Anda di halaman 1dari 53

UPAYA PENCEGAHAN RADIKALISME

MELALUI PERAN PEREMPUAN DALAM


KELUARGA

(Kajian Tematik Tafsir Al-Qur`an)


Skripsi ini Diajukan

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh:

Siti Saidatus Suaidah


NIM: 14210609

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR`AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA

1441 H/2020 M
UPAYA PENCEGAHAN RADIKALISME
MELALUI PERAN PEREMPUAN DALAM
KELUARGA

(Kajian Tematik Tafsir Al-Qur`an)


Skripsi ini Diajukan

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh:
Siti Saidatus Suaidah
NIM: 14210609

Pembimbing:
Drs. Arison Sani, MA

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR`AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA

1441 H/2020 M
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Upaya Pencegahan Radikalisme melalui Peran


Perempuan dalam Keluarga (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur`an)” yang
disusun oleh Siti Saidatus Suaidah dengan Nomor Induk Mahasiswa
14210609 telah diperiksa melalui proses pembimbingan dengan baik dan
disetujui untuk diujikan pada Sidang Munaqasyah.

Jakarta, 16 Januari 2020

Pembimbing,

Drs. Arison Sani, MA

i
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Upaya Pencegahan Radikalisme melalui Peran


Perempuan dalam Keluarga (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur`an)” yang
disusun oleh Siti Saidatus Suaidah dengan Nomor Induk Mahasiswa
14210609 telah diujikan pada Sidang Munaqasyah Fakultas Ushuluddin
Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta pada tanggal 28 Januari 2020.

Jakarta, 28 Januari 2020

Dekan Fakultas Ushuluddin

Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta

Dr. Muhammad Ulinnuha., Lc., MA.

Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,

Dr. H. Muhammad Ulinnuha., Lc., MA Mamluatun Nafisah, S.Ud., M.Ag.

Penguji I, Penguji II,

Ali Mursyid, M. Ag. Ahmad Hawasi, M. Ag.

Dosen Pembimbing,

Dr. Arison Sani, MA

ii
PERNYATAAN PENULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Siti Saidatus Suaidah

NIM : 14210609

Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 19 Juli 1996

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Upaya Pencegahan Radikalisme


melalui Peran Perempuan dalam Keluarga (Kajian Tematik Tafsir Al-
Qur`an)” adalah benar-benar asli karya saya kecuali kutipan-kutipan yang
sudah disebutkan. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya
menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 28 Januari 2020

Siti Saidatus Suaidah

iii
MOTTO

      

“Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.”

- ‫ َوﷲُ اﻟ ُْﻤ ْﺴﺘَـ َﻌﺎن‬-

iv
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan. Setelah perjuangan yang


begitu panjang dengan tak henti-hentinya mengharap pertolongan dan izin dari
Allah SWT., akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Upaya Pencegahan Radikalisme melalui Peran Perempuan dalam Keluarga
(Kajian Tematik Tafsir Al-Qur`an)”

Shalawat beriring salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi


Muhammad saw., seluruh keluarganya, para sahabatnya serta seluruh
pengikutnya hingga akhir zaman. Allâhumma Shalli ‘alâ Sayyidinâ
Muhammad.

Selama proses penyusunan serta penyelesaian skripsi ini, penulis


menyadari sepenuhnya bahwa karya sederhana ini hakikatnya bukanlah
mutlak hasil jerih payah penulis seorang. Akan tetapi banyak pihak yang ikut
terlibat di dalamnya, baik yang memberikan bimbingan kepada penulis,
memberikan bantuan, motivasi, menjadi teman diskusi, terlebih yang dengan
tulus memanjatkan doa tiada henti. Oleh karena itu, pada kesempatan ini,
penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih teramat dalam kepada
semuanya. Ucapan terimakasih tersebut penulis haturkan kepada:

1. Allah SWT., atas seluruh pertolongan yang penulis dapatkan selama


proses penyusunan skripsi ini.
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, Lc, MA selaku Rektor
Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.
3. Bapak Dr. H. M. Ulinnuha Husnan, Lc, MA selaku Dekan Fakultas
Ushuluddin IIQ Jakarta serta Dosen Pengampu mata kuliah
Metodologi Penelitian ketika penulis duduk di bangku semester VII.

v
Dari beliau penulis banyak memperoleh ilmu pengetahuan terkait
kepenulisan karya ilmiah.
4. Kak Mamluatun Nafisah selaku Kepala Program Studi Ilmu Al-Qur`an
dan Tafsir IIQ Jakarta. Terimakasih banyak penulis sampaikan kepada
Kak Mamlu, atas kesediannya untuk berdialog dengan penulis
ditengah kebimbangan penulis terkait tugas akhir. Dari beliau penulis
terinspirasi untuk mengkaji tema skripsi ini. Terimakasih pula atas
bantuan yang diberikan selama proses penyelesaian persyaratan
mengikuti sidang munaqasyah.
5. Bapak Drs. Arison Sani, MA selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
dengan sabar memberikan arahan kepada penulis hingga skripsi ini
terselesaikan. Semoga Bapak senantiasa diberikan kesehatan serta
berlimpah rahmat Allah SWT.
6. Staf fakultas Ushuluddin (Ibu Kokoy, Bu Suci dan Mbak Dewi), yang
telah membantu setiap tahap proses pendidikan yang harus penulis
lalui selama menimba ilmu sebagai mahasiswa fakultas Ushuluddin di
IIQ Jakarta. Tak terkecuali dalam proses penyelesaian tugas akhir
penulis, yakni menyusun skripsi ini. Terimakasih atas arahan ibu-ibu
sekalian sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas tersebut dan lulus
sidang.
7. Ibu Istiqomah dan Bu Iffaty. Terimakasih karena ibu telah mengajukan
nama penulis serta membantu penulis sehingga dikehendaki sebagai
salah satu mahasiswa penerima dana bantuan kampus yang memang
amat penulis butuhkan untuk proses pemenuhan persyaratan mengikuti
sidang munaqasyah.
8. Ibu Laila dan keluarga, selaku donator IIQ Jakarta yang menjadi
washilah pertolongan Allah untuk penulis dalam melunasi biaya

vi
pendidikan di IIQ Jakarta. Semoga pertolongan Allah selalu dekat dan
hadir untuk Ibu dan keluarga.
9. Pimpinan dan staf perpustakaan IIQ Jakarta, pimpinan dan karyawan
perpustakaan umum dan perpustakaan fakultas Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta serta seluruh staf Pusat Studi
Al-Qur`an (PSQ), yang telah mempersilahkan penulis mencari bahan
yang diperlukan dalam penyusunan skripsi.
10. Abah Sam’un dan Emak Putihat, ayahanda serta ibundaku tercinta.
Ucapan terimakasih tentu tak cukup untuk mengungkapkan betapa
bersyukurnya penulis memiliki orang tua seperti Abah dan Emak.
Kepercayaan, rasa khawatir serta rindu yang Abah dan Emak coba
kalahkan dan simpan rapat saat penulis memilih menimba ilmu di
tempat yang jauh tentu menjadi alasan mengapa penulis berupaya
menyelesaikan pendidikan walau perjalanannya tak luput dari
kepayahan. Terimakasih atas wejangan sederhana namun
mencerahkan dan menguatkan yang diberikan, terimakasih atas doa
yang tiada henti dipanjatkan, terimakasih atas kasih sayang,
pengorbanan, kesabaran, kepercayaan, support serta penerimaan yang
dapat penulis rasakan. Semoga Allah izinkan karya tulis penulis
bermanfaat dan menjadi amal jariyah, sehingga pahala yang didapat
juga mengalir untuk Abah dan Emak.
11. Teruntuk kakak-kakak serta adik-adikku yang luar biasa; Kang Asep
dan Teh Iis, Kang Uci dan Teh Lilis, Kang Oni, Kholis, Fatimah, Rizki,
Yusuf dan Faiz. Terimakasih atas dukungan serta doa-doanya.
Terimakasih atas semangat kalian yang selalu sukses tersalurkan
kepada penulis ketika penulis membutuhkan support dalam proses
penyelesaian penyusunan skripsi ini. Dengan hati yang merendah

vii
kepada-Nya, penulis selalu berdoa, mengharap kebaikan dunia dan
akhirat untuk kalian semua. Semoga Allah mengabulkan.
12. Naili Rohmah, S.Ag, Ulfah Khoiriyyah, Wulandari Suparjo, Anita
Eliana, Saidah, Ustadzah Kholis, Sri Rahayu, S. Ag, Iriyani Fadirubun,
S.Ag, Fauziah, S.Ag, Syarah Shofiah Arifin S.Ag, Restia Mawaddah,
S. Ag, Entin Shalihat S. Ag, Ihwaliah Matdoan, S.Hum, Qumil Laila,
S. Ag, Uli Rif’atul Millah, S.Ag, dan lainnya yang senantiasa
menyemangati dan mendoakan penulis. Terimakasih atas motivasi
serta bantuannya. Terimakasih karena telah menumbuhkan harapan
kuat di hati penulis bahwa tak ada yang tidak mungkin bagi Allah.
Sukses selalu, Amin.
13. Ahmad Rifa’i bin Ruman. Teman berjuang sekaligus guru yang
banyak membantu. Terimakasih atas dorongan dan dukungan yang
diberikan, atas solusi yang ditawarkan setiap kali penulis menghadapi
kesulitan dalam menyusun skripsi ini serta atas keyakinan yang
berusaha ditransfer kepada penulis bahwa Allah akan senantiasa
menolong hamba-Nya. Jazâkallâh ahsanal jazâ` yâ Ustâdzî.
14. Seluruh keluarga besar penulis, guru-guru serta teman-teman
seperjuangan IIQ Jakarta dan Pondok Pesantren Modern Nurussalam.
Jazakumullah Khoir untuk support dan doa-doanya. Dan terakhir,
terimakasih pula untuk;
15. Pembaca sekalian, semoga karya sederhana ini dapat memberikan
inspirasi serta bermanfaat bagi pembaca.

Tiada yang dapat penulis berikan sebagai tanda balas budi atas
kebaikan, kemudahan, bantuan serta dukungan selain untaian doa semoga
Allah balas dengan kebaikan yang lebih. Jazâkumullâh Ahsanal Jazâ`.

viii
Atas segala kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam penulisan
skripsi ini, penulis memohon maaf yang sedalam-dalamnya.Semoga karya
penulis ini bermanfaat dan bernilai pahala di sisi Allah SWT., Amin.

