(S.Ag)
Disusun Oleh:
Miaul Hilwah
15210669
Dosen Pembimbing
Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
/01fu* i
NIM :15210669
>-
il
MOTTO
iv
PERSEMBAHAN
Terima kasih kepada dosen pembimbing Ibu Hj. Istiqomah, S.Th.I, M.A
yang selama ini telah membimbing proses skripsi dan memberikan nasehat
dan ilmunya yang sangat bermanfaat untuk perkembangan dalam berfikir
dan berprilaku baik.
Terima kasih kepada seluruh dosen dan instruktur tahfiz yang selama ini
telah membimbing dan memberikan ilmunya kepada saya.
v
KATA PENGANTAR
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah T.Yanggo, MA, selaku rektor Institut
Ilmu Al-Qur‟an Jakarta, Ibu Dr. Hj. Nadjematul Faizah, SH.,
M.Hum,. selaku wakil Rektor Institut Ilmu Al-Qur`an Jakarta, Bapak
Dr. H. M. Dawud Arif Khan, SE., M.Si., AK., CPA., selaku wakil
Rektor II, Ibu Dr. Hj. Romlah Widayati, M.Ag., selaku wakil Rektor
III.
2. Bapak Dr. H. Muhammad Ulinnuha, Lc. MA., selaku Dekan
Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta.
3. Bapak KH. Haris Hakam, S.H, MA., selaku Kaprodi Komunikasi
dan Penyiaran Islam dan Ibu Mamluatun Nafisah, M. Ag., selaku
vi
Sekretaris Kaprodi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir Institut Ilmu Al-
Qur‟an Jakarta.
4. Ibu Hj. Istiqomah,S.Th.I., MA. selaku dosen pembimbing skripsi dan
Dosen Penguji I ibu Dr. Romlah Widayati, MA, Dosen Penguji II
bapak Isman Iskandar, S.Sos, M.Sos yang telah sabar dan berkenan
memberikan saran, arahan serta ilmunya kepada penulis.
5. Bapak KH. Fathoni, Lc. MA selaku Pimpinan Pesantren Takhasus
IIQ Jakarta.
6. Staf Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, ibu Dra. Rukoyah Tamimi
dan ibu Suci Rahayuningsih yag telah membantu penulis dalam
pembuatan skripsi.
7. Terima kasih untuk Bapak dan Ibu Dosen Institut Ilmu Al-Qur`an
Jakarta yang sudah memberikan banyak ilmu selama kuliah dan
terealisasinya skirpsi ini.
8. Terima kasih juga penulis ucapkan teruntuk Instruktur Tahfidz yang
selalu memberikan nilai positif dan motivasi dan bimbingan serta
ilmu yang berkah selama penulis belajar untuk terus semangat.
9. Teruntuk yang tercinta kepada Bapak H. A. Rohili. AR dan Ibu Hj.
Aminah Hasan, selaku orang tua yang selalu memberikan semangat
dan doa atas kelancaran untuk meyelsaikan skripsi.
10. Terima kasih kepada teman seperjuangan fakultas Ushuluddin dan
Dakwa angkatan 2015 yang selalu memberi semangat selama proses
awal hingga akhir skripsi ini.
11. Terima kasih kepada rekan kamar Kos Hasberty yaitu Mustika,
Rizqiatul, Pina Hapsari dan Istiqomah yang selalu memberikan
semangat dan hiburan selama penulisan skripsi ini.
12. Untuk teman-teman penulis angkatan 2015, khususnya Ushuluddin
IAT A, BKKBM 2018 terima kasih atas kebersamaanya.
vii
Penulis ucapkan maaf jika dalam penyusunan skripsi ini terdapat sesuatu
yang kurang berkenan. Tidak ada yang sempurna, kesempurnaan hanya
milik Allah SWT. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat kepada yang membacanya.
Miaul Hilwah
viii
DAFTAR ISI
MOTTO .......................................................................................................iv
PERSEMBAHAN ........................................................................................ v
DAFTAR ISI................................................................................................ ix
BAB I: PENDAHULUAN
ix
BAB II: KONSEP HARI KIAMAT
x
2. Awal Pembentukkan Bumi ........................................................ 63
3. Keadaan Bumi Pada Hari Kiamat ..............................................68
a. Dihancurkannya Bumi ......................................................... 68
b. Bumi Diguncangkan Secara Berturut-turut ......................... 73
c. Bumi Diguncangkan Sedahsyat-dahsyatnya ........................ 76
d. Pembentukan Gunung dan Guncangan ................................ 77
e. Manusia Dibolak-balikkan ...................................................82
4. Keadaan Langit ..........................................................................86
a. Langit Terbelah ....................................................................87
b. Langit Terbelah Menjadi Merah ..........................................92
5. Azab Yang Nyata .......................................................................95
6. Tiupan Sangkakala Kedua ......................................................... 97
7. Bulan dan Matahari dikumpulkan ..............................................66
8. Gunung-gunung dihancurkan.....................................................67
9. Langit Terbelah Menjadi Merah Mawar ....................................70
10. Langit Meluap ............................................................................71
11. Azabnya Nyata ...........................................................................78
12. Manusia dibolak-balikan ............................................................ 79
13. Tiupan Sangkakala Kedua ......................................................... 82
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………...100
B. Saran………………………………………………………….101
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI
1. Konsonan
xii
10. ر :r 25. ن :n
2. Vokal
Vokal tunggal vokal panjang vokal rangkap
Fathah :a آ:â َْي... : ai
Kasrah :i ْي: î ْو.َ.. : au
Dhammah :u و:û
3. Kata Sandang
a. Kata sandang yang diikuti alif lam ) (الqamariyah
Kata sandang yang diikuti oleh alif lam ) (الqamariyah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya. Contoh:
xiii
Kata sandang yang diikuti oleh alif lam ) (الsyamsiyah
ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di
depan dan sesuai dengan bunyinya.
Contoh:
c. Syaddah (Tasydîd)
Syaddah (Tasydîd) dalam system aksara Arab digunakan
ََالسهاء
ُّ آمن : Âmana as-Suhâ’u
َالركع
ُّ و: wa ar-rukka’i
d. Ta Marbûthah )(ة
xiv
Ta Marbûthah ) (ةapabila sendiri, waqaf atu diikuti oleh kata
َاْلفئدة : al-Af’idah
e. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf capital,
akan tetpi apabila telah dialih aksarakan maka berlaku
ketetuan Ejaan yang Disempurnakan (PUEBI) bahasa
Indonesia, seperti penulisan awal kalimat, huruf awal nama
tempat, nama bulan, nama diri dan lain-lain. Ketentuan yang
berlaku PUEBI berlaku pula dalam alih aksara ini, seperti
cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan ketentuan
lainnya. Adapun untuk nama diri yang di awali kata sandang,
maka hutuf ditulis capital adalah awal nama diri, bukan kata
xv
sandangnya. Contoh: „Alî Husan al-„Âridh, al-Asqallânî, al-
Farmawî dan seterusnya. Khusus untuk penulisan kata Al-
Qur‟an dan nama-nama surahnya menggunakan huruf
kapital. Contoh: Al-Qur‟an, Al-Baqarah, Al-Fâtihah dan
seterusnya.
xvi
ABSTRAK
NIM : 15210669
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menjelaskan bagaimana awal penciptaan alam semesta sampai
kehancuran yang akan terjadi pada bumi dan jagat raya, menjadi bahan
perhatian proses pembentukan bumi dan alam semesta menurut pendapat
ilmu sains sampai kehancuran yang akan terjadi pada bumi dan jagat raya
dalam ayat-ayat Al-Qur`an menurut pandangan Sayyid Qutb.
