Disusun oleh:
Suci Khaira
NIM: 16210796
Disusun oleh:
Suci Khaira
NIM: 16210796
Pembimbing:
Iffaty Zamimah, M.Ag.
Skripsi dengan judul “Moderasi Beragama (Studi Analisis Kitab Tafsir Al-
Muharrar Al-Wajȋz Karya Ibnu „Athiyyah)” yang disusun oleh Suci Khaira
Nomor Induk Mahasiswa: 16210796 telah diperiksa dan disetujui untuk
diujikan ke sidang munaqasyah.
Pembimbing,
Iffaty Zamimah, M. Ag.
i
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Moderasi Beragama (Studi Analisis Kitab Tafsir Al-
Muharrar Al-Wajȋz karya Ibnu ‘Athiyyah)” yang disusun oleh Suci Khaira
Nomor Induk Mahasiswa: 16210796 telah diujikan pada sidang Munaqasyah
Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta pada
tanggal 04 Agustus 2020. Skripsi telah diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag.).
Jakarta, 04 Agustus 2020
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta,
ii
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
NIM : 16210796
Suci Khaira
NIM. 16210796
iv
MOTTO
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada tunas hijau generasi Institut Ilmu Al-
Qur’an (IIQ) Jakarta, sekaligus sebagai ungkapan terimakasihku kepada
kedua orang tua ku, kaka dan adik ku, serta teman teman ku seperjuangan.
KATA PENGANTAR
v
vi
4. Saya ucapkan terima kasih kepada staf pengajar Program Studi Ilmu
Al-Qur’an dan Tafsir fakultas Ushuluddin dan Dakwah: KH. Ahsin
Sakho Muhammad, Bapak Abdul Rosyid Masykur, M.A., Bapak
Arison Sani, M.A., yang telah menyumbang andil dan telah membuka
wawasan keilmuan bagi penulis untuk dapat meneliti dan mengkaji
lebih dalam mengenai Al-Qur’an dan Tafsir melalui perkuliahan
dengan berbagai pandangan yang luas.
5. Bapak KH. A. Fathoni Lc, MA, Bu Hj. Istiqomah MA., bu Mayada,
kak Amel, ka Herni, dan kak Kurnia, sebagai Instruktur tahfidz
penulis sejak semester awal hingga lulus. Beliau-beliau ini yang
selalu menjadi inspirator dan teladan bagi penulis dalam berinteraksi
dengan Al-Qur’an. Karena pengorbanan dan kesempatan yang
diberikan beliau-beliaulah, penulis mampu sampai ke titik ini.
Jazakunnallah Ahsanal jaza`.
6. Saya ucapkan terima kasih yang dalam dan selamanya kepada
keluarga tercinta ayahanda Almarhum Ucup Supriadi, ibunda Nur
Laela, kakak ku Miftahul Fajari dan adikku Najwa Nur Mujahidah,
yang telah mencurahkan kasih sayang, tenaga, pikiran dan motivasi
yang sangat tinggi pada penyusun untuk dapat menempuh pendidikan
yang lebih tinggi.
7. Saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman angkatan S1 IIQ
Jakarta 2016, khususnya seluruh personil kelas IAT B yang telah
menemani selama 4 tahun perkuliahan ini terima kasih atas
kebersamaan, kekompakan dan segala perdebatan dalam forum
diskusi yang menarik.
8. Saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang sudah
menyemangati dan memberikan masukan dalam menyusun skripsi ini,
kepada teman-teman yang tidak bisa saya ucapkan satu persatu,
vii
Suci Khaira
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... ii
PERSEMBAHAN ........................................................................................ iv
KATA PENGANTAR................................................................................... v
DAFTAR ISI............................................................................................... viii
SISTEM TRANSLITERASI ....................................................................... xi
ABSTRAK .................................................................................................. xiv
ABSTRAK .................................................................................................. xvi
BAB 1 ............................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Permasalahan ..................................................................................... 5
1. Identifikasi Masalah ....................................................................... 5
2. Pembatasan Masalah ..................................................................... 6
3. Perumusan Masalah ....................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 8
E. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 9
F. Kerangka Teori ................................................................................ 15
G. Metode Penelitian............................................................................. 16
1. Jenis Penelitian ............................................................................... 16
2. Sumber Data ................................................................................... 16
a. Sumber data primer ........................................................................ 17
b. Sumber Data Sekunder ................................................................... 17
4. Metode Analisis Data ..................................................................... 18
H. Teknik Dan Sistematika Penulisan................................................. 19
viii
ix
SISTEM TRANSLITERASI
1. Konsonan
أ :a ط : th
ب :b ظ : zh
ت :t ع :‘
ث : ts غ : gh
ج :j ف :f
ح :h ق :q
خ : kh ك :k
د :d ل :l
ذ : dz م :m
ر :r ن :n
ز :z و :w
س :s ه :h
ش : sy ء :’
ص : sh ي :y
ض : dh
2. Vokal
Vokal Tunggal Vokal Panjang Vokal Rangkap
Fathah : a أ: â ي: ai
Kasrah : i ي:î و: au
Dhammah : u و:û
xii
3. Kata Sandang
a. Kata sandang yang diikuti alif lam ( )الqamariyah
Kata sandang yang diikuti oleh alif lam ()ال qamariyah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya. Contoh :
اَلبَقَ َرة : al-Baqarah
ال َمدِينَة َ : al-Madînah
c. Syaddah (Tasydid)
Syaddah(Tasydid) dengan system aksara Arab digunakan lambang ()ـَــ,
sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu
dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydid. Aturan ini
berlaku secara umum, baik tasydid yang berada di tengah kata, di akhir
kata, ataupun yang terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh
huruf-huruf syamsiyah.
Contoh :
ِ ٰ ٰا َمنَّا ِب
اّلل : Âmannâ billâhî
ٰا َمنَّ ال ُّسفَ َهآء : Âmannâ as-Sufahâ’u
َِإنَّ الَّذِين : Inna al-Ladzîna
الر َّك ِع
ُّ َو : Wa ar-rukka‘i
d. Ta Marbutha()ة
Ta Marbutha( )ةapabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh kata
sifat (na’at), maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi huruf “h”.
Contoh :
ِاْلَفئِدَة : al-Af’idah
اْلسالَمِ يَّة
ِ اَل َجامِ َعة : al-Jâmi’ah al-Islâmiyyah
xiii
ِ عَامِ لَةٌ ن
َاصبَة :‘Âmilatun Nâshibah
e. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan tetapi
apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan yang
Disempurnakan (EYD) Bahasa Indonesia, seperti penulisan awal
kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri, dan lain-lain.
Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam alih aksara ini,
seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan ketentuan
lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali dengan kata sandang,
maka huruf yang ditulis kapital adalah awal nama diri, bukan kata
sandangnya. Contoh : `Ali Hasan al-`Âridh, al-`Asqallânî, al-Farmawî
dan seterusnya. Khusus untuk penulisan kata Al-Qur`an dan nama-
nama surahnya menggunakan huruf kapital. Contoh : Al-Qur`an, Al-
Baqarah, Al-Fâtihah dan seterusnya.
xiv
ABSTRAK
MODERASI BERAGAMA (Studi Analisis Kitab Tafsir Al-Muharrar
Al-Wajȋz Karya Ibnu ‘Athiyyah)
Oleh: Suci Khaira (16210796)
ABSTRAK
MODERASI BERAGAMA (Studi Analisis Kitab Tafsir Al-Muharrar
Al-Wajȋz Karya Ibnu ‘Athiyyah)
Oleh: Suci Khaira (16210796)
This study analyzes Ibn 'Athiyyah's interpretation of the verse which
discusses religious moderation, as well as knowing its concrete relevance to
life today, especially in Indonesia. With the aim that mankind can live in
harmony and peace. With the formula for the interpretation of Ibn Athiyyah
in the Al-Qur'an verse which discusses religious moderation? and how is the
analysis of the interpretation of Ibn 'Athiyyah in Abdullah Saeed's theory?
The research that I use is a qualitative study method in the form of
library research. The main data source is the tafsir book of al-Muharrar al-
Wajȋz by Ibn ‘Athiyyah. Then the technical data analysis used in this data
analysis is to use qualitative media content analysis methods and also uses
descriptive analysis methods.
This research can be summed up in two points. First, Ibn 'Athiyyah's
interpretation of the religious moderation verse, namely in QS Al-Baqarah
verse 143 Ibn' Athiyyah explains that what is meant by ummatan wasathan
contained in this verse is moderate people ('adl), and someone can be said to
be ummatan wasathan if he is given a place more sublime than the chosen /
best group who followed in the footsteps of the Prophet Muhammad. Then
Q.S Al-Baqarah verse 256 according to Ibn 'Athiyyah this verse explains that
with the guidance and presence of the Apostle who invites Allah, of course it
has become a light that Allah shows to his servant. With that in fact there is
no compulsion to enter religion (Islam). Then Q.S Hȗd verses 118-119 Ibn
'Athiyyah explained that Allah created his creatures for happiness but on the
other hand there is also ugliness. It is because of this purpose that Allah
finally created man, and the existence of disputes can be evidence of the
ugliness of his people, therefore Allah has the right to torture those who are
in dispute, and in QS An-Nisȃ verse 135 Ibn 'Athiyyah explains the meaning
of this verse is whoever does justice and enforces justice and being a good
witness, that is, who gives someone's statement with honest words and does
not commit wrongdoing by following lust, then Allah will reward him with
the world and give him what he wants in the hereafter. The two analyzes of
Ibn 'Athiyyah in Abdullah Saeed's contextual theory are relevant to religious
moderation verses, because they fit the current context.
PENDAHULUAN
1
M. Quraish Shihab, Wawasal Al-Qur’an: Tafsir Tematik Atas Pelbagai Persoalan
Umat, (Jakarta: PT Mizan Pustaka, 2013), h. 4.
2
A Faiz Yunus, Radikalisme, “Liberalisme dan Terorisme:Pengaruhnya Terhadap
Agama”, dalam Jurnal Studi Al-Qur’an; Membangun Tradisi Berfikir Qur’ani, Vol. 13, No.
I, Tahun 2017, h. 80. IslamTerorisme merupakan suatu usaha untuk menciptakan ketakutan,
kengerian, dan kekejaman oleh seseorang atau golongan tertentu.
3
Dewi Ratnasari, “Fundamentalisme Islam”, dalam Jurnal Dakwah dan
Komunikasi, Vol.4 No.1 Januari-Juni 2010, h. 2. Fundamentalisme ialah paham yang
berusaha untuk memperjuangkan atau menerapkan sesuatu yang dianggap mendasar.
4
A Faiz Yunus, Radikalisme, “Liberalisme dan Terorisme:Pengaruhnya Terhadap
Agama”, h. 82. Radikalisme merupakan paham atau aliran yang mengingikan perubahan
atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis.
5
Agus Maftuh, Negara Tuhan: The Thematic Encyclopedia, (Yogyakarta: Multi
Karya Grafika, 2004), h. 4.
1
2
6
Muchlis M. Hanafi, Moderasi Islam, (Ciputat: Diterbitkan Oleh Ikatan Alumni
Al-Azhar dan Pusat Studi Al-Qur’an, 2013), h. 1-2.
7
Dzulqarnain M. Sanusi, Antara Jihad Dan Terorisme, (Makasar: Pustaka As-
Sunnah, 2011), h. 17.
8
Zuhairi Miswari, Al-Qur’an Kitab Toleransi: Inklusivisme, Pluralisme, dan
Multikulturalisme, (Jakarta: Fitrah, 2007), h. 59.
