Anda di halaman 1dari 12

PENDAHULUAN

Otak merupakan organ yang paling kompleks, yang terdiri dari jutaan sel-
sel dan mempunyai fungsi yang sangat spesifik, namun saling berhubungan. Otak
memiliki kemampuan mengendalikan segala aspek kehidupan secara fisik maupun
psikis, secara sadar maupun tidak. Fungsi otak erat hubungannya dengan memori
atau ingatan. Memori membuat manusia dapat mengingat berbagai macam
informasi, seperti mengingat nama seseorang teman yang sudah bertahun-tahun
tidak dijumpai maupun mengingat detail dari sebuah gambar yang tergantung di
dinding kamar tidur pada masa kanak-kanak, namun tidak jarang terjadi kegagalan
memori.

1
PEMBAHASAN

A. Ingatan
Ingatan merupakan alih bahasa dari memory. Karena itu di samping ada
yang menggunakan ingatan ada pula yang menggunakan istilah memori sesuai
dengan ucapan dari memory. Ingatan memberikan bermacam-macam arti bagi
para ahli. Pada umumnya para ahli memandang ingatan sebagai hubungan
antara pengalaman dengan masa lampau. Dengan adanya kempuan mengingat
pada manusia, hal ini menunjukkan bahwa manusia mampu menerima,
menyimpan, dan menimbulkan kembali pengalaman-pengalaman yang
dialaminya. Apa yang telah pernah dialami oleh manusia tidak seluruhnya
hilang, tetapi disimpan dalam jiwanya, dan apa bila diperlukan hal-hal yang
disimpan itu dapat ditimbulkan kembali dalam alam kesadaran. Tetapi ini pun
tidak berarti bahwa semua yang telah pernah dialami akan tetap tinggal
seluruhnya dalam ingatan dan dapat seluruhnya ditimbulkan kembali. Kadang-
kadang atau justru sering ada hal-hal yang tidak dapat diingat kembali atau
dengan kata lain ada hal-hal yang dilupakan. Atas hal tersebut apabila orang
membicarakan mengenai ingatan, sekaligus juga membicarakan mengenai
kelupaan. Karena itu ingatan merupakan kemampuan yang terbatas.
Orang dapat mengingat suatu kejadian, ini berarti kejadian yang diingat
itu pernah dialami, atau dengan kata lain kejadian itu pernah dimasukkan ke
dalam jiwanya, kemudian disimpan dan pada-pada suatu waktu kejadian itu
ditimbulkan kembali dalam kesadaran. Dengan demikian maka ingatan itu
merupakan peranan atau fungsi yang berkaitan dengan kemampuan untuk
menerima atau memasukkan (Learning / Encoding), menyimpan (Retention /
Storage), dan menimbulkan kembali (Remembering / Retrival) informasi atau
kesan-kesan. 1

1
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum (Yogyakarta: ANDI, 2004), hlm.144-145.

2
Sifat-sifat dari ingatan yang baik adalah cepat, setia, kuat, luas, dan
siap. Sifat cepat berlaku untuk aktifitas mencamkan (menangkap atau
menerima kesan-kesan), sifat-sifat setia, kuat, dan luas berlaku dalam hal
menyimpan, sedangkan sifat siap berlaku dalam hal mereproduksi kesan-
kesan. Dengan demikian, kita dapat menyebutkan adanya sifat ingatan yang
baik.
Ingatan dikatakan cepat apabila dalam mencamkan kesan-kesan tidak
mengalami kesulitan. Ingatan dikatakan setia, apabila kesan yang dicamkan itu
tersimpan dengan baik dan stabil. Ingatan dikatakan kuat apabila kesan-kesan
yang tersimpan bertahan lama. Ingatan dikatakan luas, apabila kesan-kesan
yang tersimpan sangat bervariasi dan banyak jumlahnya. Ingatan dikatakan
siap apabila kesan-kesan yang tersimpan sewaktu-waktu mudah
direproduksikan ke dalam alam kesadaran. 2
Semua orang mengingat banyak hal setiap harinya. Tingkah laku
manusia selalu dipengaruhi oleh pengalaman masa lampau yang diingatnya.
Karena itu, mengingat dapat didefinisikan sebagai pengetahuan sekarang
tentang pengalaman masa lampau.
1. Mengingat dapat terjadi dalam beberapa bentuk. Bentuk yang paling
sederhana adalah mengingat sesuatu apabila sesuatu itu dikenakan pada
indera. Bentuk ini disebut rekognisi. Misalnya, kita mengingat wajah
kawan, lukisan, komposisi musik dan sebagainya.
2. Bentuk mengingat yang lebih sukar ialah recall. Kita me-recall sesuatu
apabila kita sadar bahwa kita telah mengalami sesuatu dimasa yang lalu,
tanpa mengenakan sesuatu itu pada indera kita. Misalnya, kita me-recall
nama buku yang telah selesai kita baca minggu lalu.
3. Lebih sukar lagi ialah mengingat dengan cukup tepat untuk memproduksi
bahan yang pernah dipelajari. Misalnya anda mengenal kembali
(rekognisi) sebuah nyanyian dan ingat juga bahwa anda pernah

2
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan:Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan (Jakarta:
Rineka Cipta, 2012), hlm.28.

3
mempelajari nyanyian itu (recall), tetapi dapatkah anda menyanyikannya
kembali (reproduksi)?
4. Bentuk mengingat yang keempat adalah melakukan (performance)
kebiasan-kebiasan yang sangat otomatis.3

Menurut Best (1987), setiap informasi yang kita terima sebelum masuk
dan diproses oleh subsistem akan pendek (short term memory) terlebih dulu
disimpan sesaat atau tepatmya lewat, karena hanya dalam waktu sepersekian
detik, dalam tempat penyimpanan sementara yang disebut sensory memory
atau sensory register yakni subsistem penyimpan apada saraf indera penerima
informasi. Dalam dunia kedokteran subsistem ini disebut “saraf sensori” yang
berfungsi mengirimkan implus ke otak.

Dengan demikian, struktur sistem akal manusia tediri atas tiga


subsistem komponen memori, yakni sensory register, short term memory, dan
long term memory. Istilah memori dalam hal ini lazim juga disebut storage
atau tempat penyimpanan informasi.4

 Sensory Register
Jika Anda pernah bermain kembang api di malam hari, Anda akan
melihatekor cahaya yang mengikuti kembang api ketika Anda
mengayunkannya. Jika Anda pernah melamun di dalam kelas, Anda
mungkin mencermati bahwa ketika Anda kembali mendengar kuliah, Anda
masih dapat mendengar tiga atau empat kata yang diucapkan dosen tepat
sebelum Anda mulai memberikan perhatian lagi kepadanya. Ekor kembang
api dan gaung kata-kata tidak berada di luar sana di lingkungan, melainkan
direkam dalam sensory register Anda.

3
Ahmad Fauzi, Psikologi Umum (Bandung: Pustaka Setia, 1999), hlm.50.
4
Muhubbin Syah, Psikologi Pendidikan:Dengan Pendekatan Baru (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005), hlm.97.

4
Sensory register adalah komponen memori yang menyimpan informasi
yang Anda terima, yaitu input, lebih kurang dalam bentuk yang asli, belum
dikode. Dengan demikian, input visual disimpan dalam bentuk visual, input
suara dalam bentuk suara, dan sebagainya. Dan sensory register memiliki
kapasitas besar dapat menyimpan sangat banyak informasi dalam satu
waktu. Itu berita bagusnya.
Berita buruknya adalah bahwa informasi yang disimpan dalam sensor
register tidak bertahan lama. Informasi visual (apa yang dilihat) mungkin
bertahan kurang dari satu detik. Contohnya, semasa kanak-kanak, tidak
dapat menulis seluruh nama depan (Jenny) dengan memakai kembang api:
huruf J selalu sudah memudar sebelum sampai ke huruf n pertama, tidak
soal seberapa cepat saya menulis. Informasi auditori (apa yang didengar)
dapat bertahan sedikit lebih lama, mungkin selama dua atau tiga detik.5
Sensory register mencatat informasi atau stimuli yang masuk melalui
salah satu atau kombinasi dari panca indra, yaitu secara visual melalui mata,
pendengaran melalui telinga, bau melalui hidung, rasa melalui lidah, dan
rabaan melalui kulit. Bila informasi atau stimuli tersebut tidak diperhatikan
akan langsung terlupakan, namun bila diperhatikan maka informasi tersebut
ditransfer ke sistem ingatan jangka pendek.6
 Short Term Memory (Memori Jangka Pendek)
Memori jangka pendek atau memori kerja adalah komponen memori di
mana kita tetap memusatkan perhatian pada informasi untuk waktu yang
singkat selagi kita berusaha memahaminya. Memori kerja juga merupakan
tempat sebagian besar pepesan kognitif aktif secara aktual berlangsung.
Contohnya, berpikir tentang isi kuliah, menganalisa satu alinea buku teks,
atau menyelesaikan masalah. Pada dasarnya, memori kerja ialah komponen
yang melakukan sebagian besar kerja mental dalam sistem memori--
karenanya diberi nama memori kerja.

5
Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang
jilid 1, Terj. Wahyu Idianti dkk (Jakarta: Erlangga, 2009), hlm. 277.
6
Magda Bhinnety, “Struktur dan Proses Memori.” Buletin Psikologi Vol. 16 No. 2, hlm.
74.

5
Informasi yang disimpan dalam memori kerja tidak bertahan lama--
mungkin lima hingga dua puluh detik paling lama--kecuali orang
melakukan sesuatu yang lain dengannya. Karenanya, disebut memori
jangka pendek. Sebagai contoh, Anda ingin menghubungi seorang teman
dengan telepon, jadi Anda melihat nomormya di buku telepon. Karena Anda
memberikan atensi pada nomor tersebut, maka dapat diduga ia ada dalam
memori kerja Anda. Namun Anda dapati orang lain sedang menggunakan
telepon itu, dan Anda tidak memiliki kertas dan pulpen di tangan. Apa yang
akan dilakukan untuk mengingat nomor tersebut? Untuk menyimpan nomor
tersebut dalam memori hingga Anda bisa menelepon, Anda mungkin hanya
mengucapkan nomor itu pada diri sendiri berulang kali. Proses ini yang
dikenal sebagai pengulangan pemantapan (maintenance rehearsal),
menyimpan informasi dalam memori kerja selama Anda bersedia terus
berbicara pada diri sendiri. Namun begitu Anda berhenti, nomor tersebut
hilang dengan begitu cepat. Karena sebab yang tidak sepenuhnya jelas,
jumlah informasi yang bisa disimpan anak-anak dalam memori kerjanya
meningkat dengan jumlah yang sangat terbatas seiring bertambahnya usia.
Namun bahkan orang dewasa sekalipun hanya memiliki ruang terbatas
untuk secara simultan menyimpan dan memikirkan informasi.7
 Long Term Memory (Memori Jangka Panjang)
Memori jangka panjang adalah tempaf di mana pembelajar menyimpan
pengetahuan dan keyakinan umum mereka tentang dunia, hal-hal yang telah
dipelajari, dan ingatan tetsng berbagai peristiwa dalam kehidupan pribadi.
Di sanalah juga tempat menyimpan pengetahuan tentang bagaimana
melakukan berbagai hal.

7
Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang
jilid 1, Terj. Wahyu Idianti dkk, hlm. 279-280.

