Anda di halaman 1dari 4

B.

Memori
1. Definisi Memori dan Cara Kerjanya
Daya ingat bisa disebut juga dengan memori, kata “memory” berasal dari bahasa latin
memoria dan memor yang berarti sadar, atau mengingat. Memori adalah kemampuan untuk
menyandikan, menyimpan, menyaji, mengontrol, dan kemudian mengingat kembali
informasi dan pengalaman masa lalu tersebut dalam otak manusia. Memori adalah total dari
apa yang kita ingat, yang membuat kita mampu mempelajari dan beradaptasi dari
pengalaman masa lalu (Luke Mastin, 2010).

Santrock menjelaskan bahwa daya ingat adalah unsur perkembangan kognitif, yang memuat
seluruh situasi yang di dalamnya individu menyimpan informasi yang diterima sepanjang
waktu (Atkinson, 2000). Daya ingat (memory) merujuk pada kemampuan individu memiliki
dan mengambil kembali suatu informasi dan juga struktur yang mendukungnya serta suatu
bentuk kompetensi, memori juga memungkinkan individu memiliki identitas diri (Wade,
2008).

Atkinson dan Shiffrin membuat suatu perbedaan penting antara konsep daya ingat dan
penyimpanan daya ingat. Daya ingat digunakan untuk mengacu pada data-data yang
disimpan, sedangkan penyimpanan mengacu pada komponen struktural yang berisi
informasi (Solso, 2007).

Proses ingat dan lupa (remembering and forgetting) saling berkesinambungan dengan
proses belajar dan mengingat (learning and memory). Orang yang dapat mengingat dengan
baik umumnya mempunyai kemampuan belajar yang baik pula.

Memori terbagi menjadi tiga komponen utama yang berbeda yaitu sensory memory, short
term memory atau working memory, dan long term memory (Salsabila, 2017).
1. Sensory memory
Didefinisikan sebagai penyimpanan informasi yang singkat dalam suatu cara yang khusus.
Sensory memory pada seseorang mencatat informasi atau stimuli yang masuk melalui salah
satu atau kombinasi dari panca indra. Bila informasi tidak diperhatikan maka akan langsung
hilang, namun bila diperhatikan melalui pelatihan, permainan maka informasi tersebut
ditransfer ke sistem ingatan jangka pendek (Bhinnety, 2008).
2. Short term memory
Memori jangka pendek memiliki kapasitas yang sangat kecil, namun sangat besar
peranannya dalam proses memori, yang merupakan tempat dimana kita memproses
stimulus yang berasal dari lingkungan kita. Memori jangka pendek berfungsi sebagai
penyimpanan transitori yang dapat menyimpan informasi yang sangat terbatas dan
mentransformasikan serta menggunakan informasi tersebut dalam menghasilkan respon
ataupun stimulus (Bhinnety, 2008). Merujuk pada penyimpanan materi berukuran kecil
dalam jangka waktu beberapa detik. Biasanya diukur dengan tes waktu yang dapat dihitung
dengan Tes Digit Span.
Short term memory dipengaruhi oleh beberapa keadaan yang dapat menjadikan stimulasi
yang masuk dapat diterima atau dibuang :
1. "Attention" adalah sejumlah proses yang melibatkan encoding (kemampuan untuk
menyimpan informasi pada awalnya)
2. “Sustaining” (kapasitas untuk menangkap beberapa aspek lingkungan selama beberapa
periode waktu dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas).
3. “Shifting” (kemampuan untuk berpindah dari satu aspek lingkungan ke aspek penting
yang lain)
4. “Focusing executing” (kemampuan untuk mengalokasikan perhatian pada tugas spesifik
dan mengabaikan stimulus yang mengganggu secara bersamaan).
5. “Stability” (reliabilitas kemampuan untuk berkonsentrasi) (Koziol, Joyce,& Wurglitz, 2014)

3. Working Memory adalah Setelah menerima informasi dari memori penginderaan, memori
pekerja berfungsi mengorganisasikan informasi, memberi makna informasi, dan membentuk
pengetahuan untuk disimpan di memori jangka panjang (Salsabila, 2017).

4. Long term memory adalah tempat penyimpanan informasi secara permanen dan banyak
hal yang dapat bertahan dalam waktu lama pada memori ini (Salsabila, 2017).

Terdapat tiga tahapan memori yang beroperasi secara berbeda pada situasi tertentu. Proses
memori mengalami perbedaan tergantung situasi yang dibutuhkan yaitu dalam penyimpanan
material
1. Untuk kurang dari sedetik
2. Untuk beberapa detik
3. Untuk jangka waktu yang lama yaitu dari menit ke tahun.

Terdapat teori Atkinson-Shiffrin yaitu perbedaan yang mendasar terhadap koresponden


memori terhadap interval waktu yaitu:
1. Informasi yang didapat akan disimpan dalam penyimpanan sensor, yang mempunyai
karakteristik yang pertama adalah penyimpanan sensor yang mempunyai kapasitas besar
dan transient, yang berarti disimpan ke dalam bentuk sensori visual dan juga ke sensori
auditorik. Dan yang terakhir informasi disimpan di memori jangka pendek.
2. Memori jangka pendek mempunyai karakteristik sebagai berikut
1) Bisa diidentifikasi sebagai kesadaran (consciousness); informasi pada memori jangka
pendek adalah informasi yang disadari.
2) Informasi pada memori jangka pendek cepat diakses,sehingga menjadi dasar dalam
mengambil keputusan atau melakukan kegiatan yang cepat.
3) Memori jangka pendek hilang dalam waktu 20 detik.
4) Kehilangan informasi dapat dicegah jika ada pengulangan.
5) Informasi yang jika diulang akan menjadi memori jangka panjang.

