Anda di halaman 1dari 24

memory

KELOMPOK 5
k
e
l 219114193 Dwight Lyman Ibnur Rivanesa

o 219114241 Ratri Galuh Pinasthika

m
p
219114041 Rizka Ageng Adhiani

o 219114200 Rosalia Sesotya Wriningtyas

k 219114149 Silvany

5
Definisi Memori dan Cara Kerja Memori

Definisi memori

Memori adalah sarana yang kita gunakan untuk menyimpan


dan menarik informasi dari pengalaman masa lalu kita untuk
digunakan di masa sekarang (Kandel, 2007; Tulving, 2000b;
Tulving & Craik, 2000). Sebagai sebuah proses, memori
mengacu pada mekanisme dinamis yang terkait dengan
penyimpanan dan pengambilan informasi tentang
pengalaman masa lalu (Bjorklund, Schneider, & Hernández
Blasi, 2003; Crowder, 1976).
Cara Kerja Memori

Secara khusus, psikolog kognitif telah mengidentifikasi tiga cara kerja


memori: encoding, penyimpanan, dan pengambilan (Baddeley, 2002;
Baddeley, Eysenck, & Anderson, 2009; Brebion et al., 2007; Brown & Craik,
2000).
Penyandian (encoding) yaitu memasukkan informasi ke dalam system
dengan menerjemahkan ke dalam kode saraf (neural code), yang
diproses oleh otak.
Penyimpanan (storage) yaitu penyimpanan/pengarsipan informasi dari
waktu ke waktu.
Pengambilan informasi (retreival) yaitu mengakses/mengambil kembali
informasi yang telah disimpan.
.
Model Memori Atkinson dan Shiffrin
Richard Atkinson dan Richard Shiffrin (1968) mengusulkan tiga penyimpanan
memori yaitu:
Sensory Memory : kemampuan menyimpan informasi dalam jumlah yang
relatif terbatas untuk periode yang sangat singkat. Memori ini
mempertahankan informasi sensorik untuk waktu yang sangat singkat
sehingga informasi yang didapat dapat cepat hilang. Memori sensori terdiri
dari sensory register berupa visual sensory register (iconic store) dan
auditory sensory register (echoic store)
Short Term Memory : kemampuan menyimpan informasi untuk waktu yang
agak lama tetapi dengan kapasitas yang relatif terbatas juga. Informasi yang
didapat melalui memori sensori dan mendapatkan perhatian (selective
attention) akan masuk ke short term memory.
Long Term Memory: kemampuan menyimpan informasi untuk waktu yang
sangat lama, bahkan mungkin tanpa batas. Kiita menyimpan semua informasi
yang kita butuhkan dalam kehidupan sehari-hari di long term memory, seperti
nama orang, nama tempat, dll.
Definisi dan Komponen
Working Memory Components

Working memory adalah kemampuan A. Central Executice


kognitif kompleks dengan kapasitas
terbatas dengan kemampuan memanipulasi
dan menyimpan informasi sementara dalam B. Phonological Loop

waktu singkat. Working memory berperan


dalam memperhatikan, mengingat, dan C. Visuo-Spatial Sketchpad
melakukan tindakan terhadap informasi
yang berlangsung secara bersamaan.
D. Episodic Buffer
Komponen-komponen working memory
(Baddeley, 2007; Baddeley & Hitch, 1974)

Sumber gambar: Baddeley's Model of Working Memory - Psynso


Komponen-komponen working memory
(Baddeley, 2007; Baddeley & Hitch, 1974)
A. Central Executice

Central executive memiliki keterbatasan dalam jumlah informasi yang dapat disimpan pada satu
waktu. Komponen ini berperan sebagai kepala untuk mengarahkan seluruh tindakan secara
keseluruhan dengan cara meneruskan informasi ke komponen lainnya dan mengontrol
komponen-komponen tersebut.

B. Phonological Loop

Phonological loop dikendalikan oleh central executive untuk menyimpan informasi berupa suara..
Phonological loop dibagi 2, yaitu:
Primary acoustic/phonological store: The inner ear, memegang kata-kata yang baru saja didengar.
Articulatory process: The inner voice, memegang informasi melalui sub-vocal repetition untuk
memelihara pengulangan informasi.
Komponen ini memiliki kapasitas terhadap hal yang bisa diucapkan dalam 2 detik.
Komponen-komponen working memory
(Baddeley, 2007; Baddeley & Hitch, 1974)
C. Visuo-Spatial Sketchpad

Visuo-Spatial Sketchpad merupakan komponen yang dikendalikan oleh central executive untuk
bertanggung jawab dalam pemrosesan informasi visual dan spasial. Misalnya, ketika kita mengingat
wajah pacar kita (visual) atau mengingat tata letak ruang kelas kita. Komponen ini dibagi menjadi 2
bagian, yaitu visual cache (bentuk dan warna) dan inner scribe (hubungan antar ibyek dalam ruang 3
dimensi.