Jakarta, 17 Januari 2020

Siti Saidatus Suaidah

ix
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………………... i

LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………… ii

PERNYATAAN PENULIS …………………………………………........ iii

MOTTO ………………………………………………………………...... iv

KATA PENGANTAR ………………………………………………….. v

DAFTAR ISI …………………………………………………………….. x

PEDOMAN TRANSLITERASI ……………………………………… xiv

ABSTRAK .......………………………………………………………… xvii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………….. 1

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………….. 1


B. Permasalahan ……………………………………………………... 10
1. Identifikasi Masalah ………………………………………. 10
2. Pembatasan Masalah ……………………………………… 11
3. Perumusan Masalah ………………………………………. 12
C. Tujuan Penelitian …………………………………………………. 12
D. Manfaat Penelitian ………………………………………………... 12
E. Tinjauan Pustaka ………………………………………………….. 13
F. Metodologi Penelitian ……………………………………………..19
G. Teknik dan Sistematika Penulisan ………………………………... 22
BAB II TEORI RADIKALISME DAN UPAYA
PENCEGAHANNYA……………………………………………………. 24
A. Teori Radikalisme ……………………………………………….... 24

x
1. Definisi Radikalisme ……………………………………… 24
2. Sejarah Radikalisme Agama dan Fenomena Radikalisme di
Indonesia ………………………………………………….. 30
3. Faktor Penyebab dan Ciri-ciri Radikalisme ……………… 34
B. Pemaknaan Radikalisme dalam Literatur Islam ………………….. 39
1. Term Radikalisme dalam Teks Agama …………………… 39
2. Penafsiran Ayat-ayat tentang Radikalisme ………………. 43
3. Radikalisme adalah Kemungkaran menurut Pandangan
Islam……………...………………………………………... 46
C. Upaya Pencegahan Radikalisme dan
Terorisme...………………………………………………………... 48
BAB III KORELASI UPAYA PENCEGAHAN RADIKALISME DAN
PERAN PEREMPUAN DALAM KELUARGA ………………………. 55
A. Teori Peran Perempuan dalam Keluarga ……………………... 56
1. Definisi Peran Perempuan .……………………………….. 56
2. Definisi Keluarga dan Fungsinya ………………………… 58
3. Pandangan Islam terkait Peran Perempuan dalam
Keluarga............................................................................ 60
B. Korelasi Peran Perempuan dalam Keluarga dan Upaya
Pencegahan Radikalisme ………………………………………... 74
C. Deskripsi Hasil Temuan ………………………………………… 77
1. Pencegahan Radikalisme Terhadap Suami ………………. 77
2. Pencegahan Radikalisme Terhadap Anak ………………... 78
3. Pencegahan Radikalisme Terhadap Keluarga ……………. 79

BAB IV WAWASAN AL-QUR`AN TENTANG UPAYA


PENCEGAHAN RADIKALISME MELALUI PERAN PEREMPUAN
DALAM KELUARGA ………………………………………………….. 83

xi
A. Tabel Hasil Temuan …………………………………………….. 83
B. Identifikasi dan Interpretasi Ayat ……………………………… 88
1. Mencegah Radikalisme Melalui Pengamalan Amar Makruf
Nahi Mungkar Terhadap Suami ………………………….. 88
a. Identifikasi Ayat ………………………………….. 90
b. Interpretasi Ayat ……..…………………............... 90
c. Implementasi Ayat ………………………………... 93
2. Mencegah Radikalisme Melalui Pemberian Pendidikan
Terhadap Anak ……………………………………………. 97
a. Identifikasi Ayat …………………………………. 98
b. Interpretasi Ayat ………………………………….. 98
c. Implementasi Ayat ………………………………. 104
3. Mencegah Radikalisme Melalui Pembentengan Diri Dengan
Ilmu Pengetahuan dan Iman …………………………….. 106
a. Identifikasi Ayat ………………………………… 107
b. Interpretasi Ayat ………………………………… 107
c. Implementasi Ayat ………………………………. 109
4. Mencegah Radikalisme Melalui Doa ……………………. 111
a. Identifikasi Ayat ………………………………… 112
b. Interpretasi Ayat ………………………………… 112
c. Implementasi Ayat ………………………………. 115
5. Mencegah Radikalisme Melalui Pembangunan Ekonomi
Keluarga …………………………………………………. 116
a. Identifikasi Ayat ………………………………… 119
b. Interpretasi Ayat ………………………………… 119
c. Implementasi Ayat ……………………………… 125
BAB V PENUTUP ……………………………………………………... 128
A. Kesimpulan ……………………………………………………… 128

xii
B. Saran-saran …………………………………………………..….. 130

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………. 132

xiii
PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad yang


satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi ini transliterasi yang
digunakan mengacu kepada pedoman transliterasi huruf Arab ke huruf Latin
yang telah disusun oleh Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta Tahun 2017,
yakni sebagai berikut:

1. Konsonan

‫أ‬ :a ‫ط‬ : th

‫ب‬ :b ‫ظ‬ : zh

‫ت‬ :t ‫ع‬ :‘

‫ث‬ : ts ‫غ‬ : gh

‫ج‬ :j ‫ف‬ :f

‫ح‬ :h ‫ق‬ :q

‫خ‬ : kh ‫ك‬ :k

‫د‬ :d ‫ل‬ :l

‫ذ‬ : dz ‫م‬ :m

‫ر‬ :r ‫ن‬ :n

‫ز‬ :z ‫و‬ :w

‫س‬ :s ‫ه‬ :h

xiv
‫ش‬ : sy ‫ء‬ :`

‫ص‬ : sh ‫ي‬ :y

‫ض‬ : dh

2. Vokal

Vokal Tunggal Vokal Panjang : Vokal Rangkap:


Fathah :a ‫أ‬: â ‫ي‬ْ ...: ai
Kasrah :i ‫ي‬: î ‫… ْو‬: au
Dhammah : u ‫و‬: û

3. Kata Sandang

a. Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (‫ )ال‬qamariyah


ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, Contoh:
‫ اﻟﺒﻘﺮة‬: Al-Baqarah ‫ اﻟﻤﺎﺋﺪة‬: Al-Mâidah
b. Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (‫)ال‬ syamsiyah
ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan
sesuai dengan bunyinya. Contoh:
‫ اﻟﺮﺟﻞ‬: ar-rajulu ‫اﻟﺴﯿﺪة‬: as-Sayyidah
‫اﻟﺸﻤﺲ‬: asy-Syams ‫اﻟﺪارﻣﻲ‬: ad-Dârimî
c. Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan lambang ( ّ_),
sedangkan untuk alih aksara dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan
cara menggandakan huruf yang bertanda tasydîd. Aturan ini berlaku
secara umum, baik tasydîd yang berada di tengah kata, di akhir kata
ataupun yang terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-
huruf syamsiyah. Contoh:

xv
ِ�‫أ َﻣﻨّﺎ ﺑِﺎ‬: Âmannâbillâhi ‫ﺴﻔَ َﮭﺎ ُء‬
ّ ‫أ َﻣﻦَ اﻟ‬: Âmana as-Sufahâ’u
َ‫ ِإ ﱠن ا ﱠﻟ ِﺬﯾْﻦ‬: Inna al-ladzîna ‫اﻟﺮ ﱠﻛ ِﻊ‬
‫ َو ﱡ‬: waar-rukka’i
d. Ta Marbûthah(‫)ة‬
Ta Marbûthah (‫ )ة‬apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh kata
sifat (na’at), maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi huruf “h”.
Contoh:
‫اﻷﻓﺌﺪة‬ : al-Af`idah

‫اﻟﺠﺎﻣﻌﺔ اﻷﺳﻼﻣﯿﺔ‬ : al-Jâmiah al-Islâmiyah


Sedangkan ta marbûthah (‫ )ة‬yang diikuti atau disambungkan (di-
washal) dengan kata benda (ism), maka dialih aksarakan menjadi huruf
“t”. Contoh:
ٌ‫َﺎﺻ َﺒﺔ‬
ِ ‫ﻋﺎِﻣ َﻠﺔٌ ﻧ‬
َ : Âmilatun Nâshibah
e. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan tetapi
apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti penulisan awal
kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri dan lain-lain.
Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam alih aksara ini,
seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan ketentuan
lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali dengan kata sandang,
maka huruf yang ditulis kapital adalah awal nama diri, bukan kata
sandangnya. Contoh: al-‘Asqallânî. Khusus untuk penulisan kata
Alqur`an dan nama-nama surahnya menggunakan huruf Kapital.
Contoh: Al-Qur`an, Al-Baqarah dan lainnya.

xvi
ABSTRAK

Maraknya aksi-aksi kekerasan dan terorisme dikatakan bersumber dari


paham radikal. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)
radikalisme adalah embrio lahirnya terorisme.Maka penting kiranya
melakukan upaya-upaya pencegahan radikalisme. Dalam hal ini, menjadi
kewajiban setiap individu untuk melakukan deteksi dini radikalisasi terhadap
orang-orang terdekatnya, guna menjaga keamanan bersama. Hal ini bisa
dimulai dari dalam keluarga sebagai lingkup terkecil masyarakat dan karena
adanya anjuran untuk melindungi keluarga dari segala macam malapetaka
dunia dan akhirat (Q.S at-Tahrim/66: 6), termasuk malapetaka yang
diakibatkan oleh radikalisme.

Perempuan sebagai sosok yang berperan penting dalam keluarga,


diharapkan memiliki pengetahuan terkait hal ini. Untuk itu, melalui skripsi
yang berjudul “Upaya Pencegahan Radikalisme melalui Peran Perempuan
dalam Keluarga (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur`an)” ini, penulis berusaha
mengemukakan beberapa upaya yang dapat dilakukan perempuan untuk
melindungi suami dan anaknya dari bahaya radikalisme merujuk pada
pemahaman Al-Qur`an dan teks-teks keagamaan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research).


Penelitian kualitatif dengan menggunakan metode tematik. Sumber data
primernya adalah al-Qur`an dan kitab-kitab tafsir klasik maupun kontemporer.
Sumber data sekundernya berupa buku-buku yang relevan. Penulis
mengumpulkan data dengan metode dokumentasi kemudian menganalisisnya
dengan metode deskriptif-analitis.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upaya pencegahan


radikalisme melalui peran perempuan dalam keluarga dapat dilakukan
melalui; pengamalan amar makruf nahi mungkar, pemberian pendidikan
terhadap anak, pembekalan diri sendiri dengan ilmu pengetahuan dan iman,
mendoakan suami dan anak, serta membantu perekonomian keluarga.

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam diturunkan oleh Allah SWT sebagai Rahmatan lil ‘âlamîn. Islam
memerintahkan umatnya untuk mengaktualisasikan nilai-nilai kehidupan
berdasarkan pada ajaran Nabi yang ramah, sabar, dan penuh kasih sayang.
Praktik keseharian yang dicontohkan Nabi meneguhkan akan visi dan misi
Islam sebagai agama yang humanis, toleran dan beradab.1 Secara substansial,
Islam tidak mengajarkan perilaku keras. Wa mâ arsalnâka illâ rahmatan lil
‘âlamîn 2, sangat tegas dinyatakan dalam Al Quran.

Namun faktanya, dewasa kini Islam seringkali dikaitkan dengan


berbagai aksi kekerasan. Aksi yang bertentangan dengan visi dan misi Islam
yang telah disebutkan di atas. Bahkan dalam masyarakat muncul kemudian
labeling Islam radikal, Islam revivalis, Islam fundamental, Islam salafi dan
berbagai label lainnya,3 label yang erat kaitannya dengan aksi-aksi kekerasan
yang dikonotasikan dengan kekerasan berbasis agama termasuk aksi
terorisme.

Diketahui bahwa Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama


Islam, menjadi salah satu wilayah di dunia dimana aksi terorisme marak
terjadi, utamanya setelah serangan 9/11 di Amerika Serikat, seperti;
Pemboman Bali I (2002), Pemboman di Hotel J.W Marriot (2003), Pemboman

1
Lihat Mursyid Romli, “Agama Cinta dan Toleransi; Studi Terhadap Fethullah
Gulen Movement” dalam Jurnal ‘Anil Islam; Jurnal Kajian Ilmu Keislaman, Vol. 5 No. 1
Juni 2012, h. 62-84 dan Abdul Mustaqim, “Deradikalisasi Penafsiran Al-Qur`an dalam
Konteks Keindonesiaan yang Multikultur” dalam Jurnal Suhuf, Vol. 6 No. 2 2013, h. 165
2
Q.S al-Anbiya`/21: 107
3
Lihat Edi Susanto, Dimensi Studi Islam Kontemporer, (Jakarta: Prenadamedia
Group, 2016) Cet. ke-1, h. 144

1
2

Kedutaan Besar Australia (2004), Pemboman Bali II (2005), Pemboman di


Hotel Rizt Carlton dan J.W Marriot (2009), Pemboman Surabaya (2018) dan
yang terakhir terjadi di Tahun 2019 adalah aksi Bom Sibolga, Sumatera Utara
(12 Maret 2019). Kemudian dikatakan bahwa seluruh pelakunya melakukan
aksi tersebut dengan mengatasnamakan agama.4

Fenomena berbagai aksi terorisme yang melibatkan orang Islam atau


dituduhkan pada orang Islam ini menyebabkan tidak sedikit masyarakat dunia
beranggapan bahwa Islam adalah agama yang menakutkan, agama yang
memiliki karakter keras, kejam, radikal, tidak mengakui pluralitas dan
semacamnya. Padahal aksi-aksi kekerasan bahkan teror tersebut bukan
merupakan ajaran agama apa pun, termasuk agama Islam. Maka al-Islâm
Mahjûbun bil Muslimîn (agama Islam dikaburkan oleh pemeluknya sendiri)
menjadi nyata adanya.

Lantas, apa yang menyebabkan para pelaku teror tersebut


(diantaranya yang beragama Islam) menganggap bahwa aksi yang mereka
lakukan adalah anjuran bahkan kewajiban dalam ajaran agamanya?

Dikatakan bahwa aksi terorisme selalu berpangkal pada pemikiran


radikal, sebagaimana pernyataan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
(BNPT) bahwa radikalisme merupakan embrio lahirnya terorisme. Meski
sebaliknya, radikalisme tidak selalu berujung pada aksi terorisme. 5 Namun,
untuk mencegah aksi-aksi terorisme lainnya lebih marak terjadi maka penulis
berfikir bahwa penting bagi setiap individu untuk memiliki pengetahuan

4
Lihat Obsatar Sinaga, dkk, Terorisme Kanan Indonesia;Dinamika dan
Penanggulangannya, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2018), h. 40
5
Lihat Sri Yunanto, Islam Moderat VS Islam Radikal; Dinamika Politik Islam
Kontemporer, (Yogyakarta: Medpress, 2018), Cet. ke-1, h. 175 dan Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme (BNPT), “Strategi Menghadapi Paham Radikalisme Terorisme –
Isis”, h. 1, https://belmawa.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/12/Strategi-
Menghadapi-Paham-Radikalisme-Terorisme.pdf diakses pada 15-10-2019
3

terkait radikalisme, bahaya radikalisme, mengapa radikalisme seringkali


dikaitkan dengan Islam dan bagaimana upaya pencegahannya. Dalam hal ini
akan penulis kemukakan sedikit terkait apa itu radikalisme.

Salah satu pengertian radikalisme yang berasal dari kata radikal


(radical), adalah dasar.6 Radikalisme berasal dari bahasa Latin, yaitu radix
(akar). 7 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata radikal
adalah secara mendasar (sampai kepada hal yang prinsip), amat keras
menuntut perubahan (undang-undang, pemerintahan), dan juga diartikan maju
dalam berpikir atau bertindak. 8 Dalam bahasa Inggris, radikal berarti of or
from the root or base, fundamental 9 (dari atau kembali ke akar atau dasar).

Jika melihat kembali pengertiannya, radikal merupakan istilah yang


menunjukkan sesuatu yang sifatnya berpegang teguh pada prinsip. Namun,
setelah kata radikal ditambahkan akhiran “isme” menjadi radikalisme maka
pengertiannya menjadi lebih luas.

Isu radikalisme sendiri selalu kembali menarik perhatian untuk


diperbincangkan. Bahkan di penghujung tahun 2019 lalu setelah Presiden
Republik Indonesia (Jokowi Dodo) dilantik untuk memangku jabatan Presiden
periode keduanya, isu ini kembali menarik perhatian masyarakat. Akibat dari
pernyataan bahwa radikalisme adalah musuh bersama, musuh Negara dan
setiap pegawai pemerintahan harus ikut terlibat memberikan solusi untuk
memeranginya.

6
Abd. Muin M, dkk, Pendidikan Pesantren dan Potensi Radikalisme, (Jakarta: CV.
Prasasti, 2007) Cet. Ke-1, h. 20-21
7
Edi Susanto, “Kemungkinan Munculnya Paham Islam Radikal di Pesantren”, dalam
Jurnal Tadris, Vol. 2 No. 1 2007, h. 3
8
https://kbbi.web.id diakses pada 15-10-2019
9
AS. Hornby, Oxford Advance Dictionary of Current English, (Oxford: Oxford
University Press, 1995), h. 967
4

Menanggapi persoalan ini, Mahfud MD (Lahir: 13 Mei 1957)


mengatakan bahwa: “Radikalisme itu faham yang berpandangan bahwa sistem
bernegara kita ini salah, sehingga harus dibongkar secara radict, dari akarnya
dan seluruh akar-akar lain, dilawankan dengan alternatif ideologi lain yang
bertentangan dengan ideologi kita.” Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa:
“subjek radikalisme itu bukan penganut agama tertentu, meskipun kebetulan
pelakunya mayoritas menganut agama tertentu.”10

Namun sebagaimana yang telah disebut diawal, faktanya dewasa kini


kata radikal atau radikalisme seringkali dihubungkan dengan agama, terutama
Islam. Beberapa ahli bahkan menggunakan berbagai istilah untuk menyebut
radikalisme (khususnya dihubungkan dengan agama Islam), seperti; anti
liberal (Robert W. Hefner), ekstremisme (Muhammad Abid al-Jabiri),
skripturalis (R. William Liddle), radikalisme (Horace M. Kallen), revivalisme
(John L. Esposito). 11 fundamentalisme, salafisme, puritanisme, maupun Islam
kaffah. 12 Dalam terminologi klasik, teks-teks agama menyebut radikalisme
dengan istilah “al-ghulwu”, “at-tasyaddud” dan “at-tanaththu’”, 13 serta at-
tatharuf. 14

Radikalisme dikatakan cenderung fanatik kepada satu pendapat serta


menegasikan pendapat orang lain, abai terhadap historisitas Islam, tidak

10
Kompas TV, “Mahfud MD: Radikalisme Menolak Sistem Negara Kita”
https://www.youtube.com/watch?v=k0dU-jLV1KY&t=145s, diupload pada 01 November
2019
11
Adon Nasrullah Jamaludin, Agama dan Konflik Sosial; Studi Kerukunan Umat
Beragama, Radikalisme dan Konflik Antarumat Beragama, h. 162
12
Edi Susanto, Dimensi Studi Islam Kontemporer, h.145
13
Irwan Masduqi, Berislam secara Toleran; Teologi Kerukunan Umat Beragama,
(Bandung: Mizan, 2011) Cet. Ke-1, h. 116
14
M. Quraish Shihab, Wasathiyyah; Wawasan Islam tentang Moderasi Beragama,
(Tangerang: Lentera Hati, 2019), Cet. ke-1, h. 108
5

dialogis dan harfiah dalam memahami teks agama tanpa mempertimbangkan


tujuan esensial syariat15 (maqâshid asy-syari’at). 16

Azyumardi Azra (1955)17 menegaskan bahwa yang dimaksud dengan


radikalisme Islam mencakup ide, pemikiran, ideologi dan gerakan Islam yang
mengarah kepada aktivitas intimidasi, kekerasan dan teror. Baik karena
doktrin keagamaan, membela diri, maupun bentuk respon terhadap lawan
politik yang ditunjuknya. 18 Radikalisme pada intinya melihat kekerasan bukan
sebagai satu hal yang terlarang dalam kondisi tertentu serta tidak jarang
mengesampingkan aturan hukum yang berlaku dan ditetapkan.19

Namun lebih lanjut, menurut K. H Hasyim Muzadi radikalisme sangat


diperbolehkan selagi itu masih dalam sebatas pemikiran saja. Karena
pemikiran seseorang tidak dapat dijadikan sebuah tindak kejahatan atau
diadili, kecuali pemikiran tersebut berubah menjadi sebuah tindakan yang
salah. 20 Radikalisme yang berujung pada aksilah yang jelas berbahaya, karena
menimbulkan kerusakan dan membinasakan.

Jika Islam dianggap sebagai agama yang melahirkan teroris (yang


sumbernya adalah radikalisme), tentu umat Islam tidak bisa hanya
menyangkalnya dengan berdiam diri. Mereka harus mencari tahu lebih jauh

15
Masduqi, Berislam secara Toleran; Teologi Kerukunan Umat Beragama, h. 116-
117
16
Hifdzuddîn (menjaga agama), Hifdzunnafs (menjaga jiwa), Hifdzul ’aql (menjaga
akal), Hifdzunnasl (menjaga keturunan), dan hifdzul mâl (menjaga harta benda).
17
Seorang cendikiawan Muslim Indonesia. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pada tahun 1998-2006
18
Lihat Azyumardi Azra, Islam in Southeast Asia: Tolerance and Radicalism.
Melbourne: The Centre for the Study of Contemporary Islam, (The University of Melbourne,
2005), h. 15
19
Yunanto, Islam Moderat VS Islam Radikal; Dinamika Politik Islam Kontemporer,
h.176
20
Abu Rokhmad, “Radikalisme Islam dan Upaya Deradikalisasi Paham Radikal”, h.
82-83
6

mengapa hal tersebut bisa terjadi dan apa upaya pencegahan yang dapat
dilakukan sebagai pembuktian bahwa tuduhan tesebut tidaklah benar.

