Anda di halaman 1dari 13

PRINSIP PATIENT SAFETY

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Patient Safety
yang dibina oleh Bapak Budiono, S.Kep.Ns, M.Kes

Oleh
Rima Nurlaili (P17220173040)
Choirun Nisa Putri A (P17220174047)
Muhammad Fadhillah R (P17220174073)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
D3 KEPERAWATAN, LAWANG
Januari 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat yang telah diberikan oleh Allah SWT sehingga kami
selaku penyusun mampu menyelesaikan makalah ini yang berjudul“Managemen
Patient Safety“ seperti yang ada ditangan pembaca sekarang. Makalah ini disusun
bertujuan untuk menuntaskan tugas mata kuliah Managemen Patient Safety. Tidak
lupa kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Budiono, S.Kep.Ns, M.Kep sebagai
dosen pembimbing kami dan kepada teman-teman yang telah mengorbankan seluruh
waktunya sehingga tersusun tugas ini.
Selain itu makalah ini bertujuan sebagai bahan untuk belajar mandiri. Kami
selaku penyusun sadar bahwa makalah ini masih kurang sempurna oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk dijadikan bahan
perbaikan pada masa yang akan datang. Semoga makalah ini memberi banyak
manfaat bagi para pembaca.

Lawang, 28 Januari 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGATAR ……………………………………………………………..i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………1
1.3 Tujuan …………………………………………………………………..1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Prinsip Dan Implikasi Pasien Safety Dalam Praktek Keperawatan ...2
2.2 Standar Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit ...................................3

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 6

DAFTAR RUJUKAN ............................................................................................... 7


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Patient safety didefinisikan sebagai upaya menghindari, mencegah dan

memperbaiki hasil yang merugikan pasien atau cidera akibat dari proses

perawatan kesehatan (US National Patient Safety Foundation,1999).

Cooper et al (2000) telah mendefenisikan bahwa “patient safety as the

avoidance, prevention, and amelioration of adverse outcomes or injuries

stemming from the processes of healthcare.” Pengertian ini maksudnya

bahwa patient safety merupakan penghindaran, pencegahan, dan perbaikan dari

kejadian yang tidak diharapkan atau mengatasi cedera-cedera dari proses

pelayanan kesehatan.

Patient safety melibatkan sistem operasional dan sistem pelayanan yang

meminimalkan kemungkinan kejadian adverse event/ error dan memaksimalkan

langkah-langkah penanganan bila error telah terjadi. Sistem ini mencegah

terjadinya cedera yg disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu

tindakan atau tdk mengambil tindakan yang seharusnya diambil (KKP-

RS(Solusi live-saving keselamatan pasien rumah sakit).

Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu sistem dimana

rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi

asesmen resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan

resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden
dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya

resiko (Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah sakit, Depkes R.I. 2006).

Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana rumah sakit

membuat asuhan pasien lebih aman, mencegah terjadinya cidera yang

disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak

mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Sistem tersebut meliputi

pengenalan resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan

resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden,

tindak lanjut dan implementasi solusi untuk meminimalkan resiko (Depkes

2008).

1.2 Rumusan Masalah


1. Prinsip dan Implikasi pasien safety dalam praktek keperawatan
2. Standar Keselamatan pasien di Rumah Sakit

1.3 Tujuan Penulisan


1. Bertujuan untuk mengetahui Prinsip dan Implikasi pasien safety dalam

praktek keperawatan
2. Bertujuan untuk mengetahui Standar Keselamatan pasien di Rumah Sakit

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Prinsip Dan Implikasi Pasien Safety Dalam Praktek Keperawatan

a. Prinsip Patient Safety


1) Kesadaran (awareness) tentang nilai keselamatan pasien Rumah Sakit

2) Komitmen memberikan pelayanan kesehatan berorentasi patient

safety

3) Kemampuan mengidentifikasi factor resiko penyebab insiden terkait

patient safety

4) Kepatuhan pelaporan insiden terkait patient safety

5) Kemampuan berkomunikasi yang efektif dengan pasien tentang

factor resiko penyebab insiden terkait patient safety

6) Kemampuan mengidentifikasi akar masalah penyebab insiden terkait

patient safety

7) Kemampuan memanfaatkan informasi tentang kejadian yang terjadi

untuk mencegah kejadian berulang

b. Berangkat dari definisi inilah, peran-peran perawat dalam mewujudkan patient

safety di rumah sakit dapat dirumuskan. Antara lain sebagai pemberi pelayanan

keperawatan, perawat mematuhi standar pelayanan dan SOP yang telah ditetapkan;

menerapkan prinsip-prinsip etik dalam pemberian pelayanan keperawatan;

memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarga tentang asuhan yang diberikan;

menerapkan kerjasama tim kesehatan yang handal dalam pemberian pelayanan

kesehatan; menerapkan komunikasi yang baik terhadap pasien dan keluarganya;

peka, proaktif dan melakukan penyelesaian masalah terhadap kejadian tidak

diharapkan; serta mendokumentasikan dengan benar semua asuhan keperawatan

yang diberikan kepada pasien dan keluarga.

2.2 Standar Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit


Tujuh Standar Keselamatan Pasien (mengacu pada “Hospital Patient

Safety Standards”yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Accreditation of

Health Organizations, Illinois, USA, tahun 2002), yaitu:

1. Hak pasien

Standarnya adalah

Pasien & keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang

rencana & hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya KTD (Kejadian

Tidak Diharapkan).

Kriterianya adalah

1. Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan


2. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana pelayanan
3. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan yang

jelas dan benar kepada pasien dan keluarga tentang rencana dan hasil

pelayanan, pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan

terjadinya KTD

2. Mendidik pasien dan keluarga


Standarnya adalah
RS harus mendidik pasien & keluarganya tentang kewajiban & tanggung

jawab pasien dalam asuhan pasien.


Kriterianya adalah:
Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dgn keterlibatan

pasien adalah partner dalam proses pelayanan. Karena itu, di RS harus ada

system dan mekanisme mendidik pasien & keluarganya tentang kewajiban &

tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien.Dengan pendidikan tersebut

diharapkan pasien & keluarga dapat:

1. Memberikan info yg benar, jelas, lengkap dan jujur

2. Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab


3. Mengajukan pertanyaan untuk hal yg tdk dimengerti

4. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan

5. Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan RS

6. Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa

7. Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati

3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan

Standarnya adalah

RS menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar tenaga

dan antar unit pelayanan.

Kriterianya adalah:

1) koordinasi pelayanan secara menyeluruh


2) koordinasi pelayanan disesuaikan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber

daya
3) koordinasi pelayanan mencakup peningkatan komunikasi
4) komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan

4. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan

evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien

Standarnya adalah

RS harus mendesign proses baru atau memperbaiki proses yg ada,

memonitor & mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis

secara intensif KTD, & melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja

serta KP.

Kriterianya adalah
1) Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (design) yang baik,

sesuai dengan ”Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit”.


2) Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja
3) Setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensif
4) Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil

analisis
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
Standarnya adalah :

1. Pimpinan dorong dan jamin implementasi program Keselamatan Pasien

melalui penerapan “7 Langkah Menuju Keselamatan Pasien RS ”.

2. Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif identifikasi risiko

Keselamatan Pasien dan program mengurangi KTD.

3. Pimpinan dorong dan tumbuhkan komunikasi & koordinasi antar unit dan

individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang Keselamatan

Pasien

4. Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat utk mengukur,

mengkaji, dan meningkatkan kinerja RS serta tingkatkan Keselamatan

Pasien.

5. Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusinyadalam

meningkatkan kinerja RS & Keselamatan Pasien.

Kriterianya adalah :

1. Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program keselamatan pasien

2. Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan dan program

meminimalkan insiden

3. Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari

rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi


4. Tersedia prosedur “cepat-tanggap” terhadap insiden, termasuk asuhan kepada

pasien yang terkena musibah, membatasi risiko pada orang lain dan

penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis

5. Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan

insiden

6. Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden

7. Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan

antar pengelola pelayanan

8. Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan

9. Tersedia sasaran terukur, dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria

objektif untuk mengevaluasi efektivitas perbaikan kinerja rumah sakit dan

keselamatan pasien

6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien

Standarnya adalah :

1. RS memiliki proses pendidikan, pelatihan dan orientasi untuk setiap jabatan

mencakup keterkaitan jabatan dengan Keselamatan Pasien secara jelas.

2. RS menyelenggarakan pendidikan & pelatihan yang berkelanjutan untuk

meningkatkan dan memelihara kompetensi staf serta mendukung pendekatan

interdisiplin dalam pelayanan pasien.

Kriterianya adalah

1. memiliki program diklat dan orientasi bagi staf baru yang memuat topik

keselamatan pasien
2. mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap kegiatan inservice

training dan memberi pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden.

3. menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok (teamwork) guna

mendukung pendekatan interdisiplin dan kolaboratif dalam rangka melayani

pasien.

7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan

pasien

Standarnya adalah

1) RS merencanakan dan mendesain proses manajemen informasi Keselamatan

Pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal.

2) Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat.

Kriterianya adalah

1) disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses manajemen

untuk memperoleh data dan informasi tentang hal-hal terkait dengan

keselamatan pasien.

2) Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk

merevisi manajemen informasi yang ada


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana rumah sakit

membuat asuhan pasien lebih aman, mencegah terjadinya cidera yang disebabkan

oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan

yang seharusnya diambil.

Standar Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit meliputi:

1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi

dan program peningkatan keselamatan pasien

5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien


6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan R.I(2006). Panduan nasional keselamatan pasien rumah


sakit. utamakan keselamatan pasien. Bakit Husada
Depertemen Kesehatan R.I (2006). Upaya peningkatan mutu pelayanan rumah
sakit. (konsep dasar dan prinsip). Direktorat Jendral Pelayanan Medik
Direktorat Rumah Sakit Khusus dan Swasta.
Hasting G. 2006. Service Redesign: Eight steps to better patient safety. Health
Service Journal.http://www.goodmanagement-hsj.co.uk/patientsafety
https://marsenorhudy.wordpress.com/2011/01/07/patient-safetiy-keselamatan-
pasien-rumah-sakit/

Nursalam, (2002). Manajemen keperawatan. aplikasi dalam praktik keperawatan


profesional. Salemba Medika. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai