Anda di halaman 1dari 15

CERITA PRAKTIK BAIK (BEST PRACTICE) DALAM PEMBELAJARAN

MENGGUNAKAN METODE STAR


(SITUASI, TANTANGAN, AKSI, REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK)
DI SMP NEGERI SATU ATAP 1 TERISI

oleh
Yuyun Yulyanti
NIM. 8690422151

BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA


PROGRAM STUDI PPG DALAM JABATAN KATEGORI II
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH
2022
LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi Kabupaten Indramayu


Lingkup Pendidikan SMP Negeri Satu Atap 1 Terisi
Tujuan yang ingin dicapai Praktik Baik 1
Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi
unsur-unsur teks berita dengan Model Problem Based
Learning.
Praktik Baik 2
Meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks
cerpen dengan Model Project Based Learning.
Penulis Yuyun Yulyanti, S.Pd.
Tanggal 9 Desember 2022
Situasi: Praktik Baik 1
Kondisi yang menjadi latar
belakang masalah, mengapa 1. Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
praktik ini penting untuk Berdasarkan pengalaman, latar belakang permasalahan
dibagikan, apa yang menjadi ini adalah rendahnya kemampuan siswa kelas 8 dalam
peran dan tanggung jawab anda mengidentifikasi unsur-unsur teks berita. Hal ini tampak
dalam praktik ini. pada kemampuan dasar siswa yang masih kesulitan
dalam menentukan unsur-unsur teks berita beserta bukti
tekstualnya sehingga siswa pun masih kesulitan dalam
menjawab soal yang berkaitan dengan unsur-unsur teks
berita. Hal tersebut dibuktikan pada hasil perolehan nilai
dari tes awal yang diberikan, sebanyak 12 siswa belum
mencapai KKM atau sekitar 70% dari jumlah
keseluruhan 17 siswa.
Selain itu, cara mengajar guru yang monoton membuat
siswa juga kurang memahami dengan baik materi
pembelajaran yang disampaikan. Hal tersebut karena
rendahnya pemahaman guru terhadap model
pembelajaran inovatif. Guru juga kurang maksimal
dalam menggunakan media pembelajaran menyebabkan
pemahaman siswa terhadap materi menjadi rendah.
Selain dari guru, motivasi siswa dalam membaca teks
berita juga masih rendah, sehingga siswa tidak tertarik
membaca berita.
Berdasarkan permasalahan tersebut, yang menjadi
alternatif solusinya yaitu dengan menerapkan model
Problem Based Learning berbantuan media powerpoint,
video, aplikasi wheelofnames, dan google form.
.
2. Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?
Praktik pembelajaran ini diharapkan bisa menjadi
referensi bagi rekan guru lain untuk mengatasi
pemasalahan rendahnya kemampuan siswa dalam
mengidentifikasi unsur-unsur teks berita. Selain itu,
praktik pembelajaran ini diharapkan dapat menginspirasi
dalam menerapkan pembelajaran di kelas, baik dari
penggunaan model maupun media pembelajaran.

3. Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab Anda


dalam praktik ini?
Penulis berperan sebagai guru Bahasa Indonesia kelas 8
yang mempunyai tanggung jawab untuk merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi, dan merefleksi proses
kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media
pembelajaran yang menarik sesuai dengan materi dan
karakteristik siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan baik.

Praktik Baik 2

1. Kondisi yang menjadi latar belakang masalah


Berdasarkan pengalaman, latar belakang permasalahan
ini adalah siswa merasa kesulitan dalam menulis teks
cerpen, dalam menuangkan ide kreatifnya dalam sebuah
cerpen. Hal tersebut dibuktikan pada hasil perolehan
nilai dari tes awal yang diberikan, sebanyak 14 siswa
belum mencapai KKM atau sekitar 82% dari jumlah
keseluruhan 17 siswa.
Selain itu, cara mengajar guru yang monoton membuat
siswa juga kurang memahami dengan baik materi
pembelajaran yang disampaikan. Hal tersebut karena
rendahnya pemahaman guru terhadap model
pembelajaran inovatif. Guru juga kurang maksimal
dalam menggunakan media pembelajaran menyebabkan
pemahaman siswa terhadap materi menjadi rendah.
Selain dari guru, motivasi siswa dalam membaca teks
cerpen juga masih rendah, hal itu juga yang
menyebabkan siswa kesulitan dalam menulis sebuah
cerita.

Berdasarkan permasalahan tersebut, yang menjadi


alternatif solusinya yaitu dengan menerapkan model
Project Based Learning berbantuan media video iklan.
.
2. Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?
Praktik pembelajaran ini diharapkan bisa menjadi
referensi bagi rekan guru lain untuk mengatasi
pemasalahan kesulitan siswa dalam menulis cerpen.
Selain itu, praktik pembelajaran ini diharapkan dapat
menginspirasi dalam menerapkan pembelajaran di kelas,
baik dari penggunaan model maupun media
pembelajaran.

3. Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab Anda


dalam praktik ini?
Penulis berperan sebagai guru Bahasa Indonesia yang
mempunyai tanggung jawab untuk merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi, dan merefleksi proses
kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media
pembelajaran yang menarik sesuai dengan materi dan
karakteristik siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan baik.

Tantangan : Praktik Baik 1


Apa saja yang menjadi
tantangan untuk mencapai Adapun yang menjadi tantangan dalam praktik
tujuan tersebut? Siapa saja yang pembelajaran ini, yaitu
terlibat, 1. Rendahnya pemahaman guru terhadap model Problem
Based Learning.
2. Penggunaan beberapa media pembelajaran dalam waktu
yang bersamaan.
3. Siswa tidak tertarik membaca teks berita.

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam praktik


pembelajaran ini adalah siswa, guru, rekan sejawat, tim
dokumentasi, dosen, dan guru pamong.
Praktik Baik 2

Adapun yang menjadi tantangan dalam praktik


pembelajaran ini, yaitu
1. Rendahnya pemahaman guru terhadap model
pembelajaran inovatif.
2. Guru kurang maksimal dalam menggunakan media
pembelajaran.
3. Siswa kesulitan dalam menuangkan ide kreatifnya dalam
sebuah cerpen.

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam praktik


pembelajaran ini adalah siswa, guru, rekan sejawat, tim
dokumentasi, dosen, dan guru pamong.

Aksi : Praktik Baik 1


Langkah-langkah apa yang
dilakukan untuk menghadapi Langkah dan strategi yang dilakukan untuk
tantangan tersebut/ strategi apa menghadap tantangan tersebut.
yang digunakan/ bagaimana 1. Rendahnya pemahaman guru terhadap model
prosesnya, siapa saja yang pembelajaran inovatif.
terlibat / Apa saja sumber daya Dalam menghadapi tantangan tersebut, penulis berupaya
atau materi yang diperlukan untuk melakukan kajian literatur tentang model
untuk melaksanakan strategi ini pembelajaran yang sesuai untuk materi mengidentifikasi
unsur-unsur teks berita dengan menerapkan model
Problem Based Learning. Pemilihan model Problem
Based Learning karena model pembelajaran tersebut
melibatkan keaktifan peserta didik untuk selalu berpikir
kritis dan selalu terampil dalam menyelesaikan suatu
permasalahan. Saat penulis melakukan praktik
pembelajaran ini, sedang terjadi peristiwa kasus gagal
ginjal akut pada anak sehingga penulis berupaya
memilih kasus tersebut sebagai permasalahan dalam
pembelajaran yang dituangkan dalam teks berita.
Melalui model tersebut membuat siswa dapat mengikuti
tahapan pembelajaran dengan baik dan mempermudah
siswa dalam menentukan unsur-unsur teks berita.

2. Guru kurang maksimal dalam menggunakan media


pembelajaran.
Dalam mengatasi permasalahan ini, penulis berupaya
untuk belajar kembali dan mencari referensi terkait
dengan media pembelajaran. Adapun media
pembelajaran yang penulis gunakan melalui media
powerpoint yang penulis buat semenarik mungkin untuk
memudahkan siswa dalam memahami materi.
Selanjutnya, penulis juga menggunakan media tayangan
video berita “Waspada! Ini 4 Gejala Gagal Ginjal Akut
pada Anak” yang dapat menstimulus siswa dalam
memahami materi teks berita. Selanjutnya, penulis juga
menggunakan aplikasi wheelofnames untuk mengatur
urutan tampil presentasi kelompok secara acak dan
penggunaan aplikasi ini sangat membantu dalam proses
presentasi sehingga masing-masing kelompok harus
mempersiapkannya. Selain itu, penulis juga
memanfaatkan google form dalam mengerjakan soal
evaluasi. Penggunaan google form tersebut membuat
siswa lebih antusias dalam mengerjakan soal evaluasi.
Namun, kekurangan dari aplikasi wheelofnames dan
google form ini membutuhkan internet.

