Anda di halaman 1dari 205

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GOOGLESITE

BERBASIS ETNOMATEMATIKA DALAM MENINGKATKAN


KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA SMPN
SE-KABUPATEN TULUNGAGUNG PADA MATERI
POLA BILANGAN

TESIS

Oleh:

NISA NIKMATUL SOLEKAH


NIM. 128512203028

PROGRAM MAGISTER TADRIS MATEMATIKA


PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH
TULUNGAGUNG
DESEMBER 2022
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GOOGLESITE
BERBASIS ETNOMATEMATIKA DALAM MENINGKATKAN
KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA SMPN
SE-KABUPATEN TULUNGAGUNG PADA MATERI
POLA BILANGAN

TESIS

Disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu persyaratan menempuh


Program Magister (S2)
Tadris Matematika
Pascasarjana UIN Sayyid Ali RahmatullahTulungagung

Oleh:

NISA NIKMATUL SOLEKAH


NIM. 128512203028

PROGRAM MAGISTER TADRIS MATEMATIKA


PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH
TULUNGAGUNG
DESEMBER 2022

ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tesis dengan Judul “Pengembangan Media Pembelajaran Googlesite Berbasis


Etnomatematika Dalam Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematika Siswa
SMPN Se-Kabupaten Tulungagung” yang ditulis oleh Nisa Nikmatul Solekah,
NIM. 128512203028 ini telah diperiksa dan disetujui, serta layak diujikan.

Pembimbing Tanggal Tanda Tangan

1. Dra. Umy Zahroh, M.Kes., Ph.D

2. Dr. Dewi Asmarani, M.Pd

iii
iv
PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini saya:


Nama : Nisa Nikmatul Solekah
NIM : 128512203028
Program : Tadris Matematika
Institusi : Pascasarjana UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
Dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa tesis ini secara keseluruhan adalah
hasil penelitian karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk
sumbernya.

Tulungagung, November 2022


Saya yang menyatakan,

Nisa Nikmatul Solekah

v
MOTTO

٤‫ق ٱللَّهَ يَ ۡجعَل لَّهۥ ِم ۡن أَمۡ ِر ِهۦ ي ۡس ٗرا‬


ِ َّ ‫َو َمن يَت‬
“Dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan
baginya kemudahan dalam urusannya.”
(Q. S. At-Talaq: 4)a

a
Mushaf Ash-Shafa Edisi Terjemahan Menyamping, (Solo: Tiga Serangkai, 2014),
Hal.686.

vi
PERSEMBAHAN

Tesis ini ku persembahkan untuk:

1. Ayah dan Ibu, Bapak Adi Purwoko dan Almh. Ibu Sunarmiaten serta yang
senantiasa memberikan dukungan moril maupun materiil serta do’a yang
selalu dipanjatkan untuk anaknya.
2. Adik laki-laki, Muhammad Raafi’ud Derajat yang senantiasa memberi
semangat dan dukungan.
3. Seluruh keluarga besarku, Saudara-saudaraku yang menjadi motivasi
sekaligus semangat dalam menutut ilmu dan semoga semangat yang
kumiliki dapat menjadi pacu dalam kehidupan kalian.
4. Kepada Seluruh guru SMPN 3 Kedungwaru yang telah memberikan
semangat untuk selalu pantang menyerah dalam menghadapi segala
permasalahan.
5. Kepada seluruh keluarga besar Madrasah Diniyah Tarbiyyatul Ulum yang
telah banyak memberikan dukungan saran dan motivasi
6. Kepada dosen-dosen saya yang telah memberikan pengetahuannya selama

saya menuntut ilmu sampai saya dapat seperti ini.

7. Kepada dosen pembimbing saya bapak Dra. Umy Zahroh, M.Kes. Ph.D.,

dan Dr. Dewi Asmarani M.Pd., yang telah rela menyisakan waktunya

untuk membimbing menyusun tesis ini sampai selesai

8. Kepada sahabat sekaligus rumah kedua saya berkeluh kesah dalam

menjalankan aktivitas dimasa perkuliahan selama ini yaitu: Riko Bagus

Hermanto, Muhammad Nur Eko Junaidi, Ringga Fatma Hardiyai, Harum

Sari, Nova Kurnia A., Anin Ermayanti, Andriana Nofikasari, Risqika

Amalia, Atika Nur Isro’ Illaili, Putri Ayu, Tanti Desi, Latifatun Nisa’,

Syafiul Fu’ad.

vii
9. Kepada seluruh teman-teman Pascasarjana TMT-5B yang saya cintai

10. Dan seluruh pihak yang mendukung saya dalam menyelesaikan tesis ini

dengan lancar

viii
PRAKATA

Segala puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan petunjuk kepada

umat manusia sehingga penulis mampu menyelesaikan tesis yang berjudul

“Pengembangan Media Pembelajaran Googlesite Berbasis Etnomatematika dalam

Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematika siswa SMPN Se-Kabupaten

Tulungagung”

Shalawat dan salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw yang telah

memberikan petunjuk kepada umat manusia, sehingga manusia dapat terbebas

dari zaman jahiliyah menuju zaman Islamiyah.

Selesainya penyusunan makalah ini berkat bimbingan dari dosen yang sudah

ditetapkan, dan juga berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah

sepatutnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Maftukhin, M.Ag., selaku rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah

Tulungagung yang telah memberikan fasilitas kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan tugas tepat waktu.

2. Prof. Dr. H. Akhyak, M.Ag., selaku Direktur Pascasarjana UIN Sayyid Ali

Rahmatullah Tulungagung yang selalu memberikan dorongan semangat

dalam mengemban ilmu pengetahuan selama perkuliahan.

3. Dr. Maryono, M.Pd., selaku Ketua Prodi Tadris Matematika Pascasarjana

UIN Sayyid Ali Rohmatullah Tulungagung yang selalu memberikan

semangat dan juga arahan kepada penulis untuk segera menyelesaikan tugas

akhir ini.

ix
4. Dra. Umy Zahroh, M.Kes., Ph.D., selaku dosen pembimbing 1 yang telah

memberikan pengarahan, koreksi,sehingga penelitian ini dapat diselesaikan

sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

5. Dr. Dewi Asmarani, M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan pengarahan, koreksi,sehingga penelitian ini dapat diselesaikan

sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

6. Seluruh staff kepegawaian dan pengelola perpustakaan Pascasarjana UIN

Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung yang telah memberikan izin dan

fasilitas kepada penulis untuk mencari dan mendapatkan tambahan

pengetahuan dalam menyelesaikan tesis ini.

7. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Pascasarjana UIN Sayyid Ali Rahmatullah

Tulungagung yang telah berjasa mengantarkan penulis untuk mengetahui arti

pentingnya ilmu pengetahuan.

8. Bapakku dan Ibuku tersayang, Adi Purwoko dan Almh. Sunarmiaten yang

selalu memberikan dukungan, kasih sayang dan doa yang tak ternilai

harganya.

9. Teman-teman angkatan 2020 progam magister Tadris Matematika yang

selalu ada dalam kebersamaan baik susah maupun senang serta memberikan

motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan tugas ini.

Dengan penuh harapan, semoga jasa kebaikan mereka diterima Allah SWT.

Dan tercatat sebagai amal shalih. Jazakumullah khoirul jaza’. Akhirnya, karya

tulis ini penuliskan suguhkan kepada segenap pembaca dengan harapan adanya

saran dan kritik yang bersifat konstruktif demi pengembangan dan kebaikan, serta

x
pengembangan lebih sempurna dalam kajian-kajian pendidikan Islam. Semoga

karya tulis ini bermanfaat dan mendapt ridha Allah SWT. Aamiin.

Tulungagung, November 2022


Penulis

Nisa Nikmatul Solekah

xi
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................. ii


Persetujuan Pembimbing .................................................................................. iii
Pengesahan ....................................................................................................... iv
Pernyataan Keaslian ......................................................................................... v
Motto ................................................................................................................ vi
Persembahan ..................................................................................................... vii
Prakata .............................................................................................................. ix
Daftar Isi ........................................................................................................... xii
Daftar Tabel ...................................................................................................... xiv
Daftar Gambar .................................................................................................. xvi
Daftar Lampiran ............................................................................................... xvii
Abstrak ............................................................................................................. xviii
ABSTRACT .................................................................................................... xix
‫ ملخص‬.............................................................................................................. xx

BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................. 1


A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 11
C. Tujuan Penelitian dan Pengembangan ................................................. 12
D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ................................................... 12
E. Kegunaan Penelitian............................................................................. 13
F. Asumsi Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan .......................... 14
G. Penegasan Istilah .................................................................................. 15

BAB II : LANDASAN TEORI ...................................................................... 18


A. Deskripsi Teori ..................................................................................... 18
B. Kerangka Konseptual ........................................................................... 41
C. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 42

xii
BAB III : METODE PENELITIAN ............................................................. 47
A. Metode Penelitian dan Pengembangan ................................................ 47
B. Langkah-Langkah Penelitian .............................................................. 48

BAB IV : HASIL PENELITIAN................................................................... 68


A. Proses Pembuatan Produk Googlesite.................................................. 68
B. Analisis Data ....................................................................................... 73
C. Revisi Produk ....................................................................................... 104
D. Pembahasan .......................................................................................... 106

BAB V : PENUTUP ....................................................................................... 109


A. Kesimpulan ......................................................................................... 109
B. Saran .................................................................................................... 111

DAFTAR RUJUKAN .................................................................................... 114


LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Barisan bilangan pada pita tiga warna .................................. 31


Tabel 2.2 Barisan bilangan berselisih 3 ................................................ 32
Tabel 2.3 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan
Penelitian sekarang ................................................................ 45
Tabel 3.1 Kompetensi Inti ...................................................................... 53
Tabel 3.2 Kompetensi Dasar dan Indikator............................................ 54
Tabel 3.3 Pedoman Peskoran Hasil Angket ........................................... 62
Tabel 3.4 Tingkat Validasi .................................................................... 62
Tabel 3.5 Pedoman Peskoran Hasil Angket Observasi Guru ................. 63
Tabel 3.6 Tingkat Kepraktisan .............................................................. 63
Tabel 3.7 Pedoman Peskoran Hasil Angket Respon Siswa .................. 64
Tabel 3.8 Tingkat Kepraktisan .............................................................. 64
Tabel 4.1 Analisis Hasil Validasi Ahli Media ....................................... 74
Tabel 4.2 Saran atau Komentar V4 Terkait Media Pembelajaran ........ 76
Tabel 4.3 Analisis Hasil Validasi Ahli Materi ...................................... 77
Tabel 4.4 Saran atau Komentar V2 Terkait Materi Pembelajaran ......... 78
Tabel 4.5 Analisis Hasil Validasi Soal Post Test ................................... 79
Tabel 4.6 Saran atau Komentar Validator untuk Soal Post Test ............ 83
Tabel 4.7 Analisis Data Hasil Observasi ............................................... 84
Tabel 4.8 Saran Observer ....................................................................... 85
Tabel 4.9 Analisis Data Hasil Angket Respon Siswa SMPN 1 Boyolangu 85
Tabel 4.10 Analisis Data Hasil Angket Respon Siswa
SMPN 2 Sumbergempol....................................................... 88
Tabel 4.11 Nilai Raport Kelas 7 SMPN 1 Boyolangu ............................ 91
Tabel 4.12 Hasil Output Uji Homogenitas Nilai Raport Kelas 7
SMPN 1 Boyolangu ............................................................... 92
Tabel 4.13 Nilai Raport Kelas 7 SMPN 2 Sumbergempol ..................... 93
Tabel 4.14 Hasil Output Uji Homogenitas Nilai Raport Kelas 7
SMPN 2 Sumbergempol....................................................... 94
Tabel 4.15 Hasil Uji Coba SMPN 1 Boyolangu ..................................... 94
Tabel 4.16 Hasil Uji Coba SMPN 2 Sumbergempol .............................. 95
Tabel 4.17 Hasil Post Test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
SMPN 1 Boyolangu ............................................................. 95
Tabel 4.18 Hasil Output Uji Homogenitas Nilai Post Test
SMPN 1 Boyolangu ............................................................. 97
Tabel 4.19 Hasil Post Test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
SMPN 2 Sumbergempol....................................................... 97
Tabel 4.20 Hasil Output Uji Homogenitas Nilai Post Test
SMPN 2 Sumbergempol....................................................... 98

xiv
Tabel 4.21 Hasil Uji Normalitas Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
SMPN 1 Boyolangu .................................................................. 99
Tabel 4.22 Hasil Uji Normalitas Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
SMPN 2 Sumbergempol............................................................ 100
Tabel 4.23 Hasil Uji Independent Sample Test S1 ................................. 102
Tabel 4.24 Hasil Uji Independent Sample Test S2 ................................. 103
Tabel 4.25 Soal Post Test sebelum dan Sesudah Revisi ......................... 106

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Jawaban Siswa SMPN 1 Boyolangu ................................. 4


Gambar 1.2 Jawaban Siswa SMPN 2 Sumbergempol .......................... 5
Gambar 2.1 Contoh Desain Googlesite................................................. 24
Gambar 2.2 Penataan Nomer Rumah .................................................... 30
Gambar 2.3 Pita Barisan Bilangan Tiga Warna ..................................... 31
Gambar 4.1 Halaman Awal Media Pembelajaran .................................. 70
Gambar 4.2 Draft Tujuan Pembelajaran ................................................ 71
Gambar 4.3 Draft Materi Pembelajaran ................................................. 71
Gambar 4.4 Draft Video Pembelajaran .................................................. 72
Gambar 4.5 Draft Evaluasi Media Pembelajaran ................................... 72
Gambar 4.6 Draft Daftar Pustaka Media Pembelajaran ........................ 73
Gambar 4.7 Draft Profil Penulis ............................................................ 73
Gambar 4.8 Tujuan Sebelum Revisi ...................................................... 104
Gambar 4.9 Tujuan Sesudah Revisi ....................................................... 104
Gambar 4.10 Materi Sebelum Revisi ..................................................... 105
Gambar 4.11 Materi Sesudah Revisi ...................................................... 105

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 01 Instrumen Soal Post Test ................................................... 117


Lampiran 02 Instrumen Angket Observasi Guru .................................... 119
Lampiran 03 Instrumen Angket Respon Siswa....................................... 120
Lampiran 04 Hasil Validasi Ahli ........................................................... 123
Lampiran 05 Hasil Pengerjaan Siswa .................................................... 168
Lampiran 06 Foto Dokumentasi Penelitian ............................................ 172
Lampiran 07 Surat Permohonan Izin Penelitian ..................................... 174
Lampiran 08 Balasan Surat Izin Penlitian .............................................. 176
Lampiran 09 Bukti Bimbingan Tesis ..................................................... 179
Lampiran 10 Biodata Penulis .................................................................. 183

xvii
ABSTRAK

Tesis dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Googlesite Berbasis


Etnomatematika dalam Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematika SMPN
Se-Kabupaten Tulungagung” ini ditulis oleh Nisa Nikmatul Solekah NIM
128512203028 dengan dosen pembimbing Dra. Umy Zahroh, M.Kes., Ph.D dan
Dr. Dewi Asmarani, M.Pd.

Kata Kunci : Media Pembelajaran, Googlesite, Etnomatematika, Kemampuan


Koneksi Matematika, Pola Bilangan

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan siswa dalam memahami dan


mengkaitkan antar konsep dalam matematika. Siswa juga kesulitan dalam
mengkaitkan konsep matematika dengan bidang lain dan kehidupan sehari-hari.
Dalam hal ini dibutuhkan kemampuan koneksi matematika untuk mempermudah
siswa dalam memahami konsep matematika. Salah satu strategi yang dapat
digunakan adalah pengembangan media pembelajaran. salah satu media yang
dapat diekmbangkan adalah Googlesite. Oleh sebab itu, pengembangan media
pembelajaran Googlesite ini akan dikaitkan dengan budaya atau disebut
Etnomatematika agar mempermudah siswa memahami dan mengkaitkan antar
konsep matematika, dengan bidang lain dan kehidupan sehari-hari.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui design, kevalidan,
kepraktisan, dan keefektifan media pembelajaran Googlesite berbasis
Etnomatematika dalam meningkatkan kemampuan koneksi matematika siswa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan R&D. Metode pengumpulan data yaitu
wawancara, observasi, studi dokumentasi, tes dan angket. Penelitian ini
menghasilkan produk media pembelajaran matematika yaitu Googlesite berbasis
Etnomatematika. Materi yang digunakan yaitu pola bilangan pada kelas VIII.
Adapun pengembangan media mengikuti teori Borg & Gall. Adapun langkah-
langkah penelitiannya (1) Potensi dan masalah; (2) Pengumpulan data; (3) Desain
produk; (4) Validasi Desain; (5) Revisi Desain; (6) Uji coba produk; (7) Revisi
produk; (8) Uji coba pemakaian; (9) Revisi produk; (10) Produksi massal.
Hasil penelitian dan pengembangan ini menunjukkan bahwa (1) Penelitian ini
menghasilkan produk berupa media pembelajaran Googlesite berbasis
Etnomatematika dengan materi pola bilangan kelas VIII; (2) Media ini valid
dengan taraf kevalidan dari ahli media 77%, ahli materi 79% dan validasi soal
post test 82%; (3) media ini praktis dengan dibuktikan, keterlaksanaan
penggunaan media pembelajaran Googlesite pada setiap pertemuan dan
mendapatkan respon positif dari siswa. Berdasarkan hasil angket observasi guru
diperoleh skor rata-rata 95,83, hasil angket respon siswa di SMPN 1 Boyolangu
adalah 88,325 dan respon siswa di SMPN 2 Sumbergempol adalah 89,36% dan
masuk dalam kategori respon positif; (4) Media pembelajaran Googlesite berbasis
Etnomatematika ini efektif dilihat dari hasil post test. Berdasarkan hasil uji
Independent Sample Test didapatkan hasil pembelajaran kelas kontrol dan kelas
eksperimen menggunakan media pembelajaran Googlesite terdapat perbedaan
yang signifikan dengan nilai sebesar 0,000/2 < 0,05. Dengan demikian,
kemampuan koneksi matematika siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada
kelas kontrol di SMPN 1 Boyolangu dan SMPN 2 Sumbergempol.

xviii
ABSTRACT

The thesis entitled "Development of Ethnomathematics-Based Googlesite


Learning Media in Improving the Ability of Mathematical Connections at SMPN
throughout Tulungagung Regency" was written by Nisa Nikmatul Solekah NIM
128512203028 with supervisor Dra. Umy Zahroh, M.Kes., Ph.D and Dr. Dewi
Asmarani, M.Pd.

Keywords : Learning Media, Googlesite, Ethnomathematics, Mathematical


Connection Ability

This research is motivated by students' difficulties in understanding and


linking between concepts in mathematics. Students also have difficulty relating
mathematical concepts to other fields and everyday life. In this case, mathematical
connection skills are needed to make it easier for students to understand
mathematical concepts. One strategy that can be used is the development of
learning media. One of the media that can be developed is Googlesite. Therefore,
the development of Googlesite learning media will be linked to culture or called
Ethnomathematics in order to make it easier for students to understand and link
between mathematical concepts, with other fields and everyday life.
The purpose of this study was to determine the design, validity, practicality,
and effectiveness of Ethnomatematics-based Googlesite learning media in
improving students' mathematical connection abilities. This research uses an R&D
approach. Data collection methods are interviews, observations, documentation
studies, tests and questionnaires. This research produced a mathematics learning
media product, namely the Ethnomatematics-based Googlesite. The material used
is number patterns in class VIII. The media development follows the theory of
Borg & Gall. The research steps are (1) potential and problems; (2) Data
collection; (3) Product design; (4) Design Validation; (5) Design Revision; (6)
Product trials; (7) Product revision; (8) Trial use; (9) Product revision; (10) Mass
production.
The results of this research and development indicate that (1) this research
produces a product in the form of an Ethnomatematics-based Googlesite learning
media with class VIII number pattern material; (2) This media is valid with a
validity level of 77% media expert, 79% material expert and post test item
validation 82%; (3) this media is practical with proven implementation of the use
of Googlesite learning media at every meeting and getting positive responses from
students. Based on the results of the teacher observation questionnaire, an average
score of 95.83 was obtained, the results of the student response questionnaire at
SMPN 1 Boyolangu were 88.325 and the student response at SMPN 2
Sumbergempol was 89.36% and included in the positive response category; (4)
The Ethnomatematics-based Googlesite learning media is effective in terms of the
results of the post test. Based on the results of the Independent Sample Test, it
was found that the learning outcomes for the control class and the experimental
class using Googlesite learning media had a significant difference with a value of
0.000/2 <0.05. Thus, the students' mathematical connection skills in the
experimental class were higher than those in the control class at SMPN 1
Boyolangu and SMPN 2 Sumbergempol.s

xix
‫ملخص‬

‫األطروحة المعنونة "تطوير وسائط التعلم القائمة على الرياضيات العرقية‬


‫في موقع كيكيلي في تحسين قدرة االتصاالت الرياضية في المدرسة المتواسطة‬
‫الحكومية في جميع أنحاء بتولوجأكوج" كتبتها نسأ نكمة الصالحة رقم الطالب‬
‫‪ ۰۲۱۳۰۲۲۸۵۸۲۱‬مع المشرف دوكتور أمى زهرة المجيستر ‪ ،‬والدكتور‬
‫ديوي مهراني المجيستر‪.‬‬

‫الكلمات الرئيسية ‪ :‬وسائل اإلعالم التعليمية‪ ,‬موقع جوجل‪ ,‬الرياضيات العرقية‪,‬‬


‫القدرة على االتصال الرياضي‬
‫هذا البحث مدفوع بصعوبات الطالب في فهم المفاهيم والربط بينها في‬
‫ضا صعوبة في ربط المفاهيم الرياضية بالمجاالت‬ ‫الرياضيات‪ .‬يواجه الطالب أي ً‬
‫األخرى والحياة اليومية‪ .‬في هذه الحالة ‪ ،‬هناك حاجة إلى مهارات االتصال‬
‫الرياضي لتسهيل فهم الطالب للمفاهيم الرياضية‪ .‬إحدى اإلستراتيجيات التي‬
‫يمكن استخدامها هي تطوير وسائط التعلم‪ .‬يعد موقع كيكيلي سيط أحد الوسائط‬
‫التي يمكن تطويرها‪ .‬لذلك ‪ ،‬سيتم ربط تطوير وسائط التعلم الخاصة بموقع‬
‫كيكيلي سيط بالثقافة أو يسمى الرياضيات اإلثنية من أجل تسهيل فهم الطالب‬
‫للمفاهيم الرياضية والربط بينها وبين المجاالت األخرى والحياة اليومية‪.‬‬
‫كان الغرض من هذه الدراسة هو تحديد التصميم ‪ ،‬والصالحية ‪ ،‬والتطبيق‬
‫العملي ‪ ،‬وفعالية وسائط التعلم على موقع كيكيلي سيط القائمة على اإلثنيات ‪ ،‬في‬
‫تحسين مهارات االتصال الرياضي لدى الطالب‪ .‬يستخدم هذا البحث نهج البحث‬
‫والتطوير‪ .‬طرق جمع البيانات هي المقابالت والمالحظات ودراسات التوثيق‬
‫واالختبارات واالستبيانات‪ .‬أنتج هذا البحث منتج وسائط لتعلم الرياضيات ‪ ،‬وهو‬
‫موقع كيكيلي سيط القائم على اإلثنوماتيات‪ .‬المواد المستخدمة هي أنماط األرقام‬
‫في الفئة الثامنة‪ .‬يتبع التطور اإلعالمي نظرية بروج و جال‪ .‬خطوات البحث (‪)۰‬‬
‫المحتملة والمشاكل‪ )۲( .‬جمع البيانات ؛ (‪ )۵‬تصميم المنتج ؛ (‪ )٤‬التحقق من‬
‫التصميم ؛ (‪ )۳‬مراجعة التصميم ؛ (‪ )٦‬تجارب المنتج ؛ (‪ )۷‬مراجعة المنتج ؛‬
‫(‪ )۱‬االستخدام التجريبي ؛ (‪ )۹‬مراجعة المنتج ؛ (‪ )۰۸‬اإلنتاج الضخم‪.‬‬
‫تشير نتائج هذا البحث والتطوير إلى (‪ )۰‬أن هذا البحث ينتج منت ًجا في شكل‬
‫وسيط تعليم كيكيلي سيط قائم على اإلثنوماتيكا مع مادة نمط رقم من الفئة الثامنة ؛‬
‫(‪ )۲‬هذه الوسائط صالحة بمستوى صالحية ‪ %۷۷‬خبير وسائط و ‪ %۷۹‬خبير‬
‫مواد والتحقق من صحة عنصر ما بعد االختبار ‪%۱۲‬؛ (‪ )۲‬تعد هذه الوسائط‬
‫عملية من خالل التنفيذ المثبت الستخدام وسائط التعلم الخاصة بموقع كيكيلي سيط‬
‫في كل اجتماع والحصول على ردود إيجابية من الطالب‪ .‬بنا ًء على نتائج استبيان‬
‫مالحظة المعلم ‪ ،‬تم الحصول على متوسط درجة ‪ ، ۹۳,۱۵‬وكانت نتائج استبيان‬
‫استجابة الطالب في المدرسة المتواسطة الحكومية الواحدة في‬

‫‪xx‬‬
‫بيولعو‪۲۵۳,۱۱‬واستجابة الطالب في المدرسة المتواسطة الحكومية الثلنية في‬
‫سومبيركمفول كانت ‪ %۱۹,٦۵‬وتم تضمينها في فئة االستجابة اإليجابية ؛ (‪)٤‬‬
‫تعتبر وسائط التعلم على موقع كيكيلي سيط المستندة إلى اإلثنيات ‪ ،‬فعالة من‬
‫حيث نتائج االختبار الالحق‪ .‬بنا ًء على نتائج اختبار العينة المستقلة ‪ ،‬وجد أن‬
‫نتائج التعلم للفئة الضابطة والفئة التجريبية باستخدام وسائط التعلم الخاصة بموقع‬
‫كيكيلي سيط كان لها فرق معنوي بقيمة ‪ .۸۳,۸< ۲ /۸۸,۸‬وبالتالي ‪ ،‬كانت‬
‫مهارات االتصال الرياضي للطالب في الفصل التجريبي أعلى من تلك الموجودة‬
‫في فئة التحكم في المدرسة المتواسطة الحكومية الواحدة في بيولعو و المدرسة‬
‫المتواسطة الحكومية الثلنية في سومبيركمفول‪.‬‬

‫‪xxi‬‬
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) semakin berkembang

seiring perkembangan zaman. Hal ini memberikan kontribusi yang besar

dalam pengembangan teknologi pendidikan.1 Melalui pendidikan, seseorang

dapat menumbuhkan potensinya supaya mencapai hidup yang lebih baik.

