Anda di halaman 1dari 96

PEMBACAAN SURAH AL-KAHFI SETIAP HARI JUM’AT DI

DESA SUNGAI TAWAR KEC. MENDAHARA


KAB. TANJUNG JABUNG TIMUR
(STUDI LIVING QUR’AN)

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Strata Satu (S.1) Dalam Jurusan Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir
Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama

Oleh:
MUHAMMAD FAHMI
NIM: 301171152

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2023
Dr.H. Abdul Ghafar, M.Ag Jambi, 05 Sept 2023
Sajida Putri, M. Hum

Alamat :Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama Kepada Yth.


UIN STS Jambi Bapak Dekan
Jl. Raya Jambi-Ma.Bulian Fakultas Ushuluddin
Simp. Sungai Duren dan Studi Agama
Muaro Jambi UIN STS Jambi
di-
JAMBI

NOTA DINAS

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Setelah membaca dan mengadakan perbaikan sesuai dengan persyaratan
yang berlaku di Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN STS Jambi, maka
kami berpendapat bahwa Skripsi saudara (Muhammad Fahmi) dengan judul
“Pembacaan Surah al-Kahfi Setiap Hari Jum’at di Desa Sungai Tawar Kec.
Mendahara Kab. Tanjung Jabung Timur” telah dapat diajukan untuk di
munaqosahkan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata
Satu (S1) Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir pada Fakultas Ushuluddin dan Studi
Agama UIN STS Jambi.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan kepada Bapak/Ibu, semoga


bermanfaat bagi kepentingan agama, nusa dan bangsa.

Wassalamu’alaikum Wr, Wb.

Pembimbing I, PembimbingII,

Dr.H. Abdul Ghafar, M.Ag Sajida Putri, M. Hum


NIP. 196110061993031001 NIP. 199101282017044

2
SURAT PERYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Muhammad Fahmi
NIM : 301171152
Tempat/Tanggal lahir : Sarang Burung, 01 Juni 1997
Jurusan : Ushuluddin dan Studi Agama/Ilmu Al-Qur’an dan
Tafsir
Alamat : Desa Sembubuk, RT 04 RW 01 Kec. Jambi Luar Kota
Kab.Muaro Jambi

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang


berjudul “Pembacaan Surah al-Kahfi Setiap Hari Jum’at Di Desa Sungai Tawar
Kec. Mendahara Kab. Tanjung Jabung Timur” adalah benar karya asli saya,
kecuali kutipan-kutipan yang telah disebutkan sumbernya sesuai dengan hukum
yang berlaku di Indonesia dan ketentuan di Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama
UIN STS Jambi, termasuk pencabutan gelar yang saya peroleh melalui Skripsi ini.

Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat
digunakan seperlunya.

3
PENGESAHAN

Skripsi yang ditulis oleh (Muhammad Fahmi) NIM (301171152) dengan


Judul “(Pembacaan Surah al-kahfi Setiap Hari Jum’at di Desa Sungai Tawar Kec.
Mendahara Kab. Tanjung Jabung Timur)” yang dimunaqashahkan oleh Fakultas
Ushuluddin dan Studi Agama UIN STS Jambi.

Hari : Rabu

Tanggal : 08 November 2023

Jam : 09:45-10:45 WIB

Tempat : Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama Gedung Fakultas B


(DFB) Wing C lantai 1

Telah diperbaiki sebagaimana sidang munaqashah dan telah diterima sebagai


bagian dan persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program
Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir pada Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN
STS Jambi.

dekan Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama

4
MOTTO

       


      
  
“Sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam dan Kami angkut mereka di
darat dan di laut. Kami anugerahkan pula kepada mereka rezeki dari yang baik-
baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan
dengan kelebihan yang sempurna. (Q.S. al-Isra’ 17/70)1

1
Kementrian Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya (Surakarta: Media Insani Publishing,
2005)

5
ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh realitas kehidupan masyarakat yang


sangat perlu diperhatikan, yaitu pemahaman-pemahaman masyarakat di Desa
Sungai Tawar Kec.Mendahara Kab. Tanjung Jabung Timur Mengenai Pembacaan
Surah al-Kahfi Setiap Hari Jum’at di Desa Sungai Tawar Kec. Mendahara Kab.
Tanjung Jabung Timur. Seperti diketahui, Surah al-Kahfi merupakan salah satu
surah dalam al-Qur’an yang penamaannya diambil dari kisah yang diabadikan
oleh Allah di dalam al-Qur’an, yakni kisah Ashhabul Kahfi. Berdasarkan
informasi dari hadis Nabi, diketahui bahwa surah al-Kahfi memiliki banyak
keutamaan, seperti terhindar dari fitnah dajjal, diampuni dosa-dosa orang yang
membacanya, dijaga dari gangguan setan, diberikan cahaya kebaikkan, dan
mendapat ridho Allah SWT.
Adapun penelitian ini yang peneliti gunakan merupakan penelitian Living
Qur’an, dengan menggunakan metode penelitian Living Qur’an dan
menggunakan pendekatan fenomenologis yang berdasarkan dengan fenomena-
fenomena yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Didalam teknik
pengumpulan data , peneliti melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi.
Sedangkan di dalam teknik analisis data yakni peneliti menggunakan penelitian
lapangan yang bersifat kualitatif.
Adapun hasil yang peneliti temukan pada penelitian ini adalah Pembacaan
Surah al-Kahfi Setiap Hari Jum’at Di Desa Sungai Tawar Kec. Mendahara Kab.
Tanjung Jabung Timur adalah agar bagaimana masyarakat dapat mendekatkan diri
kepada Allah SWT memelihara iman, dan meningkatkan taqwa. Adapun dengan
adanya kegiatan ini masyarakat dapat berkumpul bersama dalam menjalin
ukhuwah silaturrahmi antar sesama masyarakat, berkumpul untuk berdzikir,
bershalawat atas baginda Nabi dan berbagi cerita serta berbagi pengalaman.

Kata Kunci: Living Qur’an,Pembacaan Surah al-Kahfi

6
PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahim,
Rasa syukur yang sedalam-dalamnya peneliti persembahkan kepada Allah SWT.
Ku persembahkan Skripsi ini kepada:
Keluarga
Ibuku ( Harzawati) dan Ayahku (Fathullah) yang tercinta,
yang telah besar jasanya dalam mendidikku, yang selalu menjadi penyemangat
bagiku, yang do’anya tidak pernah putus untuk putra putrinya, yang selalu setia
mendampingiku ketika aku terpuruk.
Untuk Ayukku Fenny Oktami, Abangku Muhammad Arpani, Adekku Fahrul Sani,
Abang Iparku Muhammad Anshori, yang selalu memberiku semangat, yang
memberikan warna indah dalam hidupku, dan memberikan cerita indah pada masa
kecilku hingga saat ini, yang paling terpenting adalah cita-cita kami ingin
membahagiakan kedua orang tua kami. Seluruh anggota keluargaku, yang selalu
memberiku semangat dan nasehat kepadaku.
Untuk sahabat-sahabatku Mutmainnah, mbak Suliyah, Winda Lestari, Fahrianti
Adha, Djahrodatul Janah, Intan Safrina, M. Roihan, Ega Mawarni, Solehan,
Wiwin Dari, Zulhadi, Yahya, Ani Safitri, Oni Anggraini, Rulli, Ahmed Al-
Husaini, Al-Fajri, Wahyudi, Syahid Hambali, Yoga Ichlasul Amal, Mariatul
Qibtiyyah, M. Yudha Ulil Amri, yang terus memberikanku motivasi untuk
menyelesaikan skripsi ini.
Bapak/Ibu Dosen
Kepeda dosen pembimbing I, Dr.H. Abdul Ghafar, M.Ag dan dosen pembimbing
II, Sajida Putri, M. Hum
Yang telah membimbing saya hingga bisa menyelesaikan skripsi ini. Jelas
bukanlah hal yang mudah yang harus kujalani sebagai mahasiswa,
dan semua dosen dan karyawan yang telah membantu saya selama ini yang telah
memberikan saya suport.
Sahabat Seperjuangan
Terimakasih kepada para sahabatku seperjuangan yang tidak bisaku sebutkan satu
persatu namanya yang selalu mengingatkanku ketika aku bermalas-malasan,
semua orang-orang terdekatku, terimakasih atas bantuan, masukan, waktu, tenaga,
dan semangat yang telah kalian berikan.
Teman-teman seperjuangan IAT angkatan tahun 2017, yang tak pernah sungkan
untuk memberikanku pertolongan dan sama-sama berjuang di UIN STS Jambi.
Almamaterku.
Para Pembaca yang berbahagia.

7
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt, yang telah memberikan rahmat kasih sayang
kepada saya dan ilmu kepada setiap hamba-Nya sehingga dapat menjadi insan
yang berakal agar dapat mejadi pemimpin yang baik di muka bumi dan
bermanfaat bagi banyak orang. Shalawat dan salam tidak lupa pula saya haturkan
kepada baginda Nabi Muhammad Saw, yang mana perjuangannya telah membawa
kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan,
dari zaman kegelapan menuju zaman yang penuh dengan cahaya keimanan dan
ilmu pengetahuan. Sehingga menjadikan umatnya insan yang berakhlak mulia.
Dalam penulisan skripsi yang berjudul “Pembacaan Surah al-Kahfi Setiap
Hari Jum’at di Desa Sungai Tawar Kec. Mendahara Kab. Tanjung Jabung Timur
(Studi Living Qur’an)”. Adapun maksud dan tujuan penulisan ini adalah sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Jurusan
Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saiffuddin
Jambi.
Alhamdulillah Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan berkat dukungan
dari banyak pihak, oleh karena itu peneliti ingin mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada: Ibuku tercinta Harzawati dan Ayahku tersayang
Fathullah, serta segenap keluarga dan orang terdekat yang telah membantu dan
memotivasi peneliti dalam menyelesaikan studi di Universitas Islam Negri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, dalam urusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas
Ushuluddin dan Studi Agama. Tak lupa pula rasa terimakasih yang seberas-
besarnya peneliti ucapkan kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr.H. Abdul Ghafar, M.Ag, Dan Ibu Sajida Putri, M. Hum, selaku
pembimbing I dan II yang telah banyak memberikan masukkan dan saran
serta waktunya demi terselesaikannya Skripsi ini.
2. Bapak Drs. Ishak Abd Aziz, M, Fil,I selaku pembimbing Akademik yang
telah banyak memberi masukan dan nasehat kepada saya.
3. Bapak Bambang Husni Nugroho, S.Th.I M.H.I Dan Bapak Ahmad
Mustaniruddin, S,Ud., M.Ag selaku Ketua dan Sektertaris Jurusan Ilmu Al-
Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN STS Jambi.
4. Bapak Dr.Halim, S.Ag, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Studi
Agama Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Bapak Dr.
M. Ied Al-Munir, S. Ag, M. Hum, Bapak Edy Kusnadi, M, Fil,I, dan Bapak
Dr. Masiyan, M.Ag selaku wakil Dekan I,II, dan dan III Fakultas Ushuluddin
dan Studi Agama UIN STS Jambi.
5. Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA., Ph.D selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menimba ilmu di Kampus ini, Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati,
SE.,M.EI Bapak Dr As’ad Isma. M.Pd. dan Bapak Bahrul Ulum, S. Ag., MA.
Selaku wakil Rektor I, II, dan III Universitas Islam Negeri Sultahan Thaha
Saifuddin Jambi.
6. Seluruh Dosen Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, semoga ilmu yang di anggarkan
selama ini dapat bermanfaat dan diamalkan sebagai mana semestinya.

8
7. Seluruh teman–teman angkatan 2017 Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Fakultas Ushuluddn dan Studi Agama UIN STS Jambi.
8. Seluruh karyawan dan karyawati dilingkungan Civitas Academika Fakultas
Ushuluddin dan Studi Agama UIN STS Jambi.
9. Terkhusus kepada kedua orang tuaku dan adikku yang selalu senantiasa
memberikanku dukungan semangat dan yang selalu memberikan do’a dan
dukungan, tanpa mereka saya bukanlah siapa-siapa, dan mereka menjadi
penyemangat saya untuk menyelesaikan Skripsi ini.
Terimakasih atas segala pihak yang telah banyak membantu dan
memberikan nasehat, masukan dan dukungan sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini. Peneliti hanya bisa berdo’a semoga keberkahan dunia
akhirat selalu tercurahkan dan menjadi amal pahala di sini Allah SWT.

9
DAFTAR ISI

NOTA DINAS........................................................................................................II
SURAT PERYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI........................................III
PENGESAHAN...................................................................................................IV
MOTTO.................................................................................................................V
ABSTRAK............................................................................................................VI
PERSEMBAHAN...............................................................................................VII
KATA PENGANTAR......................................................................................VIII
DAFTAR ISI..........................................................................................................X
TRANSLITERASI...........................................................................................XIII

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................2
A. Latar Belakang Masalah...........................................................................2
B. Permasalahan............................................................................................5
C. Batasan Masalah.......................................................................................5
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian..............................................................6
E. Kerangka Teori.........................................................................................8
F. Metode Penelitian...................................................................................17
G. Studi Relevan.........................................................................................21

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN..................................25


A. Sejarah Desa Sungai Tawar....................................................................25
B. Peta dan Kondisi Sosial Desa.................................................................27
C. Kelembagaan Desa Sungai Tawar..........................................................33
D. Dinamika Konflik...................................................................................35
E. Masalah dan Potensi Desa......................................................................36

BAB III PELAKSANAAN PEMBACAAN SURAH AL-KAHFI...................47


A. Kajian Tentang Surah al-Kahfi...............................................................47
B. Proses Pelaksanaa Pembacaan Surah al-Kahfi.......................................55

BAB IV PANDANGAN MASYARAKAT DESA SUNGAI TAWAR


TENTANG SURAH AL-KAHFI........................................................................59
A. Latar Belakang Masyarakat Desa Sungai Tawar Dalam Mengamalkan
Keutamaan Surah al-Kahfi.....................................................................59
B. Pandangan Masyarakat Tentang Pembacaan Surah al-Kahfi.................64
C. Tujuan dan Manfa’at Pembacaan surah al-kahfi....................................69

BAB V PENUTUP................................................................................................72
A. Kesimpulan.............................................................................................72
B. Saran.......................................................................................................72

10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................74
LAMPIRAN..........................................................................................................84
CURRICULUM VITAE......................................................................................86

11
TRANSLITERASI0

A. Alfabet
ARAB INDONESIA ARAB INDONESIA

‫ا‬ A ‫ط‬ Th

‫ب‬ B ‫ظ‬ Zh

‫ت‬ T ‫ع‬ ‘a

‫ث‬ Tsa ‫غ‬ Gh

‫ج‬ J ‫ف‬ F

‫ح‬ H ‫ق‬ Q

‫خ‬ Kh ‫ك‬ K

‫د‬ D ‫ل‬ L

‫ذ‬ Dz ‫م‬ M

‫ر‬ R ‫ن‬ N

‫ز‬ Z ‫ه‬ H

‫س‬ S ‫و‬ W

‫ش‬ Sy ‫ء‬ A

‫ص‬ Sh ‫ي‬ Y

‫ض‬ Dh

B. Vokal dan Harkat


Arab Indonesia Arab Indonesia Arab Indonesia

‫َا‬ A ‫ىا‬ A ‫ِاى‬ I

‫ُا‬ U ‫َاى‬ A ‫َاو‬ Aw

0
Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN
STS Jambi (Jambi:Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016)

12
‫ِا‬ I ‫َاو‬ U ‫َاى‬ Ay

C. Ta Marbutah
Transliterasi untuk ta marbutah ini ada dua macam:
1. Ta Marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun, maka
transliterasinya adalah /h/.

Arab Indonesia

‫صىالة‬ Shalah

‫مراة‬ Mir’ah

2. Ta Marbuta hidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah dan


dammah, maka transliterasinya adalah /t/.

Arab Indonesia

‫وزارةالتربية‬ Wizarat al-Tarbiyah

‫مراةالزمن‬ Mir’at al-zaman

3. Ta Marbutah yang berharakat tanwin maka transliterasinya adalah:


tan/tin/tun.

Arab Indonesia

‫فجنة‬ Fij’natan

13
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Adat dapat dipahami sebagai tradisi local (local castom) yang mengatur
interkasi masyarakat. Dalam ensiklopedi disebutkan bahwa adat adalah
“Kebiasaan” atau “Tradisi” masyarakat yang telah dilakukan berulang kali secara
turun-temurun. Kata “adat” disini lazim dipakai tanpa membedakan mana yang
mempunyai sanksi seperti “Hukum Adat” dan mana yang tidak mempunyai sanksi
seperti disebut adat saja.0
Kata adat dan ‘Urf diadopsi dari Bahasa arab, secara etimologi, adat berasal
dari kata ‫ود‬yy‫ عاد – يع‬yang artinya kembali, mengulangi (berulang-ulang).adapun
untuk kata ‘Urf dari kata ‫ يعرف‬- ‫ عرف‬yang artinya baik dan sesuatu yang sudah
diketahui oleh kalangan umum (orang banyak). Perbedaan di atas terjadi karena
menurut ahli bahasa, sedangkan menurut ahli Syara’, ‘Urf itu sendiri bermakna
adat dengan kata lain ‘Urf dan adat itu tidak ada perbedaan. Sebenarnya, tidak ada
perbedaan yang signipikan antara adat dan ‘Urf, karena pengertian keduanya
sama, yaitu perbuatan yang telah berulang-ulang dilakukan sehingga menjadi
dikenal dan diakui orang banyak.
Menurut Khazana Bahasa Indonesia, tradisi berarti segala sesuatu seperti
adat, kebiasaan, ajaran, dan sebagainya, yang turun-temurun dari nenek moyang.
Ada pula yang menginformasikan, bahwa tradisi berasal dari kata traditium, yaitu
segala sesuatu yang di transmisikan, diwariskan oleh masa lalu ke masa sekarang
berdasarkan dua sumber tersebut jelaslah bahwa tradisi, intinya adalah warisan
masa lalu yang dilestarikan, dijalankan dan dipercaya hingga saat ini. Tradisi atau
adat tersebut dapat berupa nilai, norma sosial, pola kelakuan dan adat kebiasaan
lain yang merupakan wujud dari berbagai aspek kehidupan.
Menurut Hasan Hanafi, Tradisi (Turats) segala warisan masa lampau (baca
tradisi) yang masuk pada kita dan masuk dalam kebudayaan yang sekarang
berlaku, dengan demikian, bagi Hanafi Turats tidak hanya merupakan persoalan

0
Ensiklopedi Isalam, jilid 1. ( Cet 3, Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoven, 1999)

14
peninggalan sejarah, tetapi sekaligus merupakan persoalan kontribusi zaman kini
dalam berbagi tingkatannya.0
Secara terminology perkataan tradisi mengandung suatu pengertian
tersembunyi tentang adanya kaitan antara masa lalu dan masa kini. Ia menunjuk
kepada sesuatu yang diwariskan oleh masa lalu tetapi masih terwujud dan
berfungsi pada masa sekarang. Tradisi memperlihatkan bagaimana anggota
masyarakat bertingka laku, baik dalam kehidupan yang bersifat duniawi maupun
kepada hal-hal yang bersifat ghaib atau keagamaan.
Di dalam tradisi diatur bagaimana manusia berhubungan dengan manusia
yang lain atau satu kelompok manusia dengan kelompok manusia lain, bagaimana
manusia bertindak terhadap lingkungannya, dan bagaimana perilaku manusia
terhadap alam yang lain. Ia berkembang menjadi suatu system, memiliki pola dan
norma yang sekaligus juga mengatur penggunaan saksi dan ancaman terhadap
pelanggaran dan penyimpangan.
Sebagai system budaya, tradisi akan menyediakan seperangkat model untuk
bertingkah laku yang bersumber dari system nilai dan gagasan utama (Vital)
system nilai dan gagasan utama ini akan terwujud dalam system ideologi, system
sosial, dan system teknologi. System ideologi merupakan etika, norma, dan adat
istiadat. Ia berfungsi memberikan pengarahan atau landasan terhadap system
sosial, yang meliputi hubungan dan kegiatan sosialnya masyarakat.
Tidak hanya itu saja sebagai system budaya, tradisi juga merupakan suatu
system yang menyeluruh, yang terdiri dari cara aspek yang pemberian arti laku
ujaran, laku ritual, dan berbagai jenis laku lainnya dari manusia atau sejumlah
manusia yang melakukan tindakkan satu dengan yang lain. Unsur terkecil dari
system tersebut adalah symbol. Symbol meliputi symbol konstitutif (yang
berbentuk kepercayaan), symbol kognitif (yang berbentuk ilmu pengetahuan),
symbol penilaian normal, dan system ekspresif atau symbol yang menyangkut
penggungkaan perasaan.0 Bahagian dari tradisi itu salah satunya adalah
pembacaan surah al-kahfi.
0
Moh. Nur Hakim. “Islam Tradisional dan Reformasi Pragmatisme” Agama dalam
Pemikiran Hasan Hanafi (Malang: Bayu Media Publishing, 2003) 29
0
Mursal Esten. Kajian Transformasi Budaya. (Bandung: Angkasa, 1999). Hal: 22

15
Surah al-Kahfi merupakan surah ke 18 dalam kitab suci al-Qur’an yang
memiliki 110 ayat. Surah al-Kahfi merupakan surah makkiyah dan ayat 28, 38,
dan 83-110 merupakan surah madaniyyah dan diturunkan setelah surah al-
Ghasyiyah. Surah al-Kahfi merupakan salah satu dari lima surah yang diawali
dengan hamdalah memuji allah SWT atas penurunan kitabnya yang mulia kepada
rasul-Nya yang mulia pula. Karena kitab al-Qur’an merupakan kitab yang lurus
tanpa sedikitpun keliru, menyimpang, dan merupakan anugerah terbesar untuk
penduduk bumi, lima surah berikut yaitu al-Fatihah, al-An’am, al-Kahfi, Saba’
dan Faathir (az-Zulaili, 2016, h. 197) surah al-Kahfi memiliki nilai tersendiri
dalam menggambarkan peristiwa-peristiwa di dalamnya, seperti peristiwa ashabul
kahfi0
Terkait dengan keistimewaan surah ini, banyak sekali hadis Nabi SAW
yang menyebutkan faedah atau nilai keutamaannya. ada riwayat yang
menyebutkan Baginda Nabi menganjurkan pembacaannya pada malam tertentu.
Karena alasan ini, surah al-Kahfi menjadi salah satu surah yang banyak dibaca
oleh kaum muslimin. Biasanya pembacaan surah al-Kahfi ini dilakukan pada hari
Jum’at karna dianggap sebagai hari yang baik, dan waktunya dimulai ketika
terbenamnya matahari di hari Kamis dan Jum’at sore.di dalam hadis 0
menunjukkan bahwasanya surah al-Kahfi memiliki faedah bagi siapa saja yang
membacanya seperti untuk menghindari fitnah Dajjal. 0 Dalam Riwayat hadis lain
disebutkan juga beberapa keutamaan surah al-Kahfi diantaranya ialah akan
diberikan pahala serta diberikan sinar cahaya kebaikan. 0 Imam an-Nawawi.0
menjelaskan pada awal surah al-Kahfi mempunyai keajaiban-keajaiban dan tanda-
0
Ardika Rizki, Kunci Ayat al-Qur’an, (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2017)
0
Shahih Muslim Kitab Sholatnya Musafir dan penjelasan tentang Qoshor No. 316, Muslim
Ibn Hajjaj an-Naysaburi, Shahih Muslim, naskah di tahqiq oleh Abu Shuhaib al-karomi, Riyadh,
Baitul Afkaar ad-Dauliyyah, 1 jilid, Cet. Ke-1, 1419 H-1998 M, hlm. 809. Hadis ini juga terdapat
dalam Sunan Abu Dawud Kitab Peperangan besar, Bab Keluarnya Dajjal, No 4323. Sulaiman Bin
al-Asy’ats as-Sijistani Abu Dawud, Sunan Abu Dawud, Riyadh, Baitul afkar ad-Dauliyyah,tth,
hlm. 472. Sunan at-Tirmidzi Kitab Keutamaan al-Qur’an, Bab Keutamaan Surah al-Kahfi, No.
2886, Muhammad bin Isa at-Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi, Riyadh, Baitul Afkar ad-Dauliyyah, tth,
hlm. 461. Sunan ad-Darimi Kitabnya Keutamaan al-Qur’an, Bab Keutamaan Surah al-Kahfi, No.
3432, Abdullah bin Abdurrahman ad-Darimi, Sunan ad-Darimi, Beirut, Daar at-Ta’shil, Cet. Ke-1,
3 Jilid, 1436 H-2015 M.
0
Abu Bakar Mardawi, Kitab Sunnah, Maktabah Syamilah.
0
Tercantum dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Baihaki, Hadis Riwayat Baihaqi,
Sunan al-Shoghir al-Baihaqi,Pakistan jami’ah Dar al-Islamiyah,1989, juz ke-1.