3. Siswa tidak tertarik membaca teks berita.


Dalam mengatasi permasalahan ini, penulis berupaya
untuk menampilkan terlebih dahulu sebuah video berita
pada bagian awal pembelajaran. Video yang penulis
hadirkan berupa berita yang sedang hangat
diperbincangkan saat itu, yaitu “Waspada! Ini 4 Gejala
Gagal Ginjal Akut pada Anak”. Dengan menghadirkan
video terlebih dahulu, siswa merasa tertarik untuk
menggali informasi lebih banyak lagi. Tahap
selanjutnya, penulis memberikan teks berita dengan
tema yang sama, yaitu “Kasus Gagal Ginjal Akut pada
Anak Terus Bertambah, Waspadai Gejala Usai Minum
Obat Sirup”, sehingga ada keberlanjutan informasi yang
mereka dapatkan.

Bagaimana prosesnya?
1. Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan, guru membuka pembelajaran
dengan berdoa bersama, mengecek kehadiran siswa,
melakukan ice breaking, melakukan apersepsi dengan
memberikan tes awal melalui google form pada siswa,
serta memberikan motivasi pada siswa melalui kata-
kata mutiara.
2. Inti
 Orientasi Peserta Didik pada Masalah
Pada tahap ini, guru memberikan tayangan video
berita “Waspada! Ini 4 Gejala Gagal Ginjal Akut
pada Anak”. Selanjutnya siswa saling memberikan
tanggapan terhadap tayangan video berita tersebut.
 Mengorganisasikan Peserta Didik untuk
Belajar
Pada tahap ini, guru memberikan LKPD dan
memberikan arahan kepada siswa dalam
pengerjaannya.
 Membimbing Penyelidikan Individu maupun
kelompok
Pada tahap ini siswa melakukan diskusi kelompok
terkait dengan unsur-unsur teks berita dan bukti
tekstualnya dari teks berita “Kasus Gagal Ginjal
Akut pada Anak Terus Bertambah, Waspadai
Gejala Usai Minum Obat Sirup”. Selanjutnya, guru
membimbing masing-masing kelompok dalam
menyelesaikan LKPD yang diberikan.
 Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
Pada tahap ini, masing-masing kelompok
menyajikan hasil diskusi kelompoknya berupa
unsur-unsur teks berita beserta bukti tekstualnya.
Urutan tampil masing-masing kelompok tersebut
menggunakan aplikasi wheelofnames.
 Menganalisis dan Mengevaluasi Proses
Pemecahan Masalah
Pada tahap ini, siswa menyimpulkan tentang
unsur-unsur teks berita dan guru memberikan
penguatan.
3. Penutup
Pada bagian penutup, guru memberikan soal evaluasi
terkait materi unsur-unsur berita melalui google form.
Setelah itu, siswa menyampaikan kesimpulan
pembelajaran dan melakukan refleksi pembelajaran.
Selanutnya, guru menutup pembelajaran dengan berdoa
bersama.

Siapa saja yang terlibat?


Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam aksi ini adalah
penulis selaku guru Bahasa Indonesia, siswa, rekan sejawat
dan Kepala Sekolah.
Apa saja sumberdaya yang digunakan?
Sumber daya yang digunakan, yaitu sumber daya yang ada
di sekolah, seperti projector, laptop, dan speaker sebagai
pendukung dalam menampilkan powerpoint, dan jaringan
internet.

Praktik Baik 2

Langkah dan strategi yang dilakukan untuk


menghadap tantangan tersebut.
1. Rendahnya pemahaman guru terhadap model
pembelajaran inovatif.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, penulis berupaya
untuk melakukan kajian literatur tentang model
pembelajaran yang sesuai untuk materi menulis teks
cerpen dengan menerapkan model Project Based
Learning. Pemilihan model Project Based Learning
karena model pembelajaran tersebut melibatkan siswa
secara langsung dalam proses pembelajarannya. Hal
tersebut didukung dengan sintak-sintak yang ada dalam
model tersebut. Selain itu, ada produk yang dihasilkan
berupa teks cerpen yang mereka buat sendiri secara
individu. Melalui model tersebut membuat siswa dapat
mengikuti tahapan pembelajaran dengan baik yang
mempermudah siswa dalam menulis cerpen.

