Anda di halaman 1dari 12

Nama : RATNA FITRIASTUTI

Kelas : 006 PGSD PPG Daljab Kategori 2 UPGRIS

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Untuk Meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal dengan level HOTS
dalam pembelajaran Tematik Tema 5 Sub Tema 2 mata pelajaran IPA materi tentang
rantai makanan
Lokasi SD Negeri 1 Dompyongan
Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar
Tujuan yang ingin dicapai Penerapan mind mapping (peta pikiran) untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal
HOTS kelas V dalam kegiatan pembelajaran tema 5 subtema
2 pembelajaran SD Negeri 1 Dompyongan.
Capaian Pembelajaran Capaian pembelajaran ini adalah peserta didik dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal
HOTS dalam pembelajaran Tematik materi rantai makanan
Penulis Ratna Fitriastuti
Tanggal PPL 1: 27 November 2022
PPL 2 : 28 November 2022
Situasi: 1. Kondisi yang menjadi latar belakang
Kondisi yang menjadi latar Kondisi yang menjadi latar belakang masalah ini yaitu
belakang masalah, mengapa rendahnya hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal
praktik ini penting untuk dengan level HOTS. Dimana hal ini disebabkan oleh
dibagikan, apa yang menjadi beberapa faktor, diantaranya:
peran dan tanggung jawab anda a. Proses pembelajaran masih berlangsung secara klasikal,
dalam praktik ini. dimana guru menyampaikan materi dengan model
pembelajaran langsung (direct instruction) sehingga guru
lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran,
sedangkan peserta didik hanya menerima informasi yang
disampaikan guru, sehingga peserta didik bersifat pasif
yang menyebabkan kemampuan berkomunikasi
cenderung rendah karena didominasi oleh guru.
b. Guru belum memahami soal dengan level HOTS.
Pembelajaran yang dilakukan sehari-hari hanya berfokus
pada buku saja, kurangnya pengetahuan dalam
memahami soal berlevel HOTS membuat guru jarang
membuat sendiri soal dengan level HOTS tersebut.
c. Guru kurang kreatif untuk membuat soal HOTS.
Kurangnya kreatifitas guru dalam mencari informasi dan
menerapkannya dalam pembelajaran sehari-hari
membuat masih rendahnya bank soal berlevel HOTS.
d. Siswa belum bisa memahami isi teks dari suatu bacaan.
Hampir seluruh siswa di kelas V belum dapat memahami
soal berlevel HOTS. Ada 2 faktor penyebab yaitu faktor
internal dan eksternal. Faktor Internal yaitu, dari mereka
sendiri yang kurang adanya semangat untuk belajar. Ada
yang tidak belajar sama sekali, atau belajar hanya saat
ada PR. PR pun ada yang sampai tidak mengerjakan,
karena kesibukan dari orang tua menjadi sebuah alasan
klasik. Tidak ada yang mendampingi mereka dalam
belajar menjadi alasan ketika ditanya oleh guru.
Disamping faktor internal, ada faktor eksternal antara
lain; adanya pengaruh dari lingkungan sekitar. Misalnya
ikut-ikutan temannya untuk tidak mengerjakan PR dan
belajar. Penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai
kaidah kebahasaan masih belum maksimal.
e. Guru belum menggunakan buku pendamping khusus
untuk soal HOTS
Selama ini pelaksanaan pembelajaran hanya memakai
buku pendamping yang dibuat oleh kawedanan. Selain
buku yang kurang bervariatif, guru juga hanya terfokus
pada 1 buku saja. Hal ini menyebabkan kurangnya
pengetahuan tentang soal-soal model lain yang ber tipe
HOTS.
f. Pembiasaan di lingkungan sekolah masih kurang
Selama ini sekolah belum melaksanakan kegiatan
yang menumbuhkan semangat literasi siswa. Dalam
pelaksanaan pembelajaran di kelas juga belum
memaksimalkan dalam penggunaan bahasa yang
sesuai dengan kaidah yang baku.
2. Mengapa praktik ini perlu dibagikan?
Praktik ini penting untuk dibagikan karena bisa menjadi
sumber referensi bagi yang mempunyai permasalahan
yang sama. Dan menjadi solusi untuk permasalahan
terkait rendahnya komunikasi siswa.
3. Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab saya
dalam praktik ini?
Saya disini mempunyai peran sebagai fasilitator dalam
menyampaikan materi pembelajaran yang didukung
dengan media pembelajaran sesuai perkembangan abad-
21 dan saya bertanggung jawab atas pemahaman siswa
pada materi yang saya ajarkan dengan media yang saya
gunakan tersebut.
Tantangan : 1. Tantangan yang dihadapi untuk mencapai tujuan
Apa saja yang menjadi diantaranya:
tantangan untuk mencapai a. Kemampuan memahami soal berlevel HOTS masih
tujuan tersebut? Siapa saja yang rendah
terlibat, b. Kelas yang kurang kondusif
c. Pembelajaran di kelas yang kurang menarik bagi
peserta didik,
d. Pembelajaran belum (student center) di kelas