Disini penulis memilih konsep judul ini karena sebenarnya
mengacu kepada tanda-tanda kejadian kiamat dan di mulai dengan proses
gambaran awal penciptaan bumi dan jagat raya hingga sampai proses yang
akan terjadi pada bumi yaitu bencana alam, dan disini bisa disebut bahwa
bencana alam termasuk kepada tanda-tanda kiamat dalam Al-Qur`an
menurut pandangan Sayyid Qutb dan buku sains.
Maka dari pembahasan diatas akan menjadi penjelasan yang
lengkap, dimulai dari awal pembentukan bumi dan jagat raya hingga
kehancuran yang akan terjadi sampai waktu hari akhir itu tiba. Dengan
kata lain, alam ini bermula dari bentuk yang tidak ada, kemudian Tuhan
mengadakan alam ini melalui kehendak-Nya yang direalisasikan dalam
bentuk (amr) yaitu perintah.1
Kalau berkaitan dengan kejadian yang akan terjadi pada hari
kiamat itu termasuk ketetapan yang pasti akan terjadi, yang menjadi
keraguan banyak orang, ketika banyak berita tentang tanda-tanda
kehancuran itu sudah dekat. Dari mulai waktu dan tanda-tanda pertama
kehancuran dan sampai dikumpulkannya manusia pada hari kebangkitan.
1
Azim Nanji, Falsafat Isma’illiyyah, dalam Seyyed Hossein Nasr dan Oliver Leaman,
Ensiklopedia tematis Filsafat Islam, (Bandung: Penerjemah Mizan, 2003), h. 187
1
2
2
Kartono Tjandra, Empat bencana geologi yang Paling Mematikan, (Yogyakarta: Gadjah
Mada University, 2017), Cet 1, h. 14
3
Ensiklopedia Islam, (Jakarta: PT. Ictiar Baru van Hoeve 1999), Jilid 2, h. 308
4
Abdullah Afif Thobari Fattah, Dosa-dosa menurut Al-Qur`an, (Jakarta: Gema Insani,
1993), h. 227
3
5
Efa Ida Amaliyah, Pesan Moral Kiamat Persepektif Al-Qur`an, dalam Al-Qur`an
Hermeunetik, Vol. 7, No. 2, Desember 2013.h . 303
6
Amuli Jawadi, Makna Hari Kiamat dalam Al-Qur`an, (Jakarta: Lentera 2012), h. 171
7
Syah Amiruddin, Nikmatnya Qiyamat, Institut Kajian Tasawuf Az-Zukhruf Jakarta
2013. h. 13
8
Yoli hemdi, Kiamat Pasti Datang, (Jakarta: Luxima Metro Media 2018), Cet 1, 25
4
7. dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah
(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka
Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
9
Rukmanasari, Hari Kiamat dalam Perspektif Al-Qur`an, (Makassar: UIN Alaudin
Makassar, 2013)
5
dalam Al-Qur`an ini menjelaskan yang terjadi pada hari kiamat. Sayyid
Qutb juga menegaskan bahwa Al-Qur`an adalah kitab suci dan Al-Qur`an
juga mukjizat yang paling indah dan paling berharga diantara kitab-kitab
lainnya. Diantaranya bukti-bukti hari kiamat yang dijelaskan di dalam Al-
Qur`an yang ditemukan di dalam surat Makkiyah.
Dalam kitab ini mengambil ayat-ayat Makkiyah dan menuliskan
sesuai dengan Asbab Nuzul, tidak bercondong dengan Al-Qur`an saat ini.
Pada saat itu para ulama ahli ilmu dimasa itu baik dari kalangan ahlu
sunah dan ulama kontemporer lainnya banyak yang tidak sependapat
dengan pendapat Sayyid Qutb. Beliau memiliki paham Wahdatul Wujud
(bersatunya tuhan dengan makhluknya/ Zuhud). Yang tidak sependapat
yaitu Sayyid Malik dalam karya nya yaitu Ulumul Qur’an.
Kelebihan beliau dalam menafsirkan ayat itu mampu
menganalogikan kejadian apa yang terjadi dalam suatu kalangan (tempat
beliau tinggal). Beliau juga sangat handal dalam mempengaruhi suatu
kalangan dan memotivasikan untuk bangkit dan berjuang sehingga suatu
kalangan ikut ambil dalam menafsirkan ayat.
Kitab ini ditulis bertujuan untuk memberikan peringatan kepada
kita agar senantiasa ingat akan ada nya kehidupan abadi pada hari akhir,
dan meyakini dengan semua peristiwa kejadian hari kiamat, sehingga
dapat mempersiapkan diri untuk menghadapinya dengan sebaik-baik
mungkin, Karena umur manusia di atas bumi ini amat pendek, hari-hari
nya pun dapat dihitung, padahal keinginannya hidup di dunia demikian
banyak cita-citanya begitu tak terbatas.
Sebuah isyarat bahwa keyakinan pada hari akhir merupakan salah
satu akidah pokok dalam islam. Karena sejak saat itulah semua janji Allah
7
10
Agama RI Kementerian, Kiamat Dalam Persepektif Al-Qur’an Dan Sains, Lajnah
pentashihan Mushaf Al-Qur’an (Jakarta: 2011) h. 12
8
3. Rumusan Masalah
a. Ayat-ayat apa saja yang menjelaskan tentang hari kiamat?
a. Bagaimana pemahaman Sayyid Qutb tentang hari kiamat?
b. Gambaran hari kiamat dalam Al-Qur`an menurut Sayyid
Qutb?
C. Tujuan Penelitian
Sebagaimana tujuan dari peneliti adalah untuk mengetahui lebih
dalam bagaimana kejadian hari kiamat dalam Al-Qur`an menurut menurut
Sayyid Qutb dalam kitab Masyȃhid Fi Yaum Al-Qiyȃmah.
D. Kegunaan Penelitian
Dengan semua bencana alam yang sudah terjadi di dunia ini
apakah termasuk gambaran yang dijelaskan di dalam kitab Sayyid Qutb
yaitu Masyahid Fi Yaum Al-Qiyȃmah. Berdasarkan hal tersebut, peneliti
akan sedikit menguraikan dengan tema yang diambil “Hari Kiamat Studi
Analisis Kitab Mȃsyahid Fi Yaum Al-Qiyȃmah Karya Sayyid Qutb”
Dengan begitu peneliti mengetahui pandangan Sayyid Qutb.
Menambah pemahaman yang banyak nya perbedaan pandangan yang telah
dipahami, dan utamanya memiliki hikmah untuk peneliti.
E. Tinjauan Pustaka
Sebagaimana tujuan dari tinjauan pustaka ini berisi tentang kajian
yang sejalan dengan tema yang akan dibahas oleh peneliti. Jadi tinjauan
pustakan diambil dari beberapa buku yang berkaitan dengan pembahasan
yang akan diteliti.
Berdasarkan hal tersebut maka peneliti akan menguraikan
beberapa tinjauan pustaka yang berkaitan dengan tema “Gambaran
Kedahsyatan Hari Kiamat Dalam Al-Qur`an Analisa Sayyid Qutb Dalam
Kitab Masyȃhid Fi Yaum Al-Qiyȃmah”
9
11
Rukmanasari, Skripsi “Hari Kiamat Dalam Perspektif Al-Qur`an Studi
Analisis dalam Surat Al-Qariah” Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar: tahun
2013
10
12
Istianah, “Respon Siswa-I Madrasah Aliyah Negeri 4 Model Jakarta Terhadap
Film Hari Kiamat 2012” Universitas Islam Negeri Jakarta: tahun 2010.
13
Febri Irawan, “Hadis-hadis Tentang tanda-tanda Hari Kiamat (studi ma’anil
hadis)” Uiniversitas Islam Negeri Syarif Kasim Riau: tahun 2012
11
14
Ahmad Mustofa, “Makna Simbolik Ayat-ayat Tentang Kiamat dan
Kebangkitan dalam Al-Qur`an” Universitas Kalijaga Yogyakarta: tahun 2015.
12
1
Peter Salim, Yenni Salim, Kamus Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern English
Press 2002) , h. 509
2
Rukmanasari, Jurnal Hari Kiamat Perspektif Al-Qur’an Studi Terhadap Q.s Al-
Qari’ah, Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makasar: 2013
3
Agama RI Kementerian, Kiamat Dalam Persepektif Al-Qur’an Dan Sains, Lajnah
pentashihan Mushaf Al-Qur‟an (Jakarta: 2011) h. 8
4
Irfan Fahmi, Ensiklopedia Kiamat, Gema Insani, (Jakarta: 2013) h. 4
15
16
5
Agama RI Kementerian, Kiamat Dalam Persepektif Al-Qur’an Dan Sains, Lajnah
pentashihan Mushaf Al-Qur‟an (Jakarta: 2011), h. 8
6
Rukmanasari, Jurnal Hari Kiamat Perspektif Al-Qur’an Studi Terhadap Q.s Al-
Qari’ah, Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makasar: 2013
17
7
Sementara ulama menyatakan tiga kali, seklai menjadikan hati semua makhluk gentar.(
QS. An-Naml[27]: 87), kedua menjadikan mereka mati bergelimpangan dan ketiga menjadikan
semua bangkit bagaikan belalang berterbangan (QS.az-zumar[39]: 68).
8
Muslih Abdul Karim, Agama RI Kementerian, Kiamat, (Depok: Gema Insani: 2013), h.
5
9
M. Quraish Shihab, Perjalanan Menuju Keabadian Kematian, Surga dan Ayat-ayat
Tahlili, (Jakarta: Lentera hati, 2001), Cet, 2, h. 109
10
Agama RI Kementerian, Kiamat Dalam Persepektif Al-Qur’an Dan Sains, Lajnah
pentashihan Mushaf Al-Qur‟an (Jakarta: 2011) h. 25
11
Agama RI Kementerian, Kiamat Dalam Persepektif Al-Qur’an Dan Sains, Lajnah
pentashihan Mushaf Al-Qur‟an (Jakarta: 2011) h. 10
18
12
Achmad Baiquni, Al-Qur`an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman, (Jakarta: Dana Bhakti
Prima Yasa, 1996), Cet. 1, h. 259
19
13
Agama RI Kementerian, Kiamat Dalam Persepektif Al-Qur’an Dan Sains, Lajnah
pentashihan Mushaf Al-Qur‟an (Jakarta: 2011) h. 10
14
Agama RI Kementerian, Kiamat Dalam Persepektif Al-Qur’an Dan Sains, Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an (Jakarta: 2011), h. 8
20
a. As-Sa’ah
Dalam Al-Qur`an sebanyak 40 kali, terdapat banyak pendapat
mengenai alasan penamaan hari kiamat dengan sa’ah. Diantaranya
karena Allah Swt.. menetapkan waktu terjadinya hari kiamat secara
cermat, sebagaimana firman Allah Swt..
“Segungguhnya hari kiamat itu akan datang aku merahasiakan
(waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang
ia usahakan.(QS. Thaha [20]: 15)
15
Abdurrazaq Naufal, Hari Kiamat, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1993), Cet. 1, h. 5
16
Agama RI Kementrian, Ensiklopedia Al-Qur`an, (Batara: PT charisma Ilmu), h.16
21
b. Al-yaum al-Akhir
Dalam arti hari yang akhir menunjukkan bahwa hari itu
merupakan hari terakhir bagi semua makhluk, terutama manusia,
sebelum mereka menuju akhir yang merupakan alam keabadian. Hari
itu merupakan akhir dari segala kehidupan dan akhir dari keberadaan
semua makhluk. Dalam Al-Qur‟an, istilah ini disebut 26 kali.17
Sebuah isyarat bahwa keyakinan pada hari akhir merupakan
salah satu akidah pokok dalam islam. Karena sejak saat itulah semua
janji Allah Swt.. pada manusia akan dipenuhi. 18
(8). di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada
Allah dan hari kemudian," pada hal mereka itu Sesungguhnya bukan
orang-orang yang beriman. (QS. Al-Baqarah [2]: 8)
17
Agama RI Kementerian, Kiamat Dalam Persepektif Al-Qur’an Dan Sains, Lajnah
pentashihan Mushaf Al-Qur‟an (Jakarta: 2011) h. 11
18
Agama RI Kementerian, Kiamat Dalam Persepektif Al-Qur’an Dan Sains, Lajnah
pentashihan Mushaf Al-Qur‟an (Jakarta: 2011) h. 12
22
(1). hari kiamat, (2). Apakah hari kiamat itu? (3). tahukah kamu
Apakah hari kiamat itu? (4). pada hari itu manusia adalah seperti
anai-anai yang bertebaran, (5). dan gunung-gunung adalah seperti
bulu yang dihambur-hamburkan.
19
Agama RI Kementerian, Kiamat Dalam Persepektif Al-Qur’an Dan Sains, Lajnah
pentashihan Mushaf Al-Qur‟an (Jakarta: 2011) h. 12
20
Agama RI Kementrian, Ensiklopedia Al-Qur`an, (Batara: PT charisma Ilmu), h.20
21
Agama RI Kementerian, Kiamat Dalam Persepektif Al-Qur’an Dan Sains, Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an (Jakarta: 2011) h. 13
23
(1). hari kiamat[1501], (2). Apakah hari kiamat itu? (3). dan
tahukah kamu Apakah hari kiamat itu?
e. Al-Waqi’ah
Menurut arti adalah peristiwa hebat kata ini terambil dari
waqi’ (ism fa’il) yang berasal dari waqa’a-yaqa’u, yang terjadi.23
Dalam Al-Qur‟an, kata al-waqi’ah disebut sebanyak 2 kali. Ayat yang
menjelaskan bahwa terjadinya Kiamat tidak dapat didustakan atau
diingkari siapa pun. Pesannya ditujukan bagi siapapun yang tidak
mendapat balasan atas hal buruk yang dikerjakan di dunia. 24
Keutamaan surat Al-Waqi‟ah
Abdullah bin Mas‟ud tergolong sahabat dekat Rasulullah Saw.
