqan
STAIN Salatiga
49 Tafsir Tematik JQH AL
FURQON STAIN Salatiga
17 Mei 2014 Panitia 3
“Konsep Pemimpin Ideal
Menurut Al-Qur’an”
50 Sosialisasi Bahaya Narkoba
dan HIV/AIDS di kalangan
Perguruan Tinggi Tingkat 19-20 Juni 2014 Peserta 2
Provinsi Jawa Tengah Tahun
2014, yang diselenggarakan

113
oleh Dinas Pendidikan Prov
Jawa Tengah
51 Sertifikat Pengurus Ma’had
Mahasiswa STAIN Salatiga
23 Juni 2014 Bendahara 4
Masa Kepengurusan
2013/2014
52 Surat Keterangan Praktikum
Baca Tulis Al Qur’an STAIN 22 Juli 2014 Peserta 2
Salatiga
53 Achievement Motivation
Training (AMT) “Dengan
AMT Semangat Meyongsong 23 Agustus 2014 Panitia 3
Prestasi” CEC dan JQH
STAIN Salatiga
54 Seminar Nasional DEMA “
Peran Mahasiwa Dalam 25 September
Peserta 8
Mengawal Masa Depan 2014
Indonesia Pasca Pilpres 2014
55 Pendidikan dan Latihan Calon
Pramuka Pandega (PLCPP)
XXIV “PLCPP sebagai
Langkah Rekonstruktif
26-29 September
Karakter Pandega dalam Reka Kerja 3
2014
Membangun Racana yang
Loyal dan Bermartabat”
Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi
56 International Discussion of
Genre (Generasi Berencana)
21 Oktober 2014 Panitia 3
PIK SAHAJASA STAIN
Salatiga
57 Surat Keputusan Ketua
STAINSalatiga tentang
Penyelenggara Gebyar Seni 5 November 2014 Sie. Konsumsi 3
Qur’any (GSQ) JQH Al-
Furqan STAIN Salatiga
58 Gebyar Seni Qur’any (GSQ)
Umum Ke-VI Se-Jawa Tengah
5 November 2014 Panitia 3
JQH Al-Furqon STAIN
Salatiga “Aktualisasi Makna

114
dan Syi’ar Al-Quran Sebagai
Sumber Inspirasi”
59 Seminar PIK Mutiara Jabal
Ulum UNDARIS
“Mewujudkan Generasi Muda
18 November
yang Terpelajar, Berprestasi, Peserta 2
2014
dan Berkarakter Bebas dari
Narkoba, Free Sex, dan HIV
AIDS”
60 Pendidikan Anggota Dasar
6-7 Desember
(PAD) AL KHIDMAH Panitia 3
2014
Kampus Kota Salatiga
61 Penerimaan Anggota Baru
(PAB) JQH AL FURQON
13-14 Desember
STAIN Salatiga Panitia 3
2014
“Menumbuhkan Karakter
Islami dan Qur’ani”
62 SK Kepengurusan PIK
SAHAJASA Biro Konsultasi
Psikologi TAZKIA IAIN 12 Mei 2015 Ketua Umum 4
SALATIGA

63 Sosialisasi Program
Pendewasaan Usia Perkawinan
12 Juni 2015 Panitia 3
(PUP) PIK Sahajasa IAIN
Salatiga
64 Pelatihan Manajemen TPQ
“Mendongeng Cerita Islam
dan Membuat Alat Peraga 4 Juli 2015 Peserta 2
Edukatif (APE)” Ya Bismillah
IAIN Salatiga
JUMLAH
203

115
116

Anda mungkin juga menyukai