16
tanda kebesaran Allah. Jadi dalam hal ini semua orang yang mengamalkan
pembacaan surah al-Kahfi akan mendapat perlindungan dari godaan Dajjal yang
akan datang ketika menjelang kiamat kelak.
Dari latar belakang di atas tentu yang demikian itu menjadi hal yang
menarik untuk di kaji lebih dalam. Oleh karenanya, karya ilmiah ini diberi judul
Pembacaan Surah al-Kahfi Setiap Hari Jum’at di Desa Sungai Tawar Kec.
Mendahara Kab. Tanjung Jabung Timur.
B. Permasalahan
Pokok masalah yang di angkat pada penelitian ini adalah: Bagaimana
Pembacaan Surah al-Kahfi Setiap Hari Jum’at di Desa Sungai Tawar Kec.
Mendahara Kab. Tanjung Jabung Timur? Dalam upaya mengkongkretkan
permasalahan tersebut ada tiga pertanyaan penelitian yang akan di angkat dalam
karya ilmiah ini:
1. Apa landasan pelaksanaan Pembacaan Surah al-Kahfi Setiap Hari Jum’at
di Desa Sungai Tawar Kec. Mendahara Kab. Tanjung Jabung Timur?
2. Bagaimana prosesi pelaksanaan Pembacaan Surah al-Kahfi Setiap Hari
Jum’at di Desa Sungai Tawar Kec. Mendahara Kab. Tanjung Jabung
Timur?
3. Bagaimana pemahaman masyarakat terhadap Pembacaan Surah al-Kahfi
Setiap Hari Jum’at di Desa Sungai Tawar Kec. Mendahara Kab. Tanjung
Jabung Timur?
C. Batasan Masalah
Dalam hal ini peneliti membahas tentang Pembacaan Surah al-Kahfi Setiap
Hari Jum’at Di Desa Sungai Tawar Kec. Mendahara Kab. Tanjung Jabung Timur.
Guna untuk menghindari melebarnya masalah yang akan penulis bahas, maka
penulis perlu untuk membatasinya, maka peneliti hanya membahas tentang
Pembacaan Surah al-Kahfi Setiap Hari Jum’at di Desa Sungai Tawar Kec.
Mendahara Kab. Tanjung Jabung Timur.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian

0
Imam an-Nawawi, Shahih Muslim bi Syarah Shahih Muslim, Jakarta, Pustaka Azzam,
Jilid 1, Cet.ke-1 No.145 (89), 2010.

17
Penelitian ini secara umum adalah untuk pengetahui bentuk dari Riset
Living Qur’an Mengenai Pembacaan Surah al-Kahfi Setiap Hari Jum’at di Desa
Sungai Tawar Kec. Mendahara Kab. Tanjung Jabung Timur. Secara Khususnya
lagi penelitian Riset Living Qur’an Tentang Pembacaan Surah al-Kahfi Setiap
Hari Jum’at di Desa Sungai Tawar Kec. Mendahara Kab. Tanjung Jabung Timur
ini ditunjuk:
1. Untuk mengetahui landasan pelaksanaan Pembacaan Surah al-Kahfi
Setiap Hari Jum’at di Desa Sungai Tawar Kec. Mendahara Kab.
Tanjung Jabung Timur.
2. Untuk mengetahui prosesi pelaksanaan Pembacaan Surah al-Kahfi
Setiap Hari Jum’at di Desa Sungai Tawar Kec. Mendahara Kab.
Tanjung Jabung Timur.
3. Untuk mengetahui pemahaman masyarakat terhadap Pembacaan
Surah al-Kahfi Setiap Hari Jum’at di Desa Sungai Tawar Kec.
Mendahara Kab. Tanjung Jabung Timur.
2. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini juga diharapakan dapat mencapai kegunaan yang sangat
bermanfaat yang bersifat teoritis dan juga praktis, yakni:
1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan
strata satu (S1) jurusan Ilmu al-Qur’an dan Tafsir Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan untuk menambah
informasi dan bacaan bagi mahasiswa, masyarakat ataupun bagi
pencinta al-Qur’an, memudahkan mereka dalam penelitian khususnya
di bidang Living Qur’an sehingga kajian Living Qur’an dapat dikenal
lebih luas lagi di kalangan masyarakat dan dapat menimbulkan
pemahaman dan kecintaan terhadap al-Qur’an.
3. Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat Desa
Sungai Tawar Kec. Mendahara Kab. Tanjung Jabung Timur
4. Manfaat bagi peneliti sendiri ialah untuk menambah pengetahuan dan
pengalaman secara langsung dalam meningkatkan kelancaran

18
membaca surah al-Kahfi dan meningkatkan pengalaman di bidang
kemasyarakatan.
E. Kerangka Teori
Kerangka teori merupakan landasan teoritis yang digunakan dalam
melakukan penelitian. Kerangka teori yang digunakan harus dapat mengarah ke
penelitian pada alur-alur pemikiran yang baik dan benar sesuai dengan teori.0 Oleh
sebab itu kerangka teori tidak hanya memuat teori-teori atau konsep secara
deskriptif (definisi konseptual) namun harus dapat diterjemahkan dalam bahasa
operasional hingga dapat digunakan sebagai tolak ukur atau instrument pengkuran
berbagai masalah dalam penelitian.0
1. Living Qur’an
Istilah Living Qur’an dalam kajian Islam di Indonesia sering kali diartikan
dengan “al-Qur’an yang hidup” kata “ Living” sendiri berasal dari bahasa Inggris
yang memiliki arti ganda. Arti yang pertama yakni “yang hidup” dan yang kedua
adalah “menghidupkan” atau yang dalam bahsa Arab biasanya disebut dengan al-
hayy dan ihya’, dalam hal ini living Qur’an berarti dapat diterjemahkan dengan
al-Qur’an al-hayy dan juga dapat dialih bahasakan menjadi ihya’ al-Qur’an.
Secara etimologis, kata Living merupakan tema yang berasal dari bahasa
Inggris “live” yang dapat diartikan hidup, aktif dan yang hidup. Kata kerja yang
berarti hidup tersebut mendapatkan bubuh –ing diujungnya (pola verb-ing) yang
dalam gramatika bahasa Inggris disebut dengan present participele atau dapat
juga dikategorikan sebagai gerund. Dengan demikian, secara etimoligis, kata
Living Qur’an jika difungsikan sebagai adjektive dalam bentuk present participle,
maka akan bermakna “al-Qur’an yang hidup.”0
Secara terminologis, ilmu Living Qur’an dapat didefinisikan sebagai sebuah
ilmu yang mengkaji tentang praktik al-Qur’an. Dengan kata lain, ilmu yang
mengkaji tetang al-Qur’an dari sebuah realita, bukan dari ide yang muncul dari
penafsiran teks al-Qur’an. Kata living Qur’an bersifat dari praktik ke teks, bukan
sebaliknya dari teks ke praktik. Pada saat yang sama, ilmu ini juga dapat
0
Ibid., Mohd. Arifullah, dkk
0
Damsar, “Pengantar Teori Sosiologi “ (Jakarta: Prenadamedia Group,2015)
0
Didi Junaidi,”Sebuah Pendekatan Baru Dalam al-Qur’an”, (Journal of Qur’an and
Hadith Studies, vol. 4, No. 2, 2015)

19
didefinisikan sebagai cabang ilmu al-Qur’an dan gejala-gejala al-Qur’an, bukan
teks al-Qur’an. Ia tetap mengkaji al-Qur’an namun dari sisi gejalanya, nilai,
budaya, tradisi, dan rasa.
Dengan demikian kata Living Qur’an dapat diartikan sebagai suatu upaya
untuk memperoleh pengetahuan yang kokoh dan meyakinkan dari suatu budaya,
praktik, tradisi, ritual, pemikiran, atau prilaku hidup masyarakat yang diinspirasi
dari sebuah ayat al-Qur’an. Secara sederhana ilmu ini juga dapat didefinisikan
sebagai ilmu untuk mengilmiahkan fenomena-fenomena atau gejala-gejala al-
Qur’an yang ada ditengah kehidupan manusia. Karena itu, ia bertugas menggali
ilmu-ilmu pengetahuan al-Qur’an yang ada di balik gejala dan fenomena-
fenomena sosial.0
Living Qur’an pada hakikatnya bermula dari fenomena Qur’an in everyday
life, yakni makna dan fungsi al-Qur’an yang rill dipahami dan dialami masyarakat
Muslim. Dengan kata lain, memfungsikan al-Qur’an dalam kehidupan praktis
diluar kondisi tekstualnya. Perfungsian al-Qur’an seperti ini muncul karena
adanya praktek pemaknaan al-Qur’an yang tidak mengacu pada pesan atas
tekstualnya, tetapi berlandaskan anggapan adanya “fadhilah” dari unit-unit
tertentu teks al-Qur’an, bagi kepentingan praktis kehidupan keseharian umat.0
Dapat disimpulkan bahwa sebenarnya yang dimaksud dengan Living Qur’an
dalam konteks ini adalah kajian atau penelitian ilmiah tetang berbagai peristiwa
sosial terkait dengan kehadiran al-Qur’an atau keberadaan al-Qur’an di sebuah
komunitas Muslim tertentu.0
2. Definisi Riset Living Qur’an
Didefinisikan bahwa ilmu al-Qur’an dan living hadis adalah ilmu tentang al-
Qur’an dan hadis-hadis yang hidup atau ilmu tentang menghidupkan al-Qur’an
dan hadis, baik secara material-natural, praktikal-personal, maupun praktikal
komunal. Baik itu secara kognitif, maupun non-kognitif. Ia juga dapat

0
Didi Junaidi,”Sebuah Pendekatan Baru Dalam al-Qur’an”, (Journal of Qur’an and
Hadith Studies, vol. 4, No. 2, 2015)
0
Didi Junaidi,”Sebuah Pendekatan Baru Dalam al-Qur’an”, (Journal of Qur’an and
Hadith studies, vol. 4, No. 2, 2015)
0
Sahiron Syamsuddin, Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis, (Yogyakarta:,
2007)

20
didefinisikan sebagai ilmu yang mengkaji tentang gejala-gejala al-Qur’an dan
hadis di tengah-tengah kehidupan umat manusia.
Mengingat kajian ini adalah tentang fenomena ayat dan hadis yang hidup
atau dihidupkan, maka ia tidak berpretensi untuk menjastifikasi keberadaan suatu
praktik, artikulasi, atau perwujudan suatu ayat atau hadis. Ia semata-mata untuk
memotret ayat dan hadis dalam wujud yang bukan naskah, akan tetapi dalam
wujudnya yang lain di ruang sosial budaya.
Definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa living Qur’an merupakan
respon masyarakat atau pemahaman masyarakat Muslim terhadap kehadiran al-
Qur’an yang difungsikan di luar kapasitasnya sebagai teks. Dilihat dari sini
sebenarnya kajian living Qur’an sudah lama tuanya dengan kehadiran al-Qur’an
itu sendiri di tengah-tengah masyarakat Muslim.0
A. Objek Kajian Riset Living Qur’an dan Hadis
Terdapat dua objek kajian riset living Qur’an dan hadis, yakni:
1. Objek Material Ilmu Living Qur’an dan Hadis
Dalam ilmu Filsafat, objek material adalah segala sesuatu yang ada dan
yang mungkin ada. Baik itu yang tampak, maupun yang tidak tampak. Objek
material yang tampak adalah objek yang empiris, sedangkan objek material yang
tidak tampak adalah objek metafisis yang keberadaannya di alam pikiran dan
“alam” kemungkinan. Alam empiris merupakan objek yang dapat diukur dan
biasanya terjadi secara berulang. Sedangkan objek metafisis yang meliputi alam
pemikiran dan kemungkinan merupakan objek yang rasional. Ada atau tidaknya,
tidak dapat dibuktikan secara empiris melalui uji laboratorium atau
observatorium, melainkan melalui logika berpikir yang sehat.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas lagi tentang apa itu objek
material, kita bisa memahaminya lewat beberapa contoh objek material keilmuan
lain. Ilmu Sosiologi memiliki objek material berupa masayarakat. Ilmu
Antropologi memiliki objek material melalui praktik budaya. Objek material ilmu
Psikologi adalah gejala-gejala kejiwaan. Objek material ilmu Teologi adalah

0
Ahmad ‘Ubaydi Hasbillah, Ilmu al-Qur’an-Hadis (Tangerang Selatan Banten: Yayasan
Wakaf Darus-Sunnah, 2019)

21
Tuhan dan risalah-Nya. Objek material ilmu Astronomi adalah benda-benda luar
angkasa atau bintang. Sedangkan objek material ilmu Kaidah adalah ekspresi
keyakinan manusia. Objek material ilmu Sejarah adalah kejadian-kejadian ilmu
masa lalu. Objek material ilmu Bahasa adalah kata, bunyi dan simbol. Sementara
itu, objek material ilmu al-Qur’an adalah kalam Allah dan mushaf. Sedangkan
objek material ilmu Hadis adalah tindak tutur Nabi. Dari sini dapat dijelaskan
bahwa objek material ilmu living Qur’an-Hadis adalah perwujudan al-Qur’an dan
hadis dalam bentuknya yang non-teks. Bisa berupa gambar, multimedia, atau
karya budaya, maupun berbentuk pemikiran lelaku dan perilaku manusia.
2. Objek Formal Ilmu Living Qur’an dan Hadis
Dalam ilmu Filsafat, yang dimaksud dengan objek formal adalah sudut
pandang secara menyeluruh. Tanpa sudut pandang yang menyeluruh, objek
material tidak akan bermakna, bernilai, apalagi memiliki kekuatan. Objek formal
dapat pula disebut sebagai metode, paradigma, ataupun cara untuk menarik
sebuah kesimpulan dari objek material.0
Untuk menarik kesimpulan, ada kalanya menggunakan cara deduktif, ada
kalanya pula menggunakan cara induktif. Cara deduktif yaitu menarik kesimpulan
ilmu dari sebuah paradigma atau asumsi besar, biasanya berupa teori, yang
kemudian diuji-buktikan kepada kasus-kasus kecil. Kesimpulan-kesimpulan yang
didapat itulah yang kemudian menjadi teori. Sedangkan teori-teori itulah yang
menjadi bukti bahwa suatu cabang ilmu tersebut benar-benar kokoh.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, penting kiranya untuk
memperhatikan objek formal beberapa keilmuan berikut ini. Dalam ilmu
Sosiologi misalnya, dimana objek materialnya adalah komunitas masyarakat
Betawi yang tinggal di wilayah Jawa Barat. Lalu untuk mengkajinya,
menggunakan objek formal berupa fenomenologi. Contoh lain misalnya, ketika
suatu hadis dikaji dengan pendekatan Astronomi, yaitu ketika suatu sabda atau
perbuatan Nabi dikaji dengan pendekatan Astronomi untuk menentukan kapan
terjadinya gerhana matahari dan bulan pada masa Nabi. Contoh lain lagi, seorang

0
Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer (Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan, 2010)

22
ahli ilmu Fikih yang objek materialnya adalah hukum, akan menjadikan al-Qur’an
dan hadis sebagai sudut pandang atau objek formalnya. Ada pula yang
menjadikan ijma’ dan qiyas sebagai objek formal untuk menyimpulkan hukum.
Ada pula ahli Fikih yang menjadikan maslahat sebagai sudut pandang atau objek
formal untuk menemukan hukum.
Sementara itu, objek formal ilmu living Qur’an dan living hadis adalah
sudut pandang menyeluruh tentang perwujudan ayat al-Qur’an dan hadis dalam
bentuknya yang non-teks. Jadi, objek formal ilmu living Qur’an-hadis adalah
dapat berupa Sosiologi, Seni, Budaya, Sains Teknologi, Psikologi, dan
sebagainya. Yang jelas, objek formal ilmu living Qur’an-hadis tidak yang bersifat
pernaskahan atau tekstual, melainkan kebendaan, kemasyarakatan dan
kemanusiaan.0
B. Ruang Lingkup Kajian Riset Living Qur’an dan Hadis
Setelah jelas pengertian living Qur’an-hadis, perlu juga dirumuskan tentang
objek kajiannya agar lebih jelas lagi posisi dan status kajian al-Qur’an dan hadis
dalam peta kajian Islam secara umum, maupun kajian al-Qur’an dan hadis secara
khusus. Namun sebelum itu, sangat perlu untuk disadari kembali tentang apa itu
al-Qur’an dan apa itu hadis Nabi. Dengan begitu, akan dapat dipetakan secara
mudah apa itu objek yang dapat diteliti dalam kajian living Qur’an dan living
hadis.
Kajian al-Qur’an yang menjadikan praktik pengamalan al-Qur’an secara
komunal-massif sebenarnya mirip dengan model kajian kedua yang menjadikan
pengamalan personal sebagai objeknya. Hanya saja, dalam kajian ini lebih bersifat
sosiologis daripada humanistis. Kajian living Qur’an yang bersifat komunal
seperti ini biasanya terlembagakan dalam sebuah pergerakan, organisasi
kemasyarakatan, maupun sebagai komunitas dan kelompok sosial.
Sedangkan hadis sebagai sebuah teks, pada umumnya menjadi objek kajian
naskah, filologis. Namun, ia juga dapat menjadi objek kajian empiris yang
merupakan basis kajian living hadis. Dalam hal ini, hadis yang memiliki dua

0
Ahmad ‘Ubaydi Hasbillah, “ Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis”

23
unsur pokok (rukn) berupa sanad dan matan. Keduanya dapat dikaji dari segi
enkulturasi atau pembudayaannya (living the hadith).
Dalam hal living hadis yang berkenaan dengan matan, dapat dikategorikan
menjadi tiga, sebagaimana kategorisasi living al-Qur’an, yaitu living hadis
kebendaan, kemanusiaan dan kemasyarakatan. Living hadis kebendaan adalah
praktik menghidupkan hadis-hadis tentang produk budaya kenabian. Ini biasanya
berupa benda, bukan perilaku personal dan bukan pula perilaku sosial. Misalnya,
terkait dengan warna rambut, warna jenggot, model pakaian, cincin, pedang,
sandal, terompah, kopiah, sorban, menu makanan dan sejenisnya. Sedangkan
living hadis jenis kedua adalah kemanusiaan, misalnya berupa cara makan Nabi,
cara tidur Nabi, cara bersandal, cara berpakaian, cara bersepatu, cara berbicara,
cara berpidato, cara tidur dan sejenisnya. Namun jika itu dilakukan secara
komunal, apalagi terorganisir dan membudaya atau melembaga, maka ia menjadi
living hadits kemasyarakatan.0
C. Karakter dan Paradigma Kajian Riset Living Qur’an dan Hadis
Berbicara mengenai paradigma living Qur’an-hadis, Heddy Shri Ahimsa-
Putra menawarkan ada beberapa paradigma yang dapat digunakan untuk mengkaji
living Qur’an-hadis. Masing-masing paradigma yang ia tawarkan itu menginduk
kepada paradigma antropologi. Ada paradigma akulturasi, paradigma
fenomenologi, paradigma hermeneutik (interpretatif) dan paradigma sejarah
sosial.
Paradigma yang pertama yakni, paradigma akulturasi berarti berorientasi
menyelidiki sebuah proses yang terjadi ketika suatu kebudayaan bertemu dengan
kebudayaan lain, dan kemudian mengambil sejumlah unsur budaya baru tersebut
serta mengubahnya sedemikian rupa sehingga unsur-unsur budaya baru tersebut
terlihat seperti unsur budayanya sendiri. Dengan sudut pandang akulturasi ini kita
akan mencoba mengetahui misalnya proses dan hasil interaksi antara ajaran-ajaran
yang ada dalam al-Qur’an dan hadis dengan sistem kepercayaan atau budaya lokal
suatu masyarakat.

0
Ahmad ‘Ubaydi Hasbillah, “Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis”, dalam
Ruang Lingkup Living Qur’an dan Hadis.

