SKRIPSI
Karya Tulis Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Oleh:
SRI RAHMAYANTI
NIM. 1821.009
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM LATIFAH MUBAROKIYAH (IAILM)
PONDOK PESANTREN SURYALAYA TASIKMALAYA
2022/1443 H
RIWAYAT HIDUP
Penulis,
Sri Rahmayanti
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
NIM : 1821.009
Fakultas : Tarbiyah
Sehingga atas pernyataan ini saya siap menanggung segala konsekuensi atau
sanksi apabila dikemudian hari terdapat adanya pelanggaran terhadap etika
keilmuan atau pengakuan dari pihak lain terhadap keaslian skripsi ini.
Sri Rahmayanti
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirahiim,
Segala puji penulis sanjungkan kehadirat Allah Swt, Sang Maha Perencana
yang telah menganugrahkan rahmat, hidayah dan nikmat-Nya, sehingga skripsi ini
mampu selesai pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada sufi yang paling sufi,
Rasul penutup kenabian yaitu Nabi Muhammad Saw, beserta keluarganya,
sahabatnya dan tidak lupa juga kepada seluruh umatnya yang sepenuh hati telah
mengikuti jejak langkah dakwah yang telah dibawanya.
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Amaliah TQN Terhadap Kesadaran
Beribadah Peserta Didik dalam Pembinaan Ibadah di Sekolah” (Penelitian
Deskriptif Kuantitatif di Madrasah Tsanawiyah Serba Bakti Pondok Pesantren
Suryalaya Kecamatan Pageurageung Kabupaten Tasikmalaya) ini disusun sebagai
syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Agama
Islam, Fakultas Tarbiyan, Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah Suryalaya
Tasikmalaya.
Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
kontribusi dan partisipasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam ruang dan
kesempatan yang terbatas ini perkenankan penulis menyampaikan rasa terimakasih
yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:
1. Syaikhuna wa Mursyiduna Syeikh Ahmad Shohibul Wafa Tajul ‘Arifin
(Alm), Mursyid Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah (TQN) Pondok
Pesantren Suryalaya Tasikmalaya.
2. Dr. H. Asep Salahudin, M.Ag., Selaku Rektor IAILM Pondok Pesantren
Suryalaya Tasikmalaya.
3. Drs. Nurhamzah, CS., MSI., MP.Mat., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah
IAILM Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya.
4. Agus Samsul Bassar, M.M.Pd, selaku Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah IAILM Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya,
i
sekaligus Pembimbing I, yang telah banyak memberikan bimbingan serta
arahan dalam proses penyusunan skripsi ini.
5. Moh. Yusup Saepuloh Jamal, M.Ag, Selaku dosen Pembimbing II, yang
senantiasa memberikan bimbingan dan arahannya dalam penulisan skripsi
ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen serta segenap Civitas Akademika Fakultas Tarbiyah
IAILM Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya.
7. Bapak Nurhidayat, S.Ag., M.S.I, selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah
Serba Bakti Suryalaya Tasikmalaya.
8. Ibu Dra. Ai Sadiah, selaku Wakamad Kesiswaan MTs Serba Bakti
Suryalaya Tasikmalaya.
9. Bapak Irfan Abadi, M.A.g selaku Guru TQN Kelas XI MTs Serba Bakti
Suryalaya Tasikmalaya.
10. Ibu Yayu Rahayu, S.Pd selaku Guru Bimbingan Konseling MTs Serba Bakti
Suryalaya Tasikmalaya.
11. Kedua orang tua beserta keluarga tercinta yang selalu memberikan
dorongan doa dan nasihat hingga terselesaikannya skripsi ini.
12. Sahabat, teman-teman tersayang yang selalu memberikan semangat, doa
dan saran nasihat dalam penyusunan skripsi ini. Atas jasa kebaikannya yang
telah dicurahkan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat dipersembahkan
bagi dunia pendidikan.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis memanjatkan doa, semoga
segala ilmu yang telah didapat selama penulis berada di bangku kuliah dapat
diaktualisasikan menjadi kesalehan sosial untuk perkembangan masyarakat Islam.
Disisi lain skripsi ini masih jauh dari kata sempurna sehingga kritik dan
saran perbaikan demi kemaslahatan akan selalu penulis terima dengan lapang dada,
sehingga karya yang sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang
membacanya.
Panumbangan, Juni 2022
Sri Rahmayanti
ii
ABSTRACT
Sri Rahmayanti: The Effect of Amaliah TQN on Students' Awareness of
Worship in Worship Development in Schools.
In increasing awareness of worship, one of them is through the TQN Suryalaya
amaliah method, which is one aspect of the grip to get closer to Allah SWT. This is
very important to be considered and studied by every student and then practiced in
order to become a role model and cultivate moral character. This Tarekat and
Sufism comes with a clear concept by providing a sure way to manage the human
heart to get closer to the Almighty so that it can grow an awareness, especially in
worship. Based on this fact, the authors focus their research on the effect of
Suryalaya TQN's amaliah on students' awareness of worship in worship building in
schools. The research was conducted at MTs Serba Bakti Suryalaya Tasikmalaya.
The aims of this study were to find out the Suryalaya TQN amaliah, the students'
awareness of worship in worshiping worship at school, and to find out the Influence
of TQN's Amaliah on Students' Worship Awareness in Worship Guidance in
Schools. The research method that the author uses is a descriptive method with a
quantitative approach. The population is all students of MTs Serba Bakti Suryalaya
Tasikmalaya as many as 512 people. While the sample is 29 respondent class IX-
A. The sampling technique used is purposive sampling. While the data collection
techniques used were observation, questionnaires, and interviews. The data analysis
technique for each variable uses the calculated average while the correlation
analysis of the two variables uses the Spearman rank correlation (rs). The analysis
of data from Amaliah TQN Suryalaya is in good classification, and data analysis of
Student Worship Awareness is in the sufficient classification, while the correlation
analysis of the influence of TQN amaliah on students' awareness of worship in
fostering worship in schools, research at MTs Serba Bakti Suryalaya Tasikmalaya
is in the classification high (High) with the obtained rs value of 0.76 in the interval
0.61-0.80. With the degree of determination obtained on the Suryalaya TQN
amaliah indicators and the worship awareness of students at MTs Serba Bakti
Suryalaya Tasikmalaya by 50.76% and 49.76% determined by factors outside the
study such as family, community or friendship factors. The results of hypothesis
testing obtained tcount ttable that is 6.0724 1.703. This means that the alternative
hypothesis (Ha) which states that there is a significant effect between the practice
of TQN Suryalaya and the worship awareness of students in worshiping at school,
research at MTs Serba Bakti Suryalaya Tasikmalaya is accepted and (Ho) is
rejected.
iv
ABSTRAK
Sri Rahmayanti: Pengaruh Amaliah TQN Terhadap Kesadaran Beribadah
Peserta Didik Dalam Pembinaan Ibadah di Sekolah.
