Anda di halaman 1dari 13

LEMBAR KERJA 3.

PENYUSUNAN BEST PRACTICES

DISUSUN OLEH:

IGIT SETIONO
NO UKG. 201699627199

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi Praktik ini dilaksanakan di SD Negeri 13 Kikim Barat. Salah satu


sekolah dasar yang berada di desa Sukarami Kecamatan Kikim
Barat Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan. Sekolah ini
berada di daerah pedesaan dengan jarak sekitar 100 km dari pusat
kabupaten.
Lingkup Pendidikan Lingkup pendidikan yang menjadi objek aksi adalah sekolah dasar.
Siswa yang ada pada lingkup pendidikan ini berusia 7-12 tahun.
Adapun pelaksanaan praktik difokuskan pada siswa kelas VI yang
berusia 10-12 tahun dengan jumlah 14 siswa. Sesuai dengan
karakterisiknya siswa pada usia ini berada pada tahap operasional
konkret dan operasional formal. Pada tahap Operasional konkret
pengetahuan diterima dengan mudah melalui media-media konkret
dan semi konkret. Sedangkan tahap Operasional formal siswa telah
bisa mengabstraksi pembelajaran secara sederhana.
Tujuan yang ingin Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ditemukan, tujuan
dicapai yang ingin dicapai dari pelaksanaan praktik ini adalah:
a. Meningkatkan motivasi belajar siswa
b. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi
pelajaran.
Penulis Igit Setiono, S.Pd.
Tanggal Praktik dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2022 dan 16
September 2022
Situasi: 1. Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
Kondisi yang menjadi Berdasarkan observasi, pengalaman mengajar, serta wawancara
latar belakang masalah, kepada kepala sekolah dan teman sejawat, beberapa kondisi yang
mengapa praktik ini melatar belakangi pelaksanaan praktik ini adalah:
penting untuk a. Rendahnya motivasi belajar siswa pada pembelajaran
dibagikan, apa yang Rendahnya motivasi belajar ini ditunjukkan dengan
menjadi peran dan 1) Banyak siswa kurang bersemangat dan tampak lesu dalam
tanggung jawab anda mengikuti pembelajaran
dalam praktik ini. 2) Siswa mengantuk saat pembelajaran berlangsung
3) Kurang terjadi interaksi dalam pembelajaran
Menurut Wlodkowski (Munawaroh, 2019:66) serta diperkuat
hasil wawancara kepada kepala sekolah dan teman sejawat,
beberapa faktor penyebab rendahnya motivasi belajar siswa
adalah:
1) Siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran
2) Guru kurang menerapkan pembelajaran yang dapat
mengaktifkan siswa
3) Model dan media pembelajaran yang digunakan guru
kurang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi
pelajaran
4) Guru kurang konsisten memberikan motivasi belajar
kepada siswa.
5) Pembelajaran masih berpusat pada guru
b. Kesulitan siswa memahami materi pelajaran
Masalah ini ditunjukkan oleh beberapa hal, diantaranya:
1) Siswa membutuhkan penjelasan berulang-ulang untuk
memahami materi pelajaran
2) Siswa cepat lupa dengan materi pelajaran yang dipelajari
Berdasarkan ekpslorasi penyebab masalah, Awang (2015:108)
menyimpulkan beberapa faktor internal dan eksternal
penyebab kesulitan siswa memahami materi pelajaran:
1) Motivasi belajar siswa rendah
2) Model pembelajaran yang digunakan guru kurang tepat
3) Media pembelajaran yang digunakan guru belum menarik
dan bervariasi.
4) Guru kurang melakukan pembimbingan kepada siswa
selama pembelajaran
Faktor-faktor tersebut juga relevan dengan pendapat kepala
sekolah dan teman sejawat yang didampaikan melalui
wawancara.

2. Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?