24
Paradigma yang kedua, paradigma fenomenologi. Ketika kita hendak
menggunakan paradigma fenomenologi untuk mempelajari suatu gejala sosial-
budaya al-Qur’an dan hadis, maka kita harus berusaha mengungkap kesadaran
atau pengetahuan pelaku mengenai dunia tempat mereka berada, kesadaran
mereka mengenai perilaku-perilaku mereka sendiri.
Paradigma yang ketiga, paradigma hermeneutis. Paradigma ini juga disebut
dengan paradigma interpretatif. Paradigma ini sama dengan kajian untuk
mendeskripsikan dan menganalisis pemikiran tafsir terhadap ayat dan hadis dari
sebuah fenomena al-Qur’an dan hadis. Dengan demikian, dalam paradigma ini,
kajian living Qur’an-hadis harus menjadikan gejala sosial-budaya sebagai “teks”
yang akan dianalisis untuk mengungkap makna atau tafsir suatu ayat dan hadis
menurut masyarakat. Dalam artian tertentu, gejala sosial-budaya memang dapat
dikatakan sebagai teks. Sebab gejala ini terbangun dari sejumlah simbol-simbol,
seperti halnya sebuah teks tertulis.
Paradigma yang terakhir yakni, paradigma sejarah sosial. dalam hal ini,
living Qur’an-hadis tidak hanya dilihat sebagai sebuah fenomena yang dikaji,
melainkan lebih dari itu, kajian living Qur’an-hadis juga dijadikan sebuah metode
untuk membaca sejarah.0
D. Jenis Kajian Riset Living Qur’an dan Hadis
Terdapat 3 jenis kajian riset living Qur’an dan hadis, yaitu kebendaan,
kemanusiaan dan kemasyarakatan. Jenis kajian yang peneliti gunakan disini
adalah jenis kajian kemasyarakatan. Berikut penjelasan tentang jenis kajian
kemasyarakatan:

A. Ranah Yang Dikaji


Aspek sosial kemasyarakatan, makna budaya, nilai budaya, tradisi dan
adat istiadat, yang diinspirasi oleh al-Qur’an maupun hadis Nabi.
B. Contoh Objek Yang Dikaji

0
Saifuddin Zuhri dan Subkhani Kusuma Dewi, “Sejarah Sosial Sebagai Perspektif Bagi
Living Hadis”, dalam Living Hadis: Praktik, Resepsi, Teks, dan Transmisi.

25
Gerakan menghafal al-Qur’an, tradisi kupatan (sebagai lebarannya puasa
Syawal), tradisi slametan, tradisi yasinan, gerakan sholat subuh,
berjama’ah di beberapa kota, dan selainnya.
C. Kode Etik Keilmuan Riset Living Qur’an dan Hadis
Ilmu living Qur’an-hadis bukanlah ilmu sosial murni, karena ia masih
berkaitan erat dengan wahyu dan alam. Ia juga bukan ilmu Sains murni
karena nyatanya, objek utama yang diteliti adalah pengalaman manusia
dalam beragama, praktik-praktik sosial, dan fenomena-fenomena atau
gejala al-Qur’an dan hadis yang ada di masyarakat. Ia juga bukan ilmu
wahyu murni, meskipun al-Qur’an dan hadis sendiri adalah wahyu. 0
Karena yang dikaji dalam ilmu ini adalah pengalaman berbasis al-Qur’an
dan hadisnya, bukan al-Qur’an dan hadisnya itu sendiri. Oleh karen itu,
ilmu living Qur’an-hadis adalah termasuk kategori bidang ilmu sosial-
keagamaan.
Sebagai sebuah bidang ilmu sosial-keagamaan, yang memiliki paradigma
gabungan antara positivistik, naturalistik dan wahyu, 0 ilmu living Qur’an-hadis
memiliki kekhasan yang tidak dimiliki oleh ilmu-ilmu lain. Ia berbeda dari ilmu
agama murni (Teologi, Syari’ah, Tasawuf, Hadis, Tafsir, dll), juga berbeda dari
ilmu Sosiologi murni ataupun ilmu-ilmu kealaman. Pembeda utamanya adalah
pada objek studinya, sehingga metode yang digunakan pun pasti akan berbeda
sesuai dengan objek yang dikajinya.0
2. Living Qur’an Kemasyarakatan
Jenis living Qur’an yang dikaji adalah aspek sosial kemasyarakatan, nilai
suatu budaya, makna budaya, tradisi dan adat yang terisnpirasi dari al-Qur’an.
Contohnya gerakan Pembacaan Surah al-Kahfi, khataman al-Qur’an, menghafal
al-Qur’an tradisi selametan dan tradisi yasinan.

0
Ahmad ‘Ubaydi Hasbillah, Ilmu Living Qur’an-Hadis Ontologi, Epistemologi dan
Aksiologi, dalam Kode Etik Keilmuan.
0
Klasifikasi paradigma ini diperoleh dari Suprayogo, Metodologi Penelitian Sosial-
Agama.
0
Suprayogo, Metodologi Penelitian Sosial-Agama.

26
Riset ini termasuk dalam kategori kajian living Qur’an yang mengacu pada
aspek sosial kemasyarakatan yang dalam kehidupan sosial hingga saat ini masih
menjalankan rutinitas-rutinitas tersebut.
Pembacaan Surah al-Kahfi Setiap Hari Jum’at di Desa Sungai Tawar Kec.
Mendahara Kab. Tanjung Jabung Timur. merupakan salah satu tindakan sosial,
karena dalam prakteknya dilakukan secara Bersama-sama akan tetapi tidak
dilakukan secara individu.
Sebagai kajian yang berangkat dari fenomena sosial, maka pendekatan
fenomenologi dapat ditawarkan dalam metode living Qur’an ini. hal ini
dikarnakan pendekatan jenis ini lebih sesuai dengan pokok permasalahan dalam
penelitian serta mengungkap fenomena yang terjadi di lapangan.0
Secara filosofis setiap disiplin ilmu haruslah memiliki objek yang dijadikan
sebagai sasaran kajian. Sebuah bidang ilmu tidak akan terwujud tanpa adanya
objek kajian. Berikut ini adalah uraian tentang objek kajian living Qur’an yang
diklarifikasikan menjadi dua kategori yaitu objek formal dan objek material. 0
Objek material adalah segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada. Baik
itu yang tampak, maupun yang tidak tampak. Objek material yang tampak adalah
objek yang empiris, sedangkan objek material yang tidak tampak adalah objek
metafisis yang keberadaannya di alam pikiran dan “alam” kemungkinan. Dalam
objek material yang peneliti gunakan akan memfokuskan terhadap fenomena
Pembacaan Surah al-Kahfi Setiap Hari Jum’at di Desa Sungai Tawar
Kec.Mendahara Kab Tanjung Jabung Timur.
Objek formal adalah sudut pandang secara menyeluruh. Tanpa sudut
pandang yang menyeluruh, objek material tidak akan bermakna, bernilai, apalagi
memiliki kekuatan. Objek formal dapat pula disebut sebagai metode, paradigma,
ataupun cara untuk menarik sebuah kesimpulan dari objek material.0

0
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial (Jakarta:
Salemba, 2010).
0
Ahmad ‘Ubaydi Hasbillah, Ilmu Living Qur’an dan Hadis (Tangerang Selatan: Yayasan
Wakaf Darus-Sunnah, 2019).
0
Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer (Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan, 2010).

27
Urgensi kajian living Qur’an adalah menghadirkan pardigma baru dalam
kajian ilmu kontemporer, sehingga studi al-Qur’an tidak hanya berkutat pada
wilayah kajian teks. Pada wilayah living Qur’an ini kajian tafsir akan lebih
banyak mengapresiasi respon dan tindakan masyarakat terhadap al-Qur’an,
sehinga tafsir tidak lagi bersifat elitis, melainkan emansipatoris yang mengajak
partisipasi masyarakat.
F. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
fenomenologi sebagai studi tentang bagaimana orang mengalami dan
mengabarkan sesuatu, karena sesuatu itu dialami. Sehingga hal yang paling
penting untuk diketahui adalah apa yang manusia alami dan bagaimana mereka
memaknai serta menafsirkan pengalaman tersebut.0
1. Lokasi, Subjek, dan Objek Penelitian
A. Lokasi Penelitian
Adapun lokasi penelitian dari permasalahan ini, peneliti mengambil
lokasi yang berada di Desa Sungai Tawar Kec. Mendahara Kab.
Tanjung Jabung Timur.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian berpusat pada Pembacaan Surah al-Kahfi Setiap
Hari Jum’at Di Desa Sungai Tawar Kec.Mendahara Kab Tanjung
Jabung Timur.
C. Objek penelitian
Objek dari penelitian ini adalah berpusat pada Pembacaan Surah al-
Kahfi Setiap Hari Jum’at Di Desa Sungai Tawar Kec.Mendahara Kab
Tanjung Jabung Timur.
2. Sumber dan Jenis Penelitian
A. Adapun sumber data dalam penelitian ini diambil dari dua jenis data
yaitu data primer dan data skunder yang diperoleh dari sumber-
sumber yang memuat informasi atau data yang dibutuhkan. Data
primer merupakan data yang didapatkan melalui penelitian lapangan

0
Ibid.

28
yang diambil melalui observasi dan wawancara. Sedangkan data
skunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua yaitu berupa
dokumentasi, tulisan, dan jurnal yang menjadi data pendukung dalam
menyelesaikan penelitian ini.
B. Buku-buku yang mengenai metode penelitian al-Qur’an dan tafsir,
metode penelitian living Qur’an dan hadis dan sosiologi.
A. Data Primer, adalah sumber data asli yang membahas tentang masalah
yang dikaji. Data primer ini merupakan data yang banyak digunakan,
data primer ini diperoleh dari hasil observasi dan wawancara yang
mendalam mengenai masalah yang dikaji. Sumber data yang akan
diperoleh peneliti adalah: hasil observasi dan wawancara dari
masyarakat Desa Sungai Tawar Kec. Mendahara Kab. Tanjung jabung
Timur.
B. Data skunder, adalah sumber data yang bukan asli didalamnya
memuat informasi yang sedang dikaji. Sumber data ini sebagai
pelengkap dari sumber data primer. Dalam hal ini, yang menjadi
sumber data skunder adalah beberapa dokumentasi serta peristiwa
yang besifat lisan, tertulis, dan jurnal untuk membantu melengkapi
kebenaran data, seperti profil Desa Sungai Tawar Kec. Mendahara
Kab. Tanjung Jabung Timur, dan dokumentasi, foto, dan laporan-
laporan yang tersedia di lapangan.
3. Metode Pengumpulan Data
A. Observasi
Observasi adalah teknik pengamatan secara langsung ke lokasi yang
akan diteliti. Lokasi di dalam penelitian ini yakni Desa Sungai Tawar
Kec. Mendahara Kab. Tanjung Jabung Timur. Peneliti akan
mengamati tentang lokasi tersebut dengan tujuan menarik sebuah
kebenaran dan bukti tentang fenomena keagamaan yang terjadi di
masyarakat tersebut. Arti umum observasi adalah pengamatan,
penglihatan. Secara khusus adalah mengamati dan mendengar dalam
rangka memahami, mencari jawaban, mencari bukti terhadap

29
fenomena sosial keagamaan selama beberapa waktu tanpa
mempengaruhi fenomena yang diobservasi, dengan mencatat,
merekam, memotret fenomena tersebut guna penemuan data analisis.0
B. Wawancara
Wawancara merupakan suatu bentuk pertemuan dua orang atau lebih
yang bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.0 Wawancara akan
dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
bersangkutan meliputi Pimpinan kepala Desa Sungai Tawar Kec.
Mendahara Kab. Tanjung Jabung Timur, dan para tokoh-tokoh
masyarakat di Desa Sungai Tawar Kec. Mendahara Kab. Tanjung
Jabung Timur.
C. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang bersumber
dari dokumen yang berupa dokumentasi foto, video dan rekaman yang
berkaitan dengan objek yang diteliti dan jurnal yang dapat
memberikan informasi tentang objek yang diteliti. 0 Peneliti akan
melakukan dokumentasi setelah melakukan wawancara kepada
narasumber, ataupun mengumpulkan catatan-catatan atau buku
tentang Pembacaan Surah al-Kahfi Setiap Hari Jum’at di Desa Sungai
Tawar Kec.Mendahara Kab Tanjung Jabung Timur. tersebut. Sebagai
bukti bahwa peneliti telah melakukan wawancara dengan Pimpinan
Kepala Desa Sungai Tawar Kec. Mendahara Kab. Tanjung Jabung
Timur, dan para tokoh-tokoh masyarakat yang ada di Desa Sungai
Tawar Kec. Mendahara Kab. Tanjung Jabung Timur.
4. Metode Analisis Data
Dalam menganalisis data peneliti menggunakan 3 tahapan, yaitu:
A. Reduksi Data

0
Muhammad Yusuf, Pendekatan Sosiologi Dalam Penelitian Living Qur’an, Metodologi
Penelitian Living Qur’an dan Hadits, (Jakarta: TH: Press, 2007).
0
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, ( Bandung: ALFABETA CV, 2020)
0
Ibid., Mohd. Arifullah, dkk.

30
Ketika meneliti di lapangan pastinya akan mendapat sejumlah
informasi yang banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci.
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok dan
memfokuskan pada hal-hal penting yang ada dalam penelitian.
B. Penyajian Data
Penyajian data akan disusun dan diklarifikasikan sesuai dengan tema-
tema yang sudah ditentukan oleh peneliti. Peneliti akan memberikan
uraian singkat dan jelas dari data yang diperoleh mengenai Pembacaan
Surah al-Kahfi Setiap Hari Jum’at di Desa Sungai Tawar
Kec.Mendahara Kab. Tanjung Jabung Timur.
C. Verifikasi
Verifikasi adalah kesimpulan data yang diambil dari informasi yang
diperoleh dan akan berubah ketika menemukan bukti-bukti yang kuat
pada tahap pengumpulan data berikutnya. Kesimpulan disini masih
bersifat sementara dan peneliti menarik kesimpulan dari observasi,
wawancara dan dokumentasi.
5. Pemeriksaan Keabsahan Data
Untuk memastikan kebenaran atau keabsahan data agar penulisan ini
terpercaya dan dapat dipercaya, dalam pemeriksaan keabsahan data ada teknik
pemeriksaan yang didasari atas sejumlah kriteria tertentu. Dalam penelitian
kualitatif, dapat melalui tiga upaya, yang dilakukan dalam keabsahan data, yakni:
1. Perpanjangan Keikutsertaan
Pelaksanaaan perpanjangan keikutsertaan yang juga dilakukan lewat
keikutsertaan peneliti di lokasi serta langsung dan cukup lama, dalam upaya
mendeteksi dan memperhitungkan penyimpangan yang mungkin mengurangi
keabsahan data, karena kesalahan menulis data oleh peneliti ataupun responden,
disengaja atau tidak disengaja.0
2. Ketekunan Pengamatan

0
Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah: Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. 2016.

31
Ketekunan pengamatan dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan
secara teliti, rinci dan berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol
dalam penelitian. Faktor-faktor tersebut selanjutnya ditelaah, sehingga dapat
dipahami. Ketekunan pengamatan berupaya untuk mendapatkan karakteristik data
yang benar-benar relevan dan terfokus pada objek penelitian, permasalahan serta
fokus penelitian. Hal ini diharapkan pula dapat mengurangi distori data yang
mungkin timbul akibat keterburuan peneliti untuk menilai suatu persoalan,
ataupun distori data benar, misalnya berdusta, menipu dan berpura-pura.0
3. Trianggulasi
Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain di luar data pokok. Data tersebut digunakan untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data pokok. Teknik trianggulasi
banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya.
Trianggulasi dengan metode yakni dilakukan dengan dua strategi, pertama
pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik
pengumpulan data. Kedua pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data
dengan metode yang sama. Terakhir yakni trianggulasi dengan cara teori,
menguraikan pola, hubungan dan menyertakan penjelasan yang muncul dari
analisis dengan mencari tema atau penjelasan perbandingan atau penyaing.
G. Studi Relevan
Studi Relevan memiliki fungsi yang sama dengan tinjauan pustaka dalam
penelitian pustaka, yaitu memuat bahasan tentang penelusuran peneliti terhadap
berbagai bahan literatur yang berkaitan dengan topik pembahasan atau juga
bahan-bahan literatur yang telah memberikan inspirasi dalam pendalaman materi
penelitian.0 Setelah melakukan penelusuran dari beberapa penelitian, peneliti
menemukan beberapa karya tulis yang bersangkutan dengan penelitian ini,
diantaranya adalah:
1. Skripsi yang ditulis oleh Siti Subaidah, dari Fakultas Ushuluddin UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta 2019 dengan judul Tradisi Pembacaan al-
Qur’an (Surah al-Kahfi, ar-Rahman, as-Sajadah) Di Yayasan al-
0
Ibid.
0
Ibid., Moh. Arifullah, dkk.

32
Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School Desa Waru Jaya
Kec.Parung Kab. Bogor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dalam kajian
Living Qur’an. Metode pengumpulan data yang digunkan adalah
observasi, dokumentasi dan wawancara. Dalam penelitian ini penulis
menitikberatkan pada ma’na pembacaan al-Qur’an (surah al-Kahfi, surah
ar-Rahman, as-Sajadah) tradisi pembacaan surah al-Kahfi,ar-Rahman,
dan as-Sajadah ini merupakan kegiatan harian yang dilakukan secara
rutin sebelum melaksanakan sholat Jum’at berjama’ah. Surah yang
dibaca dan menjadi kegiatan rutin adalah surah al-Mulk, surah al-Fatihah,
surah al-Quraisy, surah al-Kahfi, surat Yaasiin, surah as-Sajadah, dan
surah al-Waqi’ah. Namun, dalam penelitian ini penulis hanya membatasi
kajian pada surah al-kahfi, ar-Rahman, dan as-Sajadah.0
2. Skripsi yang ditulis oleh Siti Sobariyah, dari Fakultas Ushuluddin UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta 2022 dengan judul Penamaan Surah al-Kahfi
Perspektif Muhammad Mutawalli al-Sya’rawi. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode pengumpulan data
yang digunkan adalah dokumentasi. Sumber referensi yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu dari bahan yang tertulis, lalu deskriptif analisis.
Dalam Surah al-kahfi terdapat kata-kata yang dipakai untuk menjadi
nama surah antara lain diambil dari sifat surah, tema yang sedang
dibicarakan dalam surah, salah satu ayat surah baik diawal, tengah, atau
akhri.0
3. Skripsi yang ditulis oleh Awwalia Syahbi, dari Fakultas Ushuluddin dan
Studi Islam UIN Sumatera Utara Medan 2019, dengan judul Fadhilah
Surah al-Kahfi Dalam Pandangan Masyarakat Desa Bandar Setia.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
dengan pendekatan fenomenologi dalam kajian Living Qur’an. Metode
0
Siti Subaidah, Tradisi Pembacaan al-Qur’an (Surah al-Kahfi, ar-Rahman, as-Sajadah) Di
Yayasan al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School Desa Waru Jaya Kec.Parung Kab.
Bogor Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Study Living Qur’an) 2019
0
Siti Sobariyah, Penamaan Surah al-Kahfi Perspektif Muhammad Mutawalli al-Sya’rawi.
Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Study Living Qur’an) 2022

33
pengumpulan data yang digunkan adalah observasi, dokumentasi dan
wawancara. Ashabul Kahfi adalah nama sekelompok orang beriman yang
hidup pada masa Raja Diqyanus di Romawi, beberapa ratus tahun
sebelum diutusnya Nabi Isa As. Mereka hidup ditengah masyarakat
penyembah berhala dengan seorang raja yang Dzalim. Dalam pemikiran
manusia secara logika, maka kisah dan cerita tentang Ashabul Kahfi
termasuk suatu kejadian diluar akal manusia, luar biasa dan
menakjubkan. Tiada manusia yang dapat menjelaskan bagaimana ada
orang yang dapat tidur sehingga ratusan tahun lamanya tanpa makan dan
minum0
4. Tesis yang ditulis oleh Marwan Riadi, dari Pascasarjana UIN Sumatera
Utara Medan 2018, dengan judul Nilai-Nilai Pendidikan Akidah Dalam
Surah al-Kahfi penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (non
field study) Teknik analisis data yang digunakan adalah Teknik analisis
isi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pendidikan nilai-nilai
keimanan dalam huruf al-Kahfin secara umum mengacu pada
pembetulan keimanan (mensucikan iman).0
5. Skripsi yang ditulis oleh Alfiatul Mustofiah, dari Fakultas Agama Islam
Uneversitas Muhammadiyah Magelang 2022, dengan judul Pendidikan
Islam Remaja Dalam Tafsir al-Azhar QS. al-Kahfi Ayat 13-21. Penelitian
ini adalah penelitian kepustakaan (library Study) yang bersifat deskriptif
analisis. Metode dalam penelitan menggunakan metode Maudu’i konsep
Pendidikan Islam remaja dalam surah al-kahfi ayat 13-21 adalah proses
Pendidikan yang dilakukan remaja dalam membentuk karakter seorang
remaja yang mempertahankan aqidah, dan tidak goyah seiring dengan
perkembangan zaman, melalui Pendidikan agama, Pendidikan
intelektual, Pendidikan psikologi dan Pendidikan social.0
0
Awwalia Syahbi Fadhilah Surah al-Kahfi Dalam Pandangan Masyarakat Desa Bandar
Setia Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam UIN Sumatera Utara Medan (Study Living Qur’an)
2019
0
Marwan Riadi, Nilai-Nilai Pendidikan Akidah Dalam Surah al-Kahfi, Pascasarjana UIN
Sumatera Utara Medan 2018
0
Alfiatul Mustofiah, Pendidikan Islam Remaja Dalam Tafsir al-Azhar QS. al-Kahfi Ayat
13-21. Fakultas Agama Islam Uneversitas Muhammadiyah Magelang 2022

34
35
BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Desa Sungai Tawar


Nama Desa Sungai Tawar diambil dari nama sebuah sungai berukuran
sedang yang mengalir dari arah selatan (daratan) ke arah utara (Sungai
Mendahara), yang terdapat lima parit sebelah Timur dan empat parit sebelah
Barat, sekitar tahun 1950an masyarakat yang tinggal di Kuala Mendahara dan
sekitarnya sering mengambil air untuk diminum di sungai ini karena airnya terasa
tawar sehingga Sungai ini dinamakan Sungai Tawar dan akhirnya terbentuk
perkampungan penduduk yang bernama Sungai Tawar.
Perkampungan Sungai Tawar pertama kali dibuka oleh H. Lala' (Alm) di
Muara Sungai Tawar pada Tahun 1968. Pemukiman penduduk desa pertama kali
adalah para pendatang dari Pulau Sulawesi (Suku Bugis) sekitar tahun 1960an,
tepatnya di muara Sungai Tawar. Kelompok pendatang ini kemudian mendirikan
pemukiman di sekitar sungai dan beberapa saat kemudian di ikuti dengan
kelompok keluarga lain, baik yang langsung dari Pulau Sulawesi maupun orang-
orang Bugis yang telah berdomisili di Indra Giri Hilir, Kuala Tungkal, Nipah
Panjang, Muara Sabak, dan lainnya, serta suku lain seperti suku Jawa, Banjar,
Melayu, dan lainnya.
Maksud kedatangan penduduk ke desa ini awalnya adalah untuk mencari
tempat penghidupan yang baru untuk bercocok tanam sekaligus menghindari
pergolakan/ pemberontakan DI/TII yang tengah terjadi di Tanah kelahiran mereka
di Sulawesi Selatan yang terjadi pada era awal kemerdekaan hingga pertengahan
tahun 1950an. Kemudian terjadi gelombang kedua yang terjadi pada pergolakan
pemberontakan PKI pada awal tahun 1960an. kemudian gelombang terakhir pada
era akhir 1970an. Dalam perkembangannya berdatangan pula dari suku suku lain
seperti suku jawa, banjar dan melayu untuk mencari penghidupan di Sungai
Tawar karena pada saat itu Sungai Tawar terkenal dengan tanahnya yang subur
untuk bercocok tanam. Pada saat menetap ini untuk memenuhi kebutuhan hidup
keluarga akan beras, kemudian mereka mulai mengolah lahan untuk tanaman
pangan (padi) dan selanjutnya ketika air sungai semakin menjadi asin, mereka

36
memulai mencoba menanam kelapa yang ternyata hasilnya cukup baik dan
berkembang sampai saat sekarang. Perkembangan penduduk desa mengalami arus
turun naik dari periode ke periode seperti pada akhir tahun 1970an dan awal
1980an jumlah penduduk datang cukup banyak, tetapi mulai tahun 1990an jumlah
pendatang semakin sedikit dan bahkan sebagian kembali ke Sulawesi.0
Pada awalnya Sungai Tawar hanyalah sebuah perkampungan kecil yang
termasuk dalam wilayah Marga Mendahara yang dipimpin oleh seorang Mangku
atau Kepala Dusun yaitu H. Hannabek. Pada Tahun 1977 Sungai Tawar
ditingkatkan statusnya menjadi Desa dengan sebutan Desa Mendahara Tengah dan
sebagai ibu desa di Sungai Tawar dan dipimpin oleh Seorang Kepala Kampung
yang disebut dengan gelar Datuk Surya Patawaja. Pada perkembangannya, Pada
Tahun 1984 ibu desa berpindah ke Kampung Lama. maka sejak itu Sungai Tawar
Kembali menjadi Dusun yang dipimpin oleh H. Mindring hingga Tahun 1991,
kemudian dilanjutkan kembali oleh H.Hannabek hingga Tahun 2005.
Setelah dilakukan pemekaran Desa dalam wilayah Kecamatan Mendahara,
maka Sungai Tawar termasuk salah satu dari 4 Desa yang dimekarkan dari Desa
Mendahara Tengah pada bulan Bulan April Tahun 2005 dan ditunjuk sebagai
Pejabat Kepala Desa yaitu salah seorang putra daerah Sungai Tawar yaitu
Muslimin,S,E, Setelah melaksanakan Pemilhan Kepala Desa yang pertama Sejak
berdirinya Desa Sungai Tawar pada tanggal 21 Desember 2006 maka
Muslimin,S,E terpilih menjadi Kepala Desa definitif sejak dilantik pada tanggal
14 Januari 2007 hingga Tahun 2013 Kepala Desa selanjutnya berturut-turut pada
periode berikutnya adalah Ruslan sampai dengan Tahun 2019 dan dilanjutkan
oleh Pjs Pegawai Negeri yang ditujuk oleh Camat atas rekomendasi BPD yaitu
Moh. Saruji sampai dilantiknya Kepala Desa hasil Pemilihan Kepala Desa
Serentak Tanjung Jabung Timur pada tanggal 15 Januari 2020 yaitu Muhammad
Junaid. Berikut ini adalah Tabel Perkembangan Kepemimpinan Desa Sungai
Tawar, (Tabel,1)
Tabel 1. Perkembangan Kepemimpinan Desa Sungai Tawar
No Nama Tahun Menjabat Sebutan

0
Dokumen Desa Sungai Tawar

37
1. Surya Patawaja 1977 – 1983 Kepala Kampung
2. Asri Jahi 1983 – 1984 Pjs Kepala Desa
Kepala Desa
3. H. Supardi 1984 – 2005
(Mendahara Tengah)
4. Muslimin, S,E 2005 – 2006 Pjs Kepala Desa
5. Muhammad Alwi 2006 – 2007 Pjs Kepala Desa
6. Muslimin, S,E 2007 – 2013 Kepala Desa
7. Ruslan 2013 – 2019 Kepala Desa
8. Moh Saruji 2019 – 2020 Pj Kepala Desa
9. Muhammad Junaid 2020 – 2026 Kepala Desa

B. Peta dan Kondisi Sosial Desa


1. Kondisi Geografls
Desa Sungai Tawar terletak dí Daerah Alíran Sungai (DAS) Mendahara,
secara geografis desa ini berada pada muara Sungai Tawar yang merupakan anak
Sungai Mendahara dan memiliki topografi dataran rendah daerah rawa dan
gambut 0-1 mdpl dengan letak koordinat geografis 103°35' BT sampaí 103°41'
BT dan antara 1"00' L8 sampai 1°06' LS. Desa Sungai Tawar berjarak ± 8 km dari
ibukota kecamatan Mendahara dan ± 50 km dari ibukota kabupaten. Secara
administratif Desa Sungai Tawar berada di Kecamatan Mendahara Kabupaten
Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. Desa Sungai Tawar terdiri dari 21 RT dan
6 Dusun. Desa ini memiliki luas wilayah 85,30 k ㎡ yang berbatasan langsung
dengan :
 Sebelah Utara : Desa Mendahara Tengah
 Sebelah Selatan : Kelurahan Lagan Ilir dan Kecamatan Geragai
 Sebelah Barat : Desa Merbau
 Sebelah Timur : Desa Mendahara Ilir

38
Peta Desa Sungai Tawar

Kawasan Pemukiman Desa Sungai Tawar meliputi luas lebih kurang 126 Ha (2%)
dari luas total desa. Umumnya masyarakat desa membangun model rumah
panggung yang menggunakan bahan utama berupa kayu.0
Kawasan pemukiman pusat meliputi lokasi Dusun Indah I yang meliputi
RT 1 sampai dengan RT 4, Dusun Indah II yang terdiri dari RT 5 sampai dengan
RT 7 dan Dusun Indah III yang terdiri dari RT 8 sampai dengan RT 10 merupakan
konsentrasi kegiatan penduduk untuk desa ini. Kawasan pemukiman pusat atau
disebut juga oleh masyarakat dengan lokasi "Pasar atau Kuala” merupakan
kawasan pemukiman penduduk yang berlokasi dipusat desa, dilalui oleh rencana
jalan utama kabupaten yang menghubungkan desa ini dengan Kelurahan
Mendahara Ilir di timur dengan Desa Merbau di barat.
Kawasan Pemukiman Dusun Indah IV, Dusun Harapan dan Dusun
Harapan Baru merupakan kelompok pemukiman penduduk yang berlokasi cukup
terpencil dari pusat desa, yaitu jauh masuk keujung parit parit yang ada di Sungai
Tawar. Untuk mencapai dusun dusun tersebut hanya bisa dicapai dengan
menggunakan perahu kecil disaat air pasang ataupun menggunakan sepeda atau
hanya berjalan kaki dengan waktu tempuh mencapai 2 sampai 3 jam perjalanan.
0
Dokumen Desa Sungai Tawar

39
Dusun Indah IV meliputi RT 11sampai RT 14, Dusun Harapan baru meliputi RT
15 sampai RT 18 dan Dusun Harapan meliputi RT 19 sampai RT 21.
2. Demografis
Berdasarkan data IDM (Indeks Desa Membangun) pada tahun 2019,jumlah
penduduk Desa Sungai Tawar adalah 2.813 orang dengan rincian1.447 laki-laki
dan 1.366 perempuan serta terdiri dari 809 Kepala Keluarga.
Tabel 2. Data Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga
JUMLAH PENDUDUK KEPALA KELUARGA
RUMAH
PEREMPUA
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI TANGGA MISKIN
N
1447 1366 728 81 257

Tabel 3. Struktur Usia Penduduk


1 Tahun 1-4 Tahun 5-14 Tahun 15-39 Tahun 40-65 Tahun <65 Tahun

34 113 575 1035 809 164

Tabel 4. Mata Pencarian Penduduk


Karyawan Buruh
PNS TNI/Polri Pedagang Petani Tukang Nelayan
Swasta Tani

14 1 35 79 868 367 7 82

3. Kondisi Sosial Ekonomi


Masyarakat Desa Sungai Tawar yang mayoritas suku Bugis (70%),
masihsangat menjunjung tinggi adat istiadat nenek moyang mereka baik dalamhal
budaya maupun bahasa sehari hari. Bahasa Indonesia hanyadigunakan sebagai
pengantar dalam dunia pendidikan (sekolah), maupunforum forum formal seperti
rapat atau musyawarah. Jiwa kegotong royongan dalam masyarakat desa juga
masih sangat tinggi dalamkehidupan sehari hari ataupun dalam bermasyarakat. 0
Kehidupan masyarakat desa Sungai Tawar yang mayoritas bermata

0
Dokumen Desa Sungai Tawar

40
pencaharian sebagai petani (87%), utamanya sebagai petaniperkebunan kelapa
dalam dan pinang,ini tercermin dari motto desa Sungai Tawar yaitu : “Hamparan
Kelapa Pinang Berbaris". Dua komoditaspertanian tersebut diatas (kelapa dalam
dan pinang) bisa dikatakansebagai urat nadi kehidupan masyarakat Sungai
Tawar, masyarakatsangat bergantung pada hasil komoditi pertanian tersebut
walaupun masihkurang memadai bila dibandingkan dengan biaya produksi
yangdikeluarkan oleh petani. Oleh karna itu masyarakat sangat membutuhkan
adanya perhatian dan upaya yang konkrit dari pemerintah agar harga darikomoditi
tersebut dapat dikontrol dan dikatrol untuk meningkatkanpendapatan masyarakat.
Adapun untuk menunjang aktivitas perdagangan dan tempat berbelanjamasyarakat
di desa Sungai Tawar, pada Tahun 2007 dengan anggaranAPBD II Kab Tanjab
Timur dan swadayn masyarakat, dibangun sebuahpasar desa yang terletak di
tengah tengah perkampungan (RT.02/Dusun Indah 1) yang berfungsi setiap satu
pekan sekali/ setiap hari Kamis pagi.Selain itu di Sungal Tawar terdapat sarana
dan prasarana desa sebagaimana tergambar pada table berikut;
Tabel 5. Sarana dan Prasarana
NO SARANA/PRASARANA JUMLAH/VOLUME KETERANGAN
1. Kantor Desa 1 Unit Rusak Ringan
2. Gedung Serba Guna 1 Unit Rusak Ringan
3. SD Negeri 2 unit Rusak Ringan
4. Masjid 5 Unit Rusak Ringan
5. Musholla 4 Unit Baik
6. Pasar Desa 1 Unit Rusak Berat
7. TPU 5 Lokasi Baik
8. Pondok Pesantren 1 Unit Baik
9. Puskesmas Pembantu 1 Unit Baik
10. Polindes 1 Unit Rusak Berat
11. PAUD 4 Unit Rusak Ringan
12. Lapangan Bola 3 Unit Baik
13. Lapangan Volli 5 Unit Rusak Ringan
14. Sarana Air Bersih 18 Unit Baik

41
15. Sungai 6,5 Km Baik
16. Parit 100 Km Rusak Ringan
17. Jembatan 12 Rusak Ringan
18. Jalan Lingkungan 3 Km Rusak Ringan
19. Jalan Tanah 35 Km Rusak Berat
20. Tower Telekomunikasi 1 Unit Baik

4. Aksesibilitas dan Transportasi


Aksesibilitas terhadap desa sampai saat ini masih sangat terbatas dan hanya
dapat dijangkau dengan kendaraan air atau kendaraan roda dua (Sepeda Motor)
pada saat jalan kering. Perjalanan dari Kota Jambi memakan waktu lebih kurang 5
jam (darat dan air). Lebih detail mengenai aksesibilitas desa dapat dilihat pada
Tabel 6 berikut.
Tabel 6. Jarak dan Waktu Tempuh Aksesibilitas Desa
Jarak Waktu Biaya Alat
Jarak Desa dari
(Km) (Jam) (Rp) Transportasi
Jalur
9 1 30.000 Ojek Motor
Kecamatan Datar
(Mendahara) Jalur
10 0,3 20.000 Speedboat
Sungai
Speedboat +
Kabupaten (Ma. Sabak) 50 2,5 140.000
Ojek Motor
Speedboat +
Provinsi 174 5 95.000
Mobil

Untuk mencapai Desa Sungai Tawar ini hanya dapat ditempuh melalui jalur
laut dan perairan dari Kecamatan. Sedangkan jalur darat melalui jalan Kecamatan
Mendahara – Sungai Tawar hanya dapat dilalui kendaraan bermotor apabila jalan
yang masih berupa jalan tanah tanpa perkerasandapat dilalui pada saat musim
kemarau dan air pasang tidak tinggi. Untuk pengunjungan yang berasal dari
Jambi, perjalanan darat yang terdekat adalah melalui jalan Sengeti ke Simpang

42
Tuan kemudian ke Simpamg Kiri. Dari sini perjalanan dilanjutkan ke Sungai
Tawar dengan menggunakan kendaraan Speedboat. Adapun jalan alternatif lain
yang relatif lebih pendek adalah dengan menggunakan jalan darat dari Jambi yaitu
dari Jembatan Aur duri II menuju Zone V Dendang menuju Blok D Geragai terus
ke Mendahara Ilir. Sampai disini dapat dilanjutkan dengan menggunakan
kendaraan Pompong atau Speedboat menuju Sungai Tawar.0
Angkutan darat untuk umum yang ada disini tidak ada. Angkutan umum
hanya ada berupa kendaraan air berupa Speedboat atau Pompong. Untuk
perjalanan secara berombongan akan lebih nyaman dilakukan melalui jalur
perairan (Sungai dan laut). Jalur perairan dapat dilakukan melalui Speedboat atau
mengikuti Pompong pengangkut kopra dari warga yang pulang dari mengangkut
kopra di pabrik pengolahan kopra yang ada di Kuala Mendahara. Perjalanan
dengan Speedboat dapat dimulai baik dari Rute Speedboat dari Kuala Tungkal
(Tanjung Jabung Barat) biasanya melalui selat berhala kemudian memasuki
Sungai Mendahara dan memerlukan waktu 2 sampai 3 Jam. Ongkos charter
Speedboat dari Kuala Tungkal menuju Sungai Tawar biasanya lebih kurang Rp
800,000,- jika menggunakan Speedboat dari Kelurahan Mendahara Ilir biasanya.
Cukup membayar charter Speedboat Rp 250.000,-. Apabila ingin mencharter
Speedboat via Pematang Rahim (Simpang Kiri) Mendahara Ulu. Biaya charter
dari sini biasanya berkisar (Rp 600.000),-an dan membutuhkan waktu 2 sampai 3
jam.
Jika pembangunan perkerasan jalan darat yang menghubungkan ibukota
Kecamatan Mendahara yang berada di Kelurahan Mendahara ilir yang saat ini
masih sangat diharapkan masyarakat dapat terealisasikan oleh pemerintah, maka
akses perjalanan dari ibukota Kecamatan yamg berjarak lebih kurang 10 KM
hanya akan membutuhkan waktu lebih kurang 15 menit saja.

0
Dokumen Desa Sungai Tawar

43
C. Kelembagaan Desa Sungai Tawar
1. Pembagian Wilayah Desa
Pembagian wilayah dusun di Desa Sungai Tawar terbagi dalam 6 Dusun dan
dipimpin masing-masing oleh seorang kepala Dusun yang terdiri beberapa Rukun
Tetangga (RT). Di pusat Desa terdapat 3 dusun yang saling terkoneksi dan 3
Dusun sisanya tersebar di wilayah Desa yang umumnya masih terisolasi dengan
pusat Desa serta hanya bisa diakses kendaraan motor pada saat kemarau dan
hanya bisa diakses dengan kendaraan air (perahu atau ketinting) di saat musim
penghujan.
Tabel 7. Dusun

No Nama Dusun Jumlah RT Nama Kepala Dusun

1. Dusun Indah I 4 RT Abdul Khalil


2. Dusun Indah II 3 RT Haidir
3. Dusun Indah III 3 RT Idi Nurfan
4. Dusun Indah IV 4 RT Abdul Wahid
5. Dusun Harapan baru 4 RT Bustanul Arifin
6. Dusun Harapan 3 RT Ambo Upe

2. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa (SOTK)


Sebagaimana dipaparkan dalam UU No. 06 tahun 2014 bahwa di dalam
Desa terdapat tiga kategori kelembagaan Desa yang memiliki peranan dalam tata
kelola Desa, yaitu: Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa dan Lembaga
Kemasyarakatan. Dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa
penyelenggaraan urusan pemerintahan di Tingkat Desa (Pemerintahan Desa)
dilaksanakan oleh perintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa. Pemerintahan
Desa ini dijalankan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan
dihormati dalam system pemerintahan negeri ini. Pemerintah Desa atau yang
disebut dengan nama lain adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsiur

44
penyelenggara pemerintahan Desa. Kepala Desa mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan, dan kemasyarakatan.
Badan pemusyawaratan Desa adalah lembaga yang menyerupakan
perwujudan demokrasi dalam penyelanggaraan pemerintah Desa sebagai unsur
penyelenggaraan pemerintah Desa. Badan Permusyawaratan Desa berfungsi
menetapkan peraturan Desa Bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan
aspirasi masyarakat. BPD berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan
pemerintah Desa. Anggota BPD adalah wakil dari penduduk Desa bersangkutan
berdasarkan keterwakilan wilayah yang ditetapkan dengan cara musyawarah dan
mufakat. Anggota BPD terdiri dari pemuka Masyarakat, pemuka Agama dan
tokoh pemuda atau pemuka masyarakat lainnya. BPD berfungsi menetapkan
peraturan Desa bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat.
Struktur Organisasi Desa sungai Tawar Kecamatan Mendahara menganurt
Sistem Kelembagaan Pemerintahan Desa dengan Pola Minimal, yang dikepalai
oleh seorang Kepala Desa serta dibantu dengan Perangkat Desa beserta staf.
Adapun Susunan Struktur Desa dapat dilihat secara jelas pada Bagan Struktur
Organisasi Pemerintahan Desa.0

0
Dokumen Desa Sungai Tawar

45
SUSUNAN ORGANISASI PEMERI NTAHAN DESA

KEPALA DESA
MUHAMMAD JUNAID

SEKRETARIS DESA
KEPALA SEKSI ODANG
PEMERINTRAHAN
JUANDA PUTRA
KEPALA
URUSAN
KEPALA SEKSI KEUANGAN
KESEJAHTERAAN NUR ELIS
DAN PELAYANAN
SAMSURI
KEPALA
URUSAN UMUM
DAN
PERENCANAAN
GURNAIDI

KEPALA
KEPALA KEPALA KEPALA KEPALA KEPALA
DUSUN
DUSUN DUSUN DUSUN DUSUN DUSUN
HARAPAN
INDAH I INDAH II INDAH III INDAH IV HARAPAN
BARU

D. Dinamika Konflik
Dinamika Konflik yang sering terjadi di desa sebelum adanya UU No.6
Tahun 2014 sering kali terjadi benturan-benturan baik antara perangkat desa
dengan BPD, ataupun perangkat dengan masyarakat secara umum. Konflik
permasalahan tanah kas desa, konflik mengenai hak masyarakat untuk
mendapatkan informasi desa secara transparan dan akuntable. Hal ini dapat dilihat
dari empat pola hubungan antara kepala desa dengan BPD atau pundengan
masyarakat. Tetapi tidak demikian yang selalu terjadi Desa Sungai Tawar

46
Kecamatan Mendahara yang pada dasarnya mengutamakan prinsip kegotong-
royongan dan kekeluargaan yang erat, sehingga dalam suatu pengambilan
keputusan baik dari perangkat desamaupun BPD selalu mengedepankan
musyawarah desa dan membuka ruang diskusi dengan seluruh unsur masyarakat.
Selain itu baik Kepala Desa dan BPD terus membangun hubungan
kemitraan yang baik di Desa Sungai Tawar Kecamatan Mendahara yaitu BPD
menjadi check and balance bersama masyarakat desa Sungai Tawar bagi
perangkat desa dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan desa,
kelembagaan masyarakat serta pemberdayaan masyarakat desa pada umumnya.
Sehingga sangat kecil kemungkinan di Desa Sungai Tawar Kecamatan Mendahara
menjadi sebuah konflik yang dapat menghambat pembangunan dan
memberdayaanmasyarakat desa untuk menjadi masyarakat desa yang mandiri, adil
dan sejahtera.0
Salah satu konflik yang pernah terjadi adalah sengketa lahan atau
permasalahan batas wilayah kebun antar warga masyarakat dan wilayah
perusahaan perkebunan. Sengketa ini terjadi karena belum ada pengukuran secara
riil antar desa yang bisa menjadi pegangan ataupun acuan masyarakat.
E. Masalah dan Potensi Desa
Berdasarkan pengkajian keadaan desa dalam semangat UU No 6 tahun 2014
yang ada di Desa Sungai Tawar ini, didapati potensi desa sebagai berikut:
1. Potensi Desa
Potensi Desa hasil pengkajian keadaan desa dikelompokan dalam 4 bidang
sebagai berikut:
NO BIDANG POTENSI LOKASI
1. Penyelenggaraa Desa memiliki sendiri peraturan Desa
Desa
n Pemerintahan terkait system pemerintahannya.
Memiliki struktur organisasi yang
Desa
lengkap.
Memiliki pemetaan desa secara Desa
keseluruhan.

