MEMORI MANUSIA
Sebuah Penjelasan Ringkas
Oleh Muzaki Saifurrohman
2015
pikirkan. Ingatan yang masuk dalam memori sensoris diteruskan kepada ingatan
jangka pendek. Ingatan jangka pendek berlangsung sedikit lebih lama dari memori
sensoris, selama anda menaruh perhatian pada sesuatu, anda dapat mengingatnya
dalam ingatan jangka pendek. Memori ini memiliki 7 kapasitas memori (+ dua) dan
berdurasi sekitar 15-30 detik. Dengan kata lain, seorang dewasa mampu mengingat
5-9 kapasitas memori selama kurang lebih 15 hingga 30 detik. Ingatan jangka
pendek terdiri dari tiga unit terpisah; putaran fonologi (phonological loop),
gambaran penglihatan-ruang (visuo-spatial sketchpad), dan pelaksana pusat
(central executive). Dalam, memori jangka pendek ini tidak sekedar sebagai
penyipan ingatan sementara tetapi juga sebgaiu tempat untuk berfikir secara aktif
cepat dan langsung dalam mengambil sebuah keputusan.
2. Memori Sensoris
Memori sensoris yaitu berhubungan erat dengan memori penyimpanan sementara
yang daiatur oleh panca indra. Setiap pancaindera memiliki satu macam memori
sensoris. Memori Sensoris adalah informasi sensoris yang masih tersisa sesaat
setelah stimulus diambil. Jadi, di dalam diri manusia ada beberapa macam sensori-
motorik, yaitu sensori-motorik visual (penglihatan), sensori-motorik audio
(pendengaran), dan sebaganya. Dalam memori ini pesan di samapaikan oleh kinerja
dari sebuah indara kita, misalnya kita dalam mengenali sebuah benda yang
memiliki tekstur kasar atau sebaliknya, peroses peraba itu di sampaikan ke sensori
otak dan akan memperoses informasi dari memori kita.
3. Memori Panjang
Dalam memori jangka panjang ini merupakan pusat penyimpanan ingatan –ingtan
serta informasi-informasi yang kita simpan. Disinilah tempat memori manusia
utama yang tidak akan pernah penuh selama hidup kita. Proses masuknya informasi
ke dalam ingatan jangka panjang tetap melalui tahap memori sensoris. Pada tahap
ini informasi dari luar yang diterima oleh indera diubah menjadi impuls-impuls
neural sesuai dengan masing-masing fungsi indera, kemudian impuls-impuls neural
yang mengandung informasi ini diteruskan ke ingatan jangka pendek. Setelah
3
Muzaki Saifurrohman – zetakai21@gmail.com
2015
informasi masuk ke dalam ingatan jangka pendek, di seleksi sedemikian rupa mana
yang dianggap penting dan tidak, kemudian diteruskan ke ingatan jangka
panjang.Hal ini menunjukan betapa luar biasanya kemampuan yang dimiliki
manusia salah satunya adalah sintem memori kita.
Seseorang mengalami lupa jika informasi yang masuk tidak mendapat perlakuan
sebagaimana mestinya. Lupa dapat merupakan proses yang masih normal
(fisiologis), tapi dapat pula menjadi proses yang abnormal (patologis). Ada
beberapa macam bentuk lupa, yakni mudah lupa (forgetfulness), amnesia, dan
demensia. Mudah lupa terjadi bilamana informasi yang diterima berhasil melalui
proses normal dan akhirnya tersimpan di dalam memori jangka panjang. Sayangnya
sukar diambil atau diingat kembali saat dibutuhkan. Mudah lupa masih tergolong
normal. Meskipun begitu tidak jarang hal ini merupakan tanda-tanda keadaan
abnormal. Mudah lupa dapat terkait dengan penambahan usia yang sering
dihubungkan dengan inefisiensi proses memori, seperti proses berpikir menjadi
lamban, kurang menggunakan strategi memori yang baik, kesulitan memusatkan
perhatian dan mengabaikan distraktor, membutuhkan waktu lebih lama untuk
mempelajari sesuatu yang baru, dan lebih banyak dibutuhkan isyarat untuk
mengingat kembali informasi yang telah tersimpan. Mudah lupa akan semakin berat
jika menyerang manula yang biasa disebut sebagai age-associated memory
impairment . Pada amnesia, informasi hanya sampai di memori jangka pendek.
Dengan kata lain, terjadi kegagalan atau kesulitan belajar yang berarti sudah
bersifat patologis. Namun, perhatian terhadap informasi yang masuk, mengingat
kembali informasi yang sudah lama, fungsi kognisi, bahasa, dan kepribadian masih
berjalan dengan normal. Hanya proses penerusan informasi dari memori jangka
pendek ke memori jangka panjang yang gagal sehingga informasi baru tersebut
tidak dapat diingat kembali, sedangkan pada demensia gangguan yang paling berat.
Informasi sama sekali tidak dapat masuk dalam proses memori, bisa disebabkan
oleh berbagai kelainan di otak seperti: gangguan vaskuler (stroke) dan degeneratif
(sindrom Alzheimer).