2. Tahap-tahap Daya Ingat (Memori)


Sebelum seseorang mengingat suatu informasi atau sebuah kejadian dimasa lalu, ada
beberapa tahapan yang harus dilalui ingatan tersebut untuk dapat muncul kembali. Atkinson
(2000) berpendapat bahwa, para ahli psikologi membagi tiga tahapan ingatan, yaitu:
a. Memasukan pesan dalam ingatan (encoding). Mengacu pada cara individu
mentransformasikan input fisik indrawi menjadi sejenis representasi mental dalam memori.
b. Penyimpanan ingatan (storage). Mengacu pada cara individu menahan informasi yang
sudah disimpan dalam memori.
c. Mengingat kembali (retrieval). Mengacu pada bagaimana individu memperoleh akses
menuju informasi yang sudah disimpan dalam memori.

3. Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Memori


a) Usia
Proses penuaan mengakibatkan penurunan fungsi memori. Mulai dari umur 20 tahun terlihat
fungsi penurunan memori dan akan disadari dampak penurunannya di usia 50 tahun dan
semakin menurun di usia 70 tahun (Mastin, 2010). Remaja adalah individu dalam kisaran
usia 12-19 tahun merupakan masa peralihan dari masa kanak dan dewasa. Perkembangan
yang terjadi pada masa remaja adalah aspek kognitif, fisik, dan mental (Junaidi, & Soegiarto,
2016). Hasil yang didapat dari sebuah penelitian menyatakan bahwa terdapat penurunan
angka yang signifikan terhadap kapasitas memori jangka pendek pada usia lanjut dan
memori mulai memburuk pada usia 30 tahun sampai dengan 90 tahun.

b) Nutrisi
Penelitian membuktikan bahwa makanan yang mengandung glukosa (kurma) memberikan
dampak positif terhadap peningkatan kemampuan daya ingat jangka pendek (Sitohang, et al
2015). Penelitian pada tikus juga membuktikan bahwa kafein dengan dosis rendah dapat
memperbaiki penurunan memori akibat sleep deprivation (Esmaeilpour, et al 2015).
Minuman isotonik dibandingkan dengan air mineral biasa juga memiliki hubungan signifikan
terhadap meningkatan hasil uji memori jangka pendek (Prasetya, 2015).

Alkohol bekerja sebagai depresan pada sistem saraf pusat. Alkohol mengakibatkan distraksi
dan inatensi (penurunan kewaspadaan), dan secara signifikan menginhibisi aktivitas neural
di hipokampus, dan akan mempengaruhi penyandian ingatan khususnya pada daya ingat
episodik dan semantik (Mastin, 2010).

Suatu penelitian menyatakan bahwa anak dengan malnutrisi atau gizi buruk menunjukkan
hasil yang kurang baik pada tes atensi, memori jangka pendek, dan
kemampuan visuospasial. Defisiensi zinc dan besi juga dapat menyebabkan gangguan
memori, defisiensi seng menyebabkan gangguan hantaran impuls dan
defisiensi besi dapat menyebabkan menurunnya kemampuan belajar.

c) Jenis Kelamin
Jenis kelamin berpengaruh terhadap fungsi kognitif dan memori. Perbedaan dalam aspek
memori pada pria dan wanita dibuktikan dengan penelitian yang menyatakan pria cenderung
memiliki kemampuan memori spasial yang lebih baik dibandingkan wanita dan wanita
memiliki kemampuan memori verbal dan lokasi objek yang lebih baik dibandingkan pria.

d) Gangguan Psikologis
Stress dapat mengakibatkan gangguan kognitif, sulit konsentrasi, dan gangguan dalam
mengorganisir pikiran secara logis. Stress yang terus menerus dapat menyebabkan atrofi
dendrit, menekan neurogenesis dan dapat menyebabkan atrofi hipokampus sehingga dapat
mengganggu spatial learning dan memori.

f) Penggolahan Informasi
1) Jenis informasi
Otak akan memilih memori positif atau memori negatif. Memori yang positif akan tersimpan
dan selanjutnya diolah menjadi memori intermidiate, sedangkan memori negatif ketika otak
menolak untuk menerima informasi tersebut. Tiga faktor yang memberi label bahwa memori
tersebut positif dan negatif adalah:
a) Informasi untuk keselamatan hidup
Informasi yang penting untung keselamatn hidup dan akan segera disimpan di memori
jangka panjang sehingga daya ingat akan sangat tinggi.
b) Informasi yang membangkitkan emosi
Informasi yang mempunyai muatan emosi semakin kuat maka kemungkinan terekam di
memori akan semakin tinggi.
c) Informasi yang masuk akal dan mempunyai arti
Informasi yang mempunyai relevansi dengan pengalaman personal atau pengalaman
sebelumnya.

2) Perhatian, Fokus dan Konsentrasi


Banyak penelitian dan buku mengungkapkan bahwa atensi, fokus dan konsentrasi
merupakan hal yang tidak dapat terpisahkan dari memori. Agar suatu informasi dapat
diterima oleh manusia maka manusia tersebut harus sadar/ atensi terhadap informasi yang
akan diterimanya.

REFERENSI

Anda mungkin juga menyukai