TESIS
Oleh:
Khotimah
NIM: 1620011037
YOGYAKARTA
TAHUN 2020
i
ABSTRAK
Judul:
KETERTARIKAN PEMUDA DALAM BERTAREKAT: Kajian Tentang
Ketertarikan Pemuda Masuk Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyah di
Kebumen.
Penelitian ini merupakan hasil fenomena terhadap Ketertarikan Pemuda
Dalam Bertarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyah Di Kebumen. Dari fenomena
pemuda disini penulis akan mencari alasan Ketertarikan Pemuda Dalam
Bertarekat dan dampak yang ditimbulkannya setelah bertarekat. Hal ini penting
diketahui karena salama ini tarekat terkesan hanya diperuntukan atau diikuti untuk
mereka yang sudah berusia tua dengan alasan usia tua merupakan usia rawan
dalam arti usia untuk lebih mendekatkan diri lagi kepada Tuhan dengan rutinitas
kesibukan kerja yang mulai berkurang.
Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kualitatif yang hasilnya
berupa kata-kata bukan angka dengan cara penulis terjun ke lapangan dalam
pengambilan data melalui observasi untuk melihat fenomena anak muda
bertarekat di lokasi penelitian, melalukan wawancara dengan para informan yang
sudah penulis siapkan sebelumnya (terstruktur) maupun secara mengalir (tidak
tersruktur) dan melakukan dokumentasi sebagai bukti penelitian ini dilakukan.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ketertarikan pemuda bertarekat
bukan sebagai pelarian dari unsur-unsur dunia, ketertarikan mereka bertarekat
kebanyakan karena untuk ruhaniah. Tasawuf merupakan upaya penyempurnaan
rohani sehingga manusia bisa mendekatkan diri sedekat-dekatnya kepada Tuhan
melalui jihadunnafsi melawan hawa nafsu yang menyembul dalam kepentingan
materi sesaat. Tasawuf merupakan kebutuhan ruhaniah yang perlu dicukupi
melalui wirid dari Guru Mursyid agar mendapatkan ketenteraman dan
kenyamanan hidup yang berdampak pada aspek sosial kemasyarakatan, etos kerja
dalam mencukupi kebutuhan ekonomi dan meningkatnya semangat spiritual
keagamaan.
Kata Kunci: Ketertarikan pemuda, Tarekat, Ad-Dusuqiyah Muhammadiyah
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Nama : KHOTIMAH
NIM : 1620011037
Jenjang : Magister
Dengan ini saya menyatakan bahwa naskah Tesis ini adalah benar-benar
Khotimah, S.Pd.I
1620011037
iii
NASKAH BEBAS PLAGIASI
Nama : KHOTIMAH
NIM : 1620011037
Jenjang : Magister
tulis saya sendiri dan benar-benar bebas dari plagiasi ataupun bentuk kecurangan
karya tulis ilmiah lainnya. Jika dalam perjalanan waktu terbukti Tesis karya saya
tidak sesuai dengan pernyataan ini, saya bersedia menanggung segala resiko,
Khotimah, S.Pd.I
1620011037
iv
NOTA DINAS PEMBIMBING
Kepada Yth
Direktur Program Pascasarjana
UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta
ُال َّسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُه
Setelah melakukan bimbingan, arahan dan perbaikan terhadap kelayakan
penulisan tesis yang berjudul:
Nama : KHOTIMAH
NIM : 1620011037
Jenjang : Magister
Program Studi : Interdisciplinary Islamic Studies
Konsentrasi : Kajian Komunikasi dan Masyarakat Islam
Saya berpendapat bahwa tesis tersebut sudah dapat diajukan kepada Program
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga untuk diujikan dalam rangka memperoleh gelar
Master of Arts (M.A.)
Pembimbing
v
Tesis ini dipersembahkan untuk:
1. Bapak Kasdan dan Ibu Munaniah. Untaian kata mutiara yang indah tak akan
pernah bisa mengungkapkan betapa berharganya kalian dalam hidupku.
Betapa sabar dan susah payahnya kalian mendidikku dan membesarku tak
pernah sedikitpun kalian perlihatkan padaku. Doamu ijabah Tuhan,
kesedihanmu murka Tuhan. Izinkan saya membalas setetes keringat yang
kalian keluarkan dari tubuh keriputmu, meskipun tak sepenuhnya dapat
membalas semua perjuangan dan kebaikanmu. Semoga dengan ini, sedikit
dapat membuat kalian tersenyum bapak ibuku. Di relung hati yang paling
dalam, namamu akan selalu ku sebut pada setiap doaku. Sungkem takdim
dari anak perempuanmu dan sehat selalu.
2. Bapak dan Ibu mertua. Do’a restu, cinta kasih dan dukungan yang kalian
berikan. Saya ucapkan terima kasih, sehingga saya bisa menyelesaikan studi
ini.
3. Suami tercinta (Imam Sibaweh). Jika surga anak di telapak kaki Ibu, maka
surga seorang istri terletak pada ketakdimanku padamu. Persembahan
istimewa dariku untukmu, ayah anak-anakku. Semoga tesis ini dapat
membuatmu bangga dan menjadikanku lebih baik buatmu dan anak-anak
kita. Tetap bersama dalam suka dan duka, keuarga sakinah, mawadah
warohmah ilal jannah. Amiin.
4. Anak-anaku (Muhammad Kamel Abdurrahman, Muhammad Mozza
Habiburrahman, Emira Syahrizad dan Elida Syahrizad). Dalam hati ini,
selalu ada rasa bangga pada kalian yang tumbuh dan besar menjadi
kebanggaan keluarga. Syukurku pada Tuhan, betapa bahagianya kami
memiliki anak-anak seperti kalian. Tak ada harta yang lebih berharga
melebihi hadirnya kalian dalam keluarga. Wahai anak-anakuku permata
hatiku, tumbuhlah menjadi anak yang sholeh sholehah bermanfaat untuk
agama bangsa dan kelurga.
5. Seluruh Civitas Akademika YAKPI Darussa’adah
vi
KATA PENGANTAR
ا ش هد ان ال اله االّ هللا, ال حو ل وال ق ّوة االّ با هلل, على نعمة هللا, و ش كر هلل, الحمد هلل
الله ّم صل على, و اشهد انّ س ّيد نا مح ّم دا عب ده و رس وله ال ن بي بع ده, وحده ال شريك له
و على اّله و ص حبه و من, س ّيد نا مح ّمد صل هللا عليه و سلّم ص احب الش فاعة و المعج زة
. اما بعده, تبع الرشده
Tak ada kata selain ucapan syukur mendalam dari bibirku bi qulina
“alhamdulillahirobbil’alamiin”. atas rahmat, taufik dan hidayah-Nyu sehingga
penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “KETERTARIKAN
PEMUDA DALAM BERTAREKAT: Kajian Tentang Ketertarikan Pemuda Masuk
Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyyah Di Kebumen”. Sholawat dan salam
dengan rasa mahabbah dan tiada bosan-bosannya senantiasa tercurahkan kepada
Permata alam semesta Sayyidina Wamaulana Muhammad SAW wa ‘ala
aalihi wasohbihi ajma’in. Semoga kita semua tergolong pada umatnya yang
akan mendapatkan syafa’at kelah di Yaumil Qiyamah. amiin
Penulisan tesis dengan judul: KETERTARIKAN PEMUDA DALAM
BERTAREKAT: Kajian Tentang Ketertarikan Pemuda Masuk Tarekat Ad-
Dusuqiyah Muhammadiyah di Kebumen ini, tidak lepas dari kontribusi dan
bantuan dari banyak pihak. Wabil Khusus penulis panjatkan kepada Allah SWT
karena tanpa rida dari-Nya penulisan tesis ini tidak akan terselesaikan. Kepada
pihak-pihak yang terlibat dan berkontribusi pada penulisan tesis ini yang sudah
merelakan waktu dan kesibukannya, penulis hanya bisa mendoakan semoga jasa
kalian dibalas oleh Allah SWT yang berlipat ganda. Untuk semua keluarga
besarku Bapak Kasdan dan Ibu Munaniah, kakak dan adik yang selalu ada waktu,
penulis ucapkan banyak terima kasih.
Selanjutnya, terkhusus penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Bapak Sunarwoto, M.A.,Ph.D. selaku pembimbing tesis. Bagi
penulis jika ditanya apa momen tersulit sebagai mahasiswa, mungkin masa Tesis
adalah jawabannya. Masa itu, kira-kira enam bulan lalu akan jadi waktu penuh
air mata untukku. Sebagai mahasiswa jelas aku jauh dari kata unggul dan pintar.
vii
Aku harus berjuang sekuat tenaga menyelesaikan segalanya. Namun satu yang ku
syukuri, bahwa diantara perjuangan berat, tetap ada Bapak Sunarwoto,
M.A.,Ph.D. yang di sana tetap membimbingku dengan sabar dan selalu
memotivasiku.
Terima kasih kepada seluruh civitas akademik UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Direktur pascasarjana Prof. Noorhaidi, S.Ag., M.A., M.Phil., Ph.D.
Ketua dan Sekertaris Prodi Interdisciplinary Islamic Studies, Dr. Nina Mariani
Noor, S.S., M.A., dan Najib Kailani, S.Fil., M.A., Ph.D.. Terima Kasih kepada
Ibu dan bapak dosen pascasarjana yang telah memberikan ilmu pengetahuan
yang sangat bermanfaat.
Kepada Pimpinan Tarekat Ad-Duzuqiah Muhammadiyah Wilayah
Kabupaten Kebumen (K.H. Adib Amrullah, Lc) dan para jamaah muda Tarekat
Ad-Duzuqiah Muhammadiyah yang telah mengizinkan penulis untuk meneliti
dan memberikan banyak informasi pada saat penelitian. Semoga amal dan
perbuatannya kalian semua mendapat rida dan balasan yang berlipat ganda dari
Allah SWT . Amin Yaa Robbal ‘Alamin
Terlepas dari banyaknya pihak yang sudah membantu dalam penulisan
tesis ini, akan tetapi kesalahan yang ada sepenuhnya menjadi tanggungjawab
penulis. Terakhir yang ingin penulis sampaikan adalah semoga tesis dan karya
ilmiah dari penelitian ini dapat diterima dan bermanfaat untuk peneliti secara
pribadi dan para pembaca yang bernilai ibadah disisi Allah SWT. Amiiiin.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
ABSTRAK .................................................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ............................................... iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ......................................................... iv
NOTA DINAS PEMBIMBING .................................................................. v
PERSEMBAHAN ........................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ................................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xi
BAB I : PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 10
C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ............................................. 10
D. Kajian Pustaka .......................................................................... 11
E. Kerangka Teoretis .................................................................... 16
F. Metode Penelitian ..................................................................... 19
G. Sistematika pembahasan .......................................................... 30
BAB II : PENYEBARAN TAREKAT AD-DUSUQIYAH DI KEBUMEN 32
A. Pendahuluan ............................................................................. 32
B. Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyah .................................. 32
C. Biografi Pendiri Tarekat Dasuqiyah ........................................ 36
D. Sejarah Timbul dan Perkembangan Tarekat Ad-Dusuqiyah .... 38
E. Kesimpulan .............................................................................. 47
BAB III: TAREKAT AD-DUSUQIYAH MUHAMMADIYAH
DI KEBUMEN ............................................................................ 50
A. Pendahuluan ............................................................................. 50
B. Ajaran-Ajaran Tarekat Ad-Dusuqiyah ..................................... 50
C. Amalan-Amalan Tarekat Ad-Dusuqiyah ................................. 56
D. Kesimpulan .............................................................................. 73
ix
BAB IV : KETERTARIKAN PEMUDA BERTAREKAT DAN DAMPAK
YANG DITIMBULKANNYA .................................................................... 74
A. Pendahuluan ............................................................................. 74
B. Ketertarikan Pemuda Bertarekat .............................................. 74
C. Pengaruh Tarekat bagi Jamaah dalam Ekonomi, Sosial dan
Kegamaan ................................................................................. 86
D. Kesimpulan .............................................................................. 100
BAB V : PENUTUP ..................................................................................... 101
Kesimpulan ..................................................................................... 101
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 103
INFORMAN ................................................................................................. 105
PEDOMAN OBSERVASI .......................................................................... 106
PEDOMAN HASIL WAWANCARA ........................................................ 107
RANGKUMAN HASIL WAWANCARA ................................................. 109
x
DAFTAR GAMBAR
xi
BAB I
PENDAHULUAN
(Thariqah atau jalan spiritual).1 Islam sebagai agama dan pedoman hidup
bagi para penganutnya harus dipahami dan dihayati secara kaffah dalam arti
secara lahiriah dan batiniah yang diibaratkan seperti dua sisi uang logam
yang tidak hanya menekankan pada aspek tertentu saja tetapi mencakup
Islam merupakan ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW bin
Abdillah sebagai utusan Allah SWT melalui malaikat Jibril sebagai amanah
amaliyah para sahabat, dan ijtihad para ulama untuk menjadi pedoman umat
manusia agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat yang
1
Abudin Nata, Metodologi Study Islam, (Jakarta: PT Raja Gavindo Persada, 1990), 10.
2
KH. Masrur Ahmad MZ, Islam Hijau Merangkul Budaya, Menyambut Kearifan Lokal,
(alQodir press: Cet. Pertama. 2014), 3.
