Anda di halaman 1dari 20

LEMBAR KERJA 3.

BEST PRACTICE

OLEH

NABILA PUTRI, S.Pd


NO. PESERTA: 201900741195

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


PPG DALAM JABATAN KATEGORI 2
UNIVERSITAS BENGUKULU
2022
LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi Praktik ini dilaksanakan di SD Negeri 23 Guguak Randah


di kelas V. Dimana sekolah ini merupakan Sekolah Dadar
yang berada di desa Guguak Randah, Kecamatan IV Koto,
Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat. Sekolah ini
terletak di pedesaan dengan jarak sekitar 4 km dari pusat
kota.

Lingkup Pendidikan Lingkup pendidikan yang menjadi objek aksi adalah


sekolah dasar. Siswa yang ada pada lingkungan
pendidikan ini berusia 7-12 tahun. Adapun pelaksanaan
praktek difokuskan pada siswa kelas V yang berusia 10-
11 tahun dengan jumlah siswa 11 orang. Pada usia ini
siswa sudah berada pada tahap operasional formal yakni
anak sudah mampu menggunakan logika dalam
menyelesaikan permasalahan, menarik kesimpulan untuk
ilmu pengetahuan baru dan sudah mampu merencanakan
masa depan sederhana.

Tujuan yang ingin dicapai Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ditemukan,
tujuan yang ingin dicapai dari permasalah praktik ini
adalah
1. Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran
IPA materi Sistem Peredaran Darah
2. Siswa mampu membuat pantun sesuai dengan ciri-
cirinya
3. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam membuat
gambar ilustrasi gambar cerita
4. Meningkatkan minat belajar siswa pada materi
tanggung jawab sebagai warga masyarakat

Penulis Nabila Putri, S.Pd


Tanggal Aksi dilaksanakan sebanyak 4 siklus:
1. Aksi 1 pada tanggal 14 Oktober 2022
2. Aksi 2 pada tanggal 28 Oktober 2022
3. Aksi 3 pada tanggal 14 November 2022
4. Aksi 4 pada tanggal 26 November 2022

Situasi: 1. Kondisi yang menjadi latar belakang masalah


Kondisi yang menjadi latar Berdasarkan observasi, pengalaman mengajar, serta
belakang masalah, mengapa wawancara kepada kepala sekolah dan teman sejawat,
praktik ini penting untuk beberapa kondisi yang melatar belakangi pelaksanaan
dibagikan, apa yang menjadi praktik ini adalah
peran dan tanggung jawab anda a. Guru belum maksimal dalam menggunakan media
dalam praktik ini. pembelajaran yang menarik.
b. Metode pembelajaran yang digunakan masih
berpusat pada guru, sehingga siswa belum terlibat
aktif dalam pembelajaran.
c. Guru kurang maksimal dalam menggunakan media
pembelajaran yang berbasis TIK.
d. Pembelajaran di kelas masih monoton dan
konvensional
e. Guru belum maksimal dalam menerapkan
pembelajaran yang inovatif
f. Siswa kurang termotovasi untuk mengikuti
pembelajaran
g. Belum adanya pembiasaan literasi.

2. Pentingnya praktik ini untuk dibagikan


Praktik ini penting untuk dibagikan karena beberapa
alasan atau pertimbangan
a. Permasalahan yang penulis alami juga dialami oleh
sebagian besar guru
b. Praktik ini dapat menjadi motivasi dan pembelajaran
bagi guru lain untuk menciptakan pembelajaran
yang kretaif dan menyenangkan
c. Praktik ini dapat menjadi referensi dan inspirasi
bagi guru dalam mengatasi permasalahan yang
terkait.

3. Peran dan tanggung jawab dalam praktik


Peran dan tanggung jawab penulis dalam praktik
pembelajaran ini adalah menciptakan pembelajaran
yang menarik dengan menggunakan model
pembelajaran yang inovatif yang dipadukan dengan
metode pembelajaran yang bervariasi serta
memanfaatkan media konret dan media berbasis TIK
agar pembelajaran lebih bermakna serta menarik bagi
siswa. Sehingga pembelajaran tidak lagi berpusat
kepada guru serta tujuan pembelajaran dapat tercapai
dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

Terkait permasalahan dan penyebab yang ditemukan,


penulis dalam praktik ini berperan dan bertanggung
jawab sebagai guru. Dalam menjalankan peran dan
tanggungjawab sebagai guru, penulis harus memilki
standar kompetensi.
a. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi ini merupakan kemampuan guru
mengelola pembelajaran. Dalam kompetensi ini guru
harus mampu memahami karakteristik siswa,
menguasai berbagai teori belajar dan penerapannya,
mengaktifkan siswa dalam pembelajaran, serta
mampu melakukan evaluasi pembelajaran yang
autentik.
b. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi ini merupakan kemampuan guru dalam
menjadi teladan serta mengembangkan kepribadian
siswa yang baik. Dalam hal ini seorang guru harus
memiliki kepribadian yang stabil, memiliki etos
kerja, arif dan terbuka, berwibawa serta berakhlak
mulia.
c. Kompetensi Profesional
Kompetensi ini merupakan kemampuan guru secara
teknis dalam mengembangkan materi pembelajaran.
Dalam hal ini, guru harus memahami kompetensi
inti, dasar, serta indikator pembelajaran. Guru harus
mampu menguasai dan mengembangkan materi
secara kreatif dan terstruktur, serta dapat
memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran.
d. Kompetensi Sosial
Kompetensi ini merupakan kemampuan guru untuk
berkomunikasi secara efektif dengan siswa, tenaga
kependidikan, orang tua/wali siswa, dan masyarakat
sekitar. Seorang guru harus mampu beradaptasi,
berkomunikasi, berkolaborasi, serta bertindak
objektif.

Kompetensi tersebut harus dipahami dan dilaksanakan


guru secara dinamis. Salah satunya adalah sesuai
dengan perkembangan dunia pendidikan abad 21. Pada
pembelajaran abad 21, guru harus mampu menjadi
seseorang yang mempesona bagi siswa. Mempesona
memiliki arti bahwa seorang guru harus mampu
memberikan inspirasi bagi siswa melalui perannya.
Bentuk pelaksanaan ini dapat berupa penggunaan
media-media pembelajaran yang menarik dan berbasis
TIK. Dalam hal ini guru dapat memanfaatkan internet
dan teknologi lain sebagai sumber belajar. Sehingga
guru juga menerapkan pendekatan pembelajaran
TPACK. Selain itu, guru juga dapat menerapkan model-
model pembelajaran inovatif abad 21. Pada praktik ini,
penulis menerapkan model Project Based Learning dan
Problem Based Learning.

Tantangan : 1. Tantangan untuk mencapai tujuan


Apa saja yang menjadi Berdasarkan situasi yang telah dijabarkan di atas,
tantangan untuk mencapai kondisi yang menjadi tantangan dalam praktik ini dapat
tujuan tersebut? Siapa saja yang dilihat dari beberapa aspek, yatitu:
terlibat, a. Siswa
Tantangan dari siswa pada praktik pembelajaran ini
yaitu, siswa jarang diajarkan dengan model
pemecahan masalah yang dipadukan dengan metode
diskusi kelompok, penugasan dan window shoping.
Selain itu kurangnya motivasi dan kemampuan
siswa dalam mengembangkan hasil karya juga
menjadi tantangan punulis dalam melaksanakan
pratik ini.

b. Guru
Tantangan dari guru pada praktik pembelajaran ini
yaitu, bagaimana strategi guru untuk membelajarkan
siswa dengan model PBL dan PjBL yang dipadukan
dengan metode diskusi kelompok, penugasan dan
window shoping secara maksimal, perlunya
kreativitas guru dalam memilih dan memaparkan
permasalahan yang akan dibahas dalam proses
pembelajaran, sehingga pembelajaran lebih bermakna
dan menarik bagi siswa serta tujuan pembelajaran
dapat tercapai dan hasil belajar siswa meningkat.
Selain itu, metode window shoping di kelas V baru
pertama kali penulis cobakan sehingga ini menjadi
tantangan tersendiri bagi penulis supaya kegiatan
tersebut dapat berjalan maksimal.

c. Sarana dan Prasarana


Tantangan ini ditunjukkan dengan masih kurangnya
sarana dan prasarana yang ada di sekolah, seperti
daya listik yang kurang mendukung, jaringan internet
yang tidak stabil, dan kondisi kelas yang kurang
kondusif.
d. Lingkungan
Tantangan pada aspek lingkungan yaitu akses jalan
menuju sekolah yang kurang bagus menjadi aspek
tantangan tersendiri dalam mendukung kelancaran
pendidikan siswa di luar sekolah.

2. Pihak yang terlibat dalam praktek


Adapun pihak yang terlibat dalam praktik pembelajaran
ini yaitu
a. Dosen pembimbing yang selalu memberikan ilmu,
arahan dan bimbingan dalam menyelesaikan
rangkaian kegiatan dalam praktik ini
b. Guru pamong yang selalu memberikan arahan dalam
pelaksanaan praktik
c. Kepala sekolah yang merupakan penanggung jawab
dan selalu memberi arahan di lapangan
d. Teman sejawat atau rekan guru yang telah memantu
dan memberikan motivasi dalam praktik ini.
e. Peserta didik yang merupakan objek dalam kegiatan
ini
f. Orang tua siswa yang mengawasi dan membimbing
siswa di luar jam sekolah.

Aksi : Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru


Langkah-langkah apa yang sesuai tantangan yang dihadapi
dilakukan untuk menghadapi Langkah-langkah yang penulis lakukan untuk menentukan
tantangan tersebut/ strategi apa solusi dari permasalahan yang dialami adalah
yang digunakan/ bagaimana 1. Mencari tahu apa penyebab dari permasalahan yang
prosesnya, siapa saja yang dialami
terlibat / Apa saja sumber daya 2. Mengeksplorasi beberapa alternatif solusi dari
atau materi yang diperlukan permasalahan tersebut melalui kajian literatur,
untuk melaksanakan strategi ini wawancara pakar maupun wawancara teman sejawat
3. Menentukan solusi yang relevan dengan permasalahn
yang terindentifikasi
4. Menyusun rencana aksi dan rencana evaluasi.

Strategi yang diguanakan


Strategi yang dilakukan untuk mengatasi berbagai macam
tantangan dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa adalah dengan menerapkan solusi yang telah dipilih
melalui eksporasi sesuai dengan rencana aksi yang telah
dirancang. Adapun solusi yang dipilih adalah
1. Menggunakan model pembelajaran inovatif yang
bepusat pada siswa
Pujiriyanto (2019:1) menjelaskan beberapa model
pembelajaran abad 21, diantaranya:
a. Discovery Learning
b. Pembelajaran berbasis proyek
c. Pembelajaran berbasis masalah dan penyelidikan
d. Belajar berdasarkan pengalaman sendiri
e. Pembelajaran kontekstual

Berdasarkan pendapat ahli di atas, model


pembelajaran yang penulis gunakan sebagai strategi
dalam menghadapi tantanhan adalah.
a. Model pembelajaran Problame Bassed Learning
(PBL).
Problem Based Learning atau pembelajaran
berbasis masalah merupakan model pembelajaran
yang menantang peserta didik untuk belajar
bagaimana belajar dan bekerja secara berkelompok
untuk mencari solusi dari permasalahan dunia
nyata. (Arends & Kilcher 2010 )

Menurut Sanjaya dalam Nuraini (2017), beberapa


kelebihan dan kelemahan model pembelajaran
berbasis masalah (PBL)
1) Kelebihan
a) Siswa dapat lebih memahami materi
pelajaran
b) Menantang siswa mendapat pengalaman
baru
c) Aktivitas pembelajaran dapat meningkat
d) Dapat mengembangkan kemampuan
berpikir kritis
e) Memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengenal dunia nyata.
2) Kelemahan
a) Siswa pesimis mampu memecahkan
masalah
b) Membutuhkan waktu dan persiapan untuk
keberhasilan

b. Model Pembelajaran Project Based Learning


(PjBL)
Model pembelajaran PJBL merupakan
pembelajaran dengan menggunakan proyek nyata
dalam kehidupan yang didasarkan pada motivasi
tinggi, pertanyaan menantang, tugas-tugas atau
permasalahan untuk membentuk penguasaan
kompetensi yang dilakukan secara kerjasama
dalam upaya memecahkan masalah. (Barel, 2000
and Baron 2011).

Ngalimun (2014:197) menjabarkan beberapa


kelebihan dan kelemahan model pembelajaran
Project Based Learning.

1) Kelebihan
a) Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
b) Siswa akan lebih tekun dan tertantang
untuk mencapai proyek
c) Meningkatkan kemampuan kolaborasi
siswa
d) Meningkatkan keterampilan mengelola
sumber
e) Memberikan pengalaman mengorganisasi
proyek

2) Kelemahan
a) Membutuhkan lebih banyak waktu untuk
menyelesaikan proyek
b) Membutuhkan lebih banyak biaya
c) Membutuhkan perlengkapan dan fasilitas
yang memadai
d) Kehawatiran dominasi siswa yang aktif
dalam kelompok.
2. Menggunakan media pembelajaran yang menarik dan
berbasis TIK.
Menurut Iriawan (2022:15) berdasarkan bentuknya,
media pembelajaran dapat digolongkan ke dalam tiga
jenis yaitu
a. Media visual
Meida vusial merupakan media yang hanya dapat
dilihat dengan menggunakan indera penglihatan
yang terdiri atas media yang dapat diproyeksikan
baik diam maupun gerak dan media yang tidak
dapat diproyeksikan.

b. Medai Audio
Media audio merupakan media yang mengandung
pesan dalam bentuk auditif atau hanya dapat
didengar yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan peserta didik untuk
mempelajari materi pembelajaran. Contoh media
audio ini adalah program kaset suara, CD audio, dan
program radio.

c. Media Audio Visual


Media audio-visual merupakan media kombinasi
audio dan visual atau biasa disebut media pandang-
dengar. Media ini lebih kompleks dibanding jenis
media visual dan media audio karena keberadaan
visual dan audio dapat saling melengkapi untuk
memudahkan peserta didik dalam menguasai materi
pembelajaran. Contoh media audio-visual di
antaranya video pembelajaran dan video multimedia
interaktif yang melibatkan interaksi antara peserta
didik dengan media tersebut.

Berdasarkan hasil eksplorasi terhadap jenis-jenis media


tersebut, media yang relevan adalah media visual dan
audio visual.
a. Media Visual
Leinrich dalam Mirnawati (2020:104) menjelaskan
beberapa kelebihan dan kelemahan media
pembelajaran.
Kelebihan
1) Mudah dimanfaatkan dalam kegiatan
pembelajaran karena praktis
2) Harga relatif murah
3) Cara memperolehnya mudah
4) Dapat menerjemahkan konsep atau gagasan
5) Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu
6) Bersifat konkrit

Kelemahan
1) Tidak dapat digunakan dalam kelompok atau
kelas besar
2) Hanya bersifat dua dimensi
3) Tidak dapat memperlihatkan pola gerak

b. Medai Audio visual


Fitria (2014:60) menjelaskan beberapa kelebihan
kelemahan media pembelajaran audio-visual yaitu
Kelebihan
1) Dapat digunakan untuk klasikal.
2) Dapat digunakan seketika.
3) Dapat digunakan secara berulang.
4) dapat menyajikan materi secara fisik tidak dapat
bicara ke dalam kelas.
5) Dapat menyajikan objek yang bersifat bahaya.
6) Dapat menyajikan objek secara detail.
7) Tidak memerlukan ruang gelap.
8) Dapat di perlambat dan dipercepat.
9) Dapat menyajikan gambar dan suara.

Kelemahan media pembelajaran Audio-Visual


1) Sukar untuk dapat direvisi.
2) Relatif mahal.
3) Memerlukan keahlian khusus.
4) Peralatan harus lengkap.

3. Memilih metode pembelajaran yang tepat dan sesuai


dengan karakteristik materi ajar maupun karakteristik
siswa.
Sumantri (2000:136) menjelaskan beberapa jenis-jenis
metode pembelajaran, yaitu
a. Merode ceramah
Metode ceramah merupakan metode yang penyajian
pelajarannya oleh guru dengan cara memberikan
penjelasan secara lisan kepada peserta didik.
b. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran
dengan memperagakan atau mempertunjukkan
kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda
tertentu yang dipelajari, baik sebenarnya ataupun
tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan.
c. Metode latihan (Drill)
Metode latihan atau drill merupakan suatu metode
pembelajaran dengan memberikan latihan-latihan
kepada siswa untuk memperoleh suatu keterampilan
d. Metode diskusi
Metode diskusi adalah suatu proses yang melibatkan
dua individu atau lebih, berintegrasi secara verbal
dan saling berhadapan saling tukar informasi
(information sharing), saling mempertahankan
pendapat (self maintenance) dalam memecahkan
sebuah masalah tertentu (problem solving).
e. Metode tanya jawab
Metode Tanya Jawab adalah cara penyajian
pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang
dikemukakan oleh guru yang harus dijawab oleh
peserta didik.
f. Metode sosio drama (Role Palying)
Metode sosiodrama adalah suatu cara mengajar
yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melakukan kegiatan.

Berdasarkan eksplorasi terhadap jenis-jenis metode


tersebut, metode yang relevan adalah:
a. Metode diskusi
Menurut Armai Arief (2002 : 148-149), keunggulan
dan kelemahan metode diskusi.
1) Keunggulan
a) Suasana di kelas lebih hidup, sebab siswa
mengarahkan perhatian atau pikirannya
kepada masalah yang sedang didiskusikan.
b) Dapat menaikan prestasi kepribadian
individu, seperti : sikap toleransi,
demokrasi, berfikir kritis, sistematis, sabar
dan sebagainya.
c) Kesimpulan hasil diskusi mudah dipahami
siswa, karena mereka mengikuti proses
berfikir sebelum sampai kepada suatu
kesimpulan.
d) Siswa dilatih belajar untuk mematuhi
peraturan-peraturan dan tata tertib layaknya
dalam suatu musyawarah.
e) Membantu murid untuk mengambil
keputusan yang lebih baik.
f) Tidak terjebak ke dalam pikiran individu
yang kadang-kadang salah, penuh prasangka
dan sempit.
2) Kelemahan
a) Kemungkinan ada siswa yang tidak ikut
aktif, sehingga diskusi baginya hanyalah
merupakan kesempatan untuk melepaskan
tanggungjawab.
b) Sulit menduga hasil yang dicapai, karena
waktu yang dipergunakan untuk diskusi
cukup panjang.
c) Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi
dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang
memiliki keterampilan berbicara

b. Metode Penugasan
Djamarah (2006:85) menjelaskan kelebihan dan
keurangan metode penugasan.
1) Kelebihan
a) mengembangkan kreativitas siswa,
meningkatkan rasa tanggung jawab dan
kedisiplinan siswa
b) mengembangkan sikap mandiri siswa karena
di luar pengawasan guru, sehingga tidak
bergantung pada guru
c) mendorong siswa untuk belajar secara
mandiri ataupun berkelompok.
2) Kelemahan
a) Tidak jarang pekerjaan yang ditugaskan itu
diselesaikan dengan meniru pekerjaan orang
lain.
b) Karena perbedaan individu, maka tugas
apabila diberikan secara umum mungkin
beberapa orang diantaranya merasa sukar
sedangkan sebagian lainnya merasa mudah
menyelesaikan tugas tersebut.
c) Apabila tugas diberikan, lebih-lebih bila itu
sukar dikerjakan, maka ketenangan mental
para siswa menjadi terpengaruh.

Proses pelaksanaan
Proses pelaksanaan strategi dilakukan dalam bentuk
kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran ini
dilakukan sesuai dengan rancangan perangkat
pembelajaran yang disusun penulis. Pelaksanaan
pembelajaran dilakukan dalam 4 siklus. Siklus pertama
dilakukan pada tanggal 14 Oktober 2022. Pembelajaran
yang dilaksanakan adalah tema 4 subtema 3 pembelajaran
1 dengan muatan mata pelajaran IPA dan Bahasa
Indonesia. Siklus 2 dilaksankan pada tanggal 28 Oktober
2022. Pembelajaran yang dilaksanakan adalah tema 4
subtema 2 pembelajaran 1 dengan muatan pelajaran IPA
dan Bahasa Indonesia. Siklus 3 dilakukan pada tanggal 14
November 2022. Pembelajaran yang dilaksanakan adalah
tema 4 subtema 3 pembelajaran 5 dengan muatan mata
pelajaran IPA dan SBdP. Siklus 4 dilaksanakan pada
tanggal 26 November 2022. Pembelajaran yang
dilaksanakan adalah tema 4 subtema 3 pembelajaran 6
dengan muatan pelajaran Bahasa Indonesia dan PPKN.

Proses pada siklus 1 dan siklus 4, pembelajaran dilakukan


dengan menerapkam model pebelajaran Problame Based
Learning (PBL). Kegiatan pembelajaran diawali dengan
kegiatan pendahuluan: memberi salam, menyapa siswa,
menanyakan kabar siswa, berdo’a, mengecek kehadiran,
menanamkan sikap nasionalisme, literasi, apersepsi,
menyampaikan tujuan, manfaat, dan kegiatan
pembelajaran, serta memberikan motivasi kepada siswa.

Pada kegiatan inti, pembelajaram dilakukan desuai dengan


sintak model pembelajaran Problame Based Learning
(PBL), yaitu
a. Tahap 1 : Orientasi siswa pada masalah
Pada tahap ini, siswa diorientasikan pada
permasalahan melalui medai visual dan audio visual
yang ditayangkan melalui layar proyektor.
Permasalahan yang diorientasikan nantinya akan
mereka pecahkan dengan kegiatan kelompok. Dalam
tahap ini juga dilakukan proses pendalaman materi
dan tanyajawab.
b. Tahap 2 : Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Pada tahap ini, guru menjelaskan kegiatan
pemecahan masalah, kemudian siswa dibagi menjadi
beberapa kelompok secara heterogen dan guru
membagikan LKPD kepada masing-masing
kelompok
c. Tahap 3 : Membimbing penyelidikan kelompok
Pada tahap ini, siswa melakukan penyelidikan secara
berkelompok terhadap permasalahan yang telah
diajukan pada LKPD dan guru memberikan
bimbingan.
d. Tahap 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil
karya
Pada tahap ini, siswa menuliskan hasil penyelidikan
yang telah mereka dapatkan secara berkelompok
pada LKPD, dan dilanjutkan dengan kegiatan
window shoping. Kemudian siswa
mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian.
Peran guru pada tahap ini adalah memberikan
tanggapan dan appresiao terhadap hasil kerjas siswa.
e. Tahap 5 : Menganalisis dan mengevaluasi
Pada tahap ini, guru membimbing siswa untuk
menyimpulkan pembelajaran lalu siswa diminta
untuk mengerjakan lembar evaluasi.

Pada kegiatan penutup, dilakukan dengan kegiatan


merefleksi, memberikan tindak lanjut belajar siswa
dengan orang tua, operasi semut, menanamkan rasa
bangga terhadap budaya tanah air dengan cara
menyanyikan lagu daerah, dan berdo’a.

Pada saat pembelajaran berlangsung siswa telah


menunjukkan sikap 4 C, yaitu Communication,
Collaboration, Critical Thinking, dan Creativity.
Communication ditunjukkan dengan sikap berkomunikasi
dan berinteraksi dengan guru ataupun sesama siswa.
Collaboration ditunjukkan dengan sikap bekerja sama
siswa dalam menyelesaikan LKPD dan pemecahan
masalah. Critical Thinking dilakukan dengan aktif
menanggapi dan menjawab pertanyaan yang diajukan.
Adapun Creativity ditunjukkan pada saat penulisan
jawaban pada LKPD.

Proses pada siklus 2 dan siklus 3, pembelajaran


dilakukan dengan menerapkam model pebelajaran
Project Based Learning (PjBL). Kegiatan pembelajaran
diawali dengan kegiatan pendahuluan: memberi salam,
menyapa siswa, menanyakan kabar siswa, berdo’a,
mengecek kehadiran, menanamkan sikap nasionalisme,
literasi, apersepsi, menyampaikan tujuan, manfaat, dan
kegiatan pembelajaran, serta memberikan motivasi pada
siswa.

Pada kegiatan inti, pembelajaran dilakukan desuai


dengan sintak model pembelajaran Project Based
Learning (PBL), yaitu
a. Tahap 1 : Menentukan pertanyaan mendasar
Pada tahap ini, siswa diberi pertanyaan mendasar
memalui pengamatan media audiovisual yang
ditayangkan melalui layar proyektor
b. Tahap 2 : Mendesain perencanaan proyek
Pada tahan ini siswa mendiskusikan kegiatan proyek
yang akan mereka kerjakan, serta menuliskan alat dan
bahan yang mereka gunakan saat pembuatan proyek
pada LKPD
c. Tahap 3 : Menyusun jadwal
Pada tahap ini, guru menfasilitasi siswa dalam
menyusun jadwal (durasi) pembuatan proyek.
d. Tahap 4 : Memonitor peserta didik dan kemajuan
proyek.
Pada tahap ini, guru membimbing, melakukan
penilaian proses, dan membantu siswa dalam
menyelesaikan proyek.
e. Tahap 5 : Menguji hasil
Pada tahap ini, siswa memamerkan hasil proyek
yang telah dibuat oleh masibg-masing kelompok di
depan kelas.
f. Tahap 6 : Mengevaluasi hasil proyek
Pada tahap ini, guru merefleksi dan memerikan
pemantapan terhadap peoyek yang telah dibuat oleh
masing-masing kelompok. Selanjutnya siswa
dibimbing untuk menyimpulkan pembelajara, dan
dilanjutkan dengan mengerjakan soal evaluasi.

Pada kegiatan penutup, dilakukan dengan kegiatan


merefleksi, memberikan tindak lanjut belajara siswa
dengan orang tua, operasi semut, menanamkan rasa
bangga terhadap budaya tanah air dengan cara
menyanyikan lagu daerah, dan berdo’a.

Pada saat pembelajaran berlangsung siswa telah


menunjukkan sikap 4 C, yaitu Communication,
Collaboration, Critical Thinking, dan Creativity.
Communication ditunjukkan dengan sikap berkomunikasi
dan berinteraksi dengan guru ataupun sesama siswa.
Collaboration ditunjukkan dengan sikap bekerja sama
siswa dalam menyelesaikan LKPD dan pengerjaan
proyek. Critical Thinking dilakukan dengan aktif
menanggapi dan menjawab pertanyaan yang diajukan.
Adapun Creativity ditunjukkan pada saat penulisan
jawaban pada LKPD dan pengerjaan proyek.

Pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran ini adalah


guru dan siswa. Guru berperan sebagai fasilitator,
motivator, membimbing, serta mengawasi siswa dalam
pelaksaan proses pembelajaran. Dalam pelaksanaan
proses pembelajaran guru melalukan penilaian terdapat
siswa yang meliputi penilaian sikap dan penilaian
keterampilan.

Sumber daya atau materi yang diperlukan


Beberapa sumber daya atau materi yang penulis gunakan
dalam praktik pembelajaran adalah
1. Perangkat yang digunakan seperti laptop, proyektor,
speaker.
2. Media pembelajaran berupa video pembelajaran
3. Modul dan buku sumber yang menjadi acuan penulis
dalam menyusun bahan ajar
4. Aliran listrik yang memadai
5. Jaringan internet yang berfunggsi untuk membantu
penulis dalam mencari referensi pembelajaran.
Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari Aksi
Bagaimana dampak dari aksi Pelaksanaan praktik yang dilakukan dengan
dari Langkah-langkah yang meneggunakan media pembelajaran serta menerapkan
dilakukan? Apakah hasilnya model pembelajaran inovatif memiliki dampak positif
efektif? Atau tidak efektif? terhadap permasalahan dan tantangan yang penulis hadapi.
Mengapa? Bagaimana respon Adapun dampak postifnya adalah
orang lain terkait dengan strategi 1. Siswa mulai terlihat aktif dalam kegiatan pembelajaran
yang dilakukan, Apa yang hal ini terlihat saat kegiatan diskusi kelompok, tanya
menjadi faktor keberhasilan atau jawab, maupun pengerjaan tugas/ evaluasi.
ketidakberhasilan dari strategi 2. Guru berhasil menerapkan seluruh sintak dalam model
yang dilakukan? Apa pembelajaran Problame Based Learning (PBL) dan
pembelajaran dari keseluruhan Project Based Learning (PjBL) meskipun masih
proses tersebut terdapat beberapa kekurangan
3. Pembelajaran terlihat lebih menyenangkan dengan
adanya pengamatan dan kegiatan window shoping
ataupun pameran serta penialain hasil proyek yang
dilakukan oleh siswa sendiri.
4. Siswa sudah mampu menyerap pengetahuan dengan
baik hal ini terbukti saat kegiatan window shoping,
siswa mampu menjelaskan dan memaparkan hasil
diskusi kelompoknya dengan baik kepada temannya
serta menjawab pertanyaan temannya jika ada hal yang
kurang dipahami
5. Pengelolaan kelas guru mulai optimal dibuktikan oleh
hampir seluruh siswa fokus dalam pembelajaran
6. Guru mulai memanfaatkan media TIK dengan cukup
baik, hal ini terlihat saat ditampilkannya slide power
point maupun video pembelajaran dengan didukung
pengeras suara.
7. Siswa terlihat cukup antusias mengikuti proses
pembelajaran karena kegiatan pembelajaran yang
mereka laksanakan dirasa seperti pengalaman baru bagi
mereka

Keefektifan hasil kegiatan


Secara umum, pelaksanaan pembelajaran sudah dinilai
efektif, hal ini didasari pada pengamatan selama proses
pembelajaran serta analisis hasil belajar siswa. Sesuai
dengan latar belakang dan tujuan yang ingin dicapai yaitu
meningkatkan hasil bejalar, motivasi, dan minat belajar
siswa. Adapun penjabaran sebagai berikut

1. Motivasi belajar siswa


Keefektifan pembelajaran dalam meningkatkan
motivasi belajar dilihat dari hasil pengamatan guru
terhadap aktivitas siswa selama pembelajaran. Selama
pembelajaran siswa menunjukkan keaktifan dan
antusias terhadap pembelajaran. Hal ini dapat dilihat
dari kegiatan bertanya, menjawab, menanggapi
pertanyaan yang diberikan. Siswa juga menunjukkan
keaktifan dalam berdiskusi bersama kelompok.

2. Hasil belajar siswa


Keefektifan pembelajaran dalam meningkatkan hasil
belejar siswa berdasarkan hasil analisis mengalami
penigkatan disetiap siklus.

Respon orang lain terkait strategi yang dilakukan


Adapun dari pihak yang terkait adalah
1. Siswa
Berdasarkan survey yang dilakukan terhadap siswa,
menunjukkan respon yang sangat baik, dimana siswa
merasa senang dan tertarik mengikuti proses
pembelajaran.

2. Teman sejawat
Tanggapan dari teman sejawat terhadap praktik
pembelajaran yang penulis lakukan yaitu, pembelajaran
yang dilakuakan hendaknya mampu menjadi pedoman
bagi guru dalam menyusun perangakat pembelajaran
yang sesuai materi pelajaran dan permasalahan yang
ditemui dikelas. Praktik pembelajaran yang penulis
lakukan dinailai sudah mampu mengatasi permasalahan
yang dialami di kelas

3. Kepala sekolah
Kepala seklah memberikan apresiasi yang tinggi
terhadap proses pelaksanaan praktik. Keterlibatan kepala
sekolah sebagai pengamat melalui zoom meeting
memberikan ruang bagi kepala sekolah untuk
mengamati proses pembelajaran berlangsung. Kepala
sekolah menberikan pujian dan harapan kapada penulis
agar dapat melaksanakan pembelajaran serupa pada
waktu-waktu berikutnya.

4. Orang Tua Siswa


Orang tua siswa juga memberikan respon yang sangat
baik yang terlihat dari ketersediaan orang tua untuk
membantu siswa dalam menyiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan siswa pada saat melaksanakan proses
pembelajara.

Faktor-faktor yang menjadi keberhasilan atau ketidak


berhasilan dari strategi yang digunakan
Faktor yang menjadi penentu keberhasilan strategi ini adalah
1. Guru
Faktor pendukung keberhasilan praktik pembelajaran
yang paling utama yaitu bagaimana guru (penulis)
mampu menyusun perangkat pembelajaran berdasarkan
permasalahan di kelas, dengan adanya adanya kegiatan-
kegiatan yang menarik dan inovatif.

2. Kepala Sekolah dan teman sejawat


Keberhasilan dari pelaksanaan strategi ini tak lepas dari
kepala sekolah dan teman sejawat yang telah bersedia
memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis.

3. Siswa dan orang tua siswa


Semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaram
serya dukungan dari orang tua siswa me jadi faktor yang
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penulis dalam
menerapkan strategi ini.

4. Sarana dan Prasarana


Ketersedian sarana dan prasaran disekolah seperti
laptop, proyektor, pengeras suara serta kestabilan
koneksi internet merupakan pendukung pelaksanaan
proses pembelajaran serta memberi pengaruh terhadap
keberhasilan dalam menerapkan strategi.

Pembelajaran dari keleluruhan proses persebut


Pelajaran yang dapat penulis ambil dari keseluruhan proses
penyusunan perangkat praktik pembelajaran ini baik dari
siklus 1, siklus 2, siklus 3, dan siklus 4 adalah sebelum
menyusun perangkat pembelajaran sebaiknya guru
merefleksi terlebih dahulu pembelajaran yang telah
dilaksanakan sebelumnya, menganalisis apa saja
permasalahan yang dihadapi di kelas kemudian mencari tahu
penyebabnya serta solusi untuk mengatasi masalah tersebut,
sehingga perangkat pembelajaran yang dibuat benar-benar
sesuai dengan kondisi siswa guna memperbaiki kualitas
proses dan hasil belajar yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai