“PERNIK-PERNIK HAJI”
Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok dalam Mata Kuliah Manasik
Haji Dan Umroh
Disusun Oleh :
Kelompok 7
Dosen Pengampu:
Desriadi
2021(1442 H)
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shlawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang yang telah
menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan
menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
kelompok 7 dengan judul “Pernik-Pernik Haji” Disamping itu, kami mengucapkan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini
berlangsung sehingga dapat terealisasikan maklah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedapannya dapat kami
perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Pernik- Pernik Haji
C. Berbelanja .....................................................................................................................5
B. Saran ............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Haji merupakan rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah syahadat, shalat,
zakat dan puasa. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan
kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan berkunjung
dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu
yang dikenal sebagai musim haji.
Mekkah dan Madinah menjadi destinasi utama wisata religi umat Islam di seluruh
dunia. Usai menjalankan ibadah haji, berkeliling destinasi wisata di sekitar Mekkah dan
Madinah adalah pilihan bijak, sembari menanti penerbangan ke tanah air. Umumnya,
menunggu antrean penerbangan untuk kembali ke Indonesia bisa memakan waktu
berbulan-bulan.
Selain Mal Zam-zam yang megah itu, Mekkah memiliki lokasi berbelanja berupa
pasar tradisional yang asik, dengan harga yang murah adalah di Pasar Zakfariah.
Lokasinya hanya 1 km dari Masjidil Haram, pasar ini menjaja berbagai pernak-pernik,
dari barang-barang elektronik, perhiasan emas, hingga berbagai cinderamata. Para
pedagang di pasar ini, umumnya mengerti bahasa Indonesia, sehingga jual beli menjadi
mudah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pernik-pernik haji?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa saja pernik-pernik haji
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Berbadan Sehat
Menjaga kesehatan merupakan hal yang utama, agar semua rukun dan wajib haji
bisa dilalui dengan mudah dan jemaah bisa menyelesaikan seluruh tahapan tanpa
terganggu penyakit. Oleh karena itu, selain memakan makanan yang "empat sehat lima
sempurna", bagi para penderita penyakit tertentu, agar meminta nasihat dokter dan ahli
gizi, makanan apa saja yang jangan dan boleh dimakan. Sebelum berangkat ke tanah suci,
kita sudah berdisiplin soal makan. Jangan sampai gara-gara makanan, kita gagal
berangkat menunaikan ibadah haji.
Olah raga yang cukup, juga diperlukan agar badan tetap fit. Jalan kaki atau lari-
lari kecil di pagi hari, sangat dianjurkan bagi calon jemaah haji. Apalagi, kegiatan di
tanah suci nanti, sebagian besar dilakukan dengan berjalan kaki. Karena itu berlatihlah
sejak di tanah air. Jangan lupa juga divaksin, baik meningitis maupun vaksin antiflu.
B. Jaga Makanan
Agar tidak terserang flu, sebelum berangkat, kita divaksin antiflu. Selalu
mengenakan masker yang bersih. Hindari terlalu sering datang ke tempat-tempat
berkerumun orang banyak. Istirahatlah yang cukup. Jangan terlalu sering keluar
malam. Makan cukup, dan konsumsi buah-buahan segar serta sayuran. Hindari
kontak dengan jemaah yang sudah terserang flu.
C. Berbelanja
Jemaah haji asal Indonesia, memang terkenal paling suka belanja. Itu pula
yang menyebabkan, jemaah haji asal Indonesia begitu dikenal oleh hampir semua
pedagang di Pasar Seng dan pasar-pasar lain di Kota Mekah maupun Medinah.
5
Mereka mengenal jemaah Indonesia, sebagai jemaah yang doyan belanja yang
sering membelanjakan riyal mereka.
Belanja di tanah suci, juga harus hati-hati. Banyak barang palsu dan
barang tiruan yang dijual bebas. Bahkan di toko-toko elite sekalipun, minyak
wangi palsu dan jam tangan murahan, bisa ditemukan. Oleh karena itu, perlu
kejelian kita meneliti apakah barang itu asli, palsu, atau tiruan. Apalagi harga
yang ditawarkan, terkadang membuat kita menduga barang itu asli. Apalagi kalau
ditanya, mereka selalu bilang original.
6
D. Jumatan di Raudhah
Bekas rumah Rasulullah sendiri sekarang sudah masuk bagian dari Masjid
Nabawi sehingga tempat yang ditunjuk oleh Nabi tentu saja sudah masuk ke
dalam bagian dari Masjid Nabawi. Tempat yang disebut Raudah inilah merupakan
tempat favorit jemaah haji untuk melaksanakan salat. Di tempat inilah segala doa
yang Insya Allah akan dikabulkan oleh Allah SWT. Itu pula yang menyebabkan
teman saya sampai tiga kali mengirim SMS dan menanyakan hal itu.
Sejak dari tanah air pun saya memang sudah punya keinginan kuat untuk
bisa berjuang masuk ke dalam tempat istimewa itu. Saya bisa katakan berjuang
karena untuk bisa masuk ke Raudah memang butuh perjuangan. Tidak mudah
memang sebab banyak pula jemaah dari penjuru dunia yang juga sama-sama ingin
berdoa dan salat di tempat ini. Oleh karena itu, saya pun baru berhasil mencapai
tempat ini setelah diantar pembimbing dan mengikuti trik khusus yang
disampaikan teman saya di tanah air.