0
Dokumen Desa Sungai Tawar

47
Desa mengutamakan prinsip kegotong
royongan dalam pengambilan Desa
keputusan tentang desa.
Pengelolaan informasi Desa yang
Desa
transparan.
Mempunyai Perencanaan Desa yang
mandiri dan maju oleh masyarakat Desa
bersama pemerintah Desa.
Memiliki hubungan antar Lembaga
yang erat baik Perangkat Desa dengan Desa
BPD.
Memiliki anggaran yang cukup besar Desa
Sarana prasarana Gedung Serbaguna
Desa
Desa.
Sarana Motor Dinas Kepala Desa Desa
2. Pembangunan Memiliki lahan yang masih luas untuk
Desa
Desa dilakukan pengembanagan Desa
Adanya jalan umum skala kabupaten Desa
Adanya jalan penghubung antar desa Desa
Adanya jalan lingkungan desa Desa
Infrastruktur
Adanya jalan usaha tani menuju lokasi
Desa
pertanian dan perkebunan desa
Adanya parit kongsi aliran air Desa
Kesehatan Memiliki kesadaran akan pentingnya
Kesehatan masyarakat Desa guna Desa
menjalankan Pembangunan Desa
Adanya Puskesmas Pembantu Desa
Adanya polindes Desa
Adanya Bidan Desa Desa
Adanya sarana air bersih dan Unit Desa

48
pengelolah air bersih (Pansimas)
Adanya sarana Instalasi pembuangan
Desa
Limbah (IPAL) komunal
Adanya sumber air sumur bor Desa
Adanya posyandu Desa
Memiliki banyak penduduk desa dalam
Desa
usia Pendidikan
Adanya gedung Pondok Pesantren Desa
Adanya gedung SD Desa
Adanya gedung PAUD Desa
Adanya MDTA Desa
Pendidikan Adanya tutor paud, guru SD, MDTA,
ponpes serta tutor Pendidikan Desa
kesetaraan
Tingginya minat baca masyarakat Desa
Adanya buku perpustakaan desa Desa
Adanya TPQ Desa
Adanya program Pendidikan kesetaraan Desa
Lingkungan Adanya kawasan lahan gambut Desa
Hidup Adanya sungai Desa
Ekenomi Adanya UED-SP Desa
masyarakat Adanya BUM desa Desa
Adanya Distributor Kelapa dan Pinang Desa
Adanya usaha Agen Bank Desa
Adanya usaha masyarakat berupa
Desa
menjahit, bengkel, dan usaha kue
Adanya usaha warung manisan, pakaian
Desa
jadi dan perabotan rumah tangga
Adanya perkebunan kelapa, pinang dan Desa
sawit yang dimiliki oleh masyarakat

49
Adanya perternakan kambing yang
Desa
dikelola masyarakat
3. Pembinaan Memiliki Lembaga Kemasyarakatan
Kemasyarakata seperti RT, LPM, Hansip, PKK, Desa
n Majelis Ta’lim, dll
Masyarakat yang bersifat kekeluargaan,
Desa
saling tolong menolong
Masyarakat yang menganut agama dan
Desa
suku yang relative/mayoritas sama
Memiliki aneka ragam permainan
Desa
tradisional dan olahraga
Memiiliki adat istiadat yang masih
Desa
bertahan hingga kini
Adanya kegiatan siskamling Desa
Adanya kegiatan majelis ta’lim Desa
Adanya kegiatan club olahraga Desa
Adanya kegiatan kesenian melalui
kelompok menari dan kelompok Desa
rebana
Memiliki berbagai macam kesenian dan
social budaya masyarakat yang masih Desa
dipertahankan
4. Pemberdayaan Tingginya minat masysrakat akan usaha
Masyarakat pertanian, perkebunan, perdagangan,
dan perikanan dalam pemenuhan
Desa
kebutuhan sehari-hari, seperti
kepemilikan penggilingan pakan
ternak.
Minat masyarakat akan teknologi tepat Desa
guna, teknologi terbarukan yang

50
cukup.
Mempunyai pemerintahan sendiri dalam
Desa
pembangunan desa
Tingginya minat masyarakat untuk
Desa
memiliki keahlian.
Masyarakat telah mengetahui akan
pentingnya peningkatan kapasitas
Desa
masyarakat guna pembangunan moral
dan mental masyarakat.

2. Masalah Desa
Masalah desa hasil pengkajian keadaan desa dikelompokkan dalam 4 bidang
sebagai berikut :
NO BIDANG MASALAH LOKASI
1. Penyelenggaraan Masalah penetapan dan penegasan Desa
Pemerintahan batas Desa
Masalah Umum pendataan Desa Desa
Masalah penyusunan tata ruang desa Desa
Masalah penyelenggaraan Desa
musyawarah Desa kurang berjalan
aktif karena masih kurangnya SDM
Masalah pengelolaan informasi desa Desa
yang masih minim seperti mahalnya
biaya internet
Masalah penyelenggaraan Desa
perencanaan Desa belum optimal
berjalan dikarenakan sarana
prasarana peralatan kerja kantor
belum lengkap, seperti Laptop,
printer, Dokumentasi, dan alat

51
lainnya
Masalah penyelenggaraan evaluasi Desa
tingkat perkembangan pemerintahan
desa, seperti kurangnya pemahaman
perangkat desa tentang tupoksi
dalam semua kegiatan pemerintahan
desa
Masalah penyelenggaraan Kerjasama Desa
antar Desa, seperti belum
tersusunnya tentang peraturan
peraturan desa yang dapat dijadikan
landasan hukum dalam
penyelenggaraan pemerintahan.
Masalah pembangunan sarana dan Desa
prasarana kantor Desa
Minimnya Honor Aparatur Desa dan Desa
BPD
Biaya operasioanal kantor yang rendah Desa
dan tidak mencukupi
Belum memiliki sumber pendapatan Desa
asli desa
Kantor desa sudah rusak berat Desa
Belum memiliki kendaraan air Desa
(speedboat) dinas desa
2. Pembangunan  Masalah Desa
Desa Pembuatan/Pengadaan/perkerasan/pe
ngaspalan jalan poros desa dan jalan
penghubung antar desa
Infrastruktur  Masalah Desa
Pembuatan/Pengadaan/perkerasan/P

52
engaspalan/rabat beton jalan desa
antar permukiman ke wilayah
pertanian yang Sebagian perkebunan
penduduk akses masuknya masih
tanah.
 Masalah Desa
Pembuatan/Pengadaan/perkerasan
jerambah beton jalan desa dalam
perkuminan penduduk.
 Banyak rumah penduduk yang Desa
berada diatas tebing yang rawan
longsor
 Penerangan/lampu jalan tidak ada Desa
 Adanya parit kongsi yang masih Desa
dangkal
 Jalan menuju lokasi pertanian dan Desa
perkebunan masih berupa jalan
setapak dan jalan tanah.
Kesehatan  Air bersih yang menggunakan sistim Desa
pipanissi debet airnya masih kurang
dibandingkan dengan jumlah
pemakaiannya.
 Masalah peningkatan Sanitasi Desa
Lingkungan, seperti masih banyak
masyarakat yang belum memiliki
jamban keluarga
 Masalah Pelayanan Kesehatan Desa Desa
karena belum memiliki Gedung
posyandu dan polindes dan masih
kekurangan untuk tentangga
medis/kader posyandu baik untuk

53
anak dan lansia.
 Masih adanya masyarakat yang Desa
tidak memiliki kartu jaminan
Kesehatan daerah (Jamkesda)/Kartu
Indonesia Sehat (KIS)
 Masih adanya rumah masyarakat Desa
yang tidak layak huni
 Kurangnya pelayanan Kesehatan Desa
bagi masyarakat lansia
 Masih kurangnya jamban keluarga Desa
 Masalah pengadaan/pemeliharaan Desa
taman bacaan masyarakat
 Masalah belum adanya sarana Desa
Pendidikan anak usia (Gedung
PAUD)
 Masih adanya anak putus sekolah Desa
 Masalah pengembangan dan Desa
pembinaan sanggar seni seperti
Pendidikan taman bacaan belum ada
 Tidak adanya Honor guru Madin Desa
 Lemahnya pengetahuan anak didik Desa
SMP terhadap computer
 Masalah Desa
pemeliharaan/pembangunan sarana
dan prasarana Pendidikan
 Masalah sarana pembinaan kesenian Desa
desa
Ekonomi  Masalah pembangunan sarana dan Desa
Masyarakat prasarana pasar desa karena belum
memiliki pasar desa sendiri

54
 Unit pengelola Air Bersih Desa
membutuhkan pendanaan
 Masalah pengembangan BUM desa Desa
karena kurangnya pendanaan modal
dan SDM
 Kegiatan pembibitan tanaman Desa
pangan
 Masalah pengelolaan kebun, Desa
Handtraktor,Handsprayer dll
 Masalah perkebunan yang tidak Desa
terawatt atau ditinggalkan oleh
pemiliknya
 Sulitnya mendapatkan pupuk Desa
bersubsidi
 Adanya hama babi dan hama tikus Desa
yang merusak pertanian masyarakat
 Debet Air Sungai/parit meluap ke Desa
perkebunan masyarakat pada saat
hujan/air pasang tinggi
 Masalah pengadaan kandang ternak Desa
dan alat pengelola pakan ternank
 Kurangnya modal koperasi untuk Desa
menjalankan usaha
 Kurangnya pembinaan bagi usaha Desa
kecil masyarakat
 Masalah pengadaan mesin pakan Desa
ternak
Lingkungan hidup  Masalah penanganan sampah Desa
 Masalah perlindungan kawasan Desa
lahan gambut

55
3. Pembinaan  Masalah pembinaan Lembaga Desa
kemasyarakatan kemasyarakatan
 Masalah pelenyenggaraan Desa
ketentraman dan ketertiban
 Masalah pembinaan kerukunan umat Desa
beragama
 Masalah pengadaan sarana dan Desa
prasarana olahraga
 Masalah pembinaan kesenian dan Desa
social budaya masyarakat desa
 Masalah kemasyarakatan dengan Desa
kegiatan pembinaan Lembaga adat
 Tidak ada tempat melaksanakan Desa
kegiatan kesenian masyarakat
 Masih kurangnya perlengkapan Desa
group rebana remaja/anak-anak
 Tidak ada sarana olahraga permanen Desa
(Bola Voly, Bulu tangkis,Lapangan
Bola kaki)
 Masih lemahnya prilaku generasi Desa
muda terhadap social dan budaya
4. Pemberdayaan  Masalah pelatihan usaha Desa
Masyarakat ekonomi,pertanian,perikanan,dan
perdagangan yang masih
membutuhkan banyak pelatihan
 Masalah Pendidikan,pelatihan dan Desa
penyuluhan bagi kepala
Desa,perangkat Desa,dan badan
pemusyawaratan Desa
 Masalah Pendidikan dan pelatihan Desa

56
kader pemberdayaan masyarakat
Desa
 Masalah Pendidikan dan pelatihan Desa
kelompok usaha ekonomi produktif
 Masalah Pendidikan dan pelatihan Desa
kelompok perempuan
 Masalah Pendidikan dan pelatihan Desa

57
BAB III

PELAKSANAAN PEMBACAAN SURAH AL-KAHFI

A. Kajian Tentang Surah al-Kahfi


Dalam Surah al-Kahfi, Allah SWT menceritakan tiga kisah masa lalu,yaitu
kisah Ashabul Kahfi, kisah pertemuan Nabi Musa As dan Nabi Khaidir As serta
Kisah Dzulqarnain. Kisah Ashabul kahfi mendapat perhatian lebih dengan
digunakan sebagai nama surah dimana terdapat tiga kisah tersebut. Hal ini tentu
bukan kebetulan semata, tapi karena kisah Ashabul Kahfi, seperti juga kisah
dalam al-Qur’an lainnya, bukan merupakan kisah semata, tapi juga terdapat
banyak pelajaran Ibrah di dalamnya.
Ashabul Kahfi adalah nama sekelompok orang beriman yang hidup pada
masa Raja Diqyanus di Romawi, beberapa ratus tahun sebelum diutusnya Nabi Isa
As, mereka hidup ditengah masyarakat penyembah berhala dengan seorang raja
yang Dzalim. Ketika sang raja mengetahui ada sekelompok orang yang tidak
menyembah berhala, maka sang raja marah lalu memanggil mereka dan
memerintahkan mereka untuk mengikuti kepercayaan sang raja. Tapi Ashabul
Kahfi menolak dan lari, dikejarlah mereka untuk dibunuh, Ketika mereka lari dari
kejaran pasukan raja, sampailah mereka di mulut sebuah gua yang kemudian
dipakai tempat persembunyian.
Dengan izin Allah mereka kemudian ditidurkan selama 309 tahun di dalam
gua, dan dibangkitkan kembali ketika masyarakat dan raja mereka berganti
menjadi masyarakat dan raja yang beriman kepada Allah SWT.0
        
       
“(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu berdoa, “Ya
Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu dan mudahkanlah
bagi kami petunjuk untuk segala urusan kami.”(QS al-Kahfi 18:10)0
Dalam pemikiran manusia secara logika, maka kisah dan cerita tentang
Ashabul Kahfi termasuk suatu kejadian diluar akal manusia luar biasa dan

0
Ibnu Katsir, Tafsir al-Qur’an al-‘Adzim, jilid 3.
0
Tim penterjemah dan penafsir al-Qur’an, al-Qur’an Dan Terjemahannya (Jakarta:
Departemen Agama RI., 1985)

58
menakjubkan. Tiada manusia yang dapat menjelaskan bagaimana ada orang yang
dapat tidur sehinggah ratusan tahun lamanya tanpa makan dan minum. Namun
bagi orang yang beriman dan menyakini Allah SWT. bahwa tiada yang mustahil
jika Allah SWT menghendakinya demikian.
Menjadi sebuah perdebatan dari zaman ke zaman mengenai gua dan
persembunyian dan Ashabul Kahfi, banyak tempat mendakwah dimana
berlakunya kisah ini seperti gua Jabal Qassiyyun, Syria dan Gia di Ephesus
(Tarsus), Turki. Namun Gua Ashabul Kahfi yang terletak di Abu Alanda, kira-kira
7 Km dari pusat bandar Amman, Jordan, merupakan lokasi sejarah yang lebih
menepati ciri-ciri yang dikisahkan di daalam al-Qur’an, walau bagaimanapun,
Allah SWT tidak menunjuk dan menyatakan dengan jelas di mana tempat sebenar
mereka bersembunyi. Sebab utamanya adalah karena ia tidak memberi manfaat
bagi ummat Islam karena Allah SWT hanya mau hambanya mengambil ikhtibar
dari kisah perjuangan tujuh pemuda mempertahankan Aqidah mereka.
Sebagaimana yang telah dikisahkan turun menurun. Pada asalnya penduduk
sebuah negeri itu beriman kepada Allah SWT dan beribadah meng-Esakannya.
Namun keadaan berubah selepas kedatangan seorang raja bernama Diqyanus
(Decius). Raja kufur dari romawi ini, memerintah secara kejam dan kasar. Bagi
siapa yang menentang keinginan raja, maka samalah seperti ingin mengakhiri
hidupnya lebih awal. Dia memaksa rakyat di bawah pemerintahannya supaya
murtad dari agama Allah SWT serta bertukar kepada agama kufur dan
menyembah batu berhala yang diyakininya.
Rakyat yang takut dengan ancaman dan siksaan raja tersebut terpaksa
mengikuti perkataan raja yang Dzalim itu. Terdapat sekumpulan pemudah
beriman yang tidak mau mendengar perkataan raja itu mereka semua tidak mau
tunduk dengan tekanan Raja Diqyanus yang kafir. Di tengah-tengah kekufuran
raja, bangsa dan kaum mereka, semua tujuh pemudah tersebut secara
bersembunyi-sembunyi tetap beriman kepada Allah SWT. mereka tenguh
mempertahankan Aqidah mereka walaupun mereka menyadari nyawa dan diri
mereka mungkin terancam dengan berbuat demikian.

59
Kepercayaan dan keyakinan 7 pemuda ini terus bertahan sehingga kemudian
hari sampai ketahuan kepada raja dan akhirnya mereka dipanggil menghadap Raja
Diqyanus. Di hadapan raja yang Dzalim itu, mereka dengan penuh keberanian dan
bersemangat, tetap berjuang mempertahankan iman dan prinsip Aqidah yang
mereka Yakini. Pemuda-pemuda tersebut mengakui bahwa hanya ada satu tuhan
yang patut disembah dan diminta pertolongan. Dialah Allah SWT yang Esa, yang
Maha Menguasai alam berserta isinya yang kekal abadi dan tidak akan ada
kekurangan baginya. Dialah tempat kita meminta dan pertolongan dalam susah
atau pun senang, suka mau pun duka.
Raja Diqyanus0 dan pengikut-pengikutnya terkejut dan gagal untuk
menjawab dari ketujuh pemuda itu. Walaupun tidak mampu membalas perkataan-
perkataan yang mantap dari pemuda-pemuda beriman tersebut, raja yang kufur
dan Dzalim itu tetap berkeras memerintahkan agar mereka semua murtad dari
agama mereka.raja Diqyanus menggunakan kekuasaan yang ada padanya untuk
mengancam dan memaksa para pemuda meninggalkan agama Islam, mereka
dikasih waktu selama 2 hari untuk berfikir, para pemuda itu tidak mau mengubah
keyakinan mereka, maka mereka akan dimurtadkan secara paksa atau akan
dijatuhkan hukuman mati.
Para mufassir, generasi salaf dan Khalaf, menyebutkan para pemuda
tersebut terdiri dari anak-anak raja Roma dan orang-orang terhormat yang bersatu
karena iman. Mereka tidak takut dengan ancaman raja yang Dzalim dengan tekat
mereka mempertahankan Aqidah mereka agar tetap selalu teguh dengan Agama
Allah SWT. pada akhirnya para pemuda itu lari dan pergi dari tempat mereka
serta berlindung disuatu gua Ketika mereka dikejar oleh raja Dzalim itu.
a. Gambaran Surah al-Kahfi
Surah al-Kahfi, terdiri dari 110 ayat. Mayoritas ulama menyatakan bahwa
kesemuanya turun sekaligus sebelum Nabi Muhammad SAW berhijrah ke
Madinah. Memang ada sebagian yang mengecualikan beberapa ayat, yaitu dari

0
Diqyanus adalah seorang raja yang berkuasa di bagian Evesus yaitu sebuah daerah tempat
Ashabul Kahfi berada. Diqyanus berkuasa pada tahun 112 Masehi. Dihikayatkan Diqyanus
mengancam, membunuh tujuh orang pemuda yang tidak akan melepaskan agamanya, diantara
tujuh pemuda terdapat seekor anjing yang mengikut kepada pemuda tersebut.

60
ayat pertama hingga ayat kedelapan. Ada juga yang mengecualikan ayat 28 dan
29.Pendapat yang lain mengecualikan ayat 107 sampai dengan 110. Pengecualian-
pengecualian itu dinilai oleh banyak ulama bukan pada tempatnya0
Surah ini dinamai surah al-Kahfi yang secara harfiah Gua. Nama tersebut di
ambil dari kisah sekelompok pemuda yang menyingkir dari gangguan penguasa
yang dzalim pada masanya, lalu tertidur di gua selama tiga ratus tahun lebih.
Nama tersebut di kenal sejak masa Rasulullah SAW, Bahkan beliau sendiri
menamainya demikian. Beliau bersabda siapa yang menghafal sepuluh ayat dari
awal surah al- Kahfi maka dia terpelihara dari fitnah dajjal. Hadis ini di
riwayatkan oleh imam muslim dan imam Abu Dawud melalui Abu Darda’.
Sahabat-sahabat Nabi pun menunjuk kumpulan ayat-ayat surah ini dengan nama
surah al-Kahfi. Ada keistimewaan terhadap surah al-Kahfi pada penempatan surah
ini yaitu adalah pertengahan al-Qur’an, yakni akhir dari Juz 15 dan awal Juz 16
Pada awal surahnya terdapat pertengahan dari huruf-huruf al-Qur’an yaitu huruf

‫ ت‬pada firman-Nya ‫ واليتلطف‬. Ada juga yang mengatakan bahwa huruf al-
Qur’an adalah huruf ‫ ن‬firman Allah ‫ لقد جئت شيئا نكرا‬ayat0
Surah ini, seperti halnya surah-surah yang turun sebelum hijrah Nabi ke
madinah, yang membicarakan tentang ketauhidan dan keniscayaan. Hanya saja
berbeda dengan banyak surah lain karena uraian tersebut di tampilkan dalam
bentuk kisah-kisah yang menyentuh. Melalui kisahnya Allah SWT mengisahkan
pengalaman rohani yang di alami oleh Nabi Musa AS bernama salah seorang
hamba pilihan Allah guna membuktikan bahwa di dalam hidup ini akal saja tidak
cukup, tetapi harus disertai dengan keimanan kepada Allah Maha Kuasa. Dalam
surah al- Kahfi ayat 79-82 dalam ayat ini Allah menjelaskan maksud Ia
mengajarkan berbagai tindakan yang telah dilakukannya yang membuat Nabi
Musa tidak sabar terhadap perbuatan seseorang tersebut
       
         
       
0
M Quraish Shihab, Al-Lubab, Makna dan Tujuan, dan Pelajaran dari Surah-surah al-
Qur’an, (Tangerang: Lentera Hati, Tahun 2012).
0
Ibid.