Pendidikan merupakan perantara terbaik untuk membangun peradaban.2 Salah

satu bentuk pendidikan adalah pembelajaran terhadap siswa yang biasa

dilakukan disekolah. Pada pembelajaran sekolah muncul beberapa mata

pelajaran yang diajarkaan kepada peserta didik.

Salah satu pembelajaran yang diajarkan di sekolah adalah matematika.

Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada seluruh siswa mulai dari

sekolah dasar sampai sekolah menengah atas sebagaimana yang dinyatakan

pada UU No. 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan nasional, Pasal 37

yang menyatakan bahwa “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib

memuat: pendidikan agama; pendidikan kewarganegaraan; bahasa;

matematika; ilmu pengetahuan alam; ilmu pengetahuan sosial; seni dan

budaya;

1
Euis Fajriyah, “Peran Etnomatematika Terkait Konsep Matematika Dalam Mendukung
Literasi,” Prisma 1 (2018): 114–119, https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/.
2
Nadia L.N Isnarto, Waluyo, “Analisis Kemampuan Representasi Matematis Ditinjau Dari
Self Efficacy SiswaMelalui Inductive Discovery Learning,” Unnes Journal of Mathematics Education
Research 2 (2017): 242–250.

1
2

pendidikan jasmani dan olahraga; keterampilan/kejuruan; dan muatan lokal.

Kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat: pendidikan agama; pendidikan

kewarganegaraan; dan bahasa”.3 Matematika diajarkan kepada peserta didik

memiliki banyak manfaat.

Kebermanfaatan matematika dapat dirasakan apabila seseorang

mempelajari matematika secara menyeluruh. Hal ini dapat dirasakan jika

seseorang mempunyai kemampuan koneksi matematika.4 Kemampuan

koneksi matematika adalah kemampuan untuk mengaitkan konsep aturan

matematika yang satu dengan yang lain, dengan mata pelajaran lain, dan

kehidupan sehari-hari.5 Koneksi matematika adalah salah satu kemampuan

yang harus dimiliki oleh siswa. Pentingnya kemampuan koneksi matematika

tercantum pada tujuan pembelajaran matematika kurikulum 2013 yaitu

memahami konsep matematika, menyebutkan keterkaitan antar konsep dan

mengaplikasikan konsep atau logaritma secara luwes, akurat, efisien, dan

sempurna pada pemecahan masalah.6

Kemampuan koneksi matematika siswa terbentuk melalui pengalaman

dari proses belajarnya.7 Karena dengan koneksi matematika siswa akan

melihat keterkaitan-keterkaitan dan manfaat matematika itu sendiri. Dengan

3
JDIH, Naskah Akademik Rancangan Peraturan DaerahPenyelenggaraan Pesantren
(Bandung: DPRD Bandung, 2020). Hal 48.
4
Ariyadi Wijaya, Pendidikan Matematika Realistik: Suatu Alternatif Pendekatan
Pembelajaran Matematika (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012). hal.6.
5
Lestari K.E and Yudhanegara M.R., Penelitian Pendidikan Matematika (Karawang: PT.
Refika Aditama, 2016).
6
Peraturan Menteri Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsnawiyah. hal 321
7
Muhammad Romli, “Profil Koneksi Matematis Siswa Perempuan Sma Dengan Kemampuan
Matematika Tinggi Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika,” JIPMat 1, no. 2 (2017): 145–157.
3

melakukan koneksi, konsep-konsep matematika yang telah dipelajari tidak

ditinggalkan begitu saja sebagai bagian yang terpisah, tetapi digunakan

sebagai pengetahuan dasar untuk memahami konsep yang baru. Melalui

proses pengajaran yang menekankan kepada hubungan diantara ide-ide

matematika, maka siswa tidak hanya akan belajar tentang matematika, akan

tetapi tentang kegunaan matematika.8

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru SMPN 1 Boyolangu dan

SMPN 2 Sumbergempol yang dilakukan di hari rabu, 18 Mei 2022. Diketahui

bahwa kemampuan koneksi matematika sangat penting dalam pembelajaran

matematika. Selain itu, kemampuan koneksi matematika perlu dikembangkan

agar materi matematika yang dipelajari menjadi bermakna tidak hanya

sekedar operasi hitung dan sekumpulan simbol. Beliau juga mengatakan

bahwa kemampuan koneksi matematika di SMPN 1 Boyolangu dan SMPN 2

Sumbergempol masih bisa dibilang menengah.

Dalam hal tersebut dibuktikan dengan pemberian soal kepada

beberapa siswa dengan mengacu kemampuan koneksi matematikanya. Soal

yang diberikan merupakan soal materi Statistika. Berikut ini salah satu soal

pada studi pendahuluan.

Tabel berikut menunjukkan penjualan hand sanitizer di Apotek Suka Cita hari

Senin sampai Sabtu.

8
Muhammad Daut Siagian, “Kemampuan Koneksi Matematik Dalam Pembelajaran
Matematika,” MES: Journal of Matematics Education and Science2 2, no. 1 (2016): 58–67.
4

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

22 30 15 44 35 48

a. Buatlah diagram garis dari data diatas !

b. Tentukan rata-rata penjualan hand sanitizer di Apotek Suka Cita !

c. Pada hari apa hasil penjualan terbanyak hand sanitizer ?

Selanjutnya berikut hasil pekerjaan salah satu siswa :

Gambar 1.1 Jawaban siswa SMPN 1 Boyolangu


5

Gambar 1.2 Jawaban siswa SMPN 2 Sumbergempol

Berdasarkan jawaban siswa tersebut, diagram garis yang dibuat oleh

siswa untuk angka penjualan kurang spesifik mengakibatkan pembaca

kesulitan untuk mengetahui banyaknya penjualan setiap harinya. Untuk

jawaban rata-rata penjualan, siswa masih salah dalam menjawabnya. Siswa

SMPN 1 Boyolangu menggunakan rumus median bukan rumus rata-rata

sedangkan siswa SMPN 2 Sumbergempol membagi 2 pada jumlah datanya

seharusnya membagi dengan jumlah hari penjualan. Selain itu, terdapat siswa

yang masih bingung dalam membuat diagram. Hal inu menunjukkan siswa

belum bisa mengkaitkan antar konsep matematika. Oleh sebab itu, dibutuhkan

kemampuan koneksi matematika yang baik terkait dengan konsep matematika

yang satu dengan konsep matematika yang lainnya, konsep matematika


6

dengan mata pelajaran lain, dan konsep matematika dengan kehidupan sehari-

hari.9

Kemampuan koneksi matematika tidak timbul secara tiba-tiba.

Timbulnya kemampuan koneksi matematika siswa tidak terlepas dari proses

pembelajaran yang dilakukan guru serta pengembangan sarana dan prasarana

penunjang pembelajaran guna membantu siswa dalam mengatasi kesulitan

dalam mempelajari matematika. Salah satu pengembangannya adalah media

pembelajaran. Dalam mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan

efisien, seorang guru membutuhkan media pembelajaran dan perangkat

pembelajaran yang dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran.10 Di

era globalisasi diperlukan media pembelajaran tidak hanya berupa buku

namun juga dapat memanfaatkan kemajuan teknologi informatika misalnya

penggunaan media pembelajaran berbasis web.

Media pembelajaran berbasis Web bukan hal yang baru lagi saat ini,

mungkin penggunaannya yang belum marak di operasikan oleh siswa.11 Salah

satu web yang dapat digunakan menjadi media pembelajaran adalah

Googlesite. Media pembelajaran ini bukan sekedar meletakkan materi dalam

web kemudian dapat diakses melalui computer atau smartphone. Web pula

tidak semata-mata dipakai untuk alternative pengganti kertas untuk

10
Belawati, Pengembangan Bahan Ajar (Jakarta: Penerbitan Universitas Terbuka, 2003).
hal.204.
11
Saluky, “Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Web Dengan Menggunakan
Wordpress,” Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching 5, no. 1 (2016): 80–90.
7

menyimpan dokumen atau informasi. Penggunaan media pembelajaran ini

mempunyai kegunaan dan keuntungan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Danang dan Qohar menyatakan

bahwa penggunaan media dan bahan ajar berbasis web dapat menurunkan

suasana yang tidak aktif dan dapat membangun proses pembelajaran yang

efektif, menarik, interaktif serta dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa. 12

Strategi pada pengembangan media pembelajaran ini ialah materinya akan

dikaitkan dengan budaya dan kehidupan sehari-hari yang disebut dengan

Etnomatematika.

Etnomatematika diperkenalkan oleh D’Ambrosio, seorang

matematikawan Brazil pada tahun 1977. D’Ambrosio mengatakan bahwa

Etnomatematika merupakan model, gaya dan teknik menyebutkan, memahami

dan menghadapi lingkungan alam dan budaya pada sistem budaya yang

berbeda.13 Menurut Barton etnomatematika juga dapat dianggap sebagai

sebuah program yang bertujuan untuk mempelajari bagaimana siswa dapat

memahami, mengartikulasikan, mengolah, dan akhirnya menggunakan ide-ide

matematika, konsep, dan praktik-praktik yang dapat memecahkan masalah

12
Prihayuda Tatang Aditya, “Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis Web
Pada Materi Lingkaran Bagi Siswa Kelas Viii,” Jurnal Matematika Statistika dan Komputasi 15, no. 1
(2018): 64.
13
D’Ambrosio, Ethno-Mathematics, the Nature of Mathematics and Mathematics Education,
in (Mathematics, Education and Philosophy: An Internatioan Perspective), ed. P Ernest (London: the
falmer press, 1994).
8

yang berkaitan dengan aktivitas sehari-hari mereka.14 Kajian Etnomatematika

pada pembelajaran matematika dapat meliputi segala bidang.

Etnomatematika menggunakan konsep matematika secara luas yang

terkait dengan aneka macam kegiatan matematika, mencakup kegiatan

mengelompokkan, berhitung, mengukur, merancang bangunan atau alat,

bermain, memilih lokasi dan lain sebagainya. Menurut D’ambrisio tujuan dari

etnomatematika adalah untuk mengakui bahwa ada cara-cara berbeda dalam

melakukan matematika dengan mempertimbangkan pengetahuan matematika

akademik yang dikembangkan oleh berbagai sektor masyarakat serta dengan

mempertimbangkan modus yang berbeda dimana budaya yang berbeda

merundingkan praktik matematika mereka (cara mengelompokkan, berhitung,

mengukur, merancang bangunan atau alat, bermain dan lainnya). 15

Objek etnomatematika merupakan objek budaya yang mengandung

konsep matematika pada suatu masyarakat tertentu. Sebagaimana pendapat

Bishop, maka objek etnomatematika digunakan untuk kegiatan matematika

seperti aktivitas menghitung, penentuan lokasi, mengukur, mendesain,

bermain dan menjelas-kan. Objek etnomatematika tersebut dapat berupa

permainan tradisional, kerajinan tradisional, artefak, dan aktivitas (tindakan)

yang berwujud kebudayaan16

14
Fajriyah, “Peran Etnomatematika Terkait Konsep Matematika Dalam Mendukung
Literasi.”Jurnal Prisma, Vol 1 (2018)
15
D’Ambrosio, Ethno-Mathematics, the Nature of Mathematics and Mathematics Education,
in (Mathematics, Education and Philosophy: An Internatioan Perspective).
16
Sylviyani Hardiarti, ETNOMATEMATIKA: APLIKASI BANGUN DATAR SEGIEMPAT
PADA CANDI MUARO JAMBI, vol. 8, 2017.
9

Di tengah perkembangan teknologi pendidikan, kurikulum pendidikan pun

menuntut keterlibatan budaya pada pembelajaran di sekolah dengan tujuan

supaya siswa sebagai generasi yang berkarakter dan sanggup menjaga serta

melestarikan budaya sebagai landasan karakter bangsa. 17 Nilai budaya penting

ditanamkan dalam setiap individu semenjak dini, supaya setiap individu

sanggup memahami, memaknai, dan menghargai serta menyadari pentingnya

nilai budaya dalam menjalankan setiap kegiatan kehidupan. Selain itu, apabila

dikaitkan dengan budaya dapat memudahkan siswa dalam memahami materi

matematika yang abstrak menjadi konkret.18 Contohnya seperti mencari

volume balok dengan menggunakan benda benda konkrit yang berbentuk

balok nantinya akan mempermudah siswa dalam memahaminya.

Nasi Goreng Kecap yang selanjutnya disebut NGK atau dikenal dengan

Tong Tong Galitong Ji merupakan salah satu permainan tradisional di

Malang. Nasi Goreng Kecap merupakan singkatan dari naga, singa, gorila,

rengit, kelelawar, dan capung. Permainan yang dimainkan oleh dua hingga

enam pemain ini memiliki lima tahapan.

Tahap satu adalah tahap memilih, yakni para pemain menentukan identitas

diri dengan memilih satu dari enam nama hewan pada Nasi Goreng Kecap.

Selain itu masing-masing pemain juga menentukan hukuman yang akan ia

berikan ketika ia menang nanti. Tahap dua merupakan tahap eliminasi,

17
F Sirate, Implementasi Etnomatematika Dalam Pembelajaran Matematika Pada Jenjang
Pendidikan Sekolah Dasar (Bandung: Lentera Pendidikan, 2012). hal.54.
18
Aziz Safa, ed., Tim Kreatif LKM UNJ, Restorasi Pendidikan Indonesia (Menuju
Masyarakat Terdidik Berbasis Budaya) (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2017). hal.141.
10

pemain menggunakan kata kunci na-si-goreng-ke-cap. Tahap tiga yakni

penentuan bilangan pokok dengan kata kunci se-pa-tu. Sepatu ini merupakan

singkatan dari sepoloh papat pitu. Tahap empat adalah penentuan operasi

hitung dengan kata kunci tambah-kali-kurang. Tahap lima adalah penentuan

bilangan yang akan dioperasikan dengan bilangan pokok. Materi yang diambil

dalam penelitian ini adalah pola bilangan karena salah satu materi yang dapat

dikaitkan dengan indikator kemampuan koneksi matematika dan sesuai

dengan budaya yang diambil yaitu permainan nasi goring kecap.

Penerapan media pembelajaran Googlesite berbasis Etnomatematika

pada pembelajaran matematika diharapkan mampu meningkatkan kemampuan

koneksi matematika siswa terhadap pelajaran matematika khususnya statistika

di sekolah dan dapat memudahkan guru dalam menanamkan nilai budaya itu

sendiri dalam diri siswa. Dengan pengembangan media pembelajaran

Googlesite berbasis Etnomatematika, selain dapat mempelajari matematika

secara kontekstual siswa juga dapat memahami budaya dan dapat

menumbuhkan nilai karakter.19 Dalam penelitian ini hanya mengambil satu

budaya yaitu permainan nasi goreng kecap. Diharapkan dalam penelitian

selanjutnya dapat mengambil lebih dari satu budaya dengan materi yang sama

atau dengan materi yang berbeda.

Berdasarkan permasalahan tentang koneksi matematika,

etnomatematika dan pembelajaran matematika yang berbasis Googlesite,

19
L Shirley, Ethnomathematics as a Fundamental of Instructional Methodology (ZDM,
2001). hal.33.
11

maka penulis ingin melakukan penelitian dan pengembangan menggunakan

judul “Pengembangan Media Pembelajaran Googlesite Berbasis

Etnomatematika Dalam Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematika

Siswa SMPN Se-Kabupaten Tulungagung pada Materi Pola Bilangan”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada

penelitian dan pengembangan ini adalah:

1. Bagaimana desain pengembangan media pembelajaran Googlesite

berbasis etnomatematika dalam meningkatkan kemampuan koneksi

matematika siswa ?

2. Bagaimana validitas media pembelajaran Googlesite berbasis

Etnomatematika dalam meningkatkan kemampuan koneksi matematika

siswa ?

3. Bagaimana kepraktisan media pembelajaran Googlesite berbasis

Etnomatematika dalam meningkatkan kemampuan koneksi matematika

siswa ?

4. Bagaimana keefektifan media pembelajaran Googlesite berbasis

Etnomatematika dalam meningkatkan kemampuan koneksi matematika

siswa ?
12

C. Tujuan Penelitian dan Pengembangan

Tujuan yang diharapkan oleh peneliti dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsikan desain pengembangan media pembelajaran

Googlesite berbasis Etnomatematika dalam meningkatkan kemampuan

koneksi matematika siswa

2. Untuk mengetahui kevalidan media pembelajaran Googlesite berbasis

Etnomatematika dalam meningkatkan kemampuan koneksi matematika

siswa ?

3. Untuk mengetahui kepraktisan media pembelajaran Googlesite berbasis

Etnomatematika dalam meningkatkan kemampuan koneksi matematika

siswa ?

4. Untuk mengetahui keefektifan media pembelajaran Googlesite berbasis

Etnomatematika dalam meningkatkan kemampuan koneksi matematika

siswa.

D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Media pembelajaran Googlesite yang dikembangkan oleh peneliti ini

memiliki karakteristik khas, sehingga memiliki nilai lebih. Adapun untuk

spesifikasi produk tersebut adalah sebagai berikut :

1. Media pembelajaran Googlesite yang telah dikembangkan penelitian ini

berisi uraian terkait materi Pola Bilangan diperuntukkan bagi siswa kelas

VIII
13

2. Didalamnya terdapat video pembelajaran, uraian materi, contoh soal dan

pembahasan, rangkuman dan latihan soal.

3. Materi yang diberikan akan dikaitkan dengan budaya Permainan Nasi

Goreng Kecap untuk mempermudah siswa dalam memahaminya.

4. Untuk contoh soal dan latihan soal akan dibuat sesuai indikator

kemampuan koneksi matematika siswa

E. Kegunaan Penelitian

1. Secara Teoritis

Kegunaan penelitian dan pengembangan ini secara teoritis adalah

siswa senantiasa memahami materi Pola Bilangan dengan bantuan media

pembelajaran Googlesite berbasis Etnomatematika dan meningkatkan

kemampuan koneksi matematika siswa.

2. Secara Praktis

a. Bagi Guru

1) Media Pembelajaran Googlesite ini diharapkan dapat menjadi

kontribusi nyata dalam hal inovasi media pembelajaran

matematika

2) Guru mudah untuk memperbaharui materi tanpa harus mencetak.

3) Guru mudah dalam menerangkan dengan bantuan video

pembelajaran dan materi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-

hari.

b. Bagi Siswa
14

1) Siswa mudah mempelajari materi dengan bantuan Googlesite

2) Praktis, dengan mempelajari materi melalui Googlesite siswa tidak

perlu membutuhkan buku yang tebal untuk mempelajarinya cukup

melalui HP atau PC.

3) Siswa dapat mempelajari kapanpun dan dimanapun yang

diinginkan.

c. Bagi Peneliti yang akan datang

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu

jalan bagi peneliti yang akan datang untuk menambah wawasan,

informasi dan meningkatkan rancangan penelitian yang relevan

dengan perkembangan IPTEK serta menjadi rujukan khususnya dalam

hal berinovasi terkait pengembangan media pembelajaran Googlesite

pada mata pelajaran matematika kelas VIII

F. Asumsi Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan

Adapun terkait dengan asumsi dan keterbatasan penelitian pengembangan

yang dilaksanakan ini adalah :

1. Asumsi Pengembang

a. Dengan adanya pengembangan media pembelajaran Googlesite ini

diharapkan media pembelajaran matematika lebih bervariasi.

b. Media pembelajaran Googlesite ini dapat menarik perhatian siswa

karena didalamnya terdapat video pembelajaran, materi, gambar


15

bahkan latihan soal yang dikaitkan dengan budaya Permainan Nasi

Goreng Kecap.

c. Media pembelajaran Googlesite ini sangat praktis, dapat dipelajari

dimanapun dan kapanpun siswa ingin mempelajarinya asalkan

terdapat jaringan internet yang memadai.

d. Dengan adanya media pembelajaran interaktif ini diharapkan siswa

dalam belajar mandiri dengan memanfaatkan PC ataupun HP.