Berkaitan dengan hal tersebut, menurut BNPT penyelesaian terorisme


tidak hanya selesai dengan penegakkan dan penindakan hukum (hard power)
tetapi yang paling penting menyentuh hulu persoalan dengan upaya
pencegahan (soft power). Dalam bidang pencegahan, BNPT menggunakan
dua strategi. Pertama, Kontra Radikalisasi, yakni upaya penanaman nilai-nilai
ke-Indonesiaan serta nilai-nilai non kekerasan. Kedua, Deradikalisasi,
ditujukan pada kelompok simpatisan, pendukung, inti dan militant yang
dilakukan baik di dalam maupun di luar lapas. 21

Menjadi hal yang urgent untuk sebuah aktivitas atau program kontra
radikalisasi dan deradikalisasi dikerjakan di Indonesia, mengingat seringnya
aksi terorisme terjadi dan kemudian menjadikan Islam (sebagai agama
mayoritas penduduk Indonesia) sebagai agama yang tertuduh mengajarkan
umatnya berpikir dan bertindak radikal hingga teror tersebut.

Program tersebut harus digalakkan sejak dini, kalau perlu sejak


pendidikan dasar, sehingga kelak tidak ada lagi pemuda yang bisa dibujuk atau
dicuci otaknya untuk menjadi teroris. Untuk itu maka hal ini bisa dimulai dari
keluarga,22 mengingat bahwa keluarga adalah salah satu komponen yang
dianjurkan untuk terlibat dalam pencegahan radikalisme. Dan sejalan dengan

21
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Strategi Menghadapi Paham
Radikalisme Terorime-ISIS, h. 3
22
Karena Keluarga adalah komunitas terkecil dalam struktur masyarakat.
Didalamnya ada suami (ayah), istri (ibu), dan mungkin ada pula anak-anak. Masing-masing
mempunyai peran berbeda dalam upaya mewujudkan sebuah keluarga yang diinginkan (baca:
sakinah).
7

itu, Allah SWT memerintahkan manusia memelihara diri dan keluarganya dari
api neraka (malapetaka). 23

          

           

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari


api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap
apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim [66]: 6)

Seruan dalam ayat di atas diperuntukkan untuk orang-orang yang


beriman (laki-laki dan perempuan). Sayyid Quthb (w. 1966 M) memberikan
argument bahwa sifat masyarakat Islam menunjukkan adanya kesatuan dan
hidup bersama-sama sebagai satu komunitas. Semua muslim, pria dan wanita
memiliki peran yang sama untuk saling membantu dalam melaksanakan
kebaikan dan mencegah kejahatan. 24

Kaum perempuan diizinkan oleh al-Qur`an untuk melakukan gerakan


perubahan terhadap berbagai kebobrokan dalam segala hal dan menyampaikan
kebenaran. Sebagaimana dikisahkan dalam al-Qur`an surat At-Taubah [9]: 71,
yakni:

23
Kedudukan dan Peran Perempuan (Tafsir Al-Qur`an Tematik), (Jakarta: 2012),
h.136
24
Aan Jaelani, “Islam, Gender dan Fundamentalisme-Radikal dalam Politik
Ekonomi Global” dalam Jurnal Equalita Tahun 2011, Pusat Studi Gender IAIN Syekh Nurjati
Cirebon, h. 1
8

         

        

         

“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka


(adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh
(mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat,
menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu
akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah [9]: 71)

Fakta bahwa radikalisasi dimulai dari ide radikal melalui pendidikan


sebagai elemen utama dan dasar pembentuk ide-ide radikalisasi, menjadi
alasan mengapa perempuan harus ikut terlibat dalam aksi pencegahan
radikalisme. Sebagai Madrasah al-Ûla bagi anak, perempuan memiliki tugas
yang penting, karena pendidikan yang ia berikan dapat menjadi salah satu
faktor pendorong anak menjadi saleh atau sebaliknya.

Napoleon (1804-1815 M) secara tegas menyatakan bahwa “Aku


adalah ciptaan ibuku”. 25 Prof. K.H. Ibrahim Hosen (1917-2001 M)
mengatakan bahwa manusia itu masuk surga melalui pendidikan yang
diberikan oleh sang ibu. 26 “Apapun keberhasilan seseorang maka di situ ada
warna seorang ibu yang telah mendidik, mengasuh, membuat kepribadian dan
watak seorang anak. Karena itu, perempuan memiliki peran penting dalam
pencegahan radikalisme dan terorisme sejak usia dini,” Ucap Kepala BNPT,
Komjen Pol Suhardi Alius saat menjadi narasumber di acara seminar dan

25
Lihat Quraish Shihab, Perempuan, h. 241 dan 247
26
Dinamika Baru Wacana Islam di Indonesia (Jakarta: UIN JAKARTA PRESS,
2006) Cet. ke-1, h. 69
9

diskusi bertema ‘Islam Rahmatan Lil Alamin: Antara Ajaran dan Budaya’
yang digelar oleh Yayasan Lingkar Perempuan Nusantara (LPN), di Main
Hall, Pondok Indah Golf Course, Jakarta, Kamis (5/7). 27

Atas penjelasan di atas dan melihat fakta bahwa pelaku aksi terorisme
berupa bom bunuh diri belakangan melibatkan perempuan bahkan anak-anak
(sebagaimana yang terjadi dalam kasus pemboman Surabaya di tahun 2018
lalu), maka penulis merasa berkepentingan untuk mengangkat tema yang
menghadirkan solusi/arahan yang baik untuk masalah ini. Perempuan harus
mengetahui apa yang dapat ia lakukan untuk menjaga dan menjauhkan diri
serta keluarganya dari bahaya radikalisme.

Sebagai muslimah, salah satu caranya adalah dengan mencari tahu


petunjuk-petunjuknya di dalam Al-Qur`an. Sebagai kitab suci sepanjang
zaman, Al-Qur`an telah membuktikan dirinya sebagai pedoman yang dapat
dijadikan rujukan untuk memecahkan persoalan-persoalan hidup di berbagai
konteks zaman. Adagium Al-Qur`ân Shâlih li kulli zamân wa makân kurang
lebih mengisyaratkan bahwa Al-Qur`an sanggup menjawab berbagai
tantangan zaman.28

Dengan latar belakang tersebut, penulis bermaksud untuk melakukan


penelitian dengan judul “Upaya Pencegahan Radikalisme melalui Peran
Perempuan dalam Keluarga (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur`an)”, sebuah
kajian tematik berbasis literasi Islam.

B. Permasalahan

27
https://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/18/07/05/pbe5sr291-
perempuan-punya-peran-penting-pencegahan-radikalisme diakses pada 15-10-2019
28
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur`an Badan Litbang dan Diklat Kementerian
Agama RI, Maqasidusy-Syari’ah; Memahami Tujuan Utama Syariah (Jakarta: Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur`an, 2013), Cet. ke-1, h. 294
10

1. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang diatas, penulis mengidentifikasi masalah sebagai
berikut:
a. Maraknya aksi terorisme dan radikalisme yang seakan tak pernah
berhenti terjadi di Indonesia, menunjukkan perlunya dukungan
dari seluruh masyarakat untuk ikut melakukan beragam upaya
kontra radikalisasi dan deradikalisasi. Upaya-upaya ini dapat
dimulai pengaplikasiannya dari dalam keluarga, sebagai lingkup
terkecil masyarakat.
b. Perempuan dikatakan sebagai sosok yang berperan vital dalam
keluarga. Maka penting kiranya mengetahui apa saja perannya
dalam keluarga dan bagaimana korelasi antara peran perempuan
dalam keluarga dan upaya pencegahan radikalisme, sesuai dengan
posisi dan kemampuannya.
c. Karena terorisme berpangkal dari radikalisme. Maka masing-
masing faktor penyebab radikalisme harus diamati dan difikirkan
solusinya.
d. Setiap individu yang sadar akan bahaya radikalisme dan memiliki
keinginan untuk berperan dalam mencegahnya, memerlukan
petunjuk terkait hal apa saja yang dapat ia lakukan.
e. Fakta bahwa mayoritas penduduk Negara Indonesia beragama
Islam dan Indonesia merupakan Negara yang seringkali terjadi aksi
terorisme bisa menguatkan anggapan masyarakat bahwa Islam
adalah agama yang menakutkan, agama yang intoleran, agama
yang melegalkan tindak kekerasan, perusakan bahkan
pembunuhan. Maka menjadi tugas bagi seluruh Muslim Indonesia
untuk memahami dan menyebarluaskan ajaran Islam yang
sesungguhnya, Islam yang Rahmatan lil ‘âlamîn.
11

f. Bagaimanakah Al-Qur`an sebagai kitab pedoman kehidupan umat


Islam yang shâlih li kulli zamân wa makân dapat menjawab
persoalan upaya pencegahan radikalisme?
2. Pembatasan Masalah
Dari banyaknya permasalahan yang teridentifikasi diatas, penulis
melihat perlu melakukan pembatasan masalah. Maka dalam skripsi ini,
penulis akan membatasi pada upaya pencegahan radikalisme melalui peran
perempuan dalam keluarga. Penulis akan membahas wawasan al-Qur`an
tentang peran yang dapat dilakukan perempuan sebagai upaya menjaga
keluarganya (suami dan anak) dari bahaya radikalisme.
Dari pembatasan diatas maka ayat-ayat al-Qur`an yang akan
dibahas pertama adalah ayat-ayat tentang radikalisme, yakni QS. An-Nisa`
[4]: 171 dan QS. Al-Ma`idah [5]: 77. Kemudian penulis membahas ayat-
ayat yang berkaitan dengan upaya pencegahan radikalisme yang dapat
dilakukan perempuan dalam keluarganya, yakni: Pertama, QS. At-Taubah
[9]: 71 sebagai ayat yang secara spesifik meganjurkan perempuan beramar
makruf dan nahi munkar, dalam konteks ini dipraktikkan terhadap suami;
Kedua, QS. An-Nisa`[4]: 9 dan QS. At-Tahrim [66]: 6 sebagai ayat
yang menganjurkan perempuan (yang merupakan salah satu orang tua)
untuk memberikan pendidikan terbaik terhadap keturunannya; Ketiga:
QS. Al-Ma`idah [5]: 105 sebagai ayat yang menganjurkan setiap individu
membekali dirinya sendiri terlebih dahulu sebelum memerintahkan yang
makruf maupun memberikan pengetahuan kepada orang lain dan
mencegah kemungkaran; Keempat, QS. Al-Furqan [25]: 74 sebagai contoh
seseorang memanjatkan doa untuk kebaikan dirinya, pasangan dan
keturunannya agar menjadi manusia yang baik, terhindar dari segala
keburukan.
12

Dan terakhir, penulis akan membahas QS. Al-Maidah [5]: 2 dan


QS. Al-Qashash [28]: 23 terkait kebolehan perempuan ikut berperan dalam
meningkatkan ekonomi keluarga, membantu peran suami menyediakan
kebutuhan pokok keluarga atas dasar kerelaan. Peran ini dikatakan sebagai
salah satu upaya pencegahan radikalisme yang disebabkan karena
kemiskinan.
3. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana wawasan Al-Qur`an tentang upaya pencegahan
radikalisme melalui peran perempuan dalam keluarga (sebagai istri
dan ibu)?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui wawasan Al-Qur`an tentang upaya pencegahan
radikalisme melalui peran perempuan dalam keluarga (sebagai istri
dan ibu).
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
keislaman dan pengembangan pengetahuan Islam
2. Secara praktis, memberikan wawasan terhadap penulis dan seluruh
pembaca tentang perlunya memahami bahaya radikalisme dan
pentingnya memiliki kesadaran untuk ikut berperan melakukan upaya
pencegahannya. Terlebih jika pembaca adalah perempuan, yang
memiliki peran vital dalam keluarga, penelitian ini diharapkan mampu
memberi petunjuk terkait peran yang dapat dilakukannya melalui ayat-
ayat al-Qur`an sebagai pedoman kehidupan.
E. Tinjauan Pustaka
13

Tinjauan pustaka berfungsi sebagai peninjauan kembali (review)


pustaka (laporan penelitian dan sebagainya) tentang masalah yang berkaitan,
tidak selalu harus tepat identik dengan bidang permasalahan yang dihadapi
tetapi yang termasuk pula yang seiring dan masih berkaitan. Oleh karena itu,
peneliti akan mencantumkan dan sedikit menguraikan beberapa kajian
terdahulu yang terkait dengan tema yang penulis akan teliti:
1. Buku Islam Moderat Vs Islam Radikal; Dinamika Politik Islam
Kontemporer. 29 Karya Dr. Sri Yunanto. Buku yang memuat berbagai
penjelasan terkait Islam Moderat (kelompok masyarakat yang
membawa Islam sebagai ajaran, nilai atau symbol yang mengusung
perdamaian, toleransi dan sejalan dengan misi kenegaraan Indonesia)
dan Islam Radikal (kelompok-kelompok yang menggunakan Islam
sebagai ajaran, nilai dan simbol yang mengusung misi perubahan
drastis dengan cara-cara kekerasan bahkan terorisme).
Buku ini membantu penulis memahami berbagai definisi dan
konsep radikalisme yang dikemukakan para ahli, bentuk-bentuk
radikalisme serta segala bahasan yang terkait dengan radikalisme.
Perbedaannya dengan penelitian yang akan penulis susun adalah
bahwa fokus penulis yakni menemukan tuntunan atau penjelasan Al-
Qur`an terkait upaya pencegahan radikalisme melalui peran
perempuan dalam keluarga. Sedangkan buku ini tidak memuat
pembahasan tersebut, namun tetap sangat membantu penulis dalam
memahami dan memaparkan teori radikalisme.

29
Sri Yunanto, Islam Moderat Vs Islam Radikal; Dinamika Politik Islam
Kontemporer, (Yogyakarta: Medpress, 2018), Cet. ke-1
14

2. Buku Islam Jalan Tengah; Menjauhi Sikap Berlebihan dalam


Beragama, 30 terjemahan dari Al-Shahwah Al-Islamiyah bain Al-Juhud
wa Al-Tatharruf. Karya Dr. Yusuf Qardhawi. Buku yang memuat
pembahasan terkait sikap berlebihan dalam beragama, yang olehnya
disebut dengan istilah at-Tatharruf ad-Dîniy dan dikaitkan dengan
makna Ghuluw dalam Al-Qur`an.
Buku ini memberi pemahaman kepada penulis terkait makna
radikalisme atau ektremisme beragama yang tidak diperbolehkan
dalam Islam. Membantu penulis mengetahui dalil-dalil yang berkaitan
dengannya, dan memuat solusi untuk pencegahannya.
Perbedaan dengan penelitian penulis adalah tentu buku ini
lebih komprehensif dalam menjelaskan ekstremitas beragama.
Sedangkan penelitian penulis hanya terbatas pada upaya pencegahan
radikalisme melalui peran perempuan dalam keluarga, dan tidak
memfokuskan pada pembahasan radikalisme agama.
3. Buku Wasathiyyah; Wawasan Islam tentang Moderasi Beragama. 31
Karya M. Quraish Shihab. Buku yang menjelaskan bahwa sikap
ghuluw atau tatharruf adalah terlarang. Dan wasathiyyah adalah solusi
untuk terhindar dari kebinasaan dikarenakan sikap tersebut.
Wasathiyyah/moderasi harus diterapkan oleh setiap individu,
kelompok, masyarakat dan Negara.
Buku ini membantu penulis lebih memahami makna berlebihan
dalam beragama serta mengapa hal tersebut dilarang oleh agama
melalui penjelasan tentang moderasi/wasathiyyah. Perbedaan dengan

30
Yusuf Qardhawi, Islam Jalan Tengah; Menjauhi Sikap Berlebihan dalam
Beragama, terj. dari Al-Shahwah Al-Islamiyah bain Al-Juhud wa Al-Tatharruf oleh Alwi
A.M., (Bandung: Mizan, 2017), Edisi ke-3, Cet. ke-1
31
M. Quraish Shihab, Wasathiyyah; Wawasan Islam tentang Moderasi Beragama,
(Tangerang: PT Lentera Hati, 2019), Cet. ke-1
15

penelitian penulis adalah buku ini lebih fokus terhadap bahasan


wasathiyyahnya, sesuai dengan judul bukunya. Sedangkan penulis
lebih kepada yang berlawanan dengan hal tersebut, yakni radikalisme
dan upaya pencegahannya. Namun penelitian penulis dan buku ini
tetap memiliki keterkaitan, karena upaya-upaya pencegahan
radikalisme atau ekstremisme dimuat di dalam buku ini.
4. Skripsi yang disusun oleh Layla Rizki, mahasiswi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang berjudul “Peran Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme dalam Menanggulangi Radikalisme di
Indonesia” pada tahun 2018.
Dalam kesimpulan skripsi ini dikatakan bahwa radikalisme dan
terorisme tidak sesuai cerminan wawasan kebangsaan, karena
berpotensi kepada gangguan dan sekaligus keamanan nasional.
Pendekatan yang popular dan menjadi arus utama penanggulangan
radikalisme adalah deradikalisasi. Deradikalisasi dipandang sebagai
obat mujarap, walaupun pro dan kontra terhadap deradikalisasi masih
terus bermunculan, bahkan ada yang dengan tragis melayangkan
tudingan bahwa deradikalisasi adalah rekayasa untuk melakukan de-
Islamisasi. BNPT merupakan pusat deradikalisasi yang akan
dipergunakan untuk melakukan pembinaan, pemberdayaan dan
pelatihan keterampilan bagi warga binaan di lembaga pemasyarakatan.
BNPT merupakan pelaksana program deradikalisasi secara khusus
untuk membuka dan mengubah cara pandang cakrawala berpikir dari
fanatisme sempit menjadi elegant dengan berwawasan kebangsaan
16

yang luas yang dapat menerima dengan baik segala perbedaan-


perbedaan yang ada. 32
Dari skripsi ini, penulis mendapat banyak informasi terkait
dengan konsep radikalisme, kebijakan pencegahan oleh BNPT,
pencegahan dan penanggulangan radikalisme di Indonesia, program
deradikalisasi serta pendukung dan penghambatnya. Perbedaan
dengan penelitian yang akan penulis lakukan ialah mengenai siapa
yang berperan, jika dalam skripsi ini adalah BNPT, maka dalam
penelitian penulis adalah perempuan, sebagai bagian dari masyarakat
yang juga harus terlibat dalam mencegah radikalisme, seperti yang
dijelaskan dalam skripsi ini.
5. Jurnal “Perempuan dan Narasi Kekerasan: Studi Kritis Peran Gender
dalam Deradikalisasi” oleh Abdul Ghofur, UIN Walisongo Semarang.
Di catatan akhir tulisan ini, disebutkan bahwa diantara berbagai model
penyebab radikalisasi, yakni faktor yang berhubungan dengan
kemiskinan, deprivasi relative, karakteristik individual dan
pengalaman pribadi mempunyai hubungan dengan peran perempuan.
Radikalisasi merupakan sebuah proses yang diinisiasi dari ide dan
ajaran yang bermula dari tahap individual. Dalam konteks ini, deteksi
dini radikalisasi dengan melibatkan perempuan dipandang dapat
berjalan efektif.33
Melalui tulisan ini, penulis dapat lebih memahami tema yang
akan diteliti terkait tinjauan umum radikalisme dan pentingnya
perempuan terlibat dalam proses pencegahannya. Adapun

32
Layla Rizki, “Peran Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dalam
Menanggulangi Radikalisme di Indonesia”, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018,
h. 90-94
33
Abdul Ghofur, “Perempuan dan Narasi Kekerasan: Studi Kritis Peran Gender
dalam Deradikalisasi” dalam Jurnal Teosofi Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam, Vol. 5 No.
2 2015
17

perbedaannya adalah penelitian yang akan penulis lakukan lebih


kepada bagaimana Al-Qur`an memberikan petunjuk kepada
perempuan terkait upaya pencegahan radikalisme.
6. Jurnal “Kemitraan Keluarga dalam menangkal Radikalisme” oleh Ervi
Siti Zahroh Zidni, Universitas Indonesia. Dalam tulisan ini dikatakan
bahwa peran kemitraan keluarga merupakan hal yang sangat urgen dan
signifikan dalam membentuk dan menumbuhkan karakter anak.
Karena keluarga merupakan pilar-pilar penyangga eksistensi suatu
bangsa, perannya dibutuhkan dalam menjaga persatuan dan kesatuan
NKRI. Oleh karenanya, peran kemitraan dalam keluarga juga
merupakan modal yang utama dalam menangkal gerakan radikalisme.
Gerakan radikalisme, sikap-sikap keras dan menyimpang mampu
distop oleh keluarga yang harmonis. Dengan keharmonisan dalam
keluarga, tumbuh kembang anak akan terjaga dan terhindar dari
radikalisme.34
Tulisan ini memberi kontribusi untuk penelitian penulis terkait
pentingnya penguatan komunikasi dan pendidikan dalam keluarga,
agar anggotanya tak mudah terpapar radikalisme. Beberapa upaya
yang dapat dilakukan orang tua untuk menjaga anaknya dari paham
radikal disebutkan dalam tulisan ini. Adapun perbedaannya adalah jika
dalam tulisan ini yang berperan adalah suami dan istri sebagai mitra
dalam keluarga, maka dalam penelitian penulis hanyalah berfokus
pada peran sosok perempuan sebagai istri dan ibu dalam menangkal
radikalisme, tidak membahas peran suami.
7. Tesis yang disusun oleh Muhammad Rusli, mahasiswa Pascasarjana
UIN Alauddin Makassar yang berjudul “Wanita Karir Perspektif