Ia teringat sebuah hadis yang didengarnya langsung dari Nabi
Muhammad Saw, lalu ia berkata, “Mereka tidak butuh (harta) itu. Aku
menyuruh mereka membaca surat al-waqi’ah. Karena aku mendengar
Rasulullah Saw bersabda, Barangsiapa membaca surat al-waqi’ah
setiap malam tidak akan tertimpa kefakiran selamanya.25
Abu Abdillah, seorang ulama pengikut Imam Ali bin Abi
Thalib ra, mengatakan, Bahwa membaca surat al-waqi’ah setiap
22
Agama RI Kementerian, Kiamat Dalam Persepektif Al-Qur’an Dan Sains, Lajnah
pentashihan Mushaf Al-Qur‟an (Jakarta: 2011) h. 13
23
Agama RI Kementerian, Kiamat Dalam Persepektif Al-Qur’an Dan Sains, Lajnah
pentashihan Mushaf Al-Qur‟an (Jakarta: 2011) h. 13
24
Agama RI Kementerian, Kiamat Dalam Persepektif Al-Qur’an Dan Sains, Lajnah
pentashihan Mushaf Al-Qur‟an (Jakarta: 2011) h. 14
25
Agama RI Kementrian, Ensiklopedia Al-Qur`an, (Batara: PT charisma Ilmu), h.22
24
26
Agama RI Kementrian, Ensiklopedia Al-Qur`an, (Batara: PT charisma Ilmu), h.23
27
Agama RI Kementrian, Ensiklopedia Al-Qur`an, (Batara: PT charisma Ilmu), h.23
28
Agama RI Kementerian, Kiamat Dalam Persepektif Al-Qur’an Dan Sains, Lajnah
pentashihan Mushaf Al-Qur‟an (Jakarta: 2011) h. 14
29
Agama RI Kementerian, Kiamat Dalam Persepektif Al-Qur’an Dan Sains, Lajnah
pentashihan Mushaf Al-Qur‟an (Jakarta: 2011) h. 15
25
(33). dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala
yang kedua), (34). pada hari ketika manusia lari dari saudaranya,
(35). dari ibu dan bapaknya, (36). dari istri dan anak-anaknya. (37).
Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup
menyibukkannya.(Ab-Basa‟ [80]: 33-37)
30
Agama RI Kementrian, Ensiklopedia Al-Qur`an, (Batara: PT charisma Ilmu), h.18
26
68. dan ditiuplah sangkakala, Maka matilah siapa yang di langit
dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. kemudian ditiup
sangkakala itu sekali lagi Maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu
(putusannya masing-masing).
i. Yaum al-Khuruj
Yaitu hari dikeluarkannya manusia dari kubur menuju tempat
berkumpul) Al-Mahsyar ketika sangkakala kedua ditiup Malaikat
Israfil. Al-Qur`an surat. Qaf [50] : 42
j. Yaum al-Fasl
31
Agama RI Kementerian, Kiamat Dalam Persepektif Al-Qur’an Dan Sains, Lajnah
pentashihan Mushaf Al-Qur‟an (Jakarta: 2011) h. 15
32
Agama RI Kementerian, Kiamat Dalam Persepektif Al-Qur’an Dan Sains, Lajnah
pentashihan Mushaf Al-Qur‟an (Jakarta: 2011) h. 16
27
k. At-Tammah al-Kubra
Hari yang merupakan malapetaka besar bagi orang kafir dan
pendosa.34 Orang yang terbiasa berbuat maksiat dan zalim.
l. Yaum al-Hasrah
Hari penyesalan, manusia yang bersalah merasakan penyesalan yang
amat dalam.35
“Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu)
ketika segala perkara telah diputus. dan mereka dalam kelalaian
dan mereka tidak (pula) beriman.”(QS. Maryam [19]: 39)
33
Agama RI Kementerian, Kiamat Dalam Persepektif Al-Qur’an Dan Sains, Lajnah
pentashihan Mushaf Al-Qur‟an (Jakarta: 2011) h. 16
34
Agama RI Kementerian, Kiamat Dalam Persepektif Al-Qur’an Dan Sains, Lajnah
pentashihan Mushaf Al-Qur‟an (Jakarta: 2011) h. 16
35
Agama RI Kementerian, Kiamat Dalam Persepektif Al-Qur’an Dan Sains, Lajnah
pentashihan Mushaf Al-Qur‟an (Jakarta: 2011) h. 17
28
“Hai Daud, Sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah
(penguasa) di muka bumi, Maka berilah keputusan (perkara) di
antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.
Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan
mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari
perhitungan”(QS. Shȃd [38]: 26
n. Yaum al-Wa’id
Hari ancaman, pada hari itukejadian yang Allah Swt. ancam
mereka yang kafir dengan siksa.37 Bentuk ancaman itu sudah
dijanjikan kepada orang kafir.
36
Agama RI Kementerian, Kiamat Dalam Persepektif Al-Qur’an Dan Sains, Lajnah
pentashihan Mushaf Al-Qur‟an (Jakarta: 2011) h. 17
37
Agama RI Kementerian, Kiamat Dalam Persepektif Al-Qur’an Dan Sains, Lajnah
pentashihan Mushaf Al-Qur‟an (Jakarta: 2011) h. 17
29
o. Yaum al-Azifah
Hari yang dekat karena hari kiamat telah dekat. Sesuatu yang
akan terjadi dimasa yang akan datang bisa di bilang dekat karena
kepastiannya akan terjadi. 38
p. Yaum Al-jam
Hari berkumpul, arti ini sama dengan yaum al-Mahsyar pada
hari itu semua manusia akan dikumpulkan di padang Mahsyar untuk
ditimbang amalnya dan ditentukan nasibnya; masuk surga atau
neraka.39
“Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Quran dalam bahasa
Arab, supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura
(penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-negeri)
sekelilingnya[1339] serta memberi peringatan (pula) tentang hari
berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan padanya. segolongan
masuk surga, dan segolongan masuk Jahannam” (QS. Asy-Syurȃ
[40]: 7)
38
Agama RI Kementerian, Kiamat Dalam Persepektif Al-Qur’an Dan Sains, Lajnah
pentashihan Mushaf Al-Qur‟an (Jakarta: 2011) h. 17
39
Agama RI Kementerian, Kiamat Dalam Persepektif Al-Qur’an Dan Sains, Lajnah
pentashihan Mushaf Al-Qur‟an (Jakarta: 2011) h. 18
30
q. Yaum al-Thalȃq
Hari pertemuan, pada hari itu, semua manusia, kafir dan
mukmin, yang zalim dan dizalimi akan bertemu untuk diadili di
hadapan yang Maha Adil. 40
r. Yaum al-Tanad
Hari saling memanggil pada hari itu sebagian manusia
memanggil yang lain untuk meminta pertolongan, karena dahsyatnya
kejadian hari kiamat saat itu.41
s. Yaum al-Tagȃbun
Hari kerugian, pada hari itu ditampakkan kepada orang kafir
akan kesalahan mereka. Kesalahan karena menjual (melepaskan)
40
Agama RI Kementerian, Kiamat Dalam Persepektif Al-Qur’an Dan Sains, Lajnah
pentashihan Mushaf Al-Qur‟an (Jakarta: 2011) h. 18
41
Agama RI Kementerian, Kiamat Dalam Persepektif Al-Qur’an Dan Sains, Lajnah
pentashihan Mushaf Al-Qur‟an (Jakarta: 2011) h. 18
31
t. Yaum al-Jaza’
Arti kata hari pembalasan, manusia akan mendapatkan
balasan atas perbuatan yang sudah dilakukan di dunia. Balasan
atau siksaan manusia tergantung amalan dan perbuatan apa yang
pernah mausia lakukan selama hidup di dunia.
Secara umum, istilah Al-Qur‟an yang menunjukan pada makna
Pada kejadian diatas disimpulkan bahwa kiamat yang disebutkan
dengan waktu dan hari kejadian, maka kejadian Kiamat dapat
dikelompokan menjadi tiga,43 yaitu:
1. Nama yang menggambarkan karaktiristik, ialah al-Qȃri’ah,
al-Hȃqqah.
42
Agama RI Kementerian, Kiamat Dalam Persepektif Al-Qur’an Dan Sains, Lajnah
pentashihan Mushaf Al-Qur‟an (Jakarta: 2011) h. 19
43
Agama RI Kementerian, Kiamat Dalam Persepektif Al-Qur’an Dan Sains, Lajnah
pentashihan Mushaf Al-Qur‟an (Jakarta: 2011) h. 10
32
ُ بََََُِْب َّحُِِ عِِْذَ سَسُىهِ اهللِ صَيًَّ اهلل:َحَذَّثٍَِْ أَبٍِ ُع ََشُ بُِِ اىْخَطَّبةِ قَبه
ُ َشذَِذ،ِ ِإرْ طََيعَ عَيََُِْب سَجُوٌ َشذَِذُ بََُبضِ اىثَُِّبة،ًٍِعَئَُِِ وَسََّيٌَ رَاثَ َى
َ حَخًَّ جََيس،ْ َوىَب َ ِعشِفُُٔ ٍَِّْب أَ َحذ،ِ ىَب َُشَي عَئَُِِ أََثشُ اىسَّ َفش،ِسَىَادِ اىشَّ َعش
َُِِّٔضعَ مَف
َ َ وَو،َُِِٔ فَؤَسَِْذَ سُمْبَخَُِِٔ ِإىًَ سُمْبَخ،ٌَِإىًَ اىَّْبٍِِّ صَيًَّ اهللُ عَئَُِِ وَسََّي
44
Agama RI Kementerian, Kiamat Dalam Persepektif Al-Qur’an Dan Sains, Lajnah
pentashihan Mushaf Al-Qur‟an (Jakarta: 2011) h. 10
45
Yusuf al Wabil, Yaumul Qiyamah (Tanda-Tanda Dan Gambaran Hari Kiamat
Berdasarkan Sumber-Sumber Yang Otentik), (Jakarta: Qisthi Press 2006) h. 63
33
ًَّ فَقَبهَ سَسُىهُ اهللِ صَي،ًََِ ُذ أَخِِبشٍِِّ عَ ِِ اىْئِسِيَب َّ ََب ٍُح:َ وَقَبه،ََِِٔخزِ َعَيًَ ف
ََُذّا سَسُىه َّ «اىْئِسِيَبًُ أَُْ حَشِ َهذَ أَُْ ىَب ِإىََٔ إِىَّب اهللُ َوأََُّ ٍُح:ٌَاهللُ عَئَُِِ وَسََّي
،َُ وَحَصُىًَ سٍََضَب،َ وَحُؤِحٍَِ اىزَّمَبة،َ وَحُقٌَُِ اىصَّيَبة،ٌَاهللِ صَيًَّ اهللُ عَئَُِِ وَسََّي
َُٔ فَعَجِبَِْب ى:َ قَبه،َ صَذَ ْقج:َ قَبه،»وَحَحُجَّ اىْبَُِجَ إُِِ اسِخَطَ ِعجَ ِإىَُِِٔ سَبُِيًب
،ِ «أَُْ حُؤٍَِِِ بِبهلل:َ قَبه،ُِ فَؤَخِِبشٍِِّ عَِِ اىِْئميَب:َ قَبه،ُُٔ وََُصَذِّق،َُُٔسَِؤى
،»ِِّٓ وَحُؤٍَِِِ بِبىْ َقذَسِ خَُِشِِٓ وَشَش،ِ وَاىَُْىًِِ اىْآ ِخش،ِِٔ وَسُسُي،ِِٔ وَمُخُب،ِِٔوٍََيَبِئنَخ
َ «أَُْ حَعُِبذَ اهللَ مَؤََّّل:َ قَبه،ُِ فَؤَخِِبشٍِِّ عَِِ اىْئِحِسَب:َ قَبه،َصذَ ْقج َ :َقَبه
«ٍَب:َ قَبه،ِ فَؤَخِِبشٍِِّ عَِِ اىسَّبعَت:َ قَبه،»َ فَئُِْ َىٌِ َحنُِِ َحشَآُ فَئَُِّّٔ َشَاك،َُٓحشَا
َُْ «أ:َ قَبه، فَؤَخِِبشٍِِّ عَِِ أٍََبسَحِهَب:َاىََْسِئُىهُ عَِْهَب بِؤَعَِيٌَ ٍَِِ اىسَّبئِوِ» قَبه
ٍِ َوأَُْ َحشَي اىْحُفَبةَ اىْ ُعشَاةَ اىْعَبىَتَ سِعَبءَ اىشَّبءِ َخَطَب َوىُىَُ ف،حَِيذَ اىْؤٍََتُ سَبَّخَهَب
ٍَِِ ٌِ «ََب ُع ََشُ أَحَذِس:ٍِ ثٌَُّ قَبهَ ى، ثٌَُّ اِّطَيَقَ فَيَبِْثجُ ٍَيًُِّب:َ قَبه،»ُِاىْبَُُِْب
ٌُِ «فَئَُِّّٔ جِِبشَِوُ أَحَب ُمٌِ َُعَيِّ َُن:َ قَبه،ٌُ اهللُ وَسَسُىىُُٔ أَعَِي:ُاىسَّبئِوُ؟» قُ ْيج
»ٌِدََِْ ُن
“Diriwayatkan dari Ummar bin Khattab ra. Ketika kami sedang
duduk di sisi Nabi Saw, tiba-tiba muncul kea rah kami seorang
laki-laki, sangat putih pakaiannya, hitam pekat rambutnya, tidak
tampak pada tumbuh nya tanda-tanda sehabis dari berpergian
jauh dan tidak seorang pun di antara kami mengenalnyya. Lalu
orang itu duduk di hadapan Nabi saw dengan menyandarkan
kedua lutut nya pada kedua lutut beliau serta meletakkan kedua
telapak tangannya diatas kedua paha beliaiu dan berkata “Ya
Muhammad, beritahulah aku tentang islam” maka Nabi
menjawab: “Yaitu: Bersyahadat bahwa tiada sesembahan yang
haq Allah Swt serta Muhammad Saw adalah Rasulullah,
mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, melakukan puasa pada
bulan Ramadhan, dan melaksanakan haji ke Baitullah jika mampu
untuk mengadakan perjalanan kesana, “lelaki itu pun berkata
Jujur “benarlah engkau” kata umar: kami merasa heran kepada
34
46
Shahih Muslim, Al Musnad Al Shahih Al Mukhtashar bi An-Naql Al-A’dl an Al-A’dl
Rasulillah Saw, (Beirut: Dar al-Ihya, 261 H), Juz 1, h. 36
35
2. Tanda-tanda Besar
1) Munculnya Imam Mahdi
2) Munculnya Dajjal
3) Turunnya Nabi Isa As
4) Munculnya Ya‟juj dan Ma‟ruj
5) Matahari Terbit dari Barat
6) Terjadinya Lubang Besar di Timur, Barat dan di Negeri Arab
47
Sholeh Taufiq, Detik-Detik Kiamat, Tanda-tanda Kiamat Shugro Dan Kubro,
(Tangerang: Lafazh Book indonesia 2017) h. 433
38
48
Manshur Abdul Hakim, Tanda-tandanya Menurut Islam, Kristen dan Yahudi, (Depok:
Gema Insani, 2007), Cet, 1, h.
49
Imam Al-Qurthubi, Rahasia Kematian, Alam Akhirat, Dan Kiamat, (Jakarta: Akbar
Media Eka Sarana 2004), Cet, 2 h.753
50
Irfan Fahmi, Ensiklopedia Kiamat, (Jakarta: Gema Insani 2013) h. 17
39
perkara gaib yang harus kita imani itu salah satunya adalah tanda-tanda
hari kiamat. Tanda-tanda ini di antaranya adalah keluarnya Dajjal,
turunnya Nabi Isa bin Maryam a.s. keluarnya Ya‟juj dan Ma‟juj,
keluarnya binatang melata, terbitnya matahari dari barat, dan peristiwa-
peristiwa lain yang sudah diwartakan secara shahih oleh banyak riwayat.
51
“(dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghaib, Maka Dia tidak
memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu.27.
Kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya, Maka Sesungguhnya Dia
Mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.
(QS. Al Jinn [72]: 26-27)
51
Irfan Fahmi, Ensiklopedia Kiamat, (Jakarta: Gema Insani 2013) h. 17
52
Irfan Fahmi, Ensiklopedia Kiamat, (Jakarta: Gema Insani 2013) h. 17
40
53
Irfan Fahmi, Ensiklopedia Kiamat, (Jakarta: Gema Insani 2013) h. 17
54
Irfan Fahmi, Ensiklopedia Kiamat, (Jakarta: Gema Insani 2013) h. 19
41
55
Imam Al-Qurthubi, Rahasia Kematian dan Alam Akhirat dan Kiamat, (Jakarta: Akbar
Media Eka Rahasia 2003), h. 705
56
Imam Al-Qurthubi, Rahasia Kematian dan Alam Akhirat dan Kiamat, (Jakarta: Akbar
Media Eka Rahasia 2003), h. 705
42
57
Imam Al-Qurthubi, Rahasia Kematian dan Alam Akhirat dan Kiamat, (Jakarta: Akbar
Media Eka Rahasia 2003), h. 707
43
58
Imam Al-Qurthubi, Rahasia Kematian dan Alam Akhirat dan Kiamat, (Jakarta: Akbar
Media Eka Rahasia 2003), h. 708
BAB III
BIOGRAFI SAYYID QUTB SERTA KITAB MASYAHID FI YAUM AL-
QIYȂMAH
1
Slahah abdul Fatah al-Khalidi, Pengantar Memahami Tafsir Fi Zhilalil Qur`an Sayyid
Qutb, terj. Salafuddin Abu Sayyid (Surakarta: Era Intermedia, 2001), h.23-24
2
Slahah abdul Fatah al-Khalidi, Pengantar Memahami Tafsir Fi Zhilalil Qur`an Sayyid
Qutb, terj. Salafuddin Abu Sayyid (Surakarta: Era Intermedia, 2001), h.24
44
45
3
Slahah abdul Fatah al-Khalidi, Pengantar Memahami Tafsir Fi Zhilalil Qur`an Sayyid
Qutb, terj. Salafuddin Abu Sayyid (Surakarta: Era Intermedia, 2001), h.24
4
Nuim Hidayat, Sayyid Qutb Biografi dan Kejernihan Pemikirannya, (Jakarta: Gema
Nurani, 2005), h. 17
5
MH bin Zulfikar, Jurnal Biografi Sayyid Qutb, (Universitas SUSKA: 2015) h. 1
6
MH bin Zulfikar, Jurnal Biografi Sayyid Qutb, (Universitas SUSKA: 2015) h. 2
46
7
Faizah Ali Syibromalisi dan Jauhar Azizy, Membca Kitab Tafsir Klasik-Modern,
(Ciputat: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2011), h.131
8
Slahah abdul Fatah al-Khalidi, Pengantar Memahami Tafsir Fi Zhilalil Qur`an Sayyid
Qutb, terj. Salafuddin Abu Sayyid (Surakarta: Era Intermedia, 2001), h.26
9
Slahah abdul Fatah al-Khalidi, Pengantar Memahami Tafsir Fi Zhilalil Qur`an Sayyid
Qutb, terj. Salafuddin Abu Sayyid (Surakarta: Era Intermedia, 2001), h.26
47
10
K. Salim Bahnasawi, Butir-butir Pemikiran Sayyid Qutb: Menuju Pembaruan Gerakan
Islam, terj. Abdul Hayyie al-Kattani dkk, (Jakarta: Gema Insani Press, 2003), h.16-17
11
Sayyid Qutb, Tafsir Fi Zhilalil Qur`an (Diwabah Naungan Al-Qur`an), terj. As‟ad
Yasin, dkk., Jilid 1, (Jakarta: Gema Insani Press, 2000), h.406
48
dan kian yakin akan kemerosotan moral orang Barat yang dapat
dikategorikan sebagai jahiliyah modern.12
Hasil studi dan pengalamannya selama di Amerika Serikat
Sayyid Qutb melihat bahwa sekalipun Barat telah berhasil meraih
kamajuan pesat alam bidang sains dan teknologi, namun
sesungguhnya ia merupakan peradaban yang karena kosong dari nilai
spiritual.13
3. Pengalaman Organisasi
Setahun setelah kembali dari amerika serikat, ia bergabung
dengan Jama‟ah Ikhwanul Muslimin14 pada tahun 1951 dan menjadi
salah satu seorang tokohnya yang berpengaruh, di samping Hasan al-
Hudaibi dan Abdul Qadir Audah. Sewaktu larangan terhadap
Ikhwanul Muslimin di cabut pada 1951, ia terpilih sebagai anggota
panitia pelaksana dan memimpin bagian dakwah. Istana dan para
meneterinya menilai Sayyid Qutb sebagai ancaman atas sistem
monarik karena pemikiran-pemikirannya membuat Ikhwan (sebutan
singkat Ikhwanul Muslimin) makin mendapatkan hari di masyarakat.
Menurut beliau, berhukum kepada sistem atau undang-undang
Allah SWT dan kitab-Nya bukanlah perbuatan sunah, sukarela atau
pilihan, tetapi itu adalah keimanan. Firman Allah SWT:
12
Irwan Masduqi, ketika Nonmuslim Membaca Al-Qur`an, (Yogyakarta: Bunyan, 2013),
h. 109
13
Muhammad Misbah, Corak Penafsiran Sayyid Qutb dalam Dhilal Al-Qur`an,
http://badaigurun.blogspot.com/2009/05/corak-penafsiran-sayyid-qutb-dalam-html diakses pada
tanggal 22 Juli 2019
14
Jama‟ah Ikhwanul Muslimun berdiri di kota Islamiyah, Mesir pada Maret 1928 dengan
pendirinya hasan al-Banna, adalah salah satu jamaah dari umat Islam, mengajak dan menuntut
ditegakkanya syari‟at Allah, bekerja dengan-Nya dan untuk-Nya, keyakinan yang bersih
menghujam dalam sanubari, pemahaman yang benar yang merasuk dalam akal dan fitrah, syari‟ah
yang mengatur al-Jawarih (anggota tubuh), perilaku dan politik. Gerakan Ikhwanul Muslimin
sudah tersebar ke seluruh dunia. (lihat Wikipedia
https://id.wikipedia.org/wiki/Ikhwanul_Muslimin,diakses pada tanggal 22 Juli 2019).
49
15
Sayyid Qutb, Tafsir Fi Zhilalil Qur`an (Diwabah Naungan Al-Qur`an), terj. As‟ad
Yasin, dkk., Jilid 1, (Jakarta: Gema Insani Press, 2000), h.406
50
16
Akhmad Jenggis, Kebangkitan Islam, (Yogyakarta: NFP Publishing, 2011), h. 87
17
Syaikh Muhammad Sa‟id Mursi, Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah,
(Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2007), h.251
18
Ali Rahmena, Para Perintis Zaman Baru Islam, H. 164-165
51
19
Fadh bin Abdurrahman ar-rumi, Ulumul Qur`an: Studi Kompleksitas Al-Qur`an,
Amirul Hasan dan Muhammad Halabi, (Yogyakarta: Titian Ilahi, 1996), h.215
20
Syaikh Muhammad Sa‟id Mursi, Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah,
(Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2007), h.254
21
Sayyid Qutb, Tafsir Fi Zhilal al-Qur`an, (Di Bawah Naungan Al-Qur`an, terj. As‟ad
Yasin, dkk., jilid I, h.406
52
22
Nuim Hidayat, Sayyid Qutb Biografi dan Kejernihan Pemikirannya, (Jakarta: Gema
Nurani, 2005), h. 22
53
23
Slahah abdul Fatah al-Khalidi, Pengantar Memahami Tafsir Fi Zhilalil Qur`an Sayyid
Qutb, terj. Salafuddin Abu Sayyid (Surakarta: Era Intermedia, 2001), h. 109
55
24
Faizah Ali Syibromalisi dan Jauhar Azizy, Membca Kitab Tafsir Klasik-Modern,
(Ciputat: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2011), h.139
56
25
M Sja‟roni, Studi Tafsir Temtaik, Panca Wahana Jurnal Studi Islam, Vol. 9, No. 1,
2014
26
Abdul Aziz, Hari Kiamat Menurut Al-Qur`an, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1986), h. 322
57
1
Achmad Baiquni, Al-Qur`an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman, (Jakarta:
Dana Bhakti Prima Yasa, 1996), Cet. 1, h. 203
60
61
masing, siapa yang boleh ke surge dan siapa yang boleh ke neraka.
Itulah pengertian kiamat menurut beliau.
Setelah peneliti mengetahui bagaimana perubahan bumi,
maka peneliti mulai menelaah tentang kosa kata ٌَِىِوَ انْقٍَِايَة dalam
2
Kementerian Agama RI, Pencitaan Bumi Tafsir Ilmi, (Jakarta: Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur`an, 2010), Jilid 3, h. 21
62
3
Kementerian Agama RI, Pencitaan Bumi Tafsir Ilmi, (Jakarta: Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur`an, 2010), Jilid 3, h. 21
63
4
Kementerian Agama RI, Pencitaan Bumi Tafsir Ilmi, (Jakarta: Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur`an, 2010), Jilid 3, h. 22
5
Kementerian Agama RI, Pencitaan Bumi Tafsir Ilmi, (Jakarta: Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur`an, 2010), Jilid 3, h. 23
64
6
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), Jilid 8, h.
128
7
Sayyid Qutb, Masyahid Fi Yaum Al-Qiyamah, (Nasr: Dȃr Al-Suruq, 1968),
h.197
65
8
Jalaludin as-Suyuthi, Sebab Turunnya Ayat Al-Qur`an, (Jakarta: Gema Insani
2008), h. 487
9
Quraish Shihab, Kematian adalah Nikmat Sekelumit pandangan Filosof,
Agamawan, Ilmuan dan Al-Qur`an, (Tangerang: Lentera Hati, 2013), h. 177
66
10
Syaikh Muhammad Uwais An-Nadwy, Tafsir Ibnu Qayyim, Tafsir ayat-ayat
pilihan, (Jakarta: Darul Falah, 2000), h. 609
11
Ipnu Rinto Nugroho, Misteri Kehidupan Alam Barzakh, (Yogyakarta:
Mueeza, 2017), Cet. 1, h. 177
67
adalah satu kelompok terdiri dari serangga, burung dan jin dengan
seorang manusia. Meskipun dia seorang Nabi dan kemampuan
seperti itu termasuk tanda-tanda kenabiannya, ia pun tetap
seorang manusia. Lalu datanglah kisah “binatang melatah”
sebagai tanda-tanda kiamat, selaras dengan kandungan surat dan
suasana dialog yang dikandungnya yang dilukiskan dalam Al-
Qur`an bukti umum.12
Pada saat itu pula seluruh manusia dikumpulkan, namun di
sini seakan-akan ingin ditonjolkan suatu cara khusus untuk
mengumpulkan orang-orang yang mendustakan. Mulai dari umat
pertama hingga terakhir. Ini adalah pertanyaan untuk
meremehkan dan catatan peringatan. Menceritakan ciri-ciri
manusia yang berdusta. Pada saat itu tidak bisa menjawab ketika
dapat pertanyaan, yang aneh padahal manusia memiliki lidah
untuk menjawab. Maka pada saat itu pula yang berbicara adalah
binatang melatah di anehkan seorang binatang yang bisa
berbicara, itu menjadi pemandangan pada hari akhir dan menjadi
bukti-bukti di dunia.