2. Siapa saja yang terlibat?


Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam tantangan ini
adalah guru, orang tua, kepala sekolah dan teman
sejawat. Mereka memberikan sumbangsih untuk
terlaksananya proses pembelajaran yang baik.
Aksi : 1. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi
Langkah-langkah apa yang tantangan tersebut antara lain:
dilakukan untuk menghadapi a. Menyusun perangkat pembelajaran.
tantangan tersebut/ strategi apa Langkah pertama yang saya laksanakan adalah
yang digunakan/ bagaimana menyusun RPP, bahan ajar, LKPD, instrumen
prosesnya, siapa saja yang penilaian, dan rancangan media pembelajaran.
terlibat / Apa saja sumber daya a. Konsultasi perangkat
atau materi yang diperlukan Setelah selesai membuat perangkat pembelajaran
untuk melaksanakan strategi ini tersebut, langkah selanjutnya adalah
mengonsultasikan perangkat dengan dose dan guru
pamong.
b. Memperbaiki perangkat pembelajaran
Setelah konsultasi kepada dosen dan guru oamong,
langkah selanjutnya yang saya lakukan adalah
memperbaiki perangkat berdasarkan saran dan
masukan yang diberikan oleh dosen dan guru
pamong.
c. Menerapkan perangkat melalui kegiatan
pembelajaran
Langkah selanjutnya yaitu menerapkan perangkat
pembelajaran di kelas saya. Pada praktik mengajar
yang pertama pada PPL ini, saya menerapkan
pendekatan Scientifik , model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) Pembelajaran berbasis
project pendekatan pengajaran yang dibangun di atas
kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang
memberikan tantangan bagi peserta didik yang
terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk
dipecahkan secara berkelompok. Pendekatan
saintifik dimana pembelajaran yang mengedepankan
proses 5M (Mengamati, Menanya, Mencoba,
Mengasosiasi, Mengkomunikasikan), Metode yang
saya gunakan yaitu diskusi, tanya jawab, penugasan.
Dan saya juga menggunakan alat bantu konkrit
berupa media mind mapping dan properti tari
bertema alam. Pada pembelajaran ini, siswa terlibat
secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan
yang paling menonjol pada pembelajaran ini adalah
ketika siswa melakukan membuat mind mapping
sesuai kreativitas mereka masing-masing dan ketika
mempraktekkan tari caping ayu. Dan salah satu siswa
menjadi ketua dalam kelompoknya selain itu pada
saat siswa mempraktikkan tarian yang berjudul Tari
Caping Ayu dengan properti yang berupa caping,
selendang. Siswa sangat antusias saat kegiatan
tersebut. Selain itu penggunaan medai Audio Visual
d. Penggunaan Media Mind Mapping
Model Pembelajaran Mind Mapping (Peta Pikiran)
Menurut Ma’ruf, Syafi’i, & Kusuma (2019) dalam
penelitian yang berjuudul “Pengaruh Model
Pembelajaran Mind Mapping Berbasis HOTS
terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa” beberapa
kelebihan metode ini adalah:
1) mampu meningkatkan kemampuan dalam
berimajinasi, mengingat, berkonsentrasi,
membuat catatan, sehingga dapat meningkatkan
minat dalam pembelajaran.
2) tidak hanya didominasi dengan otak kiri
melainkan juga dengan menggunakan otak
kanan.
3) Model Mind Mapping dapat merangsang sisi
kreatif seseorang lewat penggunakan garis
lengkung, warna dan gambar.
d. Melakukan penilaian
Langkah terakhir pada kegiatan ini adalah guru
melakukan penilaian, baik penilaian kognitif, afektif,
maupun psikomotor.

2. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran


atau aksi ini adalah kepala sekolah dimana peran beliau
yaitu memberikan arahan berserta dukungan, selian itu
juga ada peran orang tua yaitu dalam pemberian izin untuk
membawa alat komunikasi ke sekolah, rekan sejawat
terlibat dalam pelaksanaan aksi dimana membantu dalam
persiapan dan pengambilan video. Serta tidak lupa semua
peserta didik kelas 5 yang telah berkontribusi aktif selama
pelaksanaan pembelajaran.
3. Pada kegiatan aksi ini sumber daya atau materi yang
diperlukan untuk melakukan strategi ini adalah media
pembelajaran yang menarik dan inovatif seperti membuat
materi dalam bentuk power point dan membuat media
konkrit yaitu flashcard. Selain itu peralatan sarana dan
prasarana yang mendukung seperti laptop dan layar LCD
proyektor yang digunakan untuk menampilkan materi.
Refleksi Hasil dan dampak 1. Dampak dari penggunaan model pembelajaran
Bagaimana dampak dari aksi Problem Based Learning (PBL) yang dipadukan
dari Langkah-langkah yang dengan penggunaan media pembelajaran yang
dilakukan? Apakah hasilnya menarik dan inovatif mampu membuat peserta didik
efektif? Atau tidak efektif? lebih tertarik dan termotivasi dalam mengikuti
Mengapa? Bagaimana respon pembelajaran daripada saat menggunakan model
orang lain terkait dengan strategi pembelajaran konvensional dan berdampak pada
yang dilakukan, Apa yang adanya peningkatan komunikasi siswa saat kegiatan
menjadi faktor keberhasilan atau pembelajaran. Selain itu dengan penggunakan
ketidakberhasilan dari strategi konkrit media flashcard dan media Power Point
yang dilakukan? Apa (PPT) mampu membuat peserta didik lebih
memahami materi pelajaran dan lebih aktif dalam
pembelajaran dari keseluruhan mengikuti kegiatan pembelajaran. Penggunaaan PPT
proses tersebut juga lebih memudahkan guru dalam menyampaikan
materi pelajaran dan dibandingkan dengan
menggunakan metode konvensional yang selama ini
sering digunakan.
Problem Based Learning (PBL), adapun kelebihan
dan kelemahan penerapan model PBL dengan
video disimpulkan sebagai berikut:
a. Dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar
siswa.
b. interaksi siswa dengan siswa dan dengan guru.
Hal ini terbukti dengan adanya dekatnya siswa
antar siswa maupun siswa dengan guru.
c. Para siswa lebih ceria dalam mengikuti
pembelajaran.
d. Melatih siswa untuk berpikir tingkat tinggi.
e. Siswa terangsang pikiran, perasaan, dan
perhatiannya sehingga dapat membangkitkan
minat terjadinya proses pembelajaran.

2. Langkah-langkah yang Dilakukan


a. Menyusun perangkat pembelajaran.
b. Konsultasi perangkat pembelajaran.
c. Memperbaiki perangkat pembelajaran.
d. Menerapkan perangkat pembelajaran.
e. Melaksanakan penilaian
f. Keefektifan Hasil
3. Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan aksi ini yaitu
menunjukkan hasil yang efektif. Komunikasi siswa
yang meliputi mendengarkan, berbicara, membaca
dan menulis pada aksi 1 dan 2 menunjukkan adanya
peningkatan hasil dimana dari penerapan media mind
mapping sebagai alat evaluasi diperoleh bahwa pada
siklus 1 terdapat 4 siswa (36%) yang mendapat nilai
kurang dari KKM, 7 siswa (64 %) )mendapat diatas
KKM yaitu 75. Dan pada siklus II diperoleh hasil
meliputi 1 siswa (9 %) mendapat nilai dibawah KKM
dan 10 siswa (91 %) mendapat nilai diatas KKM.
4. Respon yang diperoleh terkait dengan aksi yang
dilakukan antara lain:
a. Dari peserta didik yaitu mereka merasa senang
selama mengikuti proses pembelajaran karena
mereka bisa menyaksikan materi yang
ditayangkan di depan kelas dengan menarik,
mereka juga senang ketika dapat bekerja sama
dengan teman-temannya sesuai kelompok
masing-masing, serta saat melakukan ice
breaking dengan berbagai macam tepuk dan
nyanyian sehingga suasana kelas sangat
menyenangkan. Dan sangat antusias dalam
mengerjakan soal evaluasi, yang membuat siswa
tidak takut / merasa tertekan saat mengerjakan
soal justru kebalikannya mereka sangat senang
dan menikmati dalan mengerjakan soal.
b. Dari teman sejawat yaitu menurut mereka secara
keseluruhan sudah dapat menguasai kelas dengan
baik, sudah mampu menggunakan media
pembelajaran dengan pendekatan yang mampu
membangkitkan motivasi dan hasil belajar
peserta didik serta seluruh sintaks model
pembelajaran yang digunakan dalam proses
pembelajaran sudah terlihat dengan jelas.
5. Faktor keberhasilan dan ketidak berhasilan
Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan
yaitu adanya dukungan/masukan/arahan dari kepala
sekolah, teman sejawat, dan orang tua demi
tercapainya tujuan untuk meningkatkan pemahaman
materi rantai makanan melalui media mind mapping.
Serta didukung adanya kemauan serta kemampuan
guru untuk melaksanakan pembelajaran yang
inovatif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
6. Pembelajaran dari keseluruhan dari proses
Dari keseluruhan proses yang telah saya lakukan
dapat dijadikan pedoman bahwa dalam pembelajaran
guru dituntut untuk selalui mengembangkan inovasi
dan kreatifitasnya. Seiring dengan perkembangan
zaman yang semakin maju, menjadi keharusan untuk
menerapkannya pada kegiatan pembelajaran.
Dimana penggunaan media mind mapping dapat
merangsang kemampuan berpikir kritis siswa dan
meningkatkan pemahaman terhadap materi
pembelajaran.

RENCANA TINDAK LANJUT


Dari data yang dieproleh bahwa terdapat peningkatan
pemahaman siswa yang dilihat dari grafik setiap siklusnya.
Setelah menggunakan media mind mapping, maka dapat
dilakukan pada kegiatan pebelajaran berikutnya. Dan untuk
kendala yang ada kemarin dalam menyiapkan tari tani
dimana sulit untuk mengatur pola lantainya. Dan untuk
mengatasi kendala tersebut, saya akan mengajarkan teknik
pola lantai dalam menari.
LAMPIRAN

Siklus I

ANALISIS HASIL EVALUASI SISWA KELAS 5 SD 1 DOMPYONGAN SIKLUS 1


Butir Soal Nilai
Total
No Nama 11 12 13 14 15 Akhir Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skore

1 Axel 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 4 3 4 3 4 25 83 Tuntas
Lucky 4 4 4 4 4 90 Tuntas
2 0 1 1 0 1 1 1 0 1 27
1
3 Vilky 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 3 4 3 4 4 25 83 Tuntas
4 Vino 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 2 3 3 4 4 22 73 Tidak Tuntas
5 Indra 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 3 4 3 3 2 23 76 Tuntas
6 Rifai 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 2 3 4 3 3 20 67 Tidak Tuntas
7 Indah 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 4 3 4 2 3 22 73 Tidak Tuntas
8 Amelia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 3 4 4 29 97 Tuntas
9 Nadin 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 4 3 4 3 4 26 87 Tuntas
Kholisa 4 4 4 4 4 97
10 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 29 Tuntas
h
11 Tifa 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 4 3 3 3 2 22 73 Tidak Tuntas

RATA-RATA 81,72

Keterangan : Total Skor = 30 / 30 x 100

= 100

KKM = 75
Evaluasi Siklus 1
120

100

80

60

40

20

0
Nilai

Axel Lucky Vilky Vino Indra Rifai


Indah Amelia Nadin Kholisah Tifa

Siklus II

ANALISIS HASIL EVALUASI SISWA KELAS 5 SD 1 DOMPYONGAN SIKLUS II


Butir Soal Nilai
Total
No Nama 11 12 13 14 15 Akhir Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skore

1 Axel 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 4 4 4 3 4 27 90 Tuntas
Lucky 4 4 4 4 4 97 Tuntas
2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 29
1
3 Vilky 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 3 4 3 4 4 26 87 Tuntas
4 Vino 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 2 4 4 4 4 25 83 Tuntas
5 Indra 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 3 4 3 4 3 25 83 Tuntas
Rifai 4 3 4 2 2 73 Tidak
6 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 22
Tuntas
7 Indah 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 4 4 4 3 3 26 87 Tuntas
8 Amelia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 30 100 Tuntas
9 Nadin 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 4 4 4 3 4 27 90 Tuntas
10 Kholisah 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 4 4 4 4 4 29 97 Tuntas
11 Tifa 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 4 4 3 4 2 24 80 Tuntas

RATA-RATA 87,90

Keterangan : Total Skor = 30 / 30 x 100

= 100

KKM = 75
Evaluasi Siklus 2
120

100

80

60

40

20

0
Nilai

Axel Lucky Vilky Vino Indra Rifai


Indah Amelia Nadin Kholisah Tifa

Hasil Rekap Siklus I & II

Siklus & II
120

100

80

60

40

20

Series1 Series2

Anda mungkin juga menyukai