Anda di halaman 1dari 55

IMPLEMENTASI VISI DAN MISI SEKOLAH

MELALUI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN

SISWA YANG BERKARAKTER RELIGIUS

(Studi Kasus di SMK Penerbangan Aero Dirgantara Islamic Village


Kabupaten Tangerang)

TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister
Pendidikan (M. Pd)

Oleh:
SADARELA
NIM: 218430227

PROGRAM STUDI ILMU AGAMA ISLAM


PASCA SARJANA MAGISTER (S2)
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
2020 M/1442 H
IMPLEMENTASI VISI DAN MISI SEKOLAH

MELALUI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN

SISWA YANG BERKARAKTER RELIGIUS

(Studi Kasus di SMK Penerbangan Aero Dirgantara Islamic Village


Kabupaten. Tangerang)

TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister
Pendidikan (M. Pd)

Oleh
SADARELA
NIM: 218430227

Pembimbing I: Dr. KH. Abdul Halim Sholeh, MM


Pembimbing II: Dr. Fajar Syarif, MA

PROGRAM STUDI ILMU AGAMA ISLAM


PASCA SARJANA MAGISTER (S2)
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

2020 M/1442 H
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tesis dengan judul “Implementasi Visi dan Misi Sekolah Melalui Pendidikan
Agama Islam dalam Mewujudkan Siswa yang Berkarakter Religius (Studi
Kasus di SMK Penerbanagn Aero Dirgantara Islamic Village Kabupaten.
Tangerang)” disusun oleh Sadarela dengan nomor induk 218430227 telah
melalui proses bimbingan dengan baik dan dinilai oleh pembimbing telah
memenuhi syarat ilmiah untuk diajukan pada sidang munaqasyah.

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. KH. Abdul Halim Sholeh, MM Dr. Fajar Syarif, MA


Tanggal: 21-8-2020 Tanggal: 24-8-2020

i
LEMBAR PENGESAHAN TESIS

Dr. KH. Azizan Fitriana, MA (……………………………..)


Ketua Sidang

Dr. Rena Syahidah, M.Ed (……………………………..)


Penguji I

Dr. Fahruroji, M. Ud (……………………………..)


Penguji II

Dr. KH. Abdul Halim Sholeh, MM (.….….……..…..…………..)


Pembimbing I

Dr. Fajar Syarif, MA (….…………………………)


Pembimbing II

Dr. KH. Ahmad Halim Sholeh, MM (…….…...………………….)


Sekretaris

ii
PERNYATAAN PENULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini.

Nama : Sadarela

NIM : 218430227

Tempat tanggal lahir : Tangerang, 25 November 1981

Menyatakan bahwa Tesis dengan judul “Implementasi Visi & Misi sekolah
melalui Pendidikan Agama Islam dalam mewujudkan siswa yang berkarakter
religius” (Studi kasus di SMK Penerbangan Aero Dirgantara Islamic Village
Kabupaten Tangerang) adalah benar-benar asli karya saya sendiri kecuali
kutipan-kutipan yang sudah disebutkan. Kesalahan dan kekurangan dalam
karya ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Ciputat, 28 Agustus 2020

Sadarela

iii
MOTTO

‫ شبابل قبل هرهل وصحتل قبل سقول وغنا ك قبل فقرك‬: ‫اغتنن خوسا قبل خوس‬
‫وفراغل قبل سغلل وحيا تل قبل هوتل‬

“Persiapan lima hal sebelum datangnya lima hal”

 Hidupmu sebelum tiba matimu


 Sehatmu sebelum tiba sakitmu
 Kesempatanmu sebelum tiba kesempitanmu
 Masa mudamu sebelum datang masa tuamu
 Masa kayamu sebelum datang masa miskinmu

iv
PERSEMBAHAN
‫بسن اهلل الرحون الرحين‬
Kupersembahkan karya sederhana ini kepada:
Ucapan syukur tanpa batas untuk yang Maha Kuasa Allah SWT atas setiap
detik jantung & nafas yang Engkau berikan, hingga kumampu berpijak di
hamparanMu ini. Shalawat serta salam bagi junjunganku Nabi Muhammad
SAW atas suri tauladannya, yang menjadikan ku tetap tegar dalam
mengarungi ilmu hingga ku sampai pada titik akhir diperkuliahan ini.
Untuk cahaya hidup di dunia & akhirat, tanpa ridhonya hidup ini takkan
berjalan dengan sempurna. Bapak & ibu yang selalu mengiringi do‟a dalam
sujudnya. Terimakasihku yang tak pernah henti. Bahagia & sehat selalu tuk
bapak & ibu. Do‟aku menyertaimu…
Dikala kumerindu ingin kutulis sejuta syair indah untuk suami & anak-
anakku tercinta, dua tahun berlalu banyak hal yang dikorbankan, canda,
tawa, perhatian, kasih sayang, pujian yang mungkin telah berkurang. Ingin
rasanya ku kembalikan semua yang telah hilang, Namun apalah daya, hari
demi hari terus berjalan dan waktu takkan mungkin kembali. Mungkin tanpa
ridho, keikhlasan, dan pengertian kalian, aku tak mampu bergerak dengan
ketenangan. Love u my family…
Perubahan tak mungkin terjadi jika kita tak berusaha tuk melangkah,
langkahku kepadamu semata-mata kehendakNya, sebagai petunjuk untuk
menjadi insan yang lebih baik. Ucapan syukur dan terimakasihku kepada
pembimbing I, pembimbimbing II, penguji I, penguji II, dosen, dan staf
yang terlibat. Do‟a, ikhlas dan keridhoanmulah yang kuharapkan, agar
kelak ku dapat Mengimplementasikan dan mengamalkan ilmu yang telah
engkau berikan, serta kumampu hidup dijalan keridhoan Allah SWT. Do‟aku
menyertaimu wahai guruku…
Tiada yang paling mnegharukan saat kumpul bersama dengan kalian, dalam
canda, tawa, dan berbagi rasa, walau sering merasa ku yang paling lemah
diantara kalian semua, tapi perasaan tersebut kututupi hingga ku buat
menjadi pelangi yang indah. Tanpa iring do‟a, bantuan, dan berbagi
pengalaman, serta kebersamaan kalian selama ini, mungkin karya ini takkan
terselesaikan. Ruang akan menjadi saksi kita kelak di akhirat, kalian semua
kujadikan sahabat, teman, orang tua, adik, kaka, bahkan sekaligus menjadi
guruku sampai akhir nanti. Semoga kita semua kelak dipertemukan
disyurganya Allah SWT. Salam rindu & sayangku untuk kalian semua…

v
KATA PENGANTAR

‫بسن اهلل الرحون الرحين‬


‫السال م علينن ورحوت اهلل وبارماته‬
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan limpahan rahmatNya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan tesis ini. Shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, yang merupakan uswah dan qudwah dalam segala asfek
kehidupan.

Penyelesaian tesis ini merupakan salah satu syarat memperoleh gelar


Magister Pendidikan (M.Pd) Program Pasca Sarjana Institut Ilmu Al-Qur‟an
(IIQ) Jakarta. Penulis menyadari bahwasanya tesis yang berjudul
“Implementasi Visi dan Misi Sekolah melalui Pendidikan Agama Islam
dalam mewujudkan siswa yang berkarakter religius (Studi kasus di
SMK Penerbangan Aero Dirgantara Islamic Village Kabapaten
Tangerang)” Jauh dari sempurna dan telah melewati banyak hambatan dan
kesulitan yang dihadapi dalam menyelesikan tesis ini. Oleh karena itu tak
ada gading yang tak retak, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan rasa
terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Allah SWT, atas izin dan ridhoNya hingga tesis ini dapat
terselesaikan.
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, MA, Rektor Institut
Ilmu Qur‟an (IIQ) Jakarta.
3. Bapak Dr. KH. Muhammad Azizan Fitriana, MA, Direktur
Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.
4. Bapak Dr. KH. Abdul Halim Sholeh, MM sebagai Kepala
Kaprodi Program Pendidikan Agama Islam Pascasarjana Institut
Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta sekaligus Dosen pembimbing

vi
penelitian ini yang selalu sabar dalam memberikan ilmu, saran,
dan arahan, serta do‟a.
5. Bapak Dr. Fajar Syarif, MA. Sebagai dosen pembimbing yang
telah meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan
saran serta arahan bagi penulis.
6. Seluruh dosen Prodi Pendidikan Agama Islam Pasca Sarjana
Instirut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta. Yang telah memberikan
ilmu kepada penulis selama masa perkuliahan.
7. Seluruh staf Pasca Sarjana Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta
yang telah membantu penulis dalam membantu administrasi
selama masa perkuliahan.
8. Kepala Sekolah, guru, staf, dan siswa SMK Penerbangan Aero
Dirgantara Islamic Village Kab. Tangerang, yang sangat
berperan penting dalam terselesaikannya tesis ini.
9. Kepala Sekolah, guru & staf MTs An-Nashihin Tangerang
Selatan.
10. Direktur Daerah dan pengurus LPPTKA-BKPRMI Kab.
Tangerang.
11. Suami M. Rois Salman, ananda Akmaluddin Rois, Ananda
Fakhru Zain Rois, dan Ananda Adkhan Dzulhilmi Rois
12. Kedua orang tua dan keluarga, yaitu Ayahanda Sulaiman dan
Ibunda Marni serta keluarga Nurlela, Siti Nurhasanah, dan
Khoirul Umam yang telah memberikan do‟a, dorongan dan
motivasi serta dukungannya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tesis ini.
13. Teman-teman Pasca Sarjana Institut Ilmu Qur‟an (IIQ) Jakarta
khususnya Bunda Siti Syarifah, Aini Indah Dwi Cahyani,
Hidayatur Rohmah, dan teman-teman seperjuangan yang tidak

vii
saya sebutkan satu persatu yang sudah memberikan semangat,
motivasi, dan arahannya dalam membantu penyelesaian tesis ini.
Akhir kata dari penulis, semoga Allah SWT membalas kebaikan
kepada semua yang terlibat dalam menyelesaikan tesis ini dengan mendapat
pahala yang berlipat ganda. Amin.