34
Ervi Siti Zahroh Zidni, “Kemitraan Keluarga dalam Menangkal Radikalisme”
dalam Jurnal Studi al-Qur`an; Membangun Tradisi Berfikir Qur`an, Vol. 14 No. 1 2018
18

Hukum Islam; Studi Kasus di Kecamatan Rappocini Kota Makassar”,


pada tahun 2016.
Hasil penelitian ini mengatakan bahwa dalam motivasi bekerja,
Islam tidak melarang seorang wanita atau istri bekerja, asalkan dalam
menjalani pekerjaannya seorang istri tidak melalaikan kewajiban
utamanya sebagai istri dan ibu bagi keluarganya. Tulisan ini mengutip
pernyataan Asghar Ali Engineer; dalam memandang ekonomi
industrial modern perempuan harus memainkan peranan yang semakin
besar. Maksudnya, mereka harus bekerja untuk menjamin kehidupan
keluarga yang sejahtera. Alasan-alasan wanita bekerja di luar rumah di
samping ingin mengaktualisasikan diri dan ilmu juga ingin menambah
penghasilan keluarga guna mempersiapkan pendidikan anak yang
baik, bertujuan untuk membantu suami memenuhi kebutuhan
keluarga, melaksanakan amanah atas ilmu yang dimiliki dan memiliki
kebutuhan mengaktualisasikan diri mereka dan bersosialisasi dengan
cara bekerja. 35
Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap penelitian yang
akan penulis lakukan, yakni terkait kebolehan seorang wanita bekerja
untuk membantu suaminya agar suami tidak terpuruk karena
kemiskinan sehingga membuatnya berpikir radikal bahkan bertindak
radikal sebagai respon atas kesenjangan ekonomi yang dirasakan.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah pembahasan
dalam penelitian ini hanyalah merupakan sub pembahasan dari
penelitian yang akan penulis lakukan. Sebagai upaya untuk menjaga

35
Muhammad Rusli, “Wanita Karir Perspektif Hukum Islam; Studi Kasus di
Kecamatan Rappocini Kota Makassar”, Tesis, UIN Alauddin Makassar, 2016, h. 98-99
19

keluarga dari bahaya radikalisme yang salah satu faktornya adalah


kekecewaan atas kesenjangan ekonomi.
F. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Berdasarkan judul penelitian yang telah dijabarkan dalam rumusan
masalah yang kemudian dihubungkan dengan tujuan yang ingin
dicapai oleh penelitian ini, maka jenis penelitian ini termasuk dalam
penelitian kualitatif dan metode yang akan digunakan adalah metode
tematik (maudhû’i).
Hemat penulis, metode inilah yang paling tepat, melihat
kapabilitasnya dalam menjawab tantangan zaman. Metode tematik
diunggulkan karena kemampuannya untuk meramu ayat-ayat di bawah
satu tema serta diandalkan dalam menjawab berbagai persoalan aktual
dan bersifat problem solving.36
Dan sebagaimana cara kerja metode tematik, penelitian ini
memang berangkat dari permasalahan yang muncul di masyarakat
terkait radikalisme, yang kemudian mendorong penulis untuk merujuk
pada naskah Al-Qur`an dengan membawa hasil pemikiran dan
pemahaman yang ada untuk didialogkan dengan Al-Qur`an agar
diperoleh jawaban atau petunjuk terkait peran yang dapat dilakukan
perempuan dalam melindungi keluarganya dari bahaya radikalisme.
Adapun langkah-langkah yang akan penulis tempuh adalah
dengan menggabungkan beberapa langkah-langkah metode tematik
yang dirumuskan oleh Hasan Hanafi dan al-Farmawi, diantaranya:

36
Lihat Ahmad Syukri Saleh, Metodologi Tafsir Al-Qur`an Kontemporer dalam
Pandangan Fazlur Rahman, (Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta, 2007), Cet. ke-1, h. 56
dan 63
20

Pertama, Menetapkan tema yang akan dibahas, yakni upaya


pencegahan radikalisme melalui peran perempuan dalam keluarga,
kemudian merumuskan tujuan pembahasan. Kedua, penulis
menguraikan teori radikalisme dan term Al-Qur`an maupun teks-teks
keagamaan Islam lainnya yang seringkali digunakan untuk memaknai
radikalisme. Penulis menghimpun ayat-ayat yang memuat term
tersebut kemudian menyusunnya sesuai tertib turunnya ayat,
memerhatikan munasabah ayat, mengemukakan tafsirnya dan
melengkapi pembahasan dengan pengetahuan lain yang ada kaitannya
dengan tema di atas lalu membuat kesimpulan menyeluruh tentang
radikalisme dan mengemukan pendapat yang menyatakan pentingnya
keterlibatan perempuan dalam upaya pencegahannya, terutama untuk
melindungi keluarganya.
Langkah ketiga, penulis akan mengemukakan korelasi peran
perempuan dalam keluarga dan upaya pencegahan radikalisme.
Dengan membahas term-term perempuan dan keluarga di dalam Al-
Qur`an, menjelaskan makna kebahasaannya serta memberikan
penjelasan-penjelasan terkait. Kemudian menghimpuan ayat-ayat
yang mengandung penjelasan tentang peran perempuan dalam
keluarga sebagai istri dan ibu, memberikan penjelasan terkait lalu
mengemukakan korelasi antara peran perempuan dalam keluarga dan
upaya pencegahan radikalisme yang akan dicari jawabannya dengan
merujuk kepada Al-Qur`an pada bab selanjutnya.
Langkah keempat, penulis mengemukakan wawasan Al-
Qur`an tentang peran perempuan dalam melindungi suami dan
anaknya dari bahaya radikalisme. Penulis akan kembali sedikit
mengemukakan beberapa penjelasan terdahulu agar dapat dikaitkan
21

dengan ayat-ayat Al-Qur`an yang memiliki keterkaitan dengan


peluang diperolehnya solusi pencegahan radikalisme.
Penulis akan mengemukakan alasannya, mengidentifikasi
ayat-ayatnya, memaparkan makna kebahasaannya, kemudian
mengemukakan interpretasi ayat-ayatnya dengan memperhatikan
munasabah antar ayat atau surah dan asbabun nuzulnya jika ada,
memaparkan tafsirannya serta memberikan tambahan penjelasan
terkait dengan solusi-solusi tersebut agar lebih meyakinkan bahwa
ayat-ayat yang memuat solusi-solusi tersebut harus diimplementasikan
oleh perempuan dalam upaya pencegahan radikalisme di lingkup
keluarganya.
Demikian langkah-langkah yang akan penulis gunakan dalam
penelitian tematik ini.
2. Sumber Data
a. Primer
Adapun sumber data primer yang akan penulis gunakan adalah
Al-Qur`an dan kitab-kitab tafsir, klasik maupun kontemporer.
b. Sekunder
Adapun data sekunder diambil dari buku-buku atau jurnal-
jurnal yang berkaitan dengan tema radikalisme, peran
perempuan dalam keluarga, kamus bahasa Indonesia, bahasa
Inggris dan bahasa Arab, serta buku-buku lain seputar
pembahasan terkait upaya menangkal radikalisme dengan cara
memberikan paham sebaliknya, yakni paham yang
menghendaki rahmah dan perdamaian.
3. Teknik Pengumpulan Data
Secara klasifikasi, penelitian ini termasuk dalam kategori
penelitian literature (library research), yaitu penelitian yang semua
22

datanya berasal dari bahan-bahan tertulis berupa buku, naskah,


dokumen, foto dan lain-lain. Maka metode yang digunakan dalam
pengumpulan data penelitian ini adalah metode dokumentasi, baik
dengan sistem manual maupun sistem komputerisasi
4. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode
deskriptif-analitis, yaitu menguraikan dan menganalisa data-data yang
ada. Dengan demikian penelitian ini tidak terbatas hanya pada
pengumpulan data, namun juga menganalisa dan menginterpretasi data
guna memunculkan gagasan yang baru.
G. Teknik dan Sistematika Penulisan
Teknik dan sistematika penulisan penelitian ini merujuk pada buku
Petunjuk Teknis Penulisan Proposal Skripsi dan Skripsi Institut Ilmu Al-
Qur`an (IIQ) Jakarta. Untuk memudahkan penulisan skripsi ini, penulis
membagi beberapa bab yang akan diuraikan dengan sistematika penulisan
sebagai berikut:
Bab pertama, berupa pendahuluan meliputi uraian tentang judul
penelitian, latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, metodologi penelitian dan
sistematika penulisan.
Bab kedua, penulis akan membahas teori radikalisme dan upaya
pencegahannya. Pembahasannya meliputi teori radikalisme, pemaknaan
radikalisme dalam literatur islam serta upaya pencegahan radikalisme.
Bab ketiga, membahas seputar korelasi upaya pencegahan
radikalisme dan peran perempuan dalam keluarga. Pembahasannya meliputi
teori peran perempuan dalam keluarga, korelasi peran perempuan dalam
keluarga dan upaya pencegahan radikalisme serta deskripsi hasil temuan
23

terkait pencegahan radikalisme terhadap suami, pencegahan radikalisme


terhadap anak dan pencegahan radikalisme terhadap keluarga.
Bab keempat, penulis akan membahas wawasan Al-Qur`an tentang
upaya pencegahan radikalisme melalui peran perempuan dalam keluarga.
Pembahasannya meliputi identifikasi ayat terkait amar makruf nahi mungkar,
pemberian pendidikan terhadap anak, membentengi diri terlebih dahulu dari
kesesatan, mendoakan suami dan anak, dan kebolehan perempuan membantu
peningkatan ekonomi keluarga. Kemudian memaparkan interpretasi ayat yang
sudah dipilih dan menjelaskan implementasinya dalam upaya mencegah
radikalisme.
Bab kelima, penutup yang memuat kesimpulan dari keseluruhan
penelitian (skripsi) ini dan saran dari penulis.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian yang telah penulis kemukakan pada bab-bab
sebelumnya, terdapat beberapa penjelasan yang dapat penulis
kemukakan kembali sebagai satu kesimpulan dari pembahasan skripsi
ini, yakni sebagai berikut:
Fakta bahwa radikalisme merupakan embrio lahirnya terorisme
menjadi alasan kuat mengapa radikalisme harus dicegah. Kata
radikalisme yang dalam terminologi agama disebut dengan al-ghuluw

(‫)اﻟﻐﻠﻮ‬ memang di dalam al-Qur`an diklasifikan ke dalam

kemungkaran. Maka Setiap individu harus terlibat dalam upaya


pencegahannya. Hal ini dapat dimulai dari dalam keluarga masing-
masing. Dan perempuan memiliki alasan kuat mengapa ia harus
terlibat dalam upaya pencegahan radikalisme dalam keluarganya.
Upaya pencegahan radikalisme melalui peran perempuan
dalam keluarga disini penulis petakan menjadi tiga bagian, yakni;
pencegahan radikalisme terhadap suami, pencegahan radikalisme
terhadap anak dan pencegahan radikalisme terhadap keluarga. Untuk
melakukan pencegahan tersebut penulis merujuk kepada Al-Qur`an
sebagai kitab yang shâlih li kulli zamân wa makân.
Adapun wawasan al-Qur`an tentang upaya pencegahan
radikalisme melalui peran perempuan dalam keluarga (sebagai istri
dan ibu), yakni dapat dilakukan dengan cara: Pengamalan Amar
Makruf dan Nahi Mungkar terhadap suami, karena ghuluw/radikalisme
adalah kemungkaran yang harus dicegah maka amar makruf nahi
mungkar adalah salah satu hal yang wajib perempuan lakukan, karena
ia merupakan sarana untuk melindungi agama, jiwa, keturunan, harta
128
129

dan kehormatan manusia. Perempuan harus mengingatkan suaminya


agar tidak terjerumus ke dalam kemungkaran (radikalisme). Keharusan
perempuan dalam hal ini terdapat dalam Q.S at-Taubah/9: 71.
Dikatakan bahwa perempuan merupakan wali atau pelindung bagi
lainnya.
Memberikan Pendidikan kepada anak, Ibu harus memberikan
pendidikan yang kontra radikalisasi kepada anaknya agar anak
mempunyai imuntas dan daya tangkal yang kuat dalam menghadapi
pengaruh dan ajakan radikal terorisme. Dikatakan bahwa salah satu
penyebab lahirnya kelompok radikal adalah lemahnya pengetahuan
yang dimiliki seseorang, maka tak heran Allah SWT., mewaspadakan
kepada setiap manusia agar jangan sampai meninggalkan generasi
yang lemah baik dari segi akidah, akhlak, ilmu pengetahuan,
keterampilan dan aspek-aspek lainnya, ini dijelaskan dalam Q.S an-
Nisa`/4: 9.
Dan dalam Q.S at-Tahrim/66: 6 digambarkan bahwa dakwah
dan pendidikan harus dimulai dari rumah. Seluruh pendidikan maupun
keteladanan yang Ibu berikan kepada anak harus menjadikan anaknya
sebagai manusia salih yang terhindar dari malapetaka, baik di dunia
mau pun di akhirat (radikalisme dan akibat-akibatnya).
Di antara pendidikan yang harus diberikan adalah: Wawasan
kebangsaan; Wawasan keagamaan yang moderat, terbuka, toleran dan
Islam yang rahmatan lil ‘âlamîn serta pengetahuan tentang keharusan
Muslim belajar memahami Al-Qur`an secara komprehensif, tidak
kaku/tekstual; Wawasan sejarah (bangsa dan agama) dan sosiologi;
Etika dalam berdialog, menyampaikan kritik membangun, berdakwah
dan bermasyarakat.
130

Kemudian untuk melindungi keluarga dari bahaya radikalisme,


hal lain yang dapat perempuan lakukan adalah; membentengi Diri
Sendiri dengan Ilmu Pengetahuan dan Iman yang kokoh, Mendoakan
Suami dan Anaknya serta Ikut Serta Membangun/Menstabilkan
Perekonomian/Keuangan Keluarga. Anjuran untuk membentengi diri
dengan ilmu dan iman agar tidak mudah disesatkan dan dapat
melaksanakan amar makruf nahi mungkar ini terdapat dalam Q.S al-
Ma`idah/5: 105.
Sedangkan arahan untuk Mendoakan Suami dan Anak agar
selalu dalam kebaikan terdapat Q.S al-Furqan/25:74, dengan doa
seseorang dapat meminta agar senantiasa terhindar dari bahaya
radikalisme. Kemudian perihal keikutsertaan perempuan dalam
persoalan keuangan agar dapat membantu menjaga kesejahteraan dan
keamanan keluarga diperbolehkan dalam Islam, hal ini dijelaskan
dalam Q.S al-Ma`idah/5: 2 dan dicontohkan dalam Q.S al-Qashash/28:
23. Sebagaimana penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa
penguatan ekonomi perempuan menjadi salah satu solusi bagi
pencegahan radikalisme, maka Islam dengan ajarannya tidak
menentang hal tersebut.
B. Saran-saran
1. Dengan hadirnya skripsi ini, penulis berharap agar pembaca
mengamalkan solusi yang telah penulis upayakan
kehadirannya. Karena teori tanpa pengamalan tentu tidak akan
mewujudkan kemanfaatan yang nyata. Mengingat betapa
halusnya paham-paham radikal disebar luaskan, kemudian
mengakibatkan kekacauan dan kerusakan terjadi di banyak
tempat dan pada akhirnya Islam lah agama yang kembali
tertuduh atas aksi tersebut, menjadi alasan mengapa upaya-
131

upaya pencegahan radikalisme ini harus dipraktikkan oleh


siapa pun sesuai peranan dan kemampuannya.
2. Demi banyaknya wawasan keIslaman yang dapat menjadi
solusi atas berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat,
penulis berharap agar penelitian ini diteruskan oleh para
pembaca dengan hasil penelitian yang lebih baik dan up to date
agar ajaran-ajaran Islam benar-benar menjadi solusi dan
tuntunan untuk mencapai kesejahteraan hidup.
3. Kritik dan saran dari pembaca, amat penulis harapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur`an dan Isu-Isu Kontemporer I (Tafsir al-Qur`an Tematik), Jakarta:


Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur`an, 2012.
Alwi, Hasan. dkk (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa), Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002.
Amar Makruf Nahi Mungkar; Tafsir Al-Qur`an Tematik, Jakarta: Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur`an, 2013.
Arwati, Ni Made Sri, Swadharma Ibu dalam Keluarga Hindu, Denpasar: PT
Upada astra, 1993.
Asrori, Ahmad. “Radikalisme di Indonesia; Antara Historisitas dan
Antripisitas” dalam Jurnal Kalam: Jurnal Studi Agama dan Pemikiran
Islam, Vol. 9 No. 2, 2015.
Azhari, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Al-Qur`an (Kajian Tafsir Muqoran
Q.S Luqman ayat 12-15), Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2014.
Azra, Azyumardi. Islam in Southeast Asia: Tolerance and Radicalism.
Melbourne: The Centre for the Study of Contemporary Islam, The
University of Melbourne, 2005
‘Al, Abdul Hayyi ‘Izb Abdul. “Ekstremisme, Berlebih-lebihan, Jalan Tengah
dan Moderasi Serta Pengaruhnya Terhadap Bangsa dan Masyarakat”.
Baqiy, Muhammad Fuad ‘Abdul. al-Mu’jam al-Mufahras Li Alfadz al-Qur`an
al-Karim.
Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, Surabaya: Apollo, 1997
Dinamika Baru Wacana Islam di Indonesia, Jakarta: UIN JAKARTA PRESS,
2006
Dja’far, Alamsyah M. (In) Toleransi!; Memahami Kebencian dan Kekerasan
Atas Nama Agama, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2018
Ensiklopedi Al-Qur`an. Yayasan Bimantara. 1997.
Fitriani, dkk, Intoleransi dan Radikalisme di Kalangan Perempuan. Riset
Lima Wilayah: Bogor, Depok, Solo Raya, Malang dan Sumenep, Jakarta:
Wahid Foundation, 2017.

132
133

Ghofur, Abdul, “Perempuan dan Narasi Kekerasan: Studi Kritis Peran Gender
dalam Deradikalisasi” dalam Jurnal Teosofi; Jurnal Tasawuf dan
Pemikiran Islam, Vol. 5 No. 2, 2015.
Hamid, Muhyiddin Abdul, Kegelisahan Rasulullah Mendengar Tangis Anak.
Semarang: Dahara Prize, 1994.
Hamka, Tafsir al-Azhar, Juzu’ VI, Jakarta: Pustaka Panjimas, 2000
Hanafi, Muchlis M, Moderasi Islam; Menangkal Radikalisasi Berbasis
Agama, Tangerang: Ikatan Alumni Al-Azhar dan Pusat Studi Al-Qur`an,
2013.
Haris, Muhammad, dkk, Menuju Islam Moderat, Yogyakarta: Cantrik
Pustaka, 2018.
Hasan, Maimunah, Pendidikan Anak Usia Dini, Yogyakarta: Diva Press,
2010.
Hasyim, Arrazy, Teologi Muslim Puritan; Genealogi dan Ajaran Salaf,.
Tangerang: Maktabah Darus- Sunnah, 2017.
Hasyimi, Muhammad Ali, Kepribadian Wanita Muslimah Menurut al-Qur`an
dan as-Sunnah, Jakarta: Akademika Pressindo, 1997
Hornby, AS, Oxford Advance Dictionary of Current English, Oxford: Oxford
University Press, 1995
Islam dan Radikalisme di Indonesia, Jakarta: LIPI Press, 2005
Jaelani, Aan, “Islam, Gender dan Fundamentalisme-Radikal dalam Politik
Ekonomi Global” dalam Jurnal Equalita Tahun 2011, Pusat Studi
Gender IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Jamaludin, Adon Nasrullah, Agama dan Konflik Sosial; Studi Kerukunan
Umat Beragama, Radikalisme dan Konflik Antarumat Beragama.
Karim, Ahmad Ma’bid Abdul, “Garis-garis Besar Tujuan Muktamar al-Azhar
Internasional untuk Menghadapi Ekstremisme dan terorime” dalam
Jihad melawan Teror; Meluruskan kesalahpahaman Tentang Khilafah,
Takfir, Jihad, Hakimiyah, Jahiliyah dan Ekstremisme oleh Prof. Dr.
syekh Ahmad ath-Thayyib et.al., Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam
Terbitan, 2016.
134

Kedudukan dan Peran Perempuan (Tafsir al-Qur`an Tematik), Jakarta:


Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur`an, 2009.
al-Khawarizmiy, Abu al-Qasim Jarullah Mahmud bin ‘Umar az-
Zamakhsyariy. al-Kasysyaf ‘an Haqa`iqit-Tanzil wa ‘Uyunil-Aqawil fi
Wujuhit-Ta`wil. Vol. 1. Kairo: Maktabah Misr. t.th.
Larasati, Anggi Dwi. “Peranan Lembaga Kemahasiswaan dalam Menangkal
Radikalisme di Universitas Lampung”, Skripsi, Universitas Lampung,
2018.
M, Abd. Muin, dkk, Pendidikan Pesantren dan Potensi Radikalisme, Jakarta:
CV. Prasasti, 2007.
Magdalena, R. “Kedudukan Perempuan dalam Perjalanan Sejarah (Studi
Tentang Kedudukan Perempuan dalam Masyarakat Islam)” dalam
Jurnal Harkat an-Nisa: Jurnal Studi Gender dan Anak, Vol. II No. 1,
2017
Mahfudoh, Siti Ulfah, “Peran Perempuan dalam Periwayatan Hadis; Studi atas
Hadis-hadis Hafsah binti Umar bin Khattab”, Skripsi, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2008.
Maisaroh Hayatin, “Transformasi Nilai Islam Moderat; Studi Kasus di Pondok
Pesantren Al-Islam Desa Tunggulun Kecamatan Solokuro Kabupaten
Lamongan”, Skripsi, UIN Sunan Ampel Surabaya, 2012.
Al-Maraghi, Imam Musthafa, Tafsir al-Maraghiy, Beirut: Dar al-Fikr. tp.th.
Al-Maragi, Ahmad Mustafa, Tafsir Al-Maragi, Juz XIX, terj. Bahrun Abu
Bakar, dkk, Semarang: PT. Karya Toha Putra Semarang, 1993
Masduqi, Irwan, Berislam secara Toleran; Teologi Kerukunan Umat
Beragama, Bandung: Mizan, 2011
Menjadi Orangtua Pendidik, terj. Endang Z.S, Penerbit Al-Huda, 2005
Muhammad, Afif, “Radikalisme Agama-Agama Abad 21” dalam Jurnal Al-
Jami’ah, Vol. 41 No. 2, 2003
Muhammad, Ahsin Sakho, Keberkahan al-Qur`an; Memahami Tema-tema
Penting Kehidupan dalam Terang Kitab Suci, Jakarta, Qaf, 2017.
_____, Perempuan dan Al-Qur`an; Membincang Wanita dalam Terang
Kitabullah, Jakarta: Qaf, 2019.
135

Mustaqim, Abdul, “Deradikalisasi Penafsiran Al-Qur`an dalam Konteks


Keindonesiaan yang Multikultur”, dalam Jurnal Suhuf, Vol. 6 No. 2,
2013
Nata, Abuddin, Tafsir Ayat-ayat Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2010.
Novia, Umi Chulsum dan Windy, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Surabaya:
Kashiko, 2006
Nurdin, Ali, Qur`anic Society; Menelusuri Konsep Masyarakat Ideal dalam
Al-Qur`an, Penerbit Erlangga, 2006
Pendidikan, Pembangunan Karakter, dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia; Tafsir Al-Qur`an Tematik, Jakarta: Departemen Agama RI,
2008
Phoenix, Team Pustaka, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka
Phoenix, 2007.
Poerwadarminta, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, 1987.
Qardhawi, Yusuf, Islam Radikal; Analisis terhadap Radikalisme dalam
Berislam dan Upaya Pencegahannya, Solo: Era Intermedia, 2000.
_____, Fatwa-fatwa Kontemporer 3, terj. Abdul Hayyie al-Kattani, dkk,
Jakarta: Gema Insani, 2002.
_____, Islam Agama Peradaban, terj. Abdus Salam Masykur, Solo: Era
Intermedia, 2004.
_____, Islam Jalan Tengah: Menjauhi Sikap Berlebihan dalam Beragama,
terj. Alwi A. M, Bandung: PT Mizan Pustaka, 2017.
al-Qarni, Aidh, Tafsir Muyassar, Jakarta: Qisthi Press, 2008, II
RI, Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur`an Badan Litbang dan Diklat
Kementerian Agama, Maqasidusy-Syari’ah; Memahami Tujuan Utama
Syariah, Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur`an, 2013.
Rianawati, “Sejarah Keterlibatan Perempuan Islam dalam Bidang Ekonomi”
dalam Jurnal Raheema: Jurnal Studi Gender dan Anak
Rizki, Layla, “Peran Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dalam
Menanggulangi Radikalisme di Indonesia”, Skripsi, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2018.
136

Rokhmad, Abu, “Radikalisme Islam dan Upaya Deradikalisasi Paham


Radikal” dalam Wali Songo, Vol. 20 No. I, 2012.
Romli, Mursyid, “Agama Cinta dan Toleransi; Studi Terhadap fethullah Gulen
Movement” dalam Jurnal ‘Anil Islam; Jurnal Kajian Ilmu Keislaman,
Vol. 5 No. 1 Juni, 2012
Rusli, Muhammad, “Wanita Karir Perspektif Hukum Islam; Studi Kasus di
Kecamatan Rappocini Kota Makassar”, Tesis, UIN Alauddin Makassar,
2016.
ash-Shabuni, Muhammad Ali, Shafwatut Tafasir; Tafsir-tafsir Pilihan, Jilid I,
terj. K.H Yasin, Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2011.
_____, Shafwatut Tafasir; Tafsir-tafsir Pilihan. Jilid 5. terj. Yasin, Jakarta:
Pustaka Al-Kautsar, 2011.
Shahih Muslim, terj. AD Haanie, Yogyakarta: Penyiaran Islam, 1962.
Shihab, M. Quraish, Secercah Cahaya Ilahi: Hidup Bersama al-Qur`an .
Bandung: Mizan, 2000.
_____, Wawasan Al-Qur`an: Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat,
Bandung: Mizan, 2005
_____, Tafsir Al-Mishbah; Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur`an, Vol. 2,
Jakarta: Lentera Hati, 2009.
_____, Tafsir Al-Mishbah; Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur`an, Vol. 9,
Jakarta: Lentera Hati, 2009.
_____, al-Lubab: Makna, Tujuan, dan Pelajaran dari Surah-surah Pilihan,
Tangerang: Lentera Hati, 2012, II
_____, M. Quiraish Shihab Menjawab 101 Soal Perempuan yang Patut Anda
Ketahui, Tangerang: Lentera Hati, 2015.
_____, Islam yang Saya Pahami: Keragaman itu Rahmat, Tangerang: Lentera
Hati, 2018.
_____, Perempuan, Tangerang: Lentera Hati, 2018
Sinaga, Obsatar, dkk, Terorisme Kanan Indonesia;Dinamika dan
Penanggulangannya, Jakarta: Elex Media Komputindo, 2018.
137

Susanto, Edi, Dimensi Studi Islam Kontemporer, Jakarta: Prenadamedia


Group, 2016.
_____, “Kemungkinan Munculnya Paham Islam Radikal di Pesantren” dalam
Jurnal Tadris, Vol. 2 No. 1, 2007.
as-Suyuthiy, Jalaluddin Muhammad bin Ahmad al-Mahalliy dan Jalaluddin
‘Abdurrahman bin Abi Bakar, Tafsir al-Jalalain, Beirut: Daar al-fikr,
1981.
Syahid, Imam Muhammad, “Peran Ibu sebagai Pendidik Anak dalam
Keluarga menurut Syekh Sofiudin bin Fadli Zain”, Skripsi, UIN
Walisongo, Semarang, 2015.
Syarifudin, Achmad, “Peran Strategis Kaum Perempuan dalam Mewujudkan
Masyarakat Religi” dalam jurnal An-Nisa`a: Jurnal Kajian Gender dan
Anak, Vol 12 No. 1, 2017.
Asy-Sya’rawi, As-Syeikh Mohammad Mutawalli, Wanita dalam Perspektif al-
Qur`an, terj. dari al-Mar`atu fi al-Qur`an oleh Usman Hatim. Jakarta:
Yayasan Alumni Timur Tengah, 2010
Tafsir Nurul Qur`an: Sebuah Tafsir Sederhana Menuju Cahaya al-Qur`an,
Jilid XX, terj. Ahsin Muhammad, Jakarta: Al-Huda, 2007.
Takariawan, Cahyadi, Wonderful Wife; Menjadi Istri disayang Suami,
Surakarta: Era Adicitra Intermedia, 2017
Tanggung Jawab Sosial; Tafsir Al-Qur`an Tematik, Jakarta: Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur`an, 2011.
Ath-Thabari, Abu Ja’far Muhammad bin Jarir, Tafsir Ath-Thabari, Jilid 5, terj.
Beni Sarbeni, Jakarta: Pustaka Azzam, 2008.
_____, Tafsir Ath-Thabari, Jilid 19, terj. Ahsan Askan, dkk. Jakarta: Pustaka
Azzam, 2009.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka, 2007.
Wahid, Abdurrahman, Islamku Islam Anda Islam Kita; Agama Masyarakat
Negara Demokrasi
Wiyani, Novan Ardy dan Barnawi, Ilmu Pendidikan Islam; Rancang Bangun
Konsep Pendidikan Monokotomik-Holistik
138

Yanggo, Huzaemah Tahido, Fikih Perempuan Kontemporer, Ghalia


Indonesia, 2010.
Yunanto, Sri, Islam Moderat VS Islam Radikal; Dinamika Politik Islam
Kontemporer, Yogyakarta: Medpress, 2018.
Zidni, Ervi Siti Zahroh, “Kemitraan keluarga dalam menangkal radikalisme”
dalam Jurnal Studi al-Qur`an; Membangun Tradisi Berfikir Qur`an,
Vol. 14 No. 1, 2018
Zuhri, Saefudin, Deradikalisasi Terorisme; Menimbang Perlawanan
Muhammadiyah dan Loyalitas Nahdlatul Ulama, Jakarta: Daulat Press,
2017.
https://belmawa.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/12/Strategi-
Menghadapi-Paham-Radikalisme-Terorisme.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Bom_Sibolga_2019
https://kbbi.co.id/arti-kata/korelasi
https://kbbi.co.id/arti-kata/pranatal
https://kbbi.web.id
https://kbbi.web.id/keluarga
https://nasional.kompas.com/read/2018/05/14/13533731/inilah-deretan-aksi-
bom-bunuh-diri-di-indonesia?page=all
https://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/18/07/05/pbe5sr291-
perempuan-punya-peran-penting-pencegahan-radikalisme
https://www.youtube.com/watch?v=k0dU-jLV1KY&t=145s

Anda mungkin juga menyukai