2. Keterbatasan Pengembangan

a. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa media

pembelajaran Googlesite pada materi Pola Bilangan kelas VIII

b. Dibutuhkan internet untuk membuka media pembelajaran Googlesite

ini.

G. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahan penafsiran dalam penelitian dan

pengembangan ini, maka diuraikan beberapa istilah yang berkaitan,

sebagai berikut.

1. Secara Konseptual

a. Media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat

menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara

terencana dan tepat guna, sehingga tercipta lingkungan yang kondusif.


16

dimana penerimanya dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif

dan efesien.20

b. Googlesites adalah salah satu produk dari google sebagai tools untuk

membuat situs.21

c. Etnomatematika juga dapat dianggap sebagai sebuah program yang

bertujuan untuk mempelajari bagaimana siswa dapat memahami,

mengartikulasikan, mengolah, dan akhirnya menggunakan ide-ide

matematika, konsep, dan praktik-praktik yang dapat memecahkan

masalah yang berkaitan dengan aktivitas sehari-hari mereka.22

d. Koneksi matematika dapat diartikan sebagai pengaitan ide-ide

matematika baik antar topik di dalam matematika maupun dengan

topik pada bidang lain, serta antara topik-topik matematika dengan

kehidupan sehari-hari.23

e. Pola bilangan dapat diartikan susunan dari beberapa bilangan yang

memiliki bentuk teratur atau bisa membentuk suatu pola.24

20
Heri Susanto and Helmi Akmal, Media Pembelajaran Sejarah Era Teknologi Informasi:
Konsep Dasar, Prinsip Aplikatif, Dan Perancangannya, Media Pembelajaran, 2019,
http://eprints.ulm.ac.id/8313/1/10. Media Pembelajaran Sejarah Era Teknologi Informasi.pdf. hal. 16
21
Budi Harsanto, Panduan E-Learning Menggunakan Googlesites (Bandung: Feb Unpad,
2012). hal. 3
22
Fajriyah, “Peran Etnomatematika Terkait Konsep Matematika Dalam Mendukung Literasi.”
23
Romli, “Profil Koneksi Matematis Siswa Perempuan Sma Dengan Kemampuan
Matematika Tinggi Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika.”
24
Lisda Qodariyah, “Modul Pembelajaran Jarak Jauh Pola Bilangan”, Garut : SMPN 6 Garut,
2020
17

2. Secara Operasional

a. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan

dalam pembelajaran berupa buku ataupun dalam bentuk web.

b. Googlesite adalah situs Google yang digunakan untuk membuat

website.

c. Etnomatematika adalah pembelajaran matematika yang dikaitkan

dengan budaya dan kehidupan sehari-hari

d. Koneksi matematika adalah kemampuan siswa dalam mengkaitkan

antar konesp matematika, dengan konsep bidang lain dan dengan

kehidupan sehari-hari.

e. Pola bilangan adalah suatu bilangan yang tersusun dari bilangan lain

yang mebentuk suatu pola.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak

dari kata medium yang secara harfiah berarti „perantara‟ atau „pengantar‟.

Banyak pengertian yang diberikan para pakar tentang media. Asosiasi

Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and

Communication Technology atau AECT) di Amerika, membatasi media

sebagai segala bentuk yang diprogramkan untuk suatu proses penyaluran

informasi..25 Jadi secara Konsep bahasa media berarti pengantar pesan dari

pengirim kepada penerima pesan.26

Menurut Oemar Hamalik, media merupakan teknik yang digunakan

dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi antara tenaga pendidik

dan murid dalam proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah.

Sedangkan Yusuf hadi Miarso mengemukakan media adalah wadah dari

pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran

atau penerima pesan tersebut, materi yang ingin disampaikan adalah pesan

25
Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran (Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani,
2012).hal 27-2z
26
Pariyana Roflin Eddy, Liberty Iche Andriyani, Media Pembelajaran Inklusi, 2021,
http://eprints.ulm.ac.id/6126/1/B5. Publikasi Buku Reprensi Media Pembelajaran Inklusi.pdf. hal
16

18
19

pembelajaran, dan bahwa tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya

proses belajar.27

Media pembelajaran adalah dua kata yang saling berhubungan, media

berarti alat bantu guru di sekolah dan pembelajaran merupakan proses

berinteraksinya guru dan peserta didik serta seluruh komponen belajar.

Cakupan media pembelajaran sangatlah luas, manusia, materi atau kajian

yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, sikap,

maupun keterampilan juga termasuk sebagai media pembelajaran.28

Secara lebih utuh media pembelajaran dapat didefinisikan sebagai alat

bantu berupa fisik maupun non fisik yang sengaja digunakan sebagai

perantara antara tenaga pendidik dan peserta didik dalam memahami

materi pembelajaran agar lebih efektif dan efisien. Sehingga materi

pembelajaran lebih cepat diterima peserta didik dengan utuh serta menarik

minat peserta didik untuk belajar lebih lanjut.29

Menurut Anderson, media pembelajaran adalah media yang

memungkinkan terwujudnya hubungan langsung antara karya seseorang

pengembang mata pelajaran dengan para siswa. 30 Sedangkan menurut

Rusman dkk, Media pembelajaran merupakan suatu teknologi pembawa

pesan yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran; media

pembelajaran merupakan sarana fisik untuk menyampaikan materi

27
Ibid. hal 16
28
Susanto and Akmal, Media Pembelajaran Sejarah Era Teknologi Informasi: Konsep
Dasar, Prinsip Aplikatif, Dan Perancangannya. hal 15
29
Roflin Eddy, Liberty Iche Andriyani, Media Pembelajaran Inklusi. hal 16
30
Sukiman, PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.
20

pembelajaran, sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang

dengar termasuk teknologi perangkat keras.31

Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam pembelajaran berupa

buku ataupun dalam bentuk web yang dapat membantu siswa dalam

memahami pelajaran yang dijelaskan oleh guru.

b. Fungsi Media Pembelajaran

Media pembelajaran telah menjadi bagian integral dalam

pembelajaran. Bahkan keberadaannya tidak bisa dipisahkan dalam proses

pembelajaran di sekolah. Sebab telah dikaji dan diteliti pembelajaran

dengan menggunakan media hasilnya lebih optimal. Dalam bagian ini

dipaparkan berbagai fungsi media dalam pembelajaran.32

Secara garis besarnya fungsi media pembelajaran dapat

dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

1) Membantu Guru dalam Bidang Tugasnya

Media pembelajaran bila digunakan secara tepat dapat membantu

mengatasi kelemahan dan kekurangan guru dalam pembelajaran, baik

penguasaan materi maupun metodologi pembelajarannya. Menurut analisis

teknologi pembelajaran bahwa penggunaan media dalam pembelajaran

dapat :

a. Meningkatkan produktivitas pesan-pesan pembelajaran yang disajikan.

31
Susanto and Akmal, Media Pembelajaran Sejarah Era Teknologi Informasi: Konsep
Dasar, Prinsip Aplikatif, Dan Perancangannya.
32
Roflin Eddy, Liberty Iche Andriyani, Media Pembelajaran Inklusi.
21

b. Membantu guru mengembangkan kemampuan aktivitas kejiwaan

siswa untuk memahami pesan menurut daya analisisnya.

c. Membantu guru untuk berkreasi merencanakan program

pendidikannya, sehingga pengembangan pesan-pesan pembelajaran

dapat dirancang dengan baik.

d. Membantu mengintegrasikan pesan-pesan pembelajaran dengan materi

ilmu bantu yang erat kaitannya dengan materi pembelajaran yang

disajikan.

e. Membantu guru menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara taat

asas atau konsisten, karena pokok bahasan tidak menyimpang dari

yang telah diprogramkan dan dapat diulang secara utuh kembali.

2) Membantu para Siswa

Dengan menggunakan berbagai media pembelajaran yang dipilih

secara tepat dan berdaya guna dapat membantu pebelajar dalam hal

berikut:

a. Lebih meningkatkan daya kepahaman terhadap materi pembelajaran.

b. Dapat lebih mempercepat daya cerna pebelajar terhadap materi yang

disajikan.

c. Merangsang cara berpikir pebelajar.

d. Membangkitkan daya kognitif, afektif, dan psikomotor mereka yang

mendalam akan pesan-pesan pembelajaran yang disampaikan.

e. Membantu kuatnya daya ingatan pebelajar, karena sifat media

pembelajaran mempunyai daya stimulus yang lebih kuat.


22

f. Membantu pebelajar memahami secara integral materi pembelajaran

yang disajikan, sehingga pemahaman terhadap pokok bahasan yang

disajikan secara utuh dan bermakna.

g. Membantu memperjelas pengalaman langsung yang pernah dialami

mereka dalam kehidupan.

h. Dapat membantu merangsang kegiatan kejiwaan pebelajar untuk

memahami materi pembelajaran.

3) Memperbaiki Pembelajaran (Proses Belajar Mengajar)

Penggunaan berbagai media pembelajaran yang dipilih secara tepat

dan berdaya guna dapat membantu dalam memperbaiki pembelajaran,

antara lain sebagai berikut:

a. Jika dalam implementasi pembelajaran tidak memperoleh hasil yang

diinginkan sesuai dengan standar minimal, maka kewajiban guru untuk

mengulangi pembelajaran tersebut. Di sini media dapat membantu

dalam mempertinggi hasil yang akan dicapai, media yang digunakan

lebih ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya.

b. Penggunaan media yang satu ternyata belum dapat memuaskan guru

dalam pembelajaran, maka pada pembelajaran berikutnya guru dapat

menggunakan media yang lain, agar dapat mencapai hasil yang

maksimal.33

2. Googlesite

Perkembangan teknologi dewasa ini telah berkembang dengan pesat.

Penggunaan teknologi khususnya perkembangan teknologi internet dapat

33
Muhammad Ramli, Media Teknlogi Pembelajaran (banjarmasin: IAIN Antasari Press,
2012). hal 2-3
23

dimanfaatkan sebagai fasilitas pembelajaran berbasis online. Google memiliki

produk yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan secara gratis,

salah satunya adalah Googlesite.

Googlesites digunakan untuk membuat situs website untuk pribadi ataupun

kelompok, baik untuk keperluan personal ataupun korporat. Googlesite

merupakan cara termudah dalam membuat informasi yang bisa diakses oleh

orang yang membutuhkan secara cepat, dan orang-orang dapat bekerja sama

dalam situs untuk menambahkan berkas file lampiran serta informasi dari

aplikasi google lainnya seperti google docs, sheet, forms, calender, awesome

table dan lain sebagainya.34

Googlesite merupakan salah satu produk google sebagai tools untuk

membuat situs. Penggunaan google sites sangat mudah dibuat dan dikelola

oleh peggunaan baru. Googlesite sangat bermanfaat untuk e-learning, dan

menawarkan situs yang user friendly dan menggunakan dashboard yang

mudah dimengerti dan pengguna umum. Googlesite dirancang bertujuan untuk

e-learning, baik guru atau dosen dapat memanfaatkannya sebagai media

pembelajaran online.35

Penelitian dan pengembangan ini merancang media pembelajaran

Googlegite berbasis budaya Kerapan Sapi dengan materi pola bilangan untuk

SMP Kelas VIII.

34
R Arief, “Aplikasi Presensi Siswa Online Menggunakan Google Forms, Sheet, Sites,
Awesome Table Dan Gmail,” Sntekpan 5 (2017): 137-143.
35
T. N. Azis, “Strategi Pembelajaran Era Digital,” In The Annual Conference on Islamic
Education and Social Science 1 (2019): 308–318.
24

Contoh desain Google Site yang akan dirancang sebagai berikut :

Gambar 2.1 Contoh Desain Googlesite

Terdapat tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, video pembelajaran,

evaluasi, daftar pustaka dan profil perancang media pembelajaran. Media ini

dapat dibuka lewat HP, PC maupun IPad. Hal tersebut memudahkan siswa

dalam mengakses media selama tersambung dengan internet karena media

Googlesite ini media online.

Dari definisi diatas, dapat disimpulkan Googlesite merupakan salah satu

fitur di Google dalam membuat situs web yang dapat digunakan guru sebagai

media dalam pembelajaran.

3. Etnomatematika

Istilah Etnomatematika diperkenalkan oleh D‟Ambrosio seorang

matematikawan Brazil pada tahun 1977. Secara bahasa, awalan “ethno”

diartikan sebagai sesuatu yang sangat luas yang mengacu pada konteks sosial

budaya, termasuk bahasa, jargon, kode perilaku, mitos dan simbol. Kata dasar

“mathema” cenderung berarti menjelaskan, mengetahui, memahami, dan


25

melakukan kegiatan seperti pengkodean, mengukur, mengklarifikasi,

menyimpulkan, dan pemodelan. Akhiran “tics” berasal dari katatechne dan

bermakna sama seperti teknik.36

Etnomatematika adalah suatu ilmu yang digunakan untuk memahami

bagaimana matematika diadaptasi dari sebuah budaya. Etnomatematika juga

dapat dianggap sebagai sebuah program yang bertujuan untuk mempelajari

bagaimana siswa dapat memahami, mengartikulasikan, mengolah, dan

akhirnya menggunakan ide-ide matematika, konsep, dan praktik-praktik yang

dapat memecahkan masalah yang berkaitan dengan aktivitas sehari-hari

mereka.37

Tujuan dari Etnomatematika adalah untuk mengakui bahwa ada cara-cara

berbeda dalam melakukan matematika dengan mempertimbangkan

pengetahuan matematika akademik yang dikembangkan oleh berbagai sektor

masyarakat serta dengan mempertimbangkan modus yang berbeda dimana

budaya yang berbeda merundingkan praktik matematika mereka (cara

mengelompokkan, berhitung, mengukur, merancang bangunan atau alat,

bermain dan lainnya).38

Etnomatematika dapat dibagi menjadi enam kegiatan mendasar yang

selalu dapat ditemukan pada sejumlah kelompok budaya. Keenam kegiatan

matematika tersebut adalah aktivitas: menghitung/membilang, penentuan

lokasi, mengukur, mendesain, bermain dan menjelaskan. Objek

36
Hardiarti, ETNOMATEMATIKA: APLIKASI BANGUN DATAR SEGIEMPAT PADA
CANDI MUARO JAMBI, vol. 8, p. . Hal 100
37
Fajriyah, “Peran Etnomatematika Terkait Konsep Matematika Dalam Mendukung
Literasi.” hal 115
38
Moh Zayyadi, “Eksplorasi Etnomatematika Pada Batik Madura” 2, no. 2502–0919
(2017): 35–70, https://www.researchgate.net/publication/323309222.
26

Etnomatematika merupakan objek budaya yang mengandung konsep

matematika pada suatu masyarakat tertentu. Sebagaimana pendapat Bishop,

maka objek Etnomatematika digunakan untuk kegiatan matematika seperti

aktivitas menghitung, penentuan lokasi, mengukur, mendesain, bermain dan

menjelas-kan. Objek Etnomatematika tersebut dapat berupa permainan

tradisional, kerajinan tradisional, artefak, dan aktivitas (tindakan) yang

berwujud kebudayaan.39

Etnomatematika dapat menjembatani antara budaya dan pendidikan,

khususnya pendidikan matematika. Dalam bidang pendidikan matematika,

etnomatematika masih merupakan kajian yang baru dan berpotensi sangat baik

untuk dikembangkan menjadi inovasi pembelajaran kontekstual sekaligus

mengenalkan budaya Indonesia kepada siswa sehingga bidang etnomatematika

dapat digunakan sebagai pusat proses pembelajaran dan metode pengajaran,

walaupun masih relatif baru dalam dunia pendidikan.40

Berdasarkan uraian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa

Etnomatematika adalah metode pembelajaran baru yang menjelaskan

hubungan antara matematika dan budaya dimana siswa dapat memahami,

mengartikulasikan, mengolah dan menerapkan konsep matematika dalam

kehidupan sehari-hari.

4. Kemampuan Koneksi Matematika

Koneksi matematis dapat diartikan sebagai pengaitan ide-ide matematika

baik antar topik di dalam matematika maupun dengan topik pada bidang lain,

39
Hardiarti, ETNOMATEMATIKA: APLIKASI BANGUN DATAR SEGIEMPAT PADA
CANDI MUARO JAMBI, vol. 8, p. .
40
Fajriyah, “Peran Etnomatematika Terkait Konsep Matematika Dalam Mendukung
Literasi.”
27

serta antara topik-topik matematika dengan kehidupan sehari-hari. Herdian

mengemukakan kemampuan koneksi matematis adalah kemampuan untuk

mengaitkan antara konsep-konsep matematika secara eksternal, yaitu

matematika dengan bidang studi lain maupun dengan kehidupan sehari-hari.

NCTM membagi koneksi matematis menjadi dua jenis (1) hubungan

antara dua jenis representasi yang ekuivalen dalam matematika dan prosesnya

yang saling berkaitan (mathematical connections), (2) hubungan antara

matematika dengan situasi masalah yang berkembang di dunia nyata atau pada

disiplin ilmu lain (modeling connections). Uraian mengenai koneksi matematis

oleh NCTM di atas dapat dipahami bahwa koneksi matematis tidak hanya

menghubungkan antar topik dalam matematika, tetapi juga menghubungkan

matematika dengan berbagai ilmu lain dan dengan kehidupan sehari-hari.41

5. Indikator Kemampuan Koneksi Matematika

Terdapat beberapa pendapat mengenai indikator kemampuan koneksi

matematika sebagai berikut:

1) Jihad mengemukakan indikator dari kemampuan koneksi matematis

sebagai berikut:

a. Mencari hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur.

b. Memahami hubungan antar topik matematika.

c. Menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau dalam kehidupan

sehari-hari.

d. Memahami representasi ekuivalen dari konsep yang sama.

41
Romli, “Profil Koneksi Matematis Siswa Perempuan Sma Dengan Kemampuan
Matematika Tinggi Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika.”
28

e. Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang

ekuivalen.

f. Menggunakan koneksi antar topik matematika, antara topik matematika

dengan topik yang lain.

2) Sumarmo mengemukakan kemampuan koneksi matematis siswa dapat

dilihat dari indikator-indikator berikut:

a. Mengenali representasi ekuivalen dari konsep yang sama.

b. Mengenali hubungan prosedur matematika suatu representasi ke prosedur

representasi yang ekuivalen.

c. Menggunakan dan menilai keterkaitan antar topik matematika dan

keterkaitan di luar matematika.

d. Menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari.

3) Coxford mengemukakan bahwa kemampuan koneksi matematis meliputi:

a. Mengoneksikan pengetahuan konseptual dan procedural

b. Menggunakan matematika pada topik lain

c. Menggunakan matematika dalam aktivitas kehidupan

d. Melihat matematika sebagai satu kesatuan yang terintegrasi

e. Menerapkan kemampuan berfikir matematik dan membuat model untuk

menyelesaikan masalah dalam pelajaran lain, seperti musik, seni,

psikologi, sains, dan bisnis

f. mengetahui koneksi diantara topik-topik dalam matematika, dan

g. mengenal berbagai representasi untuk konsep yang sama.

4) NCTM menyebutkan bahwa standar proses koneksi matematis dalam

program pengajaran meliputi:


29

a. Mengenali dan menggunakan hubungan antar ide-ide matematika.

b. Memahami bagaimana ide-ide matematika saling berhubungan dan

membangun satu sama lain untuk menghasilkan kesatuan yang utuh

c. Mengenali dan mengaplikasikan matematika ke dalam konteks di luar

matematika.

Berdasarkan uraian indikator-indikator diatas, peneliti memilih indikator

kemampuan koneksi matematika dari NCTM yaitu :

a) Mengenali dan menggunakan hubungan antar ide-ide matematika.

b) Memahami bagaimana ide-ide matematika saling berhubungan dan

membangun satu sama lain untuk menghasilkan kesatuan yang utuh

c) Mengenali dan mengaplikasikan matematika ke dalam konteks di luar

matematika.42

6. Pola Bilangan

Pola bilangan merupakan susunan dari beberapa bilangan yang memiliki

bentuk teratur atau bisa membentuk suatu pola.Setiap pola tersebut

mempunyai karakteristik rumus masing-masing.Pola dapat berupa bentuk

geometri atau relasi matematika. Pola hampir ada di setiap tempat dalam

kehidupan kita. Namun, beberapa dari kita mungkin melihat pola tersebut,

sedangkan yang lain tidak melihatnya. Hal tersebut bergantung pada

kemampuan dan kepekaan seseorang dalam melihat pola. Dengan mempelajari

materi ini diharapkan kalian akan mampu melihat pola yang terbentuk baik di

dalam kelas maupun di luar kelas.

42
Ibid. hal 148
30

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering kali menjumpai masalah yang

berkaitan dengan pola, tetapi tidak menyadarinya. Sebagai contoh, ketika kita

mencari alamat rumah seseorang dalam suatu kompleks perumahan. Kita akan

melihat pola nomor rumah tersebut, “sisis manakah yang genap atau ganjil?”,

“apakah urutan nomor rumahnya semakin bertambah atau berkurang?”.

Dengan memahami pola nomor rumah tersebut kita akan dengan mudah

menemukan alamat rumah tanpa melihatjhjj satu persatu nomor rumah yang

ada dalam kompleks tersebut. Menemukan pola bisa menjadi suatu hal yang

menantang ketika kamu ingin menemukan pola suatu data dalam berbagai

situasi yang berbeda.

Gambar 2.2 Penataan nomor rumah

a. Menentukan Rumus Pola dan Barisan Bilangan Menggunakan Tabel

Perhatikan contoh permasalahan dibawah ini :

Terdapat strip dengan tiga warna (merah, putih, biru) seperti yang ditunjukkan

pada Gambar 1.2. pita tersebut diperpanjang dengan pola yang terbentuk.
31

Gambar 2.3 Pita barisan bilangan tiga warna

Seseorang menyebutkan bilangan 2345. Dapatkah kalian menentukan

warna bagian pita bilangan tersebut ? Kalian bisa mengurutkan warna ersebut

hingga bertemu dengan urutan 2345, namun tentu cara tersebut membutuhkan

waktu yang lama dan kurang efektif.. kita bisa menyelesaikan dengan lebih

efektif dengan melihat pola bilangan tersebut.

Jika kalian kumpulkan sesuai warna bagian pita, kalian akan mendapatkan

suatu pola.

Tabel 2.1 Barisan bilangan pada pita tiga warna

Merah 0,3,6,…,…,…,18,…

Putih 1,4,7,…,…,16,…

Biru 2,5,8,…,…,17,…

Jika kalian amati, setiap warna tersebut berganti dengan pola teratur yaitu

berselisih 3 dengan warna sama terdekat. Pada warna merah semua

bilangannya habis dibagi 3. Sedangkan pada warna putih, semua bilangannya

bersisa 1 jika dibagi 3. Kemudian bilangan pada warna biru bersisa 2 jika

dibagi 3.
32

Kita rinci barisan bilangan pada pita tiga warna dala bentuk tabel sebagai

berikut.

Tabel 2.2 Barisan bilangan berselisih 3

Merah Putih Biru

Pola Hasil Pola Hasil Pola Hasil

Bilangan bagi dan Bilangan bagi dan Bilangan bagi dan

sisa jika sisa jika sisa jika

dibagi 3 dibagi 3 dibagi 3

0 0=3×0 1 1=3×0 2 2=3×0

sisa 0 sisa 1 sisa 2

3 3=3×1 4 4=3×1 5 5=3×1

sisa 0 sisa 1 sisa 2

6 6=3×2 7 7=3×2 8 8=3×2

sisa 0 sisa 1 sisa 2

3n 3n +1 3n + 2

Selanjutnya kita cek hasil bagi dan sisa jika bilangan 2345 dibagi oleh 3,

2345 : 3 = 781 sisa 2. Perhatikan, sisa pembagiannya adalah 2 yaitu sama

dengan sisa pola bilangan pita warna biru. Sehingga dapat kita simpulkan

bahwa pita pada urutan ke-2345 adalah berwarna biru.

Untuk mengetahui bilangan selanjutnya pada warna merah, dapat

menggunakan rumus yang sudah kita temukan yaitu 3n dimana n ≥ 0. Untuk

mengetahui bilangan selanjutnya pada warna putih, dapat menggunakan rumus

yang sudah kita temukan yaitu 3n + 1 dimana n ≥ 0. Untuk mengetahui


33

bilangan selanjutnya pada warna biru, dapat menggunakan rumus yang sudah

kita temukan yaitu 3n + 2 dimana n ≥ 0.43

Selanjutnya, kita akan menemukan pola barisan bilangan menggunakan

rumus pola bilangan. Terdapat beberapa istilah mengenai pola bilangan :

1. Suku = Urutan bilangan (U)

2. Suku ke-n = urutan bilangan ke-n (

3. n = 1,2,3,…,n

Berikut contoh permasalahan yang berkaitan dengan pola bilangan :

Dalam gedung pertunjukan, terdapat 10 barisan kursi yang tertata rapi. Barisan

pertama berisi 2 kursi. Barisan selanjutnya berselisih 3 kursi dengan barisan

sebelumnya. Berapa jumlah kursi pada barisan ke-9 ?

Pembahasan :

Diketahui terdapat 10 barisan kursi yang ditata. Barisan pertama terdapat 2

kursi dan selisih setiap barisan adalah 3. Maka dapat ditulis dsalam pola

bilangan sebagai berikut :

2, 5, 8,…

Jika kita hitung satu persatu pasti akan memerlukan waktu yang cukup lama.

Oleh karena itu, dapat diselesaikan dengan mengetahui rumus pola

bilangannya.

Langkah pertama : temukan selisih atau beda dari setiap bilangan. Menurut

soal, untuk selisih setiap bilangannya adalah 3.

43
Abdur Rahman Asyari, Matematika SMP/MTs Kelas VIII Semester 1 Edisi Revisi 2017,
Jakarta : Kemendikbud, 2017
34

Langkah kedua : buatlah rumus dengan cara sebagai berikut

2 = 3(1) ˗ 1

5 = 3(2) ˗ 1

8 = 3(3) ˗ 1

Dst

Dari perkalian tersebut dapat ditemukan rumus pola bilangannya adalah =

3n ˗ 1 dimana n ≥ 1. Setelah mengetahui rumus pola bilangannya, substitusi

nilai yang ditanyakan yaitu .

= 3(9) ˗ 1 = 27 ˗ 1 = 26

Jadi banyak kursi pada baris ke-9 adalah 26 kursi.

Sebagai latihan kerjakan soal latihan yang sudah disediakan di bagian evaluasi

pada selembar kertas.

b. Menemukan Pola dan Barisan Bilangan Menggunakan Konfigurasi Objek

Terdapat jenis-Jenis Pola Bilangan sebagai berikut :

1) Perhatikan tiga rangkaian pola berikut

a. Jika ditulis dalam bilangan, maka diperoleh pola bilangan: 1, 5, 9 ....

b. Pola dari bilangan 1 , 5 , 9 , … adalah Bilangan kedua dan seterusnya

diperoleh dari bilangan sebelumnya ditambah 4


35

Atau :

Polanya : ditambah 4

2) Gambar berikut menunjukan pola yang disusun dari batang korek api

a. Pola Gambar diatas, jika ditulis dalam bilangan: 3, 7, 11, ...

b. Pola dari bilangan diatas adalah : Bilangan kedua dan selanjutnya diperoleh

dari bilangan sebelumnya ditambah 4

atau :

c. Banyaknya korek api pada pola ke-8 adalah : 31

3) Perhatikan pola gambar berikut :

a. Pola gambar diatas, jika ditulis dalam bilangan, maka diperoleh bilangan: 1,

2, 3, 4, .....

b. Jika Dihubungkan dengan bilangan ,maka Pola gambar diatas adalah pola

bilangan Asli

c. Ditulis dengan kata-kata Pola bilangan Asli adalah : Bilangan kedua dan

selanjutnya diperoleh dari bilangan sebelumnya ditambah 1.


36

4) Perhatikan pola gambar berikut

a. Jika ditulis dalam bilangan, maka diperoleh pola bilangan : 2, 4, 6, 8, ....

b. Jika dihubungkan dengan bilangan, maka pola bilangan diatas disebut juga

pola bilangan : genap

5) Perhatikan pola gambar berikut :

a. Jika ditulis dalam bilangan, maka diperoleh pola bilangan : 1, 3, 5, 7,...

b. Jika dihubungkan dengan bilangan,maka Pola bilangan diatas disebut juga

pola bilangan : ganjil

6) Perhatikan pola gambar berikut :

a. Jika ditulis dalam pola bilangan, maka diperoleh pola bilangan : 1, 4, 9, 16,...

b. Jika dilihat dari bentuk Pola gambarnya,pola bilangan diatas berbentuk:

persegi

7) Perhatikan pola gambar berikut :


37

a. Jika ditulis dalam pola bilangan, maka diperoleh pola bilangan : 1, 3, 6,

10,…

b. Jika dilihat dari bentuk Pola gambarnya,pola bilangan diatas berbentuk

segitiga

c. Maka pola bilangan diatas disebut juga pola bilangan segitiga

8) Perhatikan pola gambar berikut :

a. Jika ditulis dalam pola bilangan, maka diperoleh pola bilangan : 2, 6, 12,

20,…

b. Jika dilihat dari bentuk Pola gambarnya,pola bilangan diatas berbentuk

persegi panjang

c. Maka pola bilangan diatas disebut juga pola bilangan persegi panjang

9) Pola bilangan segitiga Pascal


38

Jika ditulis dalam bilangan, maka diperoleh pola bilangan: 1, 2, 4, 8, 16,

...

10) Pola bilangan Fibonacci

Dimulai dengan bilangan pertama dan kedua, dan bilangan berikutnya

didapat dari jumlah dua bilangan sebelumnya.

Contoh : 1, 4, 5, 9, 14, 23,....

Selanjutnya, kita akan menentukan persamaan pola bilangan dari

konfigurasi objek. Perhatikan pola susunan bola dibawah ini

Jika susunan bola diteruskan dengan pola ke-n, dengan n adalah suatu

bilangan bulat positing, tentukan :

Banyak bola berwarna biru pada pola ke-n ( )

Banyak bola berwarna biru pada susunan ke-10 ( )

Banyak bola berwarna biru pada susunan ke-1000 ( )

Mari kita amati,

Untuk melihat banyak pola pada susunan ke-10 mari amati ilustrasi

berikut. Perhatikan banyaknya lingkaran yang berwarna biru adalah

setengah dari bola yang disusun menjadi persegi panjang.


39

Dengan memperhatikan pola diatas, kita bisa membuat pola ke-n adalah

Pola diatas dinamakan pola barisan bilangan segitiga.

Dengan menggunakan rumus pola diatas, kita dapat mengetahui banyak

barisan ke-10 dan barisan ke-1000.

44

7. Permainan Nasi Goreng Kecap

Nasi Goreng Kecap yang selanjutnya disebut NGK atau dikenal dengan

Tong Tong Galitong Ji merupakan salah satu permainan tradisional di Malang.

Nasi Goreng Kecap merupakan singkatan dari naga, singa, gorila, rengit,

kelelawar, dan capung. Permainan yang dimainkan oleh dua hingga enam

pemain ini memiliki lima tahapan.

44
Lisda Qodariyah, “Modul Pembelajaran Jarak Jauh Pola Bilangan”, Garut : SMPN 6 Garut,
2020
40

Tahap satu adalah tahap memilih, yakni para pemain menentukan identitas

diri dengan memilih satu dari enam nama hewan pada Nasi Goreng Kecap.

Selain itu masing-masing pemain juga menentukan hukuman yang akan ia

berikan ketika ia menang nanti. Tahap dua merupakan tahap eliminasi, pemain

menggunakan kata kunci na-si-goreng-ke-cap. Tahap tiga yakni penentuan

bilangan pokok dengan kata kunci se-pa-tu. Sepatu ini merupakan singkatan

dari sepoloh papat pitu. Tahap empat adalah penentuan operasi hitung dengan

kata kunci tambah-kali-kurang. Tahap lima adalah penentuan bilangan yang

akan dioperasikan dengan bilangan pokok.

Setiap tahap dalam permainan NGK ini menggunakan jari-jari yang

diulurkan secara bebas oleh pemain. Pada tahap kedua masing-masing pemain

mengulurkan jari-jarinya secara bebas tanpa ada ketentuan. Setelah semua

pemain mengulurkan jari, maka permainan dimulai dengan menunjuk tiap jari

yang diulurkan sambil mengucap na-si-go-reng-ke-cap. Tiap suku kata

mewakili satu jari. Suku kata pada jari terakhir menjadi acuan untuk

mengeliminasi pemain. Misalkan ada tujuh jari, maka jari terakhir mewakili

nama hewan naga. Sehingga pemain yang telah memilih nama naga di awal

permainan harus keluar dari permainan.45

45
Dewi Rosikhoh, dkk. “Pembelajaran Pola Bilangan Melalui Permainan Tradisional Nasi
Goreng Kecap”. Tulungagung : JTM IAIN Tulungagung 2020
41

B. Kerangka Konseptual

Berikut ini merupakan kerangka konseptual penelitian,

Kesulitan siswa dalam memahami Kesulitan siswa dalam memahami


dan mengkaitkan antar konsep dan mengkaitkan konsep dengan
matematika kehidupan sehari-hari

Kemampuan Koneksi Matematika


Penggunaan
Teknologi (Web)

Proses Pembelajaran Pengembangan Media


Pembelajaran Berbasis
Ethnonatematika
Media Pembelajaran
Valid, Efisien, dan Efektif

Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematika Siswa Dengan Media Pembelajaran


Berbasis Etnomatematika

Bagan 2.1 Kerangka Konseptual

Dari Bagan 2.1 dapat dideskripsikan bahwa adanya fakta siswa

mengalami kesulitan dalam memahami dan mengkaitkan antar konsep dalam

matematika. Selain itu, siswa juga kesulitan dalam mengkaitkan konsep

matematika dengan bidang lain dan kehidupan sehari-hari. Dari situlah

dibutuhkan kemampuan koneksi matematika. Kemampuan ini tidak muncul

secara tiba-tiba, namun juga dipengaruhi oleh proses pembelajaran dan sarana

prasarana sekolah. Dengan adanya kemajuan teknologi seperti sekarang,

media pembelajaran tidak harus berbentuk buku atau paket pembelajaran

tetapi dapat dalam bentuk web salah satunya yaitu Google Site. Siswa akan

lebih mudah memahami materi jika materi tersebut dikaitkan dengan


42

kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penelitian ini mengembangkan media

pembelajaran Google Site berbasis Etnomatematika dengan tujuan

meningkatkan kemampuan koneksi matematika siswa.

C. Penelitian Terdahulu

Sebagai acuan dalam penelitian ini, peniliti menggunakan beberapa kajian

dari hasil penelitian terdahulu. Kajian penelitian terdahulu ini digunakan

sebagai bahan pertimbangan, baik meliputi persamaan dan perbedaan,

kekurangan serta kelebihan yang sudah ada sebelumnya. Beberapa kajian

penelitian terdahulu diantaranya adalah sebagai berikut:

Penelitian yang dilakukan oleh Ika Ariwanti Fathonah bertujuan untuk

mengetahui model pembelajaran yang efektif. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dinyatakan efektif, ditandai

dengan tercapainya: ketuntasan klasikal mencapai proporsi 75%, kemandirian

belajar berpengaruh positif terhadap kemampuan koneksi matematika yaitu

sebesar 53% dan 43,8%, rataan kemampuan koneksi matematika kedua kelas

eksperimen sama, hanya saja rata-rata nilai yang diperoleh pembelajaran

berbasis proyek bernuansa etnomatematika sedikit lebih tinggi dari

pembelajaran mandiri menggunakan modul berbantuan media sosial yaitu

sebesar 79,38 dan adanya peningkatan kemandirian belajar siswa. 46

Penelitian dilakukan oleh Agriat Barata bertujuan untuk mengetahui

efektifitas modul pembelajaran bernuansa etnomatematika. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa pembelajaran CPS berbantuan modul bernuansa

46
Ika Ariwanti F, “Koneksi Matematika Berdasarkan Kemandirian Belajar Melalui
Pembelajaran Berbasis Proyek Bernuansa Etnomatematika Dan Pembelajaran Mandiri
Menggunakan Modul Berbantuan Media Sosial” (Universitas Negeri Semarang, 2019).
43

etnomatematika efektif meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. (2)

terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen 1,

eksperimen 2 dan kelas kontrol (3) Analisis kualitatif penelitian ini

menjelaskan bahwa siswa kategori curiosity tinggi mampu menyelesaikan 4

tahap pemecahan masalah polya sedangkan siswa curiosity rendah dan sedang

memiliki kemampuan yang bervariasi namun kurang baik dalam

menyelesaikan tahap melaksanakan rencana penyelesaian. Siswa dengan

curiosity rendah kurang baik dalam merencanakan rencana penyelesaian .47

Penelitian dilakukan oleh Denih Handayani dan Diar Veni Rahayu

bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran interaktif berbasis android

menggunakan I-Spring dan APK Builder untuk pembelajaran matematika

kelas X pada materi proyeksi vektor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

tingkat kelayakan media pembelajaran interaktif yang dihasilkan menurut: 1)

ahli media sudah mencapai 94,44% (sangat layak); 2) ahli materi dan

pembelajaran sudah mencapai 95% (sangat layak); 3) siswa sebagai pengguna

sudah mencapai 94,42% (sangat layak). 48

Penelitian dilakukan oleh Andri Sattriawan dkk bertujuan untuk

menghasilkan media pembelajaran interaktif yang terintegrasi soft skills untuk

meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa yang valid dan praktis.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media pembelajaran interaktif yang

dikembangkan sangat valid dengan skor dari validasi ahli materi sebesar 81%

47
Agriat Barata, “CURIOSITY PADA PENDAMPINGAN DAN PEMBELAJARAN”
(UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG, 2018).
48
Denih Handayani and Diar Veni Rahayu, “PENGEMBANGAN MEDIA
PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN I-SPRING DAN
APK BUILDER Development of Android-Based Interactive Learning Media Using I-Spring And
Apk Builders” 5 (2020): 12–26.
44

dan validasi ahli media sebesar 84%. Media pembelajaran ini juga dinyatakan

praktis sebagaimana hasil uji praktisi mendapatkan skor sebesar 86% dan uji

coba siswa sebesar 88%.49

Penelitian dilakukan oleh Rikani dkk bertujuan untuk mengembangkan

media pembelajaran matematika berbasis Google Site pada materi SPLTV

dan untuk melihat kelayakan nya dari Google Site yang dikembangkan. Hasil

penelitian ini adalah produk media pembelajaran Google Site dengan alamat

https://sites.google.com/view/spltvsma. Hasil kelayakan menunjukkan bahwa

media pembelajaran Google Site layak digunakan.50

49
Andri Sattriawan et al., “PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
INTERAKTIF TERINTEGRASI SOFT SKILLS DALAM MENINGKATKAN” 04, no. 02
(2020): 950–963.
50
Irham Taufiq, “Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis Google Sites
Pada Materi Sistem Persamaan Linier Tiga Variabel ( SPLTV )” (2021): 54–61.
45

Tabel 2.3 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan


Penelitian Sekarang

No. Nama Peneliti, Tahun Persamaan Perbedaan


1. Ika Ariwanti Fathonah, Sama membahas 1. Lokasi
2020 koneksi matematika dan penelitian
etnomatematika 2. Materi
matematika
yang digunakan
3. Metode
penelitian

2. Agriat Barata, 2018 Sama membahas 1. Lokasi


etnomatematika penelitian
2. Metode
penelitian
terdahulu
menggunakan
metode mix
methods
sedangkan
penelitian
sekarang
menggunakan
metode R n D

3. Denih Handayani dan Sama mengembangkan 1. Materi


Diar Veni Rahayu, 20 media pembelajaran matematika
yang digunakan
2. Lokasi
penelitian
3. Media
pembelajaran
yang
dikembangkan
pada penelitian
terdahulu
adalah berbasis
android
menggunakan
i-spring dan
apk builder
sedangkan pada
penelitian
sekarang
berubah
googlesite
46

No. Nama Peneliti, Tahun Persamaan Perbedaan


4. Andri Sattriawan dkk, Sama-sama 1. Lokasi
2020 pengembangan media penelitian
pembelajaran 2. Media
pembelajaran
yang
dikembangkan
pada penelitian
terdahulu
adalah berbasis
android
menggunakan
i-soft skills
sedangkan pada
penelitian
sekarang
berubah
googlesite.
3. Pada penelitian
terdahulu
membahas
kemampuan
pemecahan
masalah
sedangkan
penelitian
sekarang
membahas
tentang
kemampuan
koneksi
matematika

5. Rikani dkk, 2021 Sama-sama membahas 1. Lokasi


pengembangan penelitian
googlesite 2. Materi peneliti
tidak
membahas
kemampuan
koneksi
matematika
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian dan Pengembangan

Metode penelitian dan pengembangan atau bisa disebut dengan

Research and Development merupakan metode penelitian yang

menghasilkan produk, dan menguji keefektifan produk. Agar produk

bermanfaat untuk kalayak umum, maka diperlukan uji keefektifan produk.

Metode penelitian dan pengembangan telah banyak digunakan pada

berbagai bidang ilmu, dengan menciptakan produk modern melalui

penelitian dan pengembangan.51 Metode penelitian Research and

Development (R&D) merupakan salah satu dari metode penelitian guna

mengurangi permasalahan yang ada, dimana peneliti menciptakan suatu

produk, model, jasa dan cara atau metode. Dari hasil penelitian dan

pengembangan ini diharapkan dapat digunakan secara efektif dan efisien.

Metode R&D pertama kali diterapkan dan dikembangkan pada

bidang militer atau pertahanan di Amerika Serikat. Selanjutnya muncul

pada bidang Industri. Pada bidang pendidikan sedikit mengalami

keterlambatan, sejak diperkenalkan metode R&D sangat berpengaruh

besar di dunia pendidikan, diantaranya dapat memunculkan ide-ide kreatif

dan inovatif sehingga dapat menyediakan alat peraga atau teknologi

pembelajaran dan pengembangan alat atau instrumen penelitian.52 Oleh

51
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D
(bandung: Alfabeta, 2016). hal 297
52
Nusa Putra, Research & Development, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2015), hal. 28

47
48

karena itu, untuk mengembangkan bidang pendidikan agar lebih maju dan

mencapai tujuan pembelajaran di era globalisasi ini, maka sangat

diperlukan adanya penelitian dan pengembangan dalam bidang

pendidikan, dengan menghasilkan bahan ajar yang diharapkan dapat

meningkatkan mutu pendidikan. Adapun pada penelitian dan

pengembangan ini, peneliti menggunakan model penelitian dan

pengembangan Borg and Gall, dimana terdapat 10 tahap penelitian.

B. Langkah-Langkah Penelitian

Penelitian menggunakan pendekatan Research and Development


(R&D) terdapat langkah-langkah dalam penelitian yaitu,5354

Revisi Uji Coba


Desain Produk

Potensi
dan Validasi
Masalah Revisi Produksi
Desain Produk Masal

Pengum-
pulan Desain Uji Coba Revisi
Data Produk Pemakaian Produk

Bagan 3.1. Langkah-Langkah Penelitian Metode R&D

Berdasarkan bagan diatas dapat dijelaskan langkah-langkah

penelitian dengan pendekatan Research and Development (R&D) yaitu:

1) Potensi dan Masalah

Penelitian berawal dari adanya potensi atau masalah yang ada.

Data tentang potensi atau masalah tidak harus dicari sendiri,

53
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
5454
49

melainkan dapat diperoleh dari hasil laporan penelitian orang lain

atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi

tertentu yang masih up to date.

2) Pengumpulan Data

Pengumpulan data atau informasi digunakan untuk perencanaan

produk tertentu yang diharapkan dapat membantu memecahkan

permasalahan yang ada. Pengumpulan data dapat diperoleh dengan

cara, literatur, observasi, wawancara, dll

3) Desain Produk

Desain produk berupa perumusan tujuan khusus untuk menentukan

bahan yang akan digunakan dalam pembuatan produk. Sehingga

terdapat kesinambungan antara produk dan tujuan yang hendak

dicapai.55

4) Validasi Desain

Validasi desain dilakukan dengan menghadirkan beberapa tenaga

ahli yang sudah berpengalaman dalam bidangnya dan juga mampu

untuk menilai produk yang dihasilkan oleh peneliti. Hal ini dapat

dilakukan dengan cara pemberian angket ataupun dalam forum

diskusi.

5) Revisi Desain

Setelah dilakukan validasi desain oleh para ahli. Maka peneliti

mengetahui kelemahan ataupun kelebihan produk. Dari kelemahan

tersebut, peneliti perlu melakukan revisi produk untuk

55
Ibid.
50

menghasilkan produk yang valid dan sesuai dengan tujuan

penelitian.

6) Uji Coba Produk

Uji coba produk memerlukan keterlibatan dengan siswa. Ketika

produk dikatakan valid, maka produk perlu diuji cobakan ke siswa

agar mengetahui perbandingan kinerja penggunaan produk lama

dan produk baru.

7) Revisi Produk

Revisi produk diperlukan jika dalam hasil uji coba produk masih

perlu adanya pembenahan produk.

8) Uji Coba Pemakaian

Setelah melakukan percobaan dan dikatakan berhasil, walaupun

perlu adanya revisi yang tidak terlalu penting. Selanjutnya

diperlukan uji coba produk dalam skala besar. Dalam hal ini, juga

perlu adanya penilaian produk guna untuk perbaikan produk.

9) Revisi Produk

Revisi produk ini merupakan tahap revisi terakhir dalam

menghasilkan produk akhir.

10) Produksi Masal

Produksi masal merupakan tahap akhir metode ini, guna untuk

menyebar luaskan produk sehingga diharapkan dengan adanya

produk baru dapat membantu permasalahan yang ada. 56

56
Ibid.
51

Berdasarkan penjelasan di atas, setelah produk diuji validitas,

efektif, dan efisien melalui uji ahli dan uji coba produk. Selanjutnya,

peneliti melakukan produksi masal yaitu dengan memberikan link

Googlesite hasil pengembangan kepada sekolah tempat peneliti melakukan

penelitian. Diharapkan dengan produksi masal tersebut, siswa dapat

merasakan adanya media pembelajaran pengembangan tersebut, dan

meningkatkan kemampuan koneksi matematika siswa serta menambah

wawasan siswa tentang permainan tradisional Nasi Goreng Kecap.

Mengenai penelitian dan pengembangan ini, peneliti akan melalui

beberapa langkah-langkah berikut:

1. Penelitian dan Pengumpulan Data

a. Pemilihan Materi

Materi yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini

adalah materi perbandingan kelas VIII SMP/MTs semester ganjil.

