Anda di halaman 1dari 2

Asbabun Nuzul secara etimologi adalah sebab-sebab yang melatarbelakangi sesuatu.

Ungkapan
Asbabun Nuzul khusus di gunakan untuk menyatakan sebab-sebab yang melatar belakangi
turunnya Al-Qur’an. Sedangkan Asbabun wurud khusus digunakan untuk sebab-sebab terjadinya
hadist.

Macam-macam Asbabun Nuzul

Ditinjau dari aspek bentuknya, Asbabun Nuzul terjadi 2 yaitu bentuk peristiwa dan bentuk
pertanyaan

*Bentuk peristiwa

- Peristiwa berupa pertengkaran

- Peristiwa berupa kesalahan yang serius

-Peristiwa berupa keinginan seperti : persesuaian (muwafaqah)

Seperti relevansi umar bin khatab dengan ketentuan ayat-ayat Qur’an.

*Bentuk Pertanyaan

- berhubungan dengan yang lebih lalu

-Sedang berlangsung

-Masa yang akan datang

Di tinjau dari segi jumlah asbabun an-nuzul di bagi menjadi 2 yaitu :

-Ta’adud al-asbab wa al nazil wahid (sebab turunnya lebih dari satu dan inti persoalan
terkandung dalam ayat/sekelompok ayat) yang turun 1

-Ta’adud al-nazil wa sabab wahid (inti persoalan yang terkandung di dalam ayat yang turun lebih
dari 1)
Kaidah dalam memahami ayat

1. Bila Asbab Al nuzul dan yang turun sesuai dari segi keumumannya maka ayat ini
diberlakukan secara umum sesuai dengan shegat yang umum, begitu pula sebaliknya.
2. Bila riwayat Asbab Al nuzul secara khusus sedang ayat yang turun di ungkapkan dalam
segat yang umum, dalam jumhur ini berbeda pendapat.

Dapat dipahami bahwa mengetahui asbabun nuzul suatu ayat sangat penting dalam memahami
Al-Qur’an dengan benar. Sebab bila suatu ayat yang ada asbabun nuzulnya dipahami tanpa di
hubungi dengan asbabun nuzul, maka ayat itu akan memiliki arti lain dan apabila nantinya di
hubungkan dengan Asbabun nuzul akan terjadi pemahaman yang tidak sesuai dengan apa yang
di maksud dari yang berwenang menambah syara’yaitu Allah SWT.

Urgensi Asbab Al nuzul

1. Membantu dalam memahami sekaligus mengatasi ketidak pastian dalam menangkap


pesan ayat Al-Qur’an
2. Mengatasi keraguan ayat yang di duga mengandung pengertian umum.
3. Mengkhususkan hukum yang terkandung dalam ayat Al-Qur’an yang menjadi pegangan
bagi para ulama (yang bersifat khusus Assabab) dan bukan lafadz yang bersifat umum
(Al-lafadz)
4. Mengidentifikasi pelaku yang menyebabkan Al-Qur’an turun.

Anda mungkin juga menyukai