1
Ada tiga hal ajaran pokok yang diajarkan oleh Nabi Muhammad
SAW untuk umat manusia yang beriman dalam mencapai keselamatan dan
kebahagiaan dunia akhirat yakni syariat, akidah, dan ikhsan yang ketiganya
tentu tidak bisa dipisahkan dan ada keterkaitan satu sama lain. Pertama,
menunaikan ibadah haji bagi yang mampu sebagai bentuk kepatuhan dari-
panutan, hari akhir setelah kematian, dan percaya kepada takdir Allah SWT
yang baik dan buruk dari-Nya serta hal yang tidak tampak (ghaib). Ketiga,
dan percayalah jikapun tak bisa melihat-Nya, Dia selalu melihat gerak dan
Secara umum tarekat dapat dipahami sebagai jalan atau proses untuk
2
riya, iri, dengki, hasud, dan hubbud dunya (cinta dunia) dan perilaku tercela
tarekat (baiat) atau Salik.4 Selain itu, tarekat merupakan jalan untuk menuju
sebagai negara yang plural dan majemuk menyakini bahwa tarekat sebagai
jalan menuju sang khaliq melalui ajaran dan amaliyahnya yang mudah
tarekat di Indonesia saat ini semakin pesat dengan pengikut yang tidak
4
Salik merupakan Istilah bagi mereka yang sedang menempuh jalan untuk mendekatkan
diri kepada Allah SWT melalui amalan-amalan dan dzikir-dzikir dari seorang Guru Mursyid.
Istilah Salik ini identik bagi mereka yang sudah berbaiat atau bertarekat.
5
Tarekat-tarekat yang diakui dan shoheh secara silsilah keilmuan merujuk pada Sahabat
Abu Bakar Asyidiq dan Sahabat Ali bin Abi Thalib yang berporos pada Nabi Muhammad SAW.
Perbedaan dzikir dari Sahabat Abu Bakar As- Shidiq ialah lafadz “La Ilaha Illa Allah”
sedangankan dzikir Sahabat Ali bin Abi Thalib adalah lafadz “Allah”.
6
M. Amin Syukur, Tassawuf Kontekstual; Solusi Problem Manusia Modern (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2003), 44.
3
(Jam'iyyah Ahl al-Ṭariqah al-Mu’tabarah al-Nahḍiyyah)7 sebagai lembaga
di Indonesia.
Pertama, pada abad III Hijriyah atau X Masehi yaitu Khanqah (pusat
taat kepada guru (mursyid), serta hidup bersama untuk mengajarkan suatu
ilmu kerohanian (ilmu batin). Kedua, Abad V Hijriyah atau XII Masehi
yaitu Thariqah yang sudah berbentuk ajaran, peraturan, dan metode tasawuf.
antara ajaran dan peraturan sehingga pada masa ini muncul organisasi
7
Merupakan sebuah organisasi dan perkumpulan keagamaan para pengamal tarekat
muktabarah NU dengan Habib Lutfi bin Yahya sebagai Ketua Umum atau Rais Am yang
bertujuan untuk mengusahakan berlakunya syariat Islam dengan berhaluan Ahlussunnah wal
Jamaah yang berpegang kepada salah satu mazhab empat yaitu Imam Hambali, Imam Hanafi,
Imam Syafi’i dan Imam Maliki.
8
M. Amin Syukur, Tassawuf Kontekstual, 46-47.
4
diantara para anggotanya yang didasari oleh rasa kecintaan mendalam kepada
Sang Guru Mursyid dan kepada sesama jamaah (pengikut) tarekat. Ajaran
amalannya tidak pernah berubah dan berlanjut terus sampai pada Guru
mereka percayai sepanjang abad, diturunkan tanpa perubahan dari sang guru
seperti sekarang ini akibat Virus Corona dengan kebijakan pemerintah untuk
saat ini. Penting untuk diketahui bahwa tarekat merupakan tahap kedua dalam
agama Islam untuk ma’rifatullah11 setelah syariat dimana pada tahap ini wirid
yang hukumnya sunah dalam ranah syariat menjadi wajib dalam ranah
tarekat. Selanjutnya antara syariat dan tarekat tidak bisa dipisahkan antara
satu sama lain, dalam arti harus dilaksanakan dengan bersama dan saling
berkaitan. Jika diibaratkan seseorang yang hanya belajar syariat saja maka ia
9
Ajaran yang amaliah dan silsilah bersambung terus menerus sampai Nabi Muhammad
SAW baik secara keilmuan maupun secara silsilah nasab yang dapat dikatakan tarekat yang
Mu’tabarah atau dapat diakui keberadaanya. Keberadaan tarekat-tarekat yang diakui di Indonesia
terkumpul dalam sebuah organisasi keagamaan bernama JATMAN yaitu Jamiah Ahli Tarekah
Mu’tabarah An-Nahdiyah pimpinan Habib Lufti bin Yahya.
10
Physical distancing dan social distancing merupakan program Pemerintah dalam
menaggulangi penyebaran Virus Corona (Covid-19) yang sedang melanda dunia. Physical
distancing artinya adalah pembatasan fisik antara individu dengan individu atau istilah umumnya
adalah jaga jarak sedangkan social distancing adalah menjaga jarak dari kerumunan.
11
Ma’rifatullah secara bahasa dapat berarti mengenal atau mengetahui Allah sebagai
puncak dari agama Islam.
5
berjalan dalam kegelapan dengan mata yang dapat melihat, jika ia belajar
hanya tarekat saja maka diumpamakan ia berjalan di siang hari dengan mata
yang tidak bisa melihat. Jadi antara tarekat dan syariat saling berkaitan dan
ditempuh bagi seorang salik dalam mengantarkan dirinya kepada Allah SWT.
yang artinya bahwa syariat diibaratkan sebuah kapal. Sebagai sebuah kapal
yang berlayar tentu tujuan pendaratannya adalah sebuah dermaga dan laut
sebagai jalannya. Jika sebuah kapal ingin berlayar mencapai dermaga sebagai
Jangan sampai kapal tersebut hanya berdiam diri tidak berlayar apalagi
sampai salah jalan dengan berlayar di jalur darat tentu hal tersebut
menyesatkan. Hal itupula yang terjadi dalam tarekat yang merupakan jalan
menuju Tuhan, jika Tuhan diibaratkan sebagai dermaga dan syariat adalah
sebuah jalan yang benar dalam arti tidak menyesatkan untuk mengantarkan
dan mendekatkan Salik kepada Allah SWT melalui amalan dan ajaran Guru
Mursyid (nahkoda).
yang terdiri dari berbagai lapisan umur. Ketertarikan mereka bertarekat tentu
6
berbeda-beda. Bagi masyarakat kelas atas misalnya ada anggapan bahwa
kondisi dan gaya hidup masyarakat kota saat ini bertentangan dengan agama
keagamaan belum juga terpenuhi oleh ibadah rutin.12 Beda halnya dengan
masyarakat kelas bawah, bagi masyarakat kelas bawah ada anggapan tarekat
materialistis dalam arti kebahagiaan diukur dengan materi yang dia miliki.
memperdalam dan menghayati Islam secara kaffah yaitu secara lahiriah dan
batiniah yang tentunya menjadi hal yang penting dalam menjawab anggapan-
secara spiritual keagamaan belum juga terpenuhi oleh ibadah rutin dan
Kebumen selama ini terkesan hanya diperuntukan dan diikuti oleh mereka
yang sudah berusia tua dengan beberapa alasan yang mendasarinya. Salah
merupakan usia rawan dalam arti usia untuk lebih mendekatkan diri lagi
kepada Tuhan dengan usia yang sudah mulai tidak produktif dalam karir dan
rutinitas kesibukan kerja yang sudah mulai berkurang. Hal ini seperti yang
7
Pesantren Al-Huda Jetis dan Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu. Kedua
dengan jumlah jama’ah tarekatnya yang mencapai ribuan orang. Dari hasil
berasal dari Mesir dan terbilang tarekat baru di wilayah Kebumen. Pertama
Pesantren Darussa’adah) pada tahun 2009 setelah beliau pulang dari Mesir
laun ada ketertarikan dari santri dan warga sekitar dengan keterangan-
keterangan atau Kalam-Kalam Sang Guru Mursyid yang menarik dan berbeda
ini tidak terlepas dari ajaran sang Guru Mursyid yang salah satunya
13
K.H. Khafifudin Khanif adalah pengasuh pondok Pesantren Al-Kahfi Kebumen yang
termasuk salah satu Pondok Pesantren dengan jumlah satri yang banyak dan sekaligus sebagai
sebagai Muryid Tarekat Naqsabandiyyah.
14
Wawancara dengan Al-Ustadz Afifudin Al-Hasani (Mursyid IV) pada tanggal 15 Agustus
2020.
8
mengajarkan untuk saling mencintai antar sesama Ahbab15 dalam ruang
lingkup kecil dan sesama manusia yang lainnya dalam ruang lingkup besar.
sampai perkotaan.16
yaitu usia 18-35 tahun. Salah satu jama’ahnya bernama Dawam Akhsanal
Fi’li. Beliau berumur 21 tahun dan mulai mengikuti tarekat ini tahun 2014.
tarekat ini berbeda dengan tarekat lainnya yang tidak memberatkan wirid-
dilaksanakan dengan berjalan, tiduran, dan lain sebagainya. Selain itu juga
dan kharismatik yang pantas dijadikan panutan bagi seorang santri dan juga
anak muda Kebumen ini menuju masyarakat yang lebih bermartabat dan
15
Sebutan untuk jamaah Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyah.
16
Wawancara dngan K.H Adib Amrullah, Lc, Pimpinan Tarekat Ad-Dusuqiyah
Muhammadiyyah Wilayah Kabupaten Kebumen pada tanggal 10 Agutus 2020
17
Wawancara dengan Dawam Akhsanal Fi’li, salah satu jama’ah Tarekah Ad-Dusuqiyah
pada tanggal 12 Agustus 2020.
9
manusiawi, sehinga tarekat diharapkan dapat mengatasi sebagian persoalan
sangat pesat dan mempunyai jamaah kaum muda dengan jumlah terbilang
B. Rumusan Masalah
tarekat hanya diperuntukan untuk usia tua sedangkan satu sisi tarekat
keagamaan?
10
terhadap diskusi mengenai pengikut/jamaah tarekat yang selama ini
sudah lanjut usia dengan anggapan bahwa usia tua merupakan usia rawan
dalam arti usia untuk lebih mendekatkan diri lagi kepada Tuhan. Kedua dari
hasil penelitian ini ini dapat digunakan oleh peneliti dimasa mendatang,
D. Kajian Pustaka
tidak menjadi halangan bagi penulis dalam melakukan penelitian ini karena
Tahun 2019 dengan judul penelitian “Tarekat Dan Tradisi Lokal (Studi
11
konsep transformasi budaya menurut Koentjaraningrat. Yang merujuk
tetapi ritus simbol sesembahan doa diganti dengan ajaran dzikir Tarekat
(syawalan).18
2. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Fauzi Kamal Tahun 2005 dengan
18
Ahmad Syafi’i Mufadzilah, Tarekat Dan Tradisi Lokal (Studi Kasus Tarekat Syattariyah
di Desa Setono Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2018).
12
pengumpulan data menggunakan beberapa macam teknik pengumpulan,
kehidupan sehari-hari.
pertama kali muncul di India pada abad ke-15 M, dibawa oleh Syekh
Wukirsari setiap harinya adalah zikir La Ililha lila Allah sebanyak 100
kali dan dibaca setelah shalat Isya' dan Subuh (wajib dilakukan oleh
Syatariyah ini meliputi hubungan antar guru, hubungan antara guru dan
Ahmad Fauzi Kamal, Tarekat Syattariyah (Studi Tentang Perkembangan, Aktivitas, dan
19
Hubungan Sosial Keagamaan Para Penganutnya di Desa Giriloyo Wukirsari, Imogiri Bantul,
(Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2005).
13
3. Penelitian Disertasi yang dilakukan oleh Muzaiyana Tahun 2019 dengan
dalam masyarakat Madura, tidak hanya dapat dilihat dari aspek politik dan
ekonomi, tetapi juga dapat ditinjau dari aspek tradisi dan doktrin Tarekat.
(2) Beberapa ritual atau dzikir dalam tarekat ini juga dikenalkan melalui
dipercaya sebagai orang alim dalam bidang agama tetapi juga dianggap
14
istimewa karena dipercaya memiliki keturunan yang silsilahnya atau
tradisi atau ritual lain seperti zikir, sholawat nabi, tahlilan, yasinan dan
5. Penelitian Tesis yang dilakukan oleh Hasanul Aotad Tahun 2015 dengan
20
Muzaiyana, Gerakan Tarekat Tijaniyah Dalam Masyarakat Madura Di Probolinggo
(1930-2010), (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2019).
21
Siti Mubarrokah, Tarekat Qadiriyah Di Dusun Saren Yogyakarta, (Yogyakarta: UIN
Sunan Kalijaga, 2019).
15
yang digunakan adalah teori Callingwood dan Ibnu Khaldun. Tesis ini
bagaimana realitas ketertarikan para anak muda untuk bertarekat dimana pada
alasan usia rawan dalam arti usia untuk lebih mendekatkan diri lagi kepada
E. Kerangka Teoretis
untuk sampai kepada penjelasan kausal yang dapat berupa tindakan yang
nyata-nyata diarahkan kepada orang lain ataupun juga tindakan yang bersifat
22
Hasanul Aotad, Pemikiran Ḥabīb Abdullāh Al-Ḥaddād Mengenai Tasawuf Dan
Pengaruh Tarekatnya di Yogyakarta, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2015).
16
membatin atau bersifat subjektif yang mungkin terjadi karena pengaruh
sengaja sebagai akibat dari pengaruh situasi, yang serupa atau berupa
1. Zwerk rationa
ini aktor tidak hanya sekedar menilai cara yang baik untuk mencapai
tujuanya, tetapi juga menentukan nilai dari tujuan itu sendiri. Dalam hal
ini seorang salik tidak hanya sekedar menilai bahwa tarekat yang dia
anut sebagai jalan untuk mendekatkan dirinya kepada Allah SWT tetapi
juga dia mampu menentukan tujuan mengapa dia bertarekat agar apa
yang dia harapkan agar tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama dan
tarekat.
Werk rational action yaitu aktor tidak dapat menilai apakah cara-
cara yang dipilihnya merupakan yang paling tepat atau lebih tepat untuk
mencapai tujuan yang lain. Dalam hal ini seorang salik dapat menilai
bertarekat pada zaman sekarang ini adalah langkah yang paling tepat
dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui wirid dan ajaran-
dan mengapa dia bertarekat agar tidak salah arah dari niat yang dia
kehendaki sebelumnya.
17
3. Affectual action
oleh perasaan emosi dan kepura-puraan aktor. Dalam hal ini ketertarikan
4. Traditional action
baik.
tindakan sosial dan tindakan antar hubungan sosial di atas, penulis berharap
pula hubungan yang terjalin diantara sesama penganut tarekat maupun antara
Kabupaten Kebumen.
23
George Ritzer, Sosiologi Berparadigma Ganda, terj. Alimada (Jakarta: Rajawali 1998),
44 – 48.
18
Dari sini dapat dilihat bahwa kenyataan yang ada dalam anak muda
dilakukan dalam kehidupan sehari-hari seperti wirid atau dzikir, diskusi ilmu
dilihat dalam rutinan selapanan, ziarah, dan harlah yang dilakukan setiap
tahun. Hal ini pula menjadi salah satu cara untuk menyebar luaskan ajaran
F. Metode Penelitian
keseluruhan dan agar penelitian dapat selesai tepat waktu, maka tentunya tak
lepas dari metode penelitian. Metodologi peneltian tesis ini berguna dalam
a. Tempat Penelitian
19
adalah tarekat ini terbilang tarekat baru yang diperkenalkan oleh KH
yang tidak sedikit. Selain itu pengikut tarekat tidak saja berasal dari
kaum tua tetapi juga ketertarikan kaum muda terbilang besar. Hal ini
b. Waktu Penelitian
guna sebagai bahan acuan agar penelitian tepat sasaran dengan hasil
pendahulan.
a. Jenis Penelitian
24
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Cetakan Kedelapan,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), 60.
20
wawancara yang mendalam, serta hasil analisis dokumen dan catatan-
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah
21
Ditinjau dari segi tempat, penelitian ini termasuk jenis penelitian
b. Pendekatan Penelitian
22
memudahkan penulis untuk dapat mengambil kesimpulan yang baik dan
3. Subjek Penelitian
penelitian ini adalah pimpinan tarekat cabang wilayah Kebumen dalam hal
dianggap paling tahu mengenai objel penelitian dalam hal ini ketertarikan
32
Saefuddin Azwar, Metode Penelitian, Cetakan XI, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset,
2010), 34.
33
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, 300.
23
dokumen atau catatan-catatan atau kalam-kalam Sang Guru Mursyid yang
terdokumentasikan.
dalam hal ini K.H. Adib Amrullah Lc selaku pemimpin Tarekat Ad-
a. Observasi
34
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Salemba Humaika, 2014),
130.
35
Ibid, 131.
36
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, 168.
24
Observasi dilakukan untuk megamati dan mencatat suatu objek
b. Interview/wawancara
sebagai:
37
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, 173.
38
Ibid, 119.
25
Kabupaten Kebumen dan untuk mendapatkan data yang informatik dan
terbuka, hal ini bertujuan agar narasumber lebih santai dan tidak kaku
tersusun secara sistematis tetapi hanya berupa garis besar atau pedoman
umum saja. Maksud penggunaan metode ini adalah untuk mencari data
tersusun dan terbuka, hal ini bertujuan agar tepat pada isi dari penelitian
26
mengalir dengan sendirinya mengikuti jawaban dari narasumber atau
responden.
c. Dokumentasi
majalah, agenda, dan data berupa film atau video. Metode dokumentasi
d. Triangulasi Data
pengumpulan data yang sudah ada41. Tujuan dari tringulasi data ini
39
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, 183.
40
Lexy J, Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 217.
41
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan :Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D
(Bandung: Alfabeta, 2011), 241.
27
telah ditemukan. Dengan metode ini akan diketahui apakah suatu data
Wawancara Observasi
Dokumentasi
berikut:
42
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia: 2011), 93.
28
tindakan yang diusulkan. Setelah data direduksi, maka langkah
c. Conclusion Drawing/Verification
dapat dipertanggungjawabkan.43
analisis data interaktif Miles dan Huberman dapat dilihat pada bagan
berikut:
Penyajian Data
Pengumpulan Data
29
Gambar.1.2 Model Analisis Data Interaktif Miles dan Huberman
juga tidak, karena seperti yang telah dikemukakan bahwa masalah dan
G. Sistematika Pembahasan
secara etimologi dan terminologi serta data jamaah yang baru masuk dari
usia muda.
30
Bab III berisi tentang mengenai ajaran-ajaran dan amaliah-amaliah
BAB II
A. Pendahuluan
31
perkembangan dan penyebarannya. Selanjutnya dalam bab ini akan
mufradnya berbunyi al-Tharq, yang berarti jalan, tempat lalu atau metode.44
Sedangkan ditinjau secara terminologi atau istilah ada beberapa para ahli
Aceh. Menurut Abu Bakar Aceh, tarekat adalah amalan yang dikerjakan oleh
ditempuh oleh seorang salik melalui amalan-amalan dan wirid-wirid dari sang
Guru Mursyid, yang bertujuan untuk Taqaruub Ilalah melalui perantara Guru
Mursyid.45
syari’at yang mana dalam hal ini ada kenaikan kelas bagi para salik. 46
44
Ris’an Rusli, Tasawuf dan Tarekat, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), 184.
45
Ibid.
46
A. Bachrun Rifa’i dan Hasan Mud’is, Filsafat Tasawuf, (Bandung: CV. Pustaka Setia,
2010), hlm. 233.
32
wirid dan amalan dari Guru Mursyid dengan tujuan untuk mendekatkan diri
adalah jalan bagi seorang salik melalui amalan dan dikir dari sang Guru
ini merupakan tarekat yang mu’tabarah di Indonesia. Hal ini seperti yang
Wawancara dengan K.H Adib Amrullah, L.c selaku pimpinan Tarekat Ad-Dusuqiyah
48
33
Muhammad Ma’ruf Hasbi salah satu jamaah Tarekat Ad-Dusuqiyah
34
Tarekat teng Indonesia. Saking keturanan nasab Ilmu, Guru kito
Maulana Syeikh niku nyambung urut kalih Sayyidina Maulana
Muhammad SAW lan kito sedoyo sampun terdaftar teng JATMAN
ingkang dipimpin Habib Lufti bin Yahya”. 50
desa yang kebanyakan orang timur tengah sana menambahkan pada akhir
setia Abu al-Hasan Ali al-Syadzili sebagai pendiri Thariqah Syadziliyah dan
sendiri pernah mempelajari Thariqah Rifayah yang di Mesir pada waktu itu
sedang popular.
50
Wawancara dengan K.H Adib Amrullah, Lc selaku pimpinan Tarekat Ad-Dusuqiyah
Muhammadiyah wilayah Kabupaten Kebumen pada 10 Agustus 2020
51
Wawancara dengan Muhammad Ali Abrorudin salah satu pemuda jamaah Tarekat Ad-
Dusuqiyah Muhammadiyah Kabupaten Kebumen pada 10 Agustus 2020.
35
Selanjutnya beliau juga belajar Thariqah Rifa’iyah dari Syekh Abul
Fath al-Wasithi yang merupakan muird dari kakeknya sendiri. Dari kajian
panjang tentang tariqah yang telah dipelajarinya itu, Sayyidina Ibrahim al-
hizib (sejenis wirid) yang dirangkainya sendiri. Ajaran inilah yang disebut
ajaran dan amaliyah beliau, thariqah ini berkembang di Mesir pada abad ke-
19 telah meluas ke Hadhramaut, Hijaz dan Suriah, serta di abad ke-20 tarekat
Kebumen ini.
berasal dari desa dusuq. Ayah beliau bernama Abi al Majd bin Quraisy
seorang ulama besar di desa Dusuq dan merupakan keturuan dari orang-orang
Sholeh dan ahli ilmu. Kakeknya bernama Muhammad bin an-Naja yang
silsilahnya sampai pada ‘Ali Zain al-‘Abidin putra Sayyida Imam al-Husain
desa Dusuq. Beliau tumbuh dan berkembang besar di lingkungan jamaah ahli
wara’ dan taqwa. Syekh Maulana Ibrahim Dusuqi juga masih punya silsilah
52
Abdul Aziz Sukawardi, Sabda Sufistik: Upaya Memahami Nilai-Nilai Keindahan Islam
Melalui Pendekatan Tasawuf dan Tarekat, Cet 1, (Yogyakarta: Mahameru Press, 2009), 72-73.
36
satu nasab dengan Wali Qutb kota Thanta bernama Sheikh Ahmad Badawi
pada kakek kesepuluh Ja’far al-Turki bin Ali al-Hadi. 53 Dari kecil Syaikh
yang tinggi, pintar dan tekun dalam menuntut ilmu. Beliau tumbuh dan
memiliki sifat religius yang tinggi dan memiliki sifat-sifat terpuji yang beliau
balaghah, nahwu shorof, fiqih, ulumul fiqih, mantiq, bahasa, tafsir, hadits,
dan lain sebagainya dari ulama-ulama Mesir yang terkenal pada waktu itu.
bahasa asing lain, di antaranya adalah bahasa Suryani dan Ibriyyah. Dari
kemampuan bahasa itu, beliau menulis sejumlah kitab dan risalah dengan
waktu remaja ada beberapa murid beliau yang terkenal di antara bernama
Sultan az Zahir sebagai pemimpin Mesir pada waktu itu dan mengangkatnya
53
http://bintang-sufi.blogspot.com/2009/03/bintang-sufi.html, di akses pada tanggal 20
Agustus 2020
54
https://id.wikipedia.org/wiki/Ibrahim_ad-Dusuqi, diakses pada tanggal 20 Agustus 2020
37
Syeikh Maulana Ibrahim Ad-Dusuqi merupakan salah satu Wali
Quthub yang keempat dan yang terahir setelah Syeikh Ahmad Arrifa’i RA
pada tahun 606H/1296M yang ketika itu beliau berumur 63 tahun dan
pengikutnya. 55
Muhammadiyah
yang panjang dari ajaran dan amalan Nabi Muhamamd SAW. Kita ketahui
bahwa dalam ajaran dan amalan tariqah terbagi menjadi dua bagian satu
berporos pada Sayyidina Abu bakar R.A dengan bacaan dzikirnya yaitu
lafadz “La Illaha Illa Allah” dan satu lagi berporos pada Sayyidina Ali bin
Abi Thalib R.A dengan dzikirnya yaitu lafadz “Allah” yang semuanya
berpusat pada Nabi Muhammad SAW sebagai pusat dari semua ajaran-ajaran
tarekat dunia yang menjadi syarat jika tarekat tersebut adalah tarekat yang
Awal kemunculan tarekat adalah pada abad ke-3 dan ke-4 H, yang
Pada waktu itu muncul tarekat Qodiriyah yang dipelopori dan dikembangkan
55
http://dayahfauzulfata.blogspot.com/2018/04/kisah-syeikh-ibrahim-ad-dusuqy.html,
diakses pada tanggal 20 Agustus 2020.
38
oleh Syaikh Abdul Qodir Jaelani di Asia tengah. Selanjutnya meluas sampai
memiliki jamaah dengan amalan dan dzikir-dzikir yang sudah ditentukan oleh
masih-masing tarekat yang menjadi ciri khas untuk diamalkan dan wajib
dilaksanakan.56
maka dari itu untuk mendapatkan biografi dari penyebar yang sekaligus
Ketika beliau kuliah di Al-Azhar Kairo Mesir. Pada mulanya Gus adib
39
tarekat Syadziliah terlalu baik sedangkan dirinya belum terlalu baik hal ini
menggunakan kopiah putih sehingga merasa jika dirinya belum tepat untuk
dampak positifnya.
awalnya diajak oleh salah satu temannya yang mengatakan bahwa ada majlis
diisi oleh Mayor Jenderal Sofwat58 seorang militer dengan berpakaian kaos
dan bercelana Levies sehingga K.H Adib Amrullah, Lc pun merasa nyaman.
yakni dengan berpakaian putih, atau memakai jubbah sehingga K.H Adib
keagamaan lainnya.59
(sembilan) saudara yang saat ini merupakan pimpinan tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyah
untuk wilayah Kabupaten Kebumen.
58
Syekh Sofwat merupakan pimpinan Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyah Cabang
Asia.
59
Wawancara dengan K.H Adib Amrullah, Lc selaku pimpinan Tarekat Ad-Dusuqiyah
Muhammasiyah wilayah Kabupaten Kebumen pada 15 Agustus 2020.
40
Setelah selesai kuliah, Gus Adib pun pulang ke Indonesia di
itu, Pimpinan Tarekat Ad-Dusuqiyah Asia yakni syeh Sofwat pun berpesan
“Jika kamu ingin menyebarkan dan merasa tarekat ini suatu kebaikan maka
silahkan sebarkan”. Atas dasar itulah, Gus adib pun memulai untuk
60
Pondok Pesantren Darussa’adah merupakan salah satu pondok salaf di Kabupaten
Kebumen yang berdiri tahun 1985 yang didirikan oleh K.H Imam Muzani Bunyamin dari Cirebon.
Pondok Pesantren ini menempati areal + 1 Ha terletak radius + 15 km sebelah selatan Kota
Kebumen, tepatnya di dukuh Bulus 002/002 Desa Kritig Kecamatan Petanahan yang berbatasan
dengan pantai selatan.
41
Gambar.2.1 Foto Bersama K.H Adib Amrullah Lc (Pimpinan Tarekat
Ad-Dusuqiyah Wilayah Kabupaten Kebumen)
Menurut Hasan Ibnu Hadi,61 awal mula dakwah tarekat ini adalah
masyarakat sekitar desa Kritig dan para santri. Merintis dari wilayah
Kebumen selatan daerah Desa Rantewringin 62 dengan jamaah pada waktu itu
kurang lebih 7 orang. Melalui kegiatan pengajian rutin yang diadakan setiap
malam selasa lama kelamaan warga sekitar mulai tertarik dengan tarekat ini
pedagang sayur, satpam, tukang parkir dan lain sebagainya) sampai kelas
menengah ke atas (seperti guru sekolah, pegawai kantor dinas, bidan, dokter
bahkan elit politik). Dalam perkembangannya tercatat lebih dari 100 jamaah
42
Gambar.2.2 Foto Hasan Ibnu Hadi Salah Satu Jama’ah Angkatan Pertama
Penyebaran tarekat ini juga merambah pada berbagai umur mulai dari
umur 15 tahun sampai umur 60 tahun lebih. Namun dalam ajaran tarekat ini,
tidak ada perbedaan diantara para jamaah, semua sama dimata Syekh
yang rata-rata umurnya adalah anak muda yang tersebar di berbagai desa dan
kecamatan mulai dari wilayah Kebumen paling Barat yaitu Ijo, sampai
wilayah Kebumen paling Timur yaitu Prembun. Bahkan sampai keluar kota
Wawancara dengan Hasan Ibnu Hadi, salah satu jamaah muda Tarekat Ad-Dusuqiyah
64
43
Wawancara dengan salah satu jamaah tarekat bernama Hilal
Wawancara dengan Hilal Maghomi, salah satu jamaah muda Tarekat Ad-Dusuqiyah
65
44
Gambar. 2.3 Foto Hilal Maghomi dalam sesi wawancara
JENIS
NO NAMA AHBAB USIA PEKERJAAN
KELAMIN
1. M. Makruf Hasibi 29 L Pedagang
2. Sofiul Fuad 29 L Pedagang
3. Heri Yulianto 29 L Petani
4. Yogi Prasetyo 31 L Penjaga Parkir
5. Zaenur Rokhim 25 L Wirausahawan
6. Mahali 31 L Sekratris Desa
7. Farid Muhtadi 28 L Pegawai Swasta
8. Khoerul Bakhir 27 L Wirausahawan
9. Ali Abrorudin 29 L Guru Sekolah
10. Hilal Maghomi 18 L Mahasiswa
11. Miftahudin 18 L Mahasiswa
12. Nur Arifin 25 L Mahasiswa
13. Salim 24 L Pegawai Swasta
14. Ferry Ginanjar 30 L Wirausahawan
15. Bagus A. Mursyidin 18 L Mahasiswa
16. M. Rifki Al-Habib 24 L TU Sekolah
17. Ahmad Idzul Afriyanto 24 L Mahasiswa
18. Muhammad Hasan 20 L Wirausahawan
19. Nuruddin 21 L Wirausahawan
20. Anwar Fuadi 21 L Guru SD
21. Akhmad Mahfudin 21 L Pegawai Swasta
22. Muhammad Khotib 19 L Penjual Air Mineral
23. Taufik Akbar 19 L Pelajar
24. Hasan Shohir 31 L Buruh Bangunan
25. Adi Prabowo 24 L Peternak Prekutut
26. Jimmi Herdiansyah 21 L Mahasiswa
27. Nur Muhammad 23 L Mahasiswa
28. Ahmad Basit 25 L Pegawai Bank
45
29. Badrul Habib 25 L Pegawai Kantor
30. Sany Rahmawati 19 P Mahasiswi
31. Muhyidin 25 L Guru Sekolah
32. Ragil Ayatunnufus 19 P Mahasiswi
33. Syifa Khofifahing G. 17 P Pelajar SMA
34. Nurul Karimah 19 P Mahasiswi
35. Hamdi Mustofa 19 L Mahasiswa
36. Anggi Budi Setiawan 19 L Mahasiswa
37. Lia Amalia 21 L Ibu Rumah Tangga
38. Miftahudin 15 L Siswa SMP
39. M. Khoerul Fata 31 L Kyai/Ustadz
40. Irfan Lutafi 19 L Pekerja Proyek
41. Ahmad Faizin 23 L Pedagang Pakaian
42. Nur Sodik 24 L Petani
43. Muhammad Kevin A. 21 L Mahasiswa
44. Khanif Rosidi 30 L Juragan Buah
45. Ihsan Khanafi 31 L Petani dan Peternak
46. Dawam Ahsanal Fi’li 23 L Mahasiswa
47. Arifin Muhammad 27 L Pedagang
48. Muamar Ahmad F 26 L Usaha Warung
49. Fuad Majid 30 L Guru Sekolah Dasar
50 Saeful Amri 30 L Guru MTs
51. Muhammad Ulinnuha 32 L Buruh Bangunan
52 Hafiz Ghulam 26 L Arsitek Grafis
53. Jazuli 16 L Pelajar SMA
54. Miftahudin 15 L Pelajar SMP
55. Ulfah Khoeriyah 25 P Ibu Rumah Tangga
56. Sulthon 26 L Guru MTs
57. Khanif Rosidi 30 L Penjual Buah
58. Fuad Majid 31 L Guru SD
59. Fery Hermanto 31 L Pedagang
60. Dian Furhati 26 P Guru MA
61. Lala Ristanti 20 P Mahasiswa.66
E. Kesimpulan
66
Data Jamaah Baru Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyah
46
berazaskan Islam. Tarekat ini didirikan oleh seorang wali kutub bernama
Syaikh Maulana Ibrahim Ad-Dusuqi. Ayah beliau bernama Abi al Majd bin
Quraisy seorang ulama besar di desa Dusuq dan merupakan keturunan dari
orang-orang Sholeh dan ahli ilmu. Kakeknya bernama Muhammad bin an-
Naja yang silsilahnya sampai pada ‘Ali Zain al-‘Abidin putra Sayyida Imam
Quthub yang keempat dan yang terakhir setelah Syeikh Ahmad Ar-rifa’i RA
Dusuqiyah awalnya diajak oleh salah satu temannya yang mengatakan bahwa
mengikuti pengajian di tarekat Dusuqiyah yang pada saat itu pengajian di isi
oleh Mayor Jenderal Sofwat seorang militer dengan berpakaian kaos dan
adalah masyarakat desa. Merintis dari wilayah Kebumen selatan daerah Desa
Rantewringin dengan jamaah pada waktu itu kurang lebih 7 orang. Melalui
47
kegiatan pengajian rutin yang diadakan setiap malam selasa lama kelamaan
warga sekitar mulai tertarik dengan tarekat ini dan merambah ke desa-desa
umurnya adalah anak muda yang tersebar di berbagai desa dan kecamatan
mulai dari wilayah Kebumen paling Barat yaitu Ijo, sampai wilayah Kebumen
dengan menjangkau semua lapisan masyarakat dan lapisan umur seperti yang
48
BAB III
A. Pendahuluan
yang dibaca.
dalam cinta tak pernah ada kata luka, setiap yang berhati pasti
Bahagia kekurangan atau kelebihannya. Jika sudah cinta tentu dia tidak
67
Pendiri Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyah.
49
akan pernah merasa terluka oleh seseorang yang dicinta meskipun
dihina, dicaci maki dan lain sebagainya. Kita semua itu harus saling
seperti peristiwa Habil dab Qabil. Belajar mencintai sesama ahbab dalam
skala yang kecil, mencintai sesama Islam dalam skala yang lebih besar
“jauhilah perkara yang haram karena itu adalah makanan neraka dan
jauhilah perkara yang subhat karena itu perkara yang mendekati haram.
mengatakan bahwa sesuatu yang haram itu dapat menggelapkan hati dan
menyebabkan tidak tenteramnya hidup. Jika apa yang kita makan dari
rizki yang haram niscaya dapat dipastikan bahwa hidupnya tidak akan
Sebagai manusia biasa tak pernah bisa lepas dari perbuatan perbuatan
tercela melalui hawa nafsu yang menggoda. Perangilah itu, karena itu
68
Wawancara dengan Ahmad Idzul Afriyanti salah satu jamaah tarekat Ad-Dusuqiyah
Muhammadiyah, pada tanggal 09 September 2020
69
Wawancara dengan Badul Habib salah satu jamaah tarekat Ad-Dusuqiyah
Muhammadiyah, pada tanggal 10 September 2020
50
adalah jihad yang paling besar dalam dirimu”. K.H Adib Amrullah Lc
berkata bahwa setiap manusia mempunyai hawa. Dengan hal ini dia akan
mempunyai jiwa keagamaan yang tinggi dan hatinya bersih dari kotoran
dan fitrah.70
bagi setiap orang yang sudah berbaiat dengan jumlah, bacaan dan waktu
5. Janganlah bermalas-malasan.
70
Wawancara dengan K.H Adib Amrullah, Lc selaku pimpinan Tarekat Ad-Dusuqiyah
Muhammadiyah wilayah Kabupaten Kebumen pada 12 September 2020
51
Syeikh Maulana Ibrahim Al-Dusuqi berkata berkata, “seorang
salik yang sedang menuju jalan menuju Tuhannya tidak akan pernah
perhiasan dunia secara berlebihan karena itu adalah bukan tujuan dari
seorang Salik. Seorang Salik akan selalu mencintai Guru diatas apa yang
berarti menjadi kemalasan bagi salik untuk mencari rejeki, tetapi sebagai
pedoman dan peringatan bagi salik untuk tidak terlarut atau terbuai oleh
71
Hubbud Dunya adalah perilaku seseorang yang mencintai dunia secara berlebihan.
Tujuan hidupnya seolah-olah hanyalah untuk mencari harta sebanyak-banyaknya. Bahanyanya
apabila beranggapan bahwa kebahagiaan hidupnya tergantung seberapa besar atau banyak harta
yang ia miliki dan ibadah sudah tidak lagi penting baginya. Ketika mereka kehilangan harta
mereka merasa sangat kehilangan karena harta tersebut sudah mandarah daging baginya.
52
suatu saat kamu akan berpisah dengannya secara benar”. Dalam kitab
Alala berbunyi bahwa: “Yen ono konco olo, lakune dangduhono, yen
ono konco bagus enggal ndang konconono” yang artinya bahwa apabila
ada teman yang berperilaku jelek maka jauhilah, namun apabila ada
minyak wangi maka kita akan tercium bau wangi, namun sebaliknya jika
jeleknya.
senderaken teng guru. Dados nopo sing kito paringaken kangge amal
anggenipun ngucap kados niki… niki arto sking Guru, sanes arto kulo.
53
Menawi mpun saged kados niku, dados kito sedoyo ngraos mboten
lakukan itu dinisbatkan kepada Guru. Sehingga semua yang kita berikan
untuk beramal shodaqoh itu adalah pemberian atau harta dari Guru
seperti ini…ini adalah uang dari Guru, bukan uang saya. Jadi bagi
seorang Salik, kita semua adalah orang yang tidak punya apa-apa,
seorang Syaikh adalah bapak rohani, maka anak tidak boleh membantah
terhadap orang tuanya. Adalah suatu hal yang tidak dapat kami mengerti
umum dalam segala hal. Dalam hal ini, hendaklah murid menjadikan
72
Wawancara dengan Khoerul Bakhir salah satu jamaah tarekat Ad-Dusuqiyah
Muhammadiyah, pada tanggal 10 September 2020
54
amalan-amalan dari sang Guru. Janganlah kamu berpaling darinya
Mursyid.73
1. Baiat
55
seorang salik, sebagai ikrar dan bukti bahwa dirinya telah menyerahkan
diri sepenuhnya kepada Guru Mursyid dan sebagai prosesi awal bahwa
orang yang ingin masuk tarekat. Dalam pembaiatan, ada kewajiban dan
awal yang harus dilakukan oleh seorang Salik, selain itu baiat kepada
bimbingan dan pemeliharaan hati dan jiwa dari orang yang mempunyai
spiritual tinggi dan orang yang sudah diizini oleh Tuhan dalam
memahami isi Al-Qur’an, agar tersucikan dari apa saja yang menghalagi
kedekatan dengan Allah SWT dan juga baiat merupakan sebuah syarat
dari Guru Mursyid. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh K.H Adib
56
Baiat merupakan pintu masuk awal bagi seorang salik yang ingin
ikut tarekat agar seorang salik dapat mengamalkan wirid-wirid,
dzikir-dzikir dan amalan-amalan yang menjadi kewajibannya.
Dalam baiat mengandung perintah dan larangan yang harus
dilakukan dan dilarang oleh seorang salik dalam menjadi seorang
murid. Bai’at itu merupakan janji setia terhadap seorang mursyid
untuk di amalkan ajaran-ajaran yang dianjurkan oleh seorang
mursyid. Dalam baiat tidak ada unsur paksaan dari seorang salik
dalam bertarekat. Kesetiaan dan kecintaan seorang salik dapat
dinilai dari seberapa besar seorang salik mengamalkan
kewajibannya dan menjauhi larangannya.75
Hal senada juga yang dinyatakan oleh salah satu jama’ah Tarekat
bahwa:
“…Waktu pertama kali saya masuk tarekat saya dibaiat dulu bu.
Saya didoakan dan selanjutnya saya mendapatkan kata-kata
larangan yang harus dihindari untuk saya lakukan. Waktu itu
bentuk larangan-larangan antara lain adalah larangan untuk
mencium tangan Gus Adib, larangan untuk menyakiti sesama
ahbab dan lain sebagainya. Kalau bai’at itu kan janji seorang
murid kepada mursyid dalam mengamalkan dzikir-dzikir dan
75
Wawancara dengan K.H Adib Amrullah, Lc selaku pimpinan Tarekat Ad-Dusuqiyah
Muhammadiyah wilayah Kabupaten Kebumen pada 15 September 2020
76
Wawancara dengan Nur Shodik salah satu jamaah tarekat Ad-Dusuqiyah
Muhammadiyah, pada tanggal 20 September 2020.
57
wirid-wirid dalam proses pembersihan hati. Baiat merupakan
bentuk kepasrahan seorang murid kepada Guru Mursyid. Setelah
saya dibaiat saya disuruh mengamalkan dzikir-dzikir yang setiap
hari saya membacanya. Melalui baiat ini semoga saya termasuk
salah satu muridnya dan saya sangat berharap pertolongan dan
bimbingan Guru Mursyid dalam proses mendekatkan diri saya
kepada Allah SWT.
dari Nur Muhammad yang mengatakan bahwa: Bai’at itu ya jalan awal
atau pintu masuk seorang salik bertarekat. Jika sudah baiat maka seketika
dari sang Guru Mursyid. Misalnya saja seorang salik yang sudah bai’at,
dibaiat namun dalam Tarekat Ad-Dusuqiyah ini Ketika orang sudah ingin
seketika itu dia sudah berbaiat tanpa harus bertemu dengan wali
pengganti dalam hal ini K.H Adib Amrullah, Lc. Begitupun sebaliknya
seorang salik akan keluar dari tarekat apabila dia sudah tidak lagi
58
Muhammadiyah untuk masuk dalam tarekat ini sangat mudah
2. Dzikir
salik dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT serta bentuk
dzikir-dzikir ini wajib untuk dibaca setiap harinya dengan jumlah dan
59
tersebut merupakan sebuah kewajiban bagi seorang mursyid dalam
sebuah kebutuhan rohaniah dari setiap manusia yang pada intinya jika
kebutuhan tersebut tidak bisa terpenuhi maka rohaniahnya akan bisa saja
gelap.
dan tata cara tertentu yang harus dilakukan dengan tawasul ke Guru
dan lamanya yang tidak ditentukan oleh Guru Mursyid. Semakin cepat
Salik harus bertawasul kepada Guru Mursyid agar dzikir yang dibaca
Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh salah satu jamaah tarekat
60
ruhaniah meniko saged terpenuhi kalian dzikir. Tanpo dzikir atine
kulo piambek saged peteng lan mestinipun kedah wonten Guru
Mursyid. Ewondene dzikir ingkang sampun dipun amalaken ko’
tanpo Guru Mursyid metinipun saged mbahayani kangge proses
nyuciaken jiwo. Sing waune niat nyuciaken jiwone malah saged
dados sewalike utowone saged gendheng piembek. Menawi
berdzikir mboten ngangge Guru Mursyid mbok-mbok sing
dikhawatiraken niku nopo sing mereka lakuaken mboten ngangge
takeran. Ibarate penyakit niku mestine wonten obate, wonten
resepe lan wonten anjuran saking dokter, meniko juga sami kalian
dzikir. Menawi dzikir sing dilakoaken mboten wonten Guru
Mursyid maka saged mawon ndamel tiang meniko gendheng.
Gendheng kranten piambakipun ngamalaken mboten wonten
pembimbingipun. Mungkin niki sing dilampahi teng tiang-tiang
anggenipun marekaken piambakipun maring Pengeran Allah
SWT lan nyuciaken atinipun mboten ngangge lantaran Guru
Mursyid”. 79
61
mengamalkan ajaran-ajaran Sang Guru Mursyid dengan berdzikir,
muroqobah80, membaca hizb dan lain sebagainya merupakan bentuk
kecintaan kepadanya.
Dalam ajaran Ad-Dusuqiyah Muhammadiyah dzikir-dzikir
jumlah yang sama dan seterusnya. Disamping itu juga diwajibkan untuk
yang sudah ditetapkan oleh Guru Mursyid. Pada tingkatan pertama untuk
80
Muroqobah adalah amalan atau ajaran dalam hal mendekatkan kepada Allah SWT
melalui bacaan-bacaan wirid dari Guru Mursyid dengan cara memejamkan mata dan
membayangkan wajah Guru Mursyid, muraqabah ini berlatih untuk konsentrasi dan fokus dalam
membayangkan wajah Guru Mursyid. Amalan ini dilakukan dengan cara tawasul kepada Guru
Mursyid, membaca wirid dan memejamkan serta dianjutkan duduk diatas kedua kaki.
81
Dzikir Isim Mufrad ini adalah membaca lafad Allah dengan jumlah 70.000 dengan waktu
dan batas yang tidak ditentukan. Dzikir isim Mufrad ini dalam Tarekat Ad-Dusuqiyah
Muhammadiyah merupakan tingkatan ketiga setelah Dzikir Tahlil sebanyak 70.000. Dzikir Isim
Mufrad ini merujuk pada Sahabat Ali bin Abi Thalib yang lafaldnya “Allah” sedangkan dzikir
yang rujukannya sahabat Abu Bakar As-Syidiq ialah membaca lafad “la ilaha illa Allah” yang
keduanya sebagai rujukan dari semua tarekat di dunia ini.
82
Marbuthah adalah kumpulan bacaan hizb yang dianjurkan utuk dibaca setiap harinya
minimal 1 kali.
83
Hisib Saefi adalah hisb dari Sahabat Ali bin Abi Thalib yang kebanyakan semua tarekat
tahu tentang hisb ini karena keramat dan fungsinya sebagai pelindung dari berbagai malapetaka
atau musibah.
84
Wawancara dengan M. Khotib salah satu Jamaah Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyah
pada tanggal 20 September 2020
62
Gambar.3.2. Seorang Ahbab Tarekat sedang Mengamalkan Wirid
sebagai berikut:
a. Khotamus Sholawat
tanpa terputus.85
85
Wawancara dengan K.H Adib Amrullah, Lc pimpinan Tarekat Ad-Dusuqiyah
Muhammadiyah Wilayah Kabupaten Kebumen pada tanggal 20 September 2020
63
b. Asas Fawatih86
setelah shola subuh sampai sebelum asyar dan kedua dimulai setelah
64
Al-Ikhlas 7 x. khusus pada Nabi membaca fathah 7 kali dan
surat Al-Ikhlas sebanyak 21 kali. Ketentuan ini berlaku untuk
semua ahbab di kelas manapun. Untuk ahbab-ahbab yang
masih kecil seperti SMP atau anak sekolah biasanya
diwajibkan dulu untuk mengamalkan wirid ini, agar tidak
terbebani.
c. Istighfar
sebelumnya. Dzikir ini dibaca 70.000 kali dengan batas waktu yang
kumpulan doa khusus atau wirid yang berfungsi sebagai ijazah yang
sendiri.88 Dalam Tarekat ini ada banyak hizib yang diamalkan dan yang
paling terkenal adalah hizib syaefi karangan Sayyidina Ali bin Abi
Thalib RA. Salah satu manfaat Hizib Syaefi sebagai pelindung dari
di Indonesia.
4. Pengajian
88
A. Aziz Masyhuri, Ensiklopedi 22 Aliran Tarekat Dalam Tasawuf, (Surabaya: Imtiyaz
2011). 7.
65
Pengajian rutin ini biasanya sudah ditentukan harinya. Dalam
tarekat ini, dimana penulis melihat ada raut wajah bahagia, suka cita dan
yang sebagian besar anak muda terlihat tidak ada beban dalam hidupnya
66
banyak harta yang kau miliki tetapi seberapa besar rasa syukur terhadap
67
berkaitan dengan social, ekonomi, keagamaan ataupun masalah pribadi
Misalnya saja keterangan tentang hadist yang kurang lebih arti secara
garis besarnya adalah jika kamu melihat kemungkaran maka jika kamu
sampai saat ini masih diartikan seperti itu. Ataupun pemahaman tentang
dan jin itu umum, bukan hanya kepada Allah SWT saja. Karena tabiat
manusia dan jin itu adalah menyembah. Dalam konteks menyembah, bisa
94
Ini berlandaskan pada lafatd Dzalika yang dalam konteks ilmu nahwu itu menunjukkan
isyarah jauh sedangkan isyarah jauhnya ialah pada merubah dengan tangan.
68
manusia dan jin oleh Allah SWT memang diciptakan untuk
menyembah.95
69
Adapun jadwal pengajian rutinnya Tarekat Ad-Dusuqiyah
KEGIATAN
1. Pengajian rutin Dar (tempat) Muktisari Pukul 20.00 s/d
5. Muraqabbah
ungkapkan oleh salah satu Jama’ah lama bernama Sofiul Fuad yang
mengatakan bahwa:
96
Observasi penulis di Majlis Tarekah Ad-Dusuqiyah Muhammadiyah pada tanggal 03
Oktober 2020
70
ialah dapat menggandakan pahala dari dzikir-dzikir yang dibaca
oleh ahbab-ahbab tarekat.97
antara murid dan Guru Mursyid terdapat hubungan spiritual yang kuat
D. Kesimpulan
dzikir dan amalan-amalan yang sudah ditentukan oleh Guru Mursyid. Dzikir-
dzikir ini berfungsi untuk mendekatkan diri kepada Allah dan membersihkan
kotoran hati melalui pertolongan, bimbingan dan arahan dari Guru Mursyid
yang wajib dibaca dengan bacaan, waktu dan jumlah yang sudah ditentukan.
batin kepada para jamaahnya diantaranya terbagi menjadi dua bagian, yang
71
manfaat yang bermacam-macam misalnya saja Hizib Syaefi sebagai
pelindung dari penyakit termasuk virus Corona seperti yang sedang mewabah
BAB IV
KETERTARIKAN PEMUDA BERTAREKAT DAN DAMPAK YANG
DITIMBULKANNYA
72
A. Pendahuluan
dan hidupnya jauh dari keramaian kota atau hiruk pikuk kemewahan dunia.
kepada Tuhan melalui pertolongan Guru Mursyid dengan cara wirid, dzikir
ibadah Syariah dan rohaniah dalam melawan hawa nafsu yang merupakan
Tarekat merupakan jalan atau proses untuk membersihkan diri dan hati
dari penyakit-penyakit hati seperti sombong, riya, iri, dengki, hasud, dan
hubbud dunya (cinta dunia) dan perilaku tercela lainnya yang harus
73
ditinggalkan oleh orang-orang yang sudah mengikuti tarekat. Selain itu,
tarekat merupakan jalan untuk menuju Allah SWT melewati Guru Mursyid
lainnya dan puncaknya sampai kepada Nabi Muhammad SAW sebagai puncak
Karena kesempuraan syariat itu tidak dapat diukur. Dan perlu digaris bawahi
adalah tarekat adalah anugrah atau hidayah untuk menusia yang sudah
mendapatkannya.
seorang salik/murid tarekat untuk selalu menjaga segala perbuatan dan hatinya
pertolongannya.
74
1. Membersihkan Jiwa (Tazkiyat al-Nafs)
Tazkiyah secara berasal dari bahasa Arab yang tercetak dari ism
adalah jiwa. Jadi Tazkiyat al-Nafs secara bahasa adalah penyucian diri
upaya yang dilakukan oleh seorang salik untuk membersihkan hari atau
Mursyid.98
merupakan tujuan utama bagi seorang salik. Dengan bersihnya jiwa atau
wara, sabar, jujur, bersih, zuhud, dan perilaku akhlakul karimah lainnya.
upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui jalan yang disebut
dengan tarekat. Penting bagi seorang salik untuk menempuh jalan ini
karena tidak akan pernah berhasil mencapai tujuan jika tidak melalui
98
Masyuri, prinsip-prinsip tazkiyah al-nafs dalam islam dan hubungannya dengan
kesehatan mental, Jurnal Pemikiran Islam; Vol. 37, No. 2 Juli-Desember 2012.
75
tariqah atau jalan pertolongan dari seorang Guru Mursyid. 99 Hal ini
mengatakan bahwa:
mengatakan bahwa jiwa yang bersih dari kotoran dan penyakit hati akan
99
Solihin, Tasawuf Tematik: Membedah Tema-Tema Penting Tasawuf, (Bandung: Pustaka
Setia, 2003), hlm.. 125
100
Wawancara dengan M. Rifki Al-Habib salah satu jamaah Tarekat Ad-Dusuqiyah
Muhammadiyah pada tanggal 10 Oktober 2020.