61
       
       
       
       
         
        
“Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut,
dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang
raja yang merampas tiap-tiap bahtera. dan Adapun anak muda itu, Maka keduanya
adalah orang-orang mukmin, dan Kami khawatir bahwa Dia akan mendorong
kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran. dan Kami menghendaki,
supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik
kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu
bapaknya). Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di
kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang
Ayahnya adalah seorang yang saleh, Maka Tuhanmu menghendaki agar supaya
mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu,
sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut
kemauanku sendiri. demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu
tidak dapat sabar terhadapnya" (QS. al-Kahfi 18:79-82)0

Adapun mengenai ayat tersebut Nabi Musa AS melubangi perahu karena


perahu itu milik beberapa nelayan yang miskin. Dengan perahu itu mereka
mencari rezeki, sedangkan di depan sana terdapat raja yang dzalim yang akan
merampas semua perahu yang masih utuh untuk kepentingan dirinya sendiri maka
dari itu Nabi Musa merusak perahu tersebut agar raja itu tidak merampas perahu
miilik nelayan itu. Setelah itu hamba Allah yang bersama Nabi Musa Berkata”
Sebenarnya aku tidak mengerjakan sesuatu kejahatan, melainkan hanya
melakukan sesuatu yang memudaratkan yang lebih kecil, dan lebih baik di antara
dua pilihan0
b. Pandangan Ulama.
Di dalam Tafsir Fii Dzilalil Quran Sayyid Qutb ia mengatakan bahwa surah
al-kahfi terdapat beberapa Poin-Poin yang menyangkut tentang Aqidah,
kebenaran, Nor-norma, dan kabar gembira untuk disampaikan kepada orang-orang
mukmin. Pada pengantar pembukaan surah al-Kahfi Sayyid Qutb menceritakan

0
Tim penterjemah dan penafsir al-Qur’an, al-Qur’an Dan Terjemahannya (Jakarta:
Departemen Agama RI., 1985)
0
Ahmad Musthafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi Juz XVI,( Penerjemah, Bahrun Abu
Bakar, dkk).

62
tentang unsur paling domain di dalam cerita Ashabul Kahfi, serta kisah tentang
Jannatain di lanjutkan dengan isyarat tentang kisah Adam dan Iblis. Pertengahan
surah ini menceritakan tentang Nabi Musa As, berpulang bersama Hamba yang
shaleh, dan akhirnya kepada kisah Zulqarnain.
Adapun poin yang pertama yaitu koreksi atas Aqidah di tetapkan pada
bagian permulaan surah ini dan pada akhir surah ini
         
        
       
         
           
        
“Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya al-kitab (al-
Qur’an) dan Dia tidak Mengadakan kebengkokan di dalamnya; sebagai bimbingan
yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan
memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan
amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik, mereka kekal di
dalamnya untuk selama-lamanya. dan untuk memperingatkan kepada orang-orang
yang berkata: "Allah mengambil seorang anak." mereka sekali-kali tidak
mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka.
Alangkah buruknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak
mengatakan (sesuatu) kecuali dusta.” (QS. al-Kahfi 1-5)0

Jika dilihat betapa rapi arahan surah al-Kahfi ini dari awal hingga akhir
dalam mendakwahkan Tauhid mengingkari kemusyrikan, menetapkan wahyu dan
membedakan secara mutlak antara Dzat Illahi dan hal-hal yang baru. Arahan
surah ini menyentuh tema itu beberapa kali dalam berbagai gambaran 0 Para ulama
di setiap keadaan apa pun berusaha untuk memelihara agama yang mengesakan
Allah SWT yaitu Islam, tauhid adalah tonggak utama dalam menetapkan Aqidah
di dalam hati. Pada masa Rasulullah SAW penyusunan peraturan-peraturan
Aqidah agar membangun kesadaran diri manusia bahwa yang patut disembah oleh
manusia itu adalah Allah SWT, agar membentuk Aqidah yang lurus.0

0
Tim penterjemah dan penafsir al-Qur’an, al-Qur’an Dan Terjemahannya (Jakarta:
Departemen Agama RI., 1985)
0
Sayyid Qutb, Tafsir Fi Dzilal Alquran, Juz XV.
0
TM Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah Pengantar Ilmu Tauhid/ Kalam, (Semarang: PT
Pustaka Rizki Putra, Tahun 2002).

63
Hal yang paling utama surah al-Kahfi mengajarkan untuk mengenal Allah
dan meluruskan Aqidah yang benar. Adapun hal yang kedua mengkoreksi atas
metode berpikir, pembenaran dan menganalisis metode berpikir dalam
pengingkaran terhadap pengakuan palsu orang-orang musyrik yang mengatakan
sesuatu tanpa dasar ilmu. Juga terhadap orang-orang yang tidak mampu
membuktikan dengan dalil kebenaran atas apa yang mereka nyatakan. Koreksi itu
juga terlihat nyata dalam arahan Allah kepada manusia agar menetapkan sesuatu
dengan pengetahuan nya dan tidak melampauinya. Sedangkan, masalah yang tidak
diketahuinya hendaknya diserahkan urusannya kepada Allah SWT. Dalam
permulaan surah yang terdapat pada ayat 4-5 yaitu :
          
          
   
“Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang yang berkata: "Allah
mengambil seorang anak." mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan
tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah buruknya kata-kata
yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali
dusta.” (QS. al-Kahfi 4-5)0

Tanggapan Sayyid Qutb mengenai ayat ini ia mengatakan pemuda Ashabul


Kahfi mengatakan dalam cupilkan surah al- Kahfi ayat 15 “Kaum kami ini telah
menjadikan Dia sebagai Tuhan-Tuhan (untuk disembah). Mengapa mereka tidak
mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka)”?. Ketika
mereka bertanya tentang lamanya mereka berdiam di gua, mereka menyadarkan
pengetahuan mereka tentang hal itu kepada Allah SWT. pelajaran dari Surah al-
Kahfi mengajarkan agar manusia selalu berhati-hati kepada orang kafir yang tidak
mengetahui apa yang diyakini oleh orang-orang Muslimin.
Adapun pengamalan yang ketiga yaitu koreksi atas norma-norma
barometernya adalah Aqidah, terdapat dalam beberapa tempat yang berbeda. Ia
mengarahkan norma-norma hakiki kepada keimanan dan amal saleh serta
mengecilkan setiap norma-norma duniawi yang menyilaukan mata. Setiap
perhiasan yang terdapat di dunia adalah untuk cobaan dan ujian. Akhirnya akan

0
Tim penterjemah dan penafsir al-Qur’an, al-Qur’an Dan Terjemahannya (Jakarta:
Departemen Agama RI., 1985)

64
bermuara kepada kefanaan dan kehancuran. Penjelasan ini terdapat di dalam
Surah al-Kahfi ayat 7-8 yaitu:
         
        
“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan
baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik
perbuatannya. dan Sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa
yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus.” (Q.S. al-Kahfi 7-8)0

Perlindungan Allah tentu lebih luas dan lebih terjamin, walaupun seseorang
berlindung kepada sebuah gua yang kotor lagi sempit 0 Para pemuda yang beriman
yaitu As-habul Kahfi berkata setelah mengasingkan diri mereka dari kaumnya.
Adapun yang keempat Kisah Jannatain (dua kebun) menggambarkan bagaimana
seharusnya seseorang mukmin berbangga dengan imannya dalam menghadapi
godaan harta benda, kedudukan, dan perhiasan. Juga memperlihatkan bagaimana
tokoh kisah itu mendatangi pemilik kebun yang dengan congkak dan sombong
dengan menolak mentah-mentah kebenaran oleh Allah. Ia mencelanya atas
kelengahan dan kealpaannya kepada Allah. Hal ini terdapat dalam Surah al-Kahfi
ayat 37-41 yaitu:

        


           
          
             
         
        
      
“kawannya (yang mukmin) berkata kepadanya - sedang Dia bercakap-cakap
dengannya: "Apakah kamu kafir kepada (tuhan) yang menciptakan kamu dari
tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki
yang sempurna? tetapi aku (percaya bahwa): Dialah Allah, Tuhanku, dan aku
tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku. dan mengapa kamu tidak
mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu "maasyaallaah, laa quwwata illaa
billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali
dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu
dalam hal harta dan keturunan, Maka Mudah-mudahan Tuhanku, akan memberi
0
Tim penterjemah dan penafsir al-Qur’an, al-Qur’an Dan Terjemahannya (Jakarta:
Departemen Agama RI., 1985)
0
Ibid.

65
kepadaku (kebun) yang lebih baik dari pada kebunmu (ini); dan Mudah-mudahan
Dia mengirimkan ketentuan (petir) dari langit kepada kebunmu; hingga (kebun
itu) menjadi tanah yang licin; atau airnya menjadi surut ke dalam tanah, Maka
sekali-kali kamu tidak dapat menemukannya lagi". (Q.S. al-Kahfi 18/ 37-41)0

B. Proses Pelaksanaa Pembacaan Surah al-Kahfi


a. Waktu
Al-Waqt yang terdiri dari huruf ‫ت‬-‫ق‬-‫ و‬dalam Mu’jam Maqayis al-Lugah
memiliki makna batasan sesuatu dan hakikat kadar sesuatu, baik terkait dengan
waktu maupun tidak.0 Dalam al-Mu’jam al-Wasit dijelaskan bahwa waktu adalah
waktu tertentu sebagai kadar bagi sebuah perkara.0 Menurut al-Manawiy, waktu
adalah kadar tertentu dari sebuah waktu, atau batasan yang pasti antara dua
perkara yang salah satunya telah diketahui dan satunya akan diketahui. 0
Sedangkan al-waqt dalam al-Qur’an digunakan dalam arti batas akhir kesempatan
atau peluang untuk menyelesaikan suatu peristiwa. Karena itu, sering kali al-
Qur’an menggunakannya dalam konteks kadar tertentu dari satu masa.
Surah al-Kahfi terdiri dari 110 ayat, dan dinamakan “al-Kahfi” yang berarti
“Gua”, selain itu surah ini juga disebut dengan “Ashabul Kahf” yang artinya
“penghuni-penghuni Gua” yang menceritakan tentang sekelompok pemuda yang
bersembunyi di dalam gua tertidur selama tiga ratus tahun lebih yang tercantum
pada ayat 9 sampai 26.0 Kisah yang ada di dalam surah al-Kahfi sangat beragam,
dapat disimpulkan bahwa tema sentral surah ini tertuju kepada uraian tentang
akidah yang benar, perbaikan manhaj analisis dan koreksi segala norma dengan
barometer akidah melalui pemaparan kisah yang menyentuh, dan berpikir.0

‫من قرأ سورة الكهف في يوم الجمعة اضاءله من النورما بين الجمعتين‬
“Barangsiapa yang membaca surat al-Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari
cahaya di antara dua Jum’at.” (HR. an-Nasa’i dan Baihaqi. Syaikh al Albani
0
Tim penterjemah dan penafsir al-Qur’an, al-Qur’an Dan Terjemahannya (Jakarta:
Departemen Agama RI., 1985)
0
Abu al-Husain Ahmad bin Faris bin Zakariyya, Mu„jam Maqayis al-Lugah, Juz. VI,
Beirut: Dar Ittihad al-„Arabiy, 1423 H/2002 M, Selanjutnya disebut Ibn Faris.
0
Ibrahim Mustafa dkk, al-Mu„jam al-Wasit, Juz. II, CD ROM al-Maktabah al-Syamilah
0
Muhammad „Abd al-Rauf al-Manawiy, al-Tauqif „ala Muhimmat al-Ta„arif, Cet. I;
Beirut: Dar al-Fikr al-Mu„asir, 1410 H.
0
M. Quraish Shihab, Tafsir Al Mishbah : Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an, Lentera
Hati, Volume 8 (Jakarta: Lentera Hati, 2002),
0
Sayyid Quthb, Fi Zhilalil Qur’an, Jilid 7, terj. As’ad Yasin, et. al. (Jakarta: Gema Insani
Press, 2003).

66
mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no.
6470)”0

Kegiatan pembacaan surah al-Kahfi di Desa Sungai Tawar Kec. Mendahara


Kab. Tanjung Jabung Timur sudah ada sejak Tahun 2018 yang pada awalnya
merupakan suatu amalan pribadi yang dilakukan oleh Ibu Suhera selaku Ketua
Pengajian. Menurut Ibu Suhera waktu pelaksaan Pembacaan Surah al-Kahfi ini
dilakukan di hari Jum’at setelah salat Jum’at berjamaah sampai salat ashar. Pada
saat pertama Pembacaan Surah al-Kahfi dimulai dengan pembacaan Surat al-
Fatihah, kemudian memasuki waktu Pembacaan Surah al-Kahfi, Surah al-
Waqi’ah, Surah ar-Rahman, Surah al-Mulk, dan dilanjutkan lagi Pembacaan
Surah Yaasiin.Tahlil, dan Do’a. Ibu Suhera mengatakan.
“[P]embacaan Surah al-Kahfi ini dilakukan setelah selesainya sholat Jum’at di
mulai dari 13:30- 16:00. Kalau banyak anak-anak kepengen ngaji, kadang lama
selesainya karena mereka banyak yang baru belajar.”0

b. Lokasi
Pemilihan lokasi secara terminologi adalah memilih untuk menghindari
sebanyak mungkin seluruh segi-segi negatif dan mendapatkan lokasi (tempat)
dengan paling banyak faktor-faktor positif. Penentuan lokasi yang tepat akan
meminimumkan biaya (investasi dan operasional) jangka pendek maupun jangka
panjang. Pemilihan dalam islam dikenal dengan bahasa ikhtiar yang berarti proses
merencanakan dan memilih hal yang baik dan lokasi dalam islam dikenal dengan
bahasa “almakanu” yang berarti tempat.
Adapun tempat yang digunakan pada pelaksanaan Pembacaan Surah al-
Kahfi ini yaitu, di Masjid Hidayatul Muttaqin,
“[D]ari awal kegiatan ini diadakan yaitu pada tahun 2018 kami melakukannya
berharap mendapatkan ridho Allah SWT.” 0 Peneliti juga melakukan
pengumpulan data dengan cara observasi dan hasil observasi menunjukkan
bahwa di tengah tengah waktu Pembacaan Surah al-Kahfi para masyarakat

0
http://programutama.djamaatullchwan.sch.id/read/66/keutamaan-membaca al-Kahfi-di-
hari-jum’at. diakses pada tanggal, 02 Januari 2024 jam 09:36
0
Ibu Suhera, Ketua pengajian, Wawancara dengan peneliti, 08 Juni 2023, di Desa Sungai
Tawar Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Rekaman Audio.
0
Ibu Rini, Anggota pengajian, Wawancara dengan peneliti, 08 Juni 2023, di Desa Sungai
Tawar Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Rekaman Audio.

67
duduk berkumpul melingkar di sekitaran Masjid dengan menyantap hidangan
yang seadanya.0

c. Do’a
Do’a ialah ibadah yang agung dan amat sholeh yang utama. Bahkan ia
merupakan esensi ibadah dan subtansinya. Ibnu Katsir menafsirkan, “Beribadah
kepada-Ku”, yaitu berdo’a kepada-Ku dan mentauhidkan-Ku. Kemudian, Allah
mengancam mereka yang menyombongkan diri dari berdo’a kepadanya. Bagi
yang mentadaburi al-Qur’an kan memdapati bahwa Allah telah banyak
memberikan motivasi kepada hamba-hambanya untuk selalu berdo’a kepadanya,
merasa rendah diri, tunduk dan mengeluhkan segala kebutuhan kepadanya.
Dengan demikian do’a iala perkara yang besar dan agung. Sebab, di dalamnya
seseorang hamba menampakkan bahwa ia benar-benar fakir dan butuh kepada
Allah. Ia tunduk bersimpuh dihadapannya.0
Pembacaan Do’a merupakan tradisi yang sampai saat ini masih menjadi
obyek atas kasus pemahaman yang berbeda di kalangan masyarakat Indonesia.
Membaca do’a setelah Pembacaan Surah al-Kahfi bukanlah sebuah kewajiban
yang harus dilaksanakan, akan tetapi dianjurkan membaca do’anya karena Allah
mengijabahkan do’a setelah Pembacaan Surah al-Kahfi. Ibu Suhera menuturkan:
“[D]oa yang kami baca setelah melaksankan Pembacaan surah al-Kahfi adalah
do’a yang ada di halaman akhir”0

0
Masjid Hidayatul Muttaqin, Observasi Peneliti, 09 Juni 2023, di Desa Sungai Tawar
Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
0
Hasan bin Ahmad hammam, terapi dengan ibadah “Istigfar, Sedekah, Do’a, al-Qur’an,
Sholat, Puasa” (Solo Aqwam, 2010).
0
Ibu Riska, Anggota pengajian, Wawancara dengan peneliti, 08 Juni 2023, di Desa Sungai
Tawar Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Rekaman Audio.

68
BAB IV

PANDANGAN MASYARAKAT DESA SUNGAI TAWAR TENTANG


SURAH AL-KAHFI

A. Latar Belakang Masyarakat Desa Sungai Tawar Dalam Mengamalkan


Keutamaan Surah al-Kahfi
Di antara keutamaan surat al-Kahfi adalah jika sepuluh ayat pertama itu
dihafal. Bahkan dalam riwayat lainnya disebutkan bahwa yang dihafal adalah
sepuluh ayat pertama. Apa keutamaannya? Dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu,
ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫من حفظ عشرايات من اول سورة الكهف عصم من الدجال‬


“Siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surah al-Kahfi, maka ia akan
terlindungi dari fitnah Dajjal”(HR.Muslim no. 809)0

Dalam riwayat lain disebutkan, “Dari akhir surat al-Kahfi.” (HR. Muslim
no. 809), Dalam hadits di atas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan
bahwa siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama atau terakhir dari surat al-
Kahfi, maka ia terlindungi dari Dajjal. Imam Nawawi berkata, “Ada ulama yang
mengatakan bahwa sebab mendapatkan keutamaan seperti itu adalah karena di
awal surat al-Kahfi terdapat hal-hal menakjubkan dan tanda kuasa Allah. Tentu
saja siapa yang merenungkannya dengan benar, maka ia tidak akan terpengaruh
dengan fitnah Dajjal. Begitu pula akhir surat al-Kahfi, mulai dari ayat,
       
       
“Maka Apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil
hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah
menyediakan neraka Jahannam tempat tinggal bagi orang-orang kafir.” (QS. al-
Kahfi: 18/102)0 (Syarh Shahih Muslim, 6: 84)

Isi surat al-Kahfi adalah: Diturunkannya al-Qur’an sebagai pembimbing


pada jalan yang lurus.Menghibur Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena orang
kafir yang belum beriman. Keajaiban dalam kisah Ashabul Kahfi. Nabi

0
http://programutama.djamaatullchwan.sch.id/read/66/keutamaan-membaca al-Kahfi-di-
hari-jum’at. diakses pada tanggal, 02 Januari 2024 jam 09:36
0
Tim penterjemah dan penafsir al-Qur’an, al-Qur’an Dan Terjemahannya (Jakarta:
Departemen Agama RI., 1985)

69
shallallahu ‘alaihi wa sallam diperintahkan sabar menghadapi orang-orang fakir.
Ancaman bagi orang kafir yang akan mendapatkan siksa dan bala’ (musibah).
Janji pada orang beriman bahwa mereka akan mendapatkan balasan yang baik.
Permisalan orang beriman dan orang kafir dalam menyikapi dunia. Permisalan
dunia dengan hujan yang turun dari langit dan tanaman yang tumbuh. Dunia yang
teranggap hanyalah ketaatan pada Allah saja.
Penyebutan kejadian pada hari kiamat. Pembacaan kitab catatan amal.
Manusia ditampakkan kebenaran.Iblis enggan sujud pada Adam. Keadaan orang
kafir ketika masuk neraka. Orang yang membela kebatilan ketika berdebat dengan
orang yang berpegang pada kebenaran. Cerita tentang umat sebelum kita yang
hancur, supaya kita pun takut akan hal itu. Kisah Nabi Musa dan Khidr. Kisah
Dzulqarnain. Bangunan yang menghalangi Ya’juj dan Ma’juj. Rahmat yang akan
datang pada hari kiamat. Sia-sianya amalan orang kafir. Balasan bagi orang
beriman dan yang berbuat baik. Ilmu Allah tak mungkin habis untuk dicatat.
Perintah untuk ikhlas dalam beribadah dan perintah untuk mengikuti tuntunan
Rasul ittiba’ Rasul lewat amalan shalih.0 Namun perlu dicatat keutamaan lainnya
dari surat al-Kahfi tentang keutamaannya dibaca pada hari Jum’at. Imam Nawawi
rahimahullah berkata, “Imam Syafi’i dalam al-Umm dan al-Ashaab berkata
disunnahkan membaca surat al-Kahfi pada hari Jum’at dan malam Jum’atnya.
Masyarakat Desa Sungai Tawar mengamalkan Surah al-Kahfi dengan
dorongan dari diri sendiri, karena mereka mengetahui banyak hikmah yang
terkandung di dalam Surah tersebut. Dengan demikian masyarakat Desa Sungai
Tawar kerap kali mengamalkannya dikarenakan ada Muballigh/Ustadz yang
menyarankan untuk membaca dan mengamalkan surah al-Kahfi baik di kalangan
Ibu-Ibu atau pun Bapak-Bapak. Ketika seorang bapak-bapak di wawancarai yang
berada di Dusun Indah I ia mengatakan bahwa
[P]ada awalnya saya tidak mengetahui amalan pada malam Jum’at, yang saya
ketahui hanya setiap malam Jum’at saya selalu membaca surah Yasin hanya itu
yang saya ketahui. Akan tetapi ketika seorang Muballigh menyampaikan
peranan besar yang terdapat di dalam surah al-Kahfi maka ada dorongan dari
dalam diri ini untuk mengamalkan surah al-Kahfi tersebut. Jadi, dalam satu

0
Kunuz Riyadh Ash-Shalihin jilid 13.

70
malam saya mengamalkan dua surah sekaligus yaitu surah Yasin dan surah al-
Kahfi0

Orang yang ahli dalam al-Qur’an adalah orang yang benar-benar hafal al-
Qur’an dan sering membacanya. Lebih baik lagi jika memahami makna dan
maksudnya. Orang yang terbata-bata dalam membaca al-Qur’an akan
mendapatkan pahala dua kali lipat, satu dari bacaannya, dan satunya lagi dari
kesungguhannya dalam berusaha memepelajari al-Qur’an. Tetapi maksudnya
bukan berarti bahwa pahalanya akan melebihi orang yang ahli dalam membaca al-
Qur’an. Orang yang ahli dalam al-Qur’an sudah pasti akan mendapatkan derajat
yang sangat tinggi. Mereka akan bersama-sama dengan malaikat yang khusus.
Maksud yang sesungguhnya adalah, bahwa dengan bersusah payah mempelajari
al-Qur’an akan mendapatakan pahala dua kali lipat. Oleh karena itu, tidak ada
alasan bagi kita untuk meninggalkan membaca al-Qur’an, walaupun terasa sulit
sekali dalam membacanya.
Dalam surah al-An’am Allah SWT akan melipat gandakan pahala sesorang
jika membaca al-Qur’an termaksud surah yang terdapat dalam al-Qur’an salah
satunya ialah surah al-Kahfi. Penjelasan dari surah al-An’am mengenai tentang
kelipatan pahala yang diberikan Allah SWT kepada manusia dijelaskan dalam
ayat 160 :
        