2. Guru kurang maksimal dalam menggunakan media


pembelajaran.
Dalam mengatasi permasalahan ini, penulis berupaya
untuk belajar kembali dan mencari referensi terkait
dengan media pembelajaran. Adapun media
pembelajaran yang penulis gunakan melalui media video
iklan berjudul “Pensil”. Video tersebut bercerita tentang
kasih sayang seorang Ibu kepada anaknya. Video
tersebut dapat memberikan inspirasi kepada siswa dlam
menulis sebuah cerpen.
Selain itu, media yang digunakan dalam pembelajaran
ini, yaitu canva sebagai bahan pemaparan materi
penulis. Media presentasi dari canva tersebut dapat
membuat siswa lebih tertarik karena desainnya sangat
menarik. Selanjutnya, penulis juga menggunakan
aplikasi wheelofnames untuk mengatur urutan tampil
presentasi kelompok secara acak dan penggunaan
aplikasi ini sangat membantu dalam proses presentasi
sehingga masing-masing kelompok harus
mempersiapkannya. Selain itu, penulis juga
memanfaatkan google form dalam mengerjakan soal
evaluasi. Penggunaan google form tersebut membuat
siswa lebih antusias dalam mengerjakan soal evaluasi.
Namun, kekurangan dari aplikasi wheelofnames dan
google form ini membutuhkan internet.

3. Siswa kesulitan dalam menuangkan ide kreatifnya dalam


sebuah cerpen.
Dalam mengatasi permasalahan ini, penulis berupaya
untuk menampilkan terlebih dahulu sebuah video cerita
pada bagian awal pembelajaran. Video yang penulis
hadirkan berupa iklan berjudul “Pensil”. Dengan
menghadirkan video terlebih dahulu, siswa terinspirasi
untuk menentukan ide kretaifnya dengan stimulus video
tersebut bahwa siswa juga memiliki cerita terbaik yang
pernah mereka alami.

Bagaimana prosesnya?
1. Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan, guru membuka pembelajaran
dengan berdoa bersama, mengecek kehadiran siswa,
melakukan ice breaking, melakukan apersepsi dengan
memberikan tes awal melalui google form pada siswa,
serta memberikan motivasi pada siswa melalui kalimat
bermakna.
2. Inti
 Pertanyaan Mendasar
Pada tahap ini, guru memberikan tayangan video
video Iklan Layanan Masyarakat “Pensil”.
Selanjutnya siswa saling memberikan tanggapan
terhadap tayangan video berita tersebut. Peserta
didik dibimbing untuk mengetahui unusr-unsur
pembangun cerpen serta ide cerita berdasarkan
video.
 Mendesain Perencanaan Produk
Pada tahap ini, guru memberikan pengarahan
tentang langkah-langkah menulis cerpen
 Menyusun Jadwal Pembuatan
Pada tahap ini siswa dan guru menyusun jadwal
dan terget pencapaian dalam pengerjaan proyek
berupa teks cerpen.
 Memonitoring Keaktifan dan Perkembangan
Proyek
Pada tahap ini, siswa melakukan kegiatan diskusi
kelompoknya dalam menyelesaikan kerangka
cerpen yang akan dibuat. Dalam tahap ini juga,
guru memberikan bimbingan kepada siswa dalam
menyusun kerangka cerita sampai menjadi sebuah
cerpen.
 Menguji Hasil
Pada tahap ini, perwakilan kelompok
menyampaikan teks cerpen yang sudha dibuatnya.
Urutan tampil masing-masing kelompok tersebut
menggunakan aplikasi wheelofnames. Siswa yang
lain diberikan kesempatan untuk memberikan
tanggapan.
 Evaluasi Pengalaman Belajar
Pada tahap ini, siswa dan guru melakukan evaluasi
terhadap proyek yang sudah dibuatnya berupa teks
cerpen. Selanjutnya, siswa juga menyampaikan
hambatan-hambatan yang dialami saat membuat
teks cerpen.
3. Penutup
Pada bagian penutup, guru memberikan soal evaluasi
terkait materi menulis cerpen melalui google form.
Setelah itu, siswa menyampaikan kesimpulan
pembelajaran dan melakukan refleksi pembelajaran.
Selanjutnya, guru menutup pembelajaran dengan berdoa
bersama.

Siapa saja yang terlibat?


Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam aksi ini adalah
penulis selaku guru Bahasa Indonesia, siswa, rekan sejawat
dan Kepala Sekolah.

Apa saja sumberdaya yang digunakan?