4
Muzaki Saifurrohman – zetakai21@gmail.com
2015
Otak manusia berbeda dengan komputer, meski analoginya memang mirip. Sama
seperti komputer di meja, otak dipersenjatai dengan dua memori dasar yaitu memori
jangka pendek dan memori jangka panjang. Memori jangka pendek, bisa
dianalogikan dengan RAM (Random-Access Memory). Informasi yang diterima
oleh panca indera menunggu dengan singkat di memori kerja ini, semacam play
group mental yang kemudian menguapkannya dengan segera. Informasi baru
tersimpan setelah terjadi proses perubahan kimia dan listrik pada sel-sel saraf atau
neuron. Memori jangka pendek memungkinkan kita untuk membuat hitungan
sederhana di kepala atau mengingat nomor telepon cukup lama, meski begitu
selesai menelepon. mungkin sudah lupa. Maka, sama seperti RAM, ia juga bisa
menganalisa dan menyimpan informasi tanpa membuat rekaman yang abadi. Lain
halnya dengan memori jangka panjang bertindak sebagai hard drive, secara fisik
menyimpan pengalaman yang telah lewat di daerah otak yang disebut kulit luar otak
(cerebral cortex). Cortex merupakan rumah bagi belukar 100 miliar neuron yang
tampangnya mirip tumbuhan merambat. Komunikasi antar-sel terjadi lewat
pancaran impuls-impuls kimia dan listrik. Setiap kita merasakan sesuatu -
pandangan, suara, ide - impuls unik dari sebagian sel-sel saraf tersebut langsung
aktif. Ada yang lalu tidak kembali ke bentuk asalnya, karena mereka memperkuat
koneksi satu dengan lainnya.
Menurut Dr. Barry Gordon, kepala klinik gangguan memori di Sekolah Kedokteran
Johns Hopkins, AS menyatakan bahwa memori adalah berupa pola koneksi antar
neuron. Bila suatu memori baru diperoleh, pengkodeannya bisa melibatkan ribuan
neuron yang tersebar di seluruh cortex. Tapi jika informasi baru itu tidak digunakan,
pola koneksi yang baru terbentuk itu akan segera pupus kembali. Sebaliknya, jika
kita berulang-ulang mengingatnya lagi, pola koneksi itu akan semakin kokoh
terbentuk dalam jaringan otak. Meski demikian, keputusan untuk menyimpan atau
membuang informasi biasanya dilakukan tanpa sadar, karena berada di bawah
kendali hippocampus, Sehubungan dengan hal tersebut ada dua pertanyaan yang
bisa diajukan:
5
Muzaki Saifurrohman – zetakai21@gmail.com
2015
1. Apakah informasi tersebut memiliki arti emosional bagi yang bersangkutan? Nama
mantan pacar akan lebih tertanam dalam memori kita daripada nama seorang
menteri tertentu dalam kabinet yang usianya hanya 2 bulan. Minat khusus, atau
berkadar sensasional.
2. Apakah informasi yang masuk berhubungan dengan hal yang sudah kita ketahui?
Otak memang selalu sibuk berusaha membuat asosiasi. Hal-hal yang dianggap tidak
akan berguna tidak akan disimpan di dalam memori.
Dengan sistem filter ini, manusia sanggup menguasai dan melakukan analisis
terhadap informasi yang diperoleh. Pada beberapa kasus istimewa, neurolog kadang
menemukan orang-orang dengan memori super. Data yang betapa ruwet pun dapat
mereka ingat. Namun, pada umumnya daya pikir abstrak orang-orang macam ini
sangat lemah. Ibarat kenal angka, mereka tak kenal makna.
Beberapa gangguan lain, juga bisa menyebabkan orang jadi pelupa. Tekanan darah
tinggi, kurang tidur atau kebanyakan minum pil tidur, kebanyakan minuman keras,
disfungsi kelenjar tiroid. Gangguan psikologis macam depresi, kecemasan, atau
sekadar kurang stimulasi, juga bisa jadi penghalang terciptanya memori baru.
Para ahli sebenarnya sudah lama mengetahui bahwa ”lingkungan yang diperkaya”
dapat meningkatkan kinerja otak. Stimulasi, yang muncul dari lingkungan, mampu
membuat otak bekerja secara lebih efisien dan meningkatkan koordinasi antarsel.
6
Muzaki Saifurrohman – zetakai21@gmail.com
2015
Kalau mengacu kepada kesamaan struktur otak tikus dengan otak manusia, maka
semestinya hal itu bisa terjadi pada manusia juga.
Dalam hubungannya dengan masalah kelupaan, para ahli mengajukan tiga teori
mengenai lupa (forgetting) yaitu: teori kerusakan (decay theory), teori interferensi
atau terhalang (interference theory), dan teori ketergantungan pada isyarat (cue-
dependent forgetting theory). Masing-masing teori ini akan diuraikan secara
singkat.
1. Teori kerusakan (decay theory). Teori ini beranggapan bahwa lupa dapat terjadi
karena informasi yang pernah disimpan di dalam ingatan tidak pernah atau jarang
digunakan, sehingga lama-kelamaan akhirnya mengalami kerusakan (hilang
dengan sendirinya). Jadi, seseorang lupa menyebut nama kawan lama ketika
berjumpa selama beberapa tahun tidak berkomunikasi, maka terjadinya lupa
disebabkan karena orang itu jarang menyebutkan nama temannya itu.
ingatan, sepanjang tidak ada informasi lain yang mengganggu atau menghalangi.
Interferensi oleh informasi lain di dalam ingatan dibedakan menjadi dua macam:
retroactive inhibition dan proactive inhibition. Retroactive inhibition terjadi apabila
materi atau informasi yang baru menghalangi seseorang untuk mengingat informasi
yang lama. Sebaliknya, disebut proactive inhibition apabila materi atau informasi
yang lama menghalangi seseorang untuk mengingat informasi yang baru.
Kepustakaan
http://edukasi.kompasiana.com/2014/10/29/apa-itu-memori-manusia--
683502.html
Aziz, R. (2013). Memahami Fenomena Lupa dari Perpektif Psikologi
Kognitif. Malang: http://psikologi.uin-malang.ac.id/publication.
Sternberg, R. J. (2009). Cognitive Psychology, Fifth Edition. California:
Wadsworth.
Weiten, W. (2013). Psychology Themes and Variations. California: Wadsworth.