76
perkara-perkara yang dilarang oleh Allah karena dalam hatinya sudah
implementasi dari kebersihan hati adalah dengan sifat wara, zuhud, jujur,
adalah untuk membersihkan hati dan diri dimana kebersihan hati dan diri
hanya bisa dilakukan dengan membaca wirid, dzikir yang diberikan oleh
77
kebahagiaan yang tidak bisa diukur dengan materi yaitu kebahagiaan
itu berupa tarekat pada dirinya karena sudah mempunyai seorang Guru
SWT. Mendekatkan diri kepada Allah SWT menjadi salah satu alasan
pada persoalan dan era globalisasi seperti sekarang ini dimana perilaku
ditambah lagi rusaknya generasi penerus bangsa kita. Tentu itu bukanlah
melalui Guru Mursyid. Untuk dapat mendekatkan diri kepada Allah tentu
harus dengan hati yang bersih bimbingan, arahan dan pertolongan dari
mengatakan bahwa:
102
Taqarub, berasal dari bahasa arab yang tercetak dari isim mufrad Qaoroba yang artinya
dekat. Secara istilah Taqarrub merupakan suatu tindakan spiritual yang dilakukan oleh seorang
salik dengan menjalankan amaliyah atau dizikir-dzikir sebagai alat untuk membersihkan diri agar
supaya dapat mendekatkan dirinya dengan Allah SWT.
78
Ketertarikan kulo bertarekat niki kranten kangge marekaken kulo
piambek dateng Pangeran Allah SWT kalih dalan mbersihaken
awak disit kalih wirid-wirid utowone dzikir-dzikir lan amaliyah-
amaliyah tarekat melalui pitulungane Guru Mursyid supados
nganteraken kulo dateng Allah SWT. Menawi awak kulo caket
kalih Allah SWT, maka Allah ajeng maringi pancaranipun Nur-
Nya. Saking pancaranipun nur Ilahiyah dados sedoyo kebecikan
saged mlebet wonten piambakipun. Betapa bugangahipun tiang
ingkang saged angsal pancararanipun wau. Mugu-mugo kito
sedoyo termasuk tiang ingkang saged nampi pancaranipun wau
melalui perantara Guru Mursyid lan Kanjeng Nabi Muhammad
SAW. Amiien. 103
rusaknya moral generasi muda saat ini yang diharapkan dapat menjadi
penerus bangsa namun terlena dengan kenikmatan dunia sesaat. Saat ini
tidak ada jalan lain kecuali terekatlah yang dapat menolong kita dari
ketenteraman hidup akan selalu kita rasakan dalam kondisi apapun dan
Wawancara dengan Muhammad Khotib salah satu jamaah Tarekat Ad-Dusuqiyah
103
79
dalam kedamaian apapun karena akan selalu merasa Tuhan selalu
mengawasi kita dan nama Tuhan selalu tersebut dalam hati sanubarinya.
3. Memperbaiki Niat
bernilai ibadah. Syah atau tidaknya perkara baik atau tidaknya apa yang
dilakukan tergantung pada niat yang didasarinya. Perkara yang baik tentu
harus didasari dengan iat yang baik jangan sampai karena alasan-alasan
Untuk itu, seorang salik harus berupaya memperbaiki niatnya agar tidak
Guru Mursyid. Tasawuf merupakan salah satu cara untuk menjaga kita
agar niat tetap bagus dan tidak melenceng dari jalur agama serta tetap
80
fokus dalam koridor agama yang lurus. Dan tentunya semua itu perlu
niat yang baik untuk merubah dari keadaan yang sebelumnya menuju
Bagi seorang salik tentu hal tersebut di atas harus dihindari dan
bimbingan dari Guru Mursyid dan menerima kita semua menjadi murid
beliau serta meluruskan niat-niat yang tidak sesuai dengan ketentuan dan
ajaran beliau. Karena dalam niat bertariqah salah satu niat yang perlu
agama Islam itu sendiri. Kita itu butuh Guru Mursyid dalam memahami
81
ajaran Agama dimana dari beliau adalah orang yang sudah diberi Izin
oleh Allah untuk dapat memahami isi Al-Qur’an dan ilmunya bersifat
laduni. Maka dari itu ini menjadi sebuah acuan bahwa dalam memilih
bertarekat salah satu yang perlu digaris bawahi adalah niat yang baik
makam ini dzikir sudah menjadi kewajiban dimana dzikir itu sendiri
105
Laduni adalah sebutan bagi mereka yang mempunyai keilmuan tanpa belajar kepada
siapapun dan ilmu ini diberikan kepada orang-orang yang khusus.
82
amalkan niscaya hidup kita akan tenteram kebahagiaanpun akan kita
4. Kebutuhan Ruhaniah
oleh seseorang agar dapat bertahan hidup seperti makan, minum, tempat
kebutuhan ruhaniah. Terkadang kita lupa bahwa ruh yang kita miliki itu
perlu makan dan makanan ruh itu ya wirid. Tubuh jasmani kita
membutuhkan makanan dan minuman agar badan kita tetap sehat dan
minuman rohani agar kita tetap baik dan mulia di hadapan Sang Pencipta
83
butuh makan untuk kelangsungan hidup begitupun juga ruh perlu dzikir
Guru Mursyid. Jika badan tidak makan saja bisa sakit ruhpun seperti itu
bisa gelap, tidak ada ketenteraman hidup dalam dirinya. Untuk itu
kaya yang mempunyai banyak materi tetapi hidupnya tidak bahagia dan
84
Dalam hal ini pengaruh ajaran tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyah
bagi para jamaah kaum mudanya sangat berarti, setelah ikut ke dalam tarekat
Kalam-Kalamnya.
dimengerti oleh yang menerima dalam hal ini adalah ajaran tarekat Ad-
menjadi ajaran-ajaran tarekat dapat dimengerti oleh setiap ahbab dan dapat
nasehat. Hal inipula yang penulis lihat dari keseharian para jamaah tarekat
solidaritas dan silaturrahmi yang kuat. Konsep ini yang membuat para jamaah
ada solidaritas di dalamnya tidak boleh menyakiti satu sama lain dan saling
mencintai. Kelima, terjadinya aktifitas ketaatan dan rasa hormat atas apa yang
85
107
diperintahkan oleh sang da’i. Hal ini juga termasuk penulis lihat adalah
agama dan menjauhi apa yang dilarang oleh agama. Dan tentunya sangat
berdzikir setiap harinya sebagai kewajiban sebagai seorang murid dan bentuk
sosial dan aspek keagamaan atau spiritual yang dapat dijelaskan sebagai mana
berikut:
tidak akan lepas dari orang lain. Untuk itu manusia sebagai makhluk
107
Akhmad Mubarok, Psikologi Dakwah, Membangun Cara Berpikir dan Merasa (Malang:
Madani, 2014), 72.
108
Observasi penulis di Majlis Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyah tanggal 19 Oktober
2020
86
orang lain misalnya dibutuhkan tenaga, dibutuhkan ilmunya dibutuhkan
Allah SWT, mereka juga juga dituntut untuk selalu bermasyarakat dan
a. Pengabdian
bahwa:
87
urip dewekan tanpo bantuan saking mereka-mereka sedoyo
contone kados dene sing dewek ningali wonten teng acara
hajatan meniko njih masyarakat sekitar, ingkang mbantu
acara kematian saking ngadusi sampai nguburaken juga
sedoyo niku kedah nyuwun bantuan tangga teparo dados kito
urip mboten saged misahaken awak saking mereka sedoyo
bu. Mergo mekaten, sebagai warga ingkah sae lan wonten
ing tarekat niki bentuk mbantu lan cinta kalih masyarakat
kiwo tengene salah stunggalipun njih kalih pengabdian.
Contone ngabdi dateng bidang keagamaan lewat damel
madrasah diniah, ngajar wonten TPQ, pondok pesantren lan
sa’lintunipun. 109
mereka tahu bahwa dirinya tidak akan bisa hidup sendiri tanpa
88
kebutuhan kita atau kepentingan diri sendiri harus tercukupi baru
b. Tolong Menolong
ke acara rutin. Sikap tolong menolong ini tidak hanya untuk sesama
bahwa:
89
semampunya dan sebisanya. Bentuk meminta pertolongan
mereka kepadamu itu adalah pintu rahmat Allah untukmu,
jika kamu menolaknya pintu rahmat itu akan tertutup.
Dalam ajaran tarekat yang saya anut atau ikuti, memang tidak
dibolehkan untuk menutup diri terhadap sikap kepedulian
terhadap warga masyarakat. Justru harus membantu apabila
ada orang/warga masyarakat yang meminta tolong. Misalnya
meminta tolong untuk mengajar anak-anak mengaji, meminta
tolong untuk menjadi imam sholat dan lain sebagainya.
Bentuk meminta tolong orang kepada kita menjadi pintu
rahmat yang akan diberikan Allah SWT kepada kita. Jika itu
ditolak, maka pintu rahmat akan ditutup.111
c. Kepedulian
tali silaturahmi dan saling menolong satu sama lain, baik sesama
Dusuqiyah antara yang sudah baiat dan yang belum mereka tidak
90
ikut maupun yang belum ikut. Tingkat kepedulian sosial para Ahbab
Wawancara dengan Nur Muhammad salah satu jamaah tarekat tarekat Ad-Dusuqiyah
112
91
Gambar.4.4 Foto Ahbab tarekat sedang memikul bambu untuk
pembangunan Majlis Taklim di Desa
Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh salah salah satu jamaah
92
mencukupi kebutuhan masyarakatan terlebih dahulu Ketika
dibutuhkan, bagaimana saling menghargai satu sama lain, saling
mencintai dengan sesama, saling peduli dan lain sebagainya yang
itu semua konteksnya adalah untuk kebaikan Bersama.113
menambahkan bahwa:
menutup diri untuk membantu dan peduli dengan lingkungan sekitar jika
113
Wawancara dengan Farid Muhtadi salah satu jamaah tarekat Ad-Dusuqiyah
Muhammadiyah pada tanggal 22 Oktober 2020
114
Panggilan untuk jamaah Tarekat Ad-Dusuqiyah.
115
Wawancara dengan M. Khotib salah satu jamaah Tarekat Ad-Dusuqiyah
Muhammadiyah pada tanggal 31 Oktober 2020
93
4.6. Menghadiri Undangan di Masyarakat Sekitar
94
menganggap bahwa orang yang sudah bertarekat itu sibuk dengan urusan
akhirat, sudah tidak memperdulikan urusan dunia, itu jelas kurang tepat.
Tapi ingat urusan dunia itu sebagai jembatan untuk memperoleh urusan
akhirat agar apa yang kita lakukan di dunia ini mendapatkan hasil di
Hal ini jugalah yang membedakan alasan mengapa mereka tertarik untuk
masuk tarekat.
117
Wawancara dengan K.H Adib Amrullah, Lc, pimpinan cabang Kebumen tarekat Ad-
Dusuqiyah Muhammadiyah Wilayah Kebumen pada tanggal 02 November 2020
95
Allah karena ia merasa ada sang pencipta yang mengawasinya sepanjang
penemuan jati diri, terlebih lagi keinginan dan harapan yang banyak
pengaruh besar kepada jamaah anak muda. Hal itu diungkan oleh
tenteram.118
waktu Allah mentakdirkan apa yang terjadi kepada diri kita. Kita
96
harus bisa sabar, menerima, dan Bahagia. Bukan hanya akhlak yang
baik kepada Allah saja tetapi juga kepada sesama manusia. Konsep
yang diajarkan dalam Tarekat ini adalah cinta bukan lagi saudara.
Karena jika sudah cinta maka tidak ada kata luka. Namun jika masih
saudara kita lihat sejarah Habil dan Qabil saling membunuh satu
sama lain padahal mereka saudara kandung sendiri. Kita belajar dari
yang baik. Selain konsep yang diajarkan juga sangat baik yaitu
konsep “cinta” karena dalam kata cinta tak ada kata luka.
97
mengikuti jamaah tarekat seperti yang didapatkan peneliti yang
berikut:
diri saya sendiri setelah saya ikut tarekat dampak yang saya rasakan
bersedekah. 121
D. Kesimpulan
karena ingin kaya, ingin hiburan dan lain sebagainya. Ketertarikan mereka
Observasi lapangan di Pondok pesantren Darussa’adah-Kritig, Petanahan, Kebumen.
120
98
bertarekat kebanyakan karena untuk ruhaniah. Orang umum sering terjebak
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
99
Islam adalah agama yang menekankan keseimbangan, memanifestasikan
dirinya dalam kesatuan syari’at (hukum Allah) dan Tassawuf (Thariqah atau
jalan spiritual). Islam sebagai suatu sistem ajaran keagamaan yang mengajarkan
kepada pengikutnya untuk menghayati agama secara lahiriah dan batiniah yang
kebumen salama ini terkesan hanya diperuntukan atau diikuti untuk mereka yang
sudah berusia tua. Dengan beberapa alasan yang mendasarinya. Salah satunya
adalah usia tua merupakan usia rawan dalam arti usia untuk lebih mendekatkan
diri lagi kepada Tuhan dengan rutinitas kesibukan kerja yang mulai berkurang.
Namun hal tersebut di atas berbeda dengan para jamaah Tarekat Ad-Dusuqiyah
Muhammadiyah.
Nahdliyah) JATMAN. Tarekat ini didirikan oleh seorang wali kutub bernama
Syaikh Maulana Ibrahim bin Abi al-Majd bin Quraisy bin Muhammad bin an-
Naja bin az-Zaki bin ‘Afi bin Muhammad al-Baqir bin ‘Ali az-Zahid bin Imam
‘Ali Zain al-‘Abidin bin Imam al-Husain bin Sayyidinah Fatimah binti Rosulillah
dipelopori oleh K.H Adib Amrullah, Lc salah satu masyayikh Pondok Pesantren
adalah masyarakat desa. Merintis dari wilayah Kebumen selatan daerah Desa
Rantewringin dengan jamaah pada waktu itu kurang lebih 7 orang. Melalui
kegiatan pengajian rutin yang diadakan setiap malam selasa lama kelamaan
100
warga sekitar mulai tertarik dengan tarekat ini dan merambah ke desa-desa
makin lama makin pesat dengan menjangkau semua lapisan masyarakat dan
dunia misalnya karena ingin kaya, ingin hiburan dan lain sebagainya.
dicukupi melalui wirid dari Guru Mursyid agar mendapatkan ketenteraman dan
kenyamanan hidup yang berdampak pada aspek social kemasyarakatan, etos kerja
keagamaan.
DAFTAR PUSTAKA
101
Azwar, Saefuddin, (2010). Metode Penelitian, Cetakan XI, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar Offset.
http://bintang-sufi.blogspot.com/2009/03/bintang-sufi.html
http://bintang-sufi.blogspot.com/2009/03/bintang-sufi.html
http://dayahfauzulfata.blogspot.com/2018/04/kisah-syeikh-ibrahim-ad-dusuqy.html
http:jombang.nu.or.id/
https://id.wikipedia.org/wiki/Ibrahim_ad-Dusuqi
102
Nata, Abudin, (1999). Metodologi Study Islam, Jakarta: PT Raja Gavindo Persada.
Ratna, Nyoman Kutha, (2010). Metodologi Penelitian: Kajian Budaya dan Ilmu-
Ilmu Sosial Humaniora pada Umumnya, cetakan 1, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Rusli, Ris’an, (2013). Tasawuf dan Tarekat, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm.
183.
INFORMAN:
103
3. M. Makruf Hasbi
4. Sofiul Fuad
5. M. Khoerul Fata
6. Khoerul Bakhir
7. Ali Abrorudin
8. Farid Muhtadi
9. Badrun Habib
PEDOMAN OBSERVASI
KETERTARIKAN PEMUDA DALAM BERTAREKAT
(Kajian tentang Ketertarikan Pemuda Masuk Tarekat Ad-Dusuqiyah
Muhammadiyah di Kebumen)
104
A. Pedoman Observasi
1. Identifikasi Observasi
a. Hari, tanggal : ……………………………………
b. Tempat : ……………………………………
2. Aspek-aspek yang diamati
a. Ajaran dan Amaliahnya Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyyah
b. Sejarah Perkembangan Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyyah di
Kebumen
c. Alasan pemuda banyak yang masuk tarekat Ad-Dusuqiyah
Muhammadiyyah
d. Dampak yang ditimbulkan setelah bertarekat Ad-Dusuqiyah
Muhammadiyyah
3. Lembar hasil obeservasi
Contoh hasil lembar observasi
Ketertarikan Bertarekat Aspek Yang
No Deskripsi
Anak Muda Diamati
1.
2.
3.
4.
5.
Dst.
PEDOMAN WAWANCARA
KETERTARIKAN PEMUDA DALAM BERTAREKAT
(Kajian tentang Ketertarikan Pemuda Masuk Tarekat Ad-Dusuqiyah
Muhammadiyah di Kebumen)
A. Identitas Instrumen
1. Nama : ……………………………………………………..
105
2. Usia : ……………………………………………………..
3. Jenis Kelamin : ……………………………………………………..
4. Pekerjaan : ……………………………………………………..
5. Tanggal : ……………………………………………………..
6. Waktu : ……………………………………………………..
B. Pedoman Wawancara
1. Siapa Pendiri Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyyah ini?
2. Apakah Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyyah sudah mu’tabarah?
3. Bagaimana perkembangan Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyyah di
Kabupaten Kebumen?
4. Ajaran apa saja yang ada diTarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyyah?
5. Amaliah-amaliah apa saja yang ada di Tarekat Ad-Dusuqiyah
Muhammadiyyah?
6. Apa pengertian Baiat dalam Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyyah?
7. Apa maksud Dzikir Asas Fawatih dalam Tarekat Ad-Dusuqiyah
Muhammadiyyah?
8. Dalam Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyyah, apa yang dinamakan
Rabithah?
9. Alasan apa saja yang mendasari anak muda masuk dalam Tarekat Ad-
Dusuqiyah Muhammadiyyah?
10. Mengapa mensucikan jiwa menjadi asalan ketertarikan pemuda masuk
dalam Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyyah?
11. Mengapa taqarrub ilallah menjadi alasan ketertarikan pemuda masuk
Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyyah?
12. Mengapa memperbaiki niat menjadi alasan ketertarikan pemuda masuk
Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyyah?
13. Mengapa kebutuhan ruhaniah menjadi alasan ketertarikan pemuda masuk
Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyyah?
14. Adakah pengaruh setelah masuk Tarekat Ad-Dusuqiyah
Muhammadiyyah?
106
15. Apa maksud dari pengaruh Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyyah
dalam hal pegabdian masyarakat?
16. Apa maksud dari pengaruh Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyyah
dalam hal tolong menolong masyarakat?
17. Apa maksud dari pengaruh Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyyah
dalam hal kepedulian sesama?
18. Apa Maksud pengaruh setelah masuk Tarekat Ad-Dusuqiyah
Muhammadiyyah dalam bidang ekonomi?
19. Apa maksud dari pengaruh Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyyah
dalam hal ketenangan hati?
20. Apa maksud dari pengaruh Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyyah
dalam hal pembentukan akhlak yang baik?
21. Apa maksud dari pengaruh Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyyah
dalam hal peningkatan Ibadah?
107
Wawancara dilakukan dengan K.H Adib Amarullah, Lc, dan para jamaah muda
Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyah
1. Assalamu’alaikum pak, selamat Pak Yai?
Jawab: Oh gih kang monggo. Ada yang bisa saya bantu?
2. Maaf sebelumnya pak. Saya mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Saya ingin melakukan penelitian Ketertarikan Pemuda dalam
Bertarekat (Kajian tentang Ketertarikan Pemuda Masuk Tarekat Ad-
Dusuqiyah Muhammadiyyah di Kebumen) yang fokus kajiannya adalah
ketertaikan pemuda bertarikah dan dampak yang ditimbulkannya.
Jawab: Silahkan bu. Insya Alloh kami bantu. Jika membutuhkan kami,
tinggal datang kesini atau menghubungi saya lewat HP.
3. Maaf sebelumnya Pak Yai, Siapa Pendiri Tarekat Ad-Dusuqiyah
Muhammadiyyah ini?
Jawab: Syaikh Maulana Ibrahim bin Abi al Majd bin Quraisy bin
Muhammad bin anNaja bin az-Zaki bin ‘Afi bin Muhammad al-
Baqir bin ‘Ali az-Zahid bin Imam ‘Ali Zain al-‘Abidin bin Imam
al-Husain bin Sayyidinah Fatimah binti Rosulillah SAW.
4. Bagaimana perkembangan Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyah di
Kabupaten Kebumen?
Jawab: Awal mula dakwah tarekat ini adalah masyarakat. Merintis dari
wilayah Kebumen selatan daerah Desa Rantewringin dengan
jamaah pada waktu itu kurang lebih 7 orang. Melalui kegiatan
pengajian rutin yang diadakan setiap malam selasa lama kelamaan
warga sekitar mulai tertarik dengan tarekat ini dan merambah ke
desa-desa melalui dakwah dari masing-masing jamaah tarekat.
Penyebarannyapun sangat pesat dan merambah pada semua lapisan
masyarakat mulai dari kalangan masyarakat menengah kebawah
(petani, pedagang sayur, satpam, tukang parkir dan lain
sebagainya) sampai kelas menengah ke atas (seperti guru sekolah,
pegawai kantor dinas, bidan, dokter bahkan elit politik).
Penyebaran tarekat ini juga merambah pada berbagai umur mulai
108
dari umur 15 tahun sampai umur 60 tahun lebih. Namun dalam
ajaran tarekat ini, tidak ada perbedaan diantara para jamaah, semua
sama dimata Syekh Maulana. Setelah beberapa tahun ini
peningkatan jamaah tarekat kian meningkat, tercacat lebih dari 100
orang yang rata-rata umurnya adalah anak muda dari anak-anak
pondok dan masyarakat. Tercatat ada yang masih berumur 15 tahun
yang masih duduk di bangku SMP dan kebanyakan memang
berumur 18-25 tahun
5. Apakah Tarekah ini mu’tabarah Pak Yai?
Jawab: Tarekat Ad-Dusuqiyah merupakan tarekat yang sudah diakui di
Indonesia (mu’tabarah) dan masuk dalam anggota Jamiyyah al-
Thariqoh al-Mu’tabarah an-Nahdliyah) JATMAN. Jam’iyyah Ahl
al-Thariqah al-Mu’tabarah al-Nahdliyah adalah Jam’iyyah
diniyyah yang berazaskan Islam ada ahl al-sunnah wa al-Jama’ah
dengan menganut salah satu dari madzhab 4 (empat): Hanafi,
Maliki, Syafii dan Hambali dalam bidang fiqih, menganut ajaran
al-Asy’ariyah dan alMaturidiyyah dalam bidang aqidah dan
menganut faham al-Khusyairi, Hasan al-Basri, Juned al-Baghdadi
dan al-Ghazali dan sesamanya dalam bidang tasawuf/tarekat
6. Ajaran apa saja yang ada diTarekat Ad-Dusuqiah Muhammadiyah?
Jawab: Ajaran-Ajaran tarekat Dusuqiyah meliputi Memelihara adab dan
aturan syari’at, yang didasarkan atas al-Qur’an dan sunah Nabi
SAW, Menjauhi segala yang haram dan syubhat, Senantiasa
waspada dalam menghadapi godaan hawa nafsu, Senantiasa ingat
akan Allah SWT dalam keadaan bagaimanapun, Membiasakan
lapar karena lapar mempermudah pelaksanaan ibadah dan
menghilangkan rasa malas, Tidak terpesona oleh bunga-bunga
dunia yang menyebabkan diri seseorang jatuh menjadi budaknya,
Bergaul dengan orang yang berakhlak luhur, segala dengan segala
amal, Patuh terhadap perintah dan larangan syaikh mursyid dan
109
Tujuan akhir yang hendak dicapai dalam thariqah ini ialah fana’
dalam penyaksian wujud.
7. Amaliah-amaliah apa saja yang ada di Tarekat Ad-Dusuqiyah
Muhammadiyyah ?
Jawab: Ada baiat, dzikir, pengajian, hizb, dan muraqabah.
8. Apa pengertian Baiat dalam Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyyah?
Jawab: Bai’at itu langkah awal bagi siapa saja yang mau ikut tarekat
karena pintu masuknya tarekat ya bai’at itu, agar seseorang itu
bisa menerima ajaran, wiridan yang di ajarkan di tarekat ini ini
khususnya dalam pengamalan ajaran tarekat, setelah mereka
terlebih dahulu mempersiapkan dirinya untuk kuat komitmen dan
konsisten dalam mengamalkan ajaran tarekat atau dzikir-dzikir
yang dianjurkan dalam tarekat ini maka setelah itu bisa saya
bai’at mereka. Karena bai’at itu merupakan janji setia terhadap
seorang mursyid untuk di amalkan ajaran-ajaran yang dianjurkan
oleh seorang mursyid.
Jamaah lain menambahkan:
Bai’at itu ya jalan awal atau pintu masuk seorang salik bertarekat.
Jika sudh baiat maka seketika itulah dia sudah berkewajiban
mengamalkan wirid, dzikir dan amalan dari sang Guru Mursyid.
Misalnya saja seorang salik yang sudah bai’at, orang tersebut
boleh untuk belajar dan mengamalkan ajaran tarekat. Dalam alira
tarekat pada umumnya melarang untuk jangan sekali-kali
mengamalkan wirid, dzikir atau amalan-amalan sebelum seorang
salik dibaiat namun dalam Tarekat Ad-Dusuqiyah ini Ketika
orang sudah ingin masuk dan sudah mengamalkan wirid-wirid
atau dzikir-dzikir maka seketika itu dia sudah berbaiat tanpa harus
bertemu dengan wali pengganti dalam hal ini K.H Adib
Amrullah, Lc. Begitupun sebaliknya seorang salik akan keluar
dari tarekat apabila dia sudah tidak lagi mengamalkan ajarannya
dan sudah tidak lagi menginginkan bimbingan dan pertongolan
110
dari Guru Mursyid. Jadi dalam Tarekat Ad-Dusuqiyah
Muhammadiyah untuk masuk dalam tarekat ini sanga mudah
keluarnyapun juga sangat mudah.
9. Apa maksud Dzikir Asas Fawatih dalam Tarekat Ad-Dusuqiyah
Muhammadiyyah?
Jawab: Dzikir Asas Fawatih meniko dzikir ingkah wajib dilampahi kangge
setip ahbab ingkang sampun bertarekat. Dzikir meniko kangge
pondasi awal anggenipun nglampahi dzikir-dzikir lintune. Dzikir
meniko wajib dilampahi sa’sampunipun sholat Subuh lan
utowone sholat asyar. Saene dilampahi sa’wise kanti
sa’jagongan utowo langsung rampung ananging kangge tahap
pembelajaran kenging dilampahi secara bertahap utowone alon-
alon. Setiap ahbab wajib maos dzikir meniko teng kelas nopo
mawon. Teng dzikir fawatih sa’sampunipun maos setunggal baris
kangge Guru sa’lajengipunmaos bismillah 3 kali lan surat Al-
Ikhlas 7 kali khusus teng kanjeng Nabi maos fatihah 7 kali lan
surat Al-Ikhlas 21 kali. Ketentuan meniko berlaku kangge sedoyo
ahbab teng kelas pundi kemawon. Kangge ahbab-ahbab ingkang
masih alit kados dene tiang kelas SMP utowone lare sekolah
biasanipun dipun wajibaken riyin ngamalaken wirid niki supados
mboten terbebani.
111
Nabi membaca fathah 7 kali dan surat Al-Ikhlas sebanyak 21 kali.
Ketentuan ini berlaku untuk semua ahbab di kelas manapun.
Untuk ahbab-ahbab yang masih kecil seperti SMP atau anak
sekolah biasanya diwajibkan dulu untuk mengamalkan wirid ini,
agar tidak terbebani.
10. Dalam Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyyah, apa yang dinamakan
Muraqabah?
Jawab: Muraqabbah adalah hubungan spiritual antara murid dan Guru
dengan cara membayangkan wajah Guru dengan mengamalkan
wirid-wirid atau dzikir-dzikir yang sudah ditentukan. Amalan ini
dilakukan dengan keadaan mata tertutup dan dianjurkan untuk tidak
menghidupkan lampu agar supaya lebih khusu’ dalam
menghadirkan wajah Guru Mursyid. Salah satu fungsi Muraqabah
ialah dapat menggandakan pahala dari dzikir-dzikir yang dibaca
oleh ahbab-ahbab tarekat wasilah.
11. Mengapa mensucikan jiwa menjadi asalan ketertarikan pemuda masuk
dalam Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyyah?
Jawab: Kesibukan saya menjadi seorang TU sekolah dan mahasiswa
sering sekali menjadi permasalahan dalam kehidupan saya pribadi
dan tanpa terasa telah menjadikannya semakin jauh dari tuhannya.
Jauhnya saya dari Tuhan membuat jiwa saya tidak renteram.
Karena jiwa saya sendiri merasa tidak tenteram maka hidupnya
sayapun menjadi tidak tenteram dan tidak teratur. Permasalahan
kejiwaan yang selalu diliputi dengan persoalan-persoakan duniawi
membuat jiwa saya menjadi semakin terhijab dan jarak dengan
Tuhan menjadi semakin jauh. Untuk kembali dekat dengan
tuhannya maka diperlukan untuk membersihkan dirinya dengan
cara membersihkan jiwa (nafsnya). Pembersihan jiwa dalam istilah
tasawuf dikenal dengan istilah tazkiyat al-Nafs. Dengan tazkiyat al-
Nafs maka jiwa manusia akan kembali menjadi bersih dan dengan
jiwa yang bersih, maka manusia dapat kembali dekat sedekat-
112
dekatnya dengan tuhan. Dengan posisi jiwa saya sendiri yang dekat
dengan Tuhan, maka diharapkan kehidupan saya sendiri akan
dipenuhi dengan cahaya Tuhan. Dengan nur tuhan, maka hidup
saya akan menjadi tenteram dan semoga bahagia baik ketika saya
hidup di dunia maupun saat di akherat kelak.
Jamaah lain menambahkan bahwa:
Jika manusia selalu berusaha membersihkan jiwanya, maka
beruntung-lah manusia itu. Karena jiwa yang bersih akan
memberikan manfaat yang besar bagi hidupnya baik di dunia
maupun di akhirat kelak. Begitu pula sebaliknya bila ia selalu
mengotori jiwanya dengan perbuatan-perbuatan maksiat maka ia
akan merugi, karena jiwa yang kotor itu akan memunculkan
berbagai masalah dan penderitaan sepanjang hidupnya di dunia dan
diakhirat kelak ia akan menghadapi siksaan yang amat berat dari
Tuhan
12. Mengapa taqarrub ilallah menjadi alasan ketertarikan pemuda masuk
Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyyah?
Jawab: Ketertarikan saya bertarekat karena untuk mendekatkan diri kepada
Allah SWT. Dalam hadist sudah dikatakan bu Hamba Allah yang
senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dengan amal sunah di
samping amal yang diwajibkan, maka Allah akan mencintainya.
Dengan mendekatkan diri kita kepada Allah, akan memberi
beberapa kebaikan. Pertama, kita akan selalu ingat kepada-Nya,
sehingga merasakan ketenangan dan ketenteraman hati. Selalu
ridha, bersyukur, bersabar atas segala qadha dan qadar. Kedua,
kita selalu berhatihati dalam berpikir, berperasaan, berkata, dan
bertindak agar tidak menyimpang dari jalan-Nya karena selalu
merasa dalam pengawasan-Nya. Ketiga, kita istiqamah untuk
melakukan amal saleh. Sejauh mana orang itu kedekatannya pada
Allah, maka sejauh mana orang itu bisa menghilangkan sifat
113
kemanusiannya bisa menghilangkan rasa dan merasa itu namanya
kedekatan menghilangkan rasa.
13. Mengapa memperbaiki niat menjadi alasan ketertarikan pemuda masuk
Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyyah?
Jawab: Ujian paling awal yang akan ditempuhi para calon pengikut tarekat
ialah perkara berkaitan niat. Apakah motivasi yang mendorongnya
masuk tarekat itu betul-betul didasari oleh niat ikhlas semata-mata
menjalankan perintah Allah dan Rasulullah, atau terdapat niat-niat
yang lain. Kenyataannya tidak sedikit orang masuk tarekat telah
tersasar pada tapisan yang pertama ini lantaran salah soal
"nawaitu". Ada yang niat kerana mengikuti ajakan kawan, niat
mencari kesembuhan, niat mencari kemakmuran ekonomi atau
malas kepada orang tuanya. Ada pula niat untuk kepimpinan dan
kemegahan di mata masyarakat, ada yang niat supaya menguasai
ilmu pengubatan, ada yang niat untuk kesaktian serta sebagainya.
Bagi penempuh jalan tarekat seharusnya berhati-hati pada
kesalahan niat ini, kerana ianya akan mempengaruhi
keberhasilannya kelak. Dan setelah masuk tarekat, kerap kali akan
muncul godaan-godaan yang mengiringi para penempuhnya.
14. Mengapa kebutuhan ruhaniah menjadi alasan ketertarikan pemuda masuk
Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyyah?
Jawab: Ketertarikannya bertarekat adalah salahnya adalah untuk
mencukupi kebutuhan ruhaniah. Terkadang kita lupa bahwa ruh
yang kita miliki itu perlu makan dan makanan ruh itu ya wirid.
Tubuh jasmani kita membutuhkan makanan dan minuman agar
badan kita tetap sehat dan kuat. Begitupun jiwa kita juga sangat
membutuhkan makanan dan minuman rohani agar kita tetap baik
dan mulia di hadapan Sang Pencipta melaiu pertolongan Sang Guru
Mursyid. Tidak bisa kita hanya memperhatikan yang badan saja
lalu kita mengabaikan jiwa atau sebaliknya. Keduanya harus
seimbang. Jika kebutuhan jasmaniah itu butuh makan untuk
114
kelangsungan hidup begitupun juga ruh perlu dzikir untuk
membersihkan kotoran-kotoran hati dengan pertolongan Sang Guru
Mursyid. Jika badan tidak makan saja bisa sakit ruhpun seperti itu
bisa gelap, tidak ada ketenteraman hidup dalam dirinya.
15. Apa maksud dari pengaruh Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyyah
dalam hal pegabdian masyarakat?
Jawab: Sebagai menungso ingkang lair lan berkembang teng lingkungan
masyarakat, sanget keliru menopo wonten tiang ingkang ndeweki
lan mboten purun campur kalian masyarakat tangga teparo.
Sebagai salah setunggalipun warga ingkah urip berdampingan
kalian tinag lintune teng jero desa utowone masyarakat, dewek
mboten pernah saged urip dewekan tanpo bantuan saking mereka-
mereka sedoyo contone kados dene sing dewek ningali wonten teng
acara hajatan meniko njih masyarakat sekitar, ingkang mbantu
acara kematian saking ngadusi sampai nguburaken juga sedoyo
niku kedah nyuwun bantuan tangga teparo dados kito urip mboten
saged misahaken awak saking mereka sedoyo bu. Mergo mekaten,
sebagai warga ingkah sae lan wonten ing tarekat niki bentuk
mbantu lan cinta kalih masyarakat kiwo tengene salah
stunggalipun njih kalih pengabdian. Contone ngabdi dateng
bidang keagamaan lewat damel madrasah diniah, ngajar wonten
TPQ, pondok pesantren lan sa’lintunipun.
115
juga masyarakat jadi kita hidup tidak akan bisa memisahkan diri
dengan mereka bu. Untuk itu sebagai warga yang baik dan dalam
ajaran Tarekat ini bentuk membantu dan rasa cinta dengan
masyarakat sekitar adalah dengan pengabdian. Misalnya mengabdi
dalam bidang keagamaan dengan membuat madrasah diniah,
mengajar di TPQ, Pondok Pesantren dan lain sebagainya.
16. Apa maksud dari pengaruh Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyyah
dalam hal tolong menolong masyarakat?
Jawab: Bantu membantu niku mboten ndelelng tiang bu, kedaeh memang
kangge sedoyo menungso lam sedoyo tiang ingkah mbutuhaken.
Wonten ajaran tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyah, Guru kito
mengajarkan bahwa menawi wonten warga masyarakat ingkang
nyuwun tulung dateng njenengan maka bantulah kalih
semampune lan sebisane. Bentuk nyuwun tulung mereka teng
panjengengan niku inggih meniko lawang rahmat Allah SWT
kangge panjenengan, menawi panjenengan nolak, lawang rahmat
niku badhe ketutup.
116
tolong untuk mengajar anak-anak mengaji, meminta tolong untuk
menjadi imam sholat dan lain sebagainya. Bentuk meminta tolong
orang kepada kita menjadi pintu rahmat yang akan diberikan
Allah SWT kepada kita. Jika itu ditolak, maka pintu rahmat akan
ditutup
17. Apa maksud dari pengaruh Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyyah
dalam hal kepedulian sesama?
Jawab: Hidup di desa itu harus srawung dengan masyarakat mas, tidak
bisa hidup sendiri. Kita saling membutuhkan satu sama lain,
misalnya ada hajatan kan mereka yang membatu kita. Dalam ajaran
tarekat kami itu ada ajaran kepedulian untuk sesama. Misalnya
menghadiri undangan, membantu sesama, saling mencintai sesama
Ahbab bahkan ke semua orang dan lain sebagainya bu. Selanjutnya
apabila di desa sedang kerja bakti bentuk kepedulian kita ialah
membantunya bisa membantu berupa tenaga, pikiran maupun harta.
Kalua saya sendiri baru bisa membantu tenaga bu.
18. Apa Maksud pengaruh setelah masuk Tarekat Ad-Dusuqiyah
Muhammadiyyah dalam bidang ekonomi?
Jawab: Tarekat tidak diperbolehkan untuk bermalas malasan. Pandangan
selama ini di masyarakat umum kan menganggap bahwa orang
yang sudah bertarekat itu sibuk dengan urusan akhirat, sudah tidak
memperdulikan urusan dunia, itu jelas kurang tepat. Urusan dunia
dan akherat sama-sama pentingnya dan saling berkaitan. Tapi ingat
urusan dunia itu sebagai jembatan untuk memperoleh urusan
akhirat agar apa yang kita lakukan di dunia ini mendapatkan hasil
di akhirat kelak. Jangan sampai kita masuk golongan orang-orang
hubbud dunia, mencintai perkara-perkara dunia sampai dia
melupakan perkara akhirat sana.
Jamaah lain menambahkan:
Kesejahteraan ekonomi, uang, pangkat itu kan urusan dunawi,
sedangkan tarekah adalah urusan ruhaniah. Antara duniawi dan
117
ruhaniah jangan dicampur adukan itu sangat sekali berbeda. Namun
bukan lantas kami tidak membutuhkan perkara duniawi, itu bukan?
Jangan sampai kita terlena dengan gemerlapnya perhiasan duniawi
bahkan mungkin sampai hubbud dunya. Nangudubillah.. namun
yang saya pahami tarekat itu juga memerintahkan kita para jamaah
untuk selalu berinovasi dan berkreasi. Yang saya bahami adalah
kami tetap diwajibkan utuk menari kebutuhan duniawi namun ingat
jangan sampai menjadi kecinttan dunia atau hubbud dunya
118
membunuh satu sama lain padahal mereka saudara kandung
sendiri. Kita belajar dari lingkup Ahbab dahulu, meluas dalam
lingkup masyarakat, meluas dalam lingkup seiman, meluas dalam
lingkup sesame manusia, dan meluas dalam lingkup semesta alam.
21. Apa maksud dari pengaruh Tarekat Ad-Dusuqiyah Muhammadiyyah
dalam hal peningkatan Ibadah?
Jawab: kalau diri saya sendiri setelah saya ikut tarekat dampak yang saya
rasakan adalah sholat lima waktunya menjadi baik. Banyak
perubahan setelah mengikuti kegiatan tarekat ini, dulu awalnya
beliau jarang sekali berjamaah sekarang beliau rajin berjamaah,
kemudian sebelumnya beliau jarang bersedekah sekarang menjadi
sering bersedekah.
119