Pemelihan materi ini berdasarkan alasan berikut:

1) Siswa belum bisa menentukan pola barisan bilangan dengan proses

yang benar. Banyak yang menggunakan jawaban tebakan.

2) Siswa belum bisa menggeneralisasikan pola barisan bilangan

menggunakan tabel maupun rumus.

b. Pemilihan Sekolah

Pemilihan sekolah pada penelitian dan pengembangan ini adalah

SMPN 1 Boyolangu dan SMPN 2 Sumbergempol. Pemilihan tersebut

didasarkan dengan beberapa alasan yaitu:

1) Peneliti alumni sekolah tersebut.


52

2) Siswa di sekolah tersebut lebih menyukai dengan media pembelajaran

online daripada pembelajaran konvensional yang monoton.

3) Penggunaan media pembelajaran yang minim.

2. Perencanaan

Perencanaan penelitian dan pengembangan ini dimulai dari

observasi dan wawancara di lokasi penelitian untuk mengetahui perlu

tidaknya pengembangan media pembelajaran tersebut jika diterapkan

di lokasi tersebut. Selanjutnya, mencari referensi untuk pembuatan

media pembelajaran dan membuat desain produk sampai pada tahap

validasi desain oleh para ahli. Kemudian, setelah direvisi, dilakukan uji

coba produk skala kecil dan skala besar. Pada tahap akhir dilakukan

produksi masal.

3. Desain Produk

a. Pembuatan Desain Produk

Perancangan desain pada media pembelajaran ini yaitu merancang

menu-menu yang digunakan dalam media seperti menu tujuan

pembelajaran, materi, video, evaluasi, daftar pustaka dan profil.

b. Tujuan

Tujuan dari penggunaan media pembelajaran Googlesite berbasis

Ethnomatematika ini adalah menyediakan media pembelajaran sebagai

pendamping proses pembelajaran, yang diharapkan dapat

meningkatkan kemampuan koneksi matematika siswa dan menambah

wawasan mengenai permainan tradisional Nasi Goreng Kecap pada

materi Pola Bilangan.


53

c. Komponen Produk

Produk yang diharapkan tentunya dapat membantu proses

pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu,

komponen produk diharapkan dapat membantu dalam proses

pembelajaran. Berikut format dari media pembelajaran Googlesite :

1) Tujuan Pembelajaran

a. Siswa mampu menentukan suku selanjutnya dari suatu barisan bilangan

dengan cara menggeneralisasi pola bilangan sebelumnya

b. Siswa mampu menggeneralisasi pola barisan bilangan menjadi suatu

persamaan

c. Siswa mengenal macam-macam barisan bilangan

d. Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pola bilangan.

2) Materi

a. Judul : Pola Bilangan

b. Kompetensi Inti

Tabel 3.1 Kompetensi Inti

Kompetensi Inti
1. Menghargai dan Menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, dan tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan
alam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
54

c. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung. Selanjutnya, untuk kompetensi

pengetahuan dan keterampilan didapat dari kebiasaan dan budaya di

sekolah melalui karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan masing-

masing siswa.

Tabel 3.2 Kompetensi Dasar dan Indikator

NO. KOMPETENSI DASAR INDIKATOR


PENCAPAIAN
KOMPETENSI
1. 3.1 Membuat generalisasi dari pola 3.1.1 Siswa mampu
pada barisan bilangan dan barisan menentukan suku selanjutnya
konfigurasi objek. dari suatu barisan bilangan
dengan cara menggeneralisasi
pola bilangan sebelumnya
3.1.2 Siswa mampu
menggeneralisasi pola barisan
bilangan menajdi suatu
persamaan
3.1.3 Siswa mengenal
macam-macam barisan
bilangan
2. 4.1 Menyelesaikan masalah yang 4.1.1 Siswa dapat
berkaitan dengan pola pada barisan menyelesaikan masalah yang
bilangan dan barisan konfigurasi objek. berkaitan dengan pola
bilangan.

d. Isi Materi pembelajaran

Isi dari materi pembelajaran ini adalah konsep pola bilangan,

generalisasi pola bilangan menggunakan tabel, generalisasi pola

bilangan menggunakan konfigurasi objek dan menemukan rumus pola

barisan bilangan. Selain itu, didalam materi pola bilangan ini

diintregasikan dengan permainan tradisional Nasi Goreng Kecap yang

nantinya membuat suasana pembelajaran menjadi lebih menarik dan


55

tidak membosankan. Siswa juga dapat menambah wawasan tentang

permainan tradisional tersebut.

3) Video Pembelajaran

Video pembelajaran ini berisi tentang materi pola bilangan yang

nantinya membantu siswa ketika siswa belum memahami materi dalam

bentuk bacaan.

4) Evaluasi

Bagian evaluasi berisi latihan soal yang sesuai dengan materi

pembelajaran yang sudah diberikan kepada siswa. Evaluasi ini

bermanfaat untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa

terhadap materi yang diberikan.

5) Daftar Rujukan

Daftar rujukan berisi rujukan materi yang digunakan dalam pembuatan

media pembelajaran Googlesite dengan pendekatan etnomatematika

materi pola bilangan.

6) Identitas Penulis

Identitas penulis berguna sebagai informasi bagi pembaca apabila

memberikan masukan atau tanggapan terkait karya penulis.

4. Validasi Desain

Setelah melakukan desain produk, selanjutnya dilakukan uji validitas

oleh 4 validator terdiri dari, 2 dosen ahli matematika Pascasarjana UIN

SATU Tulungagung dan 4 praktisi lapangan terdiri dari guru matematika

dan guru TIK SMPN 1 Boyolangu dan SMPN 2 Sumbergempol. Validasi

desain ini untuk mengetahui valid tidaknya bahan ajar untuk digunakan
56

dalam tahap penelitian selanjutnya yaitu uji coba produk. Berikut kriteria

validator ahli materi:

a. Memahami dan menguasai materi pengembangan

b. Memahami teknik penyajian materi

c. Memahami perkembangan materi

d. Memahami hubungan materi pengembangan dengan etnomatematika

Kriteria validator ahli materi ditujukan untuk 4 validator ahli materi

yaitu 2 dosen ahli matematika Pascasarjana UIN SATU Tulungagung dan

guru mata pelajaran matematika SMPN 1 Boyolangu dan SMPN 2

Sumbergempol. Selain itu, terdapat kriteria validator ahli media yaitu:

a. Memahami kesesuaian media pengembangan

b. Memahami kelayakan kegrafikan terkait desain Googlesite

c. Memahami kelayakan kegrafikan terkait desain materi Googlesite

d. Memahami hubungan kegrafikan media dengan permainan tradisional

Nasi Goreng Kecap.

Kriteria validator ahli media ditujukan untuk keempat validator yaitu 2

dosen ahli matematika Pascasarjana UIN SATU Tulungagung dan 2 guru

TIK SMPN 1 Boyolangu dan SMPN 2 Sumbergempol

5. Revisi Desain

Revisi desain dilakukan untuk menganalisa hasil dari uji validitas.

Revisi ini dilakukan berdasarkan hasil angket dari validator serta saran

yang diberikan oleh validator. Revisi akan terus dilakukan sampai

produk dikatakan valid dan layak untuk digunakan.


57

b. Uji Coba Produk

Uji coba produk dilakukan untuk mengetahui tingkat efektifitas dan

efisien bahan ajar pengembangan dengan cara menguji cobakan kepada siswa

pada kegiatan pembelajaran. Pada uji coba produk dilakukan dengan dua cara

yaitu uji coba kelompok kecil dan uji coba pemakaian atau uji coba lapangan.

1. Desain Uji Coba

Uji coba produk dilakukan dengan dua cara yaitu:

a. Uji Coba Kelompok Kecil

Uji kelompok kecil yaitu melakukan uji lapangan terbatas dengan

eksperimen.57 Pada penelitian ini uji coba dilakukan oleh 1 siswa yang dipilih

secara random dari masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan post-test.

b. Uji Coba Lapangan

Setelah dilakukan revisi produk, selanjutnya dilakukan uji coba lapangan.

Uji coba lapangan yaitu melakukan uji lapangan dengan subjek lebih besar

dan produk dikatakan hampir sempurna. Pada tahap ini dipilih siswa dari

masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol selain siswa yang

mengikuti uji coba kelompok kecil. Teknik pengumpulan data dilakukan

dengan memberikan post-test.

2. Subjek Uji Coba

Subjek uji coba dilakukan kepada siswa kelas VIII SMPN 1 Boyolangu

dan SMPN 2 Sumbergempol. Di SMPN 1 Boyolangu kelas kontrol dilakukan

pada kelas VIII F dan kelas eksperimen dilakukan pada kelas VIII G.

57
Putra, Research & Development..., hal. 126
58

sedangkan di SMPN 2 Sumbergempol kelas control dilakukan pada kelas B

dan kelas eksperimen pada kelas C. Peneliti melakukan penelitian pada subjek

kelas VIII G dan kelas VIII C untuk kelas eksperimen dengan alasan yaitu:

1) Siswa yang kurang memperhatikan guru saat guru menerangkan materi.

2) Siswa sulit mengkaitkan antar konsep matematika bahkan belum bisa

menyelesaikan permasalahan sehari-hari yg berkaitan dengan materi

pembelajaran.

3) Siswa merasa bosan, karena guru menggunakan metode ceramah.

3. Teknik Pengumpulan Data

Pada teknik pengumpulan data merupakan cara pengambilan data

yang tepat sesuai dengan tujuan penelitian, sebab ketepatan pemilihan

teknik pengumpulan data mempengaruhi hasil penelitian. Adapun

penggunaan teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah:

a. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

melalui pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan

rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang

sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan. Tujuan

utama observasi yaitu, untuk mengumpulkan data dan informasi

mengenai suatu fenomena dan untuk mengukur perilaku, tindakan dan

proses atau kegiatan yang sedang dilakukan suatu kelompok ataupun

individu.58

58
Sugiyono, Metode Penelitian ..., hal. 231
59

b. Wawancara

Wawancara digunakan apabila dalam peneliti kurang puas dengan

hasil observasi, dengan begitu dapat digunakan wawancara langsung

dalam pertemuan tatap muka. Wawancara dilakukan kepada guru mata

pelajaran matematika.

c. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi diperlukan untuk mengetahui jumlah siswa di

dalam kelas dan juga pengambilan data nilai raport semester genap saat

kelas VII untuk uji homogenitas pada keduanya. Dalam pengambilan

data nilai raport peneliti langsung meminta kepada guru pengampu

mata pelajaran matematika.

d. Tes

Jenis tes yang digunakan adalah post-test. Dimana siswa diberikan

perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan memberikan

materi melalui media pembelajaran pengembangan pada kelas

eksperimen, selanjutnya siswa diberikan soal post-test untuk

mengetahui perbandingan hasil belajar antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol.

e. Angket

Angket diberikan kepada validator ahli untuk mengetahui tingkat

kevalidan media pembelajaran hasil pengembangan, angket observasi

guru dan angket respons siswa setelah diterapkannya media

pmbelajaran hasil pengembangan.


60

4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan sebagai alat untuk mempermudah

pelaksanaan observasi dan juga menilai media pembelajaran yang

dikembangkan. Berdasarkan pada tujuan penelitian dan teknik

pengumpulan data, dirancang dan disusun instrumen sebagai berikut :

a. Instrumen Validasi Ahli Materi

Instrumen validasi berbentuk angket validasi terkait aspek

kelayakan isi, kelayakan penyajian, dan kelayakan bahasa. Validator

dalam hal ini harus memenuhi kriteria pemahaman dan penguasaan

materi, penyajian materi, dan perkembangan materi.

b. Instrumen Validasi Ahli Media

Instrumen validasi berbentuk angket validasi media terkait

pembuatan media pembelajaran Googlesite dengan pendekatan

etnomatematika dalam tampilannya. Validator dalam hal ini harus

memenuhi kriteria pemahaman kegrafikan dalam media, yaitu terkait

ukuran standar buku dan ahli desain media.

c. Instrumen Soal Post-Test

Instrumen tes ini terdiri dari 3 soal uraian. Soal tersebut nantinya

akan berbentuk data kuantitatif yang berguna untuk mengetahui

pengaruh adanya bahan ajar pengembangan. Sebelum instrumen tes

digunakan, dilakukan validasi soal post-test digunakan untuk

mengetahui kecocokan terhadap model pembelajaran dengan materi

yang digunakan. Validator dalam instrumen soal ini hendaknya ahli

dalam materi.
61

d. Angket Observasi Guru

Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui

penyebaran daftar pertanyaan atau isian untuk diisi langsung oleh

responsden seperti yang dilakukan dalam penelitian untuk menghimpun

pendapat umum.59 Pada penelitian ini angket observasi diberikan

kepada guru untuk mengetahui keterlaksanaan media pembelajaran

dikelas.

e. Angket Respons Siswa

Pada penelitian ini angket diberikan kepada siswa untuk

mengetahui respons siswa terhadap media pembelajaran yang

dikembangkan.

5. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proes mencari dan menyusun data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,

dengan cara mengorganisasi data ke dalam kategori , menjabarkan ke

dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih

mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.60 Pada

penelitian ini data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan kualitatif.

Berikut penjelasan mengenai data kualitatif dan kuantitatif :

a. Analisis Data Kualitatif

59
Abdurrahman Fathoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta:
PT Rineka Cipta, 2006), hal. 111
60
Sugiyono, Metode Penelitian ..., hal. 244
62

Data kualitatif dianalisis secara deskriptif kualitatif. Data kualitatif

diperoleh dari hasil saran dan komentar oleh para ahli sebagai bahan

perbaikan.

b. Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil analisis angket oleh validator ahli

dan hasil belajar responsden.

1) Analisis Data Angket Respons Validator Ahli

Analisis angket oleh validasi ahli menggunakan skala Likert 1-4.

Seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Pedoman Peskoran Hasil Angket

Kriteria Skor
Sangat Baik 4
Baik 3
Kurang 2
Sangat Kurang 1

Data hasil penilaian selanjutnya dianalisis untuk mengetahui tingkat

kevalidan dan revisi produk seperti pada tabel berikut:61

Tabel 3.4 Tingkat Validasi

No. Kriteria Tingkat Validasi


1 Valid (dapat digunakan tanpa
revisi)
2 Cukup Valid (dapat digunakan
dengan revisi)
3 Kurang Valid (revisi)
4 Tidak Valid (revisi)

Dengan didasarkan pada penilaian dengan persen62 :

61
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012),
hal. 313
62
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2017), hal. 102
63

( ) ( ) ( ) ( )

Berdasarkan tabel tingkat validasi, agar produk yang dihasilkan

dikatakan valid maka skor minimal yang harus diperoleh adalah .

Sehingga, produk dapat dikatakan cukup valid walaupun masih perlu

adanya revisi produk.

2) Analisis Data Angket Observasi Guru

Analisis angket menggunakan skala Likert 1-4 Seperti pada tabel

berikut:

Tabel 3.5 Pedoman Peskoran Hasil Angket Observasi Guru

Kriteria Skor
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Kurang Setuju 2
Tidak Setuju 1

Data hasil penilaian selanjutnya dianalisis untuk mengetahui tingkat

kevalidan dan revisi produk seperti pada tabel berikut:63

Tabel 3.6 Tingkat Kepraktisan

No. Kriteria Tingkat Kepraktisan


1 Respons Positif
2 Respons Cukup Positif
3 Kurang Ada Respons Positif
4 Tidak Ada Respons Positif

Dengan didasarkan pada penilaian dengan persen64 :

( ) ( ) ( ) ( )

63
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi....hal 313
64
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip …, hal. 102
64

Berdasarkan tabel tingkat kepraktisan, agar produk yang dihasilkan

dikatakan praktis maka skor minimal yang harus diperoleh adalah .

3) Analisis Data Angket Respons Siswa

Analisis angket menggunakan skala Likert 1-4 Seperti pada tabel

berikut:

Tabel 3.7 Pedoman Peskoran Hasil Angket Respons Siswa

Kriteria Skor
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Kurang Setuju 2
Tidak Setuju 1

Data hasil penilaian selanjutnya dianalisis untuk mengetahui tingkat

kevalidan dan revisi produk seperti pada tabel berikut:65

Tabel 3.8 Tingkat Kepraktisan

No. Kriteria Tingkat Kepraktisan


1 Respons Positif
2 Respons Cukup Positif
3 Kurang Ada Respons Positif
4 Tidak Ada Respons Positif

Dengan didasarkan pada penilaian dengan persen66 :

( ) ( ) ( ) ( )

Berdasarkan tabel tingkat kepraktisan, agar produk yang dihasilkan

dikatakan praktis maka skor minimal yang harus diperoleh adalah .

65
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi....hal 313
66
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip …, hal. 102
65

4) Analisis Data Hasil Belajar Siswa

Analisis data hasil belajar siswa digunakan untuk mengetahui

efektifitas dan efisien bahan ajar hasil pengembangan. Pengukuran ini

dilakukan dengan membandingkan hasil belajar antara kelas kontrol dan

kelas eksperimen. Sebelum membandingkan kedua kelas, harus diadakan

uji homogenitas dan uji normalitas. Adapun cara dari uji tersebut yaitu:

a) Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah untuk mengetahui apakah dua kelas memiliki

varians yang sama. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut67:

(1) Merumuskan Hipotesis

H0 : Data Homogen

H1 : Data Tidak Homogen

(2) Menghitung selisish masing-masing skor dengan rata-rata kelompok

(3) Menyiapkan tabel penolong

(4) Menghitung jumlah kuadrat antar kelompok (SSb)

(∑ ) ∑

(5) Menghitung Jumlah Kuadrat dalam Kelompok (SSW)

(∑ )

(6) Menghitung F hitung

67
MTs Nurul Huda Sukaraja, “Contoh Uji Homogenitas Levene”, dalam
https://www.slideshare.net/mukhamadfathoni1/contoh-uji-homogenitas-levene, diakses 10 Juni
2022 pukul 19.31 WIB
66

(7) Menghitung F tabel

(8) Menarik Kesimpulan

Fhitung > Ftabel, maka H0 diterima

Fhitung < Ftabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima

b) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi

normal atau tidak. Dengan adanya persyaratan normalitas data, maka data

dapat dilanjutkan penyajiannya dalam bentuk membedakan, mencari

hubungan, dan meramalkannya. Untuk uji ini dilakukan uji Saphiro Wilk

karena data kurang dari 50. Uji ini dilakukan dengan bantuan SPSS 23.

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:68

(1) Merumuskan Hipotesis

H0 : Berdistribusi Normal

H1 : Tidak Berdistribusi Normal

(2) Mengurutkan data dari terkecil hingga terbesar, kemudian

dikelompokkan menjadi dua bagian.

(3) Hitung statistika uji Shapiro Wilk

[∑ ( ]

∑( ̅)

68
Rani Nooraeni, “(Politeknik Statistika STIS) Shapiro Wilk Test,” dalam
https://www.youtube.com/watch?v=7NNzpmtmJQ4 , diakses 10 Juni 2022 Pukul 19.39 WIB
67

Keterangan:

= Data ke-i

= Angka ke pada data

= Koefisien Uji

(4) Hitung signifikansi uji, bandingkan dengan tabel Shapiro Wilk dan

lihat posisi probabilitan.

, maka H0 diterima

, maka H0 ditolak

c) Uji Hipotesis

Uji Hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis terbukti atau

tidak. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji Independent Sample

Test. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:69

(1) Merumuskan Hipotesis

H0 :

H1 :

(2) Menguji nilai hasil Post Test dengan SPSS 26

(3) Ketika nilai signifikasinya < 0,05 maka data tersebut memiliki signifikasi

yang tinggi

69
Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program
SPSS/Lisrel dalam Penelitian, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2016), hal. 490
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Proses Pembuatan Produk Googlesite

Penelitian dan pengembangan media pembelajaran Googlesite berbasis

Etnomatematika dalam meningkatkan kemampuan koneksi matematika

siswa dilakukan melalui beberapa tahap. Tahapan-tahapan tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Potensi dan Masalah

Kegiatan di tahap ini adalah melakukan identifikasi masalah yang ada

pada kelas VIII di SMPN 1 Boyolangu dan SMPN 2 Sumbergempol.

Identifikasi masalah yang ada dilapangan dilakukan dengan melaksanakan

wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran matematika, yang

dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2022. Yang pertama adalah Ibu

Paramita Afiastuti, S.Pd. dan Ibu Dra. Ririn Susetyani. Berdasarkan hasil

wawancara diperoleh data bahwa sebagian besar siswa masih kurang

mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi terutama dalam

kemampuan koneksi matematikanya. Hal ini terbukti dengan siswa belum

bisa mengkaitkan antar konsep matematika dalam satu bab. Selain itu,

siswa juga masih belum bisa mengkaitkan konsep matematika dengan

kehidupan sehari-hari sehingga dengan adanya produk Googlesite berbasis

Etnomatematika ini diharapkan siswa dapat mengkaitkan antar konsep

matematika, dengan mata pelajaran lain dan kehidupan sehari-hari.

68
69

Beberapa faktor penyebab siswa belum dapat mengembangkan

kemampuan literasi matematis, diantaranya : 1). Kurangnya latihan-latihan

soal yang diberikan oleh guru. 2) Kurangnya model soal yang bervariasi

seperti soal-soal cerita. 3) Kurangnya ketelitian siswa dalam

menyelesaikan masalah yang diberikan.

Kegiatan observasi siswa dilakukan peneliti terhadap hasil kerja siswa

dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Dari hasil observasi

dapat disimpulkan bahwa siswa dalam kelas eksperimen yang akan diteliti

pada umumnya memiliki kemampuan koneksi matematika rendah dan

sering kurang teliti, kebanyakan dari siswa lebih menyukai langkah-

langkah langsung jawaban tanpa menuliskan apa yang diketahui dan

ditanya. Hal ini disebabkan karena siswa belum pernah menjumpai media

pembelajaran yang isinya terstruktur dan melalui beberapa fase dalam

pengerjaan soal latihan serta konsep yang diberikan dikaitkan dengan

budaya yang nantinya akan mempermudah siswa dalam memahami

konsep yang diberikan. Atas dasar permasalahan itu peneliti akan

mengembangkan media pembelajaran Googlesite berbasis Etnomatematika

dalam meningkatkan kemampuan koneksi matematika siswa. Materi yang

diambil dalam penelitian ini adalah materi pola bilangan. Media ini dapat

diakses melalui link https://sites.google.com/view/belajarpolabilangan/

2. Desain Produk

a. Halaman Awal Media Pembelajaran

Halaman awal pada media pembelajaran ini berisikan judul dan menu

yang akan digunakan dalam pembelajaran. Judul media pembelajaran pada


70

penelitian dan pengembangan ini adalah “ Ayo Belajar Pola Bilangan,

Cara Asyik Belajar sambil Bermain”. Berikut draf halaman awal media

pembelajaran pada penelitian dan pengembangan :

Gambar 4.1 Halaman Awal Media Pembelajaran

b. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran merupakan salah satu menu dalam media

pembelajaran ini. Menu ini berisikan tujuan dari proses pembelajaran yang

akan dilakukan guru dan siswa. Tujuan pembelajaran ini adalah ;

1) Menentukan suku selanjutnya dari suatu barisan bilangan dengan

cara mengetahui rumus pola bilangan

2) Menentukan pola barisan bilangan menjadi suatu persamaan

3) Menyebutkan macam-macam barisan bilangan

4) Menentukan rumus pola bilangan dari suatu masalah yang berkaitan

dengan pola bilangan.