Sumber daya yang digunakan, yaitu sumber daya yang ada
di sekolah, seperti projector, laptop, dan speaker sebagai
pendukung dalam menampilkan video dan canva, serta
jaringan internet.
Refleksi Hasil dan dampak Praktik Baik 1
Bagaimana dampak dari aksi
dari Langkah-langkah yang 1. Bagimana dampak aksi dari langkah-langkah yang
dilakukan? Apakah hasilnya dilakukan?
efektif? Atau tidak efektif? Dampak dari penerapan langkah-langkah model
Mengapa? Bagaimana respon Problem Based Learning yang dilakukan yaitu dapat
orang lain terkait dengan strategi meningkatkan kemampuan siswa kelas 8 dalam
yang dilakukan, Apa yang memahami materi mengidentifikasi unsur-unsur teks
menjadi faktor keberhasilan atau berita. Siswa menunjukkan indikator hasil belajar di
ketidakberhasilan dari strategi antarnya, yaitu mampu menentukan unsur-unsur teks
yang dilakukan? Apa berita, mampu membuktikan unsur-unsur teks berita
pembelajaran dari keseluruhan beserta bukti tekstualnya serta mampu mengerjakan soal
proses tersebut evaluasi dengan banar.

Dampak dari penerapan media powerpoint, video,


aplikasi wheelofnames, dan google form dalam
pembelajaran, yaitu dapat meningkatkan perhatian
belajar dan dapat meningkatkan semangat belajar siswa.

2. Apakah hasilnya efektif atau tidak efektif?


Hasil yang didapatkan selama proses pembelajaran
dengan menerapkan model Problem Based Learning
pada pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi
mengidentifikasi unsur-unsur teks berita membuat siswa
lebih semangat dalam belajar, pembelajaran lebih efektif
dan dapat membantu siswa dalam meningkatkan
kemampuan siswa dalam materi tersebut.
Perolehan hasil evaluasi siswa dalam menjawab soal
tentang unsur-unsur teks berita beserta bukti tekstulanya
setelah diterapkan model Problem Based Learning, yaitu
dari 17 siswa , terdapat 14 siswa atau sekitar 82%
mendapat nilai di atas KKM. Sedangkan 3 siswa atau
sekitar 18% masih di bawah KKM. Berdasarkan hal
tersbeut, membuktikan adanya peningkatan kemampuan
siswa pada materi mengidentifikasi unsur-unsur teks
berita setelah menerapkan model Problem Based
Learning.

3. Bagaimana respons orang lain terkait dengan


strategi yang dilakukan?
 Respons Siswa
Siswa merespon praktik pembelajaran ini secara positif.
Hal ini dibuktikan dari hasil kegiatan refleksi siswa yang
menuliskan bahwa perasaan mereka senang setelah
melalui proses pembelajaran, Media pembelajaran yang
disajikan seru dan menarik sehingga materi pelajaran
pun mudah dipahami.

 Respons Observer
Respons yang diberikan oleh observer (guru) adalah
positif. Kegiatan pembelajaran sebagian besar sudah
sinkron antara RPP dengan kegiatan pembelajaran.

4. Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau


ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?
Faktor keberhasilan pembelajaran ini ditentukan oleh
kemampuan guru untuk merancang dan melaksanakan
model Problem Based Learning (PBL) sesuai dengan
karakteristik siswa, kemampuan guru untuk
membimbing siswa dalam mengatasi permasalahan,
serta kemampuan guru untuk memilih media
pembelajaran yang menarik, sehingga mampu menarik
minat siswa dalam belajar Bahasa Indonesia.
Selain faktor tersebut, siswa juga menjadi faktor
keberhasilan dari pembelajaran ini. Adanya semangat
dalam mengerjakan LKPD dan presentasi kelompok,
tetap fokus dan konsentrasi selama pembelajaran
berlangsung, serta sikap kerja sama yang bagus dari
siswa selama pembelajaran sangat mempengaruhi
keberhasilan pembelajaran ini.