Dalam peningkatan kesadaran beribadah salah satunya dengan melalui
metode amaliah TQN Suryalaya, yang menjadi salah satu aspek pegangan untuk
mendekatkan diri kepada Allah Swt. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan dan
di pelajari oleh setiap peserta didik lalu diamalkan agar menjadi suri tauladan serta
menumbuhkan akhlakul karimah. Tarekat dan Tasawuf ini hadir dengan membawa
konsep yang jelas dengan memberikan cara pasti untuk mengelola hati manusia
agar lebih mendekatkan diri kepada sang Maha Pencipta sehingga mampu
menumbuhkan suatu kesadaran khususnya dalam beribadah. Didasari oleh
kenyataan ini, penulis memfokuskan penelitian pada pengaruh amaliah TQN
Suryalaya terhadap kesadaran beribadah peserta didik dalam pembinaan ibadah di
sekolah. Penelitian dilakukan di MTs Serba Bakti Suryalaya Tasikmalaya. Tujuan
penelitian ini diataranya untuk mengetahui amaliah TQN Suryalaya, kesadaran
beribadah peserta didik dalam pembinaan ibadah di sekolah, dan untuk mengetahui
Pengaruh Amaliah TQN Terhadap Kesadaran Beribadah Peserta Didik Dalam
Pembinaan Ibadah di Sekolah. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah
metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasinya adalah seluruh
peserta didik MTs Serba Bakti Suryalaya Tasikmalaya sebanyak 512 orang.
Sedangkan sampelnya adalah 29 responden kelas IX-A. Teknik sampling yang
digunakan adalah purposive sampling. Sedangkan Teknik pengumpulan data yang
dilakukan adalah observasi, angket, dan wawancara. Teknik analisis data untuk
masing-masing variabel dengan menggunakan rata-rata hitung sedangkan analisis
korelasi kedua variabel tersebut menggunakan korelasi rank spearman (rs).
Analisis data dari Amaliah TQN Suryalaya berada pada klasifikasi baik, dan
analisis data Kesadaran Beribadah Peserta Didik berada pada klasifikasi cukup,
sedangkan analisis korelasi pengaruh amaliah TQN terhadap kesadaran beribadah
peserta didik dalam pembinaan ibadah di sekolah, penelitian di MTs Serba Bakti
Suryalaya Tasikmalaya berada pada klasifikasi high (Tinggi) dengan diperoleh nilai
rs sebersar 0,76 berada pada interval 0.61-0.80. Dengan derajat determinasi yang
diperoleh pada indikator amaliah TQN Suryalaya dan kesadaran beribadah peserta
didik di MTs Serba Bakti Suryalaya Tasikmalaya sebesar 50,76% dan 49,76%
ditentukan oleh faktor diluar penelitian seperti faktor lingkungan keluarga,
masyarakat atau pertemanan. Hasil uji hipotesis didapat thitung ≥ ttabel yaitu 6,0724
≥ 1,703. Hal ini berarti hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan ada pengaruh
yang signifikan antara amaliah TQN Suryalaya dengan kesadaran beribadah peserta
didik dalam pembinaan ibadah di sekolah, penelitian di MTs Serba Bakti Suryalaya
Tasikmalaya diterima dan (Ho) ditolak.
iii
DAFTAR ISI
v
vi
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
tanamkan sejak dini agar kelak ketika tumbuh menjadi dewasa sudah
memiliki kebiasaan baik yang melekat pada sang anak sehingga mampu
mengantarkan kepada kehidupan dengan karakter atau pribadi yang ta’at
terhadap orang tua, agama dan negaranya.
Diantaranya faktor yang mempengaruhi anak terhadap kesadaran
dalam beribadah ialah kurangnya tuntutan, bimbingan dan dorongan serta
pengarahan agar anak dapat menguasai dan mengamalkan ajaran Islam
secara baik dan benar. Salah satu upayanya ialah dengan mengenalkan
amaliah tasawuf sedini mungkin.
Tasawuf hadir sebagai salah satu jalan dari permasalahan-
permasalahan yang berkaitan dengan kesadaran seseorang dalam beribadah
atau dalam kerohaniannya. Karena kasadaran seseorang dalam beribadah
atau kerohaniannya tidak bisa hanya menunggu hidayah datang dengan
sendirinya, tetapi salah satu cara efektifnya ialah dengan harus dibina dan
diarahkan, melalui pembinaan ibadah yang ada di sekolah. Karena pada
waktu di sekolah seorang guru bertanggung jawab penuh akan semua
kegiatan yang dilakukan peserta didiknya, bahkan dari mulai siswa masuk
hingga pulang. Apalagi dalam masalah ibadah shalat, guru harus bersikap
tegas untuk membinanya agar peserta didik tidak melalaikan kewajibannya
dalam melaksanakan shalat. Dengan adanya pembinaan seorang guru maka
anak akan merasa di perhatikan secara khusus dan mereka akan
melaksanakan apa yang telah diperintah gurunya kemudian menjadi suatu
kebiasaan.
Pembinaan ibadah yang dilaksanakan di MTs Serba Bakti Suryalaya
merupakan suatu program unggulan yang diadakan kembali oleh kepala
sekolahnya langsung. Kegiatan ini diadakan kembali pada pertengahan
semester ganjil di tahun pelajaran 2021 dengan melibatkan seluruh peserta
didik dan bimbingan wali kelas. Setelah beberapa tahun terhenti karena
adanya dari dampak virus corona-19.
Berdasarkan praktek pengalaman lapangan (PPL) yang penulis
laksanakan di MTs Serba Bakti Suryalaya beberapa bulan lalu, masih
4
Responden
H. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pertanyaan atau
pernyataan yang diajukan berdasarkan masalah yang telah dirumuskan.
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti dalam data yang
terkumpul.
Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat kita pahami bahwa karena
sifat yang sementara, maka terdapat dua kemungkinan terhadap hipotesis
yang diajukan, yakni diterima atau sebaliknya. Ada dua macam hipotesis,
yaitu hipotesis kerja yang disebut hipotesis alternatif, dan hipotesis nol yang
disebut hipotesis statistik.
Dengan demikian dalam penelitian ini, penulis mengajukan hipotesis
sebagai berikut:
Ha: Amaliah TQN berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
kesadaran beribadah peserta didik dalam pembinaan ibadah di sekolah
Ho: Amaliah TQN tidak berpengaruh terhadap kesadaran beribadah peserta
didik dalam pembinaan ibadah di sekolah
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
10
11
Jawa Barat. Pesantren ini diririkan oleh Syaikh Abdullah Mubarok bin
Nur Muhammad terkenal dengan sebutan Abah Sepuh, pada 5
September 1905 di Kampung Godebag, Desa Tanjungkerta, Kecamatan
Pageurageung, Tasikmalaya yang juga mursyid TQN ke-36.
Kepemimpinan TQN kemudian digantikan oleh K.H. Ahmad Shohibul
Wafa Tadjul Arifin, terkenal Abah Anom sejak 13 Februari 1956.
2. Tujuan Thariqat Qadiriyah Naqsyabandiyah (TQN)
Tujuan utama pendirian berbagai tarekat oleh para sufi termasuk
tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah adalah untuk membina dan
mnegarahkan seseorang agar bisa merasakan hakikat Tuhan -Nya dalam
kehidupan sehari-hari melalui perjalanan ibadah yang terarah dan
sempurna. Sedangkan secara umum tujuan utama setiap tarekat adalah
penekanan pada kehidupan akhirat yang merupakan titik akhir tujuan
kehidupan manusia beragama, sehingga setiap aktivitas atau amal
perbuatan selalu diperhitungkan. Karena itu, Muhammad ‘Amin al-
kurdi, salah saorang tokoh Tarekat Naqsyabandi menekankan
pentingnya seseorang masuk kedalam tarekat agar bisa memperoleh
kesempurnaan dalam beribadah kepada Tuhan-Nya. Menurutnya,
minimal ada tiga tujuan bagi seseorang yang memasuki dunia tarekat
untuk menyempurnakan ibadah, yakni:
a. Supaya “terbuka” sesuatu yang diimaninya, yakni Dzat Allah Swt,
baik mengenai sifat-sifat, keagungan maupun kesempurnaan - Nya,
sehingga ia dapat mendekatkan diri kepada-Nya secara lebih dekat
lagi, serta mencapai hakikat dan kesempurnaan kenabian dan para
sahabatnya.
b. Untuk membersihkan jiwa dari sifat-sifat dan akhlak yang keji,
kemudian menghiasinya dengan akhlak-akhlak yang terpuji dan
sifat-sifat yang diridhai Allah dengan berpegang pada para
pendahulu (shalihin) yang telah memiliki sifat-sifat itu.
13
ِ س ِإ ََّّل ِل َي ْعبُد
ُون ِ ْ َو َما َخلَ ْقتُ ْال ِج َّن َو
َ اْل ْن
Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka mengabdi kepadaku”. (Q.S. Adz-Dzariyat, ayat:56) (Tim
Penerjemah Kemenag RI, 2014: 523).
Diatas telah dijelaskan didalam firman Allah bahwa Allah menciptakan
jin dan manusia didunia ini untuk mengabdi dan beribadah kepada-Nya.
Bentuk pengabdian seorang hambanya yang telah diciptakan itu untuk
menjalankan perintahnya yaitu terutama ibadah shalat.
Menurut Khairul Abror, (2019:10) bahwa dari segi ruang lingkupnya
ibadah dibagi menjadi dua macam yaitu:
26
Kesadaran beribadah diartikan sebagai bagian atau segi yang hadir atau
terasa dalam pikiran dan dapat dilihat gejalanya melalui instropeksi. Dapat
dikatakan bahwa kesadaran beribadah adalah aspek mental atau aktivitas
ibadah. Dari kesadaran ibadah tersebut akan muncul sikap keagamaan yang
ditampilkan seseorang anak yang mendorongnya untuk bertingkah laku
sesuai dengan ketaatannya pada agama yang dianutnya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kesadaran beribadah adalah
rangkaian perbuatan atau tindakan yang didasari rasa sadar dan paham
untuk mengerjakan perintah Allah sesuai dengan ajaran agama Islam.
2. Indikator Kesadaran Beribadah
Menurut pendapat G.W Allport sebagaimana dikutip oleh Pangestika
Indah (2020: 12) bahwa indikator kesadaran beragama adalah sebagai
berikut:
a. Differensiasi yang baik adalah semakin mantap dalam mendekatkan
diri kepada Tuhan, kehidupan beragama yang matang.
b. Motivasi kehidupan beragama yang dinamis adalah memperkuat
motivasi keagamaan kepada Tuhan, mendorong manusia untuk
mendekatkan diri kepada Tuhan.
c. Pelaksanaan ajaran agama secara konsisten dan produktif adalah
bertanggung jawab dengan mengerjakan perintah agama sesuai
kemampuan dan meninggalkan larangan-larangan-Nya.
d. Pandangan hidup yang komprehensif adalah agama memberikan
dorongan dan motivasi lebih kuat dan lebih bermakna terhadap
semangat dan arti hidup.
e. Pandangan hidup yang integral adalah mengarahkan dan
menyelesaikan berbagai permasalahan hidup.
f. Semangat pencarian dan pengabdian kepada Tuhan adalah ibadahnya
selalu di evaluasi dan ditingkatkan agar menemukan kenikmatan
penghayatan dan kehadiran Tuhan.
29
a) Ketaqwaan
b) Kejujuran
c) Amanah dan ikhlas
4. Faktor – faktor yang mempengaruhi kesadaran beribadah
Menurut Wahyudi (2019:27) mengemukakan faktor-faktor kesadaran
dalam beragama ialah dintaranya:
a. Faktor pembawaan
Perbedaan hakiki manusia dengan makhluk lainnya adalah manusia
mempunyai fitrah (pembawaan) beragama (homo religious). Setiap
manusia yang lahir kedunia, baik yang lahir di Negara komunis maupun
kapitalis; baik yang lahir dari orang tua jahat atau shaleh; baik yang
masih primitive maupun modern, menurut fitrah kejadiannya
mempunyai potensi beragama atau keimanan kepada Tuhan.
b. Faktor lingkungan
Fitrah beragama merupakan potensi yang mempunyai
kecenderungan untuk berkembang. Namun, perkembangan tersebut
tidak akan terjadi manakala tidak ada faktor luar yang memberikan
rangsangan atau stimulus yang memungkinkan fitrah tesebut
berkembang dengan sebaik-baiknya.
c. Faktor keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi anak.
Keluarga yang Bahagia merupakan suatu hal yang sangat penting bagi
perkembangan emosi anak. Oleh karena itu kedudukan keluarga dalam
pengembangan kepribadian anak sangatlah penting. Sehingga
dibutuhkan peran orang tua dalam menanamkan nilai kesadaran
beragama anak.
d. Faktor sekolah
Sekolah merupakan Lembaga pendidikan formal yang mempunyai
program yang sistematik dalam melaksanakan bimbingan, pengajaran
dan Latihan kepada anak agar anak dapat membantu perkembangan
kepribadian anak. Sebagaimana pendapat Hurlock bahwa sekolah
33
tinggi. Serta mencakup seluruh apa yang dicintai dan di ridhai Allah Swt,
baik berupa ucapan, atau perbuatan, yang zhahir maupun batin.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembinaan ibadah di
sekolah adalah tindakan yang dilakukan dengan memperoleh hasil yang
baik sesuai dengan ajaran Islam sebagai bukti ketaatan kepada Tuhan-Nya,
dengan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Selain itu,
dengan beribadah seorang hamba akan selalu merasa dekat dengan Allah,
bahkan dapat menolong batinnya dari kesusahan.
Di dalam islam, fungsi sekolah adalah memberikan peranan penting
dalam memberikan suatu ajaran yang berupa pemikiran, aqidah, dan syariat
yang menjadi pedoman hidup. Perubahan sikap didalam diri manusia karena
adanya suatu pembinaan, oleh karena itu seorang guru bertanggung jawab
penuh dalam pembinaan terhadap siswanya untuk merubah sikap agar
mereka sadar akan kewajiban khususnya dalam menjalankan ibadah shalat.
D. Pengaruh Amaliah TQN Terhadap Kesadaran Beribadah Peserta
Didik dalam Pembinaan Ibadah di Sekolah
Menurut ajaran Islam manusia diciptakan Allah Swt, untuk menjadi
khalifah di bumi, dengan memiliki tujuan utama agar selalu beribadah dan
mengabdi kepada Allah (Q.S 51:56). Implikasinya dalam pendidikan Islam,
semua potensi yang dimiliki manusia tersebut perlu diarahkan dan dididik
dengan tujuan untuk memberi kemampuan kepada manusia menjalankan
tugas sebagai Khalifah di bumi yang selalu beribadah dan mengabdi kepada
Allah Ta’ala. Karena dalam Islam, selain berdasarkan timbangan filosofis,
seorang muslim juga dituntut mempertimbangkan sisi teologis dalam
menentukan dasar pendidikan nasional. (Agus Samsul Basar, Dkk. 2020:53)
Pada dasarnya kesadaran beribadah memiliki sasaran dalam
pembentukan kesalehan individu, dimana kesadaran beragama merupakan
salah satu unsur penting dalam kehidupan seseorang. Kesadaran beragama
merujuk kepada aspek rohaniah individu yang berkaitan dengan keimanan
kepada Allah Swt, yang direfleksikan ke dalam pribadatan kepada-Nya baik
35
ditanamkan peserta didik sejak dini agar menjadi sebuah pondasi yang
kokoh sebagai penerus bangsa.
Sebagaimana Allah Swt mengangkat derajat seseorang manusia, yang
mana mereka itu suka mengendalikan hawa nafsu, sehingga Nabi pun
memandang orang itu sebagai orang-orang yang melakukan “Jihadul
Akbar” (perang besar), hal ini telah disabdakan oleh Nabi dikala perang
Tabuk yang berbunyi:
Artinya: “Marilah kita kembali dari perang kecil menuju perang besar,
yaitu perang dengan nafsu yang benar-benar musuhmu yang selalu terisi
didalam dadamu”.
Adapun maksudnya supaya ummat-ummat senantiasa berakhlaqul
karimah/budi yang mulia atau akhlaqul mahmudah/akhlak yang terpuji,
hingga dapat menyingkirkan akhlaqul madzmumah, yakni akhlaq yang
tercela dan hina.
Pribadi yang demikian itu akan membuktikan kebaikan dalam segala
hal amal lakunya, hanya dengan pribadi-pribadi demikianlah ketentraman,
kesejahteraan, keamanan masyarakat, bangsa, agama, dan negara dapat
tercapai. Karena ia merupakan pribadi yang mukmin yang beraqidahnya
keyakinan, yang bersusila, berakhlak dan bermuamalah, selalu beramal dan
berkarya yang positif dan bermanfaat, baik di akhirat di hadapan Allah Swt
sebagai Tuhannya, maupun di dunia terhadap sesama mahkluk.
(Shohibulwafa Tajul Arifin, 2015:21)
Kemudian didukung dalam penelitian karangan Basukiyatno yang
berjudul; “Effektivitas Ibadah dalam Pengembangan Kecerdasan Spritual
Santri di Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya” terdapat pengaruh yang
signifikan terhadap metode peribadatan yang terbukti efektif dalam
membina kecerdasan spitual yang melahirkan manusia-manusia yang utuh.
Hal tersebut ditunjukan oleh keberhasilan dalam pembinaan yang dilakukan
secara khusus sehingga menjadi sebuah kebiasaan yang baik dalam
kehidupan sehari-hari.
38
A. Metode Penelitian
Berdasarkan dari permasalahan yang yang diteliti yaitu mengenai
“Pengaruh Amaliah TQN Terhadap Kesadaran Beribadah Peserta Didik
dalam Pembinaan Ibadah di Sekolah” (Penelitian Deskriptif Kuantitatif di
Madrasah Tsanawiyah Serba Bakti Pondok Pesantren Suryalaya
Tasikmalaya). Maka metode yang diambil ialah dengan deskriptif
kuantitatif karena metode ini dirasa paling cocok dengan permasalahan yang
diteliti.
Menurut Wawan, metode deskriptif adalah metode penelitian yang
berupaya untuk mengungkapkan keadaan atau kondisi yang terjadi saat
sekarang dengan mempertimbangkan keadaan masa lampau, untuk
mendapatkan gambaran secara sistematis dan faktual mengenai fakta-fakta
serta hubungan antar fenomena yang diteliti.
Pendekatan kuantitatif ini dimaksudkan penulis ialah dimana
penelitian ini menggunakan angka-angka dan analisis. Analisis yang
digunakan adalah analisis dengan statistika. Penelitian deskriptif ini
dimaksudkan untuk mengetahui dan membuat gambaran secara sistematis,
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta pengaruh akibat fenomena
yang diselidiki.
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Penelitian ini
terdiri dari dua variabel, yaitu satu variabel independent (memepengaruhi)
(X), dan satu variabel dependent yaitu terikat atau dipengaruhi (Y).
(sugiyono, 2010:38).
Dalam penelitian ini variabel penelitian yang diteliti ialah “Pengaruh
Amaliah TQN Terhadap Kesadaran Beribadah Peserta Didik dalam
39
40
Mengamalkan
khataman berjama’ah 5
di masjid
Mengikuti khidmat
amaliah manaqib
khusus di pondok 6
pesantren Suryalaya
Manaqib setiap 1 bulan sekali
Menjadi petugas
amaliah manaqib
7
umum di lingkungan
sekitar
Mengetahui jenis-jenis
riyadah yang ada 8
Riyadah dalam TQN Suryalaya
Melaksanakan riyadah
9
TQN Suryalaya
Melaksanakan ziarah
dan silaturahmi ke
Ziarah pondok pesantren 10
Suryalaya minimal
seminggu sekali
Emosi:
Variabel Y Emosional peserta
Afektif dan
2. Kesadaran didik saat dan setelah Ordinal 5, 9
Konatif
Beribadah mengikuti kegiataan
pembinaan ibadah
42
Perasaan:
Perasaan peserta didik
dalam proses
7
pembinaan ibadah di
sekolah.
Keyakinan:
Keyakinan bahwa
ibadah merupakan 3,4
kewajiban bagi umat
Islam
Pengetahuan:
Pengetahuan makna
Kognitif kesadaran beribadah 1, 2, 8
dalam pembinaan
ibadah di sekolah
Pandangan:
Pandangan kesadaran
ibadah menumbuhkan 6
kepribadian
shaleh/shalehah
Tingkah laku:
Tingkah laku peserta
didik setelah selesai
Motorik 10
mengikuti kegiatan
pembinaan ibadah di
sekolah
43
18. IX-E 11 14 25
19. IX-F 10 14 24
Jumlah 254 258 512
Sumber: Profil sekolah MTs serba Bakti Suryalaya 2022
2. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah Teknik pengambilan sampel untuk menentukan
sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik sampel yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling yang mana teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, atau mengambil kelas
tertentu sebagai sampel, dengan perkiraan bahwa populasi memiliki
karakteristik yang homogen. (Sugiyono, 2010:81)
Adapun alasan menggunakan Teknik purposive sampling ialah
dikarenakan tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi
karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Berdasarkan teknik purposive
sampling tersebut maka penulis mengambil kelas IX-A sebagai sampel
karena kelas IX merupakan kelas yang telah melaksanakan talqin, serta
jumlah dan karakteristiknya mewakili kelas-kelas lain.
3. Sampel
Sampel adalah bagian anggota populasi yang diambil dengan
menggunakan teknik pengambilan sampling. Di sini sampel harus benar-
benar bisa mencerminkan keadaan populasi, artinya kesimpulan hasil
penelitian yang diangkat dari sampel harus merupakan kesimpulan atas
populasi. (Hardani Dkk, 2020:362)
Dari jumlah populasi 512 peserta didik, peneliti pengambil kelas IX-A
yang berjumlah 29 orang, terdiri dari 18 laki-laki dan 11 perempuan. Alasan
kenapa peneliti memilih kelas tersebut karena jumlah peserta didik dalam
kelas tersebut mewakili, dan juga kelas yang telah banyak di talqin dan
sering mengamalkan amaliah TQN Suryalaya.
45
c) Wawancara
Wawancara Wawancara yaitu pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik tertentu. Sugiyono, (2010: 317).
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang palaing strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan
data, tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang ditetapkan. (Sugiyono, 2010:224)
Diantara teknik pengumpulan data antara lain:
a) Angket
1) Bentuk
Angket yang digunakan dalam penelitian ini ialah angket tertutup.
Responden diberikan alternatif, sehingga tinggal memilih alternatif
jawaban yang telah disediakan. (Wawan, 2015 :175)
Dengan menggunakan teknik ini akan digali data pokok yang
terdapat dalam penelitian ini, yaitu pengaruh amaliah TQN Suryalaya
terhadap kesadaran beribadah peserta didik, penelitian di Madrasah
Tsanawiyah Serba Bakti Pondok Pesantren Suryalaya. Angket yang
disediakan untuk variabel X dan Y berjumlah 20 soal yang sudah diberi
alternatif jawaban dan merujuk dari indikator masing-masing variabel
yang dikembangkan. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah
skala Likert dengan lima alternatif jawaban antara lain:
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
e. Tidak Pernah
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi
skor, misalnya:
a. Selalu / sangat setuju dengan skor 5
47
4) Cara penyebarannya
Penyebaran angket dilakukan secara pribadi, yakni pengisian
angket dilakukan pada waktu jam sekolah. Angket tersebut disebarkan
secara langsung kepada peserta didik di dalam kelas.
b) Observasi
1) Bentuk
Bentuk observasi yang dilakukan adalah dengan observasi
langsung, maksudnya ialah bentuk pengamatan yang dilakukan secara
langsung pada objek observasi.
2) Obyek yang diobservasi
Objek yang diobservasi ialah siswa-siswa kelas IX-A Madrasah
Tsanawiyah Serba Bakti Podok Pesantren Suryalaya.
3) Jenis data yang diharapkan
Data yang diharapkan ialah untuk mengetahui kondisi obyektif
Madrasah Tsanawiyah Serba Bakti Pondok Pesantren Suryalaya
Tasikmalaya yaitu:
(a) Profil Madrasah Tsanawiyah Serba Bakti Pondok Pesantren
Suryalaya Tasikmalaya.
(b) Visi, misi dan tujuan Madrasah Tsanawiyah Serba Bakti Pondok
Pesantren Suryalaya Tasikmalaya.
(c) Komponen Madrasah Tsanawiyah Serba Bakti Pondok
Pesantren Suryalaya Tasikmalaya.
c) Wawancara
1) Bentuk
Bentuk wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah wawancara
tidak terstruktur, yaitu wawancara yang bebas, dimana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Penulis/
pewawancara hanya membuat garis-garis besar permasalahan yang
akan ditanyakan.
49
2) Yang diwawancara
Sasaran dalam wawancara ini ialah para guru dan peserta didik
Madrasah Tsanawiyah Serba Bakti Pondok Pesantren Suryalaya
Tasikmalaya.
3) Jenis data yang diharapkan
Data yang diharapkan adalah data kuantitatif mengenai Pengaruh
Amaliyah TQN terhadap kesadaran beribadah peserta didik dalam
pembinaan ibadah di sekolah.