Berikut draf tujuan pembelajaran pada media pembelajaran penelitian

dan pengembangan :
71

Gambar 4.2 Draf Tujuan Pembelajaran

c. Materi Pembelajaran

Menu berikutnya dari media pembelajaran ini adalah materi

pembelajaran. Menu ini berisikan materi dan contoh soal yang akan

dipelajari oleh siswa saat pembelajaran berlangsung. Dalam menu materi

pembelajaran terdapat materi pola bilangan beserta penjelasan tentang

permainan Nasi Goreng Kecap yang nantinya akan dimainkan oleh semua

siswa. Selain itu terdapat contoh soal yang akan membantu siswa untuk

lebih memahami materi pola bilangan. Berikut draf materi pembelajaran :

Gambar 4.3 Draf Materi Pembelajaran

d. Video Pembelajaran

Menu berikutnya adalah video pembelajaran. Dalam menu ini, terdapat

beberapa video pembelajaran yang berkaitan dengan materi pola bilangan.


72

Ketika siswa belum memahami materi berupa tulisan, siswa dapat melihat

video pembelajaran ini agar lebih memahami materi yang disampaikan.

Berikut draf video pembelajaran :

Gambar 4.4 Draf Video Pembelajaran

e. Evaluasi

Evaluasi adalah menu dimana siswa diberikan latihan soal yang

berkaitan dengan materi pola bilangan dan permainan Nasi Goreng Kecap.

Berikut draf evaluasi pada media pembelajaran ini :

Gambar 4.5 Draf Evaluasi Media Pembelajaran

f. Daftar Pustaka

Menu berikutnya adalah daftar pustaka. Menu ini berisi sumber

sumber yang digunakan dalam penyusunan materi pembelajaran pola

bilangan dan permainan Nasi Goreng Kecap. Berikut draf daftar pustaka

pada media pembelajaran ini


73

Gambar 4.6 Draf Daftar Pustaka Media Pembelajaran

g. Profil Penulis

Menu terakhir adalah profil penulis. Di menu ini dituliskan biografi

penulis yang menyusun media pembelajaran. mulai dari foto, nama, TTL

dan seterusnya. Berikut draf profil penulis pada media pembelajaran :

Gambar 4.7 Draf Profil Penulis

B. Analisis Data

1. Analisis Data Angket Validasi

a. Analisis Data Validasi Ahli Media

Validasi ahli media ditujukan kepada 2 dosen UIN Sayyid Ali

Rahmatullah Tulungagung yaitu, Bapak Dr. Syaiful Hadi, M.Pd. (V1) dan

Bapak Dr. Muniri, M.Pd. (V2). Selain itu, praktisi lapangan ditujukan

kepada guru mata pelajaran TIK SMPN 1 Boyolangu yaitu, Ibu Titis
74

Sunarti, S.Pd. (V3) dan guru mata pelajaran TIK SMPN 2 Sumbergempol

yaitu, Ibu Surati, S.Kom. (V4).

Tabel 4.1 Analisis Hasil Validasi Ahli Media

Indikator Butir Penilaian Penilaian


Penilaian V1 V2 V3 V4
Desain 1. Penampilan unsur tata letak 4 3 3 3
Sampul pada sampul buku muka,
Website belakang dan punggung secara
(Cover) harmonis memiliki irama dan
kesatuan serta konsisten
2. Warna unsur tata letak 3 2 3 3
harmonis
dan memperjelas fungsi
3. Huruf yang digunakan menarik dan mudah dibaca
a. Ukuran huruf setiap 3 3 4 2
halaman lebih
dominan dan proporsional

b. Warna tulisan judul website 3 3 3 4


kontras
dengan warna latar
belakang

4. Tidak menggunakan terlalu 3 3 3 3


banyak
kombinasi huruf

5. Ilustrasi sampul website


a. Menggambarkan isi/materi 3 4 3 3
ajar
dan mengungkapkan
karakter
obyek.
b. Bentuk, warna, ukuran, 4 3 3 4
proporsi obyek sesuai
realita

Desain Isi 6. Konsistensi tata letak


Website a. Penempatan unsur tata letak 3 3 3 3
konsisten berdasarkan pola
b. Pemisahan antar paragraf 3 4 3 3
jelas
7. Unsur tata letak harmonis
a. Bidang cetak dan marjin 3 3 3 3
proporsional
b. Spasi antar teks dan ilustrasi 3 3 3 3
75

sesuai
8. Unsur tata letak ilustrasi 3 4 3
halaman muka Googlesite dan 4
keterangan gambar lengkap
9. Tata letak mempercepat pemahaman
a. Penempatan 3 3 3 3
hiasan/ilustrasi/Googlesite
sebagai latar belakang
dalam penyajian materi
tidak mengganggu
judul/teks
b. Penempatan judul, subjudul, 3 3 3 3
ilustrasi, dan keterangan
gambar tidak mengganggu
pemahaman
10. Tipografi isi buku sederhana
a. Tidak menggunakan terlalu 3 3 4 3
banyak jenis huruf
b. Penggunaan variasi huruf 4 3 4 3
(bold,
italic, all capital, small
capital)
tidak berlebihan
c. Spasi antar huruf normal 3 3 3 2
11. Ilustrasi Isi
a. Mampu mengungkapkan 3 3 3 3
makna/arti dari objek

b. Bentuk akurat dan 3 4 3 2


proporsional
sesuai dengan kenyataan
c. Kreatif dan dinamis 3 3 3 3
14. Kesesuaian etnomatematika 3 3 3 3
dengan materi pola bilangan
Jumlah 67 65 67 69
Persentase 79 77 79 70
% % % %
Rata-Rata 77%
Keterangan Valid

Berdasarkan tabel 4.1, hasil validasi ahli media menunjukkan rata-rata

persentase validasi diatas 77%, hal ini membuktikan bahwa media

dikatakan valid.
76

Selain itu, validator juga memberikan saran atau komentar terkait

penilaian media pembelajaran. V1 dan V3 tidak memberikan saran atau

komentar. Sebaliknya V2 dan V4 memberikan saran atau komentar terkait

media pembelajaran. Berikut saran atau komentar V2 dan V4 terkait media

pembelajaran disajikan pada tabel 4.2:

Tabel 4.2 Saran atau Komentar V4 Terkait Media Pembelajaran

No. Saran/ Komentar


1. Cukup bagus, jika tampilan disertai
warna berbeda
2. Ukuran font sebaiknya diperbesar pada
lembar tujuan dan evaluasi

Berdasarkan saran atau komentar dari V2, V4 dan juga V1, V3 yang

tidak memberikan saran atau komentar, maka hal ini dapat menguatkan

hasil validasi V1, V2, V3, dan V4 yang menghasilkan kriteria valid.

b. Analisis Data Validasi Ahli Materi

Validasi ahli materi ditujukan kepada 2 dosen UIN Sayyid Ali

Rahmatullah Tulungagung yaitu, Bapak Dr. Syaiful Hadi, M.Pd. (V1) dan

Bapak Dr. Muniri, M.Pd. (V2). Selain itu, praktisi lapangan ditujukan

kepada guru mata pelajaran matematika SMPN 1 Boyolangu yaitu, Ibu

Paramita Afiastuti, S.Pd. (V3) dan guru mata pelajaran matematika SMPN

2 Sumbergempol yaitu, Ibu Dra. Ririn Susetyani (V4). Berikut tabel hasil

validasi ahli materi :


77

Tabel 4.3 Hasil Validasi Ahli Materi

Indikator Butir Penilaian Penilaian


Penilaian V1 V2 V3 V4
I. ASPEK KELAYAKAN ISI
Kesesuaian 1. Kelengkapan materi 3 2 3 4
Materi dengan 2. Keluasan materi 3 2 3 3
SK dan KD 3. Kedalaman materi 3 3 3 3
Keakuratan 4. Keakuratan konsep dan 4 3 3 3
Materi definisi
5. Keakuratan fakta dan data 3 3 3 3
6. Keakuratan contoh dan 3 2 3 3
kasus
7. Keakuratan gambar, 4 3 3 3
diagram, dan ilustrasi
8. Keakuratan istilah 3 4 3 3
9. Keakuratan notasi simbol, 3 4 3 3
dan ikon
Kemutakhiran 10. Kesesuaian materi dengan 3 3 3 4
Materi perkembangan matematika
11. Menggunakan contoh dan 3 3 3 3
kasus yang ada di Indonesia
Mendorong 12. Mendorong rasa ingin tahu 3 3 3 4
Keingintahuan
II. ASPEK KELAYAKAN PENYAJIAN
Teknik 13. Keruntutan konsep 3 3 4 3
Penyajian
Pendukung 14. Pembangkit motivasi belajar 3 3 4 4
Penyajian pada awal bab
15. Contoh-contoh soal 3 3 3 3
16. Soal latihan di akhir materi 3 3 3 3
17. Pengantar 4 4 3 3
18. Daftar pustaka 3 4 3 4
19. Etnomatematika 4 3 3 4
20. Googlesite 4 3 3 3
21. Permainan Tradisional NGK
Penyajian 22. Keterlibatan peserta didik 3 3 3 4
Pembelajaran
Koherensi dan 23. Keutuhan makna dalam 3 3 4 3
Keruntutan bab/subbab
Alur Pikir
III. ASPEK KELAYAKAN BAHASA
Lugas 23. Ketepatan struktur kalimat 3 3 3 3
Komunikatif 24. Keefektifan kalimat 3 3 3 3
Dialogis dan 25. Kebakuan istilah 3 3 3 3
Interaktif 26. Pemahaman terhadap pesan 3 3 3 3
Kesesuaian atau Informasi
dengan 27. Kemampuan memotivasi 3 3 2 3
Perkembangan peserta didik
Peserta Didik 28. Mendorong berpikir kritis 3 3 3 3
78

29. Kesesuaian dengan tingkat 3 3 3


perkembangan intelektual 3
peserta didik
30. Kesesuaian dengan tingkat 3 3 3 3
perkembangan emosional
peserta didik
Kesesuaian 31. Ketepatan bahasa 3 3 3 4
dengan 32. Ketepatan ejaan 3 3 3 3
Kaidah
Bahasa
Jumlah 102 100 98 108
Persentase 79 78 76 83
% % % %
Rata-Rata 79%
Keterangan Valid

Berdasarkan tabel 4.3, hasil validasi ahli materi menunjukkan rata-rata

persentase validasi diatas 79%, hal ini membuktikan bahwa materi pada

media pembelajaran dikatakan valid.

Selain itu, validator juga memberikan saran atau komentar terkait

penilaian materi pembelajaran. V1, V3, dan V4 tidak memberikan saran

atau komentar. Sebaliknya V2 memberikan saran atau komentar terkait

materi pembelajaran. Berikut saran atau komentar V2 terkait materi

pembelajaran yang disediakan dalam tabel 4.4

Tabel 4.4 Saran atau Komentar V2 Terkait Materi Pembelajaran

No. Saran/ Komentar


1.Sangat bagus jika diperkaya dengan contoh
yang relevan dengan kondisi siswa

Berdasarkan saran atau komentar V2 dan juga V1, V3, dan V4 yang

tidak memberikan saran atau komentar, maka hal ini dapat menguatkan

hasil validasi V1, V2, V3, dan V4 yang menghasilkan kriteria valid.
79

c. Analisis Data Validasi Soal Post Test

Validasi soal post test ditujukan kepada 2 dosen UIN Sayyid Ali

Rahmatullah Tulungagung yaitu, Bapak Dr. Syaiful Hadi, M.Pd. (V1) dan

Bapak Dr. Muniri, M.Pd. (V2). Selain itu, praktisi lapangan ditujukan

kepada guru mata pelajaran matematika SMPN 1 Boyolangu yaitu, Ibu

Paramita Afiastuti, M.Pd. (V3) dan guru mata pelajaran matematika

SMPN 2 Sumbergempol yaitu, Ibu Dra. Ririn Susetyani (V4). Berikut

tabel hasil validasi soal post test :

Tabel 4.5 Analisis Hasil Validasi Soal Post Test

Soal Indikator Kriteria Penilaian


Validasi
V1 V2 V3 V4
1. Berapa Koneksi Ketepatan 4 4 4 3
banyak antar topic penggunaan
suku kata matematika bahasa/kata
dari kata (bilangan) Kesesuaian soal 3 4 4 3
kunci dengan
yang kompetensi
digunakan dasar
dalam Kejelasan yang 4 4 4 4
proses diketahui dan
tunjuk jari yang ditanya
pada Kesesuaian 3 4 3 3
tahap dua banyak soal
permaina dengan alokasi
n waktu yang
tradisiona disediakan
l NGK ? Soal tidak 4 4 3 3
menimbulkan
penafsiran
ganda
2. Isilah titik Koneksi Ketepatan 4 4 4 3
titik antar topic penggunaan
dibawah matematika bahasa/kata
ini sesuai (bilangan)
dengan
permaina Kesesuaian soal 3 3 4 3
n NGK dengan
yang kompetensi
kalian dasar
lakukan. Kejelasan yang 3 4 4 4
a. Naga diketahui dan
80

Banya yang ditanya


k jari : Kesesuaian 3 4 3 3
1,7,…, banyak soal
… dengan alokasi
Hasil waktu yang
bagi disediakan
dan Soal tidak 3 4 3 3
sisa menimbulkan
jika penafsiran
dibagi ganda
…* :
…,…,
…,…
b. Singa
Banya
k jari :
2,8,…,

Hasil
bagi
dan
sisa
jika
dibagi
…* :
…,…,
…,…
c. Gorilla
Banya
k jari :
3,9,…,

Hasil
bagi
dan
sisa
jika
dibagi
…* :
…,…,
…,…
d. Rengit
Banya
k jari :
4,10,
…,…
Hasil
bagi
dan
sisa
jika
dibagi
81

…* :
e. Kelela
war
Banya
k jari :
5,11,
…,…
Hasil
bagi
dan
sisa
jika
dibagi
…* :
…,…,
…,…
f. Capun
g
Banya
k jari :
6,12,
…,…
Hasil
bagi
dan
sisa
jika
dibagi
…* :
…,…,
…,…
*isilah
sesuai
jawaba
n
bagian
a
3. Rumusan Koneksi Ketepatan 3 4 4 3
pola antar topic penggunaan
bilangan matematika bahasa/kata
dari (bilangan) Kesesuaian soal 4 3 3 4
permaina dengan
n tersebut kompetensi
adalah… dasar
Kejelasan yang 4 4 4 4
diketahui dan
yang ditanya
Kesesuaian 4 4 4 3
banyak soal
dengan alokasi
waktu yang
disediakan
82

Soal tidak 4 3 4 4
menimbulkan
penafsiranganda
4. Di Koneksi Ketepatan 3 4 4 3
Kecamata antar penggunaan
n materi bahasa/kata
Boyolang denga ilmu
Kesesuaian soal 3 4 4 4
u lain selain
dengan
diadakan matematik
kompetensi
lomba (fisika)
dasar
permaina
Kejelasan yang 4 4 3 4
n NGK
diketahui dan
dengan
yang ditanya
peserta
Kesesuaian 4 4 4 3
mencapai
banyak soal
30
dengan alokasi
kelompok
waktu yang
. Untuk
disediakan
kelompok
pertama Soal tidak 3 4 4 4
berjarak 2 menimbulkan
meter dari penafsiran
panggung ganda
pembukaa
n dan
antar
peserta
diberikan
jarak 3
meter.
Berapa
jarak
antara
peserta ke
27 dan
panggung
pembukaa
n?
5. Dalam Koneksi
acara dengan Ketepatan 3 4 3 4
perlomba kehidupan penggunaan
an sehari-hari bahasa/kata
permaina Kesesuain soal 4 4 4 3
n NGK dengan
telah kompetensi
ditata dasar
kursi Kejelasan yang 4 3 4 4
untuk diketahui dan
penonton. ditanya
Pada baris Kesesuaian 3 3 3 4
pertama banyak soal
terdapat 4 dengan alokasi
waktu yang
83

kursi dan disediakan


setiap Soal tidak 3 4 3 4
baris menimbulkan
berikutny penafsiran
a ganda
bertamba
h 2 kursi.
Jika
didalam
acara
tersebut
terdapat
15 barisan
kursi.
Berapa
jumlah
kursi pada
baris ke
13 ?
Jumlah 92 76 80 80
Persentase 92 76 80 80
% % % %
Rata-Rata 82%
Keterangan Valid

Berdasarkan hasil validasi soal post test yang dilakukan oleh validator

ahli, sesuai dengan kriteria validasi menurut Suharsimi, maka soal post test

dikatakan valid.

Selain itu, validator juga memberikan saran atau komentar terhadap

penilaian soal post test. Berikut saran atau komentar validator:

Tabel 4.6 Saran atau Komentar Validator untuk Soal Post Test

Validator Saran/Komentar
V2 Gunakan struktur kata yang mudah
dipahami subjek

Berdasarkan saran atau komentar validator maka dapat disimpulkan

bahwa soal post test valid.


84

2. Analisis Data Hasil Angket

Analisis data hasil angket melalui analisis data hasil angket observasi

keterlaksanaan media pembelajaran Googlesite berbasis Etnomatematika

dan angket respons siswa mengenai media pembelajaran Googlesite

berbasis Etnomatematika yang dilakukan pada akhir pertemuan oleh guru

mata pelajaran matematika di SMPN 1 Boyolangu dan SMPN 2

Sumbergempol dan siswa kelas VIII Eksperimen SMPN 1 Boyolangu dan

siswa kelas VIII Eksperimen SMPN 2 Sumbergempol. Analisis data

selengkapnya disajikan pada tabel berikut ini.


Tabel 4.7 Analisis Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Media
Pembelajaran

Observer Rata-
Persentase
rata
No. Aspek Penilaian Kepraktisan Keterangan
1 2 Tiap
(dalam %)
Aspek
1 Siswa tidak mengalami
kesulitan dalam
menggunakan media Respons
4 3 3,5 87,5
pembelajaran Positif
Googlesite untuk
kegiatan belajar
2 Siswa dapat
menyesuaikan alokasi
waktu dalam Respons
3 4 3,5 87,5
penggunaan media Positif
pembelajaran
Googlesite
3 Siswa dapat
melaksanakan instruksi
Respons
yang diminta dalam 4 4 4 100
Positif
media pembelajaran
Googlesite
4 Siswa dapat memahami
sajian materi yang ada
Respons
pada media 4 4 4 100
Positif
pembelajaran
Googlesite
5 Tes akhir pada media
pembelajaran Respons
4 4 4 100
Googlesite sudah sesuai Positif
dengan materi yang
85

terdapat pada media


pembelajaran
Googlesite
6 Media Pembelajaran
Googlesite dapat Respons
4 4 4 100
digunakan sebagai Positif
sumber belajar
Rata-rata Respons
3,83 95,83
Positif

Tabel 4.8 Saran Observer terhadap Keterlaksanaan Pengembangan


Media Pembelajaran

Observer Saran
Observer 1 Bisa diperbanyak soal-soal yang kontekstual
Observer 2 Perbanyak contoh soal disetiap subbab yang diberikan

Keterangan:

Observer 1: Ibu Paramita Afiastuti, S.Pd.

Observer 2: Ibu Dra. Ririn Susetyani

Berdasarkan Tabel 4.7 terlihat bahwa hasil observasi

keterlaksanaan pengembangan media pembelajaran Googlesite berbasis

Etnomatematika bersifat positif dengan besar rata-rata respons positifnya

adalah 95,83%.

Tabel 4.9 Analisis Data Hasil Angket Respons Siswa di SMPN 1


Boyolangu

Persentase
Rata-rata
No Pernyataan Kepraktisan Keterangan
skor
(dalam %)
Kemudahan Penggunaan
A.

Penggunaan Googlesite
1 3,35 83,75 Respons
dalam pembelajaran dapat
Positif
menghemat waktu dan
efisien digunakan dalam
pembelajaran
86

Materi dalam Googlesite


3.40 Respons
2 mudah saya pahami 85
Positif
Penyajian materi pada
3.64 Respons
3 Googlesite lebih praktis 91
Positif
dan dapat saya pelajari
secara berulang
Uraian materi dan latihan
3,50 Respons
4 yang ada pada Googlesite 87,50
Positif
jelas dan sederhana
Bahasa yang digunakan
3.64 Respons
5 pada Googlesite mudah 91
Positif
saya
Pahami
Googlesite praktis dan
3.35 Respons
6 mudah saya bawa karena 83,75
Positif
dapat diakses dimana saja
Saya dapat menuangkan ide
3.40 Respons
7 saya melalui pertanyaan 85
Positif
yang diberikan
pada latihan soal
Saya dapat belajar mandiri
3.30 Respons
8 sesuai dengan kemampuan 82,50
Positif
belajar saya
9 Latihan soal yang ada pada
Googlesite memberikan 3.50 87,50 Respons
kesempatan kepada saya Positif
untuk dapat mengasah
kemampuan koneksi
matematika
Kemenarikan Sajian
B.
Desain tampilan penyajian 3.80 Respons
95
1 Googlesite menarik untuk Positif
dilihat
Isi materi dalam Googlesite
Respons
2 dilengkapi ilustrasi, 3.80 95
Positif
gambar, foto
yang sesuai dengan materi
Saya dapat membaca jelas Respons
3 3,64 91
font Positif
pada Googlesite
Kombinasi warna yang Respons
4 3,73 93
digunakan Positif
dalam Googlesite sudah
menarik
87

Manfaat
C
Googlesite membantu saya
3.64 Respons
1 dalam 91
Positif
memahami konsep pola
bilangan
Googlesite dapat 3,73 Respons
2 93
menggantikan Positif
catatan saya.
Googlesite membantu saya
3 dalam menghubungkan 3.40 85 Respons
materi yang dipelajari Positif
dengan kehidupan
sehari-hari.
Googlesite dapat
4 membantu pengetahuan 3.40 85 Respons
ingatan saya Positif
dan penyempurnaan materi
yang
saya pelajari.
Googlesite dapat 3.50 86.50 Respons
membantu saya dalam Positif
5 mengkaitkan materi
matematika dengan
pelajaran lain
Googlesite dapat 3.64 87.25 Respons
membantu saya dalam Positif
6 mengkaitkan antar materi
matematika
Googlesite dapat saya
3.50 Respons
7 gunakan 87,50
Positif
dimana saja dan
kapan saja.
Googlesite membuat saya
3.35 Respons
8 menjadi aktif dalam 83,75
Positif
pembelajaran matematika
Googlesite dapat 3.50 Respons
9 87,50
memotivasi saya Positif
dalam belajar
Googlesite dapat
3.64 Respons
10 menambah wawasan 91
Positif
saya dalam materi
pola bilangan
3,53 88,32 Respons
Rata-rata
Positif
88

Tabel 4.10 Analisis Data Hasil Angket Respons Siswa di SMPN 2


Sumbergempol
Persentase
Rata-rata
No Pernyataan Kepraktisan Keterangan
skor
(dalam %)
Kemudahan Penggunaan
A.

Penggunaan
1 3,40 84.10 Respons
Googlesite dalam
Positif
pembelajaran dapat
menghemat waktu dan
efisien digunakan
dalam pembelajaran

Materi pada
3.40 Respons
2 Googlesite mudah 85
Positif
saya dipahami
Penyajian materi pada
3.56 Respons
3 Googlesite lebih 87.76
Positif
praktis dan dapat
saya pelajari secara
berulang
Uraian materi dan
3,50 Respons
4 latihan yang ada pada 87,50
Positif
Googlesite jelas dan
sederhana
Bahasa yang
3.64 Respons
5 digunakan pada 91
Positif
Googlesite mudah
saya
Pahami
Googlesite praktis dan
3.35 Respons
6 mudah saya bawa 83,75
Positif
karena dapat diakses
dimana saja
Saya dapat
3.40 Respons
7 menuangkan ide saya 85
Positif
melalui pertanyaan
yang diberikan
pada latihan soal
Saya dapat belajar
3.30 Respons
8 mandiri sesuai dengan 82,50
Positif
kemampuan belajar
saya
9 Latihan soal yang ada
pada Googlesite 3.50 87,50 Respons
memberikan Positif
kesempatan kepada
saya untuk dapat
89

mengasah
kemampuan koneksi
matematika
Kemenarikan Sajian
B.
Desain tampilan 3.80 Respons
95
1 penyajian Positif
Googlesite menarik
untuk dilihat
Isi materi dalam
Respons
2 Googlesite dilengkapi 3.80 95
Positif
ilustrasi, gambar, foto
yang sesuai dengan
materi
Saya dapat membaca Respons
3 3,64 91
jelas font Positif
pada Googlesite
Kombinasi warna yang Respons
4 3,73 93
digunakan Positif
dalam Googlesite
sudah menarik
Manfaat
C
Googlesite membantu
3.64 Respons
1 saya dalam 91
Positif
memahami konsep pola
bilangan
Googlesite 3,73 Respons
2 93
dapat Positif
menggantikan
catatan saya.
Googlesite membantu
3 saya dalam 3.40 85 Respons
menghubungkan Positif
materi yang
dipelajari dengan
kehidupan sehari-
hari.
Googlesite dapat
4 membantu 3.40 85 Respons
pengetahuan ingatan Positif
saya dan
penyempurnaan materi
yang saya pelajari.
Googlesite dapat 3.50 86.50 Respons
membantu saya dalam Positif
5 mengkaitkan materi
matematika dengan
pelajaran lain
Googlesite dapat 3.64 87.25 Respons
membantu saya dalam Positif
6 mengkaitkan antar
materi matematika
90

Googlesite dapat saya


3.50 Respons
7 gunakan 87,50
Positif
dimana saja
dan kapan saja.
Googlesite membuat
3.35 Respons
8 saya menjadi aktif 83,75
Positif
dalam
pembelajaran
matematika
Googlesite dapat 3.50 Respons
9 87,50
memotivasi saya Positif
dalam belajar
Googlesite dapat
3.64 Respons
10 menambah 91
Positif
wawasan saya
dalam materi
pola bilangan
3,53 89,36 Respons
Rata-rata Positif

Berdasarkan Tabel 4.9 dan Tabel 4.10 terlihat bahwa hasil angket

respons siswa mengenai Media Pembelajaran Googlesite mendapatkan

respons positif dengan rata-rata sebesar 88,32% dan 89,36%, sehingga

dapat disimpulkan bahwa pengembangan media pembelajaran Googlesite

berbasis Etnomatematika dalam meningkatkan kemampuan koneksi

matematika tersebut praktis dan dapat digunakan sebagai media

pembelajaran untuk siswa kelas VIII SMP/MTs sederajat.

3. Analisis Hasil Uji Coba Pengembangan Media Pembelajaran Googlesite

Berbasis Etnomatenatika

a. Uji Homogenitas Pra Uji Coba

Sebelum diberikan perlakuan beda, untuk mengetahui kedua kelas

tersebut berasal dari populasi yang memiliki varians yang sama, maka

kedua kelas diuji homogenitas dengan mengambil nilai raport kelas 7


91

semester 2. Berikut data nilai raport kelas 7 semester 2 dari kedua kelas

tersebut:

Tabel 4.11 Nilai Raport Kelas 7 Semester 2 Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol SMPN 1 Boyolangu

No. Nama Siswa Nilai Nama Siswa Nilai


(Kelas Kontrol) (Kelas Eksperimen)
1 F1 72 G1 76
2 F2 79 G2 72
3 F3 80 G3 70
4 F4 79 G4 80
5 F5 75 G5 79
6 F6 79 G6 79
7 F7 70 G7 79
8 F8 80 G8 79
9 F9 76 G9 75
10 F10 72 G10 79
11 F11 76 G11 79
12 F12 77 G12 79
13 F13 77 G13 76
14 F14 69 G14 75
15 F15 79 G15 75
16 F16 79 G16 69
17 F17 76 G17 79
18 F18 69 G18 75
19 F19 79 G19 79
20 F20 75 G20 79
21 F21 77 G21 79
22 F22 77 G22 79
23 F23 76 G23 80
24 F24 79 G24 79
25 F25 79 G25 70
26 F26 74 G26 80
27 F27 76 G27 79
28 F28 79 G28 75
29 F29 80 G29 80
30 F30 79 G30 79
31 F31 80 G31 75
32 F32 69 G32 78
33 F33 70 G33 75
34 F34 79 G34 75
92

35 F35 79 G35 80
36 F36 69 G36 69
37 F37 80 G37 75
38 F38 75 G38 75
39 F39 76 G39 79

Setelah studi dokumentasi dilakukan, maka data diuji homogenitas

menggunakan SPSS 26. Kedua data tersebut dikatakan homogen jika taraf

signifikansi , jika taraf signifikansi maka kedua data

dikatakan tidak homogen.

Berikut hasil uji homogenitas untuk kedua kelas tersebut melalui SPSS

26:

Tabel 4.12 Hasil Output Uji Homogenitas Nilai Raport SMPN 1

Boyolangu

Test of Homogeneity of Variances


Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Nilai_Raport Based on Mean 2.858 1 76 .095
Based on Median 2.717 1 76 .103

Based on Median and with 2.717 1 73.222 .104


adjusted df
Based on trimmed mean 2.573 1 76 .113

Berdasarkan hasil uji homogenitas diperoleh taraf signifikansinya lebih

dari Maka kelas kontrol dan kelas eksperimen homogen. Selanjutnya

akan dilakukan uji homogen untuk kelas control dan kelas eksperimen di

SMPN 2 Sumbergempol. kelas diuji homogenitas dengan mengambil nilai

raport kelas 7 semester 2.


93

Berikut data nilai raport kelas 7 semester 2 dari kedua kelas tersebut:

Tabel 4.13 Nilai Raport Kelas 7 Semester 2 Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol SMPN 2 Sumbergempol

No. Nama Siswa Nilai Nama Siswa Nilai


(Kelas Kontrol) (Kelas Eksperimen)
1 B1 72 C1 75
2 B2 76 C2 72
3 B3 69 C3 70
4 B4 75 C4 81
5 B5 74 C5 72
6 B6 75 C6 78
7 B7 72 C7 79
8 B8 74 C8 79
9 B9 76 C9 75
10 B10 72 C10 76
11 B11 74 C11 79
12 B12 78 C12 75
13 B13 79 C13 76
14 B14 71 C14 72
15 B15 76 C15 74
16 B16 79 C16 69
17 B17 77 C17 70
18 B18 70 C18 75
19 B19 78 C19 79
20 B20 79 C20 79
21 B21 79 C21 75
22 B22 74 C22 76
23 B23 74 C23 80
24 B24 79 C24 79
25 B25 76 C25 70
26 B26 72 C26 80
27 B27 73 C27 79
28 B28 78 C28 75
29 B29 81 C29 80
30 B30 72 C30 79
31 B31 74 C31 75
32 B32 69 C32 78
33 B33 71 C33 69
94

Setelah studi dokumentasi dilakukan, maka data diuji homogenitas

menggunakan SPSS 26. Kedua data tersebut dikatakan homogen jika taraf

signifikansi , jika taraf signifikansi maka kedua data

dikatakan tidak homogen.

Berikut hasil uji homogenitas untuk kedua kelas tersebut melalui SPSS

26:

Tabel 4.14 Hasil Output Uji Homogenitas Nilai Ulangan Raport

Test of Homogeneity of Variances


Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Nilai_Raport2 Based on Mean .415 1 64 .522
Based on Median .336 1 64 .564

Based on Median and with .336 1 63.551 .564


adjusted df

Based on trimmed mean .416 1 64 .521

Berdasarkan hasil uji homogenitas diperoleh taraf signifikansinya lebih

dari Maka kelas kontrol dan kelas eksperimen homogeny, Setelah

terbukti kedua kelas tersebut homogen maka dapat dilakukan tahap

selanjutnya yaitu uji coba kelompok kecil.

b. Uji Coba Kelompok Kecil

Uji coba kelompok kecil dilakukan oleh masing-masing 1 siswa yang

diambil acak dari kelas eksperimen dan kelas kontrol di SMPN 1

Boyolangu dan SMPN 2 Sumbergempol. Berikut hasil uji coba SMPN 1

Boyolangu :
Tabel 4.15 Hasil Uji Coba SMPN 1 Boyolangu

Kelas Nama Nilai


Kontrol K1 50
Eksperimen K2 74
95

Berdasarkan hasil belajar, diperoleh nilai K1 lebih rendah dibanding

nilai K2. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada

penggunaan media pembelajaran Googlesite dengan pendekatan

Etnomatematika lebih baik daripada menggunakan buku siswa pada

umumnya. Berikut hasil uji coba SMPN 2 Sumbergempol :

Tabel 4.16 Hasil Uji Coba SMPN 2 Sumbergempol


Kelas Nama Nilai
Kontrol K3 45
Eksperimen K4 70

Berdasarkan hasil belajar, diperoleh nilai K3 lebih rendah dibanding

nilai K4. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada

penggunaan media pembelajaran Googlesite dengan pendekatan

Etnomatematika lebih baik daripada menggunakan buku siswa pada

umumnya.

c. Uji Homogenitas Pasca Uji Coba

Setelah pemberian soal post test, untuk menguji kedua kelas yaitu

kelas kontrol dan kelas eksperimen pada varian yang sama setelah

penelitian dan pengembangan maka dilakukan uji homogen. Berikut data

hasil post test :

Tabel 4.17 Hasil Post Test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen SMPN 1
Boyolangu
No. Nama Siswa Nilai Nama Siswa Nilai
(Kelas Kontrol) (Kelas Eksperimen)
1 F1 50 G1 80
2 F2 75 G2 78
3 F3 50 G3 75
4 F4 84 G4 80
5 F5 70 G5 75
96

6 F6 75 G6 78
7 F7 50 G7 79
8 F8 73 G8 80
9 F9 65 G9 95
10 F10 60 G10 75
11 F11 72 G11 70
12 F12 75 G12 79
13 F13 77 G13 86
14 F14 69 G14 79
15 F15 73 G15 75
16 F16 79 G16 80
17 F17 70 G17 95
18 F18 75 G18 100
19 F19 80 G19 82
20 F20 77 G20 80
21 F21 72 G21 78
22 F22 79 G22 79
23 F23 76 G23 80
24 F24 70 G24 65
25 F25 72 G25 70
26 F26 74 G26 80
27 F27 76 G27 79
28 F28 79 G28 75
29 F29 80 G29 80
30 F30 74 G30 86
31 F31 80 G31 80
32 F32 69 G32 78
33 F33 70 G33 85
34 F34 78 G34 90
35 F35 75 G35 82
36 F36 69 G36 79
37 F37 80 G37 85
38 F38 75 G38 80
39 F39 76 G39 79
97

berikut hasil uji homogenitas setelah penelitian dan pengembangan

dengan SPSS 26:


Tabel 4.18 Hasil Output Uji Homogenitas Uji Coba Kelompok Besar
SMPN 1 Boyolangu

Test of Homogeneity of Variances

Levene
Statistic df1 df2 Sig.

Nilai_Uji Based on Mean 2.796 1 76 .099

Based on Median 2.527 1 76 .116

Based on Median and with 2.527 1 73.067 .116


adjusted df

Based on trimmed mean 2.411 1 76 .125

Selanjutnya akan disajikan tabel data hasil post test di SMPN 2

Sumbergempol. Berikut data hasil post test :

Tabel 4.19 Hasil Post Test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
SMPN 2 Sumbergempol
No. Nama Siswa Nilai Nama Siswa Nilai
(Kelas Kontrol) (Kelas Eksperimen)
1 B1 65 C1 78
2 B2 70 C2 79
3 B3 69 C3 72
4 B4 75 C4 80
5 B5 72 C5 76
6 B6 74 C6 83
7 B7 72 C7 84
8 B8 70 C8 80
9 B9 76 C9 79
10 B10 70 C10 75
11 B11 79 C11 79
12 B12 80 C12 75
13 B13 78 C13 76
14 B14 73 C14 74
98

15 B15 65 C15 78
16 B16 69 C16 65
17 B17 70 C17 75
18 B18 72 C18 79
19 B19 74 C19 74
20 B20 72 C20 79
21 B21 69 C21 78
22 B22 72 C22 76
23 B23 74 C23 80
24 B24 75 C24 79
25 B25 72 C25 72
26 B26 70 C26 85
27 B27 65 C27 75
28 B28 72 C28 79
29 B29 81 C29 80
30 B30 71 C30 85
31 B31 76 C31 75
32 B32 69 C32 72
33 B33 72 C33 69

Berikut hasil uji homogenitas setelah penelitian dan pengembangan

dengan SPSS 26:

Tabel 4. 20 Hasil Output Uji Homogenitas Uji Coba Kelompok Besar


SMPN 2 Sumbergempol

Test of Homogeneity of Variances

Levene
Statistic df1 df2 Sig.

Nilai Based on Mean .482 1 64 .490

Based on Median .386 1 64 .537

Based on Median and .386 1 63.459 .537


with adjusted df

Based on trimmed mean .483 1 64 .490


99

Berdasarkan Tabel 4.19 dan Tabel 4.21, diperoleh nilai signifikasinya

> 0,05. Maka kedua kelas kontrol dan kelas eksperimen di SMPN 1

Boyolangu dan SMPN 2 Sumbergempol homogen.

d. Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian dan pengembangan ini menggunakan

bantuan aplikasi SPSS 26. Untuk menyimpulkan suatu data berdistribusi

normal atau tidak dapat dilihat dari nilai signifikansi suatu data:

1) Nilai signifikansi (p) ≥ 0.05 menunjukkan data berdistribusi normal.

2) Nilai signifikansi (p) < 0.05 menunjukkan data tidak berdistribusi

normal.

Dalam penelitian ini, penelitian menggunakan hasil nilai post test kelas

kontrol dan kelas eksperimen SMPN 1 Boyolangu dan SMPN 2

Sumbergempol. Berikut hasil uji normalitas kelas kontrol dan kelas

eksperimen :
Tabel 4. 21 Hasil Uji Normalitas Shapiro Wilk Kelas F dan Kelas
G SMPN 1 Boyolangu

Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

*
Kelas .096 39 .200 .949 39 .078
F

Kelas .147 39 .034 .963 39 .231


G

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction


100

Tabel 4.22 Hasil Output Uji Normalitas Shapiro Wilk Kelas B dan
Kelas C SMPN 2 Sumbergempol

Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kelas .158 33 .036 .956 33 .196


B

Kelas .132 33 .151 .955 33 .185


C

a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk kelas F taraf

signifikansinya 0,078 dan kelas G adalah 0,231. Kedua kelas tersebut

memiliki taraf signifikansi , maka dapat disimpulkan bahwa kedua

data berdistribusi normal. Selanjutnya, berdasarkan tabel diatas dapat

diketahui bahwa untuk kelas B taraf signifikansinya 0,196 dan kelas C

0,185. Kedua kelas tersebut memiliki taraf signifikansinya , maka

dapat disimpulkan bahwa kedua data berdistribusi normal. Karena data

berdistribusi normal, maka untuk menguji hipotesis dilakukan Independent

Sample Test sebagai bagian dari statistika parametrik.

e. Uji Independent Sample Test

Sebelum melakukan uji Independent Sample Test, peneliti

merumuskan hipotesis terlebih dahulu. Hipotesis pertama pada penelitian

dan pengembangan ini adalah “Kemampuan Koneksi Matematika materi

pola bilangan pada siswa kelas VII G lebih tinggi dibanding siswa kelas
101

VII F”. Uji ini dilakukan menggunakan SPSS 26 dengan kriteria

penerimaan hipotesis sebagai berikut:

a. Taraf signifikansi 0,05 : Ha ditolak/ Ho diterima.

b. Taraf signifikansi 0,05 : Ha diterima/ Ho ditolak.

Hipotesis Statistik:

Ho : Kemampuan Koneksi Matematika materi pola bilangan pada siswa

kelas VII G tidak lebih tinggi dibanding siswa kelas VII F

Ha : Kemampuan Koneksi Matematika materi pola bilangan pada siswa

kelas VII G lebih tinggi dibanding siswa kelas VII F

Hipotesis kedua pada penelitian dan pengembangan ini adalah

“Kemampuan Koneksi Matematika materi pola bilangan pada siswa kelas

VII C lebih tinggi dibanding siswa kelas VII B”. Uji ini dilakukan

menggunakan SPSS 26 dengan kriteria penerimaan hipotesis sebagai

berikut:

a. Taraf signifikansi 0,05 : Ha ditolak/ Ho diterima.

b. Taraf signifikansi 0,05 : Ha diterima/ Ho ditolak.

Hipotesis Statistik:

Ho : Kemampuan Koneksi Matematika materi pola bilangan pada siswa

kelas VII C tidak lebih tinggi dibanding siswa kelas VII B

Ha : Kemampuan Koneksi Matematika materi pola bilangan pada siswa

kelas VII C lebih tinggi dibanding siswa kelas VII B


102

Berikut hasil uji Independent Sample Test kelas kontrol dan kelas

eksperimen menggunakan SPSS 26 :

Tabel 4.23 Hasil Output Uji Independent Sample Test Kelas F dan Kelas G
SMPN 1 Boyolangu

Independent Samples Test

Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means

95%
Confidence
Std.
Interval of the
Sig. Mean Error
Difference
(2- Differe Differe
F Sig. t df tailed) nce nce Lower Upper

Nilai Equal 7.205 .009 - 76 .000 -5.231 .826 -6.877 -3.585


MTK variances 6.3
assumed 29

Equal - 67. .000 -5.231 .826 -6.880 -3.581


variances 6.3 174
not assumed 29

Berdasarkan tabel output Independent Sample Test diketahui bahwa

nilai sig adalah 0,000/2 = 0,000 , dimana 0,058 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa hipotesis penelitian (Ha) diterima. Maka hasil

penelitian dan pengembangan berdasarkan Independent Sample Test dapat

disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran Googlesite

etnomatematika efektif dan efisien untuk meningkatkan kemampuan

koneksi matematika materi pola bilangan pada siswa kelas VII G di SMPN

1 Boyolangu.
103

Tabel 4.24 Hasil Output Uji Independent Sample Test Kelas B dan

Kelas C SMPN 2 Sumbergempol

Independent Samples Test

Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means

95%
Confidence
Std.
Interval of the
Sig. Mean Error
Difference
(2- Differ Differ
F Sig. t df tailed) ence ence Lower Upper

Nilai Equal .482 .490 4.8 64 .000 4.909 1.020 2.871 6.947
variances 12
assumed

Equal 4.8 63. .000 4.909 1.020 2.871 6.947


variances 12 388
not
assumed

Berdasarkan tabel output Independent Sample Test diketahui

bahwa nilai sig adalah 0,000/2 = 0,000 , dimana 0,058 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian (Ha) diterima. Maka

hasil penelitian dan pengembangan berdasarkan Independent Sample

Test dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran

Googlesite etnomatematika efektif dan efisien untuk meningkatkan

kemampuan koneksi matematika materi pola bilangan pada siswa

kelas VII C di SMPN 2 Sumbergempol.


104

C. Revisi Produk

1. Revisi Tujuan Pembelajaran

Revisi tujuan pembelajaran didapat dari saran atau komentar validator.

Berikut draf tujuan sebelum dan sesudah revisi:

Gambar 4.8 Tujuan Sebelum Revisi

Gambar 4.9 Tujuan Sesudah Revisi


105

2. Revisi Materi Pembelajaran

Revisi materi pembelajaran didapat dari saran atau komentar validator.

Berikut draf materi sebelum dan sesudah revisi:

Gambar 4.10 Materi sebelum Revisi

Gambar 4.11 Materi Sesudah Revisi


106

3. Revisi Soal Post Test

Revisi soal post test didapat dari saran atau komentar validator.

Berikut disajikan soal post test sebelum dan sesudah direvisi :

Tabel 4.25 Soal Post Test Sebelum dan Sesudah Revisi

No. Soal Post Test


Sebelum Revisi Sesudah Revisi
1. Di Kecamatan Sedayu diadakan Di Kecamatan Boyolangu diadakan
lomba permainan NGK dengan lomba permainan NGK dengan peserta
peserta mencapai 30 kelompok. mencapai 30 kelompok. Untuk
Untuk kelompok pertama berjarak kelompok pertama berjarak 2 meter
2 meter dari panggung pembukaan dari panggung pembukaan dan antar
dan antar peserta diberikan jarak 3 peserta diberikan jarak 3 meter. Berapa
meter. Berapa jarak antara peserta jarak antara peserta ke 27 dan
ke 27 dan panggung pembukaan ? panggung pembukaan ?

2. Dalam acara perlombaan Dalam acara perlombaan permainan


permainan NGK telah ditata kursi NGK telah ditata kursi untuk
untuk penonton. Pada baris penonton. Pada baris pertama terdapat
pertama terdapat 4 kursi dan setiap 4 kursi dan setiap baris berikutnya
baris berikutnya bertambah 5 kursi. bertambah 2 kursi. Jika didalam acara
Jika didalam acara tersebut tersebut terdapat 15 barisan kursi.
terdapat 20 barisan kursi. Berapa Berapa jumlah kursi pada baris ke 13 ?
jumlah kursi pada baris ke 17 ?

D. Pembahasan

Pembahasan produk merupakan pembahasan hasil akhir penelitian terkait

tahap-tahap penelitian dan pengembangan yang sudah dilakukan sesuai

dengan tujuan penelitian.

Berikut hasil akhir penelitian dan pengembangan yang dilakukan peneliti:

1. Proses Pembuatan Produk Googlesite

Pembuatan produk Googlesite diawali dengan menemukan masalah yang

terdapat di sekolah yang akan dilakukan penelitian dan pengembangan melalui

wawancara dengan guru matematika dan pemberian soal yang berkaitan

dengan kemampuan koneksi matematika. Selanjutnya, dilakukan desain


107

produk Googlesite meliputi halaman awal, tujuan pembelajaran, materi

pembelajaran, video pembelajaran, evaluasi, daftar pustaka, dan profil penulis

yang nantinya akan di uji validasi oleh ahli media, materi dan soal post test.

2. Hasil Uji Kevalidan Produk Pengembangan

Pada validasi media, materi dan soal post test masing-masing menyatakan

bahwa rata-rata presentase hasil uji menunjukkan 78%. Hal ini sesuai dengan

kriteria validasi menyatakan bahwa media atau produk pengembangan

dinyatakan valid dan dapat digunakan.

3. Uji Kepraktisan Produk Pengembangan

Pada angket observasi keterlaksaan media pembelajaran menyatakan

bahwa rata-rata presentase hasil uji menunjukkan 95,83%. Hal ini sesuai

dengan kriteria angket observasi bahwa terdapat respons positif dengan

adanya media pembelajaran. Pada angket respons siswa menyatakan bahwa

rata-rata presentase hasil uji menunjukkan 82%. Hal ini sesuai dengan kriteria

angket respons siswa bahwa terdapat respons positif dengan adanya media

pembelajaran dan media pembelajaran tersebut praktis digunakan.

4. Hasil Uji Keefektifan dan Efisiensi Produk Pengembangan

Pada uji keefektifan dan keefesiensi dilakukan dengan 2 tahap yaitu, uji

coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar. Di SMPN 1 Boyolangu

hasil uji coba kelompok kecil menunjukkan siswa yang menggunakan media

pengembangan mendapat nilai lebih tinggi dibanding siswa yang tidak

memakai media hasil pengembangan. Hasil uji coba kelompok besar pada

Independent Sample Test menunjukkan taraf signifikansi hasil penelitian


108

adalah 0,000 < 0,05. Sesuai dengan kriteria penerimaan hipotesis

menunjukkan bahwa hipotesis penelitian (Ha) diterima. Maka hasil penelitian

dan pengembangan berdasarkan Independent Sample Test dapat dinyatakan

bahwa penggunaan media pembelajaran Googlesite etnomatematika efektif

dan efisien untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematika materi pola

bilangan pada siswa kelas VII G.

Di SMPN 2 Sumbergempol hasil uji coba kelompok kecil menunjukkan

siswa yang menggunakan media pengembangan mendapat nilai lebih tinggi

dibanding siswa yang tidak memakai media hasil pengembangan. Hasil uji

coba kelompok besar pada Independent Sample Test menunjukkan taraf

signifikansi hasil penelitian adalah 0,000 < 0,05. Sesuai dengan kriteria

penerimaan hipotesis menunjukkan bahwa hipotesis penelitian (Ha) diterima.

Maka hasil penelitian dan pengembangan berdasarkan Independent Sample

Test dapat dinyatakan bahwa penggunaan media pembelajaran Googlesite

etnomatematika efektif dan efisien untuk meningkatkan kemampuan koneksi

matematika materi pola bilangan pada siswa kelas VII C.

Berdasarkan penjelasan diatas menunjukkan bahwa media pembelajaran

dinyatakan valid, praktis dan penggunaan produk pengembangan pada sampel

tersebut efektif dan efisien.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan proses pengembangan dan hasil uji coba terhadap

pengembangan Media Pembelajaran Googlesite Berbasis Etnomatematika

dalam Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematika Siswa SMPN Se-

Kabupaten Tulungagung dapat disimpulkan sebagai berikut

1. Penelitian dan pengembangan ini menghasilkan produk berupa media

pembelajaran Googlesite berbasis Etnomatematika yang dikembangkan

dengan model penelitian Borg and Gall yang terdiri dari 10 langkah yaitu

1) Potensi dari masalah, 2) Pengumpulan data, 3) Desain produk, 4)

Validasi desain, 5) Revisi Desain, 6) Ujicoba awal, 7) Revisi produk, 8)

Ujicoba pemakaian, 9) Revisi produk, 10) Produksi masal. Pengembangan

media pembelajaran Googlesite ini diawali dengan analisis dan observasi

untuk menentukan permasalahan yang dihadapi dan penyelesaian terhadap

masalah yang dihadapi serta mengumpulkan data yang diperlukan dalam

penelitian. Langkah berikutnya adalah menentukan materi yang akan

dijadikan penelitian dan menentukan desain Googlesite yang akan

dikembangkan. Setelah desain Googlesite berhasil dibuat langkah

berikutnya adalah melakukan validasi ahli yang terdiri dari validasi ahli

materi, validasi ahli media dan validasi soal post test. Langkah berikutnya

melakukan revisi setelah mendapatkan masukan dari ahli materi dan ahli

media. Langkah berikutnya melakukan ujicoba kelompok kecil setelah

109
110

melakukan revisi produk yang pertama selesai dilakukan, subjek dalam uji

coba kelompok kecil adalah 1 siswa dari masing-masing kelas kontrol dan

kelas eksperimen SMPN 1 Boyolangu dan SMPN 2 Sumbergempol yang

dipilih secara acak dan diminta untuk mengidentifikasi media

pembelajaran Googlesite yang telah dikembangkan. Berdasarkan hasil

ujicoba kelompok kecil maka dilakukan revisi produk yang kedua.

Selanjutnya dilakukan ujicoba pemakaian media pembelajaran Googlesite

pada proses pembelajaran di kelas kontrol dan kelas eksperimen SMPN 1

Boyolangu yang berjumlah 39 siswa dan SMPN 2 Sumbergempol yang

berjumlah 33 siswa. Langkah berikutnya setelah tahapan uji coba selesai

maka media pembelajaran Googlesite dapat digunakan secara masal

sebagai media pembelajaran kelas VIII jenjang SMP/MTs atau sederajat.

2. Kevalidan pengembangan media pembelajaran Googlesite berbasis

Etnomatematika yang divalidasi oleh 4 validator ahli materi, ahli media

dan validasi soal post test menunjukkan bahwa media pembelajaran

Googlesite berbasis Etnomatematika yang dikembangkan valid untuk

diterapkan di kelas VIII jenjang SMP/MTs atau sederajat. Hal ini

dibuktikan dengan rata-rata yang diperoleh dari ahli media 77%, ahli

materi 79% dan validasi soal post test 82%. Sehingga berdasarkan kriteria

yang ditetapkan dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran Googlesite

berbasis Etnomatematika adalah valid.

3. Kepraktisan media pembelajaran Googlesite berbasis Etnomatematika

dilihat dari keterlaksanaan penggunaan media pembelajaran Googlesite

pada setiap pertemuan dan mendapatkan respon positif dari siswa.


111

Berdasarkan hasil observasi guru diperoleh skor rata-rata sebesar 95,83%,

hasil angket respon siswa di SMPN 1 Boyolangu diperoleh skor rata-rata

sebesar 88,325 dan skor rata-rata angket respon siswa di SMPN 2

Sumbergempol diperoleh rata-rata 89,36% dan masuk dalam kategori

respon positif. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran

Googlesite berbasis Etnomatematika praktis dan dapat digunakan sebagai

media pembelajaran untuk siswa kelas VIII jenjang SMP/MTs atau

sederajat

4. Keefektifan media pembelajaran Googlesite berbasis Etnomatematika

dilihat dari hasil post test. Berdasarkan hasil uji Independent Sample Test

didapatkan hasil pembelajaran kelas kontrol dan kelas eksperimen

menggunakan media pembelajaran Googlesite terdapat perbedaan yang

signifikan dengan nilai sebesar 0,000/2 < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa

kemampuan koneksi matematika siswa kelas eksperimen lebih tinggi

daripada kelas kontrol di SMPN 1 Boyolangu dan SMPN 2

Sumbergempol.

B. Saran

Produk media pembelajaran Googlesite berbasis Etnomatematika dapat

bermanfaat secara maksimal maka perlu diberikan beberapa saran terkait

diantaranya :

1. Saran Pemanfaatan Produk

a. Sekolah

Diharapkan sekolah dapat menjadikan media pembelajaran Googlesite

berdasarkan Etnomatematika ini sebagai bahan pertimbangan dalam


112

mengembangkan media pembelajaran sesuai situasi dan kondisi siswa,

visi dan misi sekolah serta disesuaikan dengan potensi yang ada di

lingkungan sekolah

b. Guru

Diharapkan guru dapat membantu siswa dalam memahami materi

secara mandiri sesuai dengan media pembelajaran Googlesite berbasis

Etnomatematika serta dapat memanfaatkan media pembelajarab ini

sebagai bahan acuan dalam menggunakan media pembelajaran.

c. Siswa

Siswa diharapkan tetap membaca sumber lain supaya semakin

bertambah pengetahuannya. Siswa diharapkan aktif dalam

pembelajaran dan giat belajar denham cara mencoba latihan-latihan

soal.

2. Saran Diseminasi Produk

Media pembelajaran Googlesite berbasis Etnomatematika dapar

digunakan di sekolah yang menjadi objek penelitiaan maupun sekolah

yang lain pada jenjang SMP/MTs atau sederajat. Selain itu, diharapkan

tetap memperhatikan karakteristik siswa sehingga penyebarannya tepat

sasaran dan dapat bermanfaat.

3. Saran Pengembangan Produk Lanjutan

a. Bagi semua pihak yang ingin mengembangkan produk media

pembelajaran Googlesite berbasis Etnomatematika dapat menambah

muatan materi-materi yang lebih luas, tidak hanya satu bab saja

melainkan dapat menggunakan materi satu semester sehingga produk


113

yang dihasilkan lebih komprehensif.

b. Bagi penelitian dan pengembangan yang dilakukan tidak hanya dengan

berbasis Etnomatematika, namun dapat menggunakan teori-teori yang

lain.
DAFTAR PUSTAKA

D’Ambrosio. 1994. Ethno-Mathematics, the Nature of Mathematics and


Mathematics Education, in (Mathematics, Education and Philosophy: An
Internatioan Perspective). Edited by P Ernest. London: the falmer press,
Fikri, Hasnul, Ade Srimadona. 2018. Pengembangan Media Pembelajaran
Berbasis Multimedia Interaktif. Yogyakarta : Samudera Biru
K.E, Lestari, and Yudhanegara M.R. 2016. Penelitian Pendidikan Matematika.
Karawang: PT. Refika Aditama,.
Lestari, K.E, Yudhanegara, M.R. 2015. Penelitian Pendidikan Matematika.
Karawang: PT. Refika Aditama
Mahasiswa S2 Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma, Rudhito,
Andy, M, dkk. (Eds). 2019. Matematika dalam Budaya (Kumpulan Kajian
Etnomatematika).Yogyakarta : Penerbit Garudhawaca
Mulyatiningsih, Endang. 2016. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.
Bandung : ALFABETA.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
Dan R&D. bandung: Alfabeta
Yaumi, Muhammad. 2018. Media Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Prenada
Media Group
Zaenuri.2018. Pembelajaran Matematika melalui Pendekatan Etnomatematika.
Semarang : UNNES PRESS
Aditya, Prihayuda Tatang. 2018. “Pengembangan Media Pembelajaran
Matematika Berbasis Web Pada Materi Lingkaran Bagi Siswa Kelas Viii.”
Jurnal Matematika Statistika dan Komputasi 15, no. 1: 64.
Arief, R. 2017 “Aplikasi Presensi Siswa Online Menggunakan Google Forms,
Sheet, Sites, Awesome Table Dan Gmail.” Sntekpan 5: 137-143.
Azis, T. N. 2019 “Strategi Pembelajaran Era Digital.” In The Annual Conference
on Islamic Education and Social Science 1: 308–318.
Barata, Agriat. 2018. “Curiosity Pada Pendampingan Dan Pembelajaran.”
Semarang : Universitas Negeri Semarang,
lF, Ika Ariwanti. 2019. “Koneksi Matematika Berdasarkan Kemandirian Belajar
Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek Bernuansa Etnomatematika Dan
Pembelajaran Mandiri Menggunakan Modul Berbantuan Media Sosial.”
Universitas Negeri Semarang,
Fajriyah, Euis. 2018. “Peran Etnomatematika Terkait Konsep Matematika Dalam
Mendukung Literasi.” Prisma 1: 114–119.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/

114
115

Handayani, Denih, and Diar Veni Rahayu. 2020 “PENGEMBANGAN MEDIA


PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS ANDROID
MENGGUNAKAN I-SPRING DAN APK BUILDER Development of
Android-Based Interactive Learning Media Using I-Spring And Apk
Builders” 5: 12–26.
Hardiarti, Sylviyani. 2017. Etnomatematika: Aplikasi Bangun Datar Segiempat
Pada Candi Muaro Jambi. Vol. 8
Isnarto, Waluyo, Nadia L.N. 2017. “Analisis Kemampuan Representasi Matematis
Ditinjau Dari Self Efficacy Peserta Didik Melalui Inductive Discovery
Learning.” Unnes Journal of Mathematics Education Research 2: 242–250.
JDIH. 2020. Naskah Akademik Rancangan Peraturan DaerahPenyelenggaraan
Pesantren. Bandung: DPRD Bandung.
Maulida Yulianti. 2016. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis
Etnomatematika Dengan Pendekatan Saintifik Untuk Pembelajaran
Matematika Pada Materi Geometri SMK Bidang Teknologi. Yogyakarta :
Universitas Negeri Yogyakarta.
Meirani, Fajar. 2019. “Model Pembelajaran Transformasi Geometri Berbasis
Ethnomatematika Sebagai Upaya Menyongsong Kecakapan Abad Ke-21
Bagi Siswa Kelas IX SMP”. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Negeri
Yogyakarta.
Roflin Eddy, Liberty Iche Andriyani, Pariyana. 2021. Media Pembelajaran
Inklusi,. http://eprints.ulm.ac.id/6126/1/B5. Publikasi Buku Reprensi Media
Pembelajaran Inklusi.pdf.
Romli, Muhammad. 2017. “Profil Koneksi Matematis Siswa Perempuan Sma
Dengan Kemampuan Matematika Tinggi Dalam Menyelesaikan Masalah
Matematika.” JIPMat 1, no. 2: 145–157.
Safa, Aziz, ed. 2017. Tim Kreatif LKM UNJ, Restorasi Pendidikan Indonesia
(Menuju Masyarakat Terdidik Berbasis Budaya). Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media.
Saluky. 2016. “Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Web Dengan
Menggunakan Wordpress.” Eduma : Mathematics Education Learning and
Teaching 5, no. 1: 80–90.
Sattriawan, Andri, Sugeng Sutiarso, Undang Rosidin, 2020. “PENGEMBANGAN
MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TERINTEGRASI SOFT
SKILLS DALAM MENINGKATKAN” Prodi Magister, Pendidikan
Matematika, and Universitas Lampung 04, no. 02: 950–963.
Siagian, Muhammad Daut. 2016. “Kemampuan Koneksi Matematik Dalam
Pembelajaran Matematika.” MES: Journal of Matematics Education and
Science2 2, no. 1: 58–67.
116

Susanto, Heri, and Helmi Akmal. 2019. Media Pembelajaran Sejarah Era
Teknologi Informasi: Konsep Dasar, Prinsip Aplikatif, Dan
Perancangannya. Media Pembelajaran,. http://eprints.ulm.ac.id/8313/1/10.
Media Pembelajaran Sejarah Era Teknologi Informasi.pdf.
Taufiq, Irham. 2021. “Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis
Google Sites Pada Materi Sistem Persamaan Lnier Tiga Variabel ( SPLTV
)”: 54–61.
Zayyadi, Moh. 2017 . “Eksplorasi Etnomatematika Pada Batik Madura” 2, no.
2502–0919: 35–70. https://www.researchgate.net/publication/323309222.
117

Lampiran 01

INSTRUMEN TES KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA


NAMA :
KELAS :

1. Berapa banyak suku kata dari kata kunci yang digunakan dalam proses
tunjuk jari pada tahap dua permainan NGK ? … *
2. Isilah tabel berikut sesuai dengan permainan NGK yang kalian lakukan !
Naga Banyak Jari 1 7 …

Hasil bagi dan sisa jika dibagi …* … … …

Singa Banyak Jari 2 … …

Hasil bagi dan sisa jika dibagi …* … … …

Gorila Banyak Jari 3 9 …

Hasil bagi dan sisa jika dibagi …* … … …

Rengit Banyak Jari 4 … …

Hasil bagi dan sisa jika dibagi …* … … …

Kelelawar Banyak Jari 5 … …

Hasil bagi dan sisa jika dibagi …* … … …

Capung Banyak Jari 6 … …

Hasil bagi dan sisa jika dibagi …* … … …

Ket. *isi dengan bilangan yang menjadi jawaban pada poin A


118

3. Buatlah rumus dari pola bilangan dalam permainan NGK berdasarkan tabel
pada poin B !
4. Di Kecamatan Boyolangu diadakan lomba permainan NGK dengan peserta
mencapai 30 kelompok. Untuk kelompok pertama berjarak 2 meter dari
panggung pembukaan dan antar peserta diberikan jarak 3 meter. Berapa
jarak antara peserta ke 27 dan panggung pembukaan ?
5. Dalam acara perlombaan permainan NGK telah ditata kursi untuk penonton.
Pada baris pertama terdapat 4 kursi dan setiap baris berikutnya bertambah 2
kursi. Jika didalam acara tersebut terdapat 15 barisan kursi. Berapa jumlah
kursi pada baris ke 13?
119

Lampiran 02

Lembar Observasi Keterlaksanaan Media

Pengembangan Media Pembelajaran Googlesite Berbasis Etnomatematika


Dalam Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematika Siswa SMPN Se-
Kabupaten Tulungagung

Pertemuan ke- Rata-


No. Aspek yang dinilai
1 2 3 rata
Siswa tidak mengalami kesulitan dalam
1.
mengoperasikan media pembelajaran
Siswa dapat menyesuaikan alokasi waktu yang ada
2.
pada media pembelajaran
Siswa dapat melaksanakan instruksi yang diminta
3.
dalam media pembelajaran
Siswa dapat memahami sajian materi yang ada
4.
pada media pembelajaran
Tes akhir pada media pembelajaran sudah sesuai
5. dengan materi yang terdapat pada media
pembelajaran
Media pembelajaran dapat digunakan sebagai
6.
sumber belajar
Skor keterlaksanaan tiap pertemuan
Keterangan :
Skor 4 : Sangat Baik (SB)
Skor 3 : Baik (B)
Skor 2 : Kurang (K)
Skor 1 : Sangat Kurang (SK)
120

Lampiran 03

ANGKET RESPON SISWA


Media Pembelajaran Googlesite Berbasis Etnomatematika

Petunjuk

Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan uji


kepraktisan buku ajar. Untuk itu kepada ananda sebagai praktisi dapat memberikan
cek (√) pada kolom yang sesuai dengan yang dirasakan untuk beberapa pilihan
yaitu :

1 Sangat tidak setuju


2 Tidak Setuju
3 Setuju
4 Sangat setuju

No PERNYATAAN 1 2 3 4
A. Kemudahan Penggunaan

1 Penggunaan Googlesite dalam pembelajaran dapat


menghemat waktu dan efisien digunakan dalam
pembelajaran.
2 Materi dalam Googlesite mudah saya
dipahami.
3 Penyajian materi pada Googlesite lebih praktis dan
dapat saya pelajari secara berulang
4 Uraian materi dan latihan yang ada pada Googlesite
jelas dan sederhana
5 Bahasa yang digunakan pada Googlesite mudah saya
Dipahami
121

6 Googlesite praktis dan mudah saya bawa karena dapat


Disimpan
7 Saya dapat menuangkan ide saya melalui pertanyaan yang
diberikan pada lembar kegiatan siswa
8 Saya dapat belajar mandiri sesuai dengan kemampuan
belajar saya
9 Latihan soal yang ada pada Googlesite memberikan
kesempatan kepada saya untuk dapat mengasah
kemampuan koneksi matematika
B. Kemenarikan Sajian

Desain tampilan penyajian Googlesite menarik untuk


1 dilihat
2 Isi materi dakam Googlesite dilengkapi ilustrasi, gambar,
foto yang sesuai dengan materi
3 Saya dapat membaca jelas font pada Googlesite
4 Kombinasi warna yang digunakan dalam Googlesite sudah
menarik
C Manfaat

1 Googlesite membantu saya dalam memahami konsep pola


bilangan
2 Googlesite dapat menggantikan catatan saya.
3 Googlesite membantu saya dalam menghubungkan
materi yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari.
4 Googlesite dapat membantu pengetahuan ingatan saya
dan penyempurnaan materi yang saya pelajari.
5 Googlesite dapat membantu saya dalam mengkaitkan
materi matematika dengan pelajaran lain
122

6 Googlesite dapat membantu saya dalam mengkaitkan antar


materi matematika
7 Googlesite dapat saya gunakan dimana saja dan kapan
saja.
8 Googlesite membuat saya menjadi aktif dalam
pembelajaran matematika
9 Googlesite dapat memotivasi saya dalam belajar
10 Googlesite dapat menambah wawasan saya dalam
materi aritmatika sosial
123

Lampiran 04
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167

Lampiran 05
168
169
170
171
172

Lampiran 06
173
174

Lampiran 07
175
176

Lampiran 08
177
178
179
180
181
182

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
PASCASARJANA
Jalan Mayor Sujadi Timur Nomor 46 Tulungagung - Jawa Timur 66221
Telepon: (0355) 321513 Website: www.uinsatu.ac.id Email: info@uinsatu.ac.id

KARTU KENDALI TESIS


Nama :Atika Nur Isro’ Illaili
NIM :128512203009
Program Studi :Tadris Matematika
Dosen Pembimbing :Dra. Umy Zahroh, M.Kes., Ph.D
Judul Proposal Tesis :Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
Berdasarkan Teori Van Hiele untuk Meningkatkan
Kemampuan Literasi Matematis di MTs se-Kabupaten Nganjuk
Tandatangan
No Tanggal Materi Bimbingan
Mahasiswa
BAB 1,2 Pembahasan referensi dan Sumber 1
1. 18-04-2022
Utama
2
2. 22-04- 2022 BAB 3 Menambah analisis data
3
3. 28-04-2022 Semua instrument dimasukkan di BAB 3
Angket disesuaikan indicator pembelajaran 4
4. 18-05-2022
AKM, Lembar Validasi
5
5. 04-07-2022 Revisi Instrumen
6
6. 07-07-2022 ACC Instrumen, lanjut ke validator
7
7. 24-10-2022 Kepala tabel, Observasi
8
8. 27-10-2022 Analisis uji beda eksperimen dan kontrol

9. 09-11-2022 Kesimpulan, Referensi, Abstrak 9

10. 11-11-2022 Fullteks, ACC 10


11
11.
12
12.
Catatan: - Kartu ini harap dibawa pada saat bimbingan dan diisi oleh Dosen Pembimbing

Pembimbing I,

Dra. Umy Zahroh, M.Kes., Ph.D


NIP. 196907192000032002
183

Lampiran 10
BIOGRAFI PENULIS

Nama : Nisa Nikmatul Solekah

Tempat, Tanggal Lahir : Tulungagung, 11 Juli 1998

Alamat : RT 01 RW 02 Dusun Karanggayam Desa Wajak Lor

Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung

Prodi : Tadris Matematika

RIWAYAT PENDIDIKAN

No. Nama Sekolah Alamat Tahun Lulus

1. TK Dharma Wanita Ds. Wajak Lor Kec. 2004

Boyolangu Kab.

Tulungagung

2. SDN 1 Wajak Lor Ds. Wajak Lor Kec. 2010

Boyolangu Kab.

Tulungagung

3. SMPN 1 Boyolangu Ds. Boyolangu Kec. 2013


184

Boyolangu Kab.

Tulungagung

4. MAN 1 Ds. Beji Kec. Boyolangu 2016

Tulungagung Kab. Tulungagung

5. S1 IAIN Ds. Plosokandang Kec. 2020

Tulungagung Kedungwaru Kab.

Tulungagung

6. S2 UIN Sayyid Ali Ds. Plosokandang Kec. 2022

Rahmatullah Kedungwaru Kab.

Tulungagung Tulungagung

Anda mungkin juga menyukai