5. Apa pembelajaran dari keseluruhan proses yang


sudah dilakukan?
Terdapat banyak pembelajaran yang diperoleh pada saat
merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan
pembelajaran. Dengan menggunakan model dan media
pembelajaran yang tepat maka pembelajaran akan
berhasil. Kreativitas guru dalam merancang
pembelajaran sesuai dengan karakteristik dan
mengetahui kebutuhan siswa, menjadi sesuatu yang
penting dalam pembelajaran sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Praktik Baik 2

1. Bagimana dampak aksi dari langkah-langkah yang


dilakukan?
Dampak dari penerapan langkah-langkah model Project
Based Learning yang dilakukan yaitu dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami
menulis cerpen. Siswa menunjukkan indikator hasil
belajar di antarnya, yaitu mampu menulis sebuah cerpen
berdasarkan gagasan/pengalamannya serta mampu
mengerjakan soal evaluasi dengan banar.

Dampak dari penerapan media video Iklan, canva,


aplikasi wheelofnames, dan google form dalam
pembelajaran, yaitu dapat meningkatkan perhatian
belajar dan dapat meningkatkan semangat belajar siswa.

2. Apakah hasilnya efektif atau tidak efektif?


Hasil yang didapatkan selama proses pembelajaran
dengan menerapkan model Project Based Learning pada
pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi menulis teks
cerpen membuat siswa lebih semangat dalam belajar,
pembelajaran lebih efektif dan dapat membantu siswa
dalam menulis teks cerpen.
Perolehan hasil evaluasi siswa dalam menulis cerpen
setelah diterapkan model Project Based Learning, yaitu
dari 17 siswa, terdapat 13 siswa atau sekitar 76%
mendapat nilai di atas KKM. Sedangkan 4 siswa atau
sekitar 24% masih di bawah KKM. Berdasarkan hal
tersebut, membuktikan adanya peningkatan kemampuan
siswa pada materi menulis teks cerpen setelah
menerapkan model Projectm Based Learning.

3. Bagaimana respons orang lain terkait dengan


strategi yang dilakukan?
 Respons Siswa
Siswa merespon praktik pembelajaran ini secara positif.
Hal ini dibuktikan dari hasil kegiatan refleksi siswa yang
menuliskan bahwa perasaan mereka senang setelah
melalui proses pembelajaran dan media pembelajaran
yang digunakan menarik dan menyenangkan sehingga
materi pelajaran pun mudah dipahami.
 Respons Observer
Respons yang diberikan oleh observer (guru) adalah
positif. Kegiatan pembelajaran sebagian besar sudah
sinkron antara RPP dengan kegiatan pembelajaran.

4. Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau


ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?
Faktor keberhasilan pembelajaran ini ditentukan oleh
kemampuan guru untuk merancang dan melaksanakan
model Project Based Learning (PBL) sesuai dengan
karakteristik siswa, kemampuan guru untuk mendesain
dan mengarahkan siswa dalam menyelesaikan
proyeknya, serta kemampuan guru untuk memilih media
pembelajaran yang menarik, sehingga mampu menarik
minat siswa dalam belajar Bahasa Indonesia.
Selain faktor tersebut, siswa juga menjadi faktor
keberhasilan dari pembelajaran ini. Adanya semangat
dalam mengerjakan LKPD dan presentasi kelompok,
tetap fokus dan konsentrasi selama pembelajaran
berlangsung, serta sikap bertanggung jawab yang baik
dari siswa dalam menyelesaikan proyeknya sangat
mempengaruhi keberhasilan pembelajaran ini.

5. Apa pembelajaran dari keseluruhan proses yang


sudah dilakukan?
Terdapat banyak pembelajaran yang diperoleh pada saat
merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan
pembelajaran. Dengan menggunakan model dan media
pembelajaran yang tepat maka pembelajaran akan
berhasil. Kreativitas guru dalam merancang
pembelajaran sesuai dengan karakteristik dan
mengetahui kebutuhan siswa, menjadi sesuatu yang
penting dalam pembelajaran sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapaia dengan baik.
LAMPIRAN

Praktik Baik 1

Video Pembelajaran:
https://drive.google.com/file/d/1ka_HBvhNpxnNoP_AE-
ig5MVC4LJ60b88/view?usp=share_link

Perangkat Pembelajaran:
https://drive.google.com/file/d/1la-
OikG8li9RZxMJUF18g7oE0f3sqNXn/view?usp=share_link

Praktik Baik 2

Video Pembelajaran:
https://drive.google.com/file/d/1-
uFZbmLexRZt9jDQH_q0zbTf26jqp_Xw/view?usp=share_link

Perangkat Pembelajaran:
https://drive.google.com/file/d/15OVPiY5plsQoHbeUV9vCwKuTzrfPbJPo/view?usp=share_
link

Anda mungkin juga menyukai