F. Teknik Analisis Data
Untuk menguji apakah ada pengaruh antara variabel X dan variabel Y
maka berikut langkah-langkah cara menganalisa data dengan menggunakan
rumus rank spearman sebagai berikut:
1. Analisis variabel
a. Skoring Data
b. Menurut Wawan, (2015: 72) cara menentukan rata-rata hitung
dengan rumus: (x̄)
𝑛𝑋𝑖
x̄ = ∑
𝑁
Keteraangan:
N = Banyaknya Seluruh Data
n = Banyaknya Data yang Sama
∑Xi = Jumlah Seluruh Skor X dalam Sekumpulan Data
i = 1, 2, 3 …
c. Menentukan simpangan rata-rata dengan rumus sebagai berikut:
∑ 𝑖𝑋׀−𝑥̄׀
SR =
𝑁
d. Membuat skala penafsiran dengan banyaknya tingkatan skala
mengacu kepada banyaknya option dalam angket sebagai berikut:
Sangat Baik
Skor min + 3 SR
Baik
50
Skor min + 2 SR
Cukup
Skor min + 1 SR
Kurang
e. Interpretasi rata-rata hitung pada skala penafsiran
2. Menyusun analisis korelasi variabel (X) terhadap variabel (Y)
a. Menyusun data variabel X dan Y
b. Membuat rangking data variabel X dan variabel Y disusun data
mulai dari yang terkecil sampai dengan terbesar.
c. Menghitung korelasi antara variabel X dengan variabel Y dengan
rumus:
6∑𝑑𝑖²
Rs = 1 −
𝑁ᶾ−𝑁
Keterangan:
di = perbedaan kedua rangking
N = Banyaknya responden atau sampel
d. Menginterpretasikan nilai rs pada skala Gulfrod:
0,00-0,02 Very Low (Sangat Rendah)
0,21-0,40 Low (Rendah)
0,41-0,60 Moderate (Cukup)
0,61-0,80 High (Tinggi)
0,81-1,00 Very High (Sangat Tinggi)
e. Menentukan determinasi (derajat penentu variabel X terhadap
variabel Y) dengan rumus :
D = rs2 x 100%
f. Menguji hipotesis yang diajukan dengan kriteria:
1) Jika t hitung ≥ t tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak
2) Jika t hitung ≤ t tabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan rumus:
𝑛−2
T hitung = √
𝐼 − 𝑟𝑠 2
51
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Objek Penelitian
a. Profil MTs Serba Bakti Pondok Pesantren Suryalaya
Madrasah Tsanawiyah Serba Bakti yang beralamat di Jalan Raya
Suryalaya Pagerageung Dusun Godebag Desa Tanjungkerta Kecamatan
Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat merupakan
bagian integral dari Pondok Pesantren Suryalaya.
Pondok Pesantren Suryalaya yang didirikan pada tanggal 05
September 1905 oleh Syekh Abdulloh Mubarok bin Nur Muhammad
(Pangersa Abah Sepuh) sebagaimana pesantren lainnya, merupakan salah
satu lembaga pendidikan agama Islam yang bersifat tradisional, religius,
heroik dan nasionalis yang telah aktif mendidik, membina dan
membangun masyarakat serta berperan serta menunjang program
pemerintah dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Dalam upaya menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan
kemajuan ilmu pengetahuan, maka pada tahun 1961 Syekh Ahmad
Shohibulwafa Tajul Arifin (Abah Anom) selaku penerus dan pengembang
Pondok Pesantren Suryalaya mendirikan Yayasan Serba Bakti Pondok
Pesantren Suryalaya yang bertujuan antara lain untuk menunjang aktivitas
kegiatan dan program Pondok Pesantren Suryalaya agar dapat melaju
pesat sejalan dengan perkembangan zaman yang semakin modern.
Sejarah singkat perkembangan Madrasah Tsanawiyah Serba Bakti
Pondok Pesantren Suryalaya sebagai berikut :
1) Tanggal 1 Agustus 1963 didirikan Sekolah Tsanawiyah 4 tahun,
dipimpin oleh KH. Noor Anom Mubarok, BA.
2) Tanggal 1 Agustus 1964, sekolah ini diresmikan bersamaan dengan
diresmikannya Poliklinik Yayasan Serba Bakti.
52
53
c. Visi, Misi dan Tujuan MTs Serba Bakti Pondok Pesantren Suryalaya
yang bersumber dari profil MTs Serba Bakti Suryalaya Tahun 2022:
1) Visi MTs Serba Bakti Pondok Pesantren Suryalaya
57
Nur Asri
31 - Guru
pamungkas, S.Pd.
Rian Syaiful Anwar,
32 - Guru
S.Pd.
Silvira Rediani
33 - Guru
Amanda, S.Pd.
Winda Yanti
34 - Guru
Dahliah, S.Pd.Gr.
35 - Della Oktavia,S.Pd. Guru
51637546562000
36 Mimid, S.E. Bendahara
13
Hj. Emin Aminah,
37 - Koperasi
S.Pd.
76417486502000 Gun Gun Gumilar,
38 TU
12 S.T.
39 - Undang Ruhiat TU
Hopip Abdul
40 - TU
Rohman, S.Ag.
41 - Juhriah Rusdiyanti TU
Istna Risnawati
42 TU
Zakiyah, S.M.
Al-Bani Muhamad
43 - Satpam
Fajar
44 - Opid Kesbirin
Sumber: Profil MTs Serba Bakti Suryalaya 2022
61
3) Fasilitas
Tabel 4.3
Data Sarana dan Prasarana
JUMLAH
JML
NO JENIS PRASARANA RUANG
RUANG
BAIK RUSAK
1. Ruang Kelas 9 ✓
2. Ruang Guru 1 ✓
3. Ruang Kepala Madrasah 1 ✓
Ruang Wakil Kepala
4. 1 ✓
Madrasah
5. Ruang Loby 1 ✓
6. Ruang Tata Usaha 2 ✓
7. Ruang Bendahara 1 ✓
8. Ruang Perpustakaan 2 ✓
9. Ruang Lab 1 ✓
10. Ruang BP/BK 1 ✓
11. Ruang OSIS 1 ✓
12. Ruang UKS 1 ✓
13. Ruang Musholla 2 ✓
14. Ruang Kantin 1 ✓
15. Ruang Dapur 1 ✓
16. Ruang Gudang 5 ✓
17. Toilet Kepmad 1 ✓
18. Toilet Guru 1 ✓
19. Toilet Siswa 7 ✓
Sumber: Profil MTs Serba Bakti Suryalaya 2022
2. Analisis Pengolahan Data Hasil Penelitian
a. Amaliah TQN Suryalaya
Untuk memperoleh sebuah hasil yang memuaskan dalam
penelitian ini, penulis memulai dengan mengamati amaliah TQN
62
15. 2 2 1 2 2 1 3 2 2 3 20
16. 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 33
17. 3 1 2 2 3 2 3 2 3 2 23
18. 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 34
19. 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 37
20. 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 35
21. 5 3 4 4 3 4 4 3 5 4 39
22. 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 45
23. 4 4 5 4 3 3 4 4 4 2 37
24. 4 2 3 3 1 2 2 3 3 4 27
25. 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 27
26. 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49
27. 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 37
28. 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 39
29. 5 5 4 4 4 4 3 4 5 3 41
20 23 27 27 33 33 33 34
34 35 35 35 36 37 37 37
37 37 37 38 39 39 39 39
41 45 45 47 49
64
130,35
=
29
= 4,49
4) Membuat skala penafsiran dengan banyaknya tingkatan skala
mengacu kepada banyaknya Option dalam angket.
Sangat Baik
Skor Min + 4 SR
20 + 4 (4,49) = 37,96
Baik
Skor Min + 3 SR
20 + 3 (4,49) = 33,47
Cukup
Skor Min + 2 SR
20 + 2 (4,49) = 28,98
Kurang
Skor Min + 1 SR
20 + 1 (4,49) = 24,49
Tidak Efektif
5) Interpretasi Rata-rata Hitungan pada Skala Penafsiran
Berdasarkan skala penafsiran di atas, maka rata-rata hitung
adalah x̄ = 35,93 berada pada klasifikasi baik (Interval 33,47 – 37,96).
Sehingga hal tersebut menunjukan bahwa pelaksanaan amaliah TQN
Suryalaya yang berada di lingkungan MTs Serba Bakti Suryalaya
Tasikmalaya tergolong kategori baik.
b. Kesadaran Beribadah Peserta Didik
Dari angket yang telah disebar kepada peserta didik atau
responden di MTs Serba Bakti Pondok Pesantren Suryalaya
Tasikmalaya sebanyak 29 angket dengan jumlah item sebanyak 10
dan masing-masing terdiri dari 5 pilihan jawaban variabel Y
(Kesadaran Beribadah peserta didik), maka diperoleh skoring data
sebagai berikut:
66
Tabel 4.5
Skor Data Angket Kesadaran Beribadah Peserta Didik
(Variabel Y)
Item Soal
No. Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 46
2. 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49
3. 4 4 4 4 4 5 5 3 3 4 40
4. 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 35
5. 4 3 4 4 3 3 2 3 4 4 34
6. 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 48
7. 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 47
8. 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49
9. 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 44
10. 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 37
11. 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 46
12. 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 46
13. 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 39
14. 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 43
15. 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 41
16. 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31
17. 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49
18. 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 47
19. 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 43
20. 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 36
21. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
22. 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49
23. 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 47
24. 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 44
25. 3 5 5 5 4 4 5 5 5 4 45
67
26. 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 45
27. 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 43
28. 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 44
29. 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 45
31 34 35 36 37 39 40 41
43 43 43 44 44 44 45 45
45 46 46 46 47 47 47 48
49 49 49 49 50
2) Menghitung Rata-Rata Hitung (Y)
𝑛𝑌𝑖
ȳ = ∑
𝑁
𝑛𝑌𝑖
ȳ = ∑
𝑁
31+34+35+36+37+39+40+41+3(43)+3(44)+3(45)
+3(46)+3(47)+48+4(49)+50
=
29
31+34+35+36+37+39+40+41+129+135+138+141
+48+167+50
=
29
1.233
=
29
= 42,51
3) Menghitung Simpangan Rata-rata (SR)
∑ 𝑖𝑦׀−𝑦׀
SR =
𝑁
(31−42,51)+(34−42,51)+(35−42,51)+(36−42,51)
+(37−42,51)+(39−42,51)+(40−42,51)+(41−42,51)
+(43−42,51)+(43−42,51)+(43−42,51)+(44−42,51)
+(44−42,51)+(44−42,51)+(45−42,51)+(45−42,51)
+(45−42,51)+(46−42,51)+(46−42,51)+(46−42,51)
+(47−42,51)+(47−42,51)+(47−42,51)+(48−42,51)
+(49−42,51)+(49−42,51)+(49−42,51)+(49−42,51)
+(50−42,51)
=
29
11,51+8,51+7,51+6,51+12,49+3,51+2,51+1,51+0,49
+0,49+0,49+1,49+1,49+1,49+2,49+2,49+2,49+3,49+3,49
+3,49+4,49+4,49+4,49+5,49+6,49+6,49+6,49+6,49+7,49
=
29
124,86
= = 4,30
29
4) Membuat skala penafsiran dengan banyaknya tingkatan skala
mengacu kepada banyaknya Option dalam angket.
Sangat Baik
Skor Min + 4 SR
31 + 4 (4,30) = 48,2
Baik
Skor Min + 3 SR
31 + 3 (4,30) = 43,9
Cukup
69
Skor Min + 2 SR
31 + 2 (4,30) = 39,6
Kurang
Skor Min + 1 SR
31 + 1 (4,30) = 35,3
Tidak Efektif
20
20
38
22,5
21
39
22,5
22 1
39
= 0,25
23 4 22,5
39
22,5
24
39
25
25
41
26,5
26 1
45
= 0,5
27 2 26,5
45
28
28
47
29
29
49
(b) Variabel Y
Tabel 4.7
Tabulasi Data untuk Menentukan Rangking Data Y
Susunan Data Posisi Imbuhan Rangking
1
1
31
2
2
34
3
3
35
4
4
36
5
5
37
6
6
39
7
7
40
8
8
41
9
9 1
43
= 0,3
10 3 9
43
72
9
11
43
11,7
12
44
1 11,7
13 = 0,3
44 3
11,7
14
44
14,4
15
45
1 14,4
16 = 0,3
45 3
14,4
17
45
17,1
18
46
1 17,1
19 = 0,3
46 3
17,1
20
46
19,8
21
47
1 19,8
22 = 0,3
47 3
19,8
23
47
24
24
48
26,5
25
49
26,5
26 1
49
= 0,25
27 4 26,5
49
26,5
28
49
29
29
50
73
√29−2
t = 0,76
1−(0,76)²
√27
t = 0,76
1−0,5776
√27
t = 0,76
0,4224
t = 0,76√63,92
t = 0,76 (7,99) = 6,0724
Setelah dilakukan perhitungan ternyata thitung sebesar
guru terutama kepada Allah Swt, untuk melakukan setiap ibadah dengan
melihat kebiasaan mereka dalam mengerjakan ibadah shalat karena
adanya bimbingan dan keteladan yang diberikan kepada mereka.
2. Shalli Badriah Hisniati (2020: 23) yang meneliti tentang “pengaruh
program bimbingan ajaran TQN Suryalaya terhadap akhlak mahasiswa”
yang menunjukan adanya korelasi yang kuat dan positif. Dimana dengan
pengamalan TQN secara istiqamah, santri/mahasiswa akan lebih
mengetahui bagaimana harus melakukan baik dengan dirinya sendiri,
dengan orang lain, dan lingkungan sekitarnya bahkan dengan Allah Swt
sebagai penciptanya
3. Veri Pranoto yang meneliti tentang “Peran Tarekat Qadiriyah
Naqsyabadiyah (TQN) Dalam Memotivasi Perilaku Keagamaan Pada
Jemaah di Desa Sumbang Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas”
(2018: 46) bahwa terdapat pengaruh yang positif atau signifikan yang
dapat mempengaruhi perilaku keagamaan diantaranya melalui faktor
sosial dan pengalaman beragama yang mampu saling berpesan dalam
kebenaran, saling menasehati, saling melarang dalam kemungkaran dan
pembinaan agama Islam dapat memurnikan penghambatan yakni kepada
Allah Swt, sehingga dengan demikian umat Islam akan terikat pada
tauhid dan amar ma’ruf nahi munkar.