        
“Barangsiapa membawa amal yang baik, Maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat
amalnya; dan Barangsiapa yang membawa perbuatan jahat Maka Dia tidak diberi
pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun
tidak dianiaya (dirugikan).” (QS al-An’am 6:160)0

Jika ditela’ah betapa banyaknya ganjaran pahala yang diberikan oleh Allah
kepada hamba Nya untuk mencapai kebaikan dan pahala. Dalam ayat di atas jika
dilihat mempunyai makna yang sangat dalam, setiap orang yang membaca satu
huruf yang ada di dalam al-Qur’an maka dilipat gandakan pahala bagi orang-

0
Muhammad Maksum, Tokoh Masyarakat dusun Indah I, Wawancara dengan peneliti, 08
Juni 2023, di Desa Sungai Tawar Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Rekaman Audio.
0
Tim penterjemah dan penafsir al-Qur’an, al-Qur’an Dan Terjemahannya (Jakarta:
Departemen Agama RI., 1985)

71
orang yang membacanya. Hal ini telah di contohkan oleh Rasulullah SAW bahwa
Alif Lam Mim tidak bisa dipisahkan dan tidak bisa dikatakan sebagai satu huruf
maka Alif Lam Mim mempunyai 3 kebaikan yang terdapat di dalamnya.
Termaksud semua surah yang terdapat di dalam al-Qur’an mempunyai kebaikan-
kebaikan yang diberikan oleh Allah bagi orang yang selalu membaca dan
mengamalkan dan surah-surah di dalam al-Qur’an.
Masyarakat Desa Sungai Tawar hampir semua mengamalkan surah al-Kahfi
melalui perkataan dan ajakan dari seorang Muballigh di setiap dusun. Mereka
mengatakan banyak manfaat dari mengamalkan surah tersebut salah satunya
melapangkan rezeki, membuat hati tentram dan masalah-masalah yang datang ada
saja jalan keluar yang diberikan. Masyarakat Desa Sungai Tawar banyak
mengamalkan amalan-amalan yang diberikan seorang Muballigh kepada mereka
salah satunya pengamalan Surah al-Kahfi pada siang Jum’at, yang mana di baca
setiap siang Jum’at setelah Sholat Jum’at, namun ada surah sebelum surah
tersebut dibaca yaitu surah Yasin dan surah al-Mulk. Ada juga beberapa
Masyarakat Desa Sungai Tawar yang tidak mengamalkan surah ini dikarenakan
kurangnya ilmu pengetahuan, ilmu Agama dan kurang mengikuti pengajian yang
mana di laksanakan di masing-masing desa, sehingga ketidaktahuannya terhadap
surah tersebut, jangankan untuk membacanya saja apalagi untuk
mengamalkannya. Dalam hal ini para Muballigh menyampaikan anjuran untuk
mengamalkan surah al-Kahfi pada siang Jum’at.
Ketika Orang yang menjadi perantaraannya saja mendapatkan derajat yang
demikian tingginya, apalagi orang yang menjadi asal penyebabnya tentu
mendapatkan derajat yang lebih tinggi lagi. Orang tua yang mendapatkan pahala
sedemikian tingginya itu pun hanya karena mereka telah melahirkan dan
mendidiknya. Orang yang mengamalkan surah al-Kahfi tersebut akan
mendapatkan pancaran cahaya dari bawah kaki menuju ke langit.
Ada beberapa hal yang harus diketahui bahwa mengamalkan surah al-Kahfi
pada malam Jum’at mempunyai manfaat yang datang dari surah tersebut. Hal ini
di jelaskan oleh seorang ulama yaitu Dr. Muhammad Bakr Ismai’il dalam al-fiq
al-Wadih Min al-kitab Wa al-Sunnah menjelaskan bahwa membaca surah al-Kahfi

72
merupakan salah satu amalan yang di anjurkan untuk dikerjakan pada malam dan
hari Jum’at adalah membaca surah al-Kahfi. Sebenarnya membaca surah al-Kahfi
tidak hanya baik dibaca pada hari Jum’at melainkan setiap hari . Hal ini 0

dikarenakan hari Jum’at adalah hari baik bagi umat Islam diseluruh dunia
memang dianjurkan bahwa sebaiknya surah al-Kahfi dibaca saat terbenamnya
matahari dihari kamis hingga terbenamnya matahari di hari selanjutnya yakni hari
Jum’at. Adapun Hadis Rasulullah SAW ia bersabda tentang mengenai membaca
surah al-Kahfi yaitu :

‫ورة‬yy‫رأ س‬yy‫ من ق‬:‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬:‫عن عمر رضي هللا عنه قال‬
‫ه‬yy‫يء ل‬yy‫ماء يض‬yy‫ان الس‬yy‫الكهف فى يوم الجمعة سطع له نور من تحت قدمه الى عن‬
‫يوم القيامة وغفرله ما بين الجمعتي‬
“Siapa yang membaca Surah al-Kahfi pada hari jum’at maka akan memancar
cahaya dari bawah kakinya sampai kelangit, akan meneranginya pada hari kiamat,
dan diampuni dosanya antara dua juma’at ( H.R . Abu Bakr Bin Mardhawi)”0

Hadis diatas menunjukkan bahwasanya surah al-Kahfi memiliki faedah bagi


siapa saja yang membacanya termaksud juga untuk menghindari fitnah Dajjal.
Imam an-Nawawi menjelaskan pada awal surah al-Kahfi mempunyai keajaiban-
keajaiban dan tanda-tanda kebesaran Allah. Jadi dalam hal ini apakah semua
orang mengamalkan surah al-Kahfi yang telah dijelaskan oleh Rasulullah di atas
sebagai pelindung bagi orang-orang muslim dari godaan Dajjal ketika menjelang
hari kiamat nanti. Melihat surah al-Kahfi sangatlah penting dalam keseharian
orang Muslim untuk mengamalkan surah al-Kahfi tersebut. Seperti contoh di desa
Sungai Tawar terdapat masyarakat yang selalu rutin mengamalkan surah al-Kahfi
pada siang jum’at.
[D]engan demikian, sebagai tambahan dalam menjelaskan kelebihan
terpancarnya sinar dari bawah kaki kelangit adalah pertanda bagi orang-orang
yang selalu mempunyai amalan yang tersendiri untuk mendapatkan Ridha dari
Allah SWT, serta mempunyai pandangan tersendiri mengenai surah al-Kahfi
yang di dalamnya terdapat pengajaran yang tinggi nilainya untuk bisa di
pahami dan di mengerti.0
0
http://dalamislamcom/landasan-agama/al-Qur’an/keutamaan-surat-al-kahfi/amp diakses
pada tanggal, 18 Juni 2023 jam 06:28
0
http://www.orami.co,id/magazine/keutamaan-surat-al-kahfi?page=all diakses pada
tanggal, 18 Juni 2023 jam 06:28
0
Bang Taher, Masyarakat dusun Indah I, Wawancara dengan peneliti, 08 Juni 2023, di
Desa Sungai Tawar Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Rekaman Audio.

73
Segala amalan kita tidak akan sia-sia, semuanya akan menjadi tabungan di
akhirat nanti. Dunia ini adalah sesuatu yang akan berakhir, dan maut adalah
penderitaan yang sangat besar, yang akan menghapus segala penderitaan yang
besar sewaktu di dunia. Sekalipun demikian, besarnya penderitaan semasa hidup
di dunia tetap akan berakhir, dan penderitaan setelah maut tidak akan berakhir. 0

B. Pandangan Masyarakat Tentang Pembacaan Surah al-Kahfi.


Dalam mengamalkan surah al-Kahfi para masyarakat juga mempunyai
alasan dan tujuan mengamalkan surah ini dengan mengangggap mempunyai
fadilah tentang keluangan rezeki yang termaktub di dalam surah ini, hal ini
disampaikan oleh ibu Suhera sebagai ketua Majelis ibu-ibu yang terdapat di dusun
Indah I Desa Sungai Tawar. Didalam surah ini Allah menjelaskan bahwa apa saja
rahmat yang dibukakan bagi seseorang tidak ada satu kekuatanpun yang bisa
mencegahnya. Demikian pula apa saja yang ditahan Allah dari seseoang tidak ada
seseorangpun yang bisa memberikannya selain Allah. Tanamkan keyakinan
didalam diri kita masing masing bahwa apa saja rahmat yang dibukakan Allah
bagi kita , tidak ada satu kekuatanpun yang bisa mencegahnya. Mohon pada Allah
agar ia membukakan pintu rahmat bagi kita dari langit dan bumi. Mohon pada
Allah agar Ia membukakan pintu rahmat bagi kita dari segala penjuru yang
dikehendaki Nya. Mohon pada Allah agar Dia tidak menutup pintu rahmatnya
bagi kita. Karena jika Dia menutup pintu rahmat-Nya , tidak ada yang bisa
membukakan selain dia sendiri.
Surah al-Kahfi adalah salah satu surah dalam al-Qur’an yang dianjurkan
oleh Rasulullah SAW untuk dibaca umat Muslim pada hari Jum’at atau malam
jum’at. Hal ini karena surah al-Kahfi memiliki keutamaan yang besar serta
manfaat yang luar biasa dalam kehidupan manusia. Berbicara tentang surah al-
Kahfi yang dianjurkan dibaca di hari Jum’at, berikut ini adalah beberapa manfaat
dan keutamaanya menurut beberapa hadits.
1. Terhindar dari fitnah Dajjal
Salah satu keutamaan surah al-Kahfi yaitu ketika dibaca di hari Jumat
insyaallah akan terhindar dari fitnah Dajjal menjelang hari kiamat. Sosok Dajjal
0
A Abdurrahman Ahmad, Terjemahan Himpunan Fadhillah Amal, (Yogyakarta : penerbit
Ash-Shaf,2000).

74
ini merupakan sosok yang jahat yang akan memfitnah umat Islam. Untuk
menghindari hal tersebut, Rasulullah menyarankan agar umatnya selalu membaca
surat al- Kahfi di hari Jumat seperti sabdanya sebagai berikut :
Barang siapa membaca Surah al-Kahfi pada hari Jum’at, maka Dajjal tidak
bisa memudharatkannya,” (HR-Dailami).
Imam Muslim meriwayatkan dari hadits al-Nawas bin Sam’an yang cukup
panjang, yang didalam kisah itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Maka barangsiapa diantara anda yang mendapatinya (merasakan jaman Dajjal)
sebaiknya ia membacakan atasnya ayat-ayat permulaan surat al-Kahfi. ”
Dalam kisah Muslim yang beda, dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu, kalau
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang membaca sepuluh
ayat dari permulaan surat al-Kahfi, jadi ia dilindungi dari Dajjal. ” Yaitu dari
huru-haranya.
Imam Muslim berkata, Syu’bah berkata, “Dari sisi akhir surat al-Kahfi. ”
Serta Hammam berkata, “Dari permulaan surat al-Kahfi. ” (Shahih Muslim, Kitab
Shalah al-Mufassirin, Bab ; Fadhlu Surah al-Kahfi wa Aayah al-Kursi : 6/92-93)
Imam Nawawi berkata, “Sebabnya, karna pada awal-awal surat al-Kahfi itu
tedapat/diisi keajaiban-keajaiban serta sinyal tanda kebesaran Allah. Jadi orang
yang merenungkan akan tidak tertipu dengan fitnah Dajjal.”0
2. Diampuni dosa – dosanya
Pada saat seorang nenek di wawancarai ia mengatakan bahwa Kita sebagai
manusia, tentunya memiliki salah dan dosa. Baik itu dosa yang secara langsung
kita sadari maupun tidak. Sesungguhnya, syaitan akan selalu berusaha dengan
seluruh kemampuannya untuk memperdaya dan menjebak kita sebagai manusia
kedalam perbuatan dosa. Mereka akan terus-menerus berusaha dengan harapan
manusia akan menjadi teman mereka di neraka kelak. Mintalah ampunan kepada
Allah, karena hanya Dia-lah yang bisa menghapus dosa-dosa kita. Jangan takut
atau malu memintanya karena sesungguhnya ialah yang Maha Rahman dan
Rahim. Jika seseorang membaca surah al-Kahfi pada malam jum’at, maka Allah
akan menghapus dosanya diantara dua jum'at tersebut.

0
Amin Bin Abdullah Asy-Syaqawi, Fitnah Dajjal,(Indonesia PT Islamhouse Tahun 2010).

75
diantara dua Jumat Serta bisa jadi berikut arti dari disinari diantara dua
Jum’at. Karna Nur ketaatan juga akan menghapuskan kegelapan maksiat, seperti
firman Allah Ta’ala :
        
       
“Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada
bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang
baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan
bagi orang-orang yang ingat.” (QS. Huud : 11/114)0

Hati yang gelisah menjadi salah satu penyebab lunturnya amalan-amalan


ibadah Maka dari itu, marilah kita menghindari segala perbuatan yang
menyebabkan hati kita menjadi gelisah. Dengan membaca surat al-Kahfi tentunya
kita bisa menyembuhkan dan menghilangkan segala penyebab hati gelisah.
Rasulullah SAW juga mengajarkan kita agar selalu beristighfar memohon ampun
kepadanya terhadap segala dosa yang telah kita perbuat.
3. Dijaga Dari Gangguan Syaitan
Ketika seorang ibu-ibu di wawancarai ia mengatakan membaca al-Qur’an di
dalam rumahnya mendapatkan berkah dan kebaikan akan memenuhi ahli rumah
tersebut. Malaikat akan turun memenuhi rumah tersebut, dan syaitan akan keluar
darinya. Sebaliknya bagi rumah yang didalamnya tidak dibacakan al-Qur’an,
maka kehidupannya akan penuh dengan kesempitan dan ketidakberkahan,
malaikat akan keluar dari rumah tersebut, dan syaitan akan masuk memenuhi
rumah tersebut. Jika seseorang mempelajari al-Qur’an, menjaga dan membacanya
pada tengah malam dalam shalat, dimisalkan seperti mangkuk kasturi yang
terbuka tutupnya, yang baunya menyebar keseluruh tempat.al-Qur’an itu bukan
saja menambah ketawajjuhan dan pemikiran, tetapi masih banyak lagi yang
dihitung sebagai ibadah, seperi melihat dan memegang al-Qur’an, dan juga yang
lainnya. Untuk itulah dalam hadist mengatakan dengan melihat al-Qur’an
dikatakan lebih Afdhal
Syaitan merupakan musuh terbesar manusia yang nyata. Mereka tidak akan
suka dan tinggal diam manakala melihat kita sebagai orang beriman melakukan
0
Tim penterjemah dan penafsir al-Qur’an, al-Qur’an Dan Terjemahannya (Jakarta:
Departemen Agama RI., 1985)

76
amal sholeh dan kebaikan. Ia selalu membawa keburukan bagi manusia. Maka
dari itu, kita harus terus mewaspadainya. Lalu ia akan terus menerus membisikan
kita agar selalu nyaman ketika berbuat kemungkaran dan keburukan. Tak hanya
itu, mereka juga akan mengajak kita agar menyekutukan Allah SWT dan
melakukan perbuatan yang bisa menghapus amal ibadah manusia. Karena hal ini
merupakan perbuatan yang sangat dibenci Allah SWT dan termasuk kedalam
golongan dosa besar. Dengan demikian, tentunya kita harus selalu berupaya untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT agar terhindar dari segala godaan syaitan
yang terkutuk. Salah satunya adalah dengan mengamalkan al-Qur’an dan
membaca surah al-Kahfi. Seperti yang diriwayatkan, bahwasannya Rasulullah
pernah bersabda, sebuah rumah yang selalu dibacakan surat al-Baqarah dan al-
Kahfi maka rumah itu tidak akan dimasuki oleh syaitan sepanjang malam
tersebut.0
Apabila iman kita lemah, kita akan mudah tergoda dan terhasut oleh godaan
Syaitan. Lebih dari itu, syaitan juga mengajak umat manusia untuk menyekutukan
Allah, dan inilah dosa besar yang tidak akan Allah ampuni. Salah satu cara
membentengi diri dari godaan dan rayuan syaitan adalah dengan selalu
mendekatkan diri kepada Allah. Dan cara yang dapat kita lakukan adalah dengan
memperbanyak membaca al-Qur’an, termasuk membaca dan mengamalkan surah
al-Kahfi. Surah al-Kahfi dan surah al-Baqarah yang kita baca di rumah akan
menjaga rumah agar tidak dimasuki setan sepanjang malam.
4. Diberikan Cahaya Kebaikan
Ustadz Maksum mengatakan bahwa mengamalkan surah al-Kahfi
mempunyai Fadhilah yang sangat besar bagi orang yang mengamalkan surah
tersebut. Di dalam surah al-Kahfi terdapat banyak motivasi untuk meningkatkan
ketaqwaan kepada Allah SWT, serta bagi siapa saja yang mengamalkan surah
tersebut akan mendapatkan cahaya kebaikan. Walaupun mengamalkan al-Qur’an
juga terdapat pahala yang besar. Bahwasannya barang siapa yang membaca surah
al-Kahfi secara keseluruhan maka baginya cahaya antara langit dan bumi. Kita

0
Abdullah Bin Abdurrahman Al-Sadhan, Membentengi Diri Dengan Doa, (Jakarta: PT
Islam house Tahun 2009).

77
juga akan mendapatkan ganjaran pahala serta akan diberikan safaat di hari kiamat
kelak. Cahaya ini akan diberikan oleh Allah SWT pada hari akhir nanti, cahaya
tersebut akan memancar dari kedua telapak kakinya hingga sampai kelangit. Hadis
ini menegaskan bagi siapa saja yang mengamalkan surah al-Kahfi Diriwayatkan
oleh Abu Sa’id al-Khudry bahwasannya Rasullullah SAW pernah bersabda:

‫من قرأ سورة الكهف ليلة الجمعة اضاءله من النورفيما بينه وبين البيت العتيق‬
“Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at, maka dipancarkan
cahaya untuknya sejauh antara dirinya dia dan Baitul ‘atiq.” (Sunan Ad-Darimi,
no. 3273. Diriwayatkan juga oleh al-Nasai dan al-Hakim serta pul dishahihkan
oleh al-Albani dalam kitabnya Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 736)”0

Sinar cahaya akan Allah berikan pada hari kiamat, istimewanya, cahaya ini
akan memancar dari kedua telapak kaki dan sampai kelangit. Seperti yang sudah
llah jelaskan dalam surah al-Hadid : 12
      
      
        

“(yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan,
sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka,
(Dikatakan kepada meraka): "Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu)
syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya.
Itulah keberuntungan yang besar". (QS al-Hadid : 57/12)0

5. Mendapatkan Ridho Allah SWT


Masyarakat Desa Sungai Tawar mengatakan bahwa Fadhilah yang di
dapatkan setelah mengamalkan surah al-Kahfi, Sesiapun umat muslim di dunia ini
tentu mengharapkan rahmat dan berkah Allah SWT. Hidup kita akan semakin
tenang dan tentram apabila Ridha Allah senantiasa mengiringi. Untuk itu, mari
kita rutin membaca Surah al-Kahfi agar dapat merah Ridha Allah SWT dan kita
dapat memperoleh cahaya keberkahan. Dengan begitu hati akan selalu tenang,
tidak ada lagi kegelisahan di dalamnya.

0
http://www.orami.co,id/magazine/keutamaan-surat-al-kahfi?page=all diakses pada
tanggal, 18 Juni 2023 jam 06:28
0
Tim penterjemah dan penafsir al-Qur’an, al-Qur’an Dan Terjemahannya (Jakarta:
Departemen Agama RI., 1985)

78
Itulah beberapa diantaranya keutamaan yang bisa kita dapat ketika membaca
surah al-Kahfi. Semoga bisa bermanfaat dan memacu kita untuk lebih baik lagi.
Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang membaca surah al-Kahfi, maka jadilah
baginya cahaya dari kepala hingga kakinya, dan siapa yang membaca
keseluruhannya maka jadilah baginya cahaya antara langit dan bumi” HR Ahmad.
Seperti pada hadist tersebut, siapapun yang rutin membaca surah al-Kahfi akan
mendapat Ridha Allah SWT dan memperolah cahaya keberkahan. Siapapun
manusia tentunya ingin mendapatkan rahmat dari Allah SWT agar hidup semakin
tenang dan tentram. Oleh sebab itu dianjurkan untuk umat muslim membaca rutin
surah al-Kahfi. Dengan Ridho Allah hamba selalu beriman dan berharap kepada
Allah SWT.0
C. Tujuan dan Manfa’at Pembacaan surah al-kahfi
Ketika seseorang mengamalkan suatu surah untuk dijadikan amalan yang
rutin agar dibaca setiap hari. Dalam surah al-Kahfi pasti mempunyai tujuan
mengapa surah tersebut diamalkan oleh orang banyak termasuk masyarakat yang
terdapat di Desa Sungai Tawar. Di dalam surah al-Kahfi mempunyai kandungan
pelajaran yang membimbing manusia bagaimana menjaga diri dari ujian yang
datang kepada manusia.
[S]alah seorang masyarakat Desa Sungai Tawar mengenai tentang tujuan
mengamalkan surah al-Kahfi dikarenakan di dalam surah tersebut bisa
menghindari dari fitnah Dajjal dan menambahkan keimanan seseorang ketika
melihat kejadian kisah pemuda yang terdapat di dalam goa, karena mereka
membantah apa yang disembah oleh raja mereka yang selain Allah, sehingga
mereka meninggalkan kampung halamannya untuk menjaga aqidahnya0
Berbicara tentang kandungan surah al-Kahfi yang terkandung manfaat di
dalamnya seperti terhindarnya fitnah Dajjal, hal ini juga telah pernah di sabdakan
oleh Rasulullah SAW di dalam hadis yaitu:

‫الم بن ابى‬yy‫حدثنا محمد بن المثنى حدثنا معاذ بن هشام حدثنى ابى عن قتادة عن س‬
‫بي‬y‫درداء ان الن‬y‫ري عن ابى ال‬y‫ة اليعم‬y‫دان بن ابى طلح‬y‫اني عن المع‬y‫د الغطف‬y‫الجع‬
‫م من‬y‫ف عص‬y‫ورة الكه‬y‫ات من اول س‬y‫ر اي‬y‫ظ عش‬y‫ من حف‬:‫صلى هللا عليه وسلم قل‬
‫الدجال‬
0
Muzakkir, Tasawuf Menuju Jalan Allah,(Medan: PT Perdana Publising Tahun 2012).
0
Ibu Masni Wawancara Seputar Pengajian, Wawancara dengan peneliti, 08 Juni 2023, di
Desa Sungai Tawar Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Rekaman Audio.

