0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan8 halaman
Menyusun Cerita Praktik Baik ( Best Practice) Menggunakan Metode Star ( Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta Didik Dalam Pembelajaran
Menyusun Cerita Praktik Baik ( Best Practice) Menggunakan Metode Star ( Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta Didik Dalam Pembelajaran
Menyusun Cerita Praktik Baik ( Best Practice) Menggunakan Metode Star ( Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta Didik Dalam Pembelajaran
Menyusun Cerita Praktik Baik ( Best Practice) Menggunakan Metode Star ( Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta Didik Dalam Pembelajaran
Lokasi SD Negeri 11 Saparan
Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar Tujuan Yang ingin dicapai • Meningkatkan keaktifan siswa pada materi ciri-ciri iklan masyarakat yang memenuhi kriteria. • Meningkatkan hasil belajar siswa rendah dalam Pembelajaran IPA pada materi Organ peredaran darah dan fungsinya pada manusia. • Meningkatkan rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPS materi interaksi manusia dengan lingkungan. • Meningkatkan rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA Materi Ekosistem dan jenis makanan hewan. Penulis Sebastianus Herdianto Tanggal Aksi 1 : 14 Oktober 2022 Aksi 2 : 26 Oktober 2022 Aksi 3 : 11 November 2022 Aksi 4 : 25 November 2022 Situasi: Berdasarkan hasil identifikasi masalah yang telah dilakukan selama Kondisi yang menjadi latar mengajar, terdapat beberapa masalah yang perlu untuk segera belakang masalah, mengapa diambil Tindakan. Permasalahan pertama tentang siswa kurang praktik ini penting untuk aktif mengikuti pembelajaran di kelas. Dari hasil kajian eksplorasi dibagikan, apa yang menjadi penyebab masalah, faktor utama penyebab dari masalah tersebut meliputi: peran dan tanggung jawab anda 1. Metode pembelajaran yang digunakan guru masih bersifat dalam praktik ini. konvensional. 2. Media yang digunakan kurang menarik perhatian siswa. 3. Siswa tidak siap mengikuti pembelajaran. 4. Materi pembelajaran yang di sampaikan oleh guru belum melibatkan siswa. Permasalahan kedua belum optimalnya penerapan pembelajaran yang inovatif. Dari hasil kajian eksplorasi penyebab masalah, faktor utama penyebab dari masalah tersebut meliputi: 1. Pemahaman guru dengan model-model pembelajaran inovatif masih kurang. 2. Guru mengandal metode konvensional dalam proses pembelajarannya. 3. Guru malas dalam membuat media pembelajaran. 4. Guru kurang aktif mengikuti kegiatan pelatihan untuk menambah wawasan dirinya. 5. Sarana dan prasarana tidak mendukung. Permasalahan ketiga belum optimalnya penerapan pembelajaran berbasis HOTS. Dari hasil kajian eksplorasi penyebab masalah, faktor utama penyebab dari masalah tersebut meliputi: 1. Guru belum menguasai pembelajaran berbasis HOTS. 2. Guru tidak memiliki waktu untuk merancang pembelajaran berbasis HOTS. 3. Guru tidak mau merepotkan dirinya dengan metode pembelajaran yang baru. 4. Guru tidak mencari referensi tentang pembelajaran berbasis HOTS. Permasalahan keempat belum optimalnya pemanfaatan penggunaan TIK dalam proses pembelajaran. Dari hasil kajian eksplorasi penyebab masalah, factor utama penyebab dari masalah tersebut meliputi: 1. Guru tidak memiliki pengetahuan tentang TIK, 2. Guru masih menggunakan buku teks sebagai sumber utama pembelajaran. 3. Guru tidak memiliki waktu untuk merancang pembelajaran menggunakan TIK. Dengan melihat beragam permasalahan yang muncul, maka sebagai tenaga pendidik kita harus terus menerus mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan zaman. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model dan media pembelajaran yang menarik sangat penting untuk dibagikan. Sebagai tenaga pendidik kita harus saling berkomunikasi, bertukar pengalaman dan memberikan solusi dengan rekan kerja maupun dengan guru senior terkait berbagai permasalahan yang dihadapi di kelas. Dengan adanya berbagai permasalahan yang terjadi di kelas, sebagai tenaga pendidik saya melakukan berbagai upaya untuk mengatasi setiap permasalahan yang muncul. Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang saya hadapi seperti siswa kurang aktif mengikuti pembelajaran di kelas, belum optimalnya penerapan pembelajaran yang inovatif, belum optimalnya penerapan pembelajaran berbasis HOTS dan belum optimalnya pemanfaatan penggunaan TIK dalam proses pembelajaran, saya memulainya dengan mengembangkan perangkat pembelajaran yaitu membuat rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan model Cooperative Learning tipe STAD. Model pembelajaran ini memacu kerja sama siswa melalui belajar dalam kelompok yang anggotanya beragam agar saling mendorong dan membantu satu sama lain dalam suasana sosial yang beragam untuk menguasai keterampilan yang sedang dipelajari. Kemudian model yang saya gunakan untuk mengatasi permasalahan ke 2,3 dan 4 saya menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Model pembelajaran ini melatih peserta didik untuk terbiasa berfikir kritis, membiasakan peserta didik berbicara melalui kegiatan diskusi, mengajarkan peserta didik tentang pentingnya kerjasama serta bagaimana mencari solusi atas sebuah permasalahan yang muncul. Selain membuat rencana pembelajaran, saya juga mempersiapkan perangkat pembelajaran lainnya seperti bahan ajar, media pembelajaran, lembar kerja peserta didik dan instrument penilaian. Tantangan: Adapun tantangan yang saya hadapi untuk meningkatkan tujuan Apa saja yang menjadi tantangan yang ingin dicapai dalam pembelajaran ini meliputi : untuk mencapai tujuan tersebut ? 1. Kurangnya pengalaman dalam menyusun perangkat Siapa saja yang terlibat pembelajaran serta membuat video pembelajaran yang baik 2. Siswa kurang terbiasa dengan pembelajaran inovatif yang menuntut untuk berpikir kritis dalam memecahkan suatu masalah. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses pelaksanaan pembelajaran ini meliputi kepala sekolah, peserta didik, rekan guru, teman sejawat dan orangtua peserta didik. Aksi: Langkah pertama yang saya lakukan untuk menghadapi tantangan Langkah-langkah apa yang tersebut adalah saya berkoordinasi dengan kepala sekolah dan guru dilakukan untuk menghadapi senior serta teman sejawat bagaimana cara membuat media tantangan tersebut/ strategi apa pembelajaran yang baik, kemudian saya juga mencari referensi dari yang digunakan/ bagaimana internet bagaiaman cara dalam membuat perangkat pembelajaran. prosesnya, siapa saja yang Selanjutnya sebelum melaksanakan aksi, saya juga terlebih dahulu terlibat/ Apa saja sumber daya mengecek perlengkapan yang akan saya gunakan dalam atau materi yang diperlukan melaaksanakan aksi, seperti kondisi infocus, suasana kelas dan juga untuk melaksanakan strategi ini hari yang tepat untuk melaksanakan aksi dilapangan. Selanjutnya untuk menghadapi tantangan bagaimana cara merekam dan mengedit video yang baik, saya berkonsultasi dengan kepala sekolah serta mencari referensi dari youtube bagaimana cara pengambilan video yang baik agar hasil video yang direkam tidak goyang dan pencahayaan dalam video tidak gelap. Untuk mengatasi tantangan siswa yang belum terbiasa dengan pembelajaran inovatif yang menuntut untuk berpikir kritis dalam memecahkan suatu masalah, saya melakukan kegiatan wawancara dengan pengawas, kepala sekolah, rekan guru dan mencari sumber di internet untuk menambah kajian literatur saya dalam mengatasi masalah tersebut. Setelah mengumpulkan hasil wawancara dan kajian literatur, saya mengambil kesimpulan bahwa saya akan mengatasi berbagai permasalahan saya dengan menggunakan model Cooperative Learning tipe STAD dan model Problem Based Learning dengan berbantuan media gambar dan video yang ditampilkan melalui power point dan penggunaan lembar kerja peserta didik dilengkapi dengan bahan ajar dan instrument penilaian. Dalam melaksanakan aksi pertama, saya menggunakan model Cooperative Learning tipe STAD dan aksi selanjutnya saya menggunakan model Problem Based Learning yang dilakukan sebanyak tiga kali. Praktik pembelajaran pertama untuk meningkatkan keaktifan siswa pada materi kelas 5 tema 3 subtema 3 pembelajaran 3 muatan pelajaran Bahasa Indonesia tentang ciri-ciri iklan masyarakat yang memenuhi kriteria dan IPS tentang pembangunan sosial budaya di Indonesia. Dalam prosesnya pada kegiatan awal pembelajaran saya membuka pelajaran dengan salam, berdoa disertai mengecek kehadiran peserta didik, untuk menumbuhkan semangat nasionalisme saya mengajak peserta didik menyanyikan salah satu lagu wajib nasional “Garuda Pancasila”, saya memberikan apersepsi dengan bertanya kepada peserta didik tentang pernahkah kalian melihat iklan, apa saja yang kalian lihat di dalam iklan, kemudian saya menyampaikan kompetensi dasar serta tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Pada kegiatan ini sintak pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD, peserta didik disajikan gambar ciri-ciri iklan masyarakat melalui powerpoint. Kemudian siswa diminta untuk membaca ciri-ciri iklan masyarakat, peserta didik mengerjakan tugas dengan berdiskusi kelompok membuat iklan masyarakat yang memenuhi kriteria. Peserta didik menuliskan hasilnya di lembar kerja yang telah dibagikan lalu peserta didik mempresentasikan hasilnya di depan kelas dan kelompok lain menanggapi. Setelah itu peserta didik mengamati gambar gambar perwujudan pembangunan sosial di masyarakat yang ditayangkan oleh pendidik lalu peserta didik berdiskusi Contoh Upaya Pembangunan Sosial Indonesia. Setelah peserta didik mengerjakan, peserta didik mempresentasikan ke depan kelas lalu guru memberikan penguatan kepada peserta didik, hasil pekerjaan peserta didik dievaluasi sebagai hasil penilaian pengetahuan dan keterampilan. Kegiatan akhir dimulai dengan menyimpulkan materi pembelajaran. Peserta didik mengerjakan evaluasi secara individu dengan jujur. Kemudian merefleksi dan menyampaikan tentang baktivitas pembelajaran berikutnya, yang terakhir peserta didik diajak untuk bersyukur dan berdoa. Pelaksanaan praktik pembelajaran kedua untuk mengatasi masalah belum optimalnya penerapan pembelajaran yang inovatif, pada materi kelas 5 tema 4 subtema 1 pembelajaran ke 1 muatan pelajaran IPA tentang Organ Peredaran Darah dan Fungsinya Pada Manusia dan Bahasa Indonesia ciri-ciri pantun. kegiatan pembelajaran dimulai dari kegiatan awal memberi salam dan menanyakan kabar, dilanjutkan berdoa dan presensi. Selanjutya untuk meningkatkan rasa nasionalisme menyanyikan lagu ”Indonesia Raya”. Kemudian peserta didik melakukan apersepsi dengan menanyakan ke peserta didik dari lagu yang telah kita nyanyikan coba sebutkan ada siapa saja dalam lagu tersebut, pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran. Dilanjutkan dengan tahap kegiatan inti. Pertama-tama peserta didik mencermati gambar tentang Organ Peredaran Darah dan Fungsinya Pada Manusia kemudian peserta didik menyimak penjelasan guru kemudian berdiskusi mengenai membuat gambar cara kerja peredaran darah pada manusia. Menuliskannya di dalam lembar kerja yang telah dibagikan. Kemudian peserta didik presentasi. Dilanjutkan peserta didik mengamati teks tentang ciri-ciri pantun, kemudian peserta didik berdiskusi membuat pantun nasihat tentang cara menjaga peredaran darah pada manusia, dituliskan ke dalam lembar kerja lalu presentasi setiap kelompok. Setelah itu peserta didik melakukan analisis pemecahan masalah Bersama-sama dan saya memberikan penguatan. Kegiatan akhir dari pembelajaran dimulai dari mengerjakan evaluasi, menyimpulkan pembelajaran, melakukan refleksi, menyampaikan tentang aktivitas pembelajaran berikutnya dan diakhiri dengan mengcapkan salam dan berdoa. Pelaksanaan praktik pembelajaran ketiga untuk mengatasi belum optimalnya penerapan pembelajaran berbasis HOTS pada materi kelas 5 tema 4 subtema3 pembelajaran ke 4 muatan pelajaran IPS tentang aktivitas ekonomi, sosial, dan budaya dan Bahasa Indonesia tentang pantun. Dimulai dari kegiatan awal yaitu salam dan menanyakan kabar, berdoa dilanjutkan presensi. Dan meningkatkan rasa nasionalisme menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dilanjutkan dengan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti dengan diawali menyimak video pembelajaran interaksi manusia dengan lingkungan dan pengaruhnya terhadap pembangunan ekonomi lalu bertanya jawab mengenai video yang ditampilkan. Kemudian berdiskusi lalu setelah nya presentasi setiap kelompok. Dilanjutkan dengan mengamati materi mengenai pantun, kemudian menuliskan hasil diskusinya ke dalam lkpd dan setelahnya presentasi. Hasil pekerjaan peserta didik di evaluasi sebagai penilaian pengetahuan dan keterampilan dan memberikan penguatan dan bernyanyi lagu pergi belajar. Tahap terakhir penutup dimulai dari mengerjakan evaluasi, menyimpulkan pembelajaran, melakukan refleksi, menyampaikan aktivitas pembelajaran dan menutup dengan berdoa. Pelaksanaan praktik pembelajaran keempat untuk mengatasi kemampuan hasil belajar rendah yang terjadi pada peserta didik pada materi kelas 5 tema 5 subtema 1 pembelajaran ke 1 muatan pelajaran IPA tentang Ekosistem dan penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya dan Bahasa Indonesia tentang teks nonfiksi. Dimulai dari kegiatan awal yaitu salam dan menanyakan kabar, berdoa dilanjutkan presensi. Dan meningkatkan rasa nasionalisme menyanyikan lagu “Halo-Halo Bandung” dilanjutkan dengan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti dengan diawali mengamati gambar tentang Ekosistem lalu bertanya jawab mengenai gambar yang ditampilkan. Kemudian berdiskusi lalu setelah nya presentasi setiap kelompok. Dilanjutkan dengan mengamati materi mengenai teks nonfiksi, kemudian menuliskan hasil diskusinya ke dalam lkpd dan setelahnya presentasi. Hasil pekerjaan peserta didik di evaluasi sebagai penilaian pengetahuan dan keterampilan dan memberikan penguatan dan bernyanyi lagu pergi belajar. Tahap terakhir penutup dimulai dari mengerjakan evaluasi, menyimpulkan pembelajaran, melakukan refleksi, menyampaikan aktivitas pembelajaran dan menutup dengan berdoa. Refleksi Hasil dan Dampak A. dampak dari aksi dan Langkah-langkah yang dilakukan Bagaimana dampak dari aksi 1. peserta didik merasa senang dengan kegiatan belajar yang telah Langkah-langkah yang dilakukan dengan cara bekerja kelompok. dilakukan ? 2. Sebagian peserta didik merasa antusias dengan kegiatan Apakah hasilnya efektif ? Atau pembelajaran yang ditampilkan dengan media gambar mau tidak efektif ? Mengapa?. melalui video. B. Apakah hasilnya efektif atau tidak efektif Dengan melihat dari survei peserta didik yang diberikan setelah pelaksanaan PPL aksi 1, 2, 3 dan 4 terdapat perbedaan hasil yang tidak terlalu signifikan. Hasil PPL nilai lebih baik dari pembelajaran sebelumnya dikarenakan guru menggunakan media pembelajaran. Jadi pelaksanaan model pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD dan Problem Based Learning efektif untuk digunakan pada peserta didik kelas 5 sekolah dasar.