DI SUSUN OLEH :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua rahmat-
Nya sehingga kelompok kami bisa menyelesaikan tugas makalah dengan judul
“Keselamatan Pasien Dan Kesehatan Kerja” ini dengan baik. Kami berharap agar
makalah ini dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran.
Makalah yang kami buat ini tentunya masih memiliki banyak kekurangan. Atas
dasar itu, kami berharap agar teman- teman maupun dosen mau memberikan saran,
masukan dan kritiknya untuk pembuatan makalah ini. Hal tersebut sangat penting bagi
kami nantinya untuk meningkatkan kualitas makalah kelompok kami kedepannya.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada dosen serta kami
juga mengucapkan terimakasi kepada pihak anggota kelompok yang juga sudah
membantu dalam mengerjakan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
Cover.....................................................................................................................................i
Kata Pengantar.................................................................................................................... ii
Daftar Isi...............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................................2
1.4 Manfaat...........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................3
Kesimpulan...........................................................................................................................15
Saran.....................................................................................................................................15
Daftar Pustaka
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Pengertian IPSG
1.3 TUJUAN
Untuk mengetahui Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Perawat dalam
Penerapan IPSG (International Patient Safety Goals) di Rumah Sakit.
1
1.4 MANFAAT
referensi mengenai faktor yang mempengaruhi perilaku perawat dalam penerapan IPSG.
Selain itu juga diharapkan dapat memperkuat teori yang ada terkait perilaku perawat
dalam penerapanan IPSG
2
BAB II
PEMBAHASAN
IPSG atau International Patient Safety Goal adalah sebuah standar yang
diterbitkan oleh Joint Commission International (JCI) sebagai bagian dari standar
kualitas dan keselamatan pelayanan kesehatan yang berfokus pada pasien.
Standar yang dimaksudkan adalah suatu tingkat kualitas pelayanan kesehatan dan
keselamatan pasien yang diharapkan, semaksimal mungkin. Keseluruhan standar JCI
memiliki 2 bagian yang terdiri dari 12 bab yang mencakup lebih dari 300 standar dan
1000 elemen penilaian yang hrus dicapai untuk mendapatkan akreditasi dan sertifikasi
dari JCI
Salah satu standar tersebut adalah International Patient Safety Goals (IPSG) yang terdiri dari
6 standar baku. Berikut adalah 6 Goals Keselamatan Pasien di Rumah Sakit (IPSG) yang
dikutip dari laman JCI :
3
-Melakukan hand over saat serah terima pasien
4
IPSG 6 – Mengurangi risiko pasien cedera karena jatuh
5
diberikan perawat terhadap pasien Gerontic. Sebelum perawat menangani pasien ,
6
perawat harus mengumpulkan data-data yang dimiliki oleh pasien yang tentunya
didaapat dari pasien itu sendiri maupun keluarga. Apabila perawat tidak memiliki
komunikasi yang efektif maka perawat tidak akan bisa mendapat data objektif dari
pasien, apabila perawat tidak dapat membina hubungan saling percaya terhadap
pasien maka pasien pun enggan untuk memberikan masalah nya kepada perawat,
selain itu apabila perawat tidak dapat berkomunikasi secara efektif kepada pasien
maka dia tidak akan mengetahui hal penting apa saja yang harus dia tanyakan kepada
pasien, bukan malah mendapat informasi penting dengan pasien ,perawat malah
mendapatkan hal tidak penting bahkan membuat pasien marah kepadanya.
Komunikasi efektif selain dilakukan perawat kepada pasien, dilakukan juga terhadap
perawat dengan tenaga medis yang lainnya, apabila perawat tidak dapat
berkomunikasi secara efektif terhadap tenaga medis lain mengenai sesuatu yang
berhubungan dengan pasien maka juga akan mempengaruhi keselamatan pasien.
Misalnya data yang perawat dapat dari pasien A adalah B, namun karena perawat
tidak dapat mengkomunikasikan dengan bener kepada tenaga medis yang lain, baik
itu dokter, farmasi dan ahli gizi sehingga tenaga medis lainnya bukan memahami
pasien A dengan data B malah berasumsi pasien A dengan data C dikarenakan
kesalahan perawat dalam menyampaikan komunikasi kepada tenaga medis lainnya,
ini dapat berbahaya kepada keselamatan pasien karena beda data yang diberi beda
pula layanan kesehatan yang akan diterima.
7
Meningkatkan keamanan obat merupakan cara untuk menghindari kesalahan-
kesalahan dalam pemberian obat, apabila pasien salah menerima obat maka akan
berakibat fatal untuk kesehatan pasien. Umumnya pemberian obat kepada pasien
dilakukan oleh bagian farmasi atau apoteker namun tak jarang ini menjadi tugas
perawat diakibatkan oleh minimnya tenaga kesehatan dibidang tersebut. Jika
pemberian obat diberikan oleh farmasi ataupun apoteker perawat tak juga harus lepas
tangan sepenuhnya terhadap pemberian obat kepada pasien, perawat juga harus
mewaspadai ataupun memantau proses pemberian obat tersebut, agar obat yang
diberikan kepada pasien benar dan tepat.
8
Rumah sakit merupakan tempat berkumpulnya sarang penyakit dan tempat seorang
pasien Gerontic berharap dapat sehat dan tak merasa kesakitan. Sasaran penting
keselamatan pasien ke lima meruapakan pengurangan resiko infeksi, infeksi sangat
mudah terjadi dirumah sakit, mulai dari kelalaian perawat dalam memperhatikan alat-
alat yang digunakan pasien dalam pengobatan dirumah sakit hingga kelalaian perawat
menjaga kebersihan diri sebelum menangani pasien. Umumnya pasien kerumah sakit
untuk sehat ,namun kelalaian-kelalaian yang dilakukan tenaga medis malah membuat
pasien terinfeksi penyakit baru, hal ini lah yang harus dihindari agar angka kecelakaan
dirumah sakit dapat kerkurang.
Kecelakaan dirumah sakit bukan hanya pasien dalam keadaan fisik luar yang
terganggu namun juga keadaan fisik dalam dan keadaan fisiologisnya. Maka dari itu
perawat harus memahami bagaimana cara untuk mencegah pasien terinfeksi akibat
pelayanan kesehatan, salah satu caranya bisa selalu memastikan setiap alat kesehatan
yang digunakan ditubuh atau sebelum digunakan dalam keadaan bersih dan steril
kemudia selalu membersihkan diri serta menggunakan alat pelindung diri sebelum,
saat dan setelah melakukan interaksi dengan pasien. Saat ini sangat marak terjadi
infeksi nosokomial dirumah sakit oleh sebab itu penting bagi perawat mengetahui,
memahami dan mengaplikasikan sasaran ke lima ini untuk meningkatkan angka
keselamatan pasien dirumah sakit.
9
2.4 Analisis Mengenai Dampak Penerapan Keselamatan Pasien Di Fasilitas Kesehatan
1. akan terbangun kesadaran akan nilai Pasien. Ciptakan dan budaya yang terbuka dan adil.
2.mau memimpin dan mendukung staf. membangun komitmen, fokus dan jelastentang
keselamatan pasien.
4. dapat engembangkan sistem pelaporan. Pastikan staf agar dengan mudah dapat melaporkan
kejadian/insiden, serta rumahsakit mengatur pelaporan kepada KKPRSsekarang berubah
menjadi KNKP.
6. dapat belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien. Dorong staf untuk
melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana dan mengapa kejadian terjadi.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
11
DAFTAR PUSTAKA
12