79
“Menceritakan Muhammad Bin Mutsanna kepada kami, menceritakan Muazd Bin
Hisyam kepada kami, menceritakan kepadaku bapakku, dari Qatadah, dari Salim
Bin Abi Ja’di Ghatafani, dari Abi Thalhah al-Ya’mir, dari Abi Darda bahwa
Rasulullah SAW berkata” Siapa menghafal dari sepuluh awal surah al-Kahfi akan
terhindar dari fitnah Dajjal.” (H.R. Muslim)0

Dalam ayat ini Allah juga mengingatkan agar kita mengenang dan ingat
berbagai nikmat yang telah diberikan Nya pada kita. Yakinkan dalam hati bahwa
tidak ada yang bisa memberikan rezeki bagi kita dari langit dan bumi selain Allah,
tidak sepantasnya kita berpaling dari Dia yang menguasai perbendaharaan
kekayaan dilangit dan bumi. Mohon pada Allah agar kita diberi kekuatan untuk
selalu bersyukur dengan berbagai nikmat yang telah diberikannya pada kita.
Dengarkan bacaan ayat tersebut diatas berikut tadabburnya dengan sungguh
sungguh, hayati dan resapi maknanya. Mintalah pada Allah agar Ia membukakan
pintu rahmatnya dari segala penjuru yang dikehendaki. Mintalah pada Allah agar
diberi kekuatan untuk mengenang dan mensyukuri berbagai nikmat yang telah
diberikanNya pada kita. Dengarkan surah al-Kahfi berikut tadabburnya itu
berulang ulang, selanjutnya baca atau hafalkan ayat tersebut dan baca
tadabburnya0. Sebagaimana hadis Rasulullah mengenai tentang rezeki yang di
riwayatkan oleh imam Bukhari yaitu:

‫ة بن‬yy‫معت جويري‬yy‫ س‬:‫ال‬yy‫ ق‬,‫رة‬yy‫و جم‬yy‫دثنا اب‬yy‫ ح‬,‫ حدثنا شعبة‬,‫حدثنا ادم بن ابى اياس‬
‫ اوصنا يا امير‬: ‫ قلنا‬,‫ سمعت عمر بن الخطاب رضي هللا عنه‬:‫ قال‬,‫قدامة التميمي‬
0
‫ ورزق عيالكم‬,‫ فانه ذمة نبيكم‬,‫ اوصيكم بذمة هللا‬:‫ قال‬,‫المؤمين‬
“Menceritakan Adam Bin Abi Ilyas kepada kami, menceritakan Syu’bah kepada
kami, menceritakan Juairiyah Bin Qudamah Al-Yatim kepada kami, berkata: Aku
mendengar Umar Bin Khattab RA, Kami berkata: Nasehati kami wahai Amirul
Mu’minin, dia berkata: Aku nasehati kalian dengan jaminan Allah, maka
sesungguhnya jaminan Nabi kalian, dan yang tinggi kepada kalian.”.

0
Imam Muslim, Shahih Muslim, Bab Fadilah surah al-Kahfi dan Ayat Kursi, Juz I.
0
Ibu Rahma, Jama’ah Pengajian, Wawancara dengan peneliti, 04 Juni 2023, di Desa
Sungai Tawar Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Rekaman Audio.
0
Imam Bukhari, Kitab Shahih Bukhari, Bab Washotu Bi Ahli Dzimmah, Juz IV.

80
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan tentang tradisi
Pembacaan Surah al-kahfi di Desa Sungai Tawar, maka sampailah peneliti pada
tahap terakhir yaitu penyampaian kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam Surah al-Kahfi, Allah SWT menceritakan tiga kisah masa
lalu,yaitu kisah Ashabul Kahfi, kisah pertemuan Nabi Musa As dan Nabi
Khaidir As serta Kisah Dzulqarnain. Kisah Ashabul kahfi mendapat
perhatian lebih dengan digunakan sebagai nama surah dimana terdapat
tiga kisah tersebut. Hal ini tentu bukan kebetulan semata, tapi karena
kisah Ashabul Kahfi, seperti juga kisah dalam al-Qur’an lainnya, bukan
merupakan kisah semata, tapi juga terdapat banyak pelajaran Ibrah di
dalamnya
2. Pembacaan Surah al-Kahfi ini dilakukan setelah selesainya sholat Jum’at
di mulai dari 13:30- 16:00. awal kegiatan ini diadakan yaitu pada tahun
2018 kami melakukannya berharap mendapatkan ridho Allah SWT.
Peneliti juga melakukan pengumpulan data dengan cara observasi dan
hasil observasi menunjukkan bahwa di tengah tengah waktu Pembacaan
Surah al-Kahfi para masyarakat duduk berkumpul melingkar di sekitaran
Masjid dengan menyantap hidangan yang seadanya
3. Dalam pemahaman Masyarakat Desa Sungai Tawar melatar belakangi
adanya pengamalan surah al-Kahfi mempunyai beberapa kemungkinan
sehingga para masyarakat mengamalkan surah tersebut. ada beberapa
masyarakat yang mengangap bahwa surah al-Kahfi adalah surah yang
mempunyai banyak keistimewaan di dalamnya sehingga mereka
mengamalkan surah tersebut.
B. Saran
1. Surah al-Kahfi di Masyarakat Desa Sungai Tawar masih lemah sekali
dan masih perlu di sosialisasikan. Kalau pembacaan surat yasin dan ayat
seribu dinar itu sudah membudaya di kalangan Masyarakat Desa Sungai

81
Tawar, tetapi surah al-Kahfi ini masih langka dan jarang di baca paling-
paling cuma ustadz-Nya atau pun pimpinan-Nya saja yang membaca dan
mengamalkannya.
2. Masyarakat lebih mencintai bacaan al-Qur’an, bukan hanya surah al-
Kahfi saja,seluruh surah di dalam al-Qur’an harus bisa di baca, diikuti
bacaannya, di tadabburkan, tetapi harus memahami poin-poin secara
sunnah dibaca, sebagai amalan-amalan untuk mingguan, atau amalan
harian,karena amalan tersebut ada diriwayatkan Rasulullah SAW
“Sebaik-baik orang diantara kamu adalah orang yang belajar al-Qur’an
dan mengajarkannya”..
3. Pengamalan di Masyarakat Desa Sungai Tawar, masyarakat masih
kebanyakannya tahunya surat yasin saja, yasinan, wiritan pada umumnya
masih terlaksana. Kurang di budayakan tentang Fadhilah Surah al-Kahfi
pada masyarakat.

82
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qura’an

Kementrian Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya (Surakarta: Media Insani


Publishing, 2005)

Buku

Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas


Ushuluddin IAIN STS Jambi (Jambi:Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi,
2016)

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, ( Bandung: ALFABETA CV, 2020)

Ensiklopedi Islam, jilid 1. ( Cet 3, Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoven,


1999)

Katsir, Ibnu Tafsir al-Qur’an al-‘Adzim, jilid 3.

Yusuf, Muhammad Pendekatan Sosiologi Dalam Penelitian Living Qur’an,


Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadits, (Jakarta: TH: Press,
2007).

Nur, Moh Hakim. “Islam Tradisional dan Reformasi Pragmatisme” Agama dalam
Pemikiran Hasan Hanafi (Malang: Bayu Media Publishing, 2003) 29

Esten, Mursal Kajian Transformasi Budaya. (Bandung: Angkasa, 1999). Hal: 22

Rizki, Ardika Kunci Ayat al-Qur’an, (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2017)

Bakar, Abu Mardawi, Kitab Sunnah, Maktabah Syamilah.

an-Nawawi, Imam Shahih Muslim bi Syarah Shahih Muslim, Jakarta, Pustaka


Azzam, Jilid 1, Cet.ke-1 No.145 (89), 2010.

Damsar, “Pengantar Teori Sosiologi “ (Jakarta: Prenadamedia Group,2015)

Syamsuddin, Sahiron Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis,


(Yogyakarta:, 2007)

Hasbillah, Ahmad ‘Ubaydi Ilmu al-Qur’an-Hadis (Tangerang Selatan Banten:


Yayasan Wakaf Darus-Sunnah, 2019)

Zuhri, Saifuddin dan Subkhani Kusuma Dewi, “Sejarah Sosial Sebagai Perspektif
Bagi Living Hadis”, dalam Living Hadis: Praktik, Resepsi, Teks, dan
Transmisi.

83
Hasbillah, Ahmad ‘Ubaydi Ilmu Living Qur’an-Hadis Ontologi, Epistemologi dan
Aksiologi, dalam Kode Etik Keilmuan.

Suprayogo, Metodologi Penelitian Sosial-Agama.

Herdiansyah, Haris Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial


(Jakarta: Salemba, 2010).

Zuhri, Saifuddin dan Subkhani Kusuma Dewi, “Sejarah Sosial Sebagai Perspektif
Bagi Living Hadis”, dalam Living Hadis: Praktik, Resepsi, Teks, dan
Transmisi.

Herdiansyah, Haris Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial


(Jakarta: Salemba, 2010).

Shihab, M Quraish Al-Lubab, Makna dan Tujuan, dan Pelajaran dari Surah-
surah al-Qur’an, (Tangerang: Lentera Hati, Tahun 2012).

Musthafa, Ahmad Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi Juz XVI,( Penerjemah, Bahrun


Abu Bakar, dkk).

Qutb, Sayyid Tafsir Fi Dzilal Alquran, Juz XV.

Ash-Shiddieqy, TM Hasbi Sejarah Pengantar Ilmu Tauhid/ Kalam, (Semarang:


PT Pustaka Rizki Putra, Tahun 2002).

al-Husain, Abu Ahmad bin Faris bin Zakariyya, Mu„jam Maqayis al-Lugah, Juz.
VI,

Beirut: Dar Ittihad al-„Arabiy, 1423 H/2002 M, Selanjutnya disebut Ibn Faris.

Mustafa, Ibrahim dkk, al-Mu„jam al-Wasit, Juz. II, CD ROM al-Maktabah al-
Syamilah

al-Rauf, Muhammad Abd al-Manawiy, al-Tauqif „ala Muhimmat al-Ta„arif, Cet.


I;

Beirut: Dar al-Fikr al-Mu„asir, 1410 H.

Shihab, M Qurais Tafsir Al Mishbah : Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an,


Lentera Hati, Volume 8 (Jakarta: Lentera Hati, 2002),

Quthb, Sayyid Fi Zhilalil Qur’an, Jilid 7, terj. As’ad Yasin, et. al. (Jakarta: Gema
Insani Press, 2003).

Hasan bin Ahmad hammam, terapi dengan ibadah “Istigfar, Sedekah, Do’a, al-
Qur’an, Sholat, Puasa” (Solo Aqwam, 2010).

84
Kunuz Riyadh Ash-Shalihin jilid 13.

Ahmad, A Abdurrahman Terjemahan Himpunan Fadhillah Amal, (Yogyakarta :


penerbit Ash-Shaf,2000).

Amin Bin Abdullah Asy-Syaqawi, Fitnah Dajjal,(Indonesia PT Islamhouse Tahun


2010).

Abdullah Bin Abdurrahman Al-Sadhan, Membentengi Diri Dengan Doa, (Jakarta:


PT Islam house Tahun 2009).

Muzakkir, Tasawuf Menuju Jalan Allah,(Medan: PT Perdana Publising Tahun


2012).

Muslim, Imam Shahih Muslim, Bab Fadilah surah al-Kahfi dan Ayat Kursi, Juz I.

Bukhari, Imam Kitab Shahih Bukhari, Bab Washotu Bi Ahli Dzimmah, Juz IV.

Jurnal

Junaidi, Didi ”Sebuah Pendekatan Baru Dalam al-Qur’an”, (Journal of Qur’an


and Hadith Studies, vol. 4, No. 2, 2015)

Filsafat

Suriasumantri, Jujun S. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer (Jakarta:


Pustaka Sinar Harapan, 2010)

Skripsi

Subaidah, Siti Tradisi Pembacaan al-Qur’an (Surah al-Kahfi, ar-Rahman, as-


Sajadah) Di Yayasan al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School
Desa Waru Jaya Kec.Parung Kab. Bogor Fakultas Ushuluddin UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta (Study Living Qur’an) 2019

Sobariyah, Siti Penamaan Surah al-Kahfi Perspektif Muhammad Mutawalli al-


Sya’rawi. Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Study
Living Qur’an) 2022

Syahbi, Awwalia Fadhilah Surah al-Kahfi Dalam Pandangan Masyarakat Desa


Bandar Setia Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam UIN Sumatera Utara
Medan (Study Living Qur’an) 2019

Riadi, Marwan Nilai-Nilai Pendidikan Akidah Dalam Surah al-Kahfi,


Pascasarjana UIN Sumatera Utara Medan 2018

Mustofiah, Alfiatul Pendidikan Islam Remaja Dalam Tafsir al-Azhar QS. al-Kahfi
Ayat 13-21. Fakultas Agama Islam Uneversitas Muhammadiyah Magelang

85
2022

http://programutama.djamaatullchwan.sch.id/read/66/keutamaan-membaca al-
Kahfi-di-hari-jum’at. diakses pada tanggal, 02 Januari 2024 jam 09:36

http://dalamislamcom/landasan-agama/al-Qur’an/keutamaan-surat-al-kahfi/amp
diakses pada tanggal, 18 Juni 2023 jam 06:28

http://www.orami.co,id/magazine/keutamaan-surat-al-kahfi?page=all diakses pada


tanggal, 18 Juni 2023 jam 06:28.

Software
Qur’anKemenagInMsWord-32-2.0

86
Lampiran 1. Instrumen Pengumpulan Data
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
PEMBACAAN SURAH AL-KAHFI SETIAP HARI JUM’AT DI DESA
SUNGAI TAWAR KEC. MENDAHARA KAB. TANJUNG JABUNG
TIMUR
A. Panduan Observasi
No Jenis Data Metode Sumber Data
Sejarah Desa Sungai Tawar Kec.
Wawancara Kepala Desa
1. Mendahara Kab. Tanjung
Observasi Sungai Tawar
Jabung Timur
Letak Geografis Desa Sungai
Wawancara Kepala Desa
2. Tawar Kec. Mendahara Kab.
Observasi Sungai Tawar
Tanjung Jabung Timur
Struktur Kepengurusan Desa
Kepala Desa
3. Sungai Tawar Kec. Mendahara Dokumentasi
Sungai Tawar
Kab. Tanjung Jabung Timur
Jumlah Pengajian Ibu-Ibu di
4. Wawancara Ketua Pengajian
Desa Sungai Tawar
Sarana dan Prasarana
5. Wawancara Ketua Pengajian

Dasar Pengamalan Surah al-


Kahfi di Desa Sungai Tawar
6. Wawancara Ketua Pengajian
Kec. Mendahara Kab. Tanjung
Jabung Timur
Praktik Pengamalan Surah al-
Kahfi di Desa Sungai Tawar
7. Wawancara Ketua Pengajian
Kec. Mendahara Kab. Tanjung
Jabung Timur
8. Tujuan Pengamalan Surah al- Wawancara Ketua Pengajian
Kahfi di Desa Sungai Tawar
Kec. Mendahara Kab. Tanjung

87
Jabung Timur
Pemahaman Ibu-Ibu Terhadap
Pengamalan Surah al-Kahfi di
9. Desa Sungai Tawar Kec. Wawancara Ketua Pengajian
Mendahara Kab. Tanjung
Jabung Timur
Makna Ekspresif Pengamalan
10 Surah al-Kahfi di Desa Sungai Wawancara
Ketua Pengajian
. Tawar Kec. Mendahara Kab. Observasi
Tanjong Jabung Timur
Harapan dengan Pengamalan
11 Surah al-Kahfi di Desa Sungai
Wawancara Ketua Pengajian
. Tawar Kec. Mendahara Kab.
Tanjung Jabung Timur
B. Panduan Observasi
No Jenis Data Data Observasi
Letak Geografis Desa Sungai Tawar Kec. Keadaan Letak
1.
Mendahara Kab. Tanjung Jabung Timur Geografis
Proses Pengamalan Surah al-kahfi di Desa
2. Sungai Tawar Kec. Mendahara Kab. Tanjung Dokumentasi
Jabung Timur
C. Panduan Dokumentasi
No Jenis Data Data Dokumentasi
1. Sejarah Desa Sungai Tawar Kec. Mendahara Data dokumentasi
Kab. Tanjung Jabung Timur tentang Sejarah Desa
Sungai Tawar Kec.
Mendahara Kab.
Tanjung Jabung Timur
2. Letak Geografis Desa Sungai Tawar Kec. Data dokumentasi
Mendahara Kab. Tanjung Jabung Timur tentang Letak
Geografis Desa Sungai

88
Tawar Kec. Mendahara
Kab. Tanjung Jabung
Timur
3. Struktur Kepengurusan Desa Sungai Tawar Kec. Data dokumentasi
Mendahara Kab. Tanjung Jabung Timur. tentang Struktur
Kepengurusan Desa
Sungai Tawar Kec.
Mendahara Kab.
Tanjung Jabung Timur
4. Proses Pengamalan Pembacaan Surah al-Kahfi Data dokumentasi
Setiap Hari Jum’at di Desa Sungai Tawar Kec. tentang Pembacaan
Mendahara Kab. Tanjung Jabung Timur. Surah al-Kahfi Setiap
Hari Jum’at di Desa
Sungai Tawar Kec.
Mendahara Kab.
Tanjung Jabung Timur.
D. Panduan Wawancara
No Jenis Data Data Wawancara
1. Sejarah Awal Mula Pembacaan Surah al-Kahfi Ketua Pengajian
Setiap Hari Jum’at di Desa Sungai Tawar Kec. Bagaimana Sejarah
Mendahara Kab. Tanjung Jabung Timur Awal Mula Pembacaan
Surah al-Kahfi Setiap
Hari Jum’at di Desa
Sungai Tawar Kec.
Mendahara Kab.
Tanjung Jabung Timur?
Apa Tujuan
didirikannya Pembacaan
Surah al-Kahfi Setiap
Hari Jum’at di Desa
Sungai Tawar Kec.

89
Mendahara Kab.
Tanjung Jabung Timur?
Bagaimana
perkembangan saat ini?
2. letak Geografis Kepala Desa
Bisa Jelaskan Letak
Geografis Desa Sungai
Tawar Kec. Mendahara
Kab. Tanjung Jabung
Timur
3. Proses Pengamalan Pembacaan Surah al-Kahfi Ketua Pengajian
Setiap Hari Jum’at di Desa Sungai Tawar Kec. Kapan Waktu
Mendahara Kab. Tanjung Jabung Timur Pengamalan Pembacaan
Surah al-Kahfi Setiap
Hari Jum’at di Desa
Sungai Tawar Kec.
Mendahara Kab.
Tanjung Jabung Timur
Bagaimana Bentuk
Pengamalan Pembacaan
Surah al-Kahfi Setiap
Hari Jum’at di Desa
Sungai Tawar Kec.
Mendahara Kab.
Tanjung Jabung Timur
4. Dasar Pengamalan Pembacaan Surah al-Kahfi ketua Pengajian
Setiap Hari Jum’at di Desa Sungai Tawar Kec. apa yang menjadi
Mendahara Kab. Tanjung Jabung Timur landasan Pengamalan
Pembacaan Surah al-
Kahfi Setiap Hari
Jum’at di Desa Sungai

90
Tawar Kec. Mendahara
Kab. Tanjung Jabung
Timur
Apakah ada rujukannya
dalam sejarah Islam
atau Tradisi dalam
Islam?
Apakah ada rujukannya
dalam Teks Keagamaan
(al-Qur’an dan
Sunnah)?
5. Pemahaman Ibu-Ibu Pengajian Terhadap Anggota Pengajian
Pengamalan Pembacaan Surah al-Kahfi Setiap Bagaimana pemahaman
Hari Jmu’at di Desa Sungai Tawar Kec. Ibu-Ibu pengajian
Mendahara Kab. Tanjung Jabung Timur terhadap Pengamalan
Pembacaan Surah al-
Kahfi Setiap Hari
Jmu’at di Desa Sungai
Tawar Kec. Mendahara
Kab. Tanjung Jabung
Timur?
Bisa dijelaskan apa saja
tujuan Pengamalan
Pembacaan Surah al-
Kahfi Setiap Hari
Jmu’at di Desa Sungai
Tawar Kec. Mendahara
Kab. Tanjung Jabung
Timur?
Bisa dijelaskan apa saja
Manfaat Pengamalan

91
Pembacaan Surah al-
Kahfi Setiap Hari
Jmu’at di Desa Sungai
Tawar Kec. Mendahara
Kab. Tanjung Jabung
Timur

92
LAMPIRAN

93
94
CURRICULUM VITAE

A. Informasi Diri
Nama :Muhammad Fahmi
Tempat dan Tanggal lahir :Sarang Burung, 01 Juni 1997
Jenis kelamin :Laki-Laki
Pekerjaan :Mahasiswa (S-1)
Agama :Islam
Alamat Asal :Desa Sembubuk
RT/RW :04/01
Kecamatan :Jambi Luar Kota
Kabupaten :Muaro Jambi
Provinsi :Jambi
Alamat Sekarang :Lrg. al-Multazam RT 07 Kelurahan Kenali
Asam Kecamatan Kota Baru
No. Hp/Wa :082185791233
E-mail :fahmimhd876@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
SD NEGERI 60 NO.60/IX SEMBUBUK 2010
MADRASA TSANAWIYAH AL-IHSANIYAH 2013
MADRASA ALIYAH AL-IHSANIYAH 2016
PONDOK PESANTREN SA’ADATUDDAREN 2016

95
C. Riwayat Organisasi
1. Bendahara Kismu Riadho (Bag. Olahraga) di Pondok Pesantren
Sa’adatuddaren Tahtul Yaman Kec. Pelayangan Kota Jambi
2. ANGGOTA RESIMEN MAHASISWA (MENWA) BATALYON
002/MAHAWIRA UIN STS JAMBI SULTHAN THAHA JAMBI

96

Anda mungkin juga menyukai