3
9
Faidah Umami, Pluralisma dalam Al-Qur’an (Telaah Pemikiran Abdul Muqsith
Ghazali dan Ali Mustafa Ya’qub terhadap Ayat-Ayat Pluralistik), (Surabaya: IAIN Sunan
Ampel Surabaya, 2013), h. 5
10
Moeslim Abdurrahman, Islam Transformatif, (Jakarta : pustaka firdaus, 1997),
1448.
4
11 Nur Hasan, Ibnu ‘Athiyyah Ahli Tafsir Ternama dari Granada Spanyol,
https://islami.co/ibnu-athiyyah-ahli-tafsir-ternama-dari-granada-spanyol/ diakses tanggal 7
desesmber 2019.
5
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Dari deskripsi dan latar belakang dapat diidentifikasikan beberapa
masalah, yaitu:
a. Terjadinya konflik antarumat beragama karena berbeda
paham keagamaan
6
2. Pembatasan Masalah
Berangkat dari latar belakang dan identifikasi masalah
diatas, untuk memperjelas permasalahan dan persoalan yang akan
dibahas dalam skripsi ini maka perlu disampaikan pembatasan
dan perumusan masalah. Hal ini dibutuhkan agar permasalahan
tidak melebar kepada materi-materi yang tidak berkaitan dengan
judul skripsi. Dalam melakukan penelitian ini penulis membatasi
permasalahannya sebagai berikut: Moderasi Beragama (Studi
Analisis Kitab Tafsir al-Muharrar al-Wajȋz karya Ibnu
‘Athiyyah).
Al-Quran berbicara tentang moderasi ada banyak term
nya, diantaranya yaitu al-Adl tidak kurang dari 28 kali dalam Al-
Qur’an,12 al-Muqtashid sebanyak 5 kali,13 al-Wazn sebanyak 28
kali,14 al-Qist sebanyak 25 kali. 15Adapun kata wasath terulang
12
Mukhlis M. Hanafi, et. Al, Tafsir Al-Qur’an Tematik, entri: Hukum Keadilan dan
Hak Asasi Manusia, (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, 1431/2010), cet. Ke-1,
h. 161
13
Ahmad Mukhtar Umar, al-Mu’jam al-Mausȗ’i li al-Fadz Al-Qur’an al-Karim wa
Qira’atihi, (Riyadh: Mu’assasah Suthur al-Ma’rifah, 1423/2002), cet. Ke-1, h. 372
14
Ahmad Mukhtar Umar, al-Mu’jam al-Mausȗ’i li al-Fadz Al-Qur’an al-Karim wa
Qira’atihi, h. 655
7
15
Hanafi, et. Al, Tafsir AL-Qur’an Tematik, h. 166
16
Muhammad Fuad ’Abd al-Baqi, Mu’jam al-Mufahraz li Alfaz al-Qur’an al-
Karim, (Beirut: Dar al-Fikr, 1981), h, 750.
8
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas tujuan penelitiaannya
adalah:
1. Untuk mengetahui penafsiran Ibnu ‘Athiyyah pada ayat Al-
Qur’an yang membahas tentang moderasi beragama
2. Untuk mengetahui analsis penafsiran Ibnu ‘Athiyyah dalam
teori Abdullah Saeed
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian dari pelaksanaan penelitian ini
diharapkan untuk:
1. Secara Teoritis
a. penelitian ini dapat digunakan untuk memperkaya
khazanah keilmuwan Islam di bidang Tafsir Qur’an.
b. Menambah khazanah kajian Islam dan wawasan
penetahuan tentang moderasi beragama
9
2. Secara Praktis
a. Sebagai sumbangsi penelitian untuk penelitian
selanjutnya.
b. Agar menambah wawasan bagi peneliti untuk
mengadakan penelitian yang lebih baik.
E. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka berisi kajian literatur yang relevan dengan
pokok bahasan penelitian yang akan dilakukan, atau bahkan
memberikan inspirasi dan mendasari dilakukannya penelitian. Tema
mengenai moderasi sebenarnya sudah banyak diteliti, namun di
antara banyaknya penelitian itu belum ditemukan satupun penelitian
yang memfokuskan pada pendapat Ibnu ‘Athiyyah. Diantara karya-
karya tulis terkait penelitian penulis adalah:
1. skripsi oleh Ulfatul Maghfiroh dengan judul “Moderasi dalam
Perspektif Al-Qur`an”. dalam skripsinya, Ulfa menyatakan bahwa
Peristiwa Tahkim yang melahirkan banyak kubu-kubu dalam
Islam ternyata juga melahirkan sikap fanatik terhadap
golongannya. Sebutlah Syiah dan Khawarij, dua kelompok Islam
yang awalnya memiliki satu visi dan misi. Setelah peristiwa
tahkim atau arbitrase, mereka malah menjadi dua kelompok yang
selalu bersebrang an. Selain Syiah dan Khawarij, lahir pula
kelompok ketiga, yaitu Murji’ah. Kelompok ini dianggap paling
moderat di antara dua kelompok sebelumnya. Mereka dinilai
loyal terhadap Sayyidina Ali dan pengikutnya juga menghargai
pemerintah sesudahnya yaitu Muawiyyah bin Abu Sofyan.
Memasuki abad kedua Hijriyah yakni saat muncul banyak tokoh
ahli debat, Kelompok Murji’ah terpisah menjadi dua. Kelompok
pertama disebut Murji’ah Moderat dan kelompok kedua disebut
10
17
Ulfatul Maghfirah, Moderasi Dalam Islam Prespektif Al-Qur’an, (Jakarta: IIQ
Jakarta, 2015), h. 2-4
18
Ulfatul Maghfirah, Moderasi Dalam Islam Prespektif Al-Qur’an, h. 20
11
19
Hendri Gunawan, Toleransi Beragama Menurut Pandangan Hamka Dan
Nurcholis Madjid, (Surakarta: Universitas Muhamadiyyah Surakarta, 2015)
12
20
Syukur Salim, Kerukunan Umat Beragama (Studi Komparatif Antara Tafsir
Mafatih Al-Ghaib Dan Tafsir Al-Misbah, (Lampung: Skripsi Fak. Ushuluddin Universitas
13
22
Siti Eva Zulfa, Moderasi Islam Dalam Prespektif Nusantara (Studi Komparatif
dalam Tafsir Raudhlatul Irfan, Tafsir al-Ibriz, dan Tafsir al-Azhar), (Jakarta: IIQ Jakarta,
2019), h. 2
15
F. Kerangka Teori
Sebelum memasuki penelitian yang lebih lanjut,
penulis mencoba mendiskripsikan terlebih dahulu secara sederhana
pokok yang menjadi bahasan dalam penelitian ini, yakni, metode
tafsir kontekstual. Tafsir yang berasal dari fasara-yufassiru-
tafsiran yang berarti pemahaman, penjelasan dan perincian. 24
Dalam memahami kalam Illahi perlu adanya alat atau perantara untuk
sampai pada pemahaman yang sempurna. Dalam konteks ini, penulis
membawa alur penafsiran dengan metode/pendekatan kontekstual.
para penganut pendekatan ini berpendapat bahwa para ulama
harus mempertimbangkan konteks sosial, politik, ekonomi,
intelektual dan kultural dari proses pewahyuan, dan sekaligus
mempertimbangkan kondisi saat penafsiran dilakukan saat ini. 25
Jadi, metode kontekstual adalah cara untuk memahami pesan Al-
Qur’an sesuai dengan konteks saat ini.
23
Siti Eva Zulfa, Moderasi Islam Dalam Prespektif Nusantara (Studi Komparatif
dalam Tafsir Raudhlatul Irfan, Tafsir al-Ibriz, dan Tafsir al-Azhar, h. 4
24
Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia (Jakarta: PT. Mahmud Yunus wa
Dzurriyah, 2010) h. 316.
