Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“PERNIK-PERNIK HAJI”

Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok dalam Mata Kuliah Manasik
Haji Dan Umroh

Disusun Oleh :

Kelompok 7

1. Endang Sari Utami : 3618035


2. Fitri Handayani : 3618022

Dosen Pengampu:
Desriadi

PRODI MANAJEMEN HAJI & UMRAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI

2021(1442 H)
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shlawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang yang telah
menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan
menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
kelompok 7 dengan judul “Pernik-Pernik Haji” Disamping itu, kami mengucapkan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini
berlangsung sehingga dapat terealisasikan maklah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedapannya dapat kami
perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.

Pariaman , 18 April 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..............................................................................................................4

B. Rumusan Masalah .........................................................................................................4

C. Tujuan Penulisan ...........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
Pernik- Pernik Haji

A. Berbadan Sehat .............................................................................................................5

B. Jaga Makanan ................................................................................................................5

C. Berbelanja .....................................................................................................................5

D. Jumatan di Raudhah ......................................................................................................7

E. Masjid Nabawi ..............................................................................................................8

F. Cuaca Berubah Ekstrim .................................................................................................9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ..................................................................................................................11

B. Saran ............................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Haji merupakan rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah syahadat, shalat,
zakat dan puasa. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan
kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan berkunjung
dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu
yang dikenal sebagai musim haji.
Mekkah dan Madinah menjadi destinasi utama wisata religi umat Islam di seluruh
dunia. Usai menjalankan ibadah haji, berkeliling destinasi wisata di sekitar Mekkah dan
Madinah adalah pilihan bijak, sembari menanti penerbangan ke tanah air. Umumnya,
menunggu antrean penerbangan untuk kembali ke Indonesia bisa memakan waktu
berbulan-bulan.
Selain Mal Zam-zam yang megah itu, Mekkah memiliki lokasi berbelanja berupa
pasar tradisional yang asik, dengan harga yang murah adalah di Pasar Zakfariah.
Lokasinya hanya 1 km dari Masjidil Haram, pasar ini menjaja berbagai pernak-pernik,
dari barang-barang elektronik, perhiasan emas, hingga berbagai cinderamata. Para
pedagang di pasar ini, umumnya mengerti bahasa Indonesia, sehingga jual beli menjadi
mudah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pernik-pernik haji?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa saja pernik-pernik haji

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Berbadan Sehat

Menjaga kesehatan merupakan hal yang utama, agar semua rukun dan wajib haji
bisa dilalui dengan mudah dan jemaah bisa menyelesaikan seluruh tahapan tanpa
terganggu penyakit. Oleh karena itu, selain memakan makanan yang "empat sehat lima
sempurna", bagi para penderita penyakit tertentu, agar meminta nasihat dokter dan ahli
gizi, makanan apa saja yang jangan dan boleh dimakan. Sebelum berangkat ke tanah suci,
kita sudah berdisiplin soal makan. Jangan sampai gara-gara makanan, kita gagal
berangkat menunaikan ibadah haji.

Olah raga yang cukup, juga diperlukan agar badan tetap fit. Jalan kaki atau lari-
lari kecil di pagi hari, sangat dianjurkan bagi calon jemaah haji. Apalagi, kegiatan di
tanah suci nanti, sebagian besar dilakukan dengan berjalan kaki. Karena itu berlatihlah
sejak di tanah air. Jangan lupa juga divaksin, baik meningitis maupun vaksin antiflu.

B. Jaga Makanan

Agar tidak terserang flu, sebelum berangkat, kita divaksin antiflu. Selalu
mengenakan masker yang bersih. Hindari terlalu sering datang ke tempat-tempat
berkerumun orang banyak. Istirahatlah yang cukup. Jangan terlalu sering keluar
malam. Makan cukup, dan konsumsi buah-buahan segar serta sayuran. Hindari
kontak dengan jemaah yang sudah terserang flu.

Jika sakit, kita bisa menghubungi dokter kloter. Namun terkadang di


dokter kloter pun persediaan obat-obatan habis, terutama menjelang kepulangan.
Beli saja ke apotek. Umumnya pelayan apotek di sana merangkap dokter. Jadi
kalau sakit flu disertai sakit kepala, pegang saja hidung dan kening kita, dia akan
mengerti sehingga segera ia memberinya obat flu.

C. Berbelanja

Jemaah haji asal Indonesia, memang terkenal paling suka belanja. Itu pula
yang menyebabkan, jemaah haji asal Indonesia begitu dikenal oleh hampir semua
pedagang di Pasar Seng dan pasar-pasar lain di Kota Mekah maupun Medinah.

5
Mereka mengenal jemaah Indonesia, sebagai jemaah yang doyan belanja yang
sering membelanjakan riyal mereka.

Karena jemaah Indonesia merupakan ladang duit, para pedagang pun


sengaja belajar bahasa Indonesia atau mempekerjakan orang Indonesia agar
banyak jemaah haji Indonesia yang mampir ke tokonya serta membelanjakan
uang mereka tanpa banyak menawar. Oleh karena itu, kita tidak perlu repot-repot
kursus bahasa Arab jika akan belanja di Saudi Arabia. Mereka bahkan yang aktif
belajar bahasa Indonesia.

Saat mengantar teman membeli jam di kawasan Hafair Kota Mekah,


musim haji 1427 H, seorang pedagang asal Bangladesh menawarkan jam tangan
seharga 350 riyal. Teman saya sebenarnya sudah berani membayar 300 riyal
karena jamnya memang terlihat unik. Namun, saya tidak mengenal merek dan
menduga jam itu jam murahan, saya membantu menawarkannya 50 riyal.

Dalam membeli barang, sebaiknya kita harus lihat-lihat dulu pedagangnya


berasal dari negara mana. Kalau orang Arab asli, mereka kebanyakan menetapkan
harga pas. Terkadang barang seharga 150 riyal, ditawar 140 riyal pun, jarang
diberikan. Namun, itu pun tidak semua orang Arab Saudi seperti itu. Pedagang
emas di Madinah, yang sebagian besar merupakan orang-orang Arab Saudi, masih
bisa juga dinegosiasi walaupun turunnya hanya beberapa puluh riyal saja. Akan
tetapi, kalau pedagang dari Bangladesh, Pakistan, atau Afganistan, kita boleh
bebas menawar karena mereka pun sering menawarkan dagangannya dengan
harga yang kelewatan mahal.

Belanja di tanah suci, juga harus hati-hati. Banyak barang palsu dan
barang tiruan yang dijual bebas. Bahkan di toko-toko elite sekalipun, minyak
wangi palsu dan jam tangan murahan, bisa ditemukan. Oleh karena itu, perlu
kejelian kita meneliti apakah barang itu asli, palsu, atau tiruan. Apalagi harga
yang ditawarkan, terkadang membuat kita menduga barang itu asli. Apalagi kalau
ditanya, mereka selalu bilang original.

6
D. Jumatan di Raudhah

Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim pun, Raudah digambarkan


sebagai tempat yang istimewa. "Di antara rumahku dan mimbarku adalah taman-
taman surga dan mimbarku berada di atas telagaku." Begitulah sabda Rasulullah
saw seperti dalam hadis Bukhari dan Muslim.

Bekas rumah Rasulullah sendiri sekarang sudah masuk bagian dari Masjid
Nabawi sehingga tempat yang ditunjuk oleh Nabi tentu saja sudah masuk ke
dalam bagian dari Masjid Nabawi. Tempat yang disebut Raudah inilah merupakan
tempat favorit jemaah haji untuk melaksanakan salat. Di tempat inilah segala doa
yang Insya Allah akan dikabulkan oleh Allah SWT. Itu pula yang menyebabkan
teman saya sampai tiga kali mengirim SMS dan menanyakan hal itu.

Sejak dari tanah air pun saya memang sudah punya keinginan kuat untuk
bisa berjuang masuk ke dalam tempat istimewa itu. Saya bisa katakan berjuang
karena untuk bisa masuk ke Raudah memang butuh perjuangan. Tidak mudah
memang sebab banyak pula jemaah dari penjuru dunia yang juga sama-sama ingin
berdoa dan salat di tempat ini. Oleh karena itu, saya pun baru berhasil mencapai
tempat ini setelah diantar pembimbing dan mengikuti trik khusus yang
disampaikan teman saya di tanah air.

Kalau mau ke Raudah, saran teman saya tadi, jangan pada saat Masjid
Nabawi sedang penuh dengan jemaah, tetapi saat jemaah pulang ke pemondokan,
kita justru berangkat ke Raudah. Teman tadi menyarankan setelah salat Zuhur,
jangan pulang dan ngajanteng (berdiri) di depan pintu masjid. Begitu akan
berkumandang azan salat Asar, pintu masjid dibuka dan saat itulah saya masuk
dan langsung berebut tempat di Raudah sehingga bisa salat dan berdoa di tempat
itu. Bukan hanya salat sunat, tentunya, salat Asar, Magrib, hingga Isya pun saya
lakukan di tempat itu.

Di Madinah, memang tidak terlalu banyak tempat yang mustajab untuk


berdoa seperti di Mekah Al-Mukaramah. Oleh karena itu, salat di Raudah menjadi
amat istimewa. Itu yang menyebabkan tempat ini menjadi incaran ratusan ribu

7
jemaah yang sedang berada di Madinah. Salat di Masjid Nabawi sendiri nilainya
kata ustaz pembimbing saya, sama dengan 10.000 kali dibandingkan salat di
masjid yang lain. Dan salat di Masjidilharam Mekah setara dengan 100.000 salat
di masjid-masjid lain.

Oleh karena itu, tidak heran kalau beberapa jam sebelum Masjid Nabawi
dibuka pada pukul 3.00 dini hari waktu setempat pun, di tengah udara yang sangat
dingin menusuk tulang, jemaah haji sudah banyak berkerumun di sekitar pintu
Baabussalam. Sebagian jemaah berkerumun di sayap kiri Masjid Nabawi bagian
depan. Sambil menunggu masjid dibuka, mereka salat tahajud, berzikir, berdoa,
dan sejumlah jemaah lainnya asyik berdiskusi dengan sesama Muslim lainnya
yang satu negara tentunya.

Selain menjelang subuh dan asar, waktu yang tempat untuk bisa masuk
dengan mudah ke Raudah adalah setelah salat Isya. Ketika orang lain pulang dari
masjid, kita berangkat ke masjid. Kira-kira menjelang tengah malam, Raudah
agak kosong sehingga kita bisa dengan mudah masuk untuk salat dan berdoa di
tempat itu. Oleh karena itu, hanya jemaah yang tahu trik ini yang akan lebih
sering bisa masuk ke Raudah.

E. Masjid Nabawi

Kota Madinah Al-Munawarah sejak musim haji 1428 H lebih istimewa


dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebab, dua hari menjelang
kedatangan jemaah, Masjid Nabawi dibuka selama 24 jam.

Aktivitas di Masjid Nabawi berbeda dibandingkan dengan kegiatan di


Masjidilharam di Mekah. Di Masjid Rasul, jemaah haji hanya melaksanakan salat
fardu secara berjemaah.

Jemaah Indonesia pada umumnya mengejar salat Arba’in yaitu


melaksanakan salat fardu secara berjemaah selama 40 kali berturut-turut.

8
Selebihnya, jemaah melaksanakan salat-salat Nawafil, seperti salat Tahajud di
malam hari, salat Rawatib, salat Duha di pagi hingga siang hari.

Sementara kegiatan di Mekah Al-Mukaramah, selain melaksanakan salat-


salat sunat, jemaah juga melaksanakan tawaf, baik tawaf wajib maupun tawaf
sunat. Di Masjidilharam, tawaf mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali sama
dengan salat sunat Tahiyatul Masjid di masjid-masjid yang lain.

Karena tawaf ini, Masjidil haram tidak pernah berhenti beraktivitas.


Bahkan di tengah malam sekalipun, jemaah tetap berjubel mengelilingi Kabah
dan berebut mencium Hajar Aswad.

Di Masjid Nabawi, kegiatan favorit jemaah adalah menziarahi makam


Rasulullah saw., dan makan Abu Bakar Ashiddiq, serta makam Umar bin Khattab
yang letaknya di ujung paling depan masjid. Setiap selesai dilaksanakan salat
fardu, jemaah yang paling depan keluar masjid sembari melewati tiga makam ini,
sementara jemaah di belakangnya menyusul di belakangnya.

Sebelum Masjid Nabawi dibuka 24 jam, jemaah berebut ziarah setiap usai
salat fardu atau pada jam-jam salat Duha. Akan tetapi sekarang ini, jemaah
memiliki rentang waktu yang cukup lama menziarahi makam Rasul dan dua
sahabatnya ini di malam hari.

Hanya saja, setelah pukul 3.00 dini hari, jemaah yang berada di Raudhah
tidak mau bergerak lagi. Mereka bertahan di bagian masjid yang paling depan
untuk melaksanakan salat subuh di tempat yang mustajab untuk berdoa. Ziarah
pun terhenti, menunggu saat salat Subuh tiba.

F. Cuaca Berubah Ekstrim

Para jemaah diminta untuk mengantisipasi perubahan cuaca itu. Kepada


para jemaah haji Indonesia diimbau untuk selalu minum air dan makan buah yang
banyak. "Minum tidak perlu sekaligus, tetapi rutin setiap jam satu sampai dua
gelas dengan diasupi beberapa vitamin."

9
Perubahan cuaca yang kadang ekstrem menurut dia, memang merupakan
persoalan bagi para jemaah haji yang banyak di antaranya sudah berusia lanjut
(uzur). Agus menambahkan, kebanyakan jemaah Indonesia, terutama yang uzur
selalu bermasalah dengan kesehatan, karena mereka rentan terkena penyakit
seperti influenza, infeksi saluran pernapasan, diare, dan lainnya.

Salah satu tanda bahwa di tanah suci sedang musim dingin, juga banyak
dijumpai burung-burung merpati berkerumun di depan Masjidil Haram. Tidak
jarang, jemaah yang datang ke Masjid Haram, selalu menyempatkan membeli
makanan merpati kemudian diberikan kepada burung-burung jinak tapi sulit
ditangkap ini.

Burung merpati ini , berbeda dengan jenis merpati Eropa atau Indonesia.
Warna bulunya unik dihiasi dengan dua garis melintang mirip pangkat seorang
perwira dalam ketentaraan. Merpati, juga menjadi burung kesayangan warga
Saudi Arabia, karena terkait dengan sejarah hijrah Nabi Muhammad saw.

Ketika itu Rasulullah bersama Abubakar sedang dikejar kaum Quraisy.


Beliau lalu bersembunyi di Gua Hira. Pada saat itulah di pintu gua bersarang laba-
laba, dan ada pula merpati sedang bertelur. Karena melihat pintu gua ditutup laba-
laba dan ada merpati bertelur, maka kaum Quraisy memastikan tidak mungkin
seseorang bisa bersembunyi di dalam gua, Rasulullah dan Abu bakar r.a. akhirnya
lolos.

Sekarang kumpulan merpati Mekah dapat disaksikan di sudut-sudut


Mekah. Kabarnya, ini menjadi petunjuk musim. Semakin banyak burung merpati
berkumpul ke Mekah pertanda bahwa tanah suci akan diselimuti musim dingin.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ibadah haji, ibadah umroh merupakan ibadah yang dilakukan di Tanah Suci
Mekkah. Syarat yang diberlakukan untuk melakukan perjalanan ibadah umroh juga sama
dengan ibadah haji yaitu mampu secara fisik, materi, maupun rohani. Bagi setiap umat
Islam pastinya sangat ingin menjalankan ibadah umroh tersebut, karena dapat
mendekatkan diri kepada Allah swt. Namun tidak semua umat Islam yang ingin
menjalankan ibadah umroh tersebut memiliki kemampuan secara finansial. Meskipun
hanya diwajibkan kepada yang mampu, bagi yang tidak mampu juga berusaha untuk
dapat melakukan ibadah tersebut.
B. Saran
Pada kenyataannya, pembuatan makalah ini masih bersifat sangat sederhana dan
masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami berharap kepada pembaca agar
memberikan kritik atau saran terhadap pembahasan materi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Umroh123.blogspot.com

Idr.uin-antasari.ac.id

12

Anda mungkin juga menyukai