4. Witri Rabiatul Adawiah, (2019), yang meneliti tentang “Peran Zikir TQN
Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di MA Darul Ihsan
Sukabumi” yang menunjukan adanya pengaruh positif. Alasannya
motivasi dalam diri akan terpenuhi ketika individu merasa aman, tentram
dan nyaman, selain itu dia mengakui bahwa Allah Swt Maha segala-
galanya. Sehingga setelah merasa tenang maka akan berdampak pada
kegiatan belajar individu tersebut.
Dari hasil penelitian terdahulu dengan penelitian penulis terdapat beberapa
perbedaan yang terletak pada variabel x atau y, populasi dan sampel yang
diambil, teknik sampling yang digunakan, teknik analisis data serta lokasi
penelitian yang berbeda, sehingga akan menghasilkan nilai yang tidak sama.
78
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penyebaran angket untuk kesadaran beribadah
peserta didik, bahwa pengamalan amaliah TQN merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi kesadaran beribadah peserta didik. Sesuai dengan hasil
penelitian penulis dimana peserta didik yang mengamalkan amaliah TQN
mempunyai tabi’at atau kesadaran beribadah yang baik.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara pengamalan amaliah TQN terhadap kesadaran
beribadah peserta didik dalam pembinaan ibadah di sekolah. Hal tersebut
dapat disimpulkan dari hasil penelitian sebagai berikut:
1. Amaliah TQN Suryalaya berdasarkan hasil uji statistik, maka
diperoleh hasil rata-rata hitung (X̄) yaitu 35,93. Apabila
dikonfirmasikan kedalam skala penafsiran, maka berada pada
klasifikasi baik (Interval 33,47 – 37,96). Hal ini berarti Amaliah
TQN Suryalaya yang berada dilingkungan MTs Serba Bakti
Suryalaya Tasikmalaya tergolong kategori baik.
2. Kesadaran beribadah peserta didik dalam pembinaan ibadah di
sekolah, sebagaimana hasik uji statistik tentang kesadaran beribadah
peserta didik dalam pembinaan ibadah di sekolah yang berada di
MTs Serba Bakti Suryalaya Tasikmalaya ini diperoleh hasil rata-rata
hitung ȳ = 42,51 berada pada klasifikasi cukup (Interval 39,6-43,9).
Hal ini menunjukan bahwa kesadaran beribadah peserta didik dalam
pembinaan ibadah di Sekolah yang berada di MTs Serba Bakti
Suryalaya Tasikmalaya tergolong kategori cukup.
3. Pengaruh Amaliah TQN Tehadap Kesadaran Beribadah Peserta
Didik Dalam Pembinaan Ibadah di Sekolah, berdasarkan hasil
penelitian bahwa amaliah TQN Suryalaya cukup memiliki pengaruh
terhadap kesadaran beribadah peserta didik dalam pembinaan ibadah
81
82
82
83
PEDOMAN OBSERVASI
PENELITIAN
PEDOMAN WAWANCARA
A. Identitas Responden
Nama :
Kelas :
Sekolah :
Alamat :
B. Petunjuk Pengisian
1. Berilah tanda (X) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia dari
pertanyaan di bawah ini sesuai dengan pendapat anda.
2. Dilarang bekerja sama dengan teman dalam menjawab pertanyaan dibawah
ini.
3. Jawablah pertanyaan dengan penuh kejujuran dan periksa kembali jawaban
anda sebelum dikumpulkan.
Pilihan Ganda!
➢ Makan
➢ Istirahat
➢ Tes Bacaan Sholat dan BTQ Mushola/Aula
20.00 – 21.00
➢ Pembinaan Mini
➢ Kerja Bakti secara bergiliran
➢ Bersiap-siap untuk Shalat Mutlaq
➢ Shalat Syukrul Wudhu
➢ Shalat Mutlaq
21.00 – 22.00 ➢ Shalat Istikharah Mushola
➢ Shalat Hajat
➢ Dzikir Jahar dan Khofi
22.00 – 02.00 ➢ Istirahat (tidur) Mushola
➢ Bangun dan Berdo’a
- Kamar Mandi
➢ Mandi Taubat
02.00 – 02.30 - Mushola
➢ Menuju Mushola
➢ Shalawat Banihasyim
➢ Shalat Syukrul Wudlu
➢ Shalat Taubat
02.30 – 04.00 ➢ Shalat Tahjjud Mushola
➢ Shalat Witir
➢ Dzikir Jahar dan Khofi
➢ Shalat Syukrul Wudlu
➢ Shalat Subuh
➢ Shalat Lidafil Balai
04.00 – 06.00 Mushola
➢ Dzikir Jahar dan Khofi
➢ Khotaman
➢ Pembinaan
➢ Shalat Syukrul Wudlu
06.00 – 07.00 ➢ Shalat Israq Mushola
➢ Shalat Istiadah
Lampiran 7
➢ Shalat Istikharah
➢ Dzikir Jahar dan Khofi
➢ Sarapan
➢ Tes Kaifiyat Dzikir, Khataman,
Tahlilan
➢ Beres-beres bekas ruang tidur
Mushola/Aula
07.00 – 09.00 ➢ Kerja Bakti, Kesberin, dan
Mini
Olahraga
➢ Assesment, BK (Fungsi
BP/BK/Walas)
➢ Hafalan Surat-surat Pendek
➢ Shalat Syukrul Wudlu
➢ Shalat Dhuha
09.00 – 10.00 Mushola
➢ Shalat Kifaratil Bauli
➢ Dzikir Jahar dan Khofi
➢ Curhat/Konsultasi
➢ Membaca Berjanji Mushola/Aula
10.00 – 11.30
➢ Wajib Mandi Sebelum Dzuhur Mini
➢ Pembinaan
➢ Shalat Syukrul Wudhu
➢ Shalat Qabla Dzuhur
11.30 – 13.00 ➢ Shalat Dzuhur Mushola
➢ Shalat Ba’da Dzuhur
➢ Dzikir dan Khofi
➢ Membereskan barang bawaan
Mushola/Aula
13.00 jangan sampai ketinggalan
Mini
➢ Mendengarkan Pengumuman
DOKUMENTASI PENELITIAN