Beberapa pertimbangan/alasan praktik ini penting untuk
dibagikan:
a. Permasalahan yang penulis alami juga dialami oleh sebagian
besar guru lainnya.
b. Praktik ini dapat menjadi motivasi dan pembelajaran bagi
saya secara pribadi dan dapat menjadi motivasi bagi guru lain
untuk mencipkatan pembelajaran yang kreatif dan
menyenangkan.
c. Praktik ini dapat menjadi referensi dan inspirasi bagi guru
dalam mengatasi permasalahan yang terkait.

3. Apa yang menjadi peran dan tanggungjawab penulis dalam


praktik?
Tujuan pembelajaran pada hakikatnya adalah memberikan
pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, sehingga tujuan
instruksional pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.
Terkait permasalahan dan penyebab yang ditemukan, penulis
dalam praktik ini berperan dan bertanggungjawab sebagai guru.
Dalam menjalankan peran dan tanggungjawabnya sebagai guru,
penulis harus memiliki standar kompetensi guru.
a. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi ini merupakan kemampuan guru mengelola
pembelajaran. Dalam kompetensi ini guru harus mampu
memahami karakteristik siswa, menguasai berbagai teori
belajar dan penerapannya, mengaktifkan siswa dalam
pembelajaran, serta mampu melakukan evaluasi pembelajaran
yang autentik.
b. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi ini merupakan kemampuan guru dalam menjadi
teladan serta mengembangkan kepribadian siswa yang baik.
Dalam hal ini seorang guru harus memiliki kepribadian yang
stabil, memiliki etos kerja, arif dan terbuka, berwibawa serta
berakhlak mulia.
c. Kompetensi Profesional
Kompetensi ini merupakan kemampuan guru secara teknis
dalam mengembangkan materi pembelajaran. Dalam hal ini,
guru harus memahami kompetensi inti, dasar, serta indikator
pembelajaran. Guru harus mampu menguasai dan
mengembangkan materi secara kreatif dan terstruktur, serta
dapat memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran.
d. Kompetensi Sosial
Kompetensi ini merupakan kemampuan guru untuk
berkomunikasi secara efektif dengan siswa, tenaga
kependidikan, orang tua/wali siswa, dan masyarakat sekitar.
Seorang guru harus mampu beradaptasi, berkomunikasi,
berkolaborasi, serta bertindak objektif.

Kompetensi tersebut harus dipahami dan dilaksanakan guru


secara dinamis. Salah satunya adalah sesuai dengan
perkembangan dunia pendidikan abad 21. Pada pembelajaran
abad 21, guru harus mampu menjadi seseorang yang
mempesona bagi siswa. Mempesona memiliki arti bahwa
seorang guru harus mampu memberikan inspirasi bagi siswa
melalui perannya. Bentuk pelaksanaan ini dapat berupa
penggunaan media-media pembelajaran yang menarik dan
berbasis TIK. Dalam hal ini guru dapat memanfaatkan internet
dan teknologi lain sebagai sumber belajar. Sehingga guru juga
menerapkan pendekatan pembelajaran TPACK. Selain itu,
guru juga dapat menerapkan model-model pembelajaran
inovatif abad 21. Pada praktik ini, penulis menerapkan model
Project Based Learning dan Problem Based Learning.
Tantangan : 1. Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan?
Apa saja yang menjadi Berdasarkan situasi yang telah dijabarkan di atas, kondisi yang
tantangan untuk menjadi tantangan dalam praktik ini dapat dilihat dari beberapa
mencapai tujuan aspek, yaitu:
tersebut? Siapa saja a. Siswa
yang terlibat, Keadaan siswa yang memiliki motivasi dan kemampuan
memahami materi pelajaran yang rendah menjadi tantangan
penulis untuk melaksanakaan praktik.
b. Guru
Kompetensi guru yang belum terlalu optimal menjadi
tantangan khusus bagi penulis. Misalnya kurangnya
pemahaman guru tentang model dan media pembelajaran,
serta rendahnya kemampuan guru dalam menggunakan TIK
dalam pembelajaran. Sebagai salah satu guru yang ada,
penulis harus mampu memperbaiki permasalahan guru,
sehingga dapat memotivasi serta menjadi contoh bagi semua
guru yang ada di sekolah.
c. Sarana dan prasarana
Tantangan ini ditunjukkan masih kurangnya sarana dan
prasarana yang ada di sekolah, seperti kondisi kelas yang
kurang kondusif, keterbatasan jaringan internet, serta aliran
listrik yang tidak stabil.
d. Lingkungan
Tantangan pada aspek lingkungan dapat dilihat dari keadaan
geografis yang memiliki akses jalan yang belum maksimal
serta jauh dari keramaian. Selain itu, keadaan lingkungan
sosiokultural dengan mayoritas masyarakat bekerja sebagai
buruh tani dan memiliki pendidikan menengah ke bawah
menjadi aspek tantangan tersendiri dalam mendukung
kelancaran pendidikan siswa di lingkungan luar sekolah.

2. Siapa saja yang terlibat?


Berkaitan dengan tantangan serta pelaksanaan praktik ini, tokoh
atau subjek yang terlibat meliputi:
a) Guru
Guru dalam mengahadapi tantangan ini berperan sebagai
subjek sentral. Guru menjadi peran kunci dalam menjalankan
roda pendidikan agar berjalan maksimal. Melalui berbagai
tindakan dan strategi guru akan mampu meminimalisir
permasalahan dan tantangan yang terjadi.
b) Kepala sekolah
Sebagai pemangku kebijakan di sekolah, kepala sekolah
memiliki hak penuh dalam mengawasi, mengontrol, serta
memberikan bimbingan terhadap elemen sekolah. Salah
satunya adalah dalam melakukan supervisi kepada guru.
Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi setiap
guru.
c) Siswa
Siswa dalam hal ini merupakan objek pendidikan.
Keterlibatannya meliputi semua aktivitas pembelajaran.
Tujuan pembelajaran akan mudah dan maksimal tercapai
apabila didukung oleh keterlibatan siswa yang maksimal juga
dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan.
d) Orangtua siswa
Keterlibatan orangtua dalam hal ini meliputi pengawasan dan
bimbingan siswa selama di luar jam sekolah, terutama dalam
kelurga. Selain itu, orangtua juga berperan sebagai partner
sekolah dalam mengembangkan siswa melalui komunikasi
interaktif kepada guru atau pihak sekolah.
Aksi : 1. Langkah-langkah apa saja yang dilakukan untuk
Langkah-langkah apa mengahadapi tantangan?
yang dilakukan untuk Dalam menghadapi masalah dan tantangan di atas, langkah-
menghadapi tantangan langkah yang penulis lakukan adalah:
tersebut/ strategi apa a. Melakukan eksplorasi alternatif solusi
yang digunakan/ Kegiatan eksplorasi alternatif solusi ini penulis lakukan untuk
bagaimana prosesnya, mencari solusi terbaik yang akan dilakukan dalam
siapa saja yang terlibat / mengahadapi masalah yang ditemukan. Hal ini dilakukan
Apa saja sumber daya dengan cara mencari pendapat pakar dari berbagai
atau materi yang sumber/referensi. Selain itu, alternatif solusi juga didapatkan
diperlukan untuk dari hasil wawancara kepada kepala sekolah dan teman
melaksanakan strategi sejawat.
ini b. Menentukan solusi
Dari beberapa pilihan solusi yang didapat pada eksplorasi,
penulis menentukan solusi yang paling tepat untuk dilakukan
sesuai dengan akar permasalahan yang ditemukan dari kajian
teori dan wawancara.
c. Membuat rencana aksi dan rencana evaluasi
Langkah selanjutnya yang penulis lakukan adalah mebuat
rencana aksi dan rencana evaluasi. Rencana aksi dilakukan
dengan merancang perangkat pembelajaran sesuai dengan
solusi yang telah dipilih. Perangkat pembelajaran ini meliputi:
Silabus, RPP, LKPD, Penilaian, Bahan Ajar, dan Media
Pembelajaran. Setelah merancang rencana aksi, penulis juga
membuat rencana evaluasi yang akan digunakan untuk
melihat keefektifan pelaksanaan solusi.

2. Strategi apa yang digunakan?


Strategi yang digunakan dalam mengahadapi tantangan ini
adalah dengan menerapkan solusi yang telah didapatkan melalui
eksplorasi sesuai dengan rencana aksi yang dirancang. Solusi
yang didapatkan untuk menghadapi tantangan kurangnya
motivasi belajar siswa dan kesulitan siswa memahami materi
pelajaran adalah dengan mengunakan media pembelajaran dan
menerapkan model pembelajaran inovatif.
1) Penggunaan media pembelajaran
Iriawan (2022:14) menjelaskan bahwa jenis-jenis media
berdasarkan bentuknya, media pembelajaran terdiri dari:
a) Media visual
Media visual merupakan media yang hanya dapat dilihat
dengan menggunakan indera penglihatan yang terdiri atas
media yang dapat diproyeksikan baik diam maupun gerak
dan media yang tidak dapat diproyeksikan. Contoh media
visual seperti: gambar, poster, diagram, handout,
powerpoint, peta konsep, bagan, peta, multimedia
b) Media audio
Media audio merupakan media yang mengandung pesan
dalam bentuk auditif atau hanya dapat didengar yang dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan
peserta didik untuk mempelajari materi pembelajaran.
Contoh media audio ini adalah program kaset suara, CD
audio, dan program radio.
c) Media audio-visual
Media audio-visual merupakan media kombinasi audio dan
visual atau biasa disebut media pandang-dengar. Media ini
lebih kompleks dibanding jenis media visual dan media
audio karena keberadaan visual dan audio dapat saling
melengkapi untuk memudahkan peserta didik dalam
menguasai materi pembelajaran. Contoh media audio-
visual di antaranya video pembelajaran dan video
multimedia interaktif yang melibatkan interaksi antara
peserta didik dengan media tersebut

Berdasarkan eksplorasi terhadap jenis-jenis media tersebut,


media yang relevan adalah:
a) Media visual berbentuk gambar yang ditampilkan melalui
proyektor.
Menurut Leinrich, dkk dalam Mirnawati (2020:104),
penggunaan media gambar (visual) dalam pembelajaran
memiliki kelebihan dan kelemahan:
(1) Kelebihan
 Mudah dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran
karena praktis
 Harga relatif murah
 Cara memperolehnya mudah
 Dapat menerjemahkan konsep atau gagasan
 Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu
 Bersifat konkrit
(2) Kelemahan
 Tidak dapat digunakan dalam kelompok atau kelas
besar
 Hanya bersifat dua dimensi
 Tidak dapat memperlihatkan pola gerak

b) Media audio visual yang berbentuk video pembelajaran


atau animasi dan ditayangkan melalui proyektor dan
bantuan speaker.
Fitria (2014:60) menjelaskan beberapa kelebihan
kelemahan media pembelajaran Audi-Visual, yakni:
(1) Kelebihan
 Dapat digunakan untuk klasikal.
 Dapat digunakan seketika.
 Dapat digunakan secara berulang.
 Dapat menyajikan materi secara fisik tidak dapat
bicara ke dalam kelas.
 Dapat menyajikan objek yang bersifat bahaya.
 Dapat menyajikan objek secara detail.
 Didak memerlukan ruang gelap.
 Dapat di perlambat dan dipercepat.
 Dapat menyajikan gambar dan suara.
(2) Kelemahan
 Sukar untuk dapat direvisi.
 Relatif mahal.
 Memerlukan keahlian khusus.
 Peralatan harus lengkap.

2) Penerapan model pembelajaran inovatif


Pujiriyanto (2019:1) menjelaskan beberapa model
pembelajaran abad 21, diantaranya:
a) Discovery Learning
b) Pembelajaran berbasis proyek
c) Pembelajaran berbasis masalah dan penyelidikan
d) Belajar berdasarkan pengalaman sendiri
e) Pembelajaran kontekstual

Dari pendapat pakar terkait jenis-jenis model pembelajaran


inovatif di atas, model pembelajaran yang digunakan penulis
sebagai strategi mengahadapi tantangan adalah:
a) Model pembelajaran Project Based Learning. Proyek
memiliki target tertentu dalam bentuk produk dan peserta
didik merencanakan cara untuk mencapai target dengan
dipandu oleh pertanyaan menantang.
Ngalimun (2014:197) menjabarkan beberapa kelebihan dan
kelemahan model pembelajaran Project Based Learning,
yaitu:
(1) Kelebihan
 Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
 Siswa akan lebih tekun dan tertantang untuk
mencapai proyek
 Meningkatkan kemampuan kolaborasi siswa
 Meningkatkan keterampilan mengelola sumber
 Memberikan pengalaman mengorganisasi proyek
(2) Kelemahan
 Membutuhkan lebih banyak waktu untuk
menyelesaikan proyek
 Membutuhkan lebih banyak biaya
 Membutuhkan perlengkapan dan fasilitas yang
memadai
 Kehawatiran dominasi siswa yang aktif dalam
kelompok.

b) Model pembelajaran Problem Based Learning. Belajar


berdasarkan masalah dengan solusi “open ended”, melalui
penelusuran dan penyelidikan sehingga dapat ditemukan
banyak solusi masalah.
Menurut Sanjaya dalam Nuraini (2017: 372), beberapa
kelebihan dan kelemahan model pembelajaran berbasis
masalah (PBL) adalah:
(1) Kelebihan
 Siswa dapat lebih memahami materi pelajaran
 Menantang siswa mendapat pengalaman baru
 Aktivitas pembelajaran dapat meningkat
 Dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis
 Memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengenal dunia nyata
(2) Kelemahan
 Siswa pesimis mampu memecahkan masalah
 Membutuhkan waktu dan persiapan untuk
keberhasilan
3. Bagaimana proses, siapa saja yang terlibat?
Proses pelaksanaan strategi dilakukan dalam bentuk
kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran ini dilakukan
sesuai dengan rancangan perangkat pembelajaran yang disusun
penulis. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dalam 2 siklus.
Siklus pertama dilakukan pada tanggal 31 Agustus 2022.
Pembelajaran yang dilaksanakan adalah tema 2 subtema 3
pembelajaran 3 dengan muatan mata pelajaran IPA dan Bahasa
Indonesia. Sedangkan siklus 2 dilaksanakn pada tanggal 16
September 2022. Pembelajaran yang dilaksanakan adalah tema 3
subtema 2 pembelajaran 4 dengan muatan pelajaran PPKn dan
Bahasa Indonesia. Selama proses pembelajaran, penulis
menggunakan media visual dan media audio visual sebagai alat
bantu pembelajaran.
Proses pada siklus 1, pembelajaran dilakukan dengan
menerapkan model pembelajaran Project Based Learning.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan kegiatan pendahuluan
dengan kegiatan : menyapa, memberi salam dan menanyakan
kabar, berdoa, mengecek kehadiran, penanaman nilai
nasionalisme, literasi, apersepsi, menyampaikan tujuan, manfaat
dan aktivitas pembelajaran.
Kemudian dilanjutkan ke kegiatan inti. Beberapa kegiatan
yang dilakukan pada kegiatan ini:
1) Fase 1 menentukan pertanyaan mendasar. Telah
dilaksanakan dengan cara memberikan pertanyaan mendasar
melalui pengamatan gambar dan media audio visual yang
ditayangkan pada proyektor.
2) Fase 2 mendesain perencanaan proyek. Telah dilakukan
dengan siswa mengerjakan LKPD kegiatan 2 terkait alat dan
bahan serta Langkah-langkah pembuatan proyek.
3) Fase 3 Menyusun jadwal. Telah dilakukan dengan cara guru
dan siswa menentukan durasi pembuatan proyek, pembagian
alat dan bahan, serta mulai membuat proyek
4) Fase 4 Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek. Telah
dilakukan dengan cara membimbing, mengawasi, serta
membantu siswa dalam melakukan pembuatan proyek.
5) Fase 5 menguji hasil. Telah dilakukan berupa kegiatan
pameran dan penilaian terhadap hasil proyek setiap
kelompok.
6) Fase 6 mengevaluasi hasil proyek. Telah dilakukan dengan
cara melakukan refleksi, memantapkan, serta menyimpulkan
hasil pembuatan proyek.

Selanjutnya dilaksanakan kegiatan penutup pembelajaran


yaitu kegiatan yaitu merefleksi dan menyimpulkan pembelajaran,
menyampaikan kegaiatan remedial dan pengayaan, menjelaskan
aktivitas selanjutnya, operasi semut, ice breaking, berdoa, dan
kegiatan numerasi.
Pada saat pembelajaran berlangsung siswa telah
menunjukkan sikap 4 C, yaitu Communication, Collaboration,
Critical Thinking, dan Creativity. Communication ditunjukkan
dengan sikap berkomunikasi dan berinteraksi dengan guru
ataupun sesama siswa. Collaboration ditunjukkan dengan sikap
bekerja sama siswa dalam menyelesaikan LKPD dan pembuatan
proyek. Critical Thinking dilakukan dengan aktif menanggapi
dan menjawab pertanyaan yang diajukan. Adapun Creativity
ditunjukkan pada saat penulisan jawaban pada LKPD serta
membuat proyek dan melakukan pameran.
Proses pada siklus 2, pembelajaran dilakukan dengan
menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan kegiatan pendahuluan
yaitu menyapa, memberi salam dan menanyakan kabar, berdoa,
mengecek kehadiran, penanaman nilai nasionalisme, literasi,
apersepsi, menyampaikan tujuan, manfaat dan aktivitas
pembelajaran.
Pada kegiatan inti pembelajaran dilakukan sesuai dengan
sintaks model pembelajaran yang terdiri dari 5 fase.
1) Fase 1 Orientasi siswa pada masalah. Tahap ini telah
dilaksanakan dengan cara mengorientasi siswa pada
permasalahan yang relevan dengan materi dan kehidupan
sehari-hari siswa melalui pengamatan gambar dan media
audio visual yang ditayangkan pada proyektor. Selain itu,
pada tahap ini juga dilakukan proses pendalaman materi
melalui penjelasan materi dan tanyajawab.
2) Fase 2 Mengorganisasi siswa untuk belajar. Tahap ini telah
dilakukan dengan guru menjelaskan kegiatan pemecahan
masalah, membagi siswa menjadi beberapa kelompok, serta
pemberian LKPD.
3) Fase 3 Membimbing penyelidikan individual atau kelompok.
Tahap ini telah dilakukan dengan cara siswa melakukan
penyelidikan data dan informasi bersama kelompok, selama
kegiatan ini guru memberikan bimbingan.
4) Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya . Tahap
ini telah dilakukan dengan cara melanjutkan kegiatan pada
tahapan sebelumnya dengan menuliskan hasil pemecahan
masalah pada LKPD dan dilanjutkan siswa
mempresentasikan hasilnya secara bergiliran. Pada tahap ini
guru aktif memberikan tanggapan dan apresiasi terhadap
hasil kegiatan siswa.
5) Fase 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah. Tahap ini telah dilakukan dengan cara guru
membimbing siswa menyimpulkan kegiatan pemecahan
masalah, memantapkan materi sesuai masalah, serta
memberikan lembar evaluasi

Selanjutnya dilaksanakan kegiatan penutup pembelajaran.


Pada kegiatan ini dilakukan kegiatan yaitu merefleksi dan
menyimpulkan pembelajaran, menyampaikan kegiatan remedial
dan pengayaan, menjelaskan aktivitas selanjutnya, kegiatan
numerasi, operasi semut, ice breaking, dan berdoa.
Pada saat pembelajaran berlangsung siswa telah
menunjukkan sikap 4 C, yaitu Communication, Collaboration,
Critical Thinking, dan Creativity. Communication ditunjukkan
dengan sikap berkomunikasi dan berinteraksi dengan guru
ataupun sesama siswa. Collaboration ditunjukkan dengan sikap
bekerja sama siswa dalam menyelesaikan LKPD dan pemecahan
masalah. Critical Thinking dilakukan dengan aktif menanggapi
dan menjawab pertanyaan yang diajukan. Adapun Creativity
ditunjukkan pada saat penulisan jawaban pada LKPD.

Ketika pelaksanaan pembelajaran berlangsung baik siklus 1


atapun siklus 2, guru selalu aktif melakukan penilaian
pembelajaran, salah satunya penilaian proses. Penilaian proses ini
guru lajukan untuk mengamati sikap dan perkembangan siswa
pada saat berdiskusi. Selain itu, penilaian ini juga dapat melihat
kegiatan siswa bersama kelompok.
Dalam proses pelaksanaan praktik ini, pihak yang terlibat
meliputi guru dan siswa. Guru berperan sebagai pendidik yang
berusaha melaksanakan pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan. Selama proses pembelajaran guru aktif menjadi
fasilitator, membimbing, mengawasi, serta memberikan bantuan
kepada siswa ketika mengalami kesulitan. Adapun siswa
memiliki peran sebagai peserta didik yang memiliki keaktifan
selama pembelajaran.

4. Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan?


Dalam pelaksanaan praktik ini, terdapat beberapa sumber daya
atau materi yang menjadi penunjang keberhasilan praktik.
Diantaranya:
a. Media pembelajaran, meliputi laptop, proyektor, dan materi
sebagai konten media.
b. Jaringan internet yang berguna dalam mencari referensi dan
materi pebelajaran.
c. Modul dan artikel yang juga digunakan sebagai referensi
untuk mengembangkan materi ajar serta sumber belajar.
d. Ketersediaan listrik yang menjadi sumber energi dalam
menggunakan media pembelajaran
Refleksi Hasil dan 1. Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang
dampak dilakukan?
Bagaimana dampak Pelaksanaan praktik yang dilakukan dengan meneggunakan
dari aksi dari Langkah- media pembelajaran serta menerapkan model pembelajaran
langkah yang inovatif memiliki damapk positif terhadap permasalahan dan
dilakukan? Apakah tantangan yang penulis hadapi.
hasilnya efektif? Atau a. Penggunaan media pembelajaran
tidak efektif? Penggunaan media pembelajaran visual dan audio visual
Mengapa? Bagaimana yang dilakukan penulis dalam proses pembelajaran
respon orang lain memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa.
terkait dengan strategi Melalui media pembelajaran ini siswa lebih termotivasi
yang dilakukan, Apa mengikuti pembelajaran. Selain itu, penggunaan media
yang menjadi faktor pembelajaran ini juga memudahkan siswa dalam memahami
keberhasilan atau materi pelajaran.
ketidakberhasilan dari b. Penerapan model pembelajaran inovatif
strategi yang Penerapan model pembelajaran inovatif yaitu model Project
dilakukan? Apa Based Learning dan Problem Based Learning juga
pembelajaran dari memberikan dampak yang sesuai dengan harapan penulis.
keseluruhan proses Selama proses pembelajaran siswa tampak antusias dan
tersebut semangat dalam melaksanakan semua sintaks model
pembelajaran.

2. Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa?


Secara keseluruhan, hasil pelaksanaan pembelajaran ini sudah
efektif. Hal ini karena berdasarkan hasil pengamatan selama
pembelajaran serta analisis terhadap hasil evaluasi pembelajaran.
a. Motivasi belajar siswa
Keefektifan pembelajaran dalam meningkatkan motivasi
belajar dilihat dari hasil pengamatan guru terhadapaltivitas
siswa selama pembelajaran. Selama pembelajaran siswa
menunjukkan keaktifan dan antusias terhadap pembelajaran.
Hal ini dapat dilihat dari kegiatan bertanya, menjawab,
menanggapi pertanyaan yang diberikan. Siswa juga
menunjukkan keaktifan dalam berdiskusi bersama kelompok.
b. Kemampuan memahami materi pelajaran
Kemampuan memahami materi pelajaran dapat diketahui dari
hasil belajar siswa yang amat baik sesuai analisis evaluasi
pembelajaran. Selain itu, berdasarkan artefak penilaian
belajar, siswa menunjukkan keterampilan yang amat baik
dalam menyelesaikan tugas proyek dan pemecahan masalah.

3. Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang


dilakukan?
Secara menyeluruh, semua pihak atau elemen terkait
menunjukkan respon yang baik terhadap hasil pelaksanaan
praktik yang dilakukan.
a. Siswa
Respon siswa yang paling tampak ditunjukkan saat proses
pembelajaran dan refleksi kegiatan pembelajaran. Keaktifan
siswa selama pembelajaran menunjukkan respon yang baik
bagi siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan. Hal ini
juga didukung saat guru melakukan refleksi pembelajaran
semua siswa merasa puas dan senang dengan proses
pembelajaran yang telah diikuti.
b. Teman sejawat
Teman sejawat juga memberikan respon yang baik terhadap
proses pembelajaran yang dilakukan. Hal ini ditunjukkan
dengan antusias teman sejawat bertanya tentang proses
pembelajaran yang dilakukan serta memberikan bantuan
selama penulis melakukan praktik.
c. Kepala sekolah
Kepala seklah memberikan apresiasi yang tinggi terhadap
proses pelaksanaan praktik. Keterlibatan kepala sekolah
sebagai pengamat melalui zoom meeting memberikan ruang
bagi kepala sekolah untuk mengamati proses pembelajaran
berlangsung. Kepala sekolah menberikan pujian dan harapan
kapada penulis agar dapat melaksanakan pembelajaran
serupa pada waktu-waktu berikutnya.
d. Orangtua
Respon orangtua siswa juga baik terhadap proses
pelaksanaan praktik. Respon ini tampak dari dukungan
orangtua kepada siswa, misalnya pada saat proyek semua
siswa membawa alat yang sesuai dengan yang diinstruksikan.

4. Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau


ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?
Faktor yang menjadi penentu keberhasilan strategi ini meliputi:
a. Guru dan kepala sekolah
Faktor penentu utama adalah guru yaitu penulis sendiri.
Kemampuan dan kesiapan penulis sebagai guru dalam
merancang pelaksanaan praktik sangat menentukan
keberhasilan strategi yang dilakukan. Guru harus benar-benar
memiliki dan mampu menerapkan kompetensi-kompetensi
yang dimiliki. Selain itu, sebagai pemangku kebijakan kepala
sekolah juga menjadi penentu keberhasilan strategi.
Dukungan, izin, serta bantuan yang diberikan kepala sekolah
menjadi pelaksanaan strategi lancar.
b. Siswa dan orangtua siswa
Antusias siswa dalam mengikuti dan melaksanakan
pembelajaran sangat mempengaruhi keberhasilan tujuan yang
diharapkan. Selain itu, juga perlu dukungan dari orangtua
siswa dalam memberikan dukungan dan bimbingan kepada
siswa selama di luar jam sekolah.
c. Sarana dan prasarana
Keberadaan sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan
strategi memberikan pengaruh terhadap keberhasilan strategi.
Sarana dan prasarana berupa laptop, proyektor, dan media
menjadi salah satu kunci keberhasilan pembelajaran.

5. Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut ?


Pembelajaran yang dapat penulis ambil dari keseluruhan proses
ini adalah bagaimana pentingnya peran seorang guru dalam
memajukan pendidikan. Ditangan seorang guru tergenggam
banyak masa depan setiap siswa. Kemampuan guru dalam
merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi proses
pembelajaran akan sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan
tujuan yang ingin dicapai.

Anda mungkin juga menyukai