Penulis

viii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ i


LEMBAR PENGESAHAN TESIS ......................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN PENULIS .................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... iv
PERSEMBAHAN ..................................................................................... v
KATA PENGANTAR .............................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiv
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB – LATIN ................................. xv
ABSTRAK ............................................................................................... xix
ABSTRACT ................................................................................................ xx
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 13
C. Pembatasan Masalah ................................................................ 14
D. Perumusan Masalah ................................................................. 14
E. Tujuan penulisan ...................................................................... 15
F. Kegunaan Penelitian ................................................................ 16
G. Kajian Pustaka.......................................................................... 16
H. Sistematika Penulisan .............................................................. 20

ix
BAB II IMPLEMENTASI VISI & MISI SEKOLAH MELALUI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN
SISWA YANG BERKARAKTER RELIGIUS
A. Visi & Misi Sekolah
1. Urgensi Visi & Misi .......................................................... 23
2. Tujuan Visi & Misi ........................................................... 30
3. Kekuatan Visi & Misi ...................................................... 32
B. Pendidikan Agama Islam (PAI)
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ................................ 33
2. Strategi Pendidikan Agama Islam ..................................... 45
3. Metode Pendidikan Agama Islam ..................................... 48
4. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Agama Islam ................... 55
5. Kurikulum Pendidikan Agama Islam................................ 62
6. Evaluasi Pendidikan Agama Islam ................................... 63
C. Pendidikan Karakter Religius
1. Pendidikan karakter religious ........................................... 68
2. Nilai-nilai karakter religius ............................................... 73
3. Budaya religius ................................................................. 76
4. Model Budaya Religius di Sekolah................................... 84
5. Strategi Budaya Religius................................................... 85

BAB III KAJIAN OBYEK PENELITIAN


A. Jenis Penelitian......................................................................... 88
B. Pendekatan Penelitian .............................................................. 91
C. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 93
D. Sumber Data ............................................................................. 96
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ............................... 96
F. Deskripsi Objek Penelitian.......................................................118

x
G. Teknik Analisa Data ................................................................122

BAB IV HASIL PENELITIAN


A. Gambaran Umum SMK Penerbangan Aero Dirgantara
Islamic Village Kabupaten Tangerang
1. Letak Geografis .................................................................125
2. Sejarah Singkat .................................................................125
3. Visi & Misi Sekolah..........................................................127
4. Visi Misi Program Keahlian .............................................128
5. Struktur Organisasi ...........................................................129
6. Keadaan Pendidik dan Karyawan Sekolah .......................130
7. Keadaan Peserta Didik ......................................................131
8. Prestasi Peserta didik ........................................................132
9. Sarana dan Prasarana ........................................................133
10. Kegiatan Pembiasaann Rutin ............................................135
11. Extrakurikuler ...................................................................136
12. Mata Pelajaran ..................................................................138
B. Pembahasan Hasil Peneltian
1. Implementasi Visi & Misi Sekolah melaluiPendidikan
Agama Islam di SMK Penerbangan Aero Dirgantara
Islamic Village Kabupaten Tangerang.............................140
2. Hambatan-hambatan dalam mengimplementasikan
visi & misi sekolah melalui Pendidikan Agama Islam
di SMK Penerbangan Aero Dirgantara Islamic Village
Kabupaten Tangerang .......................................................149
3. Keberhasilan Visi & Misi sekolah implementasi
Pendidikan Agama Islam di SMK Penerbangan Aero
Dirgantara Islamic Village Kabupaten Tangerang ...........154

xi
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................158
B. Saran-saran ...............................................................................159
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................162
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Contoh Sikap dan Prilaku Nilai Budi Pekerti ..........................73
Table 2.2 Budi Pekerti Perspektif Qur‟an dan Hadis ...............................78
Table 2.3 Indikator Karakter Religius ......................................................80
Table 2.4 Landasan Karakter Agama Islam .............................................81
Tabel 3.1 Contoh Instrument Observasi...................................................100
Table 3.2 Contoh Instrument Observasi...................................................101
Table 3.3 Kekurangan & Kelebihan Observasi........................................101
Table 3. 4 Kekurangan & Kelebihan Wawancara .....................................109
Table 4. 1 Daftar Guru Dan Karyawan .....................................................130
Table 4. 2 Daftar Prestasi Siswa ...............................................................132
Table 4. 3 Daftar Sarana............................................................................133
Table 4. 4 Daftar Prasarana .......................................................................134
Table 4. 5 Kegiatan Pembiasaan Rutin .....................................................135
Table 4. 6 Kegiatan Extrakurikuler ...........................................................137
Table 4. 7 Mata Pelajaran..........................................................................139
Table 4. 8 Kegiatan Pembiasaan Peserta Didik ........................................144
Table 4. 9 Kegiatan Rutin Pendidik ..........................................................147
Table 4.10 Hambatan Kegiatan Rutin Peserta Didik .................................153

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Visi sebagai Penentu Arah Lembaga .....................................30


Gambar 2 Ruang Lingkup Pendidikan Karakter ....................................70

xiv
PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad


yang satu keabjad yang lain. Dalam penulisan Tesis di Institut Ilmu Al-
Qur‟an Jakarta, transliterasi Arab-Latin mengacu pada berikut ini :
A. Konsonan

xv
B. Vokal

Vokal Tunggal Vokal Tunggal Vokal Rangkap


Fathah :a ‫أ‬: â ‫ي‬
ْ : ai
Kasrah :i ‫ ي‬:î ‫ ْو‬: au
Dhammah : u ‫ و‬:û

C. Kata Sandang
1. Kata sandang yang diikuti alif lam (‫ )ال‬qamariyah
Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (‫ )ال‬qamariyah
ditransliterasikan dengan bunyinya. Contoh:
‫ الجقزح‬: al-Baqarah
‫ المدينخ‬: al-MadĬnah

2. Kata sandang yang diikuti oleh alif-lam (‫ )ال‬syamsiyah


Kata sandang yang diikuti oleh alif-lam (‫ )ال‬syamsiyah di
transliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan
dan sesuai dengan bunyinya.
Contoh :

xvi
‫ الزجل‬: ar-Rajul
‫ الشمس‬: asy-Syams
‫ السيدح‬: asy-Sayyidah
‫ الدارمي‬: ad-DârimĬ
3. Syaddah(Tasydid)
Syaddah (Tasydid) dengan system aksara Arab digunakan
lambang (_ّ ), sedangkan utnuk alih aksara ini di lambangkan
dengan huruf, yaitu dengan cara menggandakan huruf yang
bertanda tasydid. Aturan ini berlaku secara umum, baik tasydid
yang berada di tengah kata, di akhir kata, ataupun yang terletak
setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah.
Contoh :
ِ‫ َامَنَب ثِبلّلَه‬: Âmannâ billâhî
ُ‫ امَّنَ ّسُ َفهَبء‬: Âmannâ as-Sufahâ’u
َ‫ّن الَذِيّْن‬
َ ِ‫ إ‬: Inna al-Ladzîna
ِ‫وَاُلّكَع‬ : Wa ar-rukka’i

4. Ta Marbutha(‫)ة‬
Ta Marbutha (‫ )ح‬apabila berdiri sendiri, waqab atau diikuti oleh
kata sifat (na’at), maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi
huruf “h”.
Contoh:
ِ‫ الْأَفْئِدَح‬: al-Af’idah
ُ‫المِيَخ‬
َ ‫ّس‬
ْ ‫ الْجَب ِمعَ ُخ الِْئ‬: al-JâmĬ’ah al-Islâmiyyah

xvii
Sedangkan Ta Marbutha (‫ )ح‬yang diikuti atau disambungkan (di-
washal) dengan kata benda (isim), maka dialih aksarakan
menjadi huruf “t”.
Contoh :
‫عَب ِمّلَ ٌخ نَبصِجَخ‬: „Âmilatun Nâshibah
‫ الْأَيَ َخ ا ْلّكُ ْجزَي‬: al-Âyat al-Kubrâ

5. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan
tetapi apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan
Ejaan yang Disempurnakan (EYD) Bahasa Indonesia, seperti
penulisan awal kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan,
nama diri, dan lain-lain. Ketentuan yang berlakupada EYD
berlaku pula dalam alihaksara ini, sesperti cetak miring (italic)
atau cetak tebal (bold) dan ketentuan lainnya.
Adapun untuk nama diri yang diawali dengan kata sandang,
maka huruf yang ditulis capital adalah awal namadiri, bukan kata
sandangnya. Contoh: Ali Hasan al-Aridh, al-Asqallani, al-
Farmawi dan seterusnya. Khusus untuk penulisan kata Al-Qur‟an
dan nama-nama surahnya menggunakan huruf kapital. Contoh
Al-Qur‟an, Al-Baqarah, Al-Fatihah dan seterusnya.

xviii
ABSTRAK

Sadarela. 21830227. Judul TESIS “Implementasi Visi & Misi Sekolah


melalui Pendidikan Agama Islam dalam Mewujudkan Siswa yang
Berkarakter Religius” (Studi kasus di SMK Penerbangan Aero Dirgantara
Islamic Village Kabupaten Tangerang). Prodi Pendidikan Agama Islam
Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta tahun 2020.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sulitnya dalam mengimplementasikan
visi & misi sekolah melalui pendidikan Agama Islam dalam mewujudkan
siswa yang berkarakter religius. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah
1) Mendeskripsikan implementasi visi & misi sekolah melalui pendidikan
agama Islam. 2) Mendeskripsikan hambatan-hambatan dalam
mengimplementasikan visi & misi sekolah melalui Pendidikan Agama Islam.
3) Mendeskripsikan tingkat keberhasilan pada implementasi visi & misi
sekolah melalui pendidikan agama Islam dalam mewujudkan siswa yang
berkarakter religius. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif
dalam bentuk studi kasus, sedangkan pengumpulan data yang diperoleh
peneliti adalah melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Instrumennya yaitu adalah peneliti sendiri. Hasil penelitian yang didapati
adalah Implementasi visi dan misi sekolah melalui pendidikan agama Islam
di SMK Penerbangan Aero Dirgantara Islamic Village Kabupaten Tangerang
dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu melalui proses pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI), dan melalui kegiatan pembiasaan sekolah
yang rutinitas dilakukan setiap harinya. Sedangkan hambatan pada proses
pembelajaran Pendidikan Agama Islam terdapat beberapa faktor yaitu tujuan,
metode, murid, guru, fasilitas, dan situasi. Sedangkan hambatan pada
kegiatan pembiasaan sekolah terdapat pada dua faktor yaitu, pendidik dan
peserta didik. Adapun tingkat keberhasilan visi dan misi SMK Penerbangan
Aero Dirgantara Islamic Village Kabupaten Tangerang dapat terlihat dari
penerapan nilai-nilai kereligiusan pada peserta didik, melalui kegiatan
pembiasaan sekolah yang bersifat religius, yang dilakukan secara konsisten.

Kata kunci : Visi & misi sekolah, Pendidikan Agama Islam, Peserta didik
yang berkarakter religius.

xix
ABSTRACT

Sadarela. 21830227. Thesis title "Implementation Vision & Mission of


School through Islamic Religius Education in Realizing Students with
Religius Character" (Case study at Penerbangan Aero Dirgantara Islamic
Village Kabupaten Tangerang Vocational High School). Postgraduate Study
Program of Islamic Education Institute of Al-Qur'an Science, Jakarta, 2020.
This research is motivated by the difficulty in implementing the
vision & mission of schools through Islamic education in realizing students
with religius characteristics. The formulation of the problems in this study
are 1) Description implement the school's vision & mission. 2) Deskription
the obstacles in implementing the vision & mission of the school. 3)
Deskription the level of success in the implementation of the school's vision
& mission. through Islamic religius. This research uses descriptive
qualitative method in the form of case studies. Data was obtained from
Vocational High School Penerbangan Aero Dirgantara Islamic Village
Kabupaten Tangerang, while data collection was obtained by observation,
interview, and documentation techniques. The instrument is the researcher
himself. The results of the research that the researchers found were the
implementation of the school's vision and mission through Islamic religius
education at Vocational High School Aero Dirgantara Islamic Village
Kabupaten Tangerang can be carried out in two ways, namely through the
Islamic Religius Education (PAI) learning process, and through school
habituation activities which are routinely carried out every day. While the
obstacles in the learning process of Islamic Religius Education are several
factors, namely objectives, methods, students, teachers, facilities, and
situations. While the obstacles to school habituation activities lie in two
factors, namely, educators and students. The level of success of the vision
and mission of the Islamic Village Kabupaten Tangerang Penerbangan Aero
Dirgantara Vocational High School can be seen from the application of
religius values to students, through religius school habituation activities,
which are carried out consistently.
Keywords : Vision & Mission of School, Islamic Religius Education,the
character of Religius students.

xx
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada dasarnya manusia itu harus memiliki ilmu, baik ilmu
pengetahuan, sosial, dan spiritual. Dalam memiliki ilmu tersebut, maka
manusia diwajibkan untuk belajar, karena belajar merupakan sebuah
proses dalam membentuk suatu perubahan pada seseorang agar
menjadi lebih baik dan dapat mengatasi suatu permasalahan antara
stimulus atau respon. Belajar sangat berkaitan dengan perubahan pada
tingkahlaku diri seseorang, terhadap sesuatu situasi tertentu yang
disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang. Perubahan
tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan berdasarkan kecenderungan
respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat pada
diri seseorang.1
Dikutif dari Ngalim Purwanto dalam bukunya yang berjudul
Psikologi Pendidikan, Bahwa Gagne mengatakan belajar dapat terjadi
apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan yang dapat
mempengaruhi siswa sedemikian rupa, sehingga perbuatannya
(performance-nya) berubah waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke
waktu sesudah ia mengalami situasi tadi. Sedangkan menurut Morgan
dalam bukunya Ngalim Purwanto belajar adalah setiap perubahan yang
relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil
dari latihan atau pengalaman. Selanjutnya menurut Witherington dalam
bukunya Ngalim Purwanto belajar adalah suatu proses perubahan pada

1
Sitepu, Pengembangan Sumber Belajar, (Depok: PT Raja Grafindo Persada,
2017), h.3

1
2

pribadi seseorang yang menyatakan dirinya sebagai suatu pola baru


dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasan, kepandaian,
atau suatu pengertian.2

Berdasarkan dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat


disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan „belajar‟ adalah usaha
sadar pada seseorang dalam berinteraksi antara stimulus dan respons
dalam mewujudkan suatu perubahan yang permanen pada knowledge
(pengetahuan), behavior (prilaku), habituation (pembiasaan), yang
didapat dari sebuah pengalaman dan pelatihan.

Dikutif dari Mulyasa dalam bukunya Firdos Mujahidin,


pembelajaran berbasis kompetensi dalam kurikulum 2013 harus
ditujukan sebagai hal-hal berikut ini: Bahwasannya dalam
memperkenalkan kehidupan kepada peserta didik menggunakan
konsep learning to know, learning to do, learning to be, dan learning
to life together. Sehingga dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik
tentang pentingnya belajar dalam kehidupan yang harus direncanakan
dan dikelola secara sistematis. Dapat memberikan kemudahan belajar
(facilitate of learning) kepada peserta didik, agar mereka dapat belajar
dengan tenang dan menyenangkan. Dapat menumbuhkan proses
pembelajaran terhadap tumbuh kembangnya potensi peserta didik,
melalui penanaman berbagai kompetensi dasar.3
Dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar diperlukan
sumber-sumber belajar sesuai kebutuhan masyarakat. Berkembangnya
inovasi dalam berbagai lapangan kerja sebagai akibat dari

2
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2010), h. 84
3
Firdos Mujahidin, Strategi Mengelola Pembelajaran Bermutu, (Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, 2017), cet ke-1, h. 11
3

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta merebaknya


globalisasi diberbagai bidang, membuat masyarakat memerlukan
kemampuan dan keterampilan baru. Untuk memenuhi kebutuhan itu
setiap individu dan kelompok masyarakat harus belajar menggunakan
aneka sumber belajar di jalur pendidikan non formal.
Dalam perspektif pendidikan Islam, pendidik merupakan
orang dewasa yang bertanggung jawab dalam memberi pertolongan
kepada peserta didiknya dalam perkembangan jasmani dan rohaninya
agar mencapai tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri, dan mampu
mandiri dalam memenuhi tugasnya sebagai hamba atau khalifah Allah
SWT. Selanjutnya mampu melakukan tugas sebagai makhluk sosial
dan sebagai makhluk individu yang mandiri. Pendidik mempunyai
kedudukan yang paling tinggi dalam Islam, sebab pendidik adalah
tauladan, panutan, dan contoh bagi peserta didik yang memberikan
asupan jiwa dengan ilmu, pembinaan akhlak mulia, dan dapat
meluruskan perilakunya yang buruk menjadi perilaku yang baik.4

Dalam pandangan Islam, pendidik yang utama dan pertama


adalah orang tua sendiri. Mereka berdua yang bertanggung jawab
penuh atas kemajuan dan perkembangan anaknya, karena sukses
tidaknya anak sangat tergantung pada pengasuh, dan pendidikan orang
tanya. Firman Allah SWT:

.
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah

4
Sukring, Pendidik dan Peserta Didik dalam Pendidikan Islam (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2013), h. 5.
4

manusia dan batu, penjaganya adalah malaikat-malaikat


yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa
yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan”. (QS At-Tahrim [66]:
6)
Pendidikan adalah suatu usaha dalam membina dan
mengembangkan pribadi manusia dari aspek-aspek rohaniah dan
jasmaniah yang dilakukan secara bertahap. Oleh sebab itu kematangan
seseorang yang bertitik akhir pada optimalisasi perkembangan atau
pertumbuhan, akan tercapai bilamana berlangsung melalui proses demi
proses ke arah tujuan akhir perkembangan atau pertumbuhan anak
didik kepada titik optimal kemampuannya. adapun tujuan yang hendak
dicapai adalah terbentuknya kepribadian yang utuh sebagai manusia
individual dan sosial serta hamba Tuhan yang mengabdikan dirinya
kepada Allah SWT.5

Dalam pandangan Islam, tugas seorang pendidik dipandang


sebagai suatu pekerjaan yang sangat mulia. Sehingga Islam telah
menempatkan orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan
lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan manusia lainnya,
sebagaimana firman Allah SWT:

.
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan
kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,”
maka lapangkanlah, niscaya Allah SWT akan member
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan “berdirilah
kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat

5
H.M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,2005), h. 11
5

derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-


orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah melihat
terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Mujadilah
[58]:11).
Secara umum, tugas seorang pendidik adalah mendidik
seseorang yang belum dewasa. Kemudian yang dimaksud dengan
mendidik adalah suatu rangkaian proses mengajar, yang memberikan
dorongan, memuji, menghukum, memcontohkan, membiasakan, dan
lain sebagainya. Oleh karena itu tugas pendidik adalah bukan hanya
sekedar mengajar saja, tetapi menjadikan seseorang dapat berubah.
Selanjutnya pendidik juga bertugas sebagai motivator dan fasilitator
dalam proses belajar mengajar, sehingga seluruh potensi peserta didik
dapat teraktualisasi secara baik dan dinamis.

Adapun tugas pendidik dapat dijabarkan dalam beberapa


pokok pikiran berikut ini adalah:

1. Seorang pengajar (instruksional) yang bertugas merencanakan


program pengajaran, melaksanakan program yang disusun, dan
akhirnya dengan pelaksanaan penilaian setelah program tersebut
dilaksanakan.

2. Seorang pendidik (edukator) yang mengarahkan peserta didik


pada tingkat kedewasaan kepribadian sempurna (insan kamil),
seiring dengan tujuan penciptaan-Nya.

3. Seorang pemimpin (managerial) bertugas sebagai pemimpin


yang dapat mengendalikan diri, baik diri sendiri, peserta didik,
maupun masyarakat. Kemudian mampu memberikan
pengarahan, pengawasan, pengorganisasian, pengontrolan, dan
partisipasi atas program yang dilakukan.
6

Dikutif oleh al-Jahiz dalam bukunya Ismatu Ropi, akhlak


merupakan keadaan jiwa seseorang yang selalu mewarnai setiap
tindakan dan perbuatannya, tanpa pertimbangan lama atau keinginan.
Sedangkan moral merupakan ajaran-ajaran, wejangan-wejangan,
khatbah-khatbah, kumpulan pada peraturan dan ketetapan, baik secara
lisan atau tertulis, tentang bagaimana manusia harus hidup dan
bertindak agar menjadi manusia yang lebih baik”.6 Firman Allah SWT:

“Dan sesungguhnya Engkau benar-benar telah berbudi


pekerti yang luhur”. (QS. Al-Qalam [68]: 4)

Dikutif dari Harun Nasution dalam bukunya yang berjudul


Islam di Tinjau dari Segala Asfeknya, bahwa Miskawaih (Ahmad Ibn
Muhammad Ibn Ya‟kub Miskawaih) mengatakan akhlak adalah suatu
sikap mental atau jiwa seesorang yang menimbulkan tingkahlaku tanpa
menggunakan pemikiran. Sikap mental atau jiwa tersebut dibawa lahir
seperti sikap terpuji atau sikap tercela, dan bisa juga dapat diperoleh
dari kebiasaan, seperti jujur atau tidak jujur. Karena akhlak
hubungannya sangat dekat dengan jiwa. Jiwa tidak terbentuk jasmani,
akan tetapi jiwa memiliki wujud tersendiri, terlepas dari badan, atau
bisa juga dinamakan tazkiyah7 Berdasarkan firman Allah SWT yaitu:

6
Ismatu Ropi, et al, Pendidikan agama Islam di SMP & SMA Untuk Guru,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h.96
7
Harun Nasution, Islam di Tinjau dari Segala Asfeknya ( Jakarta: PT. Bulan
Bintang,cet ke 12, 2010 ), h. 47-48
7

“Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang


buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan
kepada mereka ayat-ayatNya, menyucikan (jiwa) mereka dan
mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah (sunnah),
meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan
yang nyata.” (QS. Al-Jumu’ah[61]: 2

Menurut Ibnu Miskawaih dalam bukunya Ahmad Azhar, jiwa


manusia memiliki tiga kekuatan yang bertingkat, yaitu: An-nafs al-
bahimiyah (nafsu kebinatangan) yang buruk, an-nafs as-sabu’iyah
(nafsu binatang buas) yang sedang, dan an-nafs an-nathiqah (jiwa
yang cerdas) atau yang baik.8 Ketiga daya ini merupakan unsur rohani
manusia yang asal kejadiannya berbeda. An-nafs al-bahimiyyat dan an-
nafs as-sabu’iyyat berasal dari unsur materi, sedangkan An-Nafs An-
Nathiqah berasal dari ruh tuhan. Karena kedua An-Nafs yang berasal
dari materi akan hancur bersama hancurnya badan dan An-Nafs An-
Nathiqah tidak mengalami kehancuran.
Kebahagiaan yang sebenarnya ialah kebahagiaan yang timbul
dari mengetahui hikmat-hikmat. Hikmat ada yang bersifat teoritis
(pengetahuan yang benar), dan ada yang bersifat praktis (budi pekerti
mulia). Kebahagiaan yang diperoleh melalui kesenangan jasmani,
adalah kebahagiaan palsu yang dicari oleh kaum awam. Dengan shalat
dan ibadat pun kebahagiaan palsu inilah yang mereka cari. Usaha yang
dijalankan untuk mencari kebahagiaan serupa ini, menurut Ibn
Maskawaih, sia-sia saja. Yang diperoleh bukanlah kebahagiaan
sebenarnya.
8
Ahmad Azhar Basyir, MISKAWAIH Riwayat Hidup dan Pemikiran Filsafatnya, (
Yogyakarta: Nur Cahaya, 1983), h. 11
8

Dunia pendidikan pada saat ini sering terdengar pada hal yang
negatif oleh masyarakat, itu semua disebabkan karena ulah pelajar
yang berlaku sikap tidak terpuji diantaranya adalah terlibat tawuran,
melakukan tindakan kriminal, pencurian, penodongan, penyimpangan
seksual, penyalahgunaa obat terlarang, dan lain sebagainya. Perbuatan
tersebut jelas telah meresahkan masyarakat dan menyusahkan aparat
keamanan. Diantara penyebab dunia pendidikan yang semakin merosot
khususnya dalam akhlak peserta didik karena dunia pendidikan hanya
membina kecerdasan intelektual, wawasan, dan keterampilan semata,
tanpa diimbangi dengan kecerdasan emosional. Maka dari itu saatnya
seorang pendidik, orang tua dan pemerintah segera mencarikan solusi
untuk membina moralitas masyarakat.9

Selanjutnya, seseorang yang berperilaku religius atau agamis


dapat dilihat dari akhlak dan moral yang biasa dilakukan pada
kehidupan sehari-hari. Sering kita mendengar atau pun melihat
langsung ketika peserta didik yang bermukim di lingkungan pesantren
sungguh sangat indah dipandang, dari segi pakaian yang selalu rapih
dan sopan, ucapan yang lembut dan syahdu, perilaku yang santun dan
bermoral, disiplin waktu, dan selalu menjaga norma-norma agama.

Namun disayangkan peserta didik yang latar belakang orang


tuanya broken home , kedua orang tuanya sibuk bekerja, tidak tinggal
di pesantren, ekonominya kurang, latar belakang orang tua yang tidak
berpendidikan, sehingga kurangnya asupan pendidikan agama terutama
akhlak, atau juga dikarenakan tinggal di lingkungan yang tidak sehat,
serta kebebasan menggunakan gadget dan kebebasan bergaul. Dampak

9
Abudin Nata, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Prenada Media Group, 2008),
H.37-38
9

dari hal tersebut pada peserta didik adalah memiliki perilaku yang
tidak bermoral dan berakhlak seperti: merokok, berpakaian tetapi tidak
menutupi aurat, kecanduan handphone, menggunakan bahasa yang
tidak bermoral, suka melawan orang tua, tidak disiplin, berpacaran,
panjang tangan, dan sebagainya.

Dari fenomena tersebut, betapa pentingnya teorisasi


pendidikan Islam dalam masyarakat yang dinamis. Pendidikan
memegang peranan yang menentukan seseorang terhadap eksistensi
dan perkembangan masyarakat. Pendidikan adalah proses usaha
seseorang dalam melestarikan, mengalihkan, serta mentransformasikan
nilai-nilai kebudayaan dalam segala aspek dan jenisnya kepada
generasi masa depan. Oleh karena itu, betapa pentingnya peranan
pendidikan agama Islam, yang keberadaannya adalah salah satu bentuk
manifestasi dari cita-cita hidup Islam yang bisa melestarikan,
mengalihkan, menanamkan dan mentranformasi nilai-nilai Islam
kepada generasi penerus, sehingga nilai-nilai kultural-religius yang
dicita-citakan dapat tetap berfungsi dan berkembang dalam masyarakat
dari waktu kewaktu.10
Peranan pendidikan sangat berpengaruh pada pengelolaan
sekolah yang profesional, pengelolaan yang tidak profesional dapat
menghambat proses pendidikan yang sedang berlangsung dan dapat
menghambat langkah sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai
lembaga pendidikan formal. Agar pengelolaan sekolah tersebut dapat
berjalan dengan baik, dibutuhkan rencana strategis sebagai suatu upaya
untuk mengendalikan organisasi (sekolah) secara efektif dan efesien
sehingga tujuan dan sasarannya tercapai. Perencanaan strategis

10
Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, h. 8
10

merupakan landasan bagi sekolah dalam menjalankan proses


pendidikan. Komponen dalam perencanaan strategis terdiri dari visi,
misi, prinsip dan tujuan.11
Visi adalah tujuan yang akan dicapai dalam suatu perjalanan,
sedangkan misi adalah jalan dan tahapan-tahapan atau cara-cara yang
harus ditempuh dalam mencapai suatu tujuan. Visi dan misi pada
sebuah lembaga pendidikan sangatlah penting bagi seluruh komponen-
komponen yang ada di sekolah agar mencapai suatu tujuan yang
diharapkan. Selain itu visi dan misi dapat dijadikan inspirasi
pendidikan sekolah dalam mengembangkan kreativitas, etos kerja,
inovasi, dan semangat kerja. Hal tersebut adalah sebagai landasan
dalam pengambilan keputusan dan merencanakan serta melaksanakan
kegiatan di lembaga pendidikan.
Lembaga yang semua kinerjanya didasarkan pada visi dan
misi yang telah disusun, maka lembaga tersebut akan terarah, terfokus
dan terukur termasuk di dalamnya visi dan misi sekolah. Sebaliknya,
lembaga yang tidak didasarkan pada visi dan misi atau pun sudah ada
visi dan misi tetapi tidak dipahami oleh anggotanya, maka lembaga
tersebut tidak bisa terarah dan tidak berjalan dengan sempurna12
Salah satu untuk mewujudkan siswa yang berkarakter religius,
maka sekolah SMK Penerbangan Aero Dirgantara Islamic Village
Kabupaten Tangerang menerapkan Penddidikan Agama Islam melalui
proses pembelajaran Agama Islam dan melalui kegiatan-kegiatan
pembiasaan sekolah. Sehingga dapat tercapainya adalah tujuan visi dan
misi sekolah dapat terlaksana dengan baik sesuai apa yang diharapkan..

11
Ahmad Calam, Amnah Qurniati, “Merumuskan Visi & misi Lembaga
Pendidikan”, dalam jurnal Saintikom, Vol.15, No. 1, Januari 2016, h.54
12
Sutrimo Purnomo, pengembangan sasaran visi & misi hubungan masyarakat di
lembaga pendidikan berbasis kepuasan pelanggan, tesis, (Purwokerto: 2015)
11

Dalam mengimplementasikan visi dan misi sekolah melalui Pendidikan


Agama Islam, tidak hanya dilakukan oleh guru PAI saja akan tetapi
dilakukan pada seluruh guru bidang mata pelajaran, staf dan pegawai
SMK Penerbangan Aero Dirgantara.13

Visi dan misi dapat dimiliki pada setiap lembaga atau sekolah,
namun sering kali warga sekolah itu sendiri tidak mengetahuinya.
Seharusnya seluruh warga sekolah harus dapat memahami apa yang
diharapkan sekolah dan bagaimana cara mewujudkan dan
pencapaiannya itu sendiri. Sedangkan jika visi dan misi itu tidak di
implemantasikan dengan serius maka sekolah tersebut tidak akan
sampai pada tujuan yang sesungguhnya yaitu sekolah yang bermutu
(quality in fact).

Adapun standar mutu produksi dan pelayanan diukur pada


kriteria yang sesuai dengan spesifikasinya, sehingga cocok dengan
tujuan pembuatan dan penggunaan, tanpa cacat (zero defects) dan
selalu baik sejak awal (right first time and every time). Mutu dapat
diukur dari kepuasan pelanggan, meningkatnya minat, harapan
pelanggan. Quality in fact merupakan profil lulusan institusi
pendidikan yang sesuai dengan kualifikasi tujuan pendidikan, yang
berbentuk standar kemampuan dasar berupa kualifikasi akademik
minimal yang dikuasai peseta didik.14

SMK Penerbangan Aero Dirgantara merupakan sekolah


menengah tingkat atas yang ingin menghasilkan insan penerbangan
yang agamis dan intelek, sekolah tersebut terletak di kawasan Islamic

13
Wawancara dengan wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum SMK Penerbangan
AERO Dirgantara Islmaic Village Kab. Tangerang, Casmadi, S.Si, Tangerang, 6 Maret 2019
14
Edward Salis, Menejemen Mutu Terbadu Pendidikan, (IRCISoD:
Jogjakarta,2010) H.7
12

Village Kabupaten Tangerang yang dikelilingi dengan perumahan elite


muslim, sehingga sasaran utama sekolah adalah masyarakat
lingkungan sekitar yang keseluruhan notabennya adalah beragama
muslim. Akan tetapi, peserta didik SMK Penerbangan Aero Dirgantara
Islamic Village Kabupaten Tangerang memiliki peserta didik non
muslim, yaitu Kristen katolik, budha, dan protestan. Jumlah peseta
didik nonmuslim memang relative sedikit yaitu terdapat dua siswa
pada setiap kelasnya. Meskipun mereka yang beragama nonmuslim
minor, akan tetapi mereka merasa nyaman dengan lingkungan sekitar
karena mereka saling menghormati sama lainnya, sehingga mereka
tidak merasa terganggu dan mendapat hak yang sama dalam beribadah
atau mempelajari agamanya masing-masing.15

Adapun implementasi visi dan misi sekolah agar dapat


mencapai hasil yang diharapkan maka sekolah memiliki beberapa
program kegiatan rutinitas yang dilakukan pada setiap harinya,
diantaranya adalah mewajibkan peserta didik melaksanakan shalat
dhuha berjamaah, sholat djuhur berjamaah dan shalat ashar berjamaah
yang dilakukan di masjid kawasan sekolah. Bagi peserta didik
nonmuslim tetap diberi ruang dan waktu untuk melaksanakan ibadah
sesuai dengan keyakinannya.16

Sedangkan visi dan misi sekolah SMK Penerbangan Aero


Dirgantara adalah “Menjadikan lembaga pendidikan penerbangan yang
mampu berkompetensi global dan menghasilkan insan penerbangan
yang agamis, intelek, dan rendah hati”. Selanjutnya, diantara salah satu

15
Wawancara dengan pengurus OSIS sek, bid Polisi siswa dan Sek, bid bela
Negara SMK Penerbangan AERO Dirgantara Islmaic Village Kab. Tangerang, Prita dan
Theressia, Tangerang, 6 Maret 2019
16
Wawancara dengan guru Pendidikan agama Islam (PAI) SMK Penerbangan
AERO Dirgantara Islmaic Village Kab. Tangerang, Royani, Tangerang, 6 Maret 2019
13

misi sekolah tersebut adalah membangun kesempatan rohani dan


menjadikan siswa berakhlak, bermoral dan berjiwa santun yang
dilandaskan dengan kehidupan keagamaan yang tertata.17

Oleh karena itu, peneliti tertarik dengan visi dan misi sekolah
SMK Penerbangan Aero Dirgantara karena memiliki program kegiatan
sekolah yang religius, sesuai dengan harapan berdasarkan visi dan misi
yang dimiliki. Maka peneliti memfokuskan pada penelitian
“Implementasi visi dan misi sekolah melalui pendidikan agama Islam
dalam mewujudkan siswa yang berkarakter religius (Study kasus di
SMK Penerbangan Aero Dirgantara Islamic Village Kabupaten
Tangerang)

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan di atas,
maka diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Implementasi visi dan misi sekolah dalam mewujudkan siswa
yang berkarakter religius.
2. Strategi pendidikan agama Islam yang aktif, kreatif, inovatif,
efektif.
3. Kedisiplinan seluruh warga sekolah dapat mempengaruhi hasil
siswa yang berkarakter religius.
4. Memberi hukuman positif kepada siswa yang melanggar
peraturan demi terlaksananya suatu tujuan.
5. Memahami makna visi dan misi sekolah pada seluruh warga
sekolah.

17
Wawancara dengan kesiswaan SMK Penerbangan AERO Dirgantara Islmaic
Village Kab. Tangerang, Ardiyanto Usbandi, Tangerang, 3 Maret 2019
14

6. Sekolah terkadang menemukan kesulitan untuk menjadikan siswa


yang berkarakter religius.
7. Semua guru bidang mata pelajaran diharapkan memiliki ilmu
pendidikan agama Islam.
8. Siswa memiliki karakter yang religius setelah melakukan
pembiasaan pendidikan agama Islam.
9. Pembiasaan pendidikan agama Islam dilakukan pada semua
warga sekolah.

C. Pembatasan Masalah
Dalam mempermudah pembahasan penelitian, maka
diperlukan pembatasan masalah yang akan dibahas. Sehingga
pembahasan penelitian lebih jelas dan terarah. Oleh karena itu
penelitian ini dibatasi permasalahan pada “Implementasi visi dan misi
sekolah melalui pendidikan agama Islam dalam mewujudkan siswa
yang berkarakter religius” (Study kasus di SMK Penerbangan Aero
Dirgantara Islamic Village Kabupaten Tangerang).

D. Perumusan Masalah
Sebagaimana pernyataan dari latar belakang masalah
dan pembatasan masalah tersebut di atas, maka penelitian ini akan
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana implementasi visi dan misi sekolah melalui
pendidikan agama Islam di SMK Penerbangan Aero Dirgantara
Islamic Village Kabupaten Tangerang?
2. Apasaja hambatan-hambatan dalam mengimplementasikan visi
dan misi sekolah melalui Pendidikan Agama Islam di SMK
15

Penerbangan Aero Dirgantara Islamic Village Kabupaten


Tangerang?
3. Bagaimana tingkat keberhasilan pada implementasi visi dan misi
sekolah melalui pendidikan agama Islam dalam mewujudkan
siswa yang berkarakter religius di SMK Penerbangan Aero
Dirgantara Islamic Village Kabupaten Tangerang?

E. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan
rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
memperoleh informasi-informasi sebagai berikut:
1. Menganalisis dan mendeskripsikan implementasi visi dan misi
sekolah melalui pendidikan agama Islam di SMK Penerbangan
Aero Dirgantara Islamic Village Kabupaten Tangerang.
2. Menganalisis dan mendeskripsikan hambatan-hambatan dalam
mengimplementasikan visi dan misi sekolah melalui Pendidikan
Agama Islam dalam mewujudkan siswa yang berkarakter religius
di SMK Penerbangan Aero Dirgantara Islamic Village
Kabupaten Tangerang.
3. Menganalisis dan mendeskripsikan tingkat keberhasilan pada
implementasi visi dan misi sekolah melalui Pendidikan agama
Islam dalam mewujudkan karakter siswa yang religius di SMK
Penerbangan Aero Dirgantara Islamic Village Kabupaten
Tangerang.

F. Kegunaan Penelitian
Adapun tujuan akhir penulisan proposal tesis ini diharapkan
memberikan manfaat dan kegunaan secara teoritis dan praktis :
16

1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan
pengembangan khazanah ilmu pengetahuan khususnya pada
implementasi visi dan misi sekolah melalui Pendidikan Agama
Islam dalam mewujudkan karakter siswa yang religius di SMK
Penerbangan Aero Dirgantara Islamic Village Kabupaten
Tangerang.

2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan berguna bagi penulis, pemerhati,
dan praktisi guru SMK Penerbangan Aero Dirgantara Islamic
Village Kabupaten Tangerang. Dan dapat dijadikan penelitian
lanjutan yang serupa, serta sedikit banyak penelitian ini akan
memberikan kontribusi bagi sekolah, guru, orang tua,
siswa/siswa SMK Penerbangan Aero Dirgantara Islamic Village
Kabupaten Tangerang dan mahasiswa serta profesi yang terkait
dibidang pendidikan.

G. Kajian Pustaka
Dalam penyusunan karya ilmiah atau penelitian yang
berkenaan dengan pendidikan, maka terlebih dahulu penulis melihat
peneliti-peneliti sebelumnya yang akan dijadikan sebagai rujukan atau
perbandingan pada penelitian penulis. Ada beberapa penelitian
terdahulu yang ditemukan penuli, diantaranya adalah:
1. Tesis, karya Anna Lisana Yudianti (2018), Jurusan Pendidikan
agama Islam program Magister PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga, dengan judul “Implementasi visi
dan misi sekolah dalam membina karakter religius siswa”.
17

Berdasarkan judul tersebut, maka tujuan penelitian adalah untuk


mengetahui persamaan dan perbedaan dalam
mengimplementasikan visi dan misi sekolah dalam membina
karakter religius siswa di SMP N 8 Yogyakarta dan SMP N 1
Yogyakarta. Kemudian untuk mengetahui persamaan dan
perbedaan tingkat keberhasilan pada implementasi visi dan misi
sekolah dalam membina karakter religius siswa di SMP N 8
Yogyakarta dan SMP N 1Yogyakarta. Penelitian ini
menggunakan stadi kasus pendekatan kualitatif.
Persamaan karya ilmiah penulis dengan karya ilmiah
tersebut adalah telah memiliki tujuan yang sama yaitu agar
menjadikan siswa yang memiliki karakter religius sesuai
rumusan pada visi dan misi sekolah. Adapun perbedaan
penelitian ini adalah objek penelitiannya di dua sekolah yang
berbeda, dengan tujuan untuk mengetahui persamaan dan
perbedaan dalam membina karakter siswa yang religius.
Kemudian tidak menuliskan strategi, metode, dan budaya
pembiasaan-pembiasaan siswa yang religius di sekolah.
2. Tesis, karya Rijal Sholihudin (2015), Mahasiswa Program
Pendidikan Agama Islam Pasca Sarjana IAIN Tulungagung yang
berjudul “Strategi Guru PAI Dalam Menerapkan Budaya
Religius”
Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana strategi guru
mengimplementasikan shalat Fardhu berjamaah dan sholat
sunnah, bagaimana strategi guru dalam mengimplementasikan
dzikir, dan bagaimanan strategi guru Pendidikan Agama Islam
(PAI) dalam mengimplementasikan peraturan dalam
menggunakan berbusana muslim, dan faktor apa saja yang
18

menghambat dalam mengimplementasikan budaya religius di


SMKN I Doko dan SMK PGRI Wlingi. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah stadi kasus pendekatan kualitatif.
Dalam penelitian ini hampir banyak kemiripan, namun
ada sedikit perbedaan yaitu hambatan-hambatan sekolah tersebut
seperti kurangnya kesadaran siswa, minimnya sarana dan
prasarana, serta kurangnya kerjasama antar guru dengan siswa
dalam mengimplementasikan karakter siswa yang religius.
Adapun persamaannya adalah sama-sama menerapkan budaya
religius di sekolah yang diteliti.
3. Jurnal, karya Lilinurinda Daud, Nursaid (2018), Mahasiswa
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Ambon yang
berjudul “Pelaksanaan Visi dan misi Program Studi Pendidikan
Agama Islam Dalam Proses Pembelajaran Pada Fakultas Ilmu
Tarbiyah Dan Keguruan IAIN Ambon.” Jurnal ini menjelaskan
tentang lembaga yang bergerak di bidang pendidikan dan
pengajaran. Dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga
pendidikan dibutuhkan suatu perencanaan yang strategis guna
mewujudkan tujuan yang telah tersusun. Perencanaan tersebut
digambarkan dalam rumusan visi dan misi pada Program Studi
Pendidikan Agama Islam. Namun kenyataan yang dijumpai
dalam proses pembelajaran adalah masih terdapat beberapa
dosen yang melaksanakan pembelajaran tidak mengarah kepada
pelaksanaan visi dan misi Program Studi. Hal ini terlihat ketika
dalam proses perkuliahan masih banyak dosen yang tidak
disiplin sehingga proses perkuliahan tidak berjalan dengan
efektif. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif.
19

Adapun persamaan dengan karya ilmiah yang sedang


penulis teliti adalah sama-sama menharapkan tercapainya visi
dan misi pada lembaga pendidikan sesuai harapan yang telah
dirumuskan, sedangkan perbedaannya adalah objek yang diteliti
adalah di sebuah lembaga perguruan tinggi, kemudian
penelitiannya hanya fokus pada proses pembelajaran dalam
perkuliahan saja.
4. Jurnal, karya Nur‟ainiyah, (2013), Mahasiswa Iniversitas Negeri
Semarang Jawa Tengah yang berjudul “Pembentukan Karakter
melalui Pendidikan Agama Islam.” Pada karya ilmiah ini
membahas bagaimana peran pedidikan agama Islam di sekolah
dalam membentuk karakter peserta didik. Pendidikan Agama
Islam (PAI) adalah sebagai salah satu pilar pendidikan karakter
yang paling penting. Pendidikan karakter akan tumbuh dengan
baik jika dimulai dari tertanamnya jiwa keberagamaan pada
anak, oleh karena itu materi Pendidikan Agama Islam di sekolah
sebagai salah satu penunjang pendidikan karakter. Penerapan
metode pembelajaran yang tepat, akan menghasilkan
pembelajaran Pendidikan Agama Islam disekolah. Akan tetapi
penulis tidak menemukan jenis-jenis metode pembelajaran yang
digunakan pada sekolah tersebut.
Persamaan dengan karya ilmiah yang penulis teliti
adalah sama-sama mengungkapkan bagaimana cara membentuk
peserta didik yang berkarakter melalui Pendidikan Agama Islam.
Namun perbedaannya adalah karya ilmiah ini lebih menekankan
pada proses pembelajaran PAI, dan tidak membahas metode,
strategi, serta pembiasaan-pembiasaan sehari-harinya terkait
dalam membentuk karakter peserta didik yang religiuus.
20

5. Jurnal, karya Fitriani, Maskuri Bakti, Muhammad Sulistiono


(2019), Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam
Universitas Islam Malang yang berjudul “Penanaman Nilai-Nilai
Religius Dalam Membentuk Karakter Peserta Didik Di SMK Nu
Sunan Ampel Ponco Kusomo Malang.” Jurnal ini
menjelaskannilai-nilai religius yang diterapkan pada SMK NU Sunan
Ampel sudah berjalan sejak lama. Maksud tersebut disebabkan karena
pentingnya pendidikan yang dilatarbelakangi dengan keagamaan, agar
dapat tercapainya pada suatu tujuan pendidikan nasional yang
berfungsi untuk mengembangkan potensi dan kemampuan serta dapat
membentuk karakter yang sesuai dengan martabat dan peradaban
bangsa, agar peserta didik menjadi manusia yang beriman, dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang akan diterangkan lebih
jelas lagi dalam UU Sisdiknas No 20 Tahun2003. Oleh karena itu
SMK NU Sunan Ampel berupaya keras dalam membentuk peserta
didik yang memiliki karakter religius. Penelitian ini memggunakan
pendekatan kualitatif.
Persamaan pada karya ilmiah ini adalah sama-sama bertujuan
untuk menjadikan peserta didik yang memiliki karakter religius,
adapun perbedaannya adalah karya ilmiah ini lebih menekankan pada
pemaparan nilai-nilai kereligiusannya, seperti: ibadah, jihad, akhlak,
dan keteladan.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan merupakan isi logika struktur bab yang
berisi nama judul bab dan sub bab yang akan tertulis dengan secara
sistematis.
Bab I Pendahuluan, meliputi sejumlah pembahasan yaitu:
latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah,
21

perumusan masalah, tujuan penulis, kegunaan penelitian, kajian


pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Implementasi Visi dan misi Sekolah melalui
Pendidikan Agama Islam dalam Mewujudkan Ketercapaian Visi
dan misi SMK Penerbangan Aero Dirgantara Islamic Village
Kabupaten Tangerang., pada bab ini penulis akan membahas
beberapa teori yang akan dijadikan stadarisasi pada pembahasan bab
selanjutnya. Adapun kerangka teorinya adalah sebagai berikut: visi dan
misi sekolah, tujuan visi dan misi sekolah, kekuatan visi dan misi,
Pendidikan Agama Islam, Strategi Pendidikan Agama Islam, Metode
Pendidikan Agama Islam, tujuan dan fungsi pendidikan agama Islam,
kurikulum pendidikan agama islam, evaluasi pendidikan agama islam,
pendidikan karakter, nilai-nilai karakter religius, budaya karakter
religius, model budaya religius.
BAB III Kajian Obyek Penelitian, pada bab ini meliputi
pembahasan mengenai pendekatan penelitian, tempat dan waktu
penelitian, sumber data, teknik dan instrumen pengumpulan data,
deskripsi objek penelitian, dan teknik analisa data.

BAB IV Hasil Penelitian, pembahasannya adalah gambaran


umum SMK Penerbangan Aero Dirgantara Islamic Village Kabupaten
Tangerang, Implementasi visi dan misi sekolah melalui Pendidikan
Agama Islam di SMK Penerbangan Aero Dirgantara Islamic Village
Kabupaten Tangerang, tujuan Pendidikan SMK Penerbangan Aero
Dirgantara Islamic Village Kabupaten Tangerang, Kurikulum SMK
Penerbangan Aero Dirgantara Islamic Village Kabupaten Tangerang,
hambatan-hambatan yang terjadi pada implementasi visi dan misi
sekolah melalui Pendidikan Agama Islam di SMK Penerbangan Aero
Dirgantara Islamic Village Kabupaten Tangerang, dan keberhasilan
22

visi dan misi sekolah melalui Pendidikan Agama Islam dalam


mewujudkan siswa yang berkarakter religius di SMK Penerbangan
Aero Dirgantara Islamic Village Kabupaten Tangerang

BAB V Penutup, Bab ini menguraikan kesimpulan yang


meliputi penutup dan saran.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah, maka implememntasi visi dan misi
sekolah melalui Pendidikan Agama Islam dalam mewujudkan siswa yang
berkarakter religus, dapat dilihat dari tiga hal. Yaitu:
1. Implementasi visi dan misi sekolah melalui pendidikan agama Islam di
SMK Penerbangan Aero Dirgantara Islamic Village Kabupaten
Tangerang dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu melalui proses
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), dan melalui kegiatan
pembiasaan sekolah yang rutinitas dilakukan setiap harinya. Kegiatan
pembiasaan sekolah harus selaras dengan teori-teori yang sudah
diberikan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, agar
keduanya berkesinambungan antara teori (di dalam kelas) dengan
praktek (kegiatan pembiasaan sekolah). Sehingga, penerapan
Pendidikan Agama Islam dengan dua cara tersebut akan tercapai sesuai
dengan visi dan misi sekolah SMK Penerbangan Aero Dirgantara
Islamic Village Kabupaten Tangerang.
2. Hambatan-hambatan dalam mengimplementasikan visi dan misi
sekolah melalui Pendidikan Agama Islam di SMK Penerbangan Aero
Dirgantara Islamic Village Kabupaten Tangerang, terdapat 2 penerapan
yang dilalui yaitu, hambatan dalam proses pembelajaran dan hambatan
pada proses kegiatan pembiasaan sekolah. Hambatan pada proses
pembelajaran Pendidikan Agama Islam terdapat beberapa faktor yaitu
tujuan, metode, murid, guru, fasilitas, dan situasi. Sedangkan hambatan
pada kegiatan pembiasaan sekolah terdapat pada duafaktor
yaitu,pendidik dan peserta didik. Adapun factor penghambat pada

158
159

peserta didik adalah ketika upacara tidak menggunakan atribut


lengkap, terlambat mengikuti apel, tidak menerapkan budaya
mengantri dalam berwudhu, lambat mengikuti sholat berjama‟ah, dan
ada beberapa siswa yang belum bisa membaca Al-Qur‟an. Kemudian
faktor penghambat pada diri guru adalah kurangnya guru Pendidikan
Agama Islam pada sekolah SMK Penerbangan Aero Dirgantara Islamic
Village Kabupaten Tangerang.
3. Keberhasilan visi dan misi dapat dilihat ketika peneliti mengobservasi
langsung ke SMK Penerbangan Aero Dirgantara Islamic Village
Kabupaten Tangerang, peneliti melihat secara langsung yaitu peserta
didik dapat melakukan kegiatan pembiasaan-pembiasan yang bersifat
religius, yang dilakukan secara konsisten. Pembiasaan yang diterapkan
peserta didik, seperti: disiplin waktu dalam melaksanakan kegiatan
rutin upacara, apel, shalat dhuha berjamaah, shalat juhur berjamaah,
shalat asar berjamaah, menjadi petugas imam, adzan, tausyiah,
kemudian peserta didik mampu membaca dan menghafal surat-surat
pendek serta ayat Al-Qur‟an, serta selalu rapih dalam berpakaian dan
lengkap dengan atribut-atributnya, meskipun ada beberapa siswa yang
belum menerapkannya secara keseluruhan.
B. Saran
Visi dan misi merupakan suatu elemen yang tidak dapat dipisahkan.
Visi dan misi sangat penting bagi setiap sekolah atau lembaga lainnya, agar
proses kegiatan selalu mengarah kepada rumusan yang sudah tersusun dan
mendapakan hasil yang diinginkan sesuai dengan harapan. Harapan akan
tercapai apabila guru dan seluruh aparat sekolah dapat bekerjasama dengan
baik. Oleh karena itu, saran yang dapat peneliti berikan kepada SMK
Penerbangan Aero Dirgantara Islamic Village Kabupaten Tangerang, adalah
sebagai berikut:
160

1. Pendidik
Agar tujuan sekolah dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan
harapan, maka sebaiknya guru Pendidikan Agama Islam dapat
bekerjasama dengan guru-guru mata pelajaran umum. Dengan adanya
kerjasama antar guru, agar dapat berkesinambungan dalam membina,
mengarahkan, melatih, mendidik, dan membantu menerapkan nilai-
nilai budaya religius. Karena, kegiatan pembiasaan budaya religius
adalah bagian dari tujuan visi dan misi sekolah.
2. Peseta Didik
Sebaiknya peserta didik ikut peran serta dalam terlaksananya
ketercapaian visi dan misi sekolah, maka dari itu diharapkan peserta
didik dapat melaksanakan proses pembelajaran Pendidikan Agama
Islam dengan efektif, efesien dan menyenangkan, serta dapat
melaksanakan kegiatan pembiasaan sekolah dengan benar dan disiplin
sesuai dengan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Kemudian, setelah
terlaksananya pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan mengikuti
kegiatan pembiasaan sekolah, maka peserta didik diharapkan mampu
mengimplementasikannya ketika di rumah atau di masyarakat.
3. Sekolah
Untuk mempertahankan implementasi visi dan misi sekolah melalui
Pendidikan Agama Islam dalam mewujudkan siswa yang berkarakter
religius, maka sebaiknya sekolah lebih memperhatikan kebutuhan-
kebutuhan guru dan seluruh aparat sekolah seperti guru, siswa,
karyawan, penjaga kantin, atau orang-orang yang bertugas di lingkup
sekolah. Selain itu, perlu adanya pembinaan, pelatihan, workshop,
sarana dan prasarana yang layak dan lengkap, atau hal-hal lain yang
berkaitan dengan tercapainya visi dan misi sekolah.
DAFTAR PUSTAKA

Abd. Ranchman Assegaf, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: PT Raja


rafindo Persada, 2011.

Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,


2016

Abdul Manan, “Tujuan, Materi, dan Metode Pendidikan Islam Perspektif Ibn
Khaldun”,dalam Jurnal Islamuna, Vol. 3, No. 1, Juni 2016.

Abu „Abdillah Muhammad bin Yazid Ibn Majah, Sunan Ibn Majah, Ritad:
Maktabah l-Maarif, 1978.

Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Kencana Prenada Media


Group: 2010.

Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana Prenada Media


Group, 2010.

Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, PT RajaGrafindo Persada: Jakarta,


2009.

Abudin Nata, Manajemen Pendidikan, Jakarta: Prenada Media Group, 2008.

Ahmad Azhar Basyir, MISKAWAIH Riwayat Hidup dan Pemikiran


Filsafatnya, Yogyakarta: Nur Cahaya, 1983.

Ahmad Calam, “Merumuskan Visi dan Misi Lembaga


PendidikandalamJurnal Saintikom, Vol.15, No.1, Januari 2016.

Ahmad Calam, “Merumuskan Visi dan Misi Lembaga Pendidikan” dalam


Jurnal saintikom, Vol.15, No.1, Januari 2016.

Ahmad Calam, Amnah Qurniati, “Merumuskan Visi & misi Lembaga


Pendidikan”, dalam jurnal Saintikom, Vol.15, No. 1, Januari 2016.

161
162

Ahmad tafsir, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: PT Remaja Rosda Karya,


2006.

Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung, PT. Remaja


Rosdakarya: 2008.

Ahmad Tafsir, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya, 2018.

Ainuur Rasyid, Hadits-Hadits Tarbawi, Yogyakarta: Diva Press, 2017.