Pada buku Sayyid Qutb juga menceritakan kehinaan dan
kepasraan orang-orang yang berdusta tentang akan
ditiupankannya sangkakala. Yang menjadi bukti bahwa akan
digulung nya gunug-gunung yang disangka oleh mereka itu
adalah gunung yang kokoh berada di tempatnya. Padahal pada
saat tiupan sangkakala sudah ditiupkan semua akan dihancurkan
sesuai dengan gambaran yang sudah dijelaskan dalam Al-Qur`an.
12
Sayyid Qutb, Masyahid Fi Yaum Al-Qiyamah, (Nasr: Dȃr Al-Suruq, 1968),
h. 134
69
13
Kementerian Agama RI, Pencitaan Bumi Tafsir Ilmi, (Jakarta: Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur`an, 2010), Jilid 3, h. 35
70
14
Kementerian Agama RI, Pencitaan Bumi Tafsir Ilmi, (Jakarta: Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur`an, 2010), Jilid 3, h. 40
71
15
Sayyid Qutb, Masyahid Fi Yaum Al-Qiyamah, (Nasr: Dȃr Al-Suruq, 1968),
h. 76-77
16
Sayyid Qutb, Masyahid Fi Yaum Al-Qiyamah, (Nasr: Dȃr Al-Suruq, 1968),
h. 76-77
73
17
Sayyid Qutb, Masyahid Fi Yaum Al-Qiyamah, (Nasr: Dȃr Al-Suruq, 1968),
h. 199
75
18
Sayyid Qutb, Masyahid Fi Yaum Al-Qiyamah, (Nasr: Dȃr Al-Suruq, 1968),
h. 209
19
Sayyid Qutb, Masyahid Fi Yaum Al-Qiyamah, (Nasr: Dȃr Al-Suruq, 1968),
h. 209
76
21
Kementerian Agama RI, Pencitaan Bumi Tafsir Ilmi, (Jakarta: Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur`an, 2010), Jilid 3, h. 48
79
22
Kementerian Agama RI, Pencitaan Bumi Tafsir Ilmi, (Jakarta: Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur`an, 2010), Jilid 3, h. 49
23
Kementerian Agama RI, Pencitaan Bumi Tafsir Ilmi, (Jakarta: Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur`an, 2010), Jilid 3, h. 49
80
24
Sayyid Qutb, Masyahid Fi Yaum Al-Qiyamah, (Nasr: Dȃr Al-Suruq, 1968),
h.242
81
25
Sayyid Qutb, Masyahid Fi Yaum Al-Qiyamah, (Nasr: Dȃr Al-Suruq, 1968),
h. 284
82
26
Sayyid Qutb, Masyahid Fi Yaum Al-Qiyamah, (Nasr: Dȃr Al-Suruq, 1968),
h.235
84
e. Manusia dibolak-balikkan.
Allah Swt banyak menceritakan keadaan orang-orang
yang musyrik terhadap-Nya di dunia dan balasan yang akan
mereka dapatkan di negeri akhirat. Dimana mereka
dijadikan tandingan-tandingan bagi Allah Swt. Yaitu,
sesembahan yang mereka sembah bersama Allah Swt dan
mereka mencintai sama seperti mencintai Allah Swt.
Padahal Allah Swt adalah Dzat yang tidak ada yang
disembah selain Dia.27
Yaitu mereka benar-benar melihat segala siksaan
Allah Swt sekaligus tipu daya maupun jalan-jalan kesesatan.
Jalan keselamatan telah terputus dari mereka, sehingga
mereka tidak dapat jalan untuk menghindar dan berpaling
dari bencana dan siksaan neraka.
28
Sayyid Qutb, MAsyahid Fi Yaum Al-Qiyamah, (Nasr: Dȃr Al-Suruq, 1968),
h. 289
86
29
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), Jilid 2,
h. 583
88
30
Shahih Muslim, Al Musnad Al Shahih Al Mukhtashar bi An-Naql Al-A‟dl an
Al-A‟dl Rasulillah Saw, (Beirut: Dar al-Ihya, 261 H), Juz 1, h .6912
31
Kementerian Agama RI, Pencitaan Bumi Tafsir Ilmi, (Jakarta: Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur`an, 2010), Jilid 3, h. 8
91
32
Lintasan yang dilalui oleh benda langit untuk mnegitari benda-benda langit
yang lan, yang mempunyai gaya gravitasi yang lebih besar. Satelit palapa tidak berada
pada orbit yang ditentukan. Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka, Kampus
Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988) Cet. 1, 1061
92
34
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), Jilid 3,
h. 423
96
35
Sayyid Qutb, MAsyahid Fi Yaum Al-Qiyamah, (Nasr: Dȃr Al-Suruq, 1968),
h. 67-69
98
8. apabila ditiup sangkakala, 9. Maka waktu itu adalah
waktu (datangnya) hari yang sulit, 10. bagi orang-orang
kafir lagi tidak mudah. 11. biarkanlah aku bertindak
terhadap orang yang aku telah menciptakannya
sendirian[1526]. 12. dan aku jadikan baginya harta
benda yang banyak, 13. dan anak-anak yang selalu
bersama Dia, 14. dan Ku lapangkan baginya (rezki dan
kekuasaan) dengan selapang-lapangnya, 15. kemudian
Dia ingin sekali supaya aku menambahnya. 16. sekali-
36
Sayyid Qutb, MAsyahid Fi Yaum Al-Qiyamah, (Nasr: Dȃr Al-Suruq, 1968),
h. 150-152
102
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan yang telah dipaparkan oleh penulis terkait
kejadian “Hari Kiamat Dalam Al-Qur`an menurut Sayyid Qutb”
dengan semua kejadian awal pembentukan bumi dan seisinya
sehingga sampai kejadian kiamat itu terjadi, maka yang dijelaskan
terkait pembuktian dan kedahsyatan, yang terjadi pada hari kiamat
terkait ayat-ayat Al-Qur`an. Yang dijelaskan dalam buku ini,
dengan ungkapan keadaan bumi dan langit dan dilukisan siksaan
dan model manusia, dalam ayat-ayat yang dijelaskan dengan
siksaan yang berbeda-beda. Tentang perasaan dan penyesalan
yang dirasakan ketika hari kebangkitan itu terjadi, Ancaman-
anacaman yang dijelaskan dalam buku ini dengan gambaran
siksaan, berupa kehinaan dan kemuliaan. Ancaman siksaan yang
diyakini dengan kekuasaan Allah Swt. berikan di akhirat nanti
sesuai dengan kadar siksaan makhluk tersebut.
Peneliti manarik kesimpulan bahwa, yang
melatarbelakangi kejadian hari kiamat dalam Al-Qur`an adalah:
1. Bahwa kebesaran Allah Swt dalam menciptakan Bumi
dan jagat raya itu memang sudah menjadi takdir yang
awalnya tidak ada menjadi.
2. Bahwa kandungan Al-Qur`an tentang kejadian hari
kiamat, bisa menyeimbangkan kehidupan dunia
sebagai kesenangan semata, sedikit penipuan. Dan
105
106
DAFTAR PUSTAKA
100