25
Abdullah Saeed, Al-Qur’an Abad 21; Tafsir Kontekstual, (Bandung: Mizan,
2016), h. 43.
16
G. Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian perlu adanya metode penelitian.
Metode penelitian adalah cara kerja sistematis untuk memudahkan
pelaksanaan sebuah kegiatan guna mencapai tujuan yang
diinginkan.26 Metode atau langkah-langkah yang ditempuh dalam
melakukan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Jenis Penelitian
Penelitian yang penulis gunakan adalah metode studi
kualitatif dengan bentuk penelitian pustaka (library research).
Karena Penelitian Kualitatif adalah suatu penelitian yang
ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena,
peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi,
pemikiran orang secara individual maupun kelompok dengan
menggunakan beberapa deskripsi yang digunakan untuk
menemukan prinsip-prinsip dan penjelasan yang mengarah pada
penyimpulan.
Sementara metode pustaka merupakan metode
pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan
informasi melalui dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,
foto-foto, gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat
mendukung dalam proses penulisan. Maka dapat dikatakan bahwa
studi pustaka dapat memengaruhi kredibilitas hasil penelitian
yang dilakukan.27
2. Sumber Data
Adapun sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi
dua macam yaitu:
26
Sulistio Basuki, Metode Penelitian, (Jakarta: Penaku, 2010), h. 95
27
http://eprints.walisongo.ac.id/581/3/083111060_Bab3.pdf (diakses pada 15 Juli
2020, pukul 09.50 ).
17
28
Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian, (Jakarta: Rajawali,1987), h.93
29
Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian, h. 94
18
buku, kitab atau karya ilmiyah lainnya yang terkait dan relevan
pada penelitian ini.
30
Metode Penelitian, http://digilib.unila.ac.id/7557/14/BAB%20III.pdf (diakses pada
tanggal 31 juli 2020, pukul 22.56)
31
Winarto Surakmand, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, metode dan teknik,
(Bandung: Tarsito, 1990), h. 139
19
1. Teknik Penulisan
Adapun yang dijadikan acuan dalam teknik penulisan skripsi
ini, adalah Petunjuk Teknis Penulisan Proposal dan Skripsi yang
diterbitkan oleh Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta 2017.
2. Sistematika penulisan
Untuk mempermudah dalam memahami gambaran secara
menyeluruh tentang penelitian skripsi ini maka penulis
memberikan sistematika beserta penjelasan secara garis besar
sebagai berikut:
BAB I: Pendahuluan, bab ini berisi uraian tentang Latar
Belakang Masalah yang mendasari pentingnya
diadakan penelitian, identifikasi masalah, pembatasan
dan perumusan Masalah Penelitian, Tujuan dan
pengunaan Penelitian, tinjauan pustaka, kerangka
teori, metode penelitian serta teknik dan Sistematika
Penulisan.
BAB II: kajian teori, membahas tentang moderasi beragama
dalam Al-Qur’an. Pada bab kedua ini, pembahasannya
meliputi: konsep dan gagasan moderasi beragama,
prinsip-prinsip moderasi dalam Al-Qur’an, ciri-ciri
moderasi dan ayat-ayat yang berhubungan dengan
moderasi beragama
BAB 111: Profil Tafsir al-Muharrar al-Wajȋz, bab ini
menjelaskan tentang pengertian moderasi beragama
menurut para mufasir, kemudian biografi Ibnu
‘Athiyyah al-Andalusi dan kajian kitab al-Muharrar al-
Wajȋz
20
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bisa disimpulkan dalam dua poin. Pertama,
penafsiran Ibnu ‘Athiyyah pada ayat yang menjelaskan tentang
moderasi beragama, yaitu pada Q.S Al-Baqarah ayat 143 Ibnu
‘Athiyyah menjelaskan bahwa yang di maksud ummatan wasathan
yang terdapat pada ayat ini ialah umat moderat (‘adl), kemudian
wasath juga bisa diartikan sebagai khiyar pilihan terbaik, derajat
tertinggi atau di tengah-tengah. Jadi seseorang bisa dikatakan
ummatan wasathan apabila ia diberi tempat lebih luhur dari golongan
terpilih yang mengikuti jejak Nabi Muhammad. Kemudian Q.S Al-
Baqarah ayat 256 menurut Ibnu ‘Athiyyah ayat ini menjelaskan
bahwa dengan adanya petunjuk dan adanya Rasul yang mengajak
kepada Allah tentu itu sudah menjadi sebuah cahaya yang
ditunjukkan Allah kepada hambanya. Dengan itu sesungguhnya tidak
ada paksaan dalam memasuki agama (Islam), karena sudah jelas jalan
yang benar dari pada jalan yang sesat. Kemudian Q.S Hud ayat 118-
119 dalam ayat ini Ibnu ‘Athiyyah menjelaskan bahwa Allah
menciptakan makhluknya untuk kebahagiaan namun disisi lain juga
ada keburukan. Maka sebagian mereka adalah orang-orang yang
celaka dan sebagian lainnya tergolong ke dalam orang-orang yang
beruntung, Karena tujuan inilah akhirnya Allah menciptakan
manusia. Perbedaan dalam kehidupan menurut Ibnu ‘Athiyyah
menjadi sebuah naluri bahwa naluri berbeda pasti ada, dan dengan
adanya perselisihan dapat menjadi tanda atau bukti keburukan
umatnya yang karenanya Allah berhak menyiksa terhadap mereka
89
90
yang berselisih, dan pada Q.S An-Nisa ayat 135 Ibnu ‘Athiyyah
menjelaskan maksud ayat ini ialah barangsiapa yang meniatkan
akhirat (dalam amalannya), yaitu berbuat adil dan menegakkan
keadilan serta menjadi saksi yang baik, yang memberi pernyataan
seseorang dengan perkataan yang jujur dan tidak berbuat dzalim
dengan mengikuti hawa nafsu, maka Allah akan memberinya pahala
dunia serta memberikan apa yang ia inginkan. Kemudian barangsiapa
yang meniatkan amalannya hanya untuk dunia semata, maka Allah
hanya akan memberikan apa yang dia usahakan saja dan akan
memberikan azab kepadanya (karena kesalahan dalam amalannya) di
akhirat.
Kedua analisis Ibnu Athiyyah dalam teori konteksual
Abdullah Saeed (l. 1960 M) ternyata relevan dengan ayat-ayat
moderasi beragama, hal ini terlihat pada ayat Al-Qur’an yang telah di
jelaskan oleh Ibnu ‘Athiyyah. pertama Q.S Al-Baqarah ayat 143
yakni pergeseran makna ummatan wasathan telah sampai pada
pemaknaan yang lebih selaras dengan konteks, dimana Islam datang
di bumi Andalusia yang sudah memiliki perdaban maju sebelumnya,
maka kemoderatan dalam beragama yang di tafsirkan pada ayat ini
oleh Ibnu ‘Athiyyah sudah sangat relevan, sehingga agama Islam
pada saat itu dapat hidup berdampingan degan agama-agama lain
sebelumnya. Tentunya dengan penafsiran yang dilakukan Ibnu
‘Athiyyah ini memberikan peluang yang lebih luas dalam melakukan
istimbat hukum yang tidak condong ke kanan maupun ke kiri. Kedua
Q.S Al-Baqarah ayat 256 penafsiran yang dilakukan oleh Ibnu
‘Athiyyah memberikan pandangan bahwa kemerdekaan atas manusia
ternyata dilegalkan oleh Allah Swt. Dalam hal ini Al-Qur’an harus
diyakini sebagai tanggapan atas realitas kehidupan masyarakat pada
91
saat itu baik masyarakat arab maupun diluar arab, maka sudah sangat
selaras dengan konteks dimana tidak hanya agama Islam yang
berkembang pada saat itu. Namun tugas kekhalifahan manusialah
yang seharusnya menutun akal sehat pada sebuah kebenaran yang
hakiki. Ketiga Q.S Hud ayat 118-119 pada ayat ini Ibnu ‘Athiyyah
melakukan identifikasi bahasa dan disiplin ulumul Qur’an dimana
walau syâa dalam kaidah bahasa menunjukkan kaliman inkari
dimana hal itu tidak akan terjadi sehingga interpretasi ini sangat
mendukung adanya perbedaan antar sesama manusia. Bukankah hal
ini menjadi refleksi bagi manusia pada umumnya dimana perbedaan
atas ras, kesukuan, dan agama yang hari ini menjadi bahasan banyak
orang ternyata juga tertulis dalam Al-Qur’an. Keempat Q.S An-Nisa
ayat 135 melihat interpretasi yang dilakukan oleh Ibnu ‘Athiyyah
pada ayat ini cukup jelas dalam mendudukkan seseorang saksi agar
selalu bersikap adil yakni menetapkan sesuatu pada tempatnya dan
senantiasa bersikap jujur dalam sebuah kesaksian, kontekstualisasi
nilai keadilan ini tenteunya menjadi auto kritik pada kegiatan hukum
legal formal yang umumnya terjadi pada masa kini, dimana
kedzaliman atau tidak menetapkan sesuatu pada tempatnya sering
dianggap sebuah tindakan sepele. Bukankah hal ini yang pada
akhirnya menjadikkan hukum seakan tumpul ke atas dan runcing ke
bawah.
B. Saran
Adapun beberapa saran dari penulis diantaranya:
1. Moderasi beragama ini dimaksudkan untuk generasi muda agar
memiliki sikap keagamaan yang inklusif. Sehingga jika berada
ditengah masyarakat yang multikultural dan multireligius, kita
92
C. Penutup
Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, yang
telah memberikan taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memerlukan
upaya-upaya penyempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharap
kritik dan saran untuk perbaikan skripsi ini. Demikian semoga skripsi
ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan para
pembaca pada umumnya.
Semoga Allah Swt senantiasa melimpahkan rahmat-Nya
kepada kita semua. Aamiin Allahumma Aamiin.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Asqalani Ahmad bin Ali bin Hajar, Fath al-Bary, (al-Madînah al-
Munawwarah, Jilid I, 1417 H./1996 M. Cet. I)
Al-Ḍabbi bin Yahya bin Ahmad Abu Ja’far Ahmad, Bughyat al-Multamis,
(Cairo: Dar al-Katib al-‘Arabi, 1967)
93
94
Al-Ja’fiy Imam Abi Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-
Mughirah bin Bardizbah al-Bukhary, Shahih Bukhari, Juz I (Beirut:
Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, t.th),
Amrullah Abdul Malik bin Abdul Karim, Tafsir al-Azhar, Jilid 1. Diperkaya
dengan Pendekatan Sejarah, Sosiologi, Tasawuf, Ilmu Kalam,
Sastra, dan Psikologi, (Jakarta: Gema Insani, 2015)
Hasan Nur, Ibnu Athiyyah Ahli Tafsir Ternama dari Granada Spanyol,
https://islami.co/ibnu-athiyyah-ahli-tafsir-ternama-dari-granada-
spanyol/ diakses tanggal 7 desesmber 2019.
https://kbbi.web.id/koersi
Katsir Ibnu, Tafsir Al-Qur’an al-‘Azim, Jilid I, (Bairut: Dar al-Fikr, 1984)
Umam Fawaizul, kala beragama tak lagi merdeka; Majlis Ulama Indonesia
Dalam Praktis Kebebasan Beragama , (Jakarta : Prenadameia
Group, 2015)
Yuniarti Ipti, Kajian Kritis atas Kitab Al-Muharrar Al-Wajiz Karya Ibnu
Athiyyah
https://www.academia.edu/12931759/kajian_kritis_atas_kitab_al-
muharrar_al-wajiz_karya_ibnu_athiyyah (diakses pada tanggal 1
mei 2020 pukul 19.00)
102
BIODATA PENULIS