Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

PENERAPAN ICE BREAKING PADA PROSES BELAJAR UNTUK


MENINGKATKAN MOTIVASI PESERTA DIDIK KELAS IX SMP N 1 SALATIGA

Di Susun Oleh :
Wulan Amalia
NIM : 43040200020
Dosen Pembimbing Lapangan Dr. Muna Erawati, M.Psi.

FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SALATIGA
TAHUN 2023
KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SALATIGA
FAKULTAS DAKWAH
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM
Jalan Lingkar Salatiga KM 2 Telp. 0298-603163 Kode Pos 50721
Web. dakwah.uinsalatiga.ac.id

LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini Disahkan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Kegiatan Praktikum
Pengalaman Lapangan (PPL) Tahun Akademik 2023/2024 pada Program Studi
Psikologi Islam.
PPL Dilaksanakan pada Tanggal 26 Juni sampai dengan 28 Agustus Tahun 2023
Disusun Oleh :
Nama : Wulan Amalia
Nim : 43040200020

Salatiga, September 2023

Menyetujui,
Guru Pamong Dosen Pembimbing Lapangan

Estri Julianti, S.Pd. Dr. Muna Erawati, M.Psi


NIP: 19650701 200501 2 003 NIP : 19751218 199903 2 002
Ketua Program Studi

Reza Ahmadiansah, M.Psi


NIP : 19850406 201608 1 001

i
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT dengan banyak nikmat atas rahmat-Nya yang
melimpah. Atas terselesaikanya kegiatan magang/Praktikum Pengalaman Lapangan di SMP Negeri 1
Salatiga.
Laporan praktikum pengalaman lapangan dengan judul "Analisis Motivasi Belajar pada
Peserta Didik Kelas IX SMP Negeri 1 Salatiga" dibuat untuk memenuhi persyaratan tugas mata kuliah
Praktikum Pengalaman Lapangan (PPL) di Fakultas Dakwah, Program Studi Psikologi Islam,
Universitas Islam Negeri Salatiga.
Penulis menyadari tanpa bimbingan bantuan dan doa dari berbagai pihak, Laporan praktikum
pengalaman lapangan ini tidak akan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses penulisan laporan Praktikum Pengalaman Lapangan ini, yaitu kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan kami karunia nikmat sehat dan barokah-Nya.
2. Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag., selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Salatiga.
3. Prof. Dr. Muh. Irfan Helmy, Lc., M.A., selaku Dekan Fakultas Dakwah Institut Agama
Negeri Salatiga.
4. Reza Ahmadiansah, M. Psi., selaku Ketua Program Studi di Psikologi Universitas Islam
Negeri Salatiga yang telah senantiasa mengatur jadwal kegiatan praktikum dari awal
pembekalan kegiatan, penunjukan dosen pembimbing sampai akhir kegiatan ini
berlangsung.
5. Dr. Muna Erawati, M. Psi., selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah memberikan
bimbingan dan masukan kepada penulis dan juga senantiasa mendukung kami dalam
menjalankan kegiatan praktikum serta mengarahkan penulis selama kegiatan dari awal
sampai akhir pembuatan laporan ini.
6. Ngadiman, M.Or., selaku kepala sekolah di SMP Negeri 1 Salatiga yang telah
membimbing kami dan selalu memberikan pengarahan kepada penulis di tempat
praktikum.
7. Estri Julianti, S.Pd., selaku guru pamong yang telah memberikan kepercayaan kepada
penulis untuk menjalankan praktikum disini dengan terbuka dan selalu memberikan
pengarahan serta motivasinya.
8. Kedua orang tua dan saudara-saudara tercinta yang telah memberikan dukungan moral,
doa dan kasih sayang. Beserta teman-teman yang selalu mendukung saya.

ii
9. Kepada kepada teman-teman kelompok praktikum saya partner Abdul, Adit, Ainun,
Candrika, Dewi, Dian, Laelatus, dan Tri serta siswa/i yang sudah menjadi teman terbaik
saya selama pelaksanaan praktik di SMP Negeri 1 Salatiga. Untuk segala canda tawa dan
kerjasama yang sangat luar biasa.
10. Semua pihak yang turut andil dalam pelaksanaan maupun penulisan laporan ini yang
namanya tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Semoga amal baik mereka mendapatkan
balasan dari Allah SWT dengan balasan berlipat ganda mendukung saya dan akhir kata
atas nama penulis laporan praktikum pengalaman lapangan (PPL) Mahasiswa Program
Studi Psikologi Islam, Fakultas Dakwah, Universitas Islam Negeri Salatiga mengucapkan
banyak terima kasih atas kesempatan serta bantuan semua pihak yang diberikan dengan
tulus dan ikhlas kepada kami semua.
Demikian laporan ini saya susun dengan sebaik-baiknya, semoga bermanfaat bagi kita dan
juga para pembaca yang budiman. Perlu disadari bahwa dengan segala keterbatasan, laporan ini masih
jauh dari kata sempurna. Sehingga kritikan dan masukan yang membangun sangat penulis harapkan
demi sempurnanya laporan ini kedepan. Akhirnya semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang berkepentingan.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Salatiga, September 2023


Penulis

Wulan Amalia
NIM : 43040200020

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era modern saat ini menuntut kita untuk selalu melakukan pengembangan baik dari segi
sumber daya manusia maupun sumber daya alam, sehingga diperlukan sebuah pendidikan
yang baik. Pendidikan adalah usaha dasar kemajuan dari suatu bangsa, karena dengan adanya
pendidikan di suatu bangsa akan membantu tercapainya sebuah kemajuan yang baik.
Pendidikan adalah sistem yang mempunyai beberapa komponen. Komponen pertama yaitu
meliputi siswa dan guru sebagai pendidik. Komponen kedua yaitu proses pembelajaran
dipengaruhi oleh lingkungan dan instrument pengajaran. Sedangkan untuk komponen terakhir
atau yang ketiga yaitu hasil interaksi antara guru dan siswa (Nuryana, 2020; Suryadin, 2020).

Pendidikan adalah bagian inhere dengan kehidupan. Walaupun pemahaman ini


kedengarannya seperti terpaksakan, namun bila dilihat dari alur atau proses kehidupan dari
manusia maka tidak bisa dihindari jika pendidikan sudah membumbui jalan kehidupan
manusia dari awal hingga akhir. Pendidikan juga mewujudkan kondisi pembelajaran yang
menyenangkan dan kreatif saat sudah berada di kelas (Sadewo & Purnasari, 2019).
Pembelajaran yang menyenangkan dapat menciptakan suasana yang santai, siswa tidak merasa
tertekan, pembelajaran menjadi menarik, adanya keterlibatan penuh siswa, mendapat
perhatian penuh dari siswa, siswa semangat pada proses belajar, dan siswa menjadi termotivasi
untuk belajar.

Pembelajaran yang berjalan dengan sangat baik dan lancar akan membuat siswa tertarik pada
suatu pelajaran yang sedang dipelajarinya (Purnasari & Sadewo, 2020). Ketertarikan siswa
inilah yang akan menimbulkan minat atau motivasi belajar siswa dalam mempelajari suatu
materi yang sedang diajarkan. Motivasi adalah proses usaha yang dilakukan oleh individu yang
mendapatkan perubahan perilaku baru secara kesuluruhan sebagai akibat dari
pengalamannya pada waktu berinteraksi pada lingkungannya (Daryanto, 2010). Oleh karena
itu, motivasi belajar dapat diartikan sebagai semangat siswa dalam kegiatan proses belajar.
Salah satu bentuk agar siswa mempunyai motivasi dalam proses belajar yaitu dengan cara
memberikan kegiatan yang menyenangkan dengan memberikan ice breaking. Menurut Luthfi
(2014) ice breaking digunakan mencairkan suasana dikelas agar siswa dapat berkonsentrasi

iv
saat belajar, selain itu dapat membina hubungan yang baik antara guru dan siswa, serta dapat
meningkatkan ingatan siswa dalam pelajaran. Ice breaking ini tentunya dapat memberikan
penyegaran dan pendingin otak yang terus bekerja saat proses belajar berlangsung.

Ice breaking yaitu merubah kondisi dari yang membosankan, menjadi mengantuk, dan tegang
akhirnya berubah rileks, bersemangat, dan menjadikan siswa untuk siap melakukan
pembelajaran kembali termotivasi untuk belajar. Menurut pendapat (Heni, 2019), (Mohamad,
2019), keunggulan dari ice breaking itu sendiri yaitu pelaksanaanya tidak memperlukan durasi
yang lama sehingga tidak terlalu mengorbankan waktu pada proses pembelajaran berlangsung.
Maka dari itu, supaya terciptanya proses belajar yang menyenangkan serta meningkatkan
motivasi belajar pada siswa. Pelaksanaan ice breaking ini penting karena bertujuan
mencairkan kondisi kelas lebih kondusif, mempererat hubungan guru antara siswa, dan
menjadi apersepsi sebelum memulai pembelajaran. Namun, pada kenyataannya guru ketika
berada didalam kelas hanya memberikan materi saja tanpa memperhatikan situasi siswa dan
pembelajaran. Oleh sebab itu, siswa akan mudah merasa bosan, mengantuk, dan hal ini bisa
mengakibatkan siswa tidak akan fokus dalam pembelajaran yang sedang berlangsung. Maka
dari itu, pendidik seharusnya mampu menjadi motivator supaya siswa tertarik dan semangat
dalam belajar.

Demikian pula, pembelajaran yang dilaksanakan di SMP 1 Negeri Salatiga. Pada saat
observasi melalui subyek kelas yang diperoleh adalah kelas IX SMP Negeri 1 Salatiga. Hasil
pengamatan di kelas IX SMP Negeri 1 Salatiga saat pelaksanaan pembelajaran dilakukan
hanya dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, dan tanya-jawab, serta penerapan ice
breaking yang jarang sekali sekarang digunakan pada proses belajar. Pada proses kegiatan
belajar berlangsung pun siswa banyak mengobrol dan menyebabkan kurangnya konsentrasi
siswa terhadap mata pelajaran tersebut. Jika siswa sudah asyik dengan dunianya sendiri guru
biasanya hanya membentak dan memarahi siswa tersebut. Kurang variatifnya guru dalam
suatu kegiatan pembelajaran sehingga membuat siswa sulit untuk dikondisikan. Berdasarkan
persoalan yang dijelaskan sebelumnya. Maka peneliti terdorong untuk menerapkan ice
breaking pada kegiatan pembelajaran guna meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IX SMP
Negeri 1 Salatiga.

v
vi

Anda mungkin juga menyukai