Kalau mau ke Raudah, saran teman saya tadi, jangan pada saat Masjid
Nabawi sedang penuh dengan jemaah, tetapi saat jemaah pulang ke pemondokan,
kita justru berangkat ke Raudah. Teman tadi menyarankan setelah salat Zuhur,
jangan pulang dan ngajanteng (berdiri) di depan pintu masjid. Begitu akan
berkumandang azan salat Asar, pintu masjid dibuka dan saat itulah saya masuk
dan langsung berebut tempat di Raudah sehingga bisa salat dan berdoa di tempat
itu. Bukan hanya salat sunat, tentunya, salat Asar, Magrib, hingga Isya pun saya
lakukan di tempat itu.
7
jemaah yang sedang berada di Madinah. Salat di Masjid Nabawi sendiri nilainya
kata ustaz pembimbing saya, sama dengan 10.000 kali dibandingkan salat di
masjid yang lain. Dan salat di Masjidilharam Mekah setara dengan 100.000 salat
di masjid-masjid lain.
Oleh karena itu, tidak heran kalau beberapa jam sebelum Masjid Nabawi
dibuka pada pukul 3.00 dini hari waktu setempat pun, di tengah udara yang sangat
dingin menusuk tulang, jemaah haji sudah banyak berkerumun di sekitar pintu
Baabussalam. Sebagian jemaah berkerumun di sayap kiri Masjid Nabawi bagian
depan. Sambil menunggu masjid dibuka, mereka salat tahajud, berzikir, berdoa,
dan sejumlah jemaah lainnya asyik berdiskusi dengan sesama Muslim lainnya
yang satu negara tentunya.
Selain menjelang subuh dan asar, waktu yang tempat untuk bisa masuk
dengan mudah ke Raudah adalah setelah salat Isya. Ketika orang lain pulang dari
masjid, kita berangkat ke masjid. Kira-kira menjelang tengah malam, Raudah
agak kosong sehingga kita bisa dengan mudah masuk untuk salat dan berdoa di
tempat itu. Oleh karena itu, hanya jemaah yang tahu trik ini yang akan lebih
sering bisa masuk ke Raudah.
E. Masjid Nabawi
8
Selebihnya, jemaah melaksanakan salat-salat Nawafil, seperti salat Tahajud di
malam hari, salat Rawatib, salat Duha di pagi hingga siang hari.
Sebelum Masjid Nabawi dibuka 24 jam, jemaah berebut ziarah setiap usai
salat fardu atau pada jam-jam salat Duha. Akan tetapi sekarang ini, jemaah
memiliki rentang waktu yang cukup lama menziarahi makam Rasul dan dua
sahabatnya ini di malam hari.
Hanya saja, setelah pukul 3.00 dini hari, jemaah yang berada di Raudhah
tidak mau bergerak lagi. Mereka bertahan di bagian masjid yang paling depan
untuk melaksanakan salat subuh di tempat yang mustajab untuk berdoa. Ziarah
pun terhenti, menunggu saat salat Subuh tiba.
9
Perubahan cuaca yang kadang ekstrem menurut dia, memang merupakan
persoalan bagi para jemaah haji yang banyak di antaranya sudah berusia lanjut
(uzur). Agus menambahkan, kebanyakan jemaah Indonesia, terutama yang uzur
selalu bermasalah dengan kesehatan, karena mereka rentan terkena penyakit
seperti influenza, infeksi saluran pernapasan, diare, dan lainnya.
Salah satu tanda bahwa di tanah suci sedang musim dingin, juga banyak
dijumpai burung-burung merpati berkerumun di depan Masjidil Haram. Tidak
jarang, jemaah yang datang ke Masjid Haram, selalu menyempatkan membeli
makanan merpati kemudian diberikan kepada burung-burung jinak tapi sulit
ditangkap ini.
Burung merpati ini , berbeda dengan jenis merpati Eropa atau Indonesia.
Warna bulunya unik dihiasi dengan dua garis melintang mirip pangkat seorang
perwira dalam ketentaraan. Merpati, juga menjadi burung kesayangan warga
Saudi Arabia, karena terkait dengan sejarah hijrah Nabi Muhammad saw.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ibadah haji, ibadah umroh merupakan ibadah yang dilakukan di Tanah Suci
Mekkah. Syarat yang diberlakukan untuk melakukan perjalanan ibadah umroh juga sama
dengan ibadah haji yaitu mampu secara fisik, materi, maupun rohani. Bagi setiap umat
Islam pastinya sangat ingin menjalankan ibadah umroh tersebut, karena dapat
mendekatkan diri kepada Allah swt. Namun tidak semua umat Islam yang ingin
menjalankan ibadah umroh tersebut memiliki kemampuan secara finansial. Meskipun
hanya diwajibkan kepada yang mampu, bagi yang tidak mampu juga berusaha untuk
dapat melakukan ibadah tersebut.
B. Saran
Pada kenyataannya, pembuatan makalah ini masih bersifat sangat sederhana dan
masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami berharap kepada pembaca agar
memberikan kritik atau saran terhadap pembahasan materi.
11
DAFTAR PUSTAKA
Umroh123.blogspot.com
Idr.uin-antasari.ac.id
12