6
Sebagian besar informasi yang disimpan dalam memori jangka panjang
saling berkaitan. Seperti contoh berikut:
Kuda -> Koboi -> Laso -> Tali -> Simpul -> Pramuka perempuan ->
Kue -> Cokelat
Kata terakhir dalam urutan mungkin kata yang sedikit sekali kaitan atau
sama sekalu tidak ada kaitan yang jelas dengan kuda. Namun mungkin,
dapat dilihat hubungan logis antara setiap pasang item dalam urutan
tersebut. Potongan-potongan informasi yang berkaitan dalam memori
jangka panjang kerap saling berkaitan.
Jelaslah, informasi yang disimpan. Dalam memori jangka panjang
bertahan jauh lebih lama darioada disimoan dalam memori kerja. Namun,
berapa lamakah memori jangka panjang itu? Seperi yang diketahui, orang
kerap lupa hal-hal yang telah mereka ketahui dalam sehari, sepekan, atau
bahkan lebih lama. Secara historis, banyak psikolog percaya bahwa setelah
disimpan dalam memori jangka panjang, informasi tetap ada di sana secara
permanen dalam suatu bentuk. Meski demikian, baru-baru ini beberapa
psikolog telah sampai pada kesimpulan bahwa informasi dapat melemah
secara perlahan dan pada akhirnya akan hilang dari memori jangka panjang,
terutama jika tidak digunakan secara teratur. Sangat mungkin kita tidak akan
pernah bisa mengetahui durasi benar-benar tepat bagi memori jangka
panjang.
Selain dirasanya yang tidak terbatas, memori jangka panjang tampaknya
mampu menyimpan informasi sebanyak yang dibutuhkan pembelajar untuk
disimpan. Mungkin tidak akan kehabisan ruang.8

8
Ibid., hlm. 282-283.

7
B. Kelupaan
Berbicara mengenai ingatan sebenarnya berbicara mengenai kelupaan.
Karena ingatan dan kelupaan dapat diibaratkan seperti sekeping mata uang,
saru sisi dengan sisi yang lain tidak dapat dipisahkan. Hubungan antara apa
yang diingat dan dilupakan merupakan perbandingan yang terbaik. Ini berarti
bahwa makin banyak yang dapat di ingat, akan makin sedikit yang dilupakan
begitupun sebaliknya.9
Kemampuan ingatan pada manusia itu terbatas, kadang-kadang
manusia tidak dapat mengingat secara tepat seperti apa adanya, tidak lengkap,
bahkan sering yang ditimbulkan kembali merupakan hal palsu. Hal ini dapat
disebabkan oleh beberapa macam sebab, antara lain karena cara memasukkan
kurang tepat, adanya kecerobohan ada waktu mempersepsikan atau waktu
belajar sehingga apa yang diingatnya tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Dapat juga karena retensi yang kurang baik, dan dapat pula karena gangguan
dalam menimbulkan kembali. Dalam recalling sering terdapat gangguan-
gangguan, misalnya karena gangguan emosi yang dapat menimbulkan
blocking, sehingga individu sama sekali tidak dapat mengingat atau
menimbulkan kembali hal-hal yang ada dalam ingatannya. Adakalanya
individu sama sekali tidak dapat mengingat apa-apa, seakan-akan ingatannya
itu kosong. Ini yang disebut amnesia yang pada umumnya disebabkan karena
adanya gangguan atau kerusakan pada otak sebagai pusat kesadaran.
Kerusakan otak itu dapat disebabkan karena beberapa sebab, misalnya karena
kecelakaan lalu lintas, stroke, atau operasi otak yang menyebabkan adanya
trauma.10

9
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, hlm.156.
10
Ibid., hlm. 155.

8
Dewasa ini ada empat cara untuk menerangkan proses lupa.
Keempatnya tidak saling bertentangan, melainkan saling mengisi.
1. Apa yang telah kita ingat, disimpan dalam bagian tertentu di otak. Kalau
materi yang harus di ingat itu tidak pernah digunakan, maka karena proses
metabolisme otak, lambat laun jejak materi itu terhapus dari otak sehingga
kita tidak dapat mengingat kembali.
2. Mungkin pula materi itu tidak lenyap begitu saja, melainkan mengalami
perubahan-perubahan sevara sistematis, mengikuti prinsip-prinsip sebagai
berikut.
a. Penghalusan: materi berubah bentuk kearah bentuk yang lebih
simatris, lebih halus dan kurang tajam, sehingga bentuk yang asli tidak
di ingat lagi.
b. Penegasan: bagian-bagian yang paling mencolok dari suatu hal adalah
yang paling mengesankan karena itu, dalam ingatan, bagian-bagian ini
dipertegas, sehingga yang di ingat hanya bagian-bagian yang
mencolok, sedangkan bentuk keseluruhan tidak begitu di ingat.
c. Asimilasi: bentuk yang mirip botol, misalnya, akan kita ingat sebagai
botol, sekalipun bentuk itu bukan botol. Dengan demikian, kita hanya
ingat sebuah botol, tetpi tidak ingat bentuk yang asli. Perunahan materi
di sini disebabkan kita cenderung untuk mencari bentuk yang ideal
dan lebih sempurna.
3. Kalau mempelajari yang baru, kemungkinan hal-hal yang sudah kita ingat,
tidak dapat kita ingat lagi. Denagn kata lain, materi kedua menghabat di
ingatnya materi pertama. Hambatan seperti ini disebut hambatan
retroaktif. Sebaliknya, mungkin pula materi yang baru kita pelajri tidak
dapat masuk dalam ingatan, karena terhambat oleh adanya materi lain
yang terlebih dahulu dipelajari. Hambatan seperti ini disebut hambatan
proaktif.

9
4. Ada kalanya kita melupakan sesuatu. Hal ini disebut refresi. Peristiwa-
peristiwa yang mengerikan, menakutkan, penuh dosa, menjijikan, dan
sebagainya, atau semua hal yang tidak dapat diterima oleh hati nurani akan
kita lupakan dengan sengaja (sekalipun proses lupa yang sengaja ini
kadang-kadang tidak kita sadari, trjadi diluar alam kesadaran). Pada
bentuknya yang ekstrim, refresi dapat menyebabkan amnesia, yaitu lupa
nama sendiri, orang tua, anak, dan istri dan semua hal yang bersangkut
paut dengan dirinya sendiri.11 Amnesia dibedakan dengan amnesia
anterograde dan amnesia retrograde. Orang tidak dapat ingat apa yang
sekarang dialami, ini dimaksudkan dengan amnesia anterograde. Di
samping itu orang yang juga tidak dapat ingat apa yang dialaminya waktu
dulu dimaksud dengan amnesia retrograde.12 Amnesia ini dapat ditolong
atau disembuhkan melalui psikoterapi atau melalui suatu peristiwa yang
sangat dramatis sehingga menimbulkan kejutan kejiwaan pada
penderita.13

11
Ahmad Fauzi, Psikologi Umum, hlm. 52-54.
12
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, hlm. 155.
13
Ahmad Fauzi, Psikologi Umum, hlm.54.

10
PENUTUP

Ingatan merupakan alih bahasa dari memory. Pada umumnya para ahli
memandang ingatan sebagai hubungan antara pengalaman dengan masa lampau.
Dengan adanya kempuan mengingat pada manusia, hal ini menunjukkan bahwa
manusia mampu menerima, menyimpan, dan menimbulkan kembali pengalaman-
pengalaman yang dialaminya. Ingatan memiliki peranan atau fungsi yang berkaitan
dengan kemampuan untuk menerima atau memasukkan (Learning / Encoding),
menyimpan (Retention / Storage), dan menimbulkan kembali (Remembering /
Retrival) informasi atau kesan-kesan. Di dalam struktur sistem akal manusia
terdapat tiga subsistem komponen memori, yakni sensory register, short term
memory (memori jangka pendek), dan long term memory (memori jangka panjang).

Kemampuan ingatan pada manusia itu terbatas, kadang-kadang manusia


tidak dapat mengingat secara tepat seperti apa adanya, tidak lengkap, bahkan sering
yang ditimbulkan kembali merupakan hal palsu. Hal ini dapat disebabkan oleh
beberapa macam sebab, antara lain karena cara memasukkan kurang tepat, adanya
kecerobohan ada waktu mempersepsikan atau waktu belajar sehingga apa yang
diingatnya tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Dapat juga karena retensi yang
kurang baik, dan dapat pula karena gangguan dalam menimbulkan kembali.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Fauzi, Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia, 1999.

Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: ANDI, 2004.

Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa Tumbuh dan


Berkembang jilid 1, Terj. Wahyu Idianti dkk. Jakarta: Erlangga, 2009.

Magda Bhinnety, “Struktur dan Proses Memori.” Buletin Psikologi Vol. 16 No. 2.

Muhubbin Syah, Psikologi Pendidikan:Dengan Pendekatan Baru. Bandung:


Remaja Rosdakarya, 2005.

Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan:Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan.


Jakarta: Rineka Cipta, 2012.

12

Anda mungkin juga menyukai