Anas Sudijono, Evaluasi Pendidikan. h.5

Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta Bumi Aksara, 2006.

Ary Antoni Putra, “Konsep Pendidikan Agama Islam”, dalam Jurnal Al-
Thariqah, Vol. 1, No. 1, Juni 2016.

Atang Abdul Hakim dan Mubarok, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2006.

Azyumardi Azra, Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup,


2012.

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 115. Lihat juga:


Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D.

Devi Pramita, “Urgensi Perumusan Visi, Misi dan Nilai-Nilai pada Lembaga
Pendidikan Islam”, dalam Jurnal Tarbawi, Vol.01, No.01, 2016.

KBBI Online”, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/supranatural, diakses pada


05 Juli 2020.

Esi Hairani, Metodologi Penelitian.

Firdos Mujahidin, Strategi Mengelola Pembelajaran Bermutu, Bandung : PT


Remaja Rosdakarya, 2017.

H.M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara,2005.


163

Harun Nasution, Islam di Tinjau dari Segala AsfeknyaJakarta: PT. Bulan


Bintang,cet ke 12, 2010.

Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, Bandung:


Alfabeta: 2012.

https://orcid.org/0000-0002-6035-2345, diakses pada 18 Mei 2020.

Husein Umar, Stategic Management in Action, Jakarta: PT. Gramedia


Pustaka Utama, 2008, h. 31.

Idris Rasyid, “Konsep Pendidikan Ibnu Sina tentang Tujuan Pendidikan,


Kurikulum, Metode Pembelajaran, dan Guru”, dalam Jural Ekspose:
Jurnal Penelitian Hukum dan Pendidikan, Vol. 18, No. 1, 2019.

Ismatu Ropi, et al, Pendidikan agama Islam di SMP & SMA Untuk Guru,
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012.

J.P. Kotter dan J.L. Heskett, Dampak Budaya Perusahaan Terhadap Kinerja,
terj. Benyamin Molan, Jakarta: Prenhallindo, 1992.

Jamal Ma‟mur Asmani, Tips Lulus Akreditasi Sekolah/Madrasah, Jakarta:


Laksana, 2010.

Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Graha, 2006.

Kemendiknas, Kerangka Acuan Pendidikan Karakter Tahun Anggaran 2010,


Jakarta: Kemendiknas, 2010.

“KBBI Online Karakter”, https://kbbi.kemdikbud.go.id/, diakses pada


tanggal 04 Juli 2020.

“KBBI Online”, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/budaya, diakses pada 17


Juli 2020.

“KBBI Online”, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/religius, diakses pada 08


Juli 2020.

“KBBI Online”, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Strategi, diakses pada 5


Juli 2020.
164

Lanny Octavia, dkk., Pendidikan Karakter Berbasis Tradisi Pesantren”,


Jakarta: Rene Book, 2014.

Lihat: Yusuf Hamdan “Pernyatan Visi danMisi Perguruan Tinggi”, dalam


Jurnal Kependidikan, Vol. XVII No.1 Januari-Maret, 2001.

Moh Ahsanulkhaq, “Membentuk Karakter Religius Peserta Didik Melalui


Metode Pembiasaan”, dalam Jurnal Prakarsa Pedagogia, Vol. 2 No.
1, Juni 2019.

Muchlas Samani dan Hariyanto, Pendidikan Karakter, Bandung: PT. Remaja


Rosda Karya

Muchlas Samani, Pendidikan Karakter, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya


Offset, 2017

Muhaimin, dkk, Manajemen Pendidikan Aplikasinya dalam Penyusunan


Lembaga Sekolah atau Madrasah, Jakarta: Kencana, 2002.

Muhammad bin Yajid Abi Abdulilah Kozuwaini, Sunan Ibnu Majah, Mesir:
Daru Ibnu Jawaji, 1432 H.

Muhammad Fathurrahman, “Pengembangan Budaya Religius dalam


Meningkatkan Mutu Pendidikan”, dalam Jurnal Ta’allum, Vol. 04,
No. 01, Juni 2016.

Muhibbin Syah, psikologi Pendidikan.

Mukhtar, Metode Praktis Penelitian DeskriftifKualitatif, Ciputat: GP Press


Group, 2013.

Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta, PT. Bumi Aksara:


2010.

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT


Remaja RosdaKarya, 2005.

Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, Bandug: CV Pustaka Setia, 2005, h.


123
165

Pernyataan visi yang mendorong asosiasi menuju beberapa tujuan atau


pencapaian di masa depan. Lihat: Yusuf Hamdan “Pernyatan Visi
dan Misi Perguruan Tinggi”, dalamJurnal Kependidikan, Vol. xvii
No.1, Januari-Maret 2001.

Pragmatis adalah mengutamakan kepraktisan dan kemanfaatan. Lihat:


“KBBI Online”, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Pragmatis,
diakses pada 5 Juli 2020.

Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam mulia,


2012.

Syarif Fajar, “Peradaban Islam: Sebuah kontrak Transformasi Ilmu


Pengetahuan”, dalam Jurnal Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman,
Vol.20, No.01, Juli 2020

Syarif Fajar, Integrasi Nilai Kearifan Lokal Terhadap Penanamn


Nasionalisme Bagi Siswa Sekolah Dasar”, dalam Jurnal Al-Amin:
Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam, Volume 2, N0 02, 2019

Sarinah, Pendidikan Agama Islam, Yogyakarta: Deepublish, 2017.

Setiap anak berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan


dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan, memperoleh manfaat
dari ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, demi meningkatkan
kualitas hidupnya, dan demi kesejahteraan umat manusiaUUD 1945
dan pasal 28 C ayat 1 tentang hak asasi manusia. Lihat: Susunan
Kabinet Kerja, UUD 1945 Hasil Amandemen dengan
Penjelasannya, tt.p: Abdi Pertiwi, t.t,

Sitepu, Pengembangan Sumber Belajar, Depok: PT Raja Grafindo Persada,


2017.

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung, Alfabeta: 2011.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, bandung:


Alfabeta, 2009.
166

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitaif, Kualitatif,


dan R & D.

Suharsiwi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:


PT Rineke Putra, 2006.

Sukiyat, Strategi Implementasi Pendidikan Karakter, Surabaya: Jakad Media


Publisfing, 2020.

Sukring, Pendidik dan Peserta Didik dalam Pendidikan Islam Yogyakarta:


Graha Ilmu, 2013.

Supranatural adalah suatu hal yang melampaui batas keberadaan alam


semesta yang terlihat/gaib. Lihat: “KBBI Online”,
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/supranatural, diakses pada 05 Juli
2020.

Supriadi, “Konsep Pembaharuan Sistem Pendidikan Islam Menurut


Muhammad Abduh”, dalam Jurnal Korninat, Vol. XV, No. 1, April
2016.

Suroso Abdussalam, Sistem Pendidikan Islam, Bekasi: Sukses Publising,


2011.

Sutrimo Purnomo, “Pengembangan Sasaran Visi dan Misi Hubungan


Masyarakat di lembaga Pendidikan Berbasis Kepuasan Pelanggan”,
dalam Jurnal Pendidikan, Vol. III, No. 2, November 2015.

Sutrimo Purnomo, pengembangan sasaran visi & misi hubungan masyarakat


di lembaga pendidikan berbasis kepuasan pelanggan, tesis,
Purwokerto: 2015

Suwarsono, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Andi, 2014.

Suwarsono, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Andi, 2014.

Syaikh Ahmad Farid, Pendidikan Berbasis Metode Ahlussunnah


WalJama’ah, Surabaya eLBa, 2011.
167

Syamsu, “Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Antisipasi Krisis


Akhlak Peserta Didik pada SMA Negeri di Palopo”, dalam Jurnal
Inferensi Penelitian Sosial Keagamaan, Vol. 9, No. 2, Desember
2015.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


dan R &D.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


dan R &D.

Toto Syatory Nasehudin dan Nanag Gozali, Metode Penelitian Kuantitatif,


Bandung: CV Pustaka Setia, 2012.

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Dasar, Fungsi, dan Tujuan,


Pasal 3.

Wawancara dengan wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum SMK


Penerbangan AERO Dirgantara Islamic Village Kabupaten
Tangerang, Casmadi, S.Si, Tangerang, 6 Maret 2019

Wawancara dengan guru Pendidikan agama Islam PAI SMK Penerbangan


AERO Dirgantara Islamic Village Kabupaten Tangerang, Royani,
Tangerang, 6 Maret 2019

Wawancara dengan kesiswaan SMK Penerbangan AERO Dirgantara Islamic


Village Kabupaten Tangerang, Ardiyanto Usbandi, Tangerang, 3
Maret 2019

Wawancara dengan pengurus OSIS sek, bid Polisi siswa dan Sek, bid bela
Negara SMK Penerbangan AERO Dirgantara Islamic Village
Kabupaten Tangerang, Prita dan Theressia, Tangerang, 6 Maret 2019

Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2014.

Zainuddin, Seluk Beluk Pendidikan Al-Ghazali, Jakarta: Bumi Aksara, 1991,


h. 46
168

Zakiah Daradjat, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi


Aksara, 1996.

Aja Rowikarim, “Mengajar yang Efektif Menjadi Penentu Kualitas Seorang


Guru”, dalam Jurnal Pendidikan Universitas Garut, Vol. 07, No. 01,
2013.

Edward Salis, Menejemen Mutu Terbadu Pendidikan, IRCISoD:


Jogjakarta,2010.

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,


2010.

Tim Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia


Pusat Bahasa, Edisi Keempat, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2008.

Anda mungkin juga menyukai