D. Episodic Buffer

Episodic buffer merupakan komponen yang menjadi tempat di mana informasi dari visuo-spatial
sketchpad, phonological loop, dan long-term memory diintegrasikan, disimpan, diolah, dimanipulasi,
dan disadari.
Komponen-komponen working memory
(Baddeley, 2007; Baddeley & Hitch, 1974)

https://youtu.be/_JKo9h70TEw
Definisi Eksplicit Memory
Memori Implisit, Memori eksplisit dikenal juga sebagai memori deklaratif, memori eksplisit

Eksplisit, mengacu pada memori yang melibatkan ingatan pengalaman pribadi, serta
informasi faktual yang dapat kita dapat secara sadar dan dengan sengaja
kita artikan. Misalnya,kita sengaja mengingat materi, rumus dan peristiwa
Procedural, yang pernah kita alami.

dan Priming
Implicit Memory
Memori implisit, sering dikenal juga sebagai memori tidak sadar. memori
implisit menggunakan memori bawah sadar, dimana kita menggunakan
informasi dari memori tetapi tidak sadar bahwa kita melakukannya.
Memori implisit membantu kita melengkapi kata-kata yang tidak lengkap
tanpa kita sadari (Bo_k)
Procedural Memory
Memori prosedural adalah pengetahuan kita mengenai sesuatu yang tidak
dapat dijelaskan tentang bagaimana kita melakukannya. Memori prosedural
ini merupakan proses pembelajaran keterampilan (motorik dan kognitif) serta
pembelajaran persepsi atau "cara". Misalnya mengendarai sepeda, tidak ada
cara untuk memberitahu bagaimana menaiki sepeda, individu harus mencoba
sendiri untuk bisa mengendarai sepeda.

Priming Memory
Priming : adalah jenis proses pengambilan kata kunci (isyarat)/pengalaman
saat seseorang mendapatkan informasi/perilaku baru tanpa individu
menyadari pengaruhnya namun hal ini akan membantu respons individu di
masa depan. Misalnya, setelah ditunjukkan kata kasus, individu akan lebih
cenderung merespons “kasus” ketika nanti diminta untuk melengkapi
penggalan kata (k_su_), meskipun kasur adalah kata yang lebih umum.
Definisi Mnemonic

Mnemonic merupakan teknik untuk


memudahkan kita dalam mengatur dan
mengingat informasi. Perangkat mnemonic
mengatur ulang informasi menjadi unit yang
lebih bermakna dan memberikan isyarat
tambahan untuk membantu mengambil
informasi dari memori jangka panjang.
Teknik Mengingat dengan Mnemonic
◦Hierarki
Teknik hierarki merupakan sebuah sistem dimana item-item disusun pada sekelompok
kelas-kelas secara bertingkat. Teknik ini biasanya digunakan untuk menyimpan
informasi yang kompleks dan relevan serta memiliki hubungan tertentu (contoh
mindmap).

◦ Metode loci
Metode loci adalah alat bantu memori yang menghubungkan informasi dengan
gambaran fisik.

◦ Chunking
Teknik chunking adalah strategi mengingat dengan cara menggabungkan bagian-bagian
kecil menjadi bagian-bagian besar. Teknik ini biasanya digunakan untuk menghafal
angka yang panjang seperti mengingat nomor telepon.
Teknik Mengingat dengan Mnemonic

◦ Visual Imagery
Metode visual imagery merupakan suatu metode yang menggunakan penggambaran
kode visual untuk meningkatkan memori. Misalnya untuk mengingat nasi tumpeng, kita
akan membayangkan nasi kuning yang dibentuk kerucut, lauk-lauk beraneka ragam yang
ditata sedemikian rupa, dan bentuk tumpeng yang indah. Membayangkan sesuatu
dengan kode visual akan membuat kita lebih bisa mengingat sesuatu.

◦ Akronim
Teknik akronim merupakan teknik mengingat dimana huruf pertama dari setiap kata
diambil dan dibentuk menjadi satu kata atau kalimat. Misalnya untuk mengingat warna
Pelangi, menggunakan akronim MEJIKUHIBINIU (MErah, JIngga, KUning, HIjau, BIru, NIla,
Ungu).
Proses Mengubah Short-Term Memory
menjadi Long Term-Memory
Proses encoding diawali dengan persepsi terhadap informasi yang masuk,
yaitu proses identifikasi, organisasi, dan interpretasi untuk dipahami dalam
konteks tertentu. Hipokampus berperan dalam analisis informasi dan
keputusan apakah informasi tersebut layak menjadi memori jangka panjang.

Encoding tidak terlepas dari peran bahan kimia dan impuls listrik di dalam
otak. Koneksi antar neuron dibentuk dan diperkuat melalui proses jangka
panjang. Proses ini mengubah aliran informasi di dalam otak. Ketika
seseorang mengalami peristiwa atau sensasi baru, otak "rewive" dirinya
sendiri untuk menyimpan pengalaman baru itu dalam ingatan.
Proses Mengubah Short-Term Memory
menjadi Long Term-Memory

Sumber gambar: https://thepeakperformancecenter.com/educational-learning/learning/memory/stages-of-memory/


Proses Mengubah Short-Term Memory
menjadi Long Term-Memory
Declarative memory
Episodic ; proses penyimpanan ini berkaitan dengan pengalaman
personal pernah terjadi dalam kehidupan individu. Memori
disimpan mengacu pada waktu dan tempat, secara sadar
Semantic : penyimpanan pengetahuan umum tentang bahasa dan
dunia. misalnya informasi tentang kata, fakta, dan konsep
Non declarative memory : penyimpanan ketrampilan dan tindakan
tertentu. Memori disimpan secara tidak sadar dan tidak mengacu
pada waktu dan tempat
Tantangan mengubah short-term
memory menjadi long-term memory
Pada short-term memory, jumlah informasi yang disimpan dalam satu waktu
tertentu sangat terbatas, yaitu rata-ratanya 5-9 item yang bermakna saja.
Stimulus dari sebuah informasi dapat berpengaruh pada seberapa baik
kerja dari short-term memory. Untuk membantu seseorang menyimpan
informasi dalam short-term memory, individu cenderung mengelompokkan
informasi ataupun melakukan chunking. Akan tetapi, walaupun melakukan
hal tersebut ketika sudah memiliki 9 item maka rata-rata itu sudah menjadi
kapasitas maksimalnya, jadi hanya ada sejumlah kapasitas tertentu yang
bisa disimpan dalam short-term memory. Hal ini menjadi tantangan karena
individu harus memberi makna kepada informasi yang diterima agar dapat
mengingat informasi lebih banyak atau meningkatkan fungsi memori yang
kemudian dapat masuk kedalam long-term memory, pemberian makna pada
informasi dapat dilakukan menggunakan mnemonics.
Proses Melupakan dan Distorsi Memori

Lupa disebabkan oleh kegagalan dalam proses encoding


(menyandikan dan memasukan informasi), storage (menyimpan
informasi), dan retrieval (pengambilan informasi). Dalam proses
encoding, sebagian informasi yang kita terima (baik dilihat,didengar,
maupun dirasakan) tidak diproses secara mendalam. Hal ini
dikarenakan kita melakukan selective attention pada informasi yang
ada. Dalam proses retrieval (pengambilan informasi), kita melupakan
suatu informasi karena ada informasi lain dalam memori jangka
panjang yang mengganggu kemampuan kita untuk mengambil suatu
informasi (retrieval) tersebut.

Distorsi Memori
Distorsi memori merupakan penyimpangan/kesalahan dalam ingatan. Hal
ini terjadi karena memori sebagai sebuah proses yang dikonstruksi
(dibangun).
Penyebab distorsi memori:
Skema yaitu struktur kognitif yang membantu kita mempersepsi,
mengelola, memproses dan menggunakan informasi. Skema cenderung
mempengaruhi dan dapat merusak ingatan kita dengan mengarahkan
untuk menyandikan/menyimpan informasi sesuai dengan asumsi yang
sudah kita miliki sebelumnya.
Suggestibility yaitu berkembangnya ingatan yang salah karena
informasi tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Dew ITZ, Cabeza R. (2011)The porous boundaries between explicit and implicit memory: behavioral and
neural evidence. Ann N Y Acad Sci. 2011 Apr;1224:174-190. doi: 10.1111/j.1749-6632.2010.05946.x.

Dewi, I. S. (2014). PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MNEMONIC DAN KREATIVITAS TERHADAP


KEMAMPUAN MENGINGAT MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (Doctoral
dissertation, UNIMED).

Fillit, H. M., Rockwood, K., & Woodhouse, K. (2010). Brocklehurst's textbook of geriatric medicine and
gerontology E-book. Elsevier Health Sciences.

Lerik, M. D. C. (2016). Kapasitas memori kerja dalam pengambilan keputusan. Buletin Psikologi, 24(1), 33-
43.

Passer, M. W., & Smith, R. E. (2018). Psychology: The science of mind and behaviour.

Stenberg, Robert J., Karin. (2017). Cognitive Psychology